WORKSHOP METODOLOGI PEMBELAJARAN (BAGI DOSEN FAK. SYARIAH IAIN SMH BANTEN) RAMDANI WAHYU SURURIE (DOSEN FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN GSD BANDUNG BANTEN, 28 SEPTEMBER 2016
DATA PRIBADI TAHUN 2016 Nama No. Hp Email Matakuliah Yg diampu Citation HAKI Publikasi terakhir
: Dr.H.Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag.,M.Si : 08122169672 : a.
[email protected] (untuk tgs kuliah) b.
[email protected] (untuk bhn ajar) c.
[email protected] : Hukum APS, Putusan Pengadilan dan Sosiologi : 81 :1 : Jurnal ijtihad tentang Mediasi
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal • Memfokuskan perhatian mahasiswa dan menciptakan ketertarikan • Merangsang pemikiran mahasiswa • Mengungkap pengalaman awal yang dimiliki mahasiswa • Memotivasi mahasiswa mempelajari materi • Memahami tujuan pembelajaran • Mengingatkan pada kesepakatan kelas
KONTRAK PERKULIAHAN
7 ♣
UU RI NO. 14 Tahun 2005 Pasal 27 tentang dosen dan Dosen Menjelaskan bahwa salah satu beban kerja dosen adalah merencanakan pembelajaran, sehingga merancang Kontrak Perkuliahan merupakan kegiatan yang harus dilakukan dosen.
♣
Permendikbud Nomor 49/ 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
1. Manfaat Mata Kuliah 2. Deskripsi Mata Kuliah 3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar/ Capaian Pembelajaran (CP) 4. Organisasi Materi 5. Strategi Perkuliahan 6. Materi/Bahan Bacaan 7. Tugas-tugas 8. Kriteria Penilaian 9. Jadwal Kuliah: m m
Topik Bahasan Bahan Bacaan
1. MANFAAT MATAKULIAH Bagian ini menjelaskan : a. Mengapa mahasiswa perlu mengambil mata kuliah ini ? b. Apa kegunaan mata kuliah untuk pengembangan pribadi ? c. Bagaimana hubungan mata kuliah ini dengan mata kuliah lain dan tujuan program studi ?
MANFAAT HAPS •
• •
mahasiswa yang mengambil matakuliah HAPS akan dapat mengatahui, memahami dan mempraktikkan dengan baik mengenai penyelesaian berbagai sengketa yang terjadi di masyarakat di luar pengadilan Matakuliah ini dapat mengembangkan kepribadian mahasiswa menuju calon seorang negosiator, mediator, konsiliator dan arbiter Matakuliah ini berhubungan dengan matakuliah lain spt hukum perdata, hukum pidana, hukum tun, hukum acara dan putusan pengadilan.
Pernyataan yang mengandung ruang lingkup materi dan garis-garis besar atau pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang terdapat dalam mata kuliah tersebut
Deskripsi HAPS • Memperajari secara normatif berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan APS, berbagai istilah APS, politik hukum APS, manfaat APS, jenis sengketa yang ditangani melalui APS, tahapan penyelesaian APS dalam sengketa asuransi, perbankan, perburuhan, lingkungan hidup, perkawinan, konsumen dan persaingan usaha melalui forum mediasi, arbitrase, negosiasi dan konsiliasi
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR • KOMPETENSI: Kompeten = pengetahuan, keterampilan dan sikap nilai yang terwujud dlm kebiasaan berfikir dan bertindak. Seorg mhs disebut kompeten jk scr konsisten mampu menampilkan/ menun-jukkan kemampuan spesifik yg dpt diamati
PERBEDAAN ORIENTASI KOMPETENSI PENDEKATAN
PERTANYAAN DOSEN
JAWABAN
Orientasi Materi
Materi apa yh hrs diajarkan
Mediasi
Orientasi Kompetensi
Kompetensi/kema mpuan apa yg hrs diajarkan ?
Memperagakan tentang pelaksanaan mediasi
CATATAN Kompetensi
Pengetahuan, keterampilan dan sikap nilai yg terwujud dlm kebiasaan berpikir dan bertindak
Standar Kompetensi
Kompetensi atau kemampuan yang distandarkan untuk jenjang dan semeter tertentu –
Kompetensi Dasar Kemampuan-kemampuan pokok yg membentuk kompetensi atau tercakup dalam kompetensi yang distandarkan
Standar Kompetensi: Tujuan akhir dari mata kuliah yg menggambarkan kemampuan mahasiswa yg diharapkan setelah satu semester mengikuti pembelajaran (CP: keterampilan umum, keterampilan khusus, penguasaan pengetahuan, dan sikap) Kompetensi Dasar Rincian kompetensi dalam setiap aspek materi pokok yang diberikan kepada mahasiswa Perumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar secara jelas akan membantu mahasiswa & dosen untuk mengevaluasi sejauh mana tujuan telah dicapai.
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR HAPS Standar Kompetensi Setelah selesai mempelajari HAPS, mahasiswa mampu menerapkan berbagai konsep HAPS dengan baik. Kompetensi Dasar
1.
Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar dan konsep HAPS ;
2. Menerapkan tahapan-tahapan penyelesaian sengketa alternatif dalam berbagai bentuk;
3.
Menunjukan sikap kepedulian terhadap penyelesaian sengketa yang terjadi;
Menjelaskan organisasi atau urutan materi. Dapat ditampilkan dalam bentuk diagram, disertai penjelasan alasan mengapa disusun seperti pada diagram tersebut.
Pengertian HAPS
Berbagai istilah HAPS
Sengketa Perkawinan
Sengketa Persaingan Usaha
Jenis-jenis HAPS
MATERI HAPS
Sengketa Asuransi
Sengketa LH
Sengketa Konsumen Sengketa Perbankan
Sengketa Tenaga Kerja
Menjelaskan prosedur kerja atau kegiatan yang akan dilakukan dalam perkuliahan. Dapat menggunakan kombinasi berbagai metode belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Contoh: Metode ceramah dikombinasikan dgn metode diskusi. Ceramah ► menyampaikan atau memberi kerangka berpikir Diskusi ► melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses belajar dan mencapai kesepakatan kelompok.
Strategi Perkuliahan HAPS Perkuliahan dilakuan dengan metode Service Learning (SL) sebuah perkuliahan yang diintegrasikan dengan pelayanan kpd masyarakat dlm bidang APS Perkuliahan dilakukan dengan tatap muka, ke lapangan dan penugasan secara terstruktur dan mandiri Metode kuliah dilakukan dengan diskusi dan simulasi APS Tugas terstruktur berupa penyajian makalah, simulasi dan pengamatan pelaksanaan APS diberbagai tempat (PA, BANI, atau tempat lain) Tugas mandiri dapat berupa publikasi tulisan dan atau makalah
Pada awal perkuliahan mahasiswa perlu diinformasikan buku teks, artikel atau bahan bacaan lain yang menjadi bahan acuan dan bacaan wajib. Untuk tugas-tugas individual mahasiswa dianjurkan untuk menggunakan sumbersumber belajar lain yang relevan.
BAHAN BACAAN – Fatahillah Abdul Syukur dan Dale Margaret Bagshaw , Court–annexed mediation in indonesia: does culture matter? Http://onlinelibrary.Wiley.Com/doi/10.1002/crq.21067/pdf. – AHMAD, EKSISTENSI DAN KEKUATAN MEDIASI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA DI PENGADILAN, ISTINBATH, JURNAL HUKUM ISLAM Vol 13, No 1 (2014) > Ahmad – Stefanie gabriell, tinjauan yuridis terhadap pelaksanaan peran Hakim sebagai mediator dalam penyelesaian perkara perceraian di pengadilan negeri makassa alexander putri http://repository.Unhas.Ac.Id/handle/123456789/4702., – Siti Nurjanah, Peran Hakim Mediasi Dalam Perkara Perceraian (Studi di Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2012-2014) http://repository.uinjkt.ac. id/dspace/handle/123456789/ 30606 – Usman, Rahmadi, Penyelesaian Pengaduan Nasabah dan Mediasi Perbankan, Bandung: Mandar Maju, 2011. – M. Basarah, Prosedur Alternatif Penyelesaian Sengketa Arbitrase Tradisional dan Modern Yogyakarta: Genta Publising, 2011
– J. Emerson, Alternatif Penyelesaian Sengketa di luar Pengadilan (negosiasi, mediasi, konsiliasi dan arbitrasi) - 2001 - Gramedia Pustaka, Jakarta
BAHAN BACAAN DLM JURNAL •
PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA (PERPUSNAS) HTTP://E-RESOURCES.PERPUSNAS.GO.ID/
• PORTAL GARUDA PUBLIKASI INDONESIA INDEX (IPI) HTTP://ID.PORTALGARUDA.ORG/
• LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI) HTTP://WWW.JURNAL.LIPI.GO.ID/
• DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS (DOAJ) HTTPS://DOAJ.ORG/
BAGAIMANA REPUTASI INDONESIA?
Jumlah total artikel beberapa negara ASEAN (www.scimagojr.com)
Disebutkan tugas-tugas individual atau kelompok yang harus dilakukan mahasiswa berikut jadwal dan batas waktu penyelesaian tugas. Disebutkan tujuan dari masing-masing tugas dan apa yang diharapkan dilakukan mahasiswa (menjelaskan, mendiskusikan, menganalisis, mengkritik, membandingkan, atau menerapkan suatu prinsip. Diberikan informasi tentang tes semester dan evaluasi lain yang diadakan.
TUGAS HAPS •
TUGAS TERSTRUKTUR DIKERJAKAN SECARA KELOMPOK UNTUK DISKUSI, PENGAMATAN DAN SIMULASI;
•
TUGAS MANDIRI DIKERJAKAN SECARA INDIVIDUAL
•
TUGAS UTS DILAKSANAKAN DALAM BENTUK PENGAMATAN APS
•
TUGAS UAS DILAKUKAN DALAM BENTUK TES TULIS
BOBOT PENILAIAN
1.
UTS
:
35 %
2.
UAS
:
35 %
3.
TUGAS TERSTRUKTUR
:
20 %
4.
LAIN-LAIN
:
10 % (MAKS NILAI 85)
KRITERIA PENILAIAN HURUF MUTU A (>80), AB (76-80) B (71-75), BC (66-70), C (56-65), D (46-55), E (<46)
Menjelaskan tentang kriteria penilaian prestasi belajar mahasiswa untuk menunjukkan mahasiswa tsb dianggap berhasil atau gagal. Perlu dijelaskan juga tentang pembobotan tugas, evaluasi, dan cara penilaian lainnya.
Kriteria Penilaian HAPS
Bobot Penilaian 1.
UTS
:
35 %
2.
UAS
:
35 %
3.
Tugas Terstruktur
:
20 %
4.
Lain-lain
:
10 % (maks nilai 85)
Kriteria Penilaian Huruf mutu A (>80), AB (76-80) B (71-75), BC (66-70), C (56-65), D (46-55), E (<46)
34
PAU-PPAI-UT
JADWAL KULIAH HAPS No 1
Tanggal 6 sept 2016
Pokok Bahasan Kontrak Perkuliahan
Ket Ceramah
Sistem hukum penyelesaian sengketa di Indonesia 2
13 Sept 2016
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan
Ceramah
3
20 Sept 2016
Penyelesaian Sengketa Melalui Mekanisme Negosiasi
Diskusi 1
4
27 Sept 2016
Praktik negosiasi dalam beraneka ragam sengketa (1)
Simulasi 1
5
4 Okt 2016
Praktik negosiasi dalam beraneka ragam sengketa (2)
Simulasi 2
6
11 Okt 2016
Penyelesaian Sengketa Melalui Mekanisme Mediasi
Diskusi 1
7
18 Okt 2016
UTS
LS dan atau Pengamatan
8
25 Okt 2016
Pelaksanaan mediasi
Diskusi 2
9
1 Nov 2016
Praktik mediasi dalam beraneka ragam sengketa (1)
Simulasi 1
10
8 Nov 2016
Praktik mediasi dalam beraneka ragam sengketa (2)
Simulasi 2
JADWAL KULIAH HAPS No
Tanggal
Pokok Bahasan
11
15 Nov 2016
Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase
12
22 Nov 2016
Pelaksanaan putusan arbitrase
13
29 Nov 2016
Praktik Arbitrase
14
6 Des 2016
Praktik Arbitrase
15
13 Des 2016
Budaya Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan
16
20 Des 2016
UAS
MATERI KULIAH HAPS No
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
1
Sistem hukum penyelesaian sengketa di Indonesia
Pengertian sengketa, Sistem penyelesaian sengketa, dan dinamika hukum penyelesaian sengketa di Indonesia
2
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan
Pengertian pilihan penyelesaian sengketa(ADR), Dinamika pilihan , penyelesaian sengketa (ADR) di Indonesia, Bentuk-bentuk pilihan penyelesaian sengketa
3
Penyelesaian Sengketa Melalui Mekanisme Negosiasi
Pengertian negosiasi, Mekanisme pelaksanaan Negosiasi, Kendala dalam melaksanakan negosiasi dan Hasil pelaksanaan negosiasi
4
Praktik negosiasi dalam beraneka ragam sengketa (1)
Negosiasi dalam sengketa Ketenagakerjaan, Negosiasi dalam sengketa Konsumen, Negosiasi dalam sengketa asuransi
5
Praktik negosiasi dalam beraneka ragam sengketa (2)
Negosiasi dalam sengketa harta perkawinan, Negosiasi dalam sengketa , lingkungan hidup Negosiasi dalam sengketa lainnya
6
Penyelesaian Sengketa Melalui Mekanisme Mediasi
Pengertian dan Landasan hukum mediasi, Mediasi di dalam dan di luar pengadilan, Peran dan fungsi mediator dalam mediasi
MATERI KULIAH HAPS No
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
7
Pelaksanaan mediasi
Tahapan dalam proses Mediasi, Kaukus dalam proses mediasi , Merancang dan membuat putusan hasil mediasi
8
Praktik mediasi dalam beraneka ragam sengketa
praktik mediasi dalam sengketa konsumen praktik mediasi dalam sengketa perbankan, praktik mediasi dalam sengketa asuransi
9
Praktik mediasi dalam beraneka ragam sengketa
praktik mediasi dalam sengketa lingkungan hidup, praktik mediasi dalam sengketa perkawinan, praktik mediasi dalam sengketa lainnya yang ada di masyarakat
10
Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase
Pengertian dan perkembangan hukum arbitrase di Indonesia, Subyek dan Obyek penyelesaian melalui arbitrase, Prosedur penyelesaian melalui arbitrase
11
Pelaksanaan putusan arbitrase
Eksekusi obyek putusan arbitrase, Pembatalan putusan arbitrase dan Keberatan terhadap putusan arbitrase
MATERI KULIAH HAPS No
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
12
Praktik Arbitrase
Praktik arbitrase dalam penyelesaian sengketa konsumen, praktik arbitrase dalam penyelesaian sengketa perbankan, praktik arbitrase dalam penyelesaian sengketa asuransi
13
Praktik Arbitrase
Praktik abitrase dalam sengketa perdagangan, praktik arbitrase dalam persaingan usaha tidak sehat, praktik arbitrase dalam sengketa yang ada dalam kehidupan masyarakat
14
Budaya Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan
Budaya penyelesaian di luar pengadilan, Karakteristik actor penyelesaian sengketa di luar pengadilan, Prosedur dan syarat-syarat pengajuan claim pada institusi yang ada
PENGERTIAN SATUAN KREDIT SEMESTER (dalam PP 44/2015 SN DIKTI), PS 17
Kegiatan tatap muka 50 menit
Kegiatan terstruktur 60 menit
Kegiatan mandiri 60 menit
KULIAH/RESPONSI/TUTORIAL
170 menit kegiatan belajar mhs/mgg/smt
kegiatan tatap muka 100 menit
kegiatan mandiri 70 menit
SEMINAR & BENTUK LAIN SEJENIS
170 menit kegiatan di laboratorium/studio/bengkel
PRAKTIKUM/ STUDIO/ BENGKEL
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PASAL 12 AYAT 3 SNPT
PALING SEDIKIT MEMUAT; 1.
Nama PS, nama & Kode MK, semester, sks, nama dosen pengampu
2.
CP lulusan yang dibebankan pada MK
3.
Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi CP lulusan
4.
Bahan kajian yang terkait dg kemampuan yang akan dicapai
5.
Metode pembelajaran
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PASAL 12 AYAT 3 SNPT
PALING SEDIKIT MEMUAT: 7. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran
8. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam diskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama 1 semester 9. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian 10. Daftar referensi yang digunakan
CONTOH FORMAT RPS
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS MATA KULIAH: …………………………………. Nama Dosen Program Studi Fakultas
: _______________________ : _______________________ : _______________________
UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2016
PENJELASAN PENGISIAN No KOLOM
JUDUL KOLOM
PENJELASAN ISIAN
1
Minggu ke
Menunjukkan kapan dan berapa lama suatu kegiatan dilaksanakan (≥1 mgg )
2
Kemampuan akhir yang diharapkan
Merumuskan kemampuan di bidang kognitif, psikomotirik dan afektif secara utuh . 1 CP MK dibagi menjadi 4 Kemampuan (USB) untuk mencapai CP MK dan CP lulusan
3
Bahan Kajian
Diisi pokok bahasan/ sub pokok bahasan
4
Strategi Pembelajaran Diisi strategi pembelajaran berbasis SCL
5
Latihan yang dilakukan
Diisi dengan tugas dan tes/kuis yang perlu dilakukan untuk mencapai CP
6
Waktu yang disediakan
Diisi jumlah waktu dalam menit yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran
7
Kriteria penilaian
Berisi indikator yg dapat menunjukkan kemampuan yang di rencanakan
8
Bobot penilaian
Diisi % bobot besarnya sumbangan kemampuan untuk
BAGAIMANA MENYUSUN CP MATA KULIAH?
CP - S.M.A.R.T
s
pesific
• Capaian belajar harus jelas, menggunakan menggambarkan istilah yang spesifik kemampuan, pengetahuan, nilai, sikap dan kinerja yang diinginkan. Gunakan kata-kata tindakan atau kata kerja nyata (concrete verbs)
M
EASURABLE
• Capaian belajar harus mempunyai target yang dapat diatur dan hasil yang dapat diukur, sehingga kita dapat menentukan kapan hal tsb dapat dicapai oleh mhs
A
• Pastikan bahwa kemampuan yang diinginkan adalah sesuatu dimana mahasiswa dapat mencapainya
CHIEVABLE
CP - S.M.A.R.T
R T
ealistic
ime bound
• Pastikan bahwa kemampuan mahasiswa yang diinginkan adalah realistis dan dapat dicapai oleh mahasiswa
• Pastikan bahwa kemampuan mahasiswa yang diinginkan adalah realiistis dan dapat dicaoai dalam batas waktu
TAKSONOMI KOGNITIF BLOOM-REVISI
Mengidentifikasi Menyebutkan Menunjukkan Memberikan nama Menyusun daftar Menggarisbawahi Menjodohkan Memilih Memberikan definisi Menyatakan dll
C1
Memperbandingkan Memisahkan Menyimpulkan Menerima Mendemonstrasikan Mengkritik Merancang Menyisihkan Menghitung Mengevaluasi Memilih Menghubungkan Memberikan Menyusun Membandingkan Memperhitungkan argumentasi Menjelaskan Mempertentangk Membuktikan Menafsirkan Menciptakan Menguraikan an Menghasilkan Membahas Merumuskan Membagi Menunjukkan Menyimpulkan Menesain Merangkum Membuat Melengkapi Memilih antara Mengubah diagram/skema Menguraikan Mengkombinas Memberikan contoh Menyediakan Menunjukkan Menyesusaikan Membedakan ikan Menyadur hub antara Menemukan Melukiskan Meramalkan dll dll Mendukung Mengatur Menyimpulkan Menyokong Memperkirakan Menolak Merencanakan Menerangkan dll Menarik kesimpulan Meringkas Mengenbangkan Membuktikan
C2
C3
C4
C5
C6
TUJUAN RANAH PSIKOMOTORIK: • Berorientasi pada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan.
TAKSONOMI PSIKOMOTOR HARROW
PERANGKAIAN NATURALISASI KETEPATAN
PENIRUAN Mengikuti Menirukan Menjiplak Mereplikasi Mencetak dengan pola Merakit Mempraktekkan Membuat Mengulangi Mengikuti Memegang Menggambar Mengucapkan
P1
Melakukan gerak PENGGUNAAN dengan benar Melakukan gerak Mengoperasikan dengan teliti Membungkus Melakukan gerak Memasang terukur Membongkar Memperbaiki Menyusun Merakit Merangkai Memainkan Mendemonstrasikan dll
P2
P3
Membuat variasi Mengkombin asi gerak Mengadaptasi kan berbagai gerak Mengatur dll
P4
Mengorganisasi gerak dengan sempurna Melakukan gerak dengan wajar Melakukan gerak dengan spontan Melakukan gerak dengan cepat dll
P5
TUJUAN RANAH AFEKTIF: • Berorientasi pada kemampuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu.
TAKSONOMI AFEKTIF
PENGENALA N Menanyakan Memilih Mengikuti Menjawab Melanjutkan Memberi Menyatakan Menempatkan dll
A1
PEMBERIAN RESPON Melaksanakan Membantu Menyatakan diri Menyambut Menolong Mendatangi Melaporkan Menyumbangkan Menyesuaikan diri Berlatih Menampilkan Membawakan Mendiskusikan Menyelesaikan Menyatakan persetujuan Mempraktekkan, dll
A2
PENGORGANIS PENGAMALAN PENGHARGAAN ASIAN Bertindak TERHADAP Merumuskan Menyatakan NILAI Berpegang pada Memperlihatkan Mengintegrasikan Mempraktekkan Menunjukkan Menghubungkan Melayani Melaksanakan Mengaitkan Mengundurkan diri Menyatakan Menyusun Membuktikan pendapat Mengubah Menunjukkan Mengikuti Melengkapi Bertahan Mengambil prakarsa Menyempurnakan Mempertimbangkan Memilih Menyesuaikan Mempersoalkan Ikut serta Menyamakan dll Menggabungkan diri Mengatur Mengundang Memperbandingkan Mengusulkan Mempertahankan Membela Memodifikasikan Menuntun dll Membenarkan Menolak Mengajak dll
A3
A4
A5
METODE PEMBELAJARAN
Perbedaan: 1. Model merupakan bagian terluas dari praktek pembelajaran dan merupakan orientasi filosofi dari pembelajaran. 2. Dalam masing-masing model, terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan 3. Metode digunakan dosen untuk menciptakan lingkungan belajar dan menentukan kegiatan dimana mahasiswa dan dosen akan dilibatkan selama pembelajaran. 4. Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang paling spesifik.
– Pembelajaran yg mengaitkan materi dengan situasi nyata, mahasiswa didorong untuk membuat hubungan antara pengetahuan dengan dunianya.
– Proses pembelajaran berlangsung alamiahdalam bentuk kegiatan, mahasiswa bekerja dan mengalami. – Mementingkan strategi daripada hasil
MENGAPA KONTEKSTUAL..?
– Selama ini pendidikan di dominasi pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta yg harus dihapal – Kelas berfokus pada dosen sebagai sumber utama – Pilihan utama ceramah, karena materi yg sangat banyak – Saat ini mahasiswa diharapkan belajar dengan “mengalami” bukan “menghapal”
PEMIKIRAN TENTANG KONTEKSTUAL PROSES BELAJAR Belajar bukan hanya sekedar menghapal Mahasiswabelajar dari mengalami bukan diberi begitu saja oleh dosen Pengetahuan tidak dapat dipisah menjadi fakta-fakta yg terpisah Setiap manusia mempunyai tingkatan yg berbeda mahasiswa perlu dibiasakan memecahkan masalah Proses belajar dapat mengubah struktur otak
TRANSFER BELAJAR – mahasiswa BELAJAR DARI MENGALAMI SENDIRI BUKAN “PEMBERIAN ORANG LAIN” – KETREAMPILAN DAN PENGETAHUAN ITU DIPERLUAS DARI KONTEKS YG TERBATAS (SEMPIT) SEDIKIT DEMI SEDIKIT – PENTING BAGI mahasiswa UNTUK TAHU “UNTUK APA” IA BELAJAR DAN “BAGAIMANA” IA MENGGUNAKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN ITU
Perubahan Pradigma
–Teaching Centred Learning ke Student Centred Learning
MEMILIH METODE PEMBELAJARAN PROGRAM OUTCOMES KOMPETENSI (contoh)
MACAM METODE KULIAH
SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI
PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN
Computer Aided Learning
BELAJAR MANDIRI
Kemampuan komunikasi
?
Penguasaan hukum adat
?
HAPS
?
………………. ……………….
Terdapat beragam model pembelajaran dengan pendekatan SCL, di antaranya :
• • • • • • • • • •
Small Group Discussion Role-Play & Simulation Case Study Discovery Learning (DL) Self-Directed Learning (SDL) Cooperative Learning (CL) Collaborative Learning (CbL) Contextual Instruction (CI) Project Based Learning (PjBL) Problem Based Learning and Inquiry (PBL)
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR No
MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN MAHASISWA
YANG DILAKUKAN DOSEN
1
Small Group Discussion
• membentuk kelompok (5-10) • memilih bahan diskusi • mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas
• Membuat rancangan bahan dikusi dan aturan diskusi. • Menjadi moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesion diskusi mahasiswa.
2
Simulasi
• mempelajari dan menjalankan • Merancang situasi/ kegiatan suatu peran yang ditugaskan yang mirip dengan yang kepadanya. sesungguhnya, bisa berupa bermain peran, model komputer, • atau mempraktekan/mencoba atau berbagai latihan simulasi. berbagai model (komputer) yang telah disiapkan. • Membahas kinerja mahasiswa.
3
Discovery Learning
• mencari, mengumpulkan, dan • Menyediakan data, atau petunjuk menyusun informasi yang ada (metode) untuk menelusuri suatu untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan yang harus pengetahuan. dipelajari oleh mahasiswa. • Memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil belajar mandiri mahasiswa.
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR No
MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN MAHASISWA
YANG DILAKUKAN DOSEN
4
Self-Directed Learning
• merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri.
• sebagai fasilitator.
5
Cooperative Learning
• Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok.
• merancang dan dimonitor proses belajar dan hasil belajar kelompok mahasiswa. • Menyiapkan suatu masalah/ kasus atau bentuk tugas untuk diselesaikan oleh mahasiswa secara berkelompok.
6
Collaborative Learning
• Bekerja sama dengan anggota • Merancang tugas yang bersifat kelompoknya dalam open ended. mengerjakan tugas • Sebagai fasilitator dan motivator. • Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.
No
MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN MAHASISWA
BENTUK KEGIATAN BELAJAR
7
Contextual Instruction
• Membahas konsep (teori) • Menjelaskan bahan kajian yang kaitannya dengan situasi bersifat teori dan mengkaitkannya nyata dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau kerja profesional, atau • Melakukan studi lapang/ manajerial, atau entrepreneurial. terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori. • Menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun ke lapangan
8
Project Based Learning
• Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis. • Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum.
• Merancang suatu tugas (proyek) yang sistematik agar mahasiswa belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian/ penggalian (inquiry), yang terstruktur dan kompleks. • Merumuskan dan melakukan proses pembimbingan dan asesmen.
9
Problem Based Learning
• Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen .
• Merancang tugas untuk mencapai kompetensi tertentu • Membuat petunjuk(metode) untuk mahasiswa dalam mencari pemecahan masalah yang dipilih oleh mahasiswa sendiri atau yang ditetapkan.
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR No
MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN MAHASISWA
1
Small Group Discussion
• membentuk kelompok (5-10) • memilih bahan diskusi • mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas
2
Simulasi
• mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya. • atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan.
3
Discovery Learning
• mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan.
KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA MODEL BELAJAR No
MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN MAHASISWA
4
Self-Directed Learning
• merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri.
5
Cooperative Learning
• Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok.
6
Collaborative Learning
• Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas • Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.
KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA
No
MODEL BELAJAR
YANG DILAKUKAN MAHASISWA
7
Contextual Instruction
• Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata • Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori.
8
Project Based Learning
• Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis. • Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum.
9
Problem Based Learning
• Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen .
KEMAMPUAN APA YANG BISA DIPEROLEH MAHASISWA
Sintak SCL TAHAP
LANGKAH dosen
1. Pendahuluan
dosen memotivasi mahasiswa dan menyampaikan tujuan
2. Penyajian /informasi
dosen menyampaikan informasi dengan demontrasi , atau teks / hand out .
3. Kerja sama dan belajar kelompok
dosen berkeliling membantu kelompok saat mahasiswa mengerjakan tugas
4. Evaluasi
dosen memberikan test, atau kelompok yang menyajikan hasil pekerjaannya . 5. Pengenalan dosen menemukan cara –cara untuk mengenali karya dan prestasi individu atau kelompok .
SINTAK PBL
TAHAP 1 Orientasi mahasiswa kepada masalah
Tahap -2 Mengorganisasi mahasiswa untuk belajar
Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran , menjelaskan logistik yang dibutuhkan mengajukan fenomena atau demontrasi atuo cerita untuk memunculkan masalah , motu\ivasi mahasiswa untuk terlibat dalam pemecahan maslah yang dipilihny.
Dosen membantu mahasiswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut .
Tahap -3 Membingbing penyelidikan individual ataupun kelompok . Tahap -4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya .
Tahap -5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah .
Dosen memberikan dorongan pada mahasiswa untuk mengumpulkan imformasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah .
Dosen membantu mahasiswa untuk merencanakan dan menyiapakan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya .
Dosen membantu mahasiswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses –prosesyang mereka gunakan
1. MEMFASILITASI : Buku, modul ajar, hand-out, journal, hasil penelitian,dan waktu. 2. MEMOTIVASI : • Dengan memberi perhatian pada mahasiswa. • Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dan dengan situasi yang kontekstual. • Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. • Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang kita jalankan. 3. MEMBERI TUTORIAL : Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat membantu mahasiswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 4. MEMBERI UMPAN BALIK : Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran / hasil kinerjanya agar mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuannya.
PENGEMBANGAN CTL – SERVICE LEARNING DALAM MTKULIAH HAPS SERVICE LEARNING : Pelayanan kepada masyarakat berbasis kurikulum yang mengintegrasikan pembelajaran di dalam kelas dengan aktivitas melayani masyarakat. Barbara Jacoby and Associates. 2013. Building Partnerships for Service Learning. San Fransisco: Jossey-Bass. http://books.google.co.id/books.
SASARAN SERVICE LEARNING untuk audience yang tepat; untuk menyelesaikan persoalan audience; tanpa memaksa; dengan hati atau didasari rasa kasih.
SYARAT SERVICE LEARNING 1.
2.
3.
4.
“Link to Curriculum”, SL berkaitan dengan kurikulum, sehingga sebuah service dilakukan berdasarkan pada kemampuan sebuah disiplin ilmu. Meaningful S-L”, dosen harus membawa “learning” dari dalam kelas menuju ke lapangan sehingga mahasiswa memperoleh pengalaman, pada sebuah kelompok masyarakat yang membutuhkan “service”, dengan sebuah siklus pembelajaran yang harus disadari dalam sebuah catatan refleksi. “Reflection”, dosen dan mahasiswa harus melakukan refleksi, sebagai bagian dari proses pembelajaran yang berkelanjutan “Partnership”, Service-Learning membutuhkan sebuah kerjasama, bukan sekali kunjungan. Terjadi adanya kolaborasi antara dosen, mahasiswa dan komunitas
PERSIAPAN SILABUS SL 1. Dosen merencanakan pengajaran dengan metode S-L setengah semester sebelumnya, untuk menentukan jenis proyek yang dibutuhkan sehingga dapat menjalin kerja sama dengan pemilik / organisasi yang akan menjadi partner; 2. Sebelum menjalin kerjasama, dosen sebaiknya menjelaskan kepada masyarakat pengguna S-L, tujuan dan bagaimana cara mengevaluasi mahasiswanya
Lanjutan ... Dosen menjelaskan tujuan dari mata kuliah dengan S-L, apa yang harus dilakukan, tanggung jawab dan aplikasi ilmu serta pelayanan apa yang tepat; Dosen menjelaskan alasan pemilihan masyarakat pengguna, dikaitkan dengan ilmu pengetahuan yang diharapkan didapat oleh mahasiswa; Dosen menjelaskan manfaat yang akan diperoleh oleh mahasiswa, dan juga pihak masyarakat pengguna dalam proyek S-L ini. Dosen menentukan topik-topik perkuliahan atau teori-teori yang akan diaplikasikan dalam S-L; Dosen memberikan rujukan kepustakaan, agar mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuannya.
Lanjutan ... Dosen membekali mahasiswa dengan topik-topik perkuliahan dan cara menghadapi target masyarakat, terutama bila target komunitas mempunyai budaya yang berbeda, sebelum terjun ke lapangan; Dosen menjelaskan cara penilaian dan alat ukur penilaian. Dosen memastikan bahwa mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mendemonstrasikan apa yang telah dilakukan. Misalnya melalui presentasi di kelas, atau pembuatan laporan akhir, atau pembuatan artikel di jurnal, dll. Dosen memastikan bahwa penulisan refleksi tidak hanya dibuat di akhir semester, tetapi merupakan sebuah proses reflektif untuk mencapai manfaat / learning outcomes, sehingga minimal ada lembar refleksi di awal, selam proses, dan di akhir.
MEMOTIVASI STRATEGI PEMBELAJARAN DGN SL Visi Institusi, misalnya unggul.....dst Manfaat SL, bg mahasiswa tertanam jiwa melayani Cobalah fokus pada dua kepentingan yaitu mahasiswa dan masyarakat. Hal ini dapat dimulai dengan mengembangkan sifat mendengarkan kebutuhan masyarakat marginal, ”listen to the community’s hopes and dreams”.
JADWAL PEMBELAJARAN DG SL No
Tanggal
Kegiatan
Ket
1
6 sept 2016
Kontrak Perkuliahan Sistem hukum penyelesaian sengketa di Indonesia
Ceramah
2
13 Sept – 15 Nov 2016
Perkulihan di kelas sesuai dengan silabus
Diskusi, Ceramah dan simulasi
3
1 – 10 Oktober
Desain awal menghubungi mitra Penyelenggara APS
Oleh dosen dan atau mhs
4
15 Oktober 2016
Permohonan ijin kegiatan
Oleh dosen dan atau mhs
5
22 dan 29 Nove 2016
Mengamati/melayani Proses APS
Mahasiswa dan dosen
6
06 Des 2016
Refleksi atas hasil lapangan
diskusi
7
13 Des 2016
Kuliah Penutup
ceramah
Ragam Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen Teknik
Bentuk Instrumen
Tes tulis
Tes isian Tes uraian Tes pilihan ganda
Tes lisan
Daftar pertanyaan
Tes unjuk kerja
Tes identifikasi Tes simulasi Uji petik kerja produk Uji petik kerja prosedur Uji petik kerja prosedur dan produk
Penugasan
Tugas proyek Tugas rumah
Observasi
Lembar observasi
Wawancara
Pedoman wawancara
Portofolio
Dokumen pekerjaan, karya, dan/atau prestasi peserta didik
Penilaian diri
Lembar penilaian diri
SEKIAN WASSALAAMU’ALAIKUM WR. WB