ANALISIS RISIKO SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN DENGAN CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY (COBIT) FRAMEWORK (STUDI KASUS : CV. AGUNG BARU SEJAHTERA JAMBI) Willy Riyadi Program Studi Sistem Informasi, STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi Jl. Jendral Sudirman Thehok – Jambi Email :
[email protected] ABSTRAK Informasi yang berkualitas dari suatu sistem informasi diperlukan tiga aspek yaitu: masukan (input), proses, dan keluaran (output). Apabila salah satu dari ketiga aspek tersebut tidak dijalankan dengan benar maka informasi yang dihasilkan akan menyimpang dan tidak akan sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen perusahaan serta menimbulkan risiko dalam sistem informasi perusahaan. CV. Agung Baru Sejahtera Jambi merupakan salah satu perusahaan yang memanfaatkan sistem informasi dalam menunjang proses bisnis yang dilakukannya guna menyimpan dan mengelola data tentang persediaan barang, data pelanggan, data pembelian, data penjualan, data keuangan dan pajak. Selama ini, kegiatan perusahaan beberapa kali mengalami kendala/masalah pada sistem informasi perusahaan yang sangat menggangu kegiatan dan proses bisnis perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengukur risiko Sistem Informasi (SI) perusahaan CV. Agung Baru Sejahtera (ABS) Jambi dengan memanfaatkan COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) framework dan kuesioner maturity level serta gap analysis guna mengidentifikasi risiko, analisa risiko, respon risiko dan evaluasi risiko. Kata Kunci : Analisis Risiko, Sistem Informasi, COBIT Framework, Maturity Model, Gap Analysis ABSTRACT Information quality from an information system required three aspects : input, process, and output. If any of these three aspects is not executed correctly then the resulting information will be distorted and will not fit the needs of the management company as well as pose a risk in the enterprise information system. CV. Agung Baru Sejahtera Jambi is one company that utilizes information systems to support business processes in order to do store and manage data about inventory, customer data, purchasing data, sales data, financial data and taxes. Now a days, the activities of the company several times experienced problems / issues in the enterprise information system greatly disrupt the company's business activities and processes. Therefore, this research aims to measure Information Systems (IS) risk at CV. Agung Baru Sejahtera Jambi (ABS) by utilizing the COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) framework and questionnaire as well as the maturity level gap analysis to identify risk, risk analysis, risk response and risk evaluation. Keywords : Risk Analysis, Information Systems, COBIT Framework, Maturity Model, Gap Analysis 1.
PENDAHULUAN
Sistem informasi merupakan aset yang sangat penting bagi sebagian besar perusahaan agar dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan usaha saat ini dan menjadi faktor penunjang keberhasilan pihak manajemen perusahaan dalam mendukung proses bisnis yang dilakukannya, dalam membuat keputusan, operasi pengendalian, menganalisis masalah, dan menciptakan produk atau jasa baru. Laudon & Laudon (2010) mengemukakan bahwa “Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling terkait guna mengumpulkan (atau mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam sebuah organisasi. Selain mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan kontrol, sistem
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
1
informasi juga dapat membantu manajer dan pekerja menganalisis masalah, memvisualisasikan subjek yang kompleks, dan menciptakan produk baru”. Selain itu Rainer Jr & Cegielski (2011) berpendapat “Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas dari suatu sistem informasi diperlukan tiga aspek yaitu: masukan (input), proses, dan keluaran (output). Apabila salah satu dari ketiga aspek tersebut tidak dijalankan dengan benar maka informasi yang dihasilkan akan menyimpang dan tidak akan sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen perusahaan serta menimbulkan risiko dalam sistem informasi perusahaan. Risiko sendiri merupakan probabilitas dari sebuah ancaman yang berdampak pada sumber daya informasi”. Sedangkan Maulana & Supangkat (2006) menjabarkan “Risiko yang timbul akibat penerapan sistem informasi yang salah menyebabkan proses bisnis yang tidak optimal, kerugian finansial, menurunnya reputasi perusahaan, atau bahkan hancurnya bisnis perusahaan”. CV. Agung Baru Sejahtera merupakan perkembangan dari toko besi Agung Baru yang berdiri sejak tahun 1991, dimana pada awalnya toko ini menjual bahan-bahan bangunan dalam skala kecil dan terus berkembang menjadi distributor beberapa produk bahan bangunan seperti cat tembok, pipa dan semen. Kemudian pada tanggal 09 Agustus 2000 Bapak Feryanto selaku pemilik toko besi Agung Baru mendirikan CV. Agung Baru Sejahtera yang beralamat di Jalan Yunus Sanis No. 22 RT. 004 Kebun Handil, Kota Jambi. Perusahaan ini bergerak di bidang distributor (penyalur) bahan bangunan yang pertama di kota Jambi untuk toko bangunan, retail, dan proyek, dengan beberapa produk unggulan yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat seperti pipa wavin, fitting rucika, sanitary and plumbing onda, water heater solahart, dan lain-lain. CV. Agung Baru Sejahtera saat ini masih menggunakan software bernama N.I.S (NiagaSoft Information System) yang dikembangkan oleh Metro Consultant guna mendukung kegiatan perusahaan berupa aplikasi penjualan, keuangan, dan persediaan barang yang tetap dipakai hingga kini. Selama ini, kegiatan perusahaan beberapa kali mengalami kendala/masalah pada sistem informasi perusahaan yang sangat menggangu kegiatan dan proses bisnis perusahaan. Seperti informasi yang tidak akurat atau selisih stok antara data pada program dengan fisik persediaan barang, maupun kesalahan dalam memasukkan data penjualan, dan program penjualan yang beberapa kali terjadi kerusakan yang berakibat konsumen mengeluh atas lambannya proses pembelian dan pengantaran barang. Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan suatu pengukuran terhadap risiko Sistem Informasi (SI) perusahaan CV. Agung Baru Sejahtera (ABS) Jambi dengan memanfaatkan COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) framework versi 4.1 dengan memanfaatkan kuesioner maturity level dan gap analysis guna mengidentifikasi risiko (sumber risiko, kejadian risiko, dampak risiko), analisa risiko (tingkat kecenderungan dan besarnya dampak risiko), respon risiko (hilangkan risiko, kurangi risiko, cegah risiko atau transfer risiko) dan evaluasi risiko (adakah sisa risiko atau risiko baru). 2.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitan ini penulis melakukan urutan langkah-langkah yang harus dilakukan seperti pada gambar 1 berikut :
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
2
a.
b.
c.
d.
e.
3.
Gambar 1: Metode Penelitian Studi Literatur Pada studi ini dilakukan penelusuran terhadap literatur-literatur yang berkaitan dan berpengaruh terhadap tema penelitian tentang analisis risiko sistem informasi agar sesuai dengan standar COBIT Framework versi 4.1 domain pengawasan (monitor) dan evaluasi (evaluate) IT Performance (ME1). Pengumpulan Data Pengumpulan data penulis lakukan dengan metode wawancara guna mengetahui kinerja pengolahan data pada sistem informasi perusahaan saat ini serta metode kuesioner Maturity Level dan Gap Analysis untuk mengukur tingkat kematangan TI perusahaan saat ini sesuai dengan proses kontrol COBIT Framework dan melakukan dokumentasi proses pengolahan data yang terjadi pada CV. Agung Baru Sejahtera Jambi. Analisis Data Analisis data menggunakan kuesioner Gap Analysis untuk mengidentifikasi tingkat kesenjangan (gap) antara pencapaian kondisi saat ini (as is) dengan kondisi yang diharapkan (to be) TI perusahaan CV. Agung Baru Sejahtera Jambi saat ini dan yang diharapkan berupa 6 aspek yaitu Awareness and Communication (AC), Policies, Plans and Procedures (PPP), Tools and Automation (TA), Skills and Expertise (SE), Responsibilities and Accountabilities (RA), Goal Setting and Measurement (GSM). Analisis Risiko Sistem Informasi Perusahaan Analisis risiko sistem informasi perusahaan dilakukan guna mengetahui dan mengukur sejauh mana pihak manajemen perusahaan CV. Agung Baru Sejahtera Jambi mampu mengatasi risiko pada sistem informasinya saat ini dan kemungkinan timbulnya risiko baru dimasa yang akan datang. Rekomendasi Perbaikan Setelah dilakukannya analisis risiko sistem informasi maka bisa ditentukan rekomendasi perbaikan terhadap proses yang perlu diperbaiki guna meningkatkan kinerja perusahaan.
PEMBAHASAN 3.1 Sistem Informasi Perusahaan CV. Agung Baru Sejahtera Jambi Sistem informasi pada CV. Agung Baru Sejahtera Jambi dimanfaatkan guna mendukung proses bisnis perusahaan. Tujuan pemanfaatan sistem informasi perusahaan yaitu : a. Efisiensi media dan ruang yang digunakan untuk menyimpan data/arsip. Efisiensi ini meliputi pengurangan jumlah kertas yang digunakan serta pemakaian ruang tempat penyimpanan dokumen berupa data-data pembelian, penjualan, keuangan, dan pajak. b. Meningkatkan kecepatan dan efisiensi pelayanan bisnis kepada kosumen. Efisiensi yang dimaksud yaitu pengecekan stok persediaan barang, dan pengecekan harga barang. c. Meningkatkan kemampuan pengelolaan data perusahaan. Pengelolaan yang dimaksud meliputi kelengkapan data, kerincian data, keamanan data, kerahasiaan data, cara pemasukan dan pengambilan data, dan sebagainya. d. Kemudahan dalam pengelolaan dan pemanfaatan data. Dengan penerapan sistem informasi yang baik dan tepat, maka pengelolaan data-data perusahaan seperti penjualan, pembelian, keuangan, dan pajak dapat menjadi sangat mudah tanpa harus meninggalkan faktor keamanannya. Dengan cara ini pihak-pihak yang berkepentingan dan berwenang terhadap data bisa langsung login ke sistem dari perangkat komputernya sesuai dengan hak akses yang diberikan dan mengelola data tersebut. Data-data yang diolah pada sistem informasi perusahaan CV. Agung Baru Sejahtera (ABS) Jambi adalah sebagai berikut: a. Data penjualan b. Data pembelian c. Data keuangan d. Data persedian barang
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
3
Keluaran yang dihasilkan dari sistem informasi perusahaan CV. Agung Baru Sejahtera (ABS) Jambi adalah sebagai berikut: a. Informasi stok persediaan barang b. Informasi transaksi penjualan c. Informasi transaksi pembelian d. Informasi laporan keuangan e. Data pelanggan/konsumen 3.2 Analisis Control Objective pada proses monitor dan evaluate IT Performance (ME1) Penelitian ini lebih memfokuskan pada kerangka kerja COBIT domain ME (Monitor and Evaluate) proses ME1 (Monitor and Evaluate IT Performance). Proses ME1 (Memantau dan Mengevaluasi performa TI), secara umum dipersyaratkan bahwa untuk manajemen kinerja TI yang efektif membutuhkan proses pengawasan (monitor). Proses ini termasuk menetapkan indikator kinerja yang relevan, pelaporan yang sistematis dan tepat waktu kinerja, dan cepat bertindak atas penyimpangan. Pengawasan (monitor) diperlukan untuk memastikan bahwa halhal yang benar dilakukan dan sejalan dengan arah dan kebijakan ditetapkan. Adapun 6 buah control objective pada ME1 (Monitor and Evaluate IT Performance) COBIT 4.1 yang menjadi dasar dalam pembuatan kuesioner Maturity Level dan Gap Analysis adalah sebagai berikut : a. ME1.1: Pendekatan Pengawasan (Monitoring Approach) Membentuk kerangka pengawasan (monitor) umum dan pendekatan untuk menentukan ruang lingkup, metodologi dan proses yang harus diikuti untuk mengukur solusi dan layanan pengiriman TI, dan memantau kontribusi bisnis TI serta mengintegrasikan kerangka tersebut dengan sistem manajemen kinerja perusahaan. b. ME1.2: Definisi dan Pengumpulan Data Pengawasan (Definition and Collection of Monitoring Data) Menentukan tolok ukur yang dapat digunakan untuk membandingkan sasaran, dan mengidentifikasi data yang tersedia yang dikumpulkan untuk mengukur target. Menetapkan proses untuk mengumpulkan data yang tepat waktu dan akurat untuk melaporkan kemajuan terhadap target. c. ME1.3: Metode Pengawasan (Monitoring Method) Memembuat metode pengawasan kinerja (misalnya: balanced score card) yang mencatat target, guna menghasilkan nilai pengukuran, memberikan ringkasan hasil, pengawasan kinerja TI secara keseluruhan, dan sesuai dengan sistem pengawasan perusahaan saat ini. d. ME1.4: Penilaian Kinerja Berkala (Performance Assessment) Meninjau kinerja terhadap target, menganalisis penyebab penyimpangan, dan memulai tindakan perbaikan untuk mengatasi penyebab utamanya dengan melakukan analisis pada sumber penyebab semua penyimpangan. e. ME1.5: Dewan Eksekutif dan Pelaporan (Board and Executive Reporting) Membuat laporan sejauh mana tujuan yang direncanakan telah dicapai, sumber daya yang dianggarkan digunakan, target kinerja yang telah ditetapkan dan risiko yang teridentifikasi yang dimitigasi. Mengantisipasi dengan menyarankan tindakan perbaikan untuk penyimpangan yang besar. Memberikan laporan kepada manajemen senior, dan mengumpulkan umpan balik dari tinjauan manajemen. f. ME1.6: Tindakan Remedial (Remedial Actions) Mengidentifikasi dan melakukan tindakan perbaikan berdasarkan Pengawasan (monitor) kinerja, penilaian dan pelaporan. Ini termasuk tindak lanjut dari semua Pengawasan (monitor), pelaporan dan penilaian melalui: a) Review, negosiasi dan pembentukan tanggapan manajemen. b) Penugasan tanggung jawab untuk perbaikan. c) Pelacakan hasil tindakan yang dilakukan. Untuk mengetahui kondisi tingkat pengawasan (monitor) dan evaluasi (evaluate) yang berjalan saat ini maka dilakukan proses wawancara untuk mengumpulkan informasi-informasi yang terkait dengan proses pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) IT performance (ME1). Wawancara yang dilakukan melibatkan pimpinan CV. Agung Baru Sejahtera Jambi yaitu bapak Feryanto karena beliau yang berwenang dalam pengelolaan sistem informasi yang ada di CV. Agung Baru Sejahtera Jambi. Pertanyaan dalam wawancara disusun berdasarkan kebutuhan
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
4
proses ME1 (Monitor and Evaluate IT Performance). Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui hasil temuan sebagai berikut : a. Sistem informasi memberikan kontribusi dalam mempermudah dan mendukung proses bisnis yang dilakukan serta membantu dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan/konsumen. b. Sistem informasi dimanfaatkan dalam mengolah data penjualan, data pembelian, data keuangan, data persedian barang c. Keluaran (output) yang dihasilkan yaitu informasi stok persediaan barang, informasi transaksi penjualan, informasi transaksi pembelian, informasi laporan keuangan, dan informasi data pelanggan/konsumen. d. Ada standar prosedur pengawasan (monitor) oleh bagian manajemen TI agar sistem informasi dapat berjalan dengan baik. e. Proses pengawasan (monitor) yang dilakukan pihak manajemen sudah cukup efektif dan efisien. Apabila terjadi kendala pada sistem informasi langsung dikoordinasikan dan melakukan evaluasi (evaluate) dengan pihak pengembang aplikasi (outsourcing) agar secepatnya dilakukan perbaikan pada sistem tersebut. f. Proses pendokumentasian data dilakukan secara rutin pada sistem dan dicetak (print) sesuai dengan kebutuhan bisnis yang dilakukan. Seperti surat jalan, faktur penjualan, faktur pajak, laporan keuangan, dan lain-lain. g. Risiko yang umumnya timbul pada sistem informasi CV. Agung Baru Sejahtera umumnya berupa kegagalan sistem pada kerusakan komponen pada sistem komputer (hardware), kerusakan/kehilangan data dan ketidak-akuratan informasi (software), maupun sumber daya manusia yang mengelola dan memakai sistem informasi tersebut (human error). h. Pihak manajemen telah menyadari akan pentingnya penanganan yang tepat atas risiko yang timbul. Untuk itu, pihak manajemen CV. Agung Baru Sejahtera terus melakukan kontrol dan pengawasan rutin sebagai tindakan pencegahan pada sistem informasi kami. Sehingga, dapat meminimalisir dampak risiko tersebut. i. Pihak manajemen selalu melakukan proses penyalinan (back-up) data secara berkala sebagai tindakan pencegahan. j. Sistem Informasi yang digunakan saat ini sudah sangat memadai. Walau terkadang sistem mengalami kendala (down). k. Sistem informasi CV. Agung Baru Sejahtera perlu dilakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan yang ada. 3.3. Penghitungan Kuesioner Maturity Level Setelah pembuatan kuesioner selesai dan telah diisi oleh responden masing-masing Maturity Level akan memiliki sekumpulan pernyataan masing-masing dengan nilai compliance 0, 0.33, 0.66 atau 1 (Pederiva, 2003). Hasil rekapitulasi kuesiner maturity level untuk proses Monitor and Evaluate IT Performance (ME1) yang disertai dengan nilai compliance untuk masing-masing pernyataan. Dengan mengasumsikan bahwa setiap atribut mempunyai nilai kontribusi atau pembobotan seperti pada tabel 1 terhadap tingkat kematangan proses ME1 sebagai berikut : Tabel 1: Skor Jawaban Agreement With Statement Not at all A little Quite a lot Completely
Compliance Value 0 0,33 0,66 1
Untuk Penghitungan tingkat compliance Maturity Level dapat dihitung dengan rumus : sebagai ilustrasi hasil perhitungan Kuesioner maturity level 0 didapatkan dari total nilai complience dibagi dengan jumlah pertanyaan sehingga diperoleh 0,99/4 = 0,248. Demikian pula untuk maturity level dari 1 sampai 5 menggunakan cara perhitungan yang sama untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2: Perhitungan tingkat compliance
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
5
Level 0 1 2 3 4 5
Nilai Compliance (A) 0,99 1,32 5,96 2,98 1,98 0,66
Jumlah Pernyataan (B) 4 5 4 8 7 5
Tingkat Compliance (A/B) 0,248 0,264 1,49 0,373 0,283 0,132
Setelah nilai compliance masing-masing level telah diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan normalisasi tingkat compliance dengan rumus sebagai ilustrasi pada tabel 3 terlihat bahwa tingkat compliance pada maturity level 0 yang bernilai 0,248 dibagi dengan total seluruh tingkat compliance yaitu 2,789 sehingga diperoleh nilai Compliance ternormalisasi yaitu 0,08875. Demikian pula untuk maturity level dari 1 sampai 5 menggunakan cara perhitungan yang sama untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3: Normalisasi tingkat compliance Level
Tingkat Compliance (A)
0 1 2 3 4 5 Total
0,248 0,264 1,49 0,373 0,283 0,132 2,789
Compliance Ternormalisasi (A / Total (A)) 0,08875 0,09466 0,53427 0,13357 0,10142 0,04733 1
Setelah nilai compliance masing-masing level telah dinormalisiasi, maka langkah terakhir dalam perhitungan nilai maturity level adalah menghitung kontribusi masing-masing level kemudian menjumlahkannya dengan rumus Hasil penjumlahan itulah yang menjadi nilai maturity level. Sebagai Ilustrasi pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai kontribusi dari level 2 adalah sebesar 1,069. Nilai tersebut diperoleh dari perkalian antara level (A) = 2 dengan nilai compliance yang telah dinormalisasi (B) = 0,53427. Tabel 4: Perhitungan Maturity Level Compliance Level(A) Ternormalisasi (B) 0 0,08875 1 0,09466 2 0,53427 3 0,13357 4 0,10142 5 0,04733 Total Maturity Level
Kontribusi (A * B) 0 0,095 1,069 0,401 0,406 0,237 2,206
Setelah nilai kontribusi masing-masing level diperoleh dan dijumlahkan, maka didapatkan bahwa nilai Maturity Level = 2,206. Nilai tersebut menggambarkan bagaimana kondisi kematangan pada proses Monitor and Evaluate IT Performance (ME1) pada CV. Agung Baru Sejahtera Jambi. Untuk menentukan tingkat kematangan dari nilai Maturity level tersebut dapat dilihat pada tabel 5 berikut : Tabel 5: Tingkat Kematangan Nilai Maturity Level No. Nilai Kematangan Tingkat Kematangan 1. 0,00 - 0,49 0 Non-existent
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
6
2. 3. 4. 5. 6.
0,50 - 1,49 1,50 - 2,49 2,50 - 3,49 3,50 - 4,49 4,50 - 5,00
1 Initial / Ad hoc 2 Repeatable but Intuitive 3 Defined Process 4 Managed and Measurable 5 Optimised
Dari tabel tingkat kematangan nilai maturity level diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Maturity Level = 2,206 berada pada level 2 (repeatable but intuitive). 3.4. Penghitungan Kuesioner Gap Analysis Dari hasil kuesioner Gap Analysis, jawaban responden tersebut selanjutnya dibuat suatu rekapitulasi, yang secara garis besar memberikan gambar tingkat kesenjangan (Gap) antara kondisi saat ini (As is) dengan kondisi yang diharapkan (To be). Hasil rekapitulasi distribusi jawaban kuesioner tingkat kematangan diperoleh dengan menggunakan rumus . Ilustrasi hasil perhitungan distribusi jawaban untuk Atribut AC pada status As Is pada kolom D (%) diperoleh dari jumlah responden yang menjawab D ada 4 orang dibagi dengan jumlah responden yakni 9 orang hasilnya dikali dengan 100%. Dengan cara yang sama semua nilai distribusi jawaban untuk masing-masing jawaban dihitung. Sehingga diperoleh hasil rekapitulasi pada tabel 6 berikut : Tabel 6: Rekapitulasi Distribusi Jawaban Kuesioner Gap Analysis Distribusi Jawaban No. Atribut Status A (%) B (%) C (%) D (%) As is 0.000 0.111 0.333 0.444 1 AC To be 0.000 0.000 0.000 0.222 As is 0.000 0.222 0.222 0.444 2 PPP To be 0.000 0.000 0.000 0.333 As is 0.000 0.333 0.111 0.444 3 TA To be 0.000 0.000 0.000 0.222 As is 0.000 0.222 0.222 0.444 4 SE To be 0.000 0.000 0.000 0.000 As is 0.000 0.111 0.333 0.444 5 RA To be 0.000 0.000 0.000 0.222 As is 0.000 0.222 0.111 0.556 6 GSM To be 0.000 0.000 0.000 0.222
E (%) 0.111 0.333 0.111 0.556 0.111 0.444 0.111 0.556 0.111 0.444 0.111 0.333
F (%) 0.000 0.444 0.000 0.111 0.000 0.333 0.000 0.444 0.000 0.333 0.000 0.444
Dari hasil rekapitulasi kuesioner pada tabel 6 dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada aspek Awareness and Communication (AC), mayoritas responden yaitu sebesar 44,4% memberikan jawaban “D”untuk kondisi saat ini (as is) dan mayoritas responden memberikan jawaban “F” sebesar 44,4% untuk kondisi yang diharapkan (to be). 2. Pada aspek Policies, Plans and Procedures (PPP), mayoritas responden yaitu sebesar 44,4% memberikan jawaban “C”untuk kondisi saat ini (as is) dan mayoritas responden memberikan jawaban “E” sebesar 55,6% untuk kondisi yang diharapkan (to be). 3. Pada aspek Tools and Automation (TA), mayoritas responden yaitu sebesar 44,4% memberikan jawaban “C”untuk kondisi saat ini (as is) dan mayoritas responden memberikan jawaban “D” sebesar 44,4% untuk kondisi yang diharapkan (to be). 4. Pada aspek Skills and Expertise (SE), mayoritas responden yaitu sebesar 44,4% memberikan jawaban “C”untuk kondisi saat ini (as is) dan mayoritas responden memberikan jawaban “E” sebesar 55,6% untuk kondisi yang diharapkan (to be). 5. Pada aspek Responsibilities and Accountabilities (RA), mayoritas responden yaitu sebesar 44,4% memberikan jawaban “D”untuk kondisi saat ini (as is) dan mayoritas responden memberikan jawaban “E” sebesar 44,4% untuk kondisi yang diharapkan (to be). 6. Pada aspek Goal Setting and Measurement (GSM), mayoritas responden yaitu sebesar 55,6% memberikan jawaban “C”untuk kondisi saat ini (as is) dan mayoritas responden memberikan jawaban “F” sebesar 44,4% untuk kondisi yang diharapkan (to be).
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
7
Dari hasil rekapitulasi distribusi jawaban kuesioner gap analysis untuk menggambarkan tingkat kesenjangan antara kondisi saat ini (As is) dengan kondisi yang diharapkan (To be) dapat dilakukan dengan cara merubah jawaban dari yang semula berbentuk huruf A,B,C,D,E,F menjadi deretan angka 0,1,2,3,4,5 sehingga diperoleh hasil yaitu: A=0, B=1, C=2, D=3, E=4, F=5. Langkah selanjutnya membuat grafik tingkat kesenjangan (gap) dan diagram rising star untuk kondisi saat ini (As is) dengan kondisi yang diharapkan (To be) perlu dibuat seperti tabel 7 sebagai berikut: Tabel 7: Tingkat Kesenjangan (Gap) antara As is dengan To be Tingkat Kesenjangan (Gap) No. Atribut As is To be 1. AC 3 5 2. PPP 2 4 3. TA 2 4 4. SE 2 4 5. RA 3 4 6. GSM 2 5 2 4 Rata-rata Pada Tabel 7 Tingkat kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini (As is) dan kondisi yang diharapkan (To be) diperoleh dari hasil jawaban responden terbanyak yang mengacu pada tabel 7, maka diperoleh informasi bahwa : 1. Kondisi saat ini (as is), pada proses ME1 (Monitor and Evaluate IT Performance) secara keseluruhan berada pada tingkat 2 atau Repeatable but Intuitive. 2. Kondisi yang diharapkan (to be) pada proses ME1 (Monitor and Evaluate IT Performance) secara keseluruhan berada pada tingkat 4 atau Managed and Measurable. Untuk itu perlu dilakukan upaya yang dilakukan secara terus menerus dan bertahap untuk memperkecil jarak tersebut. Sedangkan grafik tingkat kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini (As is) dan kondisi yang diharapkan (To be) pada proses pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) IT performance (ME1) dapat dilihat pada gambar 2 berikut : 5
AC
4
3
GSM
PPP
2
TO BE
1 0
AS IS
TA
RA
SE
Gambar 2: Grafik Tingkat Kesenjangan (Gap) Pada Proses ME1 Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap tingkat kematangan yang sekarang maupun yang diharapkan, dan upaya menutup kesenjangan yang ada, dapat dibuat sebuah diagram rising star, seperti pada gambar 3 berikut : 5
Tingkat Kesenjangan
4
3
2
1
0 AC
PPP TA SE Atribut Kesenjangan
RA
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
GSM
8
Gambar 3: Diagram Rising Star 3.5. Analisis Risiko Sistem Informasi CV. Agung Baru Sejahtera Berdasarkan hasil wawancara serta hasil gap analysis dan maturity level dengan COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) framework pada CV. Agung Baru Sejahtera diketahui bahwa penanganan risiko yang dilakukan oleh pihak manajemen belum optimal dikarenakan belum adanya penanganan dan pengontrolan yang tepat terhadap risiko yang timbul sesuai dengan Risk Control Strategy Terminology serta pencapaian tingkat kematangan (maturity level) dan gap analysis saat ini (as is) belum sesuai dengan kondisi yang diharapkan (to be). Tahapan analisis risiko yang peneliti lakukan yaitu : 1. Mengidentifikasi risiko (sumber risiko, kejadian risiko, dampak risiko). Dari hasil identifikasi terhadap risiko pada sistem informasi perusahaan dapat diketahui bahwa : a. Risiko bersumber dari sumber daya manusia yang mengoperasikan serta memanfaatkan sistem informasi tersebut (human error), dan kegagalan sistem baik secara software maupun hardware. b. Waktu kejadian risiko sangat bervariasi dan tidak dapat diukur secara pasti (uncertainty) dan hanya dapat diprediksi (predictable). c. Dampak yang timbul dari risiko tersebut yaitu terganggunya kegiatan bisnis (bussiness process) mulai dari kegiatan transaksi bisnis hingga keterlambatan dalam pengantaran barang yang mengakibatkan kerugian (losses) yang cukup besar dari segi waktu maupun finansial. 2. Analisa risiko (tingkat kecenderungan dan besarnya dampak risiko). Dari hasil analisa risiko diketahui bahwa besarnya tingkat risiko diukur dengan melakukan kontrol rutin terhadap sistem informasi tersebut. Kecenderungan timbulnya risiko umumnya berasal dari virus, manajemen keamanan sistem informasi yang kurang memadai dan tata kelola sistem (hardware, software dan teknologi) yang belum optimal serta kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia yang memanfaatkan dan mengelola sistem informasi tersebut. 3. Respon risiko (hilangkan risiko, kurangi risiko, cegah risiko atau transfer risiko). Dari hasil analisis terhadap respon risiko diketahui bahwa tindakan yang dilakukan ketika terjadi risiko pada sistem informasi dengan, mempertahankan (defend) yaitu meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko tersebut dengan pengawasan dan kontrol yang rutin. Akan lebih baik lagi jika pihak manajemen juga melakukan langkah mengurangi (mitigate) risiko sehingga dapat meminimalkan kerusakan yang timbul agar tidak terlalu parah dan mitigasi risiko juga berperan dalam meminimalkan biaya (cost) perbaikan pada sistem tersebut. 4. Evaluasi risiko (adakah sisa risiko atau risiko baru). Dari hasil analisis terhadap evaluasi risiko diketahui bahwa risiko yang timbul tidak dapat sepenuhnya dihilangkan namun dapat di perkecil persentase kemungkinan timbulnya risikorisiko baru dikemudian hari dan tingkat kerusakannya dapat diperkecil dengan kontrol secara rutin. 3.6. Rekomendasi Solusi Untuk Tindakan Perbaikan Dalam rangka mengoptimalkan kebutuhan penggunaan sistem informasi perusahaan dan memastikan agar informasi yang diperlukan senantiasa tersedia secara lebih efektif maka proses pengawasan (monitor) dan evaluasi (evaluate) IT performance (ME1) harus dilakukan dengan cermat dan dikembangkan secara berkelanjutan guna meningkatan mutu untuk memperbarui standar Pengawasan (monitor) dan memenuhi proses kematangan seperti yang diharapkan. Untuk itu, diperlukan perancangan solusi atas berbagai permasalahan dan kelemahan yang menjadi kendala dalam proses pengawasan (monitor) dan evaluasi (evaluate) IT performance (ME1) dengan tahapan sebagai berikut: 1. Pendefinisian dan pengontrolan terhadap risiko sistem informasi. 2. Pendefinisian indikator kinerja dan target tingkat kinerja. 3.6.1. Pendefinisian Dan Pengontrolan Terhadap Risiko Sistem Informasi
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
9
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa rata-rata tingkat kematangan (maturity level) as is adalah 2 dan tingkat kematangan to be adalah 4, disini terlihat adanya gap yang cukup jauh. Untuk mencapai tingkat 4, maka diperlukan upaya pencapaian secara bertahap, dimulai dari upaya pencapaian maturity tingkat 3 terlebih dahulu setelah itu pencapaian maturity tingkat 4. Untuk itu diperlukan dua tahapan guna mencapai tingkatan yang diharapkan sebagai berikut : Tahap 1: Upaya Pencapaian Maturity Tingkat 3 Pada tahap ini, upaya perbaikan dilakukan terhadap beberapa atribut maturity proses ME1 yang berada pada tingkat 2 yaitu: Awareness and Communication (AC), Policies, Plans and Procedures (PPP), Tools and Automation (TA), Skills and Expertise (SE), Responsibility and Accountability (RA), dan Goal Setting and Measurement (GSM). Berikut ini adalah tindakan yang diperlukan untuk masing-masing atribut maturity untuk pencapaian maturity tingkat 3 : 1. Awareness and Communication (AC) a. Melakukan sosialisasi tentang analisis risiko pada sistem informasi perusahaan guna meminimalisir terjadinya risiko dan dampak dari risiko tersebut. b. Melakukan sosialisasi akan pentingnya prosedur pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) pada sistem informasi perusahaan. c. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sistem informasi perusahaan guna penerapan prosedur pengamanan dan kontrol sistem informasi. 2. Policies, Plans and Procedures (PPP) Mendefinisikan dan melaksanakan kebijakan, perencanaan, dan prosedur tentang pengawasan dan evaluasi sistem informasi, yang meliputi : a. Prosedur untuk pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) sistem informasi. b. Prosedur untuk pengamanan dan kontrol sistem informasi. c. Prosedur untuk analisis risiko sistem informasi. d. Prosedur back-up dan restorasi sistem, data dan dokumentasi. 3. Tools and Automation (TA) Memanfaatkan tools yang sesuai guna mendukung prosedur pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) sistem informasi yang mencakup : a. Tools untuk back-up dan restorasi sistem, data dan dokumentasi. b. Tools untuk pengamanan dan kontrol sistem informasi. c. Tools guna mendukung analisis sistem informasi. 4. Skills and Expertise (SE) Menjalankan pelatihan yang disesuai dengan kebutuhan pihak manajemen dalam mendukung prosedur-prosedur pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) sistem informasi yang mencakup : a. Pemahaman pada proses maupun prosedur yang berkaitan dengan pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) sistem informasi. b. Pemanfaatan dan mendayagunakan tools untuk proses pengamanan dan kontrol sistem informasi. c. Pemahaman akan prosedur back-up dan restorasi sistem, data dan dokumentasi. d. Pemahaman prosedur tentang analisis risiko sistem informasi. 5. Responsibility and Accountability (RA) Melakukan prosedur-prosedur pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) sistem informasi guna mencapai sasaran tujuan perusahaan yang mencakup : a. Melaksanaan kewajiban Back-up dan restore data secara berkala serta melaksanakan prosedur pengamanan data perusahaan. b. Mengidentifikasi risiko yang timbul, analisa tingkat kecenderungan dan besarnya dampak risiko, dan respon risiko guna meminimalisir dampak risiko tersebut pada sistem informasi perusahaan. 6. Goal Setting and Measurement (GSM) Melakukan prosedur-prosedur pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) sistem informasi guna mencapai sasaran tujuan perusahaan yang mencakup : a. Pelaksanaan prosedur pengamanan dan kontrol sistem informasi.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
10
b. Pelaksanaan dan pengelolaan prosedur back-up dan restorasi sistem, data dan dokumentasi secara berkala. c. Pelaksanaan prosedur yang telah ditetapkan guna analisis risiko sistem informasi. Tahap 2: Upaya Pencapaian Maturity Tingkat 4 Tahap ini merupakan tahap lanjutan guna mencapai maturity tingkat 4 proses ME1. Tindakan yang diperlukan untuk masing-masing atribut Policies, Plans and Procedures (PPP), Tools and Automation (TA), Skills and Expertise (SE), dan Goal Setting and Measurement (GSM) yaitu : 1. Awareness and Communication (AC) a. Melakukan sosialisasi dan komunikasi pada hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) sistem informasi, sehingga segala tindakan yang diperlukan dapat diterima secara luas pada seluruh staff dan manajemen perusahaan. b. Melakukan komunikasi dan sosialisasi pada hal-hal yang berkaitan dengan analisis dan manajemen risiko sistem informasi sehingga risiko yang timbul dapat dengan cepat dilakukan recovery terhadap sistem. 2. Policies, Plans and Procedures (PPP) a. Menjalankan prosedur yang telah diterima dan disepakati oleh semua pihak yang terlibat untuk kebutuhan pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) risiko pada sistem informasi. b. Melakukan knowledge sharing dengan memanfaatkan media seperti intranet guna memperluas cakupan area pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) risiko pada sistem informasi perusahaan oleh pihak manajemen. 3. Tools and Automation (TA) Memanfaatkan tools terkini yang dikembangkan dan disesuaikan dengan tujuan bisnis perusahaan guna mempermudah dalam melakukan pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) risiko pada sistem informasi secara rutin. 4. Skills and Expertise (SE) Menjalankan pelatihan yang berkaitan pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) sistem informasi secara rutin dan berkala sesuai dengan kebutuhan bagi para staff bagian keuangan dan penjualan guna meminimalisir maupun memperkecil terjadinya risiko akibat human error. 5. Responsibility and Accountability (RA) a. Proses back-up dan restore data dikembangkan secara berkelanjutan guna meningkatkan mutu untuk memperbarui standar pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) sistem informasi. b. Semua proses manajemen risiko dioptimalkan dan dikembangkan guna mendukung tujuan organisasi serta dilakukan pengukuran kinerja rutin yang terintegrasi ke dalam kerangka penilaian strategis. c. Meningoptimalkan tingkat keamanan data pada sistem informasi perusahaan. 6. Goal Setting and Measurement (GSM) Mengoptimalkan dan pengembangan prosedur pengawasan (monitoring) dan evaluasi (evaluate) sistem informasi guna mencapai sasaran tujuan perusahaan yang mencakup : a. Prosedur tentang analisis risiko sistem informasi. b. Prosedur back-up dan restorasi sistem, data dan dokumentasi secara berkala. c. Prosedur tentang keamanan data pada sistem informasi perusahaan. 3.6.2. Pendefinisian Indikator dan Target Tingkat Kinerja
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
11
Sebagai tindak lanjut dari pendefinisian tindakan perbaikan, maka pada tahap evaluasi terhadap proses perbaikan, perlu dilakukan suatu pengawasan dalam bentuk penilaian dan pengukuran. Penilaian dan pengukuran dilakukan baik pada proses pelaksanaannya maupun pencapaiannya. Untuk itu perlu didefinisikan beberapa indikator pengukuran yaitu Performance Indicator dan Outcome Measures. Berdasarkan proses ME1, untuk mengetahui hubungan dari pencapaian sasaran aktivitas (activity goals), sasaran proses (process goal), dan sasaran TI (IT goals) dapat dilihat pada gambar 3 berikut:
Gambar 3: Indikator Pengukuran Dan Evaluasi Perbaikan Pada ME1 Indikator (Performance Indicator dan Outcome Measures) yang didefinisikan dalam proses ME1, dalam hal ini perlu disertai dengan target yang diharapkan akan tercapai sebagai indikasi pencapaian pada sasaran. Untuk lebih jelasnya tentang usulan target pencapaian yang harus dilakukan oleh pihak manajemen CV. Agung Baru Sejahtera guna mencapai tingkat maturity yang diharapkan yaitu pada level 4 sedangkan kondisi saat ini yang baru mencapai level 2, yaitu dengan melakukan perubahan dan perbaikan secara bertahap yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan saat ini memanfaatkan tata kelola manajemen risiko sistem informasi dengan standar COBIT Framework. Untuk lebih memudahkan dalam mencapai target tingkat kinerja tersebut perlu pertimbangan sebagai berikut : 1. Frekuensi pelaksanaan prosedur pengawasan (monitor) dan evaluasi (evaluate) pada sistem informasi perusahaan harus dilakukan secara rutin setiap harinya. 2. Persentase keberhasilan dalam manajemen risiko sistem informasi harus diatas 80%. 3. Banyaknya insiden down-time, atau insiden yang berkaitan dengan integritas data pada sistem informasi akibat terjadinya kerusakan hardware maupun software harus seminimal mungkin persentase kemungkinannya. 4. Frekuensi back-up harus dilakukan sesering mungkin guna menhindari hal-hal yang tidak diinginkan minimal 1x sehari dan proses restorasi data diperlukan jika ada data yang hilang maupun ada data yang rusak. 5. Jadwal pelatihan bagi sumber daya manusia (user) yang memanfaatkan dan memakai sistem informasi tersebut harus dilakukan secara rutin dan terjadwal minimal 1 tahun sekali.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
12
4.
PENUTUP 4.1. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Berdasarkan hasil analisis maturity level diketahui bahwa CV. Agung Baru Sejahtera berada pada level 2 sedangkan dari hasil gap analysis pada sistem informasi CV. Agung Baru Sejahtera domain pemantauan (monitor) dan evaluasi (evaluate) IT Performance (ME1) pada aspek Awareness and communication (AC), policies, plans and procedures (PPP), Tools and automation (TA), Skills and expertise (SE), Responsibility dan accountability (RA), Goal setting and measurement (GSM) diketahui bahwa kondisi saat ini (as is) berada pada level 2, sedangkan kondisi yang diharapkan (to be) berada pada level 4. 2. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada perusahaan CV. Agung Baru Sejahtera berupa wawancara, rekapitulasi kuesioner maturity level dan kuesioner Gap Analysis diketahui bahwa penanganan risiko yang dilakukan oleh pihak manajemen belum optimal dikarenakan belum adanya penanganan dan pengontrolan yang tepat terhadap risiko yang timbul sesuai dengan Risk Control Strategy Terminology. 4.2. SARAN Saran-saran yang akan diberikan dari hasil penelitian tesis ini adalah sebagai berikut: 1. Dengan adanya kesenjangan (gap) pada kondisi saat ini (as is) adalah 2 dan kondisi yang diharapkan (to be) adalah 4, memerlukan upaya peningkatan yang dilakukan secara bertahap pada masing-masing atribut Gap Analysis. Pada kondisi yang ada saat ini disarankan untuk mencapai level 3 terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan pencapaian level 4, karena perubahan yang dilakukan harus dilakukan secara bertahap dan memerlukan waktu. 2. Hasil dari penelitian tesis ini dapat dijadikan sebagai pedoman bagi pihak manajemen CV. Agung Baru Sejahtera (ABS) dalam menganalisis risiko serta menanggulangi risiko yang timbul pada sistem informasinya sesuai dengan Risk Control Strategy Terminology dan tata kelola COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Framework. 3. Pengkajian yang dilakukan baru sebatas pada analisis risiko sistem informasi, yang terdapat pada domain pemantauan (monitor) dan evaluasi (evaluate) IT Performance ME1 sedangkan domain tersebut masih terdapat proses-proses TI lainnya yang bisa dilakukan pengkajian. Pengkajian proses-proses TI yang lain dapat dilanjutkan sesuai dengan prinsip-prinsip analisis dengan COBIT Framework agar upaya perbaikan dan analisis risiko sistem informasi dapat berjalan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA [1] Campbell, P. L., 2005. A COBIT® Primer. United States of America: Sandia National. [2] Hampton, J. J., 2009. Fundamentals Of Enterprise Risk Management : How Top Companies Assess Risk, Manage Exposures, and Seize Opportunities. United States of America : American Management Association. [3] IT Governance Institute, 2007. COBIT 4.1. United States of America : ITGI. [4] ITSMF International, 2007. IT Governance based on COBIT 4.1 A Management Guide. Netherlands: Van Hareen Publishing. [5] Laudon, K. C. & Laudon, J. P., 2012. Management Information Systems : Managing The Digital Firm. 12th ed. New Jersey: Pearson Education. [6] Mcleod, R. & Schell, G. P., 2007. Management Information Systems. 10th ed. New Jersey: Pearson Education. [7] Pederiva, A., 2003. The COBIT Maturity Model in a Vendor Evaluation Case. http://www.isaca.org/Journal/ Past-Issues/2003/Volume-3/Documents/jpdf033COBITMaturityModel.pdf. Diakses tanggal 10 Desember 2013. [8] Rainer Jr, R. K. & Cegielski, C. G., 2011. Introduction to Information Systems : Supporting and Transforrning Business. 4th ed. United States of America: John Wiley & Sons. [9] Stair, R. M. & Reynolds, G. W., 2012. Information Systems. 10th ed. United States of America: Cengage Learning. [10] Whitman, M. E. & Mattord, H. J., 2012. Principles of Information Security. 4th ed. United States of America: Cengage Learning.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
13
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN TESIS ONLINE (STUDI KASUS : PASCASARJANA UNIVERSITAS JAMBI) Andik Rodiansyah Putra1, Eriya2, Maitri Rahmadani3 Program Studi Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi Jl. Jendral Sudirman Thehok –Jambi Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Pascasarjana Universitas Jambi merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang ada di Provinsi Jambi. Pada saat ini, proses bimbingan tesis yang ada pada pascasarjana universitas jambi belum menggunakan sistem informasi khusus ataupun secara online, dimana mahasiswa harus datang kekampus untuk melakukan bimbingan tesis. Kendala yang dihadapi adalah sulitnya menemui dosen pembimbing dikarenakan kurangnya kecocokan waktu antara mahasiswa dan pembimbing sehingga menyebabkan terbengkalainya waktu bimbingan. Untuk menghindari masalah tersebut diperlukan suatu sistem informasi bimbingan tesis secara online. Adapun tujuan dari penilitian ini adalah untuk membuat sebuah sistem informasi bimbingan tesis online, yang mana sistem informasi ini dapat digunakan untuk membantu mempermudah dalam kegiatan bimbingan tesis. Sistem informasi ini dirancang berbasis web, dengan menggunakan metode pengembangan sistem yaitu metode waterfall, dan sebagai permodelan sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language), serta untuk perancangan aplikasinya dengan menggunakan Database MySQL dan bahasa pemrograman PHP. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi bimbingan tesis online yang dapat mempermudah mahasiswa dalam melakukan bimbingan tesis dan mengurangi terbengkalainya waktu bimbingan serta dapat membantu meningkatkan efisiensi waktu bimbingan. Sistem informasi ini nantinya diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk membuat sistem bimbingan online yang dilengkapi dengan fitur video conference serta menggunakan sistem keamanan khusus terhadap pengiriman data agar tidak terjadi pencurian data. Kata kunci : Sistem Informasi, Bimbingan Tesis, Online, Web.
ABSTRACT Jambi University is one of the universities in the province of Jambi. At this time, the thesis that there is guidance on university graduate jambi not use specialized information systems or online, in which students must come to campus to do a thesis guidance. Constraints faced is the difficulty to meet the supervisor due to lack of match time between students and tutors, causing the abandonment of the guidance period. To avoid these problems a thesis guidance information system online is required. The objectives of this research is to create an online thesis guidance information system, which system information can be used to help facilitate the guidance of theses activities. The system is designed webbased information, using the method of system development is the waterfall method, and as the system modeling using UML (Unified Modeling Language), as well as to design applications using a Database MySQL and programming languages PHP. The study produced a thesis guidance online information system that could facilitate students to conduct thesis guidance and reduce the abandonment of a guidance and can help improve time efficiency guidance. This information system is expected to be developed further to create an online tutoring system which is equipped with video conferencing and using special security systems for data transmission to prevent data theft. Keywords : system information, guidance, online, web 1.
PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, peranan teknologi informasi sangat penting untuk mendukung kinerjamanusia agar dapat mengoptimalkan waktu denganlebih baik dan dapat menangani pengolahan data dengan baik, yaitu salah satunya dengan menggunakan sistem informasi.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
14
Sistem informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. Pada bidang pendidikan seperti Universitas maupun Perguruan Tinggi, sistem informasi juga dibutuhkan dengan tujuan meningkatkan mutu pelayanan terhadap proses pendidikan. Sistem informasi juga berperan dalam membantu pengolahan data serta memberikan informasi, antara lain informasi seputar perkuliahan, informasi nilai hingga informasi prosedur pengerjaan tugas akhir bagi mahasiswa yang sedang melakukan tugas akhir (tesis). Tesis merupakan salah satu bentuk karya ilmiah tertulis yang disusun oleh mahasiswa berdasarkan hasil penelitian yang dijadikan sebagai bahan kajian akademis. Proses menulis tesis adalah tahap akhir yang harus ditempuh oleh mahasiswa pascasarjana yang pada prosesnya dibimbing oleh dua orang dosen pembimbing. Dalam prakteknya, aktifitas ini dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, pemberian masukan dan aktifitas lainnya. Proses ini sering disebut juga dengan bimbingan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, bimbingan memiliki arti sebagai petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu, tuntunan atau pimpinan. Sedangkan kata online berasal dari bahasa inggris yang dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sedang menggunakan jaringan, terhubung dalam jaringan, satu perangkat dengan perangkat lainnya yang terhubung sehingga bisa saling berkomunikasi. Dalam proses pembuatannya, seorang mahasiswa tentu tidak akan berjalan sendiri. Fakultas atau Program Studi secara bijak akan mempercayakan mahasiswa tersebut pada dosen yang akan bertindak sebagai pembimbing dalam pengerjaan tesis, sehingga diharapkan hasil akhir yang dicapai dapat memenuhi ekspektasi semua pihak dan membuktikan bahwa mahasiswa yang bersangkutan layak untuk wisuda. Kendala yang dihadapi dalam proses bimbingan yaitu seringkali mahasiswa dan dosen pembimbing sangat sulit bertemu dikarenakan tidak adanya kecocokan waktu atau availability time schedule antara kedua belah pihak maupun ketidaktahuan mahasiswa tentang jadwal dosen pembimbing. Pascasarjana Universitas Jambi mengalami kendala yang sama dalam proses bimbingan tesis, yaitu sulitnya mahasiswa menemui dosen pembimbing dikarenakan kesibukan yang dialami dosen pembimbing, maupun mahasiswa yang mayoritas pekerja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibutuhkan sistem pendukung bimbingan tesis online, yang dapat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam proses bimbingan saat ini dengan menerapkan teknologi informasi sehingga dapat bekerja layaknya bimbingan secara tatap muka dengan perantara sistem, namun tidak meniadakan bimbingan langsung (tatap muka). Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian kemudian menuangkannya ke dalam skripsi dengan judul “Perancang Sistem Informasi Bimbingan Tesis Online (Studi Kasus : Pascasarjana Universitas Jambi) 2.
METODE PENELITIAN Dalam penyusunan suatu penelitian diperlukan kerangka kerja yang jelas. Kerangka kerja penelitian yang diterapkan oleh penulis dapat dilihat pada bagan di bawah ini : Identifikasi Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data Pengembangan sistem Hasil
Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian Berdasarkan langkah-langkah penelitian pada gambar 3.1, maka tahapan penelitian yang dilakukan pada tiap langkah adalah sebagai berikut : 2.1. Identifikasi Masalah Identifikasi Masalah merupakan langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini. Pada tahap mengidentifikasi masalah dimaksudkan agar dapat memahami masalah yang akan diteliti, sehingga dalam tahap analisis dan perancangan tidak keluar dari permasalahan yang diteliti.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
15
Output dari identifikasi masalah adalah daftar masalah yang memerlukan solusi. 2.2. Studi Literatur Pada langkah ini penulis mempelajari topik dan permasalahan yang berhubungan dengan sistem informasi serta pencarian landasan-landasan teori yang diperoleh dari berbagai buku dan juga internet untuk melengkapi pembendaharaan konsep dan teori sehingga memiliki landasan dan keilmuan yang baik. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang konsep perancangan sistem informasi bimbingan tesis online pada pascasarjana Universitas Jambi. Output dari studi literatur ini adalah pemahaman tentang teori dan konsep 2.3. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahapan dalam proses yang penting, karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Data yang dicari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Beberapateknikyang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk melakukan pengamatan dan analisa tahapan proses bimbingan yang ada Pada pascasarjana Universitas Jambi,sehingga mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. 2.4. Pengembangan Sistem Pada tahap ini di lakukan pengembangan sistem dengan menggunakan model waterfall (air terjun) atau yang dapat disebut juga dengan siklus hidup klasik. 2.5. Pembuatan Laporan Hasil Penelitian Pada tahapan ini yaitu terdapat hasil dari rancangan yang sudah dibuat dan diimplementasikan beserta hasil dari pengujian yang dilakukan. Desain penelitian ini termasuk pada penelitian kualitatif khususnya penelitian tindakan (Action Research). Penelitian tindakan (action research) merupakan yang merupakan penelitian yang berfokus langsung pada tindakan sosial. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan beberapa metode yaitu observasi,wawancara dan dokumentasi. Pada kegiatan observasi dilakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan dan proses bimbingan yang ada. Hal ini bertujuan untuk melihat kondisi dan juga mengamati bagaimana bentuk proses bimbingan yang berjalan pada pascasarjana Universitas Jambi. Pada tahap wawancara, penulis melakukan wawancara kepada beberapa dosen pascasarjana Universitas Jambi selaku dosen pembimbing dan beberapa mahasiswa pascasarjana Universitas Jambi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi atau penjelasan langsung tentang bagaimana kegiatan dan proses bimbingan yang berjalan di pascasarjana Universitas Jambi selama ini.Pada tahap dokumentasi ini penulismelakukan pengumpulan dokumentasi kelengkapan data, dan mempelajari dokumen-dokumen yang telah berhasil didapat untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Dokumen tersebut meliputi laporan hasil bimbingan, kartu absen bimbingan mahasiswa, data mahasiswa beserta data dosen pascasarjana Universitas Jambi, serta dokumen-dokumen lain yang bersangkutan dengan proses bimbingan yang diperoleh dari pascasarjana Universitas Jambi. Tahap pertama dalam pengembangan sistem yaitu menganalisa sistem yang sedang berjalan. Pada analisa ini diharapkan dapat menghasilkan analisa permasalahan, diantaranya yaitu mengidentifikasi masalah, memahami kerja dari proses bimbingan yang ada, mempelajari secara terinci bagaimana sistem bimbingan tesis yang ada di Pascasarjana Universitas Jambi, dan menganalisis hasil penelitian. Dalam perancangan sistem hal-hal yang akan dilakukan antara lain adalah Perancangan Model Yang merupakan gambaran dari solusi yang akan dihasilkan, sehingga dari model yang ada dapat mengetahui dan menggambarkan apa yang akan dihasilkan dari proses yang dilakukan nantinya. Model dirancang dengan menggunakan model waterfall. Tahapan pada model waterfalladalahanalisis kebutuhan yaitu pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dari sistem yang akan dirancang, meliputi analisis kebutuhan data, proses input dan output, desain sistem yaitu pada tahap ini dilakukan perancangan sistem yang bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan oleh aplikasi denganmetode berorientasi objek menggunakan tools UML meliputi Use Case Diagram untuk mendefinisikan fungsi dari sistem, Class Diagram untuk menunjukkan class-class dan hubungan salam sistem, Activity Diagram untuk menggambarkan prilaku objek dalam proses bisnis. Selain itu juga, menjelaskan bagaimana tampilannya, meliputi rancangan
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
16
output, rancangan input, rancangan struktur data yang digunakan, dan rancangan struktur aplikasi. Kemudian implementasi dan pengujian unit yaitu tahap pembuatan aplikasi berdasarkan rancangan pada tahap sebelumnya dengan menggunakan bahasa pemrograman PHPdan DBMSMySQL kemudian dilakukan pengujian dari tiap unit / modul yang telah selesai, pengujian sistem uaitu tahap dilakukan pengujian keseluruhan dari sistem yang telah dibangun. Pengujian sistem menggunakan Metode Black Box Testingdengan mengintegrasikan unit-unit program tersebut sehingga menjadi sebuah sistem yang lengkap. Selanjutnya maintanace atau perawatan belum dilakukan. 3. PEMBAHASAN 3.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir yaitu penelitian tesis di Pascasarjana Universitas Jambi tentunya ada kegiatan bimbingan antara mahasiswa dan dosen pembimbing. Pada saat ini kegiatan bimbingan tersebut masih dilakukan secara tatap muka (face to face) yaitu : mahasiswa masih menemui dosen pembimbing setiap kali ada jadwal bimbingan, hal tersebut terkadang banyak mengalami kendala misalnya dosen pembimbing yang sering dinas keluar kota, atau sebaliknya mahasiswa yang tidak memiliki waktu untuk melakukan kegiatan bimbingan dikarenakan faktor pekerjaan dan faktor domisili mahasiswa yang berada diluar daerah. Untuk itu peneliti ingin membuat suatu sistem informasi bimbingan online berbasis web, dimana kegiatan bimbingan bisa dilakukan secara online.Sehingga dosen pembimbing dan mahasiswa dapat melakukan kegiatan bimbingan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan jadwal yang dibuat. Akan tetapi sistem bimbingan online yang dibangun tidak mengurangi bimbingan tatap muka. Bimbingan online ini dibangun agar meningkatkan kualitas dari penelitian yang dilakukan mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap sistem yang berjalan, maka terdapat beberapa kelemahan sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut : 1. Sebagian mahasiswa berdomisili diluar kota Jambi, Sehingga waktu bimbingan sulit terpenuhi. 2. Dosen yang sulit ditemui kerena sering pergi dinas keluar kota 3. Bimbingan yang tidak efektif dan efesien karena mayoritas mahasiswa pascasarjana sudah memiliki pekerjaan. 3.2. Alternatif Pemecahan Masalah Dengan adanya kelemahan pada sistem berjalan maka perlu dihasilkan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Penulis membuat alternatif pemecahan masalah dalam mengatasi kelemahan tersebut yaitu merancang sebuah sistem informasi bimbingan online sehingga mahasiswa bisa melakukan bimbingan kapan pun dan dimana pun. Akan tetapi sistem informasi bimbingan online ini tidak menghilangkan bimbingan tatap muka melainkan menambah waktu bimbimngan diluar tatap muka. 3.3. Analisa Kebutuhan Sistem 3.4. Kebutuhan Fungsional Sistem Adapun kebutuhan fungsional sistem adalah : 1. Fungsi mengelola data prodi 2. Fungsi mengelola data mahasiswa 3. Fungsi mengelola data dosen 4. Fungsi menetapkan dosen pembimbing 5. Fungsi mengubah info untuk prodi 6. Fungsi cetak kartu bimbingan 7. Fungsi mengubah info untuk dosen dan mahasiswa 8. Fungsi melihat daftar mahasiswa bimbingan 9. Fungsi member saran ke mahasiswa 10. Fungsi melihat daftar dosen pembimbing 11. Fungsi mengajukan laporan 12. Fungsi melihat laporan 3.5. Kebutuhan Non-Fungsional Sistem Adapun kebutuhan non-fungsional sistem adalah : 1. File yang diperbolehkan diunggah adalah file yang berekstensi pdf, docx dan doc. 2. File yang diunggah tidak boleh lebih dari 25 MB.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
17
3. Desain Sistem UC_02 Mengelola Data Prodi
UC_03 Mengelola Data Mahasiswa
UC_04 Mengelola Data Dosen Pembimbing
Prodi
UC_01 Login
UC_05 MeNetapkan Dosen Pembimbing
<extend>
UC_06 Cetak Kartu Bimbingan
UC_07 Mengubah Info Ke Prodi
UC_14 Logout
Admin UC_08 Mengubah Info Ke Dosen&Mahasiswa UC_09 Melihat Daftar Mhs Bimbingan
UC_10 Memberikan Saran
Dosen Pembimbing UC_11 Melihat Daftar Dosen Pembimbing UC_12 Mengajukan Laporan
Mahasiswa
UC_13 Melihat Laporan
Gambar 2. Use Case Diagram
Nama No Id Use Case Aktor Deskripsi Exception Pre Condition
Tabel 1. Deskripsi Use Case login Login UC-01 Admin, Prodi , Dosen Pembimbing dan Mahasiswa Dilakukan oleh aktor untuk masuk kedalam sistem informasi bimbingan online Login gagal Username dan password sudah harus tersimpan dalam database
Aktor Scenario Normal 1. Aktor melakukan login dengan mengisi username dan password
Sistem
2. Membuka koneksi ke database 3. Melakukan validasi nama user dan password 4. Login berhasil, aktor memasuki menu utama sesuai dengan level Scenario Alternatif (login gagal) 3a: Validasi gagal, Sistem akan mengeluarkan peringatan 3b: Sistem memberi kesempatan untuk melakukan login kembali Aktor berhasil melakukan login Post Condition
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
18
Nama No Id Use Case Aktor Deskripsi
Tabel 2. Deskripsi Use Casemengajukan laporan Mengajukan Laporan UC-12 Mahasiswa Proses yang dilakukan oleh aktor untuk mengajukan laporan untuk dibimbing Pengajuan laporan gagal Aktor telah melihat daftar dosen pembimbing Sistem
Exception Precondition Aktor Skenario Normal 1. Aktor menekan tombol „Ajukan Laporan‟
2. Sistem menampilkan form input pengajuan laporan 3. Mengisi pembahasan dan upload file laporan 4. Tekan Tombol „Kirim‟ 5. Sistem menyimpan ke database Sekenario Alternatif 1. Aktor menekan tombol „Ajukan Laporan‟ 2. Sistem menampilkan form input pengajuan laporan 3. Mengisi pembahasan dan upload file laporan 4. Tekan Tombol „Kirim‟ 5.
Post Condition
Sistem menyimpan data pada database. Jika gagal menyimpan data 6. Sistem menampilkan pesan error Aktor telah mengajukan laporan
Tabel 3. Deskripsi Use Case melihat daftar mahasiswa bimbingan Melihat Daftar Mahasiswa Bimbingan UC-09 Dosen Pembimbing Proses yang dilakukan oleh aktor untuk melihat mahasiswa yang sedang bimbingan dengan dosen tersebut Exception Aktor login kedalam sistem Precondition Aktor Sistem Skenario Normal 1. Aktor menekam menu “Bimbingan” 2. Sistem menampilkan form dafar mahasiswa bimbingan Aktor telah melihat daftar mahasiswa Post Condition bimbingan Nama No Id Use Case Aktor Deskripsi
Tabel 4. Deskripsi Use Case memberikan saran Nama No Id Use Case Aktor Deskripsi Exception Precondition Aktor
Memberikan Saran UC-10 Dosen Pembimbing Proses yang dilakukan oleh aktor untuk menanggapi laporan yang diajukan mahasiswa Gagal memberikan saran Aktor telah melihat daftar mahasiswa bimbingan Sistem
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
19
Skenario Normal 1. Aktor menekan tombol „Beri Saran‟ pada record pengajuan laporan 2. Sistem menampilkan form input saran 3. Mengisi saran, lampiran file dan kesimpulan 4. Tekan Tombol „Kirim‟ 5. Sistem menyimpan ke database Sekenario Alternatif 1. Aktor menekan tombol „Beri Saran‟ pada record pengajuan laporan 2. Sistem menampilkan form input saran 3. Mengisi saran, lampiran file dan kesimpulan 4. Tekan Tombol „Kirim‟ 1. Sistem menyimpan data pada database. Jika gagal menyimpan data 2. Sistem menampilkan pesan error Aktor telah memberikan saran
Post Condition
Aktor
Sistem
Melakukan Login
Menginputkan Username Dan Password
Meng-Klik Tombol Login
Membuka koneksi ke database
Validasi Username dan Password
Tidak Valid Tampil Pesan
Valid
Menampilkan Halaman Utama Sesuai Level
Gambar 3. Activity Diagram login
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
20
Aktor
Menekan tombol „Ajukan Laporan‟
Sistem
Menampilkan Halaman Ajukan Laporan
Aktor Memasukan pembahasan dan file
Klik kirim
Tampilkan Pesan Error
Menyimpan data pada Database
Gagal Berhasil
Gambar 4. Activity Diagram Mengajukan laporan Aktor
Memilih Menu Bimbingan
Sistem
Menampilkan Daftara Mahasiswa Bimbingan
Gambar 5. Activity Diagram Melihat daftar mahasiswa bimbingan
Aktor
Menekan tombol „Beri Saran‟ pada recoird bimbingan
Sistem
Menampilkan Halaman Beri Saran
Aktor Memasukan saran, file dan kesimpulan
Klik kirim
Tampilkan Pesan Error
Menyimpan data pada Database
Gagal Berhasil
Gambar 6. Activity Diagram Memberikan saran
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
21
Kartu Bimbingan
Mahasiswa
-Kop UNJA -Nama -NIM -Topik -Pembimbing -TanggalBimbinga -Autorisasi +Cetak()
-NIM -Nama -TempatLahir -TanggalLahir -JenisKelamin -TahungAnggkatan -Judul -Username -Password -KodeProdi +Input() +Ubah() +Hapus() +Login() +Logout()
Mengelola Mencetak
*
* 1 Admin
1 Mengubah
*
-KodeAdmin -Nama -Username -Password +Login() +Logout() +Input() +Hapus() +Ubah()
Info Umum
1
Mengelola
1
Melakukan 1
1
Pembimbing Mahasiswa -NIP -NIM +Input() +Hapus()
Memiliki
1..1
-KodeProdi -NamaProdi -Username -Password +Input() +Ubah() +Hapus() +Login() +Logout()
*
*
* Prodi
* Dibimbing
0..*
Mengelola
-ID -Info +Ubah()
Bimbingan -KodeBimbingan -TglBimbingan -NIP -NIM -Pembahasan -Lampiran_Mhs -Lampiran_Dosen -Saran -Kesimpulan +Input()
*
Dosen -NIP -NamaDosen -Username -Passowrd +Input() +Ubah() +Hapus() +Login() +Logout()
Membimbing 1 1
Memberikan
Info Prodi -Id -Info -KodeProdi +Ubah()
*
1 Mengubah
Gambar 7.Class Diagram 3.6. Hasil Implementasi Rancangan Output
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
22
Gambar 8. Tampilan Halaman Login
Gambar 9. Tampilan halaman ajukan laporan
Gambar 10. Tampilan Halaman melihat mahasiswa bimbingan
Gambar 11. Tampilan Halaman memberikan saran
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
23
Tabel 5. Pengujian Modul login Modul yang diuji
Login (berhasil)
Login (gagal)
4.
Prosedur pengujian
- Masukkan username dan password admin secara benar - Masukkan username dan password admin yang salah dan belum terdaftar dalam database
Masukan
- Username dan password yang sesuai dengan database - Username dan Password yang tidak sesuai dengan database
Keluaran yang diharapkan
Hasil yang didapat
Kesimpulan
- berhasil login - masuk ke dalam sistem
- berhasil login - Admin masuk ke dalam sistem
Baik
- Sistem memberikan informasi bahwa username ataupun password yang di masukan salah - Sistem kembali di menu login
- Sistem memberikan informasi bahwa username ataupun password yang di masukan salah - Sistem kembali di menu login
Baik
PENUTUP 4.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Penelitian ini menghasilkan Sistem informasi bimbingan tesis online agar dapat mengurangi terbengkalainya waktu bimbingan dikarenakan kurangnya kecocokan waktu antara mahasiswa dan pembimbing. 2. Dengan adanya sistem informasi bimbingan online ini dapat membantu meningkatkan efisiensi waktu bimbingan. 3. Sistem informasi bimbingan online ini tidak mengubah sistem bimbingan konvensional. Dengan adanya sistem informasi bimbingan online ini dapat meningkatkan kualitas dari sebuah penelitian yang dilakukan mahasiswa. 4.2. Saran Adapun saran yang dapat peneliti berikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem informasi ini diharapkan dapat diimplementasikan secara nyata dalam proses bimbingan tesis pada Pascasarjana Universitas Jambi. 2. Sebaiknya ada sistem keamanan khusus terhadap pengiriman data agar tidak terjadinya pencurian data. 3. Diharapkan agar dapat dikembangkan lebih lanjut untuk membuat sistem bimbingan online yang dilengkapi dengan fitur video conference.
DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5]
Adi Nugroho, 2007, Pemrograman JAVA untuk Aplikasi Basis Data dengan Teknik XP Menggunakan IDE Eclipe, Yogyakarta : Andi. Agus, M. (2009). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Andri Wicaksono, 2014, Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model Pembelajarannya. Jakarta : Garudhawaca. Bambang Hariyanto. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung : Informatika Bandung. Bonnie S., Richardo. P. W., Fransisca. L., 2010, Membangun Sistem Informasi UMKM Dagang dengan MS Access. Jakarta : Elek Media Komputindo.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
24
[6]
Dennis, Alan, Barbara Haley Wixom, & David Tagarden. 2005. System Analysis and Design with UML Version 2.0 An Boject-Orented Approach Second Edition. United States of America : John Wiley & Sons Inc. [7] Diar Puji Oktavian, 2010, Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta : Media Kom. [8] Farid Azis, 2005, Object Oriented Programmin Dengan PHP5. Jakarta : Elek Media Komputindo. [9] Hakr3w., dan Smitdev Community., 2009, Teknik Hacking dan Overlay Frienster. Jakarta: Elek Media Komputindo. [10] Imam Robandi, 2010, Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek. Bandung : CV. Muara Indah. [11] Janner Simarmata, 2006, Aplikasi Mobile Commerce Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta : ANDI. [12] Jogiyanto, 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan, Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : ANDI. [13] Joseph Mansueto, 2005, Pengurusan Teknologi : Universty Teknologi Malaysia. [14] Jubilee Enterprise, 2010, 88 Cara Inspiratif Berburu Ide Untuk Blog. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. [15] Kusrini., dan Andri Koniyo, 2007, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta : ANDI. [16] M Suyanto, 2005, Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis. Yogyakarta : Andi. [17] Miftakhul Muhammad ImanSyah, 2010, Membangun Toko Online Dengan Wordpress, Jakarta : Elek Media Komputindo. [18] Prabowo pudjo widodo, 2011, menggunakan UML. Bandung : Informatika Bandung [19] Pratama Indra Prayitno, 2010, Kupas Tuntas Malware. Jakarta : Elek Media Komputindo. [20] Rahmat Hidayat, 2010, Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. [21] Roger S. Pressman, 2012, Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi. [22] Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2010, Modul Pembelajaran Pemrograman Berorientasi Objek. Bandung : Modula. [23] Soetam Rizky, 2011, Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya. [24] Sutarman, 2009, Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. [25] Yahya Kurniawan, 2008, Ngeblog Dengan Wordpress Itu Gampang, Jakarta: Elek Media Komputindo. [26] Yogi Wicaksono Smitdev Community , 2008, Membangun Bisnis Online Dengan Mambo, Jakarta: Elek Media Komputindo.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
25
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) LOKASI MINIMARKET DI KOTA JAMBI BERBASIS ANDROID Deddy Ackbar Rianto, Setiawan Assegaf 2,Erik Fernando3 Program Studi Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi Jl. Jendral Sudirman Thehok - Jambi E-Mail:[email protected], [email protected] 2, [email protected] ABSTRAK Seiring dengan tingkat perubahan perilaku masyarakat yang sangat cepat, frekuensi aktifitas manusia pun bertambah secara signifikan, sehingga pemenuhan kebutuhan pun meluas. Pelaku usaha retail sangat memperhatikan dua faktor penting yang mempengaruhi bisnis mereka yaitu bagaimana cara menarik konsumen dan bagaimana mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan usaha. oleh karna itu dapat dikatakan bahwa kesempatan untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya yang ditentukan oleh pemilihan lokasi. Masalah pemilihan lokasi merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan dengan matang dalam mendirikan minimarket. Pemanfaatan SIG telah menjadi tren saat ini aplikasi berbasis SIG terbukti memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan ekonomi dan sosial. Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa dan menghasilkan data bereferensi geografis atau geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan. Penelitian ini mengembangkan SIG aplikasi untuk membantu pencarian dan penentuan lokasi Minimarket yang bertujuan untuk mempermudah investor mengetahui dan menentukan lokasi yang potensial dan memenuhi syarat untuk dibangun fasilitas minimarket khusus nya di Kota Jambi. dalam pengembangan aplikasi ini menggunakan sistem operasi android dipadukan dengan google maps yang merupakan layanan peta dunia virtual berbasis web yang disediakan oleh Google. Aplikasi ini memiliki fitur antara lain lokasi minimarket, peta minimarket, saran lokasi, tentang minimarket, petunjuk aplikasi Kata Kunci : Perancangan, SIG, Minimarket, Android ABSTRACT Along with the rate of change in people's behavior very quickly, the frequency of human activity was increased significantly, thus meeting the needs of any widespread. Retail business actors to consider two very important factors affecting their business, namely how to attract customers and how to get the opportunity to develop the business. by because it can be said that the chance to get maximum profit is determined by the choice of location. Problem of site selection is an important aspect that must be carefully considered in setting up minimarket. Utilization of GIS has become the current trend of GIS-based applications shown to contribute significantly to economic and social development. Geographic Information System is an information system that is used to enter, store, retrieve, manipulate, analyze and output geographically referenced data or geospatial, to support decision making in the planning. This study developed a GIS application to assist search and mapping the location determination Minimarket which aims to facilitate investors to know and determine the location of potential and qualified for her special minibuilt facility in the city of Jambi. in the development of these applications uses the android operating system combined with google maps is a map service that is web-based virtual world provided by Google. This application features include the location of the minimarket, minimarket maps, location suggestions, about the minimarket, application instructions. Keywords : Design, GIS, Mini Market , Android 1.
PENDAHULUAN Perangkat internet dan mobile dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia terhadap informasi yang meningkat. Untuk mengatasi hal
tersebut, para pengembang perangkat mobile dan internet pun semakin gencar dalam menghasilkan produk yang dapat menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan user. Produk yang diciptakan tersebut berupa hardware yang dapat berupa Handphone, Smartphone, GPS dan sebagainya. Saat ini banyak aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat dikombinasikan dengan smartphone karena pada umumnya perangkat smartphone keluaran baru sudah memiliki fitur GPS sehingga informasi bisa didapat dimana saja dan kapan saja. perangkat smartphone yang digunakan yaitu perangkat Android. Alasannya adalah sistem operasi mobile ini bersifat Open Source sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
26
Perkembangan teknologi sangatlah mempengaruhi kesegala aspek, salah satunya di bidang pembangunan. disetiap kota-kota besar dapat dikatakan menjadi sasaran untuk pengembangan pembangunan tempat usaha seperti Mall, Supermarket, dan Minimarket. Dalam ikut sertanya, Perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran mulai memanfaatkan daerahdaerah untuk mengembangkan ruang lingkup maupun penanaman modal dengan cara menambah beberapa anak cabang di berbagai wilayah, Kota Jambi yang merupakan salah satu kota yang memiliki potensi menjadi sasaran empuk dari perusahaan-perusahaan asing untuk mengembangkan perusahaan tersebut. Dalam melakukan observasi hampir diseluruh 8 kecamatan yang berada di kota jambi terdapat anak cabang dari berbagai minimarket, namun hanya terpusat dibeberapa wilayah tertentu sehingga mengakibatkan penumpukan. sulitnya mendapatkan suatu informasi menyebebkan mekanisme pencarian lokasi butuh waktu yang lama. suatu hal yang tidak seimbang hanya untuk mendapatkan lokasi namun menghabiskan waktu berkeliling di lahan seluas ± 205.38 km 2. ada baiknya bila menjadikan informasi yang menyajikan sejumlah informasi terkait pencarian lokasi, menentukan letak, dan dapat membandingkan beberapa minimarket yang berada di lokasi yang sama. diharapkan dapat membantu investor dalam pencarian lokasi maupun pemerintah kota jambi dalam hal penataan ruang lingkup. 2.
LANDASAN TEORI Perancangan merupakan tahap persiapan untuk rancang bangun implementasi suatu sistem yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh. Definisi perancangan menurut Jack Febrian (2004 : 142) mendefinisikan : “Rancangan adalah merupakan tahap penerjemahan dan keperluan atau data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai (user) , ada tiga atribut yang penting dalam proses perancangan yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak dan prosedur rinci”. Menurut Soetam Rizky (2011 : 140) mendefinisikan : “Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”. Menurut Bambang Hariyanto (2004 : 405) mendefinisikan: “Perancangan merupakan penghubung antara kebutuhan dan implementasinya”. Jadi perancangan dapat diartikan perencanaan dari pembuatan suatu sistem yang menyangkut berbagai komponen sehingga akan menghasilkan sistem yang sesuai dengan hasil dari tahap analisa sistem. 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Kerja Penelitian Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya susunan kerangka kerja yang jelas tahapan-tahapannya. Kerangka kerja ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka kerja dari penelitian ini terdiri dari prosesproses seperti yang terlihat pada gambar 1 dibawah ini : Identifikasi Masalah Studi Pustaka
Pengumpulan
Data Pengembangan Sistem Implementasi Testing Penyusunan Laporan
Gambar 1 Kerangka kerja penelitian
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
27
Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan di atas, maka dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi Masalah Identifikasi Masalah tahap awal dari penyusunan penelitian ini masalah yang di identifikasi adalah lokasi pemetaan minimarket. 2. Studi Pustaka Studi Pustaka dilakukan untuk melengkapi pengetahuan dasar yang dimiliki, sehingga hasil penelitian sesuai dengan luaran yang diharapkan. 3. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan aplikasi pencarian lokasi Minimarket Kota Jambi. 4. Pengembangan Sistem Pada tahap ini ini dilakukan pengembangan sistem dengan menggunakan model air terjun (waterfall) Data-data dan informasi mengenai pencarian lokasi Minimarket pada sistem yang akan dibangun, dimasukan kedalam form aplikasi smartphone berbasis android. 5. Implementasi dan testing Pada tahap ini program aplikasi yang telah dirancang akan diimplementasikan dan dilakukan testing untuk menguji apakah program aplikasi yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. 6. Penyusunan Laporan Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan dari semua tahapan kerja penelitian untuk dapat digunakan pada waktu yang akan datang dan untuk tahapan pengembangan aplikasi selanjutnya. 2.2 Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah model Waterfall. Metode Waterfall adalah metode yang menyarankan sebuah pendekatan yang sistematis dan sekuensial melalui tahapan-tahapan yang ada pada SDLC untuk membangun sebuah perangkat lunak. Penulis menggunakan model Waterfall, dikarenakan metode ini menekankan pada sebuah keterurutan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Metode Waterfall adalah sebuah metode yang tepat untuk membangun sebuah perangkat lunak yang tidak terlalu besar dan sumber daya manusia yang terlibat dalam jumlah yang terbatas. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut : Analisis Kebutuhan Desain Sistem Implementasi & Pengujian Unit
Pengujian Sistem Maintenace/ Perawatan
Gambar 2 Tahapan Model Waterfall(Agus Mulyanto, 2009) 1.
Analisis Kebutuhan Analisa kebutuhan dilakukan dengan tujuan mengelompokkan data-data yang telah dikumpulkan, sehingga memudahkan penulis untuk melakukan analisa berikutnya. Sesuai dengan judul penelitian ini yang merancang aplikasi website sistem pendukung keputusan di toko Digital untuk mempermudah pembeli dalam memilih kamera, maka perlu dilakukan analisa terhadap data-data yang diperlukan, sehingga diperoleh kesimpulan yang valid dan relevan. 2. Desain Sistem Adapun aktivitas-aktivitas penulis yang melingkupi model Waterfall adalah sebagai berikut : 1. Analisis Kebutuhan
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
28
Langkah ini merupakan tahapan dimana penulis menganalisa kebutuhan sistem. Pada tahap ini juga penulis mengumpulkan data yang diperlukan dalam membangun sistem berupa penelitian dan study literature sehingga pada tahapan ini penulis dapat menghasilkan dokumen kebutuhan user (user requirement), dengan kata lain data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem.dan kemudian dokumen ini akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan kedalam bahasa pemrograman. 2. Desain Sistem Pada proses design penulis akan menterjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. 3. Implementasi Sistem Implementasi, merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer atau kode-kode dengan menggunakan action script 2.0. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dimengerti oleh mesin (komputer). Kemudian dilakukan pengujian terhadap unit-unit yang dihasilkan. Tahapan selanjutnya yang dilakukan penulis setelah melakukan perancangan sistem adalah melakukan implementasi dari sistem yang telah dirancang. Pada implementasi sistem ini penulis akan menggunakan spesifiksi yang ada dalam pembuatan aplikasi pencarian lokasi minimarket ini dengan menggunakan komputer pribadi yang sudah dirancang dengan menggunakan program bantu yaitu eclipse dan spesifikasi pendukung lainnya. 4. Pengujian Sistem Setelah pengkodean selesai maka penulis akan melakukan pengujian (testing) terhadap sistem yang telah dibangun, dengan tujuan menemukan kesalahan dalam pembuatan sistem dan selanjutnya akan diperbaiki sampai sistem tidak terjadi kesalahan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Pada saat ini kebutuhan user terhadap informasi sangat beragam, tergantung pada tujuan informasi itu digunakan. kota jambi semakin dipadati pembangunan perumahan maupun pembangunan pusat perbelanjaan seperti minimarket (Indomaret dan Alfamart) yang saat telah beroperasi kurang lebih 119 gerai di berbagai wilayah (menurut pendataan BPMPPT Kota Jambi terdapat 50 gerai Indomaret dan 69 gerai Alfamart) ditambah minimarket lokal yaitu sekitar 9 gerai (dalam pendataan tahun 2013/2014 oleh BPMPPT Kota Jambi) kecil kemungkinan untuk mendapatkan lokasi yang mempunyai potensi dalam tingkat penjualan yang tinggi. Kurangnya informasi menjadikan mekanisme pencarian lahan selama ini membutuhkan waktu yang lama karena dilakukan secara manual, dibutuhkan tingkat ketelitian dalam hal memilih maupun menentukan. sebagai contoh user ingin mencari lokasi yang cocok untuk pembangunan minimarket dan membandingkan beberapa minimarket yang berada di lokasi yang sama dengan meninjau kepadatan penduduk di lokasi tersebut. Berdasarkan pemikiran ini maka penulis membuat aplikasi yang dapat menyediakan pencarian lokasi Minimarket tersebut. Perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi membuat informasi seperti itu dengan mudah bisa didapatkan. Apalagi hal ini didukung dengan lahirnya perangkat pintar Smartphone sebagai alat komunikasi yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Penulis memilih sistem operasi Android sebagai tempat dimana aplikasi ini dikembangkan. Alasan pemilihan Android adalah karena sistem operasi ini sedang popular dan juga sistem operasi ini besifat Open Source yang memudahkan pengembangan aplikasi ini. 4.2. Analisisa Kebutuhan Sistem Berdasarkan beberapa permasalahan yang ada, penulis merekomendasikan suatu aplikasi SIG Lokasi Minimarket di Kota Jambi yang berjalan di sistem operasi android. Dalam membangun aplikasi SIG Lokasi Minimarket di Kota Jambi, kebutuhan dalam perancangannya ialah sebagai berikut:
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
29
1. 2. 3.
Fungsi untuk mengetahui lokasi Minimarket yang ada di Kota Jambi. Fungsi untuk mengetahui posisi user (pengguna) yang di tampilkan di peta Kota Jambi. Fungsi untuk mengetahui informasi mengenai saran lokasi pembangunan Minimarket yang ada di Kota Jambi.
4.3. Perancangan Sistem 1. Use Case Diagram Perancangan Use Case Diagram pada aplikasi SIG Lokasi Pemetaan Minimarket menggambarkan interaksi antara pengguna (user) dengan kasus (use case) yang digunakan oleh penulis, dapat dilihat pada Gambar 4
System Memilih Menu Lokasi Minimarket
Memilih Menu Peta Minimarket User Memilih Menu Saran Lokasi
Memilih Menu Tentang Minimarket
Memilih Menu Petunjuk Aplikasi
Memilih Menu Keluar
Gambar 3 Use Case Diagram 2. Activity Diagram Pengguna
Sistem
Memilih Menu Lokasi Minimarket
Menampilkan daftar kecamatan
Memilih salah satu nama kecamatan
Menampilkan daftar minimarket berdasarkan kecamatan yang terpilih
Memilih salah satu minimarket
Mengklik Titik kordinat Minimarket Di Peta
Menampilkan Peta Google Maps yang menampilkan posisi pengguna dan titik kordinat minimarket
Menampilkan Informasi Nama Minimarket, alamat, dan menampilkan Jalur navigasi dari posisi pengguna ke Lokasi Minimarket pada Google Maps
Gambar 4 Activity Diagram
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
30
Activity diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika procedural dan aliran kerja aplikasi yang akan dirancang. Pada gambar 5 merupakan diagram prosuder tentang pengguna yang bisa memilih lokasi minimarket berdasarkan pilihan pengguna. 3. Flowchart Mulai
Tampilkan Menu Utama
Pilih Menu
Klik Menu Lokasi Minimarket
Y
Tampil Menu Lokasi Minimarket
T Klik Menu Peta Minimarket
Y
Tampil Menu Peta Minimarket
T T Menu Klik Saran Lokasi
T Klik Menu Tentang Minimarket
Y Tampil Menu Saran Lokasi
Y
Tampil Menu Tentang Minimarket
T Klik Menu Petunjuk Aplikasi
Y
Tampil Menu Petunjuk Aplikasi
T Klik Menu Keluar
Y Selesai
Gambar 5 Flowchart Menu Utama Fungsi flowchart yaitu menunjukkan alur logika suatu program (Budi Sutedjo, 2004), maka pada rancangan flowchartdi gambar 6 memperlihatkan arus logika tentang menu utama didalam aplikasi GIS minimarket ini. 4.4. Implementasi Program dan Pengujian Sistem Berikut merupakan implementasi program untuk perbandingan pengguna dan hasil output perbandingan 1. Halaman Utama Pada gambar 7, merupakan implementasi program halaman utama aplikasi GIS lokasi minimarket. Pada halaman utama ini terdapat 6 tombol yang bisa dipilih pengguna untuk menuju masing-masing menu.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
31
Gambar 6 Tampilan Halaman Utama 2. Halaman Menu Lokasi Minimarket Pada gambar 8 merupakan halaman lokasi minimarket. Disini terdapat daftar kecamatan yang ada di kota Jambi. Pengguna bisa menampilkan daftar minimarket berdasarkan hasil pilihan kecamatan di menu ini.
Gambar 7 Tampilan Halaman Menu Lokasi Minimarket 3. Tampilan Halaman Daftar Minimarket Berdasarkan Kecamatan Pada gambar 9 merupakan halaman daftar kecamatan berdasarkan kecamatan yang terpilih oleh pengguna. Disini terdapat daftar nama minimarket beserta nama alamatnya
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
32
Gambar 8 Tampilan Halaman Daftar Minimarket Berdasarkan Kecamatan 4. Halaman Lokasi Minimarket di Google Map Pada gambar 10 merupakan halaman lokasi minimarket di google map. Disini pengguna bisa mengetahui lokasi minimarket berdasarkan hasil pilihan minimarket oleh pengguna di halaman daftar minimarket. Pada halaman ini terdapat pinpoint beserta info nama minimarket dan alamatnya
Gambar 9 Halaman Lokasi Minimarket di Google Map Untuk pengujian sistem, terutama pengujian pada aplikasi GIS lokasi minimarket yang dilakukan oleh pengguna, bisa dilihat pada tabel 1.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
33
Tabel 1 Tabel Pengujian Aplikasi Prosedur Pengujian
Masukkan
Keluaran Yang Diharapkan Menuju ke halaman Menu Lokasi Minimarket/ Peta Minimarket/ Saran Lokasi/ Tentang Minimarket/ Petunjuk Aplikasi/ Keluar
Hasil Yang didapat
Kesim pulan
Menuju ke halaman Menu Lokasi Minimarket/ Peta Minimarket/ Saran Lokasi/ Tentang Minimarket/ Petunjuk Aplikasi/ Keluar Menuju ke halaman dari salah satu nama Kecamatan di Kota Jambi yang di klik
Selesai
Menuju Navigasi Lokasi Minimarket di Google Map
Menuju Navigasi Lokasi Minimarket di Google Map
Selesai
Menu halaman Navigasi Lokasi Minimarket di Google Map.
Menu halaman Navigasi Lokasi Minimarket di Google Map.
Selesai
Identifikasi
Deskripsi
Menu Utama
Pengujian pada Menu Utama
Buka ke Menu Utama
Klik pada Menu Lokasi Minimarket/ Peta Minimarket/ Saran Lokasi/ Tentang Minimarket/ Petunjuk Aplikasi/ Keluar
Menu Lokasi Minimarket
Pengujian pada Menu Lokasi Minimark et
Buka Menu Lokasi Minimarke t
Klik salah satu nama Kecamatan di Kota Jambi
Menuju ke halaman dari salah satu nama Kecamatan di Kota Jambi yang di klik
Lokasi Minimarket Berdasarka n Kecamatan
Pengujian pada Lokasi Minimark et Berdasark an Kecamata n
Klik icon marker di Google Map
Navigasi Lokasi Minimarket di Google Map
Pengujian pada Navigasi Lokasi Minimark et di Google Map
Buka Salah satu Nama Kecamatan yang ada di dalam Menu Lokasi Minimarke t Buka Navigasi Lokasi Minimarke t di Google Map
Klik icon marker di Google Map
Selesai
5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa dan perancangan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut: 1.
2.
Aplikasi ini adalah aplikasi Mobile GIS untuk pencarian lokasi Minimarket di Kota Jambi yang bersifat interaktif, dapat memudahkan dalam mencari informasi tentang pemetaan lokasi dari Minimarket di Kota Jambi dengan tampilan yang menarik dan mudah digunakan. Dengan adanya aplikasi ini dapat mempermudah user (pengguna) dalam melakukan pencarian dalam pemetaan lokasi dari Minimarket yang ada di Kota Jambi dengan cepat dan tepat serta dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
34
3.
Interface atau tampilan aplikasi user friendly (bersahabat dengan pengguna) akan sangat membantu penggunaan untuk melakukan navigasi di dalam smartphone yang bersistem operasi android.
5.2. Saran Penulis menyadari terhadap kekurangan dalam aplikasi yang telah penulis rancang ini. Untuk itu dalam kesempatan ini dapat dijabarkan beberapa saran untuk perbaikan aplikasi dimasa mendatang agar aplikasi ini tetap terus dapat digunakan. 1. Untuk pengembangan tahap berikutnya aplikasi ini bukan hanya mencangkup untuk pemetaan Minimarket, tetapi juga menentukan jarak antar Minimarket. 2. Diharapkan pengembangan aplikasi ini meliputi seluruh kabupaten di provinsi Jambi sehingga dapat berfungsi sebagai aplikasi informasi geografis berskala besar untuk Provinsi Jambi. 3. Kepada para pembaca dan para mahasiswa yang berhubungan dengan program studi ini agar dapat mengembangkan aplikasi ini kearah yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA [1] Agus Mulyanto, 2009, Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. [2] Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2006, Perancangan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi. [3] Eddy Prahasta, 2005, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : CV. Informatika. [4] JambiKota.BPS.go.id/index.php?hal=tabel&id=4:Sumber BPS Kota Jambi [5] Jogiyanto Hartono, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktik Aplikasi Bisni. Yogyakarta : Andi. [6] Nazaruddin Safaat H, 2005, Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung : Informatika. [7] Riyanto., Prinali EP., Hendi Indelarko., 2009, Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta : Gava Media. [8] Rosa A.S., dan M.Shalahuddin., 2011, Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Modula. [9] Sholiq., dan Imam Robandi., 2010, Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek Bandung : Muara Indah.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
35
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DOSEN Akwan Sunoto Sistem Informasi, STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi Jl. Jenderal Sudirman Thehok-Jambi Email : [email protected] ABSTRAK Dosen merupakan salah satu elemen penting bagi perguruan tinggi untuk menjaga eksistensi, peringkat akreditasi serta kualitas dari lulusannya. Untuk itu perguruan tinggi harus merumuskan kebijakan tepat terhadap pengembangan karir dosen sehingga nantinya juga akan memberikan implikasi baik terhadap institusi. Untuk merumuskan kebijakan yang tepat tentu harus ditunjang oleh informasi yang valid melalui kegiatan monitoring dan evaluasi. Proses monitoring dan evaluasi terhadap dosen yang ada di STIKOM Dinamika Bangsa belum berjalan optimal kerena terbatasnya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akademik yang ada pada saat ini, oleh karena itu perlu dibuat rancang bangun sistem informasi tentang biodata dan aktivitas akademik dosen sehingga pihak manajemen mendapatkan informasi valid untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan karir dosen dan institusi. Kata Kunci : Rancang Bangun; Sistem Informasi Akademik; aktivitas akademik; ABSTRACT Lecturer is one of the essential elements for universities to maintain the existence, accreditation ratings and the quality of its graduates. For that universities must formulate appropriate policies for career development that will provide a good implications for the institution. Monitoring and evaluation activities necessary to obtain valid information as a basis for formulating appropriate policies. The process of monitoring and evaluation of the lecturer in STIKOM Dinamika Bangsa not worked optimally because the information generated by the current "academic information system" is not currently adequate, therefore, information systems of lecturer personal data and academic activities needs to design for the management in order to get valid information to determine policies that related to career development and institution. Keywords: Software Engineering; Academic Information System; academic activities; 1.
PENDAHULUAN Dosen memegang perananan penting terhadap eksistensi, peringkat akreditasi dan kualitas dari suatu perguruan tinggi, oleh karena itu keberadaan data-data dosen harus di kelola dengan baik untuk mendapatkan informasi yang valid sehingga akan memudahkan pihak manajemen di perguruan tinggi untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan pembinaan dan pengembangan karir dosen sebagai salah wujud usaha pengembangan institusi kearah yang lebih baik. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa merupakan salah perguruan tinggi yang pengelolaan data akademik belum berjalan optimal khususnya di pengelolaan data akademik dosen. Informasi mengenai biodata dan aktivitas akademik dosen yang ada di sistem informasi akademik sangat terbatas , yaitu hanya berupa biodata umum seperti Nomor Induk Karyawan (NIK),Nama, Jenis atau Status Ikatan Kerja, Alamat, Nomor Telepon dan Email. Sementara kebutuhan data dan informasi untuk kegiatan monitoring dan evaluasi serta kegiatan akreditasi lebih komplek sehingga pihak manajemen sering kesulitan untuk melakukan pendataan yang tentu berdampak pada kebijakan yang akan diambil. Adapun contoh kebutuhan informasi tentang dosen dan kegiatan akademiknya yang belum bisa di akomodir oleh sistem informasi yang sudah ada yaitu biodata dan jumlah dosen dari masing-masing homebase (Program Studi), Sebaran jenjang pendidikan akhir, jabatan fungsional, golongan dan kepangkatan, serta sertifikasi dosen dimasing-masing Program Studi. berikutnya tentang riwayat pendidikan, fungsional, golongan, penelitian dan publikasi, pengabdian masyarakat serta informasi dosen yang sedang studi lanjut di masing-masing program studi. Melihatnya banyaknya informasi yang belum bisa di akomodir oleh sistem yang ada maka perlu dirancang suatu sistem informasi yang mampu mengelola biodata dan aktivitas akademik dosen seperti
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
36
yang diuraikan di atas sehingga pihak manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Dinamika Bangsa Jambi bisa mengambil kebijakan-kebijakan yang tepat untuk pembinaan dan pengembangan karir dosen dalam rangka pengembangan institusi. Sistem informasi menjadi dasar untuk melakukan bisnis saat ini. Dalam banyak industri, kelangsungan hidup dan kemampuan untuk mencapai tujuan bisnis strategis akan terasa sulit jika tidak menggunakan teknologi informasi yang ekstensif. Bisnis saat ini menggunakan sistem informasi untuk mencapai enam tujuan utama: keunggulan operasional; produk baru, layanan, dan model bisnis; keintiman pelanggan / pemasok; ketepatan pengambilan keputusan; keunggulan kompetitif; keberlangsungan hidup (Laudon,2012). Sebuah sistem informasi akademik merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah perguruan tinggi. Hal tersebut membuat sistem yang dibangun harus memiliki usability yang baik karena bukan hanya harus dapat digunakan oleh hampir semua pengguna di perguruan tinggi (mahasiswa, dosen, pimpinan dan staf) tetapi juga sistem tersebut harus dengan mudah dapat membantu menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang ada di perguruan tinggi (R. Sandhika Galih,2013). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mempelajari kebutuhan informasi mengenai biodata, sebaran jenjang pendidikan, jabatan fungsional, kepangkatan, sertfikasi serta aktivitas akademik dosen bagi unsur-unsur manajemen untuk kegiatan manajerial serta menghasilkan rancang bangun sistem informasi akademik dosen yang sesuai dengan kebutuhan institusi sehingga STIKOM Dinamika Bangsa atau bagian pengembang aplikasi memiliki referensi tentang pengembangan sistem informasi akademik di STIKOM Dinamika Bangsa Jambi khususnya di pengolahan data Dosen sebagai sub sistem dari sistem informasi akademik. 2.
3.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah sebagi berikut: a. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan ini merupakan awal dari kegiatan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah-masalah yang terjadi pada proses pengolahan data dosen serta mencari masukan-masukan yang diperlukan untuk membuat rancang bangun sistem informasi akademik dosen. b. Studi literatur Studi literatur ini penulis lakukan untuk mempelajari dan memahami tentang konsep-konsep sistem informasi dan pengelolaan data akademik dosen dari literatur-literatur terkait sehingga rancang bangun sistem informasi akademik Dosen yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi. c. Pengumpulan data Pengumpumpulan data penulis lakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan data dosen serta mengamati proses pendataan data dosen baik yang ada di pangkalan data perguruan tinggi, Borang Akreditasi dan Kuesioner Monitoring dari kopertis. d. Analisa Kebutuhan sistem Analisa kebutuhan sistem ini penulis lakukan dengan mempelajari dan menganalisa dokumendokumen yang telah di kumpulkan serta proses yang sedang berlangsung. e. Membuat rancang bangun perankat lunak. Pada rancang bangun perangkat lunak ini hal pertama yang penulis lakukan adalah mendeskripsikan serangkaian interaksi yang terjadi antara pengguna dan sistem kemudian menjabarkan proses bisnis dari tiap-tiap aktivitas yang terjadi, merancang databasesnya, merancang prototype untuk input data dan membuat rancangan output dari sistem. PEMBAHASAN
3.1. Analisa Sistem Dosen memegang peranan yang sangat esensial terhadap eksistensi, peringkat akreditasi serta kualitas dari lulusan Perguruan Tinggi. Mengingat pentingnya keberadaan dosen ini maka data-data dosen harus di kelola dengan baik agar menghasilkan informasi yang valid sehingga informasinya dapat digunakan oleh pihak manajemen di perguruan tinggi untuk merumuskan dan mengambil kebijakankebijakan yang tepat untuk pengembangan karir dosen dan pengembangan perguruan tinggi kearah yang lebih baik. Berdasarkan undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen dijelaskan bahwa dosen selaku pendidik propesional dan ilmuwan tugas utamanya adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
37
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan tugas utama dosen ini perlu dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada para pemangku kepentingan. Pelaksanaan tridharma ini merupakan syarat yang harus di penuhi oleh para Dosen untuk mengurus jabatan fungsional dosen dan jabatan fungsional dosen ini merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki dosen agar bisa mengikuti sertifikasi dosen yang dilaksanakan oleh dikti yang sekarang berubah menjadi ristekdikti. Semakin banyak dosen yang tersertikasi, idealnya rasio dosen terhadap mahasiswa dan meningkatnya kualifikasi pendidikan dosen akan memberikan dampak terhadap nilai akreditasi dan kualitas proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Melihat banyaknya data-data aktivitas dosen yang harus direkam dan dilaporkan maka solusi paling efektif adalah dengan membangun atau memgembangan sistem informasi. Dengan adanya sistem informasi semua data aktivitas dosen tersimpan dalam database sehingga ketika tersebut di butuhkan data dapat ditampilkan saat itu juga. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang sudah mengunakan sistem informasi untuk pendataan data dosen nya. Pendataan data dosen include kedalam sistem informasi akademik, tetapi informasi dosen yang dihasilkan hanya berupa biodata umum seperti NIK, Nama, Status atau jenis ikat kerja,alamat, nomor telepon dan email. Dengan informasi yang terbatas tentu akan membuat pihak manajemen STIKOM Dinamika bangsa kesulitan untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diambil. 3.2. Analisa Kebutuhan Sistem Analisa kebutuhan sistem merupakan tahapan penting dalam rancang bangun sistem informasi yang bertujuan untuk memetakan kebutuhan dari sistem yang akan dibangun agar sistem yang di rancang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Analisa kebutuhan sistem dikelompokan menjadi dua yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nanti akan dilakukan oleh sistem. Berikut adalah kebutuhan fungsional dari sistem yang akan dibangun:. 1. Sistem mampu merekam dan menampilkan biodata dosen. a. User (Unit PDPT) bisa memasukan biodata dosen seperti NIDN, NIK, Nama, Gelar Depan, Gelar Belakang, Homebase dari dosen, tanggal lahir, tempat lahir, jenis kelamin, nomor KTP, alamat, no telepon, email, jabatan fungsional akademik, golongan, pendidikan tertinggi, ikatan kerja, status aktivitas, TMT dosen, nomor sertfikasi. b. User (Dosen) bisa mengupdate biodata jika terjadi perubahan, data yang dapat dirubah yaitu alamat, nomor telepon dan email. c. User (Pimpinan) bisa mencari biodata dosen berdasarkan kategori tertentu. d. User (Pimpinan) bisa mengetahui jumlah dosen di masing-masing homebase (Program Studi). e. User (Pimpinan) bisa mengetahui sebaran jenjang pendidikan dosen di masing-masing program studi. f. User (Pimpinan) bisa mengetahui sebaran jenjang fungsional dosen di masing-masing program studi. g. User (Pimpinan) bisa mengetahui dosen-dosen yang sudah sertikasi di masing-masing prodi. h. User (pimpinan) bisa mengetahui dosen-dosen yang belum memiliki jabatan fungsional. 2. Sistem mampu merekam dan menampilkan riwayat pendidikan dosen. a. User (Unit PDPT) bisa memasukan riwayat pendidikan dari masing-masing dosen. b. User (Pimpinan) bisa mengetahui riwayat pendidikan masing-masing dosen. 3. Sistem mampu merekam dan menampilkan riwayat kepangkatan dosen. a. User (Unit PDPT) bisa memasukan riwayat kepangkatan dari masing-masing dosen. b. User (Pimpinan) bisa mengetahui riwayat kepangkatan dari masing-masing dosen. 4. Sistem mampu merekam dan menampilkan data penelitian dosen. a. User (LPPM) Bisa memasukan data penelitian dosen persemester. b. User (Pimpinan) bisa mengetahui riwayat penelitian dari masing-masing dosen persemester. 5. Sistem mampu merekam dan menampilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari masing-masing dosen. a. User (LPPM) bisa memasukan data pengabdian masyarakat dari masing-masin dosen persemester. b. User (Pimpinan) bisa mengetahui riwayat pengabdian masyarakat dari masing-masing dosen tiap semester. 6. Sistem mampu merekam dan menampilkan data dosen yang sedang studi lanjut.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
38
a. User (Unit PDPT) bisa memasukan data dosen yang sedang studi lanjut b. User (Pimpinan) bisa mengetahui data dosen yang sedang studi lanjut. 7. Sistem mampu merekam data dan menampilkan informasi aktivitas mengajar Dosen. a. User (BAAK) bisa memasukan aktivitas mengajar dosen tiap semester. b.User (Pimpinan) bisa melihat informasi aktivitas mengajar Dosen tiap semester. Sedangkan kebutuhan non fungsional sistemnya adalah: 1. Security a. Sistem harus dapat menjamin bahwa data yang terdapat dalam sistem terlindung dari akses yang tidak berwenang. b. Hak akses sesuai dengan level masing-masing user. 2. Flexibility a. Kemudahan data dalam mencari data yang dibutuhkan dikarenakan pengorganisasian data yang baik. b. Kemudahan setiap akan melakukan pencetakan laporan yang sudah terintegrasi dengan baik. 3.3. Use case Diagram Use case Diagram digunakan untuk mengambarkan kelakuan sistem yang akan dibuat serta mendeskripsikan interaksi antara actor dengan sistem. Adapun actor yang terdapat didalam sistem ini yaitu, Unit PDPT, Dosen, LPPM, BAAK, dan Pimpinan. Use case diagram pada rancang bangun sistem informasi akademik dosen ini dapat dilihat pada gambar berikut. Pendataan Badan Hukum dan Identitas PT
Pendataan Pimpinan PT
Extend
Pendataan Master Prodi Extend Pendataan Pimpinan Prodi
Pendataan Semua Perguruan Tinggi Unit PDPT Pendataan Semua Perguruan Tinggi
Extend Pendataan Riwayat Pendidikan
Include Include
Mengolah Biodata Dosen
Include Include
Extend Extend
Pendataan Riwayat Fungsional
Extend Extend
Pendataan Riwayat Kepangkatan
Include Pendataan Dosen Studi Lanjut
Pendataan Riwayat Sertifikasi
Dosen include
View Biodata
Login Include Include
Update Biodata
include Extend
Pendataan Penelitian dan Publikasi Dosen
Include
Pendataan Pengabdian Masyarakat Dosen
LPPM
Include Logout
Pendataan Aktivitas Mengajar Dosen
Print Laporan data Dosen Melihat Penelitian dan publikasi
Extend
BAAK
Melihat Laporan data Dosen
Melihat Pengabdian Masyarakat
Pimpinan
Melihat Aktivitas Mengajar
Melihat Biodata Dosen Melihat data Dosen Perprodi
Melihat Sebaran Jenjang Pendidikan
Melihat Sebaran Jabatan Fungsional
Melihat Sebaran Serfifikasi Dosen
Melihat Sebaran Dosen Studi Lanjut
Melihat Sebaran Dosen Keluar
Gambar 1 Use Case Diagram
3.4. Rancangan Database Berikut adalah hasil rancangan database untuk mengelola biodata dan aktivitas akademik dari dosen.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
39
PIMPINAN_PRODI
PRODI
MSPTI
KODE_PTI KODE_PRODI NAMA_PRODI JENJANG TGL_BERDIRI SKS_LULUS GELAR EMAIL NO_TELEPON NO_FAX NO_SK TGL_SK TGL_BATAS_SK SK_PRODI AKREDITASI
KODE_PTI NAMA_PTI TGL_BERDIRI ALAMAT KOTA_PT KODE_POS NO_TELEPON NO_FAX EMAIL WEBSITE NO_SK TGL_SK SK_PT AKREDITASI
KODE_PRODI JABATAN NIDN NO_SK_PENUGASAN TGL_SK_PENUGASAN TGL_BATAS_SK
Dosen PIMPINAN_PTI KODE_PTI JABATAN NIDN NO_SK_JABATAN TGL_SK TGL_BATAS_SK SK_JABATAN
RIWAYAT_PENDIDIKAN NIDN KODE_PT_A KODE_PRODI_A JENJANG BIDANG_ILMU GELAR TAHUN_MASUK TGL_LULUS IJAZAH NO_IJAZAH TRANSKRIP
NIDN NIK NAMA GELAR_DEPAN GELAR_BELAKANG KODE_PRODI TEMPAT_LHR TGL_LHR JENIS_KELAMIN NO_KTP ALAMAT NO_TELEPON EMAIL JABATAN_AKADEMIK GOLONGAN PEND_TERTINGGI IKATAN_KERJA STATUS_AKTIVITAS NO_SK_DOSEN TMT_DOSEN FILE_SK PHOTO
USER Nama_user Password Kode_level
LEVEL_USER Kode_level Nama_level
KURIKULUM KODE_PRODI KODE_MK NAMA_MK SKS_MK SKS_TTP_MUKA SKS_PRATIKUM SKS_PRAK_LAP SMS SIFAT_MK NIDN SILABUS SAP DIKTAT BAHAN_AJAR
AKTIVITAS_MENGAJAR RIWAYAT_FUNGSIONAL NIDN JABATAN_FUNGSIONAL NO_SK TMT_SK SK_FUNGSIONAL
THN_SMS_AKADEMIK NIDN KODE_MK KELAS RENCANA REALISISASI ABSENSI_BAP
RIWAYAT_KEPANGKATAN NIDN GOLONGAN NO_SK TGL_SK TMT_SK SK_KEPANGKATAN
RIWAYAT_SERTIFIKASI NIDN NO_REGISTRASI JENIS_SERTIFIKASI BIDANG_ILMU NO_PTPS TAHUN_SERTIFIKASI SERTIFIKAT
STUDI_LANJUT
PENELITIAN_DOSEN THN_SMS_AKADEMIK NIDN NO JENIS_KARYA_ILMIAH PUBLIKASI PELAKSANAAN SEBAGAI JENIS_PEMBIAYAAN BESAR_BIAYA TGL_PUBLIKASI JUDUL MTR_ALL_PT PENGABDIAN THN_SMS_AKADEMIK NIDN NO NAMA_KEGIATAN LAMA_KEGIATAN
NIDN KODE_PT_A KODE_PRODI_A BIDANG_ILMU TGL_MASUK SURAT_IJIN
KODE_PT_A NAMA_PT_A KOTA_PT_A
MTR_ALL_PRODI KODE_PRODI_A NAMA_PRODI_A
Gambar 2 Rancangan Database Sistem Informasi Akademik Dosen
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
40
3.5. Rancangan Prototype Untuk memudahkan pengembangan aplikasi maka pada tahap berikut ini dirancang prototype aplikasi sehingga programmer dapat membuat interface sesuai yang sesuai dengan kebutuhan dari sistem. 1. Prototype Form Dosen Form ini berfungsi untuk mendata dosen-dosen yang ada di STIKOM Dinamika sehingga informasi tentang homebase, jenjang pendidikan, jabatan fungsional, golongan, status ikatan kerja dari masing-masing dosen dapat selalu diupdate dan diketahui dengan cepat.
Gambar 3 Prototype Form Dosen 2.
Prototype Form Riwayat Pendidikan Dosen Form digunakan untuk mendata riwayat pendidikan dosen sesuai dengan jenjang pendidikan akhirnya. Jika jenjang pendidikan akhirnya S3 maka riwayat pendidikan yang didata yaitu S1,S2 dan S3 nya. Pendataan ini penting dilakukan untuk mengetahui bidang ke ilmuan dari masingmasing dosen.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
41
Gambar 4 Prototype Form Riwayat Pendidikan Dosen 3.
Prototype Form riwayat fungsional Form ini digunakan untuk mendata riwayat fungsional dari masing-masing dosen, dimulai jabatan fungsional awal sampai jabatan fungsional saat ini. Jabatan fungsional dosen tersebut antara lain dosen, asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan propesor. Dengan adanya form ini maka informasi mengenai riwayat fungsional dosen dapat diperoleh dengan cepat.
Gambar 5 Prototype Form Riwayat Fungsional
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
42
4.
Prototype Riwayat Golongan dan Kepangkatan Form ini diguakan untuk mendata riwayat golongan dan kepangkatan dari masing-masing dosen di mulai dari golongan awal sampai ke kejenjang golongannya saat ini.
Gambar 6 Prototype Form Riwayat Golongan dan Kepangkatan 5.
Prototype Form Riwayat Sertifikasi Dosen Form ini digunakan untuk mendata dosen yang sudah sertifikasi dan jenis sertifikasi apa saja yang sudah diperoleh oleh dosen. Pendataan ini bertujuan agar pimpinan bisa mendapatkan informasi akurat tentang sertifikasi yang diperoleh dosen dan dapat merumuskan kebijakan tentang sertifikasi dosen.
Gambar 7 Prototype Form Riwayat Sertifikasi
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
43
6.
Prototype form studi lanjut Form ini digunakan untuk mendata siapa dosen yang sedang studi lanjut dimasing-masing program studi. Melalui form ini dapat didata nama perguruan tinggi, program studi, bidang ilmu, jenjang serta sumber dana dari dosen yang sedang melanjutkan studi.
Gambar 8 Prototype Form Studi Lanjut 7.
Prototype form aktivitas mengajar dosen Form ini digunakan untuk mendata aktivitas mengajar dosen tiap semester, adapun aktivitas yang di data disini adalah nama dosen, mata kuliah, kelas, rencana pertemuan dan realisasi pertemuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui realisasi pertemuan perkuliahan yang dilakukan oleh para dosen.
Gambar 9 Prototype form aktivitas mengajar dosen
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
44
8.
Prototype Form Penelitian dan Publikasi Form ini digunakan untuk mendata kegiatan penelitian dan publikasi yang dilakukan oleh para dosen pada tiap semester akademik. dengan adanya form ini maka kegiatan penelitian dan publikasi yang dilakukan oleh dosen bisa terdomentasi dengan baik.
Gambar 10 Prototype form penelitian dan publikasi 9.
Prototype form pengabdian masyarakat Form ini digunakan untuk mendata kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen pada tiap semester akademik. pengabdian masyarakat menrupakan salah satu tridharma perguruan tinggi yang mesti dilakukan oleh dosen.
Gambar 11 Prototype form pengabdian kepada masyarakat
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
45
3.6. Rancangan Output Rancangan aplikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai dosen dan kegiatan akademik yang dilakukan oleh dosen. Berikut ini beberapa rancangan output dari sistem. 1. Laporan biodata dosen dari masing-masing Program Studi Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai biodata dosen,jumlah dosen serta rasio dosen terhadap mahasiswa yang terdapat di masing-masing program studi. dari laporan ini pimpinan dapat mengetahui jenjang pendidikan, jabatan funsional, golongan, status sertifikasi dari masing-masing dosen serta rasio dosen terhadap mahasiswa di masing-masing program studi sehingga pihak pimpinan bisa merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan karir dosen maupun penambahan dan pengurangan jumlah dosen yang berkaitan dengan rasio dosen.
Gambar 12 Rancangan laporan biodata dosen per program studi 2.
Laporan riwayat pendidikan dosen Laporan ini bertujuan untuk mengetahui riwayat pendidikan dosen dimasing masing program studi sehingga pihak pimpinan dapat memberikan hak asuh matakuliah pada dosen yang tepat. Riwayat pendidikan ini juga sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan terhadap dosen yang akan melanjutkan studinya.
Gambar 13 Rancangan laporan riwayat pendidikan dosen
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
46
3.
Laporan riwayat jabatan fungsional Laporan ini bertujuan untuk mengetahui riwayat jabatan fungsional dosen sehingga pihak pimpinan dapat mengetahui nama-nama dosen yang sudah bisa mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Gambar 14 Rancangan laporan riwayat jabatan fungsional 4.
Laporan riwayat golongan dan kepangkatan Laporan ini bertujuan untuk mengetahui informasi riwayat golongan dan kepangkatan dari masing-masing dosen sehingga pihak pimpinan dapat mengetahui siapa saja dosen yang sudah bisa mengajukan kenaikan golongan.
Gambar 15 Rancangan laporan golongan dan kepangkatan
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
47
5.
Laporan riwayat sertifikasi Laporan ini bertujuan untuk memberikan riwayat sertifikasi dari masing-masing dosen, baik itu sertifikasi dosen maupun sertifikasi keahlian lainya.
Gambar 16 Rancangan laporan riwayat sertifikasi 6.
Laporan studi lanjut Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi dosen-dosen yang sedang studi lanjut di masing-masing program studi.
Gambar 17 Rancangan laporan dosen studi lanjut 7.
Laporan penelitian dan publikasi Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi penelitian dan publikasi yang dilakukan oleh dosen pada tiap-tiap semester akademik sehingga informasi penelitian dan publikasi dapat diketahui dengan cepat.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
48
Gambar 18 Rancangan laporan penelitian dan publikasi 8.
Laporan pengabdian kepada masyarakat Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dimasing-masing program studi. Dengan adanya laporan ini maka kegiatan pengabdian masyarakat dapat di ketahui dengan cepat.
Gambar 19 Rancangan laporan pengabdian masyarakat 9.
Laporan akvitas mengajar dosen Lapora ini bertujuan untuk melihat dan memonitoring realisasi rencana perkualiahan dosen dimasin-masing program studi. Sehingga apa bila realisasi perkuliahan tidak berjalan dengan semestinya pihak pimpinan bisa melakukan klarifikasi dan pimbinaan.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
49
Gambar 20 Rancangan laporan aktivitas mengajar dosen 10. Laporan jumlah dosen berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan, jabatan fungsional dan sertifikasi dosen. Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai sebaran jumlah dosen dari masingmasing program studi berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan, jabatan fungsional serta sertifikasi dosen.
Gambar 21 Rancangan laporan jumlah dosen berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan, jabatan fungsional serta sertifikasi dosen. 4.
PENUTUP
4.1. Kesimpulan Dari hasil kegiatan analisis dan perancangan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka dapat dapat di ambil beberapa kesimpulan: 1. Proses pengolahan data akademik dosen di STIKOM Dinamika Bangsa belum berjalan optimal, hal ini terlihat dari terbatasnya informasi mengenai biodata serta akvitas akademik dosen yang di hasilkan di sistem informasi yang ada pada saat ini . 2. Penelitian ini menghasilkan sebuah rancang bangun sistem informasi akademik dosen yang dapat digunakan sebagai referensi dan acuan dalam pengembangan sistem informasi akademik di STIKOM Dinamika Bangsa.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
50
4.2. Saran 1. Agar kegiatan monitoring, evaluasi dan manajerial terhadap kegiatan akademik dosen bisa berjalan dengan baik maka sebaiknya rancangan ini di teruskan ke tahapan implementasi. 2. Rancangan sistem ini melibatkan banyak unit akademik sehingga utmuk tahap implementasinya memerlukan dukungan penuh dari pihak manajamen STIKOM Dinamika Bangsa dan yayasana dinamika bangsa.
DAFTAR PUSTAKA [1] Arwildayanto. 2012. Manajemen sumber daya manusia perguruan tinggi. Gorontalo : Ideas Publishing. [2] Connolly, Thomas M., dan Carolyn E. Begg. 2010. Database Systems : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management, 4 th Edition.USA: Pearson Education. [3] Galih, R Sandhika. 2013. Pengukuran Pengukuran usabilitymenggunakan metode cognitive Walktroughpada sistem informasi akademik Universitas. Konferensi Nasional Sistem Informasi. STMIK Bumigora Mataram. [4] Laudon, Kenneth C dan Jane P Laudon. 2012. Management Information System - 10th edition. New Jersey : Pearson Education. [5] Marsic, Ivan. 2012. Software Engineering. New Jersey: Rutgers University. [6] Nanang, Herlino dan Viva Aripin. 2013. Sistem informasi akademik menggunakan teknologi mobile dan web berbasis sertifikat pada universitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta. Konferensi Nasional Sistem Informasi. STMIK Bumigora Mataram. [7] O‟Brien, James A dan George M Marakas .2011. Management Information Systems - 10th edition.New York : McGraw-Hill/Irwin. [8] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen [9] Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 46 tahun 2013 tentang perubahan peraturan menteri pendayagunaan aparatur Negara dan reformasi birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya [10] Silberschatz, Abraham, Henry F. Korth, and S.Sudarshan.2006. Database System Concept, Fourth Edition. McGraw-Hill. Singapore. [11] Sommerville, ian. 2011, Sofware Engineering – 9 th edition. Boston : Pearson Education. [12] Whitten, Jeffery L.; Bentley, Lonnie D.; Dittman, Kevin C.2007. System Analysis and Designn Methods. The McGraw-Hill Companies, Inc.New York. [13] UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
51
PEMBOBOTAN KATA SMS SPAM Jufriadif Na’am Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat Email: [email protected]
ABSTRAK Murahnya biaya pengiriman SMS mengakibatkan tingginya penyalahgunaan dalam pengiriman SMS. Pesan yang disalahgunakan ini disebut dengan SMS Spam. SMS Spam tidak hanya mengganggu tetapi juga melakukan penipuan yang dapat merugikan si penerima. Kategori penipuan SMS Spam dapat dikelompokan menjadi advertising, smishing, remittance, scamming, dan forecasting. Untuk mengetahui kategori penipuan dari sebuah pesan dapat ditentukan dari jumlah bobot kata yang terkandung dalam pesan tersebut. Kata kunci : SMS Spam, advertising, smishing, remittance, scamming, forecasting, Naive Bayesian, pembobotan, penipuan. ABSTRACT Low cost of sending SMS leads to high abuse in the delivery of SMS. Abused messages referred to as SMS Spamming. SMS Spamming is not only annoying but also committed fraud that harm the recipient. SMS Spamming can be categorized as advertising, smishing, remittance, scamming, and forecasting. To determine the category of a message, we can determine it from the weight of words contained in the message. Keywords : SMS Spam, advertising, smishing, remittance, scamming, forecasting, Naive Bayesian, weighting, fraud.
1.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi wireless (nirkabel) dalam era komunikasi data yang semakin cepat dan mengglobal ini telah membawa masyarakat melewati beberapa tahapan pengembangan teknologi sekaligus. Perkembangan teknologi mobile yang semakin meningkat dari setiap generasi ataupun produk terbaru semakin membuat dunia teknologi semakin memanjakan konsumennya. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan kecanggihan teknologi ini mampu membantu mengatasi permasalahan komunikasi. Salah satu media yang sangat populer digunakan saat ini adalah telepon seluler (ponsel). Telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel;mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel;wireless). Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon, juga mempunyai fungsi untuk pengiriman dan penerimaan pesan singkat (short message service;SMS). SMS seperti yang digunakan pada handset modern berasal dari telegrafi radio di pager memo radio menggunakan protokol telepon standar. Ini didefinisikan pada tahun 1985 sebagai bagian dari Global System for Mobile Communications (GSM) seri standar sebagai sarana pengiriman pesan hingga 160 karakter ke dan dari handset GSM.[4] Meskipun sebagian besar pesan SMS adalah pesan teks mobile-to-mobile, dukungan untuk layanan ini telah diperluas untuk mencakup teknologi mobile lainnya, seperti jaringan ANSI CDMA dan Digital AMPS, serta satelit dan jaringan di darat.[4] SMS adalah aplikasi data yang paling banyak digunakan, dengan perkiraan 3,5 miliar pengguna aktif, atau sekitar 80% dari seluruh pelanggan telepon selular pada akhir tahun 2010 [9]. Ini desebabkan karena biaya yang murah dan mudah dalam mengoperasikannya. Pada tahun 2010, 6,1 triliun pesan teks SMS dikirim. [4] Hal ini berarti rata-rata 193.000 SMS per detik.[4] SMS telah menjadi industri komersial
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
52
besar, berpenghasilan $114.600.000.000 secara global pada tahun 2010. [11] Harga rata-rata untuk satu pesan SMS adalah $0,11, sementara jaringan mobile mengisi interkoneksi antar operator sekitar $0,04 per SMS. [ 2] Pesan SMS memiliki beberapa kerentanan keamanan karena fitur dan masalah SMS palsu yang dapat dilakukan dengan mudah. Pada bulan Oktober 2005, peneliti dari Pennsylvania State University menerbitkan sebuah analisis kerentanan di jaringan selular SMS. [10] Para peneliti berspekulasi bahwa penyerang mungkin mengeksploitasi fungsi terbuka jaringan ini sehingga pengguna terganggu. Jenis serangan itu antara lain : a.
Spoofing SMS Industri GSM telah mengidentifikasi sejumlah serangan yang berpotensial penipuan pada operator seluler yang dapat disampaikan melalui penyalahgunaan layanan pesan SMS. Spoofing SMS terjadi ketika penipu memanipulasi informasi alamat dalam rangka untuk meniru pengguna yang telah berkeliaran ke jaringan lain dan mengirimkan pesan ke jaringan lokal. Sering, pesan ini ditujukan kepada tujuan di luar jaringan lokal dengan SMS lokal pada dasarnya sedang dibajak untuk mengirim pesan ke jaringan lain.
b.
Limitation SMS Dalam upaya untuk membatasi telemarketer yang telah diambil untuk membombardir pengguna dengan pengiriman pesan bertubi-tubi tetapi tidak diinginkan oleh si penerima. Seperti di India telah menerapkan peraturan baru pada bulan September 2011, yang hanya boleh 3.000 pesan SMS per pelanggan per bulan, atau rata-rata 100 per pelanggan per hari.[10] Karena representasi yang diterima dari beberapa penyedia layanan dan konsumen, Trai (Telecom Regulatory Authority of India) telah meningkatkan batas ini menjadi 200 pesan SMS per sim card per hari dalam kasus layanan prabayar, dan sampai 6.000 pesan SMS per sim card per bulan kasus layanan pasca bayar. Tetapi dinyatakan tidak konstitusional oleh pengadilan tinggi Delhi tetapi tetap ada beberapa keterbatasan.
c.
Flash SMS Sebuah SMS Flash adalah jenis SMS yang muncul langsung di layar utama tanpa interaksi pengguna dan tidak secara otomatis disimpan dalam kotak masuk. [11] Hal ini dapat digunakan dalam keadaan darurat seperti alarm kebakaran atau kasus kerahasiaan, seperti dalam memberikan salah one-time password.
d.
Silent SMS Silent SMS, juga dikenal sebagai SMS diam atau siluman sms atau ping siluman. SMS ini bekerja untuk menemukan seseorang berada dimana dan dengan demikian untuk membuat profil gerakan. Pesan tidak muncul pada layar dan hanya memicu sinyal akustik saat diterima. Tujuan utamanya untuk memberikan layanan khusus dari operator jaringan untuk setiap ponsel. SMS ini sering dilakukan atas perintah kepolisian untuk menangkap data seperti identifikasi pelanggan. Di Jerman pada tahun 2010 hampir setengah juta Silent SMS dikirim oleh polisi federal, bea cukai dan dinas rahasia Verfassungsschutz (kantor untuk perlindungan konstitusi).[11]
e.
SMS Flooding Sejumlah SMS yang datang dengan volume besar yang dikirimkan oleh aplikasi. Adapun asal datangnya SMS tersebut dapat dari jaringan lokal atau antar jaringan.
f.
SMS Faking SMS yang berasal dari hasil manipulasi originating address dan smsc (sms centre) address. Hampir sama dengan SMS spoofing, si pelaku memanipulasi smsc sehingga menjadi smsc yang ilegal atau tidak dikenal. Dikarenakan ilegal, maka tidak bisa dilakukan penagihan terminasi rate terhadap SMS yang datang.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
53
g.
SMS Masking SMS Masking atau SMS Sender Id atau SMS Bulk adalah jenis SMS dimana identitas yang muncul pada handphone penerima SMS adalah alphanumeric yang biasanya digunakan untuk menampilkan nama perusahaan atau nama brand suatu produk
2.
SMS SPAM
SMS Spam adalah SMS yang tidak diinginkan untuk diterima (Unwanted messages). Jika suatu operator menerima SMS Spam dari operator lain, sementara skema bisnis antar operator tersebut adalah berbayar atas incoming sms, bisa dipastikan timbul kerugian pada operator yang menerima SMS Spam tersebut. Disamping itu, masih banyak SMS Spam yang terjadi dan sulit dilacak oleh operator, baik itu dalam operator yang sama maupun antar operator. Tetapi ada SMS Spam yang berdasarkan isi (content) yang tidak merugikan operator maupun operator lain, tetapi merugikan si penerima. Kerugin disebabkan oleh isi dari SMS tersebut tidak diinginkan oleh penerima, sehingga penerima dapat saja dirugikan bahkan tertipu. Berikut ini beberapa kategori SMS Spam yang ada: 1.
SMS Scamming SMS yang dikirimkan dengan isi pesan agar si penerima SMS melakukan pemanggilan ulang dengan biaya panggilan yang mahal (premium call). Seperti “Dewi bingung mas mau nulis apa,dari pada aq nulis panjang2 tapi serba salah,mending langsung ngobrol di tlpn aja deh mas ini no tlpon aq 0809-1000-888 :_”.
2.
SMS Smishing SMS yang dimanipulasi pengirimnya seakan berasal dari perusahaan atau pihak tertentu dengan tujuan mengelabui si penerima SMS. Seperti : “Selamat! No anda mendpt hadiah dr GEBYAR TELKOMSELpoin (pin anda t577rs9) Info klik www.hadiahtelkomsel.weebly.com”.
3.
SMS Advertising SMS yang bertujuan untuk mengiklankan suatu produk, barang atau jasa. Seperti : “Bminat VIDEO:Mario TEGUH,YusufMansur,Mualaf2 Dunia,HARUNYahya. Rata2@[email protected](Byr Stl Dtg),Utk Lptop/PC sj.SMS Nm Almat Kmplit+KdPos ke 085203643399”.
4.
SMS Remittance Agar si penerima SMS melakukan pengiriman atau transfer uang ke nomor rekening tertentu. Seperti : “Kirim aja uangnya di Bank BRI a/n DEDI SURYADI No Rek. 3456-01-035105-530”.
5.
3.
SMS Forecasting SMS yang berisi ramalan, seperti “angka top raja togel edisi kamis 25-07-2013 SGP angka ekor 14/41/71/15 pasang 50rbu per angka setelah tembus kirim pulsa 100rbu di NO 085208521355”.
METODA YANG DIGUNAKAN Metoda pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Pengumpulan data. Data SMS Spam dikumpulkan dari pesan SMS yang masuk ke nomor handphone operator seluler Telkomsel dengan nomor +628126624701 dari bulan September 2012 sampai dengan November 2013.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
54
2.
3.
4. 4.
Pengelompokan berdasarkan jenis. Data SMS Spam dikelompokan berdasarkan jenis penipuan yang dilakukan, apakah advertising, smishing, remittance, scamming atau forecasting dengan menggunakan nalar dari kata-kata yang terkandung dalam SMS tersebut. Mencari frekwensi kemunculan setiap kata. Tahap ini dilakukan pencarian frekunsi kemunculan setiap kata yang ada dalam pesan tersebut dengan menggunakan algoritma Naive Bayesian. Kesimpulan
PENGOLAHAN DATA Syarat sebuah pesan dikelompokan kedalam SMS Spam adalah sebagai berikut :
-
Nomor pengirim tidak terdaftar pada daftar kontak ponsel atau identitas pengirim tidak dalam bentuk karakter yang tampil dilayar ponsel.
-
Pemilik tidak menginginkan pesan tersebut.
Dari hasil seleksi, terkumpul sebanyak 145 pesan yang dikategorikan sebagai SMS Spam. Selanjutnya dilakukan penalaran secara manual untuk mengelompokan pesan tersebut berdasarkan kategori SMS Spam yang telah diuraikan diatas dan hasilnya adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
SMS Advertising sebanyak 95 pesan. SMS Smishing sebanyak 36 pesan. SMS Remittance sebanyak 13 pesan. SMS Scamming sebanyak 12 pesan. SMS Forecasting sebanyak 3 pesan.
Gambar 1. Perbandingan Kategori SMS Spam Setiap kelompok kategori disimpan dalam sebuah dokumen dan dilanjutkan dengan proses Naive Bayesian dengan urutan proses sebagai berikut :
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
55
1.
Tokenizing. Pada tahap ini dilakukan proses tokenizing yaitu tahap pemotongan string data pesan berdasarkan tiap kata yang menyusunnya dan merubah karakter huruf besar menjadi huruf kecil untuk menyamakan pemaknaan dari setiap kata.Klasifikasi Teks Setiap dokumen direpresentasikan dalam pasangan atribut (a1, a2, …., an ), dimana a1 adalah kata pertama, a2 kata kedua dan seterusnya. Sedangkan V adalah label kategori probabilitasnya (VMAP) dengan masukan atribut (a1,a2, …. ,an). VMAP = argmax P (Vj |a1, a2, ... , an ) Vj € V Teorema Bayes menyatakan:
P (B| A) =
P(a1,a2 … an) nilainya konstan untuk semua Vj sehingga persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut : VMAP
= arg maxvjeV P (a1, a2, ... , an | Vj ) P(Vj)
P(a1,a2,...,an | Vj) P(Vj = ∏ P (ai | Vj) Tingkat kesulitan menghitung P(a1, a2 …. an | Vj) menjadi tinggi karena jumlah term P(a1, a2 …. an | Vj) bisa jadi akan sangat besar. Ini disebabkan jumlah term tersebut sama dengan jumlah semua kombinasi posisi kata dikali dengan jumlah kata. Naïve Bayes Classifier menyederhanakan hal ini dengan mengasumsikan bahwa di dalam setiap kelompok, setiap kata independen satu sama lain. Dengan kata lain: VMAP = arg max vjeV P (Vj) ∏i P(ai | Vj)
2.
VMAP P (a1,a2,...,an) Vj
= Nilai output hasil kalsifikasi Naive Bayes = Peluang kategori A = Keadaan atau kategori pesan
Pemboboton Setelah didapatkan VMAP dari setiap kata yang terkandung dalam teks, maka dilakukan pembuangan kata-kata sambung dan kata yang tidak mempunyai makna selain dari singkatan (stop word). Selanjutnya dilakukan pencarian bobot kemunculan kata dengan rumus : Bobot = (VMAP / n) n : jumlah pesan dalam setiap kategori
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
56
Selanjutnya diambil 10 bobot tertinggi, seperti tabel berikut: Tabel 1. Advertising
Tabel 2. Forecasting
No
Kata
VMAP
Bobot
No
Kata
VMAP
Bobot
VMAP
Bobot
1
www
48
0.51
1
angka
6
2.00
1
no
10
0.77
2
Rp
42
0.44
2
edisi
3
1.00
2
rek
8
0.62
3
promo
39
0.41
3
pulsa
2
0.67
3
bank
5
0.38
4
hub
33
0.35
4
togel
2
0.67
4
uangnya
4
0.31
5
info
30
0.32
5
rb
2
0.67
5
bni
4
0.31
6
com
28
0.29
6
ingat
2
0.67
6
pulsa
4
0.31
7
tiket
26
0.27
7
rbu
2
0.67
7
rb
3
0.23
8
Rb
26
0.27
8
sgp
2
0.67
8
sms
3
0.23
9
sms
24
0.25
9
jitu
2
0.67
9
mawkdh
2
0.15
online
20
0.21
10
stlh
2
0.67
10
mhn
2
0.15
10
Tabel 4. Scamming No
3.
Tabel 3.Remittance
Kata
No
Kata
Tabel 5. Smishing
VMAP
Bobot
No
Kata
VMAP
Bobot
1
Aq
10
0.83
1
anda
28
0.78
2
No
7
0.58
2
info
23
0.64
3
Mas
7
0.58
3
pin
21
0.58
4
Mau
7
0.58
4
www
18
0.50
5
Ya
7
0.58
5
no
17
0.47
6
Anda
4
0.33
6
hadiah
16
0.44
7
Saya
4
0.33
7
saya
14
0.39
8
Abang
3
0.25
8
klik
12
0.33
9
Bisa
3
0.25
9
com
11
0.31
10
Ibu
3
0.25
10
webs
10
0.28
Hasil Pengolahan Untuk menentukan jumlah bobot menggunakan rumus : JB = ∑ jk x b Keterangan: JB : Jumlah bobot setiap kategori pesan jk : jumlah karakter setiap kategori yang muncul dalam sebuah pesan b : nilai bobot setiap karakter dalam kelompok kategori SMS Spam Sebuah pesan dengan kategori SMS Spam tertentu akan memiliki nilai JB yang tertinggi.
4.
Pengujian Pengujian dilakukan terhadap beberapa SMS Spam, dengan hasil sbb : a.
Pesan ke-1:“Bminat VIDEO:Mario TEGUH,YusufMansur,Mualaf2 Dunia,HARUNYahya. Rata2@[email protected](Byr Stl Dtg),Utk Lptop/PC sj.SMS Nm Almat Kmplit+KdPos ke 085203643399”
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
57
b.
Pesan ke-2: “Kirim aja uangnya di Bank BRI a/n DEDI SURYADI No Rek. 3456-01035105-530”
c.
Pesan ke-3: “Dewi bingung mas mau nulis apa,dari pada aq nulis panjang2 tapi serba salah,mending langsung ngobrol di tlpn aja deh mas ini no tlpon aq 0809-1000-888 :_”
d.
Pesan ke-4:“angka top raja togel edisi kamis 25-07-2013 SGP angka ekor 14/41/71/15 pasang 50rbu per angka setelah tembus kirim pulsa 100rbu di NO 085208521355”
e.
Pesan ke-5: “Selamat! No anda mendpt hadiah dr GEBYAR TELKOMSELpoin (pin anda t577rs9) Info klik www.hadiahtelkomsel.weebly.com”
Tabel 6. Hasil Pengujian Kategori
Advertising
Smishing
Remittance
Scamming
Forecasting
∑JB pesan_1
0.25
0
0.23
0
0
∑JB pesan_2
0
0.47
0.77
0.58
0
∑JB pesan_3
0
0.57
1.08
0.58
5.67
∑JB pesan_4
0
0.47
0.77
4.00
0
∑JB pesan_5
1.12
4.83
0.77
1.25
0
Gambar 2. Hasil Pengujian 5.
KESIMPULAN
Penggunaan SMS terus meningkat setiap saat seiring dengan perkembangan operator seluler saat ini. Peluang ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengiriman pesan yang dapat merugikan penerima yang disebut dengan SMS Spam. SMS Spam tersebut dapat dikategorikan atas advertising (iklan), smishing (manipulasi), remittance (pengiriman uang), scamming (premium call), dan forecasting (ramalan). Dengan menggunakan algorithma Native Bayesian dan pembobotan dapat diketahui kata-kata dan pembobotan kata dari sebuah kategori SMS Spam. Sehingga dengan mencari jumlah bobot kata-kata yang terkandung didalam sebuah pesan yang diterima akan dapat diketahui kategori apa dari SMS Spam tersebut.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
58
DAFTAR PUSTAKA [1] Donegan, Patrick, The True Cost of SMS Spam, www.heavyrreading.com, 2013. [2] GSM Doc 28/85, Services and Facilities to be provided in the GSM System , rev2, June 1985. [3] Hamzah, Amir, Klasifikasi Teks Dengan Naive Bayes Classifier (NBC) Untuk Pengelompokan Teks Berita dan Abstract Akademis”, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III, Yogyakarta, 2012. [4] http://en.wikipedia.org/wiki/SMS. [5] Nirmala Ganapathy, 3,000 SMS a Month Limit in India From Today, Straits Times Indonesia, September 27, 2011. [6] Sebastiani, F., Machine learning in automated text categorization, ACM Computing Surveys, 2002, 34(1):1-47. [7] Silver, Katie, OMG: Text messaging turns 19 this week … and this is the Brit we have to thank for our sore thumbs, Daily Mail (London), December 7, 2011. [8] SMS types on routomessaging.com. [9] Tomi T. Ahonen, Time to Confirm some Mobile User Numbers: SMS, MMS, Mobile Internet, MNews, Blog, January 13, 2011, Retrieved September 16, 2013. [10] William Enck, Patrick Traynor, Patrick McDaniel, and Thomas La Porta, Exploiting Open Functionality in SMS-Capable Cellular Networks, Department of Computer Science and Engineering The Pennsylvania State University, University Park, 2008. [11] Zoll, BKA und Verfassungsschutz verschickten 2010 über 440.000 stille SMS, heise online, Heise.de.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
59
PENERAPAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) UNTUK MENENTUKAN JODOH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN UMUM Amroni S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Informasi, STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi Jl. Jendral Sudirman Thehok – Jambi Email: [email protected]
ABSTRAK Sudah menjadi sunatullah bahwa Allah menciptakan semua makhluknya berpasang-pasangan dan semua manusia pasti ada jodohnya tergantung ikhtiar dari manusia itu sendiri. Karena setiap takdir itu ada yang mutlak (sudah menjadi ketentuan Allah), kita sebagai manusia hanya bisa menerimanya dan satu lagi adalah takdir ikhtiari yaitu takdir yang memang bisa diperoleh dengan jalan ikhtiar atau usaha yang sungguh-sungguh, dan Islam memberikan solusi dan rambu-rambu dalam memilih jodoh. Salah satu ikhtiar tersebut adalah Pengambilan keputusan yang baik dan benar. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah Sistem Penunjang Keputusan (SPK) yang dapat mengatasi permasalahan dalam pemilihan jodoh. Metode yang digunakan dalam Sistem Penunjang Keputusan (SPK) ini adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) karena sesuai untuk proses pengambilan keputusan serta dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi aternatif terbaik dari sejumlah alternatif terbaik. Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall. Kata Kunci : Sistem Penunjang Keputusan, Metode WEIGHTED PRODUCT (WP), Jodoh, Islam, Umum
1.
PENDAHULUAN
Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan menghasilkan berbagai alternatif keputusan dalam menangani masalah yang sifatnya semi terstruktur atau tidak terstruktur. DSS (Decission Support System) lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. Jauh sebelum calon suami berhasil duduk bersanding dengan sang pujaan di kursi pelaminan, bahkan sebelum meminang calon istri, hendaklah ia mengetahui calon istri yang bener-bener ideal baginya. Sehingga bangunan keluarga yang hendak didirikan diharapkan akan benar-benar mendatangkan kebahagiaan di dunia hingga akhirat. Ukuran idealitas seseorang tentu saja tidak musti sama dengan orang lain, bahkan sangat beragam antara satu dengan yang lain. Namun mengingat keluarga yang hendak dibangun adalah keluarga muslim yang benar-benar sakinah, mawaddah wa rahmah; maka idealitas itu hendak nya tidak lepas dari idealitas yang digariskan oleh ajaran Islam. Mencari jodoh untuk menikah berati sedang menjalankan sunnah Nabi, sesuai dengan fitrah manusia. Hikmah yang dapat diambil kalau sunnah Nabi ini dijalankan adalah munculnya ketentraman jiwa dan mendapatkan berlipat-lipat pahala. Dengan pernikahan akan tumbuhlah kecintaan, kasih sayang, dan kesatuan antara pasangan suami isteri. Dengan pernikahan, keturunan umat manusia akan tetap berlangsung semakin banyak dan berkesinambungan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah Sistem Penunjang Keputusan (SPK) yang dapat mengatasi permasalahan yang timbul dalam pemilihan jodoh. Metode yang digunakan dalam Sistem Penunjang Keputusan (SPK) ini adalah metode WEIGHTED PRODUCT (WP) karena sesuai untuk proses pengambilan keputusan serta dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi aternatif terbaik dari sejumlah alternatif terbaik. Selain itu, kelebihan dari model SAW dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
60
terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot prefensi yang sudah ditentukan. Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk menerapkan sistem penunjang keputusan menggunakan metode WEIGHTED PRODUCT (WP) untuk menentukan jodoh menurut Islam, sehingga dapat membantu umat manusia dalam mengambil keputusan 2. METODE PENELITIAN 2.1 Identifikasi Masalah Langkah paling awal yang harus dilakukan oleh peneliti setelah memperoleh dan menentukan topik penelitiannya adalah mengidentifikasi permasalahan yang hendak dipelajari. Proses identifikasi masalah penting dilakukan agar rumusan masalah yang telah dibuat menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam penelitian tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian. 2.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan terpenting dalam proses penelitian. Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data dengan metode studi lapangan, observasi dan studi kepustakaan untuk melakukan pengamatan dan analisis terhadap permasalahan sehingga mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Adapun metode yang digunakan untuk mendapat data pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Metode Studi Lapangan Metode studi lapangan dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pihak sekolah untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam perancangan sistem. 2. Metode Observasi Metode ini dilakukan dengan melakukan penelitian langsung ke SMK Negeri 6 Muaro Jambi, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana cara menentukan jurusan tersebut. 3. Metode Studi Kepustakaan Metode ini dilakukan dengan mengambil beberapa referensi yang dibutuhkan dan berkaitan baik dari buku maupun internet, untuk melengkapi konsep dan teori yang relevan dengan masalah yang diteliti. 2.3 Pembuatan Laporan Setelah tahapan perancangan selesai dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah tahapan pembuatan laporan. Pada tahapan ini penulis membuat laporan berdasarkan hasil penelitian, sehingga memberikan gambaran secara umum mengenai penelitian tersebut. Pada tahapan ini akan disimpulkan bagaimana sistem penunjang keputusan dalam penentuan jurusan. 3. 3.1
PEMBAHASAN Mencari Jodoh dalam Islam Tiada satupun orang yang mengetahui siapakah jodoh kita? Apakah ia harus wanita atau pria yang cantik atau tampan, kaya, baik hatinya? Bahkan banyak orang yang mempercayai Ramalan Tentang Jodoh. Padahal sudah sangat jelas bahwa hanya Allah lah yang tahu tentang urusan Jodoh. Terus bagaimana mendapatkan jodoh menurut pandangan islam? Allah Taala berfirman: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram bersamanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda (kekuasananNya) bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar-Ruum:30). Menikah bisa menjadi wajib, sunnah, haram, makruh atau mubah. Wajib bagi orang yang sudah mampu kawin, nafsunya telah mendesak dan takut terjerumus dalam perzinahan. Sunnah bagi orang yang nafsunya telah mendesak lagi mampu kawin, tetapi masih dapat menahan dirinya dari berbuat zina. Dan menikah baginya lebih utama. Haram bagi seseorang yang tidak mampu memenuhi nafkah batin dan lahirnya kepada isteri dan bisa menahan nafsunya. Makruh bagi mereka yang lemah syahwat, dan mubah bagi yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang mengharamkan, mewajibkan, menyunahkan dan memakruhkan . Rasulullah SAW memberikan tuntunan kepada kita tentang jodoh seperti apa yang harus dipilih:
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
61
“Seorang wanita atau Pria biasanya dinikahi karena empat perkara: Harta, nasab, kecantikan dan agamanya. Maka utamakan memilih wanita yang beragama, kamu akan merugi (bila tidak memilihnya).” (HR. Bukhari) Allah telah berjanji dalam firmannya bahwa Muslim yang baik akan mendapatkan Muslimah yang baik dan laki-laki yang buruk akan mendapatkan wanita yang buruk pula, maka tugas seorang muslimah adalah berusaha untuk menjadi Muslimah yang baik, berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan berdo‟a kepada Allah agar mendapatkan jodoh yang baik dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam ”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanitawanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…..” (QS : An Nuur : 26) Tujuan pernikahan adalah memberikan rasa tentram dan damai seorang istri terhadap suaminya dengan kelembutan yang di miliki dan juga seorang suami memberikan rasa tenang terhadap isri untuk memimpin keluarganya. Firman Allah: Artinya : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An nuur : 30 ) 3.2
Memilih Wanita yang Solehah Wanita merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki kelebihan serta keunggulan yang tidak di milki oleh laki-laki,meski leleki di ciptakan sebagai pemimpin bagi perempuan wanita adalah perhiasan indah dnia yang indah rupa serta bentuknya. Bagi seorang pria sering kali membayangkan bagaimana nanti calon istrinya besok yang akan mendampingi hidupanya, yang akan bersama-sama dalam memenuhi perintah-perintah Allah dan sunnahsunnah Rasul. Sebagaimana yang di firmankan oleh Allah SWT sebagai berikut : Dan segala sesuatu kami ciptakan secara berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah (Q.S. Adz. DzaaryiAat : 49) Memilih pasangan hidup hanya karena nafsunya tanpa memperhatikan ayat-ayat suci Al-Qur‟an di atas seharusnya menjadi pedoman utama dalam mencari dan mendapatkan belahan jiwa yang kelak akan bersamanya. Adapun hal yang perlu di perhatikan dalam memilih wanita yang akan di jadikan sebagai pasangan hidupnya meski wanita tersebut membuat jantung kita berdetak kencang dan membuat kita sampai jatuh pingsan melihatnya karena sangking cantiknya, dan wanita musyrik akan mengajak kita jalan neraka”. Untuk diketahui, sifat seorang wanita yang solehah yang menjadi idaman para lelaki muslim sebagaimana nabi Muhammad mengatakan pada para sahabat-sahabatnya sebagai berikut : a. Yang beragama islam dan menjalankanya b) Keturunan orang yang subur c) Yang masih perawan d) Menundukan Pandanganya pada suaminya e) Tidak memperlihatkan kecantikanya kepada selain suaminya f) Menjunjung tinggi kehormatan suaminya 3.3
Kriteria Wanita Solehah Dalam memilih pasangan hidup sebaiknya kita mengikuti nasihat-nasihat nabi Muhammad SAW tentang starategi memilih wanita yang akan dijadikan pendamping hidup kita nanti, di bawah ini akan saya utarakan sebagaimana Rasulullah dalam memilih pasangan hidupnya. 1. Agama Ketaatan sang calon tersebut pada agamanya seharusnya menjadi kriteria pemilihan yang paling utama, inilah sesungguhnya pilihan yang paling penting dan benar dalam memilih dan mendapatkan calon istri yang baik dengan mengedepankan agama yaitu agama islam, islam adalah agama yang suci sehingga sang istri akan mengedepankan ksucianya ,kemuliaan akhlak,dan budi pekerti yang baik. Seperti di katakan dalam hadits H.R. Bukhari : ”Setelah bertakwa kepada Allah, seseorang mukmin tidak medapatkan faidah kecuali mempunyai istri yang salehah. Yakni yang apabila di perintah, taat bila di pandang menyenagkan, bila di janji awal
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
62
pernikahanya akan memepatinya, dan bila ditinggal suaminya akan menjaga kehormatan diri dan hartanya”.
2. Cantik Parasnya Setelah kita memilih wanita yang seagama serta baik pula budi pekerti, ketaatan beragama, serta akhlak yang baik baru kita memilih istri cantik luar dalam tentu lebih menyenangkan, dan agar suami nanti tidak tergoda dengan wanita yang lain, perihal masalah di atas , Rasulullah SAW bersabda : ”Apabila Allah telah telah menjatuhkan cinta pada hati seseorang diantara kamu semua, maka melihat wanita itu , sebab yang demikian ini lebih nyata dapat menyebabkan timbulnya kerukunan antara kedua suami istri itu”. (H. R. Ibnu Majah, Tarmidzi dan Nasai) 3. Dari Keluarga Yang Baik Pengertian dari keluarga yang baik-baik, bukan yang bersifat yang keduniawan , namun ditinjau dari asal ayah dan ibu atau hidup dalam lingkungan yang taat beragama. 4. Bukan Wanita Pezina Wanita yang nanti akan di nikahi bukan wanita pezina, Allah SWT telah berfirman didalam kitab-Nya, Al-Qur‟anul Karim: Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawinkan melainkan dengan laki-laki yang berzina atau laki-lakidan perempuan yang berzina tidak dikawinkan melainkan dengan laki-laki yang berzina atau laki-laki yang musyrik; dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.(Q.S. AnNuur : 3) Secara tegas bahwa Allah SWT melarang wanita pezina dan musyrik untuk di nikahi. 5. Bukan Dari Kerabat dekat Kriteria selanjutnya adalah mencari serta mendapatkan istri bukan dari kerabat dekat/ hubungan keluarga yang dekat. Dampak buruk dari mengaeini kerabat dekat diantaranya : a) Sering membuat anak yang dilahirkan lemah/ baik lemah psikis maupun mental b) Dapat mengurangi kekokohan dalam berumah tangga. c) Dapat mengurangi timbulnya nafsu kesyahwatan. Dan telah di tegaskan oleh Rasulullah SAW, d mana beliau telah berwasiat: ”janganlah kalian menkahi kerabat dekat sebab dapat berakibat melahirkan anak keturunan yang lemah akal dan psikis”. Jadi di sini ditekankan janganlah memilih keluarga yang dekat atau mempunyai hubungan yang sangat erat dengan darah dagingnya sendiri. 6. Murah Maskawinya Maskawin atau mahar adalah suatu kewajiban yang akan diberikan sang suami kepada sang istri, agar menjadi sah untuk melakukan hubungan badan, namun dalam memberikan mahar atau maskawin hendaknya memilih yang ringan-ringan saja dan itu merupakan ciri-ciri wanita yang baik, seperti dikatakan Rasulullah SAW : ”salah satu keberkahan wanita ialah cepat perkawinanya, cepat pula mengandungnya (yakni melahirkan anaknya) dan ringan maharnya”. 7. Gadis atau Perawan Kriteria yang juga harus diperhatikan oleh setiap lelaki muslim dalam rangka memilih wanita yang hendak diperistri adalah bahwa dia masih gadis, ini dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya : ”Hendaklah kalian menikahi wanita yang masih gadis karena ia lebih manis tutur-katanya, lebih banyak keturunan nya , lebih kecil kemungkinan berkhianat dan lebih bisa menerima pemberian yang sedikit '” ( HR. Ibnu Majah dan al-Baihaqi) Keistimewaan wanita yang masih gadis, menurut kedua hadis diatas meliputi lima hal, yakni : a. Lebih manis tutur katanya b. Lebih kecil kemungkinan menghianati suami
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
63
c. d. e.
Lebih banyak keturunan nya Lebih bisa menerima pemberian suami yang Lebih bisa diajak bercanda-ria
8. Beranak Banyak Salah satu tujuan menikah adalah dapat memberikan keturunan agar dapat meneruskan perjuangan nanti, begitu pentingnya keberadaan anak bagi suami istri ini, sehingga Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa hanya anak yang saleh yang mampu 3.4
Kriteria Umum dalam Mencari jodoh. Dalam memilih jodoh, pikirkan kriteria pasangan hidup yang bernilai optimal bagi seorang pasangan. Dalam menentukan calon jodoh tersebut, dipertimbangkan juga kemaslahatan secara luas. Selain kriteria umum sebagaimana tuntunan fikih Islam, pertimbangan lainnya adalah: apakah pemilihan jodoh ini baik menurut agama, ataukah sekedar mendapatkan kemaslahatan bagi dirinya, Walaupun dalam hadits Rasulullah SAW jelas disebutkan bahwa dalam memilih istri hendaknya mengutamakan akhlak dan agamanya, namun kenyataannya sekarang banyak ikhwan yang lebih mendahulukan kecantikan dibanding agama. Sudah menjadi rahasia umum dikalangan masyarakat kita untuk menentukan pasangan hidup itu terdapat banyak kriteria, beberapa diantaranya yaitu Pintar memasak, Humoris, Rajin, Harga mahar, Tinggi badan, Usia, Jumlah saudara, dan pendidikan, dan lain-lain. Untuk kriteria umum ini penulis hanya membatasi Usia, Jumlah saudara, riwayat penyakit, dan kasus kriminal saja. 3.5
Pengertian Sistem Penunjang Keputusan Dalam pengambilan keputusan, perlu diperhatikan beberapa hal mengenai apa itu keputusan dan bagaimana kriteria keputusan, tipologi keputusan, dan langkah-langkah pengambilan keputusan. Selain beberapa hal dalam pengambilan keputusan tersebut, perlu juga kita memahami apa tujuan sistem pendukung keputusan, karakteristik dan nilai guna sistem pendukung keputusan, komponen, langkahlangkah pemodelan dalam sistem pendukung keputusan. Sistem penunjang keputusan dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan untuk memperluas kapasibilitas dalam pengambilan keputusan, tetapi tidak menjadi penilaian untuk menggantikan penilaian. Menurut Jogiyanto (2009 : 327) mendefinisikan Sistem Penunjang Keputusan sebagai berikut : “Sistem penunjang keputusan didefinisikan sebagai suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia.” Menurut Kusrini (2007 : 15), “Sistem penunjang keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data.” Menurut Hanif Al Fatta (2007 : 13), ”Decision Support Sistem merupakan sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengombinasikan data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur.” 3.6.
Langkah-langkah Pengambilan Keputusan Guna menjawab permasalahan organisasi yang dihadapi baik pada tingkat manajemen level bawah, level menengah, maupun level atas, dibutuhkan sebuah tindakan lanjut yang disebut dengan pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan, seorang manajer melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Indentifikasi masalah. 2. Pemilihan metode pemecahan masalah. 3. Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan. 4. Mengimplementasikan model tersebut. 5. Mengevaluasi sisi positif dari setiap alternatif yang ada. 6. Melaksanakan solusi terpilih.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
64
Dengan mengikuti enam langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut, maka keputusan yang dihasilkan dapat lebih efektif dan lebih bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
3.7.
Tujuan Sistem Penunjang Keputusan Sistem Penunjang keputusan merupakan suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur (semi structured) supaya lebih efektip dengan menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia, sistem teknologi informasi yang eksis karena memiliki tujuan terhadap organisasi Jogiyanto (2009 : 327), yaitu sebagai berikut : 1. Membantu manajer mengambil keputusan setengah terstruktur yang dihadapi oleh manajer level menengah. 2. Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan, bukan menggantikannya. 3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajemen, bukan untuk meningkatkan efisien 3.8.
Karakteristik Dan Nilai Guna Sistem Penunjang Keputusan Sistem penunjang keputusan merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan untuk permasalahan yang setengah terstruktur pada manajemen level menengah. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem penunjang keputusan berbeda dengan sistem informasi lainnya. Oleh karena itu, untuk membedakan sistem penunjang keputusan dengan sistem informasi lainnya, berikut dijelaskan beberapa karakteristik dari sistem penunjang keputusan Daihani (2001 : 56) : 1. Sistem penunjang keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur. 2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model atau teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari atau interogasi informasi. 3. Sistem pendukung keputusan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk dioperasikan dengan mudah oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi. 4. Sistem pendukung keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga mudah digunakan dengan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan perubahan kebutuhan pemakai. Dengan berbagai karakter khusus seperti dikemukakan sebelumnya, sistem pendukung keputusan dapat memberikan berbagai manfaat atau keuntungan bagi pemakainya Daihani (2001 : 57), Keuntungan yang dimaksud diantaranya meliputi : 1. Sistem pendukung keputusan memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data atau informasi bagia pemakainya. 2. Sistem pendukung keputusan membantu pengambil keputusan dalam hal penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. 3. Sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. 4. Walaupun suatu sistem pendukung keputusan mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya. Karena sistem pendukung keputusan mampu menyajikan berbagai alternatif. 5. Sistem pendukung keputusan dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan. Disamping berbagai keuntungan atau manfaat, sistem penunjang keputusan juga memiliki beberapa keterbatasan Daihani (2001 : 57), di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dimodelkan. 2. Kemampuan suatu sistem penunjang keputusan terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar). 3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh sistem penunjang keputusan biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakannya.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
65
3.9. Metode Weighted Product (WP) Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung dengan metode WP menggunakan beberapa metode yang ada dalam penelitian ini : a. Menentukan kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam sistem pendukung keputusan penerimaan siswa baru b. Menentukan apakah kriteria tersebut termasuk cost atau benefit c. Menentukan nilai kepentingan dari setiap kriteria d. Membuat matriks berpasangan dan memasukkan nilai dari setiap alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan Metode WP menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana setiap rating atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Preferensi untuk setiap alternative diberikan sebagai berikut: n
Si = П XijWj j=i
Dimana Wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan dan bernilai negative untuk atribut biaya. Sedangkan untuk memperbaiki bobot (weighting) disajikan:
Wj = Wj ∑ WJ Dan untuk menetukan alternative terbaik disajikan menjadi:
Vi = Si ∑ Si 3.10. Perhitungan Dengan Metode Weighting Product (WP) Sebelum melakukan proses penentuan jurusan dengan metode SAW dimana langkah pertama menetukan kriteria-kriteria beserta bobot awal., dapat dilihat pada tabel 3.1 yaitu sebagai berikut :
Variabel K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Kriteria Bobot Awal (w) Agama 5= Sangat Baik Keturunan 4= Baik Harta 3= Cukup Bentuk Rupa 4= Baik Usia 3= Cukup Jumlah Saudara 2= Buruk Riwayat Penyakit 3= Cukup Kasus Kriminal 2= Buruk
Dari kriteria diatas dapat ditentukan bahwa K1-K4 adalah untuk kriteria Benefit (Keuntungan) dan K5-K8 adalah untuk criteria Cost (Biaya). Setelah menentukan kriteria dan bobot, langkah selanjutnya adalah menetukan alternatif pilihan, Kita misalkan alternatif jodoh ada 4 orang, yaitu: Tabel 3.2 Alternatif Jodoh Alternatif Keterangan J1 Jodoh ke-1 J2 Jodoh ke-2 J3 Jodoh ke-3 J4 Jodoh ke-4 Langkah selanjutnya adalah pemberian nilai data yang diinginkan untuk setiap alternative berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, yaitu:
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
66
Tabel 3.3 Data nilai setiap kriteria Alternatif (Jodoh) J1 J2 J3 J4
K1 95 95 95 95
K2 90 90 90 90
K3 80 85 90 70
Kriteria K4 K5 75 25 80 30 90 35 85 25
K6 3 2 5 4
K7 1 2 3 1
K8 1 1 2 1
Dari table di atas, sekilas terlihat bahwa J3 (Jodoh ke-3) merupakan alternative terbaik karena penilaian dari segi Bentuk Rupa dan Jumlah Harta memilki nilai paling tinggi dibandingkan dengan alternatif yang lainnya. Perhitungan dengan metode penyelesaian WP ini melalui 3 tahapan, yaitu a.
Perbaiki Nilai Bobot Diketahui:
b.
Wj = Wj ∑ WJ
W1=
5 = 5 = 0.1923 5+4+3+4+3+2+3+2 26
W2=
4 = 4 = 0.1538 5+4+3+4+3+2+3+2 26
W3=
3 = 3 = 0.1153 5+4+3+4+3+2+3+2 26
W4=
4 = 4 = 0.1538 5+4+3+4+3+2+3+2 26
W5=
3 = 3 = 0.1153 5+4+3+4+3+2+3+2 26
W6=
2 = 2 = 0.0769 5+4+3+4+3+2+3+2 26
W7=
3 = 3 = 0.1153 5+4+3+4+3+2+3+2 26
W8=
2 = 2 = 0.0769 5+4+3+4+3+2+3+2 26
Menentukan nilai Preferensi untuk setiap Alternatif (Sample) Diketahui:
n
Si = П XijWj j=i
S1 =(95 0.1923)*(90 0.1538)*(80 0.1153)*(75 0.1538)*(25-0.1153)*(3-0.0769)*(1-0.1153)*(1-0.0769) = 9.7907 S2 =(95 0.1923)*(90 0.1538)*(85 0.1153)*(80 0.1538)*(30-0.1153)*(2-0.0769)*(2-0.1153)*(1-0.0769) = 9.2867 S3 =(95 0.1923)*(90 0.1538)*(90 0.1153)*(90 0.1538)*(35-0.1153)*(5-0.0769)*(3-0.1153)*(1-0.0769) = 8.3170 S4 =(95 0.1923)*(90 0.1538)*(70 0.1153)*(85 0.1538)*(25-0.1153)*(4-0.0769)*(1-0.1153)*(1-0.0769) = 9.6135
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
67
c.
Menentukan Alternatif Jodoh Terbaik
Diketahui:
Vi = Si ∑ Si
V1 =
9.7907 9.7907 + 9.2867 + 8.3170 + 9.6135
= 9.7907 = 0.2645 37.0081
V2 =
9.2867 9.7907 + 9.2867 + 8.3170 + 9.6135
= 9.2867 = 0.2509 37.008
V3 =
8.3170 9.7907 + 9.2867 + 8.3170 + 9.6135
= 8.3170 = 0.2247 37.0081
V4 =
9.6135 9.7907 + 9.2867 + 8.3170 + 9.6135
= 9.6135 = 0.2597 37.008
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa nilai preferensi terbesar adalah 0.2645 pada V1, sehingga alternative J1 atau Jodoh Pertama menjadi alternatif yang direkomendasikan sebagai alternatif pilihan terbaik, walaupun dari segi Bentuk Rupa dan Jumlah Harta memilki nilai paling rendah dibandingkan dengan laternatif yang lainnya. Sedangkan nilai terendah yaitu 0.2247 pada V3, sehingga alternative J3 atau Jodoh Ketiga merupakan alternative yang sangat tidak direkomendasikan, walaupun dari segi Bentuk Rupa dan Jumlah Harta memilki nilai paling tinggi dibandingkan dengan alternatif yang lainnya. 4 4.4
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis diatas, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut : 1.
2.
3.
Metode WP (weighting product) merupakan salah satu metode dalam Sistem Penunjang Keputusan yang memiliki proses lebih singkat dibandingkan dengan metode lain, sehingga relative lebih mudah dimengerti dan dapat digunakan untuk menujang dalam pengambilan suatu keputusan. Hasil dari perhitungan dalam metode ini merupakan rangkaian nilai tertinggi hingga nilai terendah, dan nilai tertinggi merupakan hasil yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan oleh user untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif. Dalam memilih jodoh sangat dianjurkan untuk lebih mengedepankan criteria agama dan bukan harta atau bentuk rupa dari jodoh tersebut.
4.5
Saran Adapun saran-saran yang berguna untuk perkembangan lebih lanjut dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1. Dalam memilih jodoh jangan tertipu dengan bentuk rupa atau jumlah harta yang dimiliki karena hal tersebut bersifat sementara. 2. Sebaiknya ditambah dengan metode lain agar hasil akhir penelitian dapat dianalisis kekurangan dan kelebihannya. DAFTAR PUSTAKA [1] Hanif Al Fatta, 2007, Analisis dan Perancangan system Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta : Andi. [2] Jogiyanto HM, 2009, Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi. [3] Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
68
[4] Sri Kusumadewi, dkk. 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM), Yogyakarta : Graha Ilmu. [5] http://www.duniapelajar.com/2014/06/30/menurut-islam-apakah-jodoh-harus-dicari/ [6] http://www.ilmu-batin.com/?tanda-tanda-jodoh-dalam-islam,135 [7] http://www.duniaislam.org/31/10/2014/konsep-jodoh-menurut-pandangan-islam/ [8] http://www.tribunnews.com/lifestyle/2014/07/04/12-pertimbangan-utama-pria-dalam-memilih-calonistri-idaman [9] http://tentang-pernikahan.com/article/articleindex.php?aid=259&cid=1
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
69
APLIKASI PENENTUAN KELULUSAN CALON ANGGOTA KEPOLISIAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) ( STUDI KASUS POLDA RIAU ) Muhammad Junaidi1, Rahmiati2 Jurusan Teknik Informatika , STMIK AMIK RIAU 2 Jurusan Manajemen Informatika, STMIK AMIK RIAU 1 [email protected], [email protected] 1
ABSTRAK Penerimaan calon anggota kepolisian selalu menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan. Penerimaan calon anggota kepolisian dilakukan dengan beberapa tahapan tes, seperti tes jasmani, tes psikologi, tes akademik, tes kesehatan dan tes pengetahuan umum sebagai kriteria dalam penilaian kelulusanya. Selain banyaknya penilaian nilai hasil tes yang dilakukan, jumlah pendaftar calon anggota kepolisian juga terhitung banyak. Hal tersebut membuat panitia penerimaan calon anggota kepolisian harus membuang banyak waktu, hal ini dirasakan kurang efektif mengingat penilaian masih dilakukan dengan microsoft office excel. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu membantu panitia dalam memilih pendaftar yang lulus dengan efektif dan efisien berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Aplikasi yang dibagun menggunakan metode Weighted Product, karena metode ini merupakan salah satu metode yang mampu bekerja dengan multi kriteria. Aplikasi yang dibagun nantinya akan mampu menghasilkan output berupa hasil nilai dari setiap pendaftar yang diseleksi berdasarkan nilai vector i (nilai hasil metode WP). Kata Kunci : Aplikasi Penentuan Kelulusan, Polisi, Seleksi, Weighted Product (WP).
ABSTRACT The acceptance of candidates for members of the police force has always been a regular activityconducted each year in accordance with the rules thatare already determined. The acceptance of candidates for members of the police force conducted withseveral stages of the test, such as a physical test, psychological test, academic tests, health tests andgeneral knowledge test as a criterion in the assessment of kelulusanya. In addition to the large number of assessment of the value of the results of the tests conducted, the number of applicants members of the police force as well as of many. This Committee's acceptance of candidates for members of the police force have to remove a lot of the time, this felt less effective considering the assessment is still done with microsoft office excel. Therefore, it needs a system that is able to assist the Committee in selecting applicants who graduated with an effective and efficient manner based on predetermined criteria. Applications that are built using the Weighted Productmethod, because this method is one method that isable to work with multi criteria. Applications that arebuilt will be able to generate output in the form of a result value from each of the applicants who are selected based on the value of the vector i (the value of the results of the WP method) Keywords: Graduation, Police DeterminationApplication, Selection, The Weighted Product (WP)
1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi komputer yang semakin berkembang dengan cepat banyak mempengaruhi kehidupan manusia. Implementasi teknologi komputer dewasa ini telah banyak digunakan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari seperti kegiatan perusahaan, pemerintah, perbangkan dan beberapa kegiatan manusia yang lain. Teknologi diciptakan untuk memberikan kemudahan kepada manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Komputer merupakan salah satu teknologi yang paling dekat dengan manusia dan mempunyai kemampuan membantu manusia dalam menjawab tantangan dan masalah dalam kehidupan sehingga komputer sulit dipisahkan dengan kehidupan manusia. Salah satu bidang kemampuan tersebut adalah sistem pendukung keputusan yang dapat membantu dalam pengambilankeputusan .
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
70
Permasalahan dalam pengambilan keputusan merupakan proses pencarian penyeleksian pilihan yang terbaik dari seluruh alternatif yang ada. Penyeleksian itu sendiri merupakan bagian problem dalam pengambilan keputusan yang relatif kompleks, yang mengikut sertakan beberapa orang pengambil keputusan, dengan sejumlah kriteria yang beragam yang harus dipertimbangkan. Masing-masing kriteria memiliki nilai bobot tertentu, dengan tujuan untuk mendapatkan solusi terbaik atas suatu permasalahan. Dalam penentuan kelulusan calon anggota kepolisian petugas mengalami berbagai permasalahan salah satunya adalah susahnya mengambil keputusan dalam penentuan kelulusan calon anggota kepolisian. Hal ini disebapkan banyaknya jumlah calon dan kriteria yang perlu dipertimbangkan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat kedalam penelitian yang berjudul “APLIKASI PENENTUAN KELULUSAN CALON ANGGOTA KEPOLISIAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) STUDI KASUS POLDA RIAU”. 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Metode Weighted Product (WP) Metode WP merupakan salah satu metode penyelesaian yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah Multi Attribute Decision Making (MADM). Metode WP mirip dengan Metode Weighted Sum (WS), hanya saja metode WP terdapat perkalian dalam perhitungan matematikanya. Metode WP juga disebut analisis berdimensi karena struktur matematikanya menghilagkan satuan ukuran. Metode WP adalah himpunan berhingga dari alternatif keputusan yang dijelaskan dalam beberapa hal kriteria keputusan. (Wahyu Retno, 2012). Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dahulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif diberikan sebagai berikut :
Dimana : S : Preferensi alternatif dianologikan sebagai vektor S X : Nilai kriteria W : Bobot kriteria/subkriteria i : Alternatif j : Kriteria n : Banyaknya kriteria
Dimana ∑ Wj = 1 . Wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan bernilai negatif untuk atribut biaya. Preferensi relatif dari setiap alternatif diberikan sebagai berikut :
Dimana : V : Preferensi alternatif dianologikan sebagai vektor V X : Nilai kriteria W : Bobot kriteria/subkriteria
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
71
i : Alternatif j : Kriteria n : Banyaknya kriteria * : Banyaknya kriteria yang telah dinilai pada vektor S Langkah-langkah menggunakan metode WP : 1. 2. 3. 4. 5.
Mengalikan seluruh atribut bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif untuk atribut manfaat dan bobot berfungsi sebagai pangkat negatif pada atribut biaya. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap alternatif. Mencari nilai alternatif dengan melakukan langkah yang sama langkah pertama, hanya saja menggunakan nilai tertinggi untuk setiap atribut manfaat dan terrendah untuk atribut biaya. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai standar (V(A*)) yang menghsilkan R. Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.
2.2. Perhitungan Manual Metode Weighted
Product (WP)
Pada perhitungan manual ini penulis mengambil lima contoh kriteria yang ditentukan, seperti pada tabel berikut : Tabel 3.1 Contoh kriteria No
Nama kriteria
Kriteria
1
Nilai Ijazah
C1
2
Nilai Test Jasmani
C2
3
Nilai Test Psikologi
C3
4
Nilai Test Akademik
C4
5
Nilai Test Kesehatan
C5
Dari kriteria diatas masing dapat diberikan bobot sesuai dengan ketentuan yaitu sebagai berikut : Tabel 3.2 Nilai bobot No
1
Kriteria
Nilai Ijazah
Nilai
Bobot
<60
0,25
60 – 74,99
0,50
75 – 85
0,75
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
72
2
3
4
5
> 85
1
<50
0,25
50-69,99
0,50
70 – 85
0,75
> 85
1
<50
0,25
50-69,99
0,50
70 – 85
0,75
> 85
1
<50
0,25
50-69,99
0,50
70 – 85
0,75
> 85
1
<50
0,25
50-69,99
0,50
70 – 85
0,75
> 85
1
Nilai Test Jasmani
Nilai Test Psikologi
Nilai Test Akademik
Nilai Test Kesehatan
Tabel 3.3 Nilai Prioritas bobot No
Kriteria
Prioritas Bobot
1
C1
15
2
C2
20
3
C3
25
4
C4
25
5
C5
30
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
73
Setelah Nilai prioritas bobot didapat selanjutnya mencari Nilai perbaikan bobot ( Wj ), dengan rumus sebagai berikut :
Tabel 3.4 Data calon anggota polisi N o
Nilai kriteria Nama C1
C2
C3
C4
C5
1
Difasmara
90
80
90
80
80
2
Tino Prastio
83
80
75
83
90
3
Robi s
60
75
40
62
81
Tabel 3.5 Bobot Nilai kriteria N o
Nilai kriteria Nama C1
C2
C3
C4
C5
1
Difasmara
1.0 0
0.7 5
1.0 0
0.7 5
0.7 5
2
Tino Prastio
0.7 5
0.7 5
0.7 5
0.7 5
1.0 0
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
74
3
Robi s
0.5 0
0.7 5
0.2 5
0.5 9
0.7 5
3. Proses penentuan Calon Anggota Kepolisaian Menggunakan Metode Weighted
Product (WP)
Selanjutnya mencari nilai vektor Si, rumusnya nilai calon anggota kepolisian dipangkatkan dengan nilai prioritas. Berikut perhitungan manual mencari nilai vektor Si pada calon anggota kepolisian : S1 (Difasmara) = 1.00 (0.13) x 0.75 (0,17) x 1.00 (0,22) x 0.75 (0,22) x 0.75 (0,26) S1 (Difasmara) = 1 x 0.952 x 1 x 0.939 x 0.928 S1 (Difasmara) = 0.8295 S2 (Tino Prastio) = 0.75(0,13) x 0.75 (0,17) x 0.75 (0,22) x 0.75 (0,22) x 1.00 (0,26) S2 (Tino Prastio) = 0.8963 x 0.952 x 0.939 x 0.939 x 1 S2 (Tino Prastio) = 0.8083 S3 (Robi S) = 0.50 (0,13) x 0.75 (0,17) x 0.25 (0,22) x 0.50 (0,22) x 0.75 (0,26) S3 (Robi S) = 0.914 x 0.952 x 0.737 x 0.858 x 0.928 S3 (Robi S) = 0.51104 Kemudian mencari Nilai vektor Vi dengan rumus sebagai berikut : Nilai Vektor Vi
= 2.1488
Setelah mencari Nilai vektor Vi berikut hasil dari perhitungan manual :
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
75
Tabel 3.6 Tabel hasil Vektor Vi No
Nama
Vi
1
Difasmara
0.3860
2
Tino Prastio
0.3761
3
Robi S
0.2378
Kuota = 2 orang Tabel 3.7 Tabel kelulusan anggota polisi No
Nama
Si
Vi
Keterangan
1
Difasmara
0.8295
0.3860
Lulus
2
Tino Prastio
0.8083
0.3761
Lulus
3
Robi s
0.5110
0.2378
Tidak lulus
4.IMPLEMENTASI SISTEM
Implementasi merupakan proses pembangunan komponen-komponen pokok sebuah sistem berdasarkan desain yang sudah dibuat. Implementasi sistem juga merupakan sebuah proses pembuatan dan penerapan sistem secara utuh baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunaknya. 4.1 Implementasi Antar Muka Administrator 4.1.1 Tampilan Form Login Program Form Login akan tampil saat aplikasi dijalankan pertama kali. Administrator wajib memasukkan username dan password untuk masuk ke Menu Utama Administrator.
Gambar 4.1 Tampilan Form Login Program
4.1.2
Tampilan Halaman Menu Utama Administrator Halaman Menu Utama Administrator merupakan halaman yang memuat berbagai menu yang dapat digunakan Administrator dalam program.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
76
Gambar 4.2 Tampilan Halaman Menu Utama Administrator 4.1.1
Tampilan Halaman Menu Registrasi Halaman Menu Registrasi digunakan untuk melihat data calon anggota kepolisian.
Gambar 4.3 Tampilan Halaman Menu Registrasi 4.1.2
Tampilan Form Lihat Data Test Jasmani Form Data Test Jasmani digunakan untuk melihat data test jasmani yang telah diinput oleh admin. Administrator dapat melihat seluruh data test.
Gambar 4.4 Tampilan Form Data Test Jasmani
4.1.3
Tampilan Form Input Nilai Jasmani
Form Input Nilai Jasmani digunakan untuk menginput data test calon anggota kedalam sistem yang akan tersimpan di database.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
77
Gambar 4.5 Tampilan Form Input Jasmani 4.1.4
Tampilan Form Data Test Psikologi Form Data Test Psikologi digunakan untuk melihat / menambah / mengubah / menghapus data Test yang tersimpan di database.
Gambar 4.6 Tampilan Form Data Test Psikologi 4.1.5
Tampilan Form Input Nilai Psikologi
Gambar 4.7 Tampilan Form Input Psikologi 4.1.6
Tampilan Form Data Test Akademik Form Data Test Akademik digunakan untuk melihat / menambah / mengubah / menghapus data Test Akademik yang tersimpan pada database.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
78
Gambar 4.8 Tampilan Form Data Test Akademik 4.1.7
Tampilan Form Input Akademik Form Input Nilai Akademik digunakan untuk menginput data test calon anggota kedalam sistem yang akan tersimpan di database.
Gambar 4.9 Tampilan Form Input Akademik
4.1.8
Tampilan Data Test Kesehatan Form Data Test Kesehatan digunakan untuk melihat / menambah / mengubah / menghapus data Test Akademik yang tersimpan pada database.
Gambar 4.10 Tampilan Data Test Kesehatan 4.1.9
Tampilan Form Input Nilai Kesehatan
Form Input Nilai Kesehatan digunakan untuk menginput data test calon anggota kedalam sistem yang akan tersimpan di database.
Gambar 4.11 Tampilan Form Input Nilai Kesehatan
4.1.10
Tampilan Laporan Pendaftaran Calon Anggota Polisi Laporan Pendaftaran Calon Anggota Polisi digunakan untuk melihat dan membuat laporan.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
79
Gambar 4.12 Tampilan Form Laporan Pendaftaran Calon Anggota Polisi 4.1.11
Tampilan Laporan Hasil Test Jasmani
Gambar 4.13 Tampilan Laporan Hasil Test Jasmani
4.1.12
Tampilan Laporan Hasil Test Psikologi Laporan hasil test psikologi ini digunakan untuk melihat dan membuat laporan daftar test psikologi.
Gambar 4.14 Tampilan Laporan Hasil Test Psikologi 4.1.13
Tampilan Laporan Hasil Test Akademik Laporan hasil test akademik ini digunakan untuk melihat dan membuat laporan daftar test akademik.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
80
Gambar 4.15 Tampilan Laporan Hasil Test Akademik
4.1.14 Tampilan Laporan Hasil Test Kesehatan Laporan hasil test kesehatan digunakan untuk melihat dan membuat laporan test kesehatan yang tersimpan di database.
Gambar 4.16 Tampilan Laporan Hasil Test Kesehatan 4.1.15 Tampilan Laporan Hasil Test Calon Anggota Polisi Laporan hasil test calon anggota polisi ini digunakan untuk melihat dan membuat laporan hasil.
Gambar 4.17 Tampilan Laporan Hasil Test Calon Anggota Polisi 4.1.16
Tampilan Laporan Kelulusan Calon Anggota Kepolisian Laporan kelulusan calon anggota kepolisian digunakan untuk melihat laporan hasil kelulusan dari test yang di lakukan.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
81
Gambar 4.18 Tampilan Kelulusan Calon Anggota Kepolisian 4.1.17 Tampilan Laporan Tidak lulus Calon Anggota Kepolisian Laporan tidak lulus calon anggota kepolisian digunakan untuk melihat laporan tida dari test yang di lakukan.
Gambar 4.19 Tampilan Tidak Lulus Calon Anggota Kepolisian 4.1.18
Tampilan Laporan Penentuan Kelulusan Calon Anggota Kepolisian
Gambar 4.20 Tampilan Laporan Penentuan Kelulusan
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
82
5. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan implementasi yang penulis lakukan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Aplikasi Penentuan Kelulusan ini dapat digunakan untuk membantu proses Penentuan Kelulusan pada penentuan kelulusan calon anggota kepolisian dengan baik, dengan mengimplementasikan metode Weighted Product (WP). 2. Aplikasi ini mampu berjalan sepenuhnya pada jaringan localhost dan online. 3. Polda Riau dapat lebih mudah menjalankan tugasnya terutama dalam proses penentuan kelulusan Calon Anggota Kepolisian. Referensi [1] Naidu, S dan Jarvela, S, 2006. Analyzing CMC content for what?, Computer & Education 46, pp. 96103. [2] De Wever, B., Schellens, T., Valcke, M. dan Van Keer, H. 2005. Content analysis schemes to analyze transcripts of online asynchronous discussionroups: A review, Computers & Education 46 (1), pp. 6–28.
Jurnal Ilmiah Media SISFO Vol.9 No.2 Oktober 2015 ISSN 1978-8126
83