Wikipedia: Globalisasi dan Desentralisasi Di awal abad ke-21, Bell (2001: 193-194) mencatat bahwa ada dua permasalahan utama dalam melakukan penelitian (atau pencarian) di internet, yaitu: (1) Mulai dari mana? Sangat mudah untuk kehilangan fokus di internet dengan information overload-nya. Menggunakan internet untuk mencari suatu informasi bisa menjadi terasa seperti memasuki suatu labirin yang penuh dengan fragmen-fragmen informasi, atau memasuki perpustakaan tanpa rak, dengan semua buku tidak tersusun tapi bergelimpangan campur aduk. (2) Ephemerality, yakni begitu mudahnya informasi-informasi tersebut menghilang. Situs-situs website mudah muncul dan mudah menghilang. Di tahun yang sama dengan penerbitan buku Bell (2011), Wikipedia diluncurkan. Sekarang, satu dekade setelahnya, Wikipedia tampak seperti satu alternatif solusi untuk menjawab dua permasalahan mendasar tersebut. Dengan peringkat tinggi pada pencarian Google, pengguna internet tak ayal sering memulai pencarian informasinya dengan menggunakan artikel Wikipedia sebagai titik awal untuk mendapatkan gambaran mendasar mengenai suatu topik, dan kemudian menelusuri tautan-tautan yang dicantumkan untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik. Sementara permasalahan ephemerality di mana informasi-informasi tersebut begitu mudah menghilang, mendapat jawaban dalam bentuk pengarsipan tiap suntingan artikel di halaman “View History” (atau “Versi terdahulu”, dalam Wikipedia Indonesia). Didirikan di tahun 2001, Wikipedia adalah ensiklopedi online dengan lisensi bebas yang isinya dapat disunting oleh siapapun. Diakui atau tidak, ensiklopedi ini telah menjadi salah satu sumber referensi pertama dalam pencarian informasi di internet. Ketika Wikipedia melakukan blackout sebagai aksi protes mereka terhadap SOPA (Stop Online Piracy Act), tak ayal banyak mahasiswa, pelajar dan jutaan pengguna yang sudah sangat terbiasa menggunakan Wikipedia sebagai sumber rujukan utama mereka menjadi panik (Tsukayama, 2012). Kini Wikipedia merupakan ensiklopedi terbesar di dunia dari takaran jumlah artikel, kontributor, dan pengguna, dengan statistik di tahun 2009 sebagai berikut: lebih dari 2,5 juta artikel dalam bahasa Inggris, meski artikel dalam bahasa Inggris tidak sampai sepertiga dari total artikel Wikipedia. Lebih dari 800.000 artikel dalam
1
bahasa Jerman, lebih dari 500.000 artikel dalam Wikipedia edisi bahasa Prancis, Polandia, dan Jepang. Total, ada 25 edisi Wikipedia dengan bahasa yang berbeda, tiap edisi sedikitnya memiliki 100.000 artikel. Ada 10 juta artikel yang ditulis dengan lebih dari 200 bahasa (Lih, 2009: xii-xiii)1. Projek ini merupakan hasil kolaborasi dari sukarelawan-sukarelawan dari seluruh dunia. Siapapun yang memiliki akses internet dapat menulis dan menyunting artikel Wikipedia (kecuali dalam beberapa kasus di mana suntingan dibatasi untuk mencegah vandalisme). Pengguna Wikipedia dapat memilih melakukan kontribusi secara anonim, dengan menggunakan nama samaran, atau dengan identitas asli mereka. Pengguna bebas untuk meng-copy, memodifikasi, dan mendistribusikan isi dari Wikipedia, baik yang sudah dimodifikasi ataupun tidak, secara komersil maupun tidak. Namun keabsahan dan dominasi Wikipedia seringkali dipertanyakan. Pertanyaan yang biasanya muncul adalah, jika semua orang bisa menulis dan menyunting artikel Wikipedia, bagaimana dengan pertanggungjawaban kredibilitas dan profesionalitasnya? Bisakah berbagai sukarelawan yang tak dikenal, tak dibayar, dan tanpa kualifikasi yang jelas menghasilkan artikel-artikel yang berkualitas? Kajian sistematis mengenai kualitas Wikipedia pertama kali diterbitkan oleh jurnal ilmiah prestisius, Nature, yang di akhir tahun 2005 membandingkan 42 artikel ilmiah dari Wikipedia dengan standard tertinggi ensiklopedi saat itu, Britannica, ensiklopedi berbayar mahal yang disunting oleh akademisi profesional. Kajian itu menemukan beberapa kesalahan dalam kedua ensiklopedi tersebut, dan ternyata perbedaan kualitas ketepatannya tidaklah jauh berbeda. Dari perbandingan 42 artikel dalam kedua ensiklopedi tersebut, ditemukan bahwa Wikipedia rata-rata memuat 4 kesalahan dalam artikelnya, sementara Britannica rata-rata memuat 3 kesalahan (Giles, 2005). Sementara dari segi kecepatan update nya, Wikipedia tak ayal menang karena artikel-artikelnya dapat dengan cepat diupdate begitu berita mengenai suatu topik muncul. Kesalahan apapun yang ditemukan, bisa dikoreksi di Wikipedia secepat mungkin. Perlu diketahui bahwa sebelum Wikipedia diluncurkan di tahun 2001, Jim Wales, pendiri Wikipedia, awalnya membuat ensiklopedi yang bebas untuk diakses, digandakan dan didistribusikan isinya untuk tujuan penggunanya, dengan nama 1
Statistik ini terus-menerus berkembang. Perkembangannya dari hari ke hari dapat dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Statistics 2
Nupedia (lihat Lih, 2009). Sama dengan ensiklopedi pada umumnya, Nupedia dibangun dengan mengandalkan kontribusi tulisan dari para ahli. Wikipedia sebenarnya adalah semacam eksperimen off-shot dalam membuat platform yang akan memudahkan proses penyuntingan Nupedia. Tidak disangka-sangka, ternyata proses penulisan artikel di Wikipedia yang tidak terlalu dikontrol, memproduksi jauh lebih banyak artikel berkualitas daripada Nupedia yang memiliki kontrol lebih ketat. Jika satu dekade yang lalu, Bell (2001: 193) mencatat fenomena terjadinya pengkaburan pembaca/penulis dengan: (1) meningkatnya pengetahuan teknis (yang makin tersedia bagi banyak orang untuk membuat situs mereka sendiri, dan (2) tiap pembaca kini ‘mengkonstruksi’ teks mereka dengan penggunaan tautan, dan memodifikasi koneksi antar halaman dengan cara-cara yang tidak bisa dikontrol oleh produser asli halaman, Wikipedia bahkan memungkinkan pembaca langsung menjadi penulis. Ini sekilas terlihat sangat berpotensi menimbulkan kekacauan—siapapun dapat secara sengaja ataupun tidak menyunting halaman dengan hal-hal yang bersifat merusak. Tapi sistem software wiki membuat dampak potensi kekacauan tersebut menjadi minim, karena secara otomatis sistem Wiki merekam dan mengarsipkan semua suntingan yang pernah dibuat dalam setiap halaman. Kita masih bisa melihat halaman-halaman di Wikipedia yang dibuat di tahun 2001, dan membuat perbandingan tiap suntingan. Selain itu, meskipun umumnya tiap halaman dapat disunting siapapun, jika kita cermati artikel-artikel Wikipedia, ada beberapa halaman yang tidak terlalu bebas disunting. Artikel-artikel yang rentan dikenai vandalisme—seperti misalnya artikel mengenai mantan Presiden Amerika, George W. Bush, atau halaman depan Wikipedia—dapat dikunci oleh administrator untuk mencegah pengguna-pengguna tak terdaftar, atau pengguna-pengguna baru yang masih belum “berpengalaman” mengubah isinya. Administrator—yaitu beberapa pengguna lama Wikipedia yang dipercaya—dapat menghapus penguncian artikel jika dirasa artikel tersebut tidak lagi memerlukan “perlindungan” dari vandalisme. Jadi, bagaimanapun, tetap ada semacam struktur dan proses seleksi dalam penyuntingan yang diproduksi bersama. Setiap pengguna terdaftar Wikipedia mendapatkan semacam ruang pengguna individual (individual user page), dengan halaman tersendiri untuk diskusi dengan pengguna Wikipedia lainnya, dan juga semacam kotak surat untuk menerima komentar atau pertanyaan dari pengguna lainnya. Jika seorang pengguna dianggap 3
banyak berkontribusi, dia mendapat akreditasi semacam bintang penghargaan dari pengguna lainnya. Ini kemudian meningkatkan kredibilitasnya. Semakin dia mendapat pengakuan dari pengguna lainnya, barulah dia dapat mengajukan permintaan untuk hak administrasi. Para “birokrat” Wikipedia kemudiaan mempunyai kekuasaan untuk memberi—dan juga mencabut mencabut—status administrator. Begitu pula, “birokrat” ini bertanggung jawab pada komite yang telah dipilih oleh pengguna-pengguna Wikipedia, kepada dewan Wikipedia Foundation, atau pada pendirinya, Jim Wales (Zittrain, 2008: 135-136). Administrator juga dapat mencegah pengguna tertentu menyunting Wikipedia. Pencegahan seperti ini cukup jarang, dan bersifat hanya sementara. Pengguna yang terus menerus melakukan vandalisme biasanya mendapat empat kali peringatan sebelum dia dikenakan sanksi dan diblok kemampuan suntingannya. Semenjak awal berdirinya, Wikipedia menekankan tiga prinsip dasar dalam menynting artikelnya: (1) sudut pandang netral (neutral point of view (NPOV)), (2) verifiabilitas (V), dan (3) tidak ada penelitian yang belum dipublikasikan (no original research (NOR)). Wikipedia memaknai sudut pandang netral sebagai “merepresentasikan dengan adil, proporsional, dan sedalam mungkin berbagai kemungkinan tanpa bias, berbagai pandangan yang telah dipublikasikan oleh sumbersumber terpercaya”2. Untuk melibatkan kolaborasi berbagai orang yang memiliki berbagai sudut pandang dan kepentingan, diperlukan sesuatu untuk menyantukan berbagai sudut pandang dan latar belakang ini. Para pendiri Wikipedia mencetuskan “co-labor” dan bukannya “anti-labor” untuk mencegah berbagai agenda terpecahpecah menjadi faksi-faksi yang terpolarisasi. Semenjak awal, disetujui bahwa hanya akan ada satu versi artikel untuk tiap topik (Lih, 2009: 6-7). Semua pengguna harus bekerja sama dalam satu artikel yang sama. Ini kemudian membawa kita pada pertanyaan mengenai netralitas atau objektifitas. Wikipedia menyadari dan mengakui bahwa tidaklah mungkin untuk menjadi benar-benar netral atau objektif. Bagaimanapun, “objektifitas” dan “netralitas” Wikipedia ditentukan oleh konteks dan subjektivitas penggunapenggunanya, sementara mayoritas pengguna aktif Wikipedia adalah orang-orang 2
“Wikipedia:Neutral Point of View.” Wikipedia: The Free Encyclopedia. Wikimedia Foundation, Inc. 17 Januari 2012. Web. 22 Januari 2012. http://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Neutral_point_of_view
4
berbahasa Inggris, mempunyai akses komputer dan internet untuk menyunting artikelartikelnya. Jim Wales, pendiri Wikipedia, mengakui mencapai netralitas yang “benarbenar netral” bukanlah sesuatu bentuk akhir yang memungkinkan, tapi lebih sebagai sebuah proses yang terus menerus berjalan (Mangu-Ward, 2006). Meskipun mencapai netralitas yang sebenarnya tidaklah mungkin, prinsip ini menyatukan berbagai komunitas dengan visi untuk membentuk perlakuan yang sama untuk setiap topik. Hampir setiap pengguna Wikipedia pernah mengalami menemukan peringatan di atas artikel yang berbunyi: “STOP! Netralitas artikel ini diperdebatkan. Silakan melihat diskusi pada halaman pembicaraan.” Sistem Wikipedia membangun sensibilitas dan refleksifitas secara kolektif mengenai sudut pandang netral sebagai suatu proses. Mungkin daripada mencapai tujuan objektifitas (yang jelas dan mereka sadari tidak mungkin), lebih tepatnya NPOV lebih dapat dilihat sebagai usaha untuk merepresentasikan setiap pandangan mengenai suatu topik dengan menekankan simpati dan partisipasi aktif penggunanya (Benkler, 2006: 70-71). Salah satu konflik kepentingan yang nyata terjadi ketika di tahun 2006, muncul sebuah perusahaan bernama MyWikiBiz, yang menawarkan jasa penulisan artikel pendek untuk mempromosikan orang-orang atau perusahaan yang ingin membentuk reputasi mereka di Wikipedia (Zittrain, 2008: 140). Jim Wales dengan cepat memblokir perusahaan tersebut dari Wikipedia, atas dasar tulisan yang dibayar untuk komersial. Wales merasa ini akan menimbulkan konflik minat dan citra yang tidak sepantasnya, ketika ada beberapa pengguna yang dibayar untuk menulis topik-topik, dan ini akan melenceng dari landasan sudut pandang netral Wikipedia. “Netral” di sini rupanya termasuk tidak ada bayaran uang secara langsung—meskipun sesungguhnya kita tidak akan pernah tahu berapa banyak dari pengguna Wikipedia dibayar untuk menulis artikel bagi pihak berkepentingan lainnya. Meskipun kasus seperti ini jarang, dalam “netralitas” pandangan Wikipedia, ada subjektivitas (dan kekuasaan) pendiri Wikipedia dalam penentuan isi artikel. Prinsip kedua, verifiabilitas, adalah “bagaimana pembaca dapat memastikan bahwa materi yang ditambahkan dalam Wikipedia sudah pernah dipublikasikan oleh sumber yang terpercaya.” Popularitas Wikipedia kemudian juga membuat mereka menekankan verifiabilitas. Wikipedia mengadopsi standard yang ketat dalam penambahan materi artikel, termasuk dalam pencantuman sumber rujukan internet. Sering kita lihat dalam artikel-artikel Wikipedia adanya pesan-pesan [citation needed] atau [rujukan?] di sebelah pernyataan tanpa rujukan untuk memperingatkan pembaca 5
akan isi yang belum diverifikasi dan juga memperingatkan editor untuk mencari rujukan, atau menghapus pernyataan tak terverifikasi tersebut. Selain itu, Wikipedia juga menerapkan standard yang lebih ketat dalam penulisan mengenai orang yang masih hidup untuk mencegah pencemaran nama buruk. Ini terutama dipicu oleh insiden Seigenthaler yang menimbulkan kontroversi besar, ketika satu artikel Wikipedia ditemukan menulis—tanpa bukti yang jelas— bahwa John Seigenthaler Sr., seorang wartawan senior USA Today, terlibat dalam pembunuhan Robert Kennedy (Seigenthaler, 2005). Prinsip ketiga, No Original Research (NOR) menekankan peran ensiklopedi untuk mencerminkan rangkuman apa yang telah diterima dalam lingkar publikasi dan akademik. “Original research” di sini digunakan untuk merujuk pada materi— seperti fakta, alegasi, dan ide—yang tidak memiliki sumber yang terpercaya atau sudah dipublikasi. Ini termasuk analisis atau sintesis dari materi-materi yang sudah terpublikasikan untuk membuat argumen atau posisi baru yang belum pernah dipublikasikan. Untuk membuktikan bahwa pengguna tidak menggunakan original research, pengguna harus mencantumkan rujukan pada sumber-sumber yang bisa dipercaya, yang berhubungan langsung dengan topik artikel, dan secara langsung mendukung materinya. Saat ini, hampir setiap pencarian di Google membawa kita pertama-tama pada artikel Wikipedia karena artikel-artikel Wikipedia menempati rangking tinggi dalam hasil pencarian Google. Menurut Google dan Wikipedia, ini bukanlah sesuatu yang mengherankan, mengingat situs Wikipedia sebagai ensiklopedi online terbesar memang memuat banyak sekali referensi, memiliki banyak pengguna, sering diupdate dan menerima tautan dari banyak sekali situs lainnya, sehingga tiap halamannya memiliki rangking tinggi berdasarkan kriteria algoritme yang digunakan Google untuk PageRank dan penyulihan hasil pencarian,3 meskipun memang tetap ada kemungkinan keberpihakan yang besar (Ingram, 2010). Pelajar dan mahasiswa yang menggunakan internet saat ini menjadi bergantung pada Wikipedia sebagai rujukan awal mereka, tapi sistem kerja Wikipedia yang dapat disunting siapapun, dengan kualitasnya yang tidak merata, membuat banyak kampus 3
Facebook sebagai situs lain yang memuat banyak informasi—dengan rangking kedua setelah Google, menerapkan sistem tertutup yang mencegah Google membaca dan menampilkan isinya dalam search engine. Jadi, meskipun pengguna dan isi Facebook jauh lebih banyak daripada Wikipedia, sistemnya yang tertutup kemudian juga menghalanginya tampil dalam pencarian Google. 6
dan universitas melarang penggunaan Wikipedia dalam cantuman rujukan (lihat misalnya Jaschik, 2007). Selain itu, tentunya selalu terjadi perdebatan akademis mengenai kredibilitas ensiklopedi yang ditulis oleh puluhan juta orang-orang biasa tanpa kualifikasi yang jelas. Dominasinya karena visibilitasnya yang begitu tinggi di internet, juga membuat banyak orang mempertanyakannya. Bahayanya adalah ketika orang menjadi sangat tergantung pada Wikipedia, menjadi tidak terbiasa menggunakan media lainnya—atau lebih parah lagi, menerimanya mentah-mentah sebagai fakta “objektif”. Plant (1996: 37, dalam Bell, 2001: 188), menulis bahwa “akademi akan kehilangan kontrol kepandaiannya ketika kita membayangkan situasi di mana informasi dapat diakses dari internet tanpa memperhatikan status ataupun hasil nilai ujian. Tidak ada seleksi di internet.” Penyusutan otoritas akademi ini terlihat terjadi di Wikipedia, di mana, berbeda dengan ensiklopedi lainnya pada umumnya, penyuntingan Wikipedia bebas dilakukan oleh siapapun. Siapapun, apapun latar belakangnya, entah terdaftar ataupun tidak di Wikipedia—asal mempunyai akses internet—dapat langsung membuat atau menyunting halaman artikel Wikipedia, kapanpun, dan hasil suntingan itu akan langsung tampil. Namun di sisi lain, otoritas akademi tidak sepenuhnya hilang di Wikipedia, karena Wikipedia berkeras meminta pencantuman referensi dari sumber yang terpercaya—dengan kata lain, diakui institusi mapan (termasuk akademi). Selain itu, tetap ada kebanggaan dengan afiliasi akademik. Salah satu contoh kontroversial adalah ketika reporter Stacy Schiff, reporter yang pernah memenangkan penghargaan Pulitzer, membuat feature story mengenai Wikipedia dalam majalah bergengsi The New Yorker, sebagai komunitas online yang “devoted not to last night’s party or to next season’s iPod but to a higher good” (Schiff, 2006). Dalam liputannya, Schiff menampilkan salah satu administrator andalan Wikipedia, Essjay, dengan berdasarkan wawancara di telepon dan informasi yang ada pada halaman profile page Essjay, bahwa Essjay adalah seorang profesor agama pada satu universitas swasta, dengan Ph.D. dalam teologi dan doctorate in canon law. Enam bulan kemudian, ditemukan bahwa ternyata Essjay adalah laki-laki berusia 24 tahun yang bahkan tidak memiliki kualifikasi akademik S1. Ini kemudian membuat banyak pengguna aktif Wikipedia marah dan kecewa, dan Essjay akhirnya berhenti menggunakan akun Wikipedianya. Pengusutan lebih lanjut pada sejarah akunnya
7
menunjukkan bahwa dia kerap menggunakan kredibilitas palsunya ini sebagai intimidasi dalam penyuntingan artikel dan diskusi (Lih, 2009: 194-200). Pendapat bahwa internet melakukan semacam demokratisasi bukanlah suatu pendapat yang baru. Pun, sudah ada banyak serangan dan kritik terhadap pendapat tersebut. Menurut Benkler (2006), kritik umum pertama terhadap pendapat efek “demokratisasi” internet ini adalah potensi permasalahan ‘information overload’. Terjadi fragmentasi perhatian dan wacana, informasi menjadi tidak beraturan, terpecah-pecah. Karena ada begitu banyak fragmen informasi sementara otoritas media utama semakin menyusut, publik kehilangan landasan umum (common ground) dalam wacana maupun tindakan. Fragmentasi-fragmentasi ini kemudian mendorong polarisasi, ketika informasi dan pendapat hanya berputar pada kelompok-kelompok yang memiliki pemikirian yang sama, dan kemudian mereka saling memperteguh pendapat dan kepercayaan masing-masing. Ini kemudian membuat setiap pandangan menjadi semakin ekstrim dan memperbesar perbedaan pandangan yang berlawanan. Kritik umum kedua menyatakan bahwa “demokrasi” internet ternyata tidaklah seegaliter yang digembar-gemborkan. Pada kenyataannya, tetap ada konsentrasi dan dominasi pada jalur-jalur dan perangkat komunikasi, dan bahkan dalam jaringan terbuka, fokus masih terpusat pada beberapa situs utama—seperti Google, Facebook, Yahoo!, Twitter, dan tentunya, Wikipedia—sementara banyak situs lainnya tidak memiliki visibilitas. Kapital juga lah yang pada akhirnya akan berbicara. Ketika ada begitu banyak informasi, ketika semua orang bersuara, tidak ada yang bisa didengar, dan karenanya uang lagi lah yang akan menentukan suara yang akan didengar. Dalam konteks ini, internet dilihat sekedar sebagai perpanjangan media massa raksasa, atau perpanjangan kapitalisme (“turbokapitalisme”) dan perusuahaan multinasional, yang makin rasional, mengalienasi, sebagaimana dapat dilihat dari perusahaan-perusahaan multinasional dot.com (Webster & Robbins, 1998, dalam Bell, 2001: 133). Sebagaimana kita lihat dalam kasus Wikipedia, kasus yang terjadi sedikit berbeda. Pertama, meskipun ada semacam proses “demokratisasi”, dalam Wikipedia yang terjadi bukanlah kemudian semua informasi menjadi sama rata dan terpecahpecah. Sebagaimana terlihat dari uraian di atas, terjadi proses seleksi dan evaluasi terhadap informasi maupun pengguna. Apa yang kita lihat di sini adalah terjadinya proses penyaringan relevansi dan akreditasi sebagai suatu praktik mutual dalam produksi dan evaluasi bersama (peer-production dan peer-review), suatu praktik yang umum terjadi di dalam sistem informasi berjejaring (Benkler, 2006). Banyak situs 8
komersil seperti Amazon juga menerapkan review penggunanya untuk mendapatkan kredibilitas dari pengguna lain. Begitu pula Facebook juga menggunakan tombol Like sebagai rating. Sistem penilaian sosial seperti ini, yang berfungsi sebagai semacam pengesahan publik untuk memanipulasi simbol perusahaan dan budaya, bisa jadi merupakan salah satu blok yang membentuk “demokrasi semiotik”, di mana orangorang dapat berpartisipasi dalam membentuk (ulang) berbagai makna budaya, dan bukannya sekedar menerima mentah-mentah makna dari produsernya (Zittrain, 2008: 146-147). Kedua, meskipun posisi Wikipedia secara konsisten berada pada rangking 10 besar situs di dunia, berbeda dengan semua situs di 10 besar tersebut (Google, Facebook, Yahoo, YouTube, Twitter, Amazon), Wikipedia tidak dimotori oleh perusahaan raksasa dengan puluhan ribu pekerja dan saham bilyaran dollar. Di tahun 2006 Wikipedia masih berjalan dengan budget kurang dari 500.000USD per tahun, dengan jumlah pekerja yang digaji tidak sampai 12 orang (Lih, 2009: 4). Memang, ada pertumbuhan budget dan pekerja profesional tapi jumlahnya tetap masih jauh di bawah perusahaan-perusahaan besar, dan sistem operasinya masih berdasarkan pada segelintir pekerja berbayar, dengan mayoritas sukarelawan. Tentunya, tetap (dan akan selalu) ada isu kesenjangan informasi dalam Wikipedia. Meskipun internet meningkatkan lingkar partisipan pembuat informasi, akses pada alatnya masih terbatas pada orang-orang yang mampu mengaksesnya dari segi finansial maupun kemampuan. Artikel-artikel dalam bahasa Inggris masih mendominasi Wikipedia, dan memang pada awalnya Wikipedia dibentuk oleh sekelompok orang elit dalam bidang pendidikan dan teknologi informasi. Namun Wikipedia menyediakan ruang untuk bahasa-bahasa lainnya, dan merupakan ensiklopedi dengan cakupan bahasa dan budaya terbanyak di dunia. Tersedia banyak artikel dalam berbagai bahasa, dan tiap versi bahasa ini bukanlah sekedar terjemahan dari artikel yang sama. Wikipedia semenjak awal memberi ruang bagi berbagai bahasa dan budaya, dan komunitas bahasa yang berbeda-beda dapat berkontribusi dalam pembentukan “sudut pandang netral” mereka sendiri. (Sebagai contoh, artikel Wikipedia Indonesia mengenai kopi memuat informasi yang berbeda dengan artikel Wikipedia bahasa Inggris mengenai coffee. Kita dapat menemukan penjelasan mengenai kopi tubruk, bagian khusus untuk kopi luwak, dan foto proses penyuluhan kopi di Hindia-Belanda.)
9
Wikipedia berhasil memberi tawaran penyajian topik yang jauh lebih kaya daripada ensiklopedi kebanyakan, dengan update yang lebih cepat karena sistem pembuatannya bergantung pada puluhan juta sukarelawan yang mengupdate informasi secepat media. Tapi bersamaan dengan ini muncul permasalahan koherensi. Konsistensi dan kongruitas dalam penulisan artikel menjadi kelemahan utama Wikipedia. Karena penyuntingan tergantung pada sukarelawan, minat dan kesukaan, tampak kesenjangan yang mencolok dalam kualitas dan panjang artikel, dengan artikel-artikel yang sangat panjang dan detil mengenai topik budaya pop seperti musik, selebritis, film, musik, gaya hidup dan sebagainya, sementara topik-topik di luar popularitas pengguna dominan (yang berbahasa Inggris) mau tak mau mengalami kesenjangan informasi. Tapi setidaknya, ada ruang bagi tiap pengguna—dari latar belakang apapun—untuk mengubah, menyunting artikel, menegosiasikan subjektivitas dan identitasnya. Jadi, senada dengan yang diutarakan Bell (2001: 121), meskipun kesenjangan informasi selalu ada, ada “kesempatan” bagi setiap orang untuk menjadi “intelligent consumers of information” dan bukannya sekedar konsumer pasif teknologi. Internet menawarkan peluang pemberdayaan dan bersuara, jika halangan struktural “kesenjangan teknologi” dapat dilalui. Akses alat kini juga mulai meluas batasannya, dengan makin terjangkaunya berbagai gadget yang dapat mengakses internet. Sebagaimana dapat dilihat dari munculnya berbagai identitas lokal seperti Wikimedia Indonesia, yang kemudian juga bekerja sama dengan berbagai institusi lokal, terjadi proses teritorialisasi ulang—pembentukan suatu ruang untuk identitas pribadi maupun kolektif. Cyberspace telah merubah sistem organisasi dan operasi sosial, dengan mengglobalisasikan sekaligus memfasilitasi struktur jaringan dan kelompok yang terdesentralisasi. Wikipedia bukan sekedar inovasi teknologi, tapi merupakan area negosiasi di mana berbagai elemen dan subjektivitas pengguna—terkadang dominan, subordinate, ataupun berlawanan dari segi nilai kultural maupun ideologis— bercampur aduk, dan terus menerus berkontestasi.
Daftar Pustaka Bell, David. 2001. An Introduction to Cybercultures. Cultural Studies. London: Routledge. 10
Benkler, Yochai. 2006. The Wealth of Networks: How Social Production Transforms Markets and Freedom. Vol. 6. New Haven and London: Yale University Press. Giles, Jim. 2005. “Internet encyclopaedias go head to head.” Nature 438 (7070) (December 15): 900-1. Ingram, Matthew. 2010. Google and Wikipedia: Separated at Birth? BusinessWeek. http://www.businessweek.com/technology/content/feb2010/tc20100218_199388. htm. Jaschik, Scott. 2007. A Stand Against Wikipedia. Inside Higher Ed. http://www.insidehighered.com/news/2007/01/26/wiki. Lih, Andrew. 2009. The Wikipedia Revolution: How a Bunch of Nobodies Created the World’s Greatest Encyclopedia. Hyperion e-Books. Mangu-Ward, Katherine. 2006. The Neutrality of this Article is Disputed: Inside Wikimania2006. Reason.com: Free Minds and Free Market. http://reason.com/archives/2006/08/15/the-neutrality-of-this-article. Schiff, Stacy. 2006. “Know It All: Can Wikipedia Conquer Expertise?” The New Yorker. 31 Juli. Seigenthaler, John. 2005. A false Wikipedia “biography.” USA Today. http://www.usatoday.com/news/opinion/editorials/2005-11-29-wikipediaedit_x.htm. Tsukayama, Hayley. 2012. SOPA blackout has some students floundering, others unfazed. The Washington Post. http://www.washingtonpost.com/business/technology/no-wiki-sopa-blackouthas-students-hitting-the-panic-button/2012/01/18/gIQAlS4Z8P_story.html. Zittrain, Jonathan. 2008. The Future of the Internet—And How to Stop It. New Haven and London: Yale University Press.
11