6/8/2010
LYS 2009
1
`
`
`
What is the relevance, of international law in global health governance today? complexities of this question with respect to global communicable disease surveillance Dijawab dengan
◦ Treaty making power of WHO ◦ Bagian-bagian dari World Trade Organization (WTO) Agreements on Trade related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) and Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS) yg berhubungan dengan prevensi dan kontrol atas penyakit menular global.
2
1
6/8/2010
`
`
Tantangan globalisasi dalam penanggulangan penyakit p y menular dianggap gg p kurang g mengena g karena tidak adanya sanksi yang diterapkan oleh negara untuk membatasi meluasnya wabah atau timbul-kembalinya penyakit2 menular tsb. Eq: HIV Aids, H1N1, flu babi, kaki dan mulut, etc. etc
3
`
Penyakit menular adalah penyakit yang menyebar y dari satu orang g ke orang g lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyakit menular disebabkan oleh beberapa macam bentuk kehidupan kecil, yang sering disebut "kuman" yang biasanya hanya dapat dilihat oleh mikroskop. Dua jenis paling umum "kuman kuman "adalah adalah bakteri dan virus. Lain meliputi jamur, parasit, dan prion.
4
2
6/8/2010
`
`
Penyakit menular yang transboundary, tidak g , kedaulatan,, melihat batas-batas negara, maupun batas buatan manusia yg lain. Seluruh umat manusia harus menanggung resiko tertular penyakit menular seiring dengan meningkatnya perdagangan, perhubungan, transportasi dan industri global. global
5
`
`
Dengan semakin ‘menyebarnya’ penyakitpenyakit menular, hukum internasional menjadi salah satu alat negara-negara dunia untuk melindungi warga negara mereka. Antara lain, yang langsung mengatur tentang perhubungan penyakit menular dan akibatnya adalah WHO’s International Health Regulations (IHR), WTO’s TRIPS and SPS Agreements, g and the WHO–Food and Agriculture Organization (FAO) Codex Alimentarius Commission standards on food safety. 6
3
6/8/2010
`
Pengaturan negara-negara mengenai penyakit p y menular,, menyebar y langsung g g ke cabang-cabang hukum internasional, seperti international human rights law; humanitarian law and laws of war; international environmental law; law of the sea and international maritime law; intellectual property law; and bioethics bioethics.
7
`
`
Bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit menular,, sangat g besar sehingga gg suatu negara g tidak akan mampu menghadapinya sendirian. Sehingga diperlukan pendekatan global. Sesungguhnya bahkan jauh sebelum dimulainya pendekatan global, negara satu dengan yang lain sudah biasa melakukan kerjasama secara bilateral maupun multilateral untuk menyikapi isu-isu yang transnasional. 8
4
6/8/2010
`
`
`
In 1951,WHOadopted the International Sanitary Regulations, the product of the nineteenthnineteenth century international sanitary conferences, which were re-named the International Health Regulations (IHR) in 1969, and modified slightly in 1973 and 1981. The IHR are a legally-binding set of regulations adopted under the auspices of WHO as an international organization, and are one of the earliest li multilateral l il l regulatory l mechanisms h i strictly focusing on global surveillance for communicable diseases. As of 1997, the IHR were legally binding on all WHO’s Member States except Australia. 9
`
`
IHR merupakan peraturan untuk mengontrol dan membagi g informasi epidemiologi p g atas penyebaran kolera, plague dan penyakit kuning; Prinisp fundamental IHR adalah untuk mengadakan ‘maximum security’ atas penyebaran penyakit secara internasional degan campurtangan minimum dari traffic dunia.
10
5
6/8/2010
`
`
`
The IHR list maximum public health measures applicable during outbreaks and provide for rules applicable to international traffic and travel. tra el Pengamanan ini termasuk kewajiban untuk mendapatkan sertifikat kesehatan dan vaksinasi atas 3 penyakit tsb untuk para travellers dari area yg terinfeksi dan akan melakukan perjalanan ke tempat yang belum terinfeksi. deratting disinfecting, deratting, disinfecting and disinsecting kapal dan pesawat, dan pengamanan detil untuk bandara dan pelabuhan di daerah2 negara anggota WHO. 11
`
Pengamanan maximum kesehatan diperbolehkan p pada saat p p penyebaran y wabah (outbreak) dan dilaksanakan untuk melindungi negara yg terinfeksi atas embargo ekonomi atau embargo lain yang mungkin saja dilakukan oleh negara tetangga, partner dagang dan negara-2 lainnya.
12
6
6/8/2010
`
`
`
Kemudian, dalam sebuah assesment, ditemukan bahwa efektifitas IHR dalam mengontrol penyebaran global wabah plague, kolera dan sakit kuning di negaara2 anggota ternyata sangat minim. Banyak negara anggota yang tidak mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh WHO. Sebab p S paling g utamanya y adalah ketakutan berlebihan sebuah negara akan dikucilkan oleh negara2 yg lain, bila ia menyatakan diri sebagai negara yang dilanda penyakit menular tsb. 13
`
`
`
Contohnya, epidemi kolera di Amerika Selatan (dilaporkan pertama tjd di Peru 1991) dilaporkan mengakibatkan turunnya t r nn a perdagangan Peru Per sejumlah US$ 700 juta dan kerugian2 lain. Wabah yg merebak di India th 1997 menyebabkan kerugian sejumlah US$ 1.7 milyar dalam perdagangan, pariwisata dan travel karena embargo yang dilakukan negara-negara lain. Th1997 European Community mengadakan Th1997, embargo impor ikan segar dari Afrika Timur dikarenakan adanya wabah kolera di beberapa negara Afrika Timur. 14
7
6/8/2010
`
`
`
Other reasons cited for the ineffectiveness of p the IHR include WHO’s relative inexperience in creating and enforcing legal regimes. the Regulations’ inability to adapt to changing circumstances in international traffic, trade and public health; their coverage of only three diseases; and the l k off core surveillance lack ill capacity i iin many WHO Member States.
15
`
`
in 1995 the World Health Assembly adopted resolution WHA48.7 (Global health security: economic alert and response) which requested that the IHR be revised to take more effective account of the threat posed by the international spread of new and re-emerging diseases. Although a range of proposals have been made, the revision process has focused mainly on five key areas: global health security (epidemic alert and response), p ), p public health emergencies g of international concern, routine preventive measures, national IHR focal points, and the need for synergy between the IHR and otherrelated international regimes. 16
8
6/8/2010
`
In 2001, the World Health Assembly adopted y resolution WHA54.14 (Global health security: epidemic alert and response), which expressly linked the revision of the IHR to WHO’s activities to support its Member States in identifying, verifying and responding to health emergencies of international concern.
17
`
`
The Assembly expressed support for two key elements of the IHR revision: development p of criteria to define what constitutes a public health emergency of international concern; and identification by all WHO Member States of national focal points to collaborate with the revision team.
18
9
6/8/2010
`
`
Implememtasi strategi WHO dalam keamanan kesehatan global (epidemic alert and response) akan menghubungkan mengh b ngkan IHR dengan kegiatan di tingkat global, regional dan nasional. WHO’s strategy on global health security has three main components:
◦ specific programmes for the prevention and control of known epidemic threats such cholera and influenza; ◦ detection and response to health emergencies resulting from unexpected circumstances and unknown etiologies; and ◦ improving preparedness through strengthening national infrastructures for disease surveillance and control
19
`
`
Th 1998, sebuah pilot study dilaksanakan oleh tim revisi IHR untuk mengetes proposal yg mengganti penyakit2 menular (plague, kolera dan sakit kuning) dengan melaporkan sindrom penyakit2 tsb, namun tyt tidak dimungkinkan dari perspektif regulasi. IHR terevisi direncanakan akan mengejawantahkan g j kapasitas p sistem p pengawasan g penyakit menular nasional yang diharuskan untuk dapat mendeteksi, mengevaluasi dan merespon kedaruratan kesehatan masyarakat. 20
10
6/8/2010
` `
Bagaimana hasil revisi IHR? Sampai Sa pa dg tth 2005, 005, IHR d dlengkapi e g ap de dengan ga ‘action plan’ sehingga WHO dan negara2 anggotanya dapat membuat langkah2 pasti dalam hal-hal penanggulangan penyakit menular dan wabah ataupun jenis kegiatan gawat-darurat lainnya.
21
`
2005: Director-General inter alia “to draw up plans for improved national, regional and i international i l surveillance ill off iinfectious f i diseases and their causative agents, including accurate laboratory diagnosis and prompt dissemination of case definition, and surveillance information” and “to establish strategies enabling rapid national and international action to investigate and to combat infectious disease outbreaks and epidemics”
22
11