WARTA JEMA AT
No.
51 Th XV1
Tanggal : 19 & 20 Desember 2015 Jl. Jembatan Merah No 84 D, Prayan Kulon, Gejayan, Yogyakarta 55283 0274-560774, 564247, 087739554747, Web: gkigejayan.or.id, email:
[email protected]
Menanti DIA, Percaya & Membagi Berkat-Nya (Masa Adven IV)
Untuk Kalangan Sendiri
Ke l u a r g a K R I S T U S Ya n g A k r a b , A k t i f , K r e a t i f B e r b u a h
1
Orang pelayanan
Agenda Natal 2015 GKI Gejayan
Ibadah Malam Natal Kamis, 24 Desember 2015
Pk. 16. 00 WIB Pk. 19. 00 WIB Pk. 22. 00 WIB Khusus Ibadah Pk. 22.00 WIB Bintang Tamu Didik Nini Thowok
Trust His Promise
Pdt. Paulus Lie
Ibadah Natal Pk. 07.00 & Pk. 10.00 WIB Pdt. Daniel K. Listijabudi Pk. 16.00 & Pk. 19.00 WIB Pdt. Ratna Indah Widhiastuty
Let’s Rejoice Salvation Has Come!
Jumat, 25 Desember 2015 2
Bidang 1: Peribadahan Info Pelayanan Mimbar Sabtu dan Minggu, 19 dan 20 Desember 2015 Kebaktian
Inovatif
Tema : “Menanti DIA: Percaya & Membagi Berkat-Nya” (Masa Adven IV) Bacaan: Berita Anugerah: Yeremia 33: 8, Bacaan 1: Mikha 5: 2-5a, Bacaan 2: Lukas 1: 39-45 (46-55), Persembahan: Ibrani 10: 8-10
Waktu (WIB)
Sabtu, pk. 17.00
Pelayan Firman dan Majelis Jemaat
Bp. Guratan Pamentasing Pragolaesa Majelis: Pnt. Trisuko Bambang Wiyono, Pnt. Joko Wiyono, Pnt. Anny Retnowati
Umum
Minggu, pk. 06.00 Sdr. Esaol Agustriawan Majelis: Pnt. Dores S. Tumanggor, Pnt. J. Arijawan Djaja, Pnt. Endang Sudjiarti, Pnt. S. P. Hantam S.
Umum
Minggu, pk. 08.00 Bp. Guratan Pamentasing Pragolaesa Majelis: Pnt. Maryam Ranti L., Pnt. Anik Suryaningsih, Pnt. Harry S. Widardjo, Pnt. Budi Hartono, Pnt. Herry Gunawan
Umum
Minggu, pk. 10.15 Bp. Guratan Pamentasing Pragolaesa Majelis: Pnt. Friedalena T. Rambe, Pnt. Joseph Soetianto, Pnt. Rina Lucyana, Pnt. Salva Y. Saragih, Pnt. Ricky Nelson Nadeak, Pnt. Imam Basuki
Ekspresif
Minggu, pk. 12.30 Bp. Guratan Pamentasing Pragolaesa Majelis: Pnt. Beppy Pattipeilohy Ohello, Pnt. Melinda Handayani, Pnt. S. Subroto Misael, Pnt. Wisnu Wibowo
Impresif
Minggu, pk. 16.00 Ibu Meity Irawati (dari GKI Wongsodirjan) Majelis: Pnt. Johanes Januar Sudjati, Pnt. Eva Prabandari, Pnt. Handoyo Prasetyo, Pnt. Endah Mulyani, Pnt. Sutarman
Impresif
Minggu, pk. 18.30 Ibu Meity Irawati (dari GKI Wongsodirjan)
Pos Adisucipto
Minggu, pk. 09.00 Sdr. Esaol Agustriawan
Pos Palagan
Minggu, pk. 07.30
Majelis: Pnt. Efendy Tjandra, Pnt. Yona Adiprasetya, Pnt. Winarti, Pnt. Y. N. Wahyu Widarto, Pnt. Eddy Sulistiyono, Pnt. Edward Riando Picasauw
Majelis: Pnt. Jusac Sunaryo, Pnt. Benjamin Prasetya, Pnt. Djati Prasodjo IBADAH SEMENTARA DILIBURKAN DAN MOHON DUKUNGAN JEMAAT UNTUK PERGUMULAN PERIZINANNYA. 3
Bidang 1: Peribadahan Info Pelayanan Mimbar Sabtu dan Minggu, 26 dan 27 Desember 2015 Kebaktian
Inovatif
Tema : Trust Him, Be The Servant of God Bacaan: Berita Anugerah: Yohanes 3: 16-17, Bacaan 1: 1 Samuel 2: 18-20, Bacaan 2: Lukas 2: 41-52, Persembahan: Amsal 11: 24-25
Waktu (WIB)
Sabtu, pk. 17.00
Pelayan Firman dan Majelis Jemaat
Pdt. Em. Budi S. Marsudi (dari GKI Ngupasan) Majelis: Pnt. Trisuko Bambang Wiyono, Pnt. Joko Wiyono, Pnt. Anny Retnowati
Umum
Minggu, pk. 06.00 Pdt. Rimma S. Matruty Majelis: Pnt. Dores S. Tumanggor, Pnt. J. Arijawan Djaja, Pnt. Endang Sudjiarti, Pnt. S. P. Hantam S.
Umum
Minggu, pk. 08.00 Pdt. Em. Budi S. Marsudi Majelis: Pnt. Maryam Ranti L., Pnt. Anik Suryaningsih, Pnt. Harry S. Widardjo, Pnt. Budi Hartono, Pnt. Herry Gunawan
Umum
Minggu, pk. 10.15 Pdt. Em. Budi S. Marsudi Majelis: Pnt. Friedalena T. Rambe, Pnt. Joseph Soetianto, Pnt. Rina Lucyana, Pnt. Salva Y. Saragih, Pnt. Ricky Nelson Nadeak, Pnt. Imam Basuki
Ekspresif
Minggu, pk. 12.30 Pdt. Em. Budi S. Marsudi Majelis: Pnt. Beppy Pattipeilohy Ohello, Pnt. Melinda Handayani, Pnt. S. Subroto Misael, Pnt. Wisnu Wibowo
Impresif
Minggu, pk. 16.00 Pdt. Rimma S. Matruty Majelis: Pnt. Johanes Januar Sudjati, Pnt. Eva Prabandari, Pnt. Handoyo Prasetyo, Pnt. Endah Mulyani, Pnt. Sutarman
Impresif
Minggu, pk. 18.30 Pdt. Rimma S. Matruty
Pos Adisucipto
Minggu, pk. 09.00 Pdt. Rimma S. Matruty
Pos Palagan
Minggu, pk. 07.30
Majelis: Pnt. Efendy Tjandra, Pnt. Yona Adiprasetya, Pnt. Winarti, Pnt. Y. N. Wahyu Widarto, Pnt. Eddy Sulistiyono, Pnt. Edward Riando Picasauw
Majelis: Pnt. Elina S. Sirait, Pnt. Jusac Hendranata, Pnt. Arif Sutanto IBADAH SEMENTARA DILIBURKAN DAN MOHON DUKUNGAN JEMAAT UNTUK PERGUMULAN PERIZINANNYA. 4
Berita Mimbar Menanti Dia: Percaya & Membagi Berkat-Nya Mudahkah kita percaya kepada sebuah janji? Terlebih jika janji tersebut secara logika akan sulit dipenuhi, sudah banyak orang berusaha sekian lama tapi tetap tidak kunjung membuahkan hasil. Bangsa Israel pernah merasakan sulitnya mengimani janji Allah. Pada zaman Mikha (Mikha 5:2-5a), bangsa Israel dianggap sebagai bangsa yang kecil dan lemah. Kala itu, mereka menjadi sasaran penyerangan Asyur, bangsa yang besar dan kuat. Secara logika, Israel sudah pasti tidak akan mampu melawan Asyur. Sehingga ketika berita penyerangan itu sudah terdengar, rakyat menjadi panik dan kacau. Dalam kepanikan itu muncullah harapan kembali kepada janji pemeliharaan Allah. Meski Israel bangsa yang “kecil”, tetapi mereka adalah bangsa pilihan Allah! Dalam pengalaman mereka, Allah selalu konsekuen dengan janji pemeliharaan-Nya. Dan betul, Mikha diutus oleh TUHAN untuk menenangkan seluruh rakyat agar tidak panik terhadap Asyur, dan sekaligus meneguhkan pengharapan Mesianis mereka: bahwa pada saatnya TUHAN akan memunculkan seorang raja dari Betlehem di Efrata; kaum (distrik) Yehuda yang kecil dan tidak diperhitungkan untuk memerintah Israel. Raja yang dimunculkan TUHAN ALLAH itu akan taat dan setia kepada TUHAN, menggembalakan, membebaskand ari segala tekanan kehidupan dan memberikan hidup tentram dan sejahtera pada umat-Nya. Janji itu digenapi dalam diri Maria (Lukas 1: 39-55). Seorang perempuan yang sempat merasakan tekanan luar biasa, karena ia mengandung sebelum Yusuf mengambilnya sebagai istri. Betapa sulit mencerna maksud Allah, bahwa bayi yang dikandungnya adalah dari Allah, Mesias yang dinantikan bangsa Israel, pembebas dunia ini. Dan yang menakjubkan, karena hal ini diteguhkan oleh Elisabet saudara Maria dikala mengandung Yohanes Pembaptis, karena rahim dalam perutnya melonjak, ia penuh dengan Roh Kudus dan menyatakan pada Maria: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?“. Maria yang bimbang, putus asa, menjadi memuliakan Allah, memandang percaya bahwa kejadiannya yang “aneh” ada dalam maksud dan rencana Allah yang baik bagi Israel dan umat manusia. Ia tersentuh oleh Elisabet, seorang perempuan tua mandul yang bertekun pada janji Allah, memperoleh buah kandungan dan membagikan sukacita kepada dirinya. Betapa sering dalam kehidupan ini kita cenderung membatasi keajaiban karya Allah, meragukan janji-Nya, karena sudah sekian lama kita berusaha tapi tak kunjung membuahkan hasil. Dalam masa adven terakhir ini, masihkah kita mau mempercayai keagungan kasih Allah, percaya akan janji setia-Nya yang akan terus mendampingi dan menyelamatkan kita? Mari belajar seperti Elisabet yang tetap percaya dan membagikan sukacita akan karya Allah dalam hidupnya bersama orang lain. Tuhan memberkati. (Bp. Guratan Pamentasing Pragolaesa) 5
Artikel SEJARAH GEREJA-GEREJA DI JAWA Pada abad ke-19 dunia rohani orang Jawa mengalami pergolakan yang besar dan banyak orang yang berjalan keliling Jawa untuk mencari "Ngelmu" baru. Sebagai catatan, kehidupan orang Jawa tetap diatur oleh adat namun banyak pula orang Jawa yang terpengaruh ilmu kebatinan. Ilmu kebatinan ini lebih berpengaruh besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur dibandingkan dengan Jawa Barat. Pada tahun 1815, tercatat bahwa tidak ada penganut agama Kristen yang adalah orang Jawa, sebagian besar adalah orang-orang Belanda serta keturunan mereka dan beberapa orang yang berasal dari Indonesia Timur. Orang Kristen ini tersebar di tiga kota besar di pantai Utara yakni Surabaya, Semarang dan Batavia; juga sebagian tersebar di dusun-dusun terpencil yang hidup sebagai pengusaha perkebunan dan tuan tanah. Jemaat-jemaat Kristen ini hidup terpencil dan tidak merasa terpanggil untuk menyebarkan Injil kepada orangorang pribumi di sekitar mereka. (Van den End 2006, 198). Perkembangan Karya Zending dan Misi di Jawa Barat (Abad ke-19 hingga Pertengahan Abad ke-20) Peralihan kekuasaan dari VOC ke pemerintahan kolonial Belanda bagi para Organisasi Pekhabaran Injil merupakan angin segar, khususnya bagi gereja Katolik. Bila VOC mewakili Gereja Protestan, maka pemerintahan kolonial Belanda tidak memprioritaskan suatu denominasi di atas yang lain. Gubernur Jenderal Belanda memberikan kebebasan bagi setiap lembaga misionaris untuk beroperasi di Hindia Belanda dengan syarat ketat yang ditetapkan pemerintah (Ali 2009, 49). Oleh sebab itu, di Batavia umat Katolik dapat mendirikan institusi-institusi besar. Sebuah Gereja Katedral besar dalam gaya neo-gothic mendominasi lanskap dari pusat baru Batavia, tidak begitu jauh dari kubah grand Gereja Protestan Willem I. Ordo Yesuit dan Ursula juga membangun sekolah dengan asrama yang memberikan pendidikan kelas satu untuk anak-anak beragama Katolik, juga beberapa anak-anak Protestan. Selain itu, Rumah Sakit Katolik Carolus telah didirikan tahun 1910-an (Aritonang 2008, 645). Di Pesisir Jawa Barat pada tahun 1863, 3 orang misionaris pertama yang diutus NZV menginjakkan kakinya, yakni Albers, Grashuis, dan Van der Linden. Ketiga orang misionaris ini diutus oleh NZV lantaran desakan dari I. Esser dan E.W. King dengan alasan bahwa sejak Belanda memerintah tahun 1596, tidak ada orang Belanda yang menyebarkan Injil di Jawa Barat. Pada awalnya memang pemerintah Belanda agak ragu untuk memberikan ijin kepada para misionaris untuk masuk dan menyebarkan Injil di Jawa Barat, namun argumentasi Esser yang menyatakan bahwa orang Sunda telah berandil besar terhadap perekonomian Belanda sehingga ada hutang budi pemerintah Belanda terhadap mereka (orang Sunda), membuat pemerintah Belanda menyetujui Pekabaran Injil terjadi di Jawa Barat (Kraemer 1958, 97).
6
Setelah mendapat izin dari pemerintah Belanda, ternyata Pekabaran Injil di Jawa Barat tidak semudah yang diperkirakan para misionaris ini. Akhirnya para misionaris berpaling kian kemari, mereka mempelajari bahasa Sunda, mereka mengunjungi yang sakit dan mencoba memperlihatkan perasaan manusiawinya dengan membantu secara sederhana dan menyatakan belas kasihan mereka. Selain itu, para misionaris juga beberapa kali mencoba masuk melalui dunia pendidikan, namun sedikit sekali anak-anak Sunda yang datang, Jika mereka datang dan kemudian memeluk agama Kristen karena pergaulannya dengan para misionaris, maka sekolah itu akan dijauhi seperti orang menghindari wabah. Oleh sebab itu, pada tahun 1876, 1879, dan 1881 pengurus NZV serta beberapa misionaris mempertimbangkan secara sungguh-sungguh pengunduran diri dari pekerjaan Pekabaran Injil tersebut. Mr. F. L. Anthing, adalah seorang yang saleh keturunan Belanda. Ia bekerja di kantor pengadilan negeri Semarang sejak akhir 1850-an , dan sejak 1863 dia bertugas di Batavia sebagai wakil ketua Mahkamah Agung. Sejak di Semarang, Anthing telah memberikan perhatiannya terhadap pekabaran injil kepada masyarakat pribumi. Di sanalah Anthing berkenalan dengan Ibrahim Tunggul Wulung. Ketika dipindahkan tugasnya ke Batavia, ia bergabung bersama Genootschap voor Inen Uitwendige Zending(Aritonang 2010, 90) sehingga ia adalah orang yang disebut Kraemer sebagai penyelamat Pekabaran Injil di Jawa Barat. Anthing disebut sebagai penyelamat karena pemikirannya ada di luar batas pemikiran orang-orang Eropa lainnya. Anthing menyadari bahwa hal-hal seperti kebangsaan, keturunan, kebudayaan, dan pandangan hidup menyebabkan adanya jurang pemisah yang dalam antara dunia pribumi dan dunia orang Eropa. Anthing juga mengukur betapa besar hambatan terhadap Pekabaran Injil yang diakibatkan oleh dominasi politik dan posisi ekonomi bangsa Eropa yang dianggap sebagai orang-orang Kristen. Anthing juga tidak menutup mata bahwa bagi orang Timur, agama, kebangsaan dan adat istiadat masyarakat dan lain sebagainya merupakan suatu kesatuan, demikian eratnya sehingga menanggalkan agama sendiri dan memeluk agama lain karena keyakinan, tanpa meninggalkan kebangsaan, adat istiadat dan lain sebagainya bagi mereka merupakan suatu yang ganjil, yang tak masuk akal dan merupakan penyangkalan terhadap identitasnya yang benar yang telah ditentukan oleh takdir dan perjalanan/tujuan hidup mereka. Para didikan Anthing kemudian mendirikan sejumlah jemaat kecil dan mendirikan desa-desa Kristen, di Batavia, antara lain Kampung Sawah dan Gunung Putri (Van den End 2006, 209). Hampir serupa dengan Jawa Barat, metode Pekabaran Injil di Banten pun terbagi dalam lima bagian. Pertama, para misionaris di Banten mendirikan sekolah, tempat di mana para utusan injil mengajarkan kepada para siswa keterampilan membaca, menulis, dan berhitung, juga pelajaran agama Kristen (katekisasi) terutama bagi persiapan pembaptisan. Kedua, kunjungan keliling desa, ke tempat keramaian seperti pasar untuk menampilkan sciopticon (gambar sorot) sambil menceritakan kisah Injil yang diilustrasikan oleh gambar tersebut. Ketiga, pelayanan kesehatan, baik dengan mendirikan poliklinik maupun dengan berkeliling ke kampung-kampung mengunjungi orang sakit. 7
Pada awal abad ke-20 yakni sekitar tahun 1930, sudah ada keinginan dari sebagian anggota Gereja di Jawa Barat untuk berdiri sendiri dan tidak selalu berada dalam asuhan Zending. Oleh sebab itu, mulailah dipikirkan masalah ini dikalangan zending dan pemimpin pribumi. Pada tahun 1933, Prof. Dr. Hendrik Kraemer ditugaskan untuk memeriksa keadaan Jemaat-jemaat Pasundan. Kraemer mendorong NZV untuk secepatnya memberikan status berdiri sendiri kepada Gereja Pasundan setelah cukup lama diasuh oleh NZV selama kurang lebih 70 tahun, dan dari kalangan pemimpin pribumi juga sudah muncul keinginan untuk berdiri sendiri, namun jemaat pada umumnya belum dipersiapkan untuk berdiri sendiri[3]. Pada hari Rabu, 14 November 1934 bertempat di gedung gereja jemaat Bandung, dilakukan upacara peresmian Gereja Kristen Pasundan menjadi gereja yang berdiri sendiri. Perkembangan Karya Zending dan Misi di Jawa Tengah (Abad ke-19 hingga Pertengahan Abad ke-20) Injil datang ke Jawa Tengah ditandai dengan datangnya rohaniawan VOC di Semarang. Namun, baru ada kesempatan untuk berkembang pada zaman pemerintahan Inggris di Indonesia (1811-1816) yaitu dengan terbukanya kesempatan bagi badanbadan pekabaran Injil masuk ke Indonesia. Dengan kesimpulan persidangan Middelburg maka Gereformeerde Kerken in Nederland atau GKN masuk dan mengabarkan injil di 5 wilayah di Jawa Tengah, yakni Yogyakarta, Banyumas, Purworejo, Kebumen, dan Wonosobo (Purnomo 1986, 95-97). Injil disebarkan di Jawa Tengah melalui dua jalan. Jalan yang satu adalah melalui usaha beberapa orang kulit putih dan jalan yang kedua adalah penyiaran "ilmu" Kristen oleh penduduk Ngoro dan Mojowarno. Riwayat sejarah gereja di Jawa Tengah mempunyai pola yakni utusan-utusan lembaga zending datang menetap di tengahtengah jemaat Kristen Jawa dan mengambil alih pimpinan. Salah seorang tokoh pemimpin dalam kekristenan Jawa adalah Ibrahim Tunggul Wulung. Ia berasal dari daerah Juwono dekat Gunung Muria, Jepara (Van den End 2006, 207). Pada masa ini Tunggul Wulung berkenalan dengan agama Kristen lewat hasil pertapaannya. Selanjutnya Tunggul Wulung menemui Coolen, Emde, dan Jellesma (seorang penginjil utusan NZG, yang bekerja di Surabaya sejak 1848 dan di Mojowarno sejak 1851). Setelah itu ia berkelana ke mana-mana sambil mengabarkan Injil. Melihat semangat Tunggul Wulung membuat Jellesma yakin akan kesungguhan Tunggul Wulung dan akhirnya membaptis dia dan isrinya pada tanggal 6 Juli 1857 (Aritonang 2010, 93-94). Sementara itu dan juga sesudahnya, ia mengadakan perjalanan pekabaran Injil terus menerus ke daerah Pasuruan, Rembang, dan kawasan Gunung Muria. Di beberapa tempat ia menjadi perintis jemaat-jemaat Kristen yang baru (Van den End 2006, 207). Dia membuka desa bernama Banyutowo setelah membuka hutan Bondo sebelumnya. Juga dia mendirikan desa lain di Tegalombo (Aritonang 2010, 94). Setelah kematian Tunggul Wulung, jemaat-jemaat yang dipimpinnya beralih kepada zending Mennonit. Tetapi di Jawa Tengah bagian selatan tetap terdapat kelompok orang Kristen yang meneruskan tradisi Tunggul Wulung. 8
Mereka dipimpin oleh seorang murid Tunggul Wulung yang bernama Sadrach. Sadrach lahir di daerah antara Demak dan Jepara dengan nama Radin Abas, di lingkungan keluarga Islam abangan atau Islam Kejawen. Begitu besarnya minat mendalami agama membuatnya ia berguru dari satu pesantren ke pesantren lainnya. Hingga suatu saat ia berkenalan dengan Pak Kurmen alian Sis Kanoman yang adalah seorang guru "Ngelmu" yang pernah dikalahkan Tunggul Wulung. Selanjutnya dia diantar untuk menemui Kiai Ibrahim Tunggul Wulung di desa Bondo. Namun kemudian dia memiliki niatan untuk menempuh jalan sendiri dan Tunggul Wulung memperkenalkannya kepada Anthing di Batavia. Setelah ia dibaptis, ia kembali ke Jawa Timur dan kemudian menginjili membantu Ny. Philips di daerah Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah (Aritonang 2010, 97). Setelah Ny. Philips meninggal, jemaat yang telah dikumpulkannya menerima Sadrach menjadi pemimpinnya pada tahun 1876. Pada masa ini juga masuk NGZV dan kemudian diteruskan Zending Gereformeerde Kerken di Nederland (ZGKN). Karena sikap NGZV yang begitu keras terhadap agama Kristen Jawa dibanding Jansz maka terjadilah keretakan yang tidak dapat dipulihkan lagi sehingga Sadrach menggabungkan diri dengan Gereja Kerasulan (Van den End 2006, 208). Sejak saat itulah ZGK muncul dan mempengaruhi sejarah dan perkembangan Gereja-gereja di Jawa, khususnya Jawa Tengah dengan utusannya Ds. L. Adriaanse yang bertempat tinggal di Purworejo. Adriaanse mencoba untuk menggabungkan kembali gerejanya dengan Gereja Sadrach, namun hal itu tidak berhasil karena Sadrach telah memilih untuk mendirikan Gereja Kerasulan. Pengganti Adriaanse yakni Jotham, membuka diri untuk berhubungan dengan zending Gereja Gereformeerd, bahkan kemudian banyak pengikut Sadrach yang menggabungkan diri dengan Gereja Gereformeerd. Gereja Sadrach yang besar itu memang tidak terpelihara dan pengetahuan kekristenannya masih sederhana jika dibandingkan dengan pengikut Gereja Gereformeerd pada umumnya ketika itu. NGZV yang sudah habis masa pelayanannya sebagai badan pekabaran Injil akhirnya menyerahkan daerah-daerah pekabaran Injil di Jawa kepada gereja Gereformeerd Belanda dan sebagian ke Zending Salatiga (Purnomo 1986, 19-20). Pekerjaan pekabaran Injil kaum awam menghasilkan "buah" yaitu generasi pertama dari keristenan Jawa. Timbulah kelompok-kelompok Kristen di daerah Purworejo, Tegal, dan Banyumas. Mereka dibaptiskan di Gereja Protestan Belanda. Baptisan pertama bagi orang-orang Jawa terjadi di Semarang tahun 1858 dan di Purworejo tahun 1860. Kelompok-kelompok tersebut tadi merupakan cikal-bakal dari Gereja-gereja Kristen Jawa. Dari kelompok-kelompok itulah tersebar kekristenan ke Yogyakarta, Surakarta, dan ke seluruh Jawa Tengah (Purnomo 1986, 16). Perkembangan Karya Zending dan Misi di Jawa Timur (Abad ke-19 hingga Pertengahan Abad ke-20) Keadaan umum di daerah Jawa Timur tidak jauh berbeda dengan keadaan yang ada di Jawa Tengah. Ada kesamaan situasi, yakni masih berkembangnya kejawen dan 9
juga agama Islam serta kekuatan politik. Walaupun demikian, proses penampungan Kekristenan oleh lembaga-lembaga zending Eropa telah usai (End dan Weitjens 2008, 249). Kekristenan di Jawa Timur dimulai dengan lingkaran Orang-orang Kudus Surabaya dengan pusatnya adalah Johannes Emde (Aritonang dan Steenbrink 2008, 712). Emde menikah dengan seorang wanita Jawa dan memulai pelayanan religiusnya dari keluarganya tersebut. Dalam pelayanannya, Emde tidak memperbolehkan adanya penggunaan atribut-atribut ke-Jawa-an, seperti blankon, keris dan gamelan. Baginya, beberapa pengetahuan Belanda itu lebih baik dipahami oleh penganut agama baru, ketimbang pengetahuan setempat. Oleh karena itu, ia dikenal sebagai Kristen londo tanpa kursi, karena dianggap ajarannya kurang cocok (Aritonang dan Steenbrink 2008, 713). Di sisi lain, terdapat pula inisiator yang banyak berkontribusi dan lebih setuju dengan budaya Jawa, yakni Coenraad Laurens Coolen. Ia justru menampilkan ekspresi tradisional Jawa dalam praktik Kekristenan, seperti wayang, musik dan tarian Jawa. Coolen tinggal di desa Ngoro. Di situlah ia banyak belajar mengenai budaya Jawa dan di situ pulalah ia menikah dengan wanita setempat, setelah ia bercerai dengan istrinya. Cara Coolen yang unik, dengan memakai budaya setempat sebagai bentuk pengajarannya, dilihat berbeda oleh Emde. Ia melihat bahwa Coolen mencampuradukan agama Kristen dan lebih kepada ranah sinkretisme. Di tengah dua kutub yang berbeda tersebut, antara Emde dan Coolen, muncullah seorang yang bernama Paulus Tosari. Ia berasal dari Madura. Sebelumnya Tosari adalah seorang Islam yang taat dan juga seorang anak pesantren. Namun, pada saat Tosari mengunjungi Ngoro, ia bertemu dengan Coolen, dan mengajarkan banyak hal mengenai Kekristenan kepadanya. Coolen dibantu oleh beberapa orang dari desa Wiung ketika mengajarkan Tosari. Akhirnya, pada tanggal 12 September 1844, Tosari dibaptis oleh Emde. Setelah dibaptis, Tosari tidak dapat kembali ke Ngoro, sehingga ia memulai pembukaan lahan hutan dan memberikan nama tempat itu sebagai Mojowarno, yang akhirnya menjadi tempat lahirnya Kekristenan di Jatim. Paulus Tosari menjadi pemimpin spiritual pertama di tempat tersebut (Aritonang dan Steenbrink 2008, 714). Dengan begitu, ada dua desa Kristen yang menjadi tonggak awal penyebaran agama Kristen, yakni Ngoro dan Mojowarno. Walaupun demikian, perkembangan selanjutnya tetap ada ke berbagai tempat hingga pulau Madura. Pada tahun 1870-1910 terdapat pergerakan dari para badan zending yang berada Jawa Timur. Pertama, zending tetap memperhatikan desa ketimbang kota. Pemilihan itu didasarkan pada faktor sosial, yakni kota-kota besar merupakan tempat tinggal bagi para orang Eropa dan Tionghoa, sementara itu, zending tidak suka bergaul dengan orang-orang tersebut. Lagi pula, pada zaman itu, gerakan kekristenan yang ada di Jatim adalah gerakan petani, yang meluas melalui pembukaan lahan. Kedua, zending menetapkan pekabaran Injil melalui karya pendidikan. Tujuan dari hal itu ialah supaya dapat meningkatkan mutu jemaat Mojowarno dan jemaat lainnya, sehingga mereka tidak memerlukan lagi adanya seorang zendeling.
10
Pada tahun 1928 diadakan konferensi gereja Kristen di Jawa Timur. Dalam konferensi ini diangkat panitia yang akan menyusun tata gereja. Selain itu, melalui nasihat H. Kraemer, gereja-gereja diminta untuk berdiri secara mandiri. Gereja pertama yang mendirikan secara mandiri adalah Gereja Kristen Jawi Wetan pada tanggal 11 Desember 1931. Langkah ini merupakan langkah awal berkembangnya gereja-gereja mandiri di Jatim. Pada periode 1931-1941, melalui usaha PI perluasan lahan, dan lain sebagainya, maka bertambahlah orang Kristen di Jatim, bahkan GKJW menyebarkan Injil sampai ke Bali. Sumber: Mimbarmaya.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-gereja-gereja-di-jawa-dan-bali.html
Kebaktian Peneguhan dan Pemberkatan Pernikahan Setelah diwartakan selama 3 hari Minggu berturut-turut dan tidak ada surat keberatan sah yang masuk ke Majelis Jemaat GKI Gejayan, maka telah dilangsungkan Kebaktian Peneguhan dan Pemberkatan Pernikahan atas diri saudara-saudari di bawah ini:
Pewartaan ke-4
Radityo Haryadi ( GKJ Sarimulyo Yogyakarta) Alamat: Jl. Banteng Perkasa No. 46 Perum Banteng Baru Yk dengan Carolina Yoeke Herda Puspa Sari (GKI Ngupasan Yogyakarta) Alamat: Sanggrahan Kebon Dalem RT. 07 RW. 17 Tlogo Adi Mlati Sleman Tanggal Kebaktian Peneguhan dan Pemberkatan Pernikahan: Sabtu, 19 Desember 2015, pk. 10.00 WIB di GKI Gejayan Dipimpin oleh: Pdt. Ratna Indah Widhiastuty dan Pdt. Paulus Lie Majelis yang bertugas:
Pnt. Dores S. Tumanggor dan Pnt. Joseph Soetianto
Pewartaan ke-4
Tri Budi Wibowo (Anggota GITJ Pati) Alamat: Kalibatu Timur I/7 Cilincing Jakarta Utara dengan Tri Hardiani (Anggota GKJ Rawamangun) Alamat: Jl. Zamrud I/19 Sumur Batu Kemayoran Jakarta Pusat Tanggal Kebaktian Peneguhan dan Pemberkatan Pernikahan: Sabtu, 19 Desember 2015, pk. 10.00 WIB di GKI Gejayan Dipimpin oleh: Pdt. Ratna Indah Widhiastuty dan Pdt. Paulus Lie Majelis yang bertugas:
Pnt. Dores S. Tumanggor dan Pnt. Soetianto
11
Info Sakramen Baptis dan Pengakuan Percaya/Sidi Setelah diwartakan selama 3 hari Minggu berturut-turut dan tidak ada keberatan yang sah yang masuk ke Majelis Jemaat GKI Gejayan, maka akan dilayankan sakramen baptis anak pk. 10.00 wib yang dilayani oleh Pdt. Paulus Lie & Baptis Dewasa serta Pengakuan Percaya/Sidi pk. 16.00 wib yang dilayani oleh Pdt. Ratna Indah Widhiastuty dalam Kebaktian Natal pada hari Jumat, 25 Desember 2015.
Berikut adalah nama-nama calon peserta Baptis Anak di GKI Gejayan (Pewartaan ke-4) No
Nama
Nama Orang Tua
Keterangan
01. Michael Marchellino Bp. Naorio Febri Irianto Edward Yososemito Yososemito & Ibu Evelin Noviane
Anggota (lengkap)
02. Michelle Angelica Marchellina
Bp. Naorio Febri Irianto Yososemito & Ibu Evelin Noviane
Anggota (lengkap)
03. Karen Nathania Adiprasetya
Bp. Yona Adiprasetya & Ibu Magdalena Ariyani
Anggota (lengkap)
04. Noah Andrea Simanjuntak
Bp. Bona Elisa Simanjuntak & Ibu Puji Tara Dewi
Anggota (lengkap)
05. Alden Regardi Khurniawan
Bp. Agung Khurniawan & Anggota ibu Ariani Budhi Harianto (lengkap)
06. Rianna Fayola Simanjuntak
Bp. Rianto Simanjuntak & Anggota ibu Sarah Rosannauli (lengkap) Situmorang
07. Gabriella Shane Valezka
Bp. Eduardus Delfy Nugroho & Ibu Livita Parammangan
Anggota (lengkap)
08. Ezechiel Dante
Bp. Eduardus Delfy Nugroho & Ibu Livita Parammangan
Anggota (lengkap)
Bp. Stanley Nugroho Onggowijaya & Ibu Miranda Wibowo
Anggota (lengkap)
Czeslaw Parammangan
09. Candice Wynn Onggowijaya
12
Berikut adalah nama-nama calon peserta Baptis Anak di GKI Gejayan (Pewartaan ke-4) No
Nama Orang Tua
Nama
10. Darren Abimanyu Pratama Taroewarso
Keterangan
Bp. Yudhistiro Taroewarso & Ibu Dian Hapsari
Titipan GKI Kebayoran Baru (lengkap)
11. Abraham Daniswara Bp. Agustinus Heryana & Titipan GKI Taman Ibu Lo Watini Aries (lengkap) 12. Desmon Aristo Christ Silitonga
Bp. Anton Silitonga & Ibu Ovie Operina Sarassary
Titipan GKI Veteran (lengkap)
13. Christabelle Jequineta Saputro
Bp. Dian Saputro & Ibu Carolina M
Gereja Djou’ n Lavo Halmahera Timur (kurang surat titipan)
14. Cherilyn Alessandra Bp. R. Satriya Condro Priandoko & Ibu Eva Prabandari
Anggota (kurang fc akta, foto)
Berikut adalah nama-nama calon peserta Sidi di GKI Gejayan (Pewartaan ke-4) No
Nama
Keterangan
01. Samuel Videy Sukarno
Anggota (lengkap)
02. Emmanuel Robert Tjandra
Anggota (lengkap)
03. Benny Wira Wicaksana
Anggota (lengkap)
04. Juan Sebastian Matruty
Anggota (lengkap)
05. Triwidya Siska Saraswati
Titipan GKP Bekasi (lengkap)
06. Sari Mutiara
Titipan HKBP Cemara Raya (lengkap)
07. Samuel Partogi Apriliano
Titipan GKI Kebayoran Baru (lengkap)
08. Viona Jane Toewak
Titipan GKE Palangka I Palangkaraya (lengkap)
13
Berikut adalah nama-nama calon peserta Baptis Sidi di GKI Gejayan (Pewartaan ke-4) Nama Keterangan
No
09. Dimas Ponco Kalelo
Titipan GKE Panarung Palangkaraya (lengkap)
10. Kintan
Titipan GKE Silo Entrop Jayapura (lengkap)
11. Natanael Kevin Prima
Titipan GKJ Bekasi Timur (kurang foto, akte lahir, surat baptis)
12. Ruth Enggelin Tegai
Titipan GKI Silo Entrop Jayapura (lengkap)
13. Robey Putra Setiawan Manuaron
Titipan GKI Bethel Mulia (lengkap)
14. Cinthia Nevbraska
Titipan GKE Betania Palangkaraya (kurang foto)
15. Debrina Saras Enggar Putri Titipan GPIB Gibeon Rumbai (lengkap) 16. Qriony Haurissa
Titipan GKI Imanuel Boswezen Papua (lengkap)
17. Bella Briditha Permatasari Pattinussa
Anggota (lengkap)
18. Christanto Lolodatu Pongtiku
Titipan GKI Silo Entrop Jayapura (lengkap)
19. Sara Elisabeth Yapen
Titipan GKI Karmel Bosnik Papua (lengkap)
20. Amanda Putri Nahumury
Titipan GKI Pniel Kotaraja Papua (kurang fc akte lahir, fc srt baptis, srt titipan, foto)
Berikut adalah nama-nama calon peserta Baptis Dewasa di GKI Gejayan (Pewartaan ke-4) No
Nama
01. Irma Suryani
Keterangan (lengkap)
14
Bidang 2: Kesaksian dan Pelayanan Info Berita Duka Telah pulang ke Rumah Bapa di Sorga : Almh. Maria Fransisca (82 thn) pada hari Senin, 7 Desember 2015. Jenasah telah dimakamkan pada hari Kamis, 10 Desember 2015 di TPU Blimbing, Redjotangan, Tulungagung, Jawa Timur. Almh. adalah ibunda dari Pnt. Arijawan Djaja (NIA. 2036) dan ibu mertua dari Ibu Ratna (NIA. 2027) Majelis Jemaat dan seluruh Anggota Jemaat GKI Gejayan ikut berbela rasa, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan oleh Kristus.
Info Ulang Tahun Kelahiran Tgl
Nama
Tgl
Nama
19 Des Ibu Emmy Widharti
23 Des Sdr. Desna Ronaldy Yoga Perwira
19 Des Bp. Hardjono
23 Des Bp. Wisnawan Anggoro
19 Des Bp. Daniel Harsono
24 Des Sdri. Ivana Natalia
20 Des Ibu Dijah Pudijaju Sekarmeranti
24 Des Bp. Daniel Sapulette
20 Des Sdr. Donny Ch. Brando Sumampow
24 Des Sdri. Elizabeth Wigramanda
20 Des Sdri. Heksaniar Cendrawati
24 Des Bp. Christian Yosua
21 Des Sdr. Yosef Sulistyo
25 Des Bp. Bagyo Ri Sangaji
21 Des Bp. Khristiawan Nurcahyo
25 Des Bp. Andra Madianata
21 Des Sdr. Novanolo Christovori Zebua
25 Des Ibu Detty Natalia Sipahutar
21 Des Bp. Danang Arif Dwisantoso
25 Des Sdr. Agung Kristiawan
22 Des Bp. Anthonius Sattu Pong Teng Ko
25 Des Bp. Ramli SN Harahap
22 Des Ibu Rosnah Harefa
Happy
22 Des Sdri. Amelia Kristiani Setia Hudoyo 22 Des Ibu Dewi Ariningrum 22 Des
Sdri. Adventina Gracia Nugrahaningrum
23 Des Ibu Kristiani Rahardjo
Brithday
Info Ulang Tahun Pernikahan Tgl.
HUT ke-
19 Des
26
Nama Pasutri
Alamat Nama Pasutri Gg. Narada 10 Mrican Catur Tunggal Depok
Bp. Hendrik Gunawan Ibu Yanti Irawan Budi 15
Info Ulang Tahun Pernikahan Tgl.
HUT ke-
19 Des
11
Bp. Suharyo Sardjono Ibu Inneke Setia Hudaya
Samirono Baru GK. 3 / 902 Klitren Lor Gondokusuman
20 Des
28
Bp. Yosafat Saputro Ibu Yovita Hungan
Puri Gejayan Indah D-9 Catur Tunggal, Depok
21 Des
11
Bp. Inuar Gea Ibu Rosnah Harefa
Luar kota
22 Des
35
Bp. R.Ismoe Bakdijarso Ibu Yohana Fransisca Sri Suyatti
Kaliajir Kidul RT.3/RW.10 Kalitirto Berbah
23 Des
12
Bp. Widi Dharma Aryanta Ibu Megawati
Dusun Kaliurang Argomulyo Sedayu Bantul
Nama Pasutri
Alamat Nama Pasutri
Info Pengobatan Gratis Berkaitan dengan Hari Raya Natal dan Tahun Baru, maka pengobatan gratis maupun klinik fight CVD libur mulai tanggal 21 Desember 2015, dan akan buka kembali tanggal 12 Januari 2016. Mohon perhatian dari jemaat Bidang 3: Pembinaan
Info Persekutuan
Sekolah Minggu & GSM Kebaktian Anak: Minggu Pk. 07.30-09.30 WIB 1-6 SD, Balita, Batita: Minggu Pk. 07.30-09.30 WIB 1-6 SD Gabungan, Balita, Batita: Minggu Pk. 10.00-12.00 WIB Kelas Sabtu Gabungan: Sabtu Pk. 17.00 WIB Persekutuan & Persiapan GSM: Rabu Pk. 18.00 WIB
Persekutuan Remaja Sabtu, 19 Desember 2015 s.d. 16 Januari 2016
LIBUR 16
Persekutuan Pemuda Senin, 14 Desember 2015 s.d. 11 Januari 2016
LIBUR Persekutuan Dewasa Muda Senin, 14 Desember 2015 s.d. Sabtu, 09 Januari 2016
LIBUR Info Kelas Katekisasi Katekisasi Kelas Pdt. Ratna Indah Widhiastuty & Bp. Guratan P. P. Libur mulai hari Senin, 21 Desember 2015 s.d. Senin, 4 Januari 2016. Kelas akan dimulai kembali pada hari Senin, 11 Januari 2016, pk. 17.00 WIB “Pelajaran 15 & 16” Demi Kenyamanan Beribadah, Kami Menghimbau Kepada Semua Jemaat Agar:
!
* Hadir 15 menit sebelum Kebaktian dimulai * Duduk mulai baris depan * Hindari keluar masuk ruangan * HP mohon dimatikan/disilent * Bagi yang membawa anak, sebaiknya di ikutkan Sekolah Minggu * Ada ruangan khusus bagi yang membawa anak kecil 17
Info Komisi Anak
Syalom! Komisi anak GKI Gejayan mengundang segenap jemaat yang rindu untuk melayani dan mengajar anak-anak dalam wadah GKI Gejayan Kids Club. GKI Gejayan Kids Club adalah komunitas anak untuk melakukan berbagai aktivitas seperti mewarnai, menggambar, membuat kerajinan tangan menarik dan board game. Kami membutuhkan tenaga fasilitator yang mahir dan kreatif dalam memimpin kelas, co-fasilitator untuk mendampingi anak-anak, tim inventaris dan maintenance, bagian humas serta administrasi. Bagi jemaat yang tergerak dan bersedia mengambil bagian, kami dan anak-anak menyambut dengan sukacita. Jemaat dapat menghubungi: Sdri. Ayu ( 0857 9933 7509) dan Sdri. Raisa (0852 4911 5577).
Kids Club
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Bidang 4: Penatalayanan
Info Kehadiran Sepekan Jumlah Kehadiran Jemaat; Sabtu & Minggu, 12 dan 13 Desember 2015 Sabtu Keterangan
Minggu
Pk. 17.00
Pk. 06.00
Pk. 08.00
246
425
994
Pk. 10.15
1.106
Adisucipto
Pk. 12.30
Pk. 16.00
Pk. 18.30
666
917
1.166
Total
Pk. 09.00
190
5.710
Jumlah Kehadiran Persekutuan Persiapan GSM
Sekolah Minggu
Remaja
Pemuda
15
109
62
130
KDM
KUL
Doa Pagi
-
46
Doa Malam Kompas -
-
Info Libur Kantor & Karyawan Gereja
Dalam rangka Natal & Tahun Baru, Kantor Gereja dan Seluruh Karyawan GKI Gejayan libur pada hari Selasa, 05 Januari s.d. Kamis, 07 Januari 2016 Mohon perhatian dari Jemaat 18
Info Rekening Gereja Jemaat yang ingin memberikan persembahan kepada GKI Gejayan dapat memberikan persembahannya melalui rekening-rekening di bawah ini: Rekening Bank Mandiri Cab. UNY Yogyakarta: » Operasional Gereja: a.n. GKI Gejayan: 137-000-5342-841 » Pembangunan: a.n. GKI Gejayan: 137-000-5351-610 » TPK: a.n. GKI Gejayan: 137-000-6122-697 » Gema: a.n. GKI Gejayan: 137-000-6122-689
Info Persembahan
Dalam Kebaktian Malam Natal, 24 Desember 2015 dan Kebaktian Natal, 25 Desember 2015 akan diedarkan amplop persembahan syukur Natal. Mohon perhatian dari segenap Jemaat. Bidang 5
Konseling Pastoral ANDA BUTUH KONSELING? Minggu: Ibu Pdt. Rimma S. Matruty - HP. 0815.7889.3868 Senin, pk. 18.00 - 20.00 : Sdr. Fatrik M- HP. 0818.0264.4068, Senin, pk. 18.00 - 20.00 : Ibu Rosa M - HP. 0856.4304.6691 Bidang 4: Penatalayanan Rabu, pk. 18.00 - 20.00 : Ibu Erika K - HP. 0819.0424.0391 Senin-Rabu & Jumat-Minggu: Sdri. Bonni (Full Timer)- HP. 0878.6609.1000
???
Serba-Serbi INFO LOWONGAN KERJA Dibutuhkan 3 Orang Accounting dan Administrasi di PT. Berkat Enggal Makmur_BEM03 * Dibutuhkan Tenaga Pendidik (Guru Bimbingan dan Konseling, Guru Geografi, Guru PAK, GuruSeni Budaya) di BPK Penabur Tasikmalaya_BPKPT03 * Dibutuhkan Sekretaris di PT. Cahaya Fortuna Sejati_CFS02 * Dibutuhkan 1 Orang Drupal Programmer di Kunang Software House_KSH01 *
Info selengkapnya dapat di lihat di Papan Pengumuman di Taman Eden (Samping Kantor Gereja) 19
Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) PELITA KASIH Sekretariat : Jl. Wongsodirjan 2, Yogyakarta 55271 Telp./Fax (0274) 563736 (Alamat lama) Jl. Bumijo 2, Yogyakarta 55271 Telp./Fax (0274) 563736 (Alamat Baru) Alamat e-mail :
[email protected] Jam kerja : Senin - Jumat pk. 08.00 - 15.00 WIB, Sabtu pk.08.00 - 13.00 WIB Jadwal Buka Klinik Umum, Gigi & Lab. (tes gula darah, EKG, tes urine, cholesterol, asam urat, triglicerid) : SENIN, RABU, JUMAT : SORE : 17.00-19.00 WIB SELASA, KAMIS : PAGI : 10.00-12.00 WIB ; SORE : 17.00-19.00 WIB SABTU : PAGI : 10.00-12.00 WIB Akupunktur Medis : Senin, Rabu, Jumat pk. 17.00-19.00 WIB Acupresure : Senin & Rabu: pkl 10.00-12.00 WIB Klinik Konseling : Sabtu pk. 10.00-12.00 WIB Bank : CIMBNIAGA an. LPM Pelita Kasih AC. 287-01-00286-00-4
A.
Dukungan dana yang diterima tgl. 8 s/d. 15 Desember 2015: Dari, Melalui & Untuk
BPH/ Umum
Anak Asuh
Pendidikan
PengMas
Askesos Klinik
Via kantor & diambil ke donatur: Bid. II GKI Wongsodirjan, insidental 1.000.000 Reynard & Eirene, beasiswa 1 SD, 1 SMP Des 160.000 ‘15 268/P, beasiswa 1 SD November ‘15 70.000 Bpk. Agung Kurniawan, beasiswa 2 SD, 1 230.000 SMP Desember ‘15 KUB Berkat, angsuran pinjaman ke 1 2.800.000 Pasien 695.000 Via persembahan GKI Wongsodirjan 6/12/15: Sdr. Avianto, rutin Desember ‘15 120.000 Bpk. Amos Setiadi, insidental 500.000 642/L, rutin Desember ‘15 200.000 010/P, insidental 150.000 Via persembahan GKI Ngupasan 13/12/15: NN, beasiswa 4 SD, 9 SMP, 10 SMK Nov ‘15 2.190.000 Bpk. YAP, rutin Desember ‘15 2.000.000 NN, via kantor gereja, rutin Desember ‘15 100.000 Via Cimbniaga: Bpk. Yanuar Tanusaputra, rutin Desember ‘15 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 Jumlah 1.450.000 5.270.000 100.000 2.900.000 100.000 795.600
B. Penerimaan lainnya: Dari Smile Train Rp. 15.812.000 via Cimbniaga 10/12/15 untuk operasi bibir sumbing 3 pasien C. Sumbangan Berupa Barang Dari Bpk. Herry Handoko Lukito, berupa 1 unit sepeda motor Honda Blade untuk operasional LPM Pelita Kasih, tahun pembuatan 2014 dengan plat nomor sementara AB 5048 X. 20
Pengurus LPM Pelita Kasih mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan Bapak/Ibu/Sdr./i. Tuhan memberkati. D. Camp Perdamaian Bidang Pengembangan Masyarakat & Pelatihan akan mengadakan Camp Perdamaian untuk 80 anak asuh yang tersebar dikawasan lereng gunung merapi yaitu wilayah Karang Nongko, Manisrenggo, Kemalang, Cangkrngan, Ngemplak & Pakem. Kegiatan diadakan pada hari Sabtu & Minggu, 19 sampai 20 Desember 2015, di Hotel Kana Kaliurang. Thema kegiatan adalah Membangun Motivasi Belajar & Bersahabat dengan Alam. Mohon dukungan doa jemaat kiranya acara ini dapat berjalan dengan baik. E. Ketrampilan Membuat Kerajinan Bahan Daur Ulang Bidang Pendidikan & Ketrampilan akan mengadakan kegiatan ketrampilan Membuat Kerajinan Berbahan Kertas & Plastik Daur Ulang, pada hari Rabu, 23 Desember 2015, pukul 10.00-12.00, di LPM Pelita Kasih. Sasaran kegiatan adalah anak asuh tingkat SLTP & SLTA. Pembimbing Ibu Hatini dari Paguyuban Sukunan Bersemi, Banyuraden Gamping, Sleman. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan. Mohon dukungan doa jemaat kiranya kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
21
Pesan Pastoral Badan Pekerja Majelis Sinode GEREJA KRISTEN INDONESIA Pesan Natal 2015 Jangan Takut dan Jangan Menakut-nakuti! Di penghujung tahun 2015 ini kita punya banyak alasan untuk merasa takut. Kita takut akan terulangnya tindak kejahatan yang kejam dan membabi buta oleh para teroris seperti yang barubaru ini terjadi di Paris, Beirut dan banyak tempat lain. Kita tahu masih banyak gembong teroris belum tertangkap, dan tampaknya cukup banyak pihak di negeri ini secara diam-diam memihak atau bersimpati terhadap para teroris. Dalam skala yang lebih kecil, patut diduga bahwa gerakan penutupan tempat-tempat ibadah, termasuk beberapa tempat ibadah GKI, bersumber ada semangat yang serupa dengan yang merasuki parateroris dan simpatisannya itu. Kegagalan pemerintah dalam melindungi tempat-tempat ibadah itu menunjukkan bahwa rasa takut juga menguasai para penyelenggara negara. Kita juga punya alasan untuk takut dengan situasi ekonomi yang belum membaik seperti tampak pada angka pertumbuhan ekonomi yang meleset dari prakiraan, melemahnya nilai mata uang Rupiah dan indeks harga saham. Hal itu berakibat pada tingginya angka pengangguran yang pada gilirannya berpengaruh atas tingkat kejahatan. Maka tidak herankalau perampokan dan penipuan semakin banyak terjadi dengan cara-cara yang semakin licik dan sadis. Yang tidak kalah menakutkan adalah budaya korupsi dan kemunafikan yang sudah demikian menjalar di negeri ini, sampai sulit bagi kita untuk menemukan lembaga dan individu yang tidak terlibat di dalamnya. Pelemahan secara sistematis atas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjalan secara terang-terangan dengan melibatkan berbagai pihak berwenang tanpa ada yang mampu menghentikan. Permainan tingkat tinggi seperti pada kasus “papa minta saham” masih belum jelas penyelesaiannya. Kemunafikan sudah begitu membudaya sehingga sogokan dibilang biaya administrasi, komisi proyek dibilang biaya konsultasi, plesiran super mewah dengan uang rakyat dibilang studi banding. Kejahatan semacam ini lebih mengerikan ketimbang perampokan konvensional. Tidak ada bangsa yang hancur karenaperampokan, tetapi banyak peradaban runtuh karena korupsi dan kemunafikan pemimpin-pemimpinnya. Di tengah-tengah situasi yang penuh faktor menakutkan ini, masih adakah artinya mengulangi berita natal: 'Jangan takut…'(Lukas 2:10)? Apakah itu bukan kata-kata klise saja yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata? Apakah itu bukan sekadar hiburan semu yang berlaku hanya satudua hari di bulan Desember ini? Sebetulnya pertanyaan semacam itu juga dapat ditanyakan oleh para gembala di masa kelahiran Yesus. Sama seperti kita, paragembala itu juga punya banyak alasan untuk merasa takut. Secara fisik, mereka bisa diserang binatang buas yang mengincar domba-domba mereka.Secara spiritual mereka juga takut kepada para pemimpin agama, karena tidak dapat memenuhi tuntutan-tuntutan ritual dan moral agama yang rumit dan mahal. (Jadi agama pun bisa menjadi sumber ketakutan). Secara sosial, mereka adalah orang kecil yang mudah dikambinghitamkan dan dikorbankan dalam segala persoalan. Pokoknya, situasi yang tidak biasa, termasuk perubahan politis dan hari raya, yang biasanyadisambut gembira oleh orang banyak, justru seringkali menakutkan bagi para gembala. Itu sebabnya ketika melihat malaikat Tuhan di depan mereka, dan bahkan “kemuliaan Tuhan bersinar,” mereka justru “sangat ketakutan”! 22
Tetapi justru berita malaikat “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa…” ditujukan kepada orang-orang yang penuh ketakutan itu. Berita itu juga berlaku bagi setiap bangsa yang punya alasan untuk takut. Apakah berita malaikat itu cukup konkret bagi para gembala itu? Seperti apakah keselamatan besar itu? Apakah mampu mengusir binatang-binatang buas yang sedang mencari mangsa domba-domba peliharaan mereka? Apakah mampu merombak agama dan budaya masyarakat mereka yang seringkali menakutkan? Semuanya belum jelas benar. Memang ada bukti yang ditunjukkan oleh para malaikat itu. Tetapi bukti itu bukanlah perubahan dramatis di dalam kota Betlehem, bukan pula perbaikanekonomi yang terjadi secara ajaib, bukan juga perombakan hukum dan aturan keagamaan. Satu-satunya bukti adalah: seorang bayi yang terbalut kain lampin terbaring di palungan! Apakah artinya seorang bayi yang lemah di tengah-tengah kekuatan-kekuatan yang menakutkan? Bagaimanakah seorang bayi bisa menjadi pangkal keselamatan di tengahtengah kehidupan yang menakutkan dan penuh kepalsuan ini? Belum terlalu jelas bagi para gembala waktu itu. Tetapi mereka “pulang dengan sukacita sambil memuji dan memuliakan Allah.” Mereka tidak takut lagi, karena mereka percaya bahwa berita malaikat itu benar. Yang tampak di mata dunia memang hanya seorang bayi yang lemah, tetapi para gembala itu tahu ada bala tentara sorga di baliknya. Itu berarti sorga tidak memihak mereka yang menjadi sumber ketakutan! Penguasa sorga, yaitu Allah sendiri menentang para penyebar ketakutan. Allah hadir dalam diri seorang bayi, yang tidak menakutkan, dan tidak dapat melakukan kekerasan atau kemunafikan, dengan begitu dinyatakan bahwa dunia hanya dapat diselamatkan dengan cara-cara yang tidak menakutkan, yang anti kekerasandan anti kemunafikan. Perayaan natal semestinya menjadi event untuk menegaskan kembali iman terhadap Allah yang tidak menakutkan. Iman semacam itu akan tercermin bukan hanya dalam sikap menolak ditakut-takuti tetapi juga menolak untuk menakut-nakuti. Iman semacam itu tercermin dalam karakter komunitas yang menolak melawan kekerasan dengan kekerasan, penghakiman dengan penghakiman, permainan kekuasaan dengan permainan kekuasaan, atau kepalsuan dengan kepalsuan. 'Karakter komunitas,' berarti sikap menolak ditakut-takuti dan sekaligus menolak menakut-nakuti bukanlah sekadar strategi sementara, tetapi merupakan budaya umat yang muncul sangat jelas dalam bentuk tindakan, kebijakan, dan cara berkomunikasi internal maupun eksternal, justru ketika sedang menghadapi ancaman dan serangan yang menakutkan. Maka jangan mau hidup dalam budaya ketakutan yang penuh kepalsuan dan kekerasan. Jangan lagi menunjukkan bukti bahwa kita bisa lebih menakutkan ketimbang pihak yang mencoba menakut-nakuti kita. Jangan lagi berbangga bahwa kita bisa lebih licik ketimbang pihak yang merugikan kita. Jangan lagi memakai cara berkomunikasi yang lebih menyakitkan ketimbang yang dipakai pihak yang mencoba menyudutkan kita. Lihat, Allah datang dan Ia tidak menakutkan. Marilah bersama para gembala kita menyembah sang bayi, tanpa kekerasan, tanpa kepalsuan, dan tanpa ketakutan. Selamat Hari Natal!
Pdt. Yahya Wijaya Ketua Umum
Pdt. Arliyanus Larosa Sekretaris Umum 23
Agenda Natal 2015 GKI Gejayan Ibadah Malam Tahun Baru Kamis, 31 Desember 2015 Dpo. Bp. Guratan Pamentasing Pragolaesa His Light Always Guide
Pk. 16.30, Pk. 19.30, dan Pk. 22.30 WIB
Ibadah Tahun Baru Jumat, 01 Januari 2016 Ia Menjadikan Segala Sesuatu Baru Dpo. Bp. Leonard Ch. Epafras Pk. 08.00, Pk. 10.15, 16.00, dan Pk. 18.30 WIB 24
Majelis Jemaat & Segenap Anggota Jemaat GKI GEJAYAN Mengucapkan
Selamat Natal 2015 & Tahun Baru 2016 Kiranya Damai Kristus menyertai kita semua
25
26