No.5 Mei 2014
WARTA BALITBU TROPIKA
PENELITIAN
DAFTAR ISI Aplikasi pupuk kedua pada kegitan peningkatan produktivitas dan kualitas buah manggis di lokasi pengembangan kawasan manggis sumatera barat Dukungan teknologi inovatif buah tropika terhadap pengembangan kawasan hortikultura dan kawasan rumah pangan lestari Berpartisipasi pada pelatihan peningkatan kualitas dan produktivitas pisang di PTPN VIII Kunjungan tamu Plasma nutah
APLIKASI PUPUK KE DUA PADA KEGITAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS BUAH MANGGIS DI LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN MANGGIS SUMATERA BARAT Penelitian berlokasi di nagari Parit Malintang kec. Enam lingkung, kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Pemberian pupuk ke dua ini dilakukan dua bulan setelah pemberian pupuk pertama. Jenis pupuk yang diberikan adalah Urea, SP-36, KCl, dan dolomite. Cara pemberian pupuk sama halnya dengan cara pemberian pertama, yaitu melingkari batang, sejajar dengan tajuk terluar. Pada saat pemberian pupuk kedua ini kondisi buah rata-rata sebesar bola pimpong. Pengamatan awal menunjukkan adanya indikasi bahwa pemberian pupuk yang mengacu pada paket teknologi Balitbu Tropika memberikan kualitas yang lebih baik dari cara petani. Indikator ini terlihat dari ukuran buah, jumlah buah per pohon, serta ada tidaknya serangan burik dan getah kuning.
Resep
media untuk menyebarkan informasi teknis dan umum, pra penelitian, hasil penelitian dan kegiatan lain yang dilakukan BALITBU TROPIKA
Diterbitkan oleh Alamat
Telepon / fax Website
Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Jl. Raya Solok-Aripan Km.8 PO Box 5. Solok Sumatera Barat-Indonesia 0755-20137 / 0755-20592 : http://www.balitbu.deptan.go.id
Warta Balitbu Tropika
Pemberian pupuk ke dua setelah dua bulan pemupukan pertama
No.5 Mei 2014
Keragaan buah manggis yang diperlakukan paket teknologi Balitbu Tropika (buah mulus)
Pada kesempatan ini diserahkan benih pepaya varietas Merah Delima, Sirsak, Pisang, Manggis dan Durian yang dapat digunakan untuk display pada areal BPTP dalam rangka menyambut HUT agroinovasi Badan Litbang, dan sebagai materi perbanyakan dalam rangka mendukung pengembangan tanaman buah pada wilayah kawasan hortikultura maupun kawasan Rumah Pangan Lestari. Disamping itu, pada kegiatan ini juga dilaksanakan sosialisasi/penyampaian teknologi budidaya tanaman buah untuk pengembangan nya pada kawasan hortikultura dan rumah pangan lestari dan demonstrasi cara perbanyakan tanaman buah-buahan oleh Ir. Sukarmin. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh staf peneliti dan penyuluh BPTP Bangka Belitung. Acara diawali dengan penyampaian materi teknologi budidaya buah-buahan yang dilanjutkan dengan sesi diskusi. Dari hasil kegiatan dan diskusi yang telah dilaksanakan, kedepan masih diharapkan adanya kelanjutan pendampingan teknologi dalam upaya peningkatan produktivitas hortikultura, khususnya untuk tanaman buah pada wilayah Bangka Belitung.
Keragaan manggis yang pengelolaan dengan cara petani (Buah bergetah kuning pada kulit)
PARTISIPASI DI DALAM DAN DI LUAR BADAN LITBANG PERTANIAN
Narasumber Sri Yuliati, SP, Msi,
DUKUNGAN TEKNOLOGI INOVATIF BUAH TROPIKA TERHADAP PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI Sosialisasi Pemanfaatan Teknologi Tanaman BuahBuahan untuk Pengembangan Kawasan Hortikultura dan Rumah Pangan Lestari dilaksanakan oleh Sri Yuliati, SP, Msi, di BPTP Bangka Belitung, Pangkal Pinang. Kegiatan diawali dengan kunjungan ke BPTP Bangka Belitung dan bertemu dengan Ka. BPTP (Bapak DR. Ir. A. Arivin Rivaie, MSc) dan KSPP (Bapak Issukindarsyah, SP, MSc).
Warta Balitbu Tropika
Peserta diskusi sstaf peneliti dan penyuluh BPTP Bangka Belitung
No.5 Mei 2014
Demonstrasi perbanyakan benih buah-buahan oleh Ir. Sukarmin
BERPARTISIPASI PADA PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS PISANG DI PTPN VIII Pelatihan dilaksanakan di Pusdiklat Maswati dan Kebun Pisang PT Perkebunan Nusantara VIII, dengan peserta Kepala Afdeling dan Kepala Tanaman, yang berjumlah 32 orang. Pada pelatihan ini, komoditi yang menjadi topik bahasan adalah pisang dengan nara sumber Ir. Irwan Muas MP. Materi umum meliputi; prospek pengembangan pisang, teknik perbanyakan dan pengelolaan tanaman, penerapan teknologi dalam pengelolaan/budidaya, pengenalan dan pengendalian hama/penyakit serta pelaksanaan panen. Materi diberikan dalam bentuk teori (hari pertama), kemudian dilanjutkan dengan praktek dan diskusi lapang (hari kedua dan ketiga), pada areal pertanaman pisang di kebun Raja Mandala dan Cibungur. Pada pelatihan ini disampaikan beberapa hal yang perlu disempurnakan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas pisang di PTPN VIII. Secara umum disampaikan bahwa produktivitas pisang yang telah dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan. Tandan buah masih banyak yang kecil dan jumlah buah yang masuk grade C cukup banyak. Pertumbuhan vegetatif tanaman cukup baik namun apabila dicermati terdapat gejala defisiensi hara, terutama kalium (K) yang dapat dilihat dari adanya warna ungu kecoklatan pada daun tua. Disarankan untuk melakukan perbaikan pemberian pupuk dari pedoman sebelumnya. Pedoman dosis pupuk setiap rumpun pisang per tahun masing-masing sebesar 240 g N, 168 g P2O5 dan 312 g K2O atau setara dengan 521 g Urea, 373 g TSP dan 520 g KCl /rumpun/tahun. Takaran tersebut sudah mendekati pedoman umum pemberian pupuk pada
Warta Balitbu Tropika
tanaman pisang (kondisi kesuburan tanah sedang), yaitu 400 – 500 g Urea, 350 – 450 g TSP dan 500 – 600 g KCl per rumpun per tahun. Adanya serangan Thrips dan Nacoleia disebabkan oleh pemasangan plastik biru pembungkus tandan pisang agak terlambat, plastiknya terlalu pendek dan lubang plastik yang digunakan terlalu besar. Disarankan agar memasang plastik pembungkus tandan segera setelah jantung pisang merunduk, gunakan plastik biru ukuran 100-125 cm dengan lobang lebih kecil (Ø ± 2 mm). Serangan hama lainnya adalah penggulung daun dan penggerek batang, sigatoka (terutama menyerang pisang Barangan). Sehubungan dengan itu perlu dilikukan monitoring secara rutin dan dilakukan pengendalian secara dini Anakan disarankan agar dipelihara hanya 2 – 3 batang saja dan diatur sedemikian rupa dengan system bertingkat (berjenjang). Anakan tunas air harus dibuang dan jangan dibiarkan besar karena kurang produktif dan waktu berbuah relatif lama. Kontrol dan pemahaman ciri-ciri anakan tunas air ini perlu disosialisasikan kepada seluruh petugas dan tenaga kerja di kebun.
Pelatihan budidaya pisang
No. 5 Mei 2014
KUNJUNGAN Pada Bulan Mei 2014 Balitbu Tropika kedatangan tamu pelajar dan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi dan Sekolah Menengah Atas. Diantaranya adalah mahasiswa UIN Pekan Baru sebanyak 160 orang dan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara sebanyak 9 orang, studi lapang SMA Negeri I Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman 110 orang, SMAN I Lubuk Alung 240 orang dan SMK pertanian Teluk Kuantan 25 orang. Pada kesempatan ini para pelajar dan mahasiswa diberi penjelasan tentang struktur organisasi Balitbu Tropika dan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh, dilanjutkan dengan kunjungan ke laboratorium kultur jaringan dan kebun Percobaan di Aripan dan Sumani
.
Studi lapang Fak. Pertanian UISU Medan
5
Kunjungan mahasiswa UIN Pekanbaru
Warta Balitbu Tropika
3
Kunjungan SMAI Nan Sabaris, Padang Pariaman
No. 5 Mei 2014
PLASMA NUTFAH
Garcinia atroviridis (Asam Gelugur) Merupakan salah satu kerabat manggis koleksi Balitbu Tropika ysng secara alami tumbuh di hutan rakyat di pulau Sumatera dan keberadaannya sudah semakin langka. Klsifikasi tanaman asam gelugur adalah : Kingdom Plantae , Divisio : Spermatophyta , Sub Divisio Angiospermae, Kelas Dicotyledoneae Ordo Guttiferales Famili : Guttiferae , dsn genus Garcinia . Ciri-ciri pohon berumah satu berbentuk piramid dan oblong, daun ellip, kaku dan tebal. Daun berseling berhadapan seperti daun manggis tetapi lebih panjang dan sempit. Daun muda berwarna merah muda dan dewasa hijau mengkilap. Bunga berwarna merah menarik dengan empat buah kelopak dan mahkota.
Warta Balitbu Tropika
Buah asam gelugur terletak pada ujung ranting, berbentuk bulat agak pipih dengan diameter 7-10 cm.. Bentuk buah bulat agak pipih dengan permukaan bergelombang dan memiliki alur sebanyak 12-16 alur. Bobot buah berkisar antara 250-600 gram. Buah muda berwarna hijau dan buah matang berwarna kuning dengan bertekstur lunak Buah diiris dapat digunakan langsung sebagai bumbu masak (gulai ikan dan pangek ikan) atau dikeringkan terlebih dahulu. Juga digunakan sebagai sebagai obat batuk. Asam gelugur mengandung asam-asam organik seperti asam sitrat, malat,suksinat, dan tartarat serta asam hidroksisitrat (HCA) sebesar 20-30% bobot kering buah. .HCA adalah komponen bioaktif yang dapat menghambat sintesis kolesterol dan lemak, serta menurunkan nafsu makan
No. 5 Mei 2014
RESEP
Bahan: 3 buah muda asam gelugur muda (kulit hijau) 400 gramgula pasir (perendaman I) 100 gram gula pasir (perendaman II) 1 liter air 1 sdt kapur sirih
Cara membuat: Kupas buah asam gelugur Iris memanjang ½ cm Kapur sirih dimasukkan ke dalam air untuk merendam irisan buah asam gelugur Rendam selama 3 jam. Kemudian angkat, cuci lagi dan tiriskan Rebus air dan 400 gram gula hingga mendidih Masukkan irisan buah gelugur dan panaskan hinggamendidih Kemudian dibiarkan selama 24 jam. Sertelah itu ambil kembali air rendaman, didihkan dan tambahkan 100 gramgula pasir, masukkan asam gelugur kembali Biarkan selama 24 jam Siap dikonsumsi
Resep:Ir Ucu Rusdianto
Penanggung jawab : Dr. Mizu Istianto (Kepala Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika ) Koordinator dan lay out : Dr. Ellina Mansyah Editor : Ir Harlion MSc Titin Purnama SP, Msi Kontributor : Dr. Martias, Sri Yuliati, SP, Msi, Ir. Irwan Muas MP, Dr. Ellina Mansyah MP, Ir. Ucu Rusdianto,
Warta Balitbu Tropika
No. 5 Mai 2014