Buletin bulanan ini untuk kalangan sendiri
005/07
9 Juli 2017
Diterbitkan oleh Komsos Paroki Villa Melati Mas Gereja St. Ambrosius Villa Melati Mas Blok O6/26, Serpong Utara, Tangerang Selatan, 021 - 538 6423 http://serpong.santoambrosius.org/
[email protected]
WARTA AMBROSIUS M E N JA L I N U M AT M E M BA N G U N I M A N
Tim Foto Komsos St.Ambrosius
PERUTUSAN GEREJA : “BUKAN UNTUK KESUKSESAN, TETAPI SETIA DALAM KEBERIMANAN” Bagi Yesus ternyata ukuran keberhasilan sebagai utusan, dilihat bukan dari sekedar jumlah atau besarnya nominal yang telah diperoleh, melainkan bagaimana membangun komitmen hidup beriman dalam perutusan di tengah hidup keseharian. MEMBANGUN TATA KELOLA PELAYANAN PAROKI Lingkungan menjadi ujung tombak dalam dinamika gereja dan menjadi pelaku utama dalam tatakelola gereja.
E D I TO R I A L
02
Seman g at Pel aya n a n U m at G erej a St. Amb ro s i us ya n g Ta k B er u j u n g
Umat Ambrosius ternyata memiliki semangat pelayanan yang luar biasa. Ada 650 pengurus yang menempati pengurus bidang, Ketua Lingkungan dan Wakilnya serta Tim Pengurus di Lingkungan. Tentunya masing–masing umat yang telah terpilih menjadi pengurus memiliki semangat kemuridan Yesus yang mengajarkan jalan kebenaran dan hidup. Semangat kemuridan Yesus yang diwujudkan dalam pelayanan yang berkobar–kobar disertai dengan niat yang tulus dan murni, akan menjadi energi yang besar untuk membangun kehidupan gereja St. Ambrosius. Demikian juga peran umat Paroki Villa Melati Mas yang jumlahnya ribuan memerlukan sikap saling melayani agar kehidupan menggereja menjadi semakin penuh dengan suka cita. Jujur, sejak ditetapkannya Gereja St. Ambrosius sebagai Paroki Administratif dan kemudian diresmikan menjadi
Paroki Mandiri, telah banyak perubahan positif dalam hal tata kelola gereja. Partisipasi umat lebih meningkat dan menjadi lebih bersemangat. Namun ini bukan berarti persiapan dan tugas membangun gereja telah selesai. Masih banyak hal yang harus dikerjakan, baik pembangunan fisik fasilitas gereja maupun Gereja sebagai umat Allah. Untuk itu semangat pelayanan yang tak kenal lelah atau tak berujung terus dibutuhkan oleh gereja St. Ambrosius, agar gereja sebagai paguyuban umat beriman terus tumbuh berkembang sesuai dengan perutusan oleh Allah kepada kita sebagai umat Katolik. Mari kita semua umat Gereja St. Ambrosius terus berpartisispasi dalam membangun Gereja dan berkarya sesuai dengan kemampuan kita masingmasing.
TEMU BIA - 4 MARET 2017 Salah satu Program Karya unggulan St. Ambrosius di tahun 2017 adalah gerakan membangun habitus doa dalam keluarga, yang dinamakan GEMATI atau Gerakan Mewujudkan Doa dengan Kemurahan Hati. Mari kita bangun kebiasaan doa bersama dalam keluarga agar Gereja kecil dalam keluarga dapat bertumbuh. Romo Natalis-pun menyampaikan dalam setiap kunjungannya ke lingkungan, agar anak-anak sejak dini diajarkan untuk mengenal Yesus hingga kelak tidak hanya menjadi anak yang pandai saja namun pandai dan beriman Katolik.
Jad wal Misa Lingkungan dan kunjungan DPH Juli 2017
Selasa 04 Juli 2017
19:30
Lingk. St. Petrus Kanisius (Wil.8)
Rabu
05 Juli 2017
19:30
Lingk. St. Irene (Wil.4)
Selasa 11 Juli 2017
19:30
Lingk. St. Benediktus (Wil.9)
Rabu
12 Juli 2017
19:30
Lingk. St. Anna (Wil.5)
Senin
17 Juli 2017
19:30
Lingk. St. Lucia (Wil.6)
Selasa 18 Juli 2017
19:30
Lingk. St. Gregorius Agung (Wil.1)
19 Juli 2017
19:30
Lingk. St. Kornelius (Wil.10)
Selasa 25 Juli 2017
19:30
Lingk. St. Angela (Wil.2)
Rabu
26 Juli 2017
19:30
Lingk. St. Kristoforus (Wil.7)
Kamis
27 Juli2017
19:30
Lingk. St. Odilia (Wil.3)
Jumat
28 Juli 2017
19:30
Lingk. St. Teresa Kalkuta (Wil.3)
Rabu
*jika ada perubahan jadwal, akan diberitahukan langsung kepada Ketua Lingkungan masing-masing.
W A RT A U T A M A
03
Per utus an Gerej a : “ B u k a n U n tu k Kesu ksesa n Tetap i Seti a D a l a m Keb er i m a n a n ” Ol eh R m . Y. N ata l i s Ku r n i a nto, Pr
Keberhasilan dan kesuksesan, pengakuan dan kemapanan, semua itu menjadi ukuran bagi kebahagiaan manusia zaman modern ini. Jika perlu menghalalkan segala cara, asalkan dapat mewujudkan keinginan; gak mau dipusingkan dengan arti pengorbanan diri, keteladanan, prinsip keadilan dan semangat kepedulian. Ya gak heran deh bila kita merasakan betapa bangganya saat dapat melakukan segala sesuatu dengan sukses, kelihatan sempurna tanpa cacat cela. Ups, hati-hati loh! Biasanya kesombongan diri kita akan segera mengikuti. Bagi Yesus ternyata ukuran keberhasilan sebagai utusan, dilihat bukan dari sekedar jumlah atau besarnya nominal yang telah diperoleh, melainkan bagaimana membangun komitmen hidup beriman dalam perutusan di tengah hidup keseharian (bdk. Luk 10:1-12,17-20). Secara khusus bacaan di hari Minggu Biasa XIV (Mat 11:25-30) ini mengajak sekaligus menantang para murid
untuk melihat kesuksesan bukan sebagai hasil usaha kita sendiri, bukan pula kebanggaan akan penghargaan dan pengakuan kehebatan diri; justru kita diajak untuk melampaui itu semua dengan membangun kesadaran yang memberi makna campur tangan Tuhan dalam segala peristiwa. Bukan sebagai pekerja yang mencari penghasilan dan pujian, melainkan sebagai pelayan yang ambil bagian dalam tugas perutusan dan dengan setia menjalankannya dalam ketulusan. Di sini para pelayan pastoral perlu menjadi orang kecil, menjadi orang yang mau menerima tanpa pamrih (ayt. 25-27).
apa sih yang dicari?
pekerja pasti Seorang mengharapkan upah, imbalan, dan balas jasa. Tidaklah demikian halnya dengan seorang pelayan pastoral. Jika dalam pelayanan Gereja mereka menempatkan diri sebagai pekerja dan hanya mengupayakan kebijaksanaan sendiri,tentu tidak akan membawa banyak hasil . Mereka nanti akan lelah. Mudah “BaPer” alias Bawa Perasaan. Bisa pula kecewa. Mereka akan kehilangan arah dan hilang semangat. Pelayanan tidak dilakukan dengan sukacita dan rasa syukur, melainkan dijadikan beban dan keterpaksaan . Pelayanan bukan menjadi berkah, tetapi malah jadi musibah.
anda merasakan Pernahkah pelayanan yang bertepuk sebelah tangan? Ketika seorang pengurus lingkungan dituntut sempurna oleh umatnya dalam memberi pelayanan administrasi dan kebutuhan yang sangat mendesak (misalnya: perlu pengantar surat baptis, minta surat pengantar untuk anaknya yang mau nikah, dan saat ada anggota keluarga yang butuh perminyakan atau meninggal); tetapi saat tidak dibutuhkan, ia diabaikan dan dicuekin umatnya saat menghantar undangan ke rumah. Cape deh! Kecewa dan sedih rasanya bila kita menempatkan diri sebagai upahan dalam situasi yang demikian. Godaan lain dalam pelayanan adalah bila menempatkannya sebagai jabatan dan pengakuan diri sebagai yang utama. Ketika pelayanan dilihat sebagai karier ala di perusahaan, senioritas diutamakan dari pada kaderisasi, mempersiapkan ingin selalu tampil dalam acara protokoler dan acara “prime-time” tetapi menghindari tugas-tugas yang sederhana; itulah indikator kita digiring oleh roh jahat untuk jatuh ke dalam pelayanan yang pamrih dan tidak tulus. Butuh kepekaan dan kemampuan berdiscretio (baca: membedakan roh baik dan roh jahat) dari para pelayan pastoral agar dalam pelayanannya mereka sungguh menjadi pribadi yang tangguh dan juga mempunyai motivasi yang tulus.
W A RT A U T A M A
Ol eh R m. Y. Natalis Kur nianto, Pr
Bekal Spiritualitas Bagi Para Pelayan Pastoral Pergi ke medan kerasulan sebaiknya dilihat sebagai upaya untuk membuat agar kekuatankekuatan yang Ilahi makin tampil lebih jelas. Bila muridmurid tidak menyandarkan diri pada kelengkapan sendiri, maka wibawa kekuatan tadi akan semakin nyata. Sebetulnya yang diwartakan ialah kekuatankekuatan yang dari atas sana itu. Para murid diajak untuk memperSAKSIkan kemurahan hati Allah, dan bukan memperSEKSIkan kehebatan diri sebagai pewarta. Oleh karenanya, peningkatan kualitas para pelayan pastoral menjadi prioritas utama dalam program karya Paroki Villa Melati Mas - Gereja St. Ambrosius di tahun ini. Para pelayan pastoral perlu dibekali dengan spiritualitas pelayanan melalui retret dan dipersiapkan dengan keterampilan pelayanan yang cukup supaya Umat Allah dapat dilayani dengan baik. Setelah para Pengurus Lingkungan dan Pelayan Pastoral dipilih dan dilantik menjadi bagian dalam Tata Kelola Pelayanan di Gereja St. Ambrosius, tahap selanjutnya mereka dibekali adalah dengan berbagai keterampilan kepemimpinan berupa pelatihan - pelatihan (Training for Trainer) seperti kemampuan administrasi kesekretariatan dan keuangan. Dengan meneladani St. Ambrosius yang memiliki kecakapan “gubernatio” dalam menata kota Milan, para pelayan di Gereja
St. Ambrosius - Paroki Villa Melati Mas-pun harusnya melakukan hal yang sama. Inilah konsekuensi dari pemilihan nama pelindung paroki seorang tokoh besar yang mampu membuat seorang pribadi seperti St. Agustinus terpesona dan kemudian dipertobatkan. Suatu keharusan pulalah bagi Gereja St. Ambrosius bahwa dalam pelayanannya secara khusus memberi pendampingan pada kaderisasi dengan membentuk DPH Bidang Pengembangan Iman Talenta dan Kaderisasi (PITK). Tidak hanya cukup berupa pelatihan keterampilan pastoral, para pelayan pastoral ini sudah dan akan memperoleh pembinaan spiritualitas berupa “Retret Spiritualitas Pelayanan”. Sudah dimulai dengan DPH yang sudah mengikutinya bulan Juni 2017 yang lalu; maka selanjutnya mulai di bulan Agustus 2017 akan diadakan retret bagi para pengurus lingkungan (3 gelombang), untuk OMK perwakilan dari setiap lingkungan (2 gelombang) dan para pelayan Tim Bidang di Paroki (1 gelombang). Semua ini dilakukan oleh Gereja St. Ambrosius supaya para pelayannya memiliki ketangguhan iman dan motivasi yang tulus dalam pelayanannya menghadirkan Kerajaan Allah bagi umat yang dilayani. So, disinilah perutusan Gereja. Dari dulu hingga kini intinya sama, yakni bersama semua orang yang
berkemauan baik, ikut menjauhkan pengaruh-pengaruh jahat dalam pelbagai bentuknya yang terus mengancam kehidupan. Dengan demikian Kerajaan Allah yang mengasalkan Gereja itu makin terpercaya dan makin menjadi ruang hidup yang leluasa. Oleh karenanya, kini kita pun diajak untuk berani memulai melalui hal yang kecil dan sederhana menjadi pewarta bagi sesama dengan menjadi teladan bagi keluarga dalam mewujudkan keberimanan. Kita dapat mulai dengan berkomitmen membangun Gerakan Doa Keseharian bersama keluarga ala Gerakan “Gemati” (Gerakan Mewujudkan Doa dengan Kemurahan Hati), yang akan di-launching pada bulan September nanti namun sudah disosialisasikan dalam kunjungankunjungan DPH ke lingkungan. Semoga dari keteladanan kita setiap hari memberi arti dan makna dalam menghadirkan serta mempersaksikan kasih Tuhan bagi sesama, mulai dari keluarga memberi keteladan hidup doa yang penuh syukur dan kemurahan hati. Seperti Yesus ketika ia bersyukur kepada Bapanya seperti terungkap pada awal bacaan hari ini. Orang yang mampu mengucap syukur akan menemukan jalan lapang. Mereka ini juga bisa mengajak orang lain maju terus. Itulah keleluasaan batin orang beriman. Sanggup gak yah?!
W A RT A U T A M A
- 05 -
M E M B A N G U N TATA K E L O L A P E L AYA N A N PA RO K I Sebuah Prog ram Karya Gereja Santo Ambrosius
Setelah Jokowi menjadi Presiden, apanya yang dapat kita rasakan? Apakah profilenya seorang Jokowi yang baik hati dan tidak sombong? Apakah Jokowi sebagai seorang Presiden yang tidak doyan duit? Tentu bukan karena sifat presiden secara pribadi tidak berkaitan dengan kemajuan bangsa, tetapi karena program–programnya yang dirancang dan direalisasikan. Kita merasa optimis karena pendidikan menjadi prioritas dalam pembangunan, kita merasa bangga dan terfasilitasi karena beberapa infrastruktur berupa jalan baik di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua telah dibangun, dan masih banyak lagi program-program yang meyakinkan masyarakat akan kemajuan negara Indonesia. Demikian juga Gereja Santo Ambrosius, sebagai institusi relegius tempat paguyuban umat beriman yang terus bergerak dinamis dan lestari, tentunya harus memiliki program yang dapat dirasakan oleh umat dalam hidup beriman. Gereja yang berjalan tanpa program bagai perahu yang berlayar tanpa kompas sehingga tak tahu arah harus kemana. Bagi Paroki Villa Melati Mas, sebagai kompas dalam mengarungi kehidupan menggereja adalah Arah Dasar (Ardas) KAJ yang telah ditetapkan. Oleh karenanya dalam penyusunan program gereja atau dikenal dengan “Program Karya Pelayanan” yang dijalankan, tentu berdasar pada Ardas KAJ dan telah dirancang pada saat Paroki Villa Melati Mas masih berstatus Paroki Administratif. Sesuai dengan Program Karya Pelayanan Paroki Villa Melati Mas, yang disusun pada Desember 2016 lalu, ada 2 Program Karya Unggulan yang di
canangkan selain program-program karya lain yang di cantumkan dalam SP (Sasaran Prioritas) 1 – SP 5. Sebagai Paroki baru, Romo Natalis memandu umat untuk menentukan Program Karya Unggulan Santo Ambrosius untuk tahun 2017 yaitu sesuai dengan SP 2 – berupa pendataan para Pelayan Gereja dan retreat para Pelayan Pastoral dan SP 1 – tentang gerakan membangun habitus doa dalam keluarga. SP 2 Untuk merealisasikan program tersebut, sebagai langkah awal, Romo Natalis beserta Dewan Pengurus Harian hampir setiap hari melakukan Misa Lingkungan di seluruh wilayah Gereja Santo Ambrosius. Kegiatan Misa di semua Lingkungan merupakan upaya Romo Natalis untuk melayani dan mengenal umat lebih dekat dengan melakukan dialog langsung, mendata umat, dan membangkitkan semangat umat dalam kehidupan menggereja serta mengajak umat untuk turut serta dalam pelayanan gereja. Setelah seluruh lingkungan dikunjungi, hasilnya luar biasa! Seolah umat baru bangkit dari siuman. Semangat pelayanan mulai menggeliat dan berkobarkobar. Tidak pernah dibayangkan, yang semula stigma pelayan gereja merupakan orang pesakitan karena merasa didorong ke dalam jurang pelayanan, kini menjadi terbalik, umat merasa bangga menjadi orang yang dipilih untuk dipersatukan dalam komunitas gereja dan kemudian diutus.
W A RT A U T A M A
Tepatnya pada tanggal 4 Juni 2017, seluruh pengurus gereja telah terbentuk. Ketua Lingkungan dan Wakil Ketua Lingkungan dari 45 Lingkungan yang berjumlah 106 pengurus dilantik bersama Pengurus Bidang yang berjumlah 123 pengurus atau total 229 pengurus. Jumlah ini belum termasuk tim pengurus di lingkungan yang dilantik pada Misa Lingkungan periode dua. Apabila setiap lingkungan memiliki 10 pengurus, maka total umat yang turut serta dalam pelayanan gereja sebagai pengurus adalah sekitar 450 umat + 230 umat yaitu 680 umat yang menjadi pengurus gereja. Artinya bahwa program pengurus lingkungan menjadi dua - dua dapat berjalan dengan baik karena kepedulian dan kesadaran umat menjadi orang terpanggil untuk melayani semakin banyak. Wujud Program Karya lain yang telah terealisir dan cukup membanggakan adalah adanya kebijakan koor lingkungan diharuskan lebih aktif. Masingmasing lingkungan wajib memiliki kelompok koor untuk bertugas saat misa. Kebijakan yang sulit dibayangkan ternyata mampu diwujudkan oleh umat di lingkungan dengan penuh semangat. Demikian juga tentang kebijakan pemakaian bunga hidup dalam menghias altar, dan harus dilakukan oleh umat melalui tugas lingkungan yang terjadwal, telah dijalankan sejak bulan April dan berjalan dengan baik. Tugas ini dapat berjalan setelah diadakan program pelatihan penata altar hingga 3 kali. Dalam upaya meningkatkan kemampuan tata kelola gereja yang baik dan sesuai dengan semangat hidup dalam keimanan, maka dilaksanakan beberapa pelatihan seperti pelatihan sekretaris I dan II, pelatihan bendahara I,II dan III, kemudian pendalaman pelayanan Tim Kunjungan Keluarga serta pelatihan penata altar sebagaimana disebutkan di atas. Inilah semangat organigram “Piramida Terbalik”, yaitu semangat inkarnatoris dimana umat Allah menjadi yang utama. Semangat melayani dengan setulus hati, murni dan siap sedia melayani. Lingkungan menjadi ujung tombak dalam dinamika gereja dan menjadi pelaku utama dalam tatakelola gereja. Agar terjadi sinergi dalam gerakan tata pelayanan, Dewan Paroki Gereja St. Ambrosius membentuk 7 Tim Bidang Pelayanan yang secara langsung didampingi oleh anggota DPH. Ketujuh Tim Bidang tersebut adalah: (1) Tim Bidang Pewartaan, (2) Tim Bidang Peribadatan, (3) Tim
Bidang Pelayanan, (4) Tim Bidang Persekutuan, (5) Tim Bidang Pengembangan Iman, Talenta dan Kaderisasi (PITK), (6) Tim Bidang Pemerhati (Monitoring dan Maintenance), dan (7) Tim Bidang Organisasi, Keuangan dan Kesekretariatan (OKK). SP 1 Tentang penggalakan hidup dalam habitus doa, sejatinya telah di suarakan oleh Romo Natalis sejak diresmikannya Gereja Santo Ambrosius menjadi Paroki Administratif. Kini seiring dengan program SP2 yang sudah berjalan, mulai bulan Juni lalu telah dilakukan kunjungan ke lingkungan kembali oleh Romo Natalis bersama para DPH. Kunjungan diawali dengan Misa lingkungan dan diteruskan dengan sosialisasi beberapa program bidang seperti ASAK, OMK dan PAPS. Dalam homilinya Romo menjelaskan pentingnya hidup dalam doa. Kebiasaan keluarga Katolik berdoa bersama keluarga harus terus digalakkan karena dengan doa bersama keluarga menjadikan gereja kecil dalam keluarga dapat bertumbuh. Gerakan membangun habitus doa dalam keluarga ini dinamakan GEMATI atau Gerakan Mewujudkan Doa dengan Kemurahan Hati.
Selain gerakan mewujudkan doa keluarga, dalam Misa Lingkungan, Romo Natalis juga mendorong para orang tua untuk lebih peduli terhadap pendidikan iman katolik sejak dini atau bina iman untuk BIA dan BIR. Untuk itu dalam rencana kedepan akan diselenggarakan pelatihan guru bina iman bagi Lingkungan. Diharapkan masing–masing Lingkungan dapat mengirim 5 orang yang akan dilatih menjadi guru bina iman. Itulah sebagian program yang telah kita rasakan karena telah berjalan dengan baik, dan semoga program berikutnya, yaitu mengajak umat Santo Ambrosius untuk hidup dalam habitus doa, dapat berjalan dengan baik pula sebagaimana programprogram yang lalu yang telah ditetapkan dan dijalankan. (ETS)
W A RT A U T A M A
- 07 -
M E N G E N DA P K A N S E C A N G K I R KO P I Re t r e a t D P H P a r o k i V i l l a M e l a t i M a s
Secangkir kopi yang baru saja dituang air panas kemudian diaduk akan terlihat keruh karena masih bercampur dengan bubuk kopi. Namun setelah dibiarkan beberapa lama maka kopi akan mengendap dan larutan kopi lama kelamaan menjadi tenang sehingga kopi nampak lebih bening. Analogi ini seperti Yesus setelah berkarya selalu mengasingkan diri ketempat yang sunyi bersama murid-muridnya menuju puncak gunung. Di puncak gunung yang sunyi, murid-murid Yesus dipisahkan dari kerumuman orang, atau dibebaskan dari kebisingan agar terbebas dari gangguan disekitarnya untuk diajak mengendapkan diri, dan bercermin diri, demikian disampaikan oleh Romo Natalis pada saat pembukaan retreat. Pada tanggal 10-11 Juni 2017 di Rumah Retreat Canosa Bintaro, seluruh Dewan Pengurus Harian Paroki Villa Melati Mas melakukan pengendapan diri untuk menghayati dan melihat diri sendiri dalam ketenangan dan kejernihan. Retreat yang dipandu sendiri oleh Romo Natalis, mengajak para DPH untuk menghayati makna perutusan sebagai pelayan Tuhan. Tema retreat yang diangkat adalah “para
murid yang dipilih dipersatukan dan diutus untuk melayani”. Tema tersebut memberi gambaran kepada pelayan gereja bahwa proses kemuridan Tuhan Yesus selalu melalui 3 proses yaitu, dipilih dari berbagai macam orang, dipersatukan dalam suatu komunitas, kemudian diutus untuk melayani. Kita ini murid-murid Yesus yang memiliki semangat kemuridan atau meyakini bahwa Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup. Semangat seperti itulah yang dibangun dalam retreat agar karya pelayanan kelak didasari oleh hidup beriman. Dalam retreat, Romo Natalis memandu dan mengarahkan para DPH untuk menghayati hidup secara individu dan hidup dalam komunitas dengan menggunakan beberapa permainan yang unik dan menarik. Selain itu, untuk pendalaman penghayatan, peserta juga diajak untuk berkontemplasi dalam keheningan saat malam hari dan pagi hari, untuk menghayati semangat para murid Yesus sebagai pengikut yang setia dan tulus hati agar menjadi modal bagi DPH dalam karya pelayanannya. (ETS)
W A RT A U T A M A
- 08 -
P E R J A L A N A N PA N J A N G U N T U K M E L AYA N I
Ber modal hati yang kuat, tulus dan setia dalam pelayanan Disitulah iman kita diolah. Memang dibutuhkan hati yang kuat, tulus dan setia dalam pelayanan. Jangan patah semangat menghadapi kendala atau hambatan, karena kita melayani untuk Tuhan. Ibu dua anak yang sudah dikaruniai dua orang cucu ini, masih aktif bekerja. Ditengah kesibukannya di rumah dan di kantor, beliau masih menyempatkan diri untuk melakukan pelayanan di gereja dan lingkungan. Beliau selalu berpenampilan rapih, ramah pada semua orang, dan selalu membawa aura sukacita. Pantaslah ia memiliki panggilan akrab “mam”. Beliau sangat memperhatikan kebersihan, jadi sering tidak betah melihat sampah di gereja. Itulah yang membuat beliau lalu ditawarkan untuk mengurus rumah tangga gereja. “Setelah mempertimbangkannya beberapa waktu, akhirnya saya menerima tawaran tersebut. Saya percaya Tuhan-lah yang memilih. Ajakan teman atau cara lainnya, merupakan jalan yang diberikan Tuhan untuk membawa kita pada panggilan pelayanan,” demikian ungkap bu Sherry. Berawal dari ajakan teman untuk mengikuti misa Natal di gereja Katedral Jakarta, ibu Sherry yang bernama lengkap Immanuella Sherry Hayati merasa terpanggil untuk menjadi Katolik saat usianya sudah 40-an. Melalui sebuah proses pencarian iman yang panjang, setelah mencoba ke gereja yang lain, ternyata hatinya lebih nyaman dengan ibadat di gereja Katolik. Akhirnya Ia memutuskan untuk dibaptis dan menerima sakramen penguatan pada tahun 1994. Sebagai anak tunggal yang sejak kecil sudah ditinggal ibunya, beliau dididik untuk mandiri dan mencari sendiri aktifitas yang bisa dilakukan. Termasuk, “setelah dibaptis, lalu mau ngapain?” Pertanyaan itulah yang mendorong beliau untuk mencari sendiri Ketua Lingkungan dan komunitas Katolik di tempat tinggalnya begitu beliau pindah ke Serpong tahun 2001 silam. Aktifitas pelayanannya dimulai dari lingkungan hingga ke wilayah. Lucunya, meski beliau mengaku tidak hoby bernyanyi, demi melihat adanya kebutuhan koor, beliau terpanggil untuk membentuk kelompok koor di lingkungan. Cukup lama beliau merintis dan mendampingi koor di lingkungan St. Agustinus. Dimulai dari mengajak umat satu-persatu hingga terbentuk kelompok koor yang cukup solid, namun kemudian harus kehilangan banyak anggota karena pemekaran lingkungan. Akhirnya harus dimulai dari awal lagi mencari anggota baru. Pelayanannya untuk koor dilanjut hingga menjadi pengurus Koor PPG sampai menjadi Koor Stasi di tahun 2015. Perjalanan panjang yang memberikan banyak pengalaman jatuh dan bangkit, konflik dan kembali rukun, membuat beliau semakin kuat.
Beliau juga ikut dalam kegiatan doa dan puasa yang dilakukan oleh Tim Doa PPG diawal tahun 2012. Baru kemudian, diminta untuk mengurus bagian Rumah Tangga di Dewan Stasi St. Ambrosius dan hingga kini menjadi anggota DPH di Paroki Villa Melati Mas, untuk Bidang Pemerhati dan Monitoring. Beliau selalu mengingatkan bahwa pelayanan di gereja bukanlah sebuah karier. Semangat kerendahan hati dan saling membantu harus dijaga, maka beliaupun tidak pernah pilih-pilih dalam menjalankan tugas. Meski menjadi anggota Dewan, beliau dengan ringan tangan siap membantu yang lain, karena beliaupun merasa bersyukur sering mendapat bantuan dari teman-teman. Gereja jadi rumah kedua baginya, yang harus diperhatikan dan dipelihara. Tentu saja dalam keseharian tugasnya beliau banyak berinteraksi dengan Romo. Banyak hal baru dicanangkan oleh Romo untuk mempersiapkan St. Ambrosius menjadi Paroki yang mandiri. Untuk itu tuntutan perubahan begitu dahsyat, dan beliau sempat bilang ke Romo bahwa beliau adalah “produk lama” yang mudahmudahan masih bisa mengikuti pola pikir pembaruan dari Romo. Dari begitu panjangnya perjalanan iman seorang ibu yang bersahaja dan penuh pengabdian ini, terbersit harapan agar gereja Ambrosius, yang menjadi milik kita bersama ini, dapat menjadi lebih baik. Karena kita baru merintis, masih banyak hal yang harus dikerjakan. Marilah bersama-sama kita buat perubahan. (HET)
W A RT A P A R O K I
- 09 -
A N J A N G S A N A K E R E L A S I T E R D E K AT S A AT H A R I R AYA Ku n j u n g a n Ro m o d a n D P H k e p a d a k e l u a r g a m u s l i m t e r d e k a t
Sudah menjadi tradisi di negara kita pada setiap Hari Raya untuk berkunjung dan berkumpul bersama keluarga dan relasi terdekat. Siapa sih relasi terdekat kita di Ambrosius? Agar kegiatan ibadat di gereja St. Ambrosius berjalan lancar, tentu tidak lepas dari keberadaan dan kontribusi karyawan gereja yang menjaga ketertiban, keamanan, kebersihan hingga merawat peralatan penunjangnya. Saat ini ada 8 karyawan yang terlibat dalam keseharian operasional gereja dan kegiatan misa hari Minggu. Tiga diantaranya, yaitu pak Ali, pak Haerus dan mas Yudi, adalah karyawan non-katolik. Hari raya Idul Fitri inilah saat yang tepat bagi kita untuk memberi apresiasi dan menyapa mereka sebagai sesama dan saudara. Pada hari kedua Idul Fitri, Romo Natalis bersama wakil DPH menyempatkan diri untuk beranjangsana ke rumah mereka. Rumah pertama yang dikunjungi adalah rumah pak Ali di desa Waru Jaya, kecamatan Parung, Bogor. Kami berangkat pk. 9:30 dari Villa Melati Mas, menempuh jarak 21km dalam waktu hampir 1 jam. Untungnya pak Ali sigap menunjukan jalanjalan pintas untuk menghindari kemacetan di daerah Parung. Kami disambut oleh keluarga pak Ali yang kebetulan sedang berkumpul di rumah : istri dan putrinya yang baru berusia 5 tahun, serta keluarga istrinya yang datang dari Cibinong. Perbincangan sekitar asal-usul dan kehidupan mereka sungguh menarik, apalagi ibu mertua Ali yang asli betawi begitu ramah dan terbuka. Kami juga dijamu makan siang masakan khas betawi : nasi dengan sayur goreng asam, ikan asin, tahu, tempe dan ayam goreng, tidak lupa sambal yang menambah nikmatnya masakan tersebut. Tanpa diduga Romo meminta pak Ali untuk memimpin doa makan, dengan ragu dan malu akhirnya pak Ali mau juga memimpin doa menurut agamanya.
Selesai dari sana, kami diantar ke rumah pak Haerus, yang cuma berjarak 10 menit dari rumah pak Ali. Sebuah rumah bersih dengan kebun yang asri di depan dan di belakangnya. Pak Haerus yang sudah 5 tahun bekerja di Ambrosius, bersama istri dan kedua anaknya Davi (23) dan Reza (15) menyambut kedatangan kami dengan sangat senang. Ini adalah pengalaman pertama beliau dikunjungi oleh Romo. Kami ngobrol sambil ngopi dan minum kelapa muda dari hasil kebun di belakang rumah. Pak Haerus sempat bercerita tentang pengalamannya mendampingi pembangunan gereja St. Ambrosius. Beliau melakukan pendekatan melalui RT dan masyarakat setempat yang kadang menjadi kendala saat kendaraan besar proyek memasuki lokasi gereja. Pendekatan pak Haerus sebagai security rupanya cukup mengena, dan beliau hingga kini masih menjaga relasi yang baik dengan masyarakat sekitar agar keamanan gereja tetap terjaga.
Kunjungan ketiga, ke tempat tinggal mas Yudi di daerah Cisauk. Perjalanan yang cukup menantang karena jalan menuju rumah mas Yudi bukan jalan ber-aspal. Mulai turun gerimis kecil saat mobil kami melalui jalan kecil dari tanah merah dan melewati lapangan rumput. Setiba di rumah mas Yudi, hujan lebat mulai turun. Kami disambut oleh bapak dan ibu mertua mas Yudi yang baru berusia 40-an, beserta istri dan anaknya yang baru berusia 2 bulan. Keluarga kecil yang ramah, menemani kami berbincang di halaman rumah, sambil menikmati snack hari Raya. Bapak-bapak kembali menikmati kopi hangat dan bercanda tanpa beban ditengah dinginnya udara sore sambil menunggu hujan reda.
W A RT A P A R O K I
Sempat bingung bagaimana pulangnya kalau kembali ke lapangan tanah merah yang pasti sudah menjadi becek dan licin. Tapi rupanya ada alternatif jalan kecil yang pas untuk dilewati satu mobil.
Kunjungan terakhir adalah ke rumah pak Lurah Jelupang, bapak Rahadi Mahali, yang terletak di jln. Kelurahan Ciater, di perbatasan perumahan Kencana Loka BSD. Seruput teh hangat disertai rengginang dan dodol betawi menemai perbincangan kami dengan bapak dan ibu Lurah di pekarangan rumahnya yang luas dengan udara sejuk sore hari selepas hujan. Pak Lurah yang selalu lugas bicara mengenai kerukunan
warga Vila Melati Mas. Beliau minta agar kita semua melepas identitas keagamaan pada saat kita bersama-sama membangun lingkungan yang aman tentram agar memberikan kehidupan yang lebih nyaman bagi kita semua.
Jadi siapakah sesamaku manusia? Pertanyaan yang sama dikemukakan oleh Yesus dalam Lukas 10:3037. (HET)
- 10 -
KO M U N I P E RTA M A 2 0 1 7
Para peserta telah melalui proses pembekalan selama sekitar 3 bulan. Pertemuan pertama dilakukan pada hari Minggu tanggal 19 Februari 2017 untuk sosialisasi agenda kegiatan dan penjelasan administrasi komuni pertama. Acara dihadiri oleh para peserta dan orang tua dari kelompok SD Strada Bhakti Nusa dan Kelompok Paroki, sedangkan kelompok SD Bina Nusantara melakukan aktifitas tersebut secara mandiri.
kelompok dan dilaksanakan pada periode 5 Maret-28 Mei 2017 dengan 10 kali pertemuan. Pada akhir masa pembinaan, diadakan Rekoleksi yang diikuti oleh seluruh peserta bersama kedua orang tuanya. Dalam rekoleksi tanggal 4 Juni 2017 tersebut, dilakukan kegiatan secara terpisah antara orang tua dan peserta. Para peserta menyaksikan tayangan film pembinaan iman dan diminta membuat surat kasih kepada orang tua. Sedangkan para orang tua mendapatkan renungan bertema “Menjadi Orang Tua Beriman dan Bertanggung Jawab” yang dibawakan oleh Pastor Alphonsius Gunawan, Pr. serta diminta membuat surat kasih untuk putra-putrinya. Pada akhir acara mereka dipertemukan dalam sesi refleksi, ada keharuan dan kebahagiaan di wajah mereka yang menyiratkan mereka dapat memetik makna dari rekoleksi tersebut.
Untuk dapat menerima komuni pertama semua anak harus mengikuti pembelajaran di kelompok masing-masing dengan didampingi guru atau pembina komuni pertama. Materi pembelajaran dan pembinaan disamakan untuk masing-masing
Sebagai rangkaian pembinaan iman peserta, dilaksanakan pula ritual pengakuan dosa yang didahului dengan Ibadat Tobat pada tanggal 9 Juni 2017 dengan melibatkan 3 orang pastor. Pengakuan dosa merupakan salah satu ritual bagi peserta komuni
Penerimaan Komuni Pertama yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2017 lalu merupakan yang pertama kali dilakukan di Gereja Santo Ambrosius. Peserta Komuni Pertama berjumlah 102 orang anak yang terdiri dari 38 anak kelompok SD Strada Bhakti Nusa, 35 anak kelompok SD Bina Nusantara, dan 29 anak dari kelompok Paroki.
W A RT A P A R O K I
pertama untuk melayakkan diri sebelum menyambut komuni suci. Sebagai persiapan akhir, dilakukan gladi resik pada tanggal 11 Juni 2017 agar pelaksanaan penerimaan komuni berjalan lancar. Penerimaan Komuni Pertama dilaksanakan bersamaan dengan misa minggu biasa pada tanggal 18 Juni 2017, dipimpin oleh Romo Yosef Natalis Kurnianto, Pr. dan Romo Antonius Baur Pr. dan diikuti oleh seluruh peserta Komuni Pertama
beserta orang tuanya dan umat lainnya. Dalam homilinya Romo menyampaikan harapan agar para peserta memupuk iman dengan semakin terlibat dalam kegiatan menggereja, misalnya menjadi Putra Altar dan Putri Sakristi. Dan kepada para orang tua diingatkan akan kewajibannya untuk melakukan pendampingan iman bagi putra-putrinya. Pada akhir Misa, para peserta berfoto bersama Romo dan Pembina sesuai kelompok masing-masing serta mendapatkan sertifikat dan souvenir. (YP)
W A RT A P A R O K I
12
B A K S O S S A N TO A M B RO S I U S 2017
Kepedulian umat gereja St. Ambrosius terhadap lingkungan sosial di sekitarnya tidak perlu diragukan lagi. Sikap berbela rasa dan berbagi terhadap saudara–saudara non Katolik telah ditunjukkan dalam kegiatan Bakti Sosial St. Ambrosius pada tanggal 17 Juni 2017 di daerah seputar Gereja, tepatnya di RW 06, Kampung Baru, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara. Sebanyak 530 paket sumbangan dari 45 lingkungan Gereja St. Ambrosius telah di distribusikan ke warga 6 RT di wilayah RW 06 Kampung Baru sebanyak 500 paket, dan 30 paket dibagikan kepada pegawai dan satpam sekitar gereja. Bakti sosial berupa pemberian sumbangan paket sembako yang berisi beras, minyak, terigu dan gula pasir telah diterima oleh warga RW o6 dan disambut baik oleh tokoh masyarakat, antara lain Lurah jelupang Rahadi Mahali.
Acara Baksos 2017 yang melibatkan seluruh umat Gereja Santo Ambrosius berlangsung dari pukul 15:45 hingga menjelang berbuka puasa. Acara dilanjutkan dengan berbuka bersama dengan suasana yang ramah dan penuh sukacita. Semoga acara Bakti Sosial yang telah terselenggara semakin menumbuhkan rasa berbela rasa umat terhadap sesama dan semakin nyata mewujudkan arah dasar kehidupan iman kita dalam bersikap adil terhadap saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air Indonesia. (Eff)
A N E K A W A RT A
- 13 -
M i s a L i n g k u n g a n d a n Ku n j u n g a n D P H y a n g Pe r t a m a
Baru 30 Mei lalu kami misa bersama Romo Natalis dalam rangka perayaan Pesta Nama Santa Pelindung kami, St. Gisela, tiba-tiba dapat menjadwal kunjungan Dewan Paroki Harian pada pertengahan Juni. Lumayan kaget, tapi merupakan suatu kehormatan bagi kami mendapat kesempatan pertama dikunjungi oleh Pastor Paroki dan Tim DPH, sebagai kelanjutan program pelayanan DPH dan Dewan Pleno yang baru dilantik beberapa waktu lalu. Lingkungan St. Gisella, merupakan bagian dari wilayah 1 paroki Villa Melati Mas. Lingkungan kami merupakan lingkungan baru hasil pemekaran dari lingkungan St. Yudith wilayah 21 Paroki St Monika Serpong. Pemekaran lingkungan dilakukan pada awal tahun 2015 karena jumlah umat di lingkungan telah mencapai lebih dari 60 KK.
Saat ini lingkungan memiliki umat sebanyak 44 KK, dengan komposisi 35 KK di perumahan Serpong Park Blok G dan 9 KK di perumahan Laverde. Dalam kunjungannya pada tanggal 13 Juni 2017 tersebut Romo Yoseph Natalis Kurnianto, Pr. berkenan mempersembahkan misa dan melakukan berkat pengutusan bagi tim pengurus lingkungan yang baru untuk masa jabatan tahun 2017 s/d 2020. Sebagai tanda dimulainya karya pelayanan pengurus baru kepada warga di lingkungan, Ketua Lingkungan yang lama Bpk. Yulianus Arymurti Yuli Kurniawan dan ketua lingkungan yang baru Bpk. Septimius Hartono melakukan pemotongan tumpeng bersama dengan disaksikan oleh Romo Natalis. Dalam homilinya Romo Natalis berpesan agar anak-anak sejak dini
diajarkan mengenal Yesus melalui sarana BIA, BIR dan OMK. Keluarga disarankan untuk selalu berdoa bersama setiap hari, baik doa makan atau mau tidur malam, dibiasakan berdoa bersama bukan berdoa sendiri-sendiri. Pesan dilanjutkan oleh Dewan Paroki Harian dengan melakukan sosialisasi terkait program kerja yang telah disiapkan oleh Paroki, antara lain : program GEMATI, ASAK (Ayo Sekolah Ayo Kuliah) dan program OMK. Meski cuaca hari itu kurang bersahabat, ditengah hujan lebat, acara tetap dipenuhi oleh kehadiran 50 warga lingkungan. Mereka dengan sangat antusias mengikuti misa dan sosialisasi program kerja dari DPH, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang terjadi hingga malam hari. (SH)
A N E K A W A RT A
- 14 -
K I TA A DA L A H A I R K e b e r s a m a a n Wa r g a d i l i n g k u n g a n S a n t o Yu l i u s sukacita. Suara tawa terdengar di setiap sudut, dalam acara games, ada pula yang sibuk menata piring-mangkuk untuk makanan, dan para Bapak sibuk bergantian membakar Ikan. Sungguh suatu pemandangan yang menyegarkan hati, semua orang begitu antusias dan acara berhasil dilaksanakan berkat partipasi dari semua umat secara gotong-royong. Semangat inilah yang mencerminkan semangat air. Dalam mitologi Yunani, “Air merupakan prinsip dasar dari semua mahluk”. Semakin anda mengenal air, semakin jelas anda melihat diri sendiri. Untuk selanjutnya anda akan mampu melihat masyarakat, bangsa, dunia, bumi, alam semesta, dan bahkan Sang Pencipta. Itu yang diungkapkan oleh Dr. Masaru Emoto, dalam bukunya The Secret Life of Water. Air memberi kehidupan, karena ia dapat bergerak fleksibel kemana saja. Karena itu ada pepatah di dalam hidup, kita harus mau menjadi seperti air yang mengalir, sedia dibelokkan kemana saja. Artinya, janganlah kita kaku dan membeku, sebab dengan begitu kita tak dapat memberikan diri ke tempat yang membutuhkan. Semangat air adalah semangat kebersamaan. Solidaritas dalam kebersamaan mengalahkan sikap egois dari masing-masing pribadi di dalam tim atau komunitas. Tidak salah jika program dan kegiatan di lingkungan kami, Santo Yulius, berpedoman pada semangat air. Disetiap kesempatan dan kegiatan semua warga begitu bersemangat, mencerminkan kebersamaan dengan saling melayani satu sama lain.
Seperti dalam kegiatan menyambut tahun baru di awal tahun 2017, kami melakukan Ibadat Syukur di rumah salah satu warga di perumahan Golden Park. Umat terlibat secara aktif dalam persiapannya, berkontribusi dalam beragam aktfitas, mulai dari memasang tenda, menyiapkan sound system, menyumbang masakan dari rumah, membawa buah, minuman, snack, serta tidak lupa daging ayam dan seafood untuk acara barbeque. Lebih dari 100 umat hadir dalam Ibadat Syukur yang dipimpin oleh pak Winoto prodiakon di lingkungan. Selesai ibadat acara dilanjutkan dengan games dan barbeque. Seluruh warga tampak mengikuti kegiatan dengan penuh
Dan sesungguhnya, kita terbuat dan hidup dari “Air”. Karena itu kata pemazmur, manusia yang menuruti perintah Sang Pencipta adalah “seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya, apa saja yang dibuatnya berhasil”. Perlu ada saat dimana kita sungguh membayangkan Sang Pencipta sebagai “Air”, yang tanpanya kita akan mati, tidak mempunyai hati dan rasa terhadap sesama. Semoga kita senantiasa menjadi Air dalam komunitas dan kehidupan pelayanan kita. (YAS)
A N E K A W A RT A
- 15 -
M E N I K M AT I K E B E R S A M A A N T E R A K H I R D E N G A N RO S A R I O
Rosario di lingkungan Keluarga Kudus perumahan Residence One tahun ini terasa berbeda, bukan karena untuk kali ini rosario dilakukan setiap hari (kecuali Sabtu dan Minggu), namun karena ini merupakan doa rosario bersama kami yang terakhir sebelum pemekaran lingkungan dilakukan. Seiring dengan perkembangan jumlah umat yang sudah mencapai 90 KK, pemekaran lingkungan-pun dilakukan menjadi 3 lingkungan, yaitu : Lingkungan Keluarga Kudus, meliputi wilayah Cluster Red & White Diamond, Ruko Golden Boulevard dan Cluster Edelweis BSD, dengan jumlah umat 45 KK Lingkungan St. Gregorius Agung, meliputi Cluster Sapphire, Sapphire Boulevard dan Red & Blue Sapphire, dengan jumlah umat 19 KK
Lingkungan St. Yohanes Paulus II, meliputi Cluster Jade dan Cluster Ruby, dengan jumlah umat 25 KK
Perjalanan iman lewat doa rosario bersama menjadikan hubungan antar umat lebih akrab. Ritme doa yg didaraskan secara khusuk dan perlahan pada setiap butiran rosario secara tidak langsung telah menjalin ikatan erat antar warga. Meski ada beberapa hari yang mengalami tantangan cuaca, namun minat umat untuk tetap hadir dan berdoa rosario bersama tidak pudar. Setidaknya minimal ada sekitar 20 umat yang hadir dalam setiap pertemuan. Pertemuan ditutup dengan Misa di kediaman salah satu warga serta pembagian kenang-kenangan berupa rosario buatan tangan Ibu Lilik dari Cluster Diamond Residence One. Ada sukacita dan haru terbersit diujung pertemuan rosario bersama ini karena setelahnya masing-masing lingkungan yang baru dimekarkan akan menjalani secara mandiri pertumbuhan iman warganya. Cendera-mata rosario itu menjadi simbol harapan kami agar devosi warga kepada Bunda Maria akan terus berlanjut.
(Tim Liturgi Residence One - Lingkungan Keluarga Kudus, Gregorius Agung & Yohanes Paulus II)
A N E K A W A RT A
16
R E KO L E K S I L I N G K U N G A N S T. K R I S TO F O RU S Vi l l a M e l at i M a s B l o k F - G
Rekoleksi, menjadi program kerja pertama yang dilaksanakan oleh pengurus lingkungan yang baru saja dilantik 14 hari lalu. Pada tanggal 18 Juni 2017, 45 umat Lingkungan Kristoforus mengadakan Rekoleksi yang mengambil lokasi di Natural Hills, Lembang. Sesuai dengan nama Santo pelindung kami, Pelindung dalam Perjalanan, umat lingkungan Kristoforus hampir setiap tahun mengadakan kegiatan jalan bersama. Perjalanan yang cukup lancar dan cuaca yang bersahabat membantu berjalannya rekoleksi keluarga yang mengusung tema “Berjalan bersama St. Kristoforus” dapat diselesaikan dengan baik seluruh sesinya. Sesi pertama, jalan menuju air terjun dalam beberapa kelompok kecil dengan misi khusus menjaga anggota keluarga masing-masing, perjuangan di jalan yang cukup terjal terbayarkan dengan pemandangan yang indah sepanjang perjalanan. Sambil melepas lelah seusai berjalan, Romo Agam, SJ. dan tim Gladiator WB-8 (para
alumni Seminari Wacana Bakti) mulai mengisi sesi demi sesi dengan topik keluarga dimana tantangan dalam mempertahankan keutuhan keluarga cukup berat dewasa ini. Spiritualitas St. Kristoforus, dari nama Christo dan Feroya, yang berarti Pembawa Kristus kiranya akan membuat umat lingkungan senantiasa menghadirkan Kristus dalam suka dan duka di keluarga. Salib bergambar perjamuan terakhir yang diwarnai bersama dan jejak kaki seluruh umat yang mengikuti rekoleksi menjadi makna simbolik persatuan umat untuk membawa Kristus dalam kehidupan dan setiap keluarga dalam lingkungan saling memperhatikan satu sama lain. Rangkaian rekoleksi sehari ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi untuk meneguhkan perutusan menjaga keutuhan keluarga dari masing-masing keluarga dan sebagai komunitas lingkungan senantiasa saling menjaga persatuan dan keutuhan setiap keluarga. Happily ever after family. (Eff)
W A RT A M U D A
WA RTA M U DA
- 17 -
Pelayanan dan Artinya dalam Hidup Kita
Teman-teman muda, kali ini tim warta muda Ambrosius, ngobrol-ngobrol dengan beberapa teman tentang pelayanan, kita simak yuk!
Hai! menurut kalian apakah: 1. Arti pelayanan dalam hidup kita menurut ajaran Tuhan Yesus ? 2. Contoh nyata dalam melayani ?
Nico
1) Melayani sepenuh hati , melayani sesama yang membutuhkan dengan sepenuh hati tanpa pamrih. 2) Menolong teman saat membutuhkan.
kevin
1) Pelayanan sepenuh hati, melayani memang karena ingin dan mau bukan karena disuruh dan juga tanpa mengharapkan imbalan. 2) Menjadi Putra Altar dalam misa.
cing-cing
1) Pelayanan sepenuh hati artinya kita melayani Tuhan dengan ikhlas dan tanpa menginginkan suatu imbalan. 2) Membantu orang tua menyapu , mengepel, mencuci piring, dan merapikan baju tanpa imbalan dan sepenuh hati.
selin
1) Arti pelayanan sepenuh hati, menurutku sih ya, kita meluangkan waktu penuh tanpa mengeluh 2) Perbuatan melayani yg mudah adalah dalam keluarga ya, contohnya membantu orang tua, dengan kemauan sendiri.
ariel
1) Bagi saya, pelayanan lebih tepatnya merupakan cara untuk berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang telah Tuhan berikan. 2) Menjadi teman dan pendengar yang baik saat teman memerlukan maupun mengiringi koor.
joan
1) Pelayanan sepenuh hati itu ketika kita mau melayani dengan ikhlas tanpa mementingkan imbalan balik. 2) Saat teman kita memiliki kesulitan belajar, kita layani dengan cara membantu tanpa mengharapkan imbalan balik.
WA RTA M U DA
A
ku yakin kalian semua pernah dengar bahkan mungkin pernah ikut kegiatan OMK. Tapi apakah kalian tahu visi misi OMK dan kegiatannya?
OMK St. Ambrosius OLEH ANDREA BENITA
Menurut kak Jonathan Jordy, visi OMK adalah menyiapkan generasi muda Gereja agar siap melayani, mengajak orang muda untuk berperan aktif, mencari bibit unggul gereja, dan mengajarkan nilai nilai moral dan rasa syukur. Untuk itu, misi OMK akan dicapai dengan membuat acara OMK yang dapat mempererat hubungan antar orang muda Katolik dan memunculkan potensi unggulan setiap OMK.
Sedangkan struktur kepengurusan OMK terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi Olahraga, Seksi Lingkungan Hidup, Seksi Tour de Ambro, Seksi Sosial dan Donor Darah, Seksi Publikasi dan Dokumentasi, Seksi Musik, dan Seksi Koor, dengan pendamping Om Frits Supit. OMK punya beberapa acara seru, lho. Pertama, ‘Meet and Greet OMK” tiap Sabtu akhir bulan. Kedua, ‘Tour de Ambro’ untuk memperkenalkan OMK ke wilayah – wilayah. Seksi Musik yang mengumpulkan anak muda berbakat musik untuk gabung dalam Orkestra OMK. Bagi yang senang menyanyi, bisa ikut kegiatan koor. Untuk yang hobi olahraga juga ada kegiatan olahraga bersama. Menurut kak Jordy, dengan menjadi ketua OMK ia jadi tahu sukaduka mengajak kaum muda untuk ikut kegiatan, belajar arti kebersamaan, membuat acara, dan menyelesaikan masalah. Kak Jordy berpesan, “Gereja tidak akan bertumbuh dengan sendirinya, mereka butuh orang – orang kayak kita, orang – orang muda yang bisa nerusin kepengurusan Gereja dan bantu Gereja untuk jadi lebih baik. Makanya, kalau diantara kalian ada yang mempunyai suatu kelebihan apapun itu, kita yakin itu bakal sangat berguna buat Gereja kedepannya,” Cara mengikuti OMK gampang. Kalian tinggal meminta ke teman kalian yang sudah masuk ke grup LINE OMK untuk mengundang kalian ke grup tersebut. Nanti semua informasi kegiatan akan disampaikan di grup LINE tersebut. Jadi tunggu apa lagi, ayo ikut!
Matius us 8:23-27 M a t i 8:23027
WA RTA M U DA
4
Tipe Orang Muda di Gereja KALO KALIAN YANG MANA? :D
TUKANG TIDUR - Berkostum jaket / hoodie. - Duduk di aula, dekat pintu paling pojok, atau di balkon sudut atas. - Suka melihat kebawah, alias nunduk terus.
CEREWET LIAR - Rambut terawat. - Datang bergerombol. - Trendi, berjambul, atau wangi. - Olahraga mulut sama gerom bolan. - Pastinya kekinian.
JOMBLO NGENES - Datang ke gereja dengan senantiasa melirik ke kiri, kanan, atas, pokoknya semua arah deh! - Mendengarkan kotbah dengan raut muka ‘nanar’.
MASUK SURGA - Datang paling pagi. - Hafal isi kotbah tanpa terkecuali maknanya. - Pulang paling terakhir.
20
A G E N DA K A RYA P E L AYA N A N
Bidang Pewartaan Spiritualitas Kitab Suci Emmaus Journey membuka pendaftaran untuk peserta Angkatan ke-17, dewasa dan remaja, di depan gereja setelah selesai misa. Pendaftaran dibuka s/d Minggu, 30 Juli 2017. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi : Ibu Andleli (0811 838 778) atau melalui Ketua Lingkungan masing-masing. Misa Pembukaan EJ Angkatan ke-17 akan diadakan pada hari Sabtu, 5 Agustus 2017 di gereja St. Ambrosius. PERSINK (Persaudaraan Siswa/Siswi Sekolah Non Katolik) mengundang seluruh siswa/siswi untuk menghadiri pertemuan pertama yang diadakan pada hari Minggu, 23 Juli 2017 pukul 10:00 - 11:00 WIB, di ruang St. Mikael. Baptisan bayi tahap 4 akan diselenggarakan pada tanggal 6 Agustus 2017 pukul 10:30 WIB di gereja St. Ambrosius. Pendaftaran calon baptis dapat dilakukan di sekretariat gereja pada jam kerja. Pertemuan orang tua baptisan akan diadakan pada hari minggu tanggal 30 Juli 2017 pukul 10:30 WIB di ruang Rafael. Bidang Peribadatan Putra Altar dan Putri Sakristi membuka pendaftaran anggota baru di depan gereja setelah selesai misa hari Minggu, mulai tanggal 18 Juni 2017 s/d 16 Juli 2017. Bidang OKK – Organisasi, Keuangan dan Kesekretariatan) Akan diadakan rapat Dewan Pleno pada hari Minggu tanggal 16 Juli 2017 pukul 10:30 s.d 13:00 WIB. Para Ketua Lingkungan, Wakil Ketua Sub-Lingkungan, Koordinator Tim Bidang, Koordinator Sub-Tim Bidang, perwakilan Sekolah Strada dan Dewan paroki Harian diundang hadir. Registrasi dimulai pukul 10:00. Para Ketua Lingkungan diharapkan mengembalikan Kartu Keluarga yang sudah dikoreksi dan dilengkapi ke Sekretariat, sebelum Rapat Dewan Pleno tanggal 16 Juli 2017.
Pengumuman Perkawinan Akan saling menerima Sakramen Perkawinan : Pengumuman Kedua : Reynaldi Tjahjana dari Lingkungan St. Odilia dengan Suci Damayanti Soetarto Apabila Saudara-saudari mengetahui adanya halangan dalam perkawinan tersebut, dimohon untuk memberitahukan kepada Pastor Paroki. MINGGU, 16 JULI 2017 - MINGGU BIASA XV Jam
Koor
Penata Umat & Parkir
Penata Altar
Komentator
Lektor
Pemazmur
08.00 Lingk. St. Perpetua
Lingk. St. Anna, St. Gervasius (Wil. 5B)
Lingk. St. Maximillianus Kolbe (Wil. 8)
Maureen
Josephine Handoko & Winarni
Evelyn
17.00 Lingk. St. Rosa da
Lingk. St. Leonardus, St. Maria de Fatima (Wil. 7A)
Lingk. St. Maximillianus Kolbe (Wil. 8)
Yulia
Ancela & Jacinta E. Sugandi
Petrus
(Wil. 9)
Lima (Wil. 2)
Warta Ambrosius menerima partisipasi umat berupa artikel, berita, atau lainnya. Tulisan dapat dikirimkan ke Redaksi dengan alamat email:
[email protected] PENERBIT: Komsos Paroki Villa Melati Mas-Gereja Santo Ambrosius. PELINDUNG: Pastor Y. Natalis Kurnianto, Pr. PENANGGUNG JAWAB: Wakil Ketua II Dewan Paroki Harian Gereja St. Ambrosius, Aurelius Effendy, Anggota DPH bid.Pewartaan: Stefanus Kasim Syarifudin, Aaron Eren Twin Santoso. PIMPINAN REDAKSI: Ketua Tim Komsos Gereja St. Ambrosius, Adreas Thompson Djaja Burhan. REDAKTUR PELAKSANA: Hetty Atmadja. DEWAN REDAKSI: Aurilus Effendi, Stefanus Kasim Syarifudin, Eren Twin Santoso, Antonius Haris, Hetty Atmadja, Puguh Hartanto, Bambang Triono SW, Eugina. EDITOR: Bambang Triono SW. LAYOUT DESIGN: Gavin Pareira, Irene. KONTRIBUTOR: Albertus Ardian, Mika, Clarentia. REDAKTUR FOTO: Antonius Haris. FOTOGRAFER: Charles, Franz, Harkuswo, Nate, Rudy Hariyanto, Yusak Yahya, Bistok, Tommy M, Erichsen, Sari, Laurensius Felise, Dandy Rosella, Jefri Lianto, Dwi Fx. Putro, Gavin Pareira. PERCETAKAN: PT. Mitramapan Cemerlang.