VOLUME V
NOMOR 5
EDISI MEI 2015
www.ekon.go.id
Source :www.anrcg.com
INTEGRASI DATABASE PENDIDIKAN DAN DATABASE KETENAGAKERJAAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
VOLUME VI | NOMOR 5 | EDISI MEI 2015
03
Editorial
Koordinasi Kebijakan Ekonomi 04 PEMBINA: Menteri Koordinator Bidang perekonomian
Did You Know? 06
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
09
Arah Pengembangan Database Pendidikan
11
Database Ketenagakerjaan Indonesia
Resensi Buku 13
KOORDINATOR:
14
EDITOR: Edi Prio Pambudi Puji Gunawan Ratih Purbasari Kania
ANALIS:
Habibie Tak Boleh Lelah dan Kalah
Ketenagakerjaan
Bobby Hamzar Rafinus
Strategi dan Kesiapan Daerah Kantong TKI Merespon Kebijakan Moratorium
Ekonomi Domestik 17
Outlook Ekonomi Triwulan I 2015
Kegiatan Menko
Sri Purwanti, Hesti Wahyudi Surasmono Susiyanti, Trias Melia, Desi Maola Ayu Saputri,
KONTRIBUTOR:
02
E-commerce
Laporan Utama
PENGARAH:
FISIP UI
Menanti Ekfektivitas LTV
21
Kerjasama Indonesia dan Iran dalam Bidang Ekonomi dan Perdagangan
BUMN 23
Revaluasi Aset BUMN
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME V NOMOR 5 EDISI mei 2015
EDITORIAL APBN 2015 yang sebelumnya telah dikeluarkan bisa dikatakan lebih bersifat baseline dan disusun dimasa transisi pemerintahan. Adalah suatu yang lumrah jika kemudian dilakukan penyesuaian-penyesuaian untuk mengakomodasi RPJMN-2015-2019, RKP 2015 maupun visi misi Presiden terpilih. Tahun 2015 merupakan momentum yang sangat penting bagi Pemerintah baru untuk melakukan terobosan di bidang fiskal guna mendukung APBN yang lebih sehat dan berkualitas Hal ini tercermin dalam APBNP 2015, dimana terdapat peningkatan target penerimaan perpajakan sebesar 29,9% dari realisasi 2014. Upaya menjadikan penerimaan perpajakan sebagai sumber pendanaan utama dapat meminimalkan resiko keuangan dan lebih memudahkan Pemerintah dalam melakukan mitigasi resiko maupun dalam hal pengaturan penggunaannya. Dari sisi belanja negara, Pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas melalui penyesuaian harga BBM bersubsidi pada bulan November tahun 2014, dan penerapan subsidi tetap di awal tahun 2015. Kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan ruang fiskal cukup untuk membiayai program-program yang lebih produktif, dan meminimalkan kerentanan fiskal dari fluktuasi harga minyak mentah dan nilai tukar. Secara umum, terdapat beberapa pokok perubahan yang diusulkan dalam APBN-P 2015 : 1. Penyesuaian asumsi dasar ekonomi makro dengan kondisi perekonomian terkini 2. Optimalisasi penerimaan pajak non-migas dan cukai untuk mengompensasi penurunan PNBP akibat penurunan harga minyak dunia. 3. Perubahan belanja pemerintah pusat mempertimbangkan pengalihan subsidi energi kepada program-program prioritas yang lebih produktif. belanja pemerintah juga diarahkan untuk mendukung berbagai program prioritas visi dan misi Presiden, yang meliputi: dukungan sektor pendorong pertumbuhan seperti pangan, energi, maritim, pariwisata, dan industri; pemenuhan kewajiban dasar; pengurangan kesenjangan antar kelas pendapatan dan antar wilayah; dan pembangunan infrastruktur konektivitas. 4. Peningkatan anggaran transfer ke daerah dan dana desa. 5. Penurunan defisit APBNP 2015 menjadi 1,90% terhadap PDB dalam rangka Pengendalian defisit dalam batas aman. Hal ini dilakukan sekaligus tetap menjaga iklim investasi dan menjaga konservasi lingkungan
Untuk menjaga kesinambungan fiskal jangka menengah, Pemerintah harus terus berkomitmen menjaga defisit kumulatif APBN dan APBD dibawah ambang batas 3,0 % terhadap PDB sesuai dengan amanah UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME V NOMOR 5 EDISI mei 2015
03
KOORDINASI KEBIJAKAN EKONOMI
LTV bukanlah kebijakan baru yang diambil BI. Pada tahun 2012 lalu, BI juga mengeluarkan
Menanti Efektifitas LTV
peraturan serupa pada sektor properti yang
Oleh Susiyanti
Jika pada 2012 rasio LTV mencapai 30- 40
kemudian disempurnakan setahun kemudian. Namun, dalam kebijakan baru yang diambil BI, bersaran rasio LTV yang diberlakukan lebih tinggi. persen. Maka aturan LTV yang baru, kredit kepemilikan
(KPR)
atau
kredit
Bank Indonesia kembali menerbitkan aturan baru terkait rasio loan to value (LTV) untuk
berjenjang mulai dari 70 hinga 90 persen untuk
pembiayaan properti dan uang muka kendaraan
tipe dan kepemilikan rumah. Kebijakan LTV juga
bermotor. Penerbitan rasio LTV memang bukan
diberlakukan pada kredit kendaraan bermotor
yang pertama kali dilakukan Bank Indonesia (BI).
yang turun dibanding 2012. Kebijakan LTV pada
Namun, sebenarnya apa yang diinginkan BI
2015 memberi kelonggaran sebesar 25 persen
dalam penerbitan kebijakan LTV kali ini.
untuk kendaraan roda empat dan diatasnya.
Aturan baru terkait LTV pada pembiayaan
Sementara untuk kredit kendaraan bermotor
properti dan kendaraan bermotor tertuang
roda dua LTV yang diberlakukan adalah 20
dalam
persen.
Peraturan
Bank
Indonesia
No.17/10/PBI/2015 yang akan mulai berlaku
Menurut Andry Asmoro, Ekonom dari mandiri
pada bulan Juni 2015. BI beralasan penerbitan
sekuritas, meskipun dampaknya tidak akan
aturan baru LTV
dalam rangka menjaga
langsung terasa, kebijakan pelonggaran LTV
pertumbuhan perekonomian nasional agar tetap
akan berperangauh pada setidaknya 100 sektor
berada
turunan dari sektor properti yang menjadi fokus
pada
momentum
positif.
Direktur
Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Yati
dalam
Kurniati menyatakan bahwa pelonggaran LTV
pemerintah.
juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan
Sektor-sektor seperti sektor konstruksi dan
kredit dan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sedang lesu.
kebijakan
LTV
yang
dikeluarkan
pengembang akan terkena dampak langsung dari relaksasi LTV yang akan diikuti dengan
Secara umum LTV merupakan sebuah dasar atau
penyerapan tenaga kerja karena disebabkan
metode yang digunakan untuk menentukan
banyaknya
seberapa besar pinjaman yang dapat diberikan
pembangunan
kepada debitur berdasarkan aset yang dijadikan
distribusi bahan bangunan pun akan meningkat,
jaminan. Kebijakan LTV diperlukan dalam upaya
seiring
meningkatkan
proyek. Belum lagi, sektor kerajinan perabot
dengan
pembiayaan
mendorong
perekonomian
proyek
dari
perumahan.
dengan
permintaan Produsen
meningkatnya
dan
permintaan
fungsi
rumah tangga dan perlengkapan kerajinan
intermediasi perbankan. Salah satunya melalui
pembangunan gedung yang juga akan terkena
kelonggaran
dampak dari sektor properti yang berkembang.
dalam
berjalannya penentuan
perkreditan.
Penekannnya diantaranya pada sektor properti dan kendaraan bermotor.
04
rumah
kepemilikan rumah susun (KPRS) dikenakan LTV
Penyediaan kemudahan
infrastruktur dalam
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME V NOMOR 5 EDISI mei 2015
termasuk
perizinan
jaminan
baik
oleh
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah menjadi salah program yang dapat diambil oleh pemerintah untuk mendukung kebijakan BI tersebut. Selain itu, pemberian intensif bagi industri-industri kerajinan dan perlengkapan rumah tangga, juga perlu dilakukan. Sebab industri ini termasuk salah satu yang akan mendapat dampak dari kebijakan LTV.
PBI Nomor 17/10/PBI/2015 telah memberikan kelonggaran dalam rangka untuk mendorong perlambatan pertumbuhan kredit perbankan. Dengan
relaksasi
terhadap
kebijakan
LTV
tersebut, diharapkan kredit perbankan secara nasional akan tumbuh di tengah perlambatan ekonomi nasional dan diperkirakan pembiayaan KPR akan tumbuh sekitar 10-15 persen hingga
Efektitas
akhir 2015.
Kebijakan LTV mulai diberlakukan pada Juni
Seberapa besar efektivitas kebijakan LTV ini
2012 dan kemudian dilanjutkan pada September
sebenarnya
2013 hingga Mei 2015, BI kembali merilis
pertumbuhan
kebijakan ini kembali. Pada dasarnya, beberapa
kebijakan LTV ini kredit dapat tumbuh dari 11%
negara dengan perekonomian yang sedang
menjadi 12% maka bisa dianggap kebijakan
berkembang telah berhasil menerapkan LTV
relaksasi LTV ini sudah berhasil.
seperti malaysia dan Hongkong. Selanjutnya
Efektifitas dari perubahan kebijakan LTV juga
bagaimana efektifitas kebijakan LTV ini di
dipertanyakan
Indonesia?
perbankan. Salah satunya
Secara
umum,
kebijakan
LTV
yang
mulai
Tabungan
dapat
dilihat
kredit.
Jika
oleh
Negara
dari
peningkatan
dengan
sejumlah
adanya
kalangan
Ekonom PT Bank
(Persero)
Tbk
Agustinus
terapkan sejak 2012 tersebut sesuai dengan
Prasetyantoko yang menyatakan bahwa dampak
tujuannya.
pelonggran LTV dirasakan tidak akan terlalu
Kebijakan
memperlambat
telah
berhasil kredit
signifikan.
Hal
perbankan nasional. Pertumbuhan kredit bank
kebijakan
Bank
umum kepada rumah tangga untuk kepemilikan
berbarengan
rumah tinggal, ruko atau rukan, flat atau
Keuangan menurunkan batas minimal harga
apartemen, serta kendaraan bermotor melambat
properti mewah yang terkena pajak penghasilan
dari 33,18 persen pada Juni 2012 menjadi 12,28
(PPh). Kebijakan perpajakan yang baru tersebut
persen
pada
laju
LTV
pertumbuhan
Desember
2012.
ini
disebabkan
Indonesia
dengan
perubahan
(BI)
tersebut
keputusan
Menteri
Kemudian
kontradiktif dengan rencana BI melonggarkan
penerapan LTV tahap kedua juga berdampak
batas minimal rasio agunan terhadap harga jual
terhadap perlambatan pertumbuhan kredit dari
atau loan to value (LTV). Akibatnya efektivitas
22,97 persen pada September 2013 menjadi
dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan
20,66 persen pada Maret 2014.
ekonomi
tidak
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME V NOMOR 5 EDISI mei 2015
akan
terlihat.
05
DID YOU KNOW?
E-COMMERCE oleh Desi Maola Ayu Saputri
Definisi transaksi elektronik dirumuskan dari terminologi Electronic Commerce (E-Commerce) atau mengarah pada perniagaan/perdagangan. RUU ITE tidak mendefinisikan e-commerce secara jelas, hanya dalam penjelasan disebutkan: “ …transaksi seringkali direduksi sebagai perjanjian jual beli antar para pihak yang bersepakat untuk itu”. Electronic Commerce adalah kemampuan untuk membentuk
transaksi
bisnis
yang
meliputi
pertukaran barang dan jasa di antara dua pelaku bisnis dengan menggunakan peralatan dan teknologi elektronika (Indonesian Information Society Initiative, UGM).
Foto: www.innovativebyte.com
Menurut RUU ITE Pasal 1 angka 10, transaksi elektronik adalah perbuatan hukum dilakukan jaringan
dengan
menggunakan
komputer
Transaksi
secara
atau
media
elektronik,
yang
komputer, elektronik.
pada
dasarnya
adalah perikatan ataupun hubungan hukum yang
dilakukan
secara
elektronik
dengan
memadukan jaringan dari sistem elektronik berbasiskan
komputer
dengan
sistem
komunikasi, yang selanjutnya difasilitasi oleh keberadaan jaringan komputer global atau Internet. Dalam penjelasan RUU ITE disebutkan transaksi elektronik
dipandang
sebagai
bagian
dari
perikatan para pihak (Pasal 1233 KUHPerdata). Transaksi tersebut akan merujuk kepada semua jenis
dan
mekanisme
dalam
melakukan
hubungan hukum secara elektronik itu sendiri yang akan mencakup jual beli, lisensi, asuransi, dan lelang.
06
Dalam perspektif yuridis, makna yuridis transaksi pada dasarnya lebih ditekankan pada aspek materiil dari hubungan hukum yang disepakati oleh para pihak,
bukan perbuatan hukumnya
secara formil. Oleh karena itu, keberadaan ketentuan-ketentuan perikatan
tetap
hukum
mengenai
mengikat walaupun
terjadi
perubahan media maupun perubahan tata cara bertransaksi. Pihak Dalam Transaksi Elektronik Melibatkan tiga pelaku / pihak yang berbeda : 1.
Perusahaan ("business"),
2.
Konsumen ("consumer"),
3.
Pemerintah ("public administration").
Upaya perlindungan hukum dan penegakan hukum terhadap tindakan melawan hukum menurut Undang-Undang: 1.
RUU Tindak Pidana TI
2.
RUU ITE
3.
RUU Kebebasan Memperoleh Informasi Publik
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
4.
UU Perlindungan Konsumen
jasa yang dilakukan oleh pengiklan melalui situs
5.
UU Telekomunikasi
yang disediakan oleh penyelenggara Classified
6.
UU No.12 / 2002 tentang Hak Cipta
Ads. Kemudian pengiklan membayar sejumlah
7.
UU No.14 / 2001 tentang Paten
uang
8.
UU No.15 / 2001 tentang Merek
penyelenggara Classified Ads yang merupakan
9.
UU Money Laundring
objek PPh dan PPN.
10. UU Kedokteran
sebagai
biaya
transaksi
kepada
Model transaksi elektronik ketiga yaitu Daily
11. UU Penyiaran
Deals, mirip dengan Online Marketplace, tetapi
Kementerian Perdagangan menyatakan akan
alat
menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) yang
voucher. Model terakhir adalah Online Retail
mengatur
dimana kegiatan menjual barang dan/atau jasa
regulasi
perdagangan
secara
pembayaran
yang
yang
secara elektronik adalah segala bentuk transaksi
penyelenggara Online Retail kepada pembeli di
bisnis yang menggunakan teknologi informasi
situs Online Retail.
dan komunikasi. Seiring perkembangan waktu,
Dalam keempat model transaksi e-commerce ini,
definisi e-commerce menjadi meluas.
ada pembayaran imbalan atau penghasilan
Saat ini, e-commerce diartikan tidak hanya
karena
semata,
dan tetapi
pembelian juga
melalui
mencakup
internet pelayanan
pelanggan online dan pertukaran dokumen bisnis. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah memetakan empat model transaksi e-commerce, yaitu Online Marketplace, Classified Ads, Daily Deals dan Online Retail. Online
Marketplace
adalah
kegiatan
menyediakan tempat kegiatan usaha berupa toko internet dengan merchant yang menjual barang dan/atau jasa. Dalam model transaksi ini, ada imbalan dalam bentuk biaya sewa atau biaya pendaftaran dan/atau
tas
waktu
jasa
penyediaan
memajang
iklan
tempat barang
dan/atau jasa dan melakukan penjualan di toko internet melalui internet. Selain itu, ada sejumlah uang yang dibayarkan oleh Online Marketplace Merchant ke penyelenggara Online Marketplace sebagai komisi atas jasa perantara pembayaran atas penjualan barang dan/atau jasa. Model transaksi e-commerce Classified Ads
secara
jual-beli
langsung
berupa
elektronik (e-commerce). Definisi perdagangan
penjualan
dilakukan
digunakan
barang/atau
jasa
oleh
yang
merupakan objek pajak Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang akan dikenakan pajak menurut aturan perpajakan yang berlaku. Namun, transaksi e-commerce seringkali tidak sesederhana seperti pada model yang disebutkan tadi. Setidaknya, akan terjadi kondisi dimana transaksi e-commerce akan sulit dikenakan pajaknya. Kondisi pertama adalah transaksi melalui e-commerce menembus batas geografis
antar
negara
(borderless).
Kedua,
bentuk barang atau jasa yang diperjualbelikan dapat berformat digital seperti piranti lunak komputer, musik, majalah atau lainnya. Transaksi fisik bisa tidak diperlukan lagi dan digantikan dengan perpindahan bentuk digital saja. Ketiga, transaksi e-commerce terjadi begitu cepat di seluruh dunia dalam waktu singkat. Oleh karena itu,
tantangan
transaksi membuat
dalam
e-commerce aturan
mengenakan adalah
khusus
pajak
bagaimana
yang
mampu
menangkap potensi pajak atas transaksi ecommerce dengan kondisi-kondisi tadi.
adalah kegiatan menyediakan tempat dan/atau waktu untuk memajang iklan barang dan/atau
Sumber : Kementerian Keuangan
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
07
LAPORAN UTAMA Arah pengembangan database pendidikan
Database ketenagakerjaan indonesia
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
LAPORAN UTAMA
ARAH PENGEMBANGAN DATABASE PENDIDIKAN Wawancara dengan Dr. Ing. Ir. Yul Yunazwin Nazaruddin, Kepala Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan oleh Puji Gunawan dan Trias Melia
Hingga saat ini, informasi apa saja yang tercakup dalam database pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang Bapak kelola? Informasi yang ada di dalam database pendidikan kami mencakup data siswa (NIK, nilai rapor, nilai ujian, data orang tua, alamat) dimana setiap siswa diberikan unique number yang akan terus digunakan hingga perguruan tinggi untuk mempermudah proses tracing. Selain itu, terdapat informasi sekolah (data spasial, fasilitas sekolah), data guru (jumlah jam mengajar, lokasi mengajar, siswa yang diajar, gaji, tunjangan). Penjaringan data dilakukan dengan sistem pendataan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) bersifat relasional dan longitudinal yang mencakup 3 entitas data pokok yaitu satuan pendidikan, tenaga kependidikan serta data peserta didik. Berapa Jumlah personel yang mengelola database pendidikan?Apakah pengelolaan database menggunakan data APBN atau bantuan luar negeri? Saat ini, jumlah personel pengelola database mencapai 50 orang. Database pendidikan kami kelola sendiri dengan menggunakan dana yang berasal dari APBN. Dana tersebut kami gunakan untuk mengelola data server sebesar 50 TB. Di dalam forum Lembaga Produktivitas Nasional tahun 2014 sempat terkemuka bahwa terdapat database yang terpisah dari tiap Direktorat Jenderal di Kemendikbud. Apakah sudah ada upaya untuk mengintegrasikan data? Saat ini, sesuai arahan Menteri, data-data di setiap direktorat dikonsentrasikan ke pusat data dan informasi. Bagaimanakah metodologi yang diterapkan dalam memperoleh data pendidikan? Bagaimana koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam perolehan data (misalnya instansi di daerah, jenis/level pendidikan)? Agar data yang dikumpulkan sesuai dengan kondisi di lapangan dan terjaga kualitasnya, data disusun dalam tiga tahapan, yaitu tahap pengumpulan, tahap pengelolaan, dan tahap pendayagunaan (Gambar 2). Database pendidikan menyajikan informasi-informasi penting yang dapat digunakan dalam proses penyusunan kebijakan di bidang pendidikan. Apakah Bapak dapat memberi gambaran mengenai bagaimana database pendidikan berperan dalam proses perumusan kebijakan selama ini? Database yang telah diolah dan dianalisis digunakan untuk menyusun proyeksi (misal proyeksi jumlah sekolah yang dibutuhkan di tahun xxxx) dan data ini dipakai untuk menyusun RPJMN. Kendala apa saja yang ditemui dalam proses penyusunan database pendidikan? Beberapa kendala yang kami temui adalah kurangnya anggaran karena kami mengelola data pendidikan dan kebudayaan di seluruh Indonesia. Selain itu, kami juga mengalami kesulitan untuk menjangkau sekolah-sekolah di wilayah yang sulit aksesnya.
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
09
Database Pendidikan yang ideal menurut Bapak? Negara mana yang bisa menjadi acuan yang baik untuk diterapkan di Indonesia Saat ini database pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah cukup kompetitif. Saingan kita di dunia adalah Cina, Rusia, Brazil, Amerika. Namun database kita masih belum ideal karena masih dibutuhkan verifikasi validasi Selain untuk memenuhi kebutuhan pimpinan dalam penyusunan kebijakan, apakah database pendidikan bisa juga dimanfaatkan oleh masyarakat luas ? Database pendidikan juga digunakan untuk: (1) Pengembangan konsep e-monitoring di Kementerian, (2) Penyusunan profil pendidikan/indikator-indikator pendidikan, (3) Penyusunan proyeksi pendidikan, (4) Publikasi dan analisis, (5) Penyusunan konsep indeks kompetensi sekolah. Bagaimanakah arah pengembangan database pendidikan ke depan ? Di tahun 2015, terdapat tiga target pengelolaan dapodik: data berkualitas yang terintegrasi, pengembangan backbone ke daerah, dan pengembangan simpul-simpul Apakah saat ini sudah ada upaya integrasi data pendidikan dengan data lainnya? Menurut pendapat Bapak, apa saja potensi yang dapat dicapai jika database pendidikan dapat terintegrasi dengan database lainnya? Saat ini di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah ada upaya pengintegrasian data pendidikan dengan kebudayan. Menurut pendapat saya pribadi, database pendidikan memang sebaiknya diintergasikan dengan database ketenagakerjaan agar terlihat penyerapan tenaga kerja dan dapat diketahui kebutuhan sekolah. Contohnya, jika kita mengetahui demand di sektor kemaritiman meningkat, maka SMK Kemaritiman akan lebih diperhatikan.
10
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
LAPORAN UTAMA
DATABASE KETENAGAKERJAAN INDONESIA Wawancara dengan Bapak Edi Purnama, Kepala Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan oleh Puji Gunawan dan Trias Melia
Mengapa pengelolaan database ketenagakerjaan perlu untuk dilakukan? Database ketenagakerjaan mempunyai peran penting sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi, rencana dan program serta pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan di bidang ketenagakerjaan baik lingkup nasional, provinsi maupun kabupaten/kota. Selain itu, database ketenagakerjaan juga dibutuhkan sebagai bahan penyusunan kebijakan strategi, rencana dan program, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan di bidang ketenagakerjaan internasional, serta sebagai bahan penyusunan makalah, kegiatan penelitian/kajian ilmiah, dsb. Jenis data dan informasi apa sajakah yang dikelola di Kementerian Ketenagakerjaan? Hingga saat ini, jenis data dan informasi dikumpulkan dan dikategorikan berdasarkan masing-masing unit direktorat jenderal di Kementerian Ketenagakerjaan. Data dan informasi tersebut mencakup data: a.
Ketenagakerjaan umum (penduduk usia kerja, angkatan kerja, penduduk yang bekerja, pengangguran terbuka).
b. Pelatihan dan produktivitas tenaga kerja (standar kompetensi kerja, lembaga pelatihan kerja, instruktur, tenaga pelatihan, jenis program dan peserta pelatihan, pemagangan, Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP), produktivitas tenaga kerja). c.
Penempatan tenaga kerja (kesempatan kerja, pencari kerja terdaftar, calon TKI terdaftar, lowongan kerja terdaftar, lowongan kerja luar negeri yang terdaftar, lembaga penempatan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja terdaftar, penempatan tenaga kerja melalui mekanisme antar kerja, penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Penggunaan tenaga kerja asing (PTKA), pegawai pengantar kerja).
d. Pengembangan dan perluasan kesempatan kerja (usaha mandiri, tenaga kerja mandiri, Tenaga Kerja Sarjana (TKS), perluasan kerja sistem padat karya, Teknologi Tepat Guna (TTG)). e.
Hubungan
industrial
(sarana
hubungan
industrial,
permasalahan
hubungan
industrial,
pengupahan, jaminan sosial tenaga kerja (BPJS Ketenagakerjaan), koperasi pekerja/buruh, pegawai teknis penyelesaian perselisihan hubungan industrial, hubungan kerja). f.
Pengawasan ketenagakerjaan (norma kerja dan jamsostek, norma keselamatan dan kesehatan kerja, norma kerja anak dan perempuan, penegakan hukum).
Bagaimanakah proses pengumpulan data dan informasi dilakukan? Proses pengumpulan data dilakukan dalam tiga lingkup, yaitu nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Di lingkup nasional, pengelolaan data dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan (Pusdatinaker) yang memiliki tugas untuk melaksanakan pembinaan dan pengembangan serta pemantauan dan evaluasi kegiatan Pengelolaan Data dan Informasi Ketenagakerjaan Nasional serta berkoordinasi dengan unit teknis dan instansi terkait. Laporan data dan informasi di tingkat nasional disampaikan pada minggu ke-3 setiap bulan dari unit teknis di pusat kepada Kepala Pusdatinaker.
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
11
Pada lingkup provinsi, pengelolaan dilakukan oleh Sekretaris Dinas/Kepala Bidang Program, Evaluasi dan Pelaporan yang bertugas untuk melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan serta pemantauan dan evaluasi kegiatan Pengelolaan Data dan Informasi Ketenagakerjaan Kabupaten/kota/Provinsi serta mengoordinasikan unit teknis dan instansi terkait sesuai kewenangan masing-masing. Laporan data disampaikan pada minggu ke-2 setiap bulan kepada Kepala Pusdatinaker dan ditembuskan kepada Sekretaris masing-masing Ditjen di Kementerian Ketenagakerjaan. Data dan informasi di tingkat kabupaten/kota dikelola oleh Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan. Data yang dikumpulkan kemudian dilaporkan pada minggu pertama setiap bulannya kepada Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan ditembuskan kepada Kepala Pusdatinaker. Bagaimanakah dukungan Sumber Daya Manusia serta dukungan anggaran dalam pelaksanaan pengelolaan data dan informasi ketenagakerjaan? Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan di tingkat pusat saat ini didukung oleh 53 orang. Untuk penganggaran, selama ini penganggaran dirasa belum cukup memadai karena Pusdatinaker hanyalah unit pendukung (supporting unit) di Kementerian Ketenagakerjaan. Sedangkan di daerah, terdapat beberapa daerah yang belum menganggarkan kegiatan pengelolaan data di dalam APBD akibat rendahnya kesadaran dan komitmen daerah atas pentingnya data. Apakah sudah ada upaya integrasi data ketenagakerjaan dengan data lainnya? Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses integrasi tersebut? Sinergi data dilakukan dengan BNP2TKI dalam mengelola data penempatan TKI dan BPS dalam pengelolaan data ketenagakerjaan umum, untuk menyajikan data sesuai format tabel yang telah diatur pada Permenakertrans No. 1 Tahun 2014. Selain itu, sedang dilaksanakan rangkaian koordinasi dengan Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi dalam rangka link and match dunia pendidikan dan ketenagakerjaan. Dalam pengintegrasian data ketenagakerjaan, kendala yang dihadapi adalah masing-masing unit teknis memiliki aplikasi sendiri dalam pengumpulan dan pengelolaan data, sehingga data internal belum terintegrasi. Untuk dapat mengintegrasikan data di setiap unit teknis, saat ini sedang dibangun database ketenagakerjaan yang sudah dianggarkan di tahun 2015 dalam kegiatan pembangunan sistem informasi ketenagakerjaan terpadu. Bagaimanakah arah pengembangan database ketenagakerjaan kedepannya? Untuk database internal, pengembangan dilakukan dengan integrasi database yang telah dibangun di masing-masing unit menjadi satu database yang dimanfaatkan semua unit di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan
maupun
dinas
yang
membidangi
ketenagakerjaan
di
tingkat
provinsi
dan
kabupaten/kota. Selain itu, kami juga akan mensosialisasikan aplikasi yang telah dibangun atau dikembangkan untuk diimplementasikan oleh masing-masing unit sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kami juga saat ini pada prinsipnya siap untuk mengintegrasikan database ketenagakerjaan dengan database pendidikan dalam rangka link and match antara dunia pendidikan dan pelatihan. Upaya yang telah dilakukan adalah berkoordinasi dengan pihak Apindo dalam rangka link and match antara supply tenaga kerja (dunia pendidikan dan pelatihan) dan demand tenaga kerja (dunia usaha). Selain itu, kami juga kedepannya akan membentuk forum data yang beranggotakan unit data Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan, BPS dan Apindo.
12
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
RESENSI BUKU
HABIBIE TAK BOLEH LELAH DAN KALAH oleh Melanthon Tumpal dan Tumpak Ferdinand
menceritakan kisah sukses Habibie dalam merancang dan menerbangkan pesawat buatan Indonesia N-250/Gatotkoco. Dengan latar belakangnya sebagai ilmuwan di bidang teknologi, Habibie mengabdikan dirinya untuk Indonesia dengan pembuktian lahirnya pesawat N-250. Sebuah pesawat terbang tercanggih buatan putra-putri Indonesia, dan kecanggihannya diperhitungkan oleh dunia. Penerbangan perdana pesawat N-250 pada 10 Agustus 1995 menjadi tonggak awal kebangkitan teknologi Indonesia yang diperingati sebagai hari Kebangkitan Teknologi Indonesia. Banyak buku yang mengulas tuntas seorang
Bagian kedua mengenai lima puluh gagasan
Bacharuddin Jusuf Habibie, baik mengenai
brilian Habibie untuk generasi muda Indonesia.
kehidupan pribadi maupun jejak pemikirannya.
Setiap gagasan diberikan penjelasan singkat,
Salah satunya adalah buku yang berjudul
jelas dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan.
“Habibie, Tak Boleh Lelah dan Kalah” karangan
Gagasan mencakup nasionalisme,
Fachmy Casofa. Buku ini menampilkan koleksi
pembangunan, cinta, keluarga dan cita-cita.
foto Habibie dan keluarganya, mulai dari Habibie kecil, remaja, hingga pada saat
Selain itu, terdapat pembahasan tentang riwayat
menjabat sebagai presiden. Ulasan mengenai
hidup Habibie, dari kisah Ayah dan Ibu Habibie,
kehidupan pribadi Habibie diceritakan secara
proses kelahiran Habibie, masa kecilnya, masa
garis besar.
remajanya hingga menikah dengan Ibu Ainun. Dengan membaca buku ini, pembaca bisa
Buku ini merupakan sebuah persembahan untuk
menikmati kisah hidup Habibie yang inspiratif.
generasi muda Indonesia. Ada pengejaran dan
Buku ini dilengkapi dengan foto-foto penuh
pembuktian cinta mulia. Ada semangat berkarya
kenangan yang menarik, bahasa yang sederhana
tanpa jeda. Ada semangat yang kadang patah,
dan layout yang menarik dengan ukuran dan
tetapi tak jarang juga tinggi menjulang. Ada
warna huruf dalam paragraf yang berbeda sesuai
kisah manis cinta sejati berbalut kesetiaan
dengan penekanan pada isi paragraph. Kisah
hingga ujung usia.
Habibie dan 50 gagasan briliannya memberikan semangat pada anak bangsa untuk belajar dan
Secara garis besar, buku ini ditulis dalam dua
berkarya dengan cerdas sebaik mungkin dalam
bagian yaitu: menerbangkan Indonesia melalui
menggapai mimpi.
N-250 dan 50 gagasan brilian. Bagian pertama
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
13
KETENAGAKERJAAN
STRATEGI DAN KESIAPAN DAERAH KANTONG TKI MERESPON KEBIJAKAN MORATORIUM
Grafik 1.1 Penempatan Tenaga Kerja Indonesia
oleh Susiyanti Sumber: BNP2TKI, 2015
Pemerintah akhirnya memberlakukan penghentian penempatan TKI secara permanen ke 21 negara di
Kebijakan moratorium TKI secara permanen
kawasan Timur Tengah.
Beragam kebijakanpun
dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Menteri
disiapkan sebagai langkah antisipasi moratorium
Ketenagakerjaan nomor 260 tahun 2015 yang
permanen ini.
ditandatangani pada 4 Mei 2015. Adapun ke-21 negara yang dimaksud dalam SK tersebut adalah Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Irak, Iran, Kuwait,
Moratorium TKI pada sektor informal merupakan
Lebanon, Libya, Maroko, Mauritania, Mesir,
kebijakan diambil pemerintah sebagai solusi
Oman, Pakistan, Palestina, Qatar, Sudan Selatan,
beragam persoalan di sektor tenaga kerja
Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab (UEA), Yaman,
migran
dan Jordania.
ini.
Pemerintah
pernah
mengambil
kebijakan serupa pada tahun 2011. Salah satu dampak dari kebijakan ini adalah jumlah TKI di sektor informal terus menurun dari tahun ke tahun,
sedangkan
TKI
di
sektor
formal
cenderung naik. Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BNP2TKI),
jumlah
penempatan
Tenaga Kerja Indonesia tahun 2014 sebesar 429.872 orang, turun sebesar 16,07 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 512.168 orang. Dalam laporan yang dirilis BNP2TKI pada Januari 2015, disebutkan bahwa secara bertahap terjadi kenaikan persentase penempatan TKI formal. Pada tahun 2011 tercatat TKI formal 45 persen dan naik menjadi 58 persen di tahun 2014 (lihat Grafik 1.1).
14
merupakan incaran para tenaga kerja Indonesia untuk mengadu nasib. Misalnya, sepanjang 2014 Arab Saudi menempati urutan ketiga terbayak dalam penempatan TKI
Berdasarkan pada data Puslitfo Badan Nasional Indonesia
Kelompok 21 negara kawasan Timur Tengah ini
setelah Malaysia dan
Taiwan. Dalam sebuah keterangannya kepada media yang dikutip dari sejumah sumber, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri menyebutkan kebijakan keras (hard policy) terpaksa diterapkan bagi
negara-negara
penerapan
budaya
Timur
Tengah
karena
atau
sistem
kafalah
(sponsorship) yang masih kental dimana hak privasi majikan lebih kuat daripada perjanjian kerja maupun peraturan ketenagakerjaan. Secara
umum,
Menaker
menilai
langkah
moratorium yang dilakukan secara permanen ini,
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
diperlukan pemerintah untuk membenahi sistem
keamanan di negara tersebut lebih baik dari
perlindungan para pekerja informal di luar
kawasan Timur Tengah.
negeri. Harapan ke depannya, tidak ada lagi TKI yang dihukum mati karena budaya negara
Pemberdayaan kantong TKI
setempat
tindakan
Saat moratorium pengiriman TKI di lakukan 2011
perlindungan terhadap para pekerja migran
lalu, mantan Menaker Muhaimin Iskandar saat
yang bekerja pada sektor domestik.
itu langsung mengintruksikan kepada dinas-
yang
mempersulit
dinas tenaga kerja di tingkat provinsi dan Perlu Sosialisasi Pasca
kabupaten kota untuk langsung membenahi
dikeluarkanya
kebijakan
moratorium
sistem
penempatan
dan
perlindungan
TKI.
secara permanen ini, pemerintah selanjutnya
Langkah ini diambil untuk mencegah kasus-
menyiapkan beragam program-program sebagai
kasus
tindak lanjut kebijakan tersebut. Sejumlah intansi
moratorium yang diambil pemerintah saat itu.
terkait seperti Departemen Luar Negeri dan
Slogan “Jangan berangkat sebelum siap” pun
BNP2TKI
akan
sosialisasi
dan
dilibatkan program
moratorium
permanen
melibatkan
dinas-dinas
kabupaten
maupun
dalam
kegiatan
antisipasi
dampak
ini.
Sosialiasi
sosial
tingkat
di
provinsi
juga tingkat untuk
menjangkau lebih dekat kantong-kantong TKI di Indonesia. Langkah sosialisasi yang diambil pemerintah utamanya dilakukan di 25 daerah yang menjadi kantong-kantong TKI seperti Lombok Timur (NTB), Indramayu (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah). Salah satu kantong TKI yang dikunjungi Menaker
Hanif
Dakiri
adalah
kabupaten
Indramayu, basis TKI di Jawa Barat. Pada 2014. Indramayu mengirim 22.521 TKI ke berbagai negara.
Sebagian
besar
TKI
yang
dikirim
merupakan pekerja di sektor informal. Dikutip dari situs berita BeritaSatu, Menaker Hanif Dakiri dalam kunjungannya ke Indramayu menegaskan moratorium bukanlah melanggar hak warga untuk bekerja. Kebijakan ini bertujuan penataan pekerja untuk sektor-sektor informal. Menaker menjelaskan bahwa kebijakan juga berlaku di negara-negara di kawasan Asia Pasifik, seperti Hongkong, Malaysia, Singapura dan
lainnya.
Meskipun
gaji
dan
jaminan
TKI
digulirkan
ilegal
dengan
sebagai
dampak
melibatkan
dari
dinas-dinas
tenaga kerja dan instansi-instansi terkait. Balai latihan kerja kemudian dioptimalkan untuk memberikan ketrampilan kepada masyarakat, terutama di daerah basis rekrutmen TKI di Indonesia. Berdasarkan data di BNP2TKI, tercatat 25 kabupaten pengirim TKI terbayak sepanjang 2014 diantaranya Kabupaten Lombok Timur sebanyak
29.510
orang,
Indramayu
25.521
orang, Cilacap 16.013 orang, Cirebon 15.786 orang, Lombok Tengah 14.109 orang, Cianjur 11.311 orang, Kendal 11.212 orang, Ponorogo 8.869 orang, Sukabumi 8.665 orang, Karawang 8.499 orang, Subang 8.357 orang, Brebes 8.216 orang, Malang 8.114 orang, Blitar 7.973 orang, Lampung Timur 7.582 orang, Lombok Barat 7.472
orang,
Banyuwangi
7.271
orang, Tulungagung 6.723 orang, Banyumas 5.642 orang, Tegal 5.576 orang, Majalengka 5.563 orang, Pati 5.267 orang, Madiun 5.185 orang, Kediri 4.570 orang, dan Jakarta Utara 3.955 orang. Sisanya, sebanyak 182,911 orang berasal dari dari daerah-daerah lain yang di seluruh Indonesia. Sementara itu, untuk mengurangi jumlah TKI yang ingin bekerja ke luar negeri terutama untuk
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
15
domestic worker, pemerintah saat itu melalui
untuk
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
penyiapan tenaga-tenaga kerja yang kompeten.
melakukan pemberdayaan terhadap 38 daerah
Seperti kesiapan yang ditunjukan dinas terkait di
basis TKI di Indonesia. Prioritas program pemerintah saat ini adalah menciptakan lapangan pekerjaan yang seluasluasnya
untuk
mengantisipasi
dampak
moratorium ini. Pemberdayaan masyarakat di 38 kantong
TKI
dilakukan
melalui
penguatan
berbagai kegiatan dan program-program yang mendekatkan
pada
potensi daerah asal TKI,
yaitu Wira Usaha Baru, Teknologi Tepat Guna, Padat Karya Produktif, Desa Produktif, Mobil Terampil, Rumah Terampil, Program Link and Match
dengan
Kemendiknas,
peningkatan
peran perbankan dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) TKI dan pelayanan remitansi. Masyarakat diberikan berbagai jenis pelatihan untuk
meningkatkan
ketrampilan
sehingga
mereka dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri di tanah air. Jenis-jenis wirausaha yang dilakukan ayam, sapi
dan tata
bengkel
motor,
Hanif
Dakiri,
kepada
pengantin, tata
sablon
dan
meningkatkan kemampuan calon tenaga kerja yang akan berangkat. Dikutip dari situs berita Tempo, Bangkalan, Madura, juga menunjukan kesiapan serupa. Selain terus melakukan sosialisasi di kantongkantong TKI di kabupaten tersebut, pembekalan keterampilan dan pemberdayaan perempuan juga
terus
dilakukan
melalui
tersedia,
terutama
bagi
pengetahuan
teknis, praktik
kerja
juga boga,
metode lapangan,
serta strategi pemasaran hasil usaha. Terkait kebijakan moratorium secara permanen 2015,
sejumlah
Pemerintah
daerah
menunjukan kesiapan mereka. Pasca kebijakan moratorium ini diberlakukan, dinas-dinas terkait di lingkup pemerintah daerah baik Provinsi maupun
Kabupaten/Kota
gencar
melakukan
sosialiasi hingga bekerjasama dengan instansi terkait di jajaran pemerintah daerah dan pusat
16
pekerja
menjahit, merias, tata boga dan lain sebagainya.
pemberian modal usaha, proses pendampingan
tahun
calon
perempuan. Keterampilan yang diberikan seperti
percetakan,
dengan
peningkatan
keterampilan kerja di balai latihan kerja yang
Pelatihan kewirausahaan yang dilakukan pihak dilakukan
sosial,
Indramayu mengatakan pihaknya terus berupaya
pengelasam konstruksi skala kecil, dan lainnya. Kemenakertrans
dinas
ketenagakerjaan dan transmigrasi Kabupaten
konveksi,
itu, ada
dan
Kabupaten Indramayu. Saat kunjungan Menaker
pelatihan
kambing, usaha rias
pemberdayaan
seperti budidaya
menjahit dan border. Selain pelatihan
mengupayakan
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
EKONOMI DOMESTIK
OUTLOOK EKONOMI TRIWULAN I 2015 oleh Hesti Wahyudi Surasmono
Produk Domestik Bruto Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2015 mengalami perlambatan sebesar 4,7% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,0% (yoy). Hal ini didorong lemahnya kinerja beberapa komponen permintaan domestik seperti konsumsi pemerintah. Konsumsi pemerintah pada triwulan I 2015 tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya Konsumsi pemerintah tercatat sebesar 2,2% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2014 yang tumbuh sebesar 2,8% (yoy). Belum terealisasinya belanja pada beberapa kementerian dan lembaga pemerintah yang baru, serta terbatasnya belanja modal terkait dengan implementasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah mengakibatkan lemahnya kinerja konsumsi pemerintah. Konsumsi rumah tangga yang memiliki kontribusi paling besar sebesar 55% terhadap PDB tumbuh sebesar 4,7%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2014 sebesar 4,9%. Dari komponen investasi, pertumbuhan tercatat sedikit lebih tinggi yang meningkat dari 4,3 (yoy) pada triwulan IV 2014 menjadi 4,4% (yoy) pada triwulan I 2015. Komponen ekspor meskipun masih negatif namun mengalami perbaikan dari sebesar -4,5% pada triwulan IV 2014 menjadi -0.5% di triwulan I 2015. Perbaikan kinerja ekspor juga diikuti oleh penurunan impor sebesar -2.2% pada triwulan I 2015 dibandingkan triwulan IV 2014 sebesar 3.2%. Gambar 1 Porsi Pengeluaran Terhadap PDB (%)
Dari sisi sektoral (lapangan usaha), pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh sektor industri pengolahan, perdagangan dan pertanian, kehutanan dan perikanan yang menyumbang lebih dari 10% PDB (Gambar 2). Perlambatan ekonomi pada triwulan I 2015 terjadi di hampir seluruh sektor ekonomi, kecuali sektor pertanian, perdagangan, informasi dan komunikasi, dan jasa kesehatan (Tabel 2). Sektor industri pengolahan tumbuh melambat seiring dengan menurunnya permintaan ekspor dan masih lemahnya permintaan domestik. Sektor pertambangan juga menurun, bersumber dari menurunnya lifting migas dan produksi batubara. Di sisi lain, kinerja sektor pertanian, kehutanan dan perikanan meningkat akibat perbaikan kinerja tanaman perkebunan dan perikanan. Sementara itu, sektor konstruksi tumbuh melambat disebabkan oleh masih adanya sikap wait and see sektor swasta dan masih belum berjalannya proyek-proyek pemerintah. Sektor transportasi dan pergudangan melambat sejalan dengan melambatnya aktivitas perekonomian. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum juga tumbuh melambat seiring masih lemahnya konsumsi domestik dan impor yg turun
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
17
lebih tajam dari perkiraan semula. Selain itu, sektor keuangan, persewaan, dan jasa tumbuh melambat karena melambatnya kinerja subsektor jasa keuangan, real estate, dan jasa perusahaan. Di sisi lain, pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi meningkat seiring diluncurkannya teknologi broadband 4G-LTE. Gambar 2 Porsi Sektoral Terhadap PDB (%) Menurut Lapangan Usaha
Tabel 2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Produksi (%) 2014 (yoy)
Sektor
18
I
II
III
IV
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
5.3
5.0
3.6
2.8
Pertambangan dan Penggalian
-2.0
1.1
0.8
Industri Pengolahan
4.5
4.8
Listrik, Gas dan Air Bersih
3.3
Pengadaan Air Konstruksi
2014 Yoy
I-2015 yoy
qtq
4.2
3.8
14.8
2.2
0.5
-2.3
-8.1
5.0
4.2
4.6
3.9
-0.5
6.5
6.0
6.5
5.6
1.5
-7.1
3.6
3.2
2.8
2.7
3.0
2.3
0.2
7.2
6.5
6.5
7.7
7.0
6.0
-5.9
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil & Motor
6.1
5.1
4.8
3.5
4.8
3.7
-0.4
Transportasi dan Pergudangan
8.4
8.5
8.0
7.1
8.0
6.3
-1.2
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
6.5
6.4
5.9
4.9
5.9
3.6
0.1
Informasi dan Komunikasi
9.8
10.5
9.8
10.0
10.0
10.5
2.6
Jasa Keuangan
3.2
4.9
1.5
10.2
4.9
7.6
0.7
Real Estate
4.7
4.9
5.1
5.3
5.0
5.3
1.1
Jasa Perusahaan
10.3
10.0
9.3
9.7
9.8
7.4
2.2
Administrasi Pemerintahan
2.9
-2.5
2.6
6.9
2.5
4.7
-6.4
Jasa Pendidikan
5.2
5.4
7.3
7.3
7.1
6.3
-10.8
Jasa kesehatan dan Kegiatan Lainnya
7.7
8.5
9.9
6.1
8.0
7.3
-6.3
Jasa lainnya
8.4
9.5
9.5
8.4
8.9
8.0
1.8
5.1
5.0
4.9
5.0
5.0
4.7
-0.1
PDB Inflasi
Inflasi pada triwulan I 2015 terkendali dan mendukung pencapaian sasaran inflasi 2015 yakni 4,0±1%. IHK mencatat deflasi sebesar -0,44% (qtq) atau 6,38% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,49% (qtq) atau 8,36% (yoy). Penurunan ini terutama didorong oleh kelompok volatile food yang tercatat deflasi sebesar -1,98% (qtq) atau 5,87% (yoy). Kelompok administered prices juga mengalami deflasi sebesar 3,91% (qtq) atau 11,49% (yoy), terutama didorong oleh koreksi harga BBM serta dampak lanjutannya terhadap angkutan dalam kota. Koreksi harga BBM terjadi pada Januari, yaitu pada tanggal 1 Januari 2015 harga bensin turun dari Rp8.500 per liter menjadi Rp7.600 per liter dan harga solar turun dari Rp7.500 per liter menjadi Rp7.250 per liter. Selanjutnya, pada tanggal 14 Januari 2015 harga bensin kembali turun dari Rp7.600 per liter menjadi Rp6.600 per liter dan harga solar turun dari Rp7.250 per liter menjadi Rp6.400 per liter. Inflasi inti tercatat sebesar 1,25% (qtq) atau 5,04% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,70% (qtq). Penurunan tekanan eksternal terutama didorong oleh penurunan harga global di tengah tekanan pelemahan rupiah pada triwulan I 2015. Demikian pula dengan permintaan domestik yang tumbuh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Meskipun inflasi pada triwulan I 2015 secara nasional terkendali, namun beberapa daerah seperti Maluku, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara mencatat inflasi yang tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Tingginya inflasi tahunan pada beberapa daerah tersebut disebabkan kenaikan harga beras yang cukup tinggi akibat kendala pasokan dan penyaluran raskin, serta kenaikan harga ikan karena kondisi cuaca yang tidak kondusif. Nilai Tukar Nilai tukar rupiah mengalami tekanan seiring penguatan dolar AS terhadap hampir semua mata uang. Pada triwulan I 2015, rupiah secara rata-rata melemah sebesar 4,4% (qtq) ke level Rp12.807 per dolar AS. Penguatan dolar AS yang terjadi terhadap mayoritas mata uang dunia ditopang oleh ekonomi AS yang
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
19
membaik dan kebijakan Quantitative Easing oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Pada triwulan I 2015, nilai tukar mencatat peningkatan volatilitas yang juga dialami oleh mata uang negara peers. IHSG Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) triwulan I 2015 mencapai level 5.518,68 (31 Mar 2015), naik sebesar 292 poin atau 5,58% (qtq) (Grafik 1.52). IHSG beberapa kali mencatatkan rekor tinggi sepanjang waktu selama periode Januari hingga Maret 2015. Penguatan ini dipengaruhi oleh sentimen positif domestik atas rilis data beberapa indikator fundamental ekonomi Indonesia yang lebih baik dari perkiraan serta sentimen positif rilis laporan keuangan dan pembayaran dividen emiten di bulan Maret. Meskipun demikian, tekanan terhadap nilai tukar membuat penguatan IHSG relatif tertahan. Di pasar global, sentimen positif muncul dari kesepakatan Eurogroup terkait masalah utang Yunani turut membawa pergerakan positif di pasar saham domestik. Kinerja IHSG tergolong baik dibandingkan dengan pergerakan bursa saham kawasan (Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura). Pertumbuhan IHSG termasuk besar di antara negara kawasan dan berada di bawah Filipina (9,8%), tetapi masih berada di atas Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Neraca Pembayaran Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2015 mencatat surplus, terutama ditopang oleh defisit transaksi berjalan yang menurun. Defisit Transaksi Berjalan Triwulan I 2015 menurun menjadi sebesar 3,8 miliar dolar AS (1,8% PDB) lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 5,7 miliar dolar AS (2,6% PDB). Defisit tersebut juga lebih rendah dari defisit pada triwulan yang sama pada 2014 sebesar 4,1 miliar dolar AS (1,9% PDB). Peningkatan kinerja transaksi berjalan terutama ditopang oleh perbaikan neraca perdagangan migas seiring dengan menyusutnya impor minyak karena harga minyak dunia yang lebih rendah dan turunnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebagai dampak positif dari reformasi subsidi yang ditempuh Pemerintah. Di sisi nonmigas, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat lebih rendah akibat turunnya ekspor nonmigas (-8,0% yoy) seiring dengan dalamnya penurunan harga komoditas, meskipun impor nonmigas juga mencatat penurunan -3,7% (yoy). Perbaikan kinerja transaksi berjalan juga disumbang oleh berkurangnya defisit neraca jasa mengikuti turunnya impor barang, berkurangnya pengeluaran wisatawan nasional selama berkunjung ke luar negeri, dan turunnya neraca pendapatan primer seiring dengan pola musimannya. Sementara itu, transaksi Modal dan Finansial triwulan I 2015 tetap surplus. Transaksi modal dan finansial mencatat surplus pada triwulan I 2015, terutama ditopang oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio dan investasi langsung. Pada investasi portofolio, secara akumulatif aliran masuk modal portofolio asing pada triwulan I 2015 lebih besar dari inflow pada triwulan IV 2014. Di sisi lain, aliran masuk investasi langsung pada triwulan I 2015 tercatat sebesar 5,3 miliar dolar AS. Besarnya arus masuk investasi langsung tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap kondisi fundamental ekonomi Indonesia serta prospek pertumbuhan ekonomi kedepan yang terjaga dengan baik. Namun, surplus transaksi modal dan finansial triwulan I 2015 lebih rendah dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya yang mencapai 8,9 miliar dolar AS terutama karena meningkatnya penempatan simpanan sektor swasta di luar negeri dan penarikan pinjaman luar negeri swasta yang lebih rendah.
20
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
KEGIATAN MENKO
KERJASAMA INDONESIA DAN IRAN DALAM BIDANG EKONOMI DAN PERDAGANGAN Oleh Melanthon Tumpal dan Tumpak Ferdinand
Menindak
lanjuti
Indonesia-Iran
pembicaraan bidang
Foto: ekon.go.id
kerjasama
ekonomi
1.
dan
Bidang perdagangan, investasi, dan industri
perdagangan antara Presiden Joko Widodo
Di bidang industri, kedua negara
dan Presiden Iran Hassan Rouhani pada
sepakat
Konferensi
Menteri
pengembangan industri petrokimia di
Koordinator (Menko) Perekonomian Republik
Indonesia dengan suplai bahan baku
Indonesia
melakukan
dari Iran, serta mendukung minat
kunjungan kerja ke Iran pada tanggal 25 Mei
pengusaha Indonesia untuk memasok
2015.
suku cadang turbin untuk memenuhi
Asia (RI)
Pada
Perekonomian
Afrika
2015,
Sofyan
Djalil
kunjungannya, yang
didampingi
Menko Menteri
ESDM dan pejabat dari Kementerian terkait, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BUMN
terkait,
berkesempatan
serta
pengusaha
KADIN,
untuk
bertemu
dengan
sejumlah pejabat tinggi Iran.
Perindustrian,
Pertambangan, Menteri
mendukung
kebutuhan Iran. 2.
Perbankan dan Keuangan Di bidang perbankan dan keuangan, kedua belah pihak menyadari bahwa penurunan
kerjasama
perdagangan
maupun investasi bilateral disebabkan
Iran diwakili Wakil Presiden Iran, Menteri Perdagangan,
untuk
Energi,
dan Menteri
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Gubernur Bank Sentral Iran, serta para pengusaha yang terhimpun dalam Kamar Dagang, Industri, Perdagangan, dan Agrikultur Iran.
oleh hambatan pada sistem keuangan dan
pembayaran.
sepakat
mencari
memfasilitasi investasi
Kedua
negara
cara
untuk
perdagangan dengan
dan
memperkuat
kerjasama di bidang perbankan dan keuangan.
Pada kunjungannya, Menko Perekonomian membawa tiga pokok pembahasan yaitu:
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
21
Menko Perekonomian beserta delegasi juga mengunjugi Pardis Silicon Valley, berjarak 30 3.
menit perjalanan dari Tehran. Tempat ini
Energi Di bidang energi, kedua pihak sepakat untuk
mendukung
pembangunan
kilang minyak di Indonesia dengan pasokan minyak mentah dari Iran. Selain itu, Indonesia mengharapkan partisipasi Iran dalam pembangunan proyek pembangkit listrik 35.000 MW. Dalam pertemuan ini dibahas juga kerjasama lainnya yang meliputi kerjasama di bidang pertanian, infrastruktur, transportasi udara, penelitian dan teknologi, pendidikan, serta kerjasama antar kamar dagang kedua negara. Selain agenda tersebut, Menko Perekonomian berkesempatan
berkunjung
ke
Universitas
Imam Khomeini di Kota Qom untuk berdiskusi dengan
para
mahasiswa
Indonesia
yang
belajar di sana. Sofyan Djalil berpesan kepada para
mahasiswa
untuk
terus
menjaga
semangat belajar, karena kesempatan belajar di luar negeri, apalagi mendapat beasiswa
merupakan
sebuah
pengembangan
cluster
ilmu
dan
teknologi dari berbagai disiplin ilmu. Tempat ini
dibuka
pada
tahun
2012
dan
telah
menghasilkan sejumlah paten dan teknologi teregistrasi,
yang
sebagian
besar
sudah
digunakan secara komersial. Diskusi dan tanya jawab
antara
Menko
Sofyan
dan
pihak
pengelola menunjukkan ia cukup terkesan dengan konsep yang ditawarkan serta manfaat yang dihasilkan oleh tempat ini. Sebagai hasil dari pertemuan ini, kedua Ketua Sidang Minutes
pihak of
telah
The
menandatangani
11th
Session
of
The
Agreed Joint
Commission on Economic and Trade Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Islamic Republic
of
Iran
yang
mencakup
kerjasama
berbagai program strategis yang telah dibahas sebelumnya.
adalah kesempatan berharga, sebagaimana banyak yang diimpikan oleh para pelajar yang berada di Indonesia.
22
tempat
pengetahuan
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
BUMN
REVALUASI ASET BUMN
Orde
Baru.
Bambang
Pada
pemerintahan
Yudhoyono,
isu
revaluasi
Susilo aset
perusahaan-perusahaan milik Negara juga sempat
muncul.
Menteri
Koordinator
Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli juga sempat mendengungkan ide tersebut saat menjabat Menko Ekuin di era Presiden Megawati Soekarno Putri. Pada saat itu, sebagai contoh, PLN mengalami posisi kas minus Rp 9 triliun dan nilai aset Rp 50 triliun.
Oleh Susiyanti Demi bersaing di pasar global, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan revaluasi aset. Presiden menargetkan revaluasi aset perusahaan-perusahaan BUMN selesai dalam satu sampai dua tahun ke depan.
mendorong
pertumbuhan ekonomi
nasional dan menjadikan Indonesia sebagai salah
satu
negara
dengan
pertumbuhan
ekonomi terkuat di Asia. Hingga saat ini tercatat ada 700 BUMN, baik yang langsung dimiliki
oleh
pemerintah
maupun
PLN meningkat dari Rp 50 triliun menjadi Rp 200 triliun. Sementara, posisi kas dari minus Rp 9 triliun meningkat tajam menjadi Rp 104 triliun. Revaluasi aset dinilai oleh beberapa kalangan merupakan langkah yang strategis. Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan nilai aset
BUMN memiliki potensi yang cukup besar dalam
Setelah melakukan revaluasi aset, nilai aset
anak
perusahaan BUMN, bergerak di berbagai bidang dan tersebar di seluruh Indonesia. Revaluasi aset BUMN bukanlah hal baru. Isu ini pernah muncul dan kembali hilang pada era
dari 119 BUMN saat ini mencapai Rp 4.500 triliun.
Angka
tersebut
berdasarkan
perhitungan per Desember 2014. Harapannya, revaluasi aset dapat membuat perusahaan nasional menjadi lebih kuat. Dikutip dari situs berita Tempo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
Sofyan
Djalil
mengatakan
BUMN dapat segera melakukan revaluasi aset untuk bersaing dengan perusahaan dunia. Pemerintah berencana mencanangkan pajak yang akan dikenakan kepada BUMN yang telah melakukan revaluasi aset.
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
23
BUMN yang asetnya direvaluasi secara berkala
terhadap BUMN akan meningkat. Kepercayaan
ditujukan pada BUMN yang solid dan terdaftar
yang tinggi akan meningkatkan brand image
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah hanya
(citra merek) masing-masing BUMN. Merek
119 BUMN. Artinya, sebagian besar aset BUMN
merupakan intangible asset (aset tak berwujud)
saat ini masih menggunakan basis valuasi
yang nilainya sangat tinggi. Kepercayaan yang
puluhan tahun silam. Dengan demikian, aset
tinggi dari segenap stakeholders (pemangku
BUMN yang sebenarnya bisa bernilai di atas
kepentingan)
pada
Rp 4.500 triliun.
meningkatkan
kredibilitas
akhirnya
akan
perusahaan-
perusahaan milik negara. Ekonom
dari
Intelligence,
The
Indonesia
Sunarsip
Economic
dalam
salah
satu
Modal
tersebut
dapat
digunakan
saat
tulisannya mengatakan, revaluasi aset dapat
perusahaan-perusahaan tersebut menerbitkan
meningkatkan leverage (daya ungkit) BUMN
obligasi,
hingga 1,5 kalinya atau hingga Rp 6.000 triliun.
offering/IPO
Peningkatan
perdana),
nilai
meningkatkan
BUMN
kapasitas
ini
akan
BUMN
untuk
melangsungkan (penawaran menjalin
initial
public
saham
umum
aliansi
strategis,
mengakuisisi perusahaan lain, ataupun saat
mendapatkan tambahan pendanaan eksternal,
melakukan
aksi
korporasi
lainnya.
Aksi
tanpa pemerintah kehilangan satu lembar
korporasi di pasar modal, seperti emisi global
saham pun di BUMN.
(global bond) atau IPO dengan target investor asing dalam porsi besar, merupakan wahana
Revaluasi aset BUMN
dapat memberikan
paling efektif untuk mempromosikan BUMN,
dampak yang luar biasa. Jika BUMN direvaluasi
pemerintah, dan perekonomian domestik ke
dengan menggunakan basis penilaian saat ini,
internasional.
nilai
aset
dan
nilai
buku
perusahaan-
perusahaan BUMN akan melonjak. Alhasil,
Promosi
perusahaan-perusahaan
banker di luar negeri dapat meningkatkan
milik
negara
bisa
yang
dilakukan
para
internasional
investment
mengajukan pinjaman jauh lebih besar kepada
kepercayaan
perbankan dan lembaga pembiayaan lainnya.
investasi tanah air. Harapannya, akan semakin
terhadap
iklim
Dengan modal lebih besar, mereka dapat lebih
banyak investor asing yang menanamkan
ekspansif.
modalnya di Indonesia baik di level portofolio maupun juga di sektor riil.
Ekspansi
perusahaan-perusahaan
BUMN
tersebut juga akan memiliki daya ungkit terhadap
perekonomian,
bersentuhan
langsung
jika
dengan
mereka
Tantangan Revaluasi Aset
program-
program prioritas yang sedang dilaksanakan
Sejumlah
pemerintah,
misalnya
mengimplementasikan
infrastruktur.
Semakin
pembangunan gesit
tantangan
muncul revaluasi
dalam aset.
BUMN
Revaluasi aset memiliki konsekuensi pajak
infrastruktur berekspansi, semakin cepat pula
yang harus dibayar BUMN. Secara teori,
proyek-proyek
revaluasi
infrastruktur
dibangun
di
tengah terbatasnya pendanaan dari APBN.
aset
tidak
menyebabkan
penambahan aset secara kas, tetapi pajak yang muncul dari proses tersebut, harus dibayar
24
Tak kalah penting, dengan adanya revaluasi
secara kas. Di posisi ini, pemerintah dapat
aset,
bisnis,
melakukan Penyertaan Modal Negara (PMN)
konsumen, masyarakat, maupun pemerintah
untuk mengkonversi pajak yang timbul dari
kepercayaan
kreditor,
mitra
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
kegiatan revaluasi aset. Dalam hal ini tidak ada
Pada akhirnya, tujuan Pemerintah adalah
yang dirugikan, karena Kementerian Keuangan
membantu
tetap
negara
mengakui
perpajakan.
adanya
Namun,
penerimaan
BUMN
tidak
perusahaan-perusahaan untuk
meningkatkan
milik kinerja
harus
keuangannya, melalui perbaikan nilai aset yang
membayar pajak secara kas karena telah
terkena dampak depresiasi rupiah dan inflasi.
dikonversikan menjadi saham.
Dengan perbaikan kinerja keuangan, ada ruang bagi perusahaan untuk melakukan
Lebih lanjut, revaluasi ternyata juga dianggap
ekspansi usaha. Manfaat lainnya adalah, beban
sebagai
bagi
arus kas pajak saat revaluasi menjadi lebih
milik
ringan, karena tariff PPh revaluasi lebih rendah.
revaluasi
Beban PPh pada tahun-tahun setelah revaluasi
sesuatu
yang
menakutkan
sebagian
perusahaan-perusahaan
pemerintah
tersebut.
Jika
hasil
menyebutkan nilai aset perusahaan lebih
juga lebih rendah.
tinggi dari aset sebelumnya, selisih aset tersebut
nantinya
akan
dikenakan
pajak
sebesar 10%.
Dua opsi yang akan dipertimbangkan oleh pemerintah ini cukup kreatif. Hingga saat ini, belum
pernah
ada
kebijakan
untuk
Terlepas dari tantangan yang ada, revaluasi
mengkonversi pajak revaluasi aset menjadi
aset harus segera dilaksanakan. Pemerintah
penyertaan modal negara di sebuah BUMN.
bersama parlemen dapat memutuskan opsi
Ide ini cukup positif jika dijalankan walaupun
yang paling murah, minim risiko, dan tidak
ada
berbenturan dengan undang-undang untuk
Misalnya, potensi penerimaan pajak yang akan
metode
aset
berkurang. Akan tetapi, hal itu bukan masalah
berpotensi menjadi salah satu kunci Indonesia
besar, karena pemerintah bisa mendapatkan
untuk keluar dari perlambatan ekonomi.
gantinya dari dividen dari BUMN.
revaluasi
aset.
Revaluasi
dampak
negatif
yang
ditimbulkan.
Ide Kreatif Pemerintah dalam hal ini memiliki beberapa opsi
tersendiri.
Menurut
Menteri
BUMN,
pemerintah mempertimbangkan PMN dalam bentuk penghapusan pajak bagi BUMN dalam periode tertentu. Konsekuensinya, langkah tersebut
akan
meningkatkan
kepemilikan
jumlah saham pemerintah di perusahaan. Alternatif
lainnya,
perusahaan-perusahaan
BUMN tersebut akan diberi kemudahan seperti dapat mencicil pajaknya hingga 10 tahun mendatang. Kedua alternatif tersebut belum final dan masih dalam pembahasan.
TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN VOLUME VI NOMOR 5 EDISI APRIL 2015
25
Untuk informasi lebih lanjut hubungi: REDAKSI TINJAUAN EKONOMI DAN KEUANGAN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gedung Sjafruddin Prawiranegara (d.h. Gd. PAIK II) Lantai 4 Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2 – 4 Jakarta, 10710 Telp. 021-3521843, Fax. 021-3521836 Email:
[email protected]
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan dapat diunduh pada website www.ekon.go.id