VLSM (Variable Length Subnet Mask) Joko Christian,S.Kom
Sejarah
Subnetting tradisional memungkinkan pembuatan subnet hingga 1 tingkat, namun masih memiliki beberapa kekurangan, diantaranya : 1. 2.
Setiap subnet memiliki ukuran host yang sama Jumlah subnet yang dibuat pasti kelipatan 2, tidak efisien untuk kasus jaringan tertentu
Besar dan banyaknya subnet yang harus digunakan ditentukan oleh jaringan yang memiliki jumlah host terbanyak, meskipun jaringan lain hanya memiliki host sedikit.
Contoh
Sebuah perusahaan kecil memiliki jaringan kelas C, 201.45.222.0/24. Memiliki 6 sub network pada perusahaan tersebut. 4 subnet pertama (S1, S2, S3 dan S4) relatif kecil, masing-masing 10 host. Namun, subnet kelima (S5) untuk produksi membutuhkan 50 host dan subnet keenam (S6) untuk divisi teknis memerlukan 100 hosts. Jumlah host total ialah 190 host, masih dalam kapasitas jaringan 201.45.222.0 yang maksimum memiliki 254 host
Contoh : solusi dengan subnet tradisional
Jika dirancang dengan subnet tradisional, maka jaringan 201.45.222.0/24 tidak memadai, karena subnet terbesar (S6) menjadi dasar perhitungan jumlah host minimal. Dengan subnet tradisional, tiap subnet harus memiliki kapasitas 126 host (menggunakan prefix /25) Sehingga didapat 6 subnet sebagai berikut: network id/prefix
Jaringan
Kapasitas
kebutuhan
201.45.222.0/25
S1
126 host
10
201.45.222.128/25
S2
126 host
10
201.45.223.0/25
S3
126 host
10
201.45.223.128/25
S4
126 host
10
201.45.224.0/25
S5
126 host
50
201.45.224.128/25
S6
126 host
100
Contoh : solusi dengan subnet tradisional
Terlihat pada tabel bahwa jaringan yang dimiliki tidak memadai untuk 6 subnet. Dan banyak subnet yang tidak digunakan maksimal Jika menggunakan /27 akan didapatkan 8 subnet (memadai jumlahnya), tapi tiap subnet hanya akan mendukung 30 host (S5 dan S6 tidak muat)
Solusi : menggunakan VLSM
Solusi terbaik ialah menggunakan VLSM Konsep dasarnya ialah melakukan subnet terhadap subnet yang ada ( jadi sub-subnet). Jumlah hirarkis subnet diatur sesuai kebutuhan (dibatasi oleh kapasitas host yang tersedia dari subnet tersebut) Diperbolehkan untuk melakukan sub-subnet hanya pada salah satu subnet yang tersedia
Solusi : menggunakan VLSM
Berikut adalah gambaran solusi vlsm untuk contoh: 201.45.222.0/24 S2 (/28, 14 host) S3 (/28, 14 host)
S1 (/28, 14 host)
S4 (/28, 14 host)
S5 (/26, 62 host)
S6 (/25, 126 host)
S6 (/25, 126 host) S5 (/26, 62 host) S4 (/28, 14 host) S3 (/28, 14 host) S2 (/28, 14 host) S1 (/28, 14 host)
Solusi : menggunak an VLSM
Contoh (2)
Sebuah perusahaan mendapat alokasi jaringan 192.15.1.0/24 , memiliki 4 divisi : 1.
2. 3. 4.
(S1)Keuangan 30 host (S2)HRD 5 host (S3)Produksi 100 host (S4)Riset 57 host
Tentukan pembagian subnet yang cocok dengan metode :
1.
2.
Subnet tradisional VLSM
Contoh (2) : subnet tradisional
Dengan subnet tradisional, kita menghitung jumlah subnet yang dibutuhkan, dalam kasus ini ialah 4, dimana subnet terbesar (S3) membutuhkan 100 host. Kapasitas Jumlah host yang paling mendekati ialah 126 yang terdapat pada prefix /25 ( lihat tabel) Jumlah subnet
prefix
Jumlah host /subnet
1
/24
254
2
/25
126
4
/26
62
8
/27
30
16
/28
16
32
/29
6
64
/30
2
Contoh (2) : subnet tradisional
Sehingga subnet yang dihasilkan ialah: Network id
kapasitas
terpakai
192.15.1.0/25
126
30
192.15.1.128/25
126
5
192.15.2.0/25
126
100
192.15.2.128/25
126
57
Dapat dilihat, bahwa jaringan 192.15.1.0/24 tidak memadai, subnet berwarna merah merupakan jaringan 192.15.2.0/24 yang tidak dimiliki oleh perusahaan tersebut
Contoh (2) : VLSM 1. 2.
3.
4. 5. 6.
(Langkah 1) : identifikasi subnet dengan host terbesar, gunakan sebagai dasar subneting level 1 (Langkah 2) : tuliskan network address dalam biner, (dalam kasus ini hanya oktet terakhir, karena 3 oktet pertama tidak berubah) (Langkah 3) : tentukan berapa bit porsi host yang akan dipinjam untuk subnet (gunakan tabel agar lebih mudah) (Langkah 4) : tuliskan kombinasi nilai biner sesuai dengan jumlah digit yang dipinjam (Langkah 5) : Assign subnet yang sesuai antara kapasitas dan kebutuhan. (Langkah 6) : identifikasi subnet tersisa , gunakan jumlah host terbesar untuk dasar subnetting level 2. Lanjutkan dari langkah 3
Contoh (2) : VLSM
(langkah 1) : Jumlah host terbesar ialah S3 dengan 100 host (langkah 2): 192.15.1. 00000000 (langkah 3 dan 4): pinjam 1 buah (prefix /25) karena host terbesar=100 192.15.1. 00000000 192.15.1. 00000000 192.15.1. 10000000
Warna Hijau = bit porsi host Warna merah= bit yang dipinjam
Contoh (2) : VLSM
(langkah 5 dan 6 dan perulangan dari langkah 3)
192.15.1. 00000000 192.15.1. 00000000 192.15.1. 10000000 192.15.1. 1000000 192.15.1. 1100000 192.15.1. 11000000 192.15.1. 11100000 192.15.1. 11100000 192.15.1. 11101000 192.15.1. 11110000 192.15.1. 11111000
S3 (192.15.1.0 /25) S4 (192.15.1.128/26)
S1 (192.15.1.192/27) S2 (192.15.1.224/29)
Didapatkan 7 subnet yang bisa dimanfaatkan, digunakan 4
Contoh (2) : VLSM
Berikut adalah jawaban lengkapnya:
Nama Jaringan
Network address
Range Host
Broadcast address
kapasitas
digunakan
S1
192.15.1.192/27
192.15.1.193192.15.1.222
192.15.1.223
30
30
S2
192.15.1.224/29
192.15.1.225192.15.1.230
192.15.1.231
6
5
S3
192.15.1.0/25
192.15.1.1192.15.1.126
192.15.1.127
126
100
S4
192.15.1.128/26
192.15.1.129192.15.1.190
192.15.1.191
62
57