Empowering You in Indonesia
Empowering You
in Indonesia
Pengalaman Bank Resona Perdania dalam menjalankan usaha di Indonesia sejak tahun 1958, membawa Bank ke posisi yang unik, yang menjadikan Bank sebagai mediator antara komunitas bisnis Jepang dan Indonesia. Selama lebih dari 5 dekade, Bank selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam melayani komunitas bisnis Jepang maupun lokal. Bank memposisikan diri sebagai jembatan antar kedua negara serta mengakomodasi perbedaan yang timbul dalam dunia usaha dengan tetap peka terhadap perbedaan budaya antar kedua negara. Bank Resona Perdania menjadikan dirinya tidak hanya sekedar Bank yang memberikan layanan perbankan namun juga sebagai mediator antara komunitas usaha Jepang dan Indonesia. Hal inilah yang memberikan nilai lebih bagi Bank Resona Perdania dalam menjalin kerjasama baru dengan komunitas tersebut. Bank Resona Perdania berusaha memberikan layanan yang tidak terbatas pada kepentingan bisnis semata, namun lebih kepada membangun kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan. Kini di tahun 2011, tahun yang membawa makna khusus bagi Bank Resona Perdania, dimana untuk pertama kalinya, pada akhir Desember 2011 total aset Bank menembus angka Rp 10 triliun, Bank Resona Perdania kini memasuki sebuah dimensi baru dalam berkarya di dunia perbankan Indonesia. Sebuah keberhasilan yang sekaligus menjadi tantangan baru bagi Bank Resona Perdania untuk senantiasa menjalankan usaha dengan prinsip kehati-hatian sambil terus mengupayakan inovasi-inovasi dalam memanfaatkan teknologi terkini untuk menghasilkan kinerja terbaik. Bank Resona Perdania’s experience of doing business in Indonesia since 1958 puts the Bank in a unique position. It places the Bank as a mediator between Japanese and Indonesian business communities. Having served the Japanese business community, and connecting them with their Indonesian counterparts for over 5 decades has become role we have never taken lightly. The Bank often sees itself as a bridge that brings the two countries together, accommodating all the differences in business environment, while remaining sensitive toward any cultural difference. We see ourselves playing a role beyond the mere provider of banking services to business communities, but rather as a mediators and cultural interpreters that link Japanese businesses with Indonesian counterparts. It is this experience that gives us an edge where we welcome new Japanese and Indonesian businesses with open arms, as we have the capacity to help them secure more than business, but set them up in forging a long term relationship. Now in the year 2011, it is carried a special meaning for Bank Resona Perdania, where we witnessed an important milestone for the first time. As of December 31, 2011, the Bank’s total assets surpassed Rp 10 trillion, marking our entrance into the new dimension in Indonesian banking industry. This achievement also serves as a new challenge for the Bank to continuously uphold prudence in its operations while making every effort to introduce new innovations, utilizing the latest technology to attain better performance.
Visi
Vision
Menjadi Bank terpercaya yang maju dan berkembang bersama nasabah
Becoming a credible Bank that grow together with customers
Misi
Mission
· Menciptakan kerjasama yang solid di seluruh lini perusahaan guna memberikan nilai tambah bagi stakeholder · Membangun hubungan yang erat dengan nasabah · Mengembangkan prosedur kerja yang mengarah kepada efisiensi dan efektifitas · Patuh terhadap peraturan guna membangun kepercayaan · Mengembangkan kualitas sumber daya manusia secara berkesinambungan guna menghadapi tantangan bisnis
· Create a strong teamwork throughout the company benefit bank stakeholders · Build face to face relationship with customers · Develop working system towards efficiency and effectiveness
Nilai-Nilai Perusahaan
Corporate Values
· Credible : Dapat menunjukan kompetensi sebagai Bank terpercaya · Accurate : Bekerja dengan tepat untuk meminimalisir risiko · Responsible : Melakukan pekerjaan dengan profesional · Enterprising : Melayani dengan sungguh-sungguh dan tekun
· Credible : Able to show competency as a trusted Bank
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
· Comply with regulations to build trust · Continue developing human resources quality to meet business challenges
· Accurate : Working precisely to minimize risk · Responsible : Conducting task in professional manner · Enterprising : Servicing with vigor and diligence
01
Empowering You in Indonesia
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Consolidated (in million Rupiah) BALANCE SHEET
31 Dec 09
31 Dec 10
31 Dec 11
Cash and Current Account with Bank Indonesia
146,286
241,568
Current Account with Other Banks - Net
285,696
265,315
650,199 781,100
Loan-Net
4,545,154
6,093,743
6,927,171
Total Assets
6,753,984
7,983,583
10,316,957
Deposits
3,835,813
4,184,174
4,927,910
Borrowings
1,175,375
1,424,530
2,829,069
Total Liabilities
5,369,563
6,449,851
8,616,314
Equity
1,384,421
1,533,732
1,700,642
Authorized Capital
500,000
500,000
500,000
Issued and Paid Up Capital
285,000
285,000
285,000
Interest Revenues - Net
278,339
300,119
377,915
Income from Operations
221,974
291,971
335,541
Income Before Tax Expense
225,247
308,530
337,923
Net Income
158,849
235,379
251,911
55,737
81,681
88,390
CAPITAL
PROFIT LOSS
Basic Earnings Per Share (full amount)
Non Consolidated FINANCIAL RATIOS
31 Dec 09
31 Dec 10
31 Dec 11
%
%
%
22.83
17.76
17.62
CAPITAL Capital Adequacy Ratio (CAR)
PROFITABILITY Return on Assets (ROA)
3.30
4.07
3.57
Return on Equity (ROE)
14.95
18.46
18.43
Net Interest Margin (NIM) Operating Expense to Operating Income
3.34
3.72
3.92
53.30
59.74
61.11
124.23
148.68
144.14
LIQUIDITY Loan to Deposit Ratio (LDR)
EARNING ASSETS Non Performing Loan - Gross
3.93
2.99
2.24
Non Performing Loan - Net
1.72
1.22
0.63
Non Performing Earning Asset and Non Performing Non Earning Asset to Total Earning Asset and Non Earning Asset
2.88
2.71
1.57
Impairment of Financial Asset to Total Earning Asset
3.53
1.56
1.28
Non Performing Earning Asset to Total Earning Asset
2.87
2.47
1.68
Net Open Position
5.52
0.69
1.25
Rupiah Minimum Reserves Requirements
5.35
8.37
8.20
Foreign Exchange Reserves Requirements
1.12
1.06
8.26
COMPLIANCE
Legal Lending Limit Exceeding Percentage a. Related Party
-
-
-
b. Non Related Party
-
-
-
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
02
Empowering You in Indonesia
Consolidated Loan-Net
(Million Rupiah)
Loan Portfolio
Manufacturing
(46.52%)
2009
Services
(25.13%)
2010
Trading, Restaurant, and Hotel
(21.47%)
4,545,154 6,093,743
2011
Transportation, Warehouse, and Communication
(1.62%)
Construction
(1.23%)
2009
Others
(4.03%)
2010
6,927,171
Equity
(Million Rupiah)
1,384,421 1,533,732
2011
1,700,642
Net Income (Million Rupiah)
Deposit
2009
Income Contribution
Portfolio
158,849
2010
235,379
2011
Current Account
(57.27%)
Interest Income - Net
(81.46%)
Deposit
(42.73%)
FX Income-Net
(11.77%)
Fee and Comm - Net
(6.77%)
251,911
Non Consolidated Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
18.43
25
18
4.07
4.00
14 12
3.60
14.95
1.8
17.62 17.76
15
3.40
2011
0.2
2009
2010
2011
Peringkat PT PEFINDO MTN II MTN III Corporate Rating
0.63
0.4
0
0
2010
1.22
0.6
2
2009
1.4
0.8
5
4
3.00
1.6
1 10
8 6
3.30
1.72
1.2
10
3.57
Non Performing Loan - Net 2
22.83
20
16
3.80
3.20
18.46
20
4.20
Capital Adequacy Ratio (CAR)
0
2009
2010
2011
2009
2010
2011
Rating Medium Term Rating id.AA-
id.AAid.AA-
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Outlook Stable Stable Stable
03
Empowering You in Indonesia
Sambutan Presiden Komisaris Greeting from the President Commissioner
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
04
Empowering You in Indonesia
Kami berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan tata kelola perusahaan menjadi lebih baik dalam rangka memberikan layanan profesional yang beretika, berkualitas, proporsional, dan terlindungi dari praktek penyimpangan We are committed to continuously improving Good Corporate Governance to provide quality professional service that is ethical, balanced, and secured from unlawful practices Atas nama Bank, izinkan saya mengawali sambutan ini dengan menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada rakyat Jepang yang tertimpa bencana alam gempa bumi dan tsunami pada bulan Maret 2011 lalu. Harapan kami semoga rakyat Jepang dapat cepat kembali bangkit serta mampu membangun kembali Jepang menjadi lebih baik.
On behalf of the Bank, allow me to start by expressing our deepest condolence to the people of Japan for the March 11 earthquake and tsunami disaster. It is our sincerest hope that they can regain their footing and are able to rebuild Japan to become a better nation.
Atas nama Dewan Komisaris, saya laporkan kepada seluruh pemangku kepentingan bahwa selama tahun 2011, stabilitas ekonomi Indonesia cukup terjaga dengan baik, tidak secara signifikan terpengaruh oleh krisis ekonomi dan keuangan global. Pertumbuhan ekonomi dicapai cukup tinggi, yaitu sebesar 6,5% karena kontribusi pasar domestik yang besar, dengan inflasi terkendali sebesar 3,79% (yoy).
On behalf of the Board of Commissioners, I am delighted to report to all the Stakeholders that throughout 2011, Indonesia’s economic stability was sustained, without any significant impact of the global economic and financial crises. Economic growth was relatively high, at 6.5% largely due to a significant domestic market contribution, with inflation under control at 3.79% (yoy).
Dewan Komisaris mengapresiasi usaha-usaha Direksi yang telah dapat memanfaatkan sebaik-baiknya keadaan ekonomi nasional ini untuk terus memperbesar skala usaha dan memperbaiki kinerja keuangan. Hasil nyata dari usaha-usaha tersebut antara lain tercermin dari pertumbuhan total aktiva yang tumbuh sebesar 29,4%, dari Rp 7.831 milyar tahun 2010 menjadi Rp 10.132 milyar tahun 2011. Dengan pencapaian total aktiva tersebut, menurut klasifikasi Bank Indonesia, Bank telah masuk ke dalam kelompok Bank Besar atau dianggap sebagai Bank yang memiliki ukuran dan kompleksitas yang tinggi.
The Board of Commissioners appreciates the efforts of all the Directors in optimizing the economic condition, and continues to grow the business and improve the financial performance. The direct results are evident from total asset growth of 29.4%, increasing from Rp 7,831 billion in 2010 to Rp 10,132 billion in 2011. This accomplishment has earned us the status of Large Bank as per Bank Indonesia classification and we are now considered as a bank with greater scale and complexity.
Laba operasional mencapai sebesar Rp 319 milyar atau meningkat 15,4% dibanding tahun 2010. Ekuitas tumbuh sebesar 13,7% dari Rp 1.278 milyar menjadi Rp 1.453 milyar dengan CAR sebesar 17,62%, Rasio Kredit Bermasalah (NPL) pada tingkat yang rendah, yaitu sebesar 2,24%. Dengan demikian, CAR dan NPL lebih baik dari rata-rata nasional yang masing-masing tercatat sebesar 16,6% dan 2,5%.
Operational Income reached Rp 319 billion, an increase of 15.4% against 2010. Equity grew 13.7% from Rp 1,278 billion to Rp 1, 453 billion, at a CAR of 17.62%, and a lower NPL (Non Performing Loans) Ratio of 2.24%. Both our CAR and NPL ratios are above national average of 16.6% and 2.5% respectively.
Disisi lain, BOPO dicapai sebesar 61,11% berada di bawah atau lebih baik dari BOPO rata-rata nasional yang berada dikisaran 70-80%. BOPO Bank tidak jauh berbeda dengan BOPO perbankan negara-negara ASEAN lainnya yang tercatat pada kisaran 40-60%, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat efisiensi Bank tergolong baik. Disamping tingkat efisiensi yang baik tersebut, NIM Bank tercatat sebesar 3,92%, sementara rata-rata NIM nasional tercatat sekitar sebesar 6%. NIM Bank hanya sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata NIM negara-negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand yang berada pada kisaran 1,8% sampai 3,4%.
As for BOPO, we achieved 61.11%, which is lower or better than the 70% - 80% BOPO national average. Our BOPO is closer to those of other ASEAN nations that range around 40% - 60%, we are therefore considered highly efficient. In addition to the commendable efficiency, the Bank’s NIM reach 3.92%, meanwhile the national average of NIM was around 6%, the Bank’s NIM is slightly higher than those of ASEAN nation’s such as Singapore, Malaysia, and Thailand, that range between 1.8% - 3.4%.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
05
Empowering You in Indonesia
Dengan demikian, dapat dicatat bahwa tingkat efisiensi yang tinggi dan NIM yang wajar tersebut mengindikasikan bahwa tingkat bunga kredit Bank sangat kompetitif dan sejalan dengan harapan pemerintah, terutama Bank Indonesia, dan masyarakat.
The Bank’s high efficiency and reasonable NIM, indicates that the Bank’s credit interest rate is very competitive, in line with the Government’s wishes, particularly Bank Indonesia, and the public.
Pencapaian kinerja di atas merupakan hasil dari penerapan strategi yang tepat dan tetap beroperasi berdasarkan prinsip kehati-hatian. Kinerja tersebut juga mencerminkan berjalannya proses penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan efektif. Pengelolaan risiko yang sesuai dengan karakteristik risiko Bank, audit internal berbasis risiko, pelaksanaan fungsi kepatuhan, penerapan standar akuntansi baru, serta pengembangan teknologi informasi yang berkelanjutan telah berhasil kami laksanakan dengan baik.
Our financial accomplishment is the result of implementing the right strategy while carrying out operations based on priciples of prudence. Such performance also demonstrates the presence of good and effective Corporate Governance. And a risk management that is parallel with the Bank’s risk characteristic, riskbased internal audit, compliance function implementation, as well as the development of ongoing Information Technology, all of which have been accomplished.
Dewan Komisaris selalu menjalin kerjasama erat dengan Direksi maupun seluruh karyawan dalam rangka meningkatkan peran pengawasan dan pembinaan. Sumbangsih Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris juga sangat membantu dalam pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
The Board of Commissioners consistently strives to build close collaboration with the Board of Directors, and all employees to improve their role of controlling and coaching. The support of Committees under the Board of Commissioners also helps the Board of Commissioners with their duties.
Gambaran keberhasilan pada 2011 tentunya akan menjadi modal berharga memasuki tahun 2012 yang penuh dengan tantangan, tetapi juga menjanjikan banyak kesempatan untuk melanjutkan pertumbuhan yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, peran pengawasan Dewan Komisaris perlu dan akan terus ditingkatkan.
The rosy picture delivered in 2011 will surely serve as an invaluable lesson, as we enter 2012 that awaits with its own challenges, while promisesing myriad opportunities for a continued growth story. Therefore, the Board of Commissioners’ controlling role is required more than ever, and will be strengthened even further.
Kami tetap berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan terlaksananya proses tata kelola perusahaan dengan lebih baik dalam rangka memberikan layanan profesional yang beretika, berkualitas, proporsional, dan terlindungi dari praktek penyimpangan.
We are committed to continually improving the implementation of better Corporate Governance to deliver quality professional services that are ethical, balanced, and secure from any form of unlawful practices.
Akhir kata, Saya menyampaikan terima kasih Dewan Komisaris kepada seluruh pemegang saham, nasabah dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan selama ini, dan kepada Direksi dan seluruh karyawan di setiap jenjang atas semangat, profesionalisme dan dedikasi yang berkesinambungan dalam memanfaatkan peluang dan merealisasikan semua potensi bisnis yang kita miliki.
And finally, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank all shareholders, customers, and other stakeholders, for their support and trust, and to the Directors and employees at every organizational level, for their determination, professionalism and unwavering dedication in seizing opportunities and delivering all the business potential we possess.
Hormat saya,
Yours sincerely,
Didi Nurulhuda Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
06
Empowering You in Indonesia
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ profile
Didi Nurulhuda
Abdul Haris Hartanto
Cheng Shui-Hee, Gary
Bapak Didi Nurulhuda lahir di Tasikmalaya, Indonesia, 12 Juni 1952. Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Independen Bank Resona Perdania sejak tanggal 14 Juli 2008. Beliau lulus dari Akademi Bank Indonesia, Yogyakarta pada tahun 1975, serta lulus dari Pendidikan Ahli Keuangan dan Perbankan (kerjasama BI-LMFE UI 1981-1984). Gelar Sarjana diraihnya pada tahun 2004, diikuti dengan Pasca Sarjana pada tahun 2007 dalam Bidang Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, Indonesia. Sebelumnya, beliau bekerja di Bank Indonesia (BI) dan pernah ditempatkan di Kantor Representatif BI London, Inggris, selama lima tahun. Jabatan terakhirnya di BI adalah sebagai Kepala Pengawasan Bank, Direktorat Pengawasan Bank 2.
Bapak Abdul Haris Hartanto lahir di Cimahi, Indonesia, pada tanggal 6 Februari 1942. Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 23 Januari 2007. Beliau telah mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan di bidang perbankan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Bank Resona Perdania sejak tahun 1998 hingga masa pensiunnya pada 2005. Selama masa tersebut beliau telah membuktikan dedikasi dan komitmennya terhadap Bank Resona Perdania.
Bapak Cheng Shui-Hee, Gary lahir di Hong Kong pada tanggal 16 November 1966. Beliau memiliki Higher Diploma dalam Business Studies dari City University of Hong Kong. Bapak Gary lalu melanjutkan pendidikan dengan meraih Bachelor of Science dalam bidang Ekonomi, dengan spesialisasi perbankan dan keuangan, dari University of London, Inggris, dan gelar MBA (Master of Business Administration) dari Heriot-Watt University, Inggris. Beliau menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 15 Agustus 2011, selain itu, beliau juga menjabat sebagai Regional Chief Executive untuk wilayah Asia Tenggara untuk The Bank of East Asia, Ltd.
Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
Mr. Didi Nurulhuda was born in Tasikmalaya, West Java, Indonesia, on June 12, 1952. He has served as Independent President Commissioner of Bank Resona Perdania since July 14, 2008. In 1975, he graduated from the Bank Indonesia Academy, Yogyakarta, he also graduated from the Banking and Finance Course conducted by Bank Indonesia in conjunction with the Institute of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia, 1981-1984. Mr. Nurulhuda obtained his Bachelor Degree in 2004 and Postgraduate Degree in 2007, majoring in Management from the Krisnadwipayana University, Jakarta, Indonesia. Previously, he worked at Bank Indonesia (BI) and was assigned at the BI Representative Office in London, for five years. His latest position at BI was Chief Banking Supervision, Directorate of Banking Supervision 2.
Komisaris Independen Independent Commissioner
Mr. Abdul Haris Hartanto was born in Cimahi, West Java, Indonesia, on February 6, 1942. He has served as the Independent Commissioner since January 23, 2007. He has undertaken and completed various training courses in the banking field. From 1998 until his retirement in 2005, he served as a Director of Bank Resona Perdania. Throughout the years, he has proven his dedication and commitment to Bank Resona Perdania.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Komisaris Non-Independen Non-Independent Commissioner
Mr. Cheng Shui-Hee, Gary was born in Hong Kong on November 16, 1966. He holds a Higher Diploma in Business Studies from the City University of Hong Kong. Mr. Gary also graduated with a Bachelor of Science in Economics, majoring in Banking and Finance, from University of London, and furthered his studies with an MBA (Master of Business Administration) from Heriot-Watt University, UK. He has served as Commissioner since August 15, 2011, beside that he also served as Regional Chief Executive for Southeast Asia for The Bank of East Asia, Ltd.
07
Empowering You in Indonesia
Laporan Presiden Direktur Report from the President Director
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
08
Empowering You in Indonesia
Dengan kerja keras dan kesungguhan hati, Bank Resona Perdania berhasil meningkatkan total aset hingga melewati Rp 10 triliun. Prestasi yang telah dicapai ini kian mengukuhkan posisi Bank Resona Perdania sebagai Bank terpercaya yang tumbuh dan berkembang bersama nasabah Bank Resona Perdania successfully increased its total assets in 2011 and surpassed Rp 10 trillion for the first time. Let’s usher in a new era of growth and achievement, and continue to strengthen Bank Resona Perdania’s position as a reliable Bank that grows together with its customers Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,
Honored Stakeholders,
Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemangku kepentingan atas komitmen berkelanjutan dan dukungannya terhadap Bank Resona Perdania. Kinerja selama tahun 2011 yang membanggakan adalah bukti nyata bahwa pencapaian kinerja yang baik bukanlah hasil kerja individu melainkan hasil kolaborasi sejumlah individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Firstly allow me to extend my sincerest gratitude to all the stakeholders for their unfailing commitment and assistance in helping Bank Resona Perdania. Our commendable performance in 2011 is ample proof that demonstrates great work is delivered not by individuals, but by teams who collaborate and work together.
Tahun 2011 adalah tahun yang tidak akan mudah dilupakan begitu saja. Gempa Bumi dan Tsunami Jepang yang terjadi pada tanggal 11 Maret datang tanpa peringatan dan menggoncang Jepang hingga ke akarnya. Atas nama seluruh manajemen Bank Resona Perdania, kami menyampaikan bela sungkawa yang sedalamdalamnya kepada bangsa Jepang. Kami berharap bangsa Jepang dapat bangkit dan membangun kembali negerinya yang hebat.
The year 2011 was unlike any in recent memory, that again witnessed a devastating natural disaster and proved it can strike any time and any where without warning. The March 11 Japanese Earthquake and Tsunami, was one such event that will remain etched in our minds for a very long time. On behalf of the management of Bank Resona Perdania, we wish to express our deepest condolence to the people of Japan, for the tragedy and loss. And we hope they will gather the strength and courage to recover and rebuild their great nation.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
09
Empowering You in Indonesia
Tahun 2011, dalam konteks dimana ekonomi Amerika Utara dan Eropa masih tertekan resesi ekonomi serta di tengah permasalahan hutang negara yang membelit Yunani, kita patut bersyukur ditengah persistensi gejolak global, daya tahan perekonomian Indonesia semakin teruji ketangguhannya.
Also in the year 2011, the Indonesian economy defied the naysayer and recorded another year of growth, amid a world marred by a stubborn recession in North America and Europe, and newfound debt-related problems in Greece, we should be gratefull that Indonesia’s economy is strong enough in facing the global turmoil.
Kondisi ekonomi Indonesia tidak terlepas dari kekuatan ekonomi Asia yang tidak begitu terpengaruh oleh kondisi buruk resesi ekonomi di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Khususnya untuk Bank Resona Perdania, keterkaitan usaha kami dengan dunia usaha Jepang menjadi kekuatan kompetitif tersendiri bagi kami dalam menghadapi resesi global.
Indonesia’s economy is naturally linked to that of Asia, which fortunately was less impacted by the adverse economic conditions in the United States and European Union. For Bank Resona Perdania, our link to the Japanese business world gave us the competitive advantage, and has isolated us from the global recession.
Disamping itu bursa saham Indonesia terus melanjutkan kinerja yang luar biasa, melampaui bursa saham banyak negara maju lainnya, didorong oleh kekuatan pasar domestik seiring dengan pertumbuhan konsumen kelas menengah yang mendorong konsumsi lokal. Dipadu dengan permintaan kuat Asia, khususnya dari Cina dan India, terhadap sumber daya alam Indonesia, seperti minyak & gas, batu bara, dan sumber daya alam terkait lainnya, menghantarkan pengakuan Bursa Saham Indonesia sebagai salah satu Bursa Saham negara berkembang dengan kinerja terbaik di dunia.
Furthermore, Indonesia’s Stock Market continued to outperform many other more established global stock markets, fueled by the strength of the domestic market in line with the growth of an emerging middle class that is directly translated into increased domestic consumption. Such condition bodes well with a strong Asian demand, particularly from China and India, for Indonesia’s natural resources, such as oil & gas, coal, and minerals, that has catapulted the Indonesian Stock Market as one of the best performing emerging Stock Markets in the world.
Seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang baik, tahun 2011 merupakan tahun yang membanggakan bagi Bank Resona Perdania, kami berhasil meraih kinerja positif di berbagai bidang, yang ditandai dengan peningkatan kredit sebesar Rp 855.920 juta atau sebesar 13,68% dibanding tahun 2010, yang menghasilkan pencapaian total kredit sebesar Rp 7.112.438 juta di tahun 2011.
Inline with Indonesia’s robust economic condition, the year 2011 was also a rewarding year for Bank Resona Perdania, delivering positive performance across many areas; such as an increase in loan disbursement amounted Rp 855,920 million or 13.68% against 2010, ending with total loans of Rp 7,112,438 million for 2011.
Sesuai dengan strategi Bank untuk tetap fokus pada sektor industri pengolahan, dari hasil pertumbuhan kredit selama tahun 2011, konsentrasi portofolio kredit Bank masih didominasi sektor industri pengolahan sebesar Rp 3.278.420 juta, atau 46,09% dari total kredit yang diberikan.
In line with the Bank’s strategy to maintain focus on the manufacturing sector, the 2011 loan portfolio still showed a concentration dominated by the manufacturing sector, totaling Rp 3,278,420 million, or 46.09% of total distributed loans.
Peningkatan portofolio kredit juga diimbangi dengan perbaikan rasio NPL gross hingga dibawah 3%. Hal ini tidak terlepas dari peran Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit yang dibentuk pada tahun 2010, sebagai gambaran pada tahun 2011 Bank berhasil mencapai rasio NPL Gross sebesar 2,24% sementara NPL Net sebesar 0,63%.
Increase in loan disbursement was also accompanied by improvement in NPL Net Ratio to below 3%. This is a direct result from the Credit Recovering and Monitoring Section that was formed in 2010, in addition the Bank succesfully reach 2.24% NPL Gross and 0.63% NPL Nett.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
10
Empowering You in Indonesia
Pendapatan bunga bersih tahun 2011 meningkat sebesar Rp 71.128 juta atau 25,07% dibandingkan 2010, dengan peningkatan pendapatan bunga bersih, Laba Operasional juga ikut meningkat sebesar 15,39% menjadi Rp 318.987 juta di tahun 2011 yang bermuara pada peningkatan Laba Setelah Pajak sebesar 8,11% menjadi Rp 240.852 juta pada akhir tahun 2011.
Net Interest Income in 2011 increased by Rp 71.128 million, or 25.07% against 2010, while Operating Income was boosted by increase in net interest income, and grew 15.39% to Rp 318,987 million in 2011. This also positively impacted Net Income after Tax, which increased 8.11% to become Rp 240,852 million at the end of 2011.
Peningkatan pendapatan tentunya tidak akan tercapai tanpa adanya perbaikan dan peningkatan internal. Melalui pendekatan efisiensi, kami mengkaji ulang secara keseluruhan kebijakan perusahaan untuk mencapai tingkat efisiensi yang optimal.
The increase in revenue surely could not have been achieved without mentioning the internal improvements that took place. In the effort to improve efficiency, we reviewed the overall operations to identify areas of improvement.
Pada tahun 2011 kami melakukan uji coba terhadap sistem pemeriksaan aplikasi transaksi nasabah yang sebelumnya triple layer (Maker-Checker-Approver) menjadi double layer (Maker-Approver) dengan tujuan untuk mempersingkat proses aplikasi transaksi. Uji coba ini berhasil dengan baik dan akan diimplementasikan pada tahun 2012.
In 2011 the new customer transaction control system is being tested, from a previous triple layer of Maker-Checker-Approver, to the current double layer of Checker- Approver. The test was successfully conducted and helped expedite the work required for the transaction application, which is expected to be fully completed in 2012.
Pencapaian total aset yang melampaui Rp 10 triliun adalah prestasi yang paling membanggakan di tahun 2011. Hal ini merupakan hasil kerja keras dan kesungguhan hati dari seluruh elemen Bank untuk selalu tumbuh dan memberikan yang terbaik. Pencapaian ini sekaligus membawa dimensi baru bagi Bank Resona Perdania untuk mengukuhkan posisinya sebagai Bank terpercaya yang tumbuh dan berkembang bersama nasabah.
From all the positive achievements in 2011, the most important milestone was when by late 2011, our total assets had reached Rp 10 trillion, a result of hard work and determination of everyone involved in the Bank to grow, and it also marks a new era for Bank Resona Perdania to strengthen its position as a reliable bank that grows together with its customers.
Sebagai penutup, saya sampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada segenap karyawan dan pemangku kepentingan, atas kepercayaannya terhadap Bank Resona Perdania selama ini. Pencapaian kinerja dan prestasi yang luar biasa ini tak mungkin terwujud tanpa dukungan Anda sekalian.
On a final note, allow me to express my deepest gratitude and appreciation to all staff-members and stakeholders for your trust in Bank Resona Perdania, that has carried us through our brand journey all these years. We could not have achieved this commendable performance and ensured our existence without your support.
Hormat kami,
Sincerely,
Akihiro Miyamoto Presiden Direktur President Director
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
11
Empowering You in Indonesia
Profil Direksi Board Of Directors’ Profile
Akihiro Miyamoto
Shiro Saito
Presiden Direktur / President Director
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Bapak Akihiro Miyamoto lahir di Fukuoka, Jepang, pada tanggal 30 November 1955. Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tanggal 20 Februari 2004. Lulus dari Keio University pada tahun 1978 dan bergabung dengan Daiwa Bank Ltd. pada tahun yang sama. Bapak Miyamoto melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar Master of International Relations dari International University of Japan pada tahun 1983.
Bapak Shiro Saito lahir di Kyoto, Jepang, pada tanggal 31 Maret 1966. Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak tanggal 15 Februari 2010. Sebelumnya beliau bertugas sebagai General Manager for Risk Management untuk periode Januari 2009 - Februari 2010. Lulus dari Osaka University of Foreign Studies pada tahun 1989, beliau telah banyak mengikuti pelatihan dan pendidikan di bidang perbankan.
Mr. Akihiro Miyamoto was born in Fukuoka, Japan, on November 30, 1955. He was appointed President Director on February 20, 2004, and has served this position ever since. After graduating from Keio University in 1978, he joined Daiwa Bank Ltd. and continued his education and obtained a Master of International Relations degree from the International University of Japan in 1983.
Mr. Shiro Saito was born in Kyoto, Japan, on March 31, 1966. He has served as the Vice President Director since February 15, 2010. Prior to this, he served as the General Manager for Risk Management from January 2009 to February 2010. A graduate from Osaka University of Foreign Studies in 1989, Mr. Saito has undertaken and participated in numerous training and education programs in the field of banking.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
12
Empowering You in Indonesia
Marie Ito
Iding Suherdi
Jojo Prajoga
Direktur / Director
Direktur / Director
Direktur Kepatuhan / Compliance Director
Ibu Marie Ito, lahir di Tokyo, Jepang, pada tanggal 23 Maret. Beliau menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 14 Juli 2008. Sebelum bergabung dengan Bank Resona Perdania, beliau berkarier dengan Citibank di Jakarta selama beberapa tahun. Gelar Bachelor di bidang Business Administration diraihnya dari Chaminade University, Honolulu, pada tahun 1985. Setelah meniti kesuksesan karir, Ibu Ito melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar MBA (Master Business Administration) dari Monash University, Melbourne, Australia pada tahun 2003.
Bapak Iding Suherdi lahir di Ciamis, Indonesia, pada tanggal 13 Agustus 1961. Beliau telah menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 15 Agustus 2005. Beliau telah lama berkarier di bidang perbankan di Indonesia, dan pengalamannya yang sangat luas dan mendalam di bidang ini menjadi aset penting bagi Bank Resona Perdania. Beliau adalah lulusan dari Universitas Jember, Indonesia, dengan gelar Pasca Sarjana di bidang Manajemen Pemasaran pada tahun 2001.
Bapak Jojo Prajoga lahir di Jakarta, Indonesia, pada tanggal 15 Juni 1952. Mengawali kariernya di Bank Resona Perdania pada tahun 1980, dan saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan sejak 11 Oktober 2002. Bapak Jojo lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar Sarjana di bidang Ilmu Sosial dan Politik pada tahun 1980.
Ms. Marie Ito, was born in Tokyo, Japan, on March 23. She has served as a Director since July 14, 2008. Before joining Bank Resona Perdania, she spent considerable time with Citibank in Jakarta. Ms. Ito obtained her Bachelor of Business Administration degree from Chaminade University in Honolulu, in 1985. After a successful career, she furthered her education and obtained an MBA (Master of Business Administration) Degree from Monash University, Melbourne, Australia in 2003.
Mr. Iding Suherdi was born in Ciamis, West Java, Indonesia, on August 13, 1961. He has served as Director since August 15, 2005. Mr. Iding has led a long and distinguished career in the Indonesian banking industry, and with his vast and extensive experience, he is a valuable asset for Bank Resona Perdania. A graduate of Jember University, East Java, Indonesia, with a Postgraduate Degree in Marketing Management in 2001.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Mr. Jojo Prajoga born in Jakarta, Indonesia, on June 15, 1952. He has served as the Compliance Director since October 11, 2002. Since the beginning of his banking career in 1980, he has contributed his skills and experience for Bank Resona Perdania. He graduated from the University of Indonesia with a Sarjana degree in Social and Political Sciences in 1980.
13
Empowering You in Indonesia
Profil Bank Resona Perdania Bank Resona Perdania Profile
‘Resona’ mencerminkan n
mengembangkan hubun
yang menguntungkan an
nasabah. ‘Perdania’ adala
dari ‘Perdagangan’, ‘Perin ‘Pertanian’,
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
14
Empowering You in Indonesia
niat untuk
ngan timbal balik
ntara Bank dengan
ah singkatan
ndustrian’ dan
Didirikan pada tahun 1958, setelah melalui berbagai pergantian nama, Bank Resona Perdania, telah secara aktif turut mengembangkan kerjasama bisnis internasional antara Jepang dan Indonesia. Melalui kolaborasi dengan perusahaan induk Resona Bank Ltd., Jepang (dahulu Daiwa Bank Ltd.), Bank Resona Perdania telah melayani komunitas dunia usaha dan industri Indonesia selama lebih dari 50 tahun. Layanan Bank mencakup berbagai jenis produk dan layanan perbankan korporat seperti deposito, pinjaman, ekspor, impor, remittance, bank garansi, serta jasa sewa guna usaha melalui anak perusahaan PT Resona Indonesia Finance. Bank Resona Perdania sejak lama berfokus pada perusahaan-perusahaan Jepang dan joint-venture Jepang-Indonesia. Seiring dengan dinamika dan tren perekonomian global dan Indonesia, Bank mulai memasuki pasar-pasar baru dengan mentargetkan perusahaan-perusahaan lokal. Established in 1958, Bank Resona Perdania, through its many name changes has over the years actively nurtured international business development cooperation between Japan and Indonesia. Through collaboration with our holding company in Japan, Resona Bank Ltd. (formerly known as Daiwa Bank Ltd.), Bank Resona Perdania has been serving the country’s business and industry communities for over 50 years. The bank’s services encompass a wide range of corporate banking products and services such as Time Deposits, Loans, Export and Import, Remittance, Bank Guarantee, as well as Lease Financing through its subsidiary PT Resona Indonesia Finance. Bank Resona Perdania has maintained a focus on Japanese joint-venture companies since it’s inception. Inline with the changing dynamics of the global economy and its positive impact on Indonesia, the Bank ventured into new markets, with a new focus on domestic companies.
Gambar ini merupakan hasil pemikiran kreatif, bukan merupakan penampilan sesungguhnya This picture is a creative product, not representing the real condition
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
15
Empowering You in Indonesia
Bank Resona Perdania mendapat dukungan pemegang saham internasional yang memiliki pengalaman dan reputasi yang solid, diantaranya adalah:
Menjangkau Pasar dengan 3 USP
Resona Bank Ltd., Jepang, adalah unit usaha Resona Holdings, Inc., dengan usaha meliputi perbankan dan lembaga keuangan di Jepang, menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan bagi usaha kecil dan menengah, dan bagi konsumen perorangan. Bank yang berkantor pusat di Tokyo ini (Unique Selling Point) didirikan pada tahun 1918.
Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun melewati berbagai dinamika pasar, Bank Resona Perdania tumbuh dengan mengandalkan tiga keunggulan kompetitif sebagai berikut: 1. Pengalaman dan pengetahuan yang ekstensif mengenai pasar lokal. 2. Fokus pada perusahaan-perusahaan Jepang dan lokal. 3. Manajemen independen yang memungkinkan pengambilan keputusan secara fleksibel dan cepat. Pengakuan lebih lanjut atas pengalaman Bank dibuktikan dengan prestasi dan penghargaan yang diterima dari tahun ke tahun. Prestasi terkini yang berhasil diraih adalah pencapaian aset yang melampaui Rp 10 triliun di tahun 2011, pencapaian ini merupakan sebuah prestasi atas kerja keras dan dedikasi dari seluruh elemen Bank. Kepedulian untuk meningkatkan kepuasan nasabah direalisasikan dengan peluncuran layanan perbankan elektronik Perdania Direct pada tahun 2002, yang kemudian dikembangkan menjadi layanan perbankan Internet Banking Perdania Direct pada tahun 2007.
Pursuing a Market with 3 USP (Unique Selling Point) With an experience of over 50 years, Bank Resona Perdania has dealt with its share of drastic market changes, and built a reputation based on the competitive strength of the following: 1. An extensive knowledge and understanding of the local market. 2. A focus on Japanese and local companies. 3. Independent management that enables prompt and flexible decision making. Further recognition of the Bank’s reputation is evident from the numerous awards and achievement collected over the years. Recent achievement was the total asset that reach Rp 10 trillion in 2011, an achievement fruit from hard work and dedication from all persons in the Bank. The Bank’s drive to constantly improve customer satisfaction was further solidified with the launch of Perdania Direct electronic banking in 2002. This service then evolved into Perdania Direct Internet Banking in 2007.
The Bank of East Asia Ltd., Hong Kong, adalah bank lokal independen dan bank ke tiga terbesar di Hong Kong. Bank ini didirikan di Hong Kong pada tahun 1918.
Tentang ‘Resona Perdania’ Berasal dari bahasa Latin yaitu ‘Resonus’ (bergaung atau bergema), ‘Resona’ mencerminkan niat untuk mengembangkan hubungan timbal balik yang menguntungkan antara Bank dengan nasabah. Singkatan dari ‘Perdagangan’, ‘Perindustrian’ dan ‘Pertanian’, ‘Perdania’ menggambarkan visi Bank untuk menjadi fasilitator pertumbuhan ekonomi Jepang dan Indonesia.
Bank Resona Perdania comes from an interesting pedigree, with international shareholders that represent solid organizations with an extensive business experience and excellent reputation, the Bank’s main shareholders are: Resona Bank Ltd., Japan, is a subsidiary of Resona Holdings, Inc., and engages in the banking and trust banking business activities in Japan, offering various banking products and services to small and medium-sized enterprises and individuals. The Tokyo-based company was founded in 1918 and is based in Tokyo, Japan. The Bank of East Asia Ltd., Hong Kong, is the largest independent local bank and the third largest bank in Hong Kong. The Bank was founded in Hong Kong in 1918.
About “Resona Perdania” From the Latin word “Resonus” (meaning to resonate or to be of a resounding nature), “Resona” reflects the intention to develop a beneficial mutual relationship between the Bank and her customers. The name “Perdania” is a combination of the abbreviation of the Indonesian words for Trade (“Perdagangan”), Industry (“Perindustrian”), and Agriculture (“Pertanian”), and reflect the Bank’s mission to become a facilitator of economic growth between Japan and Indonesia.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
16
Empowering You in Indonesia
Penghargaan & Pencapaian 2011 Awards & Achievements in 2011 Dukungan manajemen dan staf profesional yang berkomitmen terhadap perbaikan yang berkesinambungan telah menghasilkan berbagai penghargaan dan pencapaian selama ini. Sepanjang tahun 2011 Bank mendapatkan beberapa penghargaan baru sebagai berikut:
The support of a professional management team and staff that is committed to continuous improvement has earned the Bank numerous awards and achievements throughout the years. In 2011, the Bank saw the following awards:
Bank dengan kinerja keuangan “Sangat Bagus” pada 16th Infobank Awards, 2011 Bank Resona Perdania mendapatkan predikat kinerja keuangan “Sangat Bagus” dari Majalah InfoBank atas Laporan Keuangan tahun 2010.
Bank with “Excellent” Financial Performance, at the 16th InfoBank Awards 2011 Bank Resona Perdania was rated “Excellent” financial performance by InfoBank Magazine for its Financial Report for the year 2010.
InfoBank Golden Trophy 2011 Bank Resona Perdania mendapatkan InfoBank Golden Trophy 2011 dari Majalah InfoBank atas kinerja keuangan “Sangat Bagus” selama 2006-2010.
2011 InfoBank Golden Trophy Bank Resona Perdania received the 2011 InfoBank Golden Trophy from InfoBank Magazine for its “Excellent” financial performance for the period 2006 – 2010.
Elite Quality Recognition Award oleh JP Morgan JP Morgan memberikan penghargaan kepada Bank Resona Perdania atas pengiriman MT 103 dan MT 202 yang berkualitas dalam berkorespondensi dengan bank lain.
Elite Quality Recognition Award from JP Morgan Bank Resona Perdania was awarded by JP Morgan for sending high quality MT 103 and MT 202 when corresponding with other banks.
Bank Paling Efisien dan Menguntungkan Bank Resona Perdania memperoleh predikat Bank paling efisien kedua dan Bank paling menguntungkan keempat versi Majalah Tempo untuk 20 bank kelas menengah dengan aset dibawah Rp 30 triliun dan sejumlah bank asing di Indonesia.
The Most Efficient and Profitable Bank Bank Resona Perdania awarded as the 2nd most efficient and the 4th most profitable Bank by Tempo Magazine from 20 mid level bank with asset under IDR 30 trillion and some foreign banks in Indonesia.
Pencapaian jumlah aset Rp 10 triliun Berdasarkan laporan keuangan audit per 31 Desember 2011, Bank Resona Perdania berhasil membukukan pencapaian aset lebih dari Rp 10 triliun, hal ini merupakan hasil dari kerja keras dan kesungguhan Bank dalam mengembangkan bisnisnya sekaligus menandakan era baru bagi perkembangan Bank dimasa depan.
Achieve Total Assets of Rp10 trillion As per financial audit report of December 31, 2011, Bank Resona Perdania successfully booked assets exceeding Rp10 trillion. This is the result of the Bank’s excellent performance and commitment in developing business, and marks a new era of growth in the future.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
17
Empowering You in Indonesia
Peristiwa Penting 2011 Important Events in 2011 JANUARY 2011
FEBRUARY 2011
Penetapan Nilai-Nilai Perusahaan
Pembentukan Bagian Administrasi Kredit
Perubahan Struktur Organisasi PAO
CARE (Credible, Accurate, Responsible,
Bagian Administrasi Kredit yang membawahi
Struktur organisasi Seksi Administrasi Proses
Enterprising) ditetapkan sebagai nilai dasar
Seksi Kredit dan Seksi Jaminan dibentuk sebagai
diubah menjadi di bawah Bagian Manajemen
yang harus dimiliki oleh setiap karyawan Bank
wujud komitmen Bank untuk memberikan
Risiko, sebelumnya di Bagian Sistem.
Resona Perdania.
layanan kredit yang berkualitas kepada nasabah.
PAO Organization Structure Change Organization structure change. Administration
Determination of Corporate Values CARE (Credible, Accurate, Responsible,
Establishment of Credit Administration
Process Section now reports to Risk Management
Enterprising) was defined as the basic values
Division
Division, previously under Systems Division.
which must be owned by every employees of Bank
The Bank establishes Credit Administration Division
Resona Perdania.
that oversees Credit and Collateral Sections as a commitment in providing high quality loan service to customers.
MARCH 2011
JUNE 2011
Bantuan Korban Gempa & Tsunami Jepang
Seminar Perpajakan dan Perekonomian
Kerjasama dengan Citibank NA, Jakarta
Bank menyampaikan bela sungkawa yang
Indonesia
Bank bekerja sama dengan Citibank, Jakarta
mendalam atas bencana alam Gempa Bumi dan
Bank mengadakan seminar “Transfer Pricing
melalui fasilitas pinjaman sebesar Rp 100
Tsunami Jepang, melalui The Jakarta Japan Club,
Taxation and Indonesian Economy.” Dibawakan
milyar.
Bank memberikan bantuan untuk membantu
oleh Mr. Okamoto dari Harsono Herman
meringankan beban para korban pasca
Strategic Consultant dan Mr. Naoki Matsuura
Cooperation with Citibank NA, Jakarta
bencana dan untuk upaya rekonstruksi.
dari Bank Resona Perdania. Acara ini dihadiri
The Bank collaborates with Citibank NA, Jakarta
oleh 130 nasabah perusahaan dan sekaligus
with a IDR 100 billion borrowing.
Donation and Relief Aid to the Japan Quake
bertujuan untuk meningkatkan hubungan
and Tsunami Victims
antara Bank dan Nasabah.
The Bank extends deepest sympathy for earthquake and tsunami victims in Japan,
Seminar on Indonesian Taxation and
through The Jakarta Japan Club, the Bank provide
Economy
donations for the victims and rebuilding efforts.
The Bank conducts a seminar entitled: “Transfer Pricing Taxation and Indonesian Economy,” by Mr. Okamoto of Harsono Herman Strategic Consultants and the bank’s own Mr. Naoki Matsuura. Attended by 130 Japanese companies, and aims to solidify the Bank’s relationship with customers.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
18
Empowering You in Indonesia
SEPTEMBER 2011 Pembentukan Unit Legal
Edukasi Perbankan ke LKMD Penggilingan-
Banking Education to LKMD Penggilingan-
Bank membentuk Unit Legal di bawah
Cakung
Cakung
pengawasan Direktur Kepatuhan untuk
Bank melaksanakan Program Edukasi
The Bank conducted a Banking Educational
meningkatkan pengelolaan risiko hukum yang
Perbankan kepada anggota LKMD Penggilingan-
Program to the members of LKMD Penggilingan-
lebih efektif, efisien, dan mampu memitigasi
Cakung, Jakarta Timur. Dalam program edukasi
Cakung in East Jakarta, with the objective to
serta meminimalisasi timbulnya risiko hukum
ini Bank memberikan edukasi mengenai
provide banking knowledge to the public and SME
yang tidak diinginkan.
perbankan kepada masyarakat serta kelompok
(Small Medium Enteprise) entrepreneurs.
masyarakat yang memiliki usaha kecil. Establishment of Legal Unit The Bank forms a Legal Unit under Compliance
Program edukasi yang diterapkan sejalan
The Bank’s educational program is in line with
Director’s control, to improve legal risk
dengan arah kebijakan perbankan tahun 2011
2011 banking policy direction as per first pillar
management that is effective, efficient and able to
menurut pilar pertama Keuangan Inklusif
of Financial Inclusion: to improve awareness and
mitigate and minimize any potential legal risk.
yaitu Edukasi Keuangan yang bertujuan untuk
public understanding on financial products and
meningkatkan pemahaman masyarakat
services.
terhadap produk dan jasa keuangan.
NOVEMBER 2011 Layanan Customer Call Center Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah, pada 15 November 2011 Bank memberikan layanan Customer Call Center, berupa layanan sambungan langsung telepon yang aman, bertujuan menjawab semua pertanyaan nasabah terkait dengan transaksi perbankan. Customer Call Center Service To improve Banks’ service quality, effective on November 15, 2011, the Bank launches Customer Call Center service, as a direct and secure telephone line to serve all customer questions related to banking transactions.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
19
Empowering You in Indonesia
Perjalanan Bank Resona Perdania Milestones of Bank Resona Perdania Februari 1958
April 1969
Oktober 1974
Fe b ru a r y 1 9 5 8
Ap r i l 1969
October 1974
Bank Perdania didirikan di Jakarta dengan
Bank Perdania mulai resmi beroperasi
Bank Perdania menjalin kerjasama dengan
tujuan untuk mendukung terciptanya
sebagai bank devisa.
Bank NISP Tbk untuk menjajaki berbagai
kerjasama ekonomi yang lebih baik antara Jepang dengan Indonesia. Bank Perdania merupakan cikal-bakal Bank Resona Perdania.
Bank Perdania officially operate as a foreign-exchange bank.
peluang perbankan potensial di luar Jakarta dan sekitarnya. Bank Perdania established a working relationship
Bank Perdania was established in Jakarta,
with Bank NISP Tbk to explore potential market
Indonesia as a means to facilitate better economic
opportunities in Jakarta and its surrounding areas.
cooperation between Japan and Indonesia. This event also served as the nucleus for the formation of Bank Resona Perdania.
Mei 1989
November 1989
Januari 1991
M ay 19 8 9
No v e m be r 1989
J a nua ry 1991
Bank Perdania membuka kantor cabang
Bank Perdania memindahkan kantor pusatnya
Bank Perdania membuka kantor cabang kedua
pertamanya di Surabaya.
dari Mangga Besar ke kawasan strategis di
di Bandung.
Bank Perdania opened its first branch in Surabaya.
Jakarta, yaitu Jl. Jenderal Sudirman. Bank Perdania relocated its Head Office from
Bank Perdania opened a second branch in Bandung.
Mangga Besar to Jl. Jenderal Sudirman - a strategic business district in Jakarta.
Januari 1994
Februari 1995
Agustus 1999
J an u ar y 1 9 9 4
Fe br uar y 1995
A ugus t 1999
Bank Perdania berganti nama menjadi Daiwa
Daiwa Perdania Bank membuka Kantor cabang
Daiwa Perdania Bank kembali mengubah
Perdania Bank serta membuka kantor cabang
ketiga di Makassar.
namanya menjadi Bank Daiwa Perdania.
The Daiwa Perdania Bank opened its third
The Daiwa Perdania Bank was renamed again as
branched in Makassar.
Bank Daiwa Perdania.
pembantu pertamanya di Kawasan Industri Jababeka, Bekasi. Bank Perdania changed its name to Daiwa Perdania Bank. During the year, the Bank also opened its first sub-branch in the Jababeka Industrial Estate, Bekasi.
Maret 2000
April 2002
M arc h 2 0 0 0
A pril 2002
The Bank of East Asia Ltd. (melalui East Asia
The Bank of East Asia Ltd. (through East Asia
Bank Daiwa Perdania memperoleh sertifikasi
Indonesian Holdings Ltd.) dan JAFCO Co. Ltd.
Indonesian Holdings Ltd.) and JAFCO Co. Ltd.
ISO 9000:2001*).
melakukan investasi di Bank Daiwa Perdania
invested capital in Bank Daiwa Perdania. By this
dengan investasi ini The Bank of East Asia Ltd.
investment, The Bank of East Asia Ltd. effectively
menjadi salah satu pemegang saham utama
became one of the Bank’s major shareholders.
Bank Daiwa Perdania obtained the ISO 9000:2001 certification*).
Bank.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
20
Empowering You in Indonesia
Juli 2003
Juli 2004
Juli 2005
July 2003
Jul y 2004
J uli 2005
Bank Daiwa Perdania secara resmi mengganti
Bank Resona Perdania membuka cabang
Relokasi Kantor Cabang Bandung ke Jl. Asia
namanya menjadi Bank Resona Perdania.
pembantu kedua di Karawang.
Afrika yang dikenal sebagai salah satu kawasan
Bank Daiwa Perdania formally changed its name
Bank Resona Perdania officially opened its second
to Bank Resona Perdania.
subbranch in Karawang.
bisnis strategis di kota Bandung. The Bandung Branch was relocated to Jl. Asia Afrika, a strategically advantageous business location.
September 2005
Desember 2005
Desember 2006
S e pt em b er 2 0 0 5
De ce mber 2005
December 2006
Vision Well Ltd. bergabung sebagai salah satu
Bank Resona Perdania membuka kantor cabang
Kantor cabang Makassar resmi ditutup.
pemilik saham Bank Resona Perdania dengan
pembantu ketiga di MM 2100, Cibitung. Closure of the Makassar Branch Office..
menggantikan posisi Bank NISP Tbk. Bank Resona Perdania opened its third sub-branch Vision Well Ltd. became one of Bank Resona
at MM 2100, Cibitung.
Perdania’s shareholders replacing the position formerly held by Bank NISP Tbk.
Agustus 2007
Agustus 2009
November 2009
A ug us t 2 0 0 7
August 2009
November 2009
Sebagai cermin kesungguhan Bank dalam
Bank Resona Perdania meluncurkan situs
Bank Resona Perdania memindahkan Kantor
memberikan layanan setulus hati dan sekaligus
resmi Bank www.perdania.co.id untuk lebih
Cabang Surabaya dari Jl. Raya Darmo ke Plaza
sebagai wujud nyata upaya peningkatan
memudahkan penyampaian informasi kepada
BRI di Jl. Jend. Basuki Rachmat.
kualitas pelayanan terhadap nasabah, Bank
nasabah.
meluncurkan slogan “Your Real Partner”.
Bank Resona Perdania moved its Surabaya branch To facilitate the delivery of information to
office from Jl. Raya Darmo to the Plaza BRI at Jl.
Launching of the “Your Real Partner” slogan that
customers, Bank Resona Perdania launched its
Jend. Basuki Rachmat.
exemplifies the drive to provide earnest banking
official website with the address
services as well as concrete proof of improving
www.perdania.co.id.
customer service quality.
Desember 2010 D ecem b er 2 0 1 0 Bank Resona Perdania meningkatkan kepemilikan saham di PT Resona Indonesia Finance menjadi sebesar 99,99%. Bank Resona Perdania increase its share on PT Resona Indonesia Finance to become 99.99%.
*) Bank tidak memperpanjang sertifikasi ISO 9000:2001 sejak 16 Maret 2009. Bank did not extend the ISO 9000:2001 certification since March 16, 2009.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
21
Empowering You in Indonesia
Struktur Organisasi (Per 31 Desember 2011) Organization Structure (as of December 31, 2011)
Remuneration and Nomination Committe
Risk Monitoring Committe
Audit Committee
System Information & Technology Committe
Credit Policy Committee
Credit Committee
Assets and Liabilities Committee
Product Research & Development Committee
Risk Management Committee
Director
GM for Risk Management
Human Resources Division Recruitment & Administration Section Training & Development Section
Planning Division
Credit Administration Division
Planning Section
Credit Section
Accounting Section
Collateral Section
Settlement & Correspondent Division
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Credit Examination Division
Credit Monitoring & Recovery Section
Surabaya Branch
Cashier Section
Bandung Branch
Cashier Section
Deposit Section
Deposit Section
Bills Section
Bills Section
Credit Section
Credit Section
Accounting Section
Accounting Section
General Affair Section
General Affair Section
Marketing Officer
Marketing Officer
Risk Management Division
Process Administration Section
Business Division
Deposit I Section Deposit II Section Export Section Import Section Remittance Section
Cikarang Sub Branch
22
Empowering You in Indonesia
Board of Commissioners
Board of Directors President Directors
Vice President Director
Compliance Director
Director Marketing Advisor
System Division
General Affair Division
System Planning Section
General Affair Section I
System Section
EDP Section
Maintenance Sub Section
Information Security and System Risk Controller
GM Foreign Investment Development Division
GM Business Development Division
GM Treasury Division
Foreign Investment Development Division
Business Development Division
Treasury Division
Marketing Section I
Know Your Customer Division Customer Communication Section
Compliance Unit
Compliance Officer
(Division/Section/ Branch/Sub Branch)
Unit Legal
Marketing Section II
General Affair Section II
Area Manager
Karawang Sub Branch
Inspection Division (SKAI)
Note
MM2100 Sub Branch
Control & Report
Risk Control
Communication/Information
Pejabat Eksekutif (Per 31 Desember 2011) Executive Officers (as of December 31, 2011)
· Foreign Investment Development Division Keisuke Nakao, Jiro Mesaka · Business Development Division Masahiro Ishii, Yusuke Harima, Makoto Nishimura, Ali Alatas · Risk Management Division Naoki Matsuura, M. Akbar · Business Division - · Credit Examination Division Dioriati F. Pardede · Inspection Division/SKAI Sriyono · Planning Division Hari Sunarisanto · Settlement & Correspondent Division Hasyim Anang · Know Your Customer Division Esih Suarsih · General Affair Division Ch. Eddy Aprilita · System Division Alfian Angkawibawa · Human Resource Division Sudirman · Treasury Division Lindawati Susanto · Bandung Branch Evy Budijanti · Surabaya Branch Janner P. Simanjuntak · Compliance Unit Joseph Krisna W. · Information Security and System Risk Controller Budi Hartono · Credit Administration Division Gunawan Hendro Wibowo
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
23
Empowering You in Indonesia
Profil Grup Resona Resona Group Profile
Nama Resona Group berasal dari kata Latin ‘Resonus’ yang berarti bergaung atau bergema. Pada intinya kata ‘Resona’ mencerminkan tujuan untuk membangun kerjasama yang erat dengan para nasabah – tepatnya, maju dan berhasil bersama nasabah.
The word “Resona” derives from the Latin word “Resonus” that means to resonate, or to resound. In essence, the word “Resona” embodies a mission to nurture a strong relationship with customers – in particular one that champions mutual progress and excellent performance with customers.
Logo dikelilingi oleh lingkaran yang sempurna, yang menyiratkan rasa aman dan kepercayaan. Sedangkan warna utamanya yaitu hijau, yang memiliki arti ‘kelembutan’ dan ‘transparansi’ dan warna sekunder oranye yang berarti ‘keakraban’ dan ‘kehangatan’.
The logo is housed in a perfect circle, suggesting security and trust. The main color of green, denotes “gentleness” and “transparency”, whereas the secondary color of orange represents “friendliness” and “warmth”.
Dengan menjunjung tinggi visinya menjadi ‘kelompok usaha jasa keuangan yang didasari oleh kreatifitas’, Resona Group bertujuan untuk mencapai misi berikut:
By upholding a vision as a “financial services business group based on
• Memenuhi ekspektasi nasabah.
• Meet customer expectations.
• Memperbaiki organisasi.
• Renovate its organization
• Mengimplementasikan manajemen yang transparan.
• Implements a transparent management
• Berkembang bersama dengan komunitas regional.
• Advance together with the regional community
Dari sisi manajemen risiko, Resona Holdings memberikan panduan dan arahan umum kepada semua perusahaan didalam grup mengenai kebijakan, standar, dan sistem manajemen risiko.
Resona Holdings provides common guidance and direction to all Group companies regarding risk management policies, standards, and systems.
Kerangka manajemen risiko grup mensyaratkan setiap perusahaan didalam grup untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan Resona Holdings Ltd mengenai hal-hal penting terkait dengan manajemen risiko dan mendasarkan keputusannya berdasarkan hasil diskusi.
The Group management framework requires that Group companies confer with Resona Holdings Ltd. in advance of making decisions on important matters related to risk management and base their decisions on those consultations
Terkait dengan kebijakan sistem pengendalian internalnya, Resona Group berupaya menjaga sistem pengendalian internal yang efektif yang terdiri dari Internal Audit, Sistem Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
In line with its internal control system policy, Resona Group makes an effort to maintain an effective internal control system that comprises Internal Audit, Compliance System, and Risk Management.
Dalam kaitannya dengan Bank Resona Perdania, proses pengendalian tersebut terdiri dari pelaporan aktifitas keuangan setiap kuartal dan audit secara berkala.
With regards to Bank Resona Perdania, such control process comprises a quarterly report on financial performance and a regular audit.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
creativity”, Resona Group’s mission is to attain the following:
24
Empowering You in Indonesia
Struktur Resona Grup Resona Group Structure
Resona Holdings, Inc.
The Kinki Osaka Bank, Ltd.
Resona Bank, Ltd.
Saitama Resona Bank, Ltd.
PT Bank Resona Perdania
Ikhtisar Keuangan Non Konsolidasi Resona Bank Ltd., Jepang Resona Bank Ltd., Japan Non-consolidated Financial Highlights
Dalam juta yen (In million Yen)
March 2009
March 2010
March 2011
17,421,486
17,216,340
17,193,240
25,583,615
26,049,523
27,955,814
19,460,229
19,935,548
20,811,898
908,379
1,062,958
1,134,074
Income before Income Taxes
155,741
119,541
155,305
Net Income
82,050
85,982
105,161
9.87%
10.94%
11.68%
ASSET Loans and Bills Discounted Total Assets
LIABILITY Deposits Total Equity
INCOME
INDICATION CAR
Struktur Pemegang Saham & Anak Perusahaan Structure of Shareholders & Subsidiary Jafco Co. Ltd. 5.08% (JAPAN)
East Asia Indonesian Holdings, Ltd. 30.00% (SEYCHELLES)
Resona Bank, Ltd. 43.42% (JAPAN)
Vision Well, Ltd. 19.92% (BRITISH VIRGIN ISLAND)
Nominal Rp 14,475,900,000 Number of Shares 144,759 Shareholders: Nomura Holdings, Inc. 17.4% Nomura Research Institute, Ltd. 10.2% Japan Trustee Services Bank, Ltd. 6.9% Others 65.5%
Nominal Rp 85,500,000,000 Number of Shares 855,000 Shareholder: Leader One 100% Ultimate Shareholder: The Bank of East Asia, Ltd.
Nominal Rp 123,739,900,000 Number of Shares 1,237,399 Shareholder: Resona Holdings, Inc. 100% Ultimate Shareholder: The Government of Japan
Nominal Rp 56,767,700,000 Number of Shares 567,677 Shareholder: Mr Jim Wang 100% Ultimate Shareholder: Mr Jim Wang
Other 1.58% Nominal Rp 4,516,500,000 Number of Shares 45,165
PT BANK RESONA PERDANIA (Jakarta) PT Resona Indonesia Finance (Jakarta) Shareholders: PT Bank Resona Perdania 99,99% Resona Bank, Ltd., Japan 0,01%
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
25
Empowering You in Indonesia
Tinjauan Kinerja Keuangan Review of Financial Results
Kajian berikut dipersiapkan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Bank Resona Perdania untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh auditor independen dari Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, yang merupakan anggota Deloitte Touche Tohmatsu dengan pendapat wajar. The following review has been prepared based on the consolidated financial statements of Bank Resona Perdania for the year ending December 31, 2011. The independent auditor from Osman Bing Satrio & Partner, Registered Public Accountants, a member of Deloitte Touche Tohmatsu, has expressed unqualified opinion.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
26
Empowering You in Indonesia
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income Pendapatan Bunga Bersih tahun 2011 meningkat sebesar Rp 77.795 juta atau sebesar 25,92% dibanding tahun 2010, didorong oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 29,14% menjadi Rp 599.266 juta di tahun 2011 dibandingkan Rp 464.051 juta tahun sebelumnya. Sejalan dengan rencana Bank untuk meningkatkan pendapatan dari peningkatan jumlah kredit, Bank berhasil meningkatkan pendapatan bunga kredit sebesar Rp 148.071 juta atau 40,64% dari tahun 2010. Kenaikan pendapatan bunga merupakan penyumbang terbesar kenaikan pendapatan Bank. Net Interest Income in 2011 increased Rp 77,795 million, or 25.92% against 2010, boosted by interest income growth of Rp 599,266 million or 29.14% in 2011, compared to Rp 464,051 million in 2010. In line with the Bank’s plan to increase income from loans, the Bank increased loan interest income of Rp 148,071 million, a 40.64% jump against 2010. The interest income increase was the greatest contribution to the Bank’s income.
Biaya Bunga Interest Expense Sementara dari sisi pendanaan, biaya bunga pinjaman meningkat hingga 122,31%, hal ini dikarenakan kenaikan jumlah pinjaman yang mencapai Rp 1,4 triliun di tahun 2011. Kenaikan juga terjadi pada beban bunga deposito yang meningkat sebesar 18,71% menjadi Rp 113.840 juta di tahun 2011 sebagai akibat kenaikan jumlah deposito nasabah. While in funding, borrowing interest expense increased a significant 122.31%, pushed by increased borrowings of Rp 1.4 trillion in 2011. A similar increase was seen on time deposit Interest that grew 18.71% to Rp 113, 840 million in 2011, due to customers’ increased time deposits.
Laba Operasional Operating Income Dengan peningkatan Pendapatan Bunga bersih, Laba Operasional juga ikut meningkat sebesar 14,92% menjadi Rp 335.541 juta di tahun 2011. Kenaikan ini sekaligus meningkatkan Laba Setelah Pajak sebesar 7,02%, menjadi Rp 251.911 juta di tahun 2011. Operating Income was boosted by the increase in Net Interest Income, and grew 14.92% to Rp 335,541 million in 2011. This also positively impacted Net Income after Tax, which increased 7.02%, to became Rp 251,911 million in 2011.
Interest Revenues - Net
Income from Operation
2010
2010
(Million Rupiah)
300,119
2011
377,915
(Million Rupiah)
2011
291,971 335,541
Net Income After Tax (Million Rupiah)
2010 2011
235,379 251,911
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
27
Empowering You in Indonesia
Permodalan
Capital
Sejalan dengan kebijakan umum Bank untuk terus meningkatkan kekuatan permodalan yang berfungsi sebagai penyangga untuk menyerap kerugian yang timbul dari berbagai risiko, Bank berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 10,88% dari Rp 1,5 triliun pada akhir tahun 2010 menjadi Rp 1,7 triliun di tahun 2011. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan saldo laba yang berasal dari laba tahun berjalan.
In line with the Bank’s general policy to continuously improve its equity that can function as a buffer or to absorb losses that is brought about by various risks, the Bank increased its equity 10.88%, from Rp 1.5 trillion in late 2010, to Rp 1.7 trillion in 2011. The increase is parallel with the profit growth from the current year.
Rasio Kecukupan Modal (CAR) setelah memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional pada tahun 2011 sedikit menunjukkan penurunan menjadi 17,62% yang sebelumnya 17,76% di tahun 2010 namun pada semester II tahun 2011 CAR menunjukkan trend peningkatan, hal ini berasal dari pertumbuhan laba yang lebih cepat dari pertumbuhan aset.
Capital Adequacy Ratio (CAR) after weighing in credit risk, market risk, and operational risk in 2011 shows a slight decrease to 17.62% from the previous 2010 at 17.76%. However in the 2nd Semester in 2011, CAR was showing an upward correction trend, this is a result of profit growth faster than asset growth.
Sementara itu pertumbuhan Modal Inti mencapai 14,12% menjadi Rp 1.347.818 juta di tahun 2011, pertumbuhan Modal Pelengkap tercatat mencapai 8,24% menjadi Rp 105.345 juta di tahun 2011.
While Core Capital growth reaching 14.12% to Rp 1,347,818 million in 2011. Complementary Capital grew 8.24% to Rp105,345 million in 2011.
Untuk selanjutnya Bank akan terus memperkuat struktur permodalan untuk mendukung perkembangannya menjadi Bank yang sehat dan mampu bersaing dalam industri perbankan
Going forward, the Bank will constantly strengthen its equity to support its development as a sound Bank that can compete against the banking industry in Indonesia.
Indonesia.
Core Capital
Suplementary Capital
(Million Rupiah)
2010 2011
(Million Rupiah)
1,181,006 1,347,818
2010 2011
97,328 105,345
Aktiva
Assets
Bank berhasil melampaui target pencapaian aset 2011 sebesar 7,90% dan membukukan aset non konsolidasi sebesar Rp 10,1 triliun pada Desember 2011. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen Bank dan merupakan pemacu untuk terus tumbuh dimasa depan.
The Bank’s surpassed its 2011 asset growth target by 7.90%. Total Assets non cosolidated now stand at Rp 10.1 trillion. This achievement is the result of hard work from the Bank’s management and team, and makes for a great inspiration for future growth.
Sejalan dengan rencana Bank meningkatkan pendapatan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pemberian kredit, pada tahun 2011 Bank berhasil meningkatkan jumlah pemberian kredit menjadi Rp 7.048.138 juta dari sebelumnya di tahun 2010 yang mencapai Rp 6.211.878 juta.
In line with the Bank’s plan to increase revenue from loan extensification and intensification, in 2011 the Bank recorded total loans of Rp 7,048,138 million, compared to 2010 of Rp 6,211, 878 million.
Strategi peningkatan kredit melalui peningkatan jumlah debitur, peningkatan pemberian kredit, peningkatan fungsi marketing di Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu, optimalisasi fasilitas kredit, dan monitor kinerja keuangan debitur dengan ketat telah membuahkan hasil yang baik, yaitu peningkatan kenaikan kredit sebesar Rp 836.260 juta di tahun 2011, atau 13,46% dari tahun 2010.
The strategy of increased loans is carried out through increased debtors, loan distribution, improved marketing activities at the Bank’s Branch Offices, loan facility optimization, and through the improved monitoring of debtors’ financial performance. The overall results have been very positive, loans grew to Rp 836,260 million in 2011, an increase of 13.46% from 2010.
Hal ini sebagian besar disumbangkan dari kenaikan kredit di sektor industri pengolahan yang mencapai 52,34% dari total peningkatan kredit. Hal ini tidak terlepas dari rencana kerja Bank tahun 2011, dimana Bank akan meningkatkan jumlah kredit yang diberikan terutama di sektor industri pengolahan dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku dan kualitas kredit yang diberikan.
The loan increase was contributed by loans from the manufacturing and industry sector of 52.34% from total increasing. which is in line with the Bank’s strategy for 2011, to boost loans to the manufacturing sector, while maintaining prudence.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
28
Empowering You in Indonesia
Penyumbang kenaikan kedua tertinggi adalah sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel yang mencapai 20,63% dari total peningkatan kredit atau sebesar Rp 172.503 juta. Kenaikan di sektor jasa menjadi ketiga yang tertinggi dengan persentase kenaikan mencapai 11,22% dari total peningkatan kredit atau sebesar Rp 93.831 juta menjadi Rp 1.771.251 juta di tahun 2011.
The second largest contributor was Trade, Restaurants and Hotels, of 20.63% from total increasing or Rp 172,503 million. And the next contributor was the Service Sector, which increased 11.22% from total increasing or Rp 93,831 million, amounting to Rp 1,771,251 million in 2011.
Selain itu Bank berhasil meningkatkan pemberian kredit kepada nasabah baru di tahun 2011 dengan pemberian kredit mencapai Rp 222 milyar untuk nasabah baru. Selain itu Bank juga berhasil meningkatkan pemberian kredit kepada debitur existing yang mencapai RP 730 milyar atau sebesar 23,33% dari total pemberian kredit selama tahun 2011.
In addition, the Bank also increased loans to new customers throughout 2011, with loans of Rp 222 billion to new customers. Not forgetting the existing customers, the Bank distributed loans of Rp 730 billion to existing customers, an increase of 23.33% against 2011.
Sesuai dengan strategi Bank untuk tetap fokus di sektor industri, dari pertumbuhan kredit selama tahun 2011, konsentrasi portofolio kredit Bank masih dikuasai oleh sektor industri yang mencapai Rp 3.278.420 juta atau 46,52% dari total kredit yang diberikan. Selanjutnya dari sektor jasa yang mencapai 25,13% dan sektor Perdangangan, Restoran dan Hotel yang mencapai 21,47%.
In line with the Bank’s strategy to maintain a focus on the industrial sector, from loan growth throughout 2011, the Bank’s loan portfolio concentration is still dominated by the industrial sector, totalling Rp 3,278,420 million, representing 46.52% of total distributed loans. And finally, the Service Sector and Trade, Restaurants and Hotels Sector contributed 25.13% and 21.74%, respectively.
Total Asset (Million Rupiah)
2009 2010
6,753,984 7,983,583
2011
10,316,957
(in million Rupiah) Loan Portfolio
2009
2010
2011
Manufacturing
2,476,205
52.52%
2,840,737
45.73%
3,278,420
46.52%
Trading, Restaurant, and Hotel
1,059,708
22.48%
1,677,421
27.00%
1,771,251
25.13%
793,765
16.84%
1,341,027
21.59%
1,513,531
21.47%
21,127
0.45%
177,063
2.85%
114,326
1.62%
Construction
207,889
4.41%
92,444
1.49%
86,313
1.23%
Others
155,775
3.30%
83,186
1.34%
284,297
4.03%
4,714,469
100.00%
6,211,878
100.00%
7,048,138
100.00%
Services Transportation, Warehouse, and Communication
Total
Kredit Bermasalah
Non-Performing Loan
Di tahun 2011, Bank berhasil menurunkan rasio NPL gross hingga
In 2011, the Bank successfully reduced gross NPL ratio to be under
dibawah 3%, hal ini tidak lepas dari peran Seksi Pengawasan
3%. This is a direct result from the Credit Control and Security Section
dan Penyelamatan Kredit yang dibentuk pada tahun 2010 untuk
that was formed in 2010 to maintain and improve the Bank’s credit
mempertahankan dan memperbaiki kualitas kredit yang diberikan.
quality. The NPL ratio decline in 2010 has been sustained throughout
Penurunan rasio NPL di tahun 2010 berlanjut di tahun 2011
2011, at 0.75%, from 3.01% in 2010 to 2.26% in 2011. A similar
dengan penurunan rasio NPL Gross sebesar 0,75% dari 3,01%
decline occurred in NPL net, of 0.59%, from 1.23% in 2010 to 0.64%
di tahun 2010 menjadi 2,26% di tahun 2011, penurunan ini juga
in 2011.
diikuti oleh penurunan NPL net sebesar 0,59% dari 1,23% di tahun 2010 menjadi 0,64% ditahun 2011.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
29
Empowering You in Indonesia
Third Party Funds
Dana Pihak Ketiga Selama 2011, Deposito Berjangka berhasil tumbuh sebesar 36,38%, atau meningkat sebesar Rp 752.478 juta dibanding tahun 2010 yang mencapai Rp 2.068.323 juta. Bank berhasil mempertahankan pertumbuhan Dana Pihak Ketiganya di tahun 2011, dimana pertumbuhan ini sebagian besar disumbang oleh pertumbuhan Deposito Berjangka yang memang ditargetkan untuk tumbuh di tahun 2011. Jika dibanding pertumbuhan tahun 2010 yang sebagian besar berasal dari pertumbuhan Giro, Bank berhasil melakukan diversifikasi sumber pendanaan menjadi sumber pendanaan jangka panjang. Strategi pemberian bunga deposito yang kompetitif dirasa tepat untuk mendukung pertumbuhan jumlah dana pihak ketiga melalui produk Deposito Berjangka.
Within 2011, Time Deposits increased 36.38% or Rp 752,478 million against 2010, totalling Rp 2,068,323 million. The Bank sustained growth of Third Party Funds throughout 2011, with the greatest growth came from Time Deposit growth as planned. Compared to 2010 growth which was mostly contributed by Demand Deposits, the Bank successfully diversified its source of funding to long term funds. The strategy of offering competitive interest rates on time deposits proved to be effective in growing Third Party Funds trough Time Deposit.
Di lain sisi, Bank meningkatkan jumlah pinjaman luar negeri yang terutama digunakan untuk mendanai usaha ekspansi kredit Bank. Hal ini terlihat dari pertumbuhan pinjaman luar negeri yang meningkat cukup signifikan sebesar 98,60% atau sebesar Rp 1,4 triliun di tahun 2011.
On the other hand, the Bank increased its offshore loans to fund its credit expansion. Offshore loans increased a significant 98.60% or Rp 1.4 billion in 2011.
Sebagian besar pendanaan Bank telah terserap oleh kredit yang diberikan selama tahun 2011, namun tidak dipungkiri pengaruh resesi ekonomi global sedikit banyak mempengaruhi kebijakan Bank dalam pemberian kredit. Bank melakukan perlambatan pertumbuhan kredit pada kuartal III tahun 2011 untuk sementara melakukan review terhadap dampak resesi ekonomi global terhadap dunia usaha Indonesia.
Most of the Bank’s funding were distributed as loans throughout 2011, although the recessionary global economic situation still influenced the Bank’s credit policy. Loans slowed down in Q3 (third quarter) 2011, to allow the Bank to review the impact of global recession to Indonesia’s business environment for a while.
Selanjutya kredit non konsolidasi yang diberikan pada kuartal IV 2011 menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,31% dibanding posisi kredit pada kuartal III 2011. Bank meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatnya status Indonesia menjadi Investment Grade membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, oleh karenanya pertumbuhan kredit tetap
In Q4 (fourth quarter) 2011, non consolidated loans grew 2.31% compared to Q3 2011, riding on the Bank’s confidence on Indonesia’s economy and the country’s improved Investment Grade, that is expected to continue and absorb any unforeseen risk.
dipertahankan.
Time Deposit
Current Account
(Million Rupiah)
(Million Rupiah)
2009
1,781,017
2009
2,053,089 2,068,323
2010
2,114,317
2010
2011
2,105,642
2011
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2,820,801
30
Empowering You in Indonesia
Tinjauan Rencana & Strategi Secara Umum General Overview of Strategy & Plan Untuk tahun 2012, Bank Resona Perdania secara umum memiliki kebijakan untuk menjaga kestabilan pendanaan sekaligus menjaga laju pertumbuhan kredit yang optimal.
The year 2012, Bank Resona Perdania generally opt for a policy to maintain funding stability while ensuring an optimal growth of credit.
Kestabilan pendanaan dilakukan melalui peningkatan jumlah dana pihak ketiga dengan menawarkan suku bunga simpanan yang kompetitif.
Funding stability was achieved by attracting third-party funds by offering competitive interest rates for savings.
Pertumbuhan kredit yang optimal dicapai melalui pencarian alternatif sumber pendanaan dengan suku bunga rendah yang sekaligus bertujuan untuk mengembangkan basis nasabah lokal.
An optimal credit growth was achieved by seeking low-interest alternative funding sources and concurrently stregthening a portfolio of domestic customers.
Strategi umum terkait peningkatan pendapatan dilakukan melalui peningkatan pemberian kredit dan optimalisasi penggunaan fasilitas Kredit, Ekspor, Impor dan Bank Garansi. Selain itu Bank menawarkan tingkat suku bunga pinjaman yang kompetitif merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan jumlah permintaan kredit di tahun 2012.
The general strategy to increase revenue was carried out by increasing loan disbursement and optimizing the usage of Credit facility, Export, Import and Bank Guarantee. The other strategy included offering competitive lending interest rates to grow our loan portfolio throughout 2012.
Kemudian untuk tetap memenuhi ketentuan modal minimum yang dipersyaratkan, Bank terus berusaha meningkatkan kekuatan permodalan yang diantaranya dilakukan dengan peningkatan laba ditahan.
To continue meeting the required minimum capital adequacy, the Bank continued to strengthen its capital structure, which included increasing Retained Earnings.
Pada dasarnya Bank berusaha menjalankan bisnis perbankan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, penyempurnaan sistem teknologi serta senantiasa memenuhi aturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maupun pemerintah.
The Bank is clear on its overall mission to conduct banking business in the best possible manner, while remaining accountable through human capital quality improvements, IT and Systems improvement, and constantly adhering to the rules, regulations and policies issued by the Central Bank (Bank Indonesia) as well as the Government.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
31
Empowering You in Indonesia
Rencana 2012 Sumber Pendanaan
2012 Plan Source of Funding
Untuk memperkuat struktur sumber dana pihak ketiga, Bank akan memperkuat basis nasabah deposan dengan menawarkan tingkat suku bunga simpanan yang kompetitif serta mendorong nasabah pinjaman untuk dapat memberikan kontribusi dalam aktivitas pendanaan Bank serta memaksimalkan aktivitas transaksinya dengan Bank. Selain itu Bank akan meningkatkan kerjasama dengan Bank lokal untuk lebih memperkuat basis pendanaan Rupiah.
To strengthen third-party funding structure, the Bank will strengthen its customer base by offering more competitive Deposit interest rates. Additionally, the Bank continues to motivate customers to boost their transactions with the Bank. And the Bank will continue to forge collaborations with several local banks to strengthen its Rupiah funding.
Dalam hal kerjasama pinjaman luar negeri, Bank akan selalu mengkaji kerjasama pinjaman yang telah dilakukan dan akan meningkatkan jumlah pinjaman untuk mendukung laju pertumbuhan kredit.
In its collaboration with international banks, the Bank always reviews the existing borrowing facilities and continues to seek ways of growing loan growth.
Kredit
Loan
Bank akan memaksimalkan fungsi pemasaran untuk meningkatkan basis nasabah debitur. Salah satu upaya meningkatkan daya tarik Bank dalam menawarkan pinjaman, adalah melalui penawaran tingkat suku bunga kredit yang kompetitif.
The Bank attempts to boost its marketing efforts to increase its pool of borrowing customers. One way of attracting the borrowers is by offering competitive loan interest rates .
Pemberian kredit kepada existing debitur juga akan ditingkatkan khususnya kepada debitur yang telah menunjukkan kinerja keuangan dan prospek bisnis yang baik.
Providing loans to existing debtors will also be pursued, especially to those who have demonstrated excellent financial performance and good business prospects.
Untuk mengendalikan dan mempertahankan rasio NPL gross yang rendah, Bank memaksimalkan fungsi dan tugas Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit yang bertugas khusus menangani debitur yang bermasalah dan memonitor kinerja keuangan debitur “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus” serta melakukan pengawasan ketat terhadap perkembangan keuangan debitur non-performing, serta membantu mereka untuk memperbaiki performa keuangannya.
To control and sustain low Gross NPL Ratio, the Bank maximizes the function and task of Credit Monitoring and Recovery Section that is responsible to oversee non performing debtors. Additionally they need to monitor financial performances of debtors under “Current” and “Special Mention” category, while paying extra attention to non-performing debtors, and assist them to improve its financial performance.
Akuntansi
Accounting
Dalam bidang Akuntansi, Bank akan meningkatkan koordinasi dan pengawasan terhadap penerapan PSAK 50&55 (revisi 2006) serta PSAK yang akan berlaku di tahun 2012 kepada seluruh Bagian terkait serta aktif berkonsultasi dengan pihak eksternal auditor, konsultan dan Bank Indonesia perihal penerapan aplikasi PSAK tersebut.
In the area of Accounting, the Bank improves the coordination and monitoring for the implementation of PSAK 50 & 55 (2006 Revision) and other PSAK which will be implemented in 2012 across all related Divisions. This conducted through close consultations with external auditors, other relevant consultants, and Bank Indonesia about the implementation of such regulation.
Manajemen Risiko
Risk Management
Sistem Manajemen Risiko Bank Resona Perdania akan terus ditingkatkan dengan melakukan updating parameter profil risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia serta menerapkan parameter profil risiko dengan membuat aplikasi yang memudahkan dalam pengukuran profil risiko dan kualitas penerapan manajemen risiko Bank. Hal ini bertujuan untuk menciptakan proses penilaian profil risiko Bank yang lebih akurat, tepat, efektif, efisien dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
The Bank’s Risk Management System will continue to be improved by updating the risk profile parameter which inline with Bank Indonesia’s Regulation. The risk profile parameter is done through an application that helps the Bank assess the risk profile and quality of risk management implementation. The objective is to create a risk evaluation process that is more accurate, effective and efficient that meets the relevant regulations.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
32
Empowering You in Indonesia
Selain itu, selalu update terhadap ketentuan manajemen risiko serta mempelajari pengaruhnya terhadap permodalan Bank dilakukan untuk dapat memberikan gambaran yang lebih awal terhadap dampak dari penerapan peraturan baru tersebut.
Additionally, constant updates on the risk management regulations are always heeded, while carefully studying its impact on the Bank’s capital requirement to provide an early snapshot on it.
Audit
Audit
Guna menciptakan sistem audit berbasis risiko yang handal Bank akan mereview kembali Risk-Based Audit Program dan melakukan penyempurnaan dalam pelaksanaan audit, melakukan koordinasi dengan pihak audit eksternal untuk mereview kinerja SKAI maupun isu lain yang relevan serta menyusun Risk Register terhadap temuan audit sebelumnya bekerjasama dengan Bagian terkait.
To create a reliable risk-based audit system, the Bank will review its Risk-Based Audit Program and improve audit implementation quality, coordinate with external auditors to review SKAI performance and deal with any relevant issues. The Bank will also create a Risk Register on the audit findings before tackling them with the relevant Departments.
Kepatuhan dan Hukum
Compliance and Legal
Agar tercipta budaya kepatuhan di lingkungan Bank Resona Perdania, maka Bank akan membuat, mereview, mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan sistem maupun prosedur yang dimiliki atau yang belum dimiliki oleh Bank dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
To create a compliance culture within the Bank, a strategy is planned to formulate, review, and evaluate effectiveness, the adequacy and adherence against existing policy, and ensure systems and procedures are in place as per requirements. Those that are not yet in place will be provided.
Selain itu Bank juga akan membuat dan menyampaikan laporan sesuai dengan batas waktunya, meminimalisir kesalahan dalam pembuatan laporan dan menyelenggarakan Forum Kepatuhan bekerjasama dengan Bagian/ Unit Kerja terkait serta Rapat Penanggung Jawab Kepatuhan dari setiap Bagian dan Cabang yang dilakukan secara berkala.
Meanwhile the Bank will create and deliver reports as scheduled, and minimize errors in reports. Compliance Forums with the relevant Department/Unit and Compliance Officer Meeting from every sections and branch will be conducted on a regular basis.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Bank menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seluruh karyawan Bank secara berkala serta melakukan monitoring dan peningkatan terhadap pelaksanaan program alih pengetahuan tenaga kerja asing.
The Bank conducts regular coaching and training to improve staff knowledge and skills, and monitor all the training activities. This strategy is also meant to transfer any work-related knowledge and skillsets from the foreign (expatriate) staff to the local staff.
Teknologi Informasi
Information Technology
Guna mendukung strategi efisiensi dan efektivitas kerja, Bank akan melakukan renovasi terhadap Data Center dan Disaster Recovery Site, mengembangkan Customer Relationship Management System dan Business Process Management System.
To support efficiency and effectiveness in information technology, the Bank will renovate its Data Center and Disaster Recovery Site and develop a Customer Relationship Management (CRM) System and Business Process Management System.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
33
Empowering You in Indonesia
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
34
Empowering You in Indonesia
Manajemen Risiko Risk Management
Sebagai lembaga keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi
As an intermediary financial institution with a range of diverse products,
dengan produk yang beragam, Bank Resona Perdania
Bank Resona Perdania implements risk management across all its
mengimplementasikan manajemen risiko dalam seluruh jenjang
organizational layers as a business driver that supports prudent business
organisasinya sebagai business driver yang berperan mendukung
growth. The objective of implementing risk management is to build
pertumbuhan bisnis secara prudent. Pelaksanaan manajemen risiko
customer trust and adhere to Bank Indonesia requirement, the Basel II
tersebut untuk meningkatkan kepercayaan nasabah serta mengacu
Accord, and international best practices. The bank fully comprehends that
kepada ketentuan Bank Indonesia, Basel II Accord dan international
a sound risk management is an integral part of a company’s operation
best practices. Bank memandang dan menyadari bahwa pengelolaan
and business activities to attain optimized results. The bank therefore,
risiko yang baik adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan
makes a continuous effort to develop and improve its risk management
dari kegiatan dan aktivitas usaha perusahaan dalam mencapai
policy based on the bank’s risk characteristic to enable the identification,
hasil yang optimal. Oleh karena itu bank secara berkesinambungan
monitoring, control, and management of risk that is accurate and efficient.
mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan manajemen risiko berdasarkan karakteristik risiko bank sehingga mampu mengidentifikasi, memantau, mengendalikan dan mengelola risiko dengan tepat dan efisien. Pengelolaan risiko di Bank Resona Perdania mencakup keseluruhan
Bank Resona Perdania’s risk management comprises the overall scope
lingkup aktivitas usaha yang ada, berdasarkan kebutuhan akan
of business activities, based on the need of having a balance between
keseimbangan antara fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan
business operational functions and its risk management. Through a
risikonya. Dengan kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi
well-functioning risk management and policy, risk mangement becomes a
baik, maka manajemen risiko akan menjadi strategic partner bagi unit
strategic partner for the business unit to obtain optimal results from the
bisnis dalam mendapatkan hasil optimal dari operasi perusahaan.
company’s operation.
Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan
To develop a risk management that meets international banking
standar perbankan internasional, Bank Resona Perdania secara
standards, Bank Resona Perdania continuously develops and improves an
berkelanjutan, terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka
integrated and comprehensive risk management system framework and
sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang
internal control structure for early risk detection information, and take the
terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi
necessary action to minimize the risk. The risk management framework is
adanya potensi risiko secara lebih dini, dan selanjutnya mengambil
translated into a set of policies, procedures, transaction limits, authority
langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko.
and other related terms as risk management tools that apply to the entire
Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur,
scope of business activities. To ensure that the policies and procedures
limit-limit transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai
are in line with existing business development, periodic evaluation is
perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas
continuously implemented following any change in risk parameters, and a
usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut
review is conducted on Risk Management Policy and other related policies.
sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada, maka evaluasi selalu
The Risk Management Division effectively monitors the implementation of
dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan parameter
the approved risk management strategy, and provides consultations and
risikonya, disamping melakukan review atas Kebijakan Manajemen
recommendations to other Sections/Divisions/Branch Offices on all matters
Risiko dan kebijakan terkait lainnya. Bagian Manajemen Risiko secara
related to risk management implementation.
efektif memantau pelaksanaan strategi manajemen risiko yang telah ditetapkan dan menyediakan konsultasi dan rekomendasi kepada seksi/bagian/cabang mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penerapan manajemen risiko. Evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data serta
An evaluation of the accuracy of model and data validation, and the
mengembangkan perangkat (tools) manajemen risiko dilakukan untuk
development of risk management tools, is conducted to support the risk
mendukung proses pengukuran risiko menjadi suatu fokus untuk
measurement process, allowing for a focus to maintain risk management
menjaga efektifitas pengelolaan risiko. Setiap produk/aktivitas baru
effectiveness. Every new product/activity is always reviewed from a risk
selalu dikaji dari sudut pandang manajemen risiko untuk menjamin
management perspective to ensure the availability of proper mitigation
adanya mitigasi dan penanganan yang patut dilakukan sebelum
and handling before the new product/activity is implemented and
produk/aktivitas baru tersebut diterapkan dan dipasarkan.
launched to the market.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
35
Empowering You in Indonesia
Pengembangan dalam penerapan manajemen risiko telah dilakukan
The development and implementation of risk management is conducted
melalui pelatihan manajemen risiko kepada semua staf di seksi/
through risk management training to all staff in the relevant Unit/Division/
bagian/cabang guna tercipta pemahaman praktek manajemen risiko.
Branch Office to ensure a common understanding of risk management
Forum manajemen risiko yang telah ada, terus berjalan dengan tujuan
practice. The existing risk mangement forum continues to develop a risk
pengembangan budaya risiko di lingkungan organisasi bank sehingga
culture within the bank to enable early detection of any potential risk in
pengawasan terhadap risiko yang terkandung dalam setiap aktivitas
all the bank’s activities. In addition, the development of management
bank dapat dideteksi lebih awal. Selain itu pengembangan sistem
information system is conducted to provide a more integrated risk
informasi manajemenpun dilakukan dalam rangka pengukuran dan
measurement and calculation, to support a more advanced approach.
perhitungan risiko yang lebih terpadu untuk mendukung pendekatan yang lebih maju. Secara strategi, Bank Resona Perdania senantiasa mempersiapkan diri
As a business strategy, Bank Resona Perdania continues to strive for
sesuai dengan arahan Bank Indonesia termasuk dalam perhitungan
self-improvement in accordance with Bank Indonesia guidelines, including
kecukupan modal untuk mengantisipasi risiko kredit, pasar, dan
the capital adequacy calculation to anticipate any credit risk, market risk,
operasional, termasuk risiko-risiko melekat lainnya.
operational risk, and other related risk.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain
Credit risk is a risk associated with a debtor’s and/or other party’s inability
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit bersumber
to meet their obligation to the Bank. Credit risk results from the Bank’s
dari aktifitas terbesar bank yaitu pemberian kredit, kepemilikan
biggest activities which are loans, financial investment instruments such as
instrumen keuangan seperti surat berharga, akseptasi, pembiayaan
stocks and bonds, acceptance, trade financing, and others, including credit
perdagangan, dan lain-lain termasuk risiko konsentrasi kredit pada
concentration on debtors, geographical area, products, and other specific
debitur, wilayah geografis, produk, jenis dan lapangan usaha tertentu.
types and fields of business.
Untuk itu, manajemen risiko kredit senantiasa diimplementasikan
Credit risk management is therefore always implemented through the
melalui peningkatan kualitas aktiva produktif dan portofolio kredit
quality improvement of productive asset\ and credit portfolio to ensure
untuk meyakinkan bahwa portofolio kredit Bank terdifersifikasi ke
that the Bank’s credit portfolio is diversified into various industry sectors
dalam berbagai macam sektor industi atau segmen pasar serta untuk
and market segments and to anticipate credit concentration risk.
mengantisipasi risiko konsentrasi kredit. Secara garis besar, pengelolaan risiko kredit diterapkan pada
As a whole, credit risk management is implemented at both transactional
tingkat transaksional maupun tingkat portofolio. Pada tingkat
and portfolio levels. On the transactional level, the four-eye principle is
transaksional diterapkan four-eye principle yaitu setiap rekomendasi
applied, which means that every recommendation and loan decision
dan pemutusan kredit melibatkan Business Unit dan Bagian Credit
involves the Business Unit and Credit Examination Division, as units
Examination sebagai unit yang bertanggung jawab mengelola risiko
responsible to manage risk independently to obtain an objective view,
kredit secara independen, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh
recommendation, and decision. The four-eye principle mechanism is
pandangan, rekomendasi dan keputusan yang obyektif. Mekanisme
conducted through a Credit Committee that processes loan decisions is
four-eye principle dilakukan melalui Credit Committee dimana proses
executed through a Credit Committee Meeting mechanism. The decision
pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite
is made by majority of Directors, by considering the recommendations
Kredit dan pemutusannya dilakukan oleh mayoritas Direksi, dengan
from the Business Unit and Credit Examination Division who possess the
mempertimbangkan rekomendasi dari Business Unit dan Bagian
competence, capacity, and integrity. This will enable the loan granting
Credit Examination yang memiliki kompetensi, kemampuan dan
process to be more comprehensive and prudence.
integritas. Dengan demikian, proses pemberian kredit menjadi lebih komprehensif dan hati-hati. Untuk memaksimalkan proses penyelesaian kredit bermasalah,
To optimize the settlement of Non Performing Loans, including collateral
termasuk pengambilalihan jaminan, pengawasan berkala atas
takeover, the Bank conducts regular monitoring of delayed payments
penundaan pembayaran dan pengawasan terhadap debitur yang
and debtors that fall under the category of monitored doubtful debtors,
termasuk dalam kategori pengawasan, maka dibentuk suatu unit
through a special unit. This helps the Marketing Division to focus on the
khusus. Sehingga diharapkan dari sisi fungsi pemasaran dapat
business activities and credit risk mitigation process (to anticipate Non
lebih fokus pada kegiatan bisnis dan proses mitigasi risiko kredit
Performing Loans), audit and monitoring on early detection due to a
(mengantisipasi pinjaman bermasalah), pemeriksaan dan pengawasan
periodic change in rating can be improved efficiently and effectively.
sinyal awal akibat perubahan peringkat secara berkala juga dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
36
Empowering You in Indonesia
Berbagai upaya telah dilakukan Bank Resona Perdania untuk
Various measures have been taken by Bank Resona Perdania to support
mendukung proses pemberian kredit yang lebih hati-hati dan
a more prudent loan granting process that incorporates credit risk. The
pengelolaan risiko kredit yang lebih terintegrasi. Hasilnya, pada tahun
result, in 2011, loans grew by 13.46% compared to the previous year,
2011 kredit dapat tumbuh sebesar 13,46% dibandingkan tahun
without disregarding prudent principles. Nett Non Performing Loan (NPL)
sebelumnya tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian. Rasio Non
at 31 December 2011 was reduced to 0.64% from 1.23% for the same
Performing Loan (NPL) Netto per 31 Desember 2011 menurun menjadi
period in 2010. The Bank successfully improved the bank’s credit and credit
0,64% dari 1,23% di periode yang sama tahun 2010. Bank telah
risk management policies.
melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan perkreditan bank dan kebijakan manajemen risiko kredit. Untuk mengantisipasi risiko kredit yang melekat pada bisnis debitur,
To anticipate credit risk attached to a debtor’s business, in line with Bank
seiring dengan diterbitkannya Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/
Indonesia Circular No. 13/6/DPNP of February 18, 2011, regarding
DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengenai Pedoman Perhitungan
Guidelines for Risk Weighted Asset Calculation for Credit Risk using
Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan
Standardized Approach Methodology, Bank Resona Perdania has
menggunakan Pendekatan Standar, Bank Resona Perdania telah
implemented a standardized method to calculate credit risk in accordance
mengimplementasikan metode standar untuk menghitung risiko kredit
with Bank Indonesia, although the requirement will applies effective
sesuai ketentuan Bank Indonesia meskipun kewajiban tersebut baru
on January 2, 2012. This was designed to identify the capital adequacy
diberlakukan pada tanggal 2 Januari 2012. Hal ini dimaksudkan untuk
impact caused by the above change in calculation, to enable the bank to
mengetahui dampak perubahan modal yang diakibatkan perubahan
anticipate undesired adverse impact.
perhitungan tersebut, sehingga bank bisa mengantisipasi dampakdampak yang tidak diinginkan. Sistem pengukuran risiko kredit tersebut didukung dengan
The credit risk calculation system is supported by a periodic stress testing
pelaksanaan stress testing yang dilakukan secara berkala setiap 6
that is conducted every 6 (six) months, to ensure that there is adequate
(enam) bulan, untuk memastikan tersedianya kecukupan modal yang
capital to anticipate the likelihood of an extreme level of credit risk caused
memadai dalam mengantisipasi risiko kredit yang ekstrim, baik yang
by both internal and external conditions, through the various possible
disebabkan oleh kondisi internal maupun eksternal melalui berbagai
scenarios.
skenario yang mungkin terjadi. Selain itu, penyempurnaan atas implementasi internal credit rating
In addition to the improvement of internal credit rating implementation to
untuk mengukur tingkat kelayakan kredit “worthiness”, dan untuk
measure credit worthiness, and to calculate the default probability for each
menghitung Probability of Default (PD) setiap debitur senantiasa
debtor. This is continuously done to attain the proper risk appetite and risk
terus dilakukan untuk memperoleh risk appetite dan risk tolerance
tolerance that matches the bank’s characteristic and business complexity.
yang sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha bank.
The improvement includes managerial and shareholders’ aspects, industry
Penyempurnaan tersebut meliputi aspek manajemen dan pemegang
evaluation, financial performance, business performance, and collateral
saham, penilaian industri, kinerja keuangan, kinerja usaha, dan aspek
aspect.
jaminan. Implementasi risiko kredit juga dilakukan dengan penyempurnaan
The credit risk implementation is also done through an improvement of
Sistem Aplikasi Kredit, melakukan validasi paramater yang digunakan
the Credit Application System, parameter validation used in calculating
dalam perhitungan risiko kredit, melakukan simulasi NPL guna
the credit risk, conducting NPL simulations, to improve loan quality
meningkatkan kualitas pinjaman dan mengevaluasi portfolio pinjaman
and periodically evaluate the loan portfolio based on volume, quality,
secara berkala berdasarkan volume, kualitas, komposisi dan tingkat
composition and probability factor.
probabilitasnya.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar merupakan risiko pada posisi neraca dan rekening
Market risk is a risk attached to the balance sheet and administrative
administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara
account, including derivative transactions, due to the change in the overall
keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga
market condition, including the risk of option price change.
option. Perhitungan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) masih
The calculation of Minimum Capital Adequacy Requirement still follows the
menggunakan metode standar sesuai ketentuan Bank Indonesia
prevailing standard method mandated by Bank Indonesia. However, Bank
yang berlaku. Namun, Bank Resona Perdania telah menerapkan
Resona Perdania implements an internal model that meets both the Basel
pengelolaan risiko pasar dengan menggunakan model internal sesuai
II principles and the bank’s own characteristics, using - among others -
dengan prinsip-prinsip Basel II dan karakteristik bank, antara lain
Value at Risk (VaR) calculation using a historical simulation. This approach
dengan menerapkan perhitungan Value at Risk (VaR) dengan metode
is taken to identify the bank’s capital adequacy to absorb any potential
historical simulation hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kecukupan
market risk.
modal bank dalam menyerap potensi risiko pasar.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
37
Empowering You in Indonesia
Kerangka kerja Risiko Pasar memungkinkan bank untuk mengukur
The Market Risk framework allows the bank to correctly measure and
dan mengelola secara benar risiko yang berasal dari perubahan
manage risk caused by changes in market factors such as interest rate,
faktor-faktor pasar yaitu suku bunga, nilai tukar dan lain-lain. Hal ini
exchange rate, etc. Including trading book instruments, and interest rate
meliputi instrumen pada trading book maupun perbedaan suku bunga
discrepancy (difference) on the balance sheet. The Bank continuously
pada neraca. Bank juga senantiasa menjaga posisi devisa netto setiap
maintains a nett foreign exchange position every 30 minutes, where it
30 menit dimana tidak boleh melebih 20% dari modal Bank, untuk
cannot exceed 20% of the Bank’s capital, and therefore a limit is set both
itu dilakukan pembatasan limit per mata uang dan limit total untuk
per currency type, as well as total foreign currency.
seluruh mata uang. Bank selalu menjaga posisi terbuka dengan menggunakan teknik
The Bank always maintains an open position by using hedging technique,
lindung nilai, pengawasan terhadap transaksi treasury khususnya
by monitoring all treasury transactions, particularly the fair market value
kewajaran harga yang diberikan oleh dealer dipantau secara
provided by dealers, independently and as close as possible to real time
independen dan mendekati real time dengan menggunakan aplikasi
using Trade Order Management System on Bloomberg, to ensure that the
Trade Order Management System pada terminal Bloomberg, sehingga
limits can be monitored in an effective and efficient manner.
pengawasan terhadap limit-limit dapat dilakukan lebih efektif dan efisien. Unsur lain yang menjadi perhatian bank adalah risiko suku bunga
Another factor that is considered by the Bank is the interests rate risk on its
pada banking book yang diukur menggunakan metode Net Interest
banking book that is measured using Net Interest Income (NII) Gap method
Income (NII) Gap dan Duration Gap dengan mempertimbangkan risiko
and Duration Gap that considers significant interest rate risk such as
suku bunga yang material seperti repricing, yield curve, dan basis risk.
repricing, yield curve, and basis risk.
Model internal yang ada sekarang terus dikembangkan dengan prinsip
The current internal model will continue to be developed using prudent
kehati-hatian, yaitu melakukan analisa stress testing secara kuartalan
principles, such as implementing quarterly stress testing analysis that
dengan menggunakan asumsi yang secara cermat dikembangkan
is based on a careful assumption developed to test the Bank’s portfolio
untuk menguji kecenderungan kondisi portofolio Bank serta back
condition tendency and regular back testing by using historical data/
testing dengan menggunakan data historis/parameters series secara
parameter daily series, as well as other assumptions that meet the Bank
harian dan asumsi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
Indonesia’s Standardized Shock Scenario.
(Standardized Shock Scenario).
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk
Liquidity risk is a risk brought about by the bank’s inability to meet due
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus
obligations upon maturity from cash flow and/or high quality liquid assets
kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan
resources that can be collaterized without disrupting the bank’s activities
tanpa mengganggu aktifitas dan kondisi keuangan bank.
and financial condition.
Risiko likuiditas dikelola dengan tujuan untuk menjaga kemampuan
Liquidity risk is managed with the objective to maintain the bank’s ability
bank dalam memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya yang akan
to meet all its obligations that are due in the future, among others by
jatuh waktu, antara lain dengan menggunakan berbagai pendekatan
using different approaches such as monitoring fund availability based
seperti memonitor kesiapan dana berdasarkan pada pedoman
on liquidity guidelines, and establish a secondary minimum reserve, and
likuiditas dan menetapkan cadangan minimum sekunder, serta
manage maturity gap. Other indicators used are, among others: Loans to
pengelolaan gap maturitas. Indikator tambahan lainnya yang juga
Deposit Ratio, Gap Analysis, Liquidity Structured Trend, and Funding Trend,
digunakan, antara lain: Loans to Deposit Ratio, gap analysis, liquidity
all of which are routinely presented at meetings/ALCO meetings.
structured trend dan funding trend yang secara rutin disampaikan dalam pertemuan/rapat ALCO. Bank melakukan analisa dengan menggunakan liquidity stress testing
The Bank conducts analysis using Liquidity Stress Testing on the Bank’s
terhadap kekuatan likuiditas bank dengan menggunakan berbagai
Liquidity strength by using various scenario assumptions (bank-specific
asumsi skenario (bank specific scenario dan general market scenario)
scenario and general market scenario), that possess potential disruption to
yang mungkin berpotensi mengganggu likuiditas bank dan berbagai
the bank’s liquidity, as well as other relevant issues, such as the sovereign
issue yang ada seperti dampak sovereign debt crisis di Eropa, khususnya
debt crisis in Europe, particularly that of Greece, that has adversely
Yunani terhadap tingkat ketersediaan likuiditas dalam mata uang
impacted liquidity in foreign currency. Other analyses include imposing
asing. Analisa lain yang juga digunakan antara lain melakukan
transaction limits with the bank’s counter-parties, and concentration gap
pembatasan transaksi dengan eligible counterparty bank dan
limits in accordance with its time gap limit.
pembatasan konsentrasi gap sesuai dengan time gap limitnya. Selain itu Bank juga menetapkan soft limit dalam memitigasi risiko
Additionally, the Bank also established a soft limit to mitigate liquidity risk
likuiditas yang diakibatkan oleh konsentrasi pendanaan. Pemantauan
caused by funding concentration. The monitoring of soft limit compliance
atas kepatuhan soft limit ini dilakukan oleh Bagian Manajemen Risiko,
is implemented by the Risk Management Division, and whenever these
dan jika terdapat pelampauan atas limit tersebut, maka pihak terkait
limits are exceeded, than the relevant party will hold a joint meeting to
akan melakukan pertemuan gabungan untuk mencari solusi atas
identify a solution for such challenges.
permasalahan tersebut.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
38
Empowering You in Indonesia
Untuk menguatkan pendanaan khususnya pada saat darurat,
To strengthen funding, especially in emergency situations, the Bank
maka Bank mengadakan kerjasama dengan beberapa Bank untuk
collaborates with other banks to obtain committed line facility that can be
mendapatkan fasilitas committed line yang dapat digunakan sebagai
used as liquidity buffer and contingency funding.
liquidity buffer dan contingency funding.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional dapat bersumber antara lain dari sumber daya
Operational Risk may be rooted in – among others - human resources,
manusia, ketidakcukupan proses internal, sistem dan infrastruktur
internal process inadequacy, insufficient system and infrastructure, and
yang tidak memadai, dan kejadian-kejadian eksternal. Untuk itu
other external factors. It is therefore essential, that Bank Resona Perdania
budaya risiko terus dikembangkan di Bank Resona Perdania, salah
continue to develop a risk culture, through the internalization and
satunya adalah dengan terus mengadakan sosialisasi SOP (Standard
communication of SOP (Standard Operating Procedures) for all employees
Operating Procedures) terhadap karyawan untuk meningkatkan
to increase their awareness on the importance of risk culture and form a
kesadaran akan pentingnya budaya risiko dan membentuk special task
special task force to review process weakness in all the bank’s activities.
force untuk mereview kelemahan proses dalam setiap aktivitas yang ada di Bank Resona perdania. Pengelolaan risiko operasional dilakukan dengan melakukan
Operational risk management is conducted by identifying the
identifikasi risiko proses administrasi, mengembangkan prosedur
administration process risk, developing a disaster recovery procedure plan
Disaster Recovery Plan (DRP), mengkaji ulang kebijakan keamanan
(DRP), reviewing information security policy and system risk management,
informasi dan manajemen risiko sistem, serta penanganan
and outsourcing.
outsourcing. Bank juga menetapkan prosedur yang mencakup pengendalian
The Bank also has in place a procedure that encompasses general control
umum dan pengendalian spesifik. Pengendalian umum merupakan
and specific control. General control is an operational control applied
pengendalian operasional yang bersifat umum pada seluruh lini bisnis
to all the bank’s lines of business and supporting activities, such as the
dan aktifitas pendukung bank, seperti implementasi pemisahan fungsi
implementation of function separation and mandatory leave. Whereas
dan keharusan mengambil cuti, sedangkan pengendalian spesifik
specific control relates to a specific line of business and the bank’s
merupakan pengendalian operasional yang bersifat spesifik pada
supporting activities, such as: trading transaction reconciliation, improved
masing-masing lini bisnis dan aktiftas pendukung bank, misalnya
administration of debtor loan documentation, security of physical assets,
rekonsiliasi transaksi trading, penatausahaan dokumen kredit debitur,
and access limitation to certain locations, among others.
pengamanan aset fisik dan pembatasan akses ke lokasi tertentu dan lain-lain. Identifikasi risiko dilakukan dengan mengembangkan metode-metode
Risk identification is conducted by developing methods that help manage
yang dapat membantu mengelola dan mengontrol risiko secara
and control risk comprehensively:
komprehensif :
·
Loss Event Database (LED) yaitu media yang digunakan untuk mengadministrasikan data-data kerugian dan kejadian risiko
·
Loss Event Database (LED): the media used to administer data on losses and other related operational risks related to operational activities.
operasional yang berkaitan dengan aktivitas operasional. Dengan
Having such database, enables the Bank to analyze the root cause of
adanya database ini, Bank dapat menganalisa akar permasalahan
the problem, and decide on the appropriate remedial action and/or
yang terjadi dan memutuskan tindakan penanggulangan yang
solution to avoid repetition of such problems in the future.
tepat untuk mencegah terjadinya masalah tersebut berulang
·
·
kembali. Control Self Assessment (CSA) yaitu metode yang digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasi dan mengukur kontrol atas potensi
·
Control Self Assessment (CSA): a method utilized as a tool to identify and measure the control of potential risk of activities and functions
risiko dari kegiatan dan fungsi di masing-masing bagian/seksi.
across the Bank’s different Departments/Divisions/Sections. This is
Hal ini penting dilakukan untuk memastikan apakah kontrol yang
crucial as it ensures that the existing control mechanism is effective to
ada berjalan efektif sehingga dapat diidentifikasi gap yang terjadi.
identify any gap that may arise. The risk mapping in every Department/
Pemetaan terhadap risiko di masing-masing bagian/seksi dilakukan
Division/Section is conducted by incorporating Control Self Assessment
dengan menetapkan Control Self Assessment kedalam Key Risk
into Key Risk Indicator as guidelines for better risk management. CSA
Indicator yang menjadi panduan pengelolaan risiko yang lebih baik.
parameters are continuously updated in accordance with guidance
Parameter CSA senantiasa diperbaharui sesuai dengan panduan
and instructions from Resona Bank, Japan.
dan petunjuk dari Resona Bank, Jepang. Key Risk Indicator (KRI) yaitu metode yang digunakan untuk memonitor risiko di masing-masing seksi/bagian yang dilakukan
·
Key Risk Indicator (KRI): a method utilized to monitor risk in every Department/Division/Section that is conducted by mapping Control Self
dengan memetakan hasil dari Control Self Assessment (CSA) untuk
Assessment (CSA) results to obtain and monitor main risk indicators.
mendapatkan dan memonitor indikator risiko utama. Hal ini
This is designed as an early warning signal, to detect potential risk as it
ditujukan sebagai sinyal peringatan dini dan diharapkan kejadian
happens and resolve risk while the problem is still manageable.
risiko dapat dideteksi secara dini atau diselesaikan ketika masalah masih kecil.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
39
Empowering You in Indonesia
Dengan pengembangan database yang ada, maka sangat membantu
The existing database helps the bank analyze the root cause of the
bank dalam menganalisa akar permasalahan yang terjadi dan mencari
problem, seek the best solution, and avoid repetition of a similar or greater
solusi yang terbaik dan tindakan penanggulangan yang tepat untuk
risk in the future.
mencegah terjadinya kejadian/risiko yang sama atau dampak risiko yang lebih besar. Selain itu, pemberian pelatihan yang sesuai dan berkesinambungan
Additionally, the bank conducts ongoing relevant training for all employees
kepada seluruh karyawan juga menjadi prioritas utama dalam
as a main priority to mitigate operational risk.
memitigasi risiko operasional.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat bank tidak mematuhi
Compliance risk is a risk that arises when a bank does not comply with
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
and/or does not implement prevailing regulations and terms, that can
ketentuan yang berlaku, dimana dapat bersumber dari perilaku/
derive from the bank’s deviating behavior/ activities that are in conflict with
aktifitas bank yang menyimpang atau melanggar dari ketentuan
the applicable general standards.
atau perundang-undangan yang berlaku atau bertentangan dengan standar yang berlaku secara umum. Pelaksanaan implementasi terhadap risiko kepatuhan telah dilakukan
Bank Resona Perdania conducts an ongoing compliance risk, where
secara berkelanjutan oleh Bank Resona Perdania, dimana pada
every Department/Section/Division has its own compliance officer. The
setiap bagian dan seksi memiliki seorang petugas kepatuhan. Tingkat
compliance level for the various external and internal regulations is also
kepatuhan atas berbagai peraturan ekternal maupun internal juga
monitored by the Compliance Unit that reports to the Compliance Director.
dipantau oleh Unit Kepatuhan di bawah pengawasan Direktur Kepatuhan. Berbagai upaya lain yang dilakukan adalah dengan mengefektifkan
Various other efforts are conducted to ensure that effective internal control
peran pengendalian intern yang independen, melakukan penilaian
is in place, conduct an assessment on Bank Resona Perdania’s compliance
atas tingkat kepatuhan Bank Resona Perdania terhadap peraturan
to Bank Indonesia applicable laws and regulations. Additionally, the Bank
Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu,
has also established compliance risk policy and procedure, to ensure that
Bank menetapkan kebijakan dan prosedur risiko kepatuhan, sebagai
all policies, provisions, systems, procedures, and business activities of the
pedoman kerja dalam manajemen risiko kepatuhan, serta memastikan
bank are in compliance with the applicable laws and regulations.
bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum merupakan risiko yang timbul akibat tuntutan
Legal risk is a risk caused by legal obligations and/or judicial weakness
hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis yang dapat bersumber
aspect that can derive from the bank’s weakness in the bank’s engagement,
dari lemahnya perikatan yang dilakukan bank, adanya perubahan
change in legislation and regulations, that render the bank’s transactions
peraturan perundang-undangan sehingga menyebabkan transaksi
inconsistent with the prevailing terms, and could potentially cause a
yang dilakukan bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang ada,
litigation process.
dan berpotensi mengakibatkan proses litigasi. Penilaian risiko hukum yang dilakukan di Bank Resona Perdania
The Bank considers the prevailing legal risk evaluation procedure to be
telah berjalan dengan baik. Risiko hukum dimonitor oleh legal officers
sound. The legal risk is monitored by the Bank’s legal officers to ensure that
Bank Resona Perdania untuk memastikan segala perjanjian dan
all agreements and contracts will safeguard the bank’s interest, including
kontrak dapat melindungi kepentingan bank, termasuk memonitor
the monitoring of any ongoing litigation process, or any other procedure
proses litigasi yang sedang terjadi maupun yang berpotensi memiliki
that carries legal risk potential in the future. Therefore, the Bank conducts
risiko hukum dimasa yang akan datang. Untuk itu, Bank senantiasa
regular reviews of legal documents, agreements, and other third party
melakukan kajian berkala terhadap dokumen hukum, perjanjian dan
contracts. The bank then evaluates any potential agreement weakness that
kontrak dengan pihak ketiga serta mengevaluasi kelemahan perjanjian
has any legal risk implications for the Bank.
yang dapat menimbulkan risiko hukum bagi Bank. Selain itu, Bank juga aktif melakukan penilaian atas risiko hukum yang
Additionally, the Bank also actively evaluates the legal risk reflected in
tercermin dari potensi adanya gugatan, perkara yang diterima, serta
any potential legal litigation, any legal case, and establishes policies and
menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko hukum.
procedures to manage legal risk.
Hal yang sama juga dilakukan pada perusahaan anak untuk
A similar approach is used for the Bank’s subsidiaries, to ensure that the
memastikan bahwa strategi yang sudah ditetapkan dapat
approved strategy can be implemented well, for which the Bank establishes
diimplementasikan dengan baik, untuk itu Bank menetapkan kebijakan
policy and procedure to manage strategic risk.
dan prosedur pengelolaan risiko strategis.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
40
Empowering You in Indonesia
Risiko Strategis
Strategic Risk
Risiko strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan
Strategic Risk is a risk caused by the inaccuracy of a decision and/or
dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis, serta kegagalan
the implementation of a strategic decision, and the failure to anticipate
dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko strategis
changes in the business environment. Strategic risk can derive from a
dapat bersumber dari kelemahan dalam proses formulasi strategi,
weakness in the strategy formulation process, and the inaccuracy of
dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, sistem informasi
strategy formulation, inadequate management information system,
manajemen yang kurang memadai, hasil analisa lingkungan internal
insufficient internal and external analysis results, overly aggressive strategic
dan eksternal yang kurang memadai, penetapan tujuan strategis
direction, and failur to anticipate changes in the business environment.
yang terlalu agresif, dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dan
To minimize the negative impact and incorrect strategic decision making,
ketidaktepatan pengambilan keputusan strategis dan kegagalan dalam
and the failure to anticipate changes in the business environment, the
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis, maka bank senantiasa
Bank always monitors business development and adapts it to the Bank’s
memantau perkembangan bisnis secara terukur dan disesuaikan
condition. The Bank’s strategic plan is reviewed by a special committee,
dengan kondisi bank, membahas rencana strategis bank dalam
which reviews and discusses before the strategy is approved, by involving
komite khusus, untuk direview dan didiskusikan sebelum diputuskan
the relevant Section/Division, including measuring and reviewing monthly
dengan melibatkan seksi/bagian terkait, termasuk mengukur
business plan targets, and internalizing/communicating to all employees.
dan mengkaji ulang pencapaian rencana kerja setiap bulan dan
This is designed as transparency measure and increase awareness on
mensosialisasikannya kepada seluruh karyawan. Hal ini dimaksudkan
the importance of attaining business targets in an organization without
sebagai upaya transparansi dan meningkatkan kesadaran pentingnya
disregarding any potential risk that may arise.
pencapaian target bisnis dalam suatu organisasi tanpa mengabaikan risiko yang mungkin timbul.
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi merupakan risiko akibat menurunnya tingkat
Reputation risk is a risk caused by the decline of stakeholders’ trust that
kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber
derives from a negative perception toward the Bank. Reputation risk can
dari persepsi negatif terhadap bank. Risiko reputasi dapat bersumber
be rooted in the Bank’s various business activities, such as events that
dari berbagai aktifitas bisnis bank, seperti kejadian-kejadian yang
adversely impact the bank, negative publicity in the media, violation of
telah merugikan bank, seperti pemberitaan negatif di media massa,
business ethics, and customer complaints. However, this can also be
pelanggaran etika bisnis, dan keluhan nasabah. Namun dapat juga
caused internally from the Bank’s own weakness in corporate governance,
bersumber dari kelemahan-kelemahan pada tata kelola, budaya
its corporate culture, and business practice.
perusahaan dan praktek bisnis bank. Untuk mengantisipasi dan meminimalkan dampak kerugian dari risiko
To anticipate and minimize the adverse effect of reputation risk, a
reputasi, maka proses pemantauan risiko reputasi dilakukan secara
consistent monitoring process is put in place. This is conducted by the
konsisten oleh Bagian Planning khususnya untuk negative publicity dan
Planning Division, particularly in managing negative publicity and
customer complaint, termasuk menyempurnakan kebijakan Manajemen
customer complaints, including improving Reputation Risk Management
Risiko Reputasi. Penanganan kedua masalah tersebut diharapkan
policy. The management of both of these problems is expected to
dapat memitigasi terjadinya risiko reputasi, selain itu Bank juga
mitigate the occurrence of reputation risk. Additionally, the Bank has also
menetapkan parameter risiko reputasi dan mitigasi dalam pengelolaan
established reputation risk parameters and mitigation for reputation risk
risiko reputasi dan menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan
management, and designed a policy and procedure to manage reputation
risiko reputasi.
risk.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
41
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006, tanggal 30 Januari 2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006, tanggal 05 Oktober 2006, tentang “Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum”, serta kebijakan internal yang sejalan dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi, dan Kewajaran. Di samping itu, Bank Resona Perdania juga mengadopsi kebijakan GCG dari Resona Bank Ltd., Jepang, sebagai pemegang saham utama Bank.
The implementation of the Bank’s Good Corporate Governance principles adhere to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006, of 30th January 2006, and its amendment of Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006, of 5th October 2006, regarding “Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks” and internal policy are in line with GCG Principles of Transparency, Accountability, Independence, and Fairness. In addition, Bank Resona Perdania also adopts GCG policy from Resona Bank Ltd., Japan, as majority shareholder.
Tujuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Purpose of Good Corporate Governance
Bank meyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten akan membawa manfaat yang signifikan bagi Bank dan juga para pemangku kepentingan (stakeholders), yaitu dengan cara, sebagai berikut: • Menjaga komitmen Manajemen dalam menerapkan prinsipprinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran serta kehati-hatian dalam pengelolaan Bank. • Memperbaiki kinerja, meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan Bank kepada para pemangku kepentingan (stakeholders). • Meningkatkan kemampuan untuk mengakses sumber dana yang fleksibel dan berbiaya rendah. • Mendorong dan meningkatkan minat dan kepercayaan investor. • Melindungi Bank dari intervensi luar dan kasus hukum.
The Bank believes that consistent implementation of GCG principles will bring significant benefits to the Bank and its stakeholders, through the following:
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
• Maintain the Management’s commitment in applying the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, fairness, and prudence in the management of the Bank. • Improve the Bank’s performance, increase efficiency and protect the interest of stakeholders. • Improve the ability to access flexible and low-cost source of funding. • Encourage and increase investor interest and confidence. • Protect the Bank from external intervention and lawsuits.
42
Empowering You in Indonesia
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris terdiri dari tiga orang, satu orang Presiden Komisaris Independen, satu orang Komisaris Independen dan satu orang Komisaris Non-Independen. Sesuai Anggaran Dasar Bank, anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) untuk jangka waktu tiga tahun, dan dapat diangkat kembali pada saat masa jabatannya berakhir.
The Board of Commissioners comprises three people, one Independent President Commissioner, one Independent Commissioner, and one Non-Independent Commissioner. According to the Bank’s Articles of Association, members of the Board of Commissioners are elected by the General Meeting of the Shareholders for a period of three years, and may be extended when their term ends.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah, sebagai berikut: • Memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank. • Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. • Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan strategis Bank. • Melakukan pengawasan terhadap penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana yang diatur dalam peraturan Bank Indonesia (BI) tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. • Membuat kajian dan mengambil tindakan untuk menjaga kelangsungan praktik-praktik yang berdasar pada prinsip kehati-hatian. • Melakukan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan serta memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan.
The duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows: • Ensure the implementation of Good Corporate Governance in all the Bank’s activities. • Monitor the tasks and responsibilities of the Board of Directors.
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of the Board of Commissioners
Pada prinsipnya, Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan sekurangkurangnya satu kali dalam sebulan dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
In principle, Meetings of the Board of Commissioners are conducted at least once a month, and mandatory attendance for all Commissioners is required for all Commissioners at least 2 (two) times in a year.
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah mengadakan 16 (enam belas) kali rapat dengan catatan kehadiran, sebagai berikut:
Throughout 2011, the Board of Commissioners conducted 16 (sixteen) meetings with attendance records as follows:
• Guide, monitor, and evaluate the implementation of the Bank’s strategy. • Oversee the provision of funds to related parties as stipulated in Bank Indonesia Regulation on the Legal Lending Limit for Commercial Banks and other issues as stipulated by the Articles of Association. • Prepare reviews analysis and take action to maintain prudent practices. • Oversee the function of compliance and provide the necessary counsel to improve the quality of compliance.
Jumlah Rapat/ Meetings
Kehadiran/ Attendance
Didi Nurulhuda
16
16
Abdul Haris Hartanto
16
16
Kosei Noguchi *
16
11
Cheng Shui-hee, Gary **
16
3
Komisaris/ Commissioner
*)
Tidak menjadi anggota Dewan Komisaris sejak mengundurkan diri pada 15 Agustus 2011
No longer serving as a Member of the Board of Commissioners since resigning on August 15, 2011
**)
Efektif menjadi anggota Dewan Komisaris terhitung sejak 15 Agustus 2011
Member of the Board of Commissioners effective on August 15, 2011
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
43
Empowering You in Indonesia
Direksi
Board of Directors
Direksi terdiri dari lima orang, satu diantaranya adalah Direktur Kepatuhan. Direksi bertanggungjawab penuh atas kegiatan operasional dan manajemen Bank serta bekerja berdasarkan kepentingan pemegang saham dan para pemangku kepentingan (stakeholders) Bank.
The Board of Directors comprises five people, one of whom is the Compliance Director. The Board of Directors is fully responsible for the operations and management of the Bank, and conducts their work in the best interest of the shareholders and stakeholders of the Bank.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepenguruan Bank menjamin berlangsungnya operasional Bank dengan menciptakan pengawasan internal yang efektif dan efisien.
The Board of Directors is fully responsible for management and operations of the Bank, and ensures an effective and efficient internal control is in place.
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah, sebagai berikut: • Membuat rencana bisnis perusahaan dan menetapkan target. • Mengelola kegiatan sehari-hari Bank. • Mengimplementasikan kebijakan, prinsip-prinsip, nilai-nilai, strategi, tujuan, dan sasaran kinerja yang telah dievaluasi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. • Menjaga kelangsungan usaha jangka panjang Bank. • Mencapai sasaran kinerja dan mengimplementasikan prinsipprinsip kehati-hatian.
The duties and responsibilities of the Board of Directors are as follows: • Prepare the company’s Business Plan and determine its business targets. • Manage the Bank’s daily activities. • Implement the policies, principles, values, strategies, goals, and performance targets that are duly evaluated and approved by the Board of Commissioners. • Ensure the sustainability of the Bank’s long-term business. • Achieve performance targets and implement principles of prudence.
Rapat Direksi
Meetings of the Board of Directors
Rapat Direksi dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan, dapat dilaksanakan setiap waktu jika dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis satu pemegang saham atau lebih.
Meetings of the Board of Directors take place at least once a month or more when deemed necessary by one or more Director(s), or by a written request from one or more Commissioner(s), or by a written request from one or more shareholder(s).
Selama tahun 2011 Direksi telah bertemu dalam 12 (dua belas) kali rapat bulanan dengan catatan kehadiran sebagai berikut:
During 2011, the Board of Directors have conducted 12 (twelve) meetings with attendance records as follows:
Direktur/ Directors
Jumlah Rapat/ Meetings
Kehadiran/ Attendance
Akihiro Miyamoto
12
12
Shiro Saito
12
12
Marie Ito
12
11
Iding Suherdi
12
12
Jojo Prajoga
12
12
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Responsiblity for Annual Report
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab terhadap Laporan Tahunan ini dan seluruh informasi yang terkandung
The Board of Commissioner & Directors are responsible for this Annual Report and all relevant information contained on this report.
didalamnya.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
44
Empowering You in Indonesia
Komite-Komite
Committees
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dengan memberikan pendapat profesional atas laporan Direksi serta mengidentifikasi hal-hal yang membutuhkan perhatian segera dari Dewan Komisaris. Untuk itu Komite Audit memiliki akses penuh ke laporan audit internal dan laporan lainnya bila diperlukan. Komite tersebut juga memantau dan mengevaluasi proses pelaporan keuangan serta mengundang manajemen dan auditor eksternal untuk membahas hal-hal mengenai keuangan Bank.
The Audit Committee assists the Board of Commissioners by providing professional opinions on the report of the Board of Directors, and identifying matters that require immediate attention from the Board of Commissioners. For this specific purpose, the Audit Committee has full access to all the necessary internal audit reports and other reports. The Committee also monitors and evaluates the financial reporting process, and invites the management and external auditors to discuss issues related to the Bank’s finances.
Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Komite Audit terdiri dari Komisaris Independen, tenaga ahli independen di bidang keuangan/ akuntansi, dan tenaga ahli independen di bidang hukum dan perbankan.
The Audit Committee shall provide recommendations on the designation of Registered Public Accountants and Public Accounting Firms to the Board of Commissioners, for submission to the General Meeting of the Shareholders. The members of the Audit Committee include an Independent Commissioner, independent experts in finance/accounting, and independent experts in Law and Banking.
Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab untuk mengevaluasi konsistensi antara kebijakan manajemen risiko dengan implementasinya. Komite tersebut bertanggung jawab atas survey link dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko dengan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko terdiri dari Komisaris Independen, tenaga ahli independen di bidang keuangan, dan tenaga ahli independen di bidang manajemen risiko.
The Risk Monitoring Committee is responsible to evaluate the consistency of risk management policies and its implementation. The Committee in charge on survey link and the performance evaluation of the Risk Management Committee, by providing recommendations to the Board of Commissioners. This team comprises the Independent Commissioner and independent experts in the field of finance and risk management.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari dua orang Komisaris Independen dan satu orang pejabat yang membawahi Sumber Daya Manusia (SDM). Komite ini melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi terhadap kebijakan remunerasi Bank. Komite tersebut juga memberikan rekomendasi mengenai prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
The Remuneration and Nomination Committee comprises two Independent Commissioners and one officer who oversees Human Resources. This Committee evaluates and makes recommendations on the Bank’s remuneration policy and the election and/or replacement procedures of the members of both Board of Commissioners and Board of Directors.
Pembentukan komite-komite antara lain dimaksudkan untuk membantu kelancaran tugas pengawasan Komisaris dalam upaya memperkuat implementasi GCG Bank dan Komite-Komite bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
The establishment of Committees, among others, is intended to assist the monitoring role of the Board of Commissioners to strengthen the implementation of the Bank’s Good Corporate Governance practices. All Committees report directly to the Board of Commissioners.
45
Empowering You in Indonesia
Struktur Tata Kelola Perusahaan Structure of Corporate Governance
General Shareholder Meeting Appointment
Recommendation
Board of Commissioners
Independent Commissioner
Non Independent Commissioner
Audit Committe (Members) • Independent Commissioner • Independent Members
Appointment Renumeration & Nomination Committee (members) • Independent Commissioner • Officer in charge of human resources
Risk Monitoring Committe (Members) • Independent Commissioner • Independent Members
Supervising Monitoring
SKAI Internal Audit
Risk Management Committe
Monitoring
Independent Auditor (in Coordination with Audit Committe and SKAI)
Auditing
Instructing Divisions (Execution Operation)
Board of Directors Risk Management Division
Reporting
Auditing
Sistem Kepatuhan Compliance System Unit Kepatuhan dibentuk secara independen dan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya, mempunyai akses langsung pada Direktur Kepatuhan untuk memastikan terlaksananya prinsip-prinsip kepatuhan dalam proses manajemen serta untuk membantu pengambilan langkah-langkah yang tepat dalam menerapkan Budaya Kepatuhan. Unit Kepatuhan mendukung Direktur Kepatuhan dan kegiatan operasional yang terkait dengan fungsi kepatuhan.
The Compliance Unit is established as an independent and standalone unit from the other operating units, and has direct access to the Compliance Director to ensure the implementation of compliance principles in the management process. Additionally, the Compliance Unit assists in applying the appropriate steps to implement a Culture of Compliance. The Unit supports the Compliance Director and facilitates the operational activities related to the compliance function.
Kebijakan dan Pedoman Kepatuhan Bank berfungsi sebagai panduan dalam pembentukan budaya kepatuhan dan etika kerja yang baik. Untuk menciptakan Budaya Kepatuhan tersebut Unit Kepatuhan selalu; 1. Menginformasikan keberadaan peraturan yang harus dijadikan pedoman. 2. Mengadakan sosialisasi dan seminar terhadap ketentuanketentuan baru baik internal dan eksternal. 3. Menyediakan sarana untuk membaca dan mengetahui peraturan. 4. Memonitor kepatuhan terhadap peraturan peraturan pelaksana operasional Bank.
The Bank’s Compliance Policies and Manuals function as a guideline in creating a good compliance culture and work ethics. For this purpose, the Compliance Unit always conducts the following:
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
1. Informing the existence of rules that are to be used as guidelines. 2. Organize in-house campaigns and seminars on new internal and external regulations. 3. Ease of access to read and learn about the regulations. 4. Monitor the compliance with the Bank’s operational regulations.
46
Empowering You in Indonesia
Seminar dan Pelatihan Kepatuhan
Compliance Seminar and Training
Seminar mengenai Etika Kerja serta Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme diadakan secara berkala kepada seluruh karyawan. Di samping itu, paling kurang satu kali dalam setahun diadakan pula Ujian Kepatuhan bagi seluruh karyawan sebagai sarana untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap ketentuan Internal khususnya Prosedur Standar Kerja masing-masing bagian atau seksi dan pemahaman terhadap ketentuan Eksternal dan Etika Kerja.
Regular seminars on Work Ethics and Anti Money Laundering and Terrorism Funding Program Implementation are conducted regularly, and made available to all staff. In addition, at least once a year, a Compliance Test is held for all staff as a means to gauge their understanding on internal regulations, specifically those concerning Work Standards Procedure for each Division or Section, as well as the understanding on External Regulations and Work Ethics.
Struktur Kepatuhan
Compliance Structure
Fungsi kepatuhan Bank merupakan tanggung jawab Direktur Kepatuhan, Unit Kepatuhan dan Unit Hukum. Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif terhadap fungsi kepatuhan dengan mengevaluasi pelaksanaannya serta memberikan nasehat dan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan.
The compliance function is responsibility of the Compliance Director, Compliance Unit and Legal Unit. The Board of Commissioners conducts an active monitoring on the compliance function through evaluation and advice on the improvement of compliance function.
Bank secara konsisten terus mempromosikan budaya kepatuhan dengan mengadakan berbagai pelatihan bagi karyawan. Hal tersebut ditujukan sebagai alat yang dapat mendeteksi permasalahan mengenai kepatuhan secara dini serta mempromosikan budaya transparansi di Bank Resona Perdania.
The Bank continuously promotes a culture of compliance by conducting various employees training. This is meant as an early detection tool on compliance and promote a culture of transparency in Bank Resona Perdania.
Struktur Kepatuhan
BOARD OF COMMISSIONERS
Compliance Structure
Monitoring & Supervising Reporting Reporting
PRESIDENT DIRECTOR Supervising
COMPLIANCE DIRECTOR
DIRECTORS Monitoring & Supervising
Reporting
SKAI Internal Audit Verification/ Evaluation Cooperate
COMPLIANCE UNIT Monitoring & Supervising
Monitoring & Supervising
Reporting
LEGAL UNIT
Reporting
EXTERNAL AUDIT
COMPLIANCE OFFICER
consist of: 1. Resona Bank Ltd. 2. Registered Public Accountant
consist of: 1. Head of Divisions/ Sections 2. Head of Branches/ Sub-branches office Monitoring
1. All Divisions/ Sections 2. All of Branches/ Sub-branches staffs 3. All staffs in Bank
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
47
Empowering You in Indonesia
Sistem Audit Internal Internal Audit System
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) adalah organisasi independen di dalam Bank yang bertanggung jawab untuk membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dalam mengawasi kegiatan operasional Bank yang berfokus pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil temuan secara internal maupun eksternal. SKAI juga melakukan analisa dan penilaian atas kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan operasional, aktivitas keuangan, dan akuntansi serta aktivitas lain dengan melakukan pemeriksaan secara langsung dan tidak langsung beserta pemantauan atas pemeriksaan yang dilakukan.
The Internal Audit Task Force (SKAI) is an independent organization within the Bank. SKAI is responsible for assisting the President Director and the Board of Commissioners in the supervisory function of the Bank through operational activities focused on the planning, implementation, and monitoring of the internal and/or external audit results. SKAI analyzes and provides assessment on the activities related to operations, processes and procedures, finance and accounting activities in accordance with the internal guidelines and official procedures, as well as other activities by conducting on-site inspections or off-site supervision and monitoring.
SKAI meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya dan kemampuan keuangan dengan melakukan identifikasi terhadap semua kemungkinan sehingga dapat memberikan rekomendasi professional dan informasi yang obyektif kepada manajemen mengenai pemeriksaan yang dilakukan dalam rangka memperbaiki pelaksanaan kegiatan usaha Bank. Proses secara keseluruhan merupakan kegiatan penting dalam menciptakan implementasi GCG yang baik.
SKAI continues to make every effort to improve the efficiency of utilization of all resources and the financial ability by identifying all possibilities for the purpose of providing professional
Kebijakan Umum Audit
General Policy of Audit
SKAI memegang peranan penting dalam membantu manajemen di seluruh tingkatan dengan memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada, baik internal maupun eksternal. Tujuan audit secara umum dan khusus adalah untuk memberikan penilaian yang independen dan melakukan analisis terhadap sistem pengendalian internal serta memberikan saran perbaikan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan maupun prosedur operasional dibawah kendali manajemen.
SKAI plays an essential role in assisting all levels of management, to ensure that all operational activities are in accordance with the Bank’s internal and external guidance. The general and specific objective of an audit is to provide an independent assessment and analysis of the Bank’s internal control systems and activities, and to improve the effectiveness and efficiency of these activities and operational procedures that are under the management’s control.
Manajemen dan Organisasi
Management and Organization
SKAI merupakan alat untuk memastikan bahwa Bank mampu mengelola Dana Pihak Ketiga dan melakukan aktivitasnya sesuai dengan kebijakan. Di dalam struktur pelaporan ke Presiden Direktur, SKAI memiliki fungsi pemantauan atas temuan audit internal dan eksternal, juga melakukan proses manajemen risiko untuk memastikan bahwa cakupan pengendalian dan efektifitas seluruh kegiatan usaha telah berjalan seperti yang diinginkan oleh
SKAI is a management tool to ensure that the Bank is capable of managing its Third Party Funds and the activities are in accordance with the Bank’s policies and guidance. With regards to the President Director’s reporting structure, SKAI also functions as a monitoring system of the internal and external audit findings, as well as implementing risk management process to ensure that the scope of control and effectiveness of all business activities operate as mandated
manajemen.
by the management.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
recommendations and objective information to all levels of management regarding the activities evaluated. The entire process is very important to ensure that the bank’s Principles of GCG are implemented properly.
48
Empowering You in Indonesia
Tugas dan Tanggung Jawab
Tasks and Responsibilities
Tujuan audit internal adalah untuk membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan operasional, melalui fokus terhadap kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil audit. Dalam hal ini, audit internal mewakili pandangan dan kepentingan profesionalnya dengan melakukan evaluasi, analisis dan penilaian aktivitas dalam seluruh aspek proses dan kegiatan berdasarkan pada suatu pendekatan risiko.
The objective of an internal audit is to assist the President Director and Board of Commissioners in supervising operational activities, through a focus on the planning, implementation, and monitoring of the audit results. The internal audit represents its professional opinion and interest by conducting evaluation, analysis, and assessment of all processes and activities from a risk-based approach.
SKAI memberikan rekomendasi dan informasi yang obyektif kepada seluruh jajaran manajemen mengenai kegiatan yang dievaluasi berdasarkan pendekatan risiko tersebut. Keseluruhan proses tersebut sangat penting untuk menjamin bahwa Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik telah diterapkan dengan tepat.
SKAI makes every effort to provide objective recommendations and information to all levels of the management on the activities evaluated by their risk factor. This overall process is crucial to ensure that the Principles of Good Corporate Governance is properly applied.
Ruang Lingkup Audit
Scope of Audit
Ruang lingkup pekerjaan Audit Internal mencakup semua area operasi pada Bank termasuk anak perusahaannya untuk menentukan kualitas pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan.
The scope of Internal Audit encompasses all operational areas of the Bank and its subsidiary to determine the quality of internal control, risk management, and corporate governance.
Program Audit terhadap audit universe telah disusun dengan suatu mekanisme yang sistematis dan konsisten. Rencana pemeriksaan tahunan disusun dengan memperhatikan penilaian risiko secara bank wide, ketentuan regulator, arahan manajemen, komite audit, profil risiko, hasil audit periode sebelumnya dan periode terakhir pelaksanaan audit untuk memastikan tidak terdapat pengulangan temuan yang dilaporkan.
The Audit Program of audit universe was set with a systematic and consistent mechanism. An annual audit plan is prepared by taking into account bank-wide risk assessment, regulatory requirements, management guidelines, audit committee, risk profile, and audit findings of past periods to ensure that there is no repetition of reported findings.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, SKAI berpedoman pada “Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)” sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999, serta Piagam Audit Internal yang menyatakan Visi dan Misi, tujuan serta ruang lingkup tugas dan kedudukan SKAI dalam struktur organisasi bank.
In conducting its task and responsibility, SKAI is guided by the Standards for the Practice of Internal Audit Function for Commercial Banks (SPFAIB) in accordance with Bank Indonesia’s Regulation No. 1/6/PBI/1999, and the Internal Audit Charter that states SKAI Vision, Mission, purposes, scope of work and SKAI’s position in the Bank’s organization structure.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
49
Empowering You in Indonesia
Manajemen Kredit Bermasalah Non Performing Loan Management Pada tahun 2011, Bank Resona Perdania berhasil mempertahankan NPL di tingkat yang cukup rendah dengan kombinasi perbaikan disiplin Early Alert, kualitas underwriting bisnis yang lebih baik, pengidentifikasian segmen usaha yang bermasalah secara cermat, dan fokus terhadap Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit dalam melakukan penagihan atas kredit/ aktiva bermasalah.
In 2011, Resona Perdania Bank was able to maintain NPLs at low levels, thanks to a combination of improved Early Alert discipline, better quality of new business underwriting, proper identification of troubled segments and a focus on Credit Monitoring and Recovery Section to collect payments from NPL accounts.
Kebijakan dan prosedur yang spesifik untuk masing-masing bisnis dibuat dengan dukungan dari Bagian Manajemen Risiko. Kebijakan terus dipantau atas efektivitas dan pelanggaran yang terjadi. Setiap deviasi dilaporkan ke manajemen untuk dilakukan kajian dan tindakan bilamana perlu.
Specific policies and procedures that are tailored to each business are established with the support of the Risk Management Division. Policies are monitored for effectiveness and potential breach. Any deviation is brought to the management’s attention for review and, whenever necessary, appropriate action is taken.
Sistem peringkat kredit digunakan untuk mengkuantifikasi risiko yang berhubungan dengan Nasabah. Pemeringkatan ini didasarkan pada probabilitas default nasabah dan dianalisa terhadap berbagai faktor kuantitatif dan kualitatif sehingga menghasilkan penilaian risiko, pengendalian risko dan penetapan harga.
A credit grading system is used for quantifying the risk associated with debtors. The grading is based on a customer’s probability of default and is analyzed against a range of quantitative and qualitative factors to provide risk assessment, risk control and pricing.
Proses early alert yang kokoh telah diterapkan untuk memastikan bahwa setiap potensi memburuknya kualitas kredit dapat diidentifikasi sejak dini. Hal ini memungkinkan tindakan preventif yang perlu dilaksanakan jika diperkirakan kualitas kredit dapat memburuk.
A robust early alert process has been implemented to ensure that any potential deterioration in credit quality is detected early. This enables necessary preventive action to be taken if it is predicted that credit quality may deteriorate.
Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit
Credit Monitoring and Recovery Section
Bank Resona Perdania membentuk seksi khusus pemulihan kredit bermasalah yang disebut Seksi Pengawasan dan Penyelamatan Kredit. Seksi tersebut fokus pada penyelesaian rekening bermasalah melalui penagihan, pengambilalihan agunan, restrukturisasi, penjualan aset kredit, dan litigasi, serta mengelola secara optimal semua aset yang diambilalih. Dari sudut pandang organisasi, aktiva yang bermasalah dikelola secara terpisah dari
Resona Perdania Bank has set up a specific credit recovery section called Credit Monitoring and Recovery Section. This unit focuses on the settlement of problematic accounts through collection, collateral takeover, restructuring, loan asset sell off, and litigation, as well as optimally managing all foreclosed assets. From an organizational point of view, non-performing assets are managed independently from the Business.
divisi Bisnis.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
50
Empowering You in Indonesia
Tinjauan Teknologi Informasi Information Technology Review
Bank Resona Perdania secara berkesinambungan melakukan penguatan infrastruktur Teknologi Informasi guna menciptakan efisiensi kerja, kenyamanan dan kemudahan transaksi bagi nasabah, serta mendukung pertumbuhan bank yang berkelanjutan Bank Resona Perdania continuously strengthen its information technology infrastructure as an effort to establish efficient banking operation, delivering comfort transaction to customers and supporting the Bank’s sustainable growth
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
51
Empowering You in Indonesia
Sesuai dengan visi bank untuk menjadi bank yang dapat diandalkan dan tumbuh berkembang bersama dengan nasabah, rencana pengembangan Sistem Teknologi Informasi tahun 2012 adalah mengembangkan teknologi baru secara berkesinambungan dengan melakukan renovasi infrastruktur Data Center dan peningkatan Backup Center guna membantu bank dalam pengembangan sistem teknologi informasi di masa yang akan datang serta membantu proses pengelolaan data dan informasi secara cepat dan tepat.
In line with the bank’s vision to become a credible bank that grows together with customers, the bank is adopting a new focus in 2012. The Bank will continuously follow up and develop new technologies to improve the service quality to customers. To accommodate this initiative, we are renovating our Data Center and improving our Backup Center to help the bank with its future IT (Information Technology) system development, that will bring faster access to data and information and improve accuracy.
Rencana Pengembangan Teknologi Informasi tahun 2012
Information Technology Development Plan for 2012
• Penyelesaian renovasi infrastruktur pada data center yang meliputi peningkatan koneksi dan desain tata letak untuk menjaga efisiensi dan stabililitas.
• Completion of renovation work on data center infrastructure, comprising updgrade in connectivity and layout design for better efficiency and stability.
• Pengembangan backup center dengan melakukan peningkatan pada kapasitas hardware dan software, rencanan pemulihan bencana, pelatihan dan pengujian sistem secara berkala.
• Backup center improvement through routine upgrading of hadware and software capacity, disaster recovery plan, training, and system testing.
• Pengembangan aplikasi Customer Relationship Management untuk mendukung bank dalam mengetahui dan memahami kebutuhan nasabah.
• Development of a Customer Relationship Management application to better understand customers’ needs.
• Peningkatan aplikasi internet banking untuk memastikan sistem keamanan yang memadai, memperbarui teknologi yang ada sejalan dengan kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang dan juga untuk kepuasan nasabah.
• Enhancement of Internet banking application to ensure adequate security system, and technology update in line with current and future requirements, and improvement in customer satisfaction.
• Penerapan teknologi virtualisasi untuk mengurangi biaya operasi di Bagian Sistem dan Operasional.
• Implementation of virtualization technology to reduce operating expenses at Systems & Operational Division.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
52
Empowering You in Indonesia
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Resources Review Bank Resona Perdania secara berkala mengikutsertakan karyawannya untuk mengikuti berbagai jenis pelatihan sesuai dengan tanggung jawabnya masing–masing, baik yang diselenggarakan oleh Bank sendiri maupun oleh pihak eksternal.
Bank Resona Perdania regularly enrolls its employees in different training programs and sessions conducted by the Bank or by external parties geared toward their respective responsibilities.
Setiap karyawan baru akan diikutsertakan dalam pelatihan pengetahuan dasar perbankan untuk dapat memahami pengetahuan teknis perbankan pada umumnya serta sistem dan prosedur operasional perbankan yang berlaku di Bank Resona Perdania pada khususnya. Kemudian pada tahap berikutnya; karyawan yang telah mengikuti dasar perbankan tersebut akan diikutsertakan pada pelatihan lanjutan pengetahuan perbankan (Pre Intermediate Banking Knowledge).
Every new employee will be included in the training of basic banking knowledge in order to provide a better understanding of general banking technique and Bank Resona Perdania operating procedur. Then on the next stage; employees who have attended the basic banking will be included in the advanced training of banking knowledge (Pre Intermediate Banking Knowledge).
Saat ini secara organisasi; Bank telah meningkatkan fungsi manajemen pengelolaan sumber daya manusia melalui pengembangan struktur organisasi yang lebih baik, handal dan terpadu dengan membentuk Bagian Sumber Daya Manusia yang
Organizationally, the Bank has further developed the human resource management function through the development of better organizational structure by establishing Human Resources Division which composed to the Administration and Recruitment Section and Training and Development Section.
dilengkapi dengan 2 (dua) Seksi; yaitu: Seksi Administrasi dan Rekruitmen, dan Seksi Pelatihan dan Pengembangan. Selama tahun 2011, pelaksanaan pelatihan dan pengembangan kemampuan karyawan meliputi pelatihan yang bersifat technical skill dan soft skill. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan yang seimbang terhadap kemampuan skill dan pengembangan pribadi karyawan bersangkutan.
During 2011, trainings and employees development include technical skill and soft skill training. The purpose is to give balance training in employee’s personal capability.
Struktur Pegawai Bank Resona Perdania 2011
The Employees Structure of Bank Resona Perdania 2011
Sampai dengan 31 Desember 2011, jumlah pegawai Bank Resona Perdania mencapai 303 karyawan dengan kriteria pokok sebagai berikut: • Sebanyak 174 karyawan atau 57,43% dari total karyawan merupakan lulusan Sarjana dan diatasnya. • Sebanyak 215 karyawan atau 70,96% dari total karyawan berstatus sebagai karyawan tetap. • Jumlah karyawan wanita adalah 151 orang atau sebesar 49,83% dari total karyawan, hampir sama jumlahnya dengan karyawan pria yang mencapai 50,17% dari total karyawan.
Until December 31, 2011, the number of Bank Resona Perdania’s employees has reach 303 persons by the following main criteria:
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
• As much 174 employees or 57.43% of its employees are Bachelor Degree and above. • As much 215 employees or 70.96% of total employees are permanently hired. • Number of female employees is 151 persons or 49.83% from total employees, it is almost equal with male employees that reach 50.17% from total employees.
53
Empowering You in Indonesia
Below are the details of information on Bank Resona Perdania’s Employees.
Berikut adalah detail informasi mengenai struktur pegawai Bank Resona Perdania. Pendidikan Pegawai Employee Education
< SMA < Senior High School
Jumlah Pegawai/ Number of Employees Persentase/ Percentage
Status Pegawai Employee Status
D1 - D3 Diploma
Persentase/ Percentage
Status Pegawai Employee Status Jumlah Pegawai/ Number of Employees Persentase/ Percentage
S2 Master Degree
Jumlah Total
62
67
163
11
303
20,46%
22,11%
53,80%
3,63%
100%
Tetap Permanent
Jumlah Pegawai/ Number of Employees
S1 Bachelor Degree
Kontrak Contract
Outsource
Jumlah/ Total
215
67
21
303
70,96%
22,11%
6,93%
100%
Pria Male
Wanita Female
Jumlah Total
152
151
303
50,17%
49,83%
100%
The number of employees who have passed the Risk Management Certification examination for 2011 are listed as the below:
Adapun jumlah karyawan yang telah lulus ujian manajemen risiko sampai dengan periode tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Tingkat Sertifikat Certificate Level
Jumlah Pegawai Number of Employees
Level I
64
Level II
28
Level III
47
Level iV
26
Total
165
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Trainings and Employees Development
Pelatihan dan pengembangan karyawan dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia secara terus-menerus; yang dilakukan melalui program pelatihan yang komprehensif dan berkesinambungan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Bank. Adapun jenis pelatihan dimaksud meliputi; pelatihan yang bersifat technical skill maupun yang bersifat soft skill.
Employees Trainings and development are purposed to continually maintain and develop the human resources quality, it is conducted through comprehensive training program based on the Bank’s need. There are technical skill and soft skill training in the Bank training program.
Pelatihan technical skill diperlukan untuk mengasah kemampuan karyawan dalam menjalankan suatu tugas dan pekerjaan tertentu, misalnya manajemen perbankan, pelaporan, perkreditan, treasury, manajemen risiko, audit, teknologi informasi, manajemen umum, dan akuntansi.
Technical skill training is needed to improve employees’s capability in performing a particular job, such as, banking management, reporting, loan, treasury, risk management, audit, information technology, and general management and accountancy.
Pelatihan soft skill diperlukan untuk mengembangkan kemampuan non-teknis karyawan seperti kepemimpinan, teknik presentasi dan komunikasi, analisa masalah, public relation, dan pengambilan
Soft skill training is needed to improve non technical capability of the employee such as leadership, presentation and communication skill, problem analysis, public relation, decision making, and maintaining good relationship with customer.
keputusan, serta menjalin hubungan baik dengan nasabah.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
54
Empowering You in Indonesia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Gempa dan Tsunami Jepang
Japanese Earthquake and Tsunami
Maret 2011, sebuah gempa berkekuatan 9.0 skala richter, disertai gelombang tsunami, meluluhlantakan daerah Perfecture Miyagi, Fukushima dan Iwate, dan menghancurkan kota kecil Sendai di Utara Jepang.
March 2011, a 9.0 Richter scale quake and tsunami shook Japan to the core, hitting Miyagi, Fukushima and Iwate Prefectures. The calamity decimated the little town of Sendai.
Bencana ini membawa duka yang mendalam bagi Bank Resona Perdania. Kami mengikuti dengan seksama perkembangan pasca tsunami dan gempa bumi, memastikan cara terbaik membantu para korban.
Japan’s worst tsunami in its modern history sent shockwaves to Bank Resona Perdania. We followed closely post tsunami and earthquake developments, to identify the best way of helping the victims.
Bank Resona Perdania menyampaikan duka cita yang sedalamdalamnya kepada rakyat Jepang atas kejadian ini. Untuk membantu meringankan penderitaan para korban, pada tanggal 29 Maret 2011, Bank Resona Perdania memberikan sumbangan melalui Jakarta Japan Club.
Bank Resona Perdania extended its deepest condolence to the people of Japan on this terrible disaster. To help alleviate the suffering and provide relief to the victims, on March 29, 2011, BRP made donation through Jakarta Japan Club.
Donasi ke Bandung Japanese School Pada bulan Juli 2011, Bank Resona Perdania kembali memberikan program donasi berupa bantuan dana pendidikan kepada Bandung Japanese School, Bandung, Jawa Barat. Program donasi tahunan ini merupakan tradisi berkala, yang terakhir diselenggarakan pada bulan Juni 2010. Bantuan pendidikan ini ditujukan untuk membantu kegiatan belajar mengajar sekolah serta kegiatan pendukung lainnya seperti Peringatan Hari Anak Jepang dan Pesta Olah Raga.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Donation to the Japanese School in Bandung In July 2011, Bank Resona Perdania returned to its regular donation of supporting the Bandung Japanese School in West Java. This annual donation is a regular tradition and intended to support the various educational activities of the school. Among which included, the Japanese Children’s Day Celebration and Sports Competition.
55
Empowering You in Indonesia
Program Edukasi Perbankan di LKMD Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur
Banking Education Program at LKMD, Penggilingan, Cakung, East Jakarta
Pada September 2011, Bank Resona Perdania menyelenggarakan program edukasi perbankan yang dihadiri oleh para anggota Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) dan para undangan lainnya di Penggilingan-Cakung, Jakarta Timur. Dalam program edukasi ini Bank mencoba untuk memberikan edukasi mengenai dunia perbankan langsung kepada masyarakat.
In September 2011, Bank Resona Perdania conducted a banking education program that was attended by members of Institute of Sustainable Rural Community [Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)] and other participants at Penggilingan-Cakung in East Jakarta. Through this program, the Bank provided direct training on banking to the public.
Program Edukasi yang diterapkan oleh Bank Resona Perdania sejalan dengan pilar keenam Arsitektur Perbankan Indonesia dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manfaat dan penggunaan produk keuangan.
Bank Resona Perdania’s Educational Program is in line with the sixth pillar of Indonesian Banking Architecture to improve the public’s understanding of the benefits and usage of financial products.
Bank Resona Perdania menjelaskan kepada peserta mengenai tujuan program edukasi ini yaitu antara lain agar masyarakat: 1. Lebih berorientasi melakukan transaksi keuangan melalui jasa perbankan. 2. Meningkatkan kesadaran mengenai aspek kehati-hatian dalam bertransaksi perbankan. 3. Memahami manfaat dan biaya yang ada dalam transaksi perbankan. 4. Meningkatkan minat masyarakat untuk menabung.
The Bank explained the objective of the educational program to all participants, so that they can: 1. More familiar and conduct financial transactions through banks.
Program ini terselenggara dengan sangat baik dan penuh rasa kekeluargaan. Hal ini nampak jelas dari antusiasme para peserta yang hadir dengan pertanyaan-pertanyaan konstruktif yang mereka ajukan.
The program was well implemented, supported by the excellent cooperation from all the participants. This was clearly evident from the enthusiasm in their questions and positive response.
Agar lebih meningkatkan pemahaman masyarakat tentang jasa dan layanan perbankan, Bank Resona Perdania akan mengadakan Program Edukasi Perbankan secara berkala dengan senantiasa mengemban tugas untuk memasyrakatkan bank dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang produk dan jasa perbankan.
To further improve public awareness about banking products and services, Bank Resona Perdania will continue to roll out its Banking Education Programs with the objective to dispel the stigma about banking. This program is commensurate to Bank Resona Perdania’s responsibility as a Corporate Citizen to further educate the public about the benefits of banking.
Natal Bersama dengan Anak-Anak Tuna Netra di Yayasan Elsafan
Christmas with Sight Impaired Children at Elsafan Foundation
Pada tanggal 15 Januari 2012, Bank Resona Perdania mengadakan acara Natal 2011 bersama dengan anak-anak tuna netra di Yayasan Elsafan, Jakarta Timur. Kegiatan ini diadakan dalam rangka merayakan natal serta berbagi kasih terhadap sesama. Adapun sumbangan yang diberikan adalah kertas braille, peralatan mandi, serta uang tunai. Diharapkan bantuan ini dapat memberikan kontribusi bagi terselenggaranya kegiatan belajarmengajar di Yayasan Elsafan serta membangkitkan semangat anak-anak tersebut untuk terus maju.
On January 15, 2012, Bank Resona Perdania held a 2011 Christmas Celebration with sight-impaired children at Elsafan Foundation in East Jakarta. The objective was to help spread Christmas joy with the less fortunate, and extend donations in the form of braille stationery, personal care products, and cash. It is hoped that the event could support the teaching activities and inspire the children to do their best.
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
2. Raise awareness about the security aspects of banking transactions. 3. Understand the benefits and cost of banking transactions. 4. Aware about the benefits of savings.
56
Empowering You in Indonesia
Produk & Layanan Products & Services PRODUCTS CURRENT ACCOUNT
LOAN
Available in several currencies:
Types of loans:
Indonesian Rupiah (IDR)
Syndicated Loan, available in Rupiah and Foreign Currency
US Dollar (USD)
Joint Financing Loan, available in Rupiah and Foreign Currency
Japanese Yen (JPY)
Working Capital Loan and Investment Loan, available in Rupiah
Singapore Dollar (SGD)
and Foreign Currency.
Euro (EUR)
Trust Receipt, available in Rupiah and Foreign Currency
Australian Dollar (AUD)
Overdraft, available in Rupiah and Foreign Currency.
SCRIPTLESS TIME DEPOSIT AND DEPOSIT ON CALL
FACTORING
Available in several currencies: Indonesian Rupiah (IDR) US Dollar (USD)
Purchasing Account Receivables today at discount rate, and then receiving payment in full amount on the maturity date of the receivables.
Japanese Yen (JPY) Euro (EUR)
SPECIAL TIME DEPOSIT Available in several currencies: Indonesian Rupiah (IDR) US Dollar (USD) Japanese Yen (JPY)
SERVICES IMPORT
OTHERS
Opening of Letter of Credit (L/C)
Safe Deposit Box
Opening of Letter of Local L/C
Collection
Acceptance of Import Document (L/C and Non L/C)
Foreign Currency Transactions in the form of Bank Notes, Bank Drafts, Traveller Cheques
Handling Invoice
EXPORT Negotation (L/C) Advising (L/C) Collection (L/C)
Transfer, including RTGS Intercity clearing Tax Payment Bank Reference Fax Service Audit Confirmation Supporting Letter
BANK GUARANTEE
Internet Banking Perdania Direct
Bid Bond Advance Payment Bond Performance Bond
REMITTANCE
Retention Bond
Foreign Currency Transfer
Custom Bond Maintenance/Warranty Bond Other Bond Standby L/C
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
57
Empowering You in Indonesia
Anak Perusahaan Subsidiary
PT Resona Indonesia Finance
PT Resona Indonesia Finance
PT Resona Indonesia Finance merupakan anak perusahaan Bank Resona Perdania yang berdiri sejak Agustus 1984, dahulu bernama PT Daiwa Lippo Leasing Corporation dan pada Maret 2003 menjadi PT Resona Indonesia Finance.
PT Resona Indonesia Finance is a subsidiary of Bank Resona Perdania that was established in August 1984. Formerly known as PT Daiwa Lippo Leasing Corporation that was changed to PT Resona Indonesia Finance in March 2003.
Bergerak di bidang usaha anjak piutang, sewa guna usaha, pembiayaan konsumen, dan kartu kredit, Resona Indonesia Finance lebih menitikberatkan fokus usahanya pada sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen.
Involved in the business activities of factoring, leasing, consumer financing, and credit cards, Resona Indonesia Finance has a strong focus on leasing and consumer financing.
Pada tahun 2011, PT Resona Indonesia Finance menerima penghargaan sebagai “Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus” dari Majalah InfoBank berdasarkan laporan keuangan 2010. Selain itu, InfoBank Golden Trophy 2011 juga dianugerahkan kepada PT Resona Indonesia Finance atas prestasinya selama lima tahun berturut-turut (2006 – 2011) meraih predikat sebagai perusahaan pembiayaan dengan kinerja keuangan “Sangat Bagus”.
In 2011, PT Resona Indonesia Finance was awarded “Financing Company with Excellent Financial Performance” from InfoBank Magazine. The award was based on 2010 financial statement. In addition, the same publication also awarded the company with 2011 InfoBank Golden Trophy for their 2006 – 2011 performance as Financing Company with “Excellent” Financial Performance.
Bank Resona Perdania (sebagai pemegang saham utama) melakukan Pengawasan bulanan atas kinerja PT Resona Indonesia Finance dan audit umum tahunan yang dilakukan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Bank.
As majority shareholder, Bank Resona Perdania conducts monthly monitoring on PT Resona Indonesia Finance’s performance, and an annual general audit through the bank’s Internal Audit Task Force (Satuan Kerja Audit Internal).
Selain itu, Bank Resona Perdania juga memberikan fasilitas pinjaman kepada PT Resona Indonesia Finance guna mendukung kegiatan operasional dan perkembangan PT Resona Indonesia Finance kedepan.
In addition, Bank Resona Perdania also provides loan facilities to PT Resona Indonesia Finance in order to facilitate its operational
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
activities and ongoing development.
58
Empowering You in Indonesia
Profil
Profile
Modal disetor : Rp 25.000.000.000
paid-up capital: Rp 25,000,000,000
Pemegang saham
Shareholders
PT Bank Resona Perdania (99,99%) Resona Bank Ltd., Jepang (0,01%)
PT Bank Resona Perdania (99.99%) Resona Bank Ltd., Japan (0.01%)
Dewan Komisaris
Board of Commissioner
Presiden Komisaris : Makoto Iwachi Komisaris : Abdul Haris Hartanto
President Commissioner: Makoto Iwachi Commissioner : Abdul Haris Hartanto
Direksi
Board of Directors
Presiden Direktur : Daisuke Sugiura Direktur : Agus Amin Satyadarma
President Director Director
Alamat
Address
Gedung Bank Resona Perdania, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41 Jakarta 10210 Indonesia T: +62 21 570 1956 F: +62 21 570 1961
Bank Resona Perdania Building, 5th fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41 Jakarta 10210 Indonesia T: +62 21 570 1956 F: +62 21 570 1961
: Daisuke Sugiura : Agus Amin Satyadarma
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Dalam Jutaan Rupiah (in million Rupiah)
2009
2010
2011
Total Aset
183,953
263,853
298,398
Total Asset
Total Ekuitas
56,228
70,474
81,534
Total Equity
Laba Bersih
5,559
12,595
11,060
Net Income
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
59
Empowering You in Indonesia
Alamat Kantor Bank Resona Perdania Bank Resona Perdania’s Office Addresses Kantor Pusat Head Office Bank Resona Perdania Building Jl. Jend. Sudirman Kav. 40-41 Jakarta 10210 Jakarta – Indonesia Phone: +62 21 570 1958 Fax : +62 21 570 1936
Kantor Cabang Branch Offices Surabaya
3rd Floor Plaza BRI, Suite 305 Jl. Jend. Basuki Rachmat No. 122 Surabaya 60271 East Java - Indonesia Phone: +62 31 535 5858 Fax : +62 31 535 2007
Bandung
2nd Floor Graha Bumiputera Suite no. 204-205 Jl. Asia Afrika no. 141-149 Bandung 40112 West Java - Indonesia Phone: +62 22 424 1742 Fax : +62 22 424 1207
Kantor Cabang Pembantu Sub Branch Offices Cikarang
2nd Floor EJIP Center Building EJIP Industrial Park, Plot 3A South Cikarang Bekasi 17550, West Java - Indonesia Phone: +62 21 897 4940 Fax : +62 21 897 4941
Karawang
1st Floor Graha KIIC Jl. Permata Raya Lot C-1B KIIC Industrial Park Karawang 41361 West Java - Indonesia Phone: +62 21 8911 5020 Fax : +62 267 647 347
MM2100 Ruko Mal Bekasi Fajar Blok D No. 8 MM2100 Industrial Town West Cikarang Bekasi 17520 West Java - Indonesia Phone: +62 21 8998 2151 Fax :+62 21 8998 2943
PT Bank Resona Perdania Laporan Tahunan 2011 Annual Report
60