Video Technology in Pedagogy and Research
Keynote speech at the 2nd International Conference on Teacher Training and Education, Sebelas Maret University Speaker: Shao-Ting Alan Hung 洪紹挺 Associate Professor, National Taiwan University of Science and Technology
1
Outline Study 1: Presentation Latar Belakang
kenapa video?
kerangka teori
Study 2: Oral feedback
Conclusion
Study 3: Willingness to Communicate
2
1. LATAR BELAKANG
3
1. Latar belakang •
Selama lebih dari lima puluh tahun, guru bahasa telah menggunakan video baik di dalam maupun di luar kelas.
•
Kembali pada 1990-an, video yang dilihat sebagai media hiburan dan sebagai kegiatan waktu luang karena hubungannya dengan televisi dan gagasan melihat pasif (kegiatan pasif).
•
Kadang-kadang hanya untuk kepentingan sendiri; Tidak memerlukan design tertentu.
•
Video dieksploitasi dan tidak terintegrasi ke dalam pelajaran.4
1. Latar Belakang •
Dari menjadi sangat banyak perifer ke bisnis utama pembelajaran bahasa, video telah bergeser untuk menjadi sumber utama konten (pembelajaran).
•
Video hasil karya siswa sekarang menjadi fokus utama di kelas.
•
Siswa sekarang dapat mengakses materi video di rumah dan dimana saja, melalui smartphone dan tablet.
•
Kegiatan menonton film sekarang tidak hanya bisa di layar besar, tetapi bisa juga melalui layar ponsel dengan berbagai ukuran melalui koneksi internet dengan konten yang sama.
•
Apa yang ada di VHS atau DVD sekarang sepenuhnya terintegrasi ke dalam bahan ajar kelas kami dan tersedia melalui vodcast (video podcast), online streaming atau offline (dengan cara di unduh). 5
1. Background •
Video telah mengubah konsep dan pengaturan ruang kelas .
•
In a flipped classroom, Video merupakan satu-satunya bentuk input atau instruksi, dimana peserta didik dapat mengakses informasi ini secara online di rumah, sedangkan kegiatan di kelas dipakai untuk kegiatan diskusi, negosiasi dan berbagi ide.
•
pergeseran paradigma mengubah peran guru dan peserta didik. Guru menjadi tidak sebagai “sage on the stage“ (pusat pembelajaran) tetapi “guide on the side“ (pendamping belajar). Siswa mengambil peran aktif. 6
2. KENAPA VIDEO?
7
2.Why am I using video? Membangun koneksi dengan pikiran bawah sadar dan emosi (Callow, 2005).
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan artefak.
1
Lihat konteks
2
Dunia nyata
Ketika video online yang dibuat oleh peserta didik, video-video tersebut dapat dilihat dan dikomentari oleh pemirsa di luar konteks kelas, yang berperan sebagai penonton yang bisa berinteraksi dengan peserta didik.
3
4
dampak emosional
membuat redundansi
pesan yang sama diulang dalam dua mode, visual dan verbal. 8 Walker and White (2013)
3. KERANGKA TEORI
9
Apakah ada teori yang dapat mendukung penggunaan teknologi video?
Social cognitive theory (Bandura, 1986)
Dual coding theory (Paivio, 1986)
Sociocultural theory (Vygotsky, 1978)
10
1.Dual coding theory (Paivio, 1986)
•
Kata-kata dan gambar diproses dan disimpan dengan cara yang berbeda oleh otak, sebagai logogens dan imagens.
•
Gambar yang memberi pesan yang sama seperti kata-kata bisa membantu belajar dan menghafal dengan membangun redundansi ke dalam pesan multimoda.
11
2. Sociocultural theory (Vygotsky, 1978)
•
Belajar dibangun melalui interaksi sosial.
•
Pengembangan pengetahuan siswa dibangun oleh hubungan mereka dalam interaksi dengan guru dan teman sebaya dan oleh budaya dimana interaksi dan hubungan berada (Mercer, 2001).
•
Melalui strategi scaffolding dalam interaksi sosial, siswa yang lebih pintar akan belajar melalui eksternalisasi dan mengartikulasikan pengetahuan sementara siswa yang tidak begitu pintar akan mendapat dukkungan atau bantuan dari temannya yang lebih pintar.
12
•
Tahap pertama dalam proses pembelajaran sosial kognitif adalah pengamatan dari model sosial.
•
Artinya, perilaku manusia yang kompleks dipelajari oleh pengamatan melalui pemodelan. Sejak kecil sampai dewasa, orang belajar keterampilan dengan cara mengamati model sosial.
•
Selanjutnya, latihan kognitif dan kinerja pola model sebuah perilaku membuat memori dan kinerja yang lebih baik.
3. Social cognitive theory (Bandura, 1986)
13
4. TIGA HASIL PENELITIAN SAYA Tentang teknologi video
14
Study 1: Video technology in presentation performance
Video
X
Presentation 15
Tujuan: Untuk mengetahui apakah video blog dapat meningkatkan keterampilan presentasi EFL.
Apakah penggunaan video blog meningkatkan kinerja presentasi EFL siswa secara keseluruhan?
Apakah penggunaan video blog meningkatkan keterampilan presentasi siswa yang lebih spesifik?
16
The design of the project Week 1 2 3→17 18 19
Activity Tutorial Membuat blog pribadi di laman Wretch, www.wretch.cc (sudah tidak tersedia) mengunggah 4 file presentasi dan memberikan komen pada teman sejawat Final presentation Rating
17
Sample of clips in a student blog
18
Findings
Q 1: Does the use of video blogs improve EFL students’ overall presentation performance? •
Siswa mengalami beberapa perbaikan pada klip video terakhir.
19
Pre-post comparison
RQ2: Specific skills
Projection Pace Intonation Diction Posture Eye Contact Gesture Introduction Body Conclusion Topic Choice Language Use Vocabulary Purpose a
* p < .05, ** p < .01
M -.17 -.13 -.38 -.13 -.25 -.08 -.21 -.33 -.04 -.46 -.06 -.01 -.08 -.24
SD .38 .42 .42 .42 .53 .68 1.41 .48 .53 .53 .50 .57 .65 .55
Paired differences SE t(35) .06 -2.65 .07 -1.78 .07 -5.35 .07 -1.78 .09 -2.84 .11 -.73 .24 -.89 .08 -4.18 .09 -.48 .09 -5.23 .08 -.66 .09 -.15 .11 -.77 .09 -2.56
p a .01* .08 a .00** .08 a .01* .47 .38 a .00** .64 a .00** .51 .88 .45 a .02*
d .45 .31 .90 .31 .47 .12 .15 .69 .08 .87 .12 .02 .12 .44 20
Summary from Study 1 Video blog membantu siswa
meningkatkan performa presentasi secara keseluruhan.
1.
Blog memungkinkan untukdipakai sebagai dokumentasi konstan dan pemantauan
2.
Blog membantu menyimpan klip siswa dan membandingkan presentasi pre dan pos semester siswa untuk mengetahui peningkatan kemampuan oral mereka (Huang and Hung, 2010).
Six sub-skills were significantly improved . 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Projection Intonation Posture Introduction Conclusion Purpose
21
Study 2: Video technology in oral feedback
Video
X
Oral Feedback 22
Tujuan: Untuk menyelidiki potensi pedagogis video dalam penyediaan feedback (tanggapan)
1. Bagaimana siswa EFL membandingkan tanggapan menggunakan media video dengan tanggapan yang konvensional?
2. Strategi-strategi apa saja yang digunakan siswa EFL ketika memberikan tanggapan menggunakan media video? 23
Memberikan tanggapan menggunakan media video kepada group lain(3-min clips)
Memberikan tanggapan menggunakan media video kepada anggota group (2-min clips)
24
Student example:
Downloaded from Facebook
25
Research question 1: Engagement Std Dev
SD
D
N
A
SA
2.15. Compared to text feedback, video feedback can better 4.18 promote interaction among classmates.
0.67
0
2
3
37
18
2.18. Compared to text feedback, video feedback is more personalized.
4.10
0.68
0
1
8
35
16
2.14. Compared to text feedback, video feedback enables me to more directly understand the content.
3.95
0.81
0
2
15
27
16
2.10. I paid more attention to the content in the video feedback, as compared to text feedback
3.82
0.87
0
4
17
25
14
2.13. Compared to text feedback, video feedback enables me to more easily understand the content.
3.75
0.81
0
3
20
26
11
2.12. Compared to text feedback, video feedback enables me to more efficiently understand the content.
3.72
0.78
0
2
23
25
10
2.16. Compared to text feedback, video feedback can provide ideas more broadly.
3.6
0.78
0
3
26
23
8
2.17. Compared to text feedback, video feedback can provide ideas more deeply.
3.45
0.87
0
7
27
18
8
Items
M
26
RQ2: What strategies do EFL learners use when giving video-mediated oral feedback? Items
M
Std Dev
SD
D
N
A
SA
2.21 When producing video feedback, I modify my language in order not to hurt my classmates’ feelings.
4.17
0.56
0
0
5
40
15
2.22. I rehearse what I want to say before producing video feedback. 2.27. After viewing video feedback, I watch the video clips from classmates who give me the feedback.
4.03
0.78
0
3
8
33
16
3.78
0.76
0
2
19
29
10
2.31. After viewing video feedback, I jot down comments for future improvement 2.20. In producing video feedback, I take a more direct approach to say what I want to say. 2.26. After viewing video feedback, I discuss the content of the feedback with classmates who are closer to me.
3.65
0.78
0
5
17
32
6
3.30
0.89
1
10
23
22
4
3.15
0.87
2
10
28
17
3
27
Engagement:
Rangkuman Study 2
Siswa menganggap pengalaman mereka dalam memberikan tanggapan dengan video lebih menarik dalam beberapa hal, termasuk menumbuhkan interaksi dengan teman sebaya dan melatih pembelajaran pribadi.
teknologi video mempermudah peserta didik untuk memahami konten lebih langsung, mudah dan efisien, yang sesuai dengan pernyataan bahwa video menyediakan sarana yang cepat dan ekonomis (Walker & White, 2013).
Hal ini juga membuat peserta didik untuk menyumbangkan ide-ide dengan cara yang lebih luas dan lebih dalam.
Strategies: Rehearsing, jotting down comments, taking a more direct approach, observing others’, discussing with peers (most are cognitive) 28
Study 3: Video technology in Willingness to Communicate (WTC)
Video
X
WTC 29
Tujuan: Untuk menyelidiki potensi pedagogis sistem konferensi video multimodal dalam meningkatkan pengalaman komunikasi siswa dalam konteks EFL
1. Apakah partisipasi dalam sesi konferensi video multimodal meningkatkan WTC siswa EFL?
2. Dengan cara apa partisipasi dalam sesi konferensi video multimodal mempengaruhi WTC siswa EFL? 30
•
The videoconferencing system: JoinNet
JoinNet is the multimedia communication client
software developed by HomeMeeting Inc.
A user can start online synchronous talking with other
Method: Platform
participants using audio, video, and text chat in the meeting room of JoinNet.
Users can also share and discuss uploaded slides,
figures, documents, and websites.
It also enables multiple users to discuss at the same
time.
31
Tiga tugas instruksional (Sweeney, 2004), dalam
diskusi berdasarkan role-play.
Setiap siswa diberi peran untuk bermain atau posisi
untuk berdebat sehingga setiap peserta akan memiliki peran yang sama dalam memberikan kontribusi untuk diskusi.
Method: The design of tasks and procedure
32
Student example:
33
Results:
RQ1: Apakah partisipasi dalam sesi konferensi video multimodal meningkatkan WTC siswa EFL? •
Kelompok konferensi dengan video menghasilkan tingkat WTC yang lebih tinggi dari kelompok konferensi non-video. Table 2. The t test for independent samples comparing the mean difference in the posttreatment WTC levels between the Videoconferencing group and Non-videoconferencing group Group N M SD Skewness Kurtosis Videoconferencing group 16 46.94 3.71 -.20 -1.63 Non-videoconferencing 18 43.00 5.90 -.44 -.97 group Independent comparisons Comparison M SE t(32) Sig. Video v.s. Non-video 3.94 1.72 2.29 .03* * p < .05 34
• Results: RQ 2. Dengan cara apa partisipasi dalam sesi konferensi video multimodal mempengaruhi WTC siswa EFL?
1. jenis tugas instruksional WTC Peserta didik di sesi konferensi video multimodal dipengaruhi oleh:
3. pola interaksi multimodal
2. dukungan dari teks-teks multimodal
4. lawan bicara 35
Beberap factor yang Kesimpulan dari Study 3 2.mempengaruhi WTC siswa. 1.
Partisipasi dalam videoconference multimodal dapat secara efektif meningkatkan WTC siswa.
audio visual baru menawarkan mode yang efisien dan beragam komunikasi dan memungkinkan untuk bergantung pada petunjuk visual dan non-verbal dalam lingkungan virtual (Shih, 2014; Wigham & Chanier, 2013) Kelebihan lingkungan: tidak hanya interaksi tulis dan lisan tetapi juga pola partisipasi (Hampel and Stickler’s, 2012).
• Kesesuain dengan literatur. jenis tugas instruksional Lawan bicara (Cao & Philip, 2006; MacIntyre, Burns, & Jessome, 2011, Zarrinabadi, 2014; Kang 2005)
• Beberapa factor yang spesifik. dukungan dari teks-teks multimodal pola interaksi multimodal 36
5. KESIMPULAN Implikasi dan penelitian selanjutnya
37
Bagaimana studi ini dapat menginformasikan pedagogi speaking? Menerapka tugas instruksional yang efektif untuk mendorong belajar dan mengajar dalam kurikulum speaking EFL; untuk bernegosiasi makna dan praktek tugas dunia nyata. lingkungan multimoda yang menggabungkan teks, audio, video untuk mendorong kolaborasi kelompok (peer) melalui pola interaksi multimodal yang beragam Pelatihan strategi kognitif siswa; mengembangkan strategi metakognitif sehingga mereka dapat menjadi siswa yang reflektif.
Menyediakan model; pentingnya bimbingan guru dan dukungan teknis. 38
Future research
Penelitian teknologi video di masa depan dapat menyelidiki variabel terkait berbahasa lainnya seperti kecemasan, strategi komunikasi, dan selfefficacy ….
Studi selanjutnya dapat menelaah penampilan berbicara dalam lingkungan belajar yang menggunakan video (mis kefasihan, akurasi, kompleksitas sintaksis).
39
Terima kasih Q&A Presenter: Shao-Ting Alan Hung 洪紹挺
[email protected] 40