VARIASI GENETIK ,MON YKT EKOR P A 3JANC (.Macacafascicularis)
DI BEBERAPA LOKASI D I BALI
OLEH: I NENGAH WANDIA
GENETIC VARIATION OF LONG-TAILED MACAQUES (Mucacafoscicularis) AT SOME LOCALITIES lN BALI ABSTRACT
Genetic Variation of Bali long-tailed macaques (Macaca fasciculnris) was examined using microsatellite markers. Five Iacal populations, totaling seventy-five DNA samples, were genotyped using eight pairs of human microsatellite primers
(D1S533, D l S548, D l S550, DZS367, D3S1768, DSS820, D12S67, and D19S210). The result showed that dl populations, in general, were regarded as king in HardyWeinkrg equilibrium. The average heterozygosity (8)per individual was 0.534, and
there were no significant differences in population level. Low level of genetic
differentiation between local populations (&
= 0.1266)
indicates that Bali macaques
split recently. UPGMA clustering based on Nei's standard genetic distance depicted that Ubud population closed to Alas Kedaton population and Sangeh population closed to Pulaki population. The genetic clusterings of Bali macaque populations are not
congruent with geographically position of localities. Key words: Macaca fasciculmts; Microsatellite; Genetic variation
WAND1A. Variasi Genetik Monyet Ekor Panjang (MucacafmcicuIaris) di Beberapa
Lokasi di Bali (di bawah bimbingan BAMBANG SURYOBROT~,d g a i ketua, dan SRI SUPRAPTIN1 MANSJOER, sebagai anggota).
Variabilitas genetik populasi monyet ekor panjang Bali dikaji dengan menggunakan penanda molekuler rnikrosatelit Lima populasi lokal monyet ekor panjang, dengan total 75 contoh DNA (Uluwatu 14, Ubud 13, Alas Kedaton 17, Pdaki
13, dan Sangeh 18), digunakm dalam penelitian ini. Delapan lokus rnikrosatelit
(DlS533, Dl S548, DlS550, D2S367, D3S1768, D5S820, Dl2S67, dan D19S210) digunakan s e w penanda molekder. Ampli fikasi wing-masing lokus milsosatelit meialui teknik PCR dengan menggunakan sepasang primer mikmsatelit manusia
Produk PCR yang rnerupakm suatu ale] dipisahkan melalui eiektroforesis gel
poliakrilamid 6% dan dimunculkan dengan pewarnaan perak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokus rnikrosatelit Dl S533, Dl $548, Dl $550, D2S367, D3S1768, dan IKS820 bersifat polimorfik dm masing-masing
teridenti fikasi empat alel. Lokus D12S67 bersifat polimorfik dan teridentifikasi lima
alel, sedangkan lokus D19S210 bersifat monomorfik, satu ale1 (hornmigot), di semua populasi lokal. Penyebmn ale1 rnikrosatelit tidak memta di semua populasi lokd. Dari
keseluruhan populasi monyet, diidentifikasi 30 ale1 mikrosatelit. Sejumlah 25 alel (83,3%) ditemuketn pada popdasi lokal Uluwatu, Ubud, Pulaki, dan Sangeh,
sedangkan pa&
populasi Alas Kedaton ditemukan 26 alel (86,7%). Rendahnya
frekuensi sejumlah ale1 sangat terkait dengan efek random genetic dr# a&u prduk
mutasi terkini. Kecuali lokus Dl 9S210, heterosigositas per lokus di semua populasi lokal berkisar 0,0774,779.Rataan Merosigositas (H) lima populasi lokal di Mi sebesar
0,534. Rataan heterosigositas (H) populasi Uluwatu 0,559, Ubud 0,550, Alas Kedaton 0,519, Pulaki 0,507, dm Sangeh 0,532. Sscara statistik, rataan heterosigositas antar
populasi lokal sama. Masing-masing populasi lokal, secara umwn, masih berada dalam keseimbangan Hardy-Weinberg (kawin secara acak).
Di ferensiasi genetik antar populasi lokal relatif rendah (Gsr= 0,1266). Hal in1 berarti bahwa sebesar 12,66% variabilitas genetik total &sumbang oleh variabilitas
genetik antar popdasi lokal, dan sisanya, 87,34%, disumbang oleh variabilitas dalarn
populasi . Rendahnya dlferensiasi genetik antar populasi lokd rnengndhsikan Wwa monyet Bali terpisah menjadi populasi lokal belum begitu lama
Andisis jarak genetik baku Nei menunjukkan bahwa jarak genetik terbesar (0,39 17) terjadi antara populasi Uluwatu dm Pulaki. Sehdiknya,jarak genetik terkeci1 (0,1148) terjadi antara ppulasi Obud dan Alas Kedaton. Pengelompob berdasarkan
jarak genetik dengan metode unweighted pair-group method with arithmetic average (UPGMA) menggambarkan adanya dua kelompok besar yaitu kelompk Uluwatu dan
kelompk Ubud-Alas Kedaton-Puiaki-Sangeh.Kelompok kedua terpisahkan lagi
menjadi
kelompok
Ubud-Alas
Kedaton
dan
Pulaki-Sangeh.
Tampknya,
pengelompokan ini tidak kongruen dengan posisi populasi secara geografi.
VARIASI GENETIK
MONYET EKOR PANJANG (Macacafascictrlaris) DI BEBERAPA LOKASI DI BALI
Oleh:
I NENGAH WANDLA
Tesis
Sebagai salah satu syarat antuk memperoleh
gelar Magister Sain pada Program Pasasarjana, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANiAN BOGOR
2001
Judul
: VARIASI GENETK MONYET EKOR PANJANG
(Macacafascicularis) DI BEBERAPA LOKASI DI BALI
Nama
: I NENGAH WANDIA
NRP
: 98421
Program Stud
: PRIMATOLOGI
Menyetujui
Komisi Pembimbing
-bang
Survobroto) Ketua
Afiggota
Ketua Program Studi
Pnmatolog,
(Prof. drh. Tonnv Ungerer, MSc.. PhD.)
Tanggal Lulus: f
(Dr. Ir. Sri Suprautini
3 JAN 2001 '
I NENGAfI WAND& anak kedua dari pangan suami istn Ketut Singra dan
Ni Nengah Wengsi, lahir tanggal 1 Oktober 1966 di Yehmekecir, Jembrana, Bali.
Menyelesaikan pendidikan sekolah dasar Q SD 2 Dangintukadaya, Negara tahun 1979,
SMP 1 N e w tahun 1982, dm SMA 1 Negara
tahun 1985. Selanjutnya,
mengikuti pendidikan kedoktem hewan di Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana &n mernperolah gelar SarJana Kedokteran Hewan (Drs. Med. Vet.) tahun 1989. Di tempt yang ma,pendis rneraih gelar Dokter Hewan tahun 1991.
Sejak tahun 1994, pendis menjadi staf pengajar di Program Studi Kedokteran
Hewan Universitas Udayana. Bulan September 1998, melanjutkan pendidikm di Program Studi Primatologi, Program Pascasajana PB, Bogor. Pada bulan Oktober 1999, penulis men&patkan
kesempatan mengikuti pelatihan dan seminar
Asian Science Seminar on Biodiversity selama dua minggu di Primate Research Institute, Kyoto University, Inuyama, Aichi, Jepang.
Menikah dengan Ni Wayan Deani pada tanggal 19 September 1997, dan sampai saat ini telah dikaruniai dua orang putm, Yayang Putra Dewanta (dua tahun tiga bulan) dm Rewangga Putra Dewanta (dua bulan).
UCAPAN T E W A KASIH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahaesa, karena atas rahmatNya tesis ini dapat diselesaikan. Disadari pula bahwa tanpa dukungan berbagai pihak, penelitian
dan penul isan tesis tidak bisa dilaksanakan sebagaimana semestinya. Untuk itu, dalam
kesernpatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada mereka semua. Kepada Bapak Dr. Barnbang Suryobroto, selaku ketua komisi pernbimbing, penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan moral dan material mulai
dari perenmaan penelitian sampai akhir penulisan karya ilmiah. Selalu berpikiran terbuka, sederhana, kritas, b e h berkreasi namun bertanggung jawab, dan bejiwa
ikhlas adalah teladan mulia yang penulis dapatkan dmi Bapak. Kepada Ibu Dr. Ir. Sri Supraptini Mansjoer, selaku komisi pembimbing, penulis ucapkan terirna
kasih yang sebesar-besamyya atas segala bimbingan dan koreksi yang tajam selama penulisstn tugas akhir. Selalu berpikiran luas ke depm adalah nilai yang didapahn
dari Tbu dan telah membuka cakrawala pikiran penulis.
Kepda staf Pusat Kajian Pnmata (PKP) Universitas Udayana, utamanya Bapak drh. Komang Gde Sllsrvana, PhD., terima kasih yang tak terhingga atas segala
dukungan moral dan bantuan pengurusan ijin peneiitian rnonyet ekor panjang di Bali. Ucapan terima kasih juga ditujukan untuk Bapak Ir. Achmad Farajdlah, MSi atas diskusinya mengenai teknik molekuler dan segala fasilicas selama bekerja di
Lab.
Zoologi. Kepada Bapak Adi Surahman dan semua personil yang bekerja dl Lab.
Zoolog, MIPA, Tajur, penulis ucapkan terima kasih atas segala dukungan dm kerja samanya.
Untuk kolega drh. i Nyornan Suartha, drh. A.A. Artha Putra, MSi,
drh. W e Soma, drh. I Gst. Ngurah Sudisma, drh. Kt. Sudarsana dan staf sikeswan
Disnak Kab. Badung, drh. Wayan Dana dm staf sikeswm Disnak Kab. Tabanan, drh. Made Widi Ady Krama dan staf sikeswan Disnak Kab. Buleleng, dan Tim PengeIola daerah pariwisata Sangeh, Alas Kedaton, Uluwatu, Ubud, clan Pulaki, penul i s ucapkan terima kasi h atas pattisipasinya dalam menangkap
monyet di
lapangan.
Kepada keluargi, Putu Yasa, Nyoman Juliati, Made Rai, dm istri terkasih Ni Wayan Deani, terima kasih yang tak ternilai atas doa d m jerih payahnya yang tanpa
mengenal lelah untuk selalu terlibat &lam menangkap monyet dari hari ke hari.
Terima kasih kepada Rektor clan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana abs ijin yang diberikan kepda pendis untuk rnengikuti
pdtdikan S2 di IPB, Bogor. Kepada Rektor Enstitut Pertanian Bogor clan Direktur Program Pascasajana IPB, terima kasih atas kesemptan yang diberikan kepada
penulis utnuk rnengikuti pendidikan pascasajana di lingkungan PB.Teruntuk Ketua Program Studi Primatologi, Bapak Prof. drh. Tonny Ungerer, MSc., PhD., dm staf, utamanya Bapak Dr. Dondin Sajuthi, penulis secara khusus mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan atas saran, bimbingan, dan dukungannya selama
rnengikuti pendidikan. Kepada Direktur Pernbinaan Sarana Akademis Depdikbud,
penulis rnengucaph terima kasih atas bantuan beasiswa yang diberikan selama 1 mengkuti pendidikan di Program Studi Primatologi, Program Pascasrjana, PB. Akhirnya, terima kasih penulis tujukan kepada anggota PUNHAWACANA Bali atas segda dukungan moralnya. Semoga Tuhan memberkati kepada mereka yang berbuat bai k.
Bogor, Januari 2 0 1 Penulis
DAFTAR IS1
DAFTAR IS1 ................................................................ DAFTAR TABEL ..........................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................
DAFTAR LAMPTRAN ................................................... I.
PENDAHULUAN ................................................ 1.1 Latar Belakang ................................................
1.2 identifikasi Masalah .......................................... 1.3 Ruang Lingkup Penelitian ................................... 1.4 Tujuan Penelitian ............................................ 1.5 Manfaat Penelitian ........................................... 1-6 Hipotesis .......................................................
I1.
TMJAUAN PUSTAKA .........................................
2.1 Monyet Ekor Panjang (Macacafascicularis) ............ 2.2 Asam bksiribonukleat (DNA) .......................... 2.3 Organisasi Genom ......................................... 2.4 DNA Mikrosatelit ...........................................
2.5 Amplifi kasi Fragmen DNA ...............!................
2.6 Kerapnan Genetik ......................................... 111
MATERI DAN METODE PENELITIAN ..................... 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ................................ 3.2 Primer Mikrosatelit yang Digunakan
3.3 Alat dan Bahan
.......................
..........:. ...................................
3 -4Pengambilan Contoh Darah Monyet Ekor Panjang
......