V.
PEMODELAN OBJEK DAN BASIS DATA
Pada perancangan paket program PSP 1.0, tidak semua diagram yang terdapat padaUML dibuat, karena kebutuhan pemodelan sistem yang tidak terlalu kompleks dan empat diagram yang dibuat sudah cukup relevan untuk mendesain sistem PSP 1.0 ini. Diagram-diagram yang dibuat pada perancangan sistem ini meliputi diagram kasus (use case), aktivitas (activity), keadaan (state), dan kelas (class). Pada bab ini juga akan dibahas pembuatan pemodolen basis data yang dibuat dari hasil men-generate class diagram pada UML sehingga terbentuk PDM (Physical Data Model) yang kemudian di-generate menjadi database menggunakan MySQL. Pembuatan diagram-diagram UML dilakukan dengan alat bantu perangkat lunak SybasePower Designer 15.3.
5.1
Use Case Diagram (Diagram Kasus)
Langkah awal dalam perancangan sistem berorientasi obyek adalah dengan membuat diagram kasus. Diagram kasus menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang memperlihatkan apa yang akan dilakukan oleh sistem dan bukan bagaimana sistem itu melakukan. Diagram tersebut dihasilkan karena adanya interaksi pelaku (actor) yang berinteraksi dengan sistem tersebut atau dapat juga dihasilkan dari kebutuhan pengguna terhadap sistem. Diagram kasus dapat digunakan sebagai prosedur awal pengujian sistem, membantu dalam menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan pihak lain, dan merancang tes case semua fitur yang ada pada sistem. Diagram kasus terdiri dari tiga buah notasi utama yaitu actor (pelaku), case (kejadian/perilaku), dan relationship (hubungan). Sebuah sistem dibatasi oleh area berbetuk persegi yang diberi nama sesuai dengan nama sistem tersebut. Selanjutnya aktor yang berperan terhadap sistem berada di luar area tersebut. Aksi atau perilaku yang dapat dilakukan sistem diletakkan dalam sebuah elips. Gambar 9 menyajikan contoh diagram kasus design sistem PSP 1.0. Berdasarkan diagram kasus pada Gambar 9, aktor utama pada PSP 1.0 adalah customer, marketing officer, supervisor pemasaran (pengguna sistem) dan manager pemasaran. Customer bertindak sebagai actor yang menjadi sumber data utama kepada sistem dengan menghasilkan data transaksasi, aksi yang dilakukan oleh sistem adalah seperti yang terlihat dalam elips, sebagai contoh adalah melakukan login Program PSP1 yang akan dilakukan oleh pengguna program (supervisor pemasaran), mengatur authentification oleh admin, dan mendata data transaksi oleh marketing officer. Notasi association yang digunakan sebagi notasi penghubung antara aktor dan case berfungsi untuk menunjukkan case apa yang akan dilakukan sistem dengan pelakunya adalah aktor. Dan notasi dependency yaitu notasi yang menghubungkan satu case dengan case lainnya berfungsi untuk menunjukkan hubungan antara case terhadap case lainnya yang merupakan di dalam satu tahapan proses yang berurutan.
22
melakukan transaksi Customer
Melakukan Log In Program PSP1 Authentification Admin mendata data transaksi
Menginput data transaksi Marketing Officer
Melaporkan data transaksi Menganalisis Frequent ItemSet
Menghitung Support Mengevaluasi target penjualan cross selling
Manager Pemasaran Menghitung Confidence
Supervisor pemasaran
Menghitung Improvement
Mengetahui perilaku transaksi pelanggan secara mendalam
Melakukan Penetapan Strategi Penjualan Cross Selling
melakukan penjualan bundle dan paket promosi base product dengan additional product-nya
Mencapai target Penjualan Cross selling
Gambar 9. Diagram Kasus
23
5.2
Activity Diagram (Diagram Aktifitas)
Diagram aktifitas merupakan diagram alir untuk mendeskripsikan aliran kerja atau aktifitas di dalam sistem. Kelebihan diagram aktivitas dibandingkan dengan diagram alir biasa adalah adanya dukungan konkurensi (pelaksanaan aktivitas secara bersama), pengiriman pesan dan swimlane (pelaku aktivitas). Diagram aktivitas juga digunakan untuk menggambarkan proses bisnis (alur kerja) suatu sistem informasi. Sebuah diagram aktivitas menunjukkan suatu alur kegiatan secara berurutan. Dan diagram aktivitas juga digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan-kegiatan dalam sebuah operasi meskipun juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan alur kegiatan yang lainnya seperti use case atau suatu interaksi dalam suatu design sistem. Gambar 10 adalah diagram aktifitas subsistem penetapan strategi penjualan yang terdapat pada PSP 1.0. Diagram aktivitas diawali dengan lingkaran hitam, dan diakhiri dengan lingkaran putih dengan tanda silang di dalam lingkaran. Aktivitas digambarkan dengan bentuk persegi panjang bersudut lengkung. Setiap aktivitas dihubungkan dengan anak panah dari awal hingga akhir diagram aktivitas. Sama halnya dengan diagram alir biasa, diagram aktivitas pun memiliki simbol yang sama untuk menggambarkan keputusan. Keputusan digambarkan dengan bentuk diamond, namun deskripsi kondisi yang menyertai keputusan diletakkan di luar simbol tersebut. Berdasarkan diagram aktifitas pada gambar dapat diketahui bahwa aktifitas pertama kali yang dilakukan adalah aktifitas oleh customer yaitu melakukan transaksi. Setelah transaksi diproses, transaksi tersebut akan didata oleh marketing officer dan setelah itu data yang telah dibuat akan diinput oleh marketing officer dalam sistem PSP 1.0 melalui bantuan admin. Data transaksi inilah yang akan digunakan oleh supervisor pemasaran yang nantinya akan menghasilkan output berupa penetapan strategi penjualan CRM cross-selling yang optimal. Pada aktifitas authentification, sistem akan memverifikasi username dan password yang dimasukkan oleh supervisor pemasaran sebagai pengguna program. Jika username dan password yang dimasukkan cocok dengan username dan password yang telah terdaftar pada admin maka supervisor pemasaran akan dapat langsung memasuki menu halaman utama program dan dapat langsung menggunakan program. Jika tidak, maka supervisor pemasaran tidak dapat memasuki program dan harus mendaftar atau melapor terlebih dahulu kepada admin agar dapat memasuki program dengan username dan password yang diberikan oleh admin. Aktifitas yang dilakukan oleh manager pemasaran pada diagram ini adalah melakukan evaluasi target penjualan yang telah dicapai oleh supervisor pemasaran. Evaluasi ini akan menilai apakah hasil output program PSP 1.0 akurat atau tidak untuk penetapan strategi penjualan pada perusahaan. Hasil evaluasi ini nantinya akan digunakan untuk pengembangan program PSP 1.0 selanjutnya.
24
Gambar 10. Diagram Aktifitas
25
5.3
Statechart Diagram (Diagram Kondisi)
Statechart diagram adalah diagram yang menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Gambar merupakan diagram keadaan subsistem login yang ada pada design sistem program penetapan strategi penjualan. Diagram keadaan subsistem login ini dapat dikatakan merupakan perincian dari diagram aktifitas, pada diagram ini aktifitas login akan semakin dirincikan keadaannya. Statechart diagram ini dimulai dengan lingkaran warna hitam penuh dan diakhiri dengan lingkaran warna hitam tidak penuh. Gambar 11 menggambarkan statechart diagram sub sistem login yang ada pada sistem PSP 1.0. Keadaan pertama yang dihasilkan adalah keadaan yang dihasilkan dari kegiatan memasukkan username dan password, jika user (supervisor) telah memasukkan username dan password maka kondisi yang terjadi adalah dilakukannya proses submit data username dan password untuk dilakukkannya authentification di tahap selanjutnya. Dari tahap authentification jika kondisi yang dihasilkan username dan password benar maka user akan langsung memasuki menu halaman utama program PSP 1.0 dan kegiatan login dinyatakan berhasil, jika keadaan password dan username salah maka user harus melakukan kegiatan confirm to admin dengan selanjutnya membutuhkan input NIP Supervisor sehingga admin dapat membantu user (supervisor) memasuki program PSP 1.0 dengan password dan username yang benar. Jika user ingin langsung keluar dari program pada saat awal kegiatan input username and password maka keadaan yang dihasilkan adalah cancel atau quit maka user akan langsung mengakhiri kegiatan login dan keluar dari program. Diagram keadaan sub sistem lainnya dapat dilihat pada Lampiran 3 sampai Lampiran 8.
Input Username and password entry / Username and password ... [Cancel or Quit]
[Input Password kembali]
[Submit data] [Password and username salah]
Confirm To Admin do / confirm ... [Confirm terproses] Get Password
authentification
do / dapatkan password ...
do / authentification ... input NIP Supervisor
[Password dan username benar]
[Input NIP Success]
entry / NIP ...
Memasuki Program do / Masuk Home ... [memulai program]
Gambar 11. Diagram Keadaan Subsistem Login
26
5.4
Class Diagram (Diagram Kelas)
Diagram kelas merupakan diagram utama dalam perancangan sistem berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena diagram kelas adalah diagram yang menggambarkan keadaan statis sebuah sistem sebagai sebuah obyek seperti di kehidupan nyata. Tujuan pembuatan diagram kelas adalah untuk memetakan objek-objek penyusun dari sistem tersebut. Sehingga jika pada saat pemeliharaan sistem ditemukan kesalahan, programmer hanya memperbaiki pada kelas yang salah tersebut dan tidak harus merubah keseluruhan sistem. Begitu juga jika sistem tersebut akan dikembangkan, tidak perlu merubah dari awal sistem, tetapi cukup menambahkan objek-objek yang dikembangkan. Setiap obyek akan dilengkapi dengan atribut-atribut dan operasi yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh seorang mahasiswa dan Dosen mempunyai atribut nomor induk, nama, fakultas, departemen dan lain sebagainya. Sedangkan contoh perilaku misalnya mengajar, belajar, mendengarkan, berjalan, berbicara, makan, minum dan lain sebagainya. Selanjutnya objek-objek yang mempunyai atribut dan perilaku yang hampir mirip dikelompokkan dalam satu kelas. Misalnya seorang mahasiswa dan dosen masuk dalam kelas yang sama yaitu kelas manusia begitu juga manusia dan kera termasuk dalam kelas yang lebih tinggi yaitu kelas primate (Akhmad,2011). Diagram kelas yang terdapat pada PSP 1.0 ditunjukkan pada Gambar 13. Gambar merupakan contoh kelas yang terdapat pada PSP 1.0. Pada diagram tersebut digambarkan kelas atau obyek yang menyusun sistem. Setiap kelas umumnya terdapat tiga bagian utama yaitu bagian pertama berisi nama kelas, bagian kedua merupakan atribut dari kelas tersebut, dan bagian ketiga adalah operasi yang dapat dilakukan oleh kelas tersebut. Sebagai contoh kelas customer pada Gambar 12. Customer + Nama Customer : std::string + Area : std::string + Melakukan transaksi () : void ... 0..* data customer
File Transaksi 0..* data transaksi
+ + + + -
Nama Customer Area Jenis Produk order Golongan produk order Nomor Transaksi Tanggal transaksi
: : : : : :
std::string std::string std::string std::string int int
- Menyimpan data transaksi () : void ...
Gambar 12. Kelas customer dan kelas file transaksi Pada kelas customer seperti dalam keadaan nyatanya, kelas Customer tersebut mempunyai atribut yaitu Nama Customer dan Area. Kelas Customer tersebut juga mempunyai operasi yaitu Melakukan Transaksi. Selain itu juga, kelas ini mempunyai relasi dengan kelas yang lain yaitu kelas File Transaksi, dimana customer merupakan sumber data dari File Transaksi. Kelas File Transaksi akan menerima data dari kelas Customer berupa Nama Customer, dan area yang ada pada atribut Customer.
27
0..1 Rules
0..1 rules
Perhitungan Frequent Item Set - Himpunan Item set - Bilangan item set - data transaksi
Perhitungan Support
: int : int : int
0..1 Rules
- Rules Item Set - Jumlah transaksi item set - jumlah transaksi
0..* Rules Support
- Menentukan rules item set () : void ... 0..1 Rules
- menghitung support () ... 0..1 nilai support
: int : int : int
: int 0..1 rules confidence Perhitungan Confidence
0..1 Nilai Confidence
Produk + +
Jenis Produk : std::string Golongan Produk : std::string
Customer + +
Nama Customer Area
+
Melakukan transaksi () ...
- menghitung nilai confidence () ...
: std::string : std::string
0..1 Rules
0..* data transaksi 0..1 Data transaksi
+ + + + -
0..1 Nilai support
0..1 Rules Improvement
0..1 Nilai confidence
Perhitungan Improvement - Rules Item set - Nilai support Base produk union addition al produk - nilai support base produk - nilai support additional produk
Program Penentuan Strategi Penjualan
File T ransaksi Nama Customer Area Jenis Produk order Golongan produk order Nomor T ransaksi T anggal transaksi
: : : : : :
-
std::string std::string std::string std::string int int
- Menyimpan data transaksi () ...
Rules Item Set Nilai Support Nilai Confidence Nilai Improvement
: : : :
int int int int
0..1 nilai improvement
- Menentukan Strategi Penjualan dengan men golah rules, support, confidence, improvement () ... 1..*
: void
: void
0..1 Nilai improvement
- menghitung nilai improvement () ...
: int : int : int : int
: int
strategi penjualan
0..* Data transaksi
0..* strategi penjualan
Marketing Officer : std::string : std::string
- Mendata data transaksi () - Melaporkan data transaksi () ... 0..1
: int
: int
0..* data produk
0..* data transaksi
Nama Data T ransaksi
: int : int
: void
0..* data customer
+ -
- Rules Item Set - Nilai support Base produk union addition al produk - Nilai support base Produk
Supervisor Pemasaran -
: void : void
Data transaksi 0..* Data transaksi
Username Password Data transaksi strategi penjualan target penjualan
+ -
: : : : :
std::string std::string std::string void* int
Admin - Username - Password
melakukan Log In program PSP 1 As Penggu na () mencapai target penjualan Cross Selling () mengolah strategi penjualan () menginput data transaksi ke dalam progra m PSP1 () ... 0..* 0..1 target penjualan
: void
- Log In As Admin () - Revisi data ()
: void : int
strategi penjualan
0..* strategi penjualan
Manager Pemasaran
+
: void : void
: void
0..1 target penjualan
- T arget Penjualan Cross Selling - Jumlah nominal penjualan
: std::string : std::string
Penjualan Cross selling : int : int
Evaluasi target penjualan Cross Selling () mengawasi jumlah nominal penjualan () ...
: int
0..* 0..1 jumlah nominal penjualan jumlah nominal penjualan
: int
- Strategi penjualan - Jumlah nominal penjualan +
: void* : int
menerapkan strategi penjualan cross sell ing dalam penjualan () ...
: void
Gambar 13. Diagram Kelas
28
5.5
Desain Basis Data
Basis data didefinisikan sebagai kumpulan dari data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kemudian dapat dimanfaatkan lagi dengan cepat dan mudah (Rahmat,2011). Definisi basis data (database) sangatlah bervariasi. Basis data dapat dianggap sebagai kumpulan data yang terkomputerisasi, diatur dan disimpan menurut salah satu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Secara sederhana basis data dapat diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat. Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data adalah agar dapat menentukan kembali data (data yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, menurut (Rahmat,2011), pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu. Secara lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut : 1) Kecepatan dan kemudahan (speed) Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah. 2) Efesiensi ruang penyimpanan (space) Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan untuk mengurangi jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan melakukan penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan. 3) Keakuratan (accuracy) Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan data. 4) Ketersediaan (availability) Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan. 5) Kelengkapan (completeness) Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari basis data tersebut juga harus disimpan. Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah record-record data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data. 6) Keamanan (security) Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan. 7) Kebersamaan pemakai Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan).
29
5.5.1 CDM (Conceptual Data Model) CDM adalah model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. CDM Biasanya juga direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram. Penggunaan CDM bermanfaat dalam perancangan database, manfaat tersebut antara lain: Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan batasan Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis. Mewakili organisasi data dalam format grafis Memverifikasi validitas data desain Menghasilkan Physical Data Model (PDM), yang menentukan pelaksanaan fisik database Menghasilkan Object-Oriented Model (OOM), yang menentukan objek representasi dari CDM menggunakan standar UML Sebuah CDM mewakili keseluruhan struktur logis dari database, yang independen dari perangkat lunak apapun atau struktur penyimpanan data. Sebuah model konseptual sering mengandung objek data yang belum diimplementasikan dalam database fisik. Ini memberikan representasi formal dari data yang diperlukan untuk menjalankan suatu perusahaan atau kegiatan bisnis (Halimsetiawan.,2009). Model data konseptual pada aplikasi sistem ini mempresentasikan rancangan basis data konseptual diserver. Model data konseptual dapat dilihat pada Gambar 14.
5.5.2 PDM (Physical Data Model) Physical data model dapat dibuat dari hasil generate CDM (conceptual data model). PDM Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik. PDM : perancangan database secara fisik, tipe data bersifat lebih khusus dan spesifik. Perancangan PDM merupakan representasi fisik atau sebenarnya dari database (Halimsetiawan.,2009). Model data ini dibuat dengan cara men-generate diagram data konseptual. Diagram data fisik ini menghasilkan tabel-tabel yang digunakan dalam mengimplememntasi aplikasi. Dengan physical data model kita dapat mengetahui model fisik hasil pengembangan dari sebuah konsep. Untuk lebih jelasnya model data fisik dapat dilihat pada Gambar 15. PDM yang telah dibuat dapat langsung di-generate menjadi tabel-tabel yang berfungsi sebagai database untuk sistem PSP 1.0. Tabel-tabel tersebut dapat dilihat pada lampiran 2.
30
Rul rul es es Perhi tungan Frequent Item Set Bi l angan i tem set data transaksi
i nt i nt
Perhi tungan Support
Rul es Rul es Support
Rul es
Rul es Item Set Jum l ah transaksi i tem set j um l ah transaksi ...
i nt i nt i nt
ni l ai support rul es confi dence Perhi tungan Confi dence Produk Jeni s Produk Gol ongan Produk
varchar(254) varchar(254)
Ni l ai Confi dence
Custom er Nam a Custom er Area
varchar(254) varchar(254)
Rul es Item Set Ni l ai support Base produk uni on addi ti on al produk Ni l ai support base Produk ...
i nt
Rul es Im provem ent Ni l ai support
data transaksi
Nam a Custom er Area Jeni s Produk order Gol ongan produk order Nom or T ransaksi ...
varchar(254) varchar(254) varchar(254) varchar(254) VARCHAR(254)
Perhi tungan Im provem ent
Program Penentuan Strategi Penj ual an
Fi l e T ransaksi
Data transaksi
data produk
data custom er
data transaksi
i nt i nt
Rul es Item Set Ni l ai Support Ni l ai Confi dence Ni l ai Im provem ent ...
Rul es
i nt i nt i nt i nt
ni l ai i m provem ent Ni l ai confi i m provem dence ent
Rul es Item set ni l ai support base produk ni l ai support addi ti onal produk ...
strategi penj ual an
Penetapan Strategi Penj ual an Rul es Ni l ai Support Ni l ai Confi dence Ni l ai Im provem ent ...
Data transaksi
INT INT INT INT
M arketi ng Offi cer Data T ransaksi
varchar(254)
Data transaksi
strategi penj ual an Supervi sor Pem asaran Usernam e Password Data transaksi strategi penj ual an target penj ual an
target penj ual an Data transaksi
varchar(254) varchar(254) varchar(254) INT i nt
Adm i n
Usernam e Password
varchar(254) varchar(254)
strategi penj ual an
target penj ual an
strategi penj ual an
M anager Pem asaran T arget Penj ual an Cross Sel l i ng Jum l ah nom i nal penj ual an
i nt INT
Penj ual an Cross sel l i ng
j um l ah nom i nal penj ual an j um l ah nom i nal penj ual an
Strategi penj ual an Jum l ah nom i nal penj ual an
INT i nt
Gambar 14. CDM (Conceptual Data Model)
31
i nt i nt i nt
Associ ati on_13 Associ ati on_12
Rul rul es es
Perhi tungan Support
Perhi tungan Frequent Item Set Bi l angan i tem set
Integer
Perhi tungan Frequent Item Set
<M >
Rul es Associ ati on_11 Rul es Support
Rul es Item Set Jum l ah transaksi i tem set j um l ah transaksi Support ...
Rul es
Integer Integer Integer
Associ ati on_19
ni l ai support
rul es confi dence (D)
Produk Jeni s Produk Gol ongan Produk Produk ...
Vari abl e characters (254) Vari abl e characters (254)
Custom er ...
data produk
Vari abl e characters (254) Vari abl e characters (254)
Perhi tungan Confi dence
<M >
Rul es Item Set Ni l ai support Base produk uni on addi ti on al produk Ni l ai support base Produk
Custom er Nam a Custom er Area
<M >
Associ ati on_20
Perhi tungan Confi dence ...
<M > <M >
Integer Integer
<M >
Integer
Ni l ai Confi dence
Associ ati on_16 data custom er Ni l ai support (D)
data transaksi Associ ati on_17 data transaksi Associ ati on_15 Data transaksi
Program Penentuan Strategi Penj ual an
Fi l e T ransaksi Gol ongan produk order Nom or T ransaksi Fi l e T ransaksi ...
Vari abl e characters (254) Vari abl e characters (254)
<M > <M >
Rul es (D)
Rul es Item Set Ni l ai Support Ni l ai Confi dence Ni l ai Im provem ent
Integer Integer Integer Integer
<M >
Program Penentuan Strategi Penj ual an ... Associ ati on_22
Ni l ai iconfi dence m provem ent (D) (D) ati on_18 Associ Associ ati on_10 Rul es Im provem ent (D) Perhi tungan Im provem ent
Data transaksi M arketi ng Offi cer Area Gol ongan Produk Jeni s Produk j um l ah transaksi Nam a Custom er
Vari abl e Vari abl e Vari abl e Integer Vari abl e
characters (254) characters (254) characters (254) characters (254)
ni l ai i m provem ent
Perhi tungan Im provem ent ...
Penetapan Strategi Penj ual an Data transaksi
Rul es Item set ni l ai support base produk ni l ai support addi ti onal produk
Integer Integer Integer
Associ ati on_22 Associ ati on_14
Supervi sor Pem asaran Usernam e Password strategi penj ual an
Data transaksi
Supervi sor Pem asaran
Vari abl e characters (254) Vari abl e characters (254) Integer
Adm i n Usernam e General i zatiPassword on_2 <M > Adm i n ...
Vari abl e characters (254) Vari abl e characters (254)
<M > <M >
strategi target penj penj ual ual an an
Associ ati on_23 Associ ati on_24
strategi penj ual an
target penj ual an M anager Pem asaran Jum l ah nom i nal penj ual an M anager Pem asaran
Penj ual an Cross sel l i ng Integer
<M >
ati on_21 j um l ah nom i nal penj ualAssoci an j um l ah nom i nal penj ual an
Jum l ah nom i nal penj ual an Penj ual an Cross sel l i ng
Integer
Gambar 15. PDM (Physical Data Model)
32
<M >