USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LITIK GERLIS, LIMBAH BATIK JADI SEBUAH GALERI ISTIMEWA KHAS JAMBI
Bidang Kegiatan: PKM-GT
Diusulkan oleh:
Siti Hardiyanti Nita Handayani Nani Pratiwi
D1A009006 A1C208038 A1C211012
UNIVERSITAS JAMBI JAMBI 2012
Angkatan 2009 Angkatan 2008 Angkatan 2011
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan
:
LITIK GERLIS, Limbah Batik jadi sebuah Galeri Istimewa Khas Jambi 2. Bidang Kegiatan : PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Siti Hardiyanti b. NIM : D1A009006 c. Jurusan : Agroteknologi d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jambi e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum Mendalo Asri Blok B No. 2/ 085266324470 f. Alamat email :
[email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Evita, M.S b. NIP : 19580424 198603 2 003 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Mendalo Asri/08127396219 Jambi, Maret 2012 Menyetujui Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Ketua Pelaksana Kegiatan
Ir. Yulia Morsa Said Rambe, MT.Surv NIP.19660519 199112 1 001
Siti Hardiyanti NIM. D1A009006
Pembantu Rektor III Universitas Jambi
Dosen Pendamping
Dr. Maizar Karim, M.Hum NIP. 19620518 198803 1 002
Dra. Evita, M.S NIP. 19580424 198603 2 003
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Alhamdulillah, puji syukur penulis haturkan atas kemurahan Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia yang tiada terputus serta yang telah memberi inspirasi kepada penulis, sehingga karya tulis yang berjudul “LITIK GERLIS, Limbah Batik jadi sebuah Galeri Istimewa Khas Jambi” dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan nabi Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih yang dalam, kepada semua pihak yang telah membantu memberi dukungan dan bimbingan yang sangat berharga pada penyelesaian proposal ini, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. Maizar Karim, M.Hum selaku Pembantu Rektor III UNJA. 2. Dra. Evita, M.S atas bimbingan dan saran yang telah diberikan. 3. Orang tua dan keluarga atas materi, restu, dukungan, dan doa yang tulus. 4. Sahabat-sahabat UKM Riset dan Penalaran ExIST atas dukungan dan saran. 5. Teman-teman satu kelompok atas perjuangan, pengorbanan, semangat, dan ide-ide kreatifnya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam penulisan usulan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan yang akan datang. Penulis berharap, semoga usulan ini bermanfaat dan berkontribusi nyata dalam upaya mengatasi kondisi lingkungan dengan memanfaatkan limbah tekstil, khususnya limbah kain batik yang banyak terdapat di Propinsi Jambi. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Jambi, Maret 2012 Penulis
DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan ................................................................................. i Kata Pengantar ........................................................................................
ii
Daftar Isi .................................................................................................
iii
Daftar Bagan ...........................................................................................
iv
Ringkasan ...............................................................................................
1
Pendahuluan ...........................................................................................
2
Latar Belakang ......................................................................................
2
Tujuan dan Manfaat Tulisan ..................................................................
2
Gagasan ..................................................................................................
3
Kondisi Terkini Limbah Batik ...............................................................
3
Solusi yang Pernah Ditawarkan .............................................................
3
Kondisi Kekinian Limbah Batik dapat Diperbaiki .................................
4
Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan Ini .........
4
Langkah-Langkah Strategis yang Harus Dilakukan ...............................
5
Kesimpulan .............................................................................................
6
Daftar Pustaka .........................................................................................
6
Daftar Riwayat Hidup Peserta .................................................................
7
DAFTAR BAGAN 1. Proses Litik Gerlis ..............................................................................
5
RINGKASAN Batik jambi sebagai salah satu kekayaan intelektual dan budaya dari provinsi Jambi yang saat ini cukup mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah daerah provinsi Jambi. Batik jambi telah lahir sejak ratusan tahun yang lalu tepatnya abad 17 didaerah Seberang Kota Jambi. Maka tak heran jika batik Jambi selalu jadi sorotan dan icon khas propinsi Jambi karena batik Jambi merupakan warisan nenek moyang. Sehingga, sekarang ini batik Jambi adalah suatu aset daerah yang harus di jaga kelestariannya. Produksi batik Jambi pada saat ini pun tinggi mengingat masyarakat telah cukup memahami akan budaya batik jambi sebagai kebudayaan daerah yang harus dilestarikan. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya permintaan pembuatan pakaian berbahan dasar batik Jambi. Keadaan ini tentunya sangat baik untuk perkembangan produksi batik Jambi. Namun seiring dengan tingginya permintaan akan kebutuhan batik Jambi maka hal tersebut juga menimbulkan dampak negatif karena hasil sampingan yang dihasilkannya berupa limbah batik. Limbah batik merupakan kain sisa pembuatan pakaian dari bahan dasar batik Jambi berupa perca-perca yang tidak dimanfaatkan lagi oleh penjahit. Karena ukurannya yang kecil dan tidak beraturan, limbah ini tidak memiliki nilai ekonomis lagi. Sehingga para penjahit lebih memilih membuang begitu saja daripada memanfaatkannya kembali. Dengan kegiatan seperti itu terus menerus maka akan sangat berbahaya bagi lingkungan karena limbah batik yang dibiarkan begitu saja sangat susah diuraikan oleh dekomposer, sehingga menyebabkan pencemaran tanah. Dan apabila limbah tersebut dibakar maka akan menghasilkan sisa buangan kembali yang berupa gas karbondioksida. Gas ini dapat mengganggu kesehatan bagi manusia. Selain itu gas-gas ini dapat terus mencapai atmosfer dan menimbulkan efek rumah kaca. Litik Gerlis sebagai salah satu gagasan inovasi atas solusi yang coba untuk diwujudkan. Dimana Litik Gerlis ini merupakan sebuah wadah penerima limbah yang berupa perca batik dan di tempat ini pula limbah akan diolah menjadi suatu barang berdaya guna tinggi serta memiliki nilai ekonomis. Penulis disini juga menyiapkan galeri tempat memamerkan hasil pengolahan limbah yang berupa perca batik tadi, sehingga pandangan orang awalnya tentang tempat pembuangan limbah yang terkesan jorok dan tak beraturan, tetapi setelah memasuki dan menelusuri lebih dalam maka pandangan orang tersebut akan berubah menjadi rumah yang sangat unik karena dapat menyulap barang yang tak berdaya guna menjadi barang berdaya guna tinggi.
PENDAHULUAN Latar Belakang Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0,45° lintang utara, 2,45° lintang selatan dan antara 101,10°-104,55° bujur timur. Di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah timur dengan Selat Berhala, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah barat dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Jambi). Kondisi geografis yang cukup strategis di antara kota-kota lain di provinsi sekitarnya membuat peran provinsi ini cukup penting, terlebih lagi dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Selain itu, kebutuhan industri dan masyarakat di daerah sekelilingnya sangat didukung akan suplai bahan baku dan bahan kebutuhan dari provinsi ini. Selain itu, provinsi Jambi memiliki kekayaan intelektualitas serta kebudayaan lokal, yang salah satunya adalah batik. Batik jambi telah lahir sejak ratusan tahun yang lalu tepatnya abad 17 didaerah Seberang Kota Jambi. Dan batik Jambi saat ini tidak hanya sebagai salah satu kain yang hanya dipakai masyarakat Jambi saja tetapi juga telah menjadi souvenir yang sangat menonjol untuk wisatawan domestik maupun asing yang sedang berkunjung ke Jambi, terbukti dengan permintaan terkait batik jambi yang cukup tinggi. Sejak saat itu pula, industri batik Jambi menjadi industri besar. Kebutuhan memproduksi dengan cepat untuk memenuhi permintaan pasarpun menjadi prioritas utama. Semakin meningkatnya permintaan pasar tersebut khususnya permintaan akan pakaian-pakaian yang berbahan dasar batik Jambi maka menyebabkan masalah bagi lingkungan dikarenakan melimpahnya limbah yang berupa perca-perca batik hasil produksi. Limbah adalah segala buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). Limbah padat, yang dalam hal ini berupa perca batik yang lebih dikenal sebagai sampah produksi yang sangat tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis dan akhirnya akan dibuang begitu saja. Oleh karena itu, penulis memiliki gagasan untuk membuat sebuah rumah yang dapat mengolah sekaligus memamerkan hasil dari pengolahan limbah batik tersebut menjadi sebuah barang yang siap pakai. Maka tercetuslah “Litik Gerlis, Limbah Batik jadi Sebuah Galeri Istimewa Khas Jambi”.
Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ini adalah: 1. Untuk menghilangkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah batik yang berupa perca-perca hasil produksi; 2. Untuk memperkenalkan budaya batik Jambi pada masyarakat luas, baik masyarakat domestik maupun asing.
Manfaat dari penulisan ini adalah menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal bagi pembaca, serta menciptakan kesadaran akan bahayabahaya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari proses produksi tekstil (pakaian).
GAGASAN Kondisi Terkini Limbah Batik Kesadaran masyarakat Jambi terhadap batik semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya permintaan pembuatan pakaian berbahan dasar batik Jambi. Keadaan ini tentunya sangat baik untuk perkembangan produksi batik jambi namun juga secara langsung menimbulkan efek negatif yaitu semakin menumpuk pula limbah batik yang dihasilkannya. Limbah batik merupakan kain sisa pembuatan pakaian dari bahan dasar batik Jambi berupa perca-perca yang tidak dimanfaatkan lagi oleh penjahit. Karena ukurannya yang kecil dan tidak beraturan, limbah ini tidak memiliki nilai ekonomis lagi. Sehingga para penjahit lebih memilih membuang begitu saja daripada memanfaatkannya kembali. Dalam satu hari seorang penjahit bisa menghasilkan 2 karung ukuran 50 kg limbah batik. Di Kota Jambi saja terdapat sekitar kurang lebih 50 penjahit. Jika dikumpulkan, maka akan terkumpul 100 karung atau 5000 kg limbah batik dalam satu hari saja, dalam setiap karungnya jika perca-perca tersebut disatukan maka menghasilkan 3,35 m2 kain perca batik. Limbah ini dibuang begitu saja oleh penjahit, dan sebagian dibakar untuk mengatasi semakin menumpuknya limbah tersebut. Tentu saja jika dibiarkan terus menerus akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan yang serius. Limbah batik yang dibiarkan menumpuk akan menimbulkan pencemaran pada tanah karena limbah ini susah diuraikan oleh dekomposer. Kondisi ini juga akan menimbulkan kerusakan pada tanah sehingga tanah tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Limbah batik yang dibakar akan menghasilkan sisa buangan berupa gas karbondioksida. Gas ini dapat mengganggu kesehatan bagi manusia. Selain itu gas-gas ini dapat terus mencapai atmosfer dan menimbulkan efek rumah kaca.
Solusi yang Pernah Ditawarkan Permasalahan yang menyangkut limbah batik bukan lagi menjadi masalah baru bagi masyarakat Jambi. Semakin hari kondisi limbah batik semakin melimpah, dan perlu penanganan yang lebih serius. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan membuat usaha kecil pembuatan keset kaki. Kegiatan ini berupa mengkreasikan limbah batik yang dibentuk menjadi keset kaki. Dalam kegiatan ini, hanya dilakukan dalam skala kecil dan tidak
dilakukannya sistem pemasaran yang luas, sehingga barang tidak dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Selain itu, perca batik jambi sebagai bahan dasarnya tidak menjadi nilai tambah dari produk tersebut, hanya sebagai salah satu bahan dasar saja sama seperti perca-perca dari sisa-sisa bahan tekstil lain.
Kondisi Kekinian Limbah Batik dapat Diperbaiki
Masalah limbah batik telah menjadi perhatian bagi masyarakat Jambi khususnya kalangan mahasiswa. Mengingat dampak lingkungan yang diakibatkannya dan kandungan nilai budaya pada limbah tersebut. Untuk mengurangi dampak lingkungan, maka perlu dilaksanakan kegiatan daur ulang dan pemanfaatan kembali limbah batik. Dari kegiatan ini akan tercipta suatu barang yang lebih bernilai ekonomis dan tetap memperhatikan hasil warisan budaya lokal. Pembuatan dapur Litik Gerlis untuk pengolahan limbah batik, akan membutuhkan bahan baku yang berupa perca batik yang cukup banyak untuk menghasilkan barang-barangnya. Selain itu, rumah yang akan coba diwujudkan ini juga berfungsi sebagai galeri yang memamerkan barang-barang hasil produksi. Jadi rumah unik ini berfungsi ganda yaitu sebagai tempat menerima limbah yang berupa perca batik dan sekaligus tempat untuk pengolahan dan pemasarannya. Barang barang yang akan dihasilkan dari Litik Gerlis ini berupa tas batik yang cantik yang membutuhkan 1 m2 kain untuk 1 tasnya, aksesoris jilbab membutuhkan 0,2 m2 untuk setiap aksesorisnya, dompet batik yang mungil dan imut membutuhkan 0,5 m2 untuk setiap dompetnya, taplak meja yang membutuhkan 4 m2 untuk setiap taplak mejanya. Dalam 1 hari dapur Litik gerlis ini menghasilkan 20 tas batik, 500 buah aksesoris jilbab, 30 buah dompet batik, serta 50 buah taplak meja. Jadi jika di jumlah-jumlahkan setiap hari Litik gerlis ini akan membutuhkan 335 m2 perca batik atau setara dengan 100 karung perca-perca batik. Dengan seperti itu masalah besar yang dihadapi propinsi Jambi ini akan dapat terselesaikan dengan adanya Litik Gerlis ini.
Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan Ini Dalam memrealisasikan Litik Gerlis, diperlukan pihak-pihak yang membantu dalam mengimplementasikan gagasan ini, antara lain: 1. Kementerian Pariwisata dan industri kreatif Peranan kementerian pariwisata dan industri kreatif sebagai pelaksana sistem kepemerintahan dalam hal ini pemerintah provinsi Jambi, selain itu mempunyai kekuatan dalam membuat dan menetapkan industri kreatif yang berkembang dimasyarakat, dan mempromosikan Litik Gerlis sebagai pusat kebudayaan daerah. 2. Penjahit
Mengingat sasaran utama Litik Gerlis merupakan limbah batik yang berasal dari penjahit-penjahit di Jambi. Penjahit memiliki peranan sebagai penyedia bahan baku yang akan diolah menjadi barang-barang bernilai ekonomis dan tetap mengedepankan kebudayaan daerah. 3. Pengrajin kreatif Litik Gerlis sebagai galeri yang memamerkan dan mempromosikan produk baru namun tetap berbahan dasar batik jambi sangat membutuhkan tangantangan kreatif dalam mewujudkannya. Disinilah peran pengrajin kreatif sebagai pengolah dan pembuat dari perca batik yang awalnya tidak mempunyai nilai menjadi barang-barang yang memiliki nilai tambah lebih namun tetap menonjolkan batik jambi sebagai bahan dasar utama yang bernilai budaya tinggi. 4. Masyarakat Luas Masyarakat disini berperan sebagai penikmat barang-barang produksi dari Litik Gerlis, karena masyarakat sebagai konsumen dan berperan langsung dalam pelestarian budaya. Langkah-Langkah Strategis yang Harus Dilakukan
Limbah perca batik
Dapur LITIK GERLIS (tempat mengolah limbah perca batik)
menghasilkan Tempat –tempat khusus menjahit batik jambi
Dibuang dan dibakar
Galeri LITIK GERLIS (tempat memamerkan hasil dari dapur LITIK GERLIS
Barang-barang siap pakai (tas, aksesoris pakaian, aksesoris jilbab, dompet, taplak meja, dll)
(Bagan 1, proses Litik Gerlis)
Keterangan : Dapur dan galeri berada dalam satu rumah yang dinamakan LITIK GERLIS.
Limbah batik sebagai hasil sampingan dari penjahit perlu dimanfaatkan lebih agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Pembuatan Litik Gerlis sebagai sarana pengolahan limbah batik perlu dilindungi keberadaanya, yang ditentukan oleh Kementrian Pariwisata dan Industri Kreatif. Kegiatan promosi Litik Gerlis sebagai pusat souvenir Batik Jambi yang dapat dilakukan oleh Kementrian ini dapat meperkenalkan Litik Gerlis dilingkungan yang lebih luas lagi.
KESIMPULAN 1. Bermula dari limbah perca batik jambi yang tidak terlalu dioptimalkan kemanfaatannya menjadi suatu barang yang bernilai ekonomis namun tetap bernilai budaya yang tinggi. Barang-barang tersebut diolah dan dihasilkan kemudian dipromosikan di suatu tempat yang menjadi pusat produksi yang disebut Litik Gerlis yang mana tempat ini berfungsi sebagai dapur dan galeri dari perca batik jambi. 2. Tehnik implementasi yang digunakan untuk mengimplementasikan gagasan ini adalah, dengan adanya kesinergisan berbagai komponen yang turut membangun Litik Gerlis yakni, Kementrian Pariwisata dan Industri Kreatif, penjahit, pengrajin kreatif dan masyarakat luas selaku penikmat barang-barang Litik Gerlis. 3. Kehadiran Litik Gerlis ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari batik jambi, mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan limbah perca terhadap lingkungan, menghidupkan industri kreatif yang berbasis kebudayaan lokal, meningkatkan nilai tambah bagi pengrajin kreatif serta bagi pemerintah dapat membantu mempromosikan batik jambi sebagai budaya jambi.
DAFTAR PUSTAKA Anonim.2012.Batik Jambi. Diunduh dari http://travel.detik.com/aci/read/2010/11/01/024813/1481038/1001/batikjambi . Akses pada 5 Maret 2012 _______.2010.Kebudayaan Jambi. Diunduh dari http://mahaga.wordpress.com/2010/09/30/kebudayaan-jambi/ . Akses pada 5 Maret 2012
_______.2007. Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Tekstil. Diunduh dari http://shantybio..transdigit.com/?BiologyDasar_Pengolahan_Limbah:_PENGOLAHAN_DAN_PEMANFAATAN LIMBAH_TEKSTIL . Akses pada 5 Maret 2012 Wikipedia.2012.Budaya. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/budaya. Akses pada 5 Maret 2012 ________.2012.Jambi. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jambi. Akses pada 5 Maret 2012 ________.2012.Limbah. Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/limbah. Akses pada 5 Maret 2012
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Biodata Penulis Penulis 1 Nama
: Siti Hardiyanti
Tempat/tanggal lahir
: Sarko/5 Juni 1992
Karya ilmiah yang pernah dibuat
: Belum ada
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih
: Belum ada
Penulis 2 Nama
: Nita Handayani
Tempat/tanggal lahir
: Bukit Murau/20 Maret 1990
Karya ilmiah yang pernah dibuat : 1. Hubungan ilmiah antara Peristiwa Isra’ Mi’raj dan Relativitas Newton (LKT IPTEK-IMTAK tahun 2005) 2. Hubungan antara Narkoba dan Minuman Terlarang dengan Al-Qur’an (LKT IPTEK-IMTAK tahun 2006) 3. Pengaruh Kelengkapan Kendaraan Bermotor terhadap Tingkat Kecelakaan di Kabupaten Sarolangun (Honda Best Student tahun 2008) 4. Artikel Ilmiah Iptek dan Al-Qur’an (MTQ FKIP 2008) Penghargaan ilmiah yang pernah diraih
:
Penulis 3 Nama
: Nani Pratiwi
Tempat/tanggal lahir
: Bukit Murau, 25 Oktober 1992
Karya ilmiah yang pernah dibuat
:
Penghargaan ilmiah yang pernah diraih
: