USULAN PROGRAM KKM-PPM
PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA ANAK KARJAN MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH PASAR MENJADI PUPUK ORGANIK DI DESA SIDOMULYO
Dr. Gusri Akhyar Ibrahim, ST. MT. Ir. Arinal Hamni, MT. Dr. Ir. Lusmelia Afriani, DEA Dr. Mita Rilyanti, Ssi. Msi
[0017087103] [0028126402] [0010056505] [0030057201]
UNIVERSITAS LAMPUNG 2016
RINGKASAN
KKN-PPM Unila 2017 akan dilakukan di Karang TarunaAnak Krajan Desa Sidomulyo, Kec.Sidomulyo Kab.Lampung Selatan. Adapun tujuan umum dari KKN-PPM ini adalah menghasilkan wirausaha pupuk Organik (Kompos) sebagai komoditas unggulan melalui pemberdayaan kelompok pemuda pengangguran. Dengan memberikan pelatihan keterampilan pengelolaan sampah, pembuatan pupuk organik dan pemasarannya diharapkan dalam hal ini (1) meningkatkan keterampilan kelompok pemuda pengangguran di karang taruna sebagai sasaran antara yang strategis dalam membuat produk kompos dan keterampilan dalam memasarkan dan memanajemen usaha nya melalui kegiatan workshop dan pendampingan, (2) melibatkan mahasiswa dalam peningkatan keterampilan pemuda karang taruna sebagai sasaran utama yang strategis dalam mengembangkan wirausaha pupuk organik sebagai komoditas unggulan di Sidomulyo, (3) membangun jaringan kerja dalam bentuk kelompok produksi usaha kecil dan membuka akses pemasaran melalui kemitraan antara perguruan tinggi dan kelompok karang taruna, (4) mengembangkan pola pemberdayaan kolaboratif melalui pendampingan dalam transfer keterampilan, modal dan akses pemasaran yang lebih luas. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan didasarkan pada kelayakan usaha, ketersediaan produk kompos, nilai ekonomi produk, ketersediaan SDM pengelola, teknologi, aspek financial dan dampak sosialnya. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan KKN-PPM ini adalah Metode PPKP (Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan). PPKP adalah salah satu metode perencanaan partisipatif yang bertujuan untuk menggali permasalahan yang ada di masyarakat, penyebab terjadinya masalah, dan cara mengatasinya dengan menggunakan sumberdaya lokal atas prinsip pemberdayaan masyarakat. Bentu kegiatan program KKN-PPM ini adalah dengan melakukan workshop dalam bentuk pelatihan dan pendampingan secara intensif mulai dari pengumpulan dan pemilahan sampah , proses produksi sampai menghasilkan produk pupuk kompos yang menjadi komoditas ini salah satu produk unggulan desa Sidomulyo, serta membantu akses pemasaran yang bersifat kontinyu. Kegiatan pelatihan dilaksanakan langsung di kantor desa Sidomulyo dan di lokasi pembuatan pupuk kompos.
Kata Kunci : Kompos, wirausaha, karang taruna, Metode PPKP , tranfer teknologi, workshop, mesin pencacah sampah, rotary klin manual, pengayak
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................................................ii RINGKASAN....................................................................................................................................... iii PRAKATA............................................................................................................................................ iv DAFTAR ISI BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................................................... 3 C. Rumusan masalah ........................................................................................................... 4 D. Usulan Penyelesaian Masalah ....................................................................................... 5 E. Teknologi yang Digunakan dan Profil Lembaga Mitra ............................................. 5 F. Profil Kelompok sasaran ............................................................................................... 10 BAB 2. TARGET DAN LUARAN .................................................................................................. 13 BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................................................. 15 BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI.......................................................................... 20
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lulusan perguruan tinggi Indonesia sedang mengalami dilema, sebab gelar ijazah pendidikan tinggi yang mereka raih tak lagi jadi jaminan mudah untuk mendapat pekerjaan. Kesulitan mereka terserap dunia kerja semakin bertambah berat, karena mulai 1 Januari tahun ini mereka juga bersaing dengan tenaga kerja asing dari negara-negara ASEAN sebagai dampak berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sulitnya lulusan universitas lokal memperoleh pekerjaan sudah
terlihat
dari
angka
pengangguran
terdidik
Indonesia
yang
meningkat
setiap
tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2014, di Indonesia ada 9,5 persen (688.660 orang) dari total penganggur yang merupakan alumni perguruan tinggi. Mereka memiliki ijazah diploma tiga atau ijazah strata satu (S-1) . Dari jumlah itu, penganggur paling tinggi merupakan lulusan universitas bergelar S-1 sebanyak 495.143 orang.
Angkatan kerja Indonesia pada Februari 2015 sebanyak 128,3 juta orang, bertambah sebanyak 6,4 juta orang dibanding Agustus 2014 atau bertambah sebanyak 3,0 juta orang dibanding Februari 2014. Penduduk bekerja pada Februari 2015 sebanyak 120,8 juta orang, bertambah 6,2 juta orang dibanding keadaan Agustus 2014 atau bertambah 2,7 juta orang dibanding keadaan Februari 2014. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2015 sebesar 5,81 persen menurun dibanding TPT Agustus 2014 (5,94 persen), dan meningkat dibandingkan TPT Februari 2014 (5,70 persen).
Selama setahun terakhir (Februari 2014–Februari 2015) kenaikan penyerapan tenaga kerja terjadi terutama di Sektor Industri sebanyak 1,0 juta orang (6,43 persen), Sektor Jasa Kemasyarakatan sebanyak 930 ribu orang (5,03 persen), dan Sektor Perdagangan sebanyak 840 ribu orang (3,25 persen). Penduduk bekerja di atas 35 jam per minggu (pekerja penuh) pada Februari 2015 sebanyak 85,2 juta orang (70,48 persen), sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 7,5 juta orang (6,24 persen). Pada Februari 2015, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 45,19 persen, sementara penduduk bekerja dengan pendidikan Sarjana ke atas hanya sebesar 8,29 persen. Angka pengangguran terdidik pada 2014 itu meningkat dibandingkan penganggur lulusan perguruan tinggi pada 2013 yang hanya 8,36 persen (619.288 orang) dan pada 2012 sebesar 8,79 persen (645.866 orang). "Tingkat pengangguran terbuka Indonesia berdasarkan pendidikan yang ditamatkan cukup membahayakan," kata mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Djalal,
pada Kompas, (27/4/2015). Banyaknya lulusan perguruan tinggi menganggur karena adanya ketimpangan antara profil lulusan universitas dengan kualifikasi tenaga kerja siap pakai yang dibutuhkan perusahaan.
Semakin membengkaknya pengangguran di kalangan usia muda produktif semakin menunjukkan bahwa ketersediaan lapangan kerja yang sangat terbatas. Hal ini tentu saja disebabkan oleh banyak faktor yang sangat kompleks. Namun demikian, salah satu solusi yang sangat realistis untuk diwujudkan adalah melalui usaha peningkatan jumlah wirausaha terutama di kalangan muda produktif, yang dalam hal ini dapat diwakili oleh kelompok karang taruna di dusun-dusun atau minimal di tingkat Desa. Salah satu alternatif solusinya adalah melalui pemberdayaan generasi muda agar mampu berwirausaha melalui pelatihan keterampilan produksi komoditas yang dapat diterima pasar secara mudah. Sasaran antara yang strategis adalah kelompok Karang Taruna yang secara organisatoris telah terbentuk sampai ke tingkat dusun, dan minimal di tingkat Desa Karang Taruna berasal dari kata Karang yang berarti pekarangan, halaman, atau tempat. Sedangkan Taruna yang berarti remaja. Jadi Karang Taruna berarti tempat atau wadah pengembangan remaja yang ada di suatu wilayah.
Salah satu keterampilan yang mampu menghasilkan produk yang masih terbuka luas pemasarannya adalah bidang Pembuatan Kompos/ pupuk Kompos. Kompos memiliki nilai jual yang sangat potensial untuk dikembangkan di desa, karena dengan situasi ekonomi sekarang, petani di desa susah untuk memperoleh pupuk subsidi dari pemerintah di samping harganya yang mahal. Disamping itu sumber bahan baku untuk kompos sangat mudah diperoleh, yaitu dari sampah pasar dan sampah rumah tangga. Dengan adanya peluang usaha pembuatan pupuk kompos ini, maka melalui program KKN-PPM Unila mencoba memfasilitasi Karang taruna yang ada di desa untuk memanfaatkan peluang ini dalam membentuk wirausaha baru melalui pemberdayaan masayarakat karang taruna ( remaja).
Pemberdayaan dalam wacana pembangunan masyarakat dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja dan keadilan. Dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dalam bentuk pembelajaran pemberdayaan masyarakat (PPM) ini, akan dilakukan pemberdayaan secara generik, yaitu dimulai dengan pola pencitraan karang taruna menjadi kelompok produktif yang berguna dalam mendukung munculnya wirausaha baru yang kreatif, peningkatan kecakapan hidup (life
skill), dan pola pemasaran yang bersifat kolaboratif dengan memanfaatkan keunggulan Desa Sidomulyo.
Salah satu Karang Taruna di Desa Sidomulyo Kec. Sidomulyo Lampung Selatan adalah Karang Taruna Anak Krajan. Karang Taruna Anak Krajan ini berdiri pada tanggal 20 juni 2010. Hampir 85% dari remaja di desa ini hanya berpendidikan SLTP ke bawah, hanya 13% yang berpendidikan SLTA dan 2 % dari total remaja yang berpendidikan sampai perguruan tinggi. Sebagian besar dari remaja di desa ini menjadi pengangguran, mereka tidak mempunyai pekerjaan tetap. Awal gerakan Karang Taruna Anak Krajan ini adalah menyatukan pemuda di Desa Sidomulyo yang selama ini cenderung terpecah di dalam dusun masing-masing. Hal ini menjadikan
kurangnya
kekompakan para pemudakompos dengan membuka ruang pertemuan antar unit selebar-lebarnya, antara lain rekruitmen pengurus lintas unit dan juga mengadakan berbagai program bersama yang bersifat sosial.
Bidang usaha produktif yang dipilih dalam kegiatan KKN-PPM ini adalah pembuatan pupuk kompos/pupuk organik yang berbahan baku sampah pasar dan sampah rumahtangga. karena sangat potensial untuk langsung dijadikan wirausaha baru. Dan sangat potensial dikembangkan karena produk ini sangat dibutuhkan masyarakat petani. Sampah organik merupakan sampah yang dapat mengalami proses pembusukan (terdekomposisi). Sampah kompos mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan sebagainya. Secara alami, zat-zat ini mudah terdekomposisi oleh pengaruh fisik, kimia, enzim yang dikandung oleh sampah itu sendiri dan enzim yang dikeluarkan oleh mikro organisme yang hidup di dalam sampah (Wahyono, 2001). Salah satu pemanfaatan sampah kompos adalah composting. Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan kompos yang dapat dipercepat berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Crawford, 2003). Mata pencarian utama masyarakat Desa Sidomulyo adalah bertani (hampir 70% dari jumlah tenaga kerja). Bahan baku kompos sangat gampang diperoleh, yaitu dari sampah pasar dan sampah masyarakat, hampir seluruh rumah tangga menghasilkannya. Sampah ini akan diolah dengan teknologi tepat guna sehingga menghasilkan pupuk kompos yang memenuhi kebutuhan hara untuk tanaman, kemudian dikemas dan dipasarkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dalam bentuk pembelajaran pemberdayaan masyarakat (PPM) ini, akan dilakukan pemberdayaan secara generik, yaitu dimulai dengan pola pencitraan karang taruna menjadi kelompok produktif yang berguna dalam mendukung munculnya wirausaha baru yang kreatif, peningkatan kecakapan hidup (life skill), dan pola pemasaran yang bersifat kolaboratif dengan memanfaatkan keunggulan daerah Sidomulyo sebagai daerah petanian.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, dapat diidentifikas beberapa permasalahan yang ditemukan di desa Sidomulyo yaitu sebagai berikut: 1. Kondisi eksisting di masyarakat dengan jumlah pengangguran usia muda produktif masih sangat banyak dan berpotensi menimbulkan permasalahan yang kompleks khususnya permasalahan ekonomi dan sosial. 2. Identifikasi kondisi eksisting usia muda produktif, berdasarkan analisis awal, tingginya tingkat pengangguran disebabkan tidak dikuasainya keterampilan produktif yang dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan kewirausahaan. 3. Umumnya tingkat pendidikan cukup berpengaruh pada kemampuan membuka kesempatan kerja, namun kurangnya keterampilan menyebabkan sangat sulit bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan sesuai bidang yang mereka miliki sehingga memilih pekerjaan yang kurang produktif. 4. Masih sangat sedikit program pemberdayaan yang dilakukan untuk pemuda usia produktif, sehingga banyak yang belum tersentuh oleh upaya perbaikan taraf hidup. 5. Belum terjalinnya kemitraan yang kondusif antara perguruan tinggi dengan karang taruna sebagai representasi kelompok muda usia produktif dalam penerapan hasil penelitian yang sesuai dengan pemberdayaan. 6. Kurangnya pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa karena kurangnya keterlibatan dalam masyarakat secara langsung dalam menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner. 7. Kurangnya kontribusi dosen dalam memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi, dalam upaya menumbuhkan, mempercepat serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat.
8. Diperlukannya upaya untuk memperoleh dan mentranformasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dari dan kepada warga masyarakat dalam memecahkan masalah pembangunan secara pragmatis melalui pendekatan interdisipliner, komprehensif, dan lintas sektoral.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan dalam kegiatan PPM-KKN ini, sebagai berikut: 1. Bagaimana meningkatkan keterampilan kelompok pemuda produktif di karang taruna Anak Krajan sebagai sasaran antara yang strategis dalam pembuatan kompos dengan bahan sampah pasar sidomulyo dengan hasil timbulan sampahnya hampir 3.5 m3/ hari dan sampah rumah tangga dengan menggunakan teknologi tepat guna
melalui kegiatan
workshop dan pendampingan? 2. Bagaimana melibatkan mahasiswa dalam peningkatan keterampilan pemuda karang taruna Anak Krajan sebagai sasaran utama yang strategis dalam mengembangkan wirausaha pembuatan kompos/pupuk kompos sebagai komoditas khas desa Sidomulyo? 3. Bagaimana membangun jaringan kerja dalam bentuk kelompok produksi usaha kecil dan membuka akses pemasaran melalui kemitraan antara perguruan tinggi dan kelompok karang taruna? 4. Bagaimana mengembangkan pola pemberdayaan kolaboratif melalui pendampingan dalam transfer teknologi, keterampilan, modal dan akses pemasaran yang lebih luas. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan didasarkan pada kelayakan usaha, ketersediaan
pupuk
kompos, nilai ekonomi produk pupuk kompos, ketersediaan SDM sebagai pengelola, , aspek financial dan dampak lingkungan serta dampak sosialnya?
D. Usulan Penyelesaian Masalah dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Berdasarkan rumusan masalah, maka dalam kegiatan KKN-PPM ini, akan dilakukan upaya pemecahan masalah dan strategi pemberdayaan masyarakat sebagai berikut:
1. Menyedikan alat perlengkapan pembuatan pupuk kompos, seperti: a). alat pencacah sampah dengan kapasitas 80 kg / jam dengan menggunakan motor berbahan baku solar (Mesin Pencacah Kompos)
b). alat komposter manual dengan dikayuh pakai pedal sepeda, dengan kapasitas 3m3/5hari. (Komposter tipe Rotary Kiln Manual) c). Dengan bantuan bakteri dalam aktivator Green Phoskko® ( GP-1) dan penggembur (bulking agent) Green Phoskko® ( GP-2), d). gerobak sampah, sekop, cangkul, ayakan e). Bangunan penampung sampah, tempat pemrosesan sampah kompos, tempat penampungan kompos dan proses packaging. 2. Meningkatkan keterampilan mahasiswa sebagai sasaran antara yang strategis dalam membuat pupuk kompos berbahan baku sampah pasar, diolah menjadi kompos
yang
dapat dipasarkan melalui kegiatan workshop dan pendampingan. 3. Melibatkan mahasiswa dalam peningkatan keterampilan pemuda usia produktif melalui lembaga karang taruna sebagai sasaran utama yang strategis dalam
membuat pupuk
kompos berbahan baku sampah sebagai salah satu komoditi unggulan Desa Sidomulyo melalui kegiatan workshop dan pendampingan. 4. Membangun jaringan kerja dalam bentuk kelompok produksi pupuk karang taruna dan membuka akses pemasaran melalui kemitraan dengan perguruan tinggi. 5. Memberikan pelatihan pada pihak pemuda/karang taruna lain yang tidak tergabung dalam karang taruna tentang pemanfaatan dan pembuatan kompos sekaligus pendampingan promosi pemasaran produknya. 6. Mengembangkan pola pemberdayaan kolaboratif melalui pendampingan dalam transfer keterampilan,
modal dan akses pemasaran yang lebih luas.
E. Teknologi yang Digunakan dan Profil Lembaga Mitra 1. Teknologi yang Digunakan Proses pembuatan pupuk kompos dari sampah pasar dan sampah rumah tangga dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1.
Pengumpulan Sampah dan Pemilahan Sampah, Sampah dikumpulkan dari pasar dan rumah tangga ditampung di ruang penampungan. Di tempat ini sampah non organik dipisahkan Karena sebagian besar sampah pasar Sidomulyo adalah sampah organik,, tahapan ini bisa dilakukan secara manual.
2.
Sampah organik yang sudah terpisah dengan sampah non organik selanjutnya dicacah dengan menggunakan mesin pencacah Kompos . Tujuan dari pencacahan ini adalah untuk
memperkecil dan menyeragamkan bahan baku kompos sehingga mempermudah proses fermentasi. Bila di anggap terlalu basah, sampah yang telah di cacah dapat di press lagi untuk mengurangi kadar air. Rata-rata ukuran sampah yang sudah dicacah 15-20 mm. 3.
Masukan sampah yang sudah di cacah komposter tipe Rotary Kiln Manual, dengan sekaligus memasukan bakteri dalam aktivator Green Phoskko® ( GP-1) dan penggembur (bulking agent) Green Phoskko® ( GP-2)
4.
Pengadukan / Pembalikan, Unit Pengolahan Sampah karang taruna Sidomulyo ini menggunakan pedal sepeda yang dilakukan 3x dalam sehari selama 15 menit, kemudian di lakukan pemeriksaan suhu kompos di dalam rotari. Bila di rasa terlalu panas perlu di lakukan proses pengadukan atau pembalikan untuk memberikan sirkulasi udara yang bertujuan agar proses pengomposan bisa merata.
5.
Panen Kompos, Setelah 5 hari sampah akan berubah warna menjadi kehitaman dan menjadi lebih lunak. Kompos sampah telah cukup matang. Kompos selanjutnya dipanen dan dibawa ke tempat packeging lebih lanjut. Di tempat ini kompos diayak menggunakan saringan yang lebih kecil untuk menyeragamkan ukuran dan mempercantik tampilan kompos.
6.
Pengolahan Paska Panen, Setelah kompos yang sudah jadi di ayak, proses selanjutnya adalah di lakukan pengemasan.
7.
Setelah itu dilakukan pengemasan sesuai dengan permintaan konsumen.Untuk kompos curah kita kemas dalam karung berisi 20 kg
2. Profil Lembaga Mitra Lembaga yang menjadi mitra dalam kegiatan PPM-KKN ini adalah Camat kecamatan Sdomulyo dan dinas Ketenaga Kerjaan Lampung Selatan yang sudah siap dengan dana pendamping untuk kegiatan KKN-PPM di Karang Taruna Anak Krajan yang berdiri pada tanggal 20 Juni 2010 di desa Sidomulyo, kecamatan Sidomulyo,kab.Lampung Selatan.Anggota Karang Taruna ini lebih dari 100 orang, rata-rata pendidikannya adalah tamatan SLTP, dan tidak mempuyai pekerjaan tetap. Didalam kegiatan KKN-PPM ini dilakukan upaya umtuk menggerakan kemandirian finansial kelompok pemuda usia produktif yang menganggur dapat dilakukan dari masyarakat yang paling bawah (desa). Perguruan tinggi memiliki tanggungjawab moral dan peranan yang sangat strategis dalam peningkatan kesiapan sumberdaya manusia (SDM) serta pengembangan inovasi teknologi
terkait. Sinergi antara perguruan tinggi bersama pemerintah daerah dan masyarakat dalam inovasi-inovasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan nilai tambah produk juga dinilai sangat strategis. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM, kelembagaan, serta inovasi teknologi. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keberdayaan ekonomi dan kesehatan masyarakat. Selain itu program kuliah kerja nyata pembelajaran pemberdayaan masyarakat juga akan memberikan dampak terhadap peningkatan kompetensi (soft skill) mahasiswa, mampu menumbuhkan empati mahasiswa, meumbuhkan jiwa kepemiminan, menumbuhkan jiwa entreprenenuer dan memampuan kerja sama mahasiswa.
1.4. Metode Pendekatan. Pemberdayaan masyarakat adalah Suatu proses dimana masyarakat terutama mereka yang miskin sumber daya, kaum perempuan dan kelompok yang terabaikan lainnya didukung agar mampu meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri. Dalam hal ini Lembaga berperan sebagai fasilitator, yang mendampingi proses pemberdayaan masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan KKN-PPM ini adalah Metode PPKP (Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan). Menurut Saharia (2003), metode PPKP adalah salah satu metode perencanaan partisipatif yang bertujuan untuk menggali permasalahan yang ada di masyarakat, penyebab terjadinya masalah, dan cara mengatasinya dengan menggunakan sumberdaya lokal atas prinsip pemberdayaan masyarakat. Partisipasi Pendekatan yang digunakan adalah : 1. Partisipasi pemuda Karang Taruna Anak Krajan
dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan penggunaan sampah pasar dan alat dalam proses produksi kompos 2. Partisipasi
pemuda Karang Taruna Anak Krajan
dalam penyediaan bahan baku
(sampah) yang berasal dari sampah pasar dan umah tangga dalam pembuatan kompos 3. Partisipasi pemuda Karang Taruna Anak Krajan
bersama mahasiswa untuk membuat
rumah pengolah sampah, penataan proses produksi dan pemeliharaan alat 4. Partisipasi pemuda Karang Taruna Anak Krajan dalam memproduksi, memasarkan dan menata manajemen usaha kompos 5. Partisipasi pemuda Karang Taruna Anak Krajan
dan mahasiswa dalam
peningkatan
efektifitas produksi Kompos 6. Mendorong Kemandirian pemuda Karang Taruna Anak Krajan dalam keberlanjutan kegiatan produksi Kompos
1.5. Cara Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan tidak hanya masalah pembangkitan kesadaran, tetapi juga upaya mengubah keadaan kehidupan material orang-orang yang lemah dalam masyarakat. Kajian teori yang berhubungan dengan pemberdayaan (Mas’ud, 1993) upaya untuk memperkuat posisi seseorang melalui penumbuhan kesadaran dan kemampuan individu. Untuk mengidentifikasi persoalan yang dihadapi dan memikirkan langkah-langkah untuk mengatasinya. Menurut Tjandraningsih (1995), merupakan suatu proses perubahan dari ketergantungan kepada kemandirian, melalui perwujudan kemampuan yang dimiliki. Menurut Sumodiningrat (1996) Usaha pemberdayaan didasari filsafat tentang akan hak dan kewajiban manusia, serta adanya anggapan bahwa manusia mempunyai potensi atau kemampuan daya yang dapat dikembangkan.
Tujuan pemberdayaan adalah : (1) Agar individu memiliki keberdayaan, yaitu kemampuan individu untuk membangun diri agar sehat fisik, mental, terdidik, kuat, memiliki nilai-nilai yang instrinsik yang menjadi sumber keberdayaan. (2) Agar individu dapat bertahan (survive) dalam pengertian yang dinamis, mengembangkan diri dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. (3) Meningkatkan kemampuan dan kemandirian manusia.
Untuk mencapai keberdayaan dapat diupayakan dengan : (1). Menciptakan iklim/suasana yang memungkinkan potensinya berkembang. (2). Memperkuat potensi yang dimiliki. (3). Melindungi, mencegah yang lemah menjadi semakin lemah. (4). Melalui latihan praktek secara langsung melalui proses belajar .
Dalam kegiatan KKN-PPM ini cara yang dilakukan untuk pemberdayaan pemuda karang taruna adalah transfer ilmu dan teknologi dengan “Learning by doing” yaitu dengan membimbing pemuda karan taruna Anak Krajan dalam kegiatan pelatihan dan praktek pembuatan kompos serta aplikasinya dalam bentuk pemeliharaan peralatan produksi kompos. Dengan pemberdayaan masyarakat ini diharapkan bermanfaat untuk masyarakat dalam
peningkatan kepercayaan,
solidaritas dan integritas sosial, tanggungjawab sosial dan komitmen, kemauan dan kemampuan untuk mengubah atau memperbaiki keadaan dan membangun atas kekuatan sendiri, dll.
1.6. Tujuan dan Manfaat a. Tujuan Tujuan umum dari kegiatan KKN-PPM ini adalah secara umum untuk menciptakan lapangan usaha untuk pemuda produktif pada karang
taruna Anak Krajan sehingga menimbulka
pendapatan mereka dengan memproduksi kompos dari sampah pasar dan sampah masyarakat di Desa Sidomulyo . Secara khusus bertujuan untuk : 1. Memberdayakan pemuda produktif yang menganggur di desa sidomulyo dengan usaha pembuatan kompos sehingga taraf ekonomi dan kesejahteraannya meningkat. 2. Mengaplikasikan konsep zero waste yang ramah lingkungan dalam proses pembuatan kompos 3. Melakukan transfer pengetahuan dan teknologi yang adaftif dengan membuat rumah sampah yang dilengkapi dengan alat pencacah sampah dan alat komposter serta ayakan kompos 4. Terbangunnya suatu kawasan (desa/kecamatan) yang menerapkan sistem pemberdayaan masarakat menuju masarakat sejahtera dengan
mempunyai produk unggulan kompos
/pupuk oranik nya 5. Terbangunnya pola kerjasama kemitraan antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat sehingga tujuan pembangunan ekonomi dan kesehatan masyarakat yang berwawasan lingkungan dapat terwujud
b. Manfaat yang diperoleh Mahasiswa Kegiatan KKN PPM ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada mahasiswa seperti: 1. Meningkatkan kepedulian Mahasiswa terhadap masyarakat miskin di desa, melalui pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya sampah pasar dan rumah tangga yang melimpah dan belum termanfaatkan. 2. Mahasiswa mampu melatih skill pemuda produktif yang menganggur untuk menciptakan usaha dan meningkatkan pendapatannya, baik soft skill maupun Hard skill mereka. 3. Mahasiswa mampu melatih kader yang ada di masyarakat untuk memberikan pendidikan pada pemuda yang produktif di daerah tersebut. 4. Mahasiswa dapat mengatasi masalah produksi kompos
melalui pemberdayaan
masyarakat. 5. Mahasiswa dapat merencanakan pelatihan kader pelopor pemberdayaan desa
6. Memperoleh mitra kerja yaitu Dinas Ketenagakerjaan 7. Mahasiswa mampu mengembangkan keteramplan dalam memproduksi Kompos ke warga lain di sekitarnya. 8. Mahasiswa mampu mengembangkan soft skill manajemen ke masyarakat 9. Mahasiswa dapat mengatasi masalah lingkungan dan kesehatan ke warga disekitarnya melalui pemberdayaan masyarakat.
1.1.Sasaran Sasaran dari KKN PPM ini adalah : 1. Terwujudnya kelompok pemuda karang taruna yang memanfaatkan IPTEKS dan menerapkan manajemen usaha dalam proses produksi kompos serta memiliki keberlanjutan dan secara simultan dicontoh oleh kelompok lain yang sejenis. 2. Tersedianya kompos yang diproduksi sendiri oleh kelompok pemuda karang taruna 3. Menemukan model peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui pemberdayaan masyarakat 4. Terbinanya kader/ pelopor di desa yang dapat memberdayakan masyarakat desa dalam suatu usaha produktif 5. Peningkatan partisipasi masyarakat terhadap peningkatan kesejahteraan di daerahnya 6. Terwujudnya pembelajaran pemberdayaan masyarakat di desa Sidomulyo 7. Peningkatan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat 8. Peningkatan Pengetahuan, teknologi masyarakat untuk proses produksi kompos yang ramah lingkungan 9. Peningkatan swadana dan swadaya masyarakat untuk mengembangkan usahanya
BAB 2. TARGET DAN LUARAN Adapun Target luaran yang akan dicapai pada kegiatan KKN-PPM ini seperti terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Target Luaran No
Jenis Luaran
Indikator Capaian
1
Publikasi Ilmiah Seminar Nsional
Draf
2
Pemakalah dalam pertemuaan ilmiah
Terdaftar
3
Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang
ada
4
ekonomi Peningkatan kuantitas dan kualitas produk
ada
5
Peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat
ada
6
ada
8
Peningkatan ketentraman /kesehatan masyarakat (mitra masyarakat umum) Hak Atas Kekayaan Intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu) Teknologi Tepat Guna
9
Karya Seni/Rekayasa Sosial, Jasa, Sistem, Produk/ Barang
Ada produk Kompos
10
Buku Ajar (ISBN)
Tidak ada
11
Publikasi pada media masa (cetak/elektronik)
Tidak ada
12
Laporan Pengabdian Pada Masyarakat
Ada
7
Belum ada
Ada berupa mesin penyerut
Kegiatan KKN-PPM yang berjudul Pemberdayaan Kelompok Pemuda Karang taruna Anak Krajan Melalui Proses Transfer Keterampilan pembuatan Kompos berbahan baku sampah pasar dan sampah rumah tangga untuk Pengembangan Wirausaha kompos sebagai Komoditas unggulan Desa Sidomulyo. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan kalangan muda usia produktif dalam memproduksi produk kompos melalui pelatihan dan pendampingan yang melibatkan karang taruna mulai dari tahapan pengumpula sampah, pemilahan sampah, pencacahan sampah, pembuatan kompos, packaging dan pemasaran. Kegiatan ini diiringi dengan pemberdayaan kolaboratif dengan membangun system kelembagaan yang baik bagi kelompok muda usia produktif karang taruna Anak Krajan dalam pengembangan wirausaha muda mandiri. Indikator capaian produk Program KKN-PPM yang dituju dalam kegiatan ini adalah: 1. Peningkatan keterampilan kelompok pemuda usia produktif, khususnya mereka yang menganggur, dalam memproduksi produk kompos melalui pelatihan pembuatan kompos yang ditunjukkan dengan kualitas produk dan penerimaan oleh konsumen. 2. Terbentuknya kelompok usaha dalam bidang pengomposan yang mampu menjadi sentra produksi kompos yang dapat diterima oleh pasar (konsumen) dengan melibatkan mahasiswa KKN dalam pembuatan produk kompos dan pemasarannya, serta pelatihan. 3. Tersedianya
sistem
pemberdayaan
kolaboratif
sehingga
dapat
digunakan
dalam
mengembangkan kerjasama yang lebih intensif antara Perguruan Tinggi dan institusi non formal di masyarakat.
4. Meningkatkan persepsi kalangan muda usia produktif agar memiliki pencitraan yang lebih positif dan berharga terhadap kewirausahaan. 5. Membangun kemitraan dan kerjasama yang efektif antara Perguruan Tinggi, kelompokkelompok karang taruna dan masyarakat di Desa Sidomulyo.
Sedangkan luaran yang diharapkan muncul dari kegiatan KKN-PPM ini adalah: 1. Produk Kompos sebagai komoditas ungulan Desa Sidomulyo sebagai hasil wirausaha karang taruna Anak Krajan yang telah mengikuti pelatihan dan pendampingan Pembuatan kompos 2. Terciptanya model pemberdayaan kolaboratif antara Perguruan Tinggi, Karang taruna Anak Krajan desa Sidomulyo dan pemuda khususnya yang masih menjadi pengangguran di desa Sidomulyo. 3. Terbangunnya rumah pengolah sampah yang terdiri dari tempat pemilahan sampah kompos, tempat produksi yang dilekapi dengan 1 unit mesin pencacah kapasitas 80 kg sampah/jam, 1 unit komposter retory manual yang menggunakan pedal sepeda, alat pengayak manual, serta ruang pengemasan yang terdiri dari timbangan dan rak penarok hasil kompos yang siap dipasarkan. 4. Terciptanya satu usaha baru di desa Sidomulyo yang mengolah sampah menjadi kompos, yang dapat memberdayakan pemuda sebagai pengelola, dan dapat mendatangkan pendapatan untuk pemuda karang taruna itu sendiri. 5. Menghasilkan pengalaman belajar yang nyata dalam pemberdayaan masyarakat (melalui KKN-PPM ) yang berharga bagi mahasiswa dengan adanya keterlibatan dalam masyarakat secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan masalah pembangunan secara pragmatis
dan
menanggulangi
interdisipliner.
6. Dihasilkan minimal satu buah artikel pengabdian kepada masyarakat yang dipublikasikan pada jurnal nasional. BAB 3. METODE PELAKSANAAN Berdasarkan permasalahan potensial yang dihimpu n dari masyarakat, dan pemerintahan desa, maka untuk mencapai tujuan yang diharapkan, solusi yang ditawarkan adalah pemanfaatan sampah pasar dan sampah rumah tangga untuk memproduksi kompos sehingga nilai tambah sampah kompos meningkat dan nilai manfaatnya dapat dirasakan oleh masyaakat di desa Sidomulyo, dengan pemberdayaan masyarakat desa yang berbasiskan teknologi tepat guna yang zero waste .
Dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan beberapa pendekatan, yaitu penyuluhan,
pelatihan, pendampingan dan pemberdayaan serta penguatan kelembagaan (Capasity Building) pemuda produktif yang menganggur.
Perguruan tinggi sebagai fasilitator dan
penstranfer teknologi yang dikombinasikan dengan program pemberdayaan masyarakat, akan mempercepat pencapaian program
a. Program Prioritas pada Desa Sasaran KKN PPM Langkah yang dilakukan untuk menyusun program prioritas Utama di Desa Sidomulyo adalah melakukan pemetaan kegiatan Ekonomi unggulan yang akan menunjang program pengembangan ekonomi masyarakat, dan kemudian disusun program prioritas untuk KKN-PPM Unila dengan tujuan untuk menunjang memacu pertumbuhan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong peningkatan produktifitas masyarakat dan daya saing daerah melalui pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. KKN-PPM Universtas Lampung tahun 2017 mengusung tema “ Pembentukan wirausaha baru kelompok pemuda usia produktif melalui transfer teknologi pembuatan kompos dari sampah pasar dan rumah tangga sebagai komoditas unggulan desa Sidomulyo.” . Tema ini menitik beratkan tentang cara pemberdayaan masyarakat yang berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup dan sejahteranya. Adapun program-program yang dirancang oleh mahasiswa KKN PPM Unila bersama tim pembimbing KKN-PPM terbagi menjadi 4 kategori yaitu, Program Pokok Tema, Program Pokok Tambahan, Program Bantu, serta program bantu tambahan. Progam tersebut dapat dilihat ada tabel berikut : Tabel 2 . Program KKN PPM Mahasiswa Unila Program
Keterangan
Pokok Tema
Program pembentukan wirausaha baru melalui pemberdayaan pemuda umur produktif dengan memproduksi sampah pasar dan sampah rumah menjadi pupuk kompos.dengan cara: 1) mengaplikasikan mesin pencacah dan mesin komposter untuk memproduksi kompos 2) mendisain Layout produksi kompos, 3) mendisain rumah produksi 4) Pembinaan Teknis proses produksi kompos
PokokTambahan
Program Manajemen dan Pemasaran kompos : Penataan pembukuan, promosi, Membuat jaringan pemasaran kompos. Program Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan masarakat yang meliputi: menerapkan program 3R (reduce, recile, reuse) untuk mastyarakat, Program Pendidikan yang berkarakter untuk keluarga masarakat dan anak-anak: bagaimana menanamkan pengelolaan sampah sejak dini.
Bantu
Bantu tambahan
b. Metode Pelaksanaan Ada beberapa tahap yang akan dilakukan selama pelaksanaan KKM-PPM di Desa Sidomulyo antara lain :
1. Persiapan dan Pembekalan Uraian langkah-langkah Yang Akan Dilakukan terlihat pada tabel di bawah : Tabel 3. Langkah-langkah pada tahap persiapan Langkah ke : Keterangan Persiapan 1. Pembentukan Tim KKN Membentuk Tim KKN PPM di Jurusan Tek.Mesin PPM di Jurusan Tek. Membahas dan menentukan Kerja sama dengan Desa Mesin mitra Membahas Program yang akan dilakukan dan menentukan Desa mitra Membahas Program yang akan dilakukan dan menentukan desa mitra Mengunjungi Mitra (Kepala Desa dan perangkatnya) 2. Rekruitmen mahasiswa
3 Sosialisasi ke masyarakat pengguna program KKN PPM
4. Persiapan perlengkapan.
Pembekalan 1. Pembekalan mahasiswa
Mahasiswa yang akan diikutkan dalam kegiatan KKNPPM ini memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Semester VI ke atas terutama dari Fak.Teknik, Fak. Ekonomi, FMIPA, FISIP Komunikasi, 2. Bersedia tinggal dilokasi KKN minimal 40 hari 3. Mau bekerjasama dengan pemuda umur produktif yang bernaung di Karang taruna Anak Krajan. 4. Bersedia mengikuti pelatihan sebelum turun ke lokasi Yaitu melakukan sosialisasi program yang telah direncanakan sebelumnya kepada masyarakat. Pelaksana kegiatan akan mensosialisasikan kegiatan ini ke instansi terkait, pemda, tokoh masyarakat, pemuka adat, cerdik pandai, alim ulama dan pengrajin. Sosialisasi kepada pengrajin dilakukan melalui pertemuan kelompok pengrajin tusuk sate yang akan terlibat dalam kegitan ini yang sudah bersedia menjadi mitra Perlengkapan yang akan disiapkan adalah surat izin ke instansi terkait, perlengkapan mahasiswa turun kelapangan seperti jaket Almamater, snel jas, sarung tangan, dan lain-lain. Sedang perlengkapan untuk membuat Peruncing dan pengering dilakukan di Lab Produksi Teknik Mesin. Materi Pokok/Umum: (1) Filosofi dan Konsep KKN Unila (2) Kode Etik dan Metode Adaptasi pada Lingkungan
(3) Menggerakkan Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat (4) Pemanfaatan Sumberdaya limbah sampah pasar dan sampah rumahtangga (5) Peningkatan kebersihan lingkungan Masyarakat (6) Pelaporan Kegiatan KKN
2. Survey Lokasi
Materi PPM: (1) Konsep dan Teknologi produksi pupuk kompos (2) Mendisain dan membuat rumah kompos (3) Plant lay out alat produksi sampah (4) Cara Pengaplikasian alat pencacah sampah, alat komposter, dan alat pengayak (5) Pemanfaatan sampah pasar dan sampah rumah tangga menjadi kompos (6) Proses produksi kompos (7) Manajemen Usaha dan Pemasaran produk pupuk kompos (8) Kesehatan dan kebersihan lingkungan Data-data hasil survey/ observasi lapang yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk menyusun program kerja dan jadwal kegiatan. Program kerja dan jadwal kegiatan yang dirancang kemudian dikonsultasikan pada masyarakat, aparat pemerintah daerah, Perguruan Tinggi, dan stakeholder di dalam suatu lokakarya. Feedback atau umpan balik yang diperoleh selama lokakarya dapat digunakan untuk memperbaiki rencana program kerja yang selaras dengan kehendak masyarakat dan tujuan/sasaran KKN-PPM.
2 . Pelaksanaan ( Pembekalan mahasiswa dan pelatihan untu pemuda) Metode kegiatan KKN-PPM ini adalah metode workshop dalam bentuk pelatihan dan pendampingan secara intensif sampai menghasilkan produk berupa kompos yang menjadi komoditas unggulan di desa Sidomulyo nantinya, serta membantu akses pemasaran yang bersifat kontinyu. Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 24 jam dengan struktur program sebagai berikut:
Tabel.4. Struktur Program Pelatihan dan Pendampingan pembuatan Kompos bagi mahasiswa KKN-PPM Unila 2017 No Materi Pelatihan Jenis Kegiatan Jumlah Jumlah JKEM Mahasiswa Pengantar Teori dan Teknik pengolahan sampah kompos menjadi Presentasi dan Focus Group kompos Discusion (FGD) 1 4 JKEM 30 Pengantar teori dan teknik disain dan pembuatan Simulasi dan Focus Group, 2 rumah produksi sampah discusion (FGD) 4 JKEM 30 Desain Plant lay out peralatan dan material 3 sampah dan hasil kompos Presentasi dan Praktek 8 JKEM 30 Pelatihan sistem kerja dan perawatan alat pembuat 4 kompos Teori dan Praktek 8 JKEM 30 Pembuatan Kompos dari bahan baku sampah pasar 5 dan rumah tangga Teori dan Praktek 12 JKEM 30 Tehnik membuka usaha baru dan membuat jaringa 6 kerjasama Teori dan Praktek 12 JKEM 30 Teori dan Teknik Pemasaran Produk Kompos 7 Teori dan Praktek 5 JKEM 30 Teknik pendampingan masyarakat, khususnya karang taruna 8 Teori dan Praktek 5 JKEM 28 Manajemen keuangan kelompok usaha kecil untuk karan taruna 9 Teori dan Praktek 2 JKEM 30 Total 61 JKEM Tabel 5.Struktur Program Pelatihan Pembuatan Rumah pengolah sampah dan proses pembuatan kompos bagi Pemuda Usia Produktif Melalui Karang taruna Anak Krajan No
Materi Pelatihan
Jenis Kegiatan
Jumlah Jam Efektif
Jumlah Pemuda
Hari 1 Dan 2 1
2
Pengenalan Desain Presentasi dan Focus Group Rumah Pengolah Sampah Discusion (FGD) Teknik dan pembuatan rumah pengolah sampah Teori dan Praktek
3
Pengantar Teori dan Teknik pengolahan sampah kompos menjadi kompos
Teori dan Praktek
4 JKEM
60
10 JKEM
60
10 JKEM
60
4
Desain Plant lay out peralatan dan material sampah dan hasil kompos Teori dan Praktek
12 JKEM
60
4 JKEM
60
4 JKEM
60
3
Tehnik membuka usaha baru dan membuat jaringa kerjasama Teori dan Praktek
10 JKEM
60
4
Teori dan Teknik Pemasaran Produk Kompos
Teori dan Praktek
12 JKEM
60
Praktek dan Focus Group Discusion (FGD)
3 JKEM
90
Praktek dan Focus Group Discusion (FGD)
4 JKEM
60
Teori dan Praktek
3 JKEM
60
Hai 3 dan 4 Pelatihan sistem kerja dan perawatan alat pembuat 1 kompos Presentasi dan Focus Group Discusion (FGD) Pembuatan Kompos dari bahan baku sampah pasar 2 dan rumah tangga Teori dan Praktek
Hari 5 dan 6 1 Pelatihan manajemen keuangan dan pencarian modal 2 Pelatihan pemasaran Produk kompos 3
4 5
Strategi pengelolaan usaha kecil menengah Pendampingan atas pelaksanaan program Pembuatan laporan dan evaluasi Total
Pendampingan dan monitoring pada masyarakat setelah diberikan pelatihan serta evaluasi Menyusun laporan pelaksanaan program kerja selama KKN- PPM dan evaluasi akhir program.
56 JKEM
60
16 JKEM 215 JKEM
60
Total JKEM = 61 + 154 = 215 Total Volume kerja Mahasiswa KKN-PPM = 30x 215 JKEM = 6450 JKEM
3. Pendampingan Pemuda di lapangan. Mahasiswa KKN-PPM mendampingi pemuda langsung dilapangan (desa sidomulyo, sedangkan mahasiswa KKN-PPM didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang
juga ikut membantu dalam hal pembuatan dan pengaplikasian alat pencacah dan alat komposter sampah, dan pemeliharaan alat. Pendampingan akan dilakukan selama 2 bulan. Mahasiwa akan mencacat kondisi sebelum dilakukan pendampingan termasuk produksinya, kualitas, efisiensi dan efektivitas produksi selanjutnya mahasiswa juga akan mendokumentasikan perubahan selama pendampingan dilakukan. Sehingga terlihat peningkatan nilai tambah proses produksi, yang berdampak ke pendapatan masyarakat pengolah sampah menjadi kompos di desa Sidomulyo.
4. Monitoring dan evaluasi kegiatan Evaluasi sebagai kegiatan pada dasarnya tidak berdiri sendiri, tetapi membutuhkan kegiatan lain, yaitu pemantauan atau monitoring. .Kegiatan ini akan dimonitoring dan dievaluasi baik oleh pihak pengusul,maupun LPPM. Monitoring juga akan dilakukan oleh pihak pemberi dana yakni Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu : Apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan, apakah capaian program sudah tercapai , seta apakah kegiatan KKN PPM berdampak terhadap peningkatan pemberdayaan. Evaluasi perlu dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan KKN-PPM guna pengendalian dan pengarahan agar pencapaian tujuan tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan. Hasil pemantauan dan evaluasi dapat digunakan sebagai : a) Masukan untuk perbaikan, peningkatan, dan pengembangan usaha-usaha selanjutnya baik oleh pihak pengelola maupun masyarakat. b). Umpan balik untuk perbaikan, peningkatan, dan pengembangan perguruan tinggi. Selanjutnya pemantauan dan evaluasi terhadap hasil serta dampak yang ditimbulkan berguna bagi penilaian program yaitu mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai, faktor kendala dan pendukung yang ada, efisiensi dan efektifitas program, serta pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan
Untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan KKN-PPM dilakukan dosen pembimbing lapangan (DPL) dan Tim KKN Unila dengan melihat capaian kinerja kegiatan yang terinci dalam skema sebagai berikut: 1. Pembagian alokasi waktu pelaksanaan Program KKN-PPM a. Program Pokok (70%) terbagi menjadi Tema Pokok (60%) dan Non-Tema (40%). b. Program Bantu (30%) terbagi menjadi: Program Bantu Tema (60%) dan Non-Tema (40%).
2. Pengisian buku harian yang meliputi tiga buku yaitu:
Buku Program Pokok, Buku
Program Bantu dan Buku Non Program. 3. Kunjungan ke lokasi KKN-PPM oleh Dosen Pembimbing Lapang untuk melihat dan mengevaluasi pelaksanaan program KKN-PPM. 4. Pembuatan laporan rencana kegiatan dan laporan pelaksanaan kegiatan. C. Rencana Keberlanjutan Program Lembaga Pengabdian pada Masyarakat Universitas Lampung telah memiliki surat perjanjian kerjasama (MoU) dengan Dinas Ketenaga Kerjaan Kabupaten Lampung Selatan dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Konsekuensi sebagai kecamatan binaan yakni LPMUnila secara terprogram dan terencana mengarahkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen, utamanya, pada wilayah-wilayah binaan. Unila juga memiliki program reguler berupa KKN Tematik, yaitu matakuliah wajib intrakurikuler, dengan jadwal penerjunan dua kali dalam satu tahun, saat semester break. Melalui pola kerjasama yang sudah dibuat maka Unila dapat menurunkan mahasiswa untuk melaksanakan KKN Tematik di wilayah Sidomulyo Selanjutnya, di dalam pelaksanaan program, konsepnya bukan working for the community namun menggunakan konsep paradigma baru Dikti yakni working with community. Program-program yang diangkat prinsipnya adalah dari, oleh, dan untuk masyarakat setempat melalui pendampingan kepakaran dari Unila. Di dalam konsep KKN-PPM Posdaya, keberdayaan petani via kelompok tani ditingkatkan. Sistem kelembagaan kelompok diperkuat. Jika dalam perjalanan pasca kegiatan terjadi masalah teknis, Fakultas Teknik Unila memiliki Tim khusus yang Siaga melayani problema UKM untuk masyarakat Lampung. Program keberlanjutan yang akan di lakukan setelah program ini berjalan adalah meningkatkan kapacity building pemuda pengolah sampah dengan membuat bank sampah dan meperluas pasar kompos di desa Sidomulyo.
BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI LPPM Unila memiliki pengalaman yang cukup dalam melakukan pembinaan, pendampingan, dan kemitraan dalam hal pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, baik dengan sumber dana yang berasal dari DIKTI, Kementrian Pertanian dan lainnya, Pemerintah Daerah Provinsi Lampung dan Kabupaten, dan dari LIPI.
Skim pengabdian yang pernah
dijalankan: Ipteks Bagi Masyarakat (IbM), Ipteks Bagi Wilayah Antara PT-CSR / PT-PEMDA-
CSR (IbW), Ipteks Bagi Kewirausahaan (IbK), Ipteks Bagi Produk Ekspor (IbPE), Hi-Link, dan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) serta IPTEKDA LIPI. Tabel 1. di bawah menyatakan bahwa kinerja LPPM Universitas Lampung menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun 2013 hingga 2015, baik di bidang penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Jumlah dana untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat meningkat sangat signifikan dalam tiga tahun terakhir. Skim-skim penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat dari DRPM Dikti hampir semuanya telah dijalankan oleh LPPM Universitas Lampung. Sejak tahun 2014, Universitas Lampung telah ditetapkan oleh Dikti sebagai kelompok perguruan tinggi UTAMA didasarkan atas kemampuan dan kapasitasnya menjalankan kegiatan peneltian. Dengan demikian, secara institusional LPPM Universitas Lampung memiliki kinerja yang sangat baik di dalam memenangi dan menjalankan program kompetitif bidang penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Tabel 6. Kinerja Bidang Pengabdian Masyarakat Jumlah Pengabdian
Jumlah Dana (dalam ribuan)
Tahun
Tahun
Sumber Dana 2013
2014
2015
2013
2014
2015
PNBP
176
186
114
1.000.000
997.750
1.100.000
DIKTI
29
28
37
2.095.000
2.064.000
2.615.000
-
-
164
-
-
903.000
20
31
-
400.000
200.000
-
FAKULTAS* APBN/BOPTN
TOTAL 225 245 315 3.495.000 3.261.750 4.618.000 Keterangan: * data penelitian dan pengabdian pendanaan dari fakultas baru direkam atau dikelola LPPM sejak tahun 2015. Tahun sebelumnya tidak ada data.
Keterkaitan antara LPPM dengan kegiatan ini adalah
saling menguntungkan. Bagi
LPPM
kegiatan ini berupa bentuk nyata peran pengabdian dan pembinaan terhadap masyarakat secara lansung. Sedangkan bagi Jurusan Teknik Mesin Unila ini merupakan wujud implementasi ilmu pengetahuan berupa IPTEK tepat guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta proses alih teknologi pada masyarakat, pembinaan dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk Kelompok Karang taruna Anak Krajan di desa Sidomulyo, yang dapat memberikan dampak positif terhadap penciptaan wirausaha baru. dengan bantuan aplikasi teknologi mesin pencacah sampah dan komposter ratary klin manual, manajemen usaha, diharapkan terbukanya lapangan usaha untuk pemuda produktif yang masih menganggur. Dengan demikian, kerjasama yang
berkesinambungan dapat dilakukan untuk mengembangan usaha mikro menjadi lebih baik, sehingga mengacu kepada pengembangan usaha kompos dan menjaga lingkungan di Lampung
Organisasi Pelaksana Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Dosen Teknik Mesin Unila, dengan bidang keahlian yang dirasa layak dan mampu untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengrajin tusuk sate , karena tim pelaksana mempunyai bidang keahlian teknik Produksi (Ketua), Manajemen Industri (anggota). Kimia Organik (anggota), Teknik Sipil (anggota) dan kepakaran dibidang manajemen dan pemasaran( anggota) Untuk Kelayakan tim pelaksana dicerminkan dari latar belakang keilmuan yang relevan dengan masalah yang dihadapi dan pengalamannya di dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dipaparkan pada CV, Lampiran 1. Tabel 4 .adalah susunan tim pelaksana dan tugasnya dalam kegiatan dimana penanggungjawab dan anggota pelaksana Kegiatan ini Tabel 7. Susunan Tim Pelaksana dan Tugasnya dalam Kegiatan KKN-PPM Unila 2017 No
1
2
Nama/NIDN
Dr. Gusri Akhyar.MT
Kepakaran
Tugas
Anggota Tim, DPL, dan Narasumber Teknik Produksi dan Pennggung jawab keiatan dan menjadi nara sumber Mengkoorinir seluruh kegiatan Manufaktur
Ir. Arinal Hamni.MT
Manajemen Industri
Dr.Lusmeilia afriani. DEA
Teknik Sipil
3
Dr. Mita M.T
Kimia Kompos
4
dr. Fitria Saftarina, M.Sc./
Dokter/Ilmu Kesehatan Kerja
Mengaplikasikan dan sistem perawatan alat pencacah sampah, mesin komposter dan penggayak Merancang lay out alat pengolah sampah kompos membuat laporan Anggota Tim, DPL Penanggungjawab kegiatan & Narasumber Membantu ketua dalam mengkoordinasikan kegiatan Merancang dan analisis model manajemen pemasaran dan manajemen usaha Untuk Produk pupuk Kompos Mrancang Promosi, pakaging. Pendidikan karakter untuk anak-anak Anggota Tim, Narasumber Mearancang dan membuat rumah pengolah sampah kompos Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dan laporan Anggota Tim, Narasumber Proses pengolahan sampah organik menjadi kompos Membantu ketua dalam promosi dan laporan Narasumber Pendampingan dan penyuluhan arti penting memperhatikan kesehatan linkungan Hubungan antara kesehatan lingkungan dan produktivitas
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 5.1 Anggaran Biaya Jumlah seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan KKN-PPM adalah Rp. 152.870.000,- (Seratus lima puluh dua juta Delapan ratus tujuh puluh ribu rupiah). Adapun rincian sumber dana untuk kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bantuan Hibah DP2M Dikti Jakarta
Rp 99.920.000,-
2. Pendampingan Biaya dari mitra /masyarakat
Rp. 27.750.000,-
3. Biaya dari mahasiswa peserta KKN Tematik
Rp 25.200.000,-
Rincian 8. Alokasi pembiayaan adalah sebagai berikut:: No
Kelompok Penggunaan Biaya
Jumlah (Rp)
1
Honor
29.970.000
2
Persiapan
19.800.000
3
Pelaksanaan
99. 100.000
4
Laporan Total
4.000.000 152.870.00
Untuk lebih detilnya dapat di lihat di lampiran.
5.2. Jadwal Kegiatan Waktu pelaksanaan kegiatan dilaksanakan selama 8 bulan, dari bulan Maret (bulan ke-1) hingga Oktober (bulan ke-8) Tahun 2016, dengan detail rincian kegiatan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 6 berikut:
Tabe 9. Jadwal kegiatan pelaksanaan KKN-PPM Kegiatan
1
2
3
Bulan ke4 5 6
7
8
Persiapan Survei penggalian potensi dan masalah Pembekalan mahasiswa KKN-PPM Pemberangkatan mahasiswa KKN-PPM Sosialisasi program KKN-PPM pada masyarakat Penyuluhan dengan materi: 1. Alat produksi yang efisien efektif 2. produksi, penggunaan, dan perawatan alat pencacah , komposter dan alat pengayak 3. kesehatan lingkungan kerja Pembangunan unit rumah sampah Pengadaan alat pengolah sampah dan pelatihan pengoperasionalannya Pelatihan perawatan alat pengolah sampah Pelatihan manajemen pemasaran Pelatihan manajemen usaha Pengaturan layout alat pengolah sampah di rumah pengolah sampah Pelatihan penggunaan dan perawatan alat pengolah sampah Pelatihan bisnis sederhana Monitoring dan Pendampingan KKN-PPM oleh DPL Penarikan mahasiswa KKN-PPM Monitoring & Evaluasi oleh Tim Pelaksana Penyusunan laporan kemajuan KKN-PPM Seminar hasil kegiatan Penyusunan laporan akhir KKN-PPM
5.3. Tempat Kegiatan Menimbang dan memperhatikan potensi wilayah serta masalah yang dihadapi, serta keterbukaan masyarakat akan kegiatan yang direncanakan dan diimplementasikan, desa calon mitra KKN PPM adalah Desa Sidomulyo kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan berikut adalah calon lokasi kegiatan KKN-PPM yang diusulkan:
Tabel 10. Nama Dusun di Desa Sidomulyo No Dusun Kecamatan 1 Umbul Keong1 Sidomulyo 2 Umbul Keong 2 Sidomulyo 3 Karang Tempel Sidomulyo 4 Way Kalang Sidomulyo 5 Krajan Sidomulyo 6 Purwadadi Sidomulyo 7 Katibung Atas Sidomulyo 8 Katibung 1 Sidomulyo 9 Katibung 2 Sidomulyo 10 Sidosari Sidomulyo
Denah Lokasinya sebagai berikut:
Kabupaten Lampung Selatan Lampung Selatan Lampung Selatan Lampung Selatan Lampung Selatan Lampung Selatan Lampung Selatan Lampung Selatan Lampung Selatan Lampung Selatan
Lampiran 1. Peta Lokasi
Lampiran 2. KETUA PELAKSANA Biodata Anggota 1. BIODATA
Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jabatan Fungsional 3 NIP 4 Tempat dan Tanggal Lahir 5 Alamat Rumah 6 No Telp 7 No HP 8 Alamat Kantor 9 10 11
No Telp Kantor Alamat email Matakuliah yang diampu
Riwayat Pendidikan . Program S1 Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu
Dr. Gusri Akhyar Ibrahim, ST. MT. Lektor Kepala 197108171998021003 Kawai Batu Bulat, 17 Agustus 1971 Perum Griya Kencana Blok A no 4 Raja Basa Bandar Lampung 085367092509 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Jl Soematri Brojonegoro no 1 Bandar Lampung 0721-704947 / fax : 0721-704947
[email protected] a. Proses pemesinan dan mesin perkakas b. Pemilihan bahan dan proses c. Manufaktor non logam d. Teknik Pengelasan e. Proses produksi f. Rekayasa mutu g. Metodologi penelitian h. Disain eksperimen
S1 Universitas Sriwijaya Teknik Mesin
Bidang studi
Konversi Energi
Tahun Masuk Tahun Lulus Judul Skripsi
1992 1997 Efect proses thottling terhadap prestasi kompresor
S2 Univeristas Gadjah Mada Teknik Mesin Mekanika Kekuatan Bahan 2002 2005 Pelapisan pahat bubut HSS dengan Teknik Sputering DC
S3 National University of Malaysia Mechanics and Material Engineering Manufacturing and process machining 2005 2010 Turning of Titanium Ti-6Al-4V ELI using carbide tools under dry cutting condition
Pembimbing skripsi
Prof. Dr. Hasan Basri
Ir. Mudjijana M.Eng
Prof. Dr. Che Hassan Che Haron
Pengalaman Penelitian 5 tahun terakhir No
Tahun
Judul Penelitian
Sumber
Dana (RP)
1
2013
Peningkatan Produktifitas dan Pengendalian Suhu Pengapian Pemesinan Magnesium Dengan Sistem Pahat Putar (Rotary Tool System) dan Pendinginan Udara ( Air Cooling) Rancang Bangun Sistem Pahat Putar Modular (Modular Rotary Tool System) Untuk Pemesinan Material Alat Kesehatan Ortopedik (Titanium Alloy) Rancang Bangun Sistem Pahat Putar Modular (Modular Rotary Tool System) Untuk Pemesinan Material Alat Kesehatan Ortopedik (Titanium Alloy) Pemanfaatan abu terbang di Lampung sebagai komposit untuk bahan kanvas rem kereta api Sumatera
Hiba Bersaing (Dikti)
42,250,000
Hibah strategi nasional (Dikti)
90,000,000
Hibah strategi nasional (Dikti)
90,000,000
Unggulan perguruan tinggi (Dikti) DIPA FT
70,000,000
Hibah Fundamental (Dikti) DIPA FT
62,500,000
2
3
2014
4
5 6
2015
Aplikasi udara dingin bertekanan vortex tube pada pembubutan baja ST41 menggunakan pahat HSS Karakterisasi dan optimasi pemesinan inconal 718 menggunakan sitem pelumas kwantitas minimum dan Metode Respon Permukaan
2016
Aplikasi metode permukaan respon untuk pemesinan magnesium Karakterisasi dan optimasi pemesinan inconal 718 menggunakan sitem pelumas kwantitas minimum dan Metode Respon Permukaan
7 8
9
Pengontrolan suhu pemotongan magnesium menggunakan sistem pahat putar dan udara dingan bertekanan
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat No Tahun Judul Pengabdian 2012 Sistem Produksi Bersih Dan Terintegrasi 1 Untuk Pengolahan Kopi Lampung Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Dan Mutu Produk On job training teknik menggambar 2 menggunakan soft ware CAD untuk meningkatkan keahlian drafter di bengkel logam di Bandar Lampung, Pelatihan penyusunan sistem manejemen 3 mutu untuk industri logam skala kecil Pelatihan penyusunan sistem manejemen 4 mutu untuk industri logam skala kecil
4,000,000
4,000,000
Hibah Fundamental (Dikti) Hibah Bersaing (Dikti)
Sumber Hi.Link (Dikti)
Dana (RP) 185,000,000
DIPA FT
4,000,000
DIPA FT
4,000,000
DIPA Universitas Lampung
4,000,000
5
2013
6
7
8 9
2014
10
11 12
2015
13
2016
Memperluas akses pasar kopi organic dan kopi tulen melalui pelatihan dan pembuatan e-commerce Sistem Produksi Bersih Dan Terintegrasi Untuk Pengolahan Kopi Lampung Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Dan Mutu Produk Pengembangan proses produksi dan kualitas kopi bubuk Lampung melalui penerapan teknologi atap ganda berbantuan gasifikasi dan pengepakan vakum IbPE Kopi Lampung siap ekspor Sistem Produksi Bersih Dan Terintegrasi Untuk Pengolahan Kopi Lampung Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Dan Mutu Produk Batu bata hemat energi dan ramah lingkungan untuk kelompok usaha bata di Kelurahan Nyunyai Rajabasa Pengecoran aluminium menggunakan cetakan tanah IbM Aplikasi teknologi gasifikasi untuk pengeringan biji kakao tipe bacth dryer di Kelompok Tani Desa Wates Padang Cermin Peningkatan produksi kerajian tusuk sate dengan mengoptimalisasikan sumber daya lokal dan potensi masyarakat menuju desa sejahtera di Desa Sidomulyo Kecamatan Sidomulyo
Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal No Tahun Judul Artikel Ilmiah Pengaruh lapisan keras TiN 1 2011 terhadap umur pahat bubut HSS pada saat pembubutan baja karbon sedang Evaluation of PVD inserts 2 performance and surface integrity when turning Ti-6Al-4V ELI under dry machining Sustainable rural energy: Traditional 3 water wheel in Padang (PWW), Indonesia. Aplikasi metode Taguchi untuk 4 mengindentifikasi kekasaran permukaan dalam pembubutan paduan titanium. 5 Pengaruh tebal potong terhadap umur pahat bubut HSS yang dilapisi titanium dan netrogen dengan teknik sputtering DC., Evaluation of PVD-inserts 6 performance and surface integrity when turning Ti-6Al-4V ELI under dry machining. 7 Performance of PVD coated
DIPA Universitas
4,000,000
Hi.Link (Dikti)
250,000,000
IPTEKDA LIPI
145,000,000
IbPE (Dikti) Hi-Link (Dikti)
97,000,000 250
DIPA BLU
12,500,000
DIPA FT
5,000,000
IbM (Dikti)
47,000,000
Volume/ no Vol. 1, No. 1, pp. 9-13.
Nama Jurnal Jurnal Teknik Mesin Institut Teknologi Padang,
Vol. 264-265, 2011, pp. 1050-1055
Advanced Material Research
Vol. 2, No. 1, pp. 23-31
International Journal of Renewable Energy Technology Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Vol. 6, No. 1, pp. 84-88
Vol. 2, No. 1, pp. 52-57
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin MECHANICAL
Vol. 264-265, pp. 1050-1055
Advanced Materials Research
Vol. 264-265,
Advanced Materials
8
9 10
2012
12
2013
2014
carbide tools when turning inconel 718 in dry machining. Sustainable rural energy: Traditional water wheels in Padang
pp. 10501055 Vol. 2, No.1, pp. 23-31
Surface integrity of Inconel 718 under MQL condition Prestasi pahat karbida berlapis TiNAl2O3-TiCN pada saat membubut baja perkakas AISI D2. Microstructure alterations of Ti6Al-4V ELI during turning by using tungsten carbide inserts under dry cutting condition Tool Life of TiAlN PVD Coated Carbide Tool in High-speed End Milling of Untreated Inconel 718 under Minimum Quantity Lubrication Condition Identifikasi Nilai Kekasaran Permukaan pada Saat Pemesinan Paduan Magnesium
Vol. 150-151, pp. 1667-1672 Vol. 3, No. 2, pp. 16-21 Vol.1, No.2, August 2013
Research International Journal of Renewable Energy Technology Advanced Materials Research Jurnal Ilmiah Teknik Mesin MECHANICAL, International Journal on Engineering and Technology Development
Vol. 42(12), 1721–1726
Sains Malaysiana
Vol. 5, No. 2, pp. 6-11
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin MECHANICAL
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Bandar Lampung, 4 Maret 2016 Pengusul,
(Dr. Gusri Akhyar Ibrahim, ST. MT) NIP. 197108171998021003
1. Identitas Diri Anggota 1 Nama Lengkap 2 Jabatan Fungsional 3 NIP 4 Tempat dan Tanggal Lahir 5 Alamat Rumah 6 7 8
No Telp No HP Alamat Kantor
9 10 11
No Telp Kantor Alamat email Mata kuliah yang diampu
2. Riwayat Pendidikan . Program Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu
Ir. Arinal Hamni.M.T Lektor Kepala 19641228 199603 2001 Bukittinggi, 28 Des 1964 Perum Griya Kencana Blok D no 4 Raja Basa Bandar Lampung 08127933618
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Jl Soematri Brojonegoro no 1 Bandar Lampung 0721-704947 / fax : 0721-704947
[email protected] a. Sistem Manufaktur dari tahun 2000 s.d sekarang di Jur. Teknik Mesin b. Rekayasa Mutu dari tahun 2000 s.d sekarang di Teknik Mesin c. KewiraUsahaan dari tahun 2001 s.d sekarang di Teknik Mesin d. Aljabar Linier, Statistik dari tahun 1998 – sekarang di Teknik Mesin. e. Manajemen Industri dari tahun 2003 sampai sekarang di Teknik Mesin
S1 Universitas Andalas Fak.Pertanian
S2 ITB Teknik dan Manajemen Industri
3. Pengalaman Penelitian 5 tahun terakhir No
Tahun
1
2011
2 3
2015
4 5
6
2016
Judul Penelitian Perancangan Engsel rumah dengan pendekatan Netshape Aplikasi udara dingin bertekanan vortex tube pada pembubutan baja ST41 menggunakan pahat HSS Karakterisasi dan optimasi pemesinan inconal 718 menggunakan sitem pelumas kwantitas minimum dan Metode Respon Permukaan Aplikasi metode permukaan respon untuk pemesinan magnesium Karakterisasi dan optimasi pemesinan inconal 718 menggunakan sitem pelumas kwantitas minimum dan Metode Respon Permukaan Pengontrolan suhu pemotongan magnesium menggunakan sistem pahat putar dan udara dingan bertekanan
Sumber
Dana (RP)
Dipa Fakultas
5.000.000,-
DIPA FT
4,000,000
Hibah Fundamental (Dikti) DIPA FT
62,500,000
Hibah Fundamental (Dikti) Hibah Bersaing (Dikti)
61.000.000
4,000,000
4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat No Tahun Judul Pengabdian 2012 Sistem Produksi Bersih Dan Terintegrasi 1 Untuk Pengolahan Kopi Lampung Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Dan Mutu Produk On job training teknik menggambar 2 menggunakan soft ware CAD untuk meningkatkan keahlian drafter di bengkel logam di Bandar Lampung, Pelatihan penyusunan sistem manejemen 3 mutu untuk industri logam skala kecil Pelatihan penyusunan sistem manejemen 4 mutu untuk industri logam skala kecil 5
2013
6
7
8 9
2014
10
11 12
2015
13
2016
Memperluas akses pasar kopi organic dan kopi tulen melalui pelatihan dan pembuatan e-commerce Sistem Produksi Bersih Dan Terintegrasi Untuk Pengolahan Kopi Lampung Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Dan Mutu Produk Pengembangan proses produksi dan kualitas kopi bubuk Lampung melalui penerapan teknologi atap ganda berbantuan gasifikasi dan pengepakan vakum IbPE Kopi Lampung siap ekspor Sistem Produksi Bersih Dan Terintegrasi Untuk Pengolahan Kopi Lampung Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Dan Mutu Produk Batu bata hemat energi dan ramah lingkungan untuk kelompok usaha bata di Kelurahan Nyunyai Rajabasa Pengecoran aluminium menggunakan cetakan tanah IbM Aplikasi teknologi gasifikasi untuk pengeringan biji kakao tipe bacth dryer di Kelompok Tani Desa Wates Padang Cermin Peningkatan produksi kerajian tusuk sate dengan mengoptimalisasikan sumber daya lokal dan potensi masyarakat menuju desa sejahtera di Desa Sidomulyo Kecamatan Sidomulyo
Sumber Hi.Link (Dikti)
Dana (RP) 185,000,000
DIPA FT
4,000,000
DIPA FT
4,000,000
DIPA Universitas Lampung DIPA Universitas
4,000,000
Hi.Link (Dikti)
250,000,000
IPTEKDA LIPI
145,000,000
IbPE (Dikti) Hi-Link (Dikti)
97,000,000 250
4,000,000
DIPA BLU
12,500,000
DIPA FT
5,000,000
IbM (Dikti)
47,000,000
KKN-PPM (dikti)
5. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ no Microstructure alterations of TiVol.1, No.2, 12 2013 6Al-4V ELI during turning by using August 2013 tungsten carbide inserts under dry cutting condition Identifikasi Nilai Kekasaran Vol. 5, No. 2, 2014 Permukaan pada Saat Pemesinan pp. 6-11
Nama Jurnal International Journal on Engineering and Technology Development Jurnal Ilmiah Teknik Mesin MECHANICAL
Paduan Magnesium
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Bandar Lampung, 4 Maret 2016 Pengusul,
(Ir. Arinal Hamni, MT) NIP. 196412281996021001
Uraian Kegiatan I. HONORARIUM Kelebihan jam mengabdi: 1 orang x 8 jam x 32 minggu Kelebihan jam mengabdi: 3 orang x 7 jam x 32 minggu Teknisi 1 orang x 7 jam x 20 minggu Tenaga pembantu: 2 mhsw x 5 jam x 20 minggu Honor narasumber: 10 kali x 3 jam
Satuan
Vol.
Harga Satuan (Rp)
Sumber Kontribusi Mhs Peserta
Mitra
OB
256
25.000
6.400.000
OB
672
22.500
15.120.000
OB
140
17.500
2.450.000
OB
200
15.000
3.000.000
OB
30
100.000 0
II. PERSIAPAN 1. Rekruitmen mahasiswa paket 2. Transportasi survei dan pengurusan kali perijinan 2. Sosialisasi ke masyarakat pengguna kali . desa program KKN PPM 3. Persiapan perlengkapan mhs 4. Pembekalan mahasiswa paket Sub-Total II III. PELAKSANAAN PROGRAM 2. Akomodasi mahasiswa OB 3. Pembuatan mesin pencacah sampah unit 4. Pembuatan alat Rotary klin Manual unit 5. Pembuatan rumah sampah unit 6. Pengayak manual Unit
10. Penyuluhan kesehatan dan lingkungan
TOTAL
3.000.000 29.970.000
1
3.000.000
3.000.000
2
1.500.000
4
2.000.000
8.000.000
28 1
100.000 3.000.000
2.800.000 3.000.000 19.800.000
,
0
3.000.000
0
900.000 7.000.000 23.500.000 16.500.000 250.000
2
450.000
orang hari
20
100.000
paket
1
1.000.000
1.000.000
paket
1
1.000.000
1.000.000
1 1
1.000.000 1.500.000
1
1.000.000
1.000.000
1
1.000.000
1.000.000
1
2.000.000
2.000.000
2
900.000
1.800.000
6
450.000
2.700.000
6 8 1 1
500.000 250.000 2.000.000 3.500.000
11. Pelatihan menejemn pemasaran paket 12. Pendampingan pemasaran paket 13. Pelatihan pembukuan usaha kecil dan paket pendampingan 14. Pendidikan berkarakter paket 15.Disain dan pembuatan merek dan paket pengemasan 17. Transportasi pemberangkatan dan kali pemulangan mhs peserta KKN 18. Transportasi monev DPL, sekali kali.mgg seminggu 19. Akomodasi DPL dalam monev unit 20. Pendampingan kali 21. Biaya seminar kali 22. Biaya publikasi ilmiah artikel Sub-Total III IV. PELAPORAN 1. ATK (kertas HVS, tinta printer, dll.) paket 2. Laporan Observasi paket 3. Laporan Akhir paket 4. Pengiriman ke DP3M Dikti kali Sub-Total IV TOTAL PER SUMBER KONTRIBUSI
0
28 1 1 1 2
7. Pelatihan penggunaan alat pembuat pelet Org kali 8. Tenaga tukang utk pembuatan rumah sampah dan lay out pabrik(1 org tukang, 1 org pembantu) 9. Pengoperasian dan perawatan alat pembuat pupuk kompos
Ditlitabmas
25.200.000 5.000.000 20.500.000 0 0
2.000.000
0
1.500.000
650.000
1.000.000 0
3.000.000 2.000.000
27.750.000
2.000.000 3.500.000 46.150.000
0
0
1.150.000 1.000.000 1.400.000 450.000 4.000.000
25.200.000
27.750.000
99.920.000
25.200.000 1 1 1 3
2.000.000 3.000.000 16.500.000 500.000 250.000
1.150.000 1.000.000 1.400.000 150.000
152.870.000
Teknologi yang akan di transfer 1.
Mesin Pencacah Kompos (MPO)
katagori Mesin Pencacah Kompos (MPO) dengan pilihan penggerak ( engine) antara lain terdapat mesin pencacah (MPO) berbahan bakar bensin premium (Honda) dengan kapasitas produksi 80 kg/jam . Mampu mengecilkan sampah kompos dengan ukuran 15-20 mm. Selain pengecilan ukuran, bagi pengomposan yang benar, terdapat keharusan mengatur kelembaban, mengatur suhu pada range tertentu, menjaga kadar air, mengatur ukuran atau ketebalan tumpukan ( pile) bagi kepentingan porositas dan besaran intensitas aerasi serta, keberadaan bakteri pengurai yang cukup guna mengimbangi keberadaan mikroba patogen dari bahan sampah.
2. Komposter tipe Rotary Kiln
Fungsi utama Rotary Kiln Manual (RKM) adalah memberikan dan mengelola kondisi bagi terjadinya dekomposisi oleh jasad renik ( mikroba pengurai dari aktivator). Komposter menjaga suhu, kelembaban dan kadar air, serta menjaga PH bagi berlangsungnya fermentasi oleh mikroba dalam kondisi optimal.
Sisa sayuran, makanan, daging dan ikan ( food waste) serta material lain dan berasal dari makhluk hidup ( hewan, manusia dan tumbuhan) dengan bantuan bakteri dalam aktivator Green Phoskko® ( GP-1) dan penggembur (bulking agent) Green Phoskko® ( GP-2), dalam komposter tipe Rotary Kiln ini, hanya 5 hari, akan terurai dengan praktis, cepat, higienis kembali ke asalnya, yakni material menyerupai sifat tanah atau disebut kompos
Dengan kondisi yang dibuat oleh alat mesin ini, dekomposisi dalam pembuatan kompos tidak lagi memerlukan lahan luas dan menimbulkan polutan bau sebagaimana teknik bedeng terbuka ( open windrows) seperti di kebun dan perdesaan melainkan menjadi cepat, higienis, bersih, tidak mengganggu lingkungan dengan bau. Kebutuhan lahan lebih sedikit, dibanding memakai cara lama yakni metoda bedeng ( open widrows). Dan, dengan mesin komposter tipe Rotary Kiln, bisa ditampung pupuk kompos cairyang harganya jauh lebih mahal dibanding kompos padat.
Desain Rumah Sampah