USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP ANTROPOMETRI PADA BAGIAN PENGEPAKAN DI PT. SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL
TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri
Oleh WINDA META SARI 080423061
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S
T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP ANTROPOMETRI PADA BAGIAN PENGEPAKAN DI PT. SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL
TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri
Oleh WINDA META SARI 080423061
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
(Ir. Khawarita Siregar, MT)
(Ikhsan Siregar, ST, M.Eng)
P R O G R A M P E N D I D I K A N S A R J A N A E K S T E N SI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S
T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Sarjana ini dengan sebaik-baiknya. Tugas Sarjana ini berjudul “Perbaikan Sistem Kerja Dengan Menggunakan Prinsip-Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan di PT. Sinar Oleochemical International”. Tugas Sarjana ini ditulis sebagai persyaratan Ujian Sarjana Program Pendidikan Ekstensi, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Dalam penyusunan Tugas Sarjana ini, penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik, dan nantinya dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan. Penulis menyadari bahwa Tugas Sarjana ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Dengan segala kerendahan hati dan tangan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan Tugas Sarjana ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Sarjana ini bermanfaat bagi pembaca. Medan,
Maret 2009 Penulis,
(Winda Meta Sari Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis banyak memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak selama penyusunan lTugas Sarjana Akhir ini, maka kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Untuk keluarga tercinta, Papa Sugiatno, Mama Ratna Dewi, Abang Ferry Atmaja, SE, Abang Deddy Harmoko dan seluruh keluarga yang telah memberikan kasih sayang, bantuan moril dan materil serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini. 2. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT, selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan izin pelaksanaan Tugas Sarjana ini. 3. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini. 4. Bapak Ikhsan Siregar, ST, M.Eng, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, pengarahan, dorongan, dan masukan yang diberikan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini. 5. Bapak Aulia Ishak, ST, MT, selaku Koordinator Tugas Sarjana. 6. Bapak Ir. A. Jabbar Rambe, M.Eng, selaku Ketua Bidang Ergonomi. 7. Seluruh Dosen dan Staff pengajar pada jurusan Teknik Industri FT-USU yang telah memberikan ilmu dan pendidikan selama di bangku kuliah.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
8. Bapak Syahbuddin P, selaku pembimbing lapangan di PT. Sinar Oleochemical International yang telah memberikan waktu kepada saya dalam mengumpulkan data dan memberikan informasi yang diperlukan dalam penulisan Tugas Sarjana ini. 9. Kak Dina, Bang Bowo, Bang Tumijo, Ibu Ani, Bang Kumis, Kak Rahma atas bantuan yang telah diberikan dalam memperlancar penyelesaian Tugas Sarjana ini. 10. Teman-teman seperjuangan dari D-IV sampai pindah ke ektensi Elly Sabrina, Fauzi Hardiansyah, Piqih Nurjannah, Kesuma Hadibroto, Sarihati Rahma, Sri Hartati, Rusmiati dan teman-teman lain yang belum disebutkan namanya yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Tugas Sarjana ini yang banyak memberikan saran dan bantuan.
Medan,
Maret 2009 Penulis,
(Winda Meta Sari)
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
BAB
HALAMAN LEMBAR JUDUL ..................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................
ii
SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ..................................
iii
KATA PENGANTAR ...........................................................................
iv
UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................
v
DAFTAR ISI .........................................................................................
vii
DAFTAR TABEL .................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
xv
RINGKASAN .........................................................................................
xvi
I. PENDAHULUAN ...................................................................................
I-1
1.1. Latar Belakang Permasalahan ....................................................
I-1
1.2. Rumusan Permasalahan ...............................................................
I-3
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................
I-4
1.3.1. Tujuan Penelitian .............................................................
I-4
1.3.2. Manfaat Penelitian ............................................................
I-4
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi .......................................................
I-5
1.4.1. Batasan Masalah ..............................................................
I-5
1.4.2. Asumsi-asumsi .................................................................
I-5
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
1.5. Sistematika Penulisan Karya Akhir ..............................................
I-6
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...............................................
II-1
2.1. Sejarah Perusahaan .....................................................................
II-1
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ...................................................
II-3
2.3. Lokasi Perusahaan ......................................................................
II-4
2.4. Daerah Pemasaran ........................................................................
II-5
2.5. Organisasi dan Manajemen ..........................................................
II-6
2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................
II-6
2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ........................
II-8
2.5.3.. Tenaga Kerja dan Jam Kerja ........................................
II-8
2.5.3.1. Tenaga Kerja ...................................................
II-8
2.5.3.2. Jam Kerja ......................................................... II-10 2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas ................................... II-11 2.5.4.1. Sistem Pengupahan .......................................... II-11 2.5.4.2. Fasilitas ........................................................... II-13 2.6. Proses Produksi .......................................................................... II-14 2.6.1.
Bahan yang Digunakan .................................................... II-14 2.6.1.1. Bahan Baku ...................................................... II-14 2.6.1.2. Bahan Tambahan .............................................. II-15 2.6.1.3. Bahan Penolong ................................................ II-17
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
2.6.2.
Standar Mutu Produk ....................................................... II-18
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN 2.6.3.
Uraian Proses Produksi ..................................................... II-21 2.6.3.1. Proses Produksi Fatty Acid ............................... II-23 2.6.3.2. Proses Produksi Gliserin ................................... II-26
2.7. Mesin dan Peralatan .................................................................. II-27 2.7.1.
Mesin Produksi .............................................................. II-27
2.7.2.
Peralatan (Equipment) ...................................................... II-27
2.7.3.
Utilitas
2.7.4.
"Safety And Fire Protection" .......................................... II-31
2.7.5.
Pengolahan Limbah (Waste Treatment) ............................ II-33
.......................................................................... II-28
III. LANDASAN TEORI .............................................................................. III-1 3.1. Defenisi Ergonomi ...................................................................... III-1 3.2. Maksud dan Tujuan Ergonomi ..................................................... III-2 3.3. Bidang Kajian Ergonomi ............................................................. III-3 3.4. Antropometri
.......................................................................... III-5
3.4.1. Antropometri Statis ......................................................... III-8 3.4.2. Antropometri Dinamis .................................................... III-8 3.4.3. Pengukuran Bentuk Tubuh .............................................. III-9 3.5. Aplikasi Data Antropometri Dalam Perancangan Produk / Fasilitas Kerja
.......................................................................... III-10
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
3.6. Antropometri Dalam Sistem Manusia Mesin ................................. III-13
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN 3.7. Desain
Produk
Antropomeri
(Peralatan)
Ergonomis
Berdasarkan
.......................................................................... III-14
3.8. Statistik Deskriptif ........................................................................ III-15 3.9. Uji Normal Dengan Kolmogorov-Smirnov Test ............................. III-18 3.10. Aplikasi
Distribusi
Antropometri 3.11. Fasilitas Kerja
Normal
Dalam
Penetapan
Data
.......................................................................... III-20 .......................................................................... III-21
3.12. Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Berdiri ............................. III-22 IV. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... IV-1 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... IV-1 4.2. Rancangan Penelitian ................................................................... IV-1 4.3. Variabel Penelitian ...................................................................... IV-2 4.4. Jenis Penelitian ............................................................................ IV-3 4.5. Instrumen Penelitian .................................................................... IV-3 4.6. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. IV-3 4.7. Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................................. IV-4 4.7.1. Pengumpulan Data ............................................................ IV-4 4.7.2. Pengolahan Data ............................................................... IV-5 4.8. Analisa Data ................................................................................ IV-9 Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
BAB
HALAMAN
V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................... V-1 5.1. Pengumpulan Data .......................................................................
V-1
5.1.1. Data Antropometri ............................................................
V-1
5.1.2. Data Fasilitas Kerja di Bagian Pengepakan ........................
V-3
5.1.3. Proses Kegiatan di Bagian Pengepakan .............................
V-5
5.2. Pengolahan Data ..........................................................................
V-7
5.2.1. Rata-rata ............................................................................
V-8
5.2.2. Standar Deviasi ..................................................................
V-9
5.2.3. Nilai Maksimum dan Nilai Minimum ................................ V-10 5.2.4. Uji Keseragaman Data ....................................................... V-12 5.2.5. Uji Normal Dengan Kolmogorov-Smirnov Test ................. V-21 5.2.6. Perhitungan Persentil ........................................................ V-35 VI. ANALISA PEMECAHAN MASALAH
VI-1
6.1. Analisa Proses Kegiatan dan Postur Tubuh .................................... VI-1 6.2 Analisa Fasilitas Kerja .................................................................. VI-5 VII. KESIMPULAN DAN SARAN VII-1 7.1. Kesimpulan .................................................................................. VII-1 7.2. Saran ........................................................................................... VII-2 Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
2.1.
Jumlah Tenaga Kerja ...................................................................... II-9
2.2.
Jam Kerja Non Shift .......................................................................... II-11
2.3.
Jam Kerja Shift .................................................................................. II-11
2.4.
Spesifikasi Bahan Baku ..................................................................... II-15
2.5.
Nilai-nilai Parameter Fatty Acid ........................................................ II-19
2.6.
Nilai-nilai Parameter Gliserin ............................................................ II-20
3.1.
Persentil dan Cara Perhitungan Dalam Distribusi Normal .................. III-21
5.1.
Hasil Pengukuran Dimensi Tubuh Operator ....................................... V-2
5.2.
Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Penyablonan Jumbo Bag .................................................................................................... V-5
5.3.
Uraian Proses Kegiatan Operator di Bagian Pengisian Fatty Acid ...... V-6
5.4.
Hasil Perhitunga Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, Nilai Maksimum dan Nilai Mininum .......................................................... V-12
5.5.
Hasil Perhitungan Uji Keseragaman Data .......................................... V-17
5.6.
Hasil Perhitungan Revisi Uji Keseragaman Data ................................ V-21
5.7.
Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Tinggi Berdiri Tegak (TBT) ................................................................................................ V-23
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
5.8. Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Tinggi Mata Berdiri (TMB) ................................................................................................ V-25
DAFTAR TABEL (LANJUTAN)
TABEL 5.9.
HALAMAN Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Tinggi Bahu Berdiri (TBB) ................................................................................................ V-27
5.10.
Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) ................................................................................................. V-29
5.11.
Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Jangkauan Tangan (JT)..................................................................................................... V-31
5.12.
Perhitungan Uji Kolmogorof-Smirnov Data Rentangan Tangan (RT).................................................................................................... V-33
6.1.
Usulan Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Penyablonan Jumbo Bag.......................................................................................... VI-1
6.2.
Usulan Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Pengisian Fatty Acid .......................................................................................... VI-3
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HALAMAN
2.1.
Struktur Organisasi PT. Sinar Oleochemical International ............. II-7
2.2. Process Flow Chart PT. Sinar Oleochemical International .............. II-22 3.1. Chart Desain Produk Ergonomis Berdasarkan Antropometri ........... III-15 3.2. Distribusi Normal Dengan Data Antropometri ................................ III-20 4.1.
Blok Diagram Metodologi Penelitian ........................................... IV-10
5.1.
Jumbo Bag dan Meja Penyablonan ................................................. V-4
5.2.
Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) .............. V-13
5.3.
Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Mata Berdiri (TMB) ............... V-14
5.4.
Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Bahu Berdiri (TBB) ............... V-14
5.5.
Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB) ................. V-15
5.6.
Peta Kontrol Untuk Dimensi Jangkauan Tangan (JT) ..................... V-16
5.7.
Peta Kontrol Untuk Dimensi Rentangan Tangan (RT) .................... V-16
5.8.
Peta Kontrol Revisi Untuk Dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) ............................................................................................. V-18
5.9.
Peta Kontrol Revisi Untuk Dimensi Jangkauan Tangan (JT) ........... V-19
5.9.
Peta Kontrol Revisi Untuk Dimensi Rentangan Tangan (RT) ......... V-20
6.1.
Usulan Pijakan kaki atau Anak Tangga ........................................... VI-5
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
6.2.
Meja Penyablonan .......................................................................... VI-6
6.3.
Usulan Meja Penyablonan .............................................................. VI-7
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
HALAMAN
1. Pedoman Pengukuran Data Antropometri .................................... L-1 2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ....................................... L-2 3. Mesin dan Peralatan PT. Sinar Oleochemical International .......... L-3 4. Surat Permohonan Tugas Sarjana ................................................. L-4 5. Surat Peninjauan / Konsultasi PT. Sinar Oleochemical International ................................................................................ L-5 6. Surat Keputusan Tugas Sarjana .................................................... L-6 7. Surat Keputusan Pergantian Judul Tugas Sarjana ......................... L-7 8. Berita Acara Laporan Tugas Sarjana ............................................ L-8
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
RINGKASAN PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit menjadi fatty acid dan gliserin. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Pulau Irian No. 2 Kawasan Industri Medan (KIM I) Seantis Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara. PT SOCI perlu adanya fasilitas kerja yang ergonomis untuk membantu operator dalam melakukan pekerjaannya khususnya dibagian pengepakan, karena berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sikap kerja operator dengan posisi membungkuk dan menjinjit dalam frekuensi yang tinggi akan menimbulkan keluhan rasa sakit atau nyeri pada leher, punggung dan kaki. Penelitian bertujuan untuk melakukan perbaikan sistem kerja dengan memberikan usulan fasilitas kerja yang ergonomis berdasarkan prinsip antropometri sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pihak perusahaan, karena dalam penelitian ini pihak perusahaan dapat mengetahui fasilitas kerja yang seharusnya dipakai sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya rasa sakit pada leher, punggung dan kaki operator khususnya di bagian pengepakan. Penelitian dilakukan pada operator di bagian pengepakan fatty acid dengan kemasan jumbo bag yang berkapasitas 500 – 600 kg sebagai pembatasan masalah dalam penelitian. Kemudian dilakukan dengan menggunakan prinsip antropometri. Data yang digunakan untuk usulan perbaikan fasilitas kerja diambil dengan melakukan pengukuran langsung di tempat penelitian di bagian pengepakan dan data yang diambil hanya data yang diperlukan untuk merancang fasilitas kerja yang diperlukan. Hal ini dilakukan dengan cara mengukur dimensidimensi tubuh operator, mengukur dimensi fasilitas kerja yang ada, dan mengamati uraian proses kegiatan operator di bagian pengepakan. Kemudian data yang sudah ada akan diolah dengan mencari nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum, melakukan uji keseragaman data, uji kolmogorovsmirnov dan mencari nilai persentil. Hasil akhir yang diperoleh pada penelitian ini adalah usulan perbaikan faslitas kerja untuk mengurangi resiko sakit atau nyeri pada leher, punggung dan kaki pada operator di bagian pengepakan. Untuk postur tubuh membungkuk berkurang dari 220 kali menjadi 120 kali dan untuk postur tubuh menjinjit dari 80 menjadi tidak ada. Hal ini disebabkan karena adanya usulan alat bantu berupa pijakan kaki atau anak tangga dan meja penyablonan yang dirancang sesuai dengan antropometri tubuh operator bagi operator. Untuk ukuran pijakan kaki dengan panjang 100 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 43 cm. Dan untuk ukuran meja penyablonan panjangnya 522 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 95 cm.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam era globalisasi ini, banyak hal-hal yang telah dilakukan manusia dalam usahanya untuk meningkatkan produktivitas kerja. Kemajuan teknologi akhirnya banyak mengakibatkan bergesernya tenaga manusia untuk kemudian digantikan dengan mesin atau peralatan produksi lainnya. Pada negara-negara berkembang pengertian mengenai produktivitas akan selalu dikaitkan dan diarahkan pada segala usaha yang dilakukan dengan menggunakan sumber daya manusia yang ada. Dengan demikian semua gagasan dan kebijakan yang diambil untuk usaha meningkatkan produktivitas tanpa dikaitkan dengan penanaman modal atau kapita seperti halnya penerapan proses mekanisasi/otomatisasi semua fasilitas produksi dengan tingkat teknologi yang lebih canggih. Untuk itu, setiap perusahaan dituntut untuk memperhatikan setiap pekerjanya. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman maka produktivitas suatu perusahaan juga akan meningkat. Salah satu faktor penting dalam sistem kerja selain manusia adalah peralatan dan fasilitas kerja. Peralatan dan fasilitas kerja ini berhubungan langsung dengan manusia dimana rancangan peralatan dan fasilitas kerja yang baik sangat diperlukan sesuai dengan kemampuan manusia Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
untuk berinteraksi dengan fasilitas kerjanya. Apabila manusia tidak merasa nyaman terhadap peralatan atau fasilitas kerjanya maka dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada pekerja bahkan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja dan kemungkinan kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat/kematian juga perusahaan memperoleh produktifitas yang tidak optimal. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut maka setiap perusahaan wajib memperhatikan tentang kesehatan dan keselamatan bagi pekerjanya dengan cara memperhatikan sistem kerja, yaitu : metode kerja, proses kerja, fasilitas kerja, dan lingkungan kerja. Perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Medan yaitu PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit menjadi Fatty Acid dan Gliserin. Hasil produk PT. SOCI menurut kebijaksanaan perusahaan 90 % dipasarkan di luar negeri dan 10 % dipasarkan didalam negeri sehingga pengepakan barang dilakukan dalam partai besar. Kegiatan yang dilakukan di bagian pengepakan adalah memuat fatty acid dengan kemasan paper bag (20 - 25 kg) dan kemasan jumbo bag (500 - 600 kg), sedangkan untuk memuat gliserin adalah drum dan Tank Lorry. Berdasarkan hasil wawancara, keluhan yang dirasakan sebagian besar operator adalah rasa sakit atau nyeri pada leher, punggung dan kaki yang disebabkan karena postur tubuh operator yang membungkuk dan menjinjit dengan frekuensi yang tinggi. Hal ini disebabkan karena fasilitas kerja yang kurang mendukung. Kegiatan ini dilakukan oleh operator pada bagian pengepakan jumbo Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
bag yakni di stasiun penyablonan dan pengisian fatty acid. Hal itu membuat operator tidak dapat berdiri secara nyaman, sehingga perlu adanya usulan perbaikan fasilitas kerja yang sesuai dengan prinsip antropometri. Fasilitas kerja yang akan diusulkan dalam penelitian ini adalah meja penyablonan dan pijakan kaki atau anak tangga yang terbuat dari kayu yang dirancang sesuai dengan prinsip antropometri. Karena fasilitas kerja juga mempengaruhi sikap kerja yang dibentuk oleh operator dan tentu saja perlu menjadi pertimbangan untuk menghasilkan sikap kerja yang lebih baik.
1.2. Rumusan Permasalahan Adapun rumusan permasalahan yang akan dibahas pada bagian pengepakan di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) adalah fasilitas kerja yang tidak ergonomis, yakni para pekerja harus bekerja dengan cara membungkuk dan menjinjit dalam waktu yang cukup lama dan dengan frekuensi pengulangan yang cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada leher, punggung dan kaki. Berdasarkan hal tersebut dan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka rumusan permasalahan
studi ini adalah
bagaimana
menciptakan suatu usulan perbaikan fasilitas kerja yang sesuai dengan antropometri operator agar terciptanya fasilitas kerja yang ergonomis yakni Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efisien (ENASE). Sehingga dapat mengurangi rasa sakit pada bagian anggota tubuh operator saat bekerja dan untuk mendapatkan kondisi kerja yang lebih baik. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Agar penelitian berjalan dengan baik, maka sebelum melakukan penelitian
penulis harus mengetahui tujuan dan manfaat yang akan didapat dalam penelitian. 1.3.1. Tujuan Penelitian Adanya tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan umum yaitu untuk memberikan usulan perbaikan fasilitas kerja sesuai prinsip antropometri di bagian pengepakan jumbo bag di PT. SOCI. 2. Tujuan khusus yaitu : a. Untuk mengurangi postur tubuh membungkuk dan menjinjit pada operator di bagian pengepakan jumbo bag yang dapat mengakibatkan rasa sakit atau nyeri pada leher, punggung dan kaki. b. Untuk mengetahui ukuran fasilitas kerja yang ergonomis sesuai dengan dimensi-dimensi tubuh operator.
1.3.2.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1. Sebagai tambahan informasi tentang bagaimana ilmu ergonomi dapat dipakai di industri untuk menghasilkan suatu sistem kerja yang baik.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
2. Sebagai masukan bagi perusahaan dalam menghadapi masalah perbaikan sistem kerja dan dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja khususnya di bagian pengepakan. 1.4.
Batasan Masalah dan Asumsi Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik, maka perlu ditetapkan
batasan masalah dan asumsi-asumsi yang digunakan. 1.4.1. Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada seluruh operator di bagian pengepakan fatty acid dengan kemasan jumbo bag yang berkapasitas 500 - 600 kg. 2. Data yang diambil hanya data yang diperlukan untuk merancang fasilitas kerja yang diperlukan. 3. Penelitian hanya dibatasi pada usulan perbaikan fasilitas kerja dengan menggunakan prinsip antropometri di stasiun penyablonan dan pengisian fatty acid.
1.4.2. Asumsi-asumsi Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Sistem kerja dianggap baik dan tidak berubah selama proses penelitian dilakukan. 2. Faktor lingkungan dianggap baik dan memenuhi persyaratan.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
3. Operator yang melakukan pekerjaan adalah pekerja normal dan dapat bekerja secara wajar. 4. Data yang diambil sudah mencukupi dan seragam. 5. Data
akan
diolah
dengan
melakukan
uji
keseragaman
dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat ketelitian 5 %. 1.5. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian tugas sarjana ini, maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I.
PENDAHULUAN Menjelaskan, latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan asumsi yang digunakan, dan sistematika penulisan laporan Tugas Sarjana.
BAB II.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Menguraikan secara umum sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha,
lokasi
perusahaan,
daerah
pemasaran,
organisasi
dan
manajemen, proses produksi, serta mesin dan peralatan di PT. SOCI. BAB III. LANDASAN TEORI Menyajikan dan menampilkan tinjauan kepustakaan yang berisi teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan dan pemecahan masalah. Teori-teori tersebut antara lain teori ergonomi, bidang kajian ergonomi, antropometri, persentil, dan fasilitas kerja. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN Memaparkan langkah-langkah atau prosedur penelitian dan penjelasan secara garis besar untuk memberikan gambaran bagaimana penelitian dilakukan, serta langkah pemecahan masalah dengan menggunakan metode yang digunakan hingga diperoleh kesimpulan dan saran. BAB V.
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Melakukan identifikasi data hasil penelitian kemudian dilakukan pengolahan data secara statistik yaitu nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum, melakukan uji keseragaman dan kecukupan data, uji kolmogorov-smirnov, dan mencari nilai persentil sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB IV. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH Menganalisis
hasil
pengolahan
data
dan
untuk
memperoleh
penyelesaian dari masalah yang ada. Di samping itu juga diupayakan untuk memberikan perbandingan kondisi kerja yang ada dengan kondisi kerja yang diusulkan. BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN Memberikan hasil dan peritungan penelitian secara keseluruhan sehingga diperoleh kesimpulan dan saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit menjadi bahanbahan kimia seperti asam lemak (fatty acid) dan gliserin. Bahan baku yang digunakan untuk pengolahan bahan-bahan kimia pada perusahaan ini adalah Refined Bleched Deodorized Palm Olein (RBDPO), Refined Bleched Deodorezid Palm Stearin (RBDPS) dan Palm Kernel Oil (PKO) yang diperoleh dari minyak sawit. Asam lemak (fatty acid) yang dihasilkan merupakan bahan baku pembuatan deterjen, sabun, minyak wangi dan lain-lain, sedangkan gliserin digunakan sebagai campuran obat-obatan, kosmetik dan lain-lain. Pada awalnya berdirinya PT. SOCI banyak menggunakan tenaga kerja asing dari Jepang yakni sekitar 17 orang termasuk Manager Produksi. Dan pada tahun 1996 tenaga kerja asing tersebut digantikan oleh tenaga kerja lokal yang dididik langsung oleh para ahli dari Jepang. Dan semakin bartambahnya permintaan konsumen mengharuskan perusahaan menambah tenaga kerja menjadi Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
131 karyawan. Semakin berkembangnya perusahaan dan semakin majunya persaingan industri dan permintaan konsumen maka PT. SOCI mengembangkan produksinya dengan memproduksi fatty acid berbentuk beading dan flaking. (PT. SOCI 2008).
PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) didirikan oleh seorang investor Indonesia dan seorang investor asing pada sebuah pertemuan di Jakarta Convention Center, Jakarta pada tahun 1991. Ide ini lahir karena melihat besarnya peluang pasar bahan-bahan kimia dan juga atas pertimbangan bahan baku dalam proses produksinya juga banyak terdapat di Indonesia. Investor Indonesia yang bernaung di bawah bendera Sinar Mas Grup dan investor Jepang yang diwakili oleh Nippon Oil and Fat (NOF) mengadakan pertemuan dengan investor-investor Jepang yang berminat menjadi mitra perusahaan ini di Jakarta. Dan akhirnya dari pertemuan ini diperoleh empat investor Jepang yang bersedia menjadi mitra kerja dalam menjalankan dan mengelolah perusahaan tersebut yaitu : 1. Sinar Mas Group, menguasai bidang administrasi dan penyediaan bahan baku. 2. Nippon Oil and Fat (NOF), menguasai teknologi pengolahan RBDPO (Refined Bleched Deodorized Palm Olein), RBDPS (Refined Bleched Deodorezid Palm Stearin ), dan PKO (Palm Kernel Oil). 3. Shiseido Company, menguasai bidang pengendalian mutu. 4. Merubeni Corporation, menguasai bidang perdagangan. 5. Hitachi Sozen, menguasai bidang permesinan. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Keempat investor Jepang tersebut mengadakan pertemuan dan sepakat bekerja sama dalam mendirikan dan mengelolah perusahaan dengan nama PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) dengan investasi sebesar 48.840 miliar rupiah dengan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan Surat Keputusan Presiden No. SPP 161/PMA/1992. Perusahaan ini diresmikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Bapak Tungki Aribowo pada tanggal 24 Agustus 1994. Kepemilikan masing-masing saham pada perusahan tersebut adalah : 1. Sinar Mas Grup sebesar 40 % 2. Nippon Oil and Fat (NOF) sebesar sebesar 30 % 3. Shiseido Company sebesar 12,5 % 4. Merubeni Corporation sebesar 12,5 % 5. Hitachi Sozen sebesar 5 % Perusahaan ini resmi didirikan pada tanggal 02 September 1993 dan dipertengahan tahun 1994, PT. SOCI melakukan percobaan produksi dan memulai produksinya secara komersial.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Adapun ruang lingkup bidang usaha PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) adalah pengolahan hasil minyak sawit yaitu Refined Bleched Deodorized Palm Olein (RBDPO), Refined Bleched Deodorezid Palm Stearin (RBDPS) dan Palm Kernel Oil (PKO) menjadi asam lemak (fatty acid) dan gliserin.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) adalah sebagai berikut : 1. Fatty acid berbentuk bit (bulat-bulat kecil) dengan kemasan paper bag (20 – 25 kg) dan kemasan jumbo bag (500 - 600 kg). 2. Fatty Acid berbentuk flake (lempngan) dengan kemasan paper bag (20 25 kg) dan kemasan jumbo bag (500 - 600 kg). 3. Gliserin dengan kemasan drum. Perbandingan produk yang dihasilkan adalah sebesar 60 % fatty Acid dan 40 % gliserin. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan konsumen (make to order) walaupun demikian perusahaan tetap membuat persediaan. Jadi walaupun pelanggan tidak melakukan pesanan, perusahaan ini tetap berproduksi.
2.3. Lokasi Perusahaan Perusaaan yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit menjadi asam lemak (fatty acid) dan gliserin ini berlokasi di Jl. Pulau Irian, Kawasan Industri Medan (KIM) No. 2, Seantis – Percut Sei Tuan, Deli Serdang – 20371, Sumatera Utara, perusahaan ini memiliki luas areal sebesar 10 Ha dan lahan produktif yang sudah dipergunakan seluas 5,8 Ha. Berdirinya lokasi perusahaan didasari atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : 1. Mudah dalam pengadaan bahan baku yang diperoleh dari PT. Ivomas Tunggal yang juga merupakan anak perusahaan Sinar Mas Grup yang Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
berlokasi di Gabion Belawan. Selain itu dekat juga dengan PT. Superin yang mensuplai methanol sebagai bahan pembantu untuk pengolahan RBPDO dan RBDPS. PT. Superin ini berlokasi lebih kurang 5 km dari PT. SOCI. 2. Dekat dengan pelabuhan Belawan dari jalan tol sehingga akan mendukung kelancaran transportasi, yaitu dalam hal pengangkutan bahan baku dan pengiriman barang. 3. Keadaan tanah cukup baik untuk persyaratan pendirian pabrik. 4. Tersedianya parit sebagai lokasi pembuangan limbah yang tidak mengganggu kepentingan penduduk.
2.4. Daerah Pemasaran Hasil produk PT. SOCI menurut kebijaksanaan perusahaan 90 % dipasarkan di luar negeri dan 10 % dipasarkan didalam negeri. Daerah pemasaran di lar negeri misalnya PT. Bridgestone Indonesia. Perusahaan memilih pasar luar negeri karena pasar luar negeri lebih luas akan fatty acid lebih besar. Untuk itu, PT.SOCI sebagai pihak produsen telah menjamin hubungan dengan konsumenkonsumen tersebut. Hal ini dilakukan secara langsung kepada konsumen dan juga pendistribusian produk mereka telah melalui jaringan pasar. Daerah pemasaran PT. SOCI didasarkan pada produk yang dihasilkan yaitu fatty acid dan glycerin yang merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produk yang lain, yang mempunyai nilai tambah yang lebih. Dengan demikian konsumen yang menjadi sasaran perusahaan adalah industri-industri yang menggunakan fatty acid dan Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
gliserin sebagai bahan baku deterjen, sabun, minyak wangi, campuran obatobatan, kosmetik, dan lain-lain.
2.5. Organisasi Dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan Setiap badan usaha mempunyai bagan atau struktur organisasi yang memudahkan dalam menentukan tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh karyawan maupun pimpinan. Struktur organisasi berguna untuk menjelaskan pembagian kerja maupun sebagai titik tolak dari semua aktivitas perusahaan, artinya semua kegiatan itu mempunya batas-batas, sehingga seseorang tidak dapat melakukan sesuatu yang di luar tanggung jawabnya karena akan melewati batas dan semua perbuatannya harus dipertanggujawabkan. Struktur organisasi PT. SOCI berbentuk hubungan lini dan fungsional, yaitu dalam hubungan lini (garis) ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas dilakukan dalam bidang atau area pekerjaan, dari pimpinan dapat langsung dilimpahkan kepada bawahan yang menengani pekerjaan tersebut. Director melimpahkan tugas langsung ke Administration and Finance Manager, Factory Manager, dan Logistic and Sales. Dalam hubungan fungsional ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas menurut fungsi-fungsi oleh setiap Manager kepada asistennya dan Asissten Manager juga kepada bawahannya. Factory Manager memberikan tugas kepada asisten sesuai dengan fungsi yang dari Maintenance and Engineering Asisten Manager, dan Assurance Asisten Manager Quality. Production Asisten Manager juga akan membegi tugas kepada setiap Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
bawahannya menurut fungsinya yaitu kepada Process Group Leader dan Packing Group Leader. Struktur organisasi pada PT. SOCI dapat dilihat pada Gambar 2.1. DIRECTOR
Factory Manager Production & Quality Assurance
Manager Administration & Finance
Administration Departement Assisten Manager
Maintenance & Engineering Departement Assisten Manager
Finance & Accounting Department Assisten Manager
Production Department Assisten Manager
Manager Logistic & Sales
Quality Assurance Departement Assisten Manager
Sales Department Assisten Manager
Logistic Department Assisten Manager
Purchasing & Loading & Quality Doc. Group Assurance Unloading Leader Group Leader Group Leader
HRD Group Leader
Purchasing Group Leader
General Affairs Group Leader
Finance Group Leader
Accounting Group Leader
Information & Technology Group Leader
PPC Group Leader
Maintenance Group Leader
Packing Group Leader
Process Group Leader
Quality Control Group Leader
Warehouse Group Leader
Export Group Leader
Local Group Leader
HRD Staff
Purchasing Staff
General Affairs Staff
Finance Staff
Accounting Staff
Information & Technology Staff
PPC Staff
Maintenance Staff
Packing Staff
Process Staff
Quality Control Quality Purchasing & Loading & Warehouse Staff Assurance Staff Doc. Staff Unloading Staff Staff
Export Staff
Local Staff
Operator
Operator
Operator
Analyst
Analyst
Operator
Keterangan : = Hubungan Lini = Hubungan Fungsional
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Sinar Oleochemical International
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Operator
Salesman Salesman
2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam suatu organisasi diperlukan orang-orang yang memegang jabatan tertentu, dimana masing-masing orang melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan struktur organisasi perusahaan. Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap pemangku jabatan memiliki gambaran dan batasan tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dalam organisasi di PT. Sinar Oleochemical International (PT. SOCI) dapat dilihat pada Lampiran 4.
2.5.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.5.3.1.Tenaga Kerja Dalam pelaksanaan proses produksi di pabrik dan kegiatan administrasi di kantor, perusahaan memiliki pembagian tenaga kerja yang berbeda-beda menurut manajemen perusahaan. Jumlah tenaga kerja PT. Sinar Oleochemical International setiap jenjang jabatan terlihat pada Tabel 2.1.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Manajer No.
1.
Departemen Administrasi, keuangan, dan
Group Manajer
Umum 1
Staff
Karyawan
Leader 2
akuntansi
2.
-
HRD
1
2
8
-
Purchasing
1
2
6
-
General Affair
1
3
-
Keuangan
1
2
-
Akuntansi
1
2
-
Informasi & Teknologi
1
3
7
Pabrik
1
3
-
PPC
1
1
4
-
Maintenance Eng
1
4
10
-
Packing
1
2
30
-
Proses
1
6
20
-
Quality Control
1
7
4
-
Quality Assurance
2
6
7
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
3.
Logistic dan Penjualan
1
2
-
Purchasing & Doc
1
4
7
-
Load and Unload
1
5
9
Staff
Karyawan
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja (Lanjutan) Manajer No.
Departemen
Group Manajer
Umum
Leader
-
Gudang
1
6
8
-
Ekspor
1
3
4
-
Lokal
1
4
7
18
62
131
Total
3
7
(Sumber Data : PT. Sinar Oleochemical International)
2.5.3.2. Jam Kerja Setiap perusahaan diperlukan pengaturan waktu kerja yang baik agar terciptanya tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, di PT. Sinar Oleochemical International memiliki dua waktu sistem kerja, yaitu : 1. Karyawan Non Shift (regular) Karyawan non shift (regular) yaitu karyawan yang bekerja pada pagi hari dan selesai pada sore hari dari hari Senin sampai Jumat dengan jam Kerja mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB. Yang termasuk regular adalah Personalia, Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Administrasi, Keuangan dan Akuntansi, Penjualan, PPC, Logistic and Maintenance. Jadwal jam kerja non shift dapat dilihat pada Tabel 2.2..
Tabel 2.2. Jam Kerja Non Shift Hari
Jam Kerja
Istirahat
Senin – Jum’at
08.00 – 17.00 WIB
12.00 – 13.00 WIB
Sabtu dan Minggu
Libur
(Sumber Data : PT. Sinar Oleochemical International) 2. Karyawan Shift Dalam satu hari kerja, karyawan shift terbagi atas 3 shift, dengan hari kerja dari Senin sampai Jum’at, dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Jam Kerja Shift Shift
Jam Kerja
Istirahat
I
08.00 – 16.15 WIB
12.00 – 13.00 WIB
II
16.00 – 00.15 WIB
20.00 – 21.00 WIB
III
00.00 – 08.15 WIB
04.00 – 05.00 WIB
(Sumber Data : PT. Sinar Oleochemical International)
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Untuk bagian keamanan (security) terdiri dari 3 shift dimana satu minggu bekerja selama 6 hari dari libut satu hari.
2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas 2.5.4.1. Sistem Pengupahan Sistem pengupahan pada perusahaan ini digolongkan menjadi tiga golongan yaitu : 1. Karyawan tetap Karyawan tetap merupupakan karyawan yang menerima gaji bulanan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan juga mendapat fasilitas lainnya seperti pelayanan kesehatan dan asuransi. Pembayaran gaji dilakukan pada tanggal terakhir bulan berjalan, apabila tanggal tersebut jatuh pada hari Minggu atau hari besar, maka pembayaran gaji dimajukan pada tanggal sebelumnya. Karyawan yang melebihi jam kerja yang ditentukan UndangUndang atau bekerja pada hari Minggu atau hari besar dihitung sebagai over time (lembur). Sistem upah lembuh mengacu kepada keputusan Menteri Tenega Kerja No.72/MEN/1994 yaitu : Upah per jam karyawan bulanan
= 1/173 x gaji pokok
Jam kerja lembur pertama
= 1,5 x upah satu jam
2. Karyawan dengan sistem kontrak (honorer) Karyawan dengan sistem kontrak (honorer) merupakan tenaga kerja yang diperbantukan di perusahaan dan bekerja sesuai dengan lama kontrak kerja Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
tersebut. Kontrak kerja ini dapat diperpanjang. Karyawan kontrak ini berasal dari berbagai profesi, misalnya dokter, sopir, perawat maupun tenaga keamanan yang bergaji secara bulanan. 3. Karyawan harian Karyawan harian merupakan tenaga kerja yang digaji berdasarkan kebutuhan, misalnya buruh bongkar muat barang. Gaji karyawan ini berdasarkan target kerja yang dicapai. 2.5.4.2. Fasilitas Setiap karyawan atau tenaga kerja diberikan beberapa fasolitas (selain upah resmi).Adapun beberapa fasilitas kepada setiap tenaga kerja tersebut antara lain : a. Perusahaan memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) dan bonus tergantung performance kerja dan lama bekerja di perusahaan. b. Selain uang transpor, juga disediakan bus atau mini bus karyawan untuk antar jemput karyawan. c. Untuk para manager diberikan kenderaan. d. Adanya
Jaminan
Sosial
Tenaga
Kerja
(Jamsostek),
perusahaan
memberikan asuransi keselamatan kerja untuk melindungi karyawan dari hal-hal yang tidak diinginkan, yaitu meliputi jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua atau pensiun. e. Family Gathering Party (acara berkumpul semua karyawan dan keluarga) setiap satu tahun sekali. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
f. Poliklinik untuk perawatan kesehatan di pabrik. g. Fasilitas Kerja, untuk menunjang kelancaran tugasnya perusahaan juga menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk meningkatkan keselamatan kerja seperti kaca mata las, penutup mulut (masker), pelindung kepala (helm), sepatu pengaman, dan sebagainya. h. Kantin, perusahaan juga menyediakan kantin untuk karyawan dalam lingkungan perusahaan, dimana harga yang ditawarkan tergolong murah dan bergizi sehingga membantu dalam menjaga kondisi fisik karyawan. 2.6. Proses Produksi 2.6.1. Bahan yang digunakan Dalam menjalankan suatu proses produksi perlu adanya bahan-bahan yang akan digunakan dalam melaksanakan suatu aktivitas pada pabrik, tentunya tidak terlepas dari bahan-bahan yang digunakan. Dan untuk menghasilkan fatty acid dan gliserin PT. SOCI menggunakan bahan baku, penolong dan tambahan dalam proses produksi.
2.6.1.1. Bahan Baku Dalam pengadaan bahan baku PT. SOCI tidak memproduksi sendiri bahan baku tetapi melakukan kerja sama dengan berbagai pihak supplier bahan baku, dimana hal ini dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku juga untuk menjaga agar kualitas bahan baku yang diperoleh dari supplier adalah kualitas yang baik. .Minyak sawit dan minyak inti sawit yang dihasilkan dari buah sawit yang merupakan bahan dasar untuk memproduksi asam lemak dan gliserin Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
alami, dimana minyak sawit (CPO) diperoleh dari lapisan serabut/kulit buah sawit, sedangkan minyak inti sawit (PKO) dihasilkan dari inti/biji sawit. Adapun bahan baku (raw material) yang digunakan di PT. SOCI untuk memproduksi fatty acid dan gliserin adalah : 1. PKO (Palm Kernel Oil) 2. RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Olein) 3. RBDPS ( Refined Blesched Deodorized Palm Stearin) RBDPO dan RBDPS diperoleh dari pengolahan CPO melalui proses bleaching (pemucatan) dan deodorizing (penghilang bau). Bahan baku tersebut diperoleh dari PT. Ivomas Tunggal (Smart Coorporation) dibawah naungan Sinar Mas Grup. Kualitas dan kuantitas bahan baku yang disuplai disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan dari konsumen terhadap fatty acid dan gliserin dan spesifikasi bahan baku pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Spesifikasi Bahan Baku Parameter
PKO
RBDPO
RBDPS
FFA (%) max
5 (As. Laurat)
0,2 (As. Palmitat)
0, 2 (As. Palmitat)
M & 1 (%) max
1
0.1
0,15
Loading Temp (°C)
40-50
50-60
63-72
Sofono. Value min
240
-
-
Iodine Value
19 max
50-55
32-48
Melthing Value (°C)
-
33-39
44-53,5
Levibond max
-
3R
3R
(Sumber Data : PT. Sinar Oleochemical International) Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
2.6.1.2. Bahan Tambahan Bahan tambahan merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai dari suatu produk tersebut tetapi menambah nilai dari produk serta membantu proses produksi agar produk dapat dihasilkan seperti produk yang diinginkan. Dalam produksi, bahan tambahan ini tidak ikut dalam produk tetapi dibutuhkan pada proses produksi. Bahan tambahan ini dibutuhkan jauh lebih kecil dibandingkan bahan baku. Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan fatty acid dan gliserin, yaitu : 1. Air, yaitu senyawa yang ditambahkan pada proses splitting (#100 & #400) yang digunakan untuk pemutusan ikatan rangkap dan pada proses gliserin penggantian ion (#770) yang berfungsi sebagai senyawa yang membantu memisahkan logam-logam yang beracun serta mengencerkan gliserin sehingga mendekati pH normal. 2. BHT (Buyylated Hydroxide Toluene), yaitu zat yang ditambahkan pada proses destilasi atau penyaringan, yang berguna untuk menstabilkan warna. 3. Nikel (Ni), yaitu digunakan sebagai katalisator (mempercepat reaksi) pada proses hidrogenasi. 4. Hidrogen (H2), yaitu membantu dalam proses pemutusan ikatan rangkap.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
5. Alumunium Sulfat [Al2(SO)3], yaitu senyawa yang digunakan untuk mengikat asam lemak yang berupa gumpalan-gumpalan dalam sweet water. 6. Caustic Soda (NaOH), yaitu senyawa yang berguna untuk menetralkan Ph sweet water yaitu 6,5 - 7. 7. Asam Klorida (HCl), yaitu senyawa yang membantu memisahkan logamlogam yamg beracun. 8. Natrium Klorida (NaCl), yaitu senyawa yang membantu memisahkan logam-logam yang beracun terjadi pada proses ion exchanger. 9. Karbon Aktif, yaitu zat yang bertujuan untuk memperbaiki warna dari gliserin pada proses bleaching.
2.6.1.3. Bahan Penolong Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi yang fungsinya adalah untuk memperbaiki kualitas produk agar produk dapat dihasilkan seperti produk yang diinginkan. Bahan penolong pada proses pembuatan asam lemak (fatty acid) dan gliserin ini pada umumnya dibutuhkan pada proses pengepakan, yaitu: 1. Jumbo Bag yaitu kemasan yang digunakan untuk produk fatty acid yang berbentuk bit dan flake (lempengan) dengan kapasitas 500-600 kg. 2. Paper Bag yaitu kemasan yang digunakan untuk produk fatty acid yang berbentuk bit dan flake (lempengan) dengan kapasitas 20-25 kg.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
3. Drum yaitu kemasan yang digunakan untuk produk gliserin yang berwujud cair. 4. Tank Lorry merupakan kemasan yang digunakan untuk produk gliserin yang berwujud cair. 5. Peralatan dan perlengkapan penyablonan, yaitu tinta sablon (stencil system ink), cairan pencampur tinta (conditioner, kertas marking (stencil board) dan roll sablon (replacement rolls)
2.6.2. Standar Mutu Produk Quality Control (QC) sangat berperan dalam hal standar mutu produk karena produk yang dihasilkan harus terjamin. Pengendalian mutu dilakukan mulai dari raw material (bahan baku) sampai ke tahap yang paling akhir yaitu pengepakan (packing). Pengendalian ini dilakukan oleh departemen QC yang didasarkan terhadap standar spesifikasi yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini QC tidak terlepas dari analisa barang yang akan dipasarkan dan juga analisa terhadap bahan yang sedang berada dalam proses. Parameter-parameter yang digunakan untuk mutu fatty acid adalah sebagai berikut : 1. Bilangan Asam (Acid Value = AV), yaitu banyaknya miligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralan Fatty Acid.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
2. Bilangan Penyabunan (Safonofication Value = SV), yaitu miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram sampel. 3. Bilangan Iodin (Iodine Value = IV),yaitu jumlah gram iodin yang dapat diikat atau diasorbsi oleh 100 gram sampel atau persentase iodium yang dapat diabsorbsi oleh sampel. 4. Titik Beku (Titer Test = TT), yaitu keadaan dimana sample mulai membeku (Solidfication point). 5. Titik Lebur (Melthing Point = MP), yaitu suatu penunjuk temperatur dimana lemak menjadi cair seutuhnya.
6. Penentuan warna dengan alat : − Lovibond, yaitu suatu metode untuk menentukan warna dari produk yang cair sempurna dan jernih dengan membandingkan terhadap gelas standar dari alat yang terdiri dari merah, kuning, biru dam netral. − APHA (American Public Health Association), yaitu suatu metode untuk menentukan warna dari produk cair sempurna dan jernih dengan membandingkan larutan standar APHA buatan. 7. Gas Kromatografi, yaitu penentuan komposisi rantai karbon. Nilai-nilai dari parameter fatty acid dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5. Nilai-nilai Parameter Fatty Acid Parameter
Nilai
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Acid Value = AV
200
Safonofication Value = SV
400
Iodine Value = IV
0,7
Titer Test = TT
< 0° C
Melthing Point = MP
220° C
Warna
Yellow Indeks < 1
Gas Kromatografi
5
(Sumber Data : PT. Sinar Oleochemical International) Parameter-parameter yang digunakan untuk mutu gliserin adalah sebagai berikut : 1. Kandungan gliserin 2. Spesific grafity 3. Penentuan warna dengan APHA 4. Penetuan Fatty Acid dan Ester (FAE) 5. Kandungan abu (Ash Content ) 6. Chlorides 7. Arsenic 8. Logam berat (Heavy Metals) 9. Chlorinated Compound dan Safonifaction Equivalent (SE) Nilai-nilai parameter dari gliserin tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.6. Nilai-nilai Parameter Gliserin Parameter
Nilai
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Kandungan gliserin
99%
Spesific grafity
48%
Penentuan warna dengan APHA
APHA 70
Penetuan Fatty Acid dan Ester (FAE)
152
Kandungan abu (Ash Content )
0,001
Chlorides
10
Arsenic
0,01
Logam berat (Heavy Metals)
0,05
Chlorinated Compound dan Safonifaction Equivalent (SE)
48-6,8
(Sumber Data : PT. Sinar Oleochemical International)
2.6.3. Uraian Proses Produksi Uraian proses produksi yang berlangsung di PT. Sinar Oleochemical International terdiri dari 2 bagian yaitu tahapan proses untuk memproduksi fatty acid dan gliserin. Tahapan-tahapan dalm memproduksi fatty acid adalah: 1. Proses Hidrolisa ( Splitting # 100) 2. Proses Hidrogenesi (Hidrogenation # 200) 3. Proses Destilasi (Destillation # 300) 4. Proses Fraksinasi (Fraktination # 500) 5. Proses Granulasi (Granulation Flaking # 800) Sedangkan tahapan-tahapan dalam memproduksi gliserin adalah: Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
1. Proses Pre-Treatment (Pre-Treatment # 710) 2. Proses Evaporasi (Glyerin Evaporation # 720) 3. Proses Destilasi (Glycerin Destillation # 750) 4. Proses Pertukaran Ion (Glycerin Ion Exchanger # 770) 5. Proses Pemucatan (Bleaching # 760) 6. Proses Evaporasi Akhir (Glycerin Final Evaporation # 780) Catatan # (dibaca section) merupakan jalur atau tempat terjadinya suatu proses. Aliran proses produksi fatty acid dan gliserin di PT. SOCI dapat dilihat pada Gambar 2.2. 60 Bar Sat steam Pure Water
Splitting #400 P = 48 - 53 Bar T = 250 - 268oC
Fractionation #500 Vaccum : 5 - 70 Torr T = 113 - 305oC
Packaging J/B, P/B
Flaking #810, #820 & #830
8 Bar Steam 300oC Thermal Oil
PKO, RBDPO, RBDPS
Glycerine PreTreatment #710
Glycerine Evaporation #720 T = 65 - 110oC
Packaging D/M, Isotank, Bulk
Glycerine Distillation #750 Vaccum : 0 - 25 Torr
Ion Exchanger #770 Cation Resin Anion Resin
Bleaching #760 Active Cabon
Final Evaporation #780 T = 125 - 160oC
8 Bar Steam 19 Bar Steam 8 bar Steam
8 Bar Steam 19 Bar Steam
Pure Water
Refined Glycerine 99,5 % min
Packaging D/M, Isotank
Cool Air
Splitting #100 P = 48 - 53 Bar T = 250 - 268oC
60 Bar Steam Pure water
Hydrogenation (#200) P = 3 - 22 Bar T = 80 - 230oC
8 Bar Steam Ni - Cat H2 Gas
Distillation #300 Vaccum = 2 - 20 Torr T = 200 - 257oC
8 Bar Steam 300oC Thermal Oil
Granulation #800 T = 2 - 95oC
Packing J/B, P/B
Flaking #810, #820 & # 830
Packing J/B, P/B
Packing J/B, P/B
Gambar 2.2. Process Flow Chart PT. Sinar Oleochemical International
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
2.6.3.1. Proses Produksi Fatty Acid Dalam proses produksi fatty acid terbagi atas tiga bagian yaitu : 1. Proses Hidrolisa/ Splitting PKO menjadi PKO-FA Pada bagian ini PKO sebagai raw material dimasukkan ke #400 untuk dihidrolisa. Pada proses hidrolisa ini maka akan terjadi pemecahan trigliserida menjadi asam lemak (PKO-FA) dan gliserin. Proses ini terjadi pada tekanan 48 53 bar dan temperatur 250 - 268°C. Setelah trigleserida mengalami hidrolisa maka gliserol yang dihasilkan akan masuk ke #700 untuk diproses menjadi gliserin, sedangkan asam lemak yang dihasilkan akan masuk ke #500 untuk difraksinasi. Fraksinasi merupakan suatu proses mengubah fatty acid menjadi zat tunggal berdasarkan ketentuan persen berat. Proses ini bertujuan untuk memisahkan suatu campuran bahan guna memperoleh zat asalnya, dimana fraksifraksinya berdasarkan pada perbedaan titik didihnya (berat atom). Di dalam kolom fraksinasi terdapat structure packing yang berfungsi untuk melewatkan Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
atom karbon yang lebih rendah dan lebih tinggi dimana dengan adanya pendinginan kondensor di bagian atas kolom, maka atom yang rendah akan keluar dari kolom fraksinasi I ke fraksinasi II, demikian juga untuk karbon yang tinggi. Proses fraksinasi ini dilakukan secara terus menerus sampai diperoleh zat tunggal dengan konsentrasi 99 %, sedangkan fraksi II untuk karbon yang rendah dan karbon yang tinggi dengan konsentrasi sebesar 99 % dan sisanya adalah residu.
2. Proses Hidrogenasi / Spitting RBDPS pada #100 menjadi PSO-FA Pada proses ini RBDPS dimasukkan sebagai raw material ke #100 (hidrolisa). Selanjutnya dilakukan proses hidrogenasi. Proses hidrogenasi merupakan proses penambahan gas hidrogen pada fatty acid yang tidak jenuh ataupun pada ikatan rangkap fatty acid dengan menggunakan nikel sebagai katalisatornya. Pemutusan ikatan rangkap pada proses hidrogenasi ini bersifat eksotermik yaitu melepaskan kalor sebesar 121 Kj/mol. PSO-FA yang terhidrogenasi ini akan terdestilasi untuk memperbaiki warna fatty acid, menghilangkan bau tengik dan mengurangi kadar air. Dalam proses ini ditambahkan BHT (Butylated Hydrokside Toluene) sebagai zat aditif yang berguna untuk menstabilkan warna fatty acid. Prinsip destilasi ini adalah penguapan sebab memakai termal oil sebagai media pemanas.pada destilasi I digunakan tekanan vakum 5 - 15 ton, sedangkan destilasi II digunakan 5 - 7 ton. Fatty acid yang belum murni dimurnikan dengan Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
cara destilasi yaitu menguapkan zat-zat pengotor dengan cara pemanasan fatty acid sampai temperatur 214 - 245°C dengan menggunakan termal oil sebagai media pemanas. Fatty acid dari tangki ini dipompakan melalui alat penukar panas melalui pemanas awal lalu diteruskan ke destilasi I. Pada proses ini terjadi penguapan sebagian zat pengotor pada tempetaur kolom bawah 213 - 220°C dan tekanan vakum 5 - 15 ton. Setelah melaui proses destilasi I fatty acid diteruskan ke proses destilasi II, dimana pada proses tersebut terjadi penguapan lagi pada temperatur 230 245°C dan tekanan vakum 5 - 7 ton. Hasil dari penguapan ini diperoleh hasil tengah yang ditampung product receiver melalui preheater dan dipompakan lalu didinginkan lagi melalui cooler untuk selanjutnya disebut sebagai hasil destilasi. Hasil dari proses penguapan diperoleh hasil bawah yang ditampung kedalam heavy end. Adapun sisa fatty acid yang tidak teruapkan disebut dengan residu.
3. Proses Splitting campuran antara RBPDO dan RBDPS Proses ini sama dengan proses pada poin kedua dimana raw material akan melalui hidrolisa yaitu pemecahan trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya akan dilanjutkan ke #200 yaitu proses hidrogenesi. Dalam proses campuran RBPDO dan RBDPS dengan perbandingan 70 % dan 30% maka akan pada #200 terjadi hidrogenasi sebagian, sedangkan pada campuran RBDPO dan RBDPS dengan perbandingan 40 % - 60 % terjadi hidrogenasi penuh. Hidrogenasi penuh adalah proses pemutusan ikatan rangkap yang ada dalam fatty acid tak jenuh sehingga menjadi fatty acid jenuh. Proses hidrogenasi Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
penuh ini memerlukan hidrogen yang sangat banyak dibandingkan dengan hidrogenasi sebagian. Adapun nilai iodine value (IV) dari hidrogen fatty acid jenuh yang diharapkan akan mencapai target maksikum 0,7. Sedangkan hidrogenasi sebagian adalah suatu proses pemutusan hanya sebagian ikatan rangkap yang ada pada fatty acid tak jenuh menjadi fatty acid jenuh. Selanjutnya fatty acid yang telah dihasilkan kemudian digranulasi ataupun di flaking. Proses granulasi sama seperti flaking, hanya saja bentuknya yang berbeda. Kalau flaking berbentuk lempengan sedangkan granulasi berbentuk bulat-bulat kecil, hasil dari granulasi dan flaking yang berwujud padat akan dikemas ke jumbo bag atau paper bag sesuai dengan permintaan konsumen.
2.6.3.2. Proses Produksi Gliserin Gliserin yang berasal sari proses splitting akan dialirkan ke proses Gliserin Pre-Teratment #710. Pada proses ini ditmbahkan Alumunium Sulfat [Al2 (SO4)3] untuk mengikat asam lemak yang berupa gumpalan-gumpalan dan juga untuk menyaring kotoran-kotoran yang masih terdapat pada sweet paper sampai diperoleh kandungan gliserin 12 %. Gliserin dari #710 dievaporasi (diuapkan) dengan temperatur 65 – 110°C dan dengan sistem 8 bar pada #720 Glyserin Evaporation sampai diperoleh kadar gliserin yang lebih tinggi yaitu 88 %. Hal ini dilakukan dengan cara menguapkan air yang terdapat pada gliserin hasil proses gliserin pre-treatment.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Hasil dari #720 didestilasi pada #750 (Glyserin Destilation) dengan vacum 0-25 ton sehingga akan diperoleh hasilnya berupa gliserin yang lebih murni lagi yaitu konsentrasi 99 %. Proses ini juga bertujuan untuk menghilangkan impuiritas serta memperbaiki warna dari gliserin. Pada
#770 (Ion Exchanger) dilakukan pemisahan logam-logam yang
beracun yang terdapat pada gliserin seperti SiO2, Ca2, HCO3 dan Cl2 dengan menggunakan resin. Ada dua macam resin yang dipakai yaitu anion resin dan kation resin. Pada saat gliserin mengalami ion exchanger maka akan terjadi penurunan konsentrasi gliserin karena gliserin yang masuk ke proses ini akan mengalami pengenceran disebabkan adanya penambahan air pada proses ini. Dengan adanya penambahan air pada proses #770 menyebabkan konsentrasi gliserin yang tadinya berkisar antara 99 % akan turun menjadi 60 % dan juga terjadinya perubahan warna. Oleh karena itu dilakukan proses bleaching (pemucatan) pada #760 yang bertujuan untuk memperbaiki warna gliserin dengan menggunakan karbon aktif sehingga diperoleh warna yang lebih jernih Setelah mengalami proses bleaching kemudian gliserin akan memasuki proses paling akhir yaitu proses gliserin final evaporation #780 dengan temperatur 25-160°C dan tekanan vakon 2-25 ton yang bertujuan untuk memperoleh konsentrasi gliserin yang tinggi yaitu sebesar 99.5 %. hal ini dilakukan dengan cara menguapkan air yang terdapat pada gliserin yaitu hasil dari proses ion exchanger.
2.7. Mesin dan Peralatan Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
2.7.1. Mesin Produksi Adapun mesin yang digunakan di PT. Sinar Oleochemical International adalah pompa. Ada berbagai macam jenis, kegunaan, buatan, jumlah dan spesifikasi dari pompa yang digunakan pada proses produksi tersebut. Untuk keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.7.2. Peralatan (Equipment) Adapun peralatan-peralatan yang digunakan di PT. Sinar Oleochemical International adalah Oil Separator, Alumunium Tank, Drum Koagulasi, NaOH Tank, HCL Tank, Evaporator II, Pre-Condenser, Plate Heat Exchanger, Tank, Pre-Heater, Destilation Colomn, Heavy End Colomn, RG Receiver, DG Receiver, NaCl Service Tank, Service Tank, Cotonic Colomn, Anionic Colomn, Mixed Colomn, NaOH Service Tank, Final Evaporation Service Tank, dan Product Cooler. Untuk keterangan lebih lengkapnya mengenai jenis, kegunaan, buatan, jumlah dan spesifikasi dari peralatan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.7.3. Utilitas Utilitas merupakan suatu alat perlengkapan yang sangat mendukung pelaksanaan proses produksi dalam suatu kegiatan perusahaan. Sarana utilitas digunakan sebagai meningkatkan mutu produk, memelihara mesin dan peralatan, dan menjaga keseimbangan dalam proses pengolahan fatty acid dan gliserin. Selain itu utilitas di PT. SOCI berfungsi sebagai penggerak peralatan.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Ada beberapa utilitas yang digunakan di perusahaan ini adalah sebagai berikut : 1. Air Air memegang peranan penting dalam proses produksi fatty acid dan gliserin karena digunakan untuk kebutuhan air pendingin, air boiler, dan air proses. Air untuk kebutuhan ini berasal dari sumur bor sebanyak 4 (empat) buah dengan menggunakan pompa dan pipa dengan kedalaman 200 m ke dalam tanah. Untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada, maka air sumur bor ini harus diproses terlebih dahulu dengan beberapa tahapan proses sehingga tidak merusak instalasi pabrik. Air hasil proses hanya digunakan untuk industrial water dan boiler sebagai pemanas steam. Sementara itu air untuk kantor, kantin, dan WC (kamar mandi) berasal dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). 2. Steam Generation Unit (SGU) SGU adalah unit yang berfungsi menghasilkan steam (uap) dengan dua kategori yaitu : a. Steam Low Pressure merupakan steam bertekanan rendah (3 kg/cm2G) yang dihasilkan beberapa boiler dalam satu kesatuan operasional. Sistem ini dipergunakan untuk memanaskan berbagai alat penukar panas seperti exchanger, pemanas di dalam tangki untuk menghasilkan vacum. b. Steam High Pressure merupakan steam bertekanan tinggi (19 kg/cm2G – 60 kg/cm2G), dimana steam ini dipergunakan untk memanaskan Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
liquid fatty acid pada reactor tekanan tinggi yang dihasilkan oleh boiler water tube tekanan tinggi. 3. Power Generator Unit (PGU) PGU merupakan alat penghasil tenaga listrik (power supply) berkekuatan 1,2 MW yang dibangkitkan sebuah generator yang digerakkan oleh turbin gas. Tenaga yang dibangkitkan generator ini terlebih dahulu didistribusikan ke beberapa transformer yaitu utility, proses pengolahan equipment dan ke office (kantor). Sistem ini juga dilengkapi dengan “synchronizing sistem” untuk menggunakan incoming power dari PLN.
4. Air Process Unit (APU) APU yaitu unit yang menghasilkan udara tekan melalui compressor serew. Menurut penggunaan jenis udara yang dihasilkan dapat dibagi dua yaitu : a. Udara Instrumen Yaitu udara bertekanan 4 kg/cm2 G, dipakai untuk menggerakkan pneumatic system dengan udara sebagai aktivatornya. b. Udara Proses Yaitu udara bertekanan 8 kg/cm2G yang dipakai untuk melakukan proses pembersihan di area proses pengolahan fatty acid. 5. Hydrogen Generation Unit (HGU) HGU yaitu unit yang berfungsi menghasilkan gas hidrogen untuk dipergunakan pada unit hydrogenation. Hidrogen ini nantinya akan berfungsi Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
untuk mengubah struktur ikatan fatty acid yaitu dari ikatan tak jenuh menjadi ikatan jenuh. 6. Thermal Oil (Minyak Panas) Minyak panas (Thermal Oil) berasal dari Thermal Oil Boiler sebanyak 2 unit yang berguna untuk media pemanas reboiler dalam proses distilasi dan proses fraksinasi pada #300 dan #500. Suhu yang dihasilkan oleh minyak panas ini sanggup menggerakkan reboiler sehingga dapat menciptakan kondisi vacum dalam kolom fraksinasi dan kolom distilasi untuk mememudahkan proses pemisahan FFA dari impuritiesnya (zat pengotor). Minyak panas ini dihasilkan dari siklus yang terjadi di dalam reboiler sehingga dapat di pergunakan kembali jika sudah diolah. 7. Gas Nitrogen Gas nitrogen ini dipergunakan sebagai katalis dalam unit hydrogen generation untuk menghasilkan tekanan 5 kg pada #200 (hidrogenasi). Gas nitrogen yang digunakan oleh PT. SOCI ada 2 macam yaitu berasal dari : a. PT. Aneka Gas yang disalurkan melalui pipa bawah tanah. b. Tangki Nitrogen Cair yang dibuat oleh PT. SOCI dan digunakan apabila PT. Aneka Gas tidak dapat menyalurkan gas nitrogen. Nitrogen cair ini akan diubah menjadi wujud gas dengan suhu pemanas yang tinggi oleh evaporator.
2.7.4. “Safety and Fire Protection”
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Pengendalian keselamatan kerja dan keamanan pabrik harus dirancangan setelah pabrik beroperasi. Untuk itu, keselamatan kerja harus diperhatikan secara serius dan terpadu. Untuk menghindari bahaya kecelakaan kerja dalam pabrik, maka harus diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu : 1. Bahaya panas Untuk menghindari kemungkinan bahaya akibat panas, maka pada instalasi yang bekerja pada suhu tinggi dipasang isolasi panas. 2. Bahaya bahan kimia Bahaya yang disebabkan bahan kimia merupakan yang serius yang dapat mempengaruhi kesehatan. Untuk itu diperlukan ketelitian pada waktu penanganan bahan-bahan. Untuk menangani bila terjadi kecelakaan akibat bahan kimia adalah dengan menyediakan sebuah poliklinik yang terletak dalam kompleks pabrik. 3. Bahaya konstruksi Konstruksi bangunan dan alat-alat produksi harus kuat dan menggunakan bahan yang sesuai dengan spesifikasi teknik. Pada tempat yang berbahaya dan bias terjadi kecelakaan, diberi tanda peringatan dan penerangan yang baik. 4. Sikap karyawan Seluruh karyawan diberi penjelasan akan bahaya yang dapat terjadi dan bagaimana pencegahannya. Karyawan harus mematuhi semua peralatan keamanan kerja dengan memakai alat-alat pengaman seperti : masker, sarung tangan, topi (helm), pakaian kerja dan sepatu kerja. Sikap kerja Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
karyawan yang bertanggung jawab dan berdisiplin tinggi sangat mempengaruhi keselamatan kerja. Dengan memperhatikan beberapa
hal tersebut, maka diharapkan
keselamatan kerja akan lebih terjamin sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar. Bila terjadi juga kecelakaan kerja, maka dilakukan tindakan penyelamatan sebelum dibawa ke rumah sakit. Sedangkan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya kebakaran di pabrik dilakukan melalui usaha-usaha sebagai berikut : 1. Penempatan alat pemadam api. 2. Membuat tanda larangan merokok pada daerah yang mudah terbakar. 3. Penyediaan alat deteksi kebakaran seperti alarm yang digunakan untuk pemberitahuan keadaan darurat. 2.7.5. Pengolahan Limbah (Waste Treatment) Dalam mendirikan suatu pabrik ada hal-hal yang harus diperhatikan secara serius, salah satunya adalah pengolahan limbah. Proses produksi pada PT. SOCI menghasilkan dua jenis limbah yaitu : 1. Limbah Padat Limbah padat yang dihasilkan oleh PT.SOCI ada beberapa jenis, yaitu jenis filter cake, filter aid, bleaching earth waste spent Ni-catalis, pitch fatty acid. Limbah padat yaitu filter cake, filter aid di buang sedangkan bleaching earth waste spent Ni-catalis, pitch fatty acid dijual. 2. Limbah Cair Limbah cair yang dihasilkan oleh PT.SOCI ada dua jenis, yaitu waste water dan limbah domestik. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Untuk itu perlu adanya proses untuk mengolah limbah agar tidak mencemari lingkungan sekitar pabrik. Pengolahan limbah PT. SOCI dilakukan dengan 3 tahap yaitu: 1. Tahap I (Primary Treatment) Pada tahap ini dilakukan proses penambahan TCC dan Irgasan berbentuk cairan putih, kedua larutan ini berfungsi sebagai anti bakteri. 2. Tahap II (Second Treatment) Tahap ini adalah proses kelanjutan dari tahap I, dalam tahap ini terjadi proses kontak dengan udara yang dilakukan oleh kincir untuk proses penyegaran.
3. Tahap III (Third Treatment) Tahap ini merupakan tahap akhir. Dalam bak ini ada yang menuju kesebuah kolam dan ada langsung ke saluran air yang akan menuju ke sungai. Sebagian air yang menuju kolam mini terdapat ikan-ikan. Ikanikan ini merupakan patokan apakah air tersebut sudah tercemar atau tidak dan apabila ikan tersebut masih hidup berarti air tidak tercemar.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Defenisi Ergonomi Ergonomi atau ergonomics (bahasa Inggrisnya) sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos berarti hukum alam. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitan dengan pekerjaannya. Menurut Iftikar Z. Sutalaksana, dkk (1979), ergonomi merupakan suatu cabang yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manuisa untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yang akhirnya akan mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien (ENASE). Manusia dengan segala sifat dan tingkah lakunya merupakan makhluk yang sangat kompleks. Untuk mempelajari manusia, tidak cukup ditinjau dari satu segi ilmu saja. Oleh sebab itulah untuk mengembangkan Ergonomi diperlukan dukungan dari berbagai disiplin, antara lain Psikologi, Antropologi, Faal Kerja, Biologi, Sosiologi, Perencanaan Kerja, Fisika, dan lain-lain. Masing-masing disiplin tersebut berfungsi sebagai pemberi informasi. Pada gilirannya, para perancang, dalam hal ini para ahli teknis bertugas untuk meramu masing-masing informasi di atas dan mengunakan sebagai pengetahuan untuk merancang fasilitas sedemikian rupa sehingga mencapai kegunaan yang optimal. Dengan demikian pencapaian kualitas hidup manusia secara optimal, baik di tempat kerja, dilingkungan sosial maupun di lingkungan keluarga menjadi tujuan utama dari penerapan ergonomi, diantaranya adalah : 1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif. 3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis, ekonomis, antropologis, dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi. 1
3.2. Maksud dan Tujuan Ergonomi Disiplin ergonomi merupakan suatu pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan teknologi dan produkproduknya, sehingga dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem manusiamanusia (teknologi) yang optimal. Dengan demikian disiplin ergonomi melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem dengan pemecahanpemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem pula. Maksud dan tujuan utama dari pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, ketepatan (accuracy), keselamatan kerja disamping untuk mengurangi energi kerja yang berlebihan serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat. Disamping itu, disiplin ergonomi diharapkan pula mampu memperbaiki pemberdayaan sumber daya manusia serta meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia (human errors). Manusia adalah manusia dan bukan mesin. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
3.3. Bidang Kajian Ergonomi Untuk bisa menerapkan ergonomi, perlu informasi yang lengkap mengenai kemampuan manusia dengan segala keterbatasannya. Salah satu usaha untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan kemampuan manusia dengan segala keterbatasannya ialah dengan melakukan penyelidikanpenyelidikan yang terbagi atas empat kelompok besar, yaitu : 2 1. Penyelidikan tentang display. Yang dimaksud dengan display adalah bagian dari lingkungan yang berkomunikasikan keadaannya kepada manusia. Contohnya, kalau kita ingin mengetahui berapa kecepatan motor yang sedang kita kemudikan, maka dengan melihat jarum speedometer, kita akan mengetahui keadaan lingkungan, dalam hal ini adalah kecepatan motor. 2. Penyelidikan mengenai hasil kerja manusia dan proses pengendaliannya. Dalam hal ini diselidiki tentang aktivitas-aktivitas manusia ketika bekerja dan kemudian mempelajari cara mengukur dari setiap aktivitas tersebut, dimana penyelidikan ini banyak berhubungan dengan biomekanik. Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan / daya tahan fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara bekerja sehingga peralatan itu harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktivitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik. 3. Penyelidikan mengenai tempat kerja Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Agar diperoleh tempat kerja yang baik, dalam arti kata sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia maka ukuran-ukuran dari tempat kerja tersebut harus sesuai dengan tubuh manusia. Hal-hal yang bersangkutan dengan dimensi tubuh manusia ini dipelajari dalam Antropometri. 4. Penyelidikan mengenai lingkungan fisik Yang dimaksud dengan lingkungan fisik disini meliputi ruangan dan fasilitas-fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia serta kondisi lingkungan kerja yang keduanya banyak mempengaruhi tingkah laku manusia. Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin Ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi yang relevan yang berkaitan dengan karakteristik dari perilaku manusia dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Pengelompokan bidang kajian ergonomi yang secara lengkap mencakup seluruh perilaku manusia dalam pekerjaan adalah sebagai berikut : 1. Anatomi (struktur), fisiologi (bekerjanya) dan Antropomerti (ukuran) tubuh manusia 2. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistim syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia. 3. Kondisi-kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam waktu yang pendek maupun panjang ataupun membuat celaka manusia dan sebaliknya ialah kondisi-kondisi kerja yang dapat membuat nyaman kerja manusia.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Dengan
memperhatikan
hal-hal
tersebut
maka
penelitian
dan
pengembangan Ergonomi akan memerlukan dukungan sebagai disiplin keilmuan seperti psikologi, antropologi, faal/anatomi dan teknologi.
3.4. Antropometri Istilah Anthropometry berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara defenitif antropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh menusia. Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk, ukuran, berat dan lain-lain yang berbeda satu dengan yang lainnya. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal : 1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dan lain-lain). 2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, peralatan (equipment), perkakas (tools), dan sebagainya. 3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi/meja komputer, dan lain-lain. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
4. Perancangan lingkungan kerja fisik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan/menggunakan produk tersebut.
Dalam
kaitan
ini
maka
rancangan
produk
harus
mampu
mengakomodasikan dimensi tubuh dari populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangannya tersebut. 3 Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia diantaranya : 1. Umur Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai dengan kira-kira umur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian ukuran tubuh manusia akan berkurang setelah umur 60 tahun. 2. Jenis kelamin (sex) Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul. Pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya daripada wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk kedua jenis kelamin tersebut selalu disajikan secara terpisah. 3. Suku bangsa (etnis) Variasi akan terjadi karena pengaruh etnis. Meningkatnya jumlah migrasi dari satu negara ke negara lain akan mempengaruhi antropometri secara nasional. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
4. Jenis Pekerjaan Aktivitas manusia sehari-hari menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia. Misalnya buruh dermaga atau pelabuhan harus mempunyai postur tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya. Apalagi jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan militer. 5. Pakaian Karena terjadi perbedaan musim, pada musim dingin orang memakai pakaian yang lebih tebal dan ukuran yang relatif lebih besar. 6. Faktor kehamilan pada wanita Terjadi perbedaan dimensi tubuh yang signifikan antara wanita hamil dan tidak hamil, terutama yang berkaitan dengan analisis perancangan produk (APP) dan analisis perancangan kerja (APK).
3.4.1. Antropometri Statis Antropometri statis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri fisik manusia dalam keadaan diam. Dimensi yang diukur diambil secara linier dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu dan tubuh harus dalam keadaan diam. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
3.4.2. Antropometri Dinamis Antropometri dinamis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciriciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerjaan tersebut melaksanakan kegiataannya. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis yaitu: 1. Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas. Contoh dalam mempelajari performansi atlit. 2. Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja. Contoh jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif pada saat bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk. 3. Pengukuran variabilitas kerja. Contoh analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari seorang juru ketik atau operator komputer.
3.4.3. Pengukuran Bentuk Tubuh Pengukuran antropometri bertujuan untuk mengetahui bentuk tubuh manusia, agar peralatan yang dirancang lebih sesuai dengan bentuk tubuh manusia, sehingga dirasakan nyaman dan menyenangkan. Terdapat lima tingkat kenyamanan, yaitu: 5 – Ketidaknyamanan / sakit yang tidak tertahankan Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
4 – Sakit yang masih bisa ditahan 3 – Sakit 2 – Kematian rasa 1 – Sensasi yang terasakan 0 – Tidak ada sensasi Misalnya, kita akan mengukur tingkat kenyamanan suatu kursi. Maka untuk menentukan terjadinya sensasi tersebut , terdapat sembilan titik penting pertemuan antara badan dengan kursi yang menentukan kenyamanan, yaitu : a. Daun pundak (bagian yang paling menonjol dari tulang belikat) b. Dasar pundak c. Daerah punggung yang melengkung d. Daerah lengkung pinggang e. Pantat f. Pantat paling bawah g. Pangkal paha h. Pertengahan paha i.
Ujung paha
3.5. Aplikasi Data Antropometri Dalam Perancangan Produk/Fasilitas Kerja Data antropometri yang mengyajikan data ukuran dari berbagai macam anggota tubuh manusia dalam persentil tertentu akan sangat besar manfaatnya pada saat suatu rancangan produk ataupun fasilitas kerja akan dibuat. Agar rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, maka prinsip-prinsip apa yang harus diambil di dalam Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
aplikasi data antropometri tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu seperti uraian berikut ini. 1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim Disini rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi dua sasaran produk, yaitu : a. Bisa sesuai untuk ukuran produk manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim dalam arti terlalu besar atau kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya. b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain (mayoritas dari populasi yang ada). Agar bisa memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukuran yang diaplikasikan ditetapkan dengan cara : a. Untuk dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suatu rancangan produk umumnya didasarkan pada nilai persentil yang terbesar seperti 90-th, 95-th atau 99-th persentil. Contoh konkrit pada kasus ini bisa dilihat pada penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat, dan lain-lain. b. Untuk dimensi maksimum yang harus ditetapkan diambil berdasarkan nilai persentil yang paling rendah (1-th, 5-th, 10-th persentil) dari distribusi data antropometri yang ada. Hal ini diterapkan sebagai contoh dalam penerapan jarak jangkau dari suatu mekanisme kontrol yang harus dioperasikan oleh seorang pekerja. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Secara umum aplikasi data antropometri untuk perancangan produk ataupun fasilitas kerja akan menetapkan nilai 5-th persentil untuk dimensi maksimum dan 95-th untuk dimensi minimumnya. 2. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan di antara rentang ukuran tertentu. Di sini rancangan bisa dirubah-rubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh. Contoh yang paling umum dijumpai adalah perancangan kursi mobil yang mana dalam hal ini letaknya bisa digeser maju/mundur dan sudut sandarannya pun bisa berubah-rubah sesuai dengan yang diinginkan. Dalam kaitannya untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel semacam ini data antropometri yang umum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai 5-th sampai 95-th persentil. 3. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata. Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia. Masalah pokok yang dihadapi dalam hal ini justru sedikit sekali mereka yang berbeda dalam ukuran rata-rata. Di samping produk dirancang dan dibuat untuk mereka yang berukuran sekitar rata-rata, sedangkan bagi mereka yang memiliki ukuran ekstrim akan dibuatkan rancangan tersendiri. Berkaitan dengan aplikasi data antropometri yang diperlukan dalam proses perancangan
produk
ataupun
fasilitas
kerja,
maka
ada
beberapa
saran/rekomendasi yang bisa diberikan sesuai dengan langkah-langkah seperti berikut : Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
a. Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut. b. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut, dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus menggunakan data struktural body dimention ataukah function body dimention. c. Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi diakomodasikan dan menjadi target utama pemakai rancangan produk tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagai market segmentation seperti produk mainan untuk anak-anak, peralatan rumah tangga untuk wanita, dan lain-lain. d. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti semisal apakah rancangan tersebut untuk ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel (adjustable) ataukah ukuran rata-rata. e. Pilih presentasi populasi yang harus diikuti : 90-th, 95-th, 99-th ataukah nilai persentil yang lain yang dikehendaki. f. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasikan selanjutnya pilih/tetapkan nilai ukurannya dari tabel data antropometri yang sesuai. Aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran (allowance) bila diperlukan seperti halnya tambahan ukuran akibat
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
faktor tebalnya pakaian yang harus dikenakan oleh operator, pemakaian sarung tangan (gloves), dan lain-lain.
3.6. Antropometri Dalam Sistem Manusia-Mesin Jika disadari bahwa perancangan suatu produk juga dilakukan oleh manusia, maka perancangan sistem manusia-mesin juga tidak lepas dari faktorfaktor manusia karena sebagian dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi disebabkan oleh rancangan produk yang tidak mempunyai kompatibilitas dengan manusia yang menanganinya. Karena itu seorang perancang produk mempunyai peran besar dalam mengurangi risiko bahaya akibat kesalahan kerja. 4 Diantara penyebab kesalahan pengoperasian setiap produk, didapat kesalahan manusia. Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa besarnya faktor manusia berperan dalam kelancaran pemakaian produk. Memang kesalahan adalah manusiawi, tetapi penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa kesalahan manusia banyak disebabkan kesalahan rancangan produk. Ini menunjukkan bahwa kesalahan manusia berawal pada perancangannya yang ‘tidak manusiawi’ dan berakibat pada tahap pemakaiannya sebagaimana juga pada perawatannya. Arti pentingnya faktor manusia, para pendisain reaktor maupun instalasiinstalasi lainnya mengikut sertakan antropometri dalam desain stasiun kerjanya serta peralatan pendukungnya. Tujuan utama penyertaan antropometri ini adalah untuk memperkecil beban kerja operator sehingga keamanan dan keselamatan instalasi itu dapat dipertinggi lagi. Persoalan yang muncul berkaitan dengan desain peralatan adalah berkaitan dengan antropometri orang Indonesia adalah Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
kompatibilitasnya dengan antropometri tenaga kerja Indonesia. Permasalahan ini timbul karena semuanya itu didesain bukan oleh orang Indonesia dan tidak berdasarkan pada data antropometri tenaga kerja Indonesia, meskipun pada akhirnya hasil rancangan tersebut akan dioperasikan oleh orang Indonesia. Karena itu perlu dilakukan pengukuran data antropometri orang Indonesia untuk menjawab permasalahan yang timbul.
3.7. Desain Produk (peralatan) Ergonomis Berdasarkan Antropometri Untuk mendisain produk secara ergonomis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau mendesain produk yang ada pada lingkungan haruslah disesuaikan dengan antropometri manusia yang ada di lingkungan itu sebab bila tidak sesuai maka akan menimbulkan berbagai dampak negatip yang akan terjadi baik dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang. 5 Ukuran produk haruslah disesuaikan dengan antropometri manusia. Jadi bukan manusia yang disesuaikan alat, tetapi alat yang harus disesuaikan manusia. Agar dapat mendesain produk sesuai dengan ukuran manusia, maka dalam mendesain produk harus disesuaikan dengan ukuran terbesar (95 th percentile) dan ukuran terkecil tubuh (5 th percentile). Pengaplikasian ergonomi ke dalam desain tidaklah mudah dalam pengertian seringkali implementasi ergonomi mempengaruhi harga jual produk Namundemikian, ini bukanlah suatu excuse untuk tidak memperhaikan faktor ergonomi.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Adapun chart desain produk ergonomis berdasarkan antropometri dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Chart Desain Produk Ergonomis Berdasarkan Antropometri
3.8. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi data yang berguna. Dengan melihat kembali data hasil pengukuran, dapat dihitung Nilai RataRata, Standard Deviasi, Nilai Maksimum dan Minimum dari data tersebut. Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standard Deviasi dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : 1. Rata-rata
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Rata-rata, atau lengkapnya rata-rata hitung, untuk data yang terdapat dalam sebuah sample dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data. Perumusannya adalah sebagai berikut : _
=
x
∑x
i
n
Dimana : −
x
= Nilai rata-rata pengamatan
Σ xi
= Jumlah pengamatan ke-i
n
= Jumlah pengamatan
2. Standar Deviasi Standar deviasi adalah standar penyimpangan data dari nilai rata-ratanya. Standar deviasi berguna dalam menghilangkan pengaruh positif dan negatif selisih data dengan harga rata-rata tidak dengan harga mutlak. Standar deviasi untuk populasi biasanya diberi simbol σ,. Perumusannya adalah sebagai berikut : n
σx =
_
∑ ( x1 − x) 2 I =1
n −1
Dimana : Xi
= Pengamatan ke-i
σ x = Standard Deviasi _
x
= Nilai Rata-rata pengamatan
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
n
= Jumlah pengamatan
3. Nilai Maksimum Dan Minimum Bila terdapat sebuah kumpulan data yang terdiri dari x1, x2, …, xn, maka besarnya nilai maksimum dapat diperoleh dari data tersebut adalah nilai yang menunjukkan nilai terbesar. Sebaliknya nilai terkecil ditunjukkan oleh nilai yang paling kecil. Misalnya diketahui data dengan nilai – nilai 4, 2, 7, 1 dan 9. Maka dari data tersebut nilai maksimumnya adalah 9, sedangkan nilai minimumnya adalah 1. 4. Uji keseragaman Data Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data tidak seragam maka data tersebut akan langsung ditolak dan dilakukan revisi data tidak seragam dengan cara membuang data yang out of control tersebut dan melakukan perhitungan kembali. Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan berikut : _
_
BKA = x + 2 σ x
dan
BKB = x − 2 σ x
Jika : X min > BKB dan X max < BKA maka Data Seragam X min < BKB dan X max > BKA maka Data Tidak Seragam
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Harga indeks untuk beberapa tingkat kepercayaan yang umumnya digunakan adalah : − Untuk tingkat kepercayaan 68 %, maka nilai k = 1 − Untuk tingkat kepercayaan 95 %, maka nilai k = 2 − Untuk tingkat kepercayaan 99 %, maka nilai k = 3
3.9. Uji Normal Dengan Kolmogorov-Smirnov Test Uji kesesuaian antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan, yang tidak memerlukan anggapan tertentu tentang bentuk distribusi populasi dari mana sampel diambil, disamping dapat menggunakan uji chi-square dapat juga digunakan uji kolmogorov smirnov. Dalam uji kolmogorov–smirnov yang diperbandingkan adalah distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distribusi kumulatif yang diharapkan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah : 1. Data dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai pengamatan terbesar. 2. Nilai-nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi frekuensi kumulatif relatif, dan notasikan dengan Fa(X).
3. Hitung nilai Z dengan rumus
Z=
Xi − X
σ
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Keterangan : Xi = data ke-I
X = nilai rata-rata
σ = standard deviasi 4. Hitung distribusi frekuensi kumulatif teoritis (berdasarkan kurva normal) dan notasikandengan Fe(X) 5. Ambil selisih antara Fa(X) dengan Fe(X) 6. Ambil angka selisih maksimum dan notasikan dengan D. D = Max Fa( X ) − Fe( X )
7. bandingkan nilai D yang diperoleh dengan nilai Dα dari tabel uji kolmogorov-smirnov. Kriteria pengambilan keputusannya adalah : Ho diterima apabila D ≤ Dα Ho ditolak apabila D>Dα
3.10. Aplikasi Distribusi Normal Dalam Penetapan Data Antropometri Penerapan data antropometri akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi) nya dari suatu distribusi normal. Adapun Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi). Sedangkan percentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya : 95% populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil; 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil. 7 Dalam pokok bahasan antropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 95% populasi, maka 2,5 dan 97,5 persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai. Untuk mengetahui letak persentil yang digunakan maka dapat dilihat pada kurva distribusi normal pada Gambar 3.2.
N ( X ,σ x ) 95% 2,5 %
2,5 %
X 1,96σ x
2,5 th% ile
1,96σ x x
97,5 th% ile
Gambar 3.2. Distribusi Normal Dengan Data Antropometri Besarnya nilai persentil dapat ditentukan berdasarkan tabel probabilitas distribusi normal sehingga perhitungan nilai persentil dapat dilihat pada Tabel 3.1. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 3.1. Persentil dan Cara Perhitungan Dalam Distribusi Normal Percentil
Kalkulasi
1st
X - 2,325 σx
2,5 th
X -1,96 σx
5 th
X -1,645 σx
10 th
X - 1,280 σx
50 th
X
90 th
X + 1,280 σx
95 th
X + 1,645 σx
97,5 th
X + 1,960 σx
99 th
X + 2,325 σx
Fasilitas Kerja Perancangan fasilitas kerja haruslah memperhatikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi keluhan nyeri. Mengingat dimensi manusia berbeda-beda, maka diperlukan penyesuaian fasilitas kerja haruslah selalu mempertimbangkan antropometri pemakainya. Dengan fasilitas kerja yang ergonomis maka pekerja dapat bekerja dengan nyaman, aman, dan produktif. Sebaliknya apabila fasilitas kerja tidak ergonomis maka akan timbul keluhan nyeri pada pekerja. Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Berdiri
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Selain posisi kerja duduk, posisi berdiri juga banyak ditemukan di perusahaan. Seperti halnya posisi duduk, posisi kerja berdiri juga mempunyai keuntungan maupun kerugian. Menurut Sutalaksana (2000), bahwa sikap berdiri merupakan sikap siaga baik fisik maupun mental, sehingga aktivitas kerja yang dilakukan lebih cepat, kuat, dan teliti. Pada desain stasiun kerja berdiri, apabila tenaga kerja harus bekerja untuk periode lama, maka faktor kelelahan menjadi utama. Untuk meminimalkan pengaruh kelelahan dan keluhan subyektif maka pekerjaan harus didesain agar tidak terlalu banyak menjangkau, membungkuk, atau melakukan gerakan dengan posisi kepala yang tidak alamiah. Untuk maksud tersebut Pulat (1992) dan Clark (1996) memberikan pertimbangan tentang pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan posisi berdiri adalah sebagai berikut : 1. Tidak tersedia tempat untuk kaki dan lutut. 2. Harus memegang objek yang berat (lebih dari 4,5 kg). 3. Sering menjangkau ke atas, ke bawah, dan kesamping. 4. Sering melakukan pekerjaan dengan menekan kebawah. 5. Diperlukan mobilitas tinggi. Dalam mendesain ketinggian landasan kerja untuk posisi berdiri, secara prinsip hampir sama dengan desain ketinggian landasan kerja posisi duduk. Manuaba (1986), Sanders dan Mc Cormick (1987), Grandjean (1993) memberikan rekomendasi ergonomis tentang ketinggian landasan kerja posisi berdiri didasarkan pada ketinggian siku berdiri berikut ini :
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
1. Untuk pekerjaan memerlukan ketelitian dengan maksud untuk mengurangi pembebanan statis pada otot bagian belakang, tinggi landasan kerja adalah 5 – 10 cm di atas tinggi siku berdiri. 2. Selama kerja manual, dimana pekerja sering memerlukan ruangan untuk peralatan, material dan kontainer dengan berbagai jenis, tinggi landasan kerja adalah 10 – 15 cm di bawah tinggi siku berdiri. 3. Untuk pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan kuat, tinggi landasan kerja adalah 15 – 40 cm di bawah tinggi siku berdiri.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah suatu permasalahan dalam sebuah penelitian berdasarkan data yang ada sampai dengan penarikan kesimpulan dari permasalahan yang diteliti.
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sinar Oleochemical International (SOCI) yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak sawit menjadi Fatty Acid dan Gliserin. Yang berlokasi di Jl. Pulau Irian, Kawasan Industri Medan (KIM) No. 2, Seantis – Percut Sei Tuan, Deli Serdang – 20371, Sumatera Utara. Tempat objek penelitian dilakukan adalah bagian pengepakan (packing) di stasiun penyablonan dan pengisian fatty acid dengan kemasan Jumbo Bag.. Waktu penelitian dilakukan dibulan Juli 2008.
4.2. Rancangan Penelitian Rancangan
penelitian
merupakan
rancangan
deskriptif
kolerasi.
Rancangan deskriptif kolerasi merupakan penelitian hubungan antara dua variabel pada satu situasi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara satu gejala dengan gejala yang lain, atau variabel yang satu ke variabel yang lain.1 Pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah satu populasi yakni seluruh operator di bagian pengepakan jumbo bag. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
4.3. Variabel Penelitian Variabel yang diamati di PT. Sinar Oleochemical International adalah kegiatan pada operator pengepakan (packing) di stasiun penyablonan dan pengisian fatty acid dengan kemasan jumbo bag dengan kapasitas 500 - 600 kg. Variabel yang diamati adalah elemen-elemen dimensi tubuh yang mempengaruhi perbaikan rancangan fasilitas kerja, yaitu Tinggi Badan Tegak (TBT), Tinggi Mata Berdiri (TMB), Tinggi Bahu Berdiri (TBB), Tinggi Siku Berdiri (TSB), Jangkauan Tangan (JT), dan Rentangan Tangan (RT). Sikap kerja yang diperbaiki di bagian pengepakan jumbo bag adalah sikap kerja operator di stasiun pengisian fatty acid yakni operator melakukan pekerjaannya dengan posisi membungkuk dan menjinjit dalam waktu yang cukup lama dan dengan frekuensi pengulangan yang cukup tinggi. Karena sikap kerja membungkuk dan menjinjit merupakan cara kerja yang kurang sehat bila dilakukan dengan frekuensi yang tinggi. Maka untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya fasilitas kerja yang mendukung yakni pijakan kaki atau anak tangga. Sedangkan peralatan-peralatan yang digunakan di stasiun pengisian fatty acid adalah pallet dan timbangan. Fasilitas kerja yang digunakan pada stasiun penyablonan adalah meja penyablonan (tempat penyablonan kemasan jumbo bag). Fasilitas kerja tersebut kurang ergonomis karena operator di bagian pengepakan jumbo bag ini tidak merasa nyaman terhadap fasilitas kerja yang ada.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
4.4 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang mana dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga dari pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan grafik, bagan, gambar, atau tampilan lainnya. 2
4.5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Kelengkapan alat sangat mendukung pada kualitas data dan hasil yang diperoleh dapat dilakukan pengolahan data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mistar yang digunakan untuk mengukur dimensi tubuh operator, meteran untuk mengukur fasilitas kerja yaitu meja penyablonan, serta perlengkapan lainya seperti lembar pengamatan dan pena.
4.6. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian pada hari pertama yaitu tanggal 01 juli 2008 mahasiswa (peneliti) diperkenalkan dengan pembimbing lapangan di bagian pengepakan. Pada hari kedua sampai dengan hari penelitian selanjutnya peneliti mengumpulkan data yang diperlukan. Data yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian terdiri dari : Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
a. Interview, sering disebut juga dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Yakni melakukan wawancara tentang keluhan yang dialami operator pada sistem kerja yang sebelumnya pada bagian pengepakan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan guna pencapaian tujuan penelitian. b. Observasi, yakni melakukan pengamatan langsung di bagian pengepakan, dengan sikap / kegiatan operator individual pada saat melakukan pekerjaannya. c. Pengumpulan data, data diperoleh berdasarkan pengukuran dimensi tubuh operator yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dimana jumlah operator di bagian pengepakan jumbo bag sebanyak 30 responden. Pengukurannya dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode antropometri.
4.7. Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.7.1. Pengumpulan Data Data yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian terdiri dari : 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung (observasi), pengukuran dan wawancara yang dilakukan pada operator. Data yang diperlukan adalah data dimensi tubuh operator, data fasilitas kerja yakni meja penyablonan, dan uraian proses kegiatan yang dilakukan pada operator pengepakan. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang biasanya telah disusun dalam bentuk dokumen perusahaan. Dalam penelitian ini data sekunder yang dibutuhkan adalah sejarah perusahaan, organisasi dan manajemen, proses produksi, mesin dan peralatan
4.7.2. Pengolahan Data Dari pengumpulan data yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan pengolahan data. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data secara keseluruhan adalah sebagai berikut : 5. Rata-rata Rata-rata, atau lengkapnya rata-rata hitung, untuk data yang terdapat dalam sebuah sample dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data. Perumusannya adalah sebagai berikut : _
x
=
∑x
i
n
Dimana : −
x
= Nilai rata-rata pengamatan
Σ xi
= Jumlah pengamatan ke-i
n
= Jumlah pengamatan
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
6. Standar Deviasi Standar deviasi adalah standar penyimpangan data dari nilai rata-ratanya. Standar deviasi berguna dalam menghilangkan pengaruh positif dan negatif selisih data dengan harga rata-rata tidak dengan harga mutlak. Standar deviasi untuk populasi biasanya diberi simbol σ. Perumusannya adalah sebagai berikut : − Xi X − ∑1 n −1 n
σ=
2
Dimana : Xi
= Pengamatan ke-i
σ
= Standard Deviasi
_
x
= Nilai Rata-rata pengamatan
n
= Jumlah pengamatan
7. Nilai Maksimum Dan Minimum Bila terdapat sebuah kumpulan data yang terdiri dari x1, x2, …, xn, maka besarnya nilai maksimum dapat diperoleh dari data tersebut adalah nilai yang menunjukkan nilai terbesar. Sebaliknya nilai terkecil ditunjukkan oleh nilai yang paling kecil. Misalnya diketahui data dengan nilai – nilai 4, 2, 7, 1 dan 9. Maka dari data tersebut nilai maksimumnya adalah 9, sedangkan nilai minimumnya adalah 1.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
8. Uji keseragaman Data Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data tidak seragam maka data tersebut akan langsung ditolak dan dilakukan revisi data tidak seragam dengan cara membuang data yang out of control tersebut dan melakukan perhitungan kembali. Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan berikut : _
BKA = x + 2 σ x _
BKB = x − 2 σ x Jika : X min > BKB dan X max < BKA maka Data Seragam X min < BKB dan X max > BKA maka Data Tidak Seragam
5. Uji Normal Dengan Kolmogorov-Smirnov Test Dalam uji kolmogorov–smirnov yang diperbandingkan adalah distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distribusi kumulatif yang diharapkan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah :
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
1. Data dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai pengamatan terbesar. 2. Nilai-nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi frekuensi kumulatif relatif, dan notasikan dengan Fa(X). 3. Hitung nilai Z dengan rumus
Z=
Xi − X
σ
Keterangan : Xi = data ke-I
X = nilai rata-rata
σ = standard deviasi 4. Hitung distribusi frekuensi kumulatif teoritis (berdasarkan kurva normal) dan notasikandengan Fe(X) 5. Ambil selisih antara Fa(X) dengan Fe(X) 6. Ambil angka selisih maksimum dan notasikan dengan D. D = Max Fa( X ) − Fe( X )
7. Bandingkan nilai D yang diperoleh dengan nilai Dα dari tabel uji kolmogorov-smirnov. Kriteria pengambilan keputusannya adalah : Ho diterima apabila D ≤ Dα Ho ditolak apabila D>Dα Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
6. Perhitungan Persentil Penerapan data antropometri akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi) nya dari suatu distribusi normal. Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi). Data antropometri yang sudah diperoleh dari seluruh operator selanjutnya digunakan untuk merancang fasilitas kerja pijakan kaki dan meja penyablonan dengan menggunakan 95-th persentil.
4.8. Analisa Data Data yang diperoleh pada pengumpulan data selanjutnya diolah dan dianalisa. Dari hasil pengolahan data tersebut akan diusulkan suatu perbaikan fasilitas kerja yang sesuai dengan antropometri tubuh operator yakni meja penyablonan yang membantu operator pada saat menyablon jumbo bag dan pijakan kaki atau anak tangga yang membantu operator pada saat melakukan kegiatan pengisian fatty acid ke dalam jumbo bag. Secara garis besar tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
STUDI PENDAHULUAN
STUDI LAPANGAN
STUDI LITERATUR
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN PENGUMPULAN DATA 1. Data antropometri 2. Data fasilitas kerja 3. Data uraian proses kegiatan operator
1. 2. 3. 4. 5. 6.
PENGOLAHAN DATA Nilai rata-rata Standar deviasi Nilai maksimum dan nilai minimum Uji keseragaman Uji normalitas kolmogorov-smirnov Perhitungan persentil.
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Usulan perbaikan fasilitas kerja dengan mempertimbangkan prinsip antropometri KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 4.1. Blok Diagram Metodologi Penelitian
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di PT. Sinar Oleochemical International khususnya di bagian pengepakan jumbo bag yang terdiri dari empat stasiun kerja yaitu stasiun kerja penyablonan karung fatty acid (jumbo bag dan paper bag), stasiun pengisian fatty acid ukuran paper bag dengan kapasitas 20 - 25 kg, stasiun pengisian fatty acid ukuran jumbo bag dengan kapasitas 500 – 600 kg dan pengepakan gliserin
yang
berwujud
cair
dengan
menggunakan
drum.
Pengumpulan data yang dikumpulkan berdasarkan pengamatan dan pengukuran hanya dilakukan pada stasiun kerja pengepakan jumbo bag.
5.1.1. Data Antropometri Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan pengukur dimensi tubuh yang dibutuhkan sesuai dengan perbaikan fasilitas kerja yang akan dirancang sebanyak 30 orang responden di bagian pengepakan PT. SOCI. Adapun dimensi tubuh yang diperlukan dalam perbaikan fasilitas kerja tersebut adalah Tinggi Berdiri Tegak (TBT), Tinggi Mata Berdiri (TMB), Tinggi Bahu Berdiri (TBB), Tinggi Siku Berdiri (TSB), Jangkauan Tangan (JT) dan Rentangan Tangan (RT). Data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 5.1. Hasil Pengukuran Dimensi Tubuh Operator Dimensi (cm) Operator TBT
TMB
TBB
TSB
JT
RT
1
171,5
158,5
142,5
109
78,5
174
2
159
149,5
136,5
97,5
76,5
161,5
3
170
159
141
105
74
166
4
178
164
150,5
103,5
88
182
5
164
153,5
138,5
108
82,5
167,5
6
160
149
134
103
79
161
7
161
151
134
101
78
163
8
173
163
145
107,5
83
173
9
176
163
145
109
85
176
10
177
163
147,5
107
87
181,5
11
173
162,5
145,5
105,5
84
170
12
165,5
154
139
104,5
77,5
163
13
174
162
145
102
86
177,5
14
164
154,5
138
101,5
79
166
15
166
155
140,5
99
84
173,5
16
166,5
151,5
137
99
79
164,5
17
175
163,5
148
108,5
88,5
177
18
181
165
150,5
111,5
90
180
19
170
155
140
102
81,5
169
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 5.1. Hasil Pengukuran Dimensi Tubuh Operator (Lanjutan) Dimensi (cm) Operator
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
TBT
TMB
TBB
TSB
JT
RT
163
152
137,5
103
78
167
168
155,5
140
99
81,5
177
172
159,5
141
105
83
171
173
159
141
99
84
174
167
161,5
148
101
79
175,5
169,5
157
143
101
81
179
163
152,5
136,5
104,5
74
157,5
166
155
140
106,5
79
173
172
159
144
109,5
80,5
168,5
169
157
141,5
102
80,5
171,5
170,5
159
141,5
107
81
171
5.1.2. Data Fasilitas Kerja di Bagian Pengepakan Salah satu faktor penting dalam sistem kerja selain manusia adalah peralatan dan fasilitas kerja. Peralatan dan fasilitas kerja ini berhubungan langsung dengan manusia dimana rancangan peralatan dan fasilitas kerja yang baik sangat diperlukan sesuai dengan kemampuan manusia untuk berinteraksi dengan fasilitas kerjanya. Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan pada bagian pengepakan di PT. SOCI ada fasilitas kerja yang digunakan yaitu meja penyablonan. Fasilitas kerja tersebut kurang ergonomis karena operator di bagian Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
pengepakan jumbo bag ini melakukan kegiatan membungkuk lebih lama sehingga operator tidak merasa nyaman terhadap fasilitas kerja yang ada. Dan pada stasiun pengisian fatty acid kemasan jumbo bag operator melakukan kegiatan menjinjit berulang-ulang. Sehingga diusulkan perbaikan sistem kerja untuk pijakan kaki berupa anak tangga. Jadi untuk melihat apakah kegiatan ini sekarang telah ergonomis atau tidak maka perlu diketahui ukuran jumbo bag dan meja penyablonan yang terlihat pada Gambar 5.1. 40 cm
30 cm 100 cm
140 cm 40 cm
100 cm
100 cm
Jumbo bag (tampak samping)
Jumbo bag (tampak atas)
60
cm
100 cm
65 cm
Meja penyablonan Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 5.1. Jumbo bag dan Meja penyablonan 5.1.3. Uraian Proses Kegiatan Operator di Bagian Pengepakan Pada proses kegiatan di bagian pengepakan jumbo bag ini operator yang bekerja sebanyak 3 orang dan dibantu dengan forklif sebagai pengangkat jumbo bag yang sudah berisi fatty acid untuk dibawa ke gudang penyimpanan. Operator pertama bertugas di stasiun penyablonan, operator kedua bertugas di pengisian fatty acid jumbo bag, sedangkan operator ketiga bertugas untuk menjalankan forklif. Adapun uraian proses kegiatan operator di stasiun penyablonan terlihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Penyablonan No 1
Uraian Proses Kegiatan Operator Mengambil
bahan-bahan
yang
diperlukan
untuk
Postur Tubuh kegiatan
penyablonan seperti tinta sablon (stencil system ink) dan cairan pencampur
tinta (conditioner)
dan
meletakkannya
di
Berjalan, berdiri dan membungkuk
meja
penyablonan. Sementara untuk kertas marking (stencil board) dan roll sablon (replacement rolls) sudah tersedia di meja penyablonan. 2
Mengambil 1 bal jumbo bag dari tempat penyimpanan dan meletakkannya di atas meja penyablonan
3
Mencampurkan tinta sablon dengan conditioner dalam satu wadah
Berjalan, berdiri dan membungkuk Berdiri dan membungkuk
4
Melebarkan jumbo bag di atas meja penyablonan
Berdiri dan membungkuk
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
5
Meletakkan kertas marking di atas jumbo bag dengan posisi yang sesuai
Berdiri dan membungkuk
Tabel 5.2. Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Penyablonan (Lanjutan) No
Uraian Proses Kegiatan Operator
Postur Tubuh
6
Mulai menyablon dengan roll sablon yang telah dicelupkan ke dalam
Berdiri dan
wadah campuran tinta sablon dan conditioner. 7
Merapikan hasil penyablonan di atas meja.
membungkuk Berdiri dan membungkuk
8
Membawa hasil penyablonan ke tempat penyimpanan sebelumnya
Berjalan, berdiri dan membungkuk
Untuk uraian proses kegiatan operator di bagian pengisian fatty acid terlihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Uraian Proses Kegiatan Operator di Bagian Pengisian Fatty Acid No 1
Uraian Proses Kegiatan Operator
Mengambil pallet di tempat penyimpanan dan meletakkannya di atas Berjalan, membungkuk timbangan.
2
Mengambil kemasan jumbo bag yang sudah disablon di tempat penyimpanan dan meletakkannya di atas pallet.
3
Postur Tubuh
dan jongkok Berjalan, berdiri dan membungkuk
Merapikan bagian bawah kemasan jumbo bag sehingga berbentuk
Membungkuk dan
segi empat dan kemudian mengaitkan ujung-ujung jumbo bag ke
jongkok
ujung-ujung pallet agar jumbo bag tidak goyang pada saat pengisian
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
fatty acid. 4
Merapikan bagian atas (mulut jumbo bag) dan mengarahkannya pada
Berdiri dan menjinjit
mesin penuangan fatty acid. Tabel 5.3. Uraian Proses Kegiatan Operator di Bagian Pengisian Fatty Acid (Lanjutan) No
Uraian Proses Kegiatan Operator
Postur Tubuh
5
Menghidupkan mesin penuangan dan memegang mulut jumbo bag
Berdiri dan menjinjit
agar fatty acid tidak keluar pada saat penuangan. 6
Setelah jarum timbangan mengarah pada berat yang diinginkan maka
Berdiri dan menjinjit
operator menekan tombol pada mesin untuk memberhentikan pengisian fatty acid. 7
Memindahkan jumbo bag ke timbangan digital dengan menggunakan
Berdiri dan duduk
forklift untuk lebih memastikan ketepatan berat fatty acid. 8
Menutup jumbo bag dengan menyimpulkan semua sudut jumbo bag
Berdiri dan menjinjit
dan mengikatnya. 9
Membawa jumbo bag dengan menggunakan forklif ke gudang
Duduk
penyimpanan.
5.2.
Pengolahan Data Data yang sudah terkumpul akan diolah dengan menggunakan perhitungan
rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Kemudian data itu akan diuji dengan uji keseragaman data untuk melihat apakah data sudah memenuhi spesifikasi atau belum. Untuk bisa menggunakan data dimensi ke Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
dalam perancangan tersebut maka harus dihitung juga nilai persentilnya. Persentil yang digunakan adalah persentil 95 %. Maksudnya adalah 95 % dari populasi operator tersebut harus bisa menggunakan fasilitas kerja yang diusulkan dengan sebaik-baiknya. 5.2.1. Rata-rata Untuk menentukan nilai nilai rata-rata pada masing-masing pengukuran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : _
x
∑x
=
i
n
Dimana : −
x
= Nilai rata-rata pengamatan
Σ xi
= Jumlah pengamatan ke-i
n
= Jumlah pengamatan
Berikut ini adalah perhitungan nilai rata-rata dari masing-masing dimensi tubuh operator yang akan dihitung. 1. Untuk dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) : _
x
=
171,5 + 159 + 170 + . . . + 170,5 30
= 169,25 cm
2. Untuk dimensi Tinggi Mata Berdiri (TMB) : _
x
=
158,5 + 149,5 + 159 + . . . + 159 = 157,45 cm 30
3. Untuk dimensi Tinggi Bahu Berdiri (TBB) : _
x
=
142,5 + 136,5 + 141 + . . . + 141,5 = 141,73 cm 30
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
4. Untuk dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB) : _
x
=
109 + 97,5 + 105 + . . . + 107 = 104,05 cm 30
5. Untuk dimensi Jangkauan Tangan (JT) : _
x
=
78,5 + 76,5 + 74 + . . . + 81 = 81,41 cm 30
6. Untuk dimensi Rentangan Tangan (RT) : _
x
=
174 + 161,5 + 166 + . . . + 171 = 171,03 cm 30
5.2.2. Standar Deviasi Untuk menentukan nilai standar deviasi pada masing-masing pengukuran dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : n
σx =
∑ (x I =1
1
_
− x) 2
n −1
Dimana : Xi
= Pengamatan ke-i
σ x = Standard Deviasi _
x
= Nilai Rata-rata pengamatan
n
= Jumlah pengamatan
Berikut ini adalah perhitungan nilai standar deviasi dari masing-masing dimensi tubuh operator yang akan dihitung. 1. Untuk dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) : Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
(171,5 − 169,25) 2 + (159 − 169,25) 2 + . . . + (170,5 − 169,25) 2 30 − 1 = 5,51 cm
σx =
2. Untuk dimensi Tinggi Mata Berdiri (TMB) :
(158,5 − 157,45) 2 + (149,5 − 157,45) 2 + . . . + (159 − 157,45) 2 30 − 1 = 4,66 cm
σx =
3. Untuk dimensi Tinggi Bahu Berdiri (TBB) :
(142,5 − 141,73) 2 + (136,5 − 141,73) 2 + . . . + (141,5 − 141,73) 2 30 − 1 = 4,46 cm
σx =
4. Untuk dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB) :
(109 − 104,05) 2 + (97,5 − 104,05) 2 + . . . + (107 − 104,05) 2 σx = 30 − 1 = 3,73 cm 5. Untuk dimensi Jangkauan Tangan (JT) :
σx =
(78,5 − 81,41) 2 + (76,5 − 81,41) 2 + . . . + (81 − 81,41) 2 30 − 1
= 4,03 cm 6. Untuk dimensi Rentangan Tangan (RT) :
(174 − 171,03) 2 + (161,5 − 171,03) 2 + . . . + (171 − 171,03) 2 30 − 1 = 6,43 cm
σx =
5.2.3. Nilai Maksimum Dan Minimum Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Bila terdapat sebuah kumpulan data yang terdiri dari x1, x2, …, xn, maka besarnya nilai maksimum dapat diperoleh dari data tersebut adalah nilai yang menunjukkan nilai terbesar. Sebaliknya nilai terkecil ditunjukkan oleh nilai yang paling kecil. Berikut ini adalah perhitungan nilai maksimum dan nilai minimum dari masing-masing dimensi tubuh operator yang akan dihitung. 1. Untuk dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) : Xmax = 181 cm Xmin = 159 cm 2. Untuk dimensi Tinggi Mata Berdiri (TMB) : Xmax = 165 cm Xmin = 149 cm 3. Untuk dimensi Tinggi Bahu Berdiri (TBB) : Xmax = 150,5 cm Xmin = 134 cm 4. Untuk dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB) : Xmax = 111,5 cm Xmin = 97,5 cm 5. Untuk dimensi Jangkauan Tangan (JT) : Xmax = 90 cm Xmin = 74 cm 6. Untuk dimensi Rentangan Tangan (RT) : Xmax = 182 cm Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Xmin = 157,5 cm Untuk mempermudah hasil perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum untuk masing-masing dimensi tubuh operator dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Nilai Rata–rata, Standard Deviasi, Nilai Maksimum, dan Nilai Minimum _
No
Dimensi
x
σ
Xmax
Xmin
1
TBT
169,25
5,51
181
159
2
TMB
157,45
4,66
165
149
3
TBB
141,73
4,46
150,5
134
4
TSB
104,05
3,73
111,5
97,5
5
JT
81,41
4,03
90
74
6
RT
171,03
6,43
182
157,5
5.2.4. Uji Keseragaman Data Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data tidak seragam maka data tersebut akan langsung ditolak dan dilakukan revisi data tidak seragam dengan cara membuang data yang out of control tersebut dan melakukan perhitungan kembali.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan berikut : _
BKA = x + 2 σ x _
BKB = x − 2 σ x
Jika Xmin ≥ BKB dan Xmax ≤ BKA maka data seragam Jika Xmin ≤ BKB dan Xmax ≥ BKA maka data tidak seragam Berikut ini adalah perhitungan nilai BKA dan BKB dari masing-masing dimensi tubuh operator yang akan dihitung. 1. Untuk dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) : BKA = 169,25 + 2 (5,51) = 180,28 BKB = 169,25 - 2 (5,51) = 158,21 Peta kontrol untuk dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) dapat dilihat pada Gambar 5.2. PETA KONTROL DIMENSI TINGGI BADAN TEGAK (TBT) 185
DATA TBT
180 175
TBT
170
RATA-RATA
165
BKA
160
BKB
155 150 145 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 OPERATOR
Gambar 5.2 Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) Dari Gambar 5.2 terlihat bahwa terdapat nilai yang berada di luar batas kontrol (out of control) yaitu 181 sehingga data dimensi tinggi berdiri tegak tidak Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
seragam. Data yang out of control akan direvisi ulang untuk mendapatkan keseragaman data. 2. Untuk dimensi Tinggi Mata Berdiri (TMB) : BKA = 157,45 + 2 (4,66) = 166,77 BKB = 157,45 - 2 (4,66) = 148,12 Peta kontrol untuk dimensi Tinggi Mata Berdiri (TMB) dapat dilihat pada Gambar 5.3. PETA KONTROL DIMENSI TINGGI MATA BERDIRI (TMB) 170
DATA TMB
165 160
TMB
155
RATA-RATA
150
BKA
145
BKB
140 135 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 OPERATOR
Gambar 5.3 Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Mata Berdiri (TMB) Dari Gambar 5.3 terlihat bahwa tidak terdapat nilai yang berada di luar batas kontrol (out of control), sehingga data dimensi tinggi mata berdiri adalah seragam. 3. Untuk dimensi Tinggi Bahu Berdiri (TBB) : BKA = 141,73 + 2 (4,46) = 150,66 BKB = 141,73 - 2 (4,46) = 132,80 Peta kontrol untuk dimensi Tinggi Bahu Berdiri (TBB) dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
PETA KONTROL DIMENSI TINGGI BAHU BERDIRI (TBB) 155
DATA TBB
150 145
TBB
140
RATA-RATA
135
BKA
130
BKB
125 120 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 OPERATOR
Gambar 5.4 Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Bahu Berdiri (TBB) Dari Gambar 5.4 terlihat bahwa tidak terdapat nilai yang berada di luar batas kontrol (out of control), sehingga data dimensi tinggi bahu berdiri adalah seragam. 4. Untuk dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB) : BKA = 104,05 + 2 (3,73) = 111,51 BKB = 104,05 - 2 (3,73) = 96,58 Peta kontrol untuk dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB) dapat dilihat pada Gambar 5.5. PETA KONTROL DIMENSI TINGGI SIKU BERDIRI (TSB) 115
DATA TSB
110 TSB
105
RATA-RATA
100
BKA
95
BKB
90 85 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 OPERATOR
Gambar 5.5 Peta Kontrol Untuk Dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB)
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Dari Gambar 5.5 terlihat bahwa tidak terdapat nilai yang berada di luar batas kontrol (out of control), sehingga data dimensi tinggi siku berdiri adalah seragam. 5. Untuk dimensi Jangkauan Tangan (JT) : BKA = 81,41 + 2 (4,03) = 89,47 BKB = 81,41 - 2 (4,03) = 73,35 Peta kontrol untuk dimensi Jangkauan Tangan (JT) dapat dilihat pada Gambar 5.6.
DATA JT
PETA KONTROL DIMENSI JANGKAUAN TANGAN (JT) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
JT RATA-RATA BKA BKB
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 OPERATOR
Gambar 5.6 Peta Kontrol Untuk Dimensi Jangkauan Tangan (JT) Dari Gambar 5.6 terlihat bahwa terdapat nilai yang berada diluar batas kontrol (out of control) yaitu 90 sehingga data dimensi jangkauan tangan tidak seragam. Data yang out of control akan direvisi ulang untuk mendapatkan keseragaman data. 6. Untuk dimensi Rentangan Tangan (RT) : BKA = 171,03 + 2 (6,43) = 183,90 BKB = 171,03 - 2 (6,43) = 158,16
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Peta kontrol untuk dimensi Rentangan Tangan (RT) dapat dilihat pada Gambar 5.7.
DATA RT
PETA KONTROL DIMENSI RENTANGAN TANGAN (RT) 190 185 180 175 170 165 160 155 150 145 140
JT RATA-RATA BKA BKB
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 OPERATOR
Gambar 5.7 Peta Kontrol Untuk Dimensi Rentangan Tangan (RT) Dari Gambar 5.7 terlihat bahwa terdapat nilai yang berada diluar batas kontrol (out of control) yaitu 157,5 sehingga data dimensi rentangan tangan tidak seragam. Data yang out of control akan direvisi ulang untuk mendapatkan keseragaman data. Untuk memperjelas hasil perhitungan uji keseragaman data terlihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Perhitungan Uji Keseragaman Data No
Dimensi
BKA
Xmax
BKB
Xmin
Data Out Of Control
Keterangan
1
TBT
180,28
181
158,21
159
181
Tidak seragam
2
TMB
166,77
165
148,12
149
-
Seragam
3
TBB
150,66
150,5
132,80
134
-
Seragam
4
TSB
111,51
111,5
96,58
97,5
-
Seragam
5
JT
89,47
90
73,35
74
90
Tidak seragam
6
RT
183,90
182
158,16
157,5
157,5
Tidak seragam
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Data yang berada di luar batas kontol (out of control) akan direvisi ulang untuk mendapatkan keseragaman data. Maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : −
x=
∑x
i
− xd
n − nd
Keterangan : ∑ Xi = Jumlah pengamatan ke-i n
= Jumlah pengamatan
Xd = Data yang out of control nd = Jumlah data yang out of control Berikut ini adalah perhitungan revisi ulang uji keseragaman data dari masing-masing dimensi tubuh operator yang akan dihitung. 1. Untuk data Tinggi Berdiri Tegak (TBT) −
X =
σx =
5077,5 − 181 = 168,84 30 − 1 (171,5 − 168,84) 2 + (159 − 168,84) 2 + . . . + (170,5 − 168,84) 2 29 − 1
= 5,13 Xmax = 178 cm Xmin = 159 cm BKA = 168,84 + 2 (5,13) = 179,12 BKB = 168,84 - 2 (5,13) = 158,56
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Peta kontrol untuk dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) dapat dilihat pada Gambar 5.8. PETA KONTROL REVISI I DIMENSI TINGGI BERDIRI TEGAK (TBT) 185
DATA TBT
180 175
TBT
170
RATA-RATA
165
BKA
160
BKB
155 150 145 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 OPERATOR
Gambar 5.8. Peta Kontrol Revisi Untuk Dimensi Tinggi Berdiri Tegak (TBT) Dari Gambar 5.8 terlihat bahwa tidak terdapat nilai yang berada di luar batas kontrol (out of control) sehingga direvisi untuk data dimensi tinggi berdiri tegak adalah seragam. 2. Untuk data Jangkauan Tangan (JT) −
X =
σx =
2442,5 − 90 = 81,12 30 − 1
(78,5 − 81,12) 2 + (76,5 − 81,12) 2 + . . . + (81 − 81,12) 2 29 − 1
= 3,75 Xmax = 88,5 cm Xmin = 74 cm BKA = 81,12 + 2 (3,75) = 88,63 BKB = 81,12 - 2 (3,75) = 73,61 Peta kontrol untuk dimensi Jangkauan Tangan (JT) dapat dilihat pada Gambar 5.9. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
DATA JT
PETA KONTROL REVISI I DIMENSI JANGKAUAN TANGAN(JT) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
JT RATA-RATA BKA BKB
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 OPERATOR
Gambar 5.9 Peta Kontrol Revisi Untuk Dimensi Jangkauan Tangan (JT) Dari Gambar 5.9 terlihat bahwa tidak terdapat nilai yang berada di luar batas kontrol (out of control) sehingga direvisi untuk data dimensi Jangkauan Tangan adalah seragam. 3. Untuk data Rentangan Tangan (RT) −
X =
σx =
5131 − 157,5 = 171,5 30 − 1
(174 − 171,5) 2 + (161,5 − 171,5) 2 + . . . + (171 − 171,5) 2 29 − 1
= 6,00 Xmax = 182 cm Xmin = 161 cm BKA = 171,5 + 2 (6,00) = 183,51 BKB = 171,5 - 2 (6,00) = 159,48 Peta kontrol untuk dimensi Rentangan Tangan (RT) dapat dilihat pada Gambar 5.10.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
DATA RT
PETA KONTROL REVISI I DIMENSI RENTANGAN TANGAN (RT) 190 185 180 175 170
RT RATA-RATA
165 160 155 150 145
BKA BKB
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 OPERATOR
Gambar 5.10 Peta Kontrol Revisi Untuk Dimensi Rentangan Tangan (RT) Dari Gambar 5.10 terlihat bahwa tidak terdapat nilai yang berada di luar batas kontrol (out of control) sehingga direvisi untuk data dimensi Rentangan Tangan adalah seragam. Untuk memperjelas hasil perhitungan revisi uji keseragaman data terlihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Hasil Perhitungan Revisi Uji Keseragaman Data No
Dimensi
BKA
Xmax
BKB
Xmin
Data Out Of Control
Keterangan
1
TBT
179,12
178
158,56
159
-
Seragam
2
JT
88,63
88,5
73,61
74
-
Seragam
3
RT
183,51
182
159,48
161
-
Seragam
5.2.5. Uji Normal Dengan Kolmogorov Smirnov Test Uji kesesuaian antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan, yang tidak memerlukan anggapan tertentu tentang bentuk distribusi populasi dari mana sampel diambil, disamping dengan menggunakan uji chiWinda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
square dapat juga digunakan uji Kolmogrov Smirnov. Suatu alternatif dari uji kesesuain ini dikemukan oleh A. Kolmogorov dan NV. Smirnov matematisi bangsa rusia yang melakukan dasar teoritis dari alternatif uji kesesuian. Dalam uji kolmogorov smirnov yang diperbandingkan adalah distribusi frekuensi komulatif yang diharapkan. Adapun langkah – langkah yang perlu dalam pengujian adalah : 1. Data hasil pengamatan disusun dimulai dari nilai pengamatan terkecil sampai dengan nilai pengamatan terbesar. 2. Nilai – nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi frekuensi komulatif relatif, dan dinotasikan dengan Fa ( X ). 3. Hitung nilai Z dengan rumus :
Z=
Xi − X
σ
Keterangan : Xi = Data Ke – i
X = Nilai Rata – rata
σ = Standar Deviasi 4. Hitung distribusi frekuensi komulatif teoritis (berdasarkan kurva normal) dan dinotasikan dengan Fe ( X ). 5. Ambil selisih antara Fa(X) dengan Fe(X) 6. Ambil angka selisih maksimum dan notasikan dengan D. D = Max Fa( X ) − Fe( X ) 7.
Bandingkan nilai D yang diperoleh dengan nilai Dα dari Tabel Uji Kolmogorov smirnov.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Kriteria Pengambilan Keputusan adalah : Ho diterima apabila D
D α Uji hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Data tidak berdistribusi normal Hi : Data berdistribusi normal Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Tinggi Berdiri Tegak (TBT) dapat dilihat pada Tabel. 5.7. Tabel 5.7. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Tinggi Berdiri Tegak No.
TBT (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
1
159
0,0345
-1,9156
0,0277
0,0068
2
160
0,069
-1,721
0,0426
0,0263
3
161
0,1034
-1,5264
0,0635
0,04
4
163
0,1379
-1,1373
0,1277
0,0102
5
163
0,1724
-1,1373
0,1277
0,0447
6
164
0,2069
-0,9427
0,1729
0,034
7
164
0,2414
-0,9427
0,1729
0,0685
8
165,5
0,2759
-0,6508
0,2576
0,0183
9
166
0,3103
-0,5535
0,2899
0,0204
10
166
0,3448
-0,5535
0,2899
0,0549
11
166,5
0,3793
-0,4563
0,3241
0,0552
12
167
0,4138
-0,359
0,3598
0,054
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
13
168
0,4483
-0,1644
0,4347
0,0136
14
169
0,4828
0,0302
0,512
0,0293
15
169,5
0,5172
0,1275
0,5507
0,0335
16
170
0,5517
0,2248
0,5889
0,0372
17
170
0,5862
0,2248
0,5889
0,0027
18
170,5
0,6207
0,3221
0,6263
0,0056
Tabel 5.7. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Tinggi Berdiri Tegak (Lanjutan) No.
TBT (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
19
171,5
0,6552
0,5166
0,6973
0,0421
20
172
0,6897
0,6139
0,7304
0,0407
21
172
0,7241
0,6139
0,7304
0,0062
22
173
0,7586
0,8085
0,7906
0,032
23
173
0,7931
0,8085
0,7906
0,0025
24
173
0,8276
0,8085
0,7906
0,037
25
174
0,8621
1,0031
0,8421
0,02
26
175
0,8966
1,1977
0,8845
0,0121
27
176
0,931
1,3922
0,9181
0,013
28
177
0,9655
1,5868
0,9437
0,0218
29
178
1
1,7814
0,9626
0,0374
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Uji Normal dilakukan dengan menggunakan α = 0.05 maka dengan menggunakan hipotesis : 1. Ho : Data berdistribusi Normal 2. Hi : Data tidak berdistibusi Normal Karena nilai D =│Fa (X) – Fe (x)│≤ Dα dimana nilai D=│Fa(X) – Fe(x)│= 0,0685 sedangkan Dα ( untuk N = 29) = 0,25 , maka Ho diterima atau dengan kata lain datanya berdistribusi normal.
Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Tinggi Mata Berdiri (TMB) dapat dilihat pada Tabel. 5.8. Tabel 5.8. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Tinggi Mata Berdiri No.
TMB (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
1
149
0,0333
-1,812
0,035
0,0017
2
149,5
0,0667
-1,7048
0,0441
0,0225
3
151
0,1
-1,3831
0,0833
0,0167
4
151,5
0,1333
-1,2759
0,101
0,0323
5
152
0,1667
-1,1687
0,1213
0,0454
6
152,5
0,2
-1,0615
0,1442
0,0558
7
153,5
0,2333
-0,847
0,1985
0,0348
8
154
0,2667
-0,7398
0,2297
0,037
9
154,5
0,3
-0,6326
0,2635
0,0365
10
155
0,3333
-0,5254
0,2997
0,0337
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
11
155
0,3667
-0,5254
0,2997
0,067
12
155
0,4
-0,5254
0,2997
0,1003
13
155,5
0,4333
-0,4181
0,3379
0,0954
14
157
0,4667
-0,0965
0,4616
0,0051
15
157
0,5
-0,0965
0,4616
0,0384
16
158,5
0,5333
0,2252
0,5891
0,0557
17
159
0,5667
0,3324
0,6302
0,0635
18
159
0,6
0,3324
0,6302
0,0302
Tabel 5.8. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Tinggi Mata Berdiri (TMB) (Lanjutan) No.
TMB (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
19
159
0,6333
0,3324
0,6302
0,0031
20
159
0,6667
0,3324
0,6302
0,0365
21
159,5
0,7
0,4396
0,6699
0,0301
22
161,5
0,7333
0,8685
0,8074
0,0741
23
162
0,7667
0,9757
0,8354
0,0687
24
162,5
0,8
1,0829
0,8606
0,0606
25
163
0,8333
1,1901
0,883
0,0497
26
163
0,8667
1,1901
0,883
0,0163
27
163
0,9
1,1901
0,883
0,017
28
163,5
0,9333
1,2973
0,9027
0,0306
29
164
0,9667
1,4046
0,9199
0,0467
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
30
165
1
1,619
0,9473
0,0527
Uji Normal dilakukan dengan menggunakan α = 0.05 maka dengan menggunakan hipotesis : 1. Ho : Data berdistribusi Normal 2. Hi : Data tidak berdistibusi Normal Karena nilai D =│Fa (X) – Fe (x)│≤ Dα dimana nilai D=│Fa(X) – Fe(x)│= 0,1003 sedangkan Dα ( untuk N = 30) = 0,24 , maka Ho diterima atau dengan kata lain datanya berdistribusi normal. Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Tinggi Bahu Berdiri (TBB) dapat dilihat pada Tabel. 5.9. Tabel 5.9. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Tinggi Bahu Berdiri No.
TBB (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
1
134
0,0333
-1,7324
0,0416
0,0083
2
134
0,0667
-1,7324
0,0416
0,0251
3
136,5
0,1
-1,1724
0,1205
0,0205
4
136,5
0,1333
-1,1724
0,1205
0,0128
5
137
0,1667
-1,0604
0,1445
0,0222
6
137,5
0,2
-0,9483
0,1715
0,0285
7
138
0,2333
-0,8363
0,2015
0,0319
8
138,5
0,2667
-0,7243
0,2344
0,0322
9
139
0,3
-0,6123
0,2702
0,0298
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
10
140
0,3333
-0,3883
0,3489
0,0156
11
140
0,3667
-0,3883
0,3489
0,0178
12
140
0,4
-0,3883
0,3489
0,0511
13
140,5
0,4333
-0,2763
0,3912
0,0422
14
141
0,4667
-0,1643
0,4348
0,0319
15
141
0,5
-0,1643
0,4348
0,0652
16
141
0,5333
-0,1643
0,4348
0,0986
17
141,5
0,5667
-0,0523
0,4792
0,0875
18
141,5
0,6
-0,0523
0,4792
0,1208
Tabel 5.9. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Tinggi Bahu Berdiri (Lanjutan) No.
TBB (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
19
142,5
0,6333
0,1717
0,5682
0,0652
20
143
0,6667
0,2838
0,6117
0,055
21
144
0,7
0,5078
0,6942
0,0058
22
145
0,7333
0,7318
0,7679
0,0345
23
145
0,7667
0,7318
0,7679
0,0012
24
145
0,8
0,7318
0,7679
0,0321
25
145,5
0,8333
0,8438
0,8006
0,0327
26
147,5
0,8667
1,2918
0,9018
0,0351
27
148
0,9
1,4039
0,9198
0,0198
28
148
0,9333
1,4039
0,9198
0,0135
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
29
150,5
0,9667
1,9639
0,9752
0,0086
30
150,5
1
1,9639
0,9752
0,0248
Uji Normal dilakukan dengan menggunakan α = 0.05 maka dengan menggunakan hipotesis : 1. Ho : Data berdistribusi Normal 2. Hi : Data tidak berdistibusi Normal Karena nilai D =│Fa (X) – Fe (x)│≤ Dα dimana nilai D=│Fa(X) – Fe(x)│= 0,1208 sedangkan Dα ( untuk N = 30) = 0,24 , maka Ho diterima atau dengan kata lain datanya berdistribusi normal. Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Tinggi Siku Berdiri (TSB) dapat dilihat pada Tabel. 5.10. Tabel 5.10. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Tinggi Siku Berdiri No.
TSB (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
1
97,5
0,0333
-1,7556
0,0396
0,0062
2
99
0,0667
-1,3536
0,0879
0,0213
3
99
0,1
-1,3536
0,0879
0,0121
4
99
0,1333
-1,3536
0,0879
0,0454
5
99
0,1667
-1,3536
0,0879
0,0787
6
101
0,2
-0,8175
0,2068
0,0068
7
101
0,2333
-0,8175
0,2068
0,0265
8
101
0,2667
-0,8175
0,2068
0,0598
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
9
101,5
0,3
-0,6835
0,2472
0,0528
10
102
0,3333
-0,5495
0,2913
0,042
11
102
0,3667
-0,5495
0,2913
0,0753
12
102
0,4
-0,5495
0,2913
0,1087
13
103
0,4333
-0,2814
0,3892
0,0441
14
103
0,4667
-0,2814
0,3892
0,0775
15
103,5
0,5
-0,1474
0,4414
0,0586
16
104,5
0,5333
0,1206
0,548
0,0147
17
104,5
0,5667
0,1206
0,548
0,0187
18
105
0,6
0,2546
0,6005
0,0005
Tabel 5.10. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Tinggi Siku Berdiri (TSB) (Lanjutan) No.
TSB (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
19
105
0,6333
0,2546
0,6005
0,0328
20
105,5
0,6667
0,3886
0,6512
0,0154
21
106,5
0,7
0,6567
0,7443
0,0443
22
107
0,7333
0,7907
0,7854
0,0521
23
107
0,7667
0,7907
0,7854
0,0188
24
107,5
0,8
0,9247
0,8224
0,0224
25
108
0,8333
1,0587
0,8551
0,0218
26
108,5
0,8667
1,1927
0,8835
0,0168
27
109
0,9
1,3267
0,9077
0,0077
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
28
109
0,9333
1,3267
0,9077
0,0256
29
109,5
0,9667
1,4608
0,928
0,0387
30
111,5
1
1,9968
0,9771
0,0229
Uji Normal dilakukan dengan menggunakan α = 0.05 maka dengan menggunakan hipotesis : 1. Ho : Data berdistribusi Normal 2. Hi : Data tidak berdistibusi Normal Karena nilai D =│Fa (X) – Fe (x)│≤ Dα dimana nilai D=│Fa(X) – Fe(x)│= 0,1087 sedangkan Dα ( untuk N = 30) = 0,24 , maka Ho diterima atau dengan kata lain datanya berdistribusi normal. Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Jangkauan Tangan (JT) dapat dilihat pada Tabel. 5.11. Tabel 5.11. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Jangkauan Tangan No.
JT (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
1
74
0,0345
-1,8963
0,029
0,0055
2
74
0,069
-1,8963
0,029
0,04
3
76,5
0,1034
-1,2305
0,1093
0,0058
4
77,5
0,1379
-0,9642
0,1675
0,0295
5
78
0,1724
-0,831
0,203
0,0306
6
78
0,2069
-0,831
0,203
0,0039
7
78,5
0,2414
-0,6979
0,2426
0,0012
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
8
79
0,2759
-0,5647
0,2861
0,0103
9
79
0,3103
-0,5647
0,2861
0,0242
10
79
0,3448
-0,5647
0,2861
0,0587
11
79
0,3793
-0,5647
0,2861
0,0932
12
79
0,4138
-0,5647
0,2861
0,1277
13
80,5
0,4483
-0,1653
0,4344
0,0139
14
80,5
0,4828
-0,1653
0,4344
0,0484
15
81
0,5172
-0,0321
0,4872
0,0301
16
81
0,5517
-0,0321
0,4872
0,0645
17
81,5
0,5862
0,101
0,5402
0,046
18
81,5
0,6207
0,101
0,5402
0,0805
Tabel 5.11. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Jangkauan Tangan (Lanjutan) No.
JT (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
19
82,5
0,6552
0,3673
0,6433
0,0119
20
83
0,6897
0,5005
0,6916
0,002
21
83
0,7241
0,5005
0,6916
0,0325
22
84
0,7586
0,7668
0,7784
0,0198
23
84
0,7931
0,7668
0,7784
0,0147
24
84
0,8276
0,7668
0,7784
0,0492
25
85
0,8621
1,0331
0,8492
0,0129
26
86
0,8966
1,2994
0,9031
0,0065
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
27
87
0,931
1,5657
0,9413
0,0103
28
88
0,9655
1,832
0,9665
0,001
29
88,5
1
1,9651
0,9753
0,0247
Uji Normal dilakukan dengan menggunakan α = 0.05 maka dengan menggunakan hipotesis : 1. Ho : Data berdistribusi Normal 2. Hi : Data tidak berdistibusi Normal Karena nilai D =│Fa (X) – Fe (x)│≤ Dα dimana nilai D=│Fa(X) – Fe(x)│= 0,1277 sedangkan Dα ( untuk N = 29) = 0,25 , maka Ho diterima atau dengan kata lain datanya berdistribusi normal. Perhitungan Uji kolmogorov Smirnov Rentangan Tangan (RT) dapat dilihat pada Tabel. 5.12. Tabel 5.12. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Rentangan Tangan No.
RT (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
1
161
0,0345
-1,7474
0,0403
0,0058
2
161,5
0,069
-1,6642
0,048
0,0209
3
163
0,1034
-1,4146
0,0786
0,0248
4
163
0,1379
-1,4146
0,0786
0,0593
5
164,5
0,1724
-1,1649
0,122
0,0504
6
166
0,2069
-0,9153
0,18
0,0269
7
166
0,2414
-0,9153
0,18
0,0614
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
8
167
0,2759
-0,7489
0,227
0,0489
9
167,5
0,3103
-0,6657
0,2528
0,0575
10
168,5
0,3448
-0,4993
0,3088
0,036
11
169
0,3793
-0,416
0,3387
0,0406
12
170
0,4138
-0,2496
0,4014
0,0124
13
171
0,4483
-0,0832
0,4668
0,0186
14
171
0,4828
-0,0832
0,4668
0,0159
15
171,5
0,5172
0
0,5
0,0172
16
173
0,5517
0,2496
0,5986
0,0468
17
173
0,5862
0,2496
0,5986
0,0124
18
173,5
0,6207
0,3328
0,6304
0,0097
Tabel 5.12. Perhitungan Uji Kolmogorov Smirnov Data Rentangan Tangan (Lanjutan) No.
RT (X)
Fa (X)
Z
Fe (X)
D =│Fa (X) – Fe (X)│
19
174
0,6552
0,416
0,6613
0,0061
20
174
0,6897
0,416
0,6613
0,0283
21
175,5
0,7241
0,6657
0,7472
0,0231
22
176
0,7586
0,7489
0,773
0,0144
23
177
0,7931
0,9153
0,82
0,0269
24
177
0,8276
0,9153
0,82
0,0076
25
177,5
0,8621
0,9985
0,841
0,0211
26
179
0,8966
1,2481
0,894
0,0025
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
27
180
0,931
1,4146
0,9214
0,0096
28
181,5
0,9655
1,6642
0,952
0,0136
29
182
1
1,7474
0,9597
0,0403
Uji Normal dilakukan dengan menggunakan α = 0.05 maka dengan menggunakan hipotesis : 1. Ho : Data berdistribusi Normal 2. Hi : Data tidak berdistibusi Normal Karena nilai D =│Fa (X) – Fe (x)│≤ Dα dimana nilai D=│Fa(X) – Fe(x)│= 0,0614 sedangkan Dα ( untuk N = 29) = 0,25 , maka Ho diterima atau dengan kata lain datanya berdistribusi normal.
5.2.6. Perhitungan Persentil Untuk penerapan data Antropometri ini, pemakaian distribusi normal umum diterapkan. Dengan persentil, maka yang dimaksudkan disini adalah suatu nilai yang menunjukkan persentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran dibawah nilai tersebut Dalam menentukan pengukuran ini digunakan sampel sebanyak 30 orang dan selanjutnya ditentukan nilai persentilnya yaitu dengan menggunakan persentil 95. Dalam perancangan alat bentu berupa pinjakan kaki dan meja penyablonan ada beberapa dimensi yang perlu diperhitungkan persentilnya. Berikut ini adalah perhitungan nilai persentil 95 dari masing-masing dimensi tubuh operator. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
1. Tinggi Berdiri Tegak (TBT) Persentil 95
= Χ + 1.645 σx = 169,25 + 1,645 (5,51) = 178,31
2. Tinggi Mata Berdiri (TMB) Persentil 95
= Χ + 1.645 σx = 157,45 + 1,645 (4,66) = 165,11
3. Tinggi Bahu Berdiri (TBB) Persentil 95
= Χ + 1.645 σx = 141,73 + 1,645 (4,46) = 149,06
4. Tinggi Siku Berdiri (TSB) Persentil 95
= Χ + 1.645 σx = 104,05 + 1,645 (3,73) = 110,18
5. Jangkauan Tangan (JT) Persentil 95
= Χ + 1,645 σx = 81,41 + 1,645 (4,03) = 88,03
6. Rentangan Tangan (RT) Persentil 95
= Χ + 1,645 σx = 171,03 + 1,645 (6,43)
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
= 181,60
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH
6.1.
Analisa Proses Kegiatan dan Postur Tubuh
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Dari hasil pengolahan data maka proses kegiatan operator yang dibentuk di bagian pengepakan jumbo bag mengalami perubahan dengan adanya usulan dan tambahan fasilitas baru yang berupa meja penyablonan dan pijakan kaki atau anak tangga dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip antropometri dengan menggunakan persentil 95 sehingga postur tubuh lebih ergonomis. Untuk usulan proses kegiatan operator di bagian penyablonan jumbo bag tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Usulan Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Penyablonan Jumbo Bag
No
1
Postur Tubuh
Usulan Postur
Sebelumnya
Tubuh
Uraian Proses Kegiatan Operator
Mengambil
bahan-bahan
yang
diperlukan
Berjalan, berdiri dan Berjalan, berdiri dan
untuk kegiatan penyablonan seperti tinta sablon
(stencil
pencampur meletakkannya
system
tinta di
ink)
dan
cairan
(conditioner)
dan
meja
membungkuk
membungkuk
penyablonan.
Sementara untuk kertas marking (stencil board) dan roll sablon (replacement rolls) Tabel 6.1. Usulan Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Penyablonan Jumbo Bag (Lanjutan)
No
Postur Tubuh
Usulan Postur
Sebelumnya
Tubuh
Uraian Proses Kegiatan Operator
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
sudah tersedia di meja penyablonan. 2
Mengambil 1 bal jumbo bag dari tempat
Berjalan, berdiri dan
Berjalan, berdiri
penyimpanan dan meletakkannya di atas meja
membungkuk
dan membungkuk
Berdiri dan
Berdiri
penyablonan 3
Mencampurkan
tinta
sablon
dengan
conditioner dalam satu wadah 4
Melebarkan
jumbo
bag
membungkuk di
atas
meja
penyablonan 5
Berdiri
membungkuk
Meletakkan kertas marking di atas jumbo bag dengan posisi yang sesuai
6
Berdiri dan
Berdiri dan
Berdiri
membungkuk
Mulai menyablon dengan roll sablon yang
Berdiri dan
telah dicelupkan ke dalam wadah campuran
membungkuk
Berdiri
tinta sablon dan conditioner. 7
Merapikan hasil penyablonan di atas meja.
Berdiri dan
Berdiri
membungkuk 8
Membawa
hasil
penyablonan
ke
tempat
penyimpanan sebelumnya
Berjalan, berdiri dan
Berjalan, berdiri
membungkuk
dan membungkuk
Untuk usulan uraian proses kegiatan operator di stasiun pengisian fatty acid terlihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Usulan Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Pengisian Fatty Acid Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
No
1
Mengambil pallet di tempat penyimpanan dan meletakkannya di atas timbangan.
2
Postur Tubuh
Usulan Postur
Sebelumnya
Tubuh
Berjalan,
Berjalan,
membungkuk dan
membungkuk dan
jongkok
jongkok
Uraian Proses Kegiatan Operator
Mengambil kemasan jumbo bag yang sudah disablon
di
tempat
penyimpanan
Berjalan, berdiri dan Berjalan, berdiri dan
dan
membungkuk
membungkuk
Merapikan bagian bawah kemasan jumbo bag
Membungkuk dan
Membungkuk dan
sehingga berbentuk segi empat dan kemudian
jongkok
jongkok
Berdiri dan menjinjit
Berdiri
Berdiri dan menjinjit
Berdiri
meletakkannya di atas pallet. 3
mengaitkan ujung-ujung jumbo bag ke ujungujung pallet agar jumbo bag tidak goyang pada saat pengisian fatty acid. 4
Merapikan bagian atas (mulut jumbo bag) dan mengarahkannya pada mesin penuangan fatty acid.
5
Menghidupkan
mesin
penuangan
dan
memegang mulut jumbo bag agar fatty acid tidak keluar pada saat penuangan. Tabel 6.2. Usulan Uraian Proses Kegiatan Operator di Stasiun Pengisian Fatty Acid (Lanjutan) No
Uraian Proses Kegiatan Operator
Postur Tubuh
Usulan Postur
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
6
Setelah jarum timbangan mengarah pada berat
Sebelumnya
Tubuh
Berdiri dan menjinjit
Berdiri
Berdiri dan duduk
Berdiri dan duduk
Berdiri dan menjinjit
Berdiri
Duduk
Duduk
yang diinginkan maka operator menekan tombol pada mesin untuk memberhentikan pengisian fatty acid. 7
Memindahkan jumbo bag ke timbangan digital dengan menggunakan forklift untuk lebih memastikan ketepatan berat fatty acid.
8
Menutup jumbo bag dengan menyimpulkan semua sudut jumbo bag dan mengikatnya.
9
Membawa jumbo bag dengan menggunakan forklif ke gudang penyimpanan.
Dalam 1 shift kerja, pengerjaan normal pada pengepakan jumbo bag akan menghasilkan sekitar 20 jumbo bag per hari. Postur tubuh membungkuk yang dilakukan operator dalam melaksanakan pekerjaan pengepakan jumbo bag sebanyak 11 kali, sedangkan untuk postur tubuh menjinjit sebanyak 4 kali. Sehingga dalam sehari operator melakukan pekerjaannya dengan frekuensi 220 kali untuk membungkuk dan 80 kali untuk menjinjit. Dari hasil pengolahan data didapatkan usulan fasilitas kerja berupa pijakan kaki atau anak tangga yang terbuat dari kayu dan meja penyablonan. Dengan fasilitas kerja tersebut dapat membantu operator untuk meminimalkan rasa sakit atau nyeri pada leher, punggung dan kaki yang disebabkan karena sikap kerja operator yang tidak Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
ergonomis yaitu dengan postur tubuh membungkuk dan menjinjit dengan frekuensi yang cukup tinggi. Sehingga dalam hasil akhir pengolahan data yang diperoleh postur tubuh membungkuk berkurang menjadi 120 kali dan tidak ada postur tubuh menjinjit.
6.2.
Analisa Fasilitas Kerja Dari pengolahan data yang diperoleh untuk dimensi tubuh tinggi bahu
berdiri adalah 149,066 cm ≈ 149 cm, sementara tinggi timbangan 12 cm, tinggi pallet 10 cm dan tinggi maksimal jumbo bag 170 cm, jadi totalnya adalah 192 cm. Terdapat selisih tinggi sebesar 43 cm, untuk mengatasi selisih tinggi tersebut dibuat sebuah fasilitas kerja atau alat bantu berupa pijakan kaki atau anak tangga yang terbuat dari kayu seperti yang terlihat pada Gambar 6.1. 100 cm cm
20 cm
43 cm
50
Gambar 6.1. Usulan Pijakan Kaki
Menurut Manuaba (1986), Sanders dan Mc Cormick (1987), Grandjean (1993) memberikan rekomendasi ergonomis tentang ketinggian landasan kerja Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
posisi berdiri didasarkan pada ketinggian siku berdiri. Untuk pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan kuat, tinggi landasan kerja adalah 15 – 40 cm di bawah tinggi siku berdiri. Maka untuk usulan perbaikan meja penyablonan didapat perhitungan dimensi tubuh tinggi siku berdiri adalah 110,18 cm ≈ 110 cm – 15 cm = 95 cm, jangkauan tangan adalah 88.03 ≈ 88 cm + 12 cm (selisih antara jangkauan tangan dengan jumbo bag) = 100 cm, dan untuk rentangan tangan adalah 181,60 cm ≈ 182 cm + 340 cm (Tempat meletakkan jumbo bag di sebelah kanan dan kiri) = 522 cm. Meja penyablonan yang sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 6.2.
60
cm
100 cm
65 cm
Gambar 6.2. Meja Penyablonan
Dan usulan perbaikan meja penyablon dapat dilihat pada Gambar 6.3.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
100 cm
95 cm
170 cm
182 cm
170 cm
95 cm
Gambar 6.3. Usulan Meja Penyablonan (Tampak Samping)
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
7.1.
Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis pemecahan masalah yang
dilakukan pada penelitian di PT. SOCI ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Mengurangi rasa sakit atau nyeri pada tulang belakang karena postur tubuh operator yang membungkuk dan menjinjit. Untuk postur tubuh membungkuk berkurang dari 220 kali menjadi 120 kali dan untuk postur tubuh menjinjit dari 80 menjadi tidak ada.
2.
Adanya usulan alat bantu berupa pijakan kaki atau anak tangga dan meja penyablonan yang dirancang sesuai dengan antropometri tubuh operator. Untuk ukuran pijakan kaki dengan panjang 100 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 43 cm. Dan untuk ukuran meja penyablonan panjangnya 522 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 95 cm.
3.
Pada sistem kerja sebelumnya tidak menggunakan pijakan kaki atau anak tangga dan setelah dilakukan pengamatan ada perbaikan sistem kerja yaitu dengan menambah fasilitas kerja berupa pijakan kaki berupa anak tangga dengan tinggi 43 cm dan undakan anak tangga pertama setinggi 20 cm dan anak tangga kedua setinggi 23 cm.
7.2.
Saran
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Setelah dilakukan penelitian adapun saran-saran yang dapat diberikan sebagai pertimbangan bagi perusahaan antara lain : 1.
Perusahaan harus lebih mementingkan keselamatan dan kesehatan para pekerjanya agar terciptanya tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
2.
Penelitian dapat dikembangkan lagi pada stasiun kerja yang memiliki fasilitas kerja dan belum mempertimbangkan dimensi tubuh antropometri operator.
3.
Apabila ada penelitian yang lebih lanjut sebaiknya operator dapat bekerja sama dalam memberikan data dimensi tubuh yang lain.
4.
Setelah
dilakukan
penelitian
operator
yang
menggunakan
hasil
perancangan harus memanfaatkan hasil perancangan secara optimal yakni dilakukan dengan cara yang baik sesuai dengan hasil perancangan yang ergonomis.
DAFTAR PUSTAKA Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima. Rineka Cipta. Jakarta. 2002. Liliana, Y. P, dkk. Pertimbangan Antropometri Pada Pendesain Seminar Nasional III SDM Teknologi Nuklir. Yogyakarta. 21-22 November 2007. Nurmianto, Eko. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi Kedua. Guna Widya. Jakarta. 2004. Poerwanto, Ir. Msc, dkk. Instrumentasi dan Alat Ukur. Departemen Teknik Industri. Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 2007. Santoso, Gempur. Ergonomi Manusia, Peralatan, dan Lingkungan. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta. 2004. Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta. 2005. Sutalaksana, Iftikar, dkk. Teknik Tata Cara Kerja. Departemen Teknik Industri ITB. Bandung. 1982. Tarwaka, dkk. Ergonomi : Untuk Keselamatan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Produktivitas. PT. Widya Guna. Surabaya. 2004. Walpole, Ronald E. Pengantar Statistika. Edisi Ketiga. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 1993. Wignosoebroto. Sritomo. Ergonomi Study Gerak dan Waktu. Guna Widya. Bandung. 1995.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
TABEL KETERANGAN PEDOMAN PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI POSISI BERDIRI
No. 1
Data yang Diukur Singkatan Tinggi Berdiri
TBT
Tegak
Cara Pengukuran Mengukur jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang paling atas, sementara subjek berdiri tegak dengan mata memandang lurus ke depan.
2
Tinggi Mata
TMB
Berdiri
Mengukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian dalam (dekat pangkal hidung). Subjek berdiri tegak dan memandang lurus ke depan.
3
Tinggi Bahu
TBB
Berdiri
Mengukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang menonjol pada saat subjek berdiri tegak.
4
Tinggi Siku
TSB
Berdiri
Mengukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara lengan atas dan lengan bawah. Subjek berdiri tegak dengan kedua tangan tergantung secara wajar.
5
Jangkauan Tangan
JT
Mengukur
jarak
horisontal
dari
punggung samping ujung jari tengah dan subjek berdiri tegak dengan betis, pantat
dan punggung
merapat
ke
dinding, tangan direntangkan secara horisontal ke depan. 6
Rentangan Tangan
RT
Mengukur jarak horisontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri samping ujung jari terpanjang tangan kanan. Subjek berdiri tegak dan kedua tangan
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
direntangkan horisontal ke samping sejauh mungkin.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN 2 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DI PT. SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dalam organisasi di PT. Sinar Oleochemical International adalah sebagai berikut : 1. Director Tugas-tugas : a. Memimpin dan mengurus kegiatan perusahaan sesuai dengan tujuan dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efisien perusahaan. b. Membawahi langsung Administration, Finance and Accounting Manager, Factory Manager, dan Logistic and Sales Manager. c. Menentukan manajemen yang akan diterapkan oleh perusahaan. d. Mengadakan perubahan struktur organisasi perusahaan. e. Mengadakan persetujuan ataupun penolakan terhadap kebijaksanaan bawahan. Tanggung jawab : Memberikan pertanggungjwaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya perusahaan termasuk laporan keuangan, baik laporan tahunan ataupun laporan berkala lainnya kepada pemegang saham.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
2. Administration, Finance and Accounting Manager Tugas-tugas : a. Mendistribusikan sasaran dan kebijakan perusahaan serta instruksi dari direktur yang berhubungan dengan administrasi, keuangan dan akuntansi. b. Menyusun prosedur komunikasi ke luar dan ke dalam perusahaan. c. Mengkoordinir tugas pembekuan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. Tanggung jawab : Bertanggung jawab terhadap Director. 3. Factory Manager Tugas-tugas : a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perusahaan sesuai dengan pedoman dan instruksi kerja dari Director. b. Mengatur, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan-kegiatan di pabrik. c. Merencanakan produk yang baik sesuai dengan spesifikasi yang diterapkan. Tanggung jawab : a. Bertanggung jawab terhadap Director. b. Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan operasional pabrik dan kegiatan lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
4. Logistic and Sales Manager Tugas-tugas : a. Mengatur penerimanaan dan pengeluaran bahan sesuai dengan prosedur yang berlaku. b. Mengawasi kegiatan pemasukan dan pengeluaran bahan pada gudang baik bahan baku maupuin barang jadi. c. Mengarahkan kegiatan penjualan dan pengiriman produk. Tanggung jawab : Bertanggung jawab terhadap Director. 5. Administration Departement Asisten manager Tugas-tugas : a. Mengatur penyediaan jasa-jasa administrasi yang berhubungan dengan Human Resources Department, Purchasing dan arsip personil. b. Mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta mengatur pelaksanaannya dalam perusahaan dan lembaga pendidikan yang sesuai. Tanggung jawab : Bertanggung jawab terhadap Administration, Finance and Accounting Manager. 6. Finance and Accounting Departement Asisten Manager Tugas-tugas : a. Mengatur penerimaan dan penyimpanan serta pengeluaran uang perusahaan sesuai dengan sasaran dan kebijakasanaan perusahaan. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
b. Menyusun neraca dan perhitungan rugi laba setiap bulan. c. Merencanakan anggaran pendapatan dan belanja tahunan. d. Mengkoordinir penagihan atas piutang yang timbul akibat penjualan hasil produksi serta piutang lainnya. e. Menghitung gaji karyawan. Tanggung jawab : a. Bertanggung jawab atas pengeluaran uang untuk pembiayaan usaha dan pembayaran kepada pihak lain. b. Bertanggung jawab kepada keuangan perusahaan. c. Bertanggung jawab kepada General Manager Administration, Finance and Accounting. 7. Maintenance and Engineering Departement Asisten Manager Tugas-tugas : a. Mengarahkan dan mengontrol aktivitas maintenance, dan utilitas. b. Menangani masalah yang timbul baik dalam pelaksanaan aktivitas maintenance di lapangan maupun di workshop yang tidak dapat ditangani oleh bawahan. c. Merencanakan persediaan suku cadang, sistem pemeliharaan, reparasi mesin, dan peralatan pabrik. d. Memimpin kegiatan pemeliharaan dan perbaikan semua peralatan. e. Menyusun rencana kerja Engineering. Tanggung jawab : Bertanggung jawab terhadap Factory Manager. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
8. Production Departement Asisten Manager Tugas-tugas : a. Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditetapkan. b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan. Tanggung jawab : a. Bertanggung jawab terhadap Factory Manager. b. Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan kegiatan produksi. 9. Quality Assurance Departement Asisten Manager Tugas-tugas : a. Meneliti, memeriksa, dan menganalisa mutu produk sejak dari bahan baku sampai produk jadi agar sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. b. Mengadakan roving (peninjauan langsung) dan menganalisa. Tanggung jawab : a. Bertanggung jawab terhadap Factory Manager. b. Bertanggung jawab penuh terhadap mutu produk. c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan karakteristik ISO 9002. 10. Logistic Departement Asisten Manager Tugas-tugas : a. Mengkoordinir penerimaan bahan sesuai dengan order dari perusahaan b. Membuat laporan bahan masuk. Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
c. Mengatur dan menyimpan hasil produksi yang telah siap di pasarkan. d. Melaksanakan penerimaan bahan hasil produksi sesuai dengan permintaan dari pembeli yang dilaksanakan perusahaan. Tanggung jawab : a. Bertanggung jawab terhadap Logistic and Sales Manager. b. Bertanggung jawab atas pengawasan terhadap keamanan bahan baik terhadap kuantitas maupun kualitas. 11. Sales Departement Asisten Manager Tugas-tugas : a. Melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan pengadaan bahan-bahan dan transaksi penjualan produk. b. Berusaha semaksimal mungkin untuk memperluas pangsa pasar produk perusahaan. c. Memonitor harga penjualan di pasar untuk mengambil kebijakan penentuan harga jual produk. Tanggung jawab : Bertanggung jawab terhadap Logistic and Sales Manager.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
LAMPIRAN 3 MESIN DAN PERALATAN DI PT. SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL
1.
Mesin Produksi Adapun mesin-mesin yang digunakan di PT. Sinar Oleochemical
International, yaitu: 1. Kode
: P-701 (Pompa)
Kegunaan
: Untuk memompa Alumunium Sulfat (Al2O4)
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
2. Kode
: 1 buah
: P-702 (Pompa)
Kegunaan
: Untuk memompa NaOH
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 91,7 l/m, Head = 15 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 3,7 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 9 A, Fasa = 3 Jumlah
: 1 buah
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
3. Kode
: P-703 (Pompa)
Kegunaan
: Untuk memompa HCl
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
4. Kode
: 1 buah
: P-712 (Pompa)
Kegunaan
: Untuk sweet water
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
5. Kode
: 1 buah
: P-721 (Pompa)
Kegunaan
: Pompa sirkulasi pertama untuk gliserin dan air
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 333,4 l/m, Head = 40 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
: 1 buah
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
6. Kode
: P-722 (Pompa)
Kegunaan
: Sirkulasi pompa kedua untuk pengolahan gliserin
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
7. Kode
: 1 buah
: P-723 (Pompa)
Kegunaan
: Sirkulasi pompa ketiga untuk pengolahan gliserin
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 91,7 l/m, Head = 15 m, Frekuensi = 50 HzDaya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
8. Kode
: 1 buah
: P-751 (Pompa)
Kegunaan
: Pompa sirkulasi untuk gliserin
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
: 1 buah
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
9. Kode
: P-751 (Pompa)
Kegunaan
: Pompa sirkulasi untuk gliserin
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 9,17 l/m, Head = 15 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
10. Kode
: 1 buah
: P-753 (Pompa)
Kegunaan
: Pompa untuk reflux raw material
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
11. Kode
: 1 buah
: P-753 (Pompa)
Kegunaan
: Pompa untuk reflux raw material
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
: 1 buah
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
12. Kode Kegunaan
: P-754 (Pompa) : Sebagai pompa refluks (umpan balik) dari RG receiver D- 752 ke kolom destilasi
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat :Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
13. Kode Kegunaan
: 1 buah
: P-761 (Pompa) : Memompakan hasil kolom bleaching yang telah ditampung pada receiver bleacing RG
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
14. Kode Kegunaan
: 1 buah
: P-771 (Pompa) : Memompakan RG dari service tank ke kolom kation dan kolom bleaching
Buatan
: Hitachi Zosen
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
15. Kode
: 1 buah
: P-772 (Pompa)
Kegunaan
: Untuk mengalirkan air ke kolom kation
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 91,7 l/m, Head = 15 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 3,7 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
16. Kode Kegunaan
: 1 buah
: P-773 (Pompa) : Untuk memompakan NaCl dari service tank ke kolom anion
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 91,7 l/m, Head = 15 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 3,7 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
: 1 buah
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
17. Kode
: P-781 (Pompa)
Kegunaan
: Pompa pengumpan untuk final evaporation
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 333,4 l/m, Head = 40 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 3,7 Kw, Tegangan = 380 V, A us = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
18. Kode Kegunaan
: 1 buah
: P-782 (Pompa) : Pompa pengumpan hasil seperator I ke final evaporation reboiler II (apabila % kadar airnya masih tinggi dan ke final evaporation reboiler II apabila kadar airnya sudah rendah)
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 40 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
19. Kode Kegunaan
: 1 buah
: P-783 (Pompa) : Pompa pengumpan hasil seperator I ke final evaporation reboiler II (apabila % kadar airnya masih tinggi dan ke
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
final evaporation reboiler II apabila kadar airnya sudah rendah Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
20. Kode
: 1 buah
: P-784 (Pompa)
Kegunaan
: Untuk memompakan produk
Buatan
: Hitachi Zosen
Spesifikasi alat : Putaran = 170 rpm, Kapasitas = 1417 l/m, Head = 50 m, Frekuensi = 50 Hz, Daya = 11 Kw, Tegangan = 380 V, Arus = 23 A, Fasa = 3 Jumlah
2.
: 1 buah
Peralatan (Equipment) Adapun peralatan-peralatan yang digunakan di PT. Sinar Oleochemical
International, yaitu: 1. Kode
: D-711 (Oil Seperator)
Kegunaan
: Memisahkan oil pada sweet water
Buatan
: Hitachi Sozen
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Spesifikasi alat : Kapasitas = 14,2 m3/jam, Diameter = 2500-5000 mm, Tinggi = 1200 mm Jumlah
2. Kode Kegunaan
: 1 buah
: T-701 (Alumunium Tank) : Tangki tempat penyimpanan Alumunium Sulfat (Al2SO4)
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Kapasitas = 40 m3/jam, Diameter = 5400 mm, Tinggi = 8400 mm Jumlah
3. Kode Kegunaan
: 1 buah
: D-712 (Drum Koagulasi) : Drum pertama untuk pembekuan zat asam pada air buangan
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Kapasitas = 1,2 m3/jam, Diameter 1000 mm, Tinggi = 1500 mm Jumlah
4. Kode Kegunaan
: 1 buah
T-702 (NaOH Tank) : Tangki penyimpanan NaOH
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Kapasitas = 40 m3/jam, Diameter = 5400 mm, Tinggi = 8400 mm Jumlah
5. Kode
: 1 buah
: T-703 (HCL Tank)
Kegunaan
: Tangki penyimpanan HCl
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Kapasitas = 0,96 m3/jam, Diameter = 5400 mm, Tinggi = 8400 mm Jumlah
6. Kode
: 1 buah
: C-721 (Seperator)
Kegunaan
: Tangki penyimpanan HCl
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Kapasitas = 0,96 m3/jam, Temperatur = 170°C, Tekanan = 5 Kg/cm2 Jumlah
7. Kode
: 1 buah
: E-722 (Evaporator II)
Kegunaan
: Tempat pencampuran S8 dengan sweet water
Buatan
: Takayasu Industrial Corp.
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Spesifikasi alat : Temperatur = 200°C, Tekanan = 10 Kg/cm2 Jumlah
8. Kode
: 1 buah
: E-724 (Pre-Condenser)
Kegunaan
: Pengembunan sisa buangan dari evaporator
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 80°C, Tekanan = 5 Kg/cm2 Jumlah
9. Kode
: 1 buah
: E-725 (Plate Heat Exchanger)
Kegunaan
: Untuk memanaskan sisa buangan dari evaporator
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 80°C, Tekanan = 5 Kg/cm2 Jumlah
10. Kode
: 1 buah
: T-721 A/B (Tank)
Kegunaan
: Untuk menyimpan hasil proses evaporasi pertama
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Volume = 55/45 m3 Jumlah
11. Kode
: 1 buah
: E-751 A/B (Pre-Heater)
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Kegunaan
: Pemanas gliserin
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 200°C, Tekanan = 10 Kg/cm2 Jumlah
12. Kode
: 2 buah
: C-752 (Destilation Column)
Kegunaan
: Kolom tempat penyulingan gliserin
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 250°C, Tekanan = 1,9 Kg/cm2, Volume = 59,9 m3 Jumlah
13. Kode
: 1 buah
: C-762 (Bleaching Column)
Kegunaan
: Kolom tempat proses pemucatan
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 90°C, Tekanan = 5 Kg/cm2 Jumlah
14. Kode Kegunaan
: 1 buah
: C-753A (Heavy End Column) : Sebagai kolom destilasi yang menghasilkan materialmaterial lebih berat
Buatan
: Hitachi Sozen
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Spesifikasi alat : Temperatur = 250°C, Tekanan = 5 Kg/cm2, Volume = 3,2 m3 Jumlah
15. Kode Kegunaan
: 1 buah
: C-753B (Heavy End Column) : Sebagai kolom destilasi yang menghasilkan materialmaterial lebih berat
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 250°C, Tekanan = 5 Kg/cm2 Jumlah
16. Kode Kegunaan Buatan
: 1 buah
: E-753 (Heavy End Column) : Pendingin heavy end : Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 20°C, Tekanan = 1,9 Kg/cm2 Jumlah
17. Kode Kegunaan
: 1 buah
: D-752 (RG Receiver) : Penerima atau penampung RG dan hasil dari kolom destilasi
Buatan
: Hitachi Sozen
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Spesifikasi alat : Temperatur = 150°C, Tekanan = 1,9 Kg/cm2, Volume = 0,5 m3 Jumlah 18. Kode Kegunaan
: 1 buah : D-751 (DG Receiver) : Penerima atau penampung DG dan hasil dari kolom destilasi
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 120°C, Tekanan = 1,9 Kg/cm2, Volume = 0,5 m3 Jumlah
19. Kode Kegunaan Buatan
: 1 buah
: D-775 (NaCl Service Tank) : Tempat pengadukan NaCL dengan sweet water : Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Volume = 40 m3 Jumlah
20. Kode
: 1 buah
: T-771 (Service Tank)
Kegunaan
: Tempat penyimpanan RG
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Volume = 20 m3 Jumlah
: 1 buah
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
21. Kode
: C-771 (Cotonic Column)
Kegunaan
: Kolom yang memakai resin kation
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 70°C, Tekanan = 4 Kg/cm2, Volume = 1 m3 Jumlah
22. Kode Kegunaan Buatan
: 1 buah
: C-772 (Anionic Column) : Kolom yang memakai resin anion : Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 70°C, Tekanan = 4 Kg/cm2, Volume = 3,4 m3 Jumlah
23. Kode
: 1 buah
: C-773 (Mixed Column)
Kegunaan
: Kolom campuran antara resin anion dengan resin kation
Buatan
: Hitachi Sozen
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Spesifikasi alat : Temperatur = 70°C, Tekanan = 4 Kg/cm2, Volume = 1,8 m3 Jumlah
24. Kode Kegunaan
: 1 buah
: D-772 (NaOH Service Tank) : Tangki tempat pencampuran NaOH dengan gliserin pada kolom anionik
Buatan
: Hitachi Sozen
Spesifikasi alat : Temperatur = 50°C, Tekanan = 1 Kg/cm2, Volume = 0,29 m3 Jumlah
25. Kode Kegunaan Buatan
: 1 buah
: T-781 (Final Evaporation Service Tank ) : Tempat penampungan final evaporation : Hitachi Sozen
Spesifikasi alat :Volume = 20 m3 Jumlah
26. Kode Kegunaan Buatan
: 1 buah
: E-785 (Product Cooler) : Alat yang digunakan untuk mendinginkan produk : Hitachi Sozen
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009
Spesifikasi alat : Temperatur = 100°C, Tekanan = 5 Kg/cm2 Jumlah
: 1 buah
Winda Meta Sari : Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Menggunakan Prinsip Antropometri Pada Bagian Pengepakan Di PT. Sinar Oleochemical International, 2009. USU Repository © 2009