USULAN PENELITIAN S1 IMPLEMENTASI RESTFULL WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN BERBASIS ANDROID
AGUS DWI PRAYOGO 11/323856/PA/14367
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER JURUSAN ILMU KOMPUTER & ELEKTRONIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013
HALAMAN PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN S1 IMPLEMENTASI RESTFULL WEB SERVICE PADA SISTEM INFORMASI RAWAT JALAN BERBASIS ANDROID Diusulkan oleh AGUS DWI PRAYOGO 11/323856/PA/14367 Telah disetujui, pada tanggal ............................... Pembimbing, Agus Sihabuddin, S.Si.,M.Kom Pembimbing
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu mengalami perkembangan secara pesat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi memberikan dampak terhadap pengaksesan data dan informasi yang tersedia. Salah satu perkembangan tersebut adalah teknologi mobile, khususnya sistem operasi mobile. Sistem Operasi mobile merupakan sebuah software yang bertanggung jawab untuk manajemen operasional dan penggunaan. Perkembangan sistem operasi mobile tersebut ditandai dengan munculnya smartphone berbasis operating sistem seperti BlackBerry, iPhone dan Android. Android merupakan sistem operasi mobile berbasis Linux yang menyediakan platform terbuka sehingga memberikan lebih banyak kesempatan bagi developer untuk mengembangkan dan menerbitkan aplikasi baru pada Android Market. Karena bersifat opensource, dukungan dari para developer juga relative lebih banyak disbanding platform lain. Informasi kesehatan diri begitu berharga. Pada era yang serba modern ini tetap saja informasi merupakan sesuatu yang sangat bermakna, kelengkapan dan ketersediaan informasi menentukan banyak hal mulai dari hal-‐hal mendasar hingga hal-‐ hal yang penting. Demikian juga di dalam dunia kesehatan dan kedokteran, informasi kesehatan seseorang menentukan langkah-‐langkah dan pertimbangan medis selanjutnya. Saat ini pasien cukup sulit untuk mengetahui informasi kesehatan dirinya dengan lebih detail dan akurat. Seiring meningkatnya pengguna Android di Indonesia maka kesempatan untuk menghadirkan informasi kesehatan dalam genggaman akan lebih mudah. Jika dilihat dari kedua sisi, baik itu pihak rumah sakit dan pasien, maka keduanya mendapatkan keuntungan. Rumah Sakit akan mendapatkan nilai tambah dengan hadirnya aplikasi tersebut, semakin dekat dengan pasien, dan juga bisa menjadi marketing kit untuk memajukan rumah sakit tersebut. Untuk pasien sendiri, aplikasi ini juga sangat
bermanfaat untuk bisa melihat riwayat penyakit, jadwal check up, registrasi pemeriksaan, sampai berkonsultasi dengan dokter. 1.2
Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka rumusan
masalah dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana membangun dan mengimplementasikan suatu aplikasi kesehatan mobile untuk menginformasikan data-‐ data kesehatan kepada pasien yang berbasis android. 1.3
Batasan Masalah Dengan memperhatikan luasnya cakupan sebuah sistem informasi, maka perlu
dilakukan batasan – batasan terhadap penelitian dalam pemecahan permasalahan yang ada. Batasan – batasan permasalahan tersebut adalah: a.
Penelitian ini dibagi menjadi dua aplikasi, yaitu pada sisi client dan server.
b. Untuk client dibangun pada platform Android dan menampilkan data data yang diambil dari server. c.
Pada sisi server, dibangun sebuah restfull webservice untuk saling tukar menukar data antara client dengan platform Android dan server dengan platform web.
d. Format Data yang digunakan dalam webservice adalah JSON (Javascript Object Notation). e.
Data Kesehatan diambil dari Sistem Informasi Rumah Sakit yang sudah diteliti sebelumnya.
1.4
Tujuan Penelitian Sesuai latar belakang dan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu aplikasi informasi kesehatan berbasis mobile Android untuk menghadirkan informasi kesehatan pasien yang menggambil data dari website Sistem Informasi Rumah Sakit yang sudah diteliti sebelumnya.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk mempermudah pengguna pasien yang
memiliki Android dalam mengakses informasi mengenai kesehatan merekan, seperti riwayat kunjungan, jadwal dokter, dan juga jadwal check up selanjutnya. Manfaat lain yang bisa didapatkan bagi pihak rumah sakit adalah akan memberikan nilai tambah (added value) terhadap organisasi rumah sakit itu, untuk dapat selangkah lebih maju di bidang teknologi. Selain itu rumah sakit bisa lebih dekat dengan pasien.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Plácido (2011) dalam penelitiannya tentang mempromosikan Ubiquity dan
Interoperabilitas antara Sistem Informasi Kesehatan Menggunakan Arsitektur Berbasis SOA. Penelitian ini disebutkan pentingnya informasi dalam situasi kritis, seperti pengambilan keputusan dalam kesehatan, maka pasien perlu memiliki akses informasi kesehatan, Informasinya harus dapat diandalkan dan harus dapat diakses dengan cara yang mudah dan cepat. Karya ini mengusulkan arsitektur berbasis SOA yang bertujuan untuk menjawab kebutuhan interoperabilitas antara sistem informasi kesehatan dan kebutuhan untuk informasi medis berbasis mobile (Android). Prototipe yang dibuat bertujuan untuk menyediakan informasi akurat untuk pasien berbasis smartphone, yang mudah diakses, sehingga bisa digunakan baik di dalam lembaga penyedia sistem informasi maupun untuk berkonsultasi kepada lembaga lain ketika berada diluar kota.
Wirawan (2008) dalam penelitiannya yang berjudul sistem pencatatan
perkembangan pasien rawat inap berbasis java mobile. Penelitian ini menekankan pada proses pencatatan perkembangan pasien rawat inap. Sistem ini terdiri atas dua subsitem yaitu sistem yang berbasis java mobile edition yang berjalan pada handphone dan webservice yang berjalan pada server.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Aplikasi adalah program yang dibuat oleh pemakai yang ditujukan untuk melakukan tugas khusus (Kadir, 2003). Program aplikasi ini biasa dikelompokkan menjadi 2, yaitu: a.
Program Aplikasi Serbaguna, adalah program aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai untuk melaksanakan hal-‐hal yang bersifat umum serta untuk mengotomatisasikan tugas-‐tugas individual yang bersifat berulang.
b. Program Aplikasi Spesifik, adalah program yang ditujukan untuk menangani hal-‐hal yang sangat spesifik. 3.2
Teknologi Mobile Teknologi mobile mungkin bukan istilah baru untuk zaman sekarang dimana
teknologi telah berkembang pesat. Hampir setiap orang saat ini menggunakannya, salah satunya adalah handphone, karena dirasa teknologi ini sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan bahkan saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan setiap orang. Dibalik itu semua, teknologi ini erat kaitannya dengan proses komputasi yang menjadikannya bermanfaat dalam menyelesaikan masalah maupun pekerjaan, Komputasi pada teknologi ini dapat disebut mobile computing. Mobile Computing adalah sebuah komputasi menggunakan teknologi yang tidak terhubung secara fisik, atau dalam jarak jauh atau lingkungan mobile (non statik). Alat – alat yang bisa dikatakan sebagai mobile computing cenderung portable dan mudah untuk dibawa kemana saja (Prasetyawan, 2012). 3.3
Android Android merupakan perangkat lunak mobile berbasis Linux yang dirilis oleh Google
dan komponenya terdiri dari sistem operasi, middleware serta aplikasi kunci. Android
menyediakan platform terbuka dengan alat bantu Android SDK (software Development kit) dan API sehingga memberikan kesempatan bagi developer untuk mengembangkan dan menerbitkan aplikasi baru pada Android Market (Gene, 2011). Sebagai bagian dari upaya mendorong terciptanya open standards teknologi perangkat bergerak, Google kemudian merilis sebagian besar dari kode – kode program Android dibawah Apache License, yaitu sebuah model lisensi untuk open source. Dijelaskan lebih lanjut, dengan lisensi Apache, vendor yang menggunakan platform Android dapat menambahkan ekstensi atau program tambahan yang bersifat proprietary tanpa perlu mendaftarkan ekstensi tersebut ke komunitas open source. Pada awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., yang merupakan pendatang baru pembuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian Google Inc membentuk Open Handset Alliance untuk lebih mengembangkan Android. Open Handset Alliance merupakan konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-‐Mobile, dan Nvidia. Jenis dari sistem operasi Android kemudian dijelaskan lebih lanjut dalam sebagai berikut: (http://www.mcscv.com) a.
Android versi 1.1 Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi
dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Google Mail (Gmail), dan pemberitahuan email. b.
Android versi 1.5 (Cupcake) Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan
menggunakan Android dan SDK dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth Advanced Audio Distribution Profile (A2DP), kemampuan terhubung secara otomatis ke headset bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.
c.
Android versi 1.6 (Donut) Dirilis pada September 2009 dengan menampilkan proses pencarian yang lebih
baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camrecorder dan galeri yang dintegrasikan Code Division Multiple Access (CDMA) / Evolution-‐Data Optimized (EVDO), 802.1x, Virtual Private Network (VPN), Gestures, dan Text-‐to-‐speech engine (kemampuan dial kontak). d.
Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1
(Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan user interface (UI) dengan browser baru dan dukungan HyperText Markup Language 5 (HTML5), daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital zoom, dan bluetooth 2.1. Seiring dengan semakin berkembang dan bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook. e.
Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-‐perubahan
umumnya terhadap versi – versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 Java Script engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam Secure Digital (SD) card, kemampuan WiFi hotspot portable, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market. f.
Android versi 2.3 (Gingerbread) Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-‐
perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (user
interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. g.
Android versi 3.0 (Honeycomb) Android versi 3.0 (Honeycom) dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini
mendukung ukuran layar yang lebih besar. UI pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. 3.4
SQLite SQLite disebut sebagai sebuah pustaka proses yang menerapkan severless, zero
configuration, database SQL transaksional dan merupakan proyek yang bersifat public domain. SQLite memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil serta ditulis dalam bahasa C (Hipp, 2010). Tidak seperti pada paradigma client-‐server umumnya, inti SQLite bukanlah sebuah sistem yang mandiri yang berkomunikasi dengan sebuah program, melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program secara keseluruhan, sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah melalui pemanggilan API secara langsung melalui bahasa pemrograman. Mekanisme seperti ini tentunya membawa keuntungan karena dapat mereduksi overhead, latency times, dan secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh elemen basisdata (definisi data, tabel, indeks, dan data) disimpan sebagai sebuah file. Kesederhanaan dari sisi desain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci keseluruhan file basis data pada saat sebuah transaksi dimulai. Secara default pada sistem operasi Android sudah mendukung SQLite sebagai database untuk menyimpan data-‐data yang dihasilkan dari aplikasi.
3.5
Eclipse Eclipse merupakan sebuah komunitas open source yang digunakan untuk
mengembangkan perangkat lunak dengan tujuan menghasilkan platform pemograman terbuka (Esha, 2011). Eclipse adalah suatu tools pengembangan yang digunakan untuk menciptakan aplikasi untuk suatu perangkat lunak. Eclipse dapat digunakan untuk pemrograman bahasa C++ dan Java. Eclipse memiliki beberapa alat bantu yang dapat digunakan oleh programmer untuk memulai membuat proyeknya. Pada dasarnya Eclipse merupakan SDK yang dianggap terbuka karena tidak dibatasi oleh fungsi atau bahasa pemrograman yang ingin digunakan. Eclipse digunakan untuk membangun software inofatif berstandar industri dan alat bantu beserta framework-‐nya yang membantu pekerjaan menjadi lebih mudah. 3.6
Application Progamming Interface (API)
Application Programming Interface (API) merupakan seperangkat fungsi standart
yang disediakan oleh sistem operasi atau bahasa yang digunakan ketika membangun sebuah perangkat lunak pada sistem operasi tertentu. API digunakan sebagai media interaksi dengan sistem operasi.
3.7
Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah
menjadi standart dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak (Henderi, 2007). Bahasa pemodelan UML lebih sesuai untuk pembuatan perangkat lunak dalam bahasa pemograman berorientasi objek ( C, Java, VB NET ), namun demikian tetap dapat digunakan pada bahasa pemograman procedural (Turck, 2007). UML juga diartikan sebagai suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi yang dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh
Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian, UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem. UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek Ziga yaitu : 1.
Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.
2.
Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-‐konsep yang ada di dalam aplikasi.
3.
Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects.
4.
Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects.
5.
State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.
6.
Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam
sistem. 7.
Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.
8.
Object Diagram untuk memodelkan struktur object.
9.
Component Diagram untuk memodelkan komponen object.
10. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi. Dari 10 macam diagram yang disediakan UML, ada 5 diagram akan dijadikan tool untuk memodelkan sistem dalam skripsi ini yaitu use case diagram, sequence diagram, state diagram, activity diagram, dan class diagram. 3.7 .1 Use Case Diagram Use case diagram dijelaskan untuk menunjukkan proses bisnis, aktor, dan hubungan keduanya. Hubungan antara pelaku dan proses bisnis ini menjelaskan seorang aktor dapat menggunakan fungsi tertentu dari sebuah proses bisnis (Turck, 2007). Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar.
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram NO.
SIMBOL
NAMA KOMPONEN DAN KETERANGAN Actor, merupakan peran yang berinteraksi dengan sistem bisnis. Sebagai contoh, seorang
1.
aktor bisa menjadi pelanggan, mitra bisnis, pemasok.
Association, merupakan penghubung antara aktor dan use case. Hal ini menunjukkan bahwa seorang aktor dapat menggunakan fungsionalitas
2.
tertentu dari sistem bisnis, tetapi association tidak memberikan informasi apapun tentang cara bagaimana fungsi itu digunakan Business Use Case, menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem bisnis, yang berarti itu
3.
menggambarkan fungsionalitas dari sistem bisnis yang aktor memanfaatkan, bussines use case
dijelaskan dari sudut pandang aktor
Tabel 2.2 Lanjutan Simbol Use Case Diagram Include Relationship, hubungan antara dua use case yang menandakan bahwa penggunaan use case pada sisi yang di tunjuk titik panah 4.
digunakan pada sisi yang lain. Use case yang
menunjuk use case lain, tidak bisa berdiri sendiri, artinya
use
yang
menunjuk
ini,
selalu
memerlukan use case yang di tunjuk panah. «extends»
Extend Relationship, hubungan antara dua use case yang menandakan bahwa penggunaan use
5.
case pada sisi yang di tunjuk titik panah merupakan perluasan dari use case yang menunjuk.
3.7 .2 Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan diagram yang digunakan pada tahap desain
aplikasi. Diagram ini berguna untuk menjelaskan suatu aliran dari satu class ke class yang lain secara berurutan.
Simbol yang digunakan dalam sequence diagram antara lain : (Turck, 2007) Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram NO.
SIMBOL
NAMA
Object
DESKRIPSI
Menggambarkan pos-‐pos objek
1
Object
yang pengirim dan penerima message
Message
2
Message
Message
Menggambarkan aliran pesan yang dikirim oleh pos-‐pos obyek
3.7 .3 Activity Diagram
Activity Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan
kegiatan yang berhubungan dengan rencana aliran program (diagram alur). Berbeda dengan use case diagram, dalam activity diagram jelas apakah pelaku dapat melakukan suatu proses bisnis, menggunakan secara bersama-‐sama atau secara independen satu sama lain. Tabel 2.5 Simbol Activity Diagram NO.
SIMBOL
NAMA KOMPONEN DAN KETERANGAN Initial Node, adalah titik awal dari suatu kegiatan.
1.
Suatu activity diagram dapat memiliki lebih dari satu simpul awal, dalam hal ini beberapa arus dimulai
pada awal kegiatan. Dalam activity diagrama juga memungkinkan bahwa suatu kegiatan tidak memiliki node awal, tetapi diawali oleh sebuah peristiwa (event)..
2.
Activity Final Node, menunjukkan bahwa suatu
kegiatan selesai. Sebuah activity diagram dapat memiliki lebih dari satu Activity Final Node. Action, adalah langkah individual dalam suatu kegiatan, misalnya, langkah perhitungan yang tidak
3.
didekonstruksi lebih jauh. Itu tidak selalu berarti bahwa tindakan tidak dapat dibagi lagi, tetapi dalam
4.
diagram ini tidak akan disempurnakan lebih lanjut.
Edge(ControlFlow), menggambarkan aliran kendali
kegiatan dari tiap tiap komponen
Decision Node, merupakan titik cabang kondisional. Sebuah decision node memiliki satu masukan dan
dua atau lebih output.
5.
Merge Node, mempunyai beebrapa input dan hanya mempunyai satu output.
6.
7.
Fork, Untuk percabangan flow dalam dua atau lebih flow paralel kita menggunakan fork bar, yang digambarkan sebagai garis horizontal atau vertikal tebal.
8.
Join, Untuk penggabungan dua atau lebih flow
paralel dalam satu flow kita menggunakan fork bar, yang digambarkan sebagai garis horizontal atau vertikal tebal.
3.7 .4 Class Diagram Class diagram merupakan diagram yang selalu ada dipermodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan (Turck, 2007).
Gambar 2.1 Gambar Class Diagram 3.8
Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk
mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan (Utama, 2012). Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu web site untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-‐layanan (service)
yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler. 3.8.1 Restfull
REST, singkatan bahasa Inggris dari representational state transfer atau transfer
keadaan representasi, adalah suatu gaya arsitektur perangkat lunak untuk untuk pendistibusian sistem hipermedia seperti WWW (Roy, 2005). Istilah ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 2000 pada disertasi doktoral Roy Fielding, salah seorang penulis utama spesifikasi HTTP. Istilah ini selanjutnya dipergunakan secara luas pada komunitas jaringan. 3.9
Internet Interconnection-‐networking atau yang biasa kita sebut Internet merupakan
gabungan dari seluruh jaringan komputer yang terhubung secara global dengan menggunakan internet protocol suite TCP/IP (Sidharta, 2006). Meskipun secara fisik internet merupakan interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum internet dipandang sebagai sumber daya informasi. juga menyatakan bahwa melalui internet hampir seluruh informasi seperti bisnis, hiburan, politik, dan lain sebagainya dapat diketahui. Internet pertama kali dibangun pada tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui proyek ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Tujuan pembentukan internet saat itu adalah membentuk jaringan yang mampu menghubungkan segala jenis komputer di DoD (State Departement of Defense) dengan komputer milik kontraktor militer, serta organisasi penelitian dan ilmiah di universitas (Heywood, 1996). Aplikasi yang terdapat dalam multimedia internet terdiri dari 3 kategori, antara lain pencarian, komunikasi, dan kolaborasi.
1.
Aplikasi pencarian merupakan aplikasi dimana user dapat mencari, melihat, serta
mengunduh data – data yang mereka butuhkan. 2.
Aplikasi komunikasi adalah aplikasi dimana internet menyediakan saluran yang
dapat digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi secara mudah dan cepat. 3.
Aplikasi kolaborasi pada internet misalnya pada tool kolaborasi “groupware” yang
dapat digunakan pada internet serta jaringan lainnya. 3.10 World Wide Web World Wide Web (WWW) adalah jaringan komputer dalam jumlah banyak yang dikategorikan menjadi client dan server (Sutarman, 2002). Pengertian lain yang berhubungan dengan WWW antara lain: 1. Website (situs web) adalah merupakan alamat Uniform Resource Locater (URL) yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu. 2. Web page (halaman web) adalah halaman pertama dari website. 3. Web adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya yang diantara data tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain (Sutarman, 2002) 3.11 Hypertext Preprocessor 5 (PHP 5) PHP merupakan bahasa bentuk script yang ditempatkan dalam server dan proses oleh server, kemudian hasilnya akan dikirim ke client menggunakan browser (Kadir, 2002). PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdoft (Sutarman, 2002), untuk menghubungkan antara database dengan HTML dalam proses perhitungan. Adapun kelebihan dari PHP antara lain adalah (Sutarman, 2002) : 1. Mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi serta diterbitkan secara gratis, 2. Dapat diterapkan pada web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows 98, Windows NT dan Macintosh,
3. Dapat diterapkan pada web server Microsoft Personal Web Sever (PWS). APache, IIS, Xitami dan sebagainya, 4. Termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML), 5. Termasuk Server Side Programming. Kelebihan yang lain dari PHP adalah dapat berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal meskipun dengan kelengkapan yang berbeda-‐beda, database tersebut antara lain adalah PosgreSQL, Microsoft Access, MYSQL, dan Oracle. 3.12 HTTP Request HTTP request disebutkan juga sebagai metode permintaan HTTP merupakan sebuah permintaan mengunduh atau mengakses file dari sebuah halaman yang dilakukan oleh client kepada server. Contoh metode permintaan adalah sebagai berikut: 1.
Head; merupakan metode permintaan yang meminta tanggapan yang identic dan sesuai dengan GET serta berguna untuk mengakses informasi meta pada kepala tanggapan tanpa perlu mengangkat seluruh konten.
2.
Get; merupakan metode permintaan representasi sumber tertentu.
3.
Post; merupakan metode permintaan mengirimkan data untuk pemrosesan yang dapat menghasilkan pembentukan sumber baru dan atau memperbarui sumber yang telah ada.
4.
Put; merupakan metode permintaan mengunggah representasi sumber tertentu.
5.
Delete; merupakan metode permintaan menghapus suatu sumber.
6.
Trace; merupakan metode permintaan untuk memperlihatkan kembali permintaan yang diterima dengan tujuan melihat perubahan atau tambahan yang dilakukan oleh peladen perantara.
7.
Options; merupakan metode permintaan untuk mengembalikan metode HTTP untuk URL tertentu.
8.
Connect; merupakan metode permintaan menukarkan koneksi permintaan dengan terowongan TCP/IP transparan.
9.
Patch; merupakan metode permintaan untuk menerapkan modifikasi parsial pada sumber.
BAB IV METODE PENELITIAN Dalam menyusun Tugas Akhir ini, metode yang dipergunakan untuk memperoleh data-‐data, antara lain: 1. Pengumpulan Data Ada beberapa metode pengumpulan data yang dilakukan untuk penelitian ini, yaitu: a. Studi literatur Studi literatur dilakukan dengan mempelajari informasi-‐informasi yang berasal dari data tertulis dan dokumentasi sistem yang sudah ada yang akan digunakan untuk pengembangan versi mobile. Selain dari sistem studi literarutur dilakukan dengan mempelajari proses bisnis secara langsung pada dokumen atau arsip yang terdapat di rumah sakit. b. Observasi Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan proses bisnis pada rumah sakit dengan cara studi lapangan atau melakukan pengamatan langsung pada beberapa rumah sakit yang masih menggunakan metode manual dalam pencatatan inventory sehingga penulis dapat menemukan permasalahan-‐permasalahan yang ada. 2. Analisis dan Perancangan Sistem a. Analisis sistem
Proses ini dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhan bagi Sistem Informasi Rumah Sakit berbasi android yang akan dibuat oleh penulis. Analisis kebutuhan yang berkaitan dengan sistem ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan-‐permasalahan yang ada dan menerjemahkan kebutuhan-‐ kebutuhan pemakai sistem (user) di rumah sakit. b. Perancangan sistem Proses perancangan merupakan kelanjutan dari proses analisis. Desain yang dibuat adalah desain proses-‐proses, desain basis data, dan desain antarmuka mobile pengguna yang terdapat dalam Sistem Informasi Rumah Sakit berbasi Android. 3. Implementasi Tahapan implementasi merupakan tahapan pembangunan dari Sistem Informasi Rumah Sakit berbasis mobile berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat. 4. Dokumentasi dan Pelaporan Tahapan dokumentasi dan pelporan merupakan tahapan pembuatan laporan dan juga dokumentasi dari sistem, seperti pembuatan user manual (buku panduan) dari sistem yang telah dibuat.
BAB V JADWAL PENELITIAN Maret
April
Mei
Juni
Juli
Rencana Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3 4
1
2
3 4
1
2
3
4
Studi pustaka
Pengumpulan data
Analisis kebutuhan
Perancangan
Implementasi
Pengujian dan evaluasi
Perbaikan sistem
Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA Hartono ,Jogiyanto , 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta. Kadir, A, 2008, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta. Mulyadi, 2010, Membuat Aplikasi untuk Android, Multimedia Center Publishing, Yogyakarta. Cadenhead, R, 2012, Sams Teach Yourself JavaTM in 24 Hours, Sixth Edition, Sams Publishing, USA
LAMPIRAN Informasi pasien
Arsitektur Sistem