USAHA WARALABA SEBAGAI KEKUATAN BARU BISNIS DI TANAH AIR
Oleh : Nama : Eko Priyantoro NIM
: 10.12.4851
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA Jln.Ringroad utara Condong Catur,Depok,Sleman,Yogyakarta
Abstrak Pesatnya perkembanagan dunia usaha saat kini membawa dampak yang sangat besar dalam hal persaingan usaha.kondisi ini benar-benar membuat pengusaha harus berfikir beberapa kali untuk mencari trobosan baru dalam mengembangkan usahanya.salah satu trobosan itu adalah kerjasama dagang dalam bentuk franchies atau waralaba. Pembahasan Dari Pengertiannya waralaba merupakan terjemahan bebas dari kata “franchies”.Asal kata Waralaba terbentuk dari dua susunan kata,Kata “wara” yang berarti lebih dan kata “laba berarti untung” jadi waralaba adalah “lebih untung”.Dan kata “franchies” diyakini berasal dari daratan Eropa yaitu Prancis dan Inggris yang bermakna kebebasan.Menurut versi pemerintah indonesia sendiri waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan barang ataupun jasa. Perkembangan bisnis waralaba di Indonesia sekarang ini tumbuh begitu pesat.Kini tercatat sekitar 1.010 wralaba yang eksis.Menurut data dari departemen perdagangan,Omset waralaba mencapai Rp 81 triliun per tahun.Omset tersebut berasal dari waralaba asing sebesar Rp 38,8 triliun dengan 260 perwaralaba,dan waralaba lokal sebesar 45,5 triliun dengan 750 pewaralaba.Diprtkirakan ini akan semakin berkembang angka pertumbuhannya mencapai 10-15 persen pertahun. Terobosan bisnis ini mampu menyerap tenaga kerja antara 700 ribu hingga 1 juta orang.jenis usaha waralaba yang paling diminati adalah makanan dan minuman,dengan mengambil porsi 50% dari total waralaba.sementara itu jasa pendidikan porsinya sekitar 20%. Dalam waralaba terdapat dua pihak yang berkaitan langsung di bisnis ini.Yaitu Franchisor(pemilik Waralaba/pewaralaba) adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada orang lain untuk memanfaatkan hak intelektualnya.sedangkan Franchisee (penerima waralaba/terwaralaba) adalah badan usaha /perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan atau menggunakan hak kekayaan intelektual orang lain. Waralaba dapat dibagi menjadi dua jenis,yaitu waralaba luar negri dan dalam negri dan dalam negri.Pada waralaba luar negri,merk sudah diterima diberbagai dunia.Waralaba ini cenderung lebih disukai karena memiliki sisitem lebih jelas.dan,dirasakan lebih bergengsi.Waralaba dalam negri juga menjadi piliha investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha ,tetapi tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup.
Dalam memulai bisnis waralaba,hal pertama kali yang harus diperhatikan adalah modal,yang tentunya disesuaika dengan isi kantong kita.banyak waralaba yang menawarkan harga dari beberapa juta rupiah hingga bermilayaran.semua tergantung minat masing-masing pengusaha.biaya awal ini untuk meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi franchisor(pemilik waralaba) dan biaya penggunaan hak kekayaan intelektual. Selain itu ,lakukan riset untuk menggali informasi tentang waralaba yang akan diambil.berapa total investasi awal yang termasuk cadangan modal kerja untuk perputaran yang perlu disiapkan?juga berapa lama waktu modal bisa kembali serta berapa target penjualan bulanan atau tahunan untuk mempercepat balik modal/disamping itu tingkat kegagalan dari pembeli waralaba serta faktor penyebabnya juga layak kita ketahui agar bisa diantisipasi .pastikan mendapat informasi sedetail mungkin agar tidak membeli kucing dalam karung.Untuk mengantisipasi resiko,sebaiknya mulai dari membeli waralaba yan masih bertaraf kecil. Perlu diperhatikan dalam waralaba terdapat isitilah penanda waralaba,perjanjian waralaba dan pemegang lisensi waralaba.penanda atau tanda waralaba adalah esensi dari bisnis waralaba.dia merupakan merk dagan dari produk atau jasa tersebut.Walaupun proses produk atau jasa telah mendapat paten.penanda inilah menjadi sebagai simbol dari semua ciri bisnis tersebut. Perjanjian
waralaba
adalah
perjanjian
yang
menikat
pemberi
dan
penerima
waralaba.perjanjian ini sering dikaitkan dengan sejumlah perjanjian lain.misalnya perjanjian retail suatu produk,perjanjian untuk memasok komponen,perjanjian iklan,dan sebagainya.perjanjian harus dinyatakan diatas kertas dan tertulis dengan bahasa indonesia dan diberlakukan hukum indonesia. Perjanjian disebutkan pasal 5 PP Nomor 42 tahun 2007,bahwa perjanjian waralaba memuat hal-hal penting antara lain : nama dan alamat para pihak,jenis hak kekayaan intelektual,kegiatan usaha,hak dan kewajiban para pihak,bantuan,fasilitas,bimbinganoperasional,pelatihan,dan pemasaran yang diberikan pemberi waralaba kepada penerima waralaba,wilayah usaha,jangka waktu perjanjian,tatacara
pembayaran
imbalan,kepemilikan,perubahan
kepemilikan,dan
hak
ahli
waris,penyelesaian sengketa dan tata cara perpanjangan,pengakhiran dan pemutusan perjanjian. Sedangkan pemegang utama lisensi waralaba(master frienchies)adalah pihak yang berhak untu mengoperasikan waralaba tersebut disuatu wilayah yang luas cakupannya. bagi calon waralaba akan dikenakan biaya royalti.Besaran royalti berkisar 5-15 persen.Biaya royalti pada umumnya adalah 10 persen.lebih dari 10 pesen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.dan biaya royalti dibayarkan pada tiap bulan dari laba operasional.
Waralaba sebagai Model pengembangan kemitraan bisnis memberikan peluang yang lapang kepada para pengusaha untuk mengembangkan usahanya.keunggulan sisitem waralaba adalah (1) merupakan salah satu model bisnis yang sangat prospektif,(2) menguntungkan para waralaba karena tidak memerlukan promosi dan biaya iklan produk,(3) mampu mengembankan segmentasi pasar terbesar dengan menguasai jaringan pasar,(4) sarana bagi proses alih teknologi dan keterampilan,dan (5) menciptakan banyak kesempatan kerja. Karena sistem bisnis waralaba begitu menarik dan menguntungkan bagi usaha kecil atau pengusaha lokal,maka pemerintah memndang perlu mengatur bisnis tersebut.untuk menciptakan tertib usaha dan memberikan perlindungan kepada konsumen,maka diterbitkanlah peraturan pemerintah (PP) Nomor 16 tahun 1997 tentang waralaba melalui Lembaran Negara Nomor 49 Tahun 1997. Bagi sebagian orang yang mempunyai mental dan cara berfikir enterpreneur,bisnis waralaba ini begitu menjanjikan dilihat dari efisiensi waktu dan besar kecil resiko berbisnis.tidak perlu membangun brand dari awal bisnis karena cukup dengan bergabung dengan memakai nama dari usaha yang tengah berkembang .dana promosi pun bisa ditekan seminimal mungkin.hal itulah yang menjadi momok penting daya tarik dari waralaba Bisnis semacam inilah yang sering kali dicari para pengusaha ataupun mahasiswa yang ingin belajar menjadi seorang enterprenuer atau sekedar mengisi waktu kosong disela-sela kegiatan perkuliahan.banyak manfaat yang bisa didperoleh jika bisa menggeluti bisnis ini,selain untung tentunya kita bisa juga belajar memahami sistem manajemen produksi maupun pemasaran dari waralaba ini.bisa mengerti bagaimana cara cepat dan efisiennya jalur pendistribusian dan bagaimana strategi pemasaran yang benar-benar efektif dan efisien. Berbisnis waralaba juga memiliki kelemahan,yaitu tidak boleh berinovasi diluar dari sistem yang telah ditetapkan oleh franchisor.jadi usaha ini tidaklah sama dengan usaha mandiri yang dituntut untuk tampik kreatif menuangkan ide-idenya dalam hal mengembangkan usaha agar lebih tumbuh lagi dan bisa menghasilkan laba yang lebih besartserta idak ada campur tangan dari pihak lain.
Referensi
Pengusaha Muslim,edisi 04 volume 1,15 april 2010 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI,Kamus Besar Bahasa Indonesia WWW.Franchies.org WWW.Waralaba.com WWW.Wikipedia.com