561 Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Restu Widya Ratna Ningsih)
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KOTAK BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A TK PKK 57 MUNTUK DLINGO IMPROVING THE ABILITY TO RECOGNIZE GEOMETRIC SHAPES THROUGH DISPLAY BOXES AMONG GROUP A CHILDREN OF TK PKK 57 MUNTUK DLINGO Oleh: Restu Widya Ratna Ningsih, paud/ pgpaud fip uny
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri melalui kotak bergambar pada anak Kelompok A TK PKK 57 Muntuk. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian ini adalah 24 anak Kelompok A TK PKK 57 Muntuk yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan mengenal bentuk geometri. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualititif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal bentuk geometri meningkat setelah adanya tindakan melalui kotak bergambar. Peningkatan dilihat dari observasi kondisi awal yaitu sebesar 26.4%. dengan kriteria Mulai Berkembang (MB). Pada Siklus I persentase meningkat sebesar 59.7% dengan kriteria Berkembang sesuai harapan (BSH) dan pada Siklus II mencapai indikator keberhasilan yaitu sebesar 88.9% dengan Kriteria Berkembang sangat Baik (BSB). Hasil penelitian membuktikan bahwa kotak bergambar dapat meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri. Kata kunci: mengenal bentuk geometri, kotak bergambar, kelompok A Abstract This study aimed to improve the ability to recognize geometric shapes through display boxes among Group A children of TK PKK 57 Muntuk. This was an action research study. It employed the model by Kemmis and McTaggart. The research subjects were 24 children of Group A of TK PKK 57 Muntuk consisting of 12 boys and 12 girls. The research object was the ability to recognize geometric shapes. The data were collected through observations and documentation. They were quantitatively and qualitatively analyzed. The results of the study showed that the ability to recognize geometric shapes improved after the actions using display boxes. The improvement could be identified from the observations of the initial condition in which the percentage was 26.4% with the criterion of starting to develop. In Cycle I the percentage improved to 59.7% with the criterion of developing as expected. In Cycle II the success indicator was attained by 88.9% with the criterion of developing very well. The results of the study indicate that display boxes can improve the ability to recognize geometric shapes. Keywords: recognizing geometric shapes, display boxes, group A
pendidikan agar membantu pertumbuhan dan
PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini adalah salah
perkembangan jasmani dan rohani anak, serta
satu bentuk pendidikan prasekolah yang menurut
mempersiapkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014
Pendidikan Anak Usia Dini dalam Undang-
tentang standar nasional pendidikan anak usia
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
dini yaitu Pendidikan Anak Usia Dini dimulai
Pendidikan
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, dan
dilaksanakan melalui jalur formal, non formal
dilakukan
maupun informal. Pendidikan Anak Usia Dini
dengan
pemberian
rangsangan
anak
Nasional
dalam
memasuki
dinyatakan
dapat
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-5 2016 562
pada jalur formal yaitu Taman Kanak-Kanak
kegiatan
(TK) atau Raudhatul Athfal (RA) yang berfungsi
mengelompokkan,
untuk membina, menumbuhkan, mengembangkan
membedakan sesuatu dan lain-lain. Pengenalan
seluruh potensi Anak Usia Dini secara optimal
bentuk geometri merupakan salah satu hal
sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan
penting dalam perkembangan kognitif anak. Oleh
dasar sesuai dengan tahap perkembangannya.
karena itu, Pitadjeng (2006: 157) mengatakan
Tahap perkembangan anak usia dini
berhitung,
membilang,
mengenal
bentuk,
bahwa bentuk geometri membantu anak untuk
sangat pesat, begitu pula dengan pertumbuhannya
memahami,
baik fisik maupun mental (Slamet Suyanto, 2005:
mendeskripsikan
5). Membantu pertumbuhan dan perkembangan
Dengan begitu maka anak akan mengenal bentuk
jasmani maupun rohani anak sangat perlu
geometri secara luas.
dilakukan
agar
memiliki
kesiapan
menggambarkan, benda-benda
di
dan sekitarnya.
dalam
Kemampuan dalam mengenal bentuk
memasuki pendidikan lebih lanjut, hal ini dapat
geometri pada anak selalu berkaitan dengan
diberikan melalui stimulus atau rangsangan
pembelajaran matematika (Agung Triharso, 2013:
pendidikan. Oleh karena itu, usia dini juga
46). Matematika pada anak usia dini dapat
disebut usia emas atau golden age dimana
diberikan
pertumbuhan dan perkembangan nilai agama dan
kehidupan sehari-hari. Cara memperkenalkan
moral, fisik motorik, sosial-emosional, kognitif
berbagai bentuk geometri pada anak TK adalah
dan bahasa terjadi dengan pesat, tetapi juga
dengan contoh menunjukkan bentuk bangun datar
dipengaruhi pada stimulus yang didapatkan.
yang ada di lingkungan anak (Sudaryanti, 2006:
Diketahui juga bahwa perkembangan dari tiap
45). Jadi dalam mengenalkan bentuk geometri
aspek tidak selalu bersama-sama atau sejajar,
pada anak bisa melalui bermacam-macam benda
perkembangan suatu aspek bisa mendahului atau
yang ada di sekitar anak atau benda-benda yang
bisa juga mengikuti aspek lainnya.
sering dijumpai oleh anak. Jika lingkungan
melalui
aktivitas
bermain
dalam
Salah satu aspek perkembangan anak
terdekat dengan anak kurang mendukung dalam
yaitu aspek kognitif. Menurut Slamet Suyanto
memperoleh bentuk geometri maka bisa dengan
(2005:
menggunakan media pembelajaran.
53)
perkembangan
menggambarkan
kognitif
bagaimana
pikiran
anak
berfungsi
sehingga
dapat
menyatakan bahwa anak usia TK berada pada
berpikir. Perkembangan kognitif menunjukkan
tahap praoperasional di mana pada tahap ini
perkembangan
merupakan
berkembang
dan
dari
cara
anak
berpikir.
Piaget
(Agung
tahap
Triharso,
persiapan
2013:
ke
46)
arah
Kemampuan anak untuk mengkoordinasikan
pengorganisasian pekerjaan yang konkret dan
berbagai cara berpikir untuk menyelesaikan
dapat berpikir intuitif. Pada tahap ini anak sudah
berbagai masalah dapat dipergunakan sebagai
mengenal
tolok
kecerdasan.
ukuran besar atau kecil, panjang atau pendek
Pengembangan kognitif dapat dilakukan melalui
pada benda yang didasarkan pada pengalaman
kegiatan belajar mengajar di TK, yaitu melalui
dan persepsi anak. Kenyataan yang terjadi
ukur
pertumbuhan
bentuk,
dapat
mempertimbangkan
563 Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Restu Widya Ratna Ningsih)
dilapangan hasil observasi kegiatan PPL (Praktik
menggunakan
LKA
Pengalaman Lapangan), di TK PKK 57 Muntuk
perhatian anak.
Dlingo diketahui bahwa kemampuan mengenal
Apabila
yang
kurang
pembelajaran
menarik
dilakukan
bentuk geometri masih rendah bila dibandingkan
menggunakan media pembelajaran, maka akan
dengan kemampuan-kemampuan lain. Rendahnya
lebih menarik rasa keingintahuan anak, karena
kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak
media pembelajaran pada tingkat TK sangat
kelompok A di TK PKK 57 Muntuk Dlingo
diperlukan saat mengajar. Media menurut Gagne
disebabkan oleh terbatasnya media pembelajaran
(Arif S. Sadiman, dkk, 2009: 6) adalah berbagai
dan guru kurang menekankan pada kegiatan
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
pengenalan bentuk geometri. Selain itu, guru
dapat merangsangnya untuk belajar, sehingga
hanya menggunakan media papan tulis dan LKA
dengan media maka anak akan lebih tertantang
(Lembar Kerja Anak) dan sekedar memberitahu
dan menambah minat ketika anak belajar. Dalam
nama-nama bentuk geometri tanpa melalui suatu
mengembangkan
kegiatan yang membuat anak terkesan dalam
bentuk geometri pada anak-anak dapat dilakukan
membangun
dengan berbagai hal, salah satunya dengan
pengetahuannya.
Akibatnya
kemampuan anak dalam mengenal bentuk-bentuk
kemampuan
mengenalkan
menggunakan media gambar.
geometri belum terkuasai dengan baik.
Media gambar menurut Arif S. Sadiman,
Dalam mengenal bentuk geometri dari 24
dkk (2009: 29) adalah media yang paling umum
anak di kelas A, 8 anak sudah mampu
dipakai, merupakan bahasa yang umum, yang
mengucapkan nama-nama bentuk geometri sesuai
dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.
dengan gambar yang ada di papan tulis sedangkan
Secara
16 belum mampu mengucapkan nama macam-
berfungsi menarik perhatian, memperjelas ide,
macam bentuk geometri yaitu bentuk lingkaran,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
segi empat, segitiga, dan sebagainya. Untuk itu
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan
guru dan peneliti perlu melakukan perbaikan,
apabila
sebab
ketika
tidak
media
grafis
digrafiskan.
(gambar/foto)
Dengan
media
guru
hanya
grafis/gambar diharapkan anak lebih tertarik
geometri
dan
untuk belajar karena anak lebih menyukai hal
menggambarkan di papan tulis, maka kegiatan
yang berkaitan dengan gambar daripada tulisan.
belajar mengajar berlangsung kurang maksimal.
Melalui gambar maka akan mudah untuk
Sebagian anak yang bercerita dengan temannya,
menambah atau mengalihkan perhatian dan rasa
ada yang bermain sendiri dan lain sebagainya,
keingintahuan anak. Karena media untuk anak
maka membuat proses kegiatan belajar mengajar
usia
tidak kondusif. Kegiatan pengenalan bentuk-
mengenalkan bentuk geometri bisa menggunakan
bentuk geometri dengan media tidak pernah
media yang terdiri dari gambar benda-benda yang
dilakukan oleh guru. Selain itu guru hanya
menyerupai
mengulang-ulang
dijumpai disekitar anak, kemudian ditempel pada
menjelaskan
pembelajaran
khusus
bentuk
kegiatan
pembelajarannya
dini
sangat
bentuk
banyak,
geometri
maka
yang
dalam
sering
kotak menjadi kotak bergambar lalu anak mencari
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-5 2016 564
pasangan yang sesuai dengan gambar yang
suatu
terdapat di kotak tersebut pada suatu bentuk
memberikan pengalaman yang lebih berkesan dan
geometri.
mudah diingat dalam mengenal bentuk geometri.
Kotak
bergambar
yang
menyenangkan
dan
dalam
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti
pembelajaran untuk membantu meningkatkan
akan melakukan penelitian yang berjudul “Upaya
mengenal bentuk geometri pada anak dengan cara
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk
menghubungkan
Geometri melalui Kotak Bergambar pada Anak
antara
digunakan
kegiatan
pengalaman
dalam
lingkungan sekitarnya atau pengalaman sehari-
Kelompok A TK PKK 57 Muntuk Dlingo”.
hari melalui gambar yang sesuai dengan pola pikir anak. Keunggulan dalam mengenalkan
METODE PENELITIAN
bentuk geometri melalui kotak bergambar adalah
Jenis Penelitian
dapat melatih anak dalam berfikir matematis logis
Jenis penelitian yang digunakan dalam
dan dapat memahami konsep sederhana dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
kehidupan sehari-hari, seperti ketika anak melihat
(PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan
bola maka anak akan tahu bahwa bentuknya jika
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
digambarkan yaitu lingkaran (bulat), kemudian
berupa
melihat jendela maka akan tahu bahwa bentuknya
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
persegi,
secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2010: 3).
melihat
topi
kerucut
bentuknya
sebuah
tindakan,
yang
sengaja
Penelitian tindakan ini merupakan pemberian
menyerupai segitiga dan sebagainya. Melalui kotak bergambar anak tidak
tindakan-tindakan alternatif yang dibuat oleh
hanya tertarik oleh suatu gambar tetapi juga akan
peneliti
yang
tertarik dalam menyesuaikan bentuk geometri
berkolaborasi dengan guru kelas kemudian
pada kotak dan mencari pasangannya pada
diujicobakan dan dievaluasi apakah penelitian
gambar. Dengan begitu maka pengalaman baru
tindakan tersebut dapat memecahkan masalah
yang diperoleh anak akan bertambah, anak akan
pembelajaran yang dihadapi. Penelitian
memaknai setiap benda yang mereka lihat
dalam
yang
pelaksanaannya
dilakukan
secara
disekitarnya dan menyesuaikan dengan bentuk
kolaboratif, yaitu hubungan antara peneliti dan
geometri yang mereka ketahui. Kemudian sesuatu
guru bersifat kemitraan terhadap permasalahan
yang anak temukan dalam lingkungannya akan
yang nantinya ada pemecahan bersama dan
lebih bermakna, karena yang biasanya anak
disolusikan bersama. Dalam pelaksanaannya,
ketahui bola itu hanya dianggap sebuah alat
Penelitian tindakan kelas secara kolaboratif yaitu
permainan
antara
maka
setelah
anak
belajar
peneliti
dengan
kelas
saling
permasalahan
yang
menggunakan media kotak bergambar maka anak
berkomunikasi
akan lebih berkembang dalam berfikir bahwa
ditemui, membuat perencanaan tindakan untuk
bola itu bentuknya menyerupai lingkaran (bulat).
memberi solusi dan merefleksikan hasil dari
Oleh
tindakan tersebut.
karena
itu,
diharapkan
dengan
menggunakan kotak bergambar dapat menjadi
tentang
guru
565 Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Restu Widya Ratna Ningsih)
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016 pada tahun ajaran 2015/2016 di TK PKK 57 Muntuk, Dlingo, Bantul. Target/Subjek Penelitian
penting, karena pada subjek itulah terdapat data tentang yang diteliti dan diamati oleh peneliti. dalam
penelitian
ini
adalah
anak
kelompok A TK PKK 57 Muntuk yang berjumlah 24 anak, diantaranya 12 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Prosedur Prosedur
menurut Wina Sanjaya (2009: 86) merupakan teknik
mengumpulkan
data
dengan
mengamati
setiap
kejadian
yang
berlangsung
dan
mencatatnya
cara sedang
dengan
alat
observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau
Subjek merupakan posisi yang sangat
Subjek
yaitu checklist dan dokumentasi. Observasi
diteliti.
Observasi
dilakukan
untuk
mengumpulkan data tentang proses kegiatan pembelajaran, lingkungan
suasana
kelas
kelas,
selama
dan
keadaan
proses
tindakan.
Dokumentasi merupakan catatan suatu peristiwa yang sudah terjadi yang berupa tulisan, gambargambar atau video yang direkam oleh seseorang dan digunakan sebagai data dan sebagai hasil
penelitian
tindakan
yang
pengamatan.
Metode
dokumentasi
dalam
digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian ini berupa foto-foto hasil kerja anak
PTK model Kemmis dan Mc Taggart. Menurut
yang
Sujati (2000: 23) dalam perencanaan Kemmis dan
perkembangan anak dalam kemampuan mengenal
Mc Taggart menggunakan Siklus sistem spiral.
bentuk geometri.
Masing-masing
Siklus
terdiri
dari
dapat
menggambarkan
mengenai
empat
komponen pokok yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah Siklus seperti pada gambar berikut.
Teknik Analisis Data Analisis data dalam
penelitian
ini
menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualititif. Adapun data kuantitatif adalah untuk mengetahui persentase kemampuan mengenal
Keterangan: Siklus I: 1. Perencanaan 1 2. Tindakan dan observasi 1 3. Refleksi 1 Siklus II: 1. Perencanaan 2 2. Tindakan dan observasi 2 3. Refleksi 2
bentuk
geometri
melalui
kotak
bergambar
menggunakan statistik. Data kuantitatif adalah data yang dapat dianalisis secara deskriptif menggunakan analisis data deskriptif (Suharsimi Arikunto,
2006:
131-132).
Menurut
Anas
Sudijono (2006: 43), persentase dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut:
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas dari Kemmis dan Mc Taggart (Sujati, 2000: 23) Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Instrumen untuk pengumpulan data
P=
× 100%
Keterangan: P = angka persentase f = frekuensi yang sedang dicari presentasenya
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-5 2016 566
N = Number of Cases (jumlah
persegi panjang dan segitiga. Kemudian satu per
frekuensi/banyaknya individu)
satu anak menunjukkan bentuk-bentuk geometri
Adapun untuk menyimpulkan kriteria
yang ada dipapan tulis serta mengucapkan nama
maka peneliti menggunakan kriteria menurut
bentuknya. Setelah itu anak diminta untuk
Acep Yoni (2010: 176) yaitu:
mencari
1.
Kriteria BSB (Berkembang Sangat Baik) jika
geometri dengan cara menghubungkan antara
anak memperoleh nilai 76%-100%.
gambar dan bentuk geometri dengan memberikan
Kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan)
garis. Kemudian anak menggambar bentuk-
jika anak memperoleh nilai 51%-75%.
bentuk geometri pada lembar kerja anak dan
Kriteria MB (Mulai Berkembang) jika nak
menceritakan hasil gambarannya di depan kelas
memperoleh nilai 26%-50%.
secara bergantian dan anak lain mendengarkan.
2.
3.
4.
Kriteria BB (Belum Berkembang) jika anak memperoleh nilai 0%-25%.
gambar
yang
menyerupai
bentuk
Dari hasil kemampuan mengenal bentuk geometri pada pratindakan ini menunjukkan bahwa kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak Kelompok A di TK PKK 57 Muntuk
HASIL PENELITIAN Berdasarkan
penelitian
yang
telah
perlu
ditingkatkan.
Upaya
dilakukan, langkah-langkah yang dilaksanakan
kemampuan mengenal
dari
dilakukan melalui
awal
penelitian
adalah:
merencanakan
bentuk
meningkatkan geometri ini
media kotak bergambar.
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi pasca
Adapun hasil kemampuan mengenal bentuk
tindakan, dan refleksi tindakan. Penelitian ini
geometri pada anak Kelompok A TK PKK 57
dilaksanakan sebanyak 2 Siklus.
Muntuk pada pratindakan disajikan dalam Tabel
a.
berikut:
Pratindakan Pratindakan
ini
dilakukan
untuk
Tabel 1. Pencapaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pratindakan
mengetahui sampai sejauh mana kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak kelompok A.
Guru
sebagai
pelaksana
pembelajaran
melakukan pratindakan sebelum Siklus I yaitu pada hari Selasa 05 April 2016. Pelaksanaan pratindakan ini dibantu dengan menggunakan lembar observasi check list. Pelaksanaan pratindakan berupa kegiatan yang
menggunakan
papan
tulis
dalam
mengenalkan bentuk geometri sesuai dengan indikator yang direncanakan pada hari tersebut. Dalam pelaksanaan pratindakan, anak diminta untuk bersama-sama mengucapkan nama-nama bentuk geometri yang meliputi lingkaran, persegi,
Indikator Mengetahui nama dan bentukbentuk geometri Memahami bentuk-bentuk geometri Menerapkan bentuk geometri Rata-rata Persentase
Persentase Keberhasilan
Kategori
33.3%
MB
16.7%
BB
29.2%
MB
26.4%
MB
pencapaian
kemampuan
mengenal bentuk geometri anak kelompok A TK
567 Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Restu Widya Ratna Ningsih)
PKK
57
Muntuk
pada
Pratindakan
dapat
dijelaskan pada Gambar berikut:
indikator dan merumuskannya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Setelah peneliti dan guru menentukan tema dan sub tema pembelajaran, langkah yang dilakukan selanjutnya adalah merumuskan RPPH. Indikator-indikator yang digunakan dalam RPPH mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014, indikator yang dikembangkan yaitu pada aspek kognitif, karena untuk meningkatkan
Gambar 2. Histogram Pencapaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pratindakan
kemampuan mengenal bentuk geometri. Dalam menggunakan media kotak bergambar yang perlu
Berdasarkan paparan hasil Pratindakan
disiapkan adalah gambar-gambar yang memiliki
terlihat masih rendahnya persentase kemampuan
bentuk-bentuk geometri yang disesuaikan dengan
anak dalam mengenal bentuk geometri menjadi
tema yang akan disampaikan pada hari tersebut.
suatu landasan bagi peneliti untuk melakukan
Selain itu yang perlu disiapkan adalah kepingan-
sebuah tindakan dalam rangka meningkatkan
kepingan bentuk geometri yang dapat disusun
kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak
oleh anak menjadi sebuah bentuk baru sesuai
kelompok A.
dengan imajinasi anak.
b.
Siklus I
Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru
1) Perencanaan Perencanaan
kelompok A. Sebelum melaksanakan tindakan sebelum
yang dilaksanakan bersama dengan pembelajaran,
pelaksanaan tindakan yaitu pada hari Rabu
guru melakukan apersepsi tentang sub tema yang
tanggal 06 April 2016. Dalam pelaksanaan
akan dibahas pada hari tersebut kemudian
perencanaan
yang
dilanjutkan dengan melakukan satu per satu
dilakukan adalah koordinasi tentang kegiatan
kegiatan pembelajaran salah satunya adalah
yang akan dilaksanakan oleh peneliti dan guru
kegiatan mengenalkan bentuk-bentuk geometri
Kelompok A. Koordinasi pembelajaran yang
yang terletak pada kegiatan inti.
dilakukan pertama adalah menentukan tema dan
2) Tindakan
penelitian
dilakukan
ini
kegiatan
sub tema pembelajaran. Tema pembelajaran yang
Pelaksanaan tindakan Siklus I dilakukan
akan digunakan adalah Alam semesta dengan sub
dalam tiga kali pertemuan. Adapun jadwal
tema Bumi dan segala yang ada dimuka bumi.
pelaksanaan
Dalam tema dan sub tema ini kolaborator akan
dilaksanakan pada 07 April 2016, pertemuan II
membahas tentang apa saja yang ada di
dilaksanakan pada 09 April 2016, dan pertemuan
permukaan bumi. Kemudian setelah menentukan
III dilaksanakan pada 11 April 2016. Pelaksanaan
tema dan sub tema, dilanjutkan dengan memilih
tindakan dilakukan bersamaan dengan kegiatan
Siklus
I
yaitu
pertemuan
I
inti, yaitu antara pukul 08.00-09.00 WIB dan
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-5 2016 568
telah
tercantum
dalam
RPPH
sehingga
pelaksanaannya diharapkan dapat berjalan dengan
d. Siklus II 1) Perencanaan
baik.
Perencanaan Siklus II dilaksanakan pada
c. Observasi Siklus I
tanggal 20 April 2016. Perencanaan yang
Pada hari Rabu 13 April 2016, indikator
dilakukan pada Siklus II tidak jauh berbeda
yang diamati adalah mengetahui nama dan bentuk
dengan
geometri, memahami bentuk-bentuk geometri dan
mempersiapkan
menerapkan bentuk geometri. Berdasarkan hasil
Pembelajaran Harian (RPPH), menentukan tema
Siklus I, persentase kemampuan mengenal bentuk
dan sub tema serta mempersiapkan gambar yang
geometri pada anak Kelompok A TK PKK 57
menyerupai dengan bentuk-bentuk geometri yang
Muntuk dapat dilihat dalam Tabel berikut:
sesuai dengan tema yang akan dilaksanakan
Tabel 2. Pencapaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Siklus I
dalam Siklus II. Tema yang akan digunakan
Indikator Mengetahui nama dan bentuk-bentuk geometri Memahami bentukbentuk geometri Menerapkan bentuk geometri Rata-rata
perencanaan
pada
Siklus
Rencana
yaitu
Pelaksanaan
dalam tindakan Siklus II adalah “Rekreasi” dengan sub tema “Tempat Rekreasi” pada
Persentase Keberhasilan
Kategori
66.7%
BSH
54.2%
BSH
mengenalkan bentuk geometri pada Siklus II
58.3%
BSH
pertemuan pertama dan kedua adalah gambar
59.7%
BSH
bianglala, gambar monumen jogja kembali,
pertemuan pertama dan kedua, sedangkan pada pertemuan ketiga sub temanya adalah “kendaraan darat”. Gambar yang akan digunakan dalam
gambar kolam renang, dan Persentase
I,
pencapaian
gambar
candi
kemampuan
borobudur. Pada pertemuan ketiga gambar yang
mengenal bentuk geometri anak kelompok A TK
digunakan dalam mengenalkan bentuk geometri
PKK 57 Muntuk pada Observasi Siklus I dapat
adalah gambar bus, gambar roda bus, gambar
dijelaskan pada Gambar berikut:
kaca
bus,
dan
gambar
tanda
hati-hati.
Pelaksanaan tindakan Siklus II direncanakan pada tanggal 25, 27, dan 29 April 2016. Semua kegiatan yang dipersiapkan pada Siklus II disesuaikan dengan hasil refleksi dari Siklus I, yaitu mengubah kondisi kelas saat pelaksanaan penjelasan
pembelajaran cara
pemakaian
dan
mengulang
media
kotak
bergambar. 2) Pelaksanaan Gambar 3. Histogram Pencapaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri pada Observasi Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada Siklus II disesuaikan dengan hasil refleksi yang telah dilaksanakan pada Siklus I. Pada Siklus II kondisi
569 Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Restu Widya Ratna Ningsih)
kelas diubah pada saat pelaksanaan pembelajaran
Jenis penelitian yang telah dilakukan yaitu
dilakukan di luar kelas dan mengulang penjelasan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif
cara pemakaian media kotak bergambar.
yang terdiri dari dua Siklus. Pelaksanaan tindakan
e. Observasi Siklus II
pada Siklus I dan II dilaksanakan sebanyak tiga
Pada hari Senin 02 Mei 2016, indikator
kali pertemuan. Siklus II merupakan perbaikan
yang diamati adalah mengetahui nama dan bentuk
dari Siklus I mengenai pencapaian kemampuan
geometri, memahami bentuk-bentuk geometri dan
mengenal bentuk geometri.
menerapkan bentuk geometri. Berdasarkan hasil
Adapun rekapitulasi hasil keseluruhan
pasca Siklus II, persentase kemampuan mengenal
kemampuan mengenal bentuk geometri dari
bentuk geometri pada anak Kelompok A TK PKK
pratindakan
57 Muntuk dapat dilihat dalam Tabel berikut:
dilaksanakan dapat terlihat dalam Tabel berikut:
Tabel 3. Pencapaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Siklus II
Tabel 4. Pencapaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
Indikator Mengetahui nama dan bentukbentuk geometri Memahami bentuk-bentuk geometri Menerapkan bentuk geometri Rata-rata Persentase
Persentase Keberhasilan
Kategori
95.8%
BSB
87.5%
BSB
83.3%
BSB
88.9%
BSB
pencapaian
kemampuan
dan
Indikator Mengetahui nama dan bentukbentuk geometri Memahami bentuk-bentuk geometri Menerapkan bentuk geometri Rata-rata pencapaian anak
kedua
Siklus
yang
telah
Persentase/ Kriteria Pra Siklus Siklus Tinda I II kan 33.3%
66.7%
95.8%
16.7%
54.2%
87.5%
29.2%
58.3%
83.3%
26.4% (MB)
59.7% (BSH)
88.9% (BSB)
mengenal bentuk geometri anak kelompok A TK PKK 57 Muntuk pada Observasi Siklus II dapat
Hasil tabel dan skor persentase di atas
dijelaskan pada Gambar sebagai berikut:
dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut:
Gambar 4. Histogram Pencapaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri pada Observasi Siklus II
Gambar 5. Histogram Pencapaian Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-5 2016 570
Berdasarkan
tabel
rekapitulasi
data
permainan,
sehingga
anak-anak
kemampuan mengenal bentuk geometri pada
memahami
bentuk
Pratindakan, Siklus I dan Siklus II, kemampuan
pengamatan
yang
mengenal bentuk geometri anak kelompok A
Pratindakan, maka peneliti bersama guru kelas
mengalami peningkatan dari kondisi awal. Pada
melakukan
kondisi awal atau pratindakan persentase yang
permasalahan di atas dengan kegiatan melalui
diperoleh sebesar 26.4% mencapai kriteria mulai
kotak
berkembang (MB), setelah dilakukan tindakan
bergambar, terlebih dahulu guru memperkenalkan
maka pada Siklus I persentase yang diperoleh
bentuk-bentuk geometri yaitu lingkaran, segitiga,
sebesar 59.7% mencapai kriteria berkembang
persegi,
sesuai harapan (BSH), dan pada Siklus II
mempratikkan tata cara bermainnya. Pada Siklus
persentase yang diperoleh lebih meningkat yaitu
I terdapat kendala dalam proses pembelajaran
sebesar 88.9% mencapai kriteria berkembang
salah satunya adalah pemahaman anak terkait
sangat baik (BSB).
cara menggunakan kotak bergambar masih
geometri. telah
tindakan
bergambar.
dan
Dari
hasil
dilakukan
pada
untuk
Sebelum
persegi
kurang
mengatasi
bermain
panjang
kotak
dengan
kurang sehingga pada Siklus II dilakukan perbaikan dengan cara pengulangan penjelasan
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah
cara pemakaian kotak bergambar. Hal tersebut
dilakukan oleh peneliti dan berkolaborasi dengan
diperkuat dalam teori Vygotsky (Santrock, 2002:
guru kelompok A TK PKK 57 Muntuk Dlingo
220)
Bantul
kali
mengembangkan konsep yang salah satunya
peningkatan
adalah konsep scaffolding. Scaffolding adalah
yang
pertemuan
dilakukan terlihat
selama adanya
enam
yang
terkait
menyatakan
bahwa
perkembangan
anak-anak
kemampuan mengenal bentuk geometri melalui
istilah
kognitif
yang
kotak bergambar. Penelitian yang dilaksanakan
digunakan Vygotsky untuk mendeskripsikan
selama enam kali tatap muka tersebut terbagi
perubahan dukungan selama sesi pembelajaran, di
dalam 2 Siklus yaitu, Siklus I dilaksanakan
mana orang yang lebih terampil mengubah
selama tiga kali pertemuan (tanggal 07, 09, dan
bimbingan sesuai tingkat kemampuan anak.
11 April 2016) dan Siklus II dilaksanakan selama
Pada saat guru memperkenalkan bentuk-
tiga kali pertemuan (tanggal 25, 27, dan 27 April
bentuk geometri pada anak, guru memberikan
2016). Tema yang digunakan dalam pembelajaran
contoh bentuk benda yang sama dengan bentuk
pada Siklus I adalah alam semesta dan tema pada
geometri yang ada di sekitar anak. Piaget
Siklus II adalah rekreasi. Kemampuan mengenal
(Santrock, 2002: 124), menjelaskan bahwa anak
bentuk
tingkat
usia TK berada pada fase praoperasional, salah
keberhasilan dengan persentase keberhasilan
satu aspek perkembangan berpikirnya adalah
88.9%.
berpikir intuitif. Berpikir intuitif merupakan fase
geometri
telah
mencapai
Kegiatan mengenalkan bentuk geometri
berpikir dalam kemampuan untuk menciptakan
sebelumnya hanya menggunakan papan tulis dan
sesuatu,
metode
menggambar,
ceramah
tanpa
diselingi
dengan
berpikir
secara
menyusun
kreatif
balok,
seperti
membentuk
571 Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Restu Widya Ratna Ningsih)
sesuatu benda yang menarik melalui benda-benda
pembelajaran (Hujair AH Sanaky, 2013: 3).
yang ada di sekitarnya. Kotak bergambar
Belajar geometri menurut Daitin Tarigan (2006:
digunakan sebagai media bermain dan belajar
32) adalah berpikir matematis, yaitu meletakkan
untuk anak yang dapat meningkatkan kemampuan
struktur hirarki dari konsep-konsep lebih tinggi
mengenal bentuk geometri. Kotak bergambar
yang terbentuk berdasarkan apa yang telah
adalah media hasil modifikasi dari media gambar.
terbentuk sebelumnya, sehingga dalam belajar
Hal tersebut ditegaskan dalam teori (Hujair AH
geometri seseorang harus mampu menciptakan
Sanaky, 2013: 81) bahwa gambar merupakan
kembali
media yang paling umum digunakan orang,
pikirannya. Peningkatan kemampuan mengenal
karena media ini mudah dimengerti dan dapat
bentuk geometri pada anak dapat dilihat dengan
dinikmati, mudah didapatkan dan dijumpai di
meningkatnya kemampuan anak saat mengetahui
mana-mana, serta banyak memberikan penjelasan
empat bentuk bangun datar yaitu segitiga, segi
bila dibandingkan dengan verbal.
empat,
semua
konsep
persegi
yang
panjang
ada
dan
dalam
lingkaran.
Melalui media pembelajaran, maka akan
Perkembangan kemampuan anak dalam mengenal
menarik rasa keingintahuan anak, karena media
bentuk-bentuk geometri pada anak berlangsung
pembelajaran TK sangat diperlukan saat mengajar
secara bertahap, yaitu mengetahui macam-macam
agar anak tetap merasa senang. Seperti yang
bentuk geometri serta nama bentuk geometri,
diungkapkan oleh Agung Triharso (2013: 7), cara
memahami bentuk-bentuk geometri, dan mampu
agar suasana belajar menjadi menyenangkan dan
menerapkan bentuk geometri dalam kehidupan
menantang adalah menggabungkan bermain dan
sehari-hari.
belajar. Secara tidak langsung anak-anak belajar
Bloom
(Ahmad
Turmuzi,
2013),
dalam suatu permainan, tetapi juga bermain
menyatakan bahwa ada beberapa aspek yang
ketika belajar. Pembelajaran untuk mengenal
berkaitan dengan perilaku anak dalam kehidupan
bentuk-bentuk
sosial anak, salah satunya adalah aspek kognitif.
geometri
pada
anak
dapat
dilakukan dengan permainan. Melalui permainan
Aspek
kognitif
tersebut anak-anak akan mudah belajar mulai dari
intelektual
mengetahui, memahami, dan menerapkan dalam
pengetahuan
kehidupan sehari-hari karena antara belajar dan
pengetahuan
bermain sama-sama menyenangkan sekaligus
mengingat kembali suatu objek, fakta, prinsip
menantang.
dasar, ide prosedur atau gagasan, konsep, definisi,
atau
merupakan berfikir
yang
(knowledge) individu
aspek-aspek terdiri
yaitu,
dapat
dari
dengan
mengenal
dan
Apabila pembelajaran dilakukan dengan
nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, atau
menggunakan media sebagai perantara maka
kesimpulan. Pemahaman (comprehension) yaitu
dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi
kemampuan untuk membaca serta memahami
efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
suatu
pengajaran, Yusuf Hadi Miarso (Hujair AH
diketahuinya.
Sanaky, 2013: 4), karena media pembelajaran
menggunakan pengetahuan untuk memecahkan
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
masalah atau menerapkan pengetahuan dalam
materi
dan
gambaran
Penerapan
yang
telah
(application)
yaitu
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 6 Tahun ke-5 2016 572
kehidupan
sehari-hari.
Seseorang
dikatakan
menguasai kemampuan ini jika ia dapat memberi contoh.
kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) dengan hasil ≥ 76%. Saran
Bloom mengungkapkan bahwa perilaku anak yang mempengaruhi perkembangan kognitif dapat dikaitkan dengan pembelajaran geometri
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran yaitu: 1.
Bagi Kepala Sekolah
pada anak usia dini. Dalam pertumbuhannya, anak-anak tidak dapat terpisahkan dari bendabenda yang ada disekitarnya. Sejak usia dini mereka sudah berhadapan langsung dengan benda- benda yang disekitarnya seperti gelas, bola, meja, lemari, piring, dan lain- lain yang
Kepala Sekolah TK PKK 57 Muntuk disarankan untuk memotivasi guru melaksanakan pembelajaran
berkaitan dengan teori Pitadjeng (2006: 157) bahwa benda-benda disekitar anak membantu anak untuk memahami, menggambarkan, dan
menggunakan
media
pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri. 2.
Bagi Pendidik
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau kebutuhan dalam bermain. Hal tersebut
dengan
Pendidik TK PKK 57 Muntuk hendaknya meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometri pada anak melalui kotak bergambar serta menambah jumlah media. 3.
Bagi Peneliti Selanjutnya
mendeskripsikan bentuk geometri.
Hasil
penelitian
ini
dapat
dijadikan
referensi terkait upaya meningkatkan kemampuan SIMPULAN DAN SARAN
mengenal
Simpulan
bentuk
geometri
dan
dapat
dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan secara kolaboratif
DAFTAR PUSTAKA
dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal bentuk geometri anak kelompok A TK PKK 57 Muntuk
Dlingo
melaksanakan bergambar.
Bantul
meningkat
pembelajaran Peningkatan
setelah
melalui
rata-rata
kotak
mengenal
Acep
Yoni. (2010). Menyusun penelitian tindakan kelas. Yogyakarta: Familia.
Agung Triharso. (2013). Permainan kreatif dan edukatif untuk anak usia dini. Yogyakarta: CV Andi Ofset.
bentuk geometri anak kelompok A TK PKK 57 Muntuk Dlingo Bantul pada Pratindakan, Siklus I,dan Siklus II yaitu persentase keberhasilan pembelajaran pada pratindakan mencapai 26.4%, Siklus I mencapai 59.7%, dan Siklus II mencapai 88.9%. Persentase keberhasilan pembelajaran pada
Siklus
II
telah
mencapai
indikator
keberhasilan dalam penelitian ini yaitu mencapai
Anas Sudijono. (2006). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Anies Baswedan. (2014). Kurikulum 2013 PAUD. Jakarta: Menteri Pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia. Hujair AH Sanaky. (2013). Media pembelajaran interaktif inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
574 Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Restu Widya Ratna Ningsih)
Martini Jamaris. (2006). Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanak-kanak. Jakarta: PT. Grasindo. Pitadjeng. (2006). Pembelajaran matematika yang menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sadiman, dkk. (2009). Media pendidikan pengertian pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Slamet Suyanto. (2005). Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Yogyakarta: Hikayat. Sudaryanti. (2006). Pengenalan matematika anak usia dini. Yogyakarta: UNY. Suharsimi Arikunto. (2006). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara. _____. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sujati.
Santrock. J. W. (2002). Life-Span development (perkembangan masa hidup). Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
(2000). Penelitian tindakan kelas. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Wina Sanjaya. (2011). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.