UNIVERSITAS INDONESIA
SIMULASI PENGENALAN CHORD TERISOLASI BERBASISKAN SPEAKER DEPENDENT DENGAN METODE HIDDEN MARKOV MODEL
SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi sarjana teknik
DAVIT WASTY SIJABAT 0405037065
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM SARJANA TEKNIK ELEKTRO DEPOK DESEMBER 2009
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
: Davit Wasty Sijabat
NPM
: 0405037065
Tanda Tangan
:
Tanggal
: Desember 2009
ii Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh Nama NPM Program Studi Judul Skripsi
: : Davit Wasty Sijabat : 0405037065 : Teknik Elektro : Simulasi Pengenalan Chord Terisolasi Berbasiskan Speaker Dependent dengan Metode Hidden Markov Model
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia
DEWAN PENGUJI Pembimbing
: Prof. Dr. Ir. Dadang Gunawan M.Eng
(...................................)
Penguji
: Dr. Ir. Arman Djohan Diponegoro
(...................................)
Penguji
: Filbert Hilman Juwono, S.T, M.T
( ..................................)
Ditetapkan di
: Depok
Tanggal
: Desember 2009
iii Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Dadang Gunawan M.Eng selaku pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini; 2. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral; 3. Indrabayu, mahasiswa program S3 atas saran-sarannya dalam memperbaiki simulasi skripsi ini; 4. Teman-teman elektro 2005, secara khusus Rizky yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Depok, Desember 2009
Penulis
iv Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
ABSTRAK Nama Program Studi Judul
: Davit Wasty Sijabat : Teknik Elektro : Simulasi Pengenalan Chord Terisolasi Berbasiskan Speaker Dependent dengan Metode Hidden Markov Model
Dalam proses pengarsipan musik dijital, dilakukan penyimpanan sejumlah informasi nada yang terkandung di dalamnya, contohnya chord. Chord merupakan salah satu atribut penting dalam musik yang nantinya akan mempengaruhi harmoni dan melodi suatu musik. Oleh karena itu, dalam menganalisis keseluruhan struktur harmoni dari sebuah bagian musik sering dimulai dengan melabelkan setiap chord pada bagian musik tersebut. Skripsi ini mensimulasikan pengenalan chord terisolasi dengan metode HMM. Prosesnya meliputi pelatihan dan pengenalan. Tahap pelatihan antara lain melabelkan chord, membuat codebook, dan memodelkan HMM. Proses pengenalan chord mengacu pada nilai yang mendekati probabilitas database yang telah dibuat. Berdasarkan hasil variasi beberapa bobot codebook dan repetisi, maka akurasi sistem paling optimal bernilai 98,33%, yaitu kombinasi bobot codebook 128 dan repetisi 20. Kata kunci : chord, label, codebook, database, repetisi, probabilitas, HMM.
v Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
ABSTRACT Name Study Program Title
: Davit Wasty Sijabat : Electrical Engineering : Simulation of Isolated Chord Recognition Based on Speaker Dependent with Hidden Markov Model
Setting databases of digital music - there are much information of tones saved, for example chords. Chord is one of the most important part of music that build the harmonic structure and its melody. Hence, analyzing the overall harmonic structure of musical piece often starts with labelling every chord at the part of music being analyzed. This minithesis had simulated isolated chord recognition with HMM method. There are two main processes : training and recognition. Training consists of labelling every chord, making codebook, and modelling HMM parameters. The recognition value reference on the probability value that approach database had been made. Based on the simulation with variation combined both codebook and repetion, thus the optimum value of this system is 98,33% that both combination codebook 128 and repetion 20. Keywords : chord, label, codebook, database, repetion, probability, HMM.
vi Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Davit Wasty Sijabat
NPM
:
0405037065
Program studi :
S1 Reguler Teknik Elektro
Fakultas
:
Teknik
Jenis karya
:
Skripsi
demi
pengembangan
kepada Universitas
ilmu
pengetahuan,
Indonesia
Hak
menyetujui untuk memberikan
Bebas
Royalti
Noneksklusif (Non-
exclusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul : “Simulasi Pengenalan Chord Terisolasi Berbasiskan Speaker Dependent dengan Metode Hidden Markov Model” beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalih-mediakan, mengelola
dalam
bentuk
pangkalan
data
mempublikasikan tugas akhir saya selama
(database),
merawat,
dan
tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok Pada tanggal : Desember 2009 Yang menyatakan
(………….)
vii Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv ABSTRAK ...................................................................................................... v ABSTRACT .................................................................................................... vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ........................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xii BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Tujuan Penelitian.............................................................................. 2 1.3 Batasan Masalah ............................................................................... 2 1.4 Metode Penelitian ............................................................................. 3 1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................... 3 BAB 2 MUSIK DAN DASAR-DASAR PENGOLAHAN SINYAL SUARA . 5 2.1 Dasar Teori Musik ............................................................................ 5 2.1.1 Tangga Nada Kromatik ............................................................ 5 2.1.2 Tangga Nada Mayor ................................................................ 6 2.1.3 Interval .................................................................................... 7 2.1.4 Pasangan Chord ....................................................................... 9 2.2 Speech Recognition .......................................................................... 11 2.2.1 Tipe-tipe Speech Recognition................................................... 11 2.2.1.1 Isolated Speech Recognition ......................................... 12 2.2.1.2 Continuous Speech Recognition ................................... 12 viii Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
2.2.1.3 Speaker Dependent....................................................... 12 2.2.1.4 Speaker Independent .................................................... 13 2.3 Proses-Proses Dalam Sistem Pengenalan Suara Chord...................... 13 2.3.1 Sampling.................................................................................. 14 2.3.2 Ekstraksi Fitur ......................................................................... 14 2.3.2.1 Frame Blocking............................................................ 16 2.3.2.2 Windowing ...................................................................16 2.3.2.3 Discrete dan Fast Fourier Trasform ............................. 17 2.3.2.4 Mel Frequency Warping ............................................... 18 2.3.2.5 Cepstrum...................................................................... 18 2.3.3 Kuantisasi Vektor .................................................................... 19 2.4 Hidden Markov Model ...................................................................... 22 BAB 3 DISAIN SIMULASI ............................................................................. 26 3.1 Pembuatan Database dan Proses Pembelajaran................................. 26 3.1.1 Tahap Pelabelan ....................................................................... 27 3.1.2 Pembuatan Codebook .............................................................. 29 3.1.3 Pembentukan Model HMM dan Proses Pembelajaran .............. 31 3.2 Proses Pengenalan ............................................................................ 33 BAB 4 HASIL SIMULASI dan ANALISIS .................................................... 36 4.1 Hasil Simulasi .................................................................................. 36 4.1.1 Hasil Uji Coba Chord C Mayor................................................ 37 4.1.2 Hasil Uji Coba Chord D Minor ................................................ 38 4.1.3 Hasil Uji Coba Chord E Minor ................................................ 38 4.1.4 Hasil Uji Coba Chord F Mayor ................................................ 39 4.1.5 Hasil Uji Coba Chord G Mayor ............................................... 40 4.1.6 Hasil Uji Coba Chord A Minor ................................................ 41 4.2 Pengolahan Hasil Percobaan ............................................................. 41 4.3 Analisis ............................................................................................ 42 4.3.1 Analisis Sistem Pengenalan Sinyal Masukan Chord ................. 43 4.3.2 Analisis Unjuk Kerja Sistem Berdasarkan Variabel Codebook .45 4.3.3 Analisis Unjuk Kerja Sistem Berdasarkan Variabel Repetisi ....47 BAB 5 KESIMPULAN .................................................................................... 50 REFERENSI ....................................................................................................51 ix Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tangga nada kromatik dalam musik ............................................ 6
Tabel 2.2
Interval pada musik .................................................................... 8
Tabel 2.3
Tingkat dan Interval pada musik ................................................. 9
Tabel 2.4
Penggolongan Triad .................................................................... 11
Tabel 4.1
Nama chord dan file chord uji coba ............................................ 36
Tabel 4.2
Hasil uji coba chord C mayor ..................................................... 37
Tabel 4.3
Hasil uji coba chord D minor ...................................................... 38
Tabel 4.4
Hasil uji coba chord E minor ...................................................... 39
Tabel 4.5
Hasil uji coba chord F mayor ...................................................... 39
Tabel 4.6
Hasil uji coba chord G mayor ..................................................... 40
Tabel 4.7
Hasil uji coba chord A minor ...................................................... 41
Tabel 4.8
Persentase pengenalan masing-masing label chord ..................... 42
Tabel 4.9
Hasil akurasi keseluruhan sistem ................................................ 42
x Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Contoh cara penulisan interval .................................................... 7
Gambar 2.2
Visualisasi tangga nada mayor dalam paranada ........................... 7
Gambar 2.3
Prosesor MFCC .......................................................................... 15
Gambar 2.4
Contoh codeword pada ruang dua dimensi .................................. 20
Gambar 2.5
Model Markov (a) ergodic, (b) left-right ..................................... 22
Gambar 3.1
Diagram alir pembuatan database ............................................... 27
Gambar 3.2
Tahap pemberian label chord ...................................................... 28
Gambar 3.3
Tahap pembuatan codebook ........................................................ 30
Gambar 3.4
Tahap pembentukan model HMM............................................... 32
Gambar 3.5
Diagram alir proses pengenalan chord terisolasi ......................... 34
Gambar 3.6
Tampilan proses pengenalan chord terisolasi .............................. 35
xi Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
DAFTAR SINGKATAN
MIR
Music Information Retrieval
HMM
Hidden Markov Model
LPC
Linear Prediction Coding
MFCC
Mel Frequency Cepstrum Coefficient
DFT
Discrete Fourier Transform
FFT
Fast Fourier Transform
DCT
Discrete Cosine Transform
VQ
Vector Quantization
GLA
General Lloyd Algorithm
LBG
Linde, Buzo, Gray
LoP
Log of Probability
xii Universitas Indonesia Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
BAB 1 PEDAHULUA
1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah ketersediaan musik dijital mengalami peningkatan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh banyaknya jumlah peminat musik dan bagaimana teknologi yang semakin maju dalam menyediakan permintaan tersebut. Berdasarkan karakter musik, maka musik merupakan suatu seni yang dapat dinikmati oleh berbagai orang dengan berbagai budaya. Misalnya saja, musik daerah di Indonesia dinikmati oleh orang Eropa, atau bahkan musik Barat yang banyak digemari oleh orang-orang di Indonesia. Kemudian, perkembangan teknologi memungkinkan setiap orang dapat menikmati dan mengakses musik dimanapun dan kapanpun. Oleh karena itu, perkembangan musik dijital mendapat perhatian khusus dalam bisnis musik saat ini. Music Information Retrieval (MIR) merupakan suatu disiplin ilmu yang sangat dibutuhkan karena penggunaannya yang luas di bidang musik. Salah satu aplikasi yang dapat diterapkan adalah dalam bidang pengarsipan musik tersebut dan pengelompokannya sesuai dengan genre masing-masing lagu yang diarsipkan. Banyak lagu-lagu sekarang mudah dilakukan pembajakan, sehingga penting sekali dilakukan pengarsipan musik dimana dilakukan penyimpanan informasi nada yang ada di dalamnya [1]. Pengarsipan musik dijital dan pengelompokan genre tentunya dapat dilakukan dengan pengetahuan yang cukup baik akan musik dan jenis-jenisnya. Dalam musik dikenal suatu istilah kunci, yang merupakan representasi dari distribusi pitch, not-not, dan pola nada yang dibentuk di dalamnya, serta disertai pula dengan tanda kres (#) maupun mol (b) yang menandakan perubahan nada tersebut. Kunci dan chord merupakan atribut penting dalam musik, yang nantinya akan mempengaruhi harmoni dan melodi suatu musik. Progresifitas chord juga dipengaruhi oleh kunci musik tersebut dan pola yang berlaku di dalamnya. Oleh 1 Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
2 karena itu, dalam menganalisis keselurahan struktur harmoni dari sepotong lagu sering dimulai dengan melabelkan setiap chord pada setiap ketukan (beat) atau diukur berdasarkan kuncinya [2]. Pengenalan chord secara otomatis akan sangat menolong dalam menganalisis musik. Barisan chord yang dapat dikenali secara otomatis, nantinya akan dapat memperlihatkan sinyal-sinyal musik tersebut, dan bahkan dapat diaplikasikan dalam identifikasi jenis musik, segmentasi musik, menemukan kesamaan musik, ringkasan audio, dan klasifikasi mood dari musik tersebut [2]. Dalam proses pengolahan dan pengenalan sinyal suara (Speech/Voice Recognition), berbagai metode telah banyak diterapkan. Beberapa metode diantaranya adalah Fuzzy Logic, "eural "etwork, dan Hidden Markov Model (HMM). Penggunaan metode HMM lebih kompleks dibandingkan metode pengenalan dengan Fuzzy Logic, dan "eural "etwork, tetapi menghasilkan pengenalan yang lebih optimum. Oleh karena itu, dalam skripsi ini akan dilakukan proses pengenalan chord terisolasi dengan penerapan Speech Recognition (Speech to Text) melalui metode HMM.
1.2 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan skripsi ini adalah merancang sistem perangkat lunak untuk pengenalan chord terisolasi dengan menggunakan metode HMM. Selain itu, skripsi ini juga bertujuan untuk membandingkan akurasi (unjuk kerja) perangkat lunak sistem pengenalan chord terisolasi terhadap variasi jumlah repetisi serta bobot codebook.
1.3 Batasan Masalah Sistem yang dipakai dalam perangkat lunak ini adalah non-real time. Data suara yang diambil berasal dari instrumen gitar akustik. Jenis pukulan gitar dalam memainkan chord dilakukan dengan lembut, keras, cepat, dan biasa. Data akan terlebih dahulu direkam dan diolah dengan suatu perangkat lunak pengolah Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
3 gelombang suara yang kemudian diproses untuk menjadi label dalam identifikasi (terisolasi). Pada penelitian ini, chord yang diidentifikasi terbatas pada chord C triad (mayor dan minor), sehingga akan terdapat 6 chord yang akan menjadi 6 label. Setiap label akan terdiri dari 50 database suara dalam format “.wav” dan 10 sampel uji yang diambil secara tidak langsung dalam format dijital dengan variasi jumlah repetisi, serta variasi codebook 32, 64, dan 128.
1.4 Metode Penelitian Metode-metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain : 1. Studi kepustakaan. Mempelajari dasar teori musik seperti tangga nada kromatik, nada mayor, minor, dan pasangan chord, serta proses pengenalan suara dengan HMM dari berbagai buku, jurnal, dan artikel terkait lainnya. 2. Pengumpulan data Mengumpulkan data-data yang diperlukan, dalam hal ini sampel suara chord dari sebuah instrumen gitar akustik yang direkam sendiri. 3. Simulasi perangkat lunak Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem pengenalan chord terisolasi dengan sebuah perangkat lunak dan membandingkan akurasi (unjuk kerja) pengenalan dengan berbagai variasi bobot repetisi, serta codebook.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut. BAB 1 PEDAHULUA Bab ini berisi latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan untuk memberikan gambaran umum mengenai skripsi BAB 2 MUSIK dan DASAR-DASAR PEGOLAHA SIYAL SUARA Bab ini menjelaskan dasar teori musik secara umum dan chord secara Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
4 khusus, dasar-dasar speech recognition, Hidden Markov Model, dan teori-teori lainnya yang mendukung simulasi. BAB 3 DISAI SIMULASI Pada bab ini dijelaskan alur disain perangkat lunak berupa digram alir pembentukan database dan proses pengenalan chord, tampilan simulasi, dan cara penggunaannya. BAB 4 HASIL SIMULASI dan AALISIS Bab ini membahas hasil uji coba berdasarkan variasi parameter tertentu dan melakukan analisis terhadap hasil simulasi. BAB 5 KESIMPULA Pada bagian ini akan disimpulkan hal-hal yang telah diperoleh dari keseluruhan penelitian.
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
BAB 2 MUSIK DA DASAR-DASAR PEGOLAHA SIYAL SUARA
2.1 Dasar Teori Musik Musik adalah sekumpulan nada yang memiliki kepaduan dan harmonisasi yang terikat dalam satu irama dan tempo yang beraturan. Musik memiliki abjad yang disebut sebagai tangga nada (scale). Setiap nada identik dengan huruf yang nantinya membentuk suatu chord. Kemudian chord tersebut bersama-sama membentuk frasa (kalimat musik). Sekumpulan frasa (kalimat musik) yang baik akan membentuk lagu yang dapat dinyanyikan. Oleh karena itu, chord merupakan sebuah kosakata. Kosakata saja tidak cukup, melainkan harus dapat membentuk suatu kata yang bermakna ketika diucapkan dan akhirnya membentuk kalimat yang baik, yang dapat dimengerti oleh orang lain [1]. Dalam seni musik dan musikologi dikenal istilah tangga nada. Tangga nada merupakan suatu kumpulan nada-nada yang harmonis dengan aturan tertentu yang mendasarinya.
2.1.1 Tangga ada Kromatik Kumpulan dari semua nada dalam musik disebut sebagai tangga nada kromatik. Kromatik merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani, chroma, yang artinya warna. Dalam hal ini tangga nada kromatik berarti “nada setiap warna”. Sama seperti spektrum warna dengan frekuensi yang berbeda-beda, demikian halnya dengan nada. Karena nada selalu berulang untuk tiap oktaf yang ada, maka istilah “tangga nada kromatik” sering dipakai untuk kedua belas nada dari tiap oktaf [1]. Perbedaan antara dua buah nada (pitch) yang berdekataan disebut sebagai semitone. Meskipun ada 12 nada dalam satu oktaf, tetapi hanya 7 huruf pertama dari abjad yang dipakai untuk memberi nama pada nada, yaitu dari A sampai G. 5 Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
6 Kelima nada lain dalam satu oktaf tersebut diberi nama dengan memberikan tanda kres (#) atau mol (b) setelah notasi nada. Tabel 2.1 menunjukkan frekuensi kedua belas nada antara nada A pada 440 Hz dengan nada A satu oktaf di atasnya. Tabel 2.1. Tangga nada kromatik dalam musik [1]
Karena dalam tangga nada kromatik ada 12 nada, maka dapat dibuat berbagai tangga nada dengan membuat suatu kombinasi dari nada-nada tersebut.
2.1.2 Tangga ada Mayor Tangga nada mayor adalah tangga nada yang sangat umum dipakai untuk musik Barat (western). Saat dimainkan secara berurutan, tangga nada mayor ini dikenal dengan istilah do-re-mi-fa-so-la-si-do. Jarak antara dua buah nada yang berdekatan disebut semitone, dan dua buah semitone disebut dengan tone. Tangga nada ini disusun berdasarkan suatu aturan khusus, yaitu kombinasi interval semitone antara nada-nada yang ada. Aturannya adalah sebagai berikut [1]:
2 (tone) - 2 (tone) - 1 (semitone) - 2 (tone) - 2 (tone) - 2 (tone) - 1 (semitone)
atau ada juga yang menggunakan interval seperti pada Gambar 2.1 berikut. Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
7
Gambar 2.1 Contoh cara penulisan interval [1]
Dalam paranada dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 2.2 berikut.
Gambar 2.2 Visualisasi tangga nada mayor dalam paranada[1]
2.1.3 Interval Interval adalah jarak antara dua buah nada. Ada banyak ukuran interval yang dipakai untuk membuat tangga nada. Dalam penjelasan sebelumnya, interval yang dipakai untuk membentuk tangga nada adalah 2-2-1-2-2-2-1 (semitone). Tangga nada dalam nada kromatik tidak hanya tangga nada mayor. Ada banyak jenis tangga nada lainnya. Semuanya dibuat berdasarkan aturan terhadap interval. Ukuran variasi interval tidak hanya memberikan perbedaan suara, tetapi juga kesan dan 'rasa' yang ditangkap oleh pendengar. Untuk ukuran interval tertentu, campuran nada dapat dirasakan begitu cocok (consonant), namun dapat juga kedengaran kurang cocok (dissonant). Kombinasi consonant dan dissonant sangat diperlukan dalam musik. Musik yang hanya berisi consonant akan terdengar lembut dan dan lunak. Pemberian dissonant akan memberikan 'tekstur' pada musik[1]. Berikut ini diberikan ukuran interval (dalam semitone) dan namanya, serta penjelasan singkat dalam Tabel 2.2. Untuk kemudahan istilah, maka bagian ini disajikan dalam bahasa Inggris.
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
8 Tabel 2.2 Interval pada musik[1]
Nama dan ukuran tiap interval tersebut sangat penting, khususnya ketika membuat sebuah chord. Chord dibuat dengan mengombinasikan interval yang ada dan memainkan tiga atau lebih nada secara serentak. Ada banyak jenis chord, dan masing-masing dibuat berdasarkan formula yang unik dari pengombinasian interval nada. Tiap interval diukur dari nada awal (nada dasar) dari tipe chord yang disusun. Misalnya, dalam membuat chord C, maka nada C dihitung sebagai nada awal (nada dasar) dalam perhitungan interval. Interval dari tipe chord yang disusun dari nada dasar dikenal sebagai tingkat (degree). Penamaan ini mirip dengan nama interval, hanya tingkat ini lebih sering dipakai karena penulisannya yang singkat. Pada Tabel 2.3 akan diberikan daftar penamaan tingkat dan ekivalennya dengan interval dan ukuran interval (dalam semitone). Untuk tetap menjaga kemudahan istilah, tetap disajikan dalam bahasa Inggris.
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
9
Tabel 2.3 Tingkat dan Interval pada Musik[1]
Tingkat dan interval ini sangat penting dalam penyusunan sebuah chord. Misalnya saja, dalam membuat chord mayor, dibutuhkan nada dari tingkat 1, 3, dan 5. Jadi, saat menyusun chord C mayor, nada yang dimainkan adalah C, E, dan G (tingkat 1,3, dan 5 dari tangga nada C mayor).
2.1.4 Pasangan Chord Dalam mengiringi sebuah lagu, maka jenis chord yang dimainkan juga tergantung pada nada dasar lagu tersebut. Selain itu, untuk menentukan pasangan chord yang dipakai untuk mengiringi lagu juga memiliki aturan tersendiri. Untuk memudahkan pencarian formulanya, ada baiknya dimulai dengan menganalisis dari sistem tangga nada C mayor. Tangga nada C mayor adalah : C – D – E – F – G – A – B – C . Masingmasing dari tangga nada C mayor ini dicari triad-nya, sehingga pasangan chord C mayor adalah [1]:
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
10 Triad
:C–E–G
Tingkat : 1 – 3 – 5 chord : C mayor
Triad
: D– F –A
Tingkat : 1 – b3 – 5 chord : D minor
Triad
:E–G–B
Tingkat : 1 – b3 – 5 chord : E minor
Triad
: F–A–C
Tingkat : 1 – 3 – 5 chord : F mayor
Triad
:G–B–D
Tingkat : 1 – 3 – 5 chord : G mayor
Triad
:A–C–E
Tingkat : 1 – b3 – 5 chord : A minor
Triad
:B–D–F
Tingkat : 1 – b3 – b5 chord : B diminished
Berdasarkan penurunan di atas, terdapat 3 buah triad mayor, yaitu pada tingkat 1, 4, dan 5 relatif terhadap tangga nada C mayor. Hal ini berarti, bila Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
11 mengiringi sebuah lagu dari nada C mayor, pasangan chord lainnya adalah F mayor dan G mayor (biasanya cukup ditulis F dan G saja). Selain itu, didapati pula 3 buah chord minor, yaitu pada tingkat 2, 3, dan 6 relatif terhadap tangga nada C mayor. Ini juga berarti, pasangan chord lainnya yang mengiringi chord C mayor adalah D minor (Dm), E minor (Em), dan A minor (Am). Terakhir, terdapat suatu chord diminished, yaitu B diminis (Bdim). Penggolongan chord triad sering dituliskan dalam Tabel 2.4 berikut : Tabel 2.4 Penggolongan Triad[1]
2.2 Speech Recognition Speech to text atau konversi dari bentuk suara menjadi betuk teks merupakan aplikasi dari speech recognition. Pada dasarnya, speech recognition dilakukan dengan membandingkan pola karakteristik tertentu dari sinyal suara yang masuk (yang akan dikenali) dengan pola karaktersitik yang akan menjadi referensi atau acuan untuk mengenali suara yang masuk tersebut [3].
2.2.1 Tipe-tipe Speech Recognition Berdasarkan pengucapannya, maka speech recognition dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu isolated speech recognition (diskrit) dan continuous speech recognition (kontinu) [3].
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
12 2.2.1.1 Isolated Speech Recognition Pada tipe ini pengucapan kata oleh seseorang dilakukan secara terpisah atau terputus-putus per kata. Misalnya, ketika mengucapkan dua kata, seseorang harus memberikan jeda waktu antara kata pertama dan kata kedua. Jadi, pada tipe ini lebih jelas awal dan akhir suatu kata. Pada isolated speech recognition, faktorfaktor bahasa kurang berpengaruh. Faktor yang memberikan pengaruh cukup besar pada tipe ini adalah karakteristik alat-alat vokal pembicara disamping faktor derau yang menyertai pengucapan suatu kata.
2.2.1.2 Continuous Speech Recognition Kata-kata dalam suatu kalimat diucapkan seperti layaknya orang berbicara. Tidak harus ada jeda antar kata seperti isolated speech recognition. Tingkat kompleksitasnya tinggi. Tingkat kompleksitas pada tipe ini menjadi lebih tinggi dan dalam aplikasi juga menjaid lebih rumit karena : 1. Penentuan awal dan akhir dari suatu kata jauh lebih sulit dibandingkan dengan jika kata-kata diucapkan secara terpisah. 2. Dalam suatu kalimat, arti kata sangat ditentukan oleh konteks kalimat tersebut. 3. Karaktersitik bahasa memberikan pengaruh yang sangat berarti. 4. Logat atau dialek dari pembicara juga memberikan pengaruh yang sangat besar berkaitan dengan karakteristik bahasa yang digunakan.
Berdasarkan ketergantungan terhadap pembicara dan pengucapannya atau pola susunan katanya, terdiri dari speaker dependent dan speaker independent.
2.2.1.3 Speaker Dependent Pada speaker dependent, sistem dibuat hanya untuk mengenali suara atau kata dari orang tertentu atau mengenali speaker tunggal. Suara dari orang tertentu akan disimpan sebagai referensi yang menjadi acuan dalam proses pengenalan. Sistem ini sangat cocok untuk mengenali orang yang berbicara dari suatu sinyal Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
13 suara. Selain itu, sistem ini biasanya lebih murah, lebih akurat, dan lebih mudah dibuat. Namun, sistem ini tidak fleksibel jika dibandingankan dengan jenis speaker independent karena sulit beradaptasi dengan karakteristik pembicara baru. Pada
sistem
speaker
dependent,
identifikasi
dilakukan
dengan
membandingkan kesamaan antara hasil ekstraksi fitur dari sinyal masukan dengan acuan sinyal suara yang ada.
2.2.1.4 Speaker Independent Pada speaker independent, sistem dibuat untuk mengenali suara atau kata dari banyak orang. Referensi yang digunakan adalah kata, phrase, atau kalimat yang berlaku umum untuk semua pembicara. Referensi yang digunakan diperoleh dari hasil pelatihan sistem yang berasal dari beberapa orang yang mewakili sinyal suara dari semua orang secara umum. Sistem ini lebih kompleks dibandingkan speaker dependent dan akurasinya lebih rendah, tetapi lebih fleksibel. Pada tahap pengenalan, sinyal suara masukan dikuantisasi vektor dengan menggunakan bobot codebook dari setiap pembicara yang menjadi acuan dalam pengenalan sinyal suara masukan.
2.3 Proses-Proses Dalam Sistem Pengenalan Suara Chord Dalam menganalisis urutan chord dari potongan musik yang dimainkan menggunakan suatu media komputerisasi dilakukan beberapa proses. Sinyal masukan akustik analog diubah menjadi sinyal dijital melalui proses sampling. Setelah itu, informasi yang terkandung di dalam sinyal masukan diekstraksi dan diubah ke dalam data-data vektor. Data vektor ini kemudian dikuantisasi dengan teknik VQ untuk melihat persebarannya pada cluster. Vektor pada cluster ini akan menentukan letak centroid yang kemudian dikumpulkan di dalam suatu codeword/codevector. Kumpulan beberapa codeword disebut codebook [4]. Nilainilai codeword inilah yang digunakan untuk menentukan parameter-parameter HMM. Proses lengkapnya akan dijelaskan pada bagian berikut ini. Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
14 2.3.1 Sampling Sampling adalah suatu proses untuk membagi-bagi suatu sinyal kontinu dalam interval waktu yang telah ditentukan. Sampling ini dilakukan dengan mengubah sinyal analog menjadi sinyal dijital dalam fungsi waktu. Pengubahan bentuk sinyal ini bertujuan untuk mempermudah memroses sinyal masukan yang berupa analog karena sinyal analog memiliki kepekaan terhadap noise yang rendah, sehingga sulit untuk memproses sinyal tersebut.
Parameter-parameter yang menentukan hasil sampling adalah panjang interval yang digunakan. Frekuensi sampling yang digunakan mengikuti aturan
Nyquist, yaitu besarnya nilai frekuensi sampling harus dua kali frekuensi tertinggi dari sinyal masukan, yang dinyatakan dengan [5]: ( 2.1 )
dimana : adalah frekuensi sampling adalah frekuensi tertinggi sinyal masukan
2.3.2 Ekstraksi Fitur Ekstraksi fitur atau feature extraction merupakan proses dimana tiap-tiap
sampel sinyal akan diubah menjadi vektor-vektor data. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk proses ini, antara lain Linear Prediction Coding (LPC) dan Mel Frequency Cepstrum Coefficient (MFCC) [6]. Metode yang akan digunakan pada proses ekstraksi dalam pengenalan suara ini adalah dengan menggunakan MFCC. Mel Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode lainnya, antara lain [5]:
1. Mampu menangkap informasi-informasi penting yang terkandung dalam sinyal suara. 2. Menghasilkan data seminimal mungkin, tanpa menghilangkan menghilangkan informasiinformasi penting yang ada.
3. Mengadaptasi organ pendengaran manusia dalam melakukan persepsi Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
15 terhadap sinyal suara. 4. Menghasilkan pendekatan yang lebih baik terhadap sistem pendengaran manusia karena menggunakan fungsi logaritmik dalam perhitungannya.
MFCC di sini bertujuan untuk menghasilkan cepstrum yang akan digunakan dalam membentuk codeword. Blok diagram dari MFCC ditunjukkan pada Gambar 2.3 berikut.
Spectrum Windowing
Frame Blocking
Signal
FFT
Frame
Mel Spectrum
Mel Cepstrum Cepstrum
Mel Frequency Wrapping
Gambar 2.3 Prosesor MFCC
Proses MFCC diawali dengan membagi sinyal (suara) menjadi beberapa frame melalui proses frame blocking. Setelah itu dilakukan windowing pada setiap frame. Windowing bertujuan untuk meminimalisasi diskontinuitas
sinyal dan
distorsi spektral. Kemudian dari setiap frame dicari spektrum amplitudonya dengan terlebih dahulu mengubah masing-masing frame dari domain waktu ke domain frekuensi dengan menggunakan Fast Fourier Transform (FFT). Selanjutnya dilakukan proses mel-frequency wrapping untuk memperoleh sinyal spektrum dalam mel-scale dari hasil FFT. Langkah terakhir adalah mengubah hasil log mel spectrum ke dalam domain waktu dan menghasilkan MFCC sebagai hasil akhir. Urutan dan cara kerja MFCC dapat dijelaskan sebagai berikut [7].
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
16 2.3.2.1 Frame Blocking Proses frame blocking dilakukan dengan membagi sinyal suara menjadi sejumlah N-frame berdasarkan persamaan : N = fs x t
(2.2)
dimana : N = jumlah frame fs = frekuensi sampling t = durasi sampel
2.3.2.2 Windowing penyimpangan pada sinyal yang Windowing dilakukan untuk memperkecil penyimpangan diskontinu di awal dan di akhir masing-masing frame. Sinyal suara yang
dipotong-potong menjadi beberapa frame akan menyebabkan efek diskontinuitas sehingga menyebabkan kesalahan data pada proses transformasi Fourier.
Windowing diperlukan untuk mengurangi efek diskontinuitas dari potonganpotongan sinyal. Ada banyak jenis window, misalnya Hamming, Hanning, dan Gaussian.
Masing-masing window memiliki karakteristik tersendiri. Dalam penelitian ini digunakan metode Hamming Window. Metode ini dapat menghasilkan sidelobe level yang tidak terlalu tinggi (kurang lebih -43 dB) dan noise yang dihasilkan tidak terlalu besar. Berikut ini adalah persamaannya : (2.3 )
dimana : N = lebar filter n = 0,1,...,(N-1)/2 , untuk N ganjil n = 0,1,...,(N/2)-1 , untuk N genap Hasil dari proses windowing ini adalah berupa suatu sinyal dengan persamaan : ( 2.4 )
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
17 2.3.2.3 Discrete Fourier Transform dan Fast Fourier Transform Tujuan utama dari transformasi Fourier ini adalah untuk mengubah sinyal dari domain waktu menjadi spektrum pada domain frekuensi. Dalam pemrosesan suara, proses tersebut sangatlah menguntungkan karena sinyal pada domain frekuensi dapat diproses lebih mudah dibandingkan dengan sinyal pada domain waktu. Hal ini dikarenakan pada domain frekuensi, kuat lemahnya suara tidak
terlalu berpengaruh. Discrete Fourier Transform (DFT) adalah suatu metode yang digunakan untuk mengubah domain suatu gelombang dari domain waktu ke domain frekuensi. Transformasi diskrit merupakan transformasi dimana masukan dan keluaran bernilai diskrit yang digunakan untuk manipulasi di komputer. Rumus DFT untuk mengubah N data dari domain waktu ke domain frekuensi adalah
sebagai berikut [8]: ( 2.5) k = 0,1,2,...,N-1
dimana : = transformasi Fourier X(nT) = sinyal masukan T = interval waktu antar nilai diskrit K = angka harmonik dari komponen transformasi
Fast Fourier Transform (FFT) merupakan algoritma yang lebih cepat dari Discrete Fourier Transform (DFT). FFT dapat mereduksi jumlah perhitungan untuk setiap N data yang sama pada perhitungan DFT sehingga perhitungan yang ada menjadi lebih cepat, khususnya ketika nilai N yang digunakan cukup besar dengan mempergunakan persamaan :
( 2.6 ) dengan k = 0,1,...,N-1
Faktor dari e-j2π/N dapat dituliskan sebagai
, Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
18 -j2π/N = e
( 2.7)
sehingga persamaan akan menjadi :
( 2.8 ) dengan k = 0, 1, ... , N-1 ;
dimana : = sinyal hasil DFT = sinyal masukan = twidle factors 2
Perhitungan DFT memerlukan operasi sebanyak M , sedangkan FFT dapat memenuhi hal yang sama dengan operasi sebanyak M log2 M. Dengan demikian FFT merupakan fast algorithm untuk mengimplementasikan DFT.
2.3.2.4 Mel Frequency Wrapping Persepsi manusia terhadap frekuensi dari sinyal suara tidak mengikuti
skala linear. Frekuensi yang sebenarnya (dalam Hz) pada sebuah sinyal akan diukur manusia secara subyektif dengan menggunakan mel scale. Skala melfrekuensi adalah pemetaan frekuensi secara secara linear untuk frekuensi dibawah 1 kHz dan logaritmik untuk frekuensi diatas 1 kHz. Sebagai titik referensi, pitch dari
1kHz, 40 dB diatas perceptual hearing threshold, threshold, didefinisikan sebagai 1000 mels. Oleh karena itu, dapat digunakan formula pada persamaan persamaan 2.9 berikut untuk
menghitung mels untuk frekuensi yang diberikan dalam Hz. mel ( f ) = 2595 * log10 (1 + f / 700)
(2.9)
2.3.2.5 Cepstrum Langkah terakhir dalam feature extraction yaitu mengubah kembali log
mel spectrum ke dalam domain waktu. Hasilnya disebut mel frequency cepstrum coeffecient (MFCC). Representatif spectral dari speech spectrum memberikan representatif yang baik untuk local spectral properties dari sinyal suara untuk
analisa frame yang diberikan. Karena mel spectrum coeffecient (dan Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
19 logaritmiknya) adalah angka real, kita dapat mengubahnya ke time domain menggunakan Discrete Cosine Transform (DCT). Oleh karena itu, mel power spectrum coefficient tersebut merupakan hasil dari langkah terakhir yang ~ ~ dinotasikan dengan S k , dimana k = 1, 2, ... , K. Jadi, MFCC, cn dapat dihitung dengan persamaan 2.10 berikut. K 1 π ~ c~n = ∑ (log S k ) cos n k − 2 K k =1
( 2.10)
dengan k = 1, 2, ... , K dimana : K = jumlah koefisien yang diharapkan
2.3.3 Kuantisasi Vektor Dalam proses mengidentifikasi suara, setiap sinyal akustik harus dapat direpresentasikan secara unik dan dengan cara yang efisien. Dengan kuantisasi vektor sinyal suara dapat direpresentasikan secara unik dan efisien. Pada proses kuantisasi vektor, data dikompresi sedemikian rupa secara signifikan, tetapi masih menunjukkan representasi yang akurat. Tanpa melakukan teknik kuantisasi vektor fitur-fitur suara, maka sistem akan membutuhkan komputasi yang amat kompleks [9]. Kuantisasi vektor merupakan teknik kuantisasi klasik dimana dilakukan pemodelan dari fungsi kepadatan probabilitas dengan distribusi vektor. Kuantisasi vektor memetakan vektor dengan dimensi k pada ruang vektor Rk menjadi suatu bentuk vektor berhingga Y = {yi : i = 1, 2, …, n}. Vektor yi disebut sebagai vektor kode. Vektor-vektor ini merupakan vektor-vektor data yang diperoleh dari hasil ekstraksi yang disebut dengan codeword. Kumpulan dari codeword ini disebut dengan codebook. Salah satu tujuan dari kuantisasi vektor adalah menghasilkan sebuah codebook yang terdiri dari vektor-vektor dalam jumlah relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah vektor data. Gambar 2.4 menggambarkan vektor pada suatu ruang dengan garis Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
20 horizontal menunjukkan nilai real dan garis vertikal menunjukkan nilai imajiner dari vektor. Setiap cluster dari vektor menunjukkan centroid-nya, dan setiap codeword berada pada daerah voroinoi-nya masing-masing. Vektor masukan ditandai dengan x sedangkan centroid ditandai dengan bulatan berwarna merah.
Representasi centroid ditentukan berdasarkan jarak Euclidian terdekat dari vektor masukan. Jarak suatu vektor ke centroid terdekat disebut dengan distorsi. Jarak Euclidian didefinisikan dengan persamaan 2.11 berikut [9]. ( 2.11 )
dimana : xj = komponen ke-j dari vektor masukan yij = adalah komponen ke-j dari codeword yi
Gambar 2.4 Contoh codeword pada ruang dua dimensi[5]
Dalam pembentukan codebook untuk iterasi guna memperbaiki kuantisasi
vektor digunakan General Lloyd Algorithm (GLA) atau disebut algoritma LBG (Linde,Buzo,Gray). Algoritma LBG tersebut dapat diimplementasikan dengan Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
21 prosedur rekursif sebagai berikut :
1. Mendisain vektor codebook yang merupakan centroid dari keseluruhan vektor training. 2. Melipatgandakan ukuran dari codebook dengan membagi masing-masing codebook Cn menurut aturan : ( 2.11 ) ( 2.12 ) dimana n bervariasi dari satu sampai dengan current size codebook dan epsilon adalah parameter splitting. (epsi = 0,01)
3. 9earest 9eighbour Search Mengelompokkan training vektor yang mengumpul pada blok tertentu. Selanjutnya menentukan centroid dalam current codebook yang terdekat dan memberikan tanda vektor yaitu cell yang diasosiasikan dengan centroid-
centroid yang terdekat. 4. Centroid Update Menentukan centroid baru yang merupakan codeword yang baru pada masing-masing cell dengan menggunakan training vektor pada cell tersebut. 5. Iterasi 1 Mengulang langkah 3 dan 4 sampai jarak rata-rata dibawah present treshold. 6. Iterasi 2 Mengulang langkah 2, 3, dan 4 sampai codebook berukuran M.
Peran kuantisasi vektor dalam proses Hidden Markov Model (HMM) adalah untuk mempersiapkan simbol diskrit dari indeks yang terbatas. Masingmasing sinyal masukan akan dikuantisasi oleh cluster referensi. Masing-masing
masukan yang terkuantisasi dianggap sebagai observasi. Selain itu, kuantisasi vektor berperan dalam meminimalkan distorsi rata-rata setelah ukuran codebook ditentukan. Pada proses pengenalan, total distorsi yang paling kecil antara
codeword dari database dan codebook dari masukan merupakan hasil identifikasi. Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
22 2.4 Hidden Markov Model Hidden Markov Model (HMM) adalah suatu teknik untuk membentuk model statistik berdasarkan prinsip probabilitas. Model tersebut digunakan untuk meramalkan suatu keluaran berdasarkan data-data yang telah dimasukkan dan training yang telah dilakukan. Model statistik ini merupakan suatu sistem yang diasumsikan sebagai proses Markov dengan parameter- parameter yang belum diketahui dan parameter-parameter yang tersembunyi tersebut harus ditentukan dari parameter yang dapat diamati (observable). Parameter model yang diambil kemudian dapat digunakan untuk keperluan analisis selanjutnya, misalnya untuk aplikasi pengenalan gelombang suara. Bentuk umum dari rantai Markov adalah bentuk ergodic seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.5(a). Namun dapat juga dimodelkan dengan model left- right Markov seperti pada Gambar 2.5(b).
(a)
(b)
Gambar 2.5 Model Markov (a) ergodic (b) left-right[4]
HMM memiliki 3 (tiga) parameter utama yang harus dicari nilainya terlebih dahulu. Ketiga parameter tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Parameter A disebut sebagai probabilitas transisi, merupakan probabilitas kedudukan suatu state terhadap semua state yang ada, termasuk kedudukan terhadap state itu sendiri. Parameter A pada HMM dinyatakan dalam sebuah matriks dengan ukuran MxM dimana M adalah jumlah state yang ada. Jika terdiri dari 5 (lima) state, maka setiap state memiliki 5 (lima) hubungan transisi. Oleh karena itu, parameter A dapat dituliskan dalam bentuk matriks seperti pada persamaan 2.13 berikut [7]:
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
23
(2.13)
2.
Parameter B disebut sebagai probabilitas state, merupakan probabilitas kemunculan suatu state dalam deretan seluruh state yang ada. Parameter B dalam HMM dituliskan dalam bentuk matriks kolom dengan ukuran Mx1, dimana M merupakan jumlah seluruh state yang ada. Misalnya, terdapat n
buah state dalam suatu kondisi, maka matriks B yang terbentuk ditunjukkan oleh persamaan 2.14 berikut [7]:
B=
3.
(2.14)
disebut sebagai probabilitas awal, yaitu probabilitas
Parameter
kemunculan suatu state di awal. Sama halnya dengan parameter B,
parameter
juga dituliskan dalam bentuk matriks kolom dengan ukuran
Mx1 dimana M adalah jumlah state-nya. Parameter
yang dihasilkan
akan ditunjukkan seperti pada persamaan 2.15 berikut [7]:
(2.15)
Elemen π, A, dan B merupakan parameter-parameter Markov dalam HMM yang tidak diketahui atau tersembunyi (hidden). Ketiga parameter tersebut digabungkan menjadi sebuah parameter HMM dan dapat dituliskan dalam bentuk
fungsi λ = ( A, B, π ) . Jika diberikan suatu model P(O|λ) dengan probabilitas urutan Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
24 observasi O = O1, O2, ... , OT, maka untuk mengetahui nilai probabilitas observasinya diperlukan suatu urutan state yang tetap, misalkan Q = q1 q2 ... qT
( 2.16 )
di mana : q1 = initial-state. Probabilitas urutan observasi O untuk urutan state persamaan (2.17) adalah : ( 2.17 ) Sehingga diperoleh P(O|Q, λ) = bq1(O1) . bq2(O2) ... bqT(OT)
( 2.18 )
Probabilitas dari urutan state Q maka dapat ditulis sebagai berikut ( 2.19 ) Probabilitas gabungan O dan Q yang merupakan probabilitas saat O dan Q muncul bersamaan adalah hasil perkalian dari keduanya atau dapat ditulis sebagai berikut : P(O, Q| λ) = P(O| Q, λ) P(Q, λ) Probabilitas
observasi
O
diperoleh
( 2.20 ) dengan
menjumlahkan
probabilitas
gabungan dari semua kemungkinan urutan state q, yaitu : λ) =
( 2.21 )
atau dapat juga dituliskan sebagai berikut : λ)=
( 2.22 )
Jika terdapat keadaan dimana :
State 1 : waveform segment 1 (w1) State 2 : waveform segment 2 (w2) State 3 : waveform segment 3 (w3) State 4 : waveform segment 4 (w4) State 5 : waveform segment 5 (w5) maka probabilitas dari observasi HMM berdasarkan persamaan (2.22) adalah
sebagai berikut.
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
25 P(Suara 1 = w1, w2, w2, w1, w1) = P(Suara 2 = w1, w2, w1, w3, w1) =
P(Suara x = w4, w5, w4, w5, w4) = Proses yang terjadi adalah :
1. Gelombang yang telah terbagi menjadi gelombang-gelombang kecil pada frame blocking akan dikenali melalui codebook yang dimiliki. Pada proses pencocokan dengan codebook akan dihitung jarak dari tiap gelombang
dengan centroid-centroid. Jarak terdekat akan menentukan urutan kode observasi. 2. Gelombang yang telah dikenali berdasarkan codebook akan membentuk suatu state. Dari state ini akan dicari nilai masing-masing parameter HMM-nya, yang perhitungannya dicocokkan dengan nilai pada database parameter HMM.
Dari contoh di atas, dapat diketahui bahwa suara 1 terbentuk dari gelombang w1, gelombang w2, gelombang w2, gelombang w1, dan gelombang w1. Tiap suara dibentuk oleh susunan gelombang yang berbeda-beda. Susunansusunan gelombang tersebut memiliki probabilitas transisi yang bergantung terhadap perubahan gelombangnya.
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
BAB 3 DISAI SIMULASI
Sistem yang akan dirancang menerapkan prinsip aplikasi speech to text. Sinyal suara masukan yang diambil berasal dari satu alat musik, yaitu gitar akustik, sehingga sistem ini pun menerapkan tipe speaker dependent. Chord direkam secara terpisah dalam format “.wav”, sehingga tipe ini memenuhi kriteria isolated word recognition pada pengenalan chord terisolasi. Chord direkam dengan menggunakan software pengolah suara Adobe Audition 1 dan sistem pengenalan chord terisolasi menggunakan software Matlab R2008. Keluaran sistem adalah berupa teks chord yang dikenali. Sistem pengenalan chord terisolasi ini menggunakan file-file simulasi yang berasal dari KTH-Royal University, Swedia [10] dan telah dimodifikasi sebelumnya oleh Angela[3]. Dalam perancangan sistem pengenalan chord ini, terdapat dua proses utama yang harus dilakukan, yaitu proses pelatihan (pembuatan database) dan proses pengenalan suara.
3.1 Pembuatan Database dan Proses Pembelajaran Simulasi ini akan mengonversi sinyal suara chord terisolasi menjadi bentuk teks untuk aplikasi speaker dependent. Untuk mengambil setiap chord, maka dilakukan perekaman untuk 6 label chord dengan nada dasar C, yaitu C mayor, F mayor, G mayor, A minor, D minor, dan E minor. Masing-masing terdiri dari 50 file chord dalam format “.wav”. Pada proses ini, sinyal suara chord yang merupakan sinyal masukan sistem akan mengalami tiga proses utama, yakni tahap pembuatan label masing-masing chord, tahap pembuatan codebook, dan tahap pembentukan parameter-parameter HMM. Gambar 3.1 menunjukkan diagram alir proses pembuatan database sistem pengenalan chord terisolasi.
26 Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
27 Mulai
Masukkan file suara chord (.wav)
Labelisasi
Pembuatan Codebook
Pembentukan Model HMM
Database Label
Database Codebook
Database HMM
Database
Selesai Gambar 3.1 Diagram alir proses pembuatan database
3.1.1 Tahap Pelabelan Fungsi ini dijalankan dengan perintah make_labels(rep). Fungsi ini membuat sebuah database dari suara-suara yang telah direkam sebelumnya. Filefile sampel suara tersebut akan mengalami proses sampling dengan frekuensi sampling sebesar 8 kHz. Pada proses pembuatan label, tiap-tiap sampel suara chord akan didaftarkan pada suatu label yang diberi nama sesuai dengan nama chord yang dimaksud, misalnya chord C mayor diberi label Cmaj, D minor diberi Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
28 label Dmin, E minor diberi label Emin, F mayor diberi label Fmaj, G mayor diberi label Gmaj, dan A minor diberi label Amin, sehingga jumlah label sama dengan jumlah chord. Pemberian nama label ini disesuaikan dengan konteks yang umum dipakai dalam penulisan chord. Nama label inilah yang pada akhirnya akan menjadi keluaran pada simulasi pengenalan chord. Proses pelabelan ini dilakukan pada file labelisasi.m dengan tampilan program berupa Guide User Interface (GUI) seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Tahap pemberian label chord (contoh : labelisasi untuk repetisi 20)
Berdasarkan tampilan program pada Gambar 3.2, terdapat tiga masukan pada proses pembuatan label-label chord, yaitu indeks label, jumlah training, dan nama label.
1. Indeks label, menunjukkan urutan label yang akan diproses dalam deretan semua chord dan akan disimpan dalam database. Setiap nilai label ini akan tersimpan dalam format “(label + indeks label).mat”. 2. Jumlah training, menunjukkan banyaknya pengulangan atau repetisi (rep) sampel yang akan diproses pada pembuatan database. Jumlahnya disesuaikan dengan keinginan pengguna, tetapi maksimum sebanyak jumlah data-data chord yang telah direkam sebelumnya. 3. Nama label, menunjukkan nama chord yang akan diproses. Nama label ini Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
29 disesuaikan dengan nama chord yang telah disimpan. Nama label inilah yang nantinya akan menjadi keluaran dalam proses pengenalan chord.
Contoh pemakaiannya sebagai berikut. Indeks label adalah 1, jumlah training adalah 10, dan nama label adalah Cmaj. Berdasarkan masukan tersebut, maka file suara chord C mayor yang tersedia sebanyak 50 data, dari “Cmaj1 – Cmaj50”, akan dilakukan proses repetisi masing-masing sebanyak 10 kali. Label C mayor yang akan terbentuk bernama “Label1.mat”. Demikian seterusnya dilakukan pelabelan sampai semua chord diberi labelnya masing-masing.
3.1.2 Pembuatan Codebook Setelah selesai memberi label pada setiap chord, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan atau pemetaan codebook. Proses pemetaan codebook ini dilakukan dengan menggabungkan keseluruhan label yang telah diproses sebelumnya dan melakukan kuantisasi vektor-vektor data seperti yang telah dijelaskan dalam Bab 2. Setelah itu, hasil pemetaan keseluruhan label ini disimpan dalam bentuk file “codebook.mat”. Proses ini diawali dengan menggabungkan keseluruhan label yang akan diproses, kemudian melakukan ekstraksi fitur pada sampel-sampel suara chord (dijelaskan pada Bab 2). Pada bagian ekstraksi fitur akan dihasilkan vektor-vektor data hasil transformasi FFT. Satu bagian sampel mewakili satu sample point, yang merupakan satu vektor data. Setelah itu, vektor-vektor data tersebut dipetakan ke dalam suatu ruang vektor dua dimensi berupa grafik dengan teknik kuantisasi vektor. Dengan teknik kuantisasi vektor ini, setiap vektor dipetakan dari ruang vektor yang besar menjadi daerah yang terbatas. Daerah yang terbatas ini disebut sebagai cluster. Setiap cluster akan direpresentasikan oleh sebuah titik centroid (titik pusat massa) yang disebut sebagai codeword. Kumpulan seluruh codeword ini disebut sebagai codebook. Hasil pemetaan vektor berdasarkan nilai codebook akan disimpan sebagai database codebook yang akan digunakan dalam proses pengenalan chord terisolasi. Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
30 Program
pemetaan
codebook
ini
dijalankan
dengan
fungsi
VQ_training(speech,ukuran codebook,iterasi) pada file “codebook.m”. Tampilan program pembuatan codebook berbentuk GUI adalah pada Gambar 3.3 berikut.
Gambar 3.3 Tahap pembuatan codebook (contoh : bobot codebook 64, repetisi 20)
Pada Gambar 3.3 terdapat empat masukan untuk proses pemetaan codebook, yaitu : 1. Nama file, merupakan nama file codebook yang diinginkan pemakai dan akan tersimpan dalam format “.MAT”. 2. Ukuran codebook, merupakan ukuran codebook yang akan dijadikan sebagai database. Pada program ini tersedia 32, 64, 128, 256, 512, dan 1024. 3. Iterasi, merupakan banyaknya pengulangan dalam menentukan titik centroid yang presisi. Berdasarkan penelitian sebelumnya [9], ukuran iterasi yang semakin besar akan membuat letak centroid semakin presisi, tetapi akan membuat proses pemetaan codebook berjalan semakin lama. Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
31 Oleh karena itu, pada program ini disarankan memakai 10 kali iterasi dengan harapan untuk memperoleh hasil yang centroid yang optimum dan proses tidak berjalan lambat. 4. Jumlah label, merupakan banyaknya jumlah label yang telah diproses sebelumnya untuk digabungkan menjadi satu pemetaan codebook.
Tampilan keluaran program ini berupa grafik pemetaan codebook dan file matriks dengan format “.mat”. Gambar grafik seperti pada Gambar 3.3 merupakan hasil pemetaan keseluruhan label chord yang telah diproses sebelumnya. Grafik tersebut juga merepresentasikan keseluruhan sampel yang menjadi vektor-vektor data yang diwakili dalam satu posisi codeword yang dicari. File matriks ini berupa matriks code yang berisi posisi codeword untuk masing-masing label chord dan matriks name yang merupakan nama chord untuk setiap labelnya.
3.1.3 Pembentukan Model HMM dan Proses Pembelajaran. Tahap berikutnya adalah pembentukan parameter-parameter HMM yang akan digunakan dalam proses pengenalan. Tujuan dari metode HMM adalah sebagai metode pelatihan atau pembelajaran dari setiap vektor-vektor data yang ada, dengan mencari nilai probabilitasnya, sehingga nilai probabilitas hasil pembelajaran menjadi semacam acuan dalam mengenali data chord yang akan diuji. Untuk memperoleh berbagai parameter HMM tersebut, diperlukan suatu nilai masukan yang dikenal sebagai state dalam HMM. Keluaran dari proses pembuatan codebook adalah nilai-nilai (posisi) centroid. Nilai ini kemudian diterapkan sebagai state bagi proses pembelajaran dengan metode HMM. Nilainilai (posisi) centroid ini akan membentuk suatu urutan (indeks) yang mewakili urutan penggalan masing-masing sampel. Urutan centroid ini jugalah yang merupakan urutan state dalam pembentukan parameter HMM. Selanjutnya, dilakukan proses pembelajaran HMM yaitu dengan perhitungan log of probability (LoP) untuk 10 iterasi pada tiap-tiap label chord. Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
32 Program pembentukan parameter-parameter HMM ini dijalankan dengan fungsi make_HMM(file_hmm, file codebook, iterasi) pada file “hmm.m”. Tampilan program HMM berupa GUI adalah seperti Gambar 3.4 berikut.
Gambar 3.4 Tahap pembentukan model HMM (contoh : codebook 64, repetisi 20)
Pada Gambar 3.4 terdapat tiga masukan dalam program pembentukan parameter HMM, yaitu : 1. File HMM, merupakan nama file HMM yang akan disimpan sesuai keinginan pengguna. 2. File VQ-codebook, merupakan nama file pemetaan codebook sesuai dengan database codebook yang sudah dilatih sebelumnya. 3. Iterasi, diisi dengan jumlah iterasi yang diinginkan. Disarankan menggunakan iterasi 10 kali.
Setelah program dijalankan, maka akan ditampilkan grafik yang merepresentasikan nilai probabilitas setiap state berupa LoP terhadap nilai iterasinya. Nilai-nilai LoP ini akan disimpan dalam bentuk matriks dengan nama Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
33 sesuai dengan nama file HMM. Nilai LoP ini akan menjadi database sebagai acuan perbandingan (nilai yang paling mendekati database) pada proses pengenalan chord.
3.2 Proses Pengenalan Proses pengenalan merupakan bagian terakhir yang akan dicapai. Proses ini merupakan bagian terpenting dari keselurahan sistem simulasi. Pada bagian ini terdapat langkah-langkah yang dilakukan seperti yang terdapat pada proses pembentukan database sebelumnya, tetapi tidak lagi sebagai proses pembelajaran. Gambar 3.5 berikut menunjukkan diagram alir proses pengenalan chord tersebut. File suara chord baru yang akan diidentifikasi (dalam format “.wav”) dibaca sebagai masukan oleh sistem. File masukan ini kemudian diekstraksi menjadi sampel dan dilanjutkan dengan mengonversi potongan-potongan sampel tersebut ke dalam domain frekuensi dengan transformasi FFT. Hasil transformasi tersebut akan menghasilkan vektor-vektor data. Vektor-vektor data tersebut kemudian dipetakan pada codebook yang sama dengan database codebook yang telah dilatih sebelumnya. Dari pemetaan tersebut akan terdapat perbandingan vektor-vektor data masukan dengan centroid codebook database yang telah presisi. Akibatnya, dalam proses ini akan ditentukan letak centroid dari vektorvektor data yang lebih dekat dengan centroid pada database. Setelah nilai dan posisi centroid dari sampel diketahui, maka dapat ditentukan kombinasi urutan centroid sebagai urutan state yang nantinya akan digunakan dalam menentukan parameter-parameter HMM. Dari nilai-nilai parameter HMM yang diperoleh, maka dalam sistem ini dapat ditentukan nilai log of probability (LoP) dari sampel terhadap label-label chord pada database. Banyaknya nilai LoP yang diperoleh akan sama dengan banyaknya jumlah label-label chord pada database. Penentuan pengenalan chord sebagai keluaran sistem ditentukan berdasarkan nilai LoP yang paling tinggi yaitu yang paling mewakili karakteristik sampel. Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
34 Mulai
Masukkan file suara chord (.wav)
Ekstraksi Fitur Database
Pembuatan Codebook Database Codebook Pembentukan Model HMM Database HMM Menghitung nilai Log Of Probability
Mengambil nilai Log Of Probability maksimum Database Label Mengidentifikasi chord
Selesai Gambar 3.5 Diagram alir proses pengenalan chord terisolasi
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
35 Tampilan program pengenalan chord dalam bentuk GUI dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut.
Gambar 3.6 Tampilan proses pengenalan chord terisolasi
Pada program tersebut terdapat tiga masukan, yaitu : 1. File HMM. Diisi sesuai dengan nama file HMM database yang telah dilatih sebelumnya. 2. File codebook. Diisi sesuai dengan nama file codebook database sebelumnya. 3. File chord uji. Diisi dengan nama file chord masukan yang akan diuji coba (“.wav”).
Untuk menjalankan simulasi pengenalan chord, tekan tombol proses. Keluaran akan muncul pada layar. Keluaran ini berupa nama chord yang merupakan hasil akhir dari sistem pengenalan chord terisolasi dengan metode HMM.
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
BAB 4 HASIL SIMULASI DA A ALISIS
4.1 Hasil Simulasi Simulasi pada penelitian ini adalah mengenali chord gitar akustik terisolasi secara offline (non real time), yang terbatas pada nada C mayor triad. Oleh karena itu, pada percobaan akan ada enam label chord yang dimulai dari nada dasar C, yaitu C mayor, D minor, E minor, F mayor, G mayor, dan A minor. Pemilihan enam label saja pada penelitian ini disebabkan karena nada dasar C mayor nada dasar yang umum dan sering dipakai dalam sebuah musik, serta untuk melihat tingkat akurasi pengenalan chord dengan nada dasar C. Banyaknya file chord yang akan diuji berjumlah 10 untuk masing-masing label chord tersebut. Berikut ini disajikan nama chord, nama label chord, serta file yang akan diuji coba dalam simulasi pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Nama chord dan file chord uji coba Nama
Label File uji coba (.wav)
chord
chord
1.
C mayor
Cmaj
Cmaj41 – Cmaj50
2.
D minor
Dmin
Dmin41 – Dmin50
3.
E minor
Emin
Emin41 – Emin50
4.
F mayor
Fmaj
Fmaj41 – Fmaj50
5.
G mayor
Gmaj
Gmaj41 – Gmaj50
6.
A minor
Amin
Amin41 – Amin50
Nomor
Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan memvariasikan parameter jumlah repetisi dan bobot codebook. Keseluruhan pengujian tersebut meliputi : 1. Uji coba sampel dengan jumlah repetisi 10 dan ukuran codebook 32. 36 Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
37 2. Uji coba sampel dengan jumlah repetisi 10 dan ukuran codebook 64. 3. Uji coba sampel dengan jumlah repetisi 10 dan ukuran codebook 128. 4. Uji coba sampel dengan jumlah repetisi 20 dan ukuran codebook 32. 5. Uji coba sampel dengan jumlah repetisi 20 dan ukuran codebook 64. 6. Uji coba sampel dengan jumlah repetisi 20 dan ukuran codebook 128.
Setelah melakukan pengujian terhadap enam variasi tersebut, diperoleh hasil uji coba yang ditampilkan dalam Tabel 4.1 sampai Tabel 4.9. Pada setiap tabel akan diberikan tanda merah yang menunjukkan bahwa sistem salah mengenali chord dan tanda hitam yang menunjukkan bahwa sistem benar mengenali chord.
4.1.1 Hasil Uji Coba Chord C Mayor Pada Tabel 4.2 dapat dilihat seluruh hasil uji coba program dengan untuk chord C mayor. Tabel 4.2 Hasil uji coba chord C mayor Jumlah repetisi Bobot codebook
10 32
File pengujian
20
64
128
32
Hasil identifikasi
(.wav)
64
128
Hasil identifikasi
Cmaj41
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj42
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj43
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj44
Gmaj
Cmaj
Cmaj
Gmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj45
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj46
Emin
Cmaj
Cmaj
Fmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj47
Gmaj
Gmaj
Cmaj
Cmaj
Gmaj
Cmaj
Cmaj48
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
38 Cmaj49
Cmaj
Cmaj
Gmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj50
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Amin
Cmaj
Cmaj
4.1.2 Hasil Uji Coba Chord D Minor Pada Tabel 4.3 dapat dilihat seluruh hasil uji coba program dengan untuk chord D minor. Tabel 4.3 Hasil uji coba chord D minor Jumlah repetisi Bobot codebook File pengujian (.wav)
10 32
20
64
128
32
Hasil identifikasi
64
128
Hasil identifikasi
Dmin41
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin42
Dmin
Dmin
Dmin
Cmaj
Dmin
Dmin
Dmin43
Gmaj
Gmaj
Dmin
Gmaj
Fmaj
Dmin
Dmin44
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin45
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin46
Amin
Gmaj
Emin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin47
Dmin
Dmin
Dmin
Cmaj
Dmin
Dmin
Dmin48
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin49
Dmin
Dmin
Dmin
Fmaj
Dmin
Dmin
Dmin50
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
Dmin
4.1.3 Hasil Uji Coba Chord E Minor Pada Tabel 4.4 dapat dilihat seluruh hasil uji coba program dengan untuk chord E minor.
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
39 Tabel 4.4 Hasil uji coba chord E minor Jumlah repetisi Bobot codebook
10 32
File pengujian
20
64
128
32
Hasil identifikasi
(.wav)
64
128
Hasil identifikasi
Emin41
Amin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin42
Amin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin43
Amin
Amin
Amin
Emin
Emin
Emin
Emin44
Amin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin45
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin46
Amin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin47
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin48
Amin
Amin
Amin
Emin
Emin
Emin
Emin49
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin50
Cmaj
Emin
Emin
Emin
Emin
Emin
4.1.4 Hasil Uji Coba Chord F Mayor Pada Tabel 4.5 dapat dilihat seluruh hasil uji coba program dengan untuk chord F mayor. Tabel 4.5 Hasil uji coba chord F mayor Jumlah repetisi Bobot codebook
10 32
File pengujian
20
64
128
32
Hasil identifikasi
(.wav)
64
128
Hasil identifikasi
Fmaj41
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj42
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj43
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
40 Fmaj44
Gmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj45
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj46
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj47
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj48
Gmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj49
Gmaj
Gmaj
Cmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj50
Emin
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
Fmaj
4.1.5 Hasil Uji Coba Chord G Mayor Pada Tabel 4.6 dapat dilihat seluruh hasil uji coba program dengan untuk chord G mayor. Tabel 4.6 Hasil uji coba chord G mayor Jumlah repetisi Bobot codebook
10 32
File pengujian
20
64
128
32
Hasil identifikasi
(.wav)
64
128
Hasil identifikasi
Gmaj41
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Gmaj42
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Fmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj43
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj44
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj45
Dmin
Dmin
Dmin
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj46
Gmaj
Cmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj47
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Emin
Gmaj
Gmaj
Gmaj48
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Dmin
Gmaj
Gmaj49
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Dmin
Gmaj
Gmaj
Gmaj50
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Gmaj
Dmin
Gmaj
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
41 4.1.6 Hasil Uji Coba Chord A Minor Pada Tabel 4.7 dapat dilihat seluruh hasil uji coba program dengan untuk chord A minor. Tabel 4.7 Hasil uji coba chord A minor Jumlah repetisi Bobot codebook
10 32
File pengujian
20
64
128
32
Hasil identifikasi
(.wav)
64
128
Hasil identifikasi
Amin41
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin42
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin43
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Amin
Amin44
Amin
Amin
Amin
Gmaj
Amin
Amin
Amin45
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin46
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin47
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin48
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin49
Emin
Emin
Emin
Amin
Amin
Amin
Amin50
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
Amin
4.2 Pengolahan Hasil Percobaan Setelah seluruh hasil uji coba diperoleh, maka persentase pengenalan masing-masing label chord dapat diperoleh dengan membagi jumlah chord yang teridentifikasi benar terhadap jumlah chord yang diuji coba. Hasil pengenalan masing-masing label chord terisolasi untuk semua variasi disajikan dalam Tabel 4.8 berikut
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
42 Tabel 4.8 Persentase pengenalan masing-masing label chord Jumlah repetisi Bobot codebook Label chord
10 32
64
20 128
32
% Akurasi pengenalan chord
64
128
% Akurasi pengenalan chord
Cmaj
70%
90%
90%
70%
90%
100%
Dmin
80%
80%
90%
60%
90%
100%
Emin
30%
80%
70%
100%
100%
100%
Fmaj
60%
90%
90%
100%
100%
100%
Gmaj
80%
70%
80%
60%
70%
90%
Amin
80%
80%
80%
80%
90%
100%
Pasangan chord dengan nada C mayor adalah 6 label chord tersebut. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari masing-masing label chord pada Tabel 4.8 di atas, maka rata-rata akurasi sistem pengenalan chord dengan nada dasar C dapat diperoleh dengan menjumlahkan total akurasi enam label tersebut kemudian membagi enam. Rata-rata akurasi pengenalan pasangan chord terisolasi untuk nada dasar C ditunjukkan pada Tabel 4.9 berikut. Tabel 4.9 Hasil akurasi keseluruhan sistem Jumlah repetisi
10
20
Bobot codebook
% Akurasi sistem
32
66,67%
64
81,67%
128
83,33%
32
78,33%
64
90,00%
128
98,33%
4.3 Analisis Secara umum, analisis yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup tiga hal, yakni analisis sistem pengenalan sinyal masukan chord, analisis unjuk kerja berdasarkan variabel repetisi, dan analisis unjuk kerja berdasarkan variabel Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
43 codebook.
4.3.1 Analisis Sistem Pengenalan Sinyal Masukan Chord Sistem pengenalan sinyal masukan chord pada skripsi ini terdiri dari enam jenis suara chord yang berbeda termasuk durasinya, sehingga bentuk gelombang bahkan hasil ekstraksi suara masing-masing chord akan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pada tahap pengenalan, sistem akan membandingkan jenis gelombang suara yang dikenali dengan dengan gelombang suara yang tersimpan di dalam database. Berdasarkan hasil percobaan terhadap beberapa variasi data yang telah dilakukan, maka sistem pengenalan chord terisolasi ini memiliki dua kondisi, yaitu : 1. Sistem mengidentifikasi masukan dengan benar. Kondisi ini terjadi saat hasil pengenalan sesuai dengan masukan yang diberikan. Pada hasil akhir ditandai dengan nilai Log of Probability (LoP) tertinggi label chord, serta merupakan jenis gelombang yang sesuai dengan masukan. 2. Sistem salah mengidentifikasi masukan. Kondisi ini terjadi jika hasil pengenalan sistem berbeda dengan masukan yang diberikan. Label chord dengan LoP tertinggi bukan merupakan jenis gelombang yang sesuai dengan masukan. Pada kondisi ini, sistem tetap akan membandingkan suara masukan dengan database. Sistem akan tetap menjadikan nilai LoP tertinggi sebagai pengenalannya, meskipun berbeda dengan masukan yang diberikan.
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengenalan chord terisolasi ini antara lain kualitas perangkat keras yang digunakan dalam merekam, tuning instrumen gitar, variasi strum (pukulan), dan kondisi lingkungan sekitar saat perekaman. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing faktor tersebut.
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
44 1. Kualitas perangkat keras. Pada percobaan, mikropon dan soundcard yang digunakan cukup memenuhi standard, tetapi speaker yang digunakan tidak terlalu mendukung, sehingga suara yang dihasilkan tidak sebaik suara yang direkam. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menjadi kekurangan sistem ini. 2. Kondisi lingkungan juga sangat berpengaruh pada unjuk kerja sistem baik saat repetisi maupun saat pengenalan. Kondisi lingkungan berkaitan erat dengan derau. Pengaruh derau tersebut tergantung pada keras bunyi atau jauhnya jarak pada saat merekam suara chord tersebut. Pengaruh derau pun berbeda-beda untuk setiap kondisi lingkungan, misalnya antara lingkungan yang memiliki pendingin ruangan dengan yang tidak, maupun antara ruangan yang cukup sepi dengan yang agak ramai. Dalam hal ini, sistem dirancang pada kondisi derau yang seminimal mungkin dari lingkungan sekitar untuk meminimalkan kesalahan pada pengenalan. 3. Tuning alat musik. Idealnya, sebelum memainkan gitar, harus dilakukan tuning nada pada setiap senar untuk memperoleh nada yang presisi untuk tiap senar gitar. Tuning dapat dilakukan dengan alat tuning khusus, maupun dengan mencocokkannya dengan suara piano/keyboard. Pada penelitian ini, tuning dilakukan secara manual tanpa bantuan alat tuning untuk mencocokkan, sehingga pengaruh persepsi pendengaran dalam melakukan tuning akan sangat mempengaruhi tingkat presisi dari tuning setiap senar setiap kali merekam. 4. Variasi strum (pukulan) gitar. Variasi yang diberikan adalah cepat, lembut, biasa, keras. Empat variasi ini akan dikumpulkan menjadi satu bagian dalam database untuk masing-masing label chord. Jumlah data masingmasing variasi yang disimpan dalam database akan mempengaruhi proses pengenalan.
Melalui informasi yang diperoleh dari Tabel 4.9, terlihat bahwa tingkat akurasi sistem cukup baik, yaitu 66,67% sampai 98,33%. Berdasarkan hasil Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
45 percobaan seluruh variasi tersebut, maka tingkat akurasi atau unjuk kerja sistem dalam mengenali chord terisolasi sangat dipengaruhi oleh bobot codebook dan jumlah repetisi (repetisi) yang diberikan dalam simulasi. Berdasarkan Tabel 4.9 tersebut, dengan menaikkan bobot codebook dan jumlah repetisi, maka kesalahan dalam pengenalan yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut menjadi semakin kecil.
4.3.2 Analisis Unjuk Kerja Sistem Berdasarkan Variabel Codebook Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dengan jumlah repetisi yang tetap, peningkatan bobot codebook mengakibatkan peningkatan akurasi. Peningkatan akurasi pengenalan sistem disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah codeword atau codevector seiring dengan bertambahnya bobot codebook yang diberikan. Dengan codeword yang semakin besar, rentang kuantisasi vektor data akan semakin teliti, sehingga pemetaan vektor-vektor data dapat dilakukan dengan jarak distorsi (jarak antara sebuah vektor data dengan codeword terdekat) yang lebih kecil pada akhir iterasi. Berikut ini adalah contoh hasil perhitungan nilai LoP pada chord A minor dengan repetisi tetap 20 dan codebook ditingkatkan dari 64 menjadi 128.
chord uji : Amin43 codebook : 64 Label Log of Probability -------------------------1 -114.729915 4 -115.320109 2 -151.268146 3 -153.505107 5 -165.297982 6 -284.654786 chord yang dikenali :
Cmaj
chord uji : Amin43 codebook : 128 Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
46 Amin43: Label Log of Probability -------------------------4 -139.897716 1 -165.404392 2 -197.956064 5 -228.353840 3 -297.455640 6 -324.881300 chord yang dikenali :
Amin
Berdasarkan hasil perhitungan nilai LoP tersebut dapat dilihat bahwa ketika bobot codebook 64, nilai LoP chord C mayor (label 1) sangat dekat nilainya dengan chord A minor (label 4). Hal ini menandakan bahwa pada bobot codebook 64 dan repetisi 20 bentuk kuantisasi vektor gelombang suara kedua chord tersebut terlihat mirip, sehingga proses komputasi mengidentifikasi sebagai C mayor. Berdasarkan pasangan chord, chord A minor dan C mayor saling memiliki nada yang sama, yaitu nada C dan E, sehingga hal tersebut memungkinkan terjadinya kemiripan pada percobaan ini [11]. Namun, ketika bobot codebook dinaikkan menjadi 128, nilai LoP chord A minor jauh lebih besar dibandingkan dengan C mayor. Hal ini berarti dengan menaikkan bobot codebook, vektor-vektor data yang telah dikuantisasi pada database menjadi lebih representatif terhadap gelombang yang dikenali. Selain hal tersebut, dalam penelitian ini dan melalui hasil percobaan yang diperoleh, peningkatan ukuran codebook dalam sistem pengenalan, akan membutuhkan jumlah bit yang lebih banyak dalam merepresentasikan vektorvektor data. Hal tersebut mengakibatkan sistem memerlukan kapasitas memori yang lebih besar untuk menyimpan hasil pengkodean setiap vektor data. Meningkatnya kapasitas memori yang dibutuhkan disebabkan tiap vektor data dikodekan dengan jumlah bit yang semakin besar [9]. Selain itu, peningkatan jumlah bit ini juga mempengaruhi durasi proses pembuatan database. Durasi pelatihan database akan meningkat seiring dengan meningkatnya bobot codebook. Pemilihan peningkatan bobot codebook akan membuat vektor-vektor data semakin representatif. Hal tersebut juga merupakan pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan peningkatan jumlah iterasi karena waktu komputasi Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
47 pembuatan codebook lebih sedikit dibandingkan peningkatan jumlah iterasi.
4.3.3 Analisis Unjuk Kerja Sistem Berdasarkan Variabel Repetisi Perubahan jumlah repetisi berpengaruh signifikan terhadap tingkat akurasi, baik masing-masing label, maupun keseluruhan sistem. Berdasarkan Tabel 4.9 sistem mengalami kenaikan akurasi 16,67 % (66,67% - 83,33%) untuk 10 kali repetisi dan kenaikan akurasi 20% (78,33% - 98,33%) untuk 20 kali repetisi. Peningkatan akurasi sitem yang signifikan disebabkan karena peningkatan jumlah repetisi akan membuat jumlah data dari gelombang suara yang dilatih menjadi semakin banyak. Hal ini mengakibatkan isi database yang belum representatif oleh repetisi sebelumnya menjadi tercakup dalam repetisi yang lebih banyak. Berdasarkan Tabel 4.8, dengan jumlah repetisi 10, chord C mayor mengalami peningkatan akurasi dari 70% (codebook 32) menjadi 90% (codebook 64) dan mengalami saturasi 90% pada codebook 128. Namun, dengan meningkatkan jumlah repetisi, maka dengan bobot codebook yang sama, akurasi chord C mayor menjadi 100 % pada codebook 128. Berdasarkan hasil percobaan pengenalan chord E minor dengan jumlah repetisi 10 pada Tabel 4.8 juga diperoleh bahwa dengan ukuran codebook 128 tidak terjadi peningkatan, tetapi penurunan dari codebook 64. Hal ini karena dengan codebook 64 untuk repetisi 10 sistem mengalami saturasi atau over trained, sehingga unjuk kerja sistem menurun dari 80% menjadi 70%. Begitu juga halnya dengan chord G mayor yang mengalami penurunan akurasi pada codebook 64 dan repetisi 10. Namun, dengan ukuran codebook yang ditingkatkan, unjuk kerja mengalami peningkatan dengan jumlah repetisi yang sama dan mencapai 80% untuk codebook 128. Pada percobaan dengan repetisi dinaikkan menjadi 20, hasil percobaan pada Tabel 4.8 menunjukkan sistem mengalami peningkatan akurasi dengan jumlah codebook yang ditingkatkan, sehingga akurasi beberapa label chord mencapai 100%. Fenomena-fenomena tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya nilai dari variasi sinyal suara ketika jumlah repetisi ditingkatkan, sehingga mengakibatkan Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
48 semakin banyaknya nilai-nilai koefisien yang akan diekstrak dari sinyal suara. Dengan bobot codebook yang rendah, maka kuantisasi vektor dari titik-titik yang banyak ini menjadi tidak tepat karena distorsinya menjadi besar. Sebaliknya, ketika bobot codebook ditingkatkan, maka kesalahan distorsi pada kuantisasi vektor menjadi lebih kecil, sehingga kesalahan pada pengenalan chord menjadi minimal. Peningkatan
tingkat
akurasi
disebabkan
gelombang
suara
yang
sebelumnya tidak teridentifikasi kemudian dapat diidentifikasi pada tahap penambahan repetisi. Penambahan jumlah repetisi menyebabkan masing-masing label akan memiliki sejumlah data baru dalam proses pelatihan terhadap keseluruhan gelombang yang berbeda dengan kondisi sebelumnya yang juga akan mempengaruhi proses pembentukan codebook dan model HMM, sehingga perhitungan untuk mendapatkan nilai probabilitas (LoP) juga ikut berubah. Berikut ini adalah contoh perbandingan hasil percobaan chord A minor dengan adanya perubahan LoP ketika jumlah variabel repetisi ditingkatkan dari 10 menjadi 20.
chord uji : Amin46 Repetisi : 10 codebook : 64 Label Log of Probability -------------------------4 -107.161768 6 -130.917308 1 -194.503877 2 -205.083313 3 -228.832683 5 -238.774041 chord yang dikenali :
Amin
chord uji : Amin46 Repetisi : 20 codebook : 64
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
49 Label Log of Probability -------------------------4 -87.078501 6 -114.220018 5 -125.881196 2 -184.192866 1 -198.148902 3 -203.126013 chord yang dikenali :
Amin
Dari contoh perbandingan di atas terlihat adanya peningkatan nilai LoP pada pengenalan chord A minor dari 10 kali repetisi menjadi 20 kali repetisi dengan codebook tetap 64. Peningkatan nilai LoP tersebut akan meningkatkan nilai akurasi sistem secara keseluruhan. Nilai Hasil percobaan seluruhnya pada simulasi ini terdapat dalam bagian Lampiran. Berdasarkan hasil percobaan pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9, maka hasil percobaan yang paling optimum untuk keseluruhan sistem adalah uji coba dengan kombinasi variasi bobot codebook 128 dan repetisi 20 yang menghasilkan akurasi sistem sebesar 98,33%.
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
BAB 5 KESIMPULA
Berdasarkan hasil uji coba simulasi perangkat lunak pada sistem pengenalan chord dengan metode HMM yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Tingkat akurasi sistem dipengaruhi oleh jumlah repetisi dan bobot codebook yang diberikan saat proses pembuatan database (pelatihan). 2. Semakin besar jumlah repetisi yang diberikan, maka semakin bertambah tingkat akurasi sistem. 3. Semakin besar bobot codebook yang diberikan, maka semakin bertambah pula akurasi sistem. 4. Penambahan bobot codebook dan repetisi pada pelatihan membuat waktu proses pembuatan database juga bertambah. 5. Nilai akurasi sistem pengenalan chord terisolasi yang dicapai adalah 66,67% sampai 98,33%. 6. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, akurasi sistem paling optimal adalah kombinasi variasi codebook 128 dengan repetisi 20, yang menghasilkan tingkat akurasi 98,33%.
50 Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
REFERENSI
[1] Herdian, Iwan. (2007). Analisis Audio MIDI dengan Menggunakan MIDI Toolbox pada Matlab Visualisasi Melodi, Kontur Melodi, Melodic Similarity dan Sequence. Seminar, Universitas Indonesia, Depok. [2] Lee, Kyogu dan Malcom Slanley. (2008). Acoustic Chord Transcription and Key Extraction from Audio Using Key Dependent HMMs Trained on Synthesized Audio. New York : IEEE. [3] Anggundari, Angela. (2001). Modifikasi Speech Recognition pada Ericsson T18s Voice Dialing dengan Metode Hidden Markov Models Diskrit untuk Aplikasi Speaker Dependent dan Speaker Independent. Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok. [4] Data-compression.com.(n.d.). 10 November 2009. Diakses dari : http://www.data-compression.com/vq.shtml [5] Hartaman, M. Rizky. (2009). Rancang Bangun Sistem Pengenalan Penyakit Jantung dengan Metode Hidden Markov Model. Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok. [6] Uchat, Nirav S., (2006). Hidden Markov Model and Speech Recognition. Lecturer Handout. [7] Alfarisi, Lutfie Salman. (2007). Speech Recognition dengan Hidden Markov Model menggunakan DSP Starter Kit TMS320C6713. Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok. [8] Ifeachor, Emmanuel C., Barrie W. Jervis. (2002). Digital Signal Processing:Practical Approach. New Jersey : Prentice Hall. [9] W., Fawwaz Al Maki. (2000). The Comparison of Vector Quantization Algorithms in Fish Species Acoustics Voice Recognition Using Hidden Markov Model. Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok. [10] Kovacevic, Mauricio Aracena. (2000). Matlab 5.3 [ discrete HMM toolkit ]. Sweden : KTH- Royal Institute of Technology. Diakses dari : 51 Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
52 http://www.s3.kth.se/signal/local/www/edu/projeckt/students/00/yellow/softw are.html , Oktober 2009. [11] Lee,Kyogu dan Malcom Slanley. (2007). A Unified System for ChordTranscription and Key Extraction Using Hidden Markov Models. Austrian Computer Society (OCG).
Universitas Indonesia
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Jumlah Repetisi (training) = 20 Bobot Codebook = 128 Durasi operasi HMM = 11,8 s Akurasi sistem = 98,33%
Cmaj41: Label Log of Probability -------------------------1 -133.781383 6 -201.115786 4 -211.619820 3 -273.523764 2 -278.611514 5 -302.984683
Cmaj47: Label Log of Probability -------------------------1 -138.965576 3 -191.301669 2 -209.271283 5 -238.670000 6 -240.376699 4 -251.319983
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Cmaj
Cmaj42: Label Log of Probability -------------------------1 -115.389806 3 -178.116664 4 -249.690174 6 -253.660567 2 -300.476848 5 -340.065964 chord yang dikenali :
Cmaj48: Label Log of Probability -------------------------1 -102.047004 3 -188.782449 2 -191.165206 5 -280.916243 4 -294.968308 6 -334.814276
Cmaj chord yang dikenali :
Cmaj43: Label Log of Probability -------------------------1 -132.859452 2 -191.933353 4 -202.862248 3 -206.856780 5 -213.789907 6 -278.731321 chord yang dikenali :
Cmaj
Cmaj
Cmaj
Cmaj49: Label Log of Probability -------------------------1 -79.805113 3 -340.541729 4 -351.249019 2 -354.713812 5 -361.393798 6 -361.718480 chord yang dikenali :
Cmaj
Cmaj44: Label Log of Probability -------------------------1 -127.162396 3 -157.199009 2 -199.252922 5 -212.451209 6 -236.940296 4 -242.238240
Cmaj50: Label Log of Probability -------------------------1 -142.302393 5 -211.766519 6 -214.132228 4 -222.888268 2 -223.139631 3 -273.186193
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Cmaj
Cmaj45: Label Log of Probability -------------------------1 -116.526500 3 -160.167306 2 -185.502144 4 -267.950655 5 -272.643704 6 -320.574909 chord yang dikenali :
Fmaj41: Label Log of Probability -------------------------2 -116.439131 3 -200.873405 1 -206.634369 5 -238.375262 4 -248.053262 6 -257.852165
Cmaj chord yang dikenali :
Cmaj46: Label Log of Probability -------------------------1 -106.971574 2 -167.621152 3 -206.674911 5 -214.862190 4 -301.957129 6 -347.041939 chord yang dikenali :
Cmaj
Fmaj
Fmaj42: Label Log of Probability -------------------------2 -132.649309 1 -214.228102 3 -215.188707 4 -217.454813 5 -219.785232 6 -242.072602
Cmaj chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Fmaj
Fmaj43: Label Log of Probability -------------------------2 -131.934316 6 -227.754636 4 -275.398397 1 -293.127739 5 -295.476215 3 -311.136436
Fmaj49: Label Log of Probability -------------------------2 -97.203805 3 -194.503978 5 -261.235207 1 -263.383598 4 -277.264177 6 -349.641694
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Fmaj
Fmaj
Fmaj44: Label Log of Probability -------------------------2 -127.873978 3 -194.918704 5 -201.898530 1 -212.599709 4 -221.049307 6 -230.029918
Fmaj50: Label Log of Probability -------------------------2 -99.761338 3 -161.587161 1 -194.945098 4 -196.120293 5 -258.644784 6 -301.920271
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Fmaj
Fmaj45: Label Log of Probability -------------------------2 -132.212094 4 -235.210183 5 -238.965022 3 -288.564093 6 -288.751447 1 -343.561800 chord yang dikenali :
Gmaj41: Label Log of Probability -------------------------1 -131.216558 3 -147.516405 2 -229.867930 4 -232.439781 6 -236.657513 5 -276.462006
Fmaj chord yang dikenali :
Fmaj46: Label Log of Probability -------------------------2 -153.144750 5 -195.609249 6 -216.289091 4 -265.906720 1 -270.006905 3 -279.682830 chord yang dikenali :
Gmaj42: Label Log of Probability -------------------------3 -125.572807 2 -163.354833 5 -190.660876 1 -208.873738 6 -245.439201 4 -253.346704 chord yang dikenali :
Gmaj
Gmaj43: Label Log of Probability -------------------------3 -134.630462 1 -190.654733 4 -200.114100 2 -232.718298 5 -265.640422 6 -283.169409
Fmaj chord yang dikenali :
Fmaj48: Label Log of Probability -------------------------2 -97.823536 3 -190.913412 4 -223.040682 1 -241.295193 5 -271.560615 6 -369.807083 chord yang dikenali :
Cmaj
Fmaj
Fmaj47: Label Log of Probability -------------------------2 -138.446389 4 -191.518830 1 -191.530538 5 -199.644192 6 -206.307363 3 -219.270162 chord yang dikenali :
Fmaj
Gmaj
Gmaj44: Label Log of Probability -------------------------3 -136.660212 1 -165.120635 2 -244.512685 4 -246.039045 5 -265.201845 6 -265.780539
Fmaj chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Gmaj
Gmaj45: Label Log of Probability -------------------------3 -130.618717 5 -172.126096 2 -196.512427 6 -206.717402 4 -210.700205 1 -242.733180
Amin41: Label Log of Probability -------------------------4 -147.592463 2 -174.440263 1 -214.609002 5 -217.558245 6 -226.169342 3 -230.593409
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Gmaj46: Label Log of Probability -------------------------3 -124.979806 1 -153.217004 2 -216.397855 4 -260.436527 6 -288.844283 5 -324.676216
Amin42: Label Log of Probability -------------------------4 -135.318055 6 -192.698277 5 -205.347591 1 -206.076523 2 -238.848413 3 -241.205980
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Gmaj47: Label Log of Probability -------------------------3 -135.865607 6 -136.588741 5 -144.729693 4 -184.527382 2 -223.490294 1 -233.104627
Amin43: Label Log of Probability -------------------------4 -139.897716 1 -165.404392 2 -197.956064 5 -228.353840 3 -297.455640 6 -324.881300
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Gmaj48: Label Log of Probability -------------------------3 -135.606711 5 -151.883767 6 -224.119703 4 -233.900796 2 -234.547958 1 -259.261410
Amin44: Label Log of Probability -------------------------4 -145.590672 5 -180.019409 2 -208.331317 3 -216.877253 1 -242.324109 6 -253.446408
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Gmaj49: Label Log of Probability -------------------------3 -122.440772 5 -126.286215 6 -199.932712 4 -232.811313 1 -246.159350 2 -255.593882
Amin45: Label Log of Probability -------------------------4 -129.139001 6 -141.700972 5 -222.889544 3 -275.050311 2 -275.195476 1 -358.941766
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Gmaj50: Label Log of Probability -------------------------3 -135.606711 5 -151.883767 6 -224.119703 4 -233.900796 2 -234.547958 1 -259.261410
Amin46: Label Log of Probability -------------------------4 -126.730573 5 -164.202222 3 -208.915608 1 -228.150019 6 -284.123209 2 -338.960553
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Amin
Amin47: Label Log of Probability -------------------------4 -133.298700 5 -192.551759 6 -207.556161 2 -214.143070 3 -254.513765 1 -326.899695
Dmin43: Label Log of Probability -------------------------5 -136.350638 2 -169.985823 3 -171.105786 1 -182.602089 4 -215.066077 6 -224.336368
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Amin
Dmin
Amin48: Label Log of Probability -------------------------4 -152.994014 5 -169.810421 6 -179.609928 2 -197.195372 1 -233.645117 3 -260.865539
Dmin44: Label Log of Probability -------------------------5 -137.805791 4 -200.431574 6 -205.176171 2 -212.489570 3 -223.072068 1 -233.036634
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Amin
Dmin
Amin49: Label Log of Probability -------------------------4 -108.950845 6 -231.023766 3 -286.343220 5 -299.343091 2 -329.321957 1 -355.740825
Dmin45: Label Log of Probability -------------------------5 -122.806701 3 -168.954442 2 -209.408100 4 -223.446655 6 -225.678117 1 -254.334233
chord yang dikenali :
chord yang dikenali : Dmin Dmin46: Label Log of Probability -------------------------5 -131.214464 6 -202.796418 3 -215.596700 4 -219.812644 2 -223.247575 1 -226.498159
Amin
Amin50: Label Log of Probability -------------------------4 -129.139001 6 -141.700972 5 -222.889544 3 -275.050311 2 -275.195476 1 -358.941766
chord yang dikenali : chord yang dikenali :
Dmin41: Label Log of Probability -------------------------5 -106.339019 6 -238.663645 2 -240.628088 4 -298.553628 3 -318.971323 1 -326.330002 chord yang dikenali :
Dmin
Dmin42: Label Log of Probability -------------------------5 -132.752301 2 -186.349946 4 -195.674784 1 -210.406296 3 -227.974487 6 -238.273462 chord yang dikenali :
Dmin
Amin Dmin47: Label Log of Probability -------------------------5 -132.752301 2 -186.349946 4 -195.674784 1 -210.406296 3 -227.974487 6 -238.273462 chord yang dikenali :
Dmin
Dmin48: Label Log of Probability -------------------------5 -124.838377 3 -173.315731 4 -197.031794 6 -204.590118 2 -261.435743 1 -268.121050 chord yang dikenali :
Dmin
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Dmin
Dmin49: Label Log of Probability -------------------------5 -131.374943 2 -223.342238 4 -267.811674 6 -272.464543 3 -296.357191 1 -308.824290
Emin45: Label Log of Probability -------------------------6 -117.245170 5 -168.813477 4 -176.141452 3 -249.938977 2 -317.209438 1 -348.711753
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Dmin
Emin
Dmin50: Label Log of Probability -------------------------5 -122.806701 3 -168.954442 2 -209.408100 4 -223.446655 6 -225.678117 1 -254.334233
Emin46: Label Log of Probability -------------------------6 -124.679870 4 -183.590370 5 -206.693850 2 -255.906785 1 -256.651984 3 -258.261216
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Dmin
Emin41: Label Log of Probability -------------------------6 -120.461025 3 -174.178222 4 -201.203458 5 -225.808438 1 -227.670226 2 -231.960297
Emin47: Label Log of Probability -------------------------6 -120.555244 5 -238.139537 3 -244.646418 2 -290.033748 4 -301.633452 1 -338.244598 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin48: Label Log of Probability -------------------------6 -118.866438 4 -184.946654 5 -204.857855 2 -206.782003 3 -212.871842 1 -333.344629 chord yang dikenali :
Emin49: Label Log of Probability -------------------------6 -135.892571 5 -169.027484 3 -186.629176 2 -213.060160 4 -221.026937 1 -241.352654 chord yang dikenali :
Emin
Emin
Emin44: Label Log of Probability -------------------------6 -111.999529 5 -191.661903 1 -205.599783 3 -209.138591 4 -290.053926 2 -297.878623
Emin50: Label Log of Probability -------------------------6 -136.704968 1 -156.810035 3 -191.023878 2 -216.071341 4 -216.275314 5 -340.714764 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Emin
Emin43: Label Log of Probability -------------------------6 -136.984136 5 -202.021541 1 -227.719175 4 -242.524469 3 -248.000861 2 -250.711221 chord yang dikenali :
Emin
Emin
Emin42: Label Log of Probability -------------------------6 -123.030682 1 -219.147969 5 -223.601522 4 -235.522921 2 -245.407571 3 -269.906883 chord yang dikenali :
Emin
Emin
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Emin
Jumlah Repetisi (training) = 20 Bobot Codebook = 64 Durasi operasi HMM = 7,2 s Akurasi sistem = 90,00% Cmaj41 - Cmaj50 Label Log of Probability -------------------------1 -92.186784 4 -148.059513 5 -149.297300 6 -157.004170 2 -229.911864 3 -231.676390 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -96.422853 3 -140.132821 5 -178.254761 4 -193.063610 2 -193.860061 6 -236.745049 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -105.444190 4 -141.660849 2 -144.617624 3 -153.368428 5 -159.115451 6 -203.765811 chord yang dikenali :
Cmaj
Cmaj44: Label Log of Probability -------------------------1 -106.478325 3 -111.678564 2 -129.580424 4 -138.030820 5 -166.948286 6 -232.359743
Label Log of Probability -------------------------3 -110.005847 1 -112.278745 5 -145.501749 4 -153.032233 2 -192.397053 6 -199.304224 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -95.445230 3 -121.220384 2 -156.236977 4 -158.857055 5 -281.549253 6 -316.308272 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -82.667680 3 -107.295342 4 -145.712002 5 -171.114507 2 -275.211957 6 -301.410792 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -125.468600 4 -155.977379 5 -174.203842 2 -186.913171 6 -187.868665 3 -195.113883 chord yang dikenali :
Cmaj
Fmaj41 - Fmaj50 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -88.627316 3 -104.502664 4 -147.952692 2 -170.356151 5 -213.188630 6 -272.789974 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -105.191830 3 -106.212990 2 -127.474247 4 -168.274878 5 -315.172884 6 -324.864277 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------2 -81.355975 3 -141.628305 4 -146.628840 5 -158.662808 1 -163.787992 6 -247.495866 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -110.489148 3 -133.734411 1 -161.260007 5 -167.913915 4 -194.979894 6 -218.321253 chord yang dikenali :
Cmaj
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -117.821077 5 -140.891142 3 -170.240506 4 -218.058681 1 -221.017263 6 -232.355002
Label Log of Probability -------------------------2 -84.751700 3 -161.547031 5 -162.406960 4 -171.485524 1 -174.652189 6 -267.330641
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -110.171390 3 -133.822190 5 -158.741883 1 -160.613772 4 -189.802120 6 -202.560886 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -114.180420 5 -153.505932 4 -158.550620 3 -233.246622 1 -268.247948 6 -280.476194 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -104.010369 5 -131.233609 3 -199.939457 6 -213.878513 4 -236.587279 1 -238.954677 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -125.004273 4 -132.923143 5 -140.856198 6 -145.273724 3 -153.062859 1 -170.063192 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -69.988902 3 -184.887624 4 -188.292075 5 -190.307644 1 -192.444234 6 -300.054778 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -76.695908 5 -181.285967 3 -193.522340 1 -198.314081 4 -207.176041 6 -313.390250 chord yang dikenali :
Fmaj
Fmaj
Gmaj41 – Gmaj50 Label Log of Probability -------------------------1 -98.837964 3 -110.378381 4 -125.721056 5 -153.843176 2 -156.827788 6 -218.726200 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -112.277916 2 -130.579272 1 -160.727847 4 -171.561296 5 -216.617960 6 -237.778878 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -106.484305 1 -147.405425 5 -148.967753 4 -180.018694 2 -203.553425 6 -225.509431 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -110.831252 1 -112.524357 4 -138.134993 5 -161.277408 6 -205.352095 2 -210.887021 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -118.109772 4 -123.696287 6 -139.825387 5 -140.880304 1 -146.925422 2 -152.381347 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -96.526846 1 -112.078788 4 -182.613118 5 -190.262558 2 -219.768957 6 -239.971872 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -97.972824 6 -112.007350 4 -127.551114 5 -131.300079 2 -146.296669 1 -165.052317
Label Log of Probability -------------------------4 -126.262525 2 -135.951275 3 -136.204756 1 -156.146546 6 -160.530163 5 -166.244560
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Label Log of Probability -------------------------5 -127.293339 3 -139.823255 4 -141.867254 6 -162.688877 2 -195.276027 1 -214.780896
Label Log of Probability -------------------------4 -98.310420 5 -163.802962 6 -164.709603 1 -215.928940 2 -226.175643 3 -318.060396
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Dmin
Amin
Label Log of Probability -------------------------3 -95.789505 5 -102.783557 4 -118.720049 6 -122.550926 2 -149.497917 1 -175.500386
Label Log of Probability -------------------------4 -87.078501 6 -114.220018 5 -125.881196 2 -184.192866 1 -198.148902 3 -203.126013
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Label Log of Probability -------------------------5 -127.293339 3 -139.823255 4 -141.867254 6 -162.688877 2 -195.276027 1 -214.780896
Label Log of Probability -------------------------4 -114.198086 2 -152.927932 5 -169.405107 6 -215.214975 3 -223.618111 1 -244.527601
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Dmin
Amin41 – Amin50 Label Log of Probability -------------------------4 -108.623058 2 -157.459167 3 -162.799894 6 -174.796608 1 -193.060886 5 -236.950439 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -108.162354 6 -135.878665 5 -147.771267 3 -150.139535 1 -156.645034 2 -167.852395 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------1 -114.729915 4 -115.320109 2 -151.268146 3 -153.505107 5 -165.297982 6 -284.654786 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -116.772503 5 -137.900842 6 -142.963053 2 -148.331596 3 -154.385028 1 -157.766928 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -92.000647 6 -149.444708 3 -268.309494 5 -283.922287 2 -303.479955 1 -330.828874 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -98.310420 5 -163.802962 6 -164.709603 1 -215.928940 2 -226.175643 3 -318.060396 chord yang dikenali :
Cmaj
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Amin
Dmin41 – Dmin50 Label Log of Probability -------------------------5 -84.085746 2 -116.436082 6 -200.628423 3 -222.052936 4 -246.962494 1 -271.215189 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -116.413218 2 -123.377457 3 -135.372279 4 -137.253716 1 -161.399044 6 -200.622498 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------2 -123.422602 3 -135.425725 5 -139.539500 4 -142.136340 1 -161.063839 6 -184.050374 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -106.105810 3 -127.220967 6 -130.086474 4 -136.177624 2 -145.269123 1 -189.841709 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -110.020316 2 -145.081510 4 -242.814958 6 -259.039538 3 -266.260779 1 -295.325722 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -100.750106 4 -127.254126 3 -130.047358 6 -146.975822 2 -158.080310 1 -195.844870 chord yang dikenali :
Dmin
Fmaj Emin41 – Emin50
Label Log of Probability -------------------------5 -129.810379 4 -151.118465 6 -164.926740 3 -177.812394 1 -182.530068 2 -194.816805 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------6 -99.744596 4 -128.833742 3 -141.928745 1 -150.764854 2 -175.968443 5 -178.521080
Dmin chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -100.750106 4 -127.254126 3 -130.047358 6 -146.975822 2 -158.080310 1 -195.844870 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------6 -101.259023 4 -138.025841 1 -149.144399 5 -180.930647 2 -182.155263 3 -212.798832
Dmin chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -117.398444 6 -135.126784 4 -139.994788 2 -144.382981 3 -157.937959 1 -177.434400 chord yang dikenali :
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -105.984832 4 -148.877773 5 -150.173344 3 -167.630684 2 -174.051708 1 -190.891596
Dmin chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -116.413218 2 -123.377457 3 -135.372279 4 -137.253716 1 -161.399044 6 -200.622498 chord yang dikenali :
Emin
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -97.539638 1 -124.391642 4 -125.998919 5 -137.820265 3 -140.080664 2 -155.236412
Dmin chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -91.475565 5 -172.587947 3 -174.362997 4 -176.947297 2 -280.861233 1 -290.718759
Label Log of Probability -------------------------6 -103.926381 4 -122.571817 2 -149.764392 5 -166.005252 1 -166.476346 3 -171.584425
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -123.096310 4 -153.689504 2 -165.430654 5 -179.440468 3 -184.948513 1 -187.405992
Label Log of Probability -------------------------6 -110.550760 3 -142.566111 4 -145.885247 2 -156.929751 5 -161.463439 1 -199.575722
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -115.664520 3 -155.758295 4 -162.982871 2 -178.678200 5 -196.501094 1 -293.537121
Label Log of Probability -------------------------6 -116.805642 1 -119.585731 3 -127.300681 4 -148.074956 5 -166.992245 2 -178.771607
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Emin
Jumlah Repetisi (training) = 20 Bobot Codebook = 32 Durasi operasi HMM = 5,2 s Akurasi sistem = 78,33%
Cmaj41 – Cmaj50 Label Log of Probability -------------------------1 -79.897930 6 -90.330643 2 -91.951991 4 -103.348210 5 -103.934440 3 -126.137788 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -83.614639 3 -112.778379 2 -124.857325 5 -127.410833 4 -162.878268 6 -195.915211 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -81.505733 2 -108.738039 5 -111.285190 3 -123.655751 4 -125.785695 6 -127.861433 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -82.673868 1 -90.920555 2 -92.147871 5 -100.804728 6 -101.298593 4 -115.173492 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -72.148171 1 -77.545070 3 -97.566300 4 -110.495148 6 -159.943975 5 -200.369924 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -69.365957 4 -80.062157 3 -87.732299 2 -93.286842 6 -179.639984 5 -236.722364 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -58.094215 3 -80.454391 2 -108.280668 4 -111.146588 5 -120.205682 6 -245.751694 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------4 -112.957214 1 -115.049934 5 -118.922579 2 -125.332508 3 -130.044412 6 -156.640870 chord yang dikenali :
Amin
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -68.991251 3 -82.561966 4 -95.348325 2 -95.621065 5 -172.532244 6 -174.552435 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------1 -89.949131 3 -95.389143 2 -109.080160 5 -109.894385 4 -116.938200 6 -161.753008
Fmaj
Fmaj41 – Fmaj50 Label Log of Probability -------------------------2 -78.241509 3 -109.208982 5 -115.290380 4 -118.980813 1 -129.190665 6 -136.359352 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -90.521308 3 -97.027932 1 -107.444223 5 -116.838429 6 -141.169193 4 -155.300328 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -96.298925 1 -112.133810 5 -119.800274 3 -131.379515 6 -184.903156 4 -203.006966
Label Log of Probability -------------------------2 -72.187385 5 -105.695262 1 -107.267346 3 -114.991718 4 -124.827482 6 -166.880674
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -90.649565 3 -96.502026 1 -106.352652 5 -112.275303 6 -124.564211 4 -136.277459 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -114.640548 4 -147.796788 6 -168.843762 5 -172.257177 3 -209.451660 1 -210.907925 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -94.776991 5 -96.927162 1 -102.157483 3 -129.192013 6 -141.523136 4 -148.627643 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -104.630478 4 -110.396699 3 -112.216772 5 -115.220117 1 -116.794019 6 -124.137592 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -70.922186 1 -102.466331 4 -113.642273 3 -118.119703 5 -141.385671 6 -183.969662 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -73.842490 1 -99.476507 3 -116.168989 5 -119.711219 4 -126.094828 6 -188.569567 chord yang dikenali :
Fmaj
Fmaj
Gmaj41 – Gmaj50 Label Log of Probability -------------------------1 -90.334132 3 -91.056231 2 -105.069681 6 -120.731213 4 -121.607427 5 -126.344970 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -79.816102 3 -96.589412 1 -106.771772 4 -112.963255 5 -135.633121 6 -144.037500 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -98.044603 5 -121.637649 2 -124.678849 1 -129.976770 4 -136.435801 6 -225.648644 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -80.865669 1 -92.948206 2 -105.539630 4 -117.095405 5 -118.028336 6 -198.344758 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -89.567541 5 -100.631818 6 -105.423032 4 -107.434250 1 -108.684223 2 -111.513059 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -75.441085 1 -87.603681 2 -110.447664 4 -142.305116 5 -147.598919 6 -198.165928 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------6 -74.841502 3 -81.390891 4 -91.353946 5 -97.433987 2 -112.840458 1 -114.146081 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------3 -90.883177 4 -92.378599 6 -95.391409 2 -107.265248 5 -116.829122 1 -121.058966
Emin chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------3 -81.827159 5 -84.638675 4 -108.240120 2 -108.710162 6 -110.669074 1 -128.300486 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------4 -98.094178 6 -102.965225 5 -123.830953 1 -154.718488 2 -177.306821 3 -197.945151
Gmaj chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -77.430210 3 -79.270054 4 -90.032005 2 -107.069293 6 -108.803152 1 -112.866563 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------4 -75.260322 6 -85.189473 5 -112.550234 2 -122.662086 1 -127.483146 3 -181.641236 chord yang dikenali :
Gmaj
Amin41 – Amin50 Label Log of Probability -------------------------4 -104.073425 6 -114.940966 3 -117.596205 1 -132.798864 2 -152.738124 5 -188.467009 Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -83.268058 5 -102.923873 6 -108.508336 2 -111.810162 1 -115.131588 3 -126.168233 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------1 -78.944517 4 -79.735664 3 -102.564223 2 -109.718108 5 -203.758021 6 -209.843894 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -97.380439 6 -123.930988 2 -143.307513 5 -149.285259 1 -169.277206 3 -180.016173 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Amin
Dmin
Label Log of Probability -------------------------3 -81.827159 5 -84.638675 4 -108.240120 2 -108.710162 6 -110.669074 1 -128.300486 chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -90.573333 6 -91.731567 5 -99.498783 1 -117.545654 2 -119.502633 3 -128.872473 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -73.033663 5 -101.095233 6 -112.514882 2 -124.237485 3 -133.195731 1 -240.794777 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -98.094178 6 -102.965225 5 -123.830953 1 -154.718488 2 -177.306821 3 -197.945151 chord yang dikenali :
Cmaj
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Amin
Dmin41 – Dmin50 Label Log of Probability -------------------------5 -81.909226 2 -100.122749 6 -118.120868 3 -120.873119 1 -123.394536 4 -154.953612 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------1 -91.959595 3 -97.438896 5 -98.907288 2 -99.084766 4 -114.007019 6 -147.728911 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -97.211347 2 -97.937640 5 -99.436124 4 -119.285549 6 -143.531526 1 -148.915073 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -85.312787 3 -95.041491 6 -101.642937 4 -102.245175 2 -120.035043 1 -128.912099 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------2 -111.539153 5 -120.433561 1 -173.418340 6 -178.909568 4 -183.227909 3 -212.249979 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------5 -77.153792 3 -88.489344 4 -100.384705 2 -103.027565 1 -116.930743 6 -118.930526 chord yang dikenali :
Dmin
Gmaj Emin41 – Emin50
Label Log of Probability -------------------------5 -98.955571 4 -116.877254 1 -121.390963 2 -123.474620 6 -132.812684 3 -161.909057 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------6 -78.130393 4 -95.766722 5 -118.695614 2 -122.089526 3 -140.030199 1 -140.267873
Dmin chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -77.153792 3 -88.489344 4 -100.384705 2 -103.027565 1 -116.930743 6 -118.930526 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------6 -76.269411 4 -93.473407 5 -107.738594 2 -110.871302 1 -126.088344 3 -144.058813
Dmin chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -90.138285 4 -102.148275 3 -110.722626 2 -112.066446 6 -113.154424 1 -121.279265 chord yang dikenali :
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -90.241228 4 -96.586581 3 -107.265368 2 -108.939223 1 -110.501128 5 -125.339134
Dmin chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------1 -91.959595 3 -97.438896 5 -98.907288 2 -99.084766 4 -114.007019 6 -147.728911 chord yang dikenali :
Emin
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -75.907485 4 -97.689146 1 -100.841128 5 -116.556078 3 -117.898242 2 -122.041067
Cmaj chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -78.434065 5 -88.539748 4 -115.364333 3 -132.278585 1 -175.667621 2 -214.644612
Label Log of Probability -------------------------6 -73.817187 4 -78.859194 5 -98.948279 3 -127.328609 1 -129.341225 2 -153.631379
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -89.803183 4 -123.268574 5 -136.104527 2 -154.354060 3 -168.782767 1 -169.440315
Label Log of Probability -------------------------6 -91.183731 5 -94.893018 3 -105.539542 4 -105.919750 2 -116.958063 1 -120.050072
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -88.066628 4 -97.363638 5 -118.889627 3 -156.752907 2 -176.862029 1 -264.421848
Label Log of Probability -------------------------6 -90.049416 5 -94.987189 1 -104.534726 2 -108.640058 4 -116.341695 3 -120.640027
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Emin
Training = 10 Codebook = 32 Durasi HMM = 2,99 s Akurasi sistem = 66,67% Cmaj41 – Cmaj50 Label Log of Probability -------------------------1 -89.735448 4 -91.356970 6 -148.575396 5 -197.902508 3 -226.490737 2 -241.066237 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -77.784610 3 -133.733784 5 -171.666953 2 -205.077692 4 -210.902828 6 -261.382408 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -100.026045 4 -112.647720 6 -134.173012 3 -145.102610 2 -174.511017 5 -182.463111 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -100.305917 1 -106.955519 4 -116.415531 5 -151.041333 2 -180.662595 6 -197.590769 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------6 -110.570149 1 -119.287145 4 -120.555432 3 -120.715378 2 -139.430240 5 -241.589160 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -87.634747 3 -98.383367 2 -125.140958 4 -153.687743 5 -160.213421 6 -180.110787 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -77.819695 3 -78.029487 5 -123.645033 2 -231.656514 6 -268.828666 4 -270.418489 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -102.866793 5 -130.088405 3 -137.919082 4 -162.732332 2 -164.481884 6 -195.445654 chord yang dikenali :
Cmaj
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -82.192499 3 -89.439780 5 -143.364114 4 -157.109754 6 -185.532215 2 -190.031993 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------3 -101.881955 5 -109.326209 1 -141.283988 4 -159.038469 6 -165.913311 2 -205.596551
Emin
Fmaj41 – Fmaj50 Label Log of Probability -------------------------2 -94.067076 4 -107.594391 3 -118.589262 6 -128.547115 1 -130.334487 5 -190.634527 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -89.684441 3 -130.193016 4 -144.909415 5 -161.229860 1 -161.562622 6 -199.313482 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -91.028018 3 -151.274032 4 -154.921922 1 -181.598901 5 -181.744956 6 -262.619440
Label Log of Probability -------------------------6 -123.765088 2 -125.126361 4 -134.265434 3 -140.074667 1 -143.109519 5 -174.043897
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -86.546903 2 -86.786482 4 -136.219483 5 -142.945415 1 -154.837090 6 -203.170910 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -88.642958 4 -131.576263 5 -152.661116 6 -186.371256 1 -222.899778 3 -224.870017 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -81.122925 5 -103.806338 6 -124.126395 4 -146.336928 3 -147.182795 1 -210.103924 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -105.219258 3 -129.282386 4 -141.820004 1 -144.774968 6 -155.124547 5 -161.720615 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -112.576491 1 -141.284644 6 -146.285644 4 -150.516662 2 -155.986601 5 -227.266025 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -121.990672 4 -141.563701 6 -143.544031 2 -155.381437 5 -179.652681 1 -184.463209 chord yang dikenali :
Gmaj
Emin
Gmaj41 – Gmaj50 Label Log of Probability -------------------------1 -92.814040 3 -116.627665 4 -123.296499 5 -158.757812 6 -189.292233 2 -203.115441 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -104.807088 2 -112.366366 4 -112.721121 6 -116.588910 1 -120.052459 5 -171.374647 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -83.273742 5 -115.324051 1 -131.548272 6 -195.283990 4 -213.130398 2 -243.047433 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -77.504756 5 -113.172784 1 -117.961766 2 -150.376395 6 -228.428835 4 -229.131243 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------5 -112.020940 6 -118.117166 3 -119.487960 4 -132.141644 2 -135.823008 1 -178.222788 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------3 -82.516657 1 -93.776539 5 -138.432868 4 -181.837276 6 -225.717559 2 -252.700394 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -82.667878 6 -94.375335 4 -101.725261 5 -119.639599 2 -143.958048 1 -187.679523 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------4 -84.842549 3 -102.484256 5 -123.334289 2 -123.514804 1 -140.795193 6 -147.903298
Gmaj chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------3 -86.875670 5 -111.025477 4 -132.249414 6 -140.990494 2 -187.145371 1 -206.314739 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------4 -79.923562 6 -112.057714 2 -124.915059 1 -164.626700 5 -211.733779 3 -256.527328
Gmaj chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------3 -79.891129 5 -80.732731 6 -104.509127 4 -105.105583 2 -165.410823 1 -229.823448 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------4 -109.576355 6 -127.338557 5 -137.168634 1 -145.107893 2 -177.825469 3 -198.027288 chord yang dikenali :
Gmaj
Amin41 – Amin50 Label Log of Probability -------------------------4 -76.309218 6 -109.512212 1 -167.237086 3 -170.002368 5 -173.707227 2 -188.631951 Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -115.757727 3 -119.295619 6 -129.830870 1 -131.008082 2 -141.539611 5 -178.364780 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------1 -107.373483 3 -128.104605 5 -141.780115 2 -190.986191 4 -247.117006 6 -248.658213 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -88.080250 2 -138.194770 5 -160.576249 6 -192.946235 3 -220.617935 1 -226.314250 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Amin
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -86.875670 5 -111.025477 4 -132.249414 6 -140.990494 2 -187.145371 1 -206.314739 chord yang dikenali :
Amin
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -92.039164 3 -102.139902 6 -110.411568 5 -112.750097 2 -178.976679 1 -182.026353 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------6 -86.241085 4 -141.794087 2 -156.659737 3 -197.671970 5 -283.000451 1 -302.409332 chord yang dikenali :
Emin
Label Log of Probability -------------------------4 -79.923562 6 -112.057714 2 -124.915059 1 -164.626700 5 -211.733779 3 -256.527328 chord yang dikenali :
Cmaj
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Amin
Dmin41 – Dmin50 Label Log of Probability -------------------------5 -79.870416 2 -102.821379 6 -115.959430 4 -138.913978 3 -146.648741 1 -265.953829 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -98.424831 3 -109.560211 1 -128.871689 4 -131.005956 2 -137.696182 6 -176.055869 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------3 -106.402640 4 -125.605728 1 -140.014230 2 -145.085421 5 -151.245414 6 -154.242411 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -75.633845 3 -83.623239 4 -115.119102 6 -120.733010 2 -187.552441 1 -197.651417 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------4 -106.339513 5 -112.256375 6 -113.741540 3 -123.191958 2 -157.519813 1 -201.093301 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------5 -98.424831 3 -109.560211 1 -128.871689 4 -131.005956 2 -137.696182 6 -176.055869 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -108.618770 2 -112.588895 6 -183.145356 4 -192.299840 3 -225.197671 1 -283.715608 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -75.633845 3 -83.623239 4 -115.119102 6 -120.733010 2 -187.552441 1 -197.651417 chord yang dikenali :
Dmin
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------5 -96.713828 6 -126.126630 4 -133.504690 3 -153.602985 1 -156.178932 2 -159.762471 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -91.332333 3 -92.527214 6 -110.465204 4 -116.142089 2 -186.176015 1 -230.744140
Dmin
Emin41 - Emin50 Label Log of Probability -------------------------4 -90.247967 6 -90.782277 3 -154.740251 2 -163.029224 1 -184.294339 5 -198.923302 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -105.755174 6 -112.737739 1 -127.411990 2 -179.247773 5 -180.357923 3 -181.376993 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -100.474923 6 -116.211034 1 -135.675147 3 -151.026033 2 -163.646605 5 -176.197217 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -90.706900 6 -113.798375 3 -122.560408 2 -133.964751 1 -147.780957 5 -240.462892 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Amin
Label Log of Probability -------------------------6 -77.521115 4 -127.663601 2 -132.976296 3 -211.720356 5 -247.372390 1 -257.360545
Label Log of Probability -------------------------4 -94.392465 6 -115.556620 5 -137.231603 1 -143.541510 2 -160.873587 3 -206.325850
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -105.885512 6 -110.037523 2 -126.335549 3 -174.938098 5 -180.596975 1 -186.049704
Label Log of Probability -------------------------6 -94.070475 4 -117.997622 3 -118.221250 5 -134.052521 2 -134.193185 1 -171.049468
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Amin
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -75.389063 4 -238.174000 5 -274.744379 2 -290.836812 3 -293.406112 1 -297.986828
Label Log of Probability -------------------------1 -114.271152 6 -115.634147 3 -122.040434 4 -122.505412 5 -145.267782 2 -255.572522
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Cmaj
Training = 10 Codebook = 64 Durasi HMM = 4,01 s Akurasi sistem = 81,67%
Cmaj41 – Cmaj50 Label Log of Probability -------------------------1 -103.141969 4 -161.257131 6 -177.020247 2 -248.352075 3 -249.052117 5 -301.593944 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -101.662666 6 -217.819558 3 -220.673446 5 -225.481637 4 -251.921253 2 -297.629957 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -141.359343 4 -184.131937 3 -193.486126 2 -195.357863 6 -226.888214 5 -232.964281 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -138.041748 3 -167.117610 2 -198.911577 5 -200.052711 4 -208.755700 6 -217.317437 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -92.887172 3 -144.341301 4 -150.252091 6 -293.816403 2 -300.106448 5 -341.105097 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -101.721587 3 -141.085221 4 -200.249466 5 -272.487153 2 -304.669841 6 -341.586907 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -116.017194 3 -119.963636 5 -172.177809 6 -279.763102 4 -290.483482 2 -356.328632 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -117.333283 3 -197.984438 6 -200.315782 4 -213.194221 5 -216.296968 2 -245.352728 chord yang dikenali :
Cmaj
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -85.371902 3 -133.146023 4 -197.632593 5 -205.523863 6 -279.156907 2 -281.500138 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------3 -125.335017 5 -168.066261 4 -172.461489 1 -192.992846 6 -202.373615 2 -228.748123
Cmaj
Fmaj41 - Fmaj50 Label Log of Probability -------------------------2 -92.315610 3 -156.791599 4 -207.791160 1 -256.698879 6 -264.396195 5 -269.452828 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -101.753595 3 -201.018289 5 -203.977557 4 -206.855047 1 -218.359069 6 -225.141140 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -102.729766 5 -208.597579 3 -214.876848 1 -215.107347 4 -225.528641 6 -308.935266
Label Log of Probability -------------------------2 -130.224481 4 -177.039700 3 -201.109536 5 -259.919729 1 -270.126300 6 -279.753128
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -101.881392 3 -183.553011 5 -192.329779 1 -198.708258 4 -223.379420 6 -261.067611 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -100.462593 4 -157.504938 5 -203.681225 3 -271.579973 1 -277.917157 6 -308.232180 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -111.454524 5 -157.898708 4 -252.169621 6 -253.900826 1 -264.895876 3 -282.261727 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -115.849449 1 -183.777693 3 -186.836307 4 -191.068298 6 -201.524495 5 -203.638698 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -178.104196 4 -201.004113 3 -201.516277 1 -245.708834 5 -308.870406 6 -315.383140 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -188.717098 1 -196.781268 4 -214.846000 2 -234.830205 5 -275.426983 6 -297.658112 chord yang dikenali :
Gmaj
Fmaj
Gmaj41 - Gmaj50 Label Log of Probability -------------------------1 -117.733530 3 -141.344872 2 -201.814627 6 -216.001264 4 -223.467008 5 -237.818997 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -122.758198 4 -161.809317 1 -176.024704 2 -177.611092 6 -203.930048 5 -250.723196 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -109.154696 5 -148.241113 1 -158.135847 4 -192.604039 6 -206.729441 2 -240.981576 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -96.716344 5 -128.239852 1 -129.779593 6 -190.378793 4 -240.355714 2 -259.485347 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------5 -128.503994 3 -134.315711 2 -134.507160 4 -180.705425 1 -194.795394 6 -198.432153 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------1 -113.996809 3 -165.514643 5 -201.528848 4 -236.750873 6 -239.529689 2 -301.218255 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -96.246850 6 -109.407628 5 -136.145627 4 -162.069958 2 -197.409170 1 -269.672865
Label Log of Probability -------------------------4 -131.644486 3 -158.329576 2 -160.209610 5 -161.129272 1 -163.657508 6 -244.471592
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Label Log of Probability -------------------------3 -101.859406 5 -126.791579 2 -189.835939 4 -214.178320 6 -225.350645 1 -231.838177
Label Log of Probability -------------------------4 -106.882278 6 -191.774049 2 -223.746217 3 -272.709910 1 -273.922291 5 -310.923051
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Label Log of Probability -------------------------3 -99.960050 5 -107.348422 2 -148.373296 6 -158.891417 4 -176.217902 1 -238.468295
Label Log of Probability -------------------------4 -107.161768 6 -130.917308 1 -194.503877 2 -205.083313 3 -228.832683 5 -238.774041
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Label Log of Probability -------------------------3 -101.859406 5 -126.791579 2 -189.835939 4 -214.178320 6 -225.350645 1 -231.838177
Label Log of Probability -------------------------4 -121.949169 6 -174.524688 5 -186.999965 2 -234.414499 3 -260.465950 1 -267.698364
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin41 - Amin50 Label Log of Probability -------------------------4 -114.500775 5 -195.919912 6 -205.458494 3 -209.194488 2 -217.038014 1 -231.822016 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -139.998139 6 -150.690999 2 -153.702414 3 -159.158330 1 -172.265509 5 -173.460759 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------1 -122.493315 5 -170.766767 3 -184.949212 6 -284.003219 4 -289.640426 2 -318.958412 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -113.834523 2 -132.353370 6 -133.453801 5 -180.749617 3 -193.684113 1 -222.063945 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------6 -125.677609 4 -195.378968 2 -236.395645 3 -284.087631 1 -311.443780 5 -327.722081 chord yang dikenali :
Emin
Label Log of Probability -------------------------4 -106.882278 6 -191.774049 2 -223.746217 3 -272.709910 1 -273.922291 5 -310.923051 chord yang dikenali :
Cmaj
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Amin
Dmin41 - Dmin50 Label Log of Probability -------------------------5 -87.352081 2 -146.085256 6 -264.307615 3 -318.688137 4 -322.680795 1 -340.958508 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -113.295230 3 -153.625457 2 -156.500146 1 -165.278035 4 -201.332642 6 -233.804949 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------3 -139.800178 4 -170.550963 2 -175.731069 1 -191.126844 6 -206.753756 5 -239.354213 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -105.936450 3 -118.284937 2 -154.587391 6 -190.168170 4 -205.314999 1 -257.786165 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------3 -155.184845 6 -155.745974 5 -174.426315 2 -175.161080 4 -196.192616 1 -253.299709 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------5 -113.295230 3 -153.625457 2 -156.500146 1 -165.278035 4 -201.332642 6 -233.804949 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -133.498271 2 -216.690237 4 -251.112330 6 -272.550688 1 -297.742260 3 -304.164152 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -105.936450 3 -118.284937 2 -154.587391 6 -190.168170 4 -205.314999 1 -257.786165 chord yang dikenali :
Dmin
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------5 -118.094239 2 -166.249313 4 -169.423723 3 -179.853409 6 -184.473829 1 -194.655527 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -99.351717 3 -113.942614 2 -183.391911 6 -185.548302 4 -205.627625 1 -286.038117
Dmin
Emin41 - Emin50 Label Log of Probability -------------------------6 -102.723660 4 -179.818335 3 -182.555807 2 -227.311932 1 -227.986131 5 -249.575279 chord yang dikenali :
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -140.583207 1 -157.956401 4 -176.641275 2 -212.373310 3 -213.499956 5 -246.441365 chord yang dikenali :
Emin
Label Log of Probability -------------------------4 -157.401092 1 -172.586086 6 -176.140256 2 -180.518241 3 -186.322434 5 -204.782278 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------6 -122.724779 3 -146.926940 2 -153.518946 4 -159.533760 1 -218.154476 5 -264.771735 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -88.326963 4 -169.918354 3 -266.087171 2 -300.311724 5 -302.808180 1 -309.763309
Label Log of Probability -------------------------4 -144.336227 6 -169.386959 5 -187.870299 1 -221.850391 2 -234.252909 3 -234.754954
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Amin
Label Log of Probability -------------------------6 -125.970149 4 -186.335834 2 -186.783495 3 -190.347364 5 -230.066013 1 -255.101510
Label Log of Probability -------------------------6 -108.022899 3 -141.493388 4 -166.515345 5 -168.241757 2 -172.469566 1 -270.894313
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -104.725898 2 -242.546654 4 -258.226096 5 -290.127300 3 -312.952656 1 -338.337958
Label Log of Probability -------------------------6 -116.259875 1 -126.993407 3 -153.052461 5 -162.141844 4 -231.873145 2 -259.649965
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Emin
Training = 10 Codebook = 128 Durasi HMM = 6,21 s Akurasi sistem = 83,33%
Cmaj41 - Cmaj50 Label Log of Probability -------------------------1 -107.396982 2 -293.040527 3 -296.982818 4 -318.415927 6 -348.392481 5 -371.968814 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -100.964615 3 -267.492459 4 -297.692329 6 -302.467941 2 -319.695751 5 -339.380018 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -185.975055 2 -235.279882 3 -238.119148 4 -267.060263 6 -322.167485 5 -336.262894 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -194.546630 2 -242.113716 3 -254.191764 5 -288.028432 4 -289.122258 6 -342.343626 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -138.504697 4 -330.756266 6 -335.791623 3 -335.810572 2 -345.674876 5 -349.260923 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -143.379386 3 -214.732642 4 -317.383718 2 -337.012775 5 -342.810444 6 -342.933973 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -155.296370 1 -181.081730 4 -296.903515 5 -324.487751 6 -373.095508 2 -376.870788 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -122.205979 3 -268.685531 6 -272.351712 2 -300.664718 5 -306.719901 4 -308.272618 chord yang dikenali :
Cmaj
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -112.582624 3 -207.506304 4 -264.310830 5 -297.612119 2 -316.476135 6 -352.879959 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------1 -195.941832 4 -236.710382 3 -249.209865 5 -265.160646 6 -268.209006 2 -295.187844
Cmaj
Fmaj41 - Fmaj50 Label Log of Probability -------------------------2 -113.998288 4 -229.323737 3 -255.781553 1 -315.600603 5 -316.519149 6 -322.442360 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -117.669030 5 -268.661430 4 -275.235454 1 -285.435489 3 -307.008401 6 -313.108753 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -117.340399 3 -272.790600 4 -290.567596 5 -313.478550 1 -315.465386 6 -360.507695
Label Log of Probability -------------------------2 -183.709189 3 -238.484024 4 -275.149371 5 -315.892014 1 -318.347855 6 -346.652870
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -123.914268 5 -232.973409 3 -292.801855 1 -298.142409 4 -314.211274 6 -337.335327 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -105.286229 4 -230.967764 5 -293.516706 6 -328.121963 3 -344.806184 1 -347.734341 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -130.277471 5 -171.144427 4 -299.423237 6 -309.045276 1 -312.790718 3 -323.743654 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -131.967516 3 -204.060051 4 -242.425145 1 -249.087076 6 -255.307678 5 -266.851249 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------2 -214.542309 4 -269.093814 3 -271.009832 1 -300.820332 6 -340.524824 5 -351.617473 chord yang dikenali :
Fmaj
Label Log of Probability -------------------------1 -240.206841 2 -250.149704 3 -252.195003 4 -291.755816 6 -333.136782 5 -349.402081 chord yang dikenali :
Cmaj
Fmaj
Gmaj41 - Gmaj50 Label Log of Probability -------------------------1 -171.367445 3 -236.272051 2 -263.907643 4 -267.398120 5 -312.052129 6 -342.029949 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -134.430289 2 -221.249964 1 -243.963830 4 -267.833890 6 -315.436523 5 -327.710392 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -114.831175 1 -186.449122 4 -249.308860 6 -284.497968 5 -298.255860 2 -313.211603 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -137.305159 1 -204.080488 5 -246.210164 4 -249.169636 6 -295.923114 2 -305.312324 chord yang dikenali :
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------5 -198.585059 3 -231.991851 4 -233.728499 2 -253.085925 1 -259.289599 6 -266.783689 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------3 -163.155791 1 -214.278343 4 -269.672637 5 -293.458013 6 -339.656430 2 -354.862521 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Gmaj
Label Log of Probability -------------------------3 -134.789884 6 -195.616576 4 -204.973403 5 -226.816010 2 -267.030348 1 -332.452260
Label Log of Probability -------------------------4 -139.133882 2 -213.461259 5 -247.939187 3 -278.480965 6 -301.247579 1 -312.948286
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Label Log of Probability -------------------------3 -146.801529 2 -230.449117 5 -241.143658 6 -263.654683 4 -300.074042 1 -327.927301
Label Log of Probability -------------------------4 -115.047444 6 -196.503514 5 -330.273879 1 -337.061610 3 -342.885220 2 -347.006435
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Label Log of Probability -------------------------3 -138.242224 5 -195.985063 2 -239.583978 6 -240.017925 4 -257.293363 1 -333.720776
Label Log of Probability -------------------------4 -222.006364 6 -273.545178 5 -296.971210 2 -314.454001 3 -319.506672 1 -333.847828
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin
Label Log of Probability -------------------------3 -146.801529 2 -230.449117 5 -241.143658 6 -263.654683 4 -300.074042 1 -327.927301
Label Log of Probability -------------------------4 -134.461712 2 -220.884794 5 -231.654499 6 -277.311273 3 -290.393465 1 -318.070478
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Gmaj
Amin41 - Amin50 Label Log of Probability -------------------------4 -122.998173 5 -233.541308 2 -247.265277 1 -268.655475 6 -292.349469 3 -311.719052 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -204.631356 1 -216.801829 5 -230.730583 3 -241.938943 2 -253.623908 6 -263.021682 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------1 -197.546101 5 -213.961238 3 -265.625087 4 -332.462136 6 -336.811482 2 -352.307161 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------4 -142.242904 6 -200.824703 3 -213.788641 5 -243.134997 2 -250.922489 1 -305.032751 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------6 -157.309850 2 -314.657938 4 -321.087890 3 -326.079252 5 -359.186116 1 -359.682433 chord yang dikenali :
Emin
Label Log of Probability -------------------------4 -115.047444 6 -196.503514 5 -330.273879 1 -337.061610 3 -342.885220 2 -347.006435 chord yang dikenali :
Cmaj
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Amin
Dmin41 – Dmin50 Label Log of Probability -------------------------5 -105.736961 2 -204.532695 6 -301.060491 4 -354.068826 3 -362.088689 1 -362.388589 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -134.562329 2 -233.372671 1 -250.957001 3 -257.836012 4 -257.958884 6 -314.469844 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -234.110744 4 -236.502563 2 -243.243006 1 -249.577188 3 -272.676755 6 -307.039225 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -129.173425 3 -198.843876 2 -256.064639 4 -259.140349 6 -268.093198 1 -327.772804 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------6 -214.527140 5 -226.706688 4 -242.040421 3 -250.122450 2 -277.416816 1 -316.783977 chord yang dikenali :
Emin
Label Log of Probability -------------------------5 -134.562329 2 -233.372671 1 -250.957001 3 -257.836012 4 -257.958884 6 -314.469844 chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -122.733147 2 -201.015715 4 -289.107727 6 -313.918945 3 -333.053989 1 -354.421649 chord yang dikenali :
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -129.173425 3 -198.843876 2 -256.064639 4 -259.140349 6 -268.093198 1 -327.772804 chord yang dikenali :
Dmin
Dmin
Label Log of Probability -------------------------5 -137.304593 4 -199.275871 2 -243.938320 3 -281.845701 6 -287.611928 1 -290.506215 chord yang dikenali :
Label Log of Probability -------------------------5 -132.048400 3 -203.193885 6 -239.624160 4 -270.935246 2 -284.477235 1 -326.040640
Dmin
Emin41 – Emin50 Label Log of Probability -------------------------6 -143.667193 4 -263.950908 3 -274.596103 2 -313.016694 1 -313.349835 5 -337.051458 chord yang dikenali :
Emin
Label Log of Probability -------------------------1 -238.775991 4 -246.209989 6 -248.819941 2 -255.678768 5 -268.361566 3 -310.082793 chord yang dikenali :
Cmaj
Label Log of Probability -------------------------4 -249.156922 1 -253.551499 2 -254.647959 5 -263.241378 3 -286.980372 6 -288.452040 chord yang dikenali :
Amin
Label Log of Probability -------------------------6 -203.694664 1 -220.696808 2 -235.152139 3 -248.089284 4 -288.271759 5 -304.368254 chord yang dikenali :
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -117.603158 4 -212.317285 2 -296.156972 3 -312.158280 5 -347.337026 1 -371.109248
Label Log of Probability -------------------------4 -205.587974 6 -210.845223 2 -253.446653 3 -277.588204 5 -287.932327 1 -310.280842
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Amin
Label Log of Probability -------------------------6 -148.087132 4 -234.792781 3 -278.938543 2 -297.691980 5 -312.800686 1 -330.404414
Label Log of Probability -------------------------6 -153.462483 4 -225.960410 3 -261.333718 5 -283.335108 2 -291.432943 1 -306.893445
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Emin
Label Log of Probability -------------------------6 -119.340677 4 -314.817370 5 -325.337678 2 -337.849044 1 -338.884855 3 -361.559781
Label Log of Probability -------------------------6 -106.772753 3 -227.850731 1 -231.691785 4 -259.987765 5 -285.017479 2 -338.588945
chord yang dikenali :
chord yang dikenali :
Emin
Simulasi pengenalan..., Davit Wasty Sijabat, FT UI, 2009
Emin