Universitas IGM
Internet Routing Komunikasi Data
Fery Antony, S.T., M.Kom
1
Fakultas Ilmu Komputer Universitas IGM
Jl. Jend. Sudirman No. 629 Km 4 Palembang Telp. 0711-322705, 06 Fax. 0711-357754. Website. uigm.ac.id
Internet Routing Outlines: - Jalur distribusi data pada jaringan - Jenis-jenis pendistribusian data - Jalur distribusi statis - Jalur distribusi dinamis - Beberapa protokol routing
2
Fakultas Ilmu Komputer Universitas IGM
Jl. Jend. Sudirman No. 629 Km 4 Palembang Telp. 0711-322705, 06 Fax. 0711-357754. Website. uigm.ac.id
Internet Routing Sasaran:
- Mahasiswa memahami konsep dasar distribusni data pada jaringan komputer. - Mahasiswa memahami komunikasi antar jaringan komputer. - Mahasiswa memahami cara kerja protokol routing. - Mahasiswa memahami cara kerja routing statis pada jaringan - Mahasiswa memahami cara kerja dan pemanfaatan routing dinamis - Mahasiswa jenis-jenis routing dinamis
Referensi: - Comer, Douglas E. Computer Networks and Internets with Internet Applications. 4Th edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2004 Tittel, Ed. Schaum's Outlines: Computer - Networking (Jaringan Komputer) Edisi terjemah. Penerbit Erlangga, 2004 - Sumber lain yang mendukung.
-
3
Distribusi data dalam jaringan komputer ●
●
●
Bagaimana saudara bisa membuka situs http://www.ebay.com sementara penyedia situs berada di Amerika Serikat? Bagaimana saudara bisa mengetahui nilai Jarkom pada saat saudara sedang pulang kampung ke Aceh? Dari ilustrasi diatas, pada dasarnya internet adalah komputer yang saling tersambung sehingga dapat menyampaikan informasi. 4
Distribusi data dalam jaringan komputer (2) ●
●
Sambungan-sambungan tersebut membentuk sebuah jalur, yang kemudian menjadi lalu-lintas data. Sambungan-sambungan tersebut dibuat untuk mengefisiensikan jalur; tidak perlu membuat saluran langsung dari penyedia sampai ke pengguna.
5
Jenis-jenis jalur distribusi data ●
Jalur (rute) dibedakan menjadi 2 tipe: ●
Statis –
●
Secara singkat jalur distribusi statis merupakan penjaluran (lalu-lintas) data yang tetap, tidak berubah tujuan sampai konfigurasi berikutnya.
Dinamis –
Jalur distribusi ini memakai routing protocol, sehingga memungkinkan terjadinya perubahan jalur dikarenakan padatnya jaringan; jalur terputus; atau jalur terpendek
6
Jalur/rute statis (static routing) ●
●
●
Static routing merupakan penjaluran yang paling sederhana yang diset secara manual untuk melakukan pertukaran informasi Static routing minimal memiliki 2 muka (interface) jaringan; jaringan awal dan akhir Logika routing statis mudah dipahami, karena hal ini merupakan dasar penjaluran yang ada di dalam jaringan komputer
7
Jalur/rute statis (static routing)(2) router 192.168.1.0/24
192.168.2.0/24
Jaringan 1
Subnet mask
Jaringan 2 (next hop)
192.168.1.0
255.255.255.0
192.168.2.0
192.168.2.0
255.255.255.0
192.168.1.0
8
Kelebihan & kekurangan routing statis ●
Kelebihan: ● ●
●
Mudah dalam konfigurasi Memepercepat proses, karena router tidak melakukan komputasi terhadap lalu lintas data
Kekurangan: ●
● ●
Masing-masing jaringan harus diisikan kedalam table routing secara manual Tidak efisien, bayak memuat table routing yang banyak Tidak bisa secara otomatis memindah jalur, apabila terjadi failure
9
Jalur (rute) dinamis (dynamic routing) ●
●
●
Berbeda dengan static routing, dynamic routing memanfaatkan routing protocol untuk mengatur lalu lintas data Dengan routing protocol, sebuah router memiliki informasi mengenai router disekitarnya Informasi tersebut berisi metrik router yang bersangkutan (contoh: kepadatan trafik, jarak dan identitas router)
10
Jalur (rute) dinamis (dynamic routing) (2) ●
●
Berdasarkan karakteristiknya dibagi menjadi 2:
dynamic
●
Distance vector → berdasarkan metrik jarak
●
Link state → berdasarkan status router sekitar
Berdasarkan jangkauannya, dibedakan menjadi 2: ● ●
dynamic
routing
routing
IGP (interior gateway protocol) → jaringan lokal EGP(exterior gateway protocol) → menghubungkan antar jaringan lokal (IGP)
11
Distance vector ●
●
●
Metode distance vector memanfaatkan informasi jarak yang akan dicapai sampai dengan tujuan Jarak yang paling kecil (banyaknya hop) akan digunakan untuk menyampaikan informasi Table routing dibroadcast secara periodik kepada masing-masing router
12
Link state ●
●
●
Metode link state memanfaatkan informasi jalur dari status router tetangga. Status roter tetangga meliputi metrik router berupa: delay, trafik, bandwith Table routing tidak dibroadcast secara periodik kepada masing-masing router, namun dikirim apabila terjadi perubahan pada router tetangga
13
Distance vector vs link state (ringkasan)
Distance Vector
Link State
Karakteristik
Berdasar jarak
Berdasar status jalur
Metrik ukur
hop
Bandwith, trafik, ukuran paket, keandalan, waktu delay
Perubahan routing
30-90 detik (table routing) 10 detik (paket halo) Broadcast ke masingmasing router
Algoritma
Bellman-Ford; FordFulkerson
Dijkstra
Protokol routing
RIP
OSPF
Diolah dari Tiitle, 2004
14
Interior Gateway Protocol (IGP) ●
●
●
Merupakan protokol administrasi jaringan.
tunggal
untuk
Jaringan memggunakan satu protokol untuk mengatur antar router yang ada. Sebagai contoh adalh penggunaan RIP atau OSPF untuk protokol jaringan kampus/organisasi
15
Exterior Gateway Protocol (EGP) ●
●
●
Untuk keperluan lebih global, yang tidak mungkin masingmasing organisasi mengimplementasikan satu protokol saja, maka digunakan protokol yang menghubungkan antar IGP Masing-masing IGP memiliki jaringan otonom yang umum disebut AS (autonomous system) yang bernilai desimal hingga 65.535 (Tittle, 2004) Protokol yang umum dipakai untuk EGP adalah BGP (Border Gateway Protocol)
16
Struktur routing global
AS 200 IGP OSPF
EGP BGP
AS 100 IGP RIP
17
Meringkas jaringan ●
Meringkas jaringa perlu dilakukan untuk mempermudah administrasi jaringan.
● ●
Masing-masing jaringan akan memberikan informasi kepada berkaitan Hal ini didasarkan padasupernet skema VLSM dengan table routing.
18
Kesimpulan ●
Jelaskan bagaimana routing internet dibedakan!
●
Jelaskan perbedaan antara distance vector dan link state! Sebuah paket datang ke sebuah router dengan tujuan 192.168.1.2 dan subnet 255.255.255.240. Router memiliki 6 interface sebagai berikut:
●
●
192.168.1.0/24
serial0
●
192.168.1.0/26
serial 1
●
192.168.1.32/27 eth0
●
192.168.1.48/28 eth1
●
192.168.0.0/16
t0
Kemana/pada interface mana paket data tersebuat akan dilewatkan?
19
Kesimpulan (2) A
●
Studi kasus 2
F
B
10.10.4.0/24
10.10.1.0/24 10.10.1.64/26
10.10.1.128/26 C
E
D
G
Bagaimana informasi table routing pada router F, sehingga dapat menghubungkan antara jaringan A, C, E dan B!
20
Kesimpulan (3) A
●
Studi kasus 3
B
4
3
F
4
2
1 C
5
E
2
3
5 D
3
G
Tentukan: a. jalur F-B dengan distance vector b. jalur F-B dengan link-state *ketentuan: 1-6 merupakan bobot beban masing-masing jalur
21
Tugas individu ●
●
Jelaskan mengenai: ●
Static routing
●
RIP v1 dan v2
●
OSPF
●
IGRP
●
EIGRP
●
BGP
Buat makalah singkat (kelebihan dan kekurangan) dan perintahnya pada router.
22
Bacaan lanjut.. ●
●
●
Comer, Douglas E. Computer Networks and Internets with Internet Applications. 4th edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2004 Tittel, Ed. Schaum's Outlines: Computer Networking (Jaringan Komputer) Edisi terjemah. Penerbit Erlangga, 2004 Sumber lain yang mendukung..
23