UNIT 2
PRINSIP & LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDAHULUAN
Haaaiii ! apa kabar para mahasiswa, semoga Anda selalu dalam keadaan sehat walafiat. Pernahkah Anda menyaksikan atau mendengar berita suatu bangunan SD yang baru beberapa tahun dibangun sudah roboh lagi. Jika itu terjadi mungkin dapat disimpulkan bahwa bangunan tersebut dibangun tidak memperhatikan Prinsip dan landasan yang kuat ketika membangunnya. Oleh karenanya ketika mendapat getaran sedikit saja sudah hancur. Prinsip dan Landasan merupakan ketentuan utama yang harus diperhatikan ketika mengembangkan kurikulum oleh para guru di sekolah. Kalau tidak diperhatikan dampak kerugian yang akan ditanggung lebih besar dari pada sekedar robohnya bangunan fisik gedung sekolah. Pengembangan kurikulum sekolah berhubungan dengan program pendidikan yaitu upaya untuk “memanusiakan manusia”. Oleh karena itu ketika mengembangkan kurikulum harus mengacu pada prinsip-prinsip dasar dan landasan yang sesuai dengan unsur-unsur kemanusiaan dengan berbagai dinamikanya, dan itulah Prinsip dan Landasan pengembangan kurikulum. Untuk lebih memahami beberapa ketentuan pokok apa saja yang harus diperhatikan oleh guru ketika mengembangkan kurikulum, berikut ini akan disajikan pembahasan mengenai “Landasan dan Prinsip” pengembangan kurikulum meliputi dua sub topik pembahasan yaitu: 1) Prinsip Pengembangan kurikulum, 2) Landasan Pengembangan kurikulum. Setelah mempelajari materi di atas Anda diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi jenis-jenis prinisip pengembangan kurikulum 2. Mengidentifikasi landasan pengembangan kurikulum
Selamat belajar, semoga Sukses
23
Subunit 2.1 Prinsip Pengembangan Kurikulum Silahkan perhatikan gambar berikut ini, yaitu di satu sisi suasana kehidupan sekolah dan disisi yang satu lagi adalah kehidupan di masyarakat.
Setelah mengamati gambar di atas, kemudian coba berikan komentar Anda secara tertulis menyangkut dengan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apa yang terjadai dengan proses pendidikan/pembelajaran di sekolah kita saat ini, kemudian hubungkan dengan kehidupan nyata di masysrakat. 2. Sebaliknya analisis kehidupan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini, kemudian bagaimana hubungannya dengan program pendidikan/ pembelajaran di sekolah. 3. Membandingkan kedua sisi kehidupan tersebut (kehidupan di sekolah dan di masyarakat), menurut Anda seharusnya bagaimana agar saling melengkapi.
24
Ketiga permasalahan di atas ingin menunjukkan bahwa terdapat beberapa ketentuan pokok, hukum atau kaidah yang harus dijadikan dasar pengembangan kurikulum. Ketentuan, hukum, kaidah tersebut merupakan prinsip yang bisa diambil dari berbagai sumber seperti dari dinamika kehidupan di masyarakat, kajian terhadap bidang keilmuan kurikulum, dari temuan penelitian dan lain sebagainya. Dari berbagai sumber yang berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang menjadi yang menjadi prinsip pengembangan kurikulum dapat disarikan kedalam empat jenis, yaitu. 1. Relevansi Kurikulum yang dikembangkan oleh sekolah harus memiliki kesesuaian (relevansi),
sehingga
kurikulum
tersebut
bisa
bermanfaat berbagai pihak yang terkait. Ada dua relevansi yang harus diperhatikan: pertama relevansi internal, yaitu kesesuaian antara setiap komponen (anatomi) kurikulum yang dikembangkan (tujuan, isi, metode, evaluasi) harus saling terkait; kedua relevansi eksternal, yaitu program kurikulum yang dikembangkan sekolah harus sesuai dan mampu menjawab terhadap tuntutan dan perkembangan kehidupan masyarakat dimana siswa nanti akan hidup (lokal, regional, maupun global) 2. Fleksibilitas Setiap siswa memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda, lokasi sekolah berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang berbedabeda pula. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang bisa diterapkan secara lentur disesuaikan dengan karakteristik dan potensi setiap siswa, disesuaikan dengan dinamika kehidupan masyarakat. Isi kurikulum secara nasional boleh sama (standar isi), namun penerapannya di sekolah, harus dikelola secara kreatif, inovatif dengan
25
menggunakan pendekatan yang luwes (fleksibel) sehingga kurikulum tersebut bisa diterima dan memberi dampak positi terhadap kehidupan yang lebih baik (internal maupu eksternal).
3. Kontinuitas Isi program dan penerapan kurikulum di setiap lembaga pendidikan harus memberi bekal bagi setiap siswa untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang
dimilikinya
secara
berkesinambungan
dan
berkelanjutan (kontinuitas). Perkembangan anak dan proses belajarnya terus berjalan tanpa batas. Oleh karena itu program dan pengalaman belajar di setiap sekolah harus memberi inspirasi bagi setiap anak untuk maju keberlanjutan sehingga mencapai ketuntasan. Keberlanjutan harus terjadi secara paralel antar kelas pada satu jenjang pendidikan, keberlanjutan antar jenjang pendidikan, maupun keberlanjutan antara jenjang pendidikan dengan tugas-tugas kehidupan di masyarakat (life skill). Oleh karena itu ketika setiap satuan pendidikan mengembangkan kurikulum, harus membaca dan mengetahui bagaimana program kurikulum di satuan pendidikan yang lainnya (horizontal maupun vertikal).
4. Efisiensi dan Efektivitas Kurikulum harus memungkinkan setiap personil (sesuai dengan fungsi dan perannya) masing-masing untuk menerapkannya secara mudah dengan menggunakan biaya secara proporsional dan itulah efisien. Hal ini perlu disadari bahwa walaupun kurikulum yang dikembangkan sangat baik, akan tetapi sulit untuk diterapkan karena memerlukan peralatan yang langka dan biaya yang sangat mahal, maka tentu saja kurikulum tersebut tidak akan
26
memberi dampak positif terhadap peningkatan kulaitas pendidikan. Penggunaan seluruh sumber daya baik piranti kurikulum, sumber daya manusia maupun sumber finansial harus menjamin bagi tercapainya tujuan atau membawa hasil secara optimal dan itulah makna dari prinsip efektivitas.
LATIHAN
Untuk menerapkan keempat prinisp pengembangan kurikulum SD, seperti telah diuraikan di atas, buatkan masing-masing prinsip satu contoh penarapannya dalam kehidupan/kenyataan sehari-hari dengan mengisi tabel berikut ini: Prinsip
Contoh Penerapan dalam Konteks Pembelajaran
RELEVANSI
FLEKSIBILITAS
KONTINUITAS
EFISIENSI & EFEKTIVITAS
PETUNJUK PENGERJAAN LATIHAN
Agar lebih jelas ketika Anda mengerjakan membuat contoh penerapan dari setiap prinisp pengembangan kurikulum di atas, perhatikan beberapa petunjuk berikut ini. 1. Contoh penerapan dari keempat prinisp pengembangan kurikulum di atas batasi dalam kegiatan atau kontek pembelajaran.
27
2. Buat contoh konkrit penerapan prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi dan efektivitas dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. RANGKUMAN
Setiap kurikulum memiliki prinsip-prinsip pokok yang harus menjadi acuan oleh para pengembang kurikulum baik pada lingkup mikro (sekolah) maupun lingkup makro (pemerintah pusat) Prinsip
pengembangan
kurikulum
pada
dasarnya
adalah
beberapa ketentuan pokok, kaidah, hukum baik yang terdapat dalam kehidupan nyata, dari kajian teori, maupun hasil yang diperoleh melalui hasil penelitian yang harus dijadikan acuan dalam mengembangkan kurikulum. Pada pokoknya ada empat jenis prinsip kurikulum, yaitu: relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi dan efektivitas.
TES FORMATIF Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf yang dianggap paling tepat. 1.
Manakah pernyataan berikut yang tidak bisa dijadikan sumber prinsip dalam pengembangan kurikulum… A. Kehidupan masyarakat B. Hasil kajian dari bidang keilmuan C. Informasi dari mimpi 28
D. Temuan dari hasil penelitian 2.
Pengembangan kurikulum dengan memperhatikan kesesuaian antara setiap komponen kurikulum, termasuk jenis relevansI…
3.
A. Internal
C. Eksternal
B. Isi
D. Proses
Pengembangan setiap komponen kurikulum yang disesuaikan dengan potensi, kebutuhan, daya dukung yang ada di daerah sangat dimungkinkan sesuai dengan prinsip…
4.
A. Relevansi
C. Fleksibilitas
B. Kontinuitas
D. Efisiensi dan efektivitas
Pengembangan setiap komponen kurikulum yang disesuaikan dengan potensi, kebutuhan, daya dukung yang ada di daerah, sangat dimungkinkan sesuai dengan penerapan prinisp relevansi…
5.
A. Internal
C. Ekternal
B. Metodologis
D. Evaluasi
Pada saat mengajar Bu Elly tidak menggunakan metode diskusi sesuai dengan RPP yang telah dibuatnya, melainkan metode lain yang lebih memungkinkan pada saat itu. Tindakan guru tersebut diperbolehkan sesuai dengan prinsip…
6.
A. Relevansi
C. Efisiensi & Efektivitas
B. Fleksibilitas
D. Kontinuitas
Setiap materi yang dipelajari siswa SD kelas III harus menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan di kelas IV dan yang lebih tingginya lagi. Hal ini merupakan penerapan dari prinsip pengembangan kurikulum…
7.
A. Relevansi
C. Efisiensi & Efektivitas
B. Fleksibilitas
D. Kontinuitas
Kurikulum yang dikembangkan sekolah sangat sulit diterapkan, karena memerlukan sarana dan prasarana yang sangat mahal dan tidak tersedia di sekolah. Hal ini berarti pengembangan kurikulum tidak memenuhi prinisp…
29
8.
A. Relevansi
C. Efisiensi & Efektivitas
B. Fleksibilitas
D. Kontinuitas
Metode dan media pembelajaran yang ditetapkan dalam RPP tidak menunjang terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini berarti pengembangan kurikulum tidak memenuhi prinsip…
9.
A. Relevansi
C. Fleksibilitas
B. Kontinuitas
D. Efiensi dan efektivitas
Manakah penyataan berikut yang bukan contoh penerapan prinisp efisiensi dan efektivitas… A. Pa Dino guru kelas V SDN Payakumbuh selalu datang tepat waktu B. Bu Elly selalu mengulang pertanyaan yang sudah dimengerti siswa C. Jumlah indikator pembelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia D. Seluruh komponen pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan waktu
10. Kurikulum yang dikembangkan di SD menjadi dasar untuk kurikulum yang dikembangkan pada jenjang SMP. Pengembangan di dua lembaga tersebut berarti telah menerapkan prinsip… A. Relevansi
C. Kontinuitas
B. Fleksibilitas
D. Efisiensi & Efektivitas
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar.
30
Rumus Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan =
x 100 10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 %
= Baik sekali
80 – 89 %
= Baik
70 – 79 %
= Cukup
70 %
= Kurang
31
Subunit 2.2 Landasan Pengembangan Kurikulum Sebelum membahas lebih rinci landasan pengembangan kurikulum, coba terlebih dahulu perhatikan gambar bangunan megah ini kelihatan indah dan berdiri tegak walaupun usianya sudah berabad-abad.
Setelah Anda mengamati gedung di atas, mungkin Anda akan sepakat bahwa yang menjadi salah satu penentu gedung itu tetap berdiri tegak, karena dibangun di atas Fondasi yang kuat dan tepat. Fondasi merupakan landasan bagi berpijaknya gedung sehingga mampu berdiri kokoh. Dengan demikian agar kurikulum mampu berdiri tegak, yaitu kurikulum yang dikembangkan mampu mengembangkan potensi peserta didik, menciptakan para siswa agar bisa “hidup” (life skill), sesuai dengan harapan masyarakat (user), dapat menjadi inspirasi bagi pembaharuan (inovasi) kearah yang lebih baik, maka kurikulum harus dikembangkan dengan menggunakan fondasi (Landasan) yang kuat dan tepat, bahkan harus lebih kuat dan tepat dibandingkan dengan landasan yang dipakai membangun sebuah gedung. Apabila gedung roboh karena diakibatkan tidak
32
menggunakan landasan yang
kuat, kerugiannya tidak
seberapa karena hanya menyangkut dengan materi saja. Akan tetapi apabila kurikulum pendidikan rusak karena tidak berpijak pada landasan yang kuat dan tepat, kerugiannya tidak ternilai karena menyangkut dengan pembentukan siswa (manusia), dan berarti kegagalan “memanusiakan manusia”. Oleh karena itu landasan yang digunakan untuk mengembangkankan kurikulum harus dicari dengan seleksi yang ketat agar menghasilkan landasan yang kuat dan tepat. Adapun beberapa landasan yang harus dijadikan acuan dalam mengembangkan kurikulum, sekurang-kurangnya adalah seperti tertera pada bagan sebagai berikut:
KURIKULUM
FILOSOFIS
PSIKOLOG IS
SOSIOLOG IS
IPTEK
Gambar. 2. 01 1. Landasan Filosofis Semua aspek yang terkait dengan pengelolaan program pendidikan, seperti Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus ikut terlibat, rumusan tujuan pendidikan, isi pendidikn, proses pelaksanaan dan bagaimana cara untuk mengetahui hasil yang dicapai dari
program
pendidikan,
semuanya
harus
didasarkan pada hasil berpikir secara sistematis, logis dan mendalam. Pemikiran tersebut dalam filsafat disebut sebagai pemikiran radikal (radic), yaitu hasil berpikir secara mendalam sampai keakarakarnya.
33
Menurut Donald Butler dalam Nana Syaodih “Filsafat memberikan arah dan metodologi terhadap praktik pendidikan, sedangkan praktik pendidikan memberikan bahan-bahan bagi pertimbangan-pertimbangan filofofis”. Secara rinci menurut Nasution bahwa filsafat pendidikan berfungsi: a. Menentukan arah akan kemana siswa harus dibawa (Tujuan) b. Mendapatkan gambaran yang jelas hasil pendidikan yang harus dicapai c. Menentukan isi yang akurat yang harus dipelajari oleh para siswa d. Menentukan cara dan proses untuk mencapai tujuan e. Memungkinkan untuk menilai hasil yang telah dicapai secara akurat
2. Landasan Psikologis Pendidikan adalah proses interaksi antara individu manusia dengan manusia lain dan lingkungannya. Manusia sebagai mahluk individu dan sosial memiliki aspek psikologis yang komplek dan taraf lebih tinggi dibandingkan dengan mahluk lain yang memiliki aspek psikologis. Berkat aspek psikologis yang tinggi inilah, maka manusia lebih maju dan modern dibandingkan mahluk lain. Menurut
Nana
Syaodih
kondisi
psikologis
merupakan “karakteristik psiko-fisik seseorang sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksi dengan lingkungannya”. Perilaku tersebut mencakup perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap individu siswa berbeda dan setiap siswa sedang berada dalam proses perkembangan yang pesat. Oleh karena itu melalui landasan psikologis, program pendidikan harus mampu memberikan layanan sesuai dengan perilaku psikologisnya, sehingga dapat potensi para siswa secara optimal.
34
mengembangkan
3. Landasan Sosiologis Pendidikan diarahkan untuk mempersiapkan para siswa agar menjadi bagian dari anggota masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat terdapat norma-norma yang harus diakomodasi oleh program pendidikan, sehingga dapat melahirkan lulusan yang siap beradaptasi dengan kehidupan masyarakat. Menurut Nana Syaodih ada tiga alasan penting program pendidikan menggunalan landasan Sosiologis, yaitu. a. Pendidikan mengandung nilai dan memberikan pertimbangan nilai yang ada dan diharapkan masyarakat b. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi menyiapkan anak untuk kehidupan dalam masyarakat c. Pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat tempat pendidikan berlangsung.
4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) IPTEK adalah dua bidang kajian yang saling melengkapi dan menyempurnakan. Orang bijak sering mengatakan bahwa “ilmu bukan sekedar untuk ilmu”, ilmu pengetahuan diharapkan dapat memberikan
35
sumbangan kepada kehidupan lain yang lebih luas dan praktis, antara lain disebut teknologi. Menurut Iskandar Alisyahbana ialah cara melakukan sesuatu
“Teknologi
untuk memenuhi
kehidupan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software), sehingga sekan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindera, dan otak manusia” (1980). IPTEK berkembang dengan pesat, kuikulum yang dikembangkan harus peka dan mampu beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi. Misalnya dalam menentukan isi kurikulum harus relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi, bahkan idealnya dari pengembangan kurikulum yang dilakukan harus mampu melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Dengan demikian landasan IPTEK memiliki dua sisi yang samasama penting, yaitu: pertama sebagai masukan (raw-input) bagi kebijakan dalam menentukan isi kurikulum, dan kedua untuk melahirkan perkembangan IPTEK yang lebih maju (produk).
PETUNJUK PENGERJAAN LATIHAN
Agar lebih jelas ketika Anda mengerjakan membuat contoh penerapan dari setiap landasan pengembangan kurikulum di atas, perhatikan beberapa petunjuk berikut ini. 1. Contoh penerapan dari keempat landasan pengembangan kurikulum di atas batasi dalam kegiatan atau kontek pembelajaran. 2. Buat contoh konkrit penerapan landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan IPTEK dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa.
36
RANGKUMAN
Kurikulum memiliki peran yang sangat vital dalam suatu lembaga pendidikan. Mengingat sangat menentukannya peranan kurikulum, maka ketika mengembangkannya (merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi) harus didasarkan pada sejumlah landasan yang kuat dan tepat. Pada pokoknya ada empat landasan utama dan bersifat umum berlaku dalam setiap mengembangkan kurikulum, yaitu: landasan Filosofis, Psikologis, Sosiologis, dan landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Penerapan setiap landasan pengembangan kurikulum, bukan hanya pada saat kurikulum dirancang atau di buat, tetapi yang lebih penting penerapan setiap landasan pada pelaksanaan kurikulum yaitu pada setiap pembelajaran. Penerapan pada setiap pembelajaran tersebut adalah setiap guru ketika melaksanakan proses pembelajaran harus menjiwai makna dan fungsi masingmasing landasan terhadap setiap mata pelajaran yang diajarkannya.
TES FORMATIF Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf yang dianggap paling tepat. 1.
Filsafat sebagai salah satu landasan pengembangan kurikulum memiliki arti sebagai berikut, kecuali…
2.
A. Berfikir secara logis
C. Berfikir secara menyeluruh
B. Berfikir secara muluk
D. Berfikir secara radikal
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum terutama berfungsi untuk, kecuali…
3.
A. Menentukan isi kurikulum
C. Menentukan pengelolaan
B. Menentukan evaluasi
D. Menentukan tujuan
Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum terutama berfungsi untuk… A. Menyelaraskan program kurikulum dengan hakekat siswa B. Membuat kurikulum agar bisa diterima oleh siswa
37
C. Kurikulum yang dirancang bisa menyenangkan siswa D. Kurikulum yang di buat menjamin keberhasilan belajar siswa 4.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata yang dimaksud “kondisi psikologis” adalah… A. Perbedaan kondisi psikologis setiap siswa B. Karakteristik psiko-fisik seseorang C. Keadaan psiko-fisik seseorang D. Perilaku yang nampak dari seseorang
5.
Masyarakat harus menjadi pertimbangan sebagai landasan pengembangan kurikulum, karena… A. Masyarakat yang akan menerima lulusan hasil pendidikan di sekolah B. Pendidikan adalah upaya untuk memanusiakan manusia yang bernilai C. Pendidikan memberikan pertimbangan nilai yang diharapkan masyarakat D. Masyarakat yang menitipkan putra-putrinya untuk dididk dehingga menjadi manusia yang bernilai
6.
Implementasi dari penerapan landasan sosiologis antara lain bahwa kurikulum mampu menerapkan peran Konservatif, artinya… A. Kurikulum harus mengembangkan sesuatu yang baru B. Kurikulum harus mengawetkan budaya masa lalu yang masih relevan C. Kurikulum harus dapat memberikan penilaian terhadap budaya D. Kurikulum harus memberikan rasa aman bagi setiap siswa
7.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangat penting sebagai landasan pengembangan kurikulum dengan alasan, kecuali… A. Kurikulum harus peka dan mampu beradaptasi dengan perkembangan IPTEK B. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu melahirkan perkembangan IPTEK C. Kurikulum
berfungsi
untuk
membuktikan
perkembangan IPTEK
38
kebenaran
dari
hasil
D. Kurikulum harus mampu mempersiapkan siswa untuk memahami perkembangan IPTEK 8.
IPTEK memiliki dua peran yang sangat penting bagi pengembangan kurikulum, yaitu… A. Menentukan hasil dan perkembangan IPTEK B. Menentukan masukan dan melahirkan perkembangan IPTEK C. Menentukan proses dan hasil perkembangan IPTEK D. Menentukan metodologi dan hasil perkembangan IPTEK
9.
Berikut
ini
contoh
konkrit
penerapan
landasan
Sosiologis
dalam
pengembangan kurikulum, kecuali… A. Memasukan muatan lokal menjadi bagian dari isi kurikulum sekolah B. Contoh dan ilustrasi pembelajaran disesuaikan dengan kondisi lingkungan C. Program sekolah mengawetkan budaya lama yang sudah tidak sesuai D. Media pembelajarn menggunakan bahan yang ada di daerah 10. Pengembangan isi kurikulum kelas I sd tingkat kesulitannya dibedakan dengan kelas V. Hal ini sebagai perwujudan dari penerapan landasan… A. Filosofis
C. Psikologis
B. Sosiologis
D. IPTEK
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar.
39
Rumus Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat Penguasaan
=
x 100 10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100 %
= Baik sekali
80 – 89 %
= Baik
70 – 79 %
= Cukup
70 %
= Kurang
DAFTAR PUSTAKA
Hadiwijono, H. 1992. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Kanisius. Jogjakarta. Jujun S, Suriasumantri. 1993. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Power, E. J. 1982. Philosphy of Education: Studies in Philosophies, Schooling, and educational Policies. Prentice-Hall Inc. Englewood Clifs, New Jersey. Syaripudin, Tatang, Kurniasih. 2008. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu.
GLOSARIUM
Prinsip
: merupakan kaidah atau ketentuan yang harus diterapkan dalam mengembangkan kurikulum
Relevansi
: suatu prinsip kesesuaian dalam mengembangkan kurikulum
Fleksibel
: suatu prinsip keluwesan dalam mengembangkan kurikulum
Kontinuitas
: suatu prinsip keberlanjutan dalam mengembangkan kurikulum
Filosofis
: suatu sistem nilai, kebenaran, dan hasil berfikir secara komprehensif
yang
dijadikan
mengembangkan kurikulum
40
sebagai
dasar
dalam
Psikologis
: ilmu tentang kejiwaan untuk memahami hakikat peserta didik sebagai bahan untuk dijadikan landasan pengembagan kurikulum
Sosiologis
: ilmu tentang kemasyarakatan, upaya untuk mamahami sosial kemasayrakatan
untuk
dijadikan
landasan
pengembagan
kurikulum IPTEK
: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dijadikan landasan pengembagan kurikulum
41
KUNCI JAWABAN
Subunit 2.1 1. C 2. A 3. A 4. C 5. B 6. D 7. C 8. D 9. B 10. C
Subunit 2.2 1. B 2. C 3. D 4. B 5. A 6. B 7. C 8. B 9. A 10. C
42