UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceusL) TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBEBANI GLUKOSA MONOHIDRAT
ARTIKEL
Oleh : MARNI JULIANA 050111a034
PROGRAM STUDI FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2016
i
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL Artikel dengan judul “Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Waru (Hibiscus tiliaceus L) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Dibebani Glukosa Monohidrat” yang disusun oleh : Nama
: Marni Juliana
Nim
: 050111a034
Program Studi
: FARMASI
Telah disetujui oleh pembimbing skripsi Program Studi Farmasi.
Ungaran, Pembimbing Utama :
Nova Hasani Furdiyanti, S.Farm., Apt., M.Sc NIDN. 0611118401
ii
Februari 2016
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L) TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBEBANI GLUKOSA MONOHIDRAT Marni Juliana*), Nova Hasani Furdiyanti**), Jatmiko Susilo***) *) Mahasiswa Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
INTISARI Daun waru (Hibiscus tiliaceus L) secara tradisional digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi diabetes mellitus karena diduga mengandung senyawa flavonoid yang dapat menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun waru (Hibiscus tiliaceus L) terhadap kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar dan untuk mengetahui dosis ekstrak daun waru (Hibiscus tiliaceus L) yang sebanding dengan metformin dosis 63 mg/kg BB. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan pre and post test control group design. Sampel terdiri dari 25 ekor tikus yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan meliputi kontrol negatif (aquadest dan CMC-Na 1%), kontrol positif (metformin dosis 63 mg/kg BB), dan 3 kelompok perlakuan diberi ekstrak daun waru (Hibiscus tiliaceus L) dengan dosis 1,875 g/kg BB, 3,750 g/kg BB, dan 5,625 g/kg BB. Data yang didapat berupa kadar gula darah menit ke 0, 15, 30, 60, 90, 120, 150, dan 180, kemudian dihitung AUC. Nilai AUC dianalisis menggunakan analisis parametrik ANAVA satu jalan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun waru (Hibiscus tiliaceus L) dosis 1,875 g/kg BB, 3,750 g/kg BB, 5,625 g/kg BB mempunyai aktivitas terhadap kadar gula darah. Ekstrak etanol daun waru dosis 5,625 g/kg BB mempunyai aktivitas terhadap kadar gula darah yang sebanding dengan metformin dosis 63 mg/kg BB. Kata kunci:
Daun waru (Hibiscus tiliaceus L) kadar gula darah, flavonoid, Metformin
iii
ABSTRACT Waru (Hibiscus tiliaceus L) leaves are traditionally used as an alternative medicine to treat diabetes mellitus due to its flavonoid content that can lower blood sugar levels. This study aims to find the activity of ethanol extract of waru (Hibiscus tiliaceus L) leaves toward blood sugar levels in male white mice of Wistar strain and to find the dose of extracted waru (Hibiscus tiliaceus L) leaves that is proportionate with metformin with dose of 63 mg/kg. This was a purely experimental study with pre- and post-test control group design. The samples in this study were 25 mice which consisted of 5 treatment groups including the negative control ( aquadest and CMC-Na 1%), the positive control (metformin with dose of 63 mg/kg), and 3 treatment groups given extracted waru (Hibiscus tiliaceus L) leaves with the doses of 1,875 g/kg, 3,750 g/kg, and 5,625 g/kg, respectively. The data were obtained in the form of blood sugar levels in minute 0, 15 th, 30th, 60th, 90th, 120th, 150th, and 180th, and then the value of AUC was calculated. The values of AUC were analyzed by using the one way ANOVA parametric test. The results of this study indicate the ethanol extract of waru (Hibiscus tiliaceus L) leaves with the dose of 1,875 g/kg, 3,750 g/kg, 5,625 g/kg have an activity toward blood sugar levels. The ethanol extract of waru leaves with the dose of 5,625 g/kg have an activity toward the blood sugar levels which is proportionate with metformin at the dose of 63 mg/kg.
Keywords:
Waru (Hibiscus tiliaceus L) leaves, blood sugar level, flavonoid, Metformin
iv
PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit menahun ditandai dengan peningkatan kadar gula darah, karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat (Sujatno, 2008). Penyakit diabetes mellitus dapat diatasi dengan menggunakan insulin dan obat antidiabetes (OAD) atau obat hipoglikemi oral (OHO). Obat tersebut dikenal sebagai obat hipoglikemik. Obat herbal merupakan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan sejak dahulu sudah digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Sehingga obat herbal menjadi obat tradisional yang digunakan sebagai alternatif dalam pengobatan. Secara tradisional, banyak tanaman yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah, tetapi penggunaan tanaman obat tersebut kadang berdasarkan pengalaman atau secara empiris saja, belum didukung oleh adanya penelitian untuk uji klinis dan farmakologinya (Dalimartha, 2008). Tanaman yang digunakan secara tradisional untuk pengobatan diabetes mellitus salah satunya adalah daun waru (Hibiscus tiliaceus L). Daun waru (Hibiscus tiliaceus L) merupakan salah satu tumbuhan tropis yang berbatang sedang, yang tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam dipekarangan atau tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Daun waru mengandung flavonoid dan saponin, Senyawa flavonoid menunjukan bahwa senyawa ini mampu menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetik dengan cara menghambat kerja dari GLUT2 (Glucose Transporter Isoform 2), suatu pengangkut glukosa dari saluran cerna, kemudian masuk ke dalam darah melewati membran dan menuju ke dalam sel ( Sudoyo, et al, 2006). METODOLOGI PENELITIAN Alat Blender (Tecstar R), neraca kasar (ohaus), timbangan hewan, erlenmeyer, corong, kain flanel, spuit oral, labu takar, ayakan no 30 mesh, beker gelas, gelas ukur, tabung reaksi, kandang tikus, botol minuman, timbangan, glukotes, skapel/silet, batang pengaduk, cawan porselen, waterbath. Bahan 1. Bahan tanaman Daun waru (Hibiscus tiliaceus L) warna hijau di peroleh dari Ungaran, Candirejo 2. Bahan kimia Etanol, Metformin, Glukosa Monohidrat, Carboksi Metil Celulose Natrium (CMC Na 1%), H2SO4, metanol dan aquadest, kapas, strip test. 3. Hewan uji Hewan uji yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan galur wistar sebanyak 25 ekor dengan berat badan 180-200 gram dan berumur 2-3 bulan. Prosedur Penelitian 1. Determinasi tanaman dilakukan di Laboraturium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponogoro semarang. 2. Daun waru (Hibiscus tiliaceus L) yang masih segar dipilih mana yang layak untuk digunakan kemudian dicuci dengan air mengalir sampai bersih lalu tirisan, kemudian dirajang-rajang dan dikeringkan dengan cara diletakkan ditempat terbuka
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus L) terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Dibebani Glukosa Monohidrat
1
3.
4.
5. 6.
7.
8.
9.
dengan sirkulasi udara yang baik dan tidak terkena sinar matahari secara langsung dengan ditutup menggunakan kain hitam atau dapat dikeringkan dengan oven. Ekstrak etanol daun waru (Hibiscus tiliaceus L) yaitu dengan menggunakan metode maserasi. Kurang lebih 1000 gram serbuk tanaman daun waru dimasukan kedalam panci stailes kemudian diberi etanol 70% sebanyak 7,5 L. Serbuk CMC Na ditimbang sebanyak 1 gram, kemudian dilarutkan dalam aquadest hangat, diaduk sambil ditambahkan aquadest sambil diaduk terus memakai batang pengaduk. Setelah larut baru ditambahkan dengan aquadest sampai mendapatkan volume 100 ml. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan galur wistar, sehat, umur 2-3 bulan, sebanyak 30 ekor, dengan berat badan 180-200 gram. Untuk memberikan makan setiap perlakuan dibuat sama jumlah dan jenisnya, yaitu makanan buatan pellet dengan merk yang sama. Selama adaptasi dan perlakuan tikus diberikan pellet ±20 gram @ 200 gram tikus per hari dengan minum ad libitum. Sebanyak 0,1 g sempel ditambahkan metanol sampai terendam lalu dipanaskan, kemudian filtratnya ditambahkan H2SO4, terjadi perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi warna merah karena penambahan H2SO4 menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Pemberian glukosa pada penelitian ini adalah pemberian glukosa monohidrat secara oral yang bertujuan untuk meningkatkan kadar glukosa darah tikus. Glukosa monohidrat merupakan bahan yang dipakai untuk uji toleransi glukosa. Pada tikus, dosis glukosa monohidrat yang diberikan adalah sebesar 1,35 g/200 g BB yang merupakan konversi dosis pemberian glukosa monohidrat untuk uji toleransi glukosa pada manusia seberat 70 kg dengan dosis 75 g. Kadar normal glukosa darah puasa yaitu 70-110 mg/dL (Wilson dan Price, 2005). Selama 3 jam masing-masing kelompok diberi perlakuan sebagai berikut : Tabel 1. Perlakuan pada masing-masing hewan Kelompok jumlah Jenis perlakuan Sebagai kontrol negatif diberi aquadest dan I 5 ekor CMC Na 1% Sebagai kontrol positif diberi metformin 63 II 5 ekor mg/kg BB Diberi ekstrak etanol daun waru dengan dosis III 5 ekor 1,875 g/kg BB Diberi ekstrak etanol daun waru dengan dosis IV 5 ekor 3,750 g/kg BB Diberi estrak etanol daun waru dengan dosis V 5 ekor 5,625 g/kg BB
Analisis Data Data yang diperoleh berupa kadar glukosa darah tikus sesudah perlakuan (pretest) dan sesudah pembebanan (post-test) yang diperoleh selanjutnya dibuat kurva kadar gula darah dan waktu, lalu dihitung Area Under Curve (AUC). Kemudian dianalisis dengan SPSS 17.0 for windows dengan taraf kepercayaan 95%. Untuk mengetahui normalitas data dengan menggunakan uji shapiro-wilk karena jumlah Sampel kecil (< 50). Data terdistribusi normal karena p > 0,05. Kemudian dilanjutkan dengan uji levene’stest (untuk mengetahui homogenitas data).
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus L) terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Dibebani Glukosa Monohidrat
2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diberi Ekstrak Etanol Daun Waru Dosis 1,875 g/kg BB, dosis 3,750 g/kg BB, dosis 5,625 g/kg BB Perlakuan
Kadar Gula Darah (mg/dL) (Mean±SD) Menit Menit Menit Menit 0 15 30 60 96,00 119,00 130,60 202,40 ±4,36 ±7,11 ±6,39 ±9,18 102,00 103,60 104,20 105,80 ±5,00 ±5,94 ±5,26 ±4,66 95,00 105,60 115,00 134,40 ±7,84 ±9,56 ±6,16 ±3,44 99,20 100,60 104,00 108,60 ±6,22 ±6,77 ±7,62 ±10,14 102,40 105,20 110,00 112,00 ±14,84 ±13,68 ±10,98 ±10,37
Kontrol Negatif Kontrol Positif Dosis 1,875g/kg BB Dosis 3,750g/kg BB Dosis 5,625g/kg BB Keterangan : Kontrol (-) : Diberi Aquadest + CMC Na 1% Kontrol (+) : Diberi Metformin Dosis 63 mg/kg BB
Menit 90 197,00 ±11,07 106,20 ±3,11 147,60 ±6,91 123,00 ±9,46 113,40 ±9,24
Menit 120 193,40 ±12,42 106,20 ±3,35 155,40 ±6,23 123,00 ±6,36 115,00 ±9,17
Menit 150 192,00 ±16,25 108,40 ±2,97 157,00 ±6,89 124,60 ±6,69 115,80 ±7,29
Menit 180 202,40 ±12,95 109,00 ±2,12 156,60 ±8,83 125,20 ±7,60 116,60 ±9,34
Kadar Gula Darah (mg/dl)
250.00 200.00 Kontrol (-)
150.00
Kontrol (+)
100.00
Dosis 1,875 g/kg Dosis 3,750 g/kg/BB
50.00
Dosis 5,625 g/kg/BB
0.00 0
15 30 60 90 120 150 180 Menit ke-
Gambar 1. Grafik Rata-Rata Kadar Gula Dengan Waktu
Tabel 3. Nilai AUC (Area Under Curve) AUC Total Pada Setiap Kelompok Perlakuan AUC Total (Mean±SD) 32023,50 ± 1387,13 Kontrol ( - ) 19096,50 ± 654,17 Kontrol ( + ) 25065,00 ± 437,93 Dosis 1,875 g/kg BB 20847,00 ± 1322,39 Dosis 3,750 g/kg BB 20256, 00 ± 1704,79 Dosis 5,626 g/kg BB
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus L) terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Dibebani Glukosa Monohidrat
3
Rata-rata Nilai AUC
35000.00
32023.50
30000.00 25000.00 20000.00
25065.00 19096.50
20847.00 20256.00
15000.00 10000.00 5000.00 0.00 Kontrol (-) Kontrol (+)
Dosis Dosis Dosis 1,875 g/Kg 3,750 g/Kg 5,625 g/Kg BB BB BB
Kelompok Perlakuan Gambar 2. Nilai AUC Total Dari Masing-masing Kelompok
Untuk mengetahui apakah kontrol positif dan ekstrak daun waru mempunyai efek menurunkan kadar gula darah dibandingkan dengan kontrol negatif, maka data AUC yang di uji statistik terhadap nilai AUC berbagai perlakuan menggunakan SPSS 17.
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Saphiro Wilk Kelompok perlakuan p-value Kesimpulan Kontrol negatif 0,704 Normal Kontrol positif 0,216 Normal Dosis 1,875 g/kg BB 0,057 Normal Dosis 3,750 g/kg BB 0,300 Normal Dosis 5,625 g/kg BB 0,810 Normal
Hasil uji homogenitas varian menggunakan Levene Test diperoleh p-value 0,083 > (0,05), ini menunjukkan bahwa data-data diperoleh memiliki varian yang homogen, Selanjutnya dilanjutkan uji ANOVA satu jalan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dari kelompok perlakuan. Hasil uji ANOVA satu jalan diperoleh F hitung = 97,249 dengan p-value 0,000. Oleh karena p-value 0,000< (0,05), maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna nilai AUC diantara kelima perlakuan. Untuk mengetahui perlakuan-perlakuan mana yang memiliki perbedaan yang bermakna dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test menggunakan uji LSD. Berdasarkan hasil uji Post Hoc tabel 4.4 diperoleh bahwa menggunakan uji LSD diperoleh nilai p < 0,05 memiliki efek yang berbeda secara bermakna, sedangkan yang memiliki nilai p > 0,05 memiliki efek yang berbeda secara tidak bermakna.
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus L) terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Dibebani Glukosa Monohidrat
4
Tabel 5. Hasil Uji Post Hoc Kelompok perlakuan p-value Kesimpulan 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Negatif vs kontrol Positif 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Negatif vs dosis 1,875 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Negatif vs dosis 3,750 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Negatif vs dosis 5,625 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Positif vs dosis 1,875 0,032 Berbeda signifikan Kontrol Positif vs dosis 3,750 0,142 Berbeda tidak signifikan Kontrol Positif vs dosis 5,625 0,000 Berbeda signifikan Dosis 1,875 vs dosis 3,750 0,000 Berbeda signifikan Dosis 1,875 vs dosis 5,625 0,445 Berbeda tidak signifikan Dosis 3,750 vs dosis 5,625
Nilai p-value kontrol positif dengan dosis 1,875 g/kg BB, dosis 3,750 g/kg BB, keduanya < (0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan efek secara bermakna antara kontrol positif (metformin dosis 63 mg/kg BB) dengan dosis 1,875 g/kg BB, dosis 3,750 g/kg BB, artinya aktivitas kadar gula darah ekstrak dosis 1,875 g/kg BB, dosis 3,750 tidak sebanding dengan metformin. Nilai p-value kontrol positif dengan dosis 5,625 g/kg BB sebesar 0,142 > 0,05), ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan efek secara bermakna antara kontrol positif dosis 5,625 g/kg BB. Hal ini menunjukkan bahwa kontrol positif memiliki aktivitas yang sebanding dengan ekstrak daun waru dosis 5,625 g/kg BB terhadap kadar gula darah. Ekstrak memiliki aktivitas terhadap kadar gula darah diduga karena didalam ekstrak terdapat senyawa flavonoid. Flavonoid yang terkandung dalam ekstrak dapat menghambat kerja dari GLUT 2 (Glucose Transporter Isoform 2), suatu protein transporter glukosa yang terdapat pada membran usus dimana GLUT 2 (Glucose Transporter Isoform 2) merupakan pengangkut glukosa dari saluran cerna masuk kedalam darah, sehingga apabila GLUT 2 (Glucose Transporter Isoform 2) dihambat maka glukosa yang masuk kedalam darah berkurang dan tidak terjadi penumpukan glukosa dalam darah (Fitrianingsih, 2013). Sedangkan mekanisme dari metformin melambatkan absorbsi glukosa dari saluran cerna, penghambatan glukoneogenesis dari asam laktat dan glikoneogenesis di hati. Ekstrak dosis 1,875 g/kg BB dengan dosis 3,750 g/kg BB menunjukan p-value sebesar 0,000 < α (0,05) ini menunjukan bahwa ada perbedaan efek secara bermakna antara dosis 1,875 g/kg BB dengan dosis 3,750 g/kg BB. Pada dosis 1,875 g/kg BB dosis 5,625 g/kg BB menunjukan p-value sebesar 0,000 < α (0,05) ini menunjukan bahwa ada perbedaan efek secara bermakna antara dosis 1,875 g/kg BB dengan dosis 5,625 g/kg BB. Artinya dosis 1,875 g/kg BB, dosis 3,750 g/kg BB, memiliki aktivitas yang lebih kecil dibandingkan ekstrak 5,625 g/kg BB. Hal ini diduga karena kandungan senyawa flavonoid lebih sedikit dibandingkan dengan ekstrak 5,625 g/kg BB. Ekstrak dosis 5,625 g/kg BB memiliki aktivitas terhadap kadar gula darah sebanding dengan metformin dosis 63 mg/kg BB. KESIMPULAN 1. Ekstrak etanol daun waru (Hibiscus tiliaceus L) mempunyai aktivitas terhadap kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar. 2. Ekstrak etanol daun waru (Hibiscus tiliaceus L) dosis 5,625 g/kg BB memiliki kemampuan menurunkan kadar gula darah berbeda tidak bermakna dengan metformin dosis 63 mg/kg BB.
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus L) terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Dibebani Glukosa Monohidrat
5
SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui senyawa lain selain flavonoid yang terkandung dalam ekstrak etanol daun waru yang dapat berperan dalam menurunkan kadar gula darah. 2. Perlu dilakukan uji toksisitas baik uji toksisitas akut maupun kronik terhadap pemakaian daun waru sebagai antidiabetes. DAFTAR PUSTAKA Dalimartha S., (2008), Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia, 5, Dinamika Media, Jakarta. Fitrianingsih, A.I.,(2013), Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Cermai (Phyllantus Acidus L.) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Galur Wistar dengan Pembebanan Glukosa, Skripsi, Prodi Farmasi, Stikes Ngudi Waluyo, Ungaran. Sudoyo, Setiohadi, Alwi, Simadribrata dan Setati, (2006), Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi 4, 616, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. Wilson., and Price., (2005), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit edisi VI, 1260-1261, Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus L) terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Dibebani Glukosa Monohidrat
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Waru (Hibiscus Tiliaceus L) terhadap Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Dibebani Glukosa Monohidrat
6