PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK BAWANG LANANG (Allium sativum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: Periskila Dina Kali Kulla NIM: 121434027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Karena Masa Depan Sungguh Ada, Dan Harapanmu Tidak Akan Hilang” “Amsal 23: 18”
Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa selalu ada dalam hidupku dan selalu menopang aku disaat keterpurukanku Alm. Bapakku Himlel Kali Kulla yang selalu mengawasi dan menjaga aku dari Surga Ibuku Margareta Loka yang selalu mensupport aku dalam kebutuhanku, kasih sayang yang tak pernah padam dan selalu ada untuk menyemangati aku Kakak dan adik-adikku yang selalu ada buatku Seseorang yang spesial selalu ada buatku selama ini Teman-teman tercinta Pendidikan Biologi 2012
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“JADILAH PRIBADI YANG TANGGUH, SIAP DITEMPA RIBUAN KALI HINGGA BENAR-BENAR MENJADI MANUSIA SEUTUHNYA”
NEVER GIVE UP
GOD ALWAYS BE WITH YOU
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 18 Maret 2016 Penulis
Periskila Dina Kali Kulla
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Nama : Periskila Dina Kali Kulla NIM
: 121434027
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK BAWANG LANANG (Allium sativum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di
: Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Maret 2016
Yang menyatakan,
Periskila Dina Kali Kulla
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK BAWANG LANANG (Allium sativum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Periskila Dina Kali Kulla Universitas Sanata Dharma 2016 Obat tradisional telah lama digunakan oleh nenek moyang untuk menyembuhkan berbagi macam penyakit, tanpa mengetahui kandungan dalam bahan obat tersebut. Pengguna obat tradisional bermodalkan dampak positif yang dirasakan setelah mengonsumsi obat tradisional tersebut. Bawang merupakan salah satu obat tradisional yang tidak hanya digunakan sebagai bumbu dapur tetapi dipercaya mampu mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu jenis bawang yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa sebagai obat ialah bawang lanang. Penelitian akan menguji apakah zat antibakteri yang terdapat dalam bawang lanang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian merupakan eksperimental laboratorium dengan menggunakan variasi populasi bakteri gram positif dan gram negatif serta variasi konsentrasi ekstrak yang digunakan konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90% serta kontrol positif (kloramfenikol) dan kontrol negatif (akuades steril). Berdasarkan hasil uji One Way Annova, menunjukkan adanya pengaruh aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus maupun Escherichia coli dengan nilai sig. (α < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan penggunaan berbagai konsentrasi ekstrak bawang lanang dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Kesimpulan penelitian ini ialah ekstrak bawang lanang memiliki aktivitas aktibakteri terhadap Staphylococcus aureus maupun Escherichia coli. Konsentrasi ekstrak 90% merupakan konsentrasi paling baik dalam membentuk diameter zona hambat (50.78 mm) terhadap Staphylococcus aureus serta (38.24 mm) terhadap Escherichia coli. Kadar Hambat Minimum (KHM) Staphylococcus aureus dan Escherichia coli pada konsentrasi ekstrak 10%, sedangkan untuk Kadar Bunuh Minimum (KBM) belum dapat ditentukan karena pada konsentrasi ekstrak 10%, bakteri masih tumbuh pada media. Kata kunci: ekstrak bawang lanang, berbagai konsentrasi, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, aktivitas antibakteri.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE TEST OF ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF LANANG GARLIC (Allium sativum L.) EXTRACT ON THE GROWTH OF Staphylococcus aureus AND Escherichia coli BACTERIA Periskila Dina Kali Kulla Universitas Sanata Dharma 2016 Traditional medicine has long been used by our ancestors to cure various illnesses without knowing the ingredients. Its consumption is merely based on the positive effect which is resulted after taking the medicine. Garlic is one of the traditional medicines. It is not only used as herbs but also believed to cure various diseases. One type of garlics that is often used by the Javanese as a medicine is lanang garlic. The study will test whether the antibacterial substances contained in lanang garlic influence the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The research is an experimental laboratory, using a variation of a population of positive gram and negative gram. The variations of the concentration of the extract used are 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90%, and a positive control (chloramphenicol) and a negative control (sterilized Aquades). Based on the results of One Way Annova test, there is an antibacterial activity on Staphylococcus aureus and Escherichia coli with sig. (α <0.05). This shows that there are significant differences in the use of various concentrations of the extract of lanang garlic in inhibiting the growth of bacteria. The conclusion is that lanang garlic has an antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. A 90% concentration is the best to both in forming the inhibition zone diameter against Staphylococcus aureus (50.78 mm) and Escherichia coli (38.24 mm). The Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of Staphylococcus aureus and Escherichia coli is at the concentration of 10%, whereas the Minimum Killing Concentration (MKC) cannot be determined because the bacteria are still able to grow on the media in the 10% concentration. Keywords: lanang garlic extract, various concentrations, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, antibacterial activity
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah membimbing, memberkati dan melimpahkan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Bawang Lanang (Allium Sativum L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli”. Skripsi ini juga dapat selesai karena berbagai bantuan orang-orang sekitar yang selalu mendukung, memotivasi dan selalu mendoakan sehingga dapat selesai dengan baik dan benar tepat pada waktunya. Penulis ingin mengucapkan limpah terimakasih buat semua orang yang telah terlibat dalam pembuatan skripsi ini hingga selesai. Terimakasih kepada: 1. Catarina Retno Herrani, M.Biotech. Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam membimbing, memberi arahan, memberi masukan, selalu mendukung penulis dalam setiap keadaan dan selalu memberikan senyuman hangat dalam setiap konsultasi. 2. Rohandi, Ph,D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan mengesahkan skripsi ini. 3. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.,Sc. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Dosen-dosen penguji skripsi yang telah banyak memberi masukan kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini. 5. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi (Pak Tri, Bu Maslichah, Bu Ika, Bu Ratna, Bu Nia, Bu Wiwid, Rm. Wir, Rm. Paul) yang selama ini telah membimbing dan selalu memberi arahan positif kepada penulis agar tetap belajar dengan giat dan tidak mudah putus asa. Memberi penulis banyak bekal selama kuliah yang akan sangat berguna kelak penulis memasuki dunia kerja. 6. Ibu Maslichah Asy’ari S.Pd, M.Pd. Selaku Kepala Laboratorium Pendidikan Biologi yang telah memberi izin sehingga penulis dapat melakukan penelitian di Laboratorium. 7. Mas Agus selaku Laboran di Laboratorium Biologi yang selalu menyediakan alat dan bahan yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi. 8. Bapakku Alm. Himlel Kali Kulla yang selalu menjadi pendoa bagi penulis walau jauh namun semua nasehat beliau adalah kunci keberhasilan yang penulis pegang erat selama ini. 9. Ibuku tersayang dan tercinta Margareta Loka yang selalu mendukung, memberi kasih sayang, memenuhi semua kebutuhan penulis sehingga penulis dapat kuliah dan memperoleh gelar sarjana. Beliau selalu menjadi penyemangat penulis dalam hidup ini. 10. Kakakku Imanuel Yaflet Kali Kulla, adikku Eunike Rosita Kali Kulla, dan Yoksan Kristopel Kali Kulla yang selalu mendukung dan menyemangati penulis. xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Seseorang yang sangat spesial Osbi Rindi Rizki Panjaitan yang selalu menemani penulis dalam suka maupun duka, selalu memikul setiap beban yang penulis rasakan dan mendukung setiap langkah yang penulis ambil. 12. Kepada sahabatku Maranty Boy Rante Allo yang menemaniku saat penelitian dalam Laboratorium serta Rointan Moris Sidabalok 13. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2012 yang selalu mendukungku, memberi semangat dalam setiap langkah yang kita jalani selama ini. Semoga pertemanan kita akan tetap teguh hingga nanti. 14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Penulis sangat berharap semoga karya skripsi ini yang masih jauh dari kata sempurna dapat bermanfaat bagi para pembaca. Yogyakarta 18 Maret 2016 Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ..................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................. vii ABSTRAK .................................................................................................................. viii ABSTRACT ................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ................................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xxii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
BAB II. DASAR TEORI ............................................................................................... 8 A. Bawang Lanang (Allium sativum L.) .................................................................. 8 B. Bakteri ............................................................................................................... 12 C. Faktor Pertumbuhan Bakteri ............................................................................. 17
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Peranan Bakteri .................................................................................................. 20 E. Antibakteri ......................................................................................................... 26 F. Penelitian yang Relevan .................................................................................... 31 G. Kerangka Berfikir .............................................................................................. 32 H. Hipotesis ............................................................................................................ 34
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 35 A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 35 B. Sampel dan Populasi ......................................................................................... 35 C. Batasan Penelitian ............................................................................................. 36 D. Desain Penelitian ............................................................................................... 36 E. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 36 F. Alat dan Bahan .................................................................................................. 37 G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 37 H. Analisis Data ..................................................................................................... 48 I. Variabel Penelitian ............................................................................................ 48
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 50 A. Uji Aktivitas Antibakteri ................................................................................... 50 B. Kadar Hambat Minimum (KHM) ..................................................................... 62 C. Kadar Bunuh Minimum (KBM) ........................................................................ 66
BAB V. IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH ................................................................................................................... 68
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 70 A. Kesimpulan ....................................................................................................... 70 B. Saran .................................................................................................................. 71
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 72 LAMPIRAN ................................................................................................................. 76
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Bawang Lanang ................................... 12 Tabel 2.2 Proses Pengecatan Gram .............................................................................. 16
Tabel 4.1 Diameter Daerah/ Zona Hambat Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Lanang terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus ................................................................................. 51
Tabel 4.2 Diameter Daerah/ Zona Hambat Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Lanang terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ............................................................................................ 56
Tabel 4.3 Hasil Uji Kadar Hambat Minimum (KHM) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli .............................................. 63
Tabel 4.4 Hasil Uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ............................................... 67
Tabel 7.1 Hasil Uji Kemurnian Bakteri Staphylococcus aureus ................................... 81 Tabel 7.2 Hasil Uji Kemurnian Bakteri Escherichia coli ............................................. 96
Tabel 7.3 Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri dari Bawang Lanang terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus................................. 97
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 7.4 Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri dari Bawang Lanang terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ........................................... 97
Tabel 7.5 Hasil Uji Normalitas terhadap Bakteri Staphylococcus aureus .................... 98 Tabel 7.6 Hasil Uji Homogenitas terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ................ 98 Tabel 7.7 Hasil Uji One Way Annova terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ........ 99 Tabel 7.8 Hasil Uji Kruskal-Wallis terhadap Bakteri Staphylococcus aureus............. 99 Tabel 7.9 Hasil Uji Post Hoc BNT/ LSD terhadap Bakteri Staphylococcus aureus.. 100 Tabel 7.10 Hasil Uji Normalitas terhadap Bakteri Escherichia coli .......................... 102 Tabel 7.11 Hasil Uji Homogenitas terhadap Bakteri Escherichia coli ...................... 102 Tabel 7.12 Hasil Uji One Way Annova terhadap Bakteri Escherichia coli............... 103 Tabel 7.13 Hasil Uji Kruskal-Wallis terhadap Bakteri Escherichia coli ................... 103 Tabel 7.14 Hasil Uji Post Hoc BNT/ LSD terhadap Bakteri Escherichia coli .......... 104
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bawang Lanang (Allium sativum L.)........................................................... 8 Gambar 2.2. Diferensiasi Zat Warna pada Proses Pewarnaan Gram ............................. 17 Gambar 2.3. Bakteri Staphylococcus aureus ................................................................. 22 Gambar 2.4. Bakteri Escherichia coli ............................................................................ 25 Gambar 2.5. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 33
Gambar 3.1. Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak Bawang Lanang (Allium sativum L.) 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 90% dengan masing perlakuan terdapat 3 kali pengulangan pada tiap cawan petri terhadap bakteri uji yaitu Bakteri gram positif Staphylococcus aureus ......................................................... 40
Gambar 3.2. Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak Bawang Lanang (Allium sativum L.) 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 90% dengan masing perlakuan terdapat 3 kali pengulangan pada tiap cawan petri terhadap bakteri uji yaitu Bakteri gram negatif Escherichia coli ................................................................... 40
Gambar 4.1.Perbandingan daerah hambat yang dihasilkan oleh masing-masing konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ... 53
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.2.Perbandingan daerah hambat yang dihasilkan oleh masing-masing konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan bakteri Escherichia coli............................................................................. 58
Gambar 4.3.Perbandingan diameter zona hambat (mm) antara Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ................................. 61
Gambar 7.1. Hasil pengecatan negatif Staphylococcus aureus (perbesaran 1000x) ....... 77 Gambar7.2. Hasil pengecatan gram positif Staphylococcus aureus (perbesaran 1000x) 77 Gambar 7.3. Hasil Uji morfologi Koloni Staphylococcus aureus .................................... 78 Gambar 7.4. Hasil pengecatan negatif Escherichia coli (perbesaran 1000x) .................. 79 Gambar 7.5. Hasil pengecatan gram positif Escherichia coli (perbesaran 1000x) ......... 79 Gambar 7.6. Hasil Uji morfologi Koloni Escherichia coli ............................................. 80
Gambar 7.7. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 15% terhadap bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 83
Gambar 7.8. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 30% terhadap bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 83
Gambar 7.9. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 45% terhadap bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 84
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 7.10. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 60% terhadap bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 84 Gambar 7.11. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 75% terhadap bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 85 Gambar 7.12. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 90% terhadap bakteri Staphylococcus aureus ................................................................... 85 Gambar 7.13. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Positif (K+) terhadap bakteri Staphylococcus aureus..................................................... 86 Gambar 7.14. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Negatif (K-) terhadap bakteri Staphylococcus aureus..................................................... 86 Gambar 7.15. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 15% terhadap bakteri Escherichia coli .............................................................................. 87 Gambar 7.16. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 30% terhadap bakteri Escherichia coli .............................................................................. 87 Gambar 7.17. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 45% terhadap bakteri Escherichia coli .............................................................................. 88 Gambar 7.18. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 60% terhadap bakteri Escherichia coli .............................................................................. 88 Gambar 7.19. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 75% terhadap bakteri Escherichia coli .............................................................................. 89
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 7.20. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 90% terhadap bakteri Escherichia coli ............................................................................. 90 Gambar 7.21. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Positif (K+) terhadap bakteri Escherichia coli ............................................................... 90 Gambar 7.22. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Negatif (K-) terhadap bakteri Escherichia coli ............................................................... 91 Gambar 7.23. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Staphylococcus aureus percobaan pertama ....................................................................................................... 91 Gambar 7.24. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Staphylococcus aureus kedua.................. 91 Gambar 7.25. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Escherichia coli percobaan pertama ....... 92 Gambar 7.26. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Escherichia coli percobaan kedua ........... 92 Gambar 7.27. Hasil Kadar Bunuh Minimum (KBM) konsentrasi 10% terhadap bakteri Staphylococcus aureus ............................................................................... 93 Gambar 7.28. Hasil Kadar Bunuh Minimum (KBM) konsentrasi 10% terhadap bakteri Escherichia coli .......................................................................................... 94
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Uji Kemurnian Bakteri Staphylococcus aureus ............................................................................. 77 Lampiran 2.Dokumentasi Hasil Uji Kemurnian Bakteri Escherichia coli ......................................................................................... 79 Lampiran 3. Hasil Uji Kemurnian Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli........................................................................................ 81 Lampiran 4. Dokumentasi Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Lanang Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus ......................... 83 Lampiran 5. Dokumentasi Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Lanang Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ...................................... 87 Lampiran 6. Dokumentasi Uji Kadar Hambat Minimum (KHM) Bakteri Staphylococcus aureus ............................................................................... 91 Lampiran 7. Dokumentasi Uji Kadar Hambat Minimum (KHM) Bakteri Escherichia coli .......................................................................................... 92 Lampiran 8. Dokumentasi Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Dan Bakteri Escherichia coli Tanpa Tambahan Ekstrak Untuk Menguji Keakuratan Data pada KHM ....................................................... 93 Lampiran 9. Dokumentasi Uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) Bakteri Staphylococcus aureus ............................................................................. 94
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Dokumentasi Uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) Bakteri Escherichia coli ……. ............................................................................... 95 Lampiran 11. Diameter Daerah Hambat Aktivitas Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli .............................. 96 Lampiran 12.Output Data Uji Statistik Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dengan Perhitungan SPSS Versi 16 ...... 98 Lampiran 13.Output Data Uji Statistik Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri Escherichia coli dengan Perhitungan SPSS Versi 16 ........... 102 Lampiran 14. Perangkat Pembelajaran ...................................................................... 106
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Obat tradisional telah lama digunakan oleh nenek moyang untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, tanpa mengetahui zat/ kandungan dalam bahan obat tersebut. Pengguna obat tradisional hanya bermodalkan dampak positif yang mereka rasakan setelah mengonsumsi obat-obat tradisional tersebut. Bawang merupakan salah satu obat tradisional yang memiliki manfaat dan kegunaan yang besar bagi kehidupan manusia. Bagian utama yang paling penting dari tanaman bawang adalah umbinya. Bawang tidak hanya digunakan sebagai bumbu dapur tetapi dipercaya mampu mengobati berbagai macam penyakit (Rukmana, 1994). Salah satu jenis bawang yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa sebagai obat ialah bawang lanang. Bawang lanang sebenarnya merupakan bawang putih yang hanya terdiri dari satu siung dikarenakan bawang ini tumbuh di lingkungan yang tak sesuai (Untari, 2010). Bawang lanang termasuk jenis bawang khusus yang hanya ditemukan di daerah-daerah tertentu di Indonesia salah satunya pulau Jawa. Bawang lanang memiliki bau yang sangat tajam bila dibandingkan dengan bawang yang lain. Hal ini bisa
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
menjadi salah satu indikator bahwa zat yang terkandung dalam bawang lanang jumlahnya banyak dibandingkan jenis bawang lain (Untari, 2010). Kemampuan bawang ini sebagai antibakteri juga didukung oleh penelitian Yamada dan Azama (1997) yang menyatakan bahwa selain bersifat antibakteri, bawang putih juga bersifat antijamur. Kemampuan bawang putih ini berasal dari zat kimia yang terkandung dalam umbi bawang tersebut. Komponen kimia itu ialah zat allicin. Allicin merupakan senyawa yang penting dalam bawang putih. Senyawa ini memberikan bau yang khas pada bawang putih karena mengandung sulfur. Zat allicin ini merupakan zat aktif yang mempunyai daya antibiotika yang ampuh. Selain itu, zat allicin juga berfungsi sebagai antibakteri (Najmuddin, 2012). Penyakit yang sering diobati dengan menggunakan bawang putih ialah penyakit diare dan luka bernanah akibat infeksi. Diare merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang siapa saja. Diare merupakan penyakit buang air encer lebih dari empat kali sehari dan penyebabnya sangat beragam bisa karena infeksi bakteri atau virus, ketidakcocokan makan, pencemaran bakteri, makanan basi serta pencemaran makanan oleh zat berbahaya (Widjaja, 2001). Penyebab utama penyakit diare ialah bakteri Escherichia coli. E.coli merupakan bakteri gram negatif yang bersifat patogen. Perbedaan antara bakteri gram positif dan negatif terletak pada dinding selnya (Yani, 2010). Beberapa strain bakteri E.coli merupakan penyebab diare akut terutama pada balita. Beberapa strain ini disebut low birth weight infants. Bakteri ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
terdapat di tinja, perairan yang kotor, atau jamban (WC). Jika diare disebabkan oleh bakteri, pada saat diperiksa, di dalam usus halus terdapat banyak bakteri E.coli. Bakteri ini mengeluarkan sejenis racun yang merusak selaput lendir usus halus (Widjaja, 2001). Menurut Widjaja (2001), gejala yang timbul pada diare akibat bakteri E.coli sebagai berikut: 1. Buang – buang air. 2. Muntah-muntah sehingga anak tidak mau minum. 3. Jika terjadi dehidrasi, volume air kencing berkurang. 4. Tinja dapat bercampur dengan darah. Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang pada saat ini masih harus serius untuk ditangani. Hal ini dikarenakan penyakit infeksi ialah penyakit yang dapat menular kepada orang lain sehingga harus segera ditangani. Penyebab utama terjadinya infeksi yaitu apabila diserang oleh bakteri penyebab infeksi tersebut. Bakteri ialah mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi (Rostinawati, 2009). Infeksi ialah keadaan masuknya mikroorganisme yang bersifat patogen tinggi ke dalam tubuh, kemudian berkembang biak dan menimbulkan penyakit (Tan dan Raharjo, 2002). Bakteri Staphylococcus aureus adalah salah satu jenis bakteri gram positif yang merugikan. Bakteri ini menyebabkan infeksi yang ditandai dengan kerusakan jaringan yang disertai abses bernanah. Beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh S.aureus adalah bisul, jerawat, impetigo, dan infeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
luka. S.aureus juga merupakan penyebab utama infeksi nosokomial, keracunan makanan, dan sindroma syok toksik (Warsa, 1994). Bisul atau abses setempat, seperti jerawat dan borok merupakan infeksi kulit di daerah folikel rambut, kelenjar sebasea, atau kelenjar keringat (Jawetz dkk, 1995). Penelitian akan menguji apakah zat antibakteri yang terdapat dalam bawang lanang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli, sehingga disini peneliti ingin menguji apakah ekstrak bawang lanang memiliki zat antibakteri yang efektif berpengaruh terhadap pertumbuhan kedua bakteri tersebut. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan pelarut etanol absolut dengan konsentrasi 99.9%. Peneliti menggunakan etanol dikarenakan zat allicin dalam bawang putih yang sangat berperan dalam antibakteri termasuk dalam sifat yang dapat larut dalam minyak sehingga untuk mengekstraknya lebih maksimal digunakan pelarut yang non polar seperti etanol yang sangat baik melarutkan zat yang non polar seperti zat allicin.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
2. Apakah ada perbedaan aktivitas antibakteri dengan penggunaan berbagai konsentrasi
ekstrak
terhadap
pertumbuhan
Escherichia
coli
dan
Staphylococcus aureus? 3. Berapa konsentrasi minimum ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) untuk menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menguji adanya aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus 2. Mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri dengan penggunaan berbagai konsentrasi
ekstrak
terhadap
pertumbuhan
Escherichia
coli
dan
Staphylococcus aureus. 3. Mengetahui konsentrasi minimum ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) yang dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Melalui penelitian ini, peneliti mendapat tambahan informasi bahwa ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Ilmu yang didapatkan selama kuliah diaplikasikan dalam bentuk tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan.
2. Bagi Dunia Pendidikan Bagi dunia pendidikan, peneliti berharap agar: a.
Guru sebagai seorang pendidik dapat menjelaskan zat-zat antibakteri tidak hanya pada bawang lanang tetapi bisa tanaman lain.
b.
Bahwa dengan adanya zat antibakteri tersebut, bakteri yang bersifat patogen dapat dihambat pertumbuhannya. Dalam kasus ini bisa diaplikasikan dalam pelajaran biologi tentang bakteri.
c.
Dapat diketahui potensi tanaman yang memiliki kandungan antibakteri
serta
efektivitas
zat
antibakteri
tersebut
dalam
menghambat pertumbuhan bakteri. Kegiatan ini dapat dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran praktikum. d.
Dalam mempelajari mikrobia, guru dapat mempelajari cara alternatif untuk mengendalikan pertumbuhan mikrobia atau bakteri patogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
dengan menggunakan berbagai macam tanaman yang mempunyai zat antibakteri sehingga wawasan yang didapat oleh guru tidak terbatas.
3. Bagi Masyarakat Manfaat penelitian ini bagi masyarakat ialah sebagai pengetahuan tambahan bagi masyarakat bahwa bawang lanang memiliki kandungan antibakteri yang berkhasiat dalam mengobati penyakit diare maupun infeksi kulit lainnya yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
A. Bawang Lanang (Allium sativum L.) 1. Klasifikasi Bawang Lanang (Allium sativum L.) Kingdom
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Liliopsida
Ordo
: Asparagales
Familia
: Alliaceae
Genus
: Allium
Species
: A. sativum L.
Gambar 2.1. Bawang Lanang (Allium sativum L.) (Anonim, 2005)
2. Bawang Lanang (Allium sativum L.) Bawang lanang merupakan bawang putih (Allium sativum L.) yang hanya terdiri dari satu siung (single bulb garlic). Berdasarkan jumlah siungnya, bawang putih dapat dibagi menjadi dua, yaitu bawang putih yang memiliki banyak siung (multi bulb garlic) serta hanya memiliki satu
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
siung (single bulb garlic). Walaupun sama-sama merupakan bawang putih, namun antara single bulb garlic dan multi bulb garlic jika dilihat dari karakteristik organoleptiknya, memiliki perbedaan mulai dari warna, rasa, bau dan teksturnya. Multi bulb garlic memiliki warna krim yang kekuningan, rasa yang tajam, bau yang khas karena kandungan alliaceous, serta tekstur berupa serbuk yang kasar. Sedangkan untuk bawang lanang (single bulb garlic) memiliki warna krim kuning keputihan, rasa yang sangat kuat dan tajam, baunya sangat kuat karena kandungan alliaceous serta tekstur berupa serbuk kasar (Bharat et.al., 2014). Bawang lanang hanya terdiri dari satu siung. Sesungguhnya, bawang lanang ini merupakan bawang putih biasa yang tumbuh di lingkungan yang tak sesuai, sehingga bawang ini tak berkembang dengan baik dan hanya berkembang satu siung (Untari, 2010). Hal yang sama juga dikemukakan oleh Syamsiah dan Tajudin, (2005) bahwa bawang lanang sebenarnya merupakan varietas yang terbentuk tidak sengaja karena lingkungan penanaman yang tidak cocok. Bawang lanang pertama kali ditemukan di daerah Sarangan, Magetan, Jawa Timur. Umbi dari tanaman ini hanya terdiri dari satu umbi utuh yang kecil. Hal ini disebabkan karena gagalnya pembentukan tunas utama di tajuk dan menekan pembentukan tunas-tunas bakal siung, daun yang biasanya membungkus siung-siung hanya mampu membungkus umbi utuh, sehingga kulit umbi utuh lebih tebal daripada kulit luar umbi yang bersiung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Pada umumnya, bawang putih yang memiliki banyak siung (multi bulb garlic) digunakan sebagai obat dalam dunia medis namun, masyarakat tradisional lebih menggunakan bawang lanang sebagai obat karena memiliki sifat terapi yang lebih kuat. Bawang putih biasanya digunakan
untuk
mengobati
berbagai
macam
penyakit
seperti
dyslipedemia, penyakit arteri koroner, diabetes, hipertensi dan lain-lain. (Bharat et.al., 2014).
3. Kandungan dan Manfaat Bawang Lanang (Allium sativum L.) Sama halnya dengan bawang putih biasa, umbi bawang lanang diyakini ampuh mengatasi berbagai macam penyakit misalnya penyakit infeksi, hipertensi dan stroke. Keampuhan bawang lanang sebagai herbal memang relatif lebih dahsyat dibandingkan dengan bawang putih biasa. Bawang lanang mengandung zat aktif allicin dan saponin. Selain sebagai zat antibakteri, kedua zat tersebut secara bersamaan dapat menghambat sintesis kolesterol penyebab penyumbatan pembuluh darah (Utami dan Mardiana, 2013). Wahyu Suprapto, staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dalam Utami dan Mardiana (2013), menyatakan bahwa kandungan kimia bawang lanang yang bermanfaat untuk kesehatan relatif sama dengan bawang putih, yang berbeda ialah kadarnya. Perbandingan kandungan senyawa aktif dalam 1 siung bawang lanang setara dengan 5-6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
siung bawang putih biasa. Kandungan senyawa aktif dalam bawang lanang relatif lebih tinggi dibandingkan bawang putih biasa, karena semua zatnya terkumpul dalam siung tunggal tersebut. Inilah yang menyebabkan bawang lanang dipercaya lebih berkhasiat dibandingkan dengan bawang putih. Adapun menurut dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Dini Dinarti M.Si, senyawa aktif dalam bawang lanang ialah dialilsulfida. Kadar dialilsulfida bawang lanang lebih tinggi daripada bawang putih. Itu terbukti dari aroma bawang lanang yang lebih menyengat (Utami dan Mardiana, 2013).
4. Fitokimia Bawang Lanang (Allium sativum L.) Penelitian yang dilakukan oleh Amin, (2015) tentang mendeteksi kandungan kimia dalam ekstrak bawang lanang dengan menggunakan pelarut etanol, didapatkan bahwa ekstrak bawang lanang positif mengandung flavonoid serta saponin. Hal ini terbukti dari hasil penapisan fitokimia ekstrak bawang lanang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Tabel 2.1. Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Bawang Lanang Golongan Senyawa Kimia
Ekstrak bawang lanang menggunakan pelarut etanol
Alkaloid
-
Flavonoid
+
Saponin
+
Kuinon
-
Steroid dan Triterpenoid
-
Tanin dan Polifenol
-
Keterangan: + (positif mengandung) - (negatif tidak mengandung)
B. Bakteri Bakteri
merupakan
organisme
yang
sangat
kecil
(berukuran
mikroskopis). Bakteri rata-rata berukuran lebar 0,5-1 mikron dan panjang hingga 10 mikron (1 mikron = 10-3mm). Bakteri termasuk mikroorganisme yang sangat kecil. Sehingga, untuk melihat bakteri perlu diwarnai, pewarnaan ini disebut pengecatan bakteri (Irianto, 2006). Pengecatan bakteri sudah dilakukan sejak permulaan berkembangnya mikrobiologi di pertengahan abad ke – 19 oleh Louis Pasteur dan Robert Koch. Pada umumnya, ada dua macam zat warna (bahan cat) yang sering dipakai, yaitu sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
1. Zat warna yang bersifat asam; komponen warnanya adalah anion, biasanya dalam bentuk garam natrium. 2. Zat warna yang bersifat alkalis; dengan komponen warna kation, biasanya dalam bentuk klorida. Setelah dilakukan pengecatan, dalam tubuh bakteri akan terjadi proses pertukaran ion-ion zat warna dengan ion-ion protoplasma (misalnya asam nukleat) bakteri. Pada umumnya, larutan-larutan zat warna yang digunakan adalah larutan encer, jarang lebih dari 1 persen. Larutan encer yang dibiarkan berkontak agak lama dengan bakteri bekerja lebih baik dari larutan pekat dengan waktu yang singkat (Irianto, 2006). Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang lebih baik, tidak jarang dibutuhkan bahan penolong, yang biasanya disebut pemantek (mordant). Pemantek ini dapat diartikan sebagai suatu zat yang sanggup bergabung dengan komponen zat warna tertentu, sehingga terbentuk senyawa yang tidak dapat larut dan melekat pada tubuh bakteri. Pemantek dapat diberikan dalam berbagai keadaan yaitu sebelum penambahan bahan cat, dimasukkan ke dalam larutan bahan cat, dan diberikan antara pemakaian dua larutan bahan cat (Irianto, 2006). Terdapat beberapa cara dalam pengecatan bakteri, antara lain:
1. Pengecatan Negatif Tujuan pengecatan negatif adalah untuk mengamati morfologi organisme. Metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
latar
belakangnya
menjadi
hitam
gelap.
Pada
pewarnaan
ini
mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina. Pewarnaan negatif memerlukan pewarna asam seperti eosin atau negrosin. Pewarna asam memiliki muatan negatif kromogen, tidak akan menembus atau berpenetrasi ke dalam sel karena muatan negatif pada permukaan bakteri. Oleh karena itu, sel tidak berwarna mudah dilihat dengan latar belakang berwarna (Lestari, 2012).
2. Pengecatan Gram Pengecatan gram ialah pengecatan yang dilakukan pada bakteri dengan tujuan untuk mengetahui apakah suatu bakteri termasuk ke dalam bakteri gram positif atau bakteri gram negatif. Pengecatan ini pertama kali dikemukakan oleh Christian Gram (1884). Pengecatan ini film bakteri mula-mula dilapisi dengan larutan zat warna karbol gentinviolet (karbol kristal violet, karbol metil violet) dan didiamkan beberapa lama, kemudian disiram dengan larutan iodium dan dibiarkan terendam dalam waktu yang sama. Sampai tingkat pengecatan ini selesai, semua bakteri akan terwarna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
ungu. Selanjutnya, preparat didekolorisasi dengan alkohol atau campuran alkohol dan aseton sampai semua zat warna tampak luntur dari film. Setelah dicuci dengan air, preparat diberi warna kontras (counterstain) seperti safranin. Di antara bermacam-macam bakteri yang dicat, ada yang dapat menahan zat warna ungu (metil violet, kristal violet, gentian violet) dalam tubuhnya meskipun telah didekolorisasi dengan alkohol atau aseton. Dengan demikian tubuh bakteri itu tetap berwarna ungu meskipun disertai dengan pengecatan oleh zat warna kontras, warna ungu itu tetap dipertahankan. Bakteri yang memberi reaksi semacam ini dinamakan bakteri gram positif. Sebaliknya bakteri yang tidak dapat menahan zat warna setelah dekolorisasi dengan alkohol akan kembali menjadi tidak berwarna dan bila diberikan pengecatan dengan zat warna kontras, akan berwarna sesuai dengan zat warna kontras. Bakteri yang memperlihatkan reaksi semacam ini dinamakan bakteri gram negatif (Irianto, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Tabel 2.2. Proses Pengecatan Gram (Irianto, 2006) Hasil pada bakteri Larutan
Kristal Violet
Larutan Iodium
Alkohol
Safranin
Waktu
Gram +
Gram -
60 detik
Sel berwarna ungu
Sel berwarna ungu
60 detik
Sel tetap berwarna ungu
Sel tetap berwarna ungu
Dinding sel mengalami dehidrasi sehingga pori-pori mengecil dan zat warna ungu tidak dapat keluar, sehingga sel tetap berwarna ungu
Lipid terekstraksi dari dinding sel, pori-pori membesar sehingga zat warna ungu keluar, sel menjadi tidak berwarna Sel menyerap warna safranin sehingga sel tetap berwarna merah
30 detik
60 detik
Sel tidak terpengaruh sehingga tetap berwarna ungu
Keterangan: + = Positif; - = Negatif
Atas dasar pengecatan Gram ini dunia bakteri dibagi dalam dua golongan besar, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif (Irianto, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
(Sumber: Radji, 2011) Gambar 2.2.Diferensiasi Zat Warna pada Proses Pewarnaan Gram
C. Faktor Pertumbuhan Bakteri Bakteri tumbuh pada kondisi tertentu yang sesuai (Irianto, 2006). Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri ialah: 1. Suhu Sebagian besar bakteri tumbuh optimal pada suhu tubuh manusia. Akan tetapi, beberapa bakteri dapat tumbuh dalam lingkungan ekstrem yang berada diluar batas pertahanan organisme eukariot. Bakteri digolongkan menjadi tiga bagian besar berdasarkan suhu tumbuh. a. Bakteri Psikrofil Bakteri ini tumbuh pada suhu 0°C dengan suhu optimum 15°C dan tidak tumbuh pada suhu kamar (25°C).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
b. Bakteri Mesofil Bakteri ini tumbuh optimal pada suhu 25-40°C dan merupakan bakteri yang paling banyak ditemukan. Bakteri ini dapat beradaptasi untuk hidup dan tumbuh pada suhu optimum di sekitar suhu inangnya. Suhu optimum bakteri patogen umumnya sekitar 37°C dan suhu inkubator untuk menginkubasi biakan bakteri ini diatur sekitar 37°C. Bakteri mesofil termasuk sebagian besar bakteri yang menyebabkan kerusakan dan penyakit. Contohnya S. aureus dan E. coli. c. Bakteri Termofil Bakteri ini dapat tumbuh pada suhu tinggi 50-60°C. Bakteri termofil tidak dapat tumbuh pada suhu di bawah 45°C (Radji, 2011).
2. pH pH adalah derajat keasaman suatu larutan. Kebanyakan bakteri tumbuh subur pada PH 6,5-7,5. Sangat sedikit bakteri yang dapat tumbuh pada pH asam (di bawah pH 4) misalnya bakteri asam laktat (Radji, 2011).
3. Tekanan Osmotik Bakteri memperoleh semua nutrisi dari cairan disekitarnya. Bakteri membutuhkan air untuk pertumbuhan. Tekanan osmotik yang tinggi dapat menyebabkan air keluar dari dalam sel. Konsentrasi garam yang tinggi akan menyebabkan air keluar dari sel bakteri sehingga menghambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
pertumbuhan atau menyebabkan plasmolisis. Sebagian besar bakteri tumbuh dalam media yang berair. Sebagai contoh, konsentrasi agar yang digunakan untuk memadatkan media pertumbuhan bakteri adalah 1,5%. Jika konsentrasi agar lebih tinggi, tekanan osmotik akan meningkat sehingga dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri. Jika tekanan osmotik di sekitar sel lebih rendah, air akan masuk ke dalam sel bakteri melalui dinding sel bakteri (Radji, 2011).
4. Faktor Kimia Selain air, unsur penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah unsur kimia antara lain karbon, nitrogen, sulfur, fosfor, dan unsur mineral (Cu, Zn, dan Fe). Karbon merupakan unsur penting dalam setiap makhluk hidup. Setengah berat kering suatu bakteri adalah karbon. Nitrogen digunakan bakteri untuk membentuk gugus amino berupa asam amino dan protein. Sulfur digunakan untuk sintesis asam amino dan vitamin (misalnya, tiamin dan biotin). Fosfor merupakan unsur penting untuk sintesis asam nukleat dan fosfolipida untuk membran sel. Bakteri juga membutuhkan sejumlah kecil unsur mineral sebagai kofaktor, yang merupakan unsur penting untuk memfungsikan beberapa jenis enzim. Unsur-unsur ini terdapat dalam air dan komponen media lain secara alamiah (Radji, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
5. Oksigen Mikroorganisme yang menggunakan oksigen menghasilkan lebih banyak energi dari nutrien yang diperoleh daripada mikroba yang tidak menggunakan oksigen (anaerob). Bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup disebut bakteri aerob obligat. Terdapat pula bakteri anaerob fakultatif yang menggunakan oksigen bila ada oksigen, tetapi dapat terus bertumbuh dengan menggunakan proses fermentasi atau respirasi anaerob apabila oksigen tidak cukup tersedia. Contoh bakteri anaerob fakultatif adalah E. coli (Radji, 2011).
D. Peranan Bakteri Berbagai jenis bakteri yang terdapat di alam ada yang menguntungkan serta ada pula yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan biasanya digunakan dalam dunia industri, pangan serta kesehatan/ kedokteran. Dalam dunia kesehatan, bakteri digunakan sebagai penghasil antibiotik. Antibotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah: a. Streptomyces griseus menghasilkan antibiotik streptomycin b. Streptomyces aureofaciens menghasilkan antibiotik tetracycline c. Streptomyces venezuelae menghasilkan antibiotik chloramphenicol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
d. Penicillium menghasilkan antibiotik penisilin (Rosihan, 2015). Namun beberapa bakteri juga dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit (bakteri patogen). Bakteri patogen adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit infeksi pada manusia. Bakteri-bakteri patogen dikelompokkan berdasarkan kriteria bakteriologisnya, yaitu pewarnaan gram, metabolisme, morfologi, pembentukan spora, serta kekerabatan secara filogenik dan genetik. Pada dasarnya, bakteri patogen dibagi dalam kelompok bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit infeksi. Penyakit infeksi merupakan salah satu permasalahan dalam bidang kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Infeksi merupakan penyakit menular disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa. Contoh infeksi yang disebabkan oleh bakteri adalah E. coli dan S. aureus. Bakteri E. coli sering menyebabkan infeksi saluran kemih, diare dan penyakit lain. Salah satu penyembuhannya dengan antibiotik. S. aureus merupakan contoh bakteri penyebab penyakit infeksi kulit yang terutama dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Penyakit infeksi tersebut diatasi dengan antibiotik. Namun bakteri S. aureus telah lama diketahui merupakan bakteri patogen yang telah lama bermutasi menjadi kebal terhadap berbagai jenis antibiotik sehingga membutuhkan penanganan serius dalam pengendaliannya (Radji, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
1. Bakteri Staphylococcus aureus a. Klasifikasi Kingdom
: Eubacteria
Filum
: Firmicutes
Classis
: Bacilli
Ordo
: Bacillales
Family
: Staphylococcaceae
Genus
: Staphylococcus
Species
: Staphylococcus aureus (Anonim, 2008)
b. Morfologi
Gambar 2.3. Bakteri Staphylococcus aureus (Sumber :Anonim, 2008)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Bulat, bergaris tengah 0.5 – 1.5 µm, satu-satu atau berpasangan serta tidak bergerak. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi. S. aureus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, empiema, endokarditis atau sepsis dengan supurasi di tiap organ (Jawetz dalam Paju, 2013).
c. Karakteristik Staphylococcus mudah tumbuh pada kebanyakan pembenihan bakteri dalam keadaan aerobik atau mikroaerofilik. Bakteri ini tumbuh paling cepat pada suhu 37°C. Koloni pada pembiakan padat berbentuk bundar, halus, menonjol dan berkilau. S. aureus membentuk koloni berwarna abu-abu sampai kuning emas tua (Brooks, 1995). Bakteri S. aureus termasuk bakteri patogen yang sering menyebabkan infeksi pada manusia. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif yang memiliki dinding sel luar yang tebal yang terbuat dari polimer kompleks yang disebut peptidoglikan. Bakteri gram positif memiliki lapisan kandungan lipid yang rendah yaitu hanya sebesar 1-4% (Pelczar dan Chan, 2005). Selain itu, dinding sel gram positif mengandung banyak rantai samping asam amino yang berikatan silang yang membentuk suatu lapisan kompleks menyerupai kawat berduri. Saat zat warna kristal violet diberikan, zat warna tersebut terperangkap di dalam dinding sel mikroorganisme gram positif, yang menyerupai kawat berduri tadi, sehingga berwarna ungu (Sears dkk, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2. Bakteri Escherichia coli a. Klasifikasi Kingdom : Eubacteria Filum
: Proterobacteria
Classis
: Gamma Proteobacteria
Ordo
: Enterobacteriales
Family
: Enterobacteriaceae
Genus
: Escherichia
Species
: Escherichia coli (Reuters, 2009)
E. coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman, Theodor Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan. Pada 1885, beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli (Escherich 1885) dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran pencernaan. Nama “Bacterium Coli” sering digunakan sampai pada tahun 1991. Ketika Castellani dan Chalames menemukan genus Escherichia dan menyusun tipe spesies E. coli (Anonim, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
b. Morfologi
Gambar 2.4. Bakteri Escherichia coli (Reuters, 2009)
E. coli merupakan bakteri berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4-0,7µm dan bersifat anaerob fakultatif. E. coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata (Smith-Keary; Jawetz et al, dalam Kusuma 2010). Spesies ini ditemukan di dalam usus mamalia, dan bersifat patogen opportunis (Bonang, 1982).
c. Karakteristik Bakteri E. coli termasuk bakteri gram negatif yang dapat merugikan. Berperan sebagai bakteri merugikan (bakteri patogen), bakteri ini menyebabkan berbagai jenis penyakit. Sebagai bakteri gram negatif, bakteri ini memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
dibandingkan dengan bakteri gram positif. Kandungan lipid pada bakteri gram negatif lebih tebal dari bakteri gram positif yaitu 11-22% (Pelczar dan Chan, 2005). Karena berdinding sel tipis, bakteri ini tidak mampu mempertahankan zat warna kristal violet. Zat warna ini dengan mudah dapat dihilangkan dari dinding sel bakteri gram negatif yang sederhana pada saat dicuci sehingga zat warna safranin membuat mikroorganisme tersebut berwarna merah (Sears dkk, 2006).
E. Antibakteri 1. Pengertian Antibakteri Antibakteri merupakan zat yang dapat menghambat atau membunuh bakteri dengan penyebab infeksi. Infeksi disebabkan oleh bakteri atau mikroorganisme yang patogen, dimana mikroba masuk ke dalam jaringan tubuh dan berkembang biak di dalam jaringan (Jawetz, 2004) Suatu zat aktif dikatakan memiliki potensi yang tinggi sebagai antibakteri jika pada konsentrasi yang rendah memiliki daya hambat yang besar. Zat bakteriostatik ialah zat yang menghambat pertumbuhan bakteri. Agensia mikrobiostatik ialah zat atau kondisi yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan mikrobia. Zat antibakteri dapat bersifat bakterisidal
(membunuh
bakteri),
bakteriostatik
(menghambat
pertumbuhan bakteri), dan germisidal (menghambat germinasi spora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
bakteri). Kemampuan suatu zat antimikroba dalam menghambat pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: 1) konsentrasi zat antimikrobia, 2) jenis, jumlah, umur, dan keadaan mikrobia, 3) suhu, 4) waktu dan 5) sifat-sifat kimia dan fisik makanan termasuk kadar air, pH, jenis dan jumlah komponen didalamnya (Agustrina, 2011). Ruang lingkup bakteri yang dapat dipengaruhi oleh zat antibakteri disebut dengan spektrum antibakteri. Berdasarkan spektrum aksinya, zat antibakteri dibagi menjadi 3, yaitu: 1) Spektrum luas, zat antibakteri dikatakan berspektrum luas apabila zat tersebut efektif melawan prokariot, baik membunuh atau menghambat bakteri gram positif dan gram negatif dalam ruang lingkup yang luas. 2) Spektrum sempit, zat antibakteri yang efektif melawan sebagian bakteri gram positif atau gram negatif. 3) Spektrum terbatas, zat antibakteri yang efektif melawan suatu spesies bakteri tertentu (Agustrina, 2011). Daya antibakteri dapat ditentukan berdasarkan nilai KHM dan KBM terhadap pertumbuhan suatu bakteri. Konsentrasi minimal yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dikenal sebagai konsentrasi/ kadar hambat minimal (KHM). Antibakteri tertentu aktivitasnya dapat meningkat dari bakteriostatik menjadi bakteriosida bila kadar antibakterinya ditingkatkan melebihi KHM. Konsentrasi minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
yang diperlukan untuk membunuh 99,9% pertumbuhan bakteri dikenal sebagai konsentrasi bunuh minimal (KBM) (Forbes, 2007). Nazri dkk dalam Hapsari (2015) mengungkapkan bahwa kriteria kekuatan antibakteri adalah sebagai berikut. a. Diameter zona hambat > 20 mm : daya hambat sangat kuat b. Diameter zona hambat > 10-20 mm : daya hambat kuat c. Diamater zona hambat > 5-10 mm : daya hambat sedang d. Diameter zona hambat 0-5 mm : daya hambat lemah
2. Mekanisme Kerja Antibakteri Allicin dan komponen sulfur lain yang terkandung di dalam bawang putih dipercaya sebagai bahan aktif yang berperan dalam efek antibakteri bawang putih. Zat aktif ini memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum yang luas, hal ini telah dievaluasi di dalam banyak penelitian, bahwa bawang putih memiliki aktivitas antibakteri yang cukup tinggi dalam melawan berbagai macam bakteri, baik itu bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif. Allicin (diallyl thiosulfinate) merupakan salah satu komponen biologis yang paling aktif yang terkandung dalam bawang putih. Komponen ini, bersamaan dengan komponen sulfur lain yang terkandung dalam bawang putih berperan pula memberikan bau yang khas pada bawang putih. Allicin tidak ada pada bawang putih yang belum dipotong atau dihancurkan (Majewski, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Adanya kerusakan pada umbi bawang yang ditimbulkan dari dipotongnya atau dihancurkannya bawang putih akan mengaktifkan enzim allinase yang akan memetabolisme alliin menjadi allicin, yang kemudian akan dimetabolisme menjadi Vinyldithiines dan Ajoene. Allicin tidak hanya memiliki efek antibakteri, tapi juga efek antiparasit, antivirus, dan parasit. Cara kerja Allicin dalam menghambat pertumbuhan bakteri ialah dengan cara menghambat secara total sintesis RNA bakteri. Walaupun sintesis DNA dan protein juga mengalami penghambatan sebagian oleh Allicin, nampaknya RNA bakteri merupakan target utama Allicin. Allicin merupakan senyawa yang bersifat tidak stabil, senyawa ini dalam waktu beberapa jam akan kembali dimetabolisme menjadi senyawa sulfur lain seperti Vinyldithiines dan Diallyl disulfide (Ajoene) yang juga memiliki daya antibakteri berspektrum luas, namun dengan aktivitas yang lebih kecil (Majewski, 2014). Bawang putih juga mengandung komponen minyak atsiri, yang juga memiliki aktivitas antibakteri yang bekerja dengan mekanisme menghambat pembentukan membran sel bakteri. Namun, potensi minyak atsiri sebagai antijamur dikenal jauh lebih besar dibanding potensinya sebagai antibakteri. Satu lagi kandungan bawang putih yang juga diyakini memiliki aktivitas antibakteri ialah flavonoid, yang bekerja dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
mendenaturasi protein yang dimiliki bakteri. Senyawa flavonoid ini juga dikenal baik sebagai antioksidan (Majewski, 2014). Flavonoid merupakan turunan senyawa fenol yang dapat berinteraksi dengan sel bakteri dengan cara adsorpsi yang dalam prosesnya melibatkan ikatan hidrogen. Dalam kadar yang rendah, fenol membentuk kompleks protein dengan ikatan lemah, yang akan segera terurai dan diikuti oleh penetrasi fenol ke dalam sel, dan menyebabkan presipitasi dan denaturasi protein. Selain itu pula, fenol dapat menghambat aktivitas enzim bakteri, yang pada akhirnya akan mengganggu metabolisme serta proses kelangsungan hidup bakteri tersebut (Majewski, 2014). Menurut Farida dalam Wijaksana (2013), flavonoid bersifat antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri. Rusaknya sel bakteri dapat menyebabkan tegangan permukaan membran sel bakteri menurun sehingga dapat meningkatkan permeabilitas membran sel bakteri. Hal ini menyebabkan kebocoran molekul dan ion sehingga dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel. Kebocoran intrasel bakteri menyebabkan keluarnya komponen sel seperti nukleus, mitokondria, lisosom, ribosom, badan golgi dan lainnya. Organel sel tersebut berfungsi untuk menjalankan kehidupan sel bakteri dan mempertahankan fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
normal kehidupan bakteri, apabila terganggu maka sel bakteri tersebut akan rusak dan bakteri menjadi lisis. Saponin adalah glikosida triperna dan sterol yang banyak terdapat di dalam tanaman. Saponin memiliki rasa pahit, berbusa, dan bersifat hemolisis terhadap sel darah merah. Saponin menurunkan tegangan permukaan
membran
lipid
bakteri
sehingga
dapat
menghambat
pertumbuhan bakteri (Agustrina, 2011).
F. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang revelan dengan penelitian ini ialah: 1. Penelitian yang dilakukan Puspitasari (2008) berjudul “ Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus in vitro, menemukan bahwa bawang putih yang diekstrak memiliki kandungan antibakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 12,5%.
2. Penelitian Lingga dkk (2005) yang berjudul “ Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Air dan Etanol Bawang Putih (Allium sativum L) terhadap Bakteri Gram Negatif dan Positif yang Diisolasi dari Udang Dogol (Metapenaeus monoceros), Udang Lobster (Panulirus sp), dan Udang Rebon (Mysis dan Acetes)” yang menemukan bahwa dalam ektrak bawang putih dengan menggunakan etanol sebagi pelarut memiliki sifat antibakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
terutama dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif.
G. Kerangka Berfikir Penelitian ini menggunakan bawang lanang sebagai sumber zat antibakteri. Peneliti akan menguji apakah zat antibakteri yang terdapat dalam bawang lanang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian menggunakan ke dua bakteri tersebut dikarenakan mewakili bakteri gram positif dan gram negatif. Cara ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini ialah blender menggunakan pelarut etanol. Peneliti menggunakan etanol dikarenakan zat allicin dalam bawang lanang yang sangat berperan dalam antibakteri. Zat antibakteri tersebut, akan digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dengan melihat hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Berdasarkan latar belakang dapat disusun suatu kerangka berfikir yang disajikan dalam bentuk bagan berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Bawang Lanang
Bakteri gram positif (Staphylococcus aureus) dan gram negatif (Escherichia coli)
(Allium sativum)
Ekstrak dengan pelarut Blender
etanol
Zat Allicin
Zat Antibakteri
Uji Antibakteri
Daerah hambat
Kadar Hambat Minimum
Kadar Bunuh Minimum Gambar 2.5. Kerangka Berfikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
H. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini ialah: 1. Ekstrak bawang lanang mengandung zat antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. 2. Ada perbedaan aktivitas antibakteri dengan penggunaan berbagai konsentrasi ekstrak 15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90% terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus 3. Terdapat konsentrasi minimum ekstrak bawang lanang (Allium sativum) yang menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan dan mengolah data berupa angka sedangkan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis.
B. Sampel dan Populasi Sampel yang digunakan ialah bawang lanang (A. sativum L.) yang dibeli dari Pasar Beringharjo, Malioboro, Yogyakarta. Ekstrak bawang lanang ialah hasil ekstraksi umbi bawang lanang sehingga dihasilkan ekstrak bawang lanang. Metode ekstraksi yang digunakan ialah dengan cara diblender dengan pelarut etanol konsentrasi 99.9%. Populasi dari penelitian ini ialah bakteri S. aureus yang mewakili bakteri gram positif dan E. coli yang mewakili bakteri gram negatif. Biakan murni kedua bakteri ini didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Bakteri diidentifikasi terlebih dahulu
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
dengan pengamatan morfologi koloni, pengamatan morfologi sel dan pengecatan gram.
C. Batasan Penelitian Batasan dalam penelitian ini ialah: 1. Pelarut etanol yang digunakan dalam membuat ekstrak bawang lanang merupakan etanol absolut konsentrasi 99.9% 2. Konsentrasi ekstrak bawang lanang yang digunakan konsentrasi ekstrak 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 90%
D. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini ialah variasi populasi bakteri S. aureus dan E. coli yang mewakili bakteri gram positif dan gram negatif serta variasi konsentrasi ekstrak bawang lanang 15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90%.
E. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 hingga Februari 2016 di Laboratorium Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
F. Alat dan Bahan 1. Alat Keseluruhan alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah: blender, erlenmeyer, timbangan, autoklaf, inkubaktor, cawan petri, batang bengkok, gelas ukur, magnetik stirer, hot plate, stopwacth, bunsen, tabung reaksi, rak tabung, mikroskop, pipet tetes, kaca benda, pinset, vortex, pipet volume, jarum ose, timbangan digital, corong, saringan, wadah, tabung ukur dan jangka sorong.
2. Bahan Keseluruhan bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah: bakteri S. aureus, E. coli, etanol absolut 99.9%, agar NA, akuades steril, paper disk, kristal violet, iodium, alkohol 96%, safranin, tinta cina, aluminium foil, minyak emersi, tusuk gigi dan kloramfenikol.
G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini terdiri dari beberapan tahapan penelitian yang meliputi, tahap persiapan, tahap pelaksanaan yang terdiri dari pembuatan ekstrak bawang lanang (A. sativum L.), pembuatan media uji Nutrient Agar (NA), sterilisasi alat dan media, penyiapan mikroorganisme uji, uji kemurniaan mikroorganisme uji dan tahap perlakuan yang terdiri dari uji aktivitas antibakteri, uji Kadar Hambat Minimum (KHM) dan uji Kadar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Bunuh Minimum (KBM). Berikut ini tahapan yang dilakukan dalam penelitian:
1. Tahap Persiapan Pada tahap ini peneliti mendata alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Sampel bawang lanang dibeli di Pasar Beringharjo Yogyakarta sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Populasi mikroorganisme uji yang didapatkan dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dilakukan kultur ulang terlebih dahulu untuk memperbanyak populasi mikroorganisme uji. Langkah kerja yang dilakukan ialah dengan menyiapkan terlebih dahulu media NA miring
di
tabung
reaksi
lalu
menggoreskan
secara
zig-zag
mikroorganisme uji lalu dinkubasi selama 24 jam.
2. Tahap Pelaksanaan a. Pembuatan Ekstrak Bawang Lanang (A. sativum L.) Bawang lanang yang telah dibeli dari Pasar Beringharjo terlebih dahulu dikupas bagian kulitnya lalu dicuci bersih di bawah air mengalir hingga benar-benar bersih. Bawang yang baik ialah dilihat dari warnanya yang putih bersih mengkilat tanpa adanya noda-noda hitam pada bawang. Selanjutnya bawang tersebut ditimbang sebanyak 100 gram. Bawang yang telah ditimbang selanjutnya disterilkan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
kimia. Sterilisasi dilakukan dengan melarutkan 10 ml Natrium hipoklorit dalam 3 liter akuades. Bawang tersebut direndam selama 15 menit lalu dibilas dengan menggunakan akuades steril. Ekstrak diperoleh dengan cara mengambil bawang yang telah disterilisasi tadi, lalu dimasukkan dalam blender serta menambah 100 ml pelarut etanol konsentrasi 99.9%. Proses blender harus cukup lama agar bawang tersebut benar-benar hancur secara sempurna. Kemudian, bubur bawang disaring sebanyak 3 kali penyaringan. Pertama, disaring menggunakan alat saring biasa dengan tujuan untuk mengeluarkan ampas-ampas bubur bawang. Kedua, hasil saringan pertama disaring menggunakan kain saring agar bubur halus yang masih bercampur dengan ekstrak bawang keluar. Ketiga, disaring menggunakan kertas saring hingga didapatkan ekstrak bawang lanang (A. sativum L.) 100%. Setelah didapatkan ekstrak dengan konsentrasi 100%, ekstrak diencerkan lagi untuk mendapatkan ekstrak dengan konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90% dengan menambahkan pelarut etanol. Hasil pengenceran ekstrak dapat digunakan dalam uji aktivitas antibakteri. Berbagai konsentrasi ekstrak pada tiap perlakuan dapat dilihat pada gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
15%
15%
15%
60% 60%
60%
30%
30%
45%
30%
45%
45%
75% 75%
90% 90%
75%
90%
Gambar 3.1.Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 90% dengan masing perlakuan terdapat 3 kali pengulangan pada tiap cawan petri terhadap bakteri uji yaitu bakteri gram positif S. aureus
15%
15%
15%
60%
60%
60%
30%
30%
45%
30%
75%
45%
45%
75%
75%
90%
90%
90%
Gambar 3.2. Perlakuan dengan konsentrasi ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 90% dengan masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
perlakuan terdapat 3 kali pengulangan pada tiap cawan petri terhadap bakteri uji yaitu bakteri gram negatif E. coli.
b. Pembuatan Media Uji Nutrient Agar (NA) NA sebanyak 10 gram dilarutkan ke dalam 500 ml akuades lalu dipanaskan dan dihomogenkan dengan menggunakan alat pemanas dan magnetik stirer. Media NA harus benar-benar homogen terlihat dari warna kuning bening yang menunjukkan bahwa NA telah bercampur secara baik dengan akuades. NA sebanyak 50 ml dipisahkan untuk membuat agar miring pada tabung reaksi dengan masing-masing tabung berisi 10 ml NA yang akan digunakan untuk perbanyakan bakteri/ mikroorganisme uji. Sisanya dimasukkan dalam erlenmeyer sebagai stok untuk membuat media NA di cawan petri yang akan digunakan sebagai media tumbuhnya bakteri.
c. Sterilisasi Alat dan Media Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian disterilisasi
untuk
menghindari
terjadinya
kontaminasi
dalam
praktikum. Pertama, alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian didetoks terlebih lalu dikeringkan. Selanjutnya alat yang telah didetoks bersama dengan bahan media disterilisasi dalam autoklaf dengan tekanan 121°C selama 15 menit. Alat-alat yang disterilkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
menggunakan autoklaf ialah alat yang biasanya terbuat dari kaca seperti tabung reaksi, cawan petri, erlenmeyer. Alat lainnya seperti pinset, kaca benda cukup dengan dipijarkan di atas bunsen. Sedangkan batang bengkok di celupkan kedalam alkohol sehingga saat akan digunakan cukup dilewatkan diatas bunsen.
d. Penyiapan Mikroorganisme Uji Mikroorganisme uji yang akan digunakan dalam penelitian disiapkan dalam tabung reaksi dan cawan petri. Pertama, untuk tabung reaksi disiapkan mikroorganime untuk memperbanyak populasi mikroorganisme. Diambil kultur murni bakteri S. aureus dan E. coli secara aseptis menggunakan jarum ose lalu digoreskan secara zig-zag dalam agar miring NA lalu diinkubasi selama 24 jam. Mikroorganisme uji yang akan digunakan dalam uji aktivitas antibakteri dilakukan pengenceran bertingkat terlebih dahulu yang bertujuan untuk mengurangi jumlah populasi bakteri. Satu ose bakteri diambil dari tabung reaksi yang berisi bakteri lalu kultur murni tersebut dimasukkan dalam tabung reaksi lain yang telah berisi 10 ml akuades steril. Selanjutnya, suspensi bakteri tersebut dihomogenkan dengan menggunakan vortex kurang lebih selama 1 menit hingga suspensi bakteri tersebut hingga benar-benar homogen. Untuk pengenceran selanjutnya diambil 1 ml suspensi bakteri dari tabung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
reaksi awal dan ditambahkan akuades steril 9 ml dan demikian seterusnya hingga pengenceran mencapai hingga pengenceran kelima (10-5).
Kemudian
diambil
0,1
ml
suspensi
bakteri
dengan
menggunakan pipet volume dan diletakkan suspensi bakteri tersebut di atas media agar NA padat dalam cawan petri. Dengan menggunakan batang bengkok/ trigalski disapukan atau diratakan suspensi bakteri secara merata di atas media.
e. Uji Kemurnian Mikroorganisme Uji Mikroorganisme uji yang digunakan dalam penelitian ini ialah bakteri S. aureus dan E. coli. Uji kemurnian mikroorganisme tersebut dengan beberapa cara yaitu: 1) Pengamatan morfologi koloni Koloni bakteri diamati dari hasil teknik streak plate. Streak plate ialah cara untuk menginokulasi bakteri dengan cara digoreskan pada kuadran yang telah dibuat. Kuadran yang digunakan ialah 4 kuadran dan diharapkan pada kuadran 4 akan didapatkan koloni bakteri terpisah sehingga bisa diamati bentuk dan warna dari koloni bakteri tersebut. Empat kuadran yang digunakan dalam penelitian seperti pada gambar di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
I
II
III
IV
IV
III
2) Pengamatan Morfologi Sel Mikroorganisme uji yang akan diamati morfologi selnya dilakukan dengan metode pengecatan negatif. Langkah kerja dalam pengecatan negatif ialah kaca benda terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan alkohol lalu dikeringanginkan. Selanjutnya mengambil satu ose koloni bakteri dan diletakkan di atas permukaan kaca benda lalu ditetesi dengan tinta cina dan dihomogenkan dengan menggunakan tusuk gigi. Selanjutnya setelah bakteri dan tinta cina telah homogen, diambil kaca benda lainnya yang terlebih dahulu juga telah dibersihkan dengan alkohol. Kaca benda tersebut diletakkan di ujung kaca benda yang ada bakterinya hingga membentuk sudut 45° lalu ditarik hingga bakterinya rata dan tipis. Pengamatan dilakukan di bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
mikroskop hingga perbesaran 100 x 10 dengan menambahkan minyak emersi secukupnya agar sel bakteri bisa terlihat lebih jelas.
3) Pengecatan Gram Langkah kerja dalam pengecatan gram ialah awalnya bersihkan kaca benda menggunakan alkohol lalu dikeringanginkan. Kemudian letakkan satu ose koloni bakteri di atas permukaan kaca benda dan difiksasi dengan menambahkan larutan akuades steril. Fiksasi dilakukan di atas bunsen hingga kering. Tujuan fiksasi ialah agar koloni bakteri dapat menempel pada kaca benda sehingga pada saat dicuci bakteri tidak hanyut bersama air. Setelah kering bakteri tersebut, ditetesi dengan larutan kristal violet secukupnya hingga menutupi bagian bakteri selama 60 detik. Setelah 60 detik, dicuci di bawah air mengalir lalu diberi iodin yang berfungsi untuk mengikat warna dasar ungu pada bakteri selama 60 detik. Selanjutnya ditetesi alkohol yang berfungsi untuk dekolorisasi dan terakhir memberikan safranin yang berfungsi memberi warna merah. Di antara bermacam-macam bakteri yang dicat, ada yang dapat menahan zat warna ungu (kristal violet) dalam tubuhnya meskipun telah didekolorisasi dengan alkohol. Dengan demikian tubuh bakteri itu tetap berwarna ungu meskipun disertai dengan pengecatan oleh zat warna kontras, warna ungu itu tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
dipertahankan. Bakteri yang memberi reaksi semacam ini dinamakan bakteri gram positif. Sebaliknya, bakteri yang tidak dapat menahan zat warna setelah dekolorisasi dengan alkohol akan kembali menjadi tidak berwarna dan bila diberikan pengecatan dengan zat warna safranin akan berwarna sesuai warna safranin yaitu warna merah dan disebut bakteri gram negatif (Irianto, 2006).
3. Tahap Perlakuan a. Uji Aktivitas Antibakteri Penelitian ini menggunakan cakram kertas/ paper disk untuk menghambat aktivitas dari bakteri. Cakram kertas dengan diameter 0,5 cm awalnya diambil secara aseptis menggunakan pinset lalu direndam dalam masing-masing konsentrasi ekstrak bawang yaitu konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90% yang masing-masing terdiri atas 3 kali ulangan. Digunakan pula akuades steril sebagai kontrol negatif dan kloramfenikol sebagai kontrol positif. Lama perendaman selama 30 menit dimaksudkan agar esktrak bawang dapat terserap secara baik dan benar pada cakram kertas. Ekstrak yang digunakan dikatakan efektif apabila terlihat daerah yang dihambat oleh ekstrak tersebut. Daerah hambat akan terlihat lebih bening
daripada daerah sekitarnya. Daerah hambat
diukur menggunakan jangka sorong. Daerah hambat diukur dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
meletakkan jangka sorong dari batas luar cakram kertas hingga batas terpanjang dan batas terpendek daerah hambat yang terbentuk sehingga diperoleh jari-jari daerah hambat terpanjang dan jari-jari daerah hambat terpendek. Setelah didapatkan jari-jari daerah hambat terpanjang dan terpendek pada masing-masing kuadran, lalu nilainya dirata-rata dan dihitung diameternya sehingga akan didapatkan nilai diameter zona hambat pada masing-masing konsentrasi ekstrak bawang lanang.
b. Uji Kadar Hambat Minimal (KHM) Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebelumnya, akan didapat konsentrasi minimal antibakteri. Konsentrasi minimal tersebut digunakan untuk menguji nilai Kadar Hambat Minimal (KHM). Cara mengujinya dengan menggunakan suspensi bakteri yang telah diencerkan dengan pengenceran bertingkat lalu diambil sebanyak 1 ml dituang ke dalam cawan petri steril dan ditambahkan ekstrak sampel yang digunakan lalu dituang media NA yang masih panas sekitar suhu 45°C ke dalam cawan petri tersebut dan diinkubasi selama 24 jam. Penentuan nilai KHM dilihat dari konsentrasi terendah yang tidak ditumbuhi bakteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
c. Uji Kadar Bunuh Minimal (KBM) Setelah dilakukan pengujian pada KHM, selanjutnya menguji Kadar Bunuh Minimal (KBM) dengan cara menggoreskan hasil yang ditetapkan sebagai KHM dengan menggunakan cutton bud steril lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35°C dan media yang tetap terlihat jernih setelah diinkubasi ditetapkan sebagai Kadar Bunuh Minimal (KBM).
H. Analisis Data Analisis data yang digunakan ialah ANOVA untuk One Factor Between Subject Design. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 16.
I. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah: Variabel bebas
: konsentrasi ekstrak bawang lanang
Variabel terikat
: daya hambat (KHM) dan daya bunuh (KBM)
Variabel terkendali
: suhu inkubasi, waktu inkubasi, media, volume media serta
lama
perendaman
kertas
cakram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Aktivitas Antibakteri Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli dilakukan dengan berbagai konsentrasi yaitu: konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90% serta kontrol positif dan negatif. Bakteri yang digunakan ialah bakteri S. aureus yang merupakan bakteri gram positif serta E. coli bakteri gram negatif. Kedua bakteri ini didapatkan dari laboratorium
Mikrobiologi
Fakultas
Biologi
Universitas
Gadjah
Mada
Yogyakarta. Dalam proses pengujian, bakteri yang akan digunakan terlebih dahulu diencerkan dengan pengenceran bertingkat hingga pengenceran 10-5 dengan tujuan untuk mengurangi jumlah populasi bakteri. Ekstrak yang digunakan juga terlebih dahulu disterilkan agar pada ekstrak tersebut hanya mengandung zat dalam bawang lanang untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan bukan sebaliknya agar tidak terjadi kontaminasi. Zona hambat diukur menggunakan jangka sorong dengan ketelitian ukurannya milimeter (mm). Hasil pengukuran zona hambat ekstrak bawang lanang terhadap bakteri S. aureus dan bakteri E. coli dapat dilihat pada tabel berikut ini:
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Tabel 4.1. Diameter zona hambat aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
Bakteri
Staphylococcus aureus
Kriteria kekuatan antibakteri
Kosentrasi Ekstrak
D (mm)
15%
46.83
Sangat kuat
30%
37.71
Sangat kuat
45%
41.15
Sangat kuat
60%
46.48
Sangat kuat
75%
49.93
Sangat kuat
90%
50.78
Sangat kuat
Kontrol +
46.14
Sangat kuat
Kontrol -
0
Tidak ada
Keterangan: R : Jari-jari daerah/ zona hambat D: Diameter daerah/ zona hambat
Pada tabel 4.1 terlihat bahwa diameter zona hambat pada masingmasing konsentrasi ekstrak bawang lanang 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90% terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus memiliki nilai yang berbeda namun kriteria kekuatan antibakterinya sama karena termasuk dalam kategori sangat kuat dengan zona hambat yang terbentuk > 20 mm. Hal ini menunjukkan bahwa dalam esktrak bawang lanang mengandung zat antibakteri yang sangat baik dan ampuh dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Kemampuan bawang putih sebagai antibakteri juga didukung oleh penelitian Yamada dan Azama (1977)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
yang menyatakan bahwa selain bersifat antibakteri, bawang putih juga bersifat antijamur. Kemampuan bawang putih ini berasal dari zat kimia yang terkandung dalam umbi. Komponen kimia tersebut adalah allicin. Allicin berfungsi sebagai penghambat atau penghancur berbagai pertumbuhan jamur dan bakteri. Kandungan allicin tersebut bila bergabung dengan enzim allinase akan bereaksi sebagai antibakteri (Anonymous, 2004 dalam Lingga, dkk 2005). Pada tabel 4.1 diatas, terlihat bahwa konsentrasi yang memiliki nilai diameter zona hambat paling besar yaitu pada konsentrasi ekstrak 90% dengan diameter zona hambat mencapai hingga 50.78 mm sedangkan rerata diameter zona hambat yang paling kecil yaitu sekitar 37.71 mm pada konsentrasi ekstrak 30%. Sesuai dengan hipotesis bahwa semakin besar/ tinggi konsentrasi suatu ekstrak, maka akan semakin besar pula zona hambat yang akan terbentuk. Namun, jika diperhatikan pada konsentrasi terendah 15% memiliki zona hambat yang besar yaitu 46.83 mm. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan hipotesis tersebut. Diameter zona hambat yang terbentuk ini, dapat dikarenakan saat melakukan proses uji aktivitas antibakteri, suspensi bakteri yang akan digunakan hanya divorteks tidak begitu lama sehingga suspensi bakteri masih berkumpul di bagian dasar tabung reaksi. Oleh karena itu, dengan suspensi bakteri yang mengandung jumlah bakteri yang sedikit, apabila di sapukan pada permukaan media NA secara spread plate, bakteri yang terbentuk/ tumbuh sedikit sehingga saat diberikan kertas cakram yang mengandung ekstrak, dapat menghambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
pertumbuhan bakteri dengan zona hambat yang cukup besar. Sedangkan untuk konsentrasi 30%, 45%, 60%, 75%, 90%, diameter zona hambat yang terbentuk sesuai dengan teori bahwa semakin besar konsentrasi yang digunakan maka zona hambat yang terbentuk juga akan semakin besar. Perbandingan zona hambat yang dihasilkan oleh masing-masing konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan bakteri S. aureus dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Diameter Hambat (mm)
60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 15
30
45
60
75
90
Konsentrasi Ekstrak (%)
Gambar 4.1.Perbandingan zona hambat yang dihasilkan oleh masing-masing konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus Dalam penelitian ini, data yang didapat dianalisis secara statistik. Pengujian yang dilakukan ialah uji One Way Annova dikarenakan hanya satu variabel penguji yang diuji yaitu konsentrasi ekstrak bawang lanang. Syarat dalam uji One Way Annova ialah data yang digunakan harus berdistribusi normal serta data memiliki varian yang sama. Oleh sebab itu dilakukan terlebih dahulu uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Normalitas Kormogorov Smirnov serta uji Homogenitas dengan menggunakan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil uji normalitas, data zona hambat yang didapatkan normal. Hal ini terbukti dari nilai sig. 0.447 > 0.05 sehingga hal ini membuktikan bahwa data normal. Selanjutnya untuk pengujian homogenitas, data yang didapat ternyata memiliki varian yang tidak sama dengan nilai sig. 0.028 < 0.05 sehingga hal ini membuktikan bahwa datanya tidak homogen. Uji One Way Annova didapatkan nilai sig. 0.021 < 0.05 sehingga hasilnya signifikan. Bahwa ada pengaruh penggunaan ekstrak bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri. Sebagai pembanding, uji yang akan dilakukan selanjutnya yaitu uji KruskalWallis. Dalam uji ini, kita akan membandingkan apakah nilai signifikan yang didapat dalam uji Annova sesuai dengan hasil nilai signifikan pada uji KruskalWallis mengingat data yang tidak homogen. Uji Kruskal-Wallis ialah uji non parametrik berbasis peringkat yang bertujuan untuk menentukan adakah perbedaan signifikan secara statistik antara 2 atau lebih variabel independen pada variabel dependen (Hidayat, 2014). Syarat atau asumsi dalam uji ini ialah: 1. Variabel independen berskala kategorik lebih dari 2 kategori 2. Variabel dependen berskala numerik/ data rasio 3. Independen artinya sampel ditiap kategori harus bebas satu sama lain, yaitu tidak boleh ada sampel yang berada pada 2 kategori atau lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
4. Tiap kategori memiliki variabilitas yang sama, yaitu bentuk kurva histogram atau sebaran data yang sama. Apabila bentuk sebaran data sama, maka uji KruskalWallis dapat digunakan untuk menilai perbedaan median antar kategori. Sedangkan jika bentuk sebaran tidak sama, maka uji ini tidak dapat digunakan untuk menilai perbedaan median, jadi hanya untuk menilai perbedaan peringkat rata-rata (Hidayat, 2014).
Pengujian dengan Kruskal-Wallis hampir mirip dengan pengujian One Way Annova tetapi bedanya uji dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis tidak harus memenuhi syarat data harus homogen. Setelah dilakukan uji dengan Kruskal-Wallis, didapatkan bahwa histogram variabilitasnya tidak sama sehingga dalam uji hanya akan menilai perbedaan peringkat rata-rata dari masing-masing konsentrasi ekstrak. Nilai signifikansi yang didapatkan ialah sig. 0.028 < 0.05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penggunaan berbagai ekstrak bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis Nol (Ho) ditolak. Berbeda secara signifikan, maka uji tes selanjutnya ialah dengan uji Post Hoc yaitu uji BNT/ LSD untuk melihat perbedaan konsentrasikonsentrasi ekstrak yang satu dengan lainnya yang digunakan dalam penelitian untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini berarti secara statistik, penggunaan berbagai konsentrasi ekstrak bawang lanang berbeda secara signifikan dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Output data uji statistik aktivitas antibakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
terhadap bakteri S. aureus dengan perhitungan SPSS versi 16 dapat dilihat pada lampiran 4.
Tabel 4.2. Diameter zona hambat aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli
Bakteri
Escherichia coli
Kriteria kekuatan antibakteri
Kosentrasi Ekstrak
D (mm)
15%
9.11
Sedang
30%
4.65
Lemah
45%
18.96
Kuat
60%
19.59
Kuat
75%
30.46
Sangat kuat
90%
38.24
Sangat kuat
Kontrol +
47.27
Sangat kuat
Kontrol 0 Keterangan: R : Jari-jari daerah/ zona hambat D: Diameter zona hambat
Tidak ada
Hasil pada tabel 4.2 merupakan diameter zona hambat yang terbentuk pada masing-masing konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90% serta kontrol positif dan negatif. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak bawang lanang mempunyai zat antibakteri yang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Diameter zona hambat yang terbentuk berbeda-beda antara konsentrasi yang satu dengan lainnya. Nilai diameter zona hambat yang paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
besar yaitu pada konsentrasi 90% yang memiliki diameter 38.24 mm. Namun jika dibandingkan dengan kontrol positif yang digunakan, diameter zona hambat kontrol positif hingga 47.27 mm karena kloramfenikol bersifat bakteriostatik dengan menghambat sintesis protein bakteri gram negatif dan bakteri gram positif. Kloramfenikol merupakan antibiotik yang mempunyai spektrum kerja yang luas. Antibiotik ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun gram negatif dengan cara menghambat sintesa protein bakteri (Handayani, dkk 2009). Berdasarkan tabel 4.2 di atas, ada data yang tidak sesuai dengan hipotesis bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak, maka zona hambat yang terbentuk akan semakin besar. Hal ini terlihat pada konsentrasi 30%, diameter zona hambat yang terbentuk hanya sekitar 4.65 mm. Jika dibandingkan dengan konsentrasi yang lebih rendah yaitu 15%, zona hambat yang terbentuk 9.11 mm. Hal ini dapat diakibatkan kurangnya proses aseptis saat mengambil kertas cakram dari erlenmeyer serta saat meletakkan kertas cakram tersebut di atas permukaan media NA. Hal ini terlihat dengan jelas pada hasil lampiran 4 bahwa pada kuadran 2 dan 3 kertas cakram mengalami kontaminasi dengan ditumbuhinya bakteri sehingga zona hambat hanya terbentuk pada kuadran 1 yang menyebabkan perhitungan zona hambat hanya bisa dilakukan pada kuadran 1 yang tidak ditumbuhi bakteri. Perbandingan zona hambat yang dihasilkan oleh masing-masing konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan bakteri E. coli dapat dilihat pada Gambar 4.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
45.00 Diameter Hambat (mm)
40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 15
30
45
60
75
90
Konsentrasi Ekstrak (%)
.Gambar 4.2.Perbandingan zona hambat yang dihasilkan oleh masing-masing konsentrasi ekstrak pada pertumbuhan bakteri Escherichia coli
Berdasarkan
uji
statistik,
terhadap
pengujian
normalitas
dan
homogenitas bahwa data yang didapatkan berdistribusi normal serta memiliki varian data yang sama (homogen). Uji normalitas dengan program SPSS versi 16 didapatkan nilai sig. 0.973 > 0.05 sehingga hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa secara statistik, data yang didapat ialah data normal. Salah satu syarat dalam uji Annova selesai, dan selanjutnya ialah uji homogenitas. Hasil dalam uji homogenitas menunjukkan nilai sig. 0.017 < 0.05 sehingga hal ini menunjukkan datanya tidak homogen. Namun pengujian dengan uji One Way Annova tetap dapat dilakukan karena datanya normal. Setelah uji Annova, nilai sig. 0.007 < 0.05 sehingga hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan ekstrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
antibakteri dari bawang lanang dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli sebagai pembanding dari hasil Annova, kita akan uji dengan uji Kruskal-Wallis. Uji ini merupakan uji nonparameterik yang tidak mempersyaratkan data yang harus homogen. Nilai signifikan yang didapat setelah uji Kruskal-Wallis ialah nilai sig. 0.038 < 0.05 sehingga hal ini membuktikan bahwa benar secara statistik penggunaan berbagai konsentrasi ekstrak dalam menghambat pertumbuhan bakteri berbeda secara signifikan. Hasil yang menunjukkan terdapat perbedaan secara signifikan, harus diuji lebih lanjut untuk mengetahui secara lebih spesifik perbedaan diantara masing-masing konsentrasi yang digunakan. Uji yang dilakukan ialah uji Post Hoc yaitu uji BNT/ LSD untuk melihat perbedaan konsentrasi-konsentrasi ekstrak yang satu dengan lainnya yang digunakan dalam penelitian untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini menunjukkan secara statistik bahwa terdapat perbedaan secara signifikan terhadap masing-masing konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Output data uji statistik aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dengan perhitungan SPSS versi 16 dapat dilihat pada lampiran 5. Berdasarkan hasil yang didapatkan di atas, ekstrak bawang lanang memiliki zat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dari golongan bakteri gram positif dan gram negatif. Hal ini ditandai dengan adanya zona hambat pada masing-masing konsentrasi yang digunakan. Zona hambat menandai bahwa adanya aktivitas antibakteri sehingga indikator inilah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
menjadi penentu/ acuan bahwa ekstrak bawang lanang berpotensi dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu bahan kimia yang berperan sebagai antibakteri adalah allicin. Berbagai hasil penelitian juga membuktikan bahwa ekstrak bawang lanang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri, antijamur dan antivirus. Semua konsentrasi yang digunakan untuk uji antibakteri memiliki potensi untuk membentuk zona hambat dengan kekuatan antibakteri yang berbeda-beda. Menurut hasil penelitian tersebut ekstrak bawang lanang yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri ialah pada konsentrasi ekstrak 90%. Semua konsentrasi ekstrak yang digunakan baik itu konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90% dalam penelitian memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri, baik itu bakteri S. aureus maupun E. coli. Kontrol positif seperti yang telah dijelaskan di atas, digunakan kloramfenikol. Kloramfenikol sangat
mempengaruhi
pertumbuhan
bakteri
dengan
cara
menghambat
pertumbuhan bakteri tersebut sehingga terbentuk zona bening di sekitar kertas cakram. Kloramfenikol yang digunakan sebanyak 250g/ml. Antibiotika ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif dengan cara menghambat sintesa protein bakteri. Perbandingan diameter zona hambat antara bakteri S. aureus dan bakteri E. coli terlihat pada gambar 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Diameter Zona Hambat (mm)
60.00 50.00 40.00 30.00
Bakteri Sa
20.00
Bakteri Ec
10.00 0.00 15
30
45
60
75
90
Konsentrasi Ekstrak (%)
Gambar 4.3.Perbandingan diameter zona hambat (mm) antara bakteri Staphylococcus aureus (Sa) dan Escherichia coli (Ec)
Hasil pada gambar 4.3 merupakan perbandingan antara bakteri S. aureus dan E. coli dilihat dari diameter zona hambat yang terbentuk. Pada gambar tersebut, terlihat dengan jelas bahwa bakteri S. aureus yang merupakan bakteri gram positif memiliki diameter zona hambat yang lebih besar jika dibandingkan dengan diameter zona hambat bakteri gram negatif. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri gram positif lebih rentan terhadap ekstrak bawang lanang dengan menggunakan pelarut etanol sehingga zat aktif dalam ekstrak dapat bekerja dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Pada bakteri gram positif memiliki kandungan lipid yang rendah yaitu hanya sebesar (1- 4%) apabila dibandingkan dengan bakteri gram negatif (11-22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
%) (Pelczar dan Chan, 2005). Bakteri gram positif hanya memiliki satu lapis membran peptidoglikan yang tebal. Membran peptidoglikan ini mudah larut oleh etanol (Brock, et al., 1994 dalam Lingga, 2005). Hal inilah yang terjadi pada bakteri gram positif yang diuji dengan ekstrak bawang lanang dengan pelarut etanol. Dengan demikian, terjadi kerusakan peptidoglikan oleh etanol yang terdapat pada ekstrak etanol bawang lanang, sehingga zat terlarut dari bawang yang larut dalam etanol mudah memasuki membran sel bakteri (Brock, et al., 1994 dalam Lingga, 2005). Sedangkan bakteri E. coli yang merupakan bakteri gram negatif yang lebih resisten terhadap antibakteri ekstrak bawang lanang yang menggunakan pelarut etanol. Hal ini berkaitan dengan kandungan lipid pada bakteri gram negatif yang tebal. Zat antibakteri akan lebih sulit dalam melarutkan lipid yang tebal sehingga tidak mudah dalam melarutkan peptidoligkan.
B. Kadar Hambat Minimum (KHM) Pengujian Kadar Hambat Minimum (KHM) dilakukan setelah didapatkan konsentrasi terendah pada pengujian aktivitas antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dilakukannya KHM ialah untuk mengetahui konsentrasi ekstrak paling rendah/ kecil yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Proses pengujian KHM menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
teknik penuangan media dengan cara pour plate. Suspensi bakteri yang digunakan sebelumnya diencerkan hingga pengenceran 10-5. Konsentrasi ekstrak yang digunakan ialah konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10%. Perbandingan antara penggunaan suspensi bakteri dan ekstrak ialah 1:1 dengan media NA yang digunakan sebanyak 10 ml. Setelah diinkubasi selama 72 jam, hasil pengujian KHM dapat dimati. Hasil pengujian KHM dapat dilihat dalam tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil uji Kadar Hambat Minimum (KHM) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
No
1
Bakteri
Staphylococcus aureus
Konsentrasi Ekstrak (%)
Keterangan
14
Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang bening tidak ditumbuhi bakteri
13
Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang bening tidak ditumbuhi bakteri
12
Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang bening tidak ditumbuhi bakteri
11
Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang bening tidak ditumbuhi bakteri
10
Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
No
Bakteri
Konsentrasi Ekstrak (%)
Keterangan bening tidak ditumbuhi bakteri
14
13
12
2
Escherichia coli
11
10
Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang bening tidak ditumbuhi bakteri Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang bening tidak ditumbuhi bakteri Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang bening tidak ditumbuhi bakteri Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang bening tidak ditumbuhi bakteri Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang bening tidak ditumbuhi bakteri
Pada tabel 4.3 di atas, terlihat dengan jelas bahwa semua konsentrasi yang digunakan baik itu konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat dilihat pada media yang bening tidak ada pertumbuhan bakteri. Baik pada bakteri S. aureus dan E. coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
tidak menunjukkan adanya pertumbuhan kedua bakteri tersebut pada media NA setelah diinkubasi 72 jam. Media yang bening setelah diinkubasi selama 72 jam menunjukkan bahwa ekstrak antibakteri dari bawang lanang memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri
dengan sangat baik. Penelitian ini
dilakukan selama 2 kali untuk memastikan bahwa ekstrak bawang lanang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Setelah dilakukan penelitian yang kedua didapatkan hasil yang juga sama dengan percobaan pertama yaitu dengan konsentrasi ekstrak 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini juga dapat dilihat dari media yang bening tidak adanya bakteri yang tumbuh. Untuk menguji keakuratan hasil pada KHM ini, peneliti melakukan percobaan yaitu membiakkan bakteri dalam media NA tanpa campuran ekstrak bawang lanang. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah memang benar hasil pada KHM murni dari aktivitas ekstrak bawang lanang sehingga media tetap bening tidak ditumbuhi bakteri. Setelah bakteri diinkubasi selama 48 jam, bakteri S. aureus dan bakteri E. coli tumbuh dengan baik pada media NA. Bakteri yang digunakan merupakan bakteri yang sama digunakan pada pengujian KHM yaitu bakteri dengan pengenceran 10-5 sehingga hal ini terbukti bahwa bakteri ada dan tumbuh dalam media tersebut. Beberapa faktor yang menyebabkan hasil pada percobaan KHM ini ialah volume suspensi bakteri, ekstrak dan media NA yang di tentukan/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
dibatasi. Pada tahap ini, saat akan melakukan percobaan, bakteri yang digunakan sebelumnya diencerkan terlebih dahulu hingga pengenceran kelima. Untuk membatasi jumlah bakteri yang tumbuh, suspensi bakteri dibatasi 1 ml tiap cawan petri sehingga semua perlakuan pada masing-masing cawan petri sama. Ekstrak yang digunakan juga diberlakukan hal yang sama, banyaknya ekstrak yang diambil dari masing-masing konsentrasi yaitu 1 ml. Sedangkan jumlah media NA yang digunakan sebanyak 10 ml NA pada masing-masing cawan petri.
C. Kadar Bunuh Minimum (KBM) Pengujian Kadar Bunuh Minimum (KBM) bertujuan untuk mengetahui besarnya konsentrasi zat antibakteri yang diperlukan untuk membunuh bakteri (Brooks, 2004). Pengujian KBM dilakukan dengan teknik dilusi padat. Hasil pada KHM digunakan untuk pengujian dalam KBM. Konsentrasi 10% digunakan pada uji KBM karena merupakan konsentrasi terendah dalam KHM dan tidak ditumbuhi bakteri baik pada bakteri S. aureus dan bakteri E. coli. Cutton bud steril digunakan untuk menggoreskan bakteri diatas media NA yang steril secara aseptis. Setelah diunkubasi selama 48 jam, hasil pengujian KBM dapat dilihat pada tabel 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 4.4. Hasil uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
No
Bakteri
Konsentrasi Ekstrak (%)
1
Stphylococcus aureus
10
2
Escherichia coli
10
Keterangan Belum mampu membunuh bakteri. Hal ini terlihat dari media yang ditumbuhi koloni bakteri Belum mampu membunuh bakteri. Hal ini terlihat dari media yang ditumbuhi koloni bakteri
Pada konsentrasi 10% yang digunakan, pada media NA masih ditumbuhi koloni bakteri. Hal ini menunjukkan bahwa esktrak bawang lanang belum mampu membunuh bakteri S. aureus dan bakteri E. coli tetapi hanya mampu
menghambat
pertumbuhan
bakteri
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Penelitian tentang pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak bawang lanang terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan bakteri E. coli merupakan penelitian yang ingin menguji apakah dalam bawang lanang mengandung zat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa dalam bawang lanang mengandung zat antibakteri tersebut. Hal ini menjadi salah satu poin penting bahwa bakteri rentan terhadap zat antibakteri. Atas dasar ini, dalam dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran biologi tentang bakteri, harus lebih meneliti secara lanjut bagaimana proses hingga bakteri tidak tumbuh saat adanya zat antibakteri tersebut. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi pada pengajar untuk merangkai pembelajaran secara ilmiah yang menyenangkan sehingga siswa dapat aktif dalam pembelajaran. Dalam kurikulum 2013, materi tentang bakteri dipelajari dalam bab Archaebacteria dan Eubacteria. Banyak hal yang dipelajari dalam bab tersebut terkait dengan bakteri. Jika dalam penelitian ini menggunakan zat antibakteri bawang
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
lanang, guru bisa mencoba menggunakan bahan lainnya yang berbeda-beda sebagai sumber zat antibakteri sehingga siswa akan mendapat pengetahuan yang lebih luas lagi. Materi tentang bakteri terdapat dalam Kompetensi Dasar (KD) 3.4 yang berbunyi “Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan archaebacteria dan eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis”. Sebisa mungkin dalam mempelajari bab tentang bakteri ini, siswa harus dapat mengamati secara langsung struktur morfologi koloni dan sel bakteri serta mengamati perbedaan bakteri gram positif dan negatif sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Ekstrak bawang lanang (Allium sativum L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcos aureus dan bakteri Escherichia coli. 2. Berbagai konsentrasi ekstrak yang digunakan 15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90% berbeda secara signifikan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcos aureus dan bakteri Escherichia coli. 3. Kadar
Hambat
Minimum
(KHM)
pada
masing-masing
bakteri
Staphylococcos aureus dan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 10% mampu menghambat pertumbuhan bakteri. 4. Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada bakteri Staphylococcos aureus maupun bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 10% belum mampu membunuh bakteri.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
B. Saran
1. Perlu adanya penelitian tentang kandungan zat allicin, flavonoid serta saponin yang terdapat dalam bawang lanang mengingat masih sangat kurang penelitian tentang kandungan zat tersebut dalam bawang lanang karena lebih banyak tentang bawang putih. 2. Perlu dilakukan penelitian tentang pelarut selain etanol yang ampuh dalam melarutkan zat allicin, flavonoid dan saponin yang terdapat dalam bawang lanang. 3. Adanya penelitian untuk membandingkan antara aktivitas zat antibakteri allicin pada bawang putih dan bawang lanang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
DAFTAR PUSTAKA
Agustrina, G. 2011. Potensi Propolis Lebah Madu Apis Mellifera Spp sebagai Bahan Antibakteri. Departemen Biokimia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor Agoes, H. Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia.Salemba Medika. Jakarta. Hal 5 Amin, Saeful. 2015. Uji Aktivitas Antioksidan Umbi Bawang Lanang (Allium sativum)terhadap Radikal Bebas DPPH (1,1 Difenil – 2Pikrihidrazil). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. Vol 3 No 1 Anonim. 2005. Bawang Putih. www.bawangputih.org. diakses tanggal 23 Januari 2016 Anonim. 2008. Escherichia coli. Farmasi Universitas Sanata Dharma.Yogykarta. Mikrobiologi.files.wordpress.com. diakses tanggal 21 Januari 2016 Basjir, Erlinda, T., Nikham. 2012. Uji Bahan Baku Antibakteri dari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Hasil Radiasi Gamma dan Antibiotik terhadap Bakteri Patogen. Prosiding Laporan Ilmiah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan.ISSN 1411-2213. Hal 168-174 Bharat, Padhar. 2014. Comparative Analytical Study Of Single Bulb And Multi Bulb Garlic (Allium sativum Linn.). Intenational Journal Of Ayurveda & Alternative Medicine. Vol 2. Issue 4. Research Article. University Jamnagar, India Bonang, Gerard dan Koeswardono, Enggar. S. 1982. Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium dan Klinik.PT. Gramedia. Jakarta. Hal. 9 Breed, R.S., E.G.D., Murray, dan Nathan, R.S. 2001.Bergey’s Manual of Determinative of Bacteriology. 7thed. The Williams and Wilkins Company. Baltimore Brooks, G.F., Butel, Janet, S., Ornston, L. Nicholas. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 20. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal 53, 211 Brooks, G.F., Butel , Janet, S.,dan S.A. Morese. 2004. Mikrobiologi Kedokteran. Diterjemahkan oleh Hartanto, dkk. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Forbes, B.A., Sahm D.F.,Weissfeld A.S. 2007. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology 12th Edition. Missouri Hapsari, Endah. 2015. Uji Antibakteri Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri) terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus dan Escherichia coli.Skripsi. Pendidikan Biologi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta Handayan, Dian., Aferu, Esa., Rustini. 2009. Isolasi Senyawa Kimia Utama dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Fraksi Etil Asetat Spon Laut Petrosia nigrans.Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi.Vol. 14. No 1 Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Yrama Widya. Bandung. Hal. 56-58 Irnaningtyas. 2013. Biologi. Erlangga. Jakarta. Hal. 109 Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan L.N. Ornston. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20 (Alih Bahasa: Nugroho & R.F. Maulany). Buku Kedokteran EGC. Jakarta Jawetz, E., Joseph Melnick dan Edward A. 2004. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke23 (Alih Bahasa: Huriawati H., Chaerunisa R., Alifa D dan Aryana). Buku Kedokteran EGC. Jakarta Kusuma, Sri, Agung, F. 2010. Escherichia coli. Makalah Fakultas Farmasi. Universitas Padjadjaran. Hal 1 Kristanti, M.I. Karenina, Ully. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.) terhadap Pertumbuhan Escherchia coli dan Bacillus cereus Secara In-Vitro serta Kaitannya dengan Pembelajaran Biologi SMA Kelas X. Skripsi. Pendidikan Biologi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta Latief, Abdul. 2009. Obat Tradisional. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal. 31 Lingga, Martha Elselina dan Rustama, Mia, Miranti. Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Air dan Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Bakteri Gram Negatif dan Gram Positif yang Diisolasi dari Udang Dogol (Metapenaeus monoceros), Udang Lobster (Penulirus sp), dan Udang Rebon (Mysis dan Acetes). Laporan Penelitian. Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang. Lestari, Rina. 2012. Pewarnaan Sederhana, Negatif, Kapsul dan Gram. Makalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Majewski, Michal. 2014. Allium sativum: Fact And Myths Regarding Human Health. National Institute of Public Health. 65(1): hal 1-8 Najmuddin, Djamilah. 2012. Khasiat Bawang Putih. www. Djamilah-najmuddin.com. diakses pada tanggal 21/03/2016 Paju, Niswah., V.Y., Paulina., Yamleon, Kojong, N. 2013. Uji Efektivitas Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang Terinfeksi Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmilah Farmasi- UNSRAT. Vol. 2. No 01. Hal. 52 Puspitasari, Indri. 2008. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus In Vitro. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Semarang Pelczar dan Chan, E.C.S. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Terjemahan Hadioetomo. Universitas Indonesia Press. Jakarta Radji, Maksum. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi & Kedokteran. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal 21-29 Rukmana, Rahmat. 1994. Budidaya Bawang Putih. Kanisius. Yogyakarta Reuters. 2009. Bakteri di Kemasan Daging Sapi AS.www.jpnn.com. Diakses tanggal 25 Januari 2016 Rosihan, Amha. 2015. Peranan Bakteri di Bidang Kedokteran.www.astalog.com, diakses tanggal 26 Februari 2016 Rostinawati, Tina. 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar. Laporan Penelitian Mandiri. Universitas Padjadjaran. Jatinagor Sears, Benjamin., Spear, Lisa., Saenz, Rodrigo. 2006. Mikrobiologi & Imunologi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal. 1-3 Syamsiah, I.S dan Tajudin, S. 2005. Khasiat dan Manfaat Bawang Putih Raja Antibiotik Alami. Cetakan IV. Agromedia Pustaka. Jakarta Tan, Hoan dan Raharjo, K. 2002. Obat-obat Penting. Edisi 5. Gramedia. Jakarta Untari, Ida. 2010. Bawang Putih Sebagai Obat Paling Mujarab Bagi Kesehatan. Jurnal GASTER. Vol. 7 No 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Utami, Prapti dan Mardiana, L. 2013. Umbi Ajaib Tumpas Penyakit. Penebar Swadaya. Jakarta Warsa, U.C. 1994. Staphylococcus dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.Edisi Revisi. Binarupa Aksara. Jakarta Widjaja, M.C., 2001. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Kawan Pustaka. Jakarta Wijaksana, Evan, Komang. 2013. Daya Antibakteri Ekstrak Propolis Apis mellifera spp. Terhadap Bakteri Campur Karies Dentin Profunda. Skripsi. Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya. Hal 6,7& 18, 19 Yamada, Y dan Azama, K. 1997. Antimicrobe Agents Chemotheraphy. Diakses dari http://www.Sirisimpex.com/ garlic.html. diakses pada tanggal 22/03/2016 Yani, Rizki. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Lampiran 1 DOKUMENTASI HASIL UJI KEMURNIAN BAKTERI Staphylococcus aureus
Sel Staphylococcus
aureus
Gambar 7.1. Hasil pengecatan negatif Staphylococcus aureus (perbesaran 1000x)
Sel Staphylococcus aureus berwarna ungu (Gram positif ) Gambar 7.2. Hasil pengecatan gram positif Staphylococcus aureus (perbesaran 1000x)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Koloni tunggal Staphylococcus aureus
Gambar 7.3. Hasil Uji morfologi Koloni Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Lampiran 2
DOKUMENTASI HASIL UJI KEMURNIAN BAKTERI Escherichia coli
Sel Escherichia coli
Gambar 7.4. Hasil Pengecatan negatif Escherichia coli
Sel Escherichia coli berwarna merah (Gram negatif ) Gambar 7.5. Hasil Pengecatan Gram negatif Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Koloni tunggal Escherichia coli
Gambar 7.6. Hasil Uji morfologi koloni Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Lampiran 3 HASIL UJI KEMURNIAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
Tabel 7.1. Hasil Uji Kemurnian bakteri Staphylococcus aureus
No
Pengujian
Staphylococcus aureus Hasil Uji
Morfologi koloni
Padat, bulat, menonjol dan berwarna kekuningan
2
Morfologi sel
Berbentuk bulat satu-satu atau berpasangan
3
Pengecatan gram
Gram positif
1
Pustaka Koloni berbentuk bulat, padat serta berwarna abu-abu hingga kuning (Brooks, 1995) Bulat, bergaris tengah 0.5 – 1.5 µm, satu-satu atau berpasangan (Bonang, 1982). Gram positif (Sears, dkk 2006).
Tabel 7.2. Hasil Uji Kemurnian bakteri Escherichia coli
No
1
Pengujian
Morfologi koloni
Esherichia coli Hasil Uji Koloni berbentuk bulat, sedikit cembung serta warna putih
Pustaka Koloni yang bulat/ bundar, cembung, berwarna putih dan halus (SmithKeary, 1988 ; Jawetz et al., 1995
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
2
Morfologi sel
Berbentuk batang pendek, kadang berbentuk rantai yang pendek
3
Pengecatan gram
Gram negatif
dalam Kusuma 2010) Berbentuk batang pendekyang memiliki panjang sekitar 0.5-1 µm, (Breed dkk 2001) Gram negatif (Sears dkk, 2006)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Lampiran 4 DOKUMENTASI HASIL UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BAWANG LANANG TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.7. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 15% terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Daerah hambat (benin g)
Gambar 7.8. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 30% terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.9. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 45% terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.10. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 60% terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.11. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 75% terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.12. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 90% terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.13. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Positif (K+) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
Gambar 7.14. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang Kontrol Negatif (K-) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Lampiran 5 DOKUMENTASI HASIL UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BAWANG LANANG TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli
Daerah
hambat (benin g)
Gambar 7.15. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 15% terhadap bakteri Escherichia coli
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.16. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 30% terhadap bakteri Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.17. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 45% terhadap bakteri Escherichia coli
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.18. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 60% terhadap bakteri Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.19. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 75% terhadap bakteri Escherichia coli
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.20. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang konsentrasi 90% terhadap bakteri Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Daerah hambat (bening)
Gambar 7.21. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang kontrol positif (K+) terhadap bakteri Escherichia coli
Gambar 7.22. Aktivitas antibakteri ekstrak bawang lanang kontrol negatif (K-) terhadap bakteri Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Lampiran 6 DOKUMENTASI UJI KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) BAKTERIStaphylococcus aureus
Media bening tidak ditumbuhi bakteri
Gambar 7.23. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Staphylococcus aureus percobaan pertama
Media bening tidak ditumbuhi bakteri
Gambar 7.24. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Staphylococcus aureus percobaan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Lampiran 7 DOKUMENTASI UJI KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) BAKTERIEscherichia coli
Media bening tidak ditumbuhi bakteri
Gambar 7.25. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Escherichia coli percobaan pertama
Media bening tidak ditumbuhi bakteri
Gambar 7.26. Hasil Kadar Hambat Minimum (KHM) konsentrasi 14%, 13%, 12%, 11% dan 10% terhadap bakteri Escherichia coli percobaan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Lampiran 8 DOKUMENTASI PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureusDAN BAKTERI Escherichia coli TANPA TAMBAHAN EKSTRAK UNTUK MENGUJI KEAKURATAN DATA PADA KHM
Pertumbuh an bakteri pada masingmasing media
Gambar 7.27. Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli pada pengenceran 10-5tanpa tambahan ekstrak bawang lanang untuk menguji keakuratan hasil pada Kadar Hambat Minimum (KHM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Lampiran 9 DOKUMENTASI UJI KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) BAKTERI Staphylococcus aureus
Koloni bakteri tunggal (belum mampu membunuh bakteri)
Gambar 7.28. Hasil Kadar Bunuh Minimum (KBM) konsentrasi 10% terhadap bakteri Staphylococcus aureus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Lampiran 10 DOKUMENTASI UJI KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) BAKTERI Escherichia coli
Koloni bakteri tunggal (belum mampu membunuh bakteri)
Gambar 7.29. Hasil Kadar Bunuh Minimum (KBM) konsentrasi 10% terhadap bakteri Escherichia coli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Lampiran 11 DIAMETER DAERAH HAMBAT AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Tabel 7.3. Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri dari Bawang Lanang terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus Konsentrasi Panjang (mm)
Pendek (mm)
R (mm)
D (mm)
15%
34.27
12.56
23.42
46.83
30%
31.23
6.48
18.86
37.71
45%
31.24
9.92
20.58
41.15
60%
32.25
14.23
23.24
46.48
75%
34.63
15.30
24.97
49.93
90%
35.56
15.23
25.39
50.78
K+
31.15
15.00
23.07
46.14
K-
0
0
0
0
Keterangan: R = jari- jari daerah/ zona hambat D = diameter daerah/ zona hambat mm = milimeter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Tabel 7.4. Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri dari Bawang Lanang terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli
Escherichia coli Konsentrasi Panjang (mm)
Pendek (mm)
R (mm)
D (mm)
15%
9.07
0.05
4.56
9.11
30%
4.54
0.12
2.33
4.65
45%
18.41
0.55
9.48
18.96
60%
19.03
0.57
9.80
19.59
75%
27.82
2.65
15.23
30.46
90%
31.67
6.58
19.12
38.24
K+
32.03
15.25
23.64
47.27
K-
0
0
0
0
Keterangan: R = jari- jari daerah/ zona hambat D = diameter daerah/ zona hambat mm = milimeter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Lampiran 12 OUTPUT DATA UJI STATISTIK AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN PERHITUNGAN SPSS VERSI 16
Tabel 7.5. Hasil Uji Normalitas terhadap Bakteri Staphylococcus aureus One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Daya_Hambat
Perlakuan
18
18
Mean
22.7417
3.50
Std. Deviation
3.01577
1.757
Absolute
.203
.137
Positive
.126
.137
Negative
-.203
-.137
Kolmogorov-Smirnov Z
.862
.580
Asymp. Sig. (2-tailed)
.447
.890
N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Tabel 7.6. Hasil Uji Homogenitas terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Test of Homogeneity of Variances Daya_Hambat Levene Statistic
df1
df2
Sig.
3.739
5
12
.028
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Tabel 7.7. Hasil Uji One Way Annova terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ANOVA Daya_Hambat Sum of Squares df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
97.334
5
19.467
4.078
.021
Within Groups
57.279
12
4.773
Total
154.612
17
Tabel 7.8. Hasil Uji Kruskal-Wallis terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Ranks
Daya_Hambat
Perlakuan
N
Mean Rank
Konsentrasi 15%
3
9.33
Konsentrasi 30%
3
4.33
Konsentrasi 45%
3
4.00
Konsentrasi 60%
3
9.33
Konsentrasi 75%
3
14.00
Konsentrasi 90%
3
16.00
Total
18
a,b
Test Statistics
Daya_Hambat Chi-Square
12.579
df
5
Asymp. Sig.
.028
a. Kruskal Wallis Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
a,b
Test Statistics
Daya_Hambat Chi-Square
12.579
df
5
Asymp. Sig.
.028
a. Kruskal Wallis Test b.
Grouping
Variable:
Perlakuan
Tabel 7.9. Hasil Uji Post Hoc BNT/ LSD terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Multiple Comparisons Dependent Variable:Daya_Hambat 95% Confidence Interval
Mean
LSD
(I) Perlakuan
(J) Perlakuan
Konsentrasi 15%
Konsentrasi 30% 4.56000
Konsentrasi 30%
Difference (I-J) Std. Error
Sig.
Lower Bound Upper Bound
1.78386
.025
.6733
8.4467
Konsentrasi 45% 2.83833
1.78386
.138
-1.0484
6.7250
Konsentrasi 60% .17500
1.78386
.923
-3.7117
4.0617
Konsentrasi 75% -1.54833
1.78386
.402
-5.4350
2.3384
Konsentrasi 90% -1.97500
1.78386
.290
-5.8617
1.9117
1.78386
.025
-8.4467
-.6733
1.78386
.354
-5.6084
2.1650
*
Konsentrasi 15% -4.56000
*
Konsentrasi 45% -1.72167
Konsentrasi 45%
Konsentrasi 60% -4.38500
*
1.78386
.030
-8.2717
-.4983
Konsentrasi 75% -6.10833
*
1.78386
.005
-9.9950
-2.2216
Konsentrasi 90% -6.53500
*
1.78386
.003
-10.4217
-2.6483
Konsentrasi 15% -2.83833
1.78386
.138
-6.7250
1.0484
Konsentrasi 30% 1.72167
1.78386
.354
-2.1650
5.6084
Konsentrasi 60% -2.66333
1.78386
.161
-6.5500
1.2234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Konsentrasi 60%
Konsentrasi 75% -4.38667
*
1.78386
.030
-8.2734
-.5000
Konsentrasi 90% -4.81333
*
1.78386
.019
-8.7000
-.9266
1.78386
.923
-4.0617
3.7117
1.78386
.030
.4983
8.2717
Konsentrasi 45% 2.66333
1.78386
.161
-1.2234
6.5500
Konsentrasi 75% -1.72333
1.78386
.353
-5.6100
2.1634
Konsentrasi 90% -2.15000
1.78386
.251
-6.0367
1.7367
Konsentrasi 15% 1.54833
1.78386
.402
-2.3384
5.4350
Konsentrasi 15% -.17500 Konsentrasi 30% 4.38500
Konsentrasi 75%
Konsentrasi 90%
*
Konsentrasi 30% 6.10833
*
1.78386
.005
2.2216
9.9950
Konsentrasi 45% 4.38667
*
1.78386
.030
.5000
8.2734
Konsentrasi 60% 1.72333
1.78386
.353
-2.1634
5.6100
Konsentrasi 90% -.42667
1.78386
.815
-4.3134
3.4600
Konsentrasi 15% 1.97500
1.78386
.290
-1.9117
5.8617
Konsentrasi 30% 6.53500
*
1.78386
.003
2.6483
10.4217
Konsentrasi 45% 4.81333
*
1.78386
.019
.9266
8.7000
Konsentrasi 60% 2.15000
1.78386
.251
-1.7367
6.0367
Konsentrasi 75% .42667
1.78386
.815
-3.4600
4.3134
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 13 OUTPUT DATA UJI STATISTIK AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN PERHITUNGAN SPSS VERSI 16
Tabel 7.10. Hasil Uji Normalitas terhadap Bakteri Escherichia coli One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Daya_Hambat N
Perlakuan
18
18
Mean
10.0872
3.50
Std. Deviation
7.08360
1.757
Absolute
.114
.137
Positive
.114
.137
Negative
-.090
-.137
Kolmogorov-Smirnov Z
.484
.580
Asymp. Sig. (2-tailed)
.973
.890
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Tabel 7.11. Hasil Uji Homogenitas terhadap Bakteri Escherichia coli Test of Homogeneity of Variances Daya_Hambat Levene Statistic 4.367
df1
df2 5
Sig. 12
.017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Tabel 7.12. Hasil Uji One Way Annova terhadap Bakteri Escherichia coli ANOVA Daya_Hambat Sum of Squares
df
Mean Square
F
Between Groups
598.133
5
119.627
Within Groups
254.882
12
21.240
Total
853.016
17
Sig.
5.632
.007
Tabel 7.13. Hasil Uji Kruskal-Wallis terhadap Bakteri Escherichia coli Ranks Perlakuan Daya_Hambat
N
Mean Rank
Konsentrasi 15%
3
4.67
Konsentrasi 30%
3
3.67
Konsentrasi 45%
3
9.33
Konsentrasi 60%
3
10.00
Konsentrasi 75%
3
14.00
Konsentrasi 90%
3
15.33
Total
18
a,b
Test Statistics
Daya_Hambat Chi-Square
11.796
df Asymp. Sig.
5 .038
a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: Perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Tabel 7.14. Hasil Uji Post Hoc BNT/ LSD terhadap Bakteri Escherichia coli Multiple Comparisons Daya_Hambat LSD 95% Confidence Interval
Mean Difference (I) Perlakuan
(J) Perlakuan
Konsentrasi 15%
Konsentrasi 30%
2.23167
3.76299
.564
-5.9672
10.4305
Konsentrasi 45%
-4.92333
3.76299
.215
-13.1222
3.2755
Konsentrasi 60%
-5.24167
3.76299
.189
-13.4405
2.9572
Konsentrasi 75%
-10.67500
*
3.76299
.015
-18.8739
-2.4761
Konsentrasi 90%
-14.56500
*
3.76299
.002
-22.7639
-6.3661
Konsentrasi 15%
-2.23167
3.76299
.564
-10.4305
5.9672
Konsentrasi 45%
-7.15500
3.76299
.082
-15.3539
1.0439
Konsentrasi 60%
-7.47333
3.76299
.070
-15.6722
.7255
Konsentrasi 75%
-12.90667
*
3.76299
.005
-21.1055
-4.7078
Konsentrasi 90%
-16.79667
*
3.76299
.001
-24.9955
-8.5978
Konsentrasi 15%
4.92333
3.76299
.215
-3.2755
13.1222
Konsentrasi 30%
7.15500
3.76299
.082
-1.0439
15.3539
Konsentrasi 60%
-.31833
3.76299
.934
-8.5172
7.8805
Konsentrasi 75%
-5.75167
3.76299
.152
-13.9505
2.4472
Konsentrasi 90%
-9.64167
*
3.76299
.025
-17.8405
-1.4428
Konsentrasi 15%
5.24167
3.76299
.189
-2.9572
13.4405
Konsentrasi 30%
7.47333
3.76299
.070
-.7255
15.6722
Konsentrasi 45%
.31833
3.76299
.934
-7.8805
8.5172
Konsentrasi 75%
-5.43333
3.76299
.174
-13.6322
2.7655
Konsentrasi 90%
-9.32333
*
3.76299
.029
-17.5222
-1.1245
Konsentrasi 15%
10.67500
*
3.76299
.015
2.4761
18.8739
Konsentrasi 30%
12.90667
*
3.76299
.005
4.7078
21.1055
Konsentrasi 30%
Konsentrasi 45%
Konsentrasi 60%
Konsentrasi 75%
(I-J)
Std. Error
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Konsentrasi 90%
Konsentrasi 45%
5.75167
3.76299
.152
-2.4472
13.9505
Konsentrasi 60%
5.43333
3.76299
.174
-2.7655
13.6322
Konsentrasi 90%
-3.89000
3.76299
.322
-12.0889
4.3089
Konsentrasi 15%
14.56500
*
3.76299
.002
6.3661
22.7639
Konsentrasi 30%
16.79667
*
3.76299
.001
8.5978
24.9955
Konsentrasi 45%
9.64167
*
3.76299
.025
1.4428
17.8405
Konsentrasi 60%
9.32333
*
3.76299
.029
1.1245
17.5222
Konsentrasi 75%
3.89000
3.76299
.322
-4.3089
12.0889
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Lampiran 14. PERANGKAT PEMBELAJARAN
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas
:X
KI 1
KI 2
: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
: 2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atasberbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3
: 3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4
: 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
Materi Pembelajaran
Pengertian Archaebacteria, Eubacteria dan bakteri Ciri- ciri dan bentuk bakteri Bakteri Gram positif dan Gram negatif Peranan bakteri dalam kehidupan manusia Pembiakan bakteri Pengaruh antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri
Kegiatan Pembelajaran
Mengamati - Mengamati berbagai gambar bakteri yang memiliki bentuk morfologi sel yang berbeda-beda serta koloni bakteri - Mengamati perbedaan antara bakteri gram positif dan negatif - Mengamati pembiakan bakteri dalam cawan petri
Penilaian
Observasi - Sikap saat proses pembelajaran - Keterampilan saat eksperimen/ praktikum
Alokasi Waktu 12 JP
Media, Alat dan Bahan -
-
Portofolio - Laporan tertulis -
Menanya - Apakah perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria? - Mengapa bakteri dapat tergolong dalam bakteri gram positif dan negatif? - Apa peran bakteri dalam kehidupan sehari-hari?
Tes tertulis - Ulangan harian -
Gambar bakteri LKS ciri dan struktur bakteri LKS perbedaan bakteri gram positif dan negatif LKS panduan praktikum Alat dan bahan praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cintadamai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan archaebacteria dan eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara
Mengumpulkan Data (Eksperimen/ Eksplorasi) - Mendiskusikan tentang struktur, ciri-ciri dan reproduksi bakteri - Mendiskusikan secara berkelompok perbedaan antara bakteri gram positif dan negatif - Melakukan percobaan pengaruh antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri - Melakukan studi pustaka tentang peranan bakteri dalam kehidupan - Mendiskusikan tentang faktor pendukung pembiakan bakteri Mengasosiasikan - Menyimpulkan perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria dari berbagai sumber/ referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
teliti dan sistematis
-
4.4 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.
Mendiskusikan hasil pengamatan pengaruh antibakteri Peranan bakteri dalam kehidupan
Mengkomunikasikan - Presentasi tentang struktur dan ciri bakteri - Presentasi tentang perbedaan bakteri gram positif dan gram negatif - Melaporkan hasil pengamatan secara tertulis menggunakan format laporan sesuai kaidah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X/ 1
Alokasi Waktu
: 12 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atasberbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi No
Kompetensi Dasar
Indikator 1.1.1
menghargai ciptaan Tuhan
1.1 Mengagumi keteraturan
berupa bakteri yang
dan kompleksitas ciptaan
termasuk makhluk hidup
Tuhan tentang 1
keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
Menunjukkan sikap
1.1.2
Menunjukkan sikap kagum dan syukur akan manfaat bakteri dalam kehidupan sehari-hari
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,
2.1.1 Menunjukkan sikap teliti
tekun, jujur sesuai data dan
dalam melakukan/
fakta, disiplin, tanggung
mengerjakan eksperimen di
jawab,dan peduli dalam
dalam laboratorium
observasi dan eksperimen, 2
berani dan santun dalam
2.1.2 Menunjukkan sikap tekun
mengajukan pertanyaan
dalam mengamati
dan berargumentasi, peduli
pertumbuhan bakteri dari
lingkungan, gotong
awal percobaan hingga akhir
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
2.1.3 Menunjukkan sikap jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
ilmiah dan kritis, responsif
dalam menyajikan data hasil
dan proaktif dalam dalam
percobaan
setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.4.1 Menjelaskan pengertian Archaebacteria, Eubacteria dan bakteri
3.4.2 Menganalisis peran bakteri yang menguntungkan dan 3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan 3
archaebacteria dan eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
merugikan dalam kehidupan manusia
3.4.3 Mengidentifikasi perbedaan bakteri Gram positif dan Gram negatif
3.4.4 Mengidentifikasi peran antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri
3.4.5 Menjelaskan faktor pendukung dalam proses pembiakan bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
4.4.1 Mempresentasikan data tentang ciri-ciri dan bentuk
4.4 Menyajikan data tentang ciri-
bakteri
ciri dan peran Archaebacteria 4
dan Eubacteria dalam
4.4.2 Menyajikan data dalam
kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.
bentuk laporan tertulis tentang pengaruh antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri
C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Melalui hasil kegiatan pengamatan berupa tumbuhnya bakteri siswa dapat menghargai ciptaan Tuhan bahwa bakteri adalah makhluk hidup yang dapat berkembang
1.1.2.1 Melalui kegiatan refleksi siswa mampu menunjukkan rasa kagum dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa akan peran bakteri dalam kehidupan sehari-hari
2.1.1.1 Selama kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan sikap teliti dalam
mengerjakan/
melakukan
kegiatan
eksperimen
dalam
laboratorium
2.1.2.1 Selama melakukan kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan sikap tekun dalam mengamati pertumbuhan bakteri dari awal hingga akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
2.1.3.1 Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan sikap jujur dalam menyajikan data hasil percobaan
3.4.1.1 Setelah mengkaji pustaka siswa mampu menjelaskan pengertian archaebacteria, eubacteria dan bakteri
3.4.2.1
Melalui kegiatan diskusi dengan panduan LKS siswa mampu menjelaskan ciri-ciri dan bentuk bakteri
3.4.2.2 Melalui tugas mandiri dengan mengkaji pustaka siswa mampu menganalisis peran bakteri yang tergolong bakteri menguntungkan dan bakteri yang merugikan dalam kehidupan sehari-hari
3.4.3.1 Melalui kegiatan diskusi dengan panduan LKS siswa mampu mengidentifikasi perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif
3.4.4.1 Melalui kegiatan praktikum siswa mampu mengidentifikasi peran antibiotik terhadap pertumbuhan bakteri
3.4.5.1 Melalui kegiatan studi pustaka siswa mampu menjelaskan faktorfaktor pendukung yang dapat menyebabkan suatu bakteri berkembang biak 4.4.1.1 Setelah melakukan kegiatan diskusi siswa mampu mempresentasi tentang ciri-ciri dan bentuk bakteri 4.4.2.1 Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa mampu membuat laporan tertulis tentang pengaruh antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
D. Materi Pembelajaran Materi pokok: Archaebacteria dan Eubacteria Sub bab materi: - Pengertian Archaebacteria, Eubacteria dan bakteri - Ciri- ciri dan bentuk bakteri - Bakteri Gram positif dan Gram negatif - Peranan bakteri dalam kehidupan manusia - Pembiakan bakteri - Pengaruh antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: Pembelajaran kontekstual dan saintifik
Metode
: Eksperimen, presentasi, diskusi dan tanya jawab, ceramah
F. Sumber Belajar -
Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X, Erlangga
-
Internet
G. Media Pembelajaran 1. Media -
LKS
-
Laptop
-
LCD
-
Papan
-
Penghapus
-
Gambar
-
Video
-
Spidol
-
Layar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
2. Alat dan bahan -
Media NA
-
Cawan petri
-
Batang bengkok
-
Tabung reaksi berisi suspensi bakteri
-
Bunsen
-
Alkohol
-
Kertas Cakram
-
Ekstrak antibakteri
-
Erlenmeyer
-
Pinset
H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (3 x 45 menit) Kegiatan (Waktu)
Fase
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
(20 menit)
belajar siswa
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Menyiapkan suasana belajar yang kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa 3. Mengecek kehadiran siswa
Melakukan apersepsi,
4. Guru menunjukkan beberapa
menyampaikan tujuan
gambar bakteri dengan bentuk
pembelajaran dan
yang beraneka ragam dan
memotivasi siswa
mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan gambar yang ditampilkan tersebut. Pertanyaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
-
Gambar apakah ini?
-
Apakah yang berbeda dari gambar tersebut?
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Guru memotivasi siswa agar selalu semangat belajar dan tidak mudah putus asa dalam menggapai cita-cita. Agar siswa lebih bersemangat, guru menampilkan kata-kata motivasi dan gambar yang mendukung agar siswa termotivasi 7. Guru membagi siswa dalam kelompok belajar 4-5 siswa dalam 1 kelompok Inti (100
Mengamati
menit)
8. Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok tentang “Struktur Sel Bakteri” 9. Guru menjelaskan tentang LKS yang dibagikan pada siswa
Menanya
10. Siswa secara berkelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertera pada LKS
Mengumpulkan informasi/ mencoba
11. Siswa mengkaji pustaka untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Menalar
12. Siswa mencocokkan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
yang didapat dari berbagai sumber dalam satu tim kelompok Mengkomunikasikan
13. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang struktur sel bakteri sesuai dengan porsinya masing-masing yang telah ditentukan oleh guru 14. Kelompok lain dapat mengajukan
Evaluasi
pertanyaan pada kelompok yang presentasi serta pula dapat memperbaiki serta memberi masukan
Penutup (15
Apresiasi
menit)
15. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kelompok yang presentasi, guru bersama siswa memberi tepuk tangan
Klarifikasi
16. Guru mengklarifikasi jawaban siswa yang keliru agar tidak ada konsep salah yang diterima oleh siswa
Merangkum
17. Guru mengajak siswa untuk merangkum hal-hal apa saja yang telah dipelajari
Merefleksikan
18. Guru mengajak siswa merefleksikan tentang pembelajaran yang baru saja dipelajari. Bisa dengan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
lisan menunjuk beberapa siswa Tindak Lanjut
19. Guru memberi tugas mandiri tentang peranan bakteri dalam kehidupan sehari-hari, bakteri yang merugikan dan menguntungkan. Tugas ini di kumpulkan minggu depan 20. Untuk
pertemuan
selanjutnya,
guru menyuruh siswa membaca tentang bakteri gram positif dan gram negatif.
Pertemuan II (3x45 menit) Kegiatan (Waktu)
Fase
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
(20 menit)
belajar siswa
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Menyiapkan suasana belajar yang kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa 3. Mengecek kehadiran siswa
Melakukan apersepsi,
4. Guru mengajukan beberapa
menyampaikan tujuan
pertanyaan pada siswa.
pembelajaran dan
Pertanyaan:
memotivasi siswa
-
Bagaimana dengan tugas yang Ibu berikan? Apakah ada yang ingin bertanya?
-
Sudahkan kalian membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
tentang bakteri gram positif dan gram negatif? -
Mengapa ada bakteri gram positif dan gram negatif?ada yang bisa jelaskan?
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 6. Guru memotivasi siswa agar selalu semangat belajar dan tidak mudah putus asa dalam menggapai cita-cita. Agar siswa lebih bersemangat, guru menampilkan kata-kata motivasi dan gambar yang mendukung agar siswa termotivasi 7. Guru membagi siswa dalam kelompok belajar 4-5 siswa dalam 1 kelompok Inti (100 menit)
Mengamati
8. Guru menampilkan 2 gambar yang berbeda yaitu bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli lalu mengajukan pertanyaan pada siswa: -
Apa yang berbeda dari kedua bakteri ini?
-
Mengapa ada bakteri yang berwarna ungu dan satunya lagi berwarna merah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
-
Siapa yang dapat menjelaskan?
9. Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok tentang “Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif” 10. Guru menjelaskan tentang LKS yang dibagikan pada siswa Menanya
11. Siswa secara berkelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertera pada LKS
Mengumpulkan informasi/ mencoba
12. Siswa mengkaji pustaka untuk menyelesaikan LKS yang diberikan
Menalar
13. Siswa menganalisis jawaban yang didapat dari berbagai sumber terkait dengan ciri-ciri bakteri yang ada dan hubungannya dengan warna yang berbeda pada masing-masing bakteri saat pengecatan gram
Mengkomunikasikan
14. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Evaluasi
15. Kelompok lain dapat mengajukan pertanyaan pada kelompok yang presentasi dan pada guru apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
masih ada hal yang belum dimengerti 16. Kelompok lain juga dapat memperbaiki serta memberi masukan pada kelompok yang presentasi Penutup (15
Apresiasi
menit)
17. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kelompok yang presentasi, guru bersama siswa memberi tepuk tangan
Klarifikasi
18. Guru mengklarifikasi jawaban siswa yang keliru agar tidak ada konsep salah yang diterima oleh siswa
Merangkum
19. Guru mengajak siswa untuk merangkum hal-hal apa saja yang telah dipelajari
Merefleksikan
20. Guru mengajak siswa merefleksikan tentang pembelajaran yang baru saja dipelajari. Bisa dengan secara lisan menunjuk beberapa siswa
Tindak Lanjut
21. Untuk pertemuan selanjutnya, guru menyuruh siswa secara berkelompok membawa tanamantanaman yang mengandung zat antibakteri seperti bawang putih, bawang merah, tanaman meniran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
tanaman binahong untuk praktikum pengaruh antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri 22. Guru memberi tugas secara berkelompok untuk menulis faktor-faktor yang mendukung dalam proses pembiakan bakteri dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya sebelum praktikum
Pertemuan III (3x45 menit) Kegiatan (Waktu)
Fase
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
(20 menit)
belajar siswa
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Menyiapkan suasana belajar yang kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa 3. Mengecek kehadiran siswa
Melakukan apersepsi,
4. Guru mengajukan beberapa
menyampaikan tujuan
pertanyaan pada siswa.
pembelajaran dan
Pertanyaan:
memotivasi siswa
-
Bagaimana dengan tugas yang Ibu berikan?
-
Faktor-faktor pendukung apa saja dalam proses pembiakan bakteri? (guru menunjuk beberapa siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
5. Guru menampilkan beberapa gambar pembiakan bakteri dalam cawan petri 6. Guru menampilkan gambar pembiakan bakteri namun sedikit berbeda karena ada zona hambat/ zona bening pada cawan petri, lalu guru mengajukan pertanyaan: -
Apa maksud zona bening pada cawan petri tersebut?
-
Apa kaitannya dengan tanaman-tanaman yang kalian bawa pada saat ini?
7. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 8. Guru memotivasi siswa agar selalu semangat belajar dan tidak mudah putus asa dalam menggapai cita-cita. Agar siswa lebih bersemangat, guru menampilkan kata-kata motivasi dan gambar yang mendukung agar siswa termotivasi 9. Guru membagi siswa dalam kelompok belajar 4-5 siswa dalam 1 kelompok Inti (100 menit)
Mengamati
10. Guru membagikan LKS panduan praktikum tentang “Pengaruh Zat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Antibakteri terhadap Pertumbuhan Bakteri” 11. Guru menjelaskan prosedur kerja pada siswa Menanya
12. Guru membuat pertanyaanpertanyaan dalam LKS yang sesuai dengan prosedur kerja dan hasil yang diperoleh siswa
Mengumpulkan informasi/ mencoba
13. Siswa secara berkelompok dan aseptis bekerja dalam laboratorium sesuai dengan prosedur kerja yang tertera dalam LKS
Menalar
14. Siswa menjawab beberapa pertanyaan dalam LKS berdasarkan dari hasil praktikumnya
Mengkomunikasikan
15. Masing-masing kelompok menyajikan hasil praktikum dalam bentuk laporan tertulis
Evaluasi
16. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan yang belum dimengerti dari pertemuan I, II hingga pertemuan ke III dalam menghadapi ulangan harian
Penutup (15
Apresiasi
17. Sebagai bentuk apresiasi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
menit)
setiap kelompok yang telah praktikum dengan baik dan teliti, guru mengajak siswa saling bertepuk tangan Klarifikasi
18. Guru mengklarifikasi jawaban siswa yang keliru agar tidak ada konsep salah yang diterima oleh siswa
Merangkum
19. Guru mengajak siswa untuk merangkum materi –materi yang telah dipelajari dari awal pertemuan hingga hari ini
Merefleksikan
20. Guru mengajak siswa merefleksikan tentang pembelajaran yang baru saja dipelajari. Bisa dengan secara lisan menunjuk beberapa siswa
Tindak Lanjut
21. Guru memberi tugas pada masing kelompok melihat hasil praktikum setelah 24 jam lalu laporan ditulis dan dikumpulkan saat pertemuan selanjutnya 22. Guru mengingatkan siswa bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan harian terkait dengan materi bakteri yang telah dipelajari selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Pertemuan ke- IV (3 x 45 menit) Kegiatan (Waktu)
Fase
Pendahuluan
Menyiapkan kondisi
(30 menit)
belajar siswa
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Menyiapkan suasana belajar yang kondusif 2. Membuka kegiatan awal dengan berdoa 3. Mengecek kehadiran siswa
Melakukan apersepsi,
4. Guru mengajukan beberapa
menyampaikan tujuan
pertanyaan pada siswa.
pembelajaran dan
Pertanyaan:
memotivasi siswa
-
Apakah semua sudah siap untuk ulangan hari ini?
-
Apakah masih ada yang perlu ditanyakan?
5. Baik kalau begitu, ibu berikan kalian waktu 30 menit untuk belajar 6. Guru memantau siswa untuk belajar 7. Guru memotivasi siswa agar selalu semangat belajar dan tidak mudah putus asa dalam menggapai cita-cita. Agar siswa lebih bersemangat, guru menampilkan kata-kata motivasi dan gambar yang mendukung agar siswa termotivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Inti (90 menit) Mengamati
8. Guru menampilkan beberapa gambar bakteri agar siswa mengingat lagi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya 9. Guru membagi kertas soal ulangan dan memberi siswa waktu 60 menit untuk mengerjakan soal ulangan
Menanya
10. Siswa menjawab pertanyaan dalam soal ulangan
Menalar
11. Siswa berpikir secara kritis soalsoal uraian yang diberikan dan setelah selesai, jawaban bisa langsung dikumpulkan
Mengkomunikasikan
12. Guru membahas soal ulangan serta membahas soal ulangan tersebut
Evaluasi
13. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan soal ulangan yang telah berlangsung
Penutup (15 menit)
Apresiasi
14. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras siswa dalam ulangan ini yang telah menjawab baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
guru mengajak siswa bertepuk tangan Tindak Lanjut
15. Guru memberi tugas pada siswa untuk pertemuan selanjutnya silahkan membuat tabel perbedaan antara protista mirip hewan, protista mirip tumbuhan, dan protista mirip jamur karena minggu depan kita akan masuk bab baru yaitu tentang Protista
I. Penilaian Kompetensi dan Teknik Penilaian Kognitif
: Tes tulis (Pilihan ganda dan uraian)
Afektif
: Lembar observasi
Psikomotorik : Kinerja dan Portofolio
Bentuk Instrumen Tes tulis
: Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban dan pedoman skoring.
Observasi
: Pedoman observasi, rubrik penilaian, kriteria penilaian dan lembar penilaian siswa
Kinerja dan Portofolio: Pedoman observasi, rubrik penilaian dan lembar penilaian siswa Yogyakarta, Februari 2016 Peneliti
Periskila Dina Kali Kulla 121434027
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
LEMBAR KERJA SISWA 1 Struktur dan Bentuk Sel Bakteri Nama kelompok: 1.................................................. 2.................................................. 3.................................................. 4..................................................
A. Tujuan Melalui diskusi kelompok dengan pengamatan gambar serta mengkaji pustaka, siswa mampu:
Menyebutkan bagian-bagian pada sel bakteri
Menjelaskan masing-masing fungsi dari bagian sel bakteri tersebut
Menyebutkan macam-macam bentuk bakteri
B. Alat dan Bahan 1. Pena 2. Buku 3. Gambar
C. Pertanyaan 1. Struktur Sel Bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
B A C D
E F
Lengkapi keterangan pada gambar di bawah ini! Kode A B C D E F
Keterangan
Fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
2. Bentuk Bakteri Lengkapi keterangan pada gambar di bawah ini! Gambar
Keterangan A._____________
Macam-macam bentuk bakteri
B. _____________ A
C. _____________ B
C
D. _____________ E. _____________
D E
F. _____________ G. _____________
F
H. _____________ H G
I
I. _____________
D. Kesimpulan ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………......................................................................... ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
LEMBAR KERJA SISWA II Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Nama kelompok: 1.................................................. 2.................................................. 3.................................................. 4..................................................
A. Tujuan Melalui diskusi kelompok dengan pengamatan gambar serta mengkaji pustaka, siswa mampu:
Menyebutkan bagian-bagian yang menyusun bakteri gram positif dan gram negatif
Menjelaskan perbedaan antara bakteri gram positif dan gram negatif
Menyebutkan macam-macam bakteri yang termasuk bakteri gram positif dan gram negatif
B. Alat dan Bahan 1. Pena 2. Buku 3. Gambar
C. Pertanyaan Gambarkanlah struktur dinding sel bakteri gram positif dan gram negatif beserta keterangannya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Bakteri gram _____________
Keterangan:
Bakteri gram _____________
Keterangan:
1. Jelaskan 2 perbedaan antara bakteri gram positif dan gram negatif! Jawaban: ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................
2. Sebutkan masing-masing 3 bakteri yang termasuk dalam golongan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif? Jawaban:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................
D. Kesimpulan ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………......................................................................... ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
KISI-KISI SOAL ULANGAN
NO
1.
Jenjang Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ semester
: X/ 1
Jumlah Soal
: 10 soal Pilihan Ganda dan 5 soal uraian
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk Archaebacteria menggolongkan dan eubacteria archaebacteria dan eubacteria berdasarkan ciri-ciri
INDIKATOR
Menjelaskan perbedaan dari archaebacteria dan eubacteria Mengetahui ciri-ciri bakteri
C1
C2
√
C3
C4
C5
C6
NO SOAL
KUNCI JAWABAN
BENTUK SOAL
1
Terlampir
Uraian
√
1
B
Pilgan
√
10
E
Pilgan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
Memahami bagian-bagian yang menyusun bakteri serta fungsinya Menjelaskan perbedaan dari bakteri gram positif dan gram negatif Menganalisis ciri bakteri yang termasuk bakteri gram positif dan gram negatif Menganalisis berbagai macam bentuk bakteri
√
2
E
Pilgan
√
4
D
Pilgan
√
9
A
Pilgan
2
Terlampir
Uraian
√
7
A
Pilgan
√
6
C
Pilgan
√
3
D
Pilgan
√
5
C
Pilgan
√
8
B
Pilgan
4
Terlampir
Uraian
3
Terlampir
Uraian
√
√
Menggambar sruktur sel bakteri Menganalisis peranan zat antibakteri dalam
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
menghambat pertumbuhan bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
SOAL ULANGAN I.
Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar.
1. Ciri-ciri bakteri yang benar adalah .... A. organisme eukariot B. organisme prokariot C. tidak memiliki dinding sel D. memiliki membran inti E. organisme multiseluler
2. Perhatikan gambar struktur sel bakteri berikut. Nukleoid ditunjukkan oleh huruf ....
A. 5 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1
3. Bakteri Escherichia coli bermanfaat bagi manusia karena dapat ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
A. membunuh serangga B. menghasilkan gas metana C. menguraikan sampah D. menghasilkan vitamin K E. mampu mengikat nitrogen bebas
4. Organel sel bakteri yang berfungsi untuk menghasilkan energi adalah .... A. pilus B. vakuola C. mesosom D. ribosom E. klorosom
5. Perhatikan gambar bentuk agregat (kumpulan) bakteri berikut ini.
3
2
1
4
5
Stafilokokus ditunjuk oleh nomor .... A. 1 B. 2
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
C. 3 D. 4 E. 5 dan 6
6. Perhatikan beberapa spesies bakteri berikut. 1. Treponema pallidum 2. Streptococcus pyogenes 3. Neisseria gonorrhoeae 4. Vibrio cholerae 5. Clostridium tetani 6. Salmonella typhi Bakteri penyebab penyakit menular seksual yaitu .... A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 1 dan 3 D. 5 dan 6 E. 1 dan 4
7. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri bakteri gram negatif adalah .... A. dinding sel menyerap warna violet B. dinding sel menyerap warna merah C. lapisan peptidoglikan tipis D. peptidoglikan terletak pada ruang periplasmik E. merupakan bakteri patogen yang memiliki senyawa liposakarida yang bersifat toksik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
8. Perhatikan gambar bakteri berikut ini.
1 2
3 4
5
Bakteri peritrik dintunjuk oleh nomor .... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
9. ........................... berfungsi dalam sintesis protein. A. ribosom B. mesosom C. lisosom D. kromosom E. klorosom
10. Bakteri bereproduksi secara aseksual dengan cara ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
A. konjugasi B. transduksi C. meiosis D. mitosis E. amitosis
II.
Uraian Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.
1. Jelaskan perbedaan dari Archaebacteria, dan Eubacteria! 2. Jelaskan 3 perbedaan dari bakteri Gram positif dan Gram negatif, beserta contohnya masing-masing. 3. Berdasarkan pada hasil pengamatanmu, apakah zat antibakteri memberi pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri?
4. Gambarkan struktur sel bakteri lengkap dengan keterangan bagianbagiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
KUNCI JAWABAN I.
Pilihan Ganda 1. A 2. E 3. D 4. C 5. C 6. C 7. A 8. E 9. A 10. E
II.
Uraian 1. Perbedaan dari Archaebacteria dan Eubacteria ialah: a. Archaebacteria: - dinding sel tidak mengandung peptidoglikan -hidup di lingkungan yang ekstrem -memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik b. Eubacteria -dinding sel mengandung peptidoglikan - dapat hidup diberbagai kondisi lingkungan (kosmopolit) - meliputi sebagian besar organisme prokariotik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
2. Perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif ialah: a. Bakteri Gram positif -
Bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet
-
Lapisan peptidoglikan yang tebal
-
Contoh bakteri, yaitu Actinomyces, Lactobacillus, Propionibacterium, Eubacterium,
Bifidobacterium,
Arachnia,
Clostridium,
Peptostreptococcus, dan Staphylococcus.
b. Bakteri Gram negatif -
Bakteri yang dinding selnya menyerap warna merah
-
Lapisan peptidoglikan yang tipis
-
Contoh bakteri, yaitu Azotobacter, Rhizobium leguminosarum, Neisseria
gonorrhoeae,
Haemophilus
influenzae, Pseudomonas
aeruginosa, Salmonella typhi dan Helicobacter pylori.
3. Berdasarkan pada hasil pengamatan, apabila dalam ekstrak mengandung zat antibakteri, tentunya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri. Ekstrak akan menunjukkan aktivitas antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat terlihat dari zona bening yang terbentuk di sekitar kertas cakram.
4. Gambaran struktur sel bakteri serta keterangan pada bagian-bagia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PENILAIAN AFEKTIF
Pengamatan Perilaku/ Sikap Ilmiah No.
Aspek yang dinilai
1.
Rasa ingin tahu (curiosity)
2.
Ketelitian dalam melakukan kerja
1
2
3
Keterangan
individu 3.
Ketelitian dan kehati-hatian dalam kerja kelompok
4.
Ketekunan dan tanggung jawab dalam bekerja secara individu maupun kelompok
5.
Ketrampilan saat berkomunikasi dalam diskusi kelompok
Rubrik Penilaian Perilaku No
Aspek yang dinilai
1.
Menunjukkan
rasa
ingin tahu
Rubrik 1. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif 2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias, pasif 3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif
2.
Ketelitian
dalam
melakukan
kerja
individu
1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur, bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak tepat. 2. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-hati dalam bekerja, hasil tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
No
Aspek yang dinilai
Rubrik tepat. 3. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-hati dalam bekerja, hasil tepat.
3.
Ketelitian
dan
1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa
kehati-hatian dalam
secara bersama dengan teman
kerja kelompok
sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat. 2. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tidak tepat. 3. Melakukan kerja dengan hati-hati secara bersama dengan teman sekelompok, dengan hasil yang tepat.
4.
Ketekunan
dan
tanggung
jawab
dalam
bekerja
secara
individu
maupun kelompok
1. Tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil 2. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil terbaik 3. Tekun dalam menjalankan tugas, mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu
5.
Ketrampilan
saat
1. Tidak aktif bertanya, tidak
berkomunikasi
mengemukakan gagasan, menghargai
dalam
pendapat orang lain
kelompok
diskusi
2. Aktif bertanya, tidak mengemukakan gagasan, menghargai pendapat orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
No
Aspek yang dinilai
Rubrik lain 3. Aktif bertanya, aktif berpendapat, menghargai pendapat orang lain
Kriteria Penilaian Jumlah Skor
Nilai
13 – 15
95
10 – 12
90
7–9
85
4–6
80
1–3
75
Lembar Penilaian Perilaku/ sikap (Afektif) No.
Nama Siswa
1
Siswa A
2
Siswa B
3
......
4 5
Aspek yang dinilai 1
2
3
4
Jumlah 5
Skor
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK Lembar Pengamatan Observasi Presentasi
No.
Tingkat Kemampuan
Aspek yang Dinilai
1
1.
Keterampilan menjelaskan
2.
Kecakapan dalam menanggapi pertanyaan
3.
Berpikir kritis dalam menjawab
2
3
Jumlah
Rubrik Penilaian Presentasi No 1.
Aspek yang dinilai Keterampilan
Rubrik 1. Menjelaskan presentasi dengan
menjelaskan
materi yang tidak sesuai dan hanya sekedar membaca slide 2. Menjelaskan presentasi dengan materi yang sesuai namun kurang mengusai materi 3. Menjelaskan presentasi dengan baik berdasarkan materi yang didapatkan dengan secara aktif dan tanpa tergantung pada buku
2.
Kecakapan
dalam
menanggapi pertanyaan
1. Tidak menjawab pertanyaan dengan baik dan tegas serta tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
No
Aspek yang dinilai
Rubrik melibatkan diskusi kelompok 2. Menjawab pertanyaan dengan baik dan tegas namun secara individual tanpa melibatkan diskusi kelompok 3. Menjawab pertanyaan dengan baik, tegas, berdiskusi bersama teman kelompok dan berani mempertahankan jawaban
3.
Berpikir menjawab
kritis
dalam
1. Tidak berpikir kritis dalam menjawab sehingga jawaban yang disampaikan kurang menjawab pertanyaan dengan baik 2. Berpikir kritis dalam menjawab namun jawaban yang disampaikan kurang sesuai dengan teori dan hanya berdasarkan pemikiran sendiri 3. Berpikir kritis dalam menjawab sehingga jawaban yang disampaikan sangat baik sesuai dengan teori dan dapat diterima oleh penanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Lembar Penilaian Observasi Presentasi No.
Aspek yang dinilai
Nama Siswa
1
2
Jumlah 3
1 2 3 4 5
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Skor
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM Lembar pengamatan keterampilan saat praktikum
No.
Aspek yang dinilai
1.
Sterilisasi diri
2.
Membuka bungkus cawan petri
3.
Menyalakan bunsen
4.
Jumlah inokulum yang dituang sebanyak 0.1 ml pada cawan petri
5.
Sterilisasi batang bengkok
6.
Cara menyapukan bakteri di atas permukaan media NA
7.
Meletakkan
kertas
yang
telah
ekstrak
telah di
atas
cakram direndam
permukaan
media NA 8
Adanya daerah bening
1
2
3
4
5
Keterangan Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Rubrik Penilaian Praktikum
Aspek
Skor 1
1
Tidak membersihkan tangan dan meja
2 3 Membersihkan Membersihkan telapak tangan telapak dan / hanya meja punggung tangan
2
Tidak membuka bungkus cawan petri
Membuka bungkus secara tidak rapi
3
Tidak menyalakan bunsen
4.
Mengambil suspensi bakteri kurang/ lebih dari 0.1 ml namun tidak aspetis
Mengambil suspensi bakteri kurang/ lebih dari 0.1 ml namun kurang aspetis
Mengambil suspensi bakteri kurang/ lebih dari 0.1 ml dengan aseptis
5.
Batang bengkok tidak disterilkan
Batang bengkok hanya di siram alkohol
Batang bengkok hanya disiram alkohol dan dilewatkan diatas bunsen
Mengambil suspensi bakteri tepat 0.1 ml dengan aseptis namun saat dituang masig tersisa pada pipet Batang bengkok disimpan dalam larutan alkohol
6.
Bakteri tidak
Disapukan
Disapukan dua
Disapukan
Membuka bungkus cawan petri ketika telah mengambil inokulum
4 Membersihkan tangan dimulai dari siku hingga ujung jari
Membuka bungkus cawan petri diawal namun tidak aseptis
Menyalakan ketika akan sterilisasi alat
5 Membersihkan tangan dimulai dari siku hingga ujung jari Membersihkan meja praktikum Membuka bungkus cawan petri diawal
Menyalakan bunsen diawal saat akan memulai pratikum Mengambil tepat 0.1 ml dengan aseptis
Batang bengkok disimpan dalam larutan alkohol dan saat hendak digunakan dilewatkan sebentar diatas api Disapukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
disapukan
hanya satu kali kali namun satu berulang kali arah namun hanya satu arah
7
Tidak diletakkan kertas cakram
Diletakkan kertas cakram namun tidak aseptis
8.
Tidak ada daerah bening dan semua kontaminasi
Tidak ada daerah bening dan sedikit kontaminasi
Diletakkan kertas cakram, tidak aspetis namun pada bagian pinggir cawan petri Tidak ada daerah bening namun tidak kontaminasi
Diletakkan kertas cakram, aspetis namun pada bagian pinggir cawan petri Terdapat daerah being namun sedikit
berulang kali dengan segala arah agar merata Diletakkan kertas cakram, aspetis pada bagian tengah cawan petri Terdapat daerah bening dan tidak terdapat kontaminasi
Lembar Penilaian Observasi Praktikum No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai 1
2
3
4
5
Jumlah 6
7
1 2 3 4 5
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
8
Skor
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN A. Acara Praktikum (5) Judul
:
Waktu
:
Tanggal : Tempat : B. Tujuan Praktikum (5) C. Dasar Teori (10) D. Alat dan Bahan (10) E. Cara kerja (10) F. Hasil (20) G. Pembahasan (30) H. Kesimpulan (5) I. Daftar Pustaka (5)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑥 100 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
Rubrik Penilaian Laporan Aspek
Kriteria Penilaian Menulis secara lengkap identitas dalam acara praktikum yang mencakup judul, tempat, waktu dan tanggal praktikum Hanya menulis judul, tempat dan waktu
Acara praktikum
Hanya menulis judul dan tempat Hanya menulis judul Tidak menulis identitas Menulis tujuan secara lengkap dengan penulisan yang sesuai (tanpa tulisan siswa)
Tujuan praktikum
Menulis lengkap namun kurang sesuai Tidak menulis secara lengkap Tidak menulis tujuan
Dasar teori
Skor
5
4 3 2 1
5
4 3 0
Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul praktikum dan dari minimal 3 referensi buku
10
Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul praktikum dan dari 2 referensi buku
8
Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul praktikum dan dari 1referensi buku Dasar teori hanya sumber internet Dasar teori tidak sesuai dengan isi praktikum
6 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Aspek
Kriteria Penilaian Tidak menulis dasar teori Menulis alat dan bahan sesuai yang digunakan saat praktikum serta penulisan alat dan bahan dipisah Menulis alat dan bahan sesuai yang digunakan saat praktikum serta penulisan alat dan bahan tidak dipisah
Alat dan bahan
0
10
8
Menulis alat dan bahan tidak sesuai yang digunakan saat praktikum serta penulisan alat dan bahan dipisah
6
Menulis alat dan bahan tidak sesuai yang digunakan saat praktikum serta penulisan alat dan bahan tidak dipisah
4
Tidak menulis alat dan bahan Menulis cara kerja dengan menggunakan kalimat aktif dan membuat bagan alir Menulis cara kerja dengan menggunakan kalimat aktif dan tidak membuat bagan alir
Cara kerja
Skor
Menulis cara kerja dengan menggunakan kalimat pasif dan membuat bagan alir Menulis cara kerja dengan menggunakan kalimat pasif dan tidak membuat bagan alir
Menulis cara kerja tidak sesuai prosedur praktikum
0
10
8
6
4
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Aspek
Hasil
Kriteria Penilaian Tidak menulis cara kerja
0
Menulis hasil sesuai dengan pengamatan saat praktikum dan dibuat tabel hasil pengamatan
20
Menulis hasil sesuai dengan pengamatan saat praktikum tanpa tabel pengamatan hasil Menulis hasil tidak sesuai dengan pengamatan Tidak menulis hasil Membahas secara baik dan benar, disesuaikan antara hasil pengamatan dengan teori yang ada Membahas secara panjang namun kurang tepat dan kurang dikaitkan dengan teori yang ada
pembahasan
Skor
Membahas hanya berdasarkan hasil pengamatan tidak dikaitkan dengan teori yang sesuai Hanya membahas teori yang ada tanpa dikaitkan dengan hasil Tidak membahas Menyimpulkan hasil dengan tepat dan dibuat bentuk point
15
5 0 30
20
10
5 0 5
Kesimpulan Menyimpulkan secara baik namun dibuat susun paragraf
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Aspek
Kriteria Penilaian Kesimpulan tidak sesuai dengan hasil yang dibahas Tidak ada kesimpulan
Daftar pustaka
Skor 1 0
Referensi buku terkait minimal 3 dengan penulisan yang benar
5
Referensi buku hanya 2 dengan penulisan yang benar
4
Referensi buku hanya 1 dengan penulisan yang benar
3
Referensi hanya jurnal dan blog Referensi hanya blog/ jurnal Tidak ada daftar pustaka
2 1 0