PENGARUH SUPLEMENTASI UREA-MULTINUTRIEN TERHADAP PERTUMBUHAN KAMBING KACANG (The Effect of Urea-Multinutrient Supplementation on the Growth of Kacang Goat) U. Santoso, I. Badarina, dan Warnoto Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Bengkulu
ABSTRAK Percobaan bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi blok urea-multinutrien (UMB) terhadap pertumbuhan kambing kacang. Dua belas kambing kacang jantan berumur 56 minggu dibagi secara acak ke dalam 3 kelompok perlakuan, dan masing-masing menerima pakan berupa rumput setaria (P0), rumput setaria ditambah UMB formula 1 (P1), dan rumput setaria ditambah UMMB formula 2 (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi UMB meningkatkan (P<0,05) pertambahan bobot badan dibandingkan dengan tanpa suplementasi. Suplementasi UMB tidak mempengaruhi tingkat konsumsi rumput setaria. Suplementasi UMB formula 1 memberikan pertambahan bobot badan dan income over feed cost tertinggi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa suplementasi UMB meningkatkan pertambahan bobot badan kambing kacang. Kata kunci : multinutrien, bobot badan, kambing Kacang ABSTRACT The present experiment was conducted to evaluate the effect of urea-multinutrient block (UMB) supplementation on the growth of kacang goat. Twelve 56-weeks male kacang goats were distributed to three treatment groups of four kacang goats each. One group was fed setaria grass (P0), and other two groups were fed setaria grass plus UMB formula 1 (P1) and setaria grass plus UMB formula 2 (P2). Experimental results showed that UMB supplementation resulted in higher body weight gain (P<0.05) as compared to the control. Grass consumption was not affected by UMB supplementation. The supplementation of UMB block formula 1 resulted in the highest income over feed cost. In conclusion, UMB supplementation increased body weight gain of kacang goats. Keywords : multinutrient, body weight gain, Kacang goat
PENDAHULUAN Hijauan yang biasa digunakan untuk pakan ternak ruminansia kecil masih kurang akan ketersediaan nitrogen bukan protein, energi dan mineral bagi optimalisasi pertumbuhannya. Untuk itu diperlukan suplementasi pakan tambahan yang kaya akan zat gizi tersebut. Dari berbagai metode, suplementasi bahan bergizi rendah dengan urea,
molase dan mineral sangat penting untuk meningkatkan penggunaan jerami padi, rumput alam ataupun hijauan lainnya. Suplementasi urea ke dalam konsentrat tidak dapat menyediakan amoniak sepanjang hari, karena biasanya konsentrat diberikan sekali dalam sehari. Untuk mengatasi hal tersebut, penyediaan urea, molase dan mineral dilakukan dalam bentuk cair yang dapat dikonsumsi oleh ternak setiap saat. Beberapa peneliti menunjukkan bahwa terjadi
The Urea-Multinutrient Supplementation and the Growth of Kacang Goat (Santoso et al.)
157
peningkatan konsumsi dan kecernaan jerami ketika disuplementasi urea, molase dan mineral dalam bentuk cair (Daniel et al., 1986a,b; Pathak and Ranjhan, 1976). Namun dalam kondisi lapangan pemberian dalam bentuk cair dapat menimbulkan beberapa masalah antara lain toksisitas urea. Untuk mencegah hal tersebut, maka telah dikenalkan campuran tersebut dalam bentuk padatan di India (Kunju, 1986). Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) akhir-akhir ini telah mengintroduksi blok urea-molase multinutrien (UMMB) sebagai suplementasi pada sapi dan kambing. Namun karena molase yang sebagai bahan baku utama pembuatan UMMB hanya terbatas pada daerah-daerah tertentu saja, maka modifikasi UMMB sangat perlu yaitu dengan menggantinya dengan bahan baku lokal yang tersedia banyak. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi modifikasi UMMB yang disebut Sakura blok terhadap performans kambing kacang. Sakura blok mengandung terutama sagu, gula aren, kapur, urea dan ragi yang disingkat menjadi sakura. Penelitian ini bertujuan untuk menguji suplementasi 2 formula sakura blok terhadap penampilan produksi kambing kacang. MATERI DAN METODE Pada penelitian ini diuji dua formula Sakura Blok. Susunan Sakura Blok adalah seperti tertera pada Tabel 1. Cara pembuatan sakura block adalah : (1) mencampurkan bahan-bahan yang sedikit jumlahnya seperti pupuk TSP, garam dapur, ragi dan premiks dan mengaaduknya sampai homogen (bahan A); (2) mencairkan gula dengan air secukupnya dan
panaskan, dan kemudian masukkan sagu ke dalamnya sedikit demi sedikit sambil diaduk (bahan B); (3) memasukkan bahan A ke dalam bahan B sambil mengaduknya sampai homogen (bahan C); (4) pada tempat terpisah mencampurkan dedak, kapur, urea dan semen dan diaduk sampai homogen (bahan D); (5) mencampur dan mengaduk bahan C dan D sampai homogen; (6) setelah itu, campuran bahan tersebut di atas dicetak dan siap diberikan kepada ternak. Rancangan acak lengkap digunakan pada penelitian. Dua belas ekor kambing kacang umur 56 minggu dikelompokkan ke dalam tiga kelompok perlakuan dengan empat ekor kambing yang ditempatkan pada kandang individu sebagai ulangan. Satu kelompok kambing hanya diberi pakan rumput setaria (P0) sebagai kontrol, sementara dua kelompok lainnya diberi rumput setaria plus sakura block formula 1 (P1) dan setaria plus sakura block formula 2 (P2). Kambing diberi Sakura Block selama 1,5 bulan secara free choice. Hijauan segar diberikan sebanyak 10% dari berat badan, dan air diberikan ad libitum. Variabel yang diukur adalah berat badan dan konsumsi pakan. Data yang diperoleh dianalisis varians dan jika berbeda nyata akan diuji lanjut dengan uji nilai tengah Duncan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 memperlihatkan susunan formula sakura block. Berdasarkan harga bahan pakan di awal penelitian (Juli 1999), maka diperoleh biaya pembuatan sakura block untuk formula 1 adalah Rp 1500 dan untuk formula 2 Rp 1400. Terdapat
Tabel 1. Susunan Formula Sakura Block (%) Bahan Pakan Formula 1 Gula aren 22 Dedak 32 Sagu 14 Kapur 14 Urea 10 TSP 1 Garam dapur 1 Semen 5 Premix 0,5 Ragi 0,5 Harga (Rp/kg)* Rp 1.500,00
Formula 2 22 32 15 14 10 1 1 5 0 0 Rp. 1.400,00
*Pada bulan Juli 1999.
158
J.Indon.Trop.Anim.Agric. 30 (3) September 2005
Tabel 2. Pengaruh Sakura Block terhadap Pertambahan Berat Badan, Konsumsi Rumput dan Konsumsi Sakura Block pada Kambing Kacang (g/ekor/hari) Variabel Kontrol Formula 1 Formula 2 Pertambahan berat badan 14,3 a 40,3 b 31,4 c Konsumsi rumput 1605 1565 1588 Konsumsi Sakura Block 0 93,5 b 75,9 a a,b,c Huruf superkrip pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05).
kecenderungan penurunan konsumsi rumput pada kelompok kambing kacang yang diberi sakura block (Tabel 2). Hasil penelitian ini sependapat dengan hasil penelitian El Hag et al. (2002) yang menunjukkan bahwa pemberian blok multinutrien menurunkan konsumsi hijauan pada kambing dan domba. Kelompok formula 1 mengkonsumsi sakura blok lebih tinggi daripada kelompok formula 2 (P<0,05). Lebih tingginya konsumsi ini mungkin disebabkan oleh adanya ragi dan premiks di dalamnya. Premiks yang merupakan sumber mineral mikro dan vitamin dapat meningkatkan palatabilitas, sementara ragi menimbulkan bau dan rasa yang lebih baik. Berdasarkan fakta ini perlu dilakukan upaya modifikasi formula sakura block untuk meningkatkan konsumsi hijauan. Tabel 3 memperlihatkan berat badan kambing kacang. Meskipun pada umur 57 minggu formula 1 menghasilkan berat badan yang lebih rendah daripada kontrol dan formula 2, namun pada akhir penelitian menghasilkan berat badan yang secara nyata lebih tinggi (P<0,05) dari pada kontrol dan cenderung lebih tinggi daripada formula 2. Pada akhir penelitian menunjukkan pada kontrol penurunan berat badan pada umur 61 minggu. Ini menunjukkan bahwa pemberian rumput saja tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup pokoknya. Peningkatan berat badan oleh sakura block sesuai dengan hasil penelitian Liptan (1993) bahwa sapi, kambing PE, domba dan kerbau yang diberi urea molasses multinutrient block (UMMB) meningkatkan berat
badan. Peningkatan berat badan disebabkan oleh karena sakura block menyediakan senyawa esensial bagi pertumbuhan mikrobia dalam rumen (Leng, 1995). Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian peneliti lain (Hinojosa et al., 2000; Morales et al., 2000; dan El Khidir et al., 1989 disitasi oleh El Hag et al., 2002; Pathak dan Ranjhan, 1976; Church dan Santos, 1981; Daniel et al., 1986a,b; Putnam et al., 1964; Gupta et al., 1968, 1970; Sharma et al., 1972a,b; Malik et al., 1978; Ahuja et al., 1982) bahwa pemberian urea, molase dan mineral baik dalam bentuk cair ataupun dalam bentuk blok mampu meningkatkan berat badan ternak ruminansia kecil dan besar. Meskipun terjadi penurunan konsumsi hijauan tetapi menyebabkan peningkatan pertambahan berat badan yang tinggi. Sakura block memberikan ammonia-N dari urea dan energi dari gula dengan cukup dan berkesinambungan ketersediaannya. Hal ini akan mengoptimalkan fermentasi dalam rumen dan memberikan kondisi yang baik bagi pertumbuhan mikrobia rumen yang akan menggunakan bahan pakan sumber serat dan hijauan lebih efisien untuk sintesis energi dan protein mikrobia (Preston, 1995 disitasi oleh El Hag et al., 2002; Thu dan Uden, 2001). Lebih baiknya pertambahan berat badan pada kambing yang diberi tambahan sakura block formula1 jika dibandingkan dengan formula 2 adalah dikarenakan formula 1 mengandung premiks dan ragi tape. Tabel 4 memperlihatkan perhitungan income over feed cost (IOFC) untuk masing-masing
Tabel 3. Perubahan Berat Badan Kambing Kacang selama Periode Penelitian(kg/ekor) Umur (minggu) Kontrol Formula 1 Formula 2 56 10,25 10,27 10,50 57 11,20 10,85 11,35 58 11,07 11,07 11,55 59 11,22 11,42 11,67 11,60 11,60 60 11,05 61 10,75a 11,68 b 11,60 b a,b, Huruf superkrip pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05).
The Urea-Multinutrient Supplementation and the Growth of Kacang Goat (Santoso et al.)
159
perlakuan. Tabel tersebut menjelaskan bahwa pemberian Sakura block memberikan tambahan keuntungan, dan keuntungan tertinggi diperoleh dengan pemberian Sakura block formula 1. KESIMPULAN Pemberian Sakura block dapat meningkatkan pertambahan berat badan dan IOFC pada kambing kacang. Sakura block formula 1 memberikan pertambahan berat badan dan IOFC tertinggi. Hasil penelitian ini menyarankan untuk lebih lanjut perlu dikembangkan formula Sakura block yang lebih murah dan mampu meningkatkan pertumbuhan yang lebih
dian J. Anim. Sci. 56: 149-151. Daniel, S. J., Q. Z. Hasan and K. Nath. 1986a. Compensatory growth in crossbred calves fed on urea molasses liquid diet. Indian J. Anim. Sci. 56:979-981. El Hag, M. G., M. A. Al-Merza dan B. Al Salti. 2002. Growth in the sultanate of Oman of small ruminants given date byproducts-urea multinutrient block. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 15: 671-674. El Khidir, O. A., A. M. Khalafalla dan F. I. Murgos.
Tabel 4. Perhitungan Income Over Feed Cost selama Periode Penelitian* Variabel Kontrol Biaya rumput (Rp/ekor/hari 160,5 Biaya Sakura Block (Rp/ekor/hari) 0 Total biaya ransum (Rp/ekor/hari) 160,5 Produksi daging (Rp/ekor/hari) 343,2 IOFC (Rp/ekor/hari) 182,7 IOFC selama penelitian (Rp/ekor) 6394,5
Formula 1 156,5 140,2 296,7 967,2 670,5 23467,5
Formula 2 158,8 106,3 265,1 753,6 488,5 17097,5
*Menggunakan asumsi-asumsi yang berlaku pada bulan Juli 1999.
tinggi dengan memasukkan pakan aditif berupa preparat obat atau bahan aktif lain.
1989. Molasses urea block as an emergency diet for sheep in the Sudan. Sudan J. Anim. Prod. 2: 9-17.
DAFTAR PUSTAKA Ahuja, A. K., N. S. Malik dan G. S. Makkar. 1982. Comparative studies on uromol-bran mixture for buffalo calves. Indian J. Dairy Sci. 35: 609612. Chopra, A. K., V. K. Kakkar, R. S. Gill and J. R. Kaushal. 1974. Preparation of uromol, a urea molasses complex and its rate of breakdown in vitro. Indian J. Anim. Sci. 44 : 970-972. Church, D. C. and A. Santos. 1981. Effects of graded levels of soybean meal and of a non-protein nitrogen molasses supplement on consumption and digestibility of wheat straw. J. Anim. Sci. 53: 1609-1625. Daniel, S. J., Q. Z. Hasan and K. Nath. 1986a. Urea molasses liquid diet as a feed for calves. In-
160
Gupta, B. N., V. N. Murty and S. A. Khan. 1968. Rumen digestion studies on improving the feeding quality of coarse fodders by urea and molasses impregnation. Indian Vet. J. 45:858865. Hatmono, H. dan Hastoro. 1997. Urea Molase Blok, Pakan Suplemen Ternak Ruminansia. Trubus Agriwidya. Ungaran. Hilda, P. 1997. Pengaruh pemberian suplemen urea saka multinutrient blok terhadap pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum pada sapi Simmental Cross. Kunju, P. J. G. 1986. Urea molasses block lick: A feed supplement for ruminants. In: Ibrahim, M. N. M. and Schiere, J. B. S. (eds). Rice Straw and Related Feeds in Ruminant Rations. Proc. In-
J.Indon.Trop.Anim.Agric. 30 (3) September 2005
ternational Workshop held in Kandy, Sri Langka, 24th to 28th March. 261-274. Leng, R. A. 1995. The rational use of molasses urea multinutrient block for supplement of ruminants feed crop residues poor quality forages and agro industrial by product, low in protein, Armidale, N. S. W. Australia. Liptan (Lembar informasi pertanian). 1993. Urea molasses block. Balai Informasi Pertanian, Sulawesi. Malik, N. S., P. N. Langer and A. K. Chopra. 1978. Uromol as a source of dietary nitrogen for ruminats: Metabolic and rumen fermentation studies on buffalo calves. J. Agric. Camb. 91:309-314. McLennan, S. R., G. S. Wright and G. W. Blight. 1981. Effect of supplements of urea, molasses and sodium sulphate on the intake and live weight of steers fed rice straw. Asut. J. Expt. Agric. Husb. 21:367-370. Ningrat, R. W. S., J. Rahman, Maramis, Y. Syafan Nur, S. Nawaan. 1996. Studi nilai gizi osate blok sebagai suplemen pakan ternak perah. Fakultas Peternakan, Laporan Penelitian Uni-
versitas Andalas, Padang (Tidak diterbitkan). Pathak, N. N., and S. K. Ranjhan. 1976. Effect of urea molasses liquid diet feeding as the main source of nitrogen and energy along with limited amount of cereal forage and intact proteins on voluntary intake, growth response and utilization of nutrients in crossbred calves. Indian J. Anim. Sci. 46:515-520. Putnam, P. A., M. Cisae and R. E. Davi. 1964. Growth and nitrogen balance with steers fed Hi-N molasses. J. Anim. Sci. 23:339-347. Sharma, V. V., A. L. Taparia and B. M. Jhanwar. 1972a. Molasses and urea as supplements to wheat straw barley rations fed to dairy heifers. Indian J. Anim. Sci. 42:89-93. Sharma, V. V., A. L. Taparia and B. M. Jhanwar. 1972b. Effects of supplementation of urea and molasses on utilization of wheat straw by dairy heifers. Indian J. Dairy Sci. 25:153-158. Thu, N. V. dan P. Uden. 2001. Effect of urea-molasses cake supplementation of swamp buffaloes fed rice straw or grasses on rumen environment, feed degradation and intake. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 14: 631-639.
The Urea-Multinutrient Supplementation and the Growth of Kacang Goat (Santoso et al.)
161