Tutorial Bisnis
Promosi atau Mati Agung Wiendarto
Banyak usaha rakyat yang didirikan secara tradisional dan gagal sebelum berhasil, Sebagian lagi tidak mampu bertahan lebih dari satu generasi karena disebabkan kurangnya memanfaatkan kekuatan promosi. Generasi penerus hanya meneruskan operasional usaha tanpa ada usaha pemancangan citra usaha pada pelanggan mereka. Mereka terlena dan kurang tanggap pada kehadiran pesaing usaha dan membiarkan keadaan itu apa adanya tanpa usaha tanpa daya..
artikel ini dipersembahkan untuk usaha kecil baik yang baru didirikan maupun yang sudah berdiri
Tutorial Bisnis: Promosi atau Mati
ah itu kan kata orang-orang yang bisnisnya bergerak dalam dunia periklanan.. Mohon maaf Kisanak, judul memang sedikit hiperbola - membuat seolah tanpa promosi, bisnis akan mati - tapi itu benar. Promosi adalah cara-cara efektif dan efisien mengkomunikasikan informasi produk, layanan, jasa yang Kita miliki ke target pasar -> konsumen. Promosi merupakan bagian tak terpisahkan dari fundamental MARKETING; Pemasaran (maaf kisanak, mohon diterima bahwa pemasaran itu sama sekali berbeda dengan penjualan loh). Promosi bisa diwujudkan dalam banyak hal: Papan Nama di atas toko kita, Display Produk di etalase, Nota Pembelian, Bungkus produk kita pun sudah termasuk promosi, demikian juga Brosur fotokopian, Petunjuk Arah ke toko kita, bahkan alamat email kita! Bayangkan jika toko teman Anda tanpa nama, kemudian produk-produknya tidak dipajang di etalase depan, notanya kosong, bungkus polosan, tanpa brosur, dan alamat email teman anda misalnya
[email protected] dan lebih parah lagi, informasi bisnis teman Anda tak satupun tampil di internet, sehingga tidak muncul saat dicari di internet via mesin pencari Google, Yahoo, Bing maupun Altavista.. Bisa dipastikan, jika produknya bukan satu-satunya yang ada di daerah itu, sudah pasti akan kalah menarik oleh toko yang menjual produk serupa dan memiliki Papan Nama yang Baik, Nota tercetak Nama Toko, Produk sekaligus nomor telepon, Bungkus bersablon, dan memiliki email identitas sendiri, seperti contoh:
[email protected] atau
[email protected]. Alat-alat promosi di atas akan lebih dari mampu untuk menggerakkan Customer baru (Calon Pelanggan) ke toko pesaing: Papan nama salon yang baik, yang menampilkan nomor telpon misalnya, akan memudahkan seorang ibu yang lewat depan salon untuk menyimpan nomor telpon tersebut dan mengontak salon saat si ibu perlu pasang sanggul untuk resepsi.
Nota Kosong berakhir jadi sampah di tong
Nota Informatif, menjadi pengganti kartu nama
Nota Bersablon sebuah usaha printing digital, bisa jadi referensi seorang pelanggan ke temannya saat sang teman perlu digital printing dalam waktu mendesak.
Tutorial Bisnis: Promosi atau Mati Bungkus atau tas bersablon sebagaimana gambar di bawah, juga tak kalah efektifnya dalam mendrive, mendorong, dan menggerakkan publik yang melihat bungkus di pangkuan seorang gadis manis yang duduk di mikrolet dengan rok span yang menawan. Penumpang-penumpang di depan sang gadis tentu berasumsi pakaian gadis manis tadi berasal dari toko Kawaii. Cara Promosi yang saya sebutkan di awal, adalah promosi - berdaya guna, untuk konvensional namun cukup efektif menjangkau pelanggan lama maupun calon pelanggan produk dan jasa kita. Sedangkan promosi lanjutan biasanya menggunakan media, baik koran, majalah, televisi, internet, hingga non konvensional seperti badan Bus, dan media promo outdoor lainnya. Promosi lanjutan perlu dipilih yang benar-benar efektif dan perlu dipertimbangkan secara matang karena berbiaya mahal dan efeknya tidak sedahsyat yang kita harapkan.
Mengapa? Karena setiap media memiliki pemirsa / pembaca yang berbeda. Siapa sih yang menonton RCTI? Siapa sih yang membaca koran Kompas, Media Indonesia, atau Radar Bromo? Apakah mereka bakal berminat pada produk kita dan bersedia merogoh koceknya? Jangankan merogoh kocek, membaca iklan kita saja belum tentu. Iklan baris atau iklan mini kita bisa jadi terlewat begitu saja. Padahal kita sudah membayar paling sedikit Rp. 150ribu untuk 3 baris promosi. Sebelum melangkah ke media berbayar, pastikan dahulu kita sudah memanfaatkan media yang menggratiskan layanan promosi, seperti www.suarasurabaya.net dan www.kraksaan.com .
Tutorial Bisnis: Promosi atau Mati Intisari: Jika Produk / Layanan Jasa kita adalah yang pertama dan satu-satunya di lingkungan kita, gak usah pikir promosi. Pikir saja bagaimana usaha kita tetap menjadi The Only Produk / Service Provider disitu (meminta pihak berwenang untuk melarang orang lain membuka usaha yang sama, semacam proteksi bisnis, tapi apa jaman sekarang masih bisa? ). Namun jika Anda tidak memiliki kekuasaan untuk melarang orang menjadi pesaing, maka promosi itu perlu. Apalagi jika tanpa biaya alias GRATIS ! Lakukan promosi seperti menyemir sepatu. Buat agar mengkilat. Namun jangan berlebihan apalagi berbohong tentang kualitas produk. Itu sama saja menempelkan stiker ukuran 42 pada sepatu berukuran 37. Yang ingin membeli, akan melempar jauh-jauh sepatu dengan label yang berbohong. Bagaimana pendapat Anda?
Tutorial Bisnis: Promosi atau Mati Sebagai referensi perlunya promosi dan sekaligus studi kasus, mari kita ikuti artikel Majalah SWA berikut ini: Saling Gempur MBK Vs. Harum Sari Senin, 10 November 2003 Oleh : Taufik Hidayat Sumber: http://202.59.162.82/swamajalah/artikellain/details.php?cid=1&id=1351 Pasar bedak antibau badan diperebutkan MBK dan Harum Sari. Masing-masing punya trik jitu, tapi bagaimana bersaing di tengah gempuran pemain deodoran modern? Bau badan, jangan dikira perkara sepele. Gara-gara bau badan, orang bisa kehilangan rasa percaya diri dan canggung dalam pergaulan. Akibatnya lagi, karier atau teman dekat (pacar) pun bisa terlambat datang. Tidak percaya? Tanyakan kepada yang bermasalah. Soal bau badan, sesungguhnya sudah ada solusinya. Jauh sebelum deodoran muncul, telah dikenal serbuk putih penghilang bau badan, namanya Bedak MBK (mungkin singkatan dari Menghilangkan Bau Keringat -- Red.). Produk yang dihasilkan oleh CV Bahagia sejak 1970 ini, diam-diam sudah dikenal luas oleh masyarakat menengah dari mulut ke mulut. Apalagi, ketersediaan barangnya mudah ditemui di warung-warung kecil, serta kemasan yang sederhana dan mudah diingat, membuatnya eksis dan berjaya sampai sekarang. Juga, dengan harga yang relatif murah (kemasan putih Rp 500/bungkus dan kemasan warna perak Rp 750/bungkus), membuat keberadaan MBK mengakar cukup kuat di kalangan pasar menengah-bawah. Saat ini, Bahagia memiliki dua varian produk di kategori antipespiran, yaitu MBK putih kemasan kertas putih 13,6 gr, dan MBK super kemasan kertas perak 13,6 gr. Yang membedakan keduanya adalah jenis keharumannya. Harga memang menjadi andalan utama MBK dalam menggarap segmen menengah-bawah. Berdasarkan teori yang menyebutkan bahwa kalangan menengah-bawah sangat sensitif harga, maka MBK berusaha menekan biaya agar harga produk dapat serendah mungkin. Dengan keunggulan dalam harga, ditambah distribusi yang merata di pasar tradisional dan peritel kecil, MBK dapat terus bertahan hingga puluhan tahun. Sayang, pihak Bahagia enggan memberikan tanggapan ketika SWA menghubungi. Namun tampaknya, dominasi MBK mulai digoyang. Sejak awal 1990-an, lahir produk baru sejenis bernama Harum Sari produksi PT Air Mancur (AM). Tak beda dari MBK, Harum Sari pun membidik segmen yang sama, yaitu menengah-bawah. Hartanto Santosa, Direktur Pengelola AM beranggapan bahwa Harum Sari memiliki positioning yang berbeda dari produk lainnya. Harum Sari diposisikan sebagai bedak penghilang bau badan yang sekaligus mengharumkan. Sementara itu, produk-produk yang ada sebelumnya, menurut Hartanto, hanyalah berfungsi sebagai penghilang bau badan, tanpa memiliki fungsi pengharum. "Kekuatan Harum Sari terletak pada fungsinya, yaitu menghilangkan bau badan dan juga mengharumkan," ia menegaskan. Dalam hal harga, Harum Sari jelas dipatok dengan harga lebih tinggi dibanding produk sejenis lainnya. Produk yang dikemas dalam kemasan plastik ini dipatok Rp 1.000/sachet. "Sesuai dengan targetnya, kami tidak bisa mematok harga yang kelewat tinggi," ungkap Hartanto. Menurut Darmadi Durianto, Chief Operating Officer IBiI Consulting, kategori produk bedak bau badan cenderung mengedepankan harga sebagai keunggulan. Pasalnya, target pasar yang dibidik para pemain di kategori ini segmen pasar yang sangat sensitif harga. "Mereka lebih mengedepankan harga sebagai keunggulan bersaing," katanya.