RANGKAIAN RESONATOR (Resonator Circuit / Tune Circuit) By : Team Dosen Elkom 1
Fungsi : Memilih / meloloskan sinyal pada frekuensi tertentu, meredam secara significant di luar frekuensi yang diinginkan. Jadi rangkaian resonator: Rangkaian yang dapat meloloskan frekuensi tertentu dan menghentikan frekuensi yang tidak diinginkan
Karakteristik Respon Ideal Penguatan (dB)
-
-
Ultimate attenuation
Respon Resonator “Praktis”
Beberapa definisi yang perlu diketahui: Resonansi : kondisi dimana komponen reaktansi dari suatu impendansi berharga nol pada frekuensi tertentu. Bandwidth / lebar pita : Perbedaan antara frekuensi atas dan frekuensi bawah (f2 – f1), respon amplitudonya -3 dB dibawah respon passband. Jadi yang diloloskan hanya diantara f1 dan f2, diluar frekuensi tersebut diredam secara signifikan. Faktor kualitas (Q) : parameter untuk mengukur tingkat selektivitas rangkaian.
Q
fc BW3dB
fc f 2 f1
Beberapa definisi yang perlu diketahui: Faktor bentuk ( Shape Factor = SF ) : Perbandingan BW 60dB (redaman besar)terhadap BW 3 dB (redamankecil ) pada rangkaian resonator (seberapa miring terhadap ideal).
SF
BW 60 dB BW 3 dB
f 4 f3 f 2 f1
Ultimate Attenuation :Redaman minimum akhir yang diinginkan/dikehendaki rangkaian resonansi diluar passband. Ripple / Riak :Ukuran dari kerataan passband rangkaian resonansi yang dinyatakan dalam dB.
Beberapa definisi yang perlu diketahui: Insertion Loss : loss yang ditimbulkan oleh pemasangan suatu rangkaian antara sumber tegangan dan suatu beban.
Tuning/ penalaan : pengaturan harga L dan C agar dapat beresonansi pada frekuensi kerjanya.
Analisis Rangkaian Resonansi RC paralel L Resonansi RL paralel C Resonansi RLC seri Konversi rangkaian paralel ke rangkaian seri Konversi rangkaian seri ke rangkaian parallel
8
1.1 Rangkaian resonator paralel ( Loss less components)
9
Rangkaian LC parallel dapat dimodelkan sebagai ideal band pass filter, dimana : Induktor ideal Kapasitor ideal Beban dibuka / ‘open’
Rangkaian Paralel single-pole BPF
11
Respon Vo/Vs Jika menggunakan “ C kecil” dan “ L Besar” : Penguatan (dB)
20.Log V 0 / Vs (dB)
Rs dan L
(switch ke kanan )
0 Rs & C (switch ke kiri )
-3
6 dB/ octaf
Frek ( Hz) f1
fr
f2
Penguatan
Respon Vo/ Vs jika “ C diperbesar” & “ L diperkecil”
Rangkaian resonator jika Vs short Saat rangkaian resonansi Xc = XL = X Paralel ↓ ↓ 1 2fC
2fL
Sehingga
Dan nilai
fr
Q
1 2 LC
Rparalel Xparalel
Q
fc fr Rparalel Bw 3 dB f 2 f1 Xparalel
Rs Rs 2 frCRs 2 frL 1 2 frC
Beban Rl (< ~ ) ,L dan C ideal
RL
C L Vs (fr)
Rs RL Rp Rs // Rl Rs RL Sehingga
Q C
L
Rp
Rp Rp 2frCRp Xp 2frL
Respon Rangkaian Resonator
Penguatan (dB)
0
Q=5 -30 Q= 10 - 40 -50
Q = 100
Q = 200
-60
1
Frekuensi (F/Fr)
Contoh soal 1.
Suatu generator dengan Rs= 50 Ώ , C dan L tanpa rugi-rugi . C= 25 pF dan L= 0,05 μ H , RL= open circuit. Tentukanlah nilai : a. fc = …? b. Q = …? c. Bw 3dB..?
2.
a. jika soal no.1 diatas nilai Rs= 1000 Ω hitung nilai Q b. Jika soal 2.a diatas diberi nilai RL = 1000 Ω hitung nilai Q
Contoh soal 3.
Rancanglah suatu rangkaian resonator yang mempunyai spesifikasi sbb : Rs = 150 Ω ; RL = 1 k Ω ; C dan L ideal Respon sbb : Penguatan ( dB ) 0 -3
48,75 50
51,25
f( M Hz )
1. 2. Resonator dengan “L dan C mempunyai rugirugi/komponen Losses”
19
Pengertian dan Model L dan C dengan rugi-rugi : L – Ideal
L praktis dengan rugi-rugi
Menyimpan seluruh energi dalam Medan Magnet
Ada energi yang dibuang / dilepas berupa panas di resistor
C – Ideal
C praktis dengan rugi-rugi
Menyimpan seluruh energi dalam Medan Listrik
Ada sebagian energi yang dilepas berupa panas di resistor
20
Akibat dari komponen Losses / ada rugi-rugi komponen : Q tidak mungkin lebih besar dari Q untuk Lossless komponen Respon resonator mengalami redaman pada frekuensi resonansi Frekuensi resonansi sedikit tergeser dengan adanya Losses / rugi Pergeseran fasa pada filter tidak akan nol di frekuensi resonansi
21
Tingkat rugi-rugi pada L/C dinyatakan dalam factor kualitas Q This image cannot currently be display ed.
Untuk L/C seri dengan R : Rseri ≈ Rs Xs = 2.π.f.Ls atau
Q
Xs Rs
1 2 fC s
Xs =
Cs
Rs
Kadang Induktor L atau Kapasitor C dengan rugi-rugi juga dimodelkan sebagai rangkaian paralel dengan R-nya This image cannot currently be display ed.
Lp
Qp
Rp Xp
Rp Cp
Rp
1 X p 2fL p atauX p 2fC p
Konversi dari “seri” ke “paralel” ekivalennya, jika Rs dan Xs diketahui maka Xp dan Rp bisa dicari
2
R p Rs Q 1 Xp
Rp Q
Seri Rs
Xs
Paralel Ekivalen Rp
Q Qs Q p dimana Jika Q > 10
This image cannot currently be display ed.
Rp
Xp
Q2
24
Rangkaian Resonator menggunakan L dan C dengan rugi-rugi
25
Rangkaian Ekivalen untuk menentukan Q (Vs short):
Rp
Q =X p Xp = 2 fLp atau Xp =
1 2fC p
26
Perbandingan Respon LC untuk 3 kondisi:
Contoh Soal: 1. Suatu inductor 50 nH dengan hambatan rugi-rugi yang disusun secara seri sebesar 10 . Pada f = 100 MHz. Carilah besarnya L dan R baru jika ditransformasikan ke rangkaian ekivalen Paralelnya !! 2. Rancanglah rangkaian resonansi sederhana supaya menghasilkan BW3dB = 10 MHz pada frekuensi tengah 100 MHz!! Komponen yang dipakai sebagai berikut : a. Hambatan sumber dan beban masing-masing 1000 Kapasitor yang digunakan Ideal (Lossless C) b. Sedangkan Induktor mempunyai factor Q = 85 • Carilah besarnya “Insertion Loss” rangkaian tersebut!!
1.3 Transformator Impedansi Tujuan: Menaikkan Q dengan menaikkan Rs 29
TRANSFORMATOR IMPEDANSI Transformasi Impedansi dengan kapasitor yang ditapped di tengah Rs' Rs
Rangkaian ekivalen untuk mencari Q Rs’ = RL transfer daya maximum
C1 C2 CT C1 C2
C Rs' Rs 1 1 C2
Q L 10
TRANSFORMATOR IMPEDANSI Transformasi Impedansi dengan Induktor yang ditapped
Rangkaian ekivalennya Rs'
n2 Rs n 1
2
Contoh Soal: Rancang suatu Resonator dengan spesifikasi sbb: Q = 20 pada fc = 100 MHz Rs = 50 ohm , RL = 2000 ohm Gunakan rangkaian transformasi impedansi C tapped dengan asumsi QL = 100 pada 100 MHz
1.4 Rangkaian Resonator paralel ganda Tujuan: Untuk memperbaiki shape faktor:
33
Tujuan: Untuk memperbaiki shape faktor: a. Hubungan seri dikopling kapasitor
C12
C Qa
Qa Q
awal
Q
single
Qa = faktor kualitas rangkaian single resonator
Respon ‘Resonator ganda’
Pada kondisi critical coupling Q r 0,707 Qa
b. Hubungan seri dikopling Induktor
L12 Qa L
Q a Q awal Qsingle
Qa = faktor kualitas rangkaian single resonator
Hubungan seri dikopling aktif
Qakhir Qtotal
Q1 1
2 n 1
Q1 : faktor kualitas resonator tunggal n : banyaknya rangkaian resonator kaskade
Contoh Soal: Desainlah suatu rangkaian resonator yang terdiri dari 2 buah resonator identik yang dihubungkan seri dengan kopling induktor (diset pada kondisi critical coupling), spesifikasinya sbb: fc = 75 MHz ; BW3dB = 3,75 MHz ; Rs = 100 ohm RL = 1000 ohm ; Asumsikan QL = 85 pada fc • Terakhir gunakan transformasi impedansi C yang di tapped (di sumber) untuk menaikkan Q!
1.5 Rangkaian Resonator seri
39
Resonansi RLC seri
Q
V L 1 1 , L , Q V R C RC L
SO
SO
R
SO
SO
Faktor kualitas Q suatu rangkaian resonansi seri didefinisikan sebagai rasio antara tegangan induktif dengan tegangan resistif.
Impendansi seri untuk rangkaian tersebut dalam Q adalah : 1 Z R j L C 1 L R 1 j R RC R 1 R 1
SO L SO 1 j SO RC SO R
SO Q j SO SO R 1 jyQ, y SO Z R 1 y 2Q 2
Dari rumus tersebut tampak bahwa semakin tinggi Q dari suatu rangkaian menghasilkan selektivitas yang baik. Selektivitas biasa dinyatakan dengan Bandwidth 3 dB. 2
2
2
2
R 1 y3 Q R 2 y3 Q 1 1 y3 Q y3 = 1/ Q harus positif
pada f2 > fso, dan 1/Q positif SO y SO f2 f SO 1 y3 f SO f2 Q f SO f 2 2 2 f 2 f SO 0 Q 2
f SO f SO 2 f SO f2 2Q 2Q
pada f1 < fso, dan 1/Q positif y3 2
f SO f 1 1 f1 f SO Q 2
f SO f1
Dari persamaan ini tampak bahwa semakin besar Q, maka akan semakin sempit Bandwidth 3 dB. Untuk rangkaian seri biasanya Q antara 10 – 300
f 1 f SO 0 Q 2
f f 2 f 1 SO SO f SO 2Q 2Q BW3dB f 2 f1 f f SO SO 2Q 2Q f f SO SO 2Q 2Q
2
2
f f 2 2 f SO SO SO f SO 2Q 2Q f SO Q