TUNE UP ENGINE ELECTRICAL Tujuan : Pada akhir perkuliahan diharapkan agar mahasiswa dapat memahami konsep dasar motor kendaraan untuk melakukan tune up dengan cara yang tepat sesuai buku petunjuk. Untuk dengan cara yang tepat sesuai buku petunjuk. Melayanai komponen dengan melakukan pekerjaan membersihkan, memeriksa, menyetel, mengukur dan pergantian part setelah dikerjakan motor dalam kondisi baik. Jika diberikan sebuah motor kendaraan dengan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat dan Bahan : 1. Kendaraan trainer 2. Engine tune up tester 3. Radiator tester 4. Defleksi meter 5. Air gun compressed 6. Battery tester 7. Spark plug tester 8. Alat tangan standar
Petunjuk : Keberhasilan usaha dalam pemeriksaan untuk perbaikan kendaran yang dilakukan seorang mekanik, bergantung pada ketelitian proses pengukuran untuk melakukan penyetelan setelah dilakukan pertimbangan. Proses perbaikan dan perawatan di tempuh pada pekerjaan tune up bergantung pada ketrampilan seorang mekanik didukung oleh sarana penunjang peralatan mekanik. Peralatan yang digunakan dalam perawatan system kelistrikan sebenarnya adalah untuk menulusuri kondisi dan keadaan aliran arus listrik dalam kendaraan otomobil. Oleh karena itu seorang mekanik dituntut untuk mengenal lebih dulu electrical circuit dari masing-masing system untuk ditelusuri, hasilnya dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk membuat sesuatu keputusan, yang tepat, terhadap sesuatu pekerjaan yang sedang dilakukan.
1
1. Pakai tutup fender, tutup tempat duduk dan slepeer kendaraan agar kendaraan tetap bersih dan terhindar dari kerusakan. 2. Selama pembongkaran komponen-komponen di simpan pada rak trolley dengan teratur agar terhindar salah pemasangan karena tertukar. 3. Sebelum memakai melakukan pekerjaan kelistrikan , lepaskan hubungan hubungan kabel dari terminal positif batere,. 4. Pen dan ring o harus selalu diganti dengan yang baru. 5. Sewaktu melakukan pemasangan kembali , pergunakan perapat oto sealer pada gasket untuk mencegah bocor. 6. Perhatikan
baik-baik
spesifikasi
momen
pengencangan
baut
dengan
mempergunakan kunci momen 7. Pada waktu melakukan penggantian fuse, periksa besaran amper yang cocok jangan kebesaran atau kekecilan. 8. Penggunakan alat servis khusus SST mungkin diperlukan jika disebutkan harus menggunakan SST Referensi Tune up adalah suatu usaha perawatan yang dilakukan, dengan tujuan untuk menjaga kontinuitas potensi suatu kendaraan agar selalu bekerja dalam kondisi baik. Melalui kegiatan penyetelan bagian-bagian penting dari peralatan yang tidak pada kondisi rusak
SIMBOL-SIMBOL Simbol-simbol berikut diberikan untuk mempersingkat dan mempermudah.
2
Langkah kerja Sistem Pendinginan Periksa Tinggi Air Pendingin. Jika tinggi air kurang isi hingga garis FULL pada tangki cadangan ( reservoir tank ).
Periksa Air pendingin. Periksa air pendingin kemungkinan terdapat oli karat atau kotoran.
Periksa system pendinginan Periksa kemungkinan terdapat : 1. kerusakan
atau
berubahnya
bentuk
dari
radiator atau slang. 2. klem Slang ; longgar. 3. kerusakan atau berkaratnya kisi-kisi radiator. 4. kebocoran pompa air, inti radiator (core) atau longgarnya sumbat penguras air.
3
Periksa cara kerja tutup radiator. Dengan menggunakan alat test tutup radiator periksa tegangan pegas dan kedudukan katup vakum dari tutup radiator. Tutup harus diganti jika tutup membuka pada tekanan di bawah angka spesifikasi atau jika tutup rusak. Tekanan pembuka katup : STD
: 0,75 – 1,05 kg/ cm2
Limit : 0,6 kg/cm2
TALI KIPAS Pemeriksaan secara visual Periksa tali kipas kemungkinan : 1. Retak,berubah
bentuk,
terlalu
kencang atau aus. 2. terkena oli atau gemuk.
3. persinggungan yang tidak sempurna antar tali dan puli.
4
Periksa & stel kekencangan tali kipas Dengan kekuatan tekanan 10 kg. Tekan tali pada tempat-tempat
seperti
pada
gambar.
Tali
harus
menunjukan kekencangan spesifikasi. Lenturan tali kipas pad tekanan 10 Kg: Selain 5K Pompa Air – alternator : 7–11 mm Engkol
-- Kompresor : 11-14 mm
Mesin 5K Pompa air -- Alternator : 7 – 11 mm Engkol
-- Kompresor : 12-16 mm
USA & CANADA Dengan menggunakan alat penekan tali kipas
BT
–33-73F setel harga berikut : Tegangan tali kipas : Baru
125 ± 25 Lbs
Bekas
80 ± 20 Lbs
SARINGAN UDARA Bersihkan Elemen. 1. Buka elemen saringan udara 2. Untuk membersihkan elemen, hembuskan udara bertekanan dari sebelah dalam. 3. Jika elemen koyak atau terlalu kotor, ganti dengan yang baru.
5
Baterai Pemeriksaan secara Visual Periksa baterai kemungkinan : 1. penyangga baterai berkarat. 2. hubungan terminal longgar. 3. terminal berkarat atau rusak. 4. baterai rusak atau bocor.
UKUR BERAT JENIS ELEKTROLIT 1. periksa berat jenis elektrolit dengan hydro meter. 2. periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel jika tdak berada pada ketinggian yang semestinya, isilah dengan air suling.
OLI MESIN Periksa tinggi ali Oli Tinggi oli harus berada pada antara tanda L dan F. Jika lebih rendah, periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F. Gunakan OLI API service SE.
6
PERIKSA KUALITAS OLI Periksa
oli
kemungkinan
sudah
kotor,
kemasukan air atau berubah warna.
GANTI SARINGAN OLI ( FILTER ) 1. Buka saringan oli dengan. SST (09228 – 22020)
2. untuk memasang, kencangkan saringan oli dengan tangan. 3. setelah
mesin
hidup,
periksa
oli
kemungkinan terdapat kebocoran dan periksa kembali tinggi oli.
7
BUSI Pemeriksaan secara visual Periksa busi kemungkinan terdapat hal-hal berikut: 1. Retak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator. 2. Keausan elektroda. 3. Gasket rusak atau berubah bentuk. 4. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan.
Bersihkan busi 1. Jangan menggunakan alat pembersih lebih lama dari yang diperlukan. 2. Hembuskan kompoun dari karbon pembersih dengan udara bertekanan. 3. Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator
Stel Celah Busi Periksa setiap celah busi menggunakan alat pengukur celah busi. Jika perlu, setellah dengan
membengkokkan
menonjol dari elektroda.
8
bagian
yang
KABEL TEGANGAN TINGGI Periksa tahanan kabel - Catatan pada waktu menarik kabel busi, tariklah dengan memegang
bagian
ujung
kabelnya,
jangan
memegang pada bagian tengah kabel.
Periksa tahanan kabel. Tahanan Kabel :Kurang dari 25 kΩ per kabel.
DISTRIBUTOR ( Selain mesin 5k ) Periksa tutup distributor Periksa tutup distributor dan rotor kemungkinan : 1. retak, cacat, berkarat, terbakar atau lubang kabel kotor. 2. terminal elektroda terbakar. 3. pegas bagian lemah tengah.
9
Periksa Dan Stel Celah Platina Atau Celah Udara 1. Jika
platina
terbakar
parah
atau
berlubang-lubang platina harus diganti. 2. Setel celah platina dan pegas penahn. Celah blok : 0,45 mm 3. Setel celah udara antara rotor proyeksi koil. Celah udara : 0,2 – 0,4 mm
Periksa Sudut Dwell. Periksa sudut dwell dengan tester Sudut Dwell : 520 ± 60.
Periksa Saat Pengapian Setel putaran mesin pada putaran idle. Oktan selector harus di setel pada posisi standar. Saat pengapian : (pada max Rpm. 950) Seri 2K, 3K, 4K : 80 Seb TMA.
10
Stel Saat Pengapian Cocokkan tanda-tanda waktu dengan memutar body distributor. Saat pengapian : Seri 2K, 3K, 4K : 80 seb TMA Perhatian : Jangan di stel dengan oktan selector
Periksa Cara Kerja Dari Governor 1. Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah jarum jam dan dilepas. 2. Rotor tidak boleh terlalu longgar.
3. Hidupkan mesin dan lepaskan slang vakum dari distributor. Tanda wktu berubah-ubah sesuai dengan putaran mesin.
11
DISTRIBUTOR ( Mesin 5K ) Memeriksa saat pengapian a. Bila posisi oktan selector tidak standar setelah oktan selektornya seperti ditunjukkan pada gambar.
b. Lepaskan slang vakumnya dari sub diapragma distributor dan sumbatlah ujung slangnya c. Dengan
mesin
spesifikasi,
berputar
gunkan
idling
timing
light
sesuai untuk
memeriksa saat pengapian.
Saat pengapian : 50 _+ 20 sebelum TMA. @max 900 rpm. d. Bila perlu kendorkan baut pengikat distributor, putar distributor untuk meluruskan dengan tanda. Perikslah kembali sat pengapiannya, setelah
baut
pengikat
dikencangkan. Momen pengencangan : 195 kg – cm ( 14 ft – lb, 19 N – m )
12
distributor
e.
Hubungkan kembali slang vakumnya, pada distributor.
f.
Periksa saat pengapian.
Saat pengapian 12 ± 30 sebelum @ Max. 900 rpm.
Periksa Cara Kerja Percepatan Vakum ( Vakuum Advance ) Hubungkan slang vakum distributor. Oktan selector harus berubah – ubah sesuai dengan pembukaan dan penutupan katup trotel.
CELAH KATUP Penyetelan 1. Mesin dipanasi dan kemudian dimatikan. 2. stel silinder No. 1 pada TMA atau titik mati atas / kompresi.
13
3. Kencangkan kembali baut- baut kepala silinder dan penunjang batang penumbuk katup ( rocker arm ). Momen pengencangan : Baut penunjang penumbuk katup : 1,8 – 2,4 kg – m Baut kepala silinder : 5,4 – 6,6 kg – m
4. stel celah katup
Celah katup diukur di anatar batang katup dan lengan roker. Yang distel hanya katup yang ditunjuk oleh panah saja. Celah katup : Hisap : 0,20 mm Buang : 0, 30 mm 5. putarkan poros engkol ( crankshaft ) 3600. 6. stel katup-katup lain yang ditunjukkan oleh panah.
14
KARBURATOR Periksa cara kerjanya . Untuk penyetelan, lihat bab karburator Katup Trotal. 1. katup trotel harus membuka penuh pada waktu pedal gas ditekan habis.
2. Peneyetelan terbuka penuh dilakukan melalui kabel gas atau baut penyetop pedal.
Pompa Akselarasi Bensin harus muncarat ke luar dari jet pada waktu katup trotel terbuka.
15
Cuk Biasa 1. Katup Cuk harus tertutup penuh apabila tombol cuk ditari sampai habis.
3. Katup cuk harus terbuka penuh pada waktu tombol cuk dikembalikan ke tempat semula.
Pembuka Cuk (USA &CANADA) 1. Periksa BVSV dengan mesin dalam keadaan dinging. (1) Suhu air pendingin harus dibawah 30 0 C. (2) Lepasakan slang Vakum dari pembuka cuk.
16
(3) Tarik sepenuhnya tombol cuk , tekan pedal gas sekali dan hidupkan bensin.
(4) Pasang kembali selang vakum pada embuka cuk dan cek bahwa penghubung (linkage ) cuk tidak bergerak.
2. Periksa BVSV, membran (diafragma) dan linkage dengan mwesin dalam keadaan panas. (1) Panaskan mesin hinga temperatur kerja lalu matikan mesin. (2) Lepaskan slang vakum dari pembuka cuk.
3. tarik tombol cuk sepenuhnya , tekan pedal gas sekali lalu kembalikan tombol cuk setengahnya.
17
4. periksa bahwa nok idle tinggi berada pada langkah kedua. 5. hidupkan mesin.
6. pasang kembali slang vakum dan pastikan bahwa linkage cuk bergerak dn bahwa nok idle tinggi (fast idle cam) dibebaskan pada langkah ketiga. 7. Pada waktu tombol cuk ditekan habis, periksa
bahwa
kecepatan mesin kembali ke idle.
penyetelan putaran idle dan campuran idle 2K, 3K-H, dan 4K 1. Penyetelan dan pengukuran idle ditentukan sebgai berikut : 1) Saringan udara dalam keadaan terpasang
18
2) Suhu air pendingin normal 3) Cuk terbuka penuh 4) Semua perlengkapan tambahan dimatikan.
5) Saat pengapian tepat 6) Semua saluran vakum terpasang. 7) Transmisi pada posisi netral. 2. Lepaskan Slang HIC dan sumbatlah ujungujungnya. 3. Buka kap pembatas idle pada sekrup pengatur campuaran idle jika dipasang.
4. Setel putaran idle pada putaran spesifikasi dengan jalan memutar sekrup pengatur. putaran idle : 2K,3K –H, 5K : 750 rpm. 4K (KF) : 6O0 rpm. 5K (KF 40,50) : 750 ± 50 rpm
19
5. setel hingga vakum maksimum dengan memutar sekrup pengatur campuran idle. Catatan : Bila perlu gunakan sst penyetel mesin eropah. SST(09243—00020)
6. Ulangi penyetelan 5 dan 6 di atas sampai tercapai angka vacum maksimum pada putaran idle.
7. Naikkan putaran mesin sebntar dengan menarik link gas untuk melihat bahwa mesin kembali ke rpm spesifikasdi waktu dibebankan.
8. Ukur konsentrasi CO pada gas buang menggunakan CO meter.
20
1) Naikkan putaran mesin sekitar 200 rpm selama 30 – 60 detik. 2) Agar konsentrasi sambil, tunggu Selama satu menit sebelum melakukan pengukuran, dan harus dilakukan dalam waktu 3 menit
Konsentrasi CO Model mesin
%
3K-H, & 4K
0,5 – 1,5
9. 3). Jika konsentrasi melebihi harga spesifikasi, kencangkan sekrup pengatur campuran idle sedikit demi sedikit sampai tercapai harga spesifikasi.
-Catatan 1) Apabila sekrup penyetel di campuran idle di
kencangkan,
akan
terdapat
titik
dimana putaran mesin menurun dengan cepat. Penyetelan berikutnya harus tidak memutar sekrup ini lagi agar tidak melewati titik optimum ini. 2) Putaran idle mesin yang diperbolehkan adalah ± 50 rpm dari spesifikasi.
10. Pasang selang kembali pada katup HIC.
21
11. Pasang kap pembatas idle yang baru pada sekrup pengatur campuran idle.
5K & 5K - C 1. Penyetelan
dan
kondisi
pengukuran
harus dengan cara sebagai berikut : a. saringan udara terpasang b. pada suhu kerja normal c. cuk terbuka penuh d. semua perlengkapan tambahan dimatikan. e. Semua
saluran
dihubungkan. f. Transmisi pada posisi N g. Wa h. ktu pengapian tepat
22
vakum
i. Tacometer terpasang j. Meter co di set 0 ( nol ) 2. Hanya Eropa, lepaskan hubungan slang Hic dan sumbatlah ujungnya.
3. Switzerland $ Australia, NSW. Lepaskan hubungan slang hisap dari reed valve dan sumbatlah reed valve.
4. lepaskan tutup penyegel pada sekrup penyetel campuran idle, bila dipasangkan.
METODE ALTERNATIVE 5. setel putaran dan campuran idle. a. Hidupkan mesin. b. Setelah hingga putaran maksimum dengan memutar sekrup penyetel putaran idle. c. Stel putaran campuran idle dengan memutar sekrup penyetel putaran idle : 800 rpm.
23
- CatatanBila perlu gunakan SST penyetel spesifikasi mesin untuk Eropa.SST ( 09243 – 00020 )
6. sebelum melangkah ke langkah berikutnya teruskan penyetelan 2 dan 3 sampai dapat putaran
maximum yang paling optimal,
tidak tergantung berapa banyak memutar sekrup penyetel campuran idle. 750—50 rpm.
Catatan – Ini adalah cara melakukan penyetelan putaran idle dan campuran idle untuk campuran kurus.
METHODE DENGAN METER ―CO‖. 7. setel putaran idle dan campuran idle. a. Hidupkan mesin. b. Gunakan meter ‗CO‘ untuk mengukur konsentrasi CO pada gas buang, putaran sekrup
24
penyetel
putaran
idle
dan
campuran idle, untuk mendapatkan spec katup konsentrasi pada putaran idle. Catatan: Bila perlu gunakan SST untuk penyetelan mesin spesifikasi mesin Eropah. SST ( 09243 – 00020)
8. Ukurlah konsentrasi CO di ujung Knalpot dengan meter ―CO‖ 1) Periksa bahwa meter COdalam keadaan sempurna. Naikan putaran mesin hingga putaran 2000 rpm selama 30 – 60 detik sebelum pengukuran konsentrasi. Tunggu 13 menit setelah putaran mesin dimatikan agar konsentrasi stabil. Masukan alat ukur CO pada ujung knalpot lalu ukurlah konsentrasi CO dalam waktu yang singkat. Konsentrasi CO : 1.0 – 2,0 %
Catatan :
25
1. Bila konsentrasi dalam harga spesifikasi berarti penyetelan telah sempurna. 2. Bila konsentrasi CO di luar harga spec, putarlah sekrup idle untuk mencari spec yang tepat. 3. Bila harga konsentrasi tidak bisa diperbaiki dengan penyetelan campuran idle perhatikanlah table dibawah ini untuk mengetahui kemungkinan sebabnya.
HC
CO
Gangguan
Tinggi
Normal
Idling kasar
Penyebab 1. Pengapian salah Waktu pengapian tidak betul. Busi kotor, atau celah tidak betul atau terlalu longgar. Hubungan terbuka atau kabel tegangan
tinggi
busi
tertukar. Tutup distributor retak. 2. katup buang bocor 3. silinder bocor.
26
saling
Tinggi
Normal
Idling
kasar
1. Vakuum bocor
(pembacaan
a. Salng vakum,
HC
b. manifold hisap
tidak
tepat)
c. saluran PCV d. dasar karburator
Tinggi
Normal
Idling kasar (
1.
Saringan udara terhambat
asap
gas
2.
Katup PCV tersumbat
buang Hitam )
3.
Kesalahan pada karburator. Gerakan cuk salah. Setelah pelampung salah. Katup jarum atau dudukannya bocor. Katup tenaga ( power valve ) bocor.
1. Hubungkan kembali selangnya ke ketup HIC. 2. Hubungkan kembali selangnya ke katup reed hisap udara. 3. Pasangkan tutup penyegel ( pembatas ) pada sekrup penyetel campuran idle.
PUTARAN IDLE TINGGI Penyetelan
27
1. Buka saringan udara dan sumbat ujung slang untuk sistim HIC untuk mencegah putaran idling yang kasar. 2. Panaskan mesin. Dan kemudian dimatikan
3. Lepaskan slang vakum dari katup EGR dan sumbat ujung slang.
4. Lepaskan slang vakum dari pembuka cuk dan sumbat ujungnya.
28
5. Tarik sepenuhnya tombol cuk, tekan pedal gas sekali dan kembalikan tombol cuk setengahnya.
6. Pastikan bahwa nok idle tinggi berada pada pemberhentian ke dua
7. Hidupkan mesin dan buka sepenuhnya katup cuk.
8. stel putaran idle tinggi dengan memutar sekrup penyetel idle. Idle : 3500 rpm
29
9. pasang slang vakum pada tempatnya.
10. Perhatikan bahwa mesin kembali ke putaran idle menurut spesifikasi setelah putaran dinaikkan. 11. Putaran idle Tinggi : 3500 rpm.
TEKANAN KOMPRESI 1. Panaskan mesin 2. Buka semua busi.
3. lepaskan kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar aliran sekunder terputus.
30
4. masukkan
alat
pengukur
kompresi ke dalam lubang busi.
STD
Mesin 5K
Selain mesin 5K
12.6
11
LIMIT 9.5
9,0
5. Buka katup trotel sepenuhnya dan baca tekanan kompresi sementara mesin dihidupkan dengan motor stater. 6. Usahakan agar pengukuran dilakukan dalam waktu yang singkat Putaran 250 rpm.
Perbedaan tekanan antara masing – masing silinder 1,0 kg / cm2
31
SISTEM PENGAPIAN
Pengujian Bunga Api Periksa bahwa terjadi loncatan bunga api. (1) Putuskan hubungan kabel tegangan tinggi busi dari distributor. (2) Dekatkan ujung kabel tegangan tinggi tadi sekitar 12,5 mm (1/2”) dari busi. (3) Perhatikan terdapat loncatan bunga api saat mesin di start. Bila tidak ada loncatan bunga api lakukan pengujian sebagai berikut :
32
2.
Periksa Governor Putar rotornya berlawanan putaran jarum jam dan lepaskan. Rotor harus kembali dengan lembut ke posisi semula.
33
Jenis A dan B. 3.
Periksa celah udara Periksalah celah udara antara timing rotor dan tonjolan pick up coil dengan pengukur celah.
Celah udara : 0,2 – 0,4 mm
4.
Periksa signal generator Periksa tahanan dari signal generator dengan ohmmeter.
Tahanan : 140 – 180 Ω
Jenis C 5.
Periksa celah rubbing block
Celah rubbing block : 0,45 mm
Resistor Periksa tahanan dari resistor dengan ohmmeter. Tahanan (Exter Resistor) : 1,1 – 1,3 Ω
34
Tahanan (Internal Resistor) : 0,9 – 1,2 Ω
Koil Pengapian 1.
Periksa tahanan Koil pengapian dengan ohmmeter. (1) Tahanan primary coil : antara terminal positif (+) dan negative (-) Tahanan (tanpa Internal Resistor): 1,3 – 1,6 Ω
Tahanan (dengan Internal Resistor) 1,5 – 1,9 Ω
(2) Tahanan terminal
secondary positif
(+)
coil dan
:
antara terminal
tegangan tinggi. Tahanan (Tanpa Internal Resistor): 10,7 – 14,5 kΩ
35
Tahanan (dengan Internal Resistor): 13,7 – 18,5 kΩ
2.
Periksa
tahanan
penyekatan
antara
terminal positif (+) dan pemegang koil (case coil) dengan ohmmeter. Tahanan : Tak terhingga
DISTRIBUTOR Melepas Lepas komponen berikut dengan urutan seperti tampak pada gambar.
36
37
38
Lepaskan komponen berikut dengan urutan seperti tampak pada gambar.
39
40
PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN Tutup Periksa kemungkinan terdapat keretakan, sisa-sisa karbon, terbakar atau terminal berkarat. Juga periksa tempat persinggungan bagian tengah kemungkinan aus.
Rotor Periksa kemungkinan retak, terdapat sisasisa karbon, terbakar atau terminal berkarat.
Breaker Plate Periksa breaker plate apakah berputar dengan halus.
Pemberat Governor & Pen Periksa
bagian
fitting
dari
pemberat
governor (governor weight) beserta pen kemungkinan bengkok.
41
Memberan vacuum Advancer Memberan harus bergerak apabila dihisap melalui lubang kecil.
Kam & Poros Periksa kam (nok) kemungkinan aus, cacat serta periksa keadaan hubungan antara kam dan poros.
Poros governor & Rumah 1. Periksa celah aksial poros. Celah aksial : 0,15 – 0,50 mm.
2. Lepaskan roda gigi dan pen. Gerinda ujung pen dan keluarkan pen dan roda gigi.
42
3. Periksa poros governor kemungkinan aus atau cacat.
4. Periksa bos rumah dan ring kemungkinan aus, berubah bentuk atau cacat.
Petunjuk Umum 5. Masukkan waser ke dalam poros governor dan plat menurut urutan sebagai berikut : (1) 2
mm
(2) 0,2 mm (3) Waser bakelit (4) 0,2 mm (5) 0,2 mm Stel celah hingga harga standar dengan memberi variasi jumlah waser 2, 4 dan 5 di atas.
Selain Jenis A 5.1 rakitlah washernya seperti terlihat pada gambar.
43
Washer (untuk penyetelan) No. Part
Tebal mm (in.)
900999-01385
2.5 (0.098)
900999-01386
2.7 (0.106)
900999-01387
2.9 (0.114)
900999-01412
2.3 (0.091)
5.2 Rakitlah bantalan antara pen dan pemberat (weight).
6.
Rakit waser dan roda gigi menurut urutan seperti pada gambar dan periksa celah aksial (thrust clearance).
7.
44
Kelinglah ujung-ujung pen dengan catok.
MERAKIT Rakit komponen berikut menurut urutan seperti pada gambar.
45
Rakit komponen berikut menurut urutan seperti tampak pada gambar.
46
Pasang pegas-pegas governor pada arah seperti pada gambar
PENYETELAN 1. Setelah celah udara Celah rubbing blok : 0,45 mm
2. Setel alat pemilih oktan (octane selector) pada garis standar.
3. Periksa breaker plate apakah berputar dengan halus.
47
PEMASANGAN 1. Pasang puli poros engkol pada posisi waktu pengapian silinder No 1. Waktu pengapian : Mesin 5K (KF21)
: 50 seb. TMA
Mesin 5K (KF 40, 50) : 5.0. ± 20seb. TMA Vakum advance OFF Selain mesin 5K
: 80 seb. TMA
2. Luruskan garis tengah celah di ujung atas poros pompa oli dengan tanda (lubang oli) di bagian atas body pompa oli.
3. Posisikan rotor distributor menghadapi bagian kanan selubung busi No. 3, lalu masukkan rumah distributor.
4. Pada
waktu
rumah
distributor
dimasukkan, rotor harus menunjuk ke pertengahan selubung no. 2.
48
5. Putar swit kontak pada posisi ON. Jangan memutar motor starter.
6. Putar body distributor berlawanan dengan jarum jam sampai timbul bunga api pada titik
kontak
platina,
kemudian
kencangkan baut klem pada posisi ini.
7. Periksa waktu pengapian atau pada putaran idling. Kalau perlu cocokan tanda-tanda timing dengan memutar body distributor. Seri 2K, 3K, 4K
: 80 seb. TMA
Seri 5K (KF21)
: 50 seb. TMA
Seri 5K (KF 40, 50)
: 5.0. ± 20seb.
TMA. @ Max. 900 rpm {Transmisiposisi Netral, Vakum advance OFF}
49
KABEL TEGANGAN TINGGI -Catatan – 1.
dengan hati-hati lepaskan kabel tegangan tinggi dengan menarik pada bagian karet.
2.
Jangan menekuk kabel karena penghantar (konduktor) akan rusak.
PEMERIKSAAN 1.
Periksa keadaan terminal kabel. Jika ada karat,
dibersihkan.
Jika
patah
atau
mengeliat, gantilah kabel tersebut.
2.
Periksa tahanan masing-masing kabel antara kedua ujungnya. Jika pemeriksaan menunjukkan harga di atas limit, kabel harus diganti. Tahanan : kurang dari 25 KΩ/kabel
50
BUSI PEMERIKSAAN Periksa kemungkinan terdapat hal-hal berikut, bersihkan dan bila perlu ganti busi. 1. Retak atau cacat pada ulir atau isolator. 2. Gasket cacat atau buruk.
3. Elektroda aus. 4. Elektroda terbakar dan terdapat sisa-sia karbon.
PENYETELAN CELAH Periksa
celah
busi
menggunakan
alat
pengukur celah busi. Jika tidak ada pada harga spesifikasi, lakukan penyetelan dengan menekuk elektroda masa (bagian luar) Celah busi :
51
Mesin 5K
: 0,7 – 1,0 mm
Selain 5K
: 0,8 mm
BAGIAN-BAGIAN TUNE UP MESIN
BAGIAN-BAGIAN 1.
KETERANGAN
SISTEM PENDINGIN Sampai garis atas (full)
Tinggi air pendingin Periksa kualitas Periksa kebocoran Tekanan pembuka katup tutup radiator,STD, LIMIT
0,75-1,05 kg/cm2
Kapasitas air pendinginan
0,6 kg/cm2
(dengan pemanas). 2K, 3K H 5,6 ltr
4K
6,7 ltr
5K
6,5 ltr TALI KIPAS 2.
Mesin 5K
Deflektor tali kipas pada 10 kg (22 lb)
Selain mesin 5K
Pompa air - alternator - Tali kipas baru - Tali kipas terpakai
5-7 mm
poros engkol
7-11 mm
- kompresor A/C - Tali kipas baru 9-12 mm
- tali kipas lama (bekas)
12-16 mm SARINGAN UDARA Bersihkan 3.
elemennya
52
11-14 mm
BATERAI 4.
Berat jenis 1,25 – 1,27 pada 200 C
Perhatikan tinggi elektrolit Baterai
OLI MESIN 5.
Periksa tinggi oli Pengisian kembali
Sampai garis full API service SE atau yang lebih baik
Kapasitas Mesin 2K,3K Pengisian kering dengan saringan oli Kuras dan isi kembali
3,6 liter
dengan ganti saringan oli Tanpa saringan oli
3,4 liter 2,9 liter
Mesin 4K, 5K Pengisian kering dengan saringan oli Kuras dan isi kembali
3,7 liter
dengan ganti saringan oli Tanpa saringan oli
3,5 liter 3,0 liter
BUSI 6.
Pemeriksaan dengan mata, Bersihkan Celah
mesin 5K 0,7 – 1,0 mm
Selain mesin 5K
0,8 mm
53
KABEL TEGANGAN TINGGI 7.
Tahanan Kurang dari 25 kilo ohm/kabel DISTRIBUTOR
8.
Tutup distributor Celah rubbing blok, selain mesin 5K Mesin 5K
0,45 mm 0,4-0,5 mm
Celah udara Sudut dwell
0,2-0,4 mm
Variasi sudut dwell
520 lebih kurang 60 dalam 30 (dari idling hingga 2000 rpm)
Saat pengapian
selain mesin 5K 80 sebelum TMA/idling
Mesin 5K Operasi governor
50 sebelum TMA/idling @ max 900 rpm
Operasi vakum
transmisi manual posisi netral
MESIN PANAS
(N) dan vakum advance off
CELAH KATUP 9.
Hisap Buang
0,2 mm 0,3 mm
KARBURATOR 10. Katup trotel terbuka penuh Periksa pompa percepatan Cuk biasa Pembukaan cuk
PUTARAN IDLE
54
11. 2k, 3K-H, 4K M/T 4K (KF)
750 rpm
5K (KF)
600 rpm 750 rpm
KONSENTRASI CO IDLE 12. 3K-H & 4K 4K (KF)
0,5 – 1,5 % Sistem HIC mati
5K (KF)
1,5 – 2,5 % Sistem HIC mati 1,0 – 2,0 % Sistem HIC mati
TEKANAN KOMPRESI 13. STD (selain 5K) Limit
pada 250 rpm 11 kg/cm2
STD (5K)
9.0 kg/cm2
Limit
12,6 kg/cm2
Perbedaan tekanan antara silinder
9.5 kg/cm2 kurang dari 1,0 kg/cm2
55