TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL
Disusun oleh:
Ari Fathoni
(14148118)
Sri Cahyani Putri Purwaningsih
(14148150)
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2015
Teknik – teknik editing: 1. Straight cut: sebuah shot tiba – tiba berakhir dan lalu sebuah shot lain tiba – tiba mulai.
Gambar 01. (Sumber: Capture frame film Cloud Atlas. TC: 02:20 - 02:50) 2. Contrast cut: susunan gambar yang memperlihatkan kontradiksi dua adegan atau lebih.
Gambar 02. (Sumber: Capture frame film Cloud Atlas. TC: 01:35 - 02:12)
3. L cut: mengedit transisi dari satu tembakan ke yang lain dalam film atau video, di mana gambar dan suara yang disinkronisasi tapi transisi di masing-masing tidak bertepatan.Hal ini sering dilakukan untuk meningkatkan estetika atau aliran film sebagai pemotongan L memungkinkan penonton untuk melihat konteks (baik sebelum atau
sesudah)
berbicara
bukan
hanya
berbicara
sendiri.
Tanpa pemotongan L, percakapan antara dua orang bisa merasa seperti pertandingan tenis.
Gambar 03. Potongan shot dengan menggunakan L cut pada gambar diatas terlihat seseorang yang terdengar suara dari teko tetapi belum terlihat sumber suaranya setelah itu baru diperlihatkan shot dari teko. (Sumber: Capture frame film Innocent Creep. TC: 00:27 - 00:38)
4. Form cut: Objek yang sama tetapi beda waktu
Gambar 04. (Sumber: Capture frame film Grace The Posission. TC: 06:31 - 06:55)
5. Match cut: pencocokan antara shot satu dengan yang lain dalam tindakan (action), subjek, konten grafik atau kontak mata dari dua karakter dalam film, yang bertujuan untuk menciptakan sebuah rasa kontinuitas di antara dua shot.
Gambar 05. (Sumber: Capture frame film The Snatcher. TC: 02:25 - 02:28)
6. Parallel
editing
cut:
pemotongan
dua
atau
lebih
satu
rekaan acting yang terjadi secara simultan pada lokasi atau waktu yang berebeda. Teknik
ini
lebih action yang
terdiri terjadi
dari crosscutting (memotong di
waktu
dan
antara
tempat
dua yang
atau sama),
intercutting (pemotongan adegan yang terjadi pada waktu yang sama, tetapi dengan perbedaan yang menciptakan efek adegan tunggal).
Gambar 06. (Sumber: Capture frame film The Snatcher. TC: 02:25 - 02:28)
7. Jump cut: sebuah lompatan gambar dalam satu rangkaian shot akibat perubahan posisi karakter atau obyek dalam latar yang sama atau sebaliknya posisi karakter dan obyek tetap namun latar berubah seketika.
Gambar 07. (Sumber: Capture frame film Roti Lapis Selai Straberry. TC: 01:15 - 02:17)
Bentuk Transisi dalam Editing: 1. Fade Fade merupakan transisi shot secara bertahap dimana gambar secara perlahan intesitasnya bertambah gelap hingga seluruh frame berwarna hitam dan ketika gambar muncul kembali (berwarna terang), shot telah berganti. Fade dibagi menjadi 2 yaitu: Fade in: pengambilan gambar dimulai dengan gambar – gambar yang gelap dan lambat laun menjadi terang sampai normal.
Gambar 08. Potongan shot dengan menggunakan fade in pada gambar diatas dari gelap kemudian muncul tulisan Sinema9Solo. Fade in biasanya digunakan untuk memulai suatu film. (Sumber: Capture frame film Sekaten. TC: 00:00 - 00:06) Fade out: pengambilan gambar dimulai dengan gambar – gambar yang terang dan lambat laun menjadi gelap.
Gambar 09. Potongan shot dengan menggunakan fade out pada adegan diatas terlihat shot dari gagang pintu berubah perlahan menjadi hitam. Fade out biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu film. (Sumber: Capture frame film Innocent Creep. TC: 06:40 - 06:42)
2. Dissolve: teknik transisi yang memungkinkan satu shot menimpa atau melapisi shot yang lain dengan muncul secara bertahap dan mulai mengganti shot yang dilapisi.
Gambar 10. Potongan shot pada gambar menggunakan bentuk transisi Dissolve yang ditunjukan dalam adegan cowok yang sendiri berubah menjadi 5 orang cewek ngerumpi yang saat berpindah memunculkan bayangan adegan selanjutnya. (Sumber: Capture frame film Ada Apa Dengan Cinta. TC: 00:05:55 - 00:06:00)
3. Wipe: transisi yang mengindentifikasikan satu perubahan dimana satu shot menghapus / menimpa atau menggantikan shot yang lain, baik secara vertikal, horizontal ataupun diagonal.
Gambar 11. Potongan shot pada gambar menggunakan bentuk transisi wipe, dalam adegan di atas cowok sedang tidur lalu gambar bergeser ke arah kanan berubah menjadi seseorang yang sedang membuka mobil.. (Sumber: Capture frame film Manusia Setengah Salmon. TC: 58:29 - 58:32)
4. Morph: perubahan bentuk obyek gambar secara bertahap.
Gambar 12. Potongan shot pada gambar diatas menggunakan bentuk transisi Morph, dalam adegan diatas pertama kepala manusia berbentuk menjadi kepala robot. (Sumber: Capture frame film Legendary Rangers Morph. TC: 00:12 - 00:14)
DAFTAR PUSTAKA
https://manshurzikri.wordpress.com/2011/10/18/editing/ http://arilestarisinagabloggercom-ari.blogspot.co.id/2012/02/transisi-dalam-editing.html Himawan Pratista. 2008. Memahami Film. Homerian Pustaka. Yogyakarta. Wikipedia.com
http://otakdewa.blogspot.co.id/2013/02/materi-editing.html