TUGAS BIOREPRODUKSI Jawab :
OVULASI Ovulasi adalah keluarnya ovum dari folikel de graaf.
Transportasi ovum :
Adanya gerakan di dindng otot tuba fallopi (gerakan peristaltic). Kayuhan silia di dinding tuba fallopi.
Waktu ovulasi adalah :
Masa pubertas, interval 28 hari. Viabilitas ovum 24 jam.
Folikel yang tidak dibuahi akan berdegenerasi di dalam tuba fallopi untuk menghasilkan korpus luteum.
FERTILISASI Pembuahan(fertilisasi) adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita,terjadi di ampulla tuba fallopi. Bagian ini adalah bagian terluas dari saluran telur dan terletak dekat dengan ovarium. Spermatozoa dapat bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama kira-kira 24 jam.
Proses fertilisasi Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke dalam saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba. Perlu diingat bahwa pada saat sampai di saluran kelamin wanita, spermatozoa belum mampu menbuahi oosit. Mereka harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom. Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita,yang pada manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu itu,suatu selubung glikoprotein dari protein-protein plasma semen dibuang dari selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Hanya sperma yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan mengalami reaksi akrosom. Reaksi akrosom terjadi setelah penempelan ke zona pellusida dan diinduksi oleh protein-protein zona. Reaksi ini berpuncak pada pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida, antara lain akrosin dan zat-zat serupa tripsin.
Pada fertilisasi mencakup 3 fase: 1. penembusan korona radiata 2. penembusan zona pelusida 3. fusi oosit dan membrane sel sperma fase 1 : penembusan korona radiata Dari 200-300 juta spermatozoa yang dicurahkan ke dalam saluran kelamin wanita, hanya 300-500 yang mencapai tempat pembuahan. Hanya satu diantaranya yang diperlukan untuk pembuahan, dan diduga bahwa sperma-sperma lainnya membantu sperma yang akan membuahi untuk menembus sawarsawar yang melindungi gamet wanita. Sperma yang mengalami kapasitasi dengan bebas menembus sel korona. Fase 2 : penembusan zona pelusida Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Pelepasan enzim-enzim akrosom memungkinkan sperma menembus zona pelusida, sehingga akan bertemu dengan membrane plasma oosit. Permeabilitas zona pelusida berubah ketika kepala sperma menyentuh permukaan oosit. Hal ini mengakibatkan pembebasan enzim-enzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membrane plasma oosit. Pada gilirannya, enzim-enzim ini menyebabkan perubahan sifat zona pelusida (reaksi zona) untuk menghambat penetrasi sperma dan membuat tak aktif tempat tempat reseptor bagi spermatozoa pada permukaan zona yang spesifik spesies. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pelusida tetapi hanya satu yang menembus oosit. Fase 3 : penyatuan oosit dan membrane sel sperma Segera setelah spermatozoa menyentuh membrane sel oosit, kedua selaput plasma sel tersebut menyatu. Karena selaput plasma yang menbungkus kepala akrosom telah hilang pada saat reaksi akrosom, penyatuan yang sebenarnya terjadi adalah antara selaput oosit dan selaput yang meliputi bagian belakang kepala sperma. Pada manusia, baik kepala dan ekor spermatozoa memasuki sitoplasma oosit, tetapi selaput plasma tertingal di permukaan oosit.
Segera setelah spermatozoa memasuki oosit, sel telur menanggapinya dengan 3 cara yang berbeda : 1. reaksi kortikal dan zona : sebagai akibat terlepasnya butir-butir kortikal oosit. a. selaput oosit tidak dapat ditembus lagi oleh spermatozoa lain b. zona pelusida mengubah struktur dan komposisinya untuk mencegah penambatan dan penetrasi sperma dengan cara ini terjadinya polispermi dapat dicegah. 2. melanjutkan pembelahan meiosis kedua. Oosit menyelesaikan pembelahan meiosis keduanya segera setelah spermatozoa masuk. Salah satu dari sel anaknya hamper tidak mendapatkan sitoplasma dan dikenal sebagai badan kutub kedua, sel anak lainnya adalah oosit definitive. Kromosomnya (22+X) tersusun di dalam sebuah inti vesikuler yang dikenal sebagai pronukleus wanita. 3. penggiatan metabolic sel telur. Factor penggiat diperkirakan dibawa oleh spermatozoa. Penggiatan setelah penyatuan diperkirakan untuk mengulangi kembali peristiwa permulaan seluler dan molekuler yang berhubungan dengan awal embriogenesis.
Hasil utama pembuahan 1. pengembalian menjadi jumlah kromosom diploid lagi, separuh dari ayah dan separuhnya dari ibu. Olah karena itu, zigot mengandung kombinasi kromosom baru yang berbeda dari kedua orang tuanya. 2. penentuan jenis kelamin individu baru. Spermatozoa pembawa X akan menghasilkan satu mudigah wanita (XX), dan spermatozoa pembawa Y menghasilkan satu mudigah pria (XY). Oleh karena itu, jenis kelamin kromosom mudigah tersebut ditentukan pada saat pembuahan. 3. dimulainya pembelahan. Tanpa pembuahan,oosit biasanya akan berdegenerasi 24 jam setelah ovulasi.
IMPLANTASI Implantasi kram merasa mirip dengan kram menstruasi. Kadang, mereka lebih rendah dalam intensitas dan durasi. Implantasi kram yang dirasakan ketika telur, memasuki dinding rahim, sedang dibuahi oleh sperma atau dengan kata lain, hal itu terjadi ketika embrio tertanam di dalam rahim.
Implantasi biasanya terjadi 5-8 hari setelah ovulasi.
Satu mengalami sedikit rasa nyeri atau sakit di perut. Yang kram juga biasanya merasa seperti sakit yang tajam tetapi tidak benar-benar menyakitkan, agak tidak nyaman. Namun, intensitas implantasi kram akan bervariasi di antara wanita, dengan beberapa dari mereka tidak mengalami kram sama sekali. Selain kram, seorang wanita mungkin mengalami pendarahan implantasi juga, tetapi ini adalah gejala yang umum dan satu tidak perlu panik tentang hal ini. Durasi implantasi kram juga bervariasi dari wanita. Bagi beberapa wanita, hal itu mungkin berlangsung beberapa menit dan bagi banyak orang lain itu dapat berlangsung selama lebih dari satu jam. Implantasi kram dapat terjadi dari dan di siang hari atau sepanjang hari dan dapat berpengalaman selama berminggu-minggu bersama-sama. Ini mungkin atau mungkin tidak disertai dengan darah. Kadang-kadang, kram ini terjadi sampai sekitar 18 minggu kehamilan. Bahkan, perempuan yang berencana untuk hamil mencari tanda-tanda ini implantasi kram jika masa mereka tertunda. Namun, meskipun implantasi kejang adalah tanda-tanda kehamilan, bahkan mereka yang tidak mengalami kram ini positif untuk tes kehamilan, jika mereka mencoba untuk hamil. Jadi, kenyataannya tidak setiap wanita akan mengalami kram implantasi.
EMBRIOGENESIS Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.
Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, antara lain:
Cleavage : proses pembelahan pada sel yang bersifat membentuk sel baru. Zigot membelah menjadi 2,4,8 dan 16 blastomer. Susunan blastomer yang menyerupai buah anggur/murbei disebut morula. Morula berkembang menjadi blastula (sel blastomer menyusun diri seperti biola yang berongga, rongga ditengah disebut blastosul.
1. Morula dan Blastula
2. Gastrula
Saat blastula terus mengalami pembelahan dan pertambahan jumlah sel, kutub animal akan berusaha membungkus kutub vegetal dengan bergerak dan melakukan invaginasi, yang sering disebut sebagai proses gastrulasi. Gastrulasi ini berlangsung dengan urutan kronologis sebagai berikut: 1. Pembentukan blastopore (saluran invaginasi) 2. Pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm. 3. Selanjutnya sel bermigrasi dan berkohesi dengan bantuan senyawa cadherin dan integrin
3. Neurula dan embrio
Setelah seluruh fase berlangsung, sel terus tumbuh dan berkembang sampai keluar dari rahim atau telur dan menjadi organisme dewasa, lalu menghasilkan sel gamet dan melakukan pembuahan sel, dan siklus ini pun terulang kembali.
Jawab : SELAMA masa kehamilan, tubuh Anda akan mengalami banyak perubahan dan semua itu bisa jadi akan menyebabkan timbulnya bermacam-macam keluhan. 1. Nyeri Perut Nyeri perut bagian bawah sering terjadi pada kehamilan trimester kedua. Ketika rahim membesar, ligament lingkar menjadi semakin tegang dan menyebabkan rasa nyeri sepanjang ligament. Agar nyeri ini bisa reda, pengobatan yang baik adalah dengan beristrirahat yang cukup. 2. Sakit Punggung Perubahan tubuh selama kehamilan bisa mengakibatkan pegal pada punggung. Apalagi janin berkembang semakin besar sehingga punggung mudah tertarik atau merenggang. Untuk mencegahnya lakukan olahraga hamil secara teratur, gunakan sepatu tanpa hak, tidur di kasur yang rata dan agak keras, jangan tidur melengkung dan berbaringlah dengan punggung lurus. 3. Sesak Nafas Ketika perut semakin membesar maka Anda akan merasakan sesak nafas, jangan khawatir karena hal ini biasa terjadi pada masa kehamilan. Untuk mencegahnya jangan lupa berdiri dan duduk dengan dengan sikap tenang. Jika ingin berbaring, telentang dan letakkan kepala dan bahu di atas sebuah bantal atau lebih. 4. Sembelit Sulit buang air besar seringkali terjadi pada masa kehamilan. Banyak penyebabnya misalnya kekurangan zat besi dan vitamin, kurang minum air, tekanan rahim terhadap usus dan kurangnya latihan olahraga. Untuk itu perbanyaklah makanan berserat, sayuran, buah dan minumlah air putih minimal 8 gelas setiap harinya. 5. Mual Umumnya pada awal kehamilan Anda akan mengalami mual dan muntah, biasanya terjadi 4 minggu setelah pembuahan terjadi hingga tiga bulan pertama. Selama bulan pertama kehamilan akan terjadi pusing, malas bangun pagi jika perut kosong. Untuk mengatasinya jangan lupa mengisi perut setiap pagi. Jika tidak ada nafsu makan usahakan makan sedikit tetapi sering, lalu perbanyaklah minum cairan agar tidak terjadi dehidrasi. 6. Sering Buang Air Kecil 6 minggu setelah pembuahan Anda akan sering pergi ke kamar kecil. Penyebabnya adalah tekanan rahim terhadap kandung kemih yang membatasi kemampuan kandung kemih untuk menyimpan air seni. Saat kehamilan bertambah besar Anda akan mengalami rasa sulit menahan air seni. Walaupun repot harus bolak-balik ke kamar kecil jangan pernah untuk mengurangi porsi minum Anda. 7. Mimisan dan Gusi Berdarah Selama hamil peredaran darah ke hidung meningkat, akibatnya bisa terjadi mimisan dan gusi berdarah. Agar gusi tak berdarah gunakan sikat gigi yang lembut lalu berkumurlah dengan air garam untuk menyembuhkan gusi yang bengkak.
Mengatasi Kehamilan
Keluhan-Keluhan
Yang
Terjadi
Selama
Kandungan Mengatasi keluhan-keluhan yang terjadi selama kehamilan merupakan suatu hal yang perlu diketahui oleh para ibu hamil. Diharapkan dengan demikian kehamilan yang sedang dijalani bukan menjadi suatu hal yang menyiksa harihari ibu hamil, tapi menjadi sesuatu hal yang menyenangkan. Berikut kami coba sampaikan beberapa keluhan yang terjadi selama kehamilan berikut tips-tipsnya untuk mengatasi keluhan tersebut. MUAL DAN MUNTAH Gejala mual dan muntah (morning sickness) adalah hal yang paling sering dialami oleh para ibu hamil, terutama terjadi pada awal-awal kehamilan atau pada trimeseter pertama. Mual dan muntah ini disebabkan oleh adanya perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil. Selain itu mual dan muntah dapat terjadi bila ibu mencium aroma makanan tertentu. Walaupun mual dan muntah akan hilang dengan sendirinya ketika kehamilan memasuki trimester ke dua, namun mual dan muntah patut diwaspadai. Mual dan muntah dapat menyebabkan kekurangan gizi baik pada ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Trimester pertama merupakan masa kritis di mana janin berada dalam tahap awal pembentukan organorgan tubuh. Jika janin mengalami kekurangan gizi tertentu, pembentukan organ yang sempurna dapat mengalami kegagalan. Selain itu, janin juga beresiko lahir dengan berat badan lahir rendah.Tips :
Makanlah dalam jumlah sedikit tetapi sering, jangan makan dalam jumlah porsi besar karena justeru akan menambah rasa mual. Tetap berusaha makan ketika kondisi perut terasa enak, usahakan makan 5-6 kali sehari dalam jumlah porsi yang lebih sedikit dan untuk menghindari perut yang kosong. Hindari makanan yang banyak mengandung lemak, bumbu, terlalu asam atau pedas. Makanlah makanan yang banyak mengandung kadar karbohidrat dan protein. Perbanyak pula konsumsi buah dan sayuran Hindari makanan yang mengandung aroma yang akan membuat anda mual dan muntah. Minumlah segelas teh hangat untuk mengatasi gangguan mual dan muntah. Perbanyak cairan dengan meminum air putih, susu rendah lemak, atau jus buah untuk mengganti cairan yang dikeluarkan selama muntah dan menghindarkan dari dehidrasi. Perbanyak makanan yang banyak mengandung vitamin B6 seperti pisang, avokad, beras, atau sereal
Jika mual dan muntah ini terus berlanjut hingga usia kehamilan memasuki trimester kedua, segera konsultasikan permasalahan ini dengan dokter. KEPUTIHAN Peningkatan hormon selama kehamilan menyebabkan produksi carian vagina yang disebut lokore. Cairan ini berwarna putih, encer dan tidak berbau. Keluarnya cairan ini adalah normal selama tidak menjadi banyak, berubah warna, berbau, adanya rasa gatal atau iristasi. Jika cairan ini menjadi demikian, segera konsultasikan ke dokter. Tips :
Jagalah kebersihan dan kelembaban di sekitar vagina. jangan memakai pakaian dalam terlalu ketat. Gantilah celana dalam sesering mungkin, terutama ketika celana dalam sudah terasa lembab/basah. Gunakan selalu celana dalam yang kering dan bersih Gunakan bahan celana dalam yang terbuat dari bahan katun atau yang paling mudah menyerap keringat
SEMBELIT Sembelit terjadi akibat peningkatan hormon progesterone. Hormon ini selain mengendurkan otot-otot rahim, juga berdampak pada mengendurnya otot dinding usus sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Namun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan peyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil. Sembelit yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan wasir. Tips:
Perbanyaklah minum air putih Perbanyaklah konsumsi makanakan yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan. Lakukanlah olahraga teratur seperti berjalan kaki atau jogging
SERING BUANG AIR KECIL Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini karena rahim yang membesar menekan kandung kencing dan perubahan hormonal juga menyebabkan peningkatan volume darah yang menyebabkan ginjal memproduksi cairan. Keadaan ini akan berkurang pada kehamilan trimester kedua karena pertumbuhan rahim ke arah perut dan mulai lagi pada kehamilan di trimester ketiga karena pertumbuhan janin yang semakin membesar akan kembali menekan kandung kencing
Tips:
Jangan pernah menahan keinginan untuk buang air kecil, hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran kencing Meskipun anda mengalami sering buang air kecil, namun porsi minum anda jangan sampai dikurangi Sering buang air kecil dapat membuat kondisi daerah vagina anda lembab, jaga kebersihan pada daerah vagina anda
PUSING DAN SAKIT KEPALA Gangguan pusing dan sakit kepala yang sering dirasakan oleh ibu hamil diakibatkan oleh faktor fisik; rasa lelah, mual, lapar dan tekanan darah, rendah. Sedangkan penyebab emosional yaitu adanya perasaan tegang dan depres. Selain itu peningkatan pasokan darah ke seluruh tubuh juga bisa menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi. Tips:
Istirahatlah sejenak jika ibu merasa pusing atau sakit kepala. Hindari perasaan-perasaan tertekan atau masalah berat lainnya yang dapat membuat menjadi depresi Jangan melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tergesa-gesa usahakan untuk tetap tenang dan santai
Bila sakit kepala terasa semakin berat dan terus menerus, secepatnya hubungi dokter. Sakit kepala yang hebat pada saat kehamilan merupakan tanda bahaya kehamilan. PERUBAHAN KULIT Perubahan kulit disebabkan oleh melanosit yang menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap. Kemudian timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Selain itu sering juga terjadinya kecoklatan pada wajah yang disebut chloasma atau topeng kehamilan. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebih, biasanya terjadi di daerah perut, paha atas dan payudara. Strecth mark ini dapat menimbulkan rasa gatal dan strecth mark ini tidak dapat dicegah Selain itu, perubahan kulit yang terjadi di wajah adalah kulit muka menjadi lebih berminyak dan sering menimbulkan jerawat Tips:
Hindari sedapat mungkin menggaruk rasa gatal yang diakibatkan oleh strecth mark Menjaga kebersihan kulit
Mempertinggi makanan yang mengandung protein dan vitamin C
RASA LELAH DAN MENGANTUK Rasa lelah dan mengantuk pada ibu hamil selain disebabkan oleh perubahan hormonal, juga akibat kinerja dari beberapa organ vital seperti ginjal, jantung, dan paru-paru, semakin bertambah. Organ-organ vital ini tidak hanya bekerja untuk mencukupi kebutuhan ibu saja, namun juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Perut ibu yang semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia kehamilan juga memberikan beban tersendiri bagi tubuh ibu. Tips:
Untuk mengurangi rasa lelah, penuhi kebutuhan karbohidrat sebagai pemasok energi utama. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang mudah dicerna Bila terasa ngantuk, dan kalo bisa beristirahat segera lakukan tidur. Jangan memaksakan diri untuk terus beraktivitas, jika tubuh terasa lelah segeralah beristirahat
BERMACAM MACAM KELUHAN KEHAMILAN Sembilan bulan, adalah masa yang tidak pendek dalam menjalani proses kehamilan. Ada saja gangguan yang mengiringi masa itu. Keluhan pada masa kehamilan tak pernah habis, terus saja muncul sesuai dengan masa pertumbuhan janin. Beberapa keluhan tersebut biasanya dianggap wajar, sehingga tidak perlu penanganan khusus. Memeriksakan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan, dapat meminimalisasi keluhan tersebut. Beberapa keluhan tersebut antara lain: Mual dan Muntah-muntah Mual dan muntah adalah gejala kehamilan. Mual ini biasanya mulai muncul sekitar minggu keenam kehamilan dan akan membaik pada akhir trimester I, atau sekitar 13 minggu. Banyak wanita mengalami mual, namun mual jarang menyebabkan masalah yang memerlukan perhatian medis. Jika mual akhirnya menyebabkan muntah-muntah hebat hingga kekurangan zat gizi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Sampai saat ini pun belum ada obat yang khusus untuk mual. Dianjurkan makan dalam jumlah sedikit namun sering dan menghindari makanan yang berbau menyengat. Mudah Lelah dan Letih Mudah lelah dan letih ini juga sebagai gejala kehamilan. Gejala ini sangat umum diderita, namun dapat berlanjut selama kehamilan. Untuk itu, biasanya dokter akan memberi resep obat dan vitamin.
Merasa Kurang Sehat Terkadang sejak awal kehamilan, Anda mengalami rasa kurang sehat. Perasaan ini muncul biasanya karena Anda masih khawatir tentang kehamilan yang Anda alami. Untuk itu, Anda perlu yakin bahwa kehamilan bukan suatu penyakit, maka nikmatilah. Istirahatlah dengan cukup. Dengan mengkonsumsi makanan yang bernilai gizi baik, rasa kurang sehat ini bisa Anda lawan.
Seri Berkemih Pada awal kehamilan, Anda akan sering berkemih. Keadaan ini dapat berlanjut sepanjang masa kehamilan dan menjadi sangat mengganggu menjelang kelahiran. Apalagi ketika rahim membesar dan menekan kandung kemih Anda. Namun, ini sesuatu yang wajar. Jadi Anda tak perlu mengeluh. Perdarahan Ada sebagian wanita mengalami perdarahan selama kehamilan. Biasanya terjadi pada trimester I. Ini terjadi saat implantasi, ketika seminggu setelah pembuahan, blatosit melekat pada rongga rahim (implantasi). Sel-sel yang tertanam dalam dinding rahim menyatu menjadi lapisan rahim. Walaupun membuat cemas, namun tidak semua wanita yang mengalami keguguran. Jika Anda mengalami perdarahan sgeralah menghubungi dokter. Nyeri Ulu Hati Ketidaknyamanan karena nyeri ulu hati (pirosis) merupakan salah satu keluban yang paling umum pada kehamilan. Keadaan ini dapat mulai terjadi pada awal kehamilan, tetapi umumnya menjadi lebih parah pada akhir kehamilan. Biasanya disebabkan karena aliran balik (refluks) dari sisi lambung dan usus ke dalam esofagus. Bagi sebagian besar wanita gejalanya tidak parah. Gejala membaik dengan makan dalam porsi kecil tetapi sering dan menghindari beberapa posisi, seperti membungkukan atau berbaring terlentang. Anemia Kelelahan saat hamil, bisa jadi karena gejala anemia atau kurangnya kadar haemoglobin dalam darah. Haerrwglobin ini memiliki kemampuan untuk mengikat oksigen di dalam darah. Akibatnya Anda akan sering pusing dan lemas. Pada umumnya dalam kehamilan terjadi anemia fisiologis (normal) akibat terjadinya pengenceran darah yang terjadi selama kehamilan. Maka sebaiknya Anda makan-makanan yang bergizi dengan baik dan jangan lupa memeriksakan kehamilan ke dokter secara rutin. Sembelit Kebiasaan buang air umumnya mengalami perubahan selama kehamilan. Sebagian besar wanita sering mengalami sembelit. Ini mencangkup peningkatan terjadinya wasir. Anda dapat melakukan beberapa hal untuk membantu.menghindari masalah sembelit selama kehamilan. Tingkatkan asupan cairan, gerak badan juga bermanfaat. Hati-hati jika akan menggunakan obat pencahar. Gusi berdarah
Gusi Anda mengalami perubahan selama masa kehamilan. Ini dipengaruhi oleh hormon kehamilan. Gusi akan menjadi peka dan mudah berdarah. Bersihkan gusi dengan bepang gigi dan sikat gigi secara teratur. Anda boleh memakai obat kumur dan gargle selama kehamilan. Jika terjadi infeksi dapat berbahaya bagi Anda dan bayi yang sedang dalam kandungan. Masalah Hidung Pada masa kehamilan, sering juga dialami hidung terasa penuh dan mimisan. Gejala ini diduga karena perubahan pada peredaran darah akibat perubahan hormon selama kehamilan. Keadaan ini dapat menyebabkan membran mukosa dari hidung dan saluran pernapasan membengkak dan mengeluarkan darah. Jangan mencoba memakai berbagai obat-obatan untuk mengatasi hal ini. Beberapa wanita megaku keadaan semakin membaik jika memakai pelumas ringan seperti jeli Petroleum. Bangun Tidur Selalu Pusing Ini sudah dianggap gejala umum. Pusing biasanya baru muncul pada trimester II, meskipun bisa juga timbul lebih cepat. Hal ini bisa disebabkan karena membesarnya rahim yang menyebabkan aorta dan vena cava tertekan. Pengobatannya adalah berdiri perlahan-lahan dari posisi duduk atau berbaring. Perubahan Emosional Gejolak emosi berubah-ubah, sangat khas pada tahan kehamilan. Ini terjadi karena perubahan hormon yang terjadi terus menerus selama masa kehamilan. Untuk itu, mintalah orang di sekitar Anda memahami hal ini. Sakit Punggung Nyeri tersebut bisa muncul seiring dengan pertambahan berat badan Anda. Perubahan mobilitas dapat ikut berpengaruh pada perubahan postur Anda dan dapat menimbulkan rasa fidak enak di punggung bagian bawah. Ini umumnya terjadi pada akhir masa kehamilan. Nyeri pungung dapat diredakan dengan kompres panas, istirahat dan obat pereda sakit yang telah diresepkan dokter kandungan Anda. Untuk mengantisipasinya juga, perhatikan, diet dan kenaikan berat badan Anda. Keputihan Keputihan adalah keluarnya duh tubuh dan vagina. Keputihan dapat normal atau patologis (kelainan). Selama keputihan tidak berbau, tidak gatal, tidak berwarna, tidak banyak dan tidak disertai rasa panas atau perih, tidak perlu dikhawatirkan. Karena keputihan yang normal dapat saja terjadi selama kehamilan akibat pengaruh hormonal. Tumit Kaki Bengkak Kaki bengkak pada kehamilan dapat disebabkan oleh penekanan vena cava (pembuluh darah balik) akibat pembesaran rahim. Akibatnya arus balik darah dari kaki tertekan, sehingga terjadi pengeluaran cairan dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya. Asalkan tidak disertai dengan kenaikan tekanan darah, pembengkakan ini masih dianggap normal. Untuk itu Anda jangan duduk terlalu lama. Olah raga ringan akan membuat kaki dan tumit Anda lebih enak. (Anna F, Berbagai sumber)
Jawab :
Kala I Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10cm). proses ini terbagi dalam dua fase, fase laten (8jam) serviks membuka sampai 3cm dan fase aktif (7jam) serviks membuka daru 3 sampai 10cm. konstraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif. Pengkajian awal, apabila seorang ibu hendak melahirkan, pengkajian awal perlu dilakukan untuk menentukan apakah persalinan sudah pada waktunya, apakah kondisi ibu dan kondisi bayinya normal. Pengkajian awal tersebut adalah sebagai berikut:
Tanya
Tanda-tanda perdarahan, mekoneum atau bagian organ yang lahir Tanda bekas operasi sesar terdahulu Ibu yang warna kulitnya kuning atau kepucatan Kapan tanggal perkiraan kelahiran Menentukan ibu sudah waktunya melahirkan atau belum
periksa
Tanda-tanda penting untuk hipertensi Detak jantung janin untuk bradikardi
Lihat
** jika menemukan satu dari tanda-tanda tersebut diatas, bidan perlu merujuk ibu ke fasilitas yang sanggup memberikan asuhan kegawatdaruratan obstertik. Seteglah petugas kesehatan (bidan) melaksanakan penilaian persalinan yang cepat untuk mendeteksi apakah ada masalah yang membutuhkan tindakan segera atau rujukan, ia boleh meneruskan melakukan penilaian sebagai berikut: Kemajuan persalinan Kondisi ibu Kondisi janin Riwayat persalinan Mengkaji kartu asuhan antenatal: - Permulaan timbulnya - Riwayat kehamilan - Gerakan janin his - Riwayat kebidanan - Letak janin - Selaput ketuban utuh - Riwayat medik - Posisi janin atau robek - Riwayat sosial - Darah lendir - Pendarahan
Pemantauan Selama persalinan berlangsung pada pemantauan kondisi kesehatan ibu maupun bayinya. Hasil pemantauan dicatat dalam partograf. Hal-hal yang perlu dipantau dapat dilihat pada tabel berikut ini: Kemajuan persalinan Kondisi ibu Keadaan janin His : - Tanda vital - Periksa DJJ, setiap - Frekuensi setengah jam fase - Status kandung aktif - Lamanya kemih - Kekuatan - Pemberian Kontrol stengah jam sekali makanan atau pada fase aktif minuman Kontrol tensi setiap 4 jam - Permulaan timbulnya - Riwayat kehamilan - Gerakan janin his - Riwayat kebidanan - Letak janin - Selaput ketuban utuh - Riwayat medik - Posisi janin atau robek - Riwayat sosial - Darah lendir - Pendarahan
Rekam medik Partograf digunakan untuk mencatat semua tentang kemajuan persalinan dan kondisi ibu dan janin. Penanganan Askeb yang diberikan bidan selama persalinan normal Peran bidan adalah memantau dengan seksama dan memberikan dukungan serta kenyamanan pada ibu, baik dari segi perasaan maupun fisik. Tindakan yang dilakukan: Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti: suami, keluarga pasien atau teman dekat. Mengatur aktifitas dan posisi ibu Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his Menjaga privasi ibu Penjelasan tentang kemajuan persalinan Menjaga kebersihan diri
Mengatasi rasa panas Masase (lakukan pijatan pada punggung atau mengusap perut dengan lembut) Pemberian cukup minum Mempertahankan kandung kemih tetap kosong Sentuhan
Kala II Pemantauan Dimulai dari pembukaan lengkap (10cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2jam pada primi dan 1 jam pada multi. Sekarang ibu telah berada pada pembukaan lengkap dan siap untuk melahirkan bayinya. Selama kala II, bidan harus terus memantau: 1. Tenaga atau usaha untuk mengedan dan konstraksi uterus. 2. Janin, yaitu penurunan presentasi janin, dan kembali normalnya DJJ setelah kontraksi. 3. Kondisi ibu. Diagnosis Persalinan kala II ditegakan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm. Rekam medik Semua informasi yang berhubungan pada persalinan kala II harus dicatat pada bagian belakang partogaraf. Penanganan Kala II persalinan merupakan pekerjaan yang tersulit bagi ibu. Suhu tubuh ibu akan meninggi, ia mengedan selama kontraksi dan lelelahan. Bidan harus mendukung ibu atas usahanya untuk melahirkan bayi. Tindakan 1. Memberikan dukungan terus menerus pada ibu. 2. Menjaga kebersihan diri. 3. Masase. 4. Memberikan dukungan mental. 5. Mengatur posisi ibu. 6. Memimpin mengedan. 7. Memberi cukup minum ibu. 8. Bernafas selama kehamilan. 9. Pemantauan DJJ. 10. Melahirkan bayi. 11. Bayi dikeringkan dan dihangatkan dari kepala sampai seluruh tubuh. 12. Merangsang bayi.
Kala III Dimulai segera setelah bayi lair sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30menit. Waktu yang paling kritis untuk mencegah postpartum adalah ketika plasenta lahir dan segera setelah itu. Manajemen aktif kala III persalinan mempercepat kelahiran plasenta dan dapat mencegah atu mengurangi pendarahan. Pengkajian awal
Palpasi uterus untuk menentukan apakah ada bayi yang kedua, jika ada tunggu sampai bayi kedua lahir. Menilai apakah BBL dalam keadaan stabil, jika tidak, rawat bayi segera.
Penanganan Manajemen aktif pada kala III persalinan. 1. 2. 3. 4.
Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin. Memberikan oksitosin. Melakukan penegangan tali pusat terkendali. Masase fundus
Pelepasan fisiologi Adalah terlepasnya plasenta secara fisiologi. Tanda-tanda pelepasan fisiologi dari uterus adalah:
Bertambah panjang Pancaran darah Bentuk uterus menjadi lebih bulat.
Kala IV Dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama postpartum. Pemantauan Masa postpartum adalah saat paling kritios untuk mencegah kematian ibu, terutama kematian disebabkan karena pendarahan. Selama kala IV, bidan harus memantau ibu setiap 15menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta, dan setiap 30menit pada jam kedua setelah persalinan. Jika kondisi ibu tidak stabil, maka ibu harus dipantau lebih sering.
Penanganan 2jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayinya. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi untuk memastikan bahwa keduanya dalam kondisi yang stabil dan mengambil tindakan yang tepat untuk melakukan stabilitasi tersebut. Tindakan yang baik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ikat tali pusat. Pemeriksaan fundus dan masase. Nutrisi dan hidrasi. Bersihkan ibu. Istirahat. Peningkatan hubungan ibu dan bayi. Memulai menyusui. Memulai ibu ke kamar mandi. Mengajari ibu dan anggota keluarga.
Jawab : Proses pasti yang terjadi saat pematangan serviks dapat menyebabkan pendatran dan pembukaan masih belum jelas. Ada berbagai elemen penting yang terlibat termasuk dekorin, asam hialuronat, hormone sitokin, dan protease. Factor-faktor ini tampaknya mengalami interkasi kompleks. Waktu dan mekanisme yang pasti mengenai permulaan dan pencetus propses perubahan serviks ini masih belum dapat diunkap. Secara keseluruhan, factor-faktor ini bertanggung jawab dalam peningkatan kadar air serviks, menurunkan konsentrasi kolagen, dan restrukturisasi kolagen. Konsep lama bahwa pematangan serviks disebabkan karena konstraksi uterus tidak tepat. Saat ini jelas bahwa mekanisme pematangans serviks melibatkan rangkaian peristiwa biokimia yang berbeda dengan peristiwa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas miometrium dan serupa dengan terjadi inflamasi jaringan. Pada fase akhir kehamilan kandungan air dalam serviks meningkat dan serviks diinvasi oleh neutrofil, makrofag, sel mast dan zat lain yang berpotensi melepaskan sitokin inflamasi, seperti interleukin 1β dan interleukin 8. sitokin ini menstimulasi produksi metalloproteinase yang menyebabkan disosiasi dan pecahnya kumparan kolagen dan degradasi kolagen dan menurunkan kandungan kolagen. Ada juga perubahan aktivitas fibroblas yang meningkatkan produksi glikosaminoglikan khususnya asam hialuronat dan menurunkan sekresi kolagen. Dekorin merupakan proteoglikan dermatan sulfat kecilyang berikatan dengan permukaan fibril kolagen. Dekorin menyebabkan susunan fibril kolagen menjadi lebih erat dan rasio kolagen berhubungan terbalik dengan perlunakan serviks. Saat sel-sel serviks mengalami kematian secara fisiologis, rasio dekorin dan kolagen meningkat, dan peningkatannya menyebabkan gangguan pembentukan kolagen. Diyakini bahwa pemberian induksi persalinan dengan prostaglandin juga meningkatkan rasio dekorin terhadap kolagen. Mekanisme berikutnya melibatkan degradasi enzimatis dari matriks ekstraseluler. Kolagenase, matriks metalloproteinase, dan elastase merupakan enzim yang terlibat dalam rekstrukturisasi serviks tahap akhir. Metalloproteinase dihambat oleh tissue inhibitor dari metalloproteinase dan α2-makroglobulin yang ditemukan pada serviks selama kehamilan. Saat aterm dan selama persalinan, rasio metalloproteinase terhadap inhibitornya meningkat sehingga terjadi keseimbangan untuk membantu degradasi kolagen. Manipulasi hormonal, meskipun mekanisme masih belum jelas, juga dalam pematanga serviks uteri. Jaringan ikat serviks mengandung reseptor estrogen dan progresteron. Estrogen dan prekiusornya dapat menstimulasi degradasi kolagen invitro pada serviks wanita hamil. Efek ini diblok oleh progresteron dan wanita dengan defesiensi plasental sulfatase yang memiliki kadar estrogen dalam sirkulasi yang rendah tidak mengalami pematangan serviks saat aterm. Progresteron dapat memelihara kadar enzim perusak asam hialuronat agar tetap tinggi sehingga dapat menjaga kadar asam hialuronat rendah sampat aterm ketika kadar progresteron dan reseptor progresteron mulai menurun.
Jawab :
Fisiologi Menstruasi Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan) dari janin (proses kehamilan). Gangguan dari siklus menstruasi tersebut dapat berakibat gangguan kesuburan, abortus berulang, atau keganasan. Gangguan dari sikluas menstruasi merupakan salah satu alasan seorang wanita berobat ke dokter. Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari. Penelitian menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada 2/3 wanita dewasa, sedangkan pada usia reproduksi yang ekstrim (setelah menarche
dan menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau siklus yang tidak mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Gambar 1. Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium
Siklus Menstruasi Normal Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi. Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis. Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah: 1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH 2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH 3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
Gambar 2. Siklus Hormonal
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik). Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan. Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu: 1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah 2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi) 3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim) Siklus ovarium : 1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan 2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka waktu rata-rata 14 hari
Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi normal: 1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya 2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium 3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik) 4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon progesteron 5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal 6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum 7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi ovulasi 8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum dan kemuadian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya
Gambar 3. Siklus Menstruasi Normal
CHRISTINE MIAN DOLVIAN DITA AMANDA GITA TIA SARI NILLA KHOIRUL NAIM PUTRI WULANDARI
Daftar Pustaka Jawaban no.1
Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Ectopic Pregnancy. Williams Obstetrics. 21st ed. New York: McGraw-Hills, 2001, pg 883-910
Jawaban no.2
Bari,Abdul Saifuddin.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.2006.Hal 106121
Jawaban no.3
Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Kehamilan Ektopik. Ilmu Kebidanan. Jakarta: 2002, Yayasan Bina Pustaka, pg 323-338
Jawaban no.4
Bader TJ. Ectopic Pregnancy. Ob/Gyn Secrets. 3rd ed. Philadelphia: 2005, Elsevier-Mosby, pg 109
Jawaban no.5
Tulandi T, Saleh A. Surgical management of ectopic pregnancy. Clinical Obstet Gynecol 1999;42:31 abstract