TUGAS AKHIR Penjadwalan Home Base Lift PT. Mitsubishi Jaya Elevator Escalator Menggunakan Mikrokontroler AVR ATMega 8535 Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Disusun Oleh : Nama NIM Jurusan Peminatan Pembimbing
: : : : :
Angga Kusuma 4140411-155 Teknik Elektro Elektronika Ir. Eko Ihsanto MEng
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
: Angga Kusuma
N.I.M
: 4140411-155
Jurusan
: Teknik Elektro
Fakultas
: Fakultas Teknologi Industri
Judul Skripsi
: Penjadwalan Home Base Lift PT. Mitsubishi Jaya Elevator Escalator Menggunakan Mikrokontroler AVR ATMega 8535.
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Mercu Buana.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis,
Materai Rp.6000
[
ii
]
LEMBAR PENGESAHAN
Penjadwalan Home Base Lift PT. Mitsubishi Jaya Elevator Escalator Menggunakan Mikrokontroler AVR ATMega 8535
Disusun Oleh : Nama NIM Program Studi Peminatan
: Angga Kusuma : 4140411-155 : Teknik Elektro : Elektronika
Menyetujui, Pembimbing
Koordinator TA
( Ir. Eko Ihsanto MEng )
(Ir. Yudhi Gunardi MT.)
Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Elektro
(Ir. Budi Yanto Husodo MSc)
iv
ABSTRAK
Penjadwalan Home Base Lift PT. Mitsubishi Jaya Elevator Escalator Menggunakan Mikrokontroler AVR ATMega 8535
Dewasa ini perkembangan teknologi IC telah berkembang dengan pesat . manfaat telah didapat oleh jutaaan manusia mulai dari pengontrolan peralatan rumah tangga hingga pada pengontrolan peralatan persenjataan militer. Tentulah ini tidak menutup kemungkinan teknologi semacam ini diterapkan pada peralatan semacam transportasi gedung atau yang biasa kita sebut dengan elevator atau lift. Pada tugas akhir kali ini akan membahas penanganan pelayanan yang terencana sehingga dapat menghemat waktu tunggu penumpang. Elevator atau lift nantinya disimulasikan menggunakan dot matrik sebagai output indikator lantai yang biasa digunakan sebagai informasi lantai yang telah terintegrasi dengan kontroler yaitu AVR mikrokontroler seri ATMega 8535 yang merupakan produk dari ATMEL. Adapun untuk tombol panggilan digunakan switch sebanyak lima buah yang mewakili 5 lantai. Sementara untuk cara penjadwalannya supaya dapat dirubah sesuai jadwal yang diinginkan maka digunakan software yang dibangun menggunakan Visual Basic 6.0 dan supaya perintah dari software tersebut dapat diterima oleh kontroler digunakanlah komunikasi serial sebagai media untuk mengirim dan menerima data . Adapun data yang disampaikan tidak langsung diolah tetapi di buffer terlebih dahulu kedalam database dimana database yang digunakan adalah Microsoft access. Dengan system tersebut maka hasil yang diharapkan nantinya adalah pelayanan elevator dapat dijadwalkan sehingga penumpang yang mempunyai mobilitas tinggi terutama perkantoran dan apartemen tidak membutuhkan waktu tunggu yang begitu lama. Kata kunci : ATMega 8535, Serial, Database
iv
v
KATA PENGANTAR Alhamdulilah robbil ‘allamin, hanya dengan kekuatan, kemampuan, dan kemudahan, serta ridho dari Allah SWT, penulis berhasil menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir dengan beban 12 jam satu mata kuliah ini disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan dan untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik ( ST ) pada jurusan teknik elektro, Fakultas Teknologi Industri , Universitas Mercu Buana. Dengan mengambil judul :
PENJADWALAN HOME BASE LIFT PT. MITSUBISHI JAYA ELEVATOR ESCALATOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR ATMega 8535 Penulis menyadari bahwa apa yang dilakukan dalam tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga semua saran dan kritik serta diskusi untuk pengembangan selanjutnya dari apa yang sudah dilakukan dalam tugas akhir kali ini sangat penulis harapkan. Agar tugas akhir yang dikerjakan selanjutnya oleh generasi berikutnya merupakan kesinambungan dari tugas akhir pendahulunya dan tidak terjadi salah penafsiran dalam pengembangan kegiatan keilmuan dan pengetahuan demi kemajuan bidang teknologi informasi dalam dunia elektronika. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap tugas akhir ini bisa menambah sedikit pengetahuan dan pemahaman , sedikit inspirasi, maupun sedikit manfaat bagi pembaca dalam bidang pengembangan teknologi informasi didunia elektronika.
Jakarta, Juni 2008
Penyusun
v
vi
UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan yang baik ini pula, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada: 1. Allah SWT, yang tanpa keridhoan serta hidayah-NYA aku tidak dapat menyelesaikan proyek akhir ini. 2. Bapak, Ibu serta adik – adikku yang selalu memberi semangat dan doa untuk menyelesaikan proyek akhir ini. 3. Istriku tercinta doa dan suportmu selalu kudamba. 4. Mamalin terima kasih telah melahirkan bayi perempuan yang dalam batas imajinasiku dia sangat sempurna. 5. Teman – teman kantor yang selalu memberikan waktu luang untuk penyelesaian tugas akhir ini 6. PT. Mitsubishi Jaya Elevator dan Escalator yang telah memberikan fasilitas untuk mengkaji sistem dasar daripada elevator. 7. Dosen Pembimbing yang telah membimbing saya untuk menyelesesaikan tugas akhir ini. 8. Pihak pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu kritik dan saranmu selalu dinanti.
vi
vii
DAFTAR ISI
TUGAS AKHIR ............................................................................................
i
LEMBAR PERNYATAAN ..........................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................
iii
ABSTRAK .....................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................
v
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................
vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6
LATAR BELAKANG ................................................................................. TUJUAN ...................................................................................................... RUMUSAN MASALAH ............................................................................. BATASAN MASALAH .............................................................................. METODOLOGI ........................................................................................... SISTEMATIKA PEMBAHASAN ................................................................
1 2 2 3 3 3
BAB II TEORI PENUNJANG 2.1
Mikrokontroler ATMega 8535 .................................................................... 2.1.1 Arsitektur ATMega 8535 ....................................................... BAHASA PEMROGAMAN VISUAL BASIC 6.0 ..................................... KONEKSI DATABASE .............................................................................. 2.3.1 Sejarah Pemrogaman Database ........................................... 2.3.2 Model Object DAO.................................................................. 2.3.3 Model Object RDO.................................................................. 2.3.4 Model Object ODBC API ...................................................... 2.3.5 Model Object ADO.................................................................. KOMUNIKASI SERIAL ............................................................................. 2.4.1 Konverter Logika RS 232 ...................................................... SISTEM LIFT MITSUBISHI .....................................................................
5 6 10 12 12 13 14 14 14 15 16 17
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK DAN KERAS 3.1 KONFIGURASI SISTEM PENJADWALAN HOME BASE LIFT ............. 3.2 PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS ............... 3.2.1 Flow chart AVR 8535 ............................................................. 3.2.2 Flow Chart Komunikasi Serial ............................................
20 22 23 28
2.2 2.3
2.4 2.5
vii
viii
3.3
3.2.3 Rangkaian Elektrik Sistem .................................................... PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK .............. 3.3.1 Flowchart Program Visual Basic 6.0 ................................ 3.3.2 Flowchart program jadwal Home Base Lift .....................
30 32 33 35
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PENGAKTIFAN SISTEM ELEVATOR ....................................................... 4.2 PENGAKTIFAN APLIKASI SOFTWARE VISUAL BASIC 6.0 .............. 4.2.1 Sistem Home Base Elevator ................................................... 4.3 HASIL AKHIR PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK DAN KERAS ........... 4.4 ANALISA PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK DAN KERAS .................
36 39 41 44 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN ............................................................................................ 5.2 SARAN........................................................................................................
47 47
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
48
LAMPIRAN ....................................................................................................
49
viii
ix
DAFTAR GAMBAR GAMBAR 2.1 GAMBAR 2.2 GAMBAR 2.3 GAMBAR 2.4 GAMBAR 2.5 GAMBAR 2.6 GAMBAR 3.1 GAMBAR 3.2 GAMBAR 3.3 GAMBAR 3.4 GAMBAR 3.5 GAMBAR 3.6 GAMBAR 3.7 GAMBAR 3.8 GAMBAR 3.9 GAMBAR 3.10 GAMBAR 4.1 GAMBAR 4.2 GAMBAR 4.4 GAMBAR 4.5 GAMBAR 4.6 GAMBAR 4.7
BLOK DIAGRAM .......................................................................... PIN ATMEGA 8535 ....................................................................... KONEKTOR DB 9 ......................................................................... IC MAX – 232 ................................................................................ SCHEMA LIFT MITSUBISHI ....................................................... BLOK DIAGRAM MITSUBISHI .................................................. KONFIGURASI SISTEM KESELURUHAN ................................ FLOWCHART SELEKSI TOMBOL LANTAI ............................ FLOWCHART UNTUK TAMPILAN DOT MATRIK ................ FLOWCHART JALANNYA LIFT DARI BAWAH KE ATAS.... FLOWCHART PERJALANAN LIFT DARI ATAS KE BAWAH FLOWCART SERIAL KOMUNIKASI ......................................... RANGKAIAN ELEKTRIK DOT MATRIX 8X8 .......................... RANGKAIAN ELEKTRIK MINIMUM SYSTEM ....................... FLOWCHART PENGAMBILAN DATA DARI DATABASE ..... FLOWCHART INPUT JADWAL HOME BASE LIFT ................ TAMPILAN AWAL SYSTEM LIFT ............................................. ARAH BAWAH DAN ARAH ATAS PERGERAKAN LIFT ....... TAMPILAN AWAL SOFTWARE VISUAL BASIC 6.0 .............. TABLE LIFT .................................................................................. TAMPILAN BAGIAN KEDUA SOFTWARE VB6.0................... TABEL JADWAL ..........................................................................
ix
7 9 15 17 18 18 20 23 24 26 27 29 30 31 34 35 37 38 40 41 42 43
x
DAFTAR TABEL TABEL 2.1 PENGALAMATAN REGISTER I/O ......................................................... 10 TABEL 2.2 KETERANGAN KONFIGURASI DB 9 ..................................................... 15 TABEL 2.3 JENIS SIGNAL RS232 YANG UMUM DIGUNAKAN ................................ 16
x
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Seiring pekembangan tecknologi semua aplikasi yang berhubungan
dengan kegiatan manusia telah didesain sesuai dengan fungsi dan manfaat yang diinginkan dan relevansinya dengan semakin effisiennya waktu yang digunakan dan maksimal manfaat yang didapatkan. Dari hari kehari aktivitas yang dilakukan oleh setiap manusia cenderung semakin meningkat hal ini didorong dengan pikiran - pikiran manusia yang dari waktu ke waktu ingin mendapatkan suatu hal yang lebih dibanding
waktu – waktu
sebelumnya. Untuk mengimbangi itu semua banyak sekali bermunculan alat – alat yang dapat membantu manusia untuk melaksanakan mobilitasnya sehari hari, contoh seperti kendaraan bermotor, komputer , alat komunikasi yang mana kesemua alat tersebut sangat erat kaitannya dengan kecanggihan teknologi pada saat ini termasuk salah satunya alat transportasi gedung yang biasa disebut dengan lift. Pada masa sekarang ini banyak sekali bermunculan gedung- gedung bertingkat yang mana alat bantu transportasi gedung sangat berperan sekali untuk membantu aktivitas setiap manusia yang ada didalam gedung itu. Elevator atau yang biasa kita sebut lift merupakan alat transportasi gedung yang mana teleh mengalami perubahan didalam system teknologinya dari tahun ketahun. Namun masih saja pengguna elevator ini masih mengalami masalah mengenai waktu tunggu yang mereka alami tiap harinya. Berdesakan atau berebutan ketika akan menggunakan pesawat lift ini merupakan pemandangan sehari – hari digedung – gedung bertingkat.
1
2
Untuk itu pada tugas akhir kali ini saya coba untuk menawarkan sebuah rancang bangun system penjadwalan home base dari pelayanan lift. Dirancangnya system ini dengan tujuan untuk mengurangi waktu tunggu penumpang pesawat lift ini. Ketika penumpang yang mempunyai mobilitas tinggi dan sangat cepat aktivitas yang dilakukannya dengan waktu tunggu lift yang kian pendek dapat menguntungkan sekali bagi penumpang tersebut. sehingga lift akan diposisikan pada lantai tertentu dengan jadwal tertentu pula sesuai dengan populasi penumpang tiap – tiap lantai dan tentunya hal ini terjadi setelah pelayanan terakhir dari lift pada suatu gedung. Sistem penjadwalan home base dari
pelayanan elevator semacam ini
nantinya sangat dibutuhkan oleh pengelola gedung. Karena pengelola gedung dapat mengatur waktu sesuai yang diinginkan oleh pihak manajemen gedung melalui sebuah komputer. Dan sangat menguntungkan bagi pengelola gedung karena pelayanan yang terjadwal seperti ini lebih mengurangi waktu tunggu pada saat lift beroperasi. karena hanya populasi penumpang terbanyak pada lantai terjadwal saja yang mendapatkan pelayanan tercepat.
1.2
Tujuan Proyek akhir ini bertujuan merancang dan membuat perangkat lunak dan
perangkat keras berupa simulasi pelayanan elevator yang dapat dijadwalkan menggunakan mikrorokontroler dan dot matrik sebagai penunjuk arah pergerakan elevator atau lift.
1.3
Rumusan Masalah Pada tugas akhir kali saya menyimpulkan dari apa yang saya lihat dan saya praktekan apabila operasi lift masih menggunakan tipe konvensional atau
tanpa tipe home base pelayanan terhadap penumpang apalagi yang mempunyai kepadatan pada lantai tertentu maka akan sangat menggangu dengan waktu tunggu yang begitu lama. Sementara dengan menggunakan sistem home base
3
terjadwal ini maka diharapkan waktu tunggu akan berkurang. Kepadatan yang bervariasi akan sangat mudah dengan penerapan sistem tersebut.
1.4
Batasan Masalah Pada Proyek Akhir ini akan dibuat sistem pelayanan lift yang dapat
dijadwalkan dan operasional daripada lift disimulasikan oleh : §
Dot matrik yang menampilkan indikator lantai.
§
5 buah switch sebagai panggilan dari dalam elevator.
Dibuat simulasi seperti itu agar sistem yang dibuat akan menyerupai sistem sebenarnya. Tidak digunakan aktuator seperti motor untuk pergerakan lift disebabkan karena menganggap lift pasti bergerak apabila ada panggilan dari dalam car. Panggilan dari luar lift akan diabaikan karena sistem penjadwalan home base bekerja setelah panggilan terakhir dari dalam lift. Percobaan simulasi ini hanya berlaku bagi tipe lift single car.
1.5
Metodologi Penyelesaian tugas akhir ini dilakukan dengan menggunakan metode
sebagai berikut : ·
Studi literatur mengenai perencanaan dan pembuatan tampilan schedule yang fleksibel serta desain perangkat keras untuk informasi lantai.
·
Perencanaan database yang akan dibuat serta hubungannya dengan tampilan schedule dan hubungan dengan mikrokontroler AVR.
·
Pengujian dan penganalisaan database yang dibuat beserta tampilan shedule dan sistem komunikasinya dengan perangkat keras.
·
Setelah selesai maka seluruh langkah diatas disusun dalam suatu laporan Tugas Akhir.
1.6
Sistematika Pembahasan Pada penyusunan laporan tugas akhir terdiri dari beberapa bab pembahasan.
Sistematika pembahasan tersebut adalah sebagai berikut :
4
JUDUL
: Judul yang dipilih adalah “Penjadwalan Home Base Lift PT. Mitsubishi Jaya Elevator Dan Escalator Menggunakan Mikrokontroler AVR Atmel 8535”.
ABSTRAK
: Berisi gambaran umum dan garis besar mengenai pendahuluan, tujuan batasan masalah, dan sistematika dari perencanaan yang dilakukan.
BAB I
: PENDAHULUAN Pada bab ini diberikan judul, latar belakang, tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika dari perencanaan yang dilakukan.
BAB II
: TEORI PENUNJANG Pada bab ini berisi penjelasan dasar teori yang digunakan untuk penyelesaian permasalahan meliputi teori mengenai konsep manajemen basis data serta teori penerapan aplikasi Visual Basic terhadap mikrokontroller AVR pada sistem yang akan dibangun.
BAB III
: PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK DAN KERAS Dalam bab ini berisi tentang langkah – langkah perencanaan dan pembuatan perangkat lunak dan keras serta pengaturan database yang menunjang sitem yang akan dibangun.
BAB IV
: PENGUJIAN Dalam bab ini berisi pengujian program, kemampuan serta cara kerja dari perangkat lunak dan keras yang dibuat.
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan dari tugas akhir kali ini yang telah dibuat dan saran – saran untuk pengembangannya.
5
BAB II TEORI PENUNJANG
2.1
Mikrokontroler ATMega 8535 Perkembangan teknologi telah maju dengan pesat dalam perkembangan
dunia
elektronik,
khususnya
dunia
mikroelektronika.
Penemuan
silikon
menyebabkan bidang ini mampu memberikan sumbangan yang amat berharga bagi perkembangan teknologi modern. Atmel sebagai salah satu vendor yang mengembangkan dan memasarkan produk mikroelektronika telah menjadi suatu teknologi standar bagi para desainer sistem elktronika masa kini.Dengan perkembangan terakhir,yaitu generasi AVR (Alf and Vegard’s Risc processor), para desainer sistem elektronika telah diberi suatu teknologi yang memiliki kapabilitas yang sangat maju tetapi dengan biaya ekonomis yang cukup minimal. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 – bit ( 16 – bits word ) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu ) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki beberapa perbedaan. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing – masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama.
5
6
2.1.1
Arsitektur ATMega 8535 Beberapa komponen yang ada didalam tubuh ATMega8535 bagi yang
sudah memahami dan menggeluti bidang mikroelektronika sudah tidak asing lagi. Tetapi ada beberapa komponen yang cukup membedakan antara generasi AVRMega8535 dengan generasi mikrokontroler sebelumnya. Berikut arsitektur komponen ATMega8535 , untuk blok diagram lihat gambar 2.1: 1.
Saluran I/O sebanyak 32 buah,yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
2.
ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
3.
Tiga buah Timer/ Counter dengan kemampuan pembandingan.
4.
CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5.
Watchdog Timer dengan osilator interna.
6.
SRAM sebesar 512 byte.
7.
Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
8.
Unit interupsi internal dan eksternal.
9.
Port antarmuka SPI.
10. EEPROM sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port USART untuk komunikasi serial.
7
Gambar 2.1 Blok diagram
8
Adapun fitur dari ATMega8535 adalah sebagai berikut: 1. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. 2. Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte. 3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel. 4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps. 5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
Dari gambar 2.1. tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega8535 sebagai berikut: 1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya. 2. GND merupakan pin ground. 3. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC. 4. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Oscilator. 5. PortC (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan Time Oscilator. 6. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungs khusus yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan 7. RESET
merupakan
pin
yang
komunikasi serial.
digunakan
untuk
mikrokontroler. 8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal. 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
mereset
9
Gambar 2.2 Pin ATMega 8535 AVR ATMega 8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 buah register umum, 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM Internal. Register keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah, yaitu $00 Sampai $IF. Sementara itu, register khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20 hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/ counter, fungsi – fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara lengkap dapat dilihat pada table 2.1. Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F. Sementara untuk memori program yang terletak dalam Flash PEROM tersusun dalam word atau 2 byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16 bit atau 32 bit. AVR ATMega 8535 memiliki 4Kbytex 16 bit Flash PEROM dengan alamat mulai dari
10
$000 sampai $FFF. AVR tersebut memiliki 12 – bit Program counter(PC) sehingga mampu mengalamati isi flash.
Tabel 2.1 Pengalamatan Register I/O
2.2
Bahasa Pemrogaman Visual Basic 6.0 Visual Basic 6.0 adalah salah satu bahasa pemrograman untuk membuat
program aplikasi dalam lingkungan windows. Visual Basic yang sering disingkat dengan VB merupakan bahasa pemrograman yang banyak digunakan oleh programmer pemula maupun professional dewasa ini. Dalam pengembangan
11
aplikasi VB menggunakan pendekatan visual (GUI – Graphical User Interface) untuk merancang antarmuka (interface). Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang dikeluarkan oleh Microsoft. VB 6.0 digunakan untuk membangun program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis MS Windows. VB 6.0 dapat memanfaatkan kemampuan yang dimilki MS Windows secara optimal. Berikut ini beberapa point penting dalam sejarah perkem bangan VB: v Visual Basic pertama kali dikeluarkan pada tahun 1991, yaitu program Visual Basic untuk DOS dan untuk windows. v Visual Basic 3.0 dirilis pada tahun 1993. v Visual Basic 4.0 dirilis pada tahun 1994 dengan tambahan dukungan untuk aplikasi 32. v Visual Basic 6.0 dirilis pada akhir tahun 1998. v Visual Basic versi terakhir yaitu Visual Basic .NET dirilis pada tahun 2002.
Banyak sekali kemudahan yang didapatkan apabila pemrograman user interface dilakukan dengan menggunakan Visual Basic 6.0 yaitu: v Pemrogaman berbasis visual / grafik (GUI) sehingga pembuatan program aplikasi menjadi lebih mudah dan nyaman. Pembuatan dan penempatan antar muka (interface) hanya dengan mebangun objek dilayar monitor, tanpa harus menuliskan kode program yang panjang dan rumit. v Basis Bahasa pemrogaman menggunakan BASIC ( Beginners All – Purpose Symbolic Instruction Code ), yakni salah satu bahasa pemrogaman yang cukup sederhana dan mudah dipelajari. v Visual Basic menyediakan pernagkat yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi baik aplikasi kecil dan sederhana untuk keperluan sendiri , hingga aplikasi untuk sistem enterprise yang besar dan rumit, atau bahkan aplikasi yang dijalankan melalui internet.
12
2.3
Koneksi Database Database merupakan tempat penyimpanan data yang dapat bersifat
permanen atau temporary tergantung dari jenis data itu sendiri. Pada tugas akhir kali ini digunakan database yaitu berfungsi untuk tempat penyimpanan data sementara dengan harapan dapat mempermudah proses pemrograman yang membutuhkan ruang khusus bagi data yang dikirim maupun yang diterima untuk selanjutnya diproses agar mendapatkan hasil pemrogaman yang diinginkan. Data yang dapat tersimpan pada database dapat berupa data string ataupun data numeric. Ada berbagai macam jenis database yang beredar saat ini seperti MYSQL, Microsoft Access, ataupun Oracle dan masih banyak yang lain. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kebutuhan akan varian data yang tersimpan dan kecepatan transfer data yang berbeda – beda. Dibuku ini telah digunakan database yaitu Microsoft Access dengan alasan mengapa penulis memilih database ini disebabkan Karena type data yang tidak begitu kompleks, jumlah data yang disimpan dan dikirim tidak terlalu besar serta mudah dioperasikannya. Nantinya databse tersebut dapat melakukan komunikasi dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Sarana yang digunakan untuk berkomunikasi adalah menggunakan bahasa SQL ( Structure Query Language) karena kedua komponen tersebut mendukung untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya dengan bahasa SQL tersebut. Tidak hanya itu untuk dapat berkomunikasi diperlukan alat konektivitas tiap program aplikasinya seperti Visual Basic sudah memiliki ActiveX Data Object (ADO) agar dapat berinteraksi dengan Microsoft Access maka diperlukan driver Microsoft access yang terdapat pada ODBC ( Open DataBase Conectivity ). 2.3.1
Sejarah Pemrogaman Database Revolusi pemrogaman database terjadi pada tahun 1993 saat visual basic
3.0 dirilis, yaitu dtandai dengan memasukkan control standard dalam aplikasi VB. Kontrol ini menyediakan akses ke dalam database dengan pengkodean minimal. Kehadiran bahasa pemrogaman VB 3.0 juga disertai dengan mesin database jet versi 1.1 ( Jet Engine ). Mesin Jet ini dipakai untuk konektivitas database melalui
13
DAO ( Data Acces Object ) atau control data. Keberadaan mesin Jet ini diteruskan hingga sekarang sudah dirilis Jet Versi 4.0. Selanjutnya pada tahun 1995, dirilis VB versi 4.0. Pada versi ini terdapat teknologi yang disebut sebagai OLE yang memiliki kemampuan membuat objek. Versi ini mendukung control untuk custom 32 bit yang disebut OCX. Pada pemrogaman database, VB 4.0 disertai dengan RDO (Remote Data Object) dan RDC (Remote Data Control ). RDO adalah sebuah metode akses data yang dirancang dari bawah keatas untuk menggantikan DAO. Library ActiveX32 bit ini lebih cepat dan lebih kecil daripada DAO. Dan dirancang bersama sebuah hierarki objek yang sama dengan ODBC API. Pada versi ini telah dimasukan teknologi OLE ( Object Linking and Embedding ) dan mendukung OCX. Pada tahun 1997 dirilis VB 5.0 dengan mendukung standard COM Microsoft dan memungkinkan pembuatan kontrrol – kontroll AktiveX. Versi ini bisa dibilang menjadi sebuah terobosan nyata karena sekarang pengembang program bisa membuat control dan DLL mereka sendiri dengan menggunakan bahasa VB. Pada tahun 1998, muncul VB 6.0 dengan memuat metode baru yang telah ditingkatkan kemampuannya untuk berinteraksi dengan SQL Server. Salah Satu fasilitas baru yang dibawa VB 6.0 adalah ActiveX Data Objects (ADO) 2.0. ADO dirancang bagi kinerja dalam perusahaan besar dan aplikasi internet serta merupakan salah satu komponen utama dalam Universal Data Acces (UDA) Microsoft. Pada Window 2000 terdapat versi ADO 2.5 yang merupakan versi terbaru. 2.3.2
Model Object DAO Data Acces Object (DAO) merupakan model asli yang disertakan bersama
Acces dan Visual Basic. DAO menggunakan mesin database Jet untuk mengambil data dari database Acces (file – file bertipe MDB ) namun bisa juga digunakan untuk mengambil data dari database ISAM seperti file dari dBAse, FoxPro, selain itu juga mengambil data dari ODBC dan SQL Server.
14
2.3.3
Model Object RDO Merupakan Remote Data Objek (RDO) yang dibuat diatas ODBC API,
untuk menangani masalah kinerja dan integrasi database. Proses kerja RDO lebih cepat dibandingkan dengan DAO, karena RDO sudah menggunakan ODBC API. RDO sengaja dirancang untuk keperluan dalam aplikasi pemrogaman client – server dan menggunakan fungsional database yang lebih banyak. 2.3.4
Model Object ODBC API Open Database Connectivity (ODBC) merupakan pendahulu dari OLE DB
dan merupakan salah satu
dari upaya pertama untuk menyediakan suatu
antarmuka standard ke data, tanpa melihat platform database yang digunakan. ODBC terdapat karena ODBC merupakan bagian dari Windows Open System Architecture (WOSA). Akses data melalui ODBC memerlukan driver yang sesuai bagi suatu sumber data khusus. Dalam ODBC disediakan berbagai Application Programming Interface (API) yang berguna untuk proses menyederhanakan dan memberikan standard bagi berbagai kegiatan pemrogaman. 2.3.5
Model Object ADO ActiveX Data Object (ADO) merupakan suatu object yang terletak diatas
OLE DB.ADO merupakan suatu API berorientasi object yang menyembunyikan detil membingungkan dari OLE DB.ADO dirancang untuk memberikan antarmuka yang mudah digunakan bagi semua kebutuhan akan data.ADO juga mendukung fitur – fitur sumber data spesifik yang diekspos melalui penyedia data OLE DB yang berbeda. OLE DB adalah sebuah antarmuka pemrogaman tingkat system ke data. OLE DB pada dasarnya merupakan serangkaian antarmuka COM yang mengakses data secara langsung. OLE DB mengembangkan konsep dibalik ODBC, Sementara ODBC dirancang untuk mengakses data SQL, OLE DB mengakses data dalam sumber relasional dan non – relasional, termasuk database hirarki main frame, teks, grafis dan spreadsheet. ADO merupakan salah satu komponen utama dalam strategi UDA (Universal Data Acces) Microsoft. Teori dibalik komponen utama dalam strategi UDA (Universal Data Acces) Microsoft. Teori dibalik UDA yaitu menyediakan sebuah
15
antarmuka tunggal yang mudah digunakan untuk akses data untuk para pengembang, baik dalam form relasional maupun non relasional. 2.4
Komunikasi Serial Pada Personal Computer ( PC ) / Laptop standard, biasanya terdapat
sebuah port untuk komunikasi serial. Pada prinsipnya, komunikasi serial adalah komunikasi dimana pengiriman data dilakukan perbit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi pararel seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak. Komunikasi serial membutuhkan port sebagai saluran data. Berikut ini adalah tampilan port serial DB9 yang umum digunakan sebagai port serial.
Gambar 2.3 Konektor DB 9 Berikut dibawah ini keterangan untuk tiap – tiap pin nya : Tabel 2.2 Keterangan konfigurasi DB 9 Pin
Signal
Pin Signal
1
Data carrirer detect
6
Data set ready
2
Received data
7
Request to send
3
Transmitted data
8
Clear to send
4
Data Terminal Ready
9
Ring Indikator
5
Signal Ground
Konektor port serial terdiri dari dua jenis, yaitu konektor 25 pin (DB 25) dan 9 pin (DB9) yang berpasangan (Jantan dan betina). Bentuk dari konektor DB 25 sama
16
persis dengan port pararel. Pada umumnya, COM1 berada dialamat 278 H, sedangkan COM2 alamat 2F8H.
Tabel 2.3 Jenis Signal RS232 yang umum digunakan Nomor Kaki Konektor Nama Sinyal Signal Common
Arah Sinyal -
5
7
Transmitted Data (TD)
Ke DCE
3
2
Received Data (RD)
Dari DCE
2
3
Request to send (RTS)
Ke DCE
7
4
Clear to send (CTS)
Dari DCE
8
5
DCE Ready (DSR)
Dari DCE
6
6
DTE Ready (DTR)
Ke DCE
4
20
Ring Indikator (RI)
Dari DCE
9
22
Data Carier Detect (DCD)
Dari DCE
1
8
2.4.1
DB9
DB25
Konverter Logika RS 232 Jika peralatan yang kita pakai menggunakan logika TTL, maka sinyal
serial port harus kita konversikan dahulu ke pulsa TTL sebelum digunakan Hal ini disebabkan keluaran dari RS 232 level tegangannya belum sama yaitu 0 volt dan 5 volt . Sebaliknya sinyal dari peralatan kita harus dikonversikan ke logika RS – 232 sebelum diinputkan ke serial port. Konverter yang paling mudah digunakan adalah MAX- 232. Didalam IC ini terdapat charge pump yang akan membangkitkan + 10 Volt dan -10 Volt dari sumber + 5 Volt tunggal. Dalam IC DIP (Dual in line Package) 16 pin (8 pin x 2 baris) ini terdapat dua buah transmitter dan dua buah receiver. Sering juga untuk buffer serial digunakan chip DS275.
17
Gambar 2.4 IC MAX – 232 Untuk menghubungkan antara 2 buah PC, biasanya digunakan format null mode, dimana pin TxD dihubungkan dengan RxD pasangan, pin sinyal ground dihubungkan dengan SG dipasangan, dan masing masing pin DTR, DSR, dan CD dihubung singkat, serta pin RTS dan CTS dihubung singkat disetiap peralatan.
2.5
Sistem Lift Mitsubishi Elevator atau biasa yang disebut dengan lift merupakan alat angkut
manusia dan barang yang diperuntukan dalam pengoperasiaannya didalam gedung – gedung bertingkat Berbagai macam jenis dan tipe elevator terus berkembang megikuti perkembangan teknologi hingga akhir ini . Elevator yang ada dimitsubishi ini sudah memiliki teknologi VVVF (Variable voltage variable frequency) sehingga mudah untuk digunakan dalam pengontrolan motor AC. Digunakan motor AC karena dirasa cukup mudah untuk perawatannya dan murah biayanya. Dibandingkan tipe sebelumnya yaitu masih menggunakan informasi lantai dari lampu sebagai indicator posisi lift sehingga memakan tempat dan yang sekarang sudah menggunakan teknologi Dot Matrik atau LCD display. Dan masih banyak lagi perubahan – perubahan teknologi yang dilakukan Mitsubishi untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan dalam menggunakan transportasi gedung semacam ini. Berikut ini schema lift Mitsubishi
18
Gambar 2.5 Skema lift Mitsubishi Untuk system elektrikalnya berikut blok diagramnya
Gambar 2.6 Blok Diagram Mitsubishi
19
Pada gambar blok diagram tersebut merupakan system control pengoperasian lift yang terintegrasi dan saling terkoneksi satu dengan yang lainnya. Sementara ini kontrol panggilan lift diatur pada komponen CPU 8085 yang merupakan unit pengontrollan transmisi car cal (Tombol didalam lift). Untuk itu pada tugas akhir kali ini CPU 8085 ini digantikan oleh AVR ATMega 8535 sebagai CPU simulasi. Kemudian apabila ada penekanan tombol dari car call maka dari I/O 8155 mengirim sinyal untuk disampaikan ke CC CPU 8085, dari CC CPU ini akan memerintahkan motor berputar sehingga lift dapat bergerak namun apabila terdapat safety circuit terputus maka elevator tidak akan bergerak walaupun ada intruksi dari car call. Karena penjadwalan home base effektif dapat dilakukan apabila aplikasi software visual basic telah terkoneksi dengan AVR ATmega 8535 melalui komunikasi serial RS232, maka begitu pula untuk aktual kondisi pada unit lift adalah melakukan koneksi aplikasi visual basic yang telah dibuat dengan CC CPU 8085 melalui komunikasi serial RS 232.
20
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK DAN KERAS
3.1
Konfigurasi Sistem Penjadwalan Home Base Lift Secara umum konfigurasi sistem penjadwalan home base lift adalah
sebagai berikut : Dot Matrik 8 x
Lantai 4
4
Lantai 3
3
Lantai 2
2
Lantai 1
1
Lantai G
G
AVR ATMEL 8535
RS 232
Gambar 3.1 Konfigurasi sistem keseluruhan 20
21
Prinsip kerja dari konfigurasi sistem diatas adalah : Pada sistem kali ini dibangun suatu perangkat keras yaitu menggunakan mikrokontroler AVR 8535 yang digunakan sebagai simulasi sebuah central processing unit ( CPU ) dari sebuah lift untuk mengolah data yang diterima dari komputer desktop. Sementara itu untuk simulasi arah gerak lift digunakan dot matrik untuk informasi perubahan tiap – tiap lantainya. Dot matrik ini akan menampilkan perubahan lantai apabila telah mendapatkan perintah dari mikrokontroler, selama perintah dari mikrokontroller tidak ada maka indicator dot matrik akan menampilkan informasi lantai yang terakhir. Perintah untuk perubahan lantai itu sendiri dilakukan mikrokontroller apabila sudah menerima inputan dari tombol lantai yang disimulasikan dengan lima switch yang mewakili lima lantai yaitu dari lantai G – 1 - 2 - 3 – 4. adapun inputan dari switch tersebut adalah sebagai trigger panggilan dari dalam lift ( Car Calll ) sementara panggilan dari dalam lift yang disebut sebagai panggilan dari sangkar atau disebut ( Car Call ) tersebut dapat pula dilakukan pada aplikasi program yang telah dibangun dengan Visual Basic 6.0 . Untuk panggilan dari sangkar maka di tugas akhir kali ini dibikin melalui software yang terintegrasi dengan software penjadwalan lift. Dan untuk penjadwalannya disistem kali ini digunakan Visual Basic 6.0 untuk dibangun sebagai software pendukung yang dapat digunakan user dalam berinteraksi dengan unit lift yang tersimulasi, khususnya mengenai penjadwalan sistem home base pada unit lift tersebut. Software pendukung tersebut tidak berdiri sendiri melainkan digunakan pula manajemen basis data yang terintegrasi sehingga keluar masuknya data atau data yang dikirim dan data yang diterima dapat diolah dengan baik. Adapun sistem komunikasi antara hardware dan software menggunakan sistem komunikasi serial RS232 . RS232 (Recommanded Standard number 232) merupakan seperangkat alat yang diciptakan oleh Electrical Industry Association yang berfungsi sebagai antarmuka dalam mentransfer data dengan computer yang mana pengirim data dilakukan dengan mengirimkan kode biner. Pada seperangkat computer biasanya tersedia communication port atau sering disebut dengan COM.
22
Hal – hal yang dipaparkan diatas tersebut merupakan komponen – komponen yang diperlukan untuk merancang dan membangun suatu sistem penjadwalan home base lift sehingga kita dapat memposisikan keberadaan lift sesuai dengan jadwal yang ditentukan artinya elevator dapat berjalan ke lantai manapun akan tetapi apabila schedule telah diseting berikut dengan lantainya maka kemanapun lift melayani penumpang begitu selesai tidak ada panggilan dari hall call maupun car call, lift akan menuju kelantai yang telah ditunjuk selama setingan waktu yang telah ditentukan.
Diharapkan pelayanan elevator yang menggunakan sistem
seperti ini dapat melayani penumpang dengan lebih effisien dan optimal
3.2
Perencanaan Dan Pembuatan Perangkat Keras Pada perencanan dan pembuatan perangkat keras kali ini nantinya akan
meliputi pembuatan rangkaian minimum system mikrokontroller AVR 8535 beserta komponen pendukungnya serta ditambahkan 5 buah switch external yang digunakan untuk simulasi mewakili tiap – tiap lantai. Mikrokontroler tersebut akan ditanamkan program assembler (. Hex ) yang akan mengeksekusi setiap data yang masuk baik yang berasal dari sinyal eksternal hardware maupun dari sinyal eksternal software . Yang dimaksud dari eksternal hardware adalah data yang ditimbulkan dari penekanan mekanik
switch yang mewakili panggilan dari
masing – masing lantai yaitu lantai G ,1,2, 3, atau lantai 4 sementara data eksternal software timbul akibat dari penekan tombol lantai pada aplikasi visual basic yang terkirim melalui sistem komunikasi serial RS 232 yang diterima oleh pin RX dari minimum system tersebut termasuk juga jadwal untuk home base lift. Sehingga perlu diperhatikan algoritma program .hex – nya yang ditanamkan pada mikrokontroller AVR 8535. Berikut dibawah penyusunan flowchart program dan rangkaian mimimum sistemnya.
23
3.2.1
Flow chart AVR 8535 Start
Inisialisasi Lantai asal = 0 Geser = 1
kedip = 0 colom = 0 Z
ya PinA Bit ke 7 = 0
Lantai Tujuan = 0
tidak ya Lantai Tujuan =1
PinA Bit ke 6 = 0 tidak ya
Serial 232 Lantai Tujuan = 2
PinA Bit ke 5 = 0 tidak
Tabel Lift
ya Lantai Tujuan = 3
PinA Bit ke 4 = 0
Serial 232
tidak ya PinA Bit ke 3 = 0
Lantai Tujuan = 4
tidak A Gambar 3.2 Flowchart seleksi tombol lantai
B
24
Pada Gambar 3.2 merupakan flowchart yang digunakan sebagai dasar pemrograman bahasa assembly pada mikrokontroler. Setiap pin A7 – A3 yang ada pada ATMega 8535 digunakan sebagai input sinyal dari switch mekanis dengan pengaktifan low. Kemudian sinyal tersebut dirubah menjadi bentuk sebuah data yang akan tersimpan kedalam table “lift” pada sebuah database. A
L.asal = 0
ya
1. Kirim status 2. Tampil G
Z
1. Kirim status 2. Tampil 1
Z
1. Kirim status 2. Tampil 2
Z
1. Kirim status 2. Tampil 3
Z
1. Kirim status 2. Tampil 4
Z
tidak ya L.asal = 1
tidak ya L.asal = 2 tidak ya L.asal = 3
tidak ya L.asal = 4
Z Gambar 3.3 Flowchart untuk tampilan dot matrik
25
Pada Gambar 3.3 merupakan lanjutan flowchart sebelumnya yang menjelaskan terusan rutin program apabila tidak ada pin A7 – A3 yang aktif low maka akan menyakan lagi apakah L_Asal- nya bernilai 0 / 1 / 2 / 3 / 4. Jika bernilai 0 maka dot matrik akan tertampil G, bernilai 1 akan tertampil 1, bernilai 2 akan tertampil 2, bernilai 3 akan tertampil 3, atau bernilai 4 akan tertampil 4. jika seluruh case tidak terpenuhi maka rutin program akan kembali ke gambar 3.2. B
Lantai tujuan = 0/1/2/3/4
ya
L tujuan = L Asal
A
tidak tidak
L tujuan > L Asal
C
ya tidak L Asal = 0
ya
ya
L Asal = 1
tidak tidak L Asal = 2
ya L Asal = 3
ya Tampil G/1/2/3 Atas Delay 5ms x8x 50 Tampil G/1/2/3 Atas1 Delay 5ms x8x 50
tidak Z
26
Gambar 3.4 Flowchart jalannya lift dari bawah ke atas
Pada gambar 3.4 menjelaskan tentang rutin proram setelah database menerima data baru maka data tersebut diinisialisasikan sebagai lantai tujuan sehingga akan ditanyakan apakah lantai tujuan sama dengan lantai asal, maka jika sama rutin program akan berlanjut ke gambar 3.3 jika tidak sama maka ditanyakan lagi apakah L. tujuan lebih besar dari L. Asal jika tidak rutin program akan menuju ke gambar 3.5 dan apabila ya maka di cek kembali apakah lantai asal bernilai 0 / 1 / 2 / 3 / 4 , berapapun nilai lantai asal tetap akan menampilkan angka pada dotmatrik dimulai dari lantai asalnya dengan anak panah naik dan terus naik sampai L. asal = L tujuan. Dan rutin program akan terus looping ke gambar 3.2.
27
C
tidak
L tujuan < L Asal
Z
ya tidak
L Asal = 1
tidak
L Asal = 2
ya ya
L Asal = 3
tidak
ya L Asal = 4 ya Tampil 1/2/3/4 Atas Delay 5ms x8x 50 Tampil 1/2/3/4 Atas1 Delay 5ms x8x 50
tidak Z
Gambar 3.5 Flowchart perjalanan lift dari atas ke bawah Pada gambar 3.5 merupan sambungan dari flowchart gambar 3.4 yang terjadi pengujian apakah L. Tujuan lebih kecil dari L. Asal jika tida maka rutin program berlanjut ke gambar 3.2 sementara jika ya dilakukan pengecekan L. asal terlebih dahulu kemudian dot matrik menampilkan angka dimulai dari lantai asal tersebut dengan anak panah turun dan terus turun sampai terpenuhi L. Tujuan = L. Asal. Jika belum terpenuhi akan terus looping menuju gambar 3.2.
28
3.2.2
Flow Chart Komunikasi Serial
Start
Setting serial communication parameter
ya
Periksa Tabel lift ada data atau tidak
Tidak Terima data dari database.
Data = A
Lantai Tujuan = 1
B
Ya ya Lantai Tujuan = 2
B
ya
Tidak Data = S
Tidak D
29
D
Data = D
Ya Lantai Tujuan = 3
B
Ya Lantai Tujuan = 4
B
Ya Lantai Tujuan = 5
B
Tidak Data = F
Tidak Data = G
END
Gambar 3.6 Flowcart serial komunikasi Pada flowchart komunikasi serial ini tampak bahwa setelah inisialisasi system akan mengecek apakah ada data didalam database jika ada maka secara otomatis system akan mengirim data melalui serial komunikasi yang akan diterima oleh buffer Rxbyte (r31) pada mikrokontroler sehingga apabila data tersebut berupa data ‘A’ maka lantai tujuannya menjadi ‘1’ untuk itu maka pada dot matrik akan tertampil angka 1. Hal seperti itu akan terjadi pula pada data Rxbyte yang lain. Pengisian data pada database dapat terjadi apabila kita menekan switch mekanik yang mana switch mekanik megirimkan data tertentu melalui serial yang diterima oleh program aplikasi untuk selanjutnya program tersebut mengintruksi untuk mengisi database atau biasanya terjadi pula dari seting schedule home base yang telah dilakukan.
30
3.2.3
Rangkaian Elektrik Sistem Pada rangkaian penyusun sistem elevator ini digunakan berbagai
komponen pendukung seperti mikrokontroler AVR 8535 yang berfungsi untuk mengolah data yang masuk dan keluar. Data yang masuk ini oleh mikrokontroler akan diterjemahkan menjadi suatu display informasi mengenai lantai suatu gedung, tentunya ditambah pula perangkat displaynya yaitu berupa dot matrix 8x8. Adapun data yang keluar digunakan sebagi informasi status elevator berada yang disampaikan oleh mikrokontroller yang diteruskan ke sistem penyimpanan data atau yang disebut Database yang diselanjutnya data tersebut diolah oleh program aplikasi yang telah dibuat. Berikut dibawah ini rangkain elektrik sistem berikut dengan display dot matrik 8x8.
Gambar 3.7 Rangkaian Elektrik dot matrix 8x8
31
Gambar 3.8 Rangkaian Elektrik Minimum System
32
3.3
Perencanaan Dan Pembuatan Perangkat Lunak Pada perancanaan dan pembuatan perangkat lunak kali ini digunakan
Visual Basic 6.0 sebagai media pengaturan waktu dimana home base ditentukan. Program aplikasi akan dibuat untuk menerima data yang dikirimkan oleh mikrokontroller untuk kemudian diolah begitu juga sebaliknya program aplikasi akan megirimkan data untuk kemudian diolah oleh mikrokontroler. Data yang dimaksud adalah data yang timbul akibat penekanan melalui button yang ada discreen
sehingga mikrokontroller menerima data tersebut untuk kemudian
dilakukan perubahan indicator lantai pada dot matrik sesuai dengan button yang ditekan Sementara program waktu yang ditentukan untuk home base liftnya terbentuk menjadi satu program aplikasi dengan program aplikasi sebelumnya sehingga apabila masuk dalam waktu setting home base maka kemanapun lift bergerak akan selalu kembali ke lantai sesuai dengan lantai dan waktu yang telah ditentukan Adapun pengolahan datanya visual basic mehubungkan dengan table database yang terdapat pada Microsoft Access. Untuk dapat menghubungkan program aplikasi dengan table database, maka digunakan perintah – perintah dasar yang terdapat pada SQL ( Structured Query Language ). Visual Basic sudah mendukung digunakannya perintah dasar SQL, selain itu Visual Basic juga mendukung untuk pembuatan program aplikasi yang dapat ditampilkan melalui homepage. Berikut adalah susunan rencana program dibentuk dalam flowchart. Melalui flowchart ini akan tampak dengan pemahaman yang sederhana mengenai susunan algoritma pemrograman yang telah dibuat.
33
3.3.1
Flowchart Program Visual Basic 6.0
Start
Set COM port Set Database data asal = 0
B
ya
Database= null
tidak Data tujuan = Database
C
Data asal < Data tujuan
ya
tidak
Data asal > Data tujuan
ya
Data asal - 1
Data asal + 1 Kirim (Data asal -1) ke mikrokontroler Kirim (Data asal+1) ke mikrokontroler
A
34
A
Terima data dari mikrokontroler
Data terima = Data tujuan
tidak C
ya B
Gambar 3.9 Flowchart pengambilan data dari database Diatas
merupakan
sambungan
dari
flowchart
sebelumnya,
yang
mana
menggambarkan bahwa setiap penekanan tombol baik didalam program aplikasi maupun switch mekanis dari tombol lift maka terbentuklah sederetan data yang tersimpan didalam database pada table penyimpanan data yaitu “lift” sehingga program aplikasi akan terus looping sampai kondisi table database tidak kosong. Sederatan data tersebut akan dieksekusi dan dibandingkan sebagai data tujuan dengan data asalnya apabila data tersebut sama maka lift tidak akan bergerak kemana - mana. Tetapi apabila berbeda maka data akan dibandingkan terlebih dahulu. Apabila data tujuan lebih besar dari data asal maka lift akan bergerak keatas begitu sebaliknya. Data yang dikirim ke mikro adalah data setiap satu kali perubahan lantai keatas atau kebawah sampai ditemukan data asal = data tujuan. Tujuannya apabila saat dalam perjalanan ke lantai tujuan ada panggilan dilantai lainnya maka panggilan tersebut dapat dilayani terlebih dahulu.
35
3.3.2
Flowchart program jadwal Home Base Lift Start
Set database
Input date & time ke Database
Tabel jadwal
Gambar 3.10 Flowchart input jadwal home base lift
Pada flowchart diatas menggambarkan proses input data yaitu mengenai tanggal start,
waktu start,dan tanggal end dan waktu end serta lantai mana yang dibuat
menjadi home base. Sehingga kerja home base lift dapat dilakukan dengan referensi tanggal dan waktu yang telah ditentukan oleh user tersebut. Inputan data tersebut akan tersimpan pada tabel “ Jadwal “ didalam database. Data yang tersimpan tersebut akan terhapus secara otomatis apabila waktu akhirnya jadwal home base telah terpenuhi.
36
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam melakukan analisa data aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang telah dibuat perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu serta melakukan peragaan aplikasi secara keseluruhan. Berikut adalah langkah – langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan analisa yang dapat dijadikan sebagai petunjuk penggunaan aplikasi ini. Untuk dapat menjalankan system secara baik diperlukan sebuah personal computer atau laptop berbasis windows XP didukung pula terdapatnya port serial RS – 232. Serta dibutuhkan juga minimum system AVR ATMega 8535 berikut dot matrik 8x8 sebagai informasi lantainya ditambah 5 buah switch yang mewakili dari tombol dalam lift.
4.1
Pengaktifan sistem elevator Untuk pengaktifan bagian daripada elevator pada tugas akhir kali ini
digunakan seperangkat minimum system yang terhubung dengan dot matrik yang mana dot matrik ini sebagai informasi lantai. Jadi setiap elevator bergerak maka posisi elevator atau lift dapat termonitor oleh dot matrik tersebut. Catu daya yang dibutuhkan untuk mengaktifkan minimum system tersebut adalah 5 – 9 volt DC. Untuk selanjutnya apabila indicator LED berwarna hijau menyala menandakan bahwa power supply sudah masuk dan telah muncul pada dot matrik huruf “G” yang artinya bahwa asumsi awal lift pada posisi lantai Ground. Kemudian diikuti oleh lampu LED kecil warna merah yang nantinya berfungsi menginformasikan arah gerak lift naik atau turun saat lift beroperasi. Agar tombol lantai dapat berfungsi maka dipastikan dulu kabel serial sudah terhubung antara minimum system dengan sebuah PC / Laptop.
36
37
Berikut gambar tampilan awal system lift tersimulasi.
Gambar 4.1 tampilan awal system lift
Pengguna lift cukup melakukan penekanan pada tombol – tombol yang tersedia yaitu mulai dari tombol G (Ground), 1, 2, 3, dan tombol 4, yang mana kesemuanya merupakan simulasi tombol yang ada didalam lift. Setelah penekanan dilakukan terhadap salah satu tombol maka melalui kabel serial RS 232 sinyal yang merupakan data dikrimkan ke database. Tiap –tiap tombol lift mempunyai data yang berbeda – beda. Kemudian dalam waktu bersamaan setelah penekanan tombol lift pada aplikasi program visual basic akan merespon yaitu terjadi indikasi perubahaan warna sesuai tombol yang ditekan. Dari aplikasi program visual basic akan membalas signal yang diterima melalui database untuk menggerakan elevator beserta indicator lantainya yang ditandai dengan perubahan posisi lantai serta terjadinya pergerakan kearah atas ataupun kearah turun. Balasan yang dilakukan oleh program aplikasi visual basic ini juga berupa pengiriman data, tentunya data yang diterima dengan yang dikirimkan jelas berbeda karena apabila sama akan mengganggu system komunikasinya.
38
Berikut gambar informasi perjalanan lift beserta arah geraknya.
Gambar 4.2 Arah bawah dan arah atas pergerakan lift Dari gambar tersebut dapat dilihat posisi muasal lift dari lantai 4 menuju kelantai yang ada dibawahnya dengan melihat arah anak panah menujukkan arah gerak lift kebawah. Hal tersebut dibuat dengan tujuan untuk mempermudah penumpang mengetahui arah gerak saat menggunakan pesawat lift tersebut. Masih dengan pengertian yang sama pada gambar 4.2 diatas sebelah kanan menunjukan lift menuju kearah atas setelah melalui lantai tiga atau posisi asal lift dari lantai tiga. Dibutuhkan looping berulang ulang untuk membentuk angka pada dot matrik 8x8 ini hingga adanya interupsi terima serial yang terjadi pada alamat 0x00B. agar interupsi serial dapat bekerja maka pada register UCSRA bit ke 7 diberi logika 1 yang diikuti dengan perintah sei, kemudian interrupt dapat terjadi kapanpun walaupun program sedang melakukan kalkulasi. Setelah terjadi interrupt maka sesuai dengan alamat yang dituju yaitu proses penerimaan data serial . Agar proses penerimaan data dapat berjalan dengan baik maka perlu diperhatikan dalam menentukan baud rate yang biasanya ditentukan pada register UBRRH, UBRRL. Rumus yang digunakan adalah
Nilai UBRR = ( Frekuensi kristal / (16x baud rate)) – 1
39
Setelah menentukan boud rate ditentukan pula pengaktifan register RXEN, dan TXEN pada register UCSRB. Tidak hanya itu agar data yang diterima dan data yang dikirim sesuai tidak mengalami perubahan karakter maka pada register UCSRC perlu dilakukan pengesetan untuk menentukan bit stopnya serta jumlah karakter serial. Setelah semuanya diset maka giliran UDR register yang merupakan tempat data serial akan disimpan. Sebagai indicator pada register UDR bermuatan atau tidak, maka tugas registet UDRE pada register UCSRA yang memberi sinyal apabila UDRE bernilai 1 register UDR telah kosong dan siap diisi dengan data serial yang baru. Setelah data diterima dan dikenali maka program akan mengklasifikasi data tersebut untuk diteruskan pada pembacaan memori program yang digunakan pasangan register Z seperti potongan program berikut ini Ldi
zl,low(2*bentukG)
Ldi
zh,low(2*bentukG)
Adapula intruksi lpm (Load Program Memori) adalah instruksi untuk memindahkan data pada alamat memori program yang ditunjuk oleh register Z untuk dipindahkan ke register r0. Dari r0 inilah kobinasi baris dan kolom pada dot matrik 8x8 dapat terbentuk menjadi sebuah angka yang berubah ubah dari G(Ground),1,2,3 ataupun menjadi angka 4 sebagai informasi lantai.
4.2
Pengaktifan Aplikasi Software Visual Basic 6.0 Pada pengujian software aplikasi ini menggunakan Laptop Toshiba Tecra
8100 Intel Pentium III 700 dengan standard operating system windows XP. Kemudian Run Aplikasi software Visual Basic 6.0 dengan nama tesser.vbp. maka akan didapatkan tampilan software yang telah dibangun bertujuan untuk menentukan schedule home base lift Mitsubishi. Terdapat tiga bagian utama pada tampilan software ini yaitu yang pertama adalah bagian yang disebut Car Operating Panel yang terdapat 5 tombol pengendali pergerakan elevator masing – masing tombol secara berurutan dari bawah ke atas adalah G – 1 – 2 – 3 – 4. Tombol – tombol ini dapat ditekan dan akan menimbulkan reaksi setelah penekanan.
40
Berikut dibawah ini gambar tampilan bagian utama
Gambar 4.4 Tampilan awal software Visual Basic 6.0 Dari gambar diatas terlihat ada lima buah tombol yang mana kesemua tombol tersebut berkaitan dengan switch mekanis yang terdapat pada minimum system. Keterkaitannya yaitu apabila switch tombol mekanis ditekan maka tombol pada software ini akan menunjukkan perbedaan warna dengan sebelum ditekan. Dan apabila pergerakan elevator sudah sampai pada lantai yang telah ditekan maka perbedaan warna tadi akan kembali menjadi warna aslinya. Tidak menutup kemungkinan pergerakan elevator juga dapat terjadi dengan melakukan penekanan secara langsung pada tombol berberbentuk software tersebut. Data yang terjadi dari setiap penekanan tombol tersebut dikirim kedalam table database Microsoft access dengan nama table “lift”. Seperti dibawah ini table liftnya
41
Gambar 4.5 Table Lift Pada table lift tersebut terdapat kolom “nomer” yang merupakan urutan data dari penekanan tombol yang telah dilakukan sehingga tidak terjadi pergerakan lift yang mengacak tetapi menjadi sequence pelayanan liftnya. Yang dimaksud pelayanan sequence disini adalah apabila arah gerak lift keatas maka lantai – lantai yang searah saja dari arah gerak lift yang dilayani terlebih dahulu. Begitu juga sebaliknya apabila arah gerak lift kebawah maka lantai – lantai yang kearah bawah saja yang dilayani terlebih dahulu. Sementara pada kolom “lantai” merupakan data yang mewakili tiap – tiap tombol lantai tersebut. Apabila tombol lantai telah terlayani maka secara otomatis data lantai pada lantai yang telah terlayani tersebut akan terhapus, sehingga tidak terjadi over flow data. 4.2.1
Sistem Home Base Elevator Pada tampilan bagian kedua merupakan bagian yang terpenting yang
menjadi pokok bahasan utamanya tugas akhir kali ini. Pada tampilan ini kita dituntut memberikan batasan – batasan waktu yang digunakan sebagai kelangsungan system home base elevator. Akan tetapi dilihat arti bahasanya home base yaitu tempat dimana sesuatu yang tadinya pergi, kembali lagi ketempat asalnya. Sehingga apabila dikaitkan dengan elevator ini maka apabila elevator tersebut telah bergerak pada lantai tertentu sesuai dengan penekanan dari tombol didalam lift, maka lift tersebut akan kembali lagi pada lantai yang telah ditentukan dan pada waktu yang telah ditentukan pula.
42
Upaya ini dilakukan bertujuan agar apabila terjadi kepadatan penggunaan lift pada lantai tertentu tanpa perlu menekan tombol diluar lift maka lift akan menuju ke lantai yang padat penumpang tersebut. Sehingga untuk hari – hari berikutnya sudah dapat diprediksi lantai – lantai mana yang padat dan jam berapa kepadatan tersebut terjadi. Sehingga kita cukup menjadwalkan dillantai mana dan jam berapa hal tersebut diatas terjadi tentunya dengan menggunakan aplikasi software dan hardware seperti yang dibuat pada tugas akhir kali ini. Berikut tampilan bagian kedua.
Gambar 4.6 Tampilan bagian kedua software VB6.0 Dilihat pada gambar diatas tertulis adanya “Start Time” yang mana merupakan penentuan daripada waktu awal Home Base System ini bisa diaplikasikan. Pada kolom start time tersebut terdapat no urutan mulai dari 1 – 5 yang menunjukkan bahwa maksimal type penjadwalan dengan formasi yang berbede – beda maksimal dapat dilakukan hanya sampai lima formasi penjadwalan. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk terus dikembangkan hingga lebih dari lima formasi penjadwalan. Kemudian terdapat kolom validasi yang mana
43
kolom ini berfungsi untuk mengaktifkan tombol “SET” apabila jadwal yang disusun untuk pengaplikasian home base system ini sudah dirasa benar. Dilanjutkan dengan penginputan tanggal , bulan, tahun, jam ,dan menit keberapa system home base bisa dimulai. Dan tidak hanya itu terdapat pula adanya “End Time” yang merupakan penentuan waktu dimana system home base ini bisa diakhiri. Berakhirnya system home base ini bukan berarti lift tidak bisa beroperasi melainkan lift tetap beroperasi namun setelah pelayanan terakhir maka lift akan berhenti dilantai yang terakhir itu. Sama juga dengan kolom start time pada bagian end time ini admin diharuskan mengisi tanggal , bulan, tahun , jam , dan menit keberapa system home base ini bisa diakhiri. Tidak hanya itu adanya kolom “Lantai” admin dianjurkan untuk memberi inputan lantai mana yang akan dijadikan Home Base Floor . Kemudian apabila penjadwalan sudah dirasa benar centang kolom valid maka seketika itu tombol “SET” muncul dan admin melanjutkan melakukan penekanan tombol SET tersebut. Untuk menguji apakah data – data tersebut dapat bekerja dengan sebagaimana mestinya, pada tampilan bagian kedua ini dilengkapi dengan tanggal dan jam digital sehingga dapat memudahkan memonitor hasil penjadwalan yang telah dibuat. Data yang dihasilkan dari inputan yang telah dilakukan akan dikirimkan ke basis pengolahan data yang terbentuk didalam table “Jadwal”. Berikut tampilan table Jadwal yang digunakan sebagai basis pengolahan data.
Gambar 4.7 Tabel Jadwal
44
Terdapat kolom “valid” yang merupakan tempat sebuah data yang menunjukkan pada tiap – tiap baris pada kolom tersebut mempunyai sederatan data yang siap untuk dieksekusi oleh aplikasi program visual basic. Deretan data tersebut menunjukkan kapan dimulai program home base system lift dan kapan diakhiri program tersebut. Serta menunjukkan dilantai berapa lift tersebut akan berhenti beroperasi atau parkir. Adapun sederatan data tersebut meliputi kolom lantai, tanggal ,bulan, tahun, jam, serta menit dimulainya program home base tersebut. Dan terdapat pula tanggal. bulan, tahun, jam, menit diakhirinya program tersebut. Setiap baris dari kolom valid tersebut akan dieksekusi secara berurutan yaitu apabila baris pertama telah selesai diikuti baris selanjutnya hingga baris kelima. Apabila dalam satu baris inputan ada yang belum diisi maka program aplikasi akan memunculkan tulisan “ make schedule first. Dan apabila admin ingin mengubah data yang telah diset maka cukup centang baris yang ingin diset kemudian tekan “SET” maka akan muncul massage box “There are existing schedule , do you want to cancel “ apabila admin ingin merubah cukup tekan tombol yes, maka data yang teregistrasi pada database akan terhapus dan siap untuk diberi data inputan yang baru. Dan apabila inputan data tersebut teregristrasi ke dalam database maka akan muncul massage box “Shedule has been modified success fully” peratanda bahwa home base lift program akan dijalankan.
4.3
Hasil akhir pengujian perangkat lunak dan keras Dari uraian suatu logika system penjadwalan diatas maka nantinya
didapatkan hasil akhirnya adalah sebagai berikut. Ketika elevator dalam kondisi bebas tanpa jadwal home base maka penumpang lift bebas menekan tombol didalam sangkar lift sesuai dengan lantai yang diinginkan dalam simulasi ini penekanan didalam sangkar lift diwakili oleh 5 tombol switch mekanis yang ada pada PCB ( Printed Circuit Board ) kemudian indikasi telah terjadinya penekanan lift tersimulasi pada software aplikasi yang dibangun dengan visual basic 6.0. Sehingga dalam waktu bersamaan lift bergerak sesuai lantai yang dituju dan pergerakan lift ini tersimulasi dengan indicator lantai
45
dan arah panah berubah - ubah secara dinamis pada dot matrik 8x8. Apabila lift telah sampai pada lantai yang dituju disebabkan oleh factor pelayanan lift bebas tanpa jadwal home base maka dimana lift terakhir melayani disitu pulalah lift akan berhenti . Kondisi tersebut diatas berbeda dengan kondisi ketika menggunakan penjadwalan home base perbedaannya adalah sebagai berikut. Ketika penumpang lift menuju kelantai yang diinginkan tentunya penekanan tombol didalam sangkar tidak hanya satu jenis tombol disebabkan karena perbedaan lantai yang dituju oleh masing – masing penumpang maka memungkinkan sekali lebih dari satu jenis tombol yang ditekan dalam satu waktu. Namun pada akhirnya setelah pelayanan lift paling akhir terlayani maka lift akan kembali ketempat dimana penjadwalan home telah di set sebelumnya. Tentunya pengaktifan home base lift ini juga sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Dari penjabaran diatas dapat dicontohkan sebagai berikut. Dua orang penumpang menekan tombol mekanis dengan tujuan lantai yang berbeda yaitu lantai 3 dan lantai 4 namun sebelumnya dilakukan pengesetan jadwal home base yaitu start date 6 juli 2008 jam 10 .05 kemudian end date 6 juli 2008 jam 10.08 lantai yang ditetapkan sebagai home base adalah lantai 1. Karena penumpang lift tersebut menuju lantai 3 dan lantai 4 dalam masa system home base aktif maka setelah pelayanan lift terakhir yaitu lantai 4 kurang lebih berhenti selama 6 detik kemudian lift bergerak menuju kelantai yang telah diset system home basenya tersebut yaitu lantai 1 kemudian lift akan terus menunggu penekanan tombol berikutnya. Selama kurun waktu 3 menit tersebut lift akan selalu kembali ke lantai 1 setelah pelayanan terakhir. Namun berbeda kondisinya apabila 3 menit tersebut telah telampaui sehingga lift kembali menggunakan system pelayanan lift yang konvensional. Pengesetan system home base seperti ini dilihat juga dari
kondisi actual
diperkantoran atau pusat perbelanjaan yang mana populasi tiap lantai dalam hari atau waktu tertentu jelas berbeda – beda disini peran pemilik gedung yang tentunya lebih tahu persis kondisi aktualnya sehingga kerja daripada lift ini lebih dapat dioptimalkan.
46
4.4
Analisa pengujian Perangkat Lunak dan Keras Dari pengujian - pengujian yang telah dilakukan terlihat bahwa aplikasi
program visual basic sudah dapat bekerja untuk mengatur system parkir daripada elevator tersebut atau yang dikenal dengan Home Base System Elevator. Masing masing perangkat telah bekerja sesuai dengan fungsinya. Mikrokontroler AVR 8535 bertugas menerima data dari aplikasi program visual basic yang mana setiap data yang dikirim akan diterjemahkan untuk menampilkan informasi lantai dan arah pergerakan lift. Alat yang digunakan untuk menapilkan informasi lantai ini adalah dotmatrik 8x 8. Tidak hanya itu mikrokontroler akan mengirimkan feed back berupa data pula guna diterima oleh program apilkasi visual basic yang kemudian diterjemahkan sebagai penunjuk bahwa elevator telah tiba pada lantai yang diinginkan. Data yang dikirimkan oleh aplikasi program visual basic tentunya berasal dari basis pengolahan data yang mana disini digunakan Microsoft Access sebagai software pendukung basis datanya. Namun data feed back yang diterima disini langsung berasal dari mikrokontroler. Begitu juga dengan penentuan waktu kapan dimulai dan kapan diakhiri system parkir lift ini bergantung inputan yang diberikan oleh admin dan tentunya teregistrasi pula kedalam system basis data yang dibentuk. Sementara untuk system komunikasi yang terbentuk antara aplikasi program visual basic dengan mikrokontroler digunakan serial komunikasi RS 232. digunakan serial komunikasi type ini dikarenakan sudah sangat umum dan mudah untuk digunakan serta aplikasi program visual basic sudah mendukung system serial komunikasi semacam ini terbukti dengan adanya active controll MS COMM. Tidak menutup kemungkinan perkembangan industri elevator yang akan datang sudah menggunakan system parkir semacam ini atau yang disebut system penjadwalan home base.
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan analisa dan percobaan penggunaan aplikasi yang telah dibuat
dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada tugas akhir kali ini dibuat rancang bangun berupa perangkat keras dan perangkat lunak tentang
pelayanan elevator yang dapat
dijadwalkan. Sehingga tanpa harus menekan tombol yang ada didalam lift , lift tersebut dapat bergerak sendiri secara otomatis apabila telah masuk jadwal yang sudah ditentukan. 2. Dengan adanya aplikasi seperti ini pengguna dapat membuat jadwal pelayanan lift untuk lantai – lantai yang dianggap populasi penumpang liftnya paling besar.
5.2
Saran Setelah apa yang telah dirancang dan dibangun pada aplikasi ini tidak
menutup kemungkinan untuk dapat dikembangkan lagi seperti penambahan system monitoring elevator atau lift yang dikombinasi dengan aplikasi yang telah dibuat sekarang ini. Sehingga dapat termonitor apakah schedule home base ini telah bekerja dengan baik atau tidak. Lebih menarik lagi untuk pembuktian system penjadwalan home base lift ini digunakan alat peraga berupa miniatur lift berikut motor kontrolnya sehingga system penjadwalan tersebut lebih terlihat nyata.
47
48
DAFTAR PUSTAKA
1. Haris Saputro. 2003. Manajemen Database MySQL menggunakan MySQLFront. Jakarta : PT. Elex Media Computindo. 2. Isroi dan Arief Ramadhan. 2004. Seri Pelajaran Komputer Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta : PT. Elex Media Computindo. 3. Lingga Wardhana.
2007.
Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri
ATMega8535 Simulasi, Hardware, dan Aplikasi. Yogyakarta : C.V Andi Offset. 4. Suhata. 2005. VB Sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik. Jakarta : PT. Elex Media Computindo.
48
49
LAMPIRAN