EVALUASI PENGADAAN SUKU CADANG ALAT BERAT ESCAVATOR
(Studi Kasus PT. HexindoAdiperkasa Pekanbaru Tbk) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri Pada Jurusan Teknik Industri
OLEH : MUHAMMAD KHITOB 10652004420
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2014
EVALUASI PENGADAAN SUKU CADANG ALAT BERAT EXCAVATOR (Studi Kasus : PT.Hexindo Adi Perkasa, Tbk)
Oleh Muhammad Khitob
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Fakultas Sain Dan Teknologi, Jurusan Teknik Industri. ABSTRAK Pemeliharaan alat berat khususnya excavator merupakan kegiatan penting untuk kelancaran produksi, pemeliharaan alat berat mencangkup pemeliharaan rutin maupun pemeliharaan yang tidak terduga, pemeliharaan alat berat membutuhkan ketersediaan suku cadang penganti di gudang. Jumlah ketersediaan suku cadang digudang lebih besar dibandingkan permintaan akan menimbulkan biaya yang tinggi, sebaliknya jumlah persediaan yang lebih sedikit dibandingkan permintaan akan menimbulkan kekurangan suku cadang yang dapat mengganggu proses pemeliharaan. PT. Hexindo Adi Perkasa, Tbk Perusahaan merupakan perusahaan yang bergerak dalam penjual dan pemeliharaan alat. Proses pemeliharaan membutuhkan ketersediaan suku cadang penganti digudang, perusahaan belum optimal dalam mengendalikan persediaan dengan mengalami kekurangan persediaan suku cadang yang dibutuhkan dalam proses pemeliharaan. Penelitian ini membahas tentang membandingkan (evaluasi) pengendalian persediaan period order quantity yang diterapkan perusahan dengan pengendalian persediaan probabilitas Q dengan back order. Dalam rangka untuk mengoptimalkan persediaan suku cadang. Penerapan pengendalian persediaan probabilitas Q dengan back order perusahaan dapat mengetahui lot permesanan ekonomis, re order point (RoP) dan safety stock (SS). Perusahaan juga dapat menghemat biaya persediaan setiap tahunnya rata-rata 5,5% dari seluruh pengendalian persediaan suku cadang. pengendalian persediaan probabilitas Q dengan back order dapat dijadikan alternatif perusahaan dalam menentukan kebijakan pengendalian persediaan suku cadang untuk kedepan. A.
Pendahuluan
1.
Latar Belakang Kegiatan
pemeliharaan
didefenisikan sebagai sesuatu kegiataan yang mencakup
seluruh aspek fasilitas mesin, peralatan, gedung dan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaaan. PT. Hexindo Adiperkasa. Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan, pemeliharaan, dan rental alat-alat berat. Kegiatan pemeliharaan alat berat
dilakukan untuk memperbaiki setiap alat berat agar alat berat dapat dipergunakan dalam kegiatan produksi. Berikut merupakan data permintaan suku cadang excavator di PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk periode tahun 2009 sampai 2012.
Tabel1.1 Data Permintaan Suku Cadang Escavator periode tahun 2009-2012 JUMLAH
No Nama Suku Cadang
Dengan
menggunakan
prinsip
Total
2009
2010
2011
2012
1
Attachament
56
63
59
74
252
2
Elektrical
89
95
102
97
383
3
Engine
318
306
298
274
1196
4
Hidrolik
331
320
337
293
1281
5
Other
43
58
52
65
218
6
Undercarriga
23
19
29
36
107
7
Dipper
9
15
11
13
48
8
Dipper Door
13
10
15
17
55
9
Boom
10
13
9
11
43
10
Dipper Stick
8
15
13
17
53
11
Revolving Frame
15
9
13
15
52
12
Lower Work
17
13
15
11
56
13
Ballast Box
19
15
13
9
56
14
Crawler Side Frame
5
9
15
11
40
15
Saddle Block
21
27
25
19
92
Total
977
987
1006
962
3932
klasifikasi ABC, perhitungan di bantu dengan menggunakan sofwere QM for windows 2,1. Permintaan suku cadang excavator maka dapat
diklasifikasikan atas tiga kelompok.
Suku cadang hidrolik, engine, dan ballast box termasuk dalam kelompok A, yang mana menyerap dana investasi inventori
sebesar
74,81 % dari total dana total inventori, dengan jenis barang 20,01% dari semua jenis suku cadang excavator. Kelompok A inilah merupakan suku cadang perioritas, karena
Sumber : PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk (2012) Salah satu pengelolaan sistem
menyerap 78,33% dana investasi invnetori.
persediaan jika kekurangan suku cadang
berat excavator dapat terpenuhi.
dapat dilakukan secara back order. Dimana
3.
user mau menunggu barang yang diminta sampai
tersedia
di
gudang,
merendam
fluktuasi permintaan suku cadang, dapat
pengendalian
Probabilitas model Q dengan back order. Dari keterangan diatas, maka penelitian ini
diangkat
Pengadaan
dengan
Suku
judul
Cadang
Evaluasi
Alat
Berat
Excavator dengan studi kasus PT. Hexindo Adiperkasa cabang pekanbaru. 2.
Adapun tujuan penelitian adalah : 1.
rumusan
Menghitung cadang
permintaan
ecavator
lima
suku tahun
berikutnya? 2.
Menentukan alternatif pengendalian persediaan
suku
cadang
a. Menentukan Nilai order quantitya memenuhi
economic yang dapat kebutuhan
b. Menentukan re order point. masalah
pada
penelitian adalah bagaimana mengoptimalkan
yang
optimal dengan menentukan :
perusahaan.
Rumusan Masalah Adapun
suku cadang alat
Tujuan Penelitian
menjaga persediaan suku cadang dan dapat menekan biaya persediaan adalah Model
persedian
c. Menentukan safety stock.
4.
simpan (h) sebanding dengan harga
Asumsi Penelitian 1.
Ukuran
lot
pemesenan
(Qo)
barang dan waktu penyimpanan.
konstan setiap kali periode, dan akan
datang
secara
4.
seerentak
sebanding dengan barang yang
dengan waktu ancang-ancang (L) pemesanan
2.
dilakukan
tidak dapat dipenuhi.
disaat
5.
Tingkat
pelayanan
(ᶯ)
atau
inventori mencapai (r).
kemungkinan
Harga barang (p) konstan baik
kekurangan inventori (α) diketahui
terhadap kuantitas barang yang
atau ditentukan pihak perusahaan.
dipesan maupun waktu 3.
Ongkos kekurangan invnetori ( Cu)
6.
terjadinya
Kemungkinan
adanya
inventori
Ongkos pesan (A) konstan untuk
negatif, inventori negatif diartikan
setiap kali pemesanan dan ongkos
sebagai pemintaan yang dipenuhi secara back order. diperlukan untuk diolah lebih lanjut menjadi
B.
Landasan Teori
produk jadi, sehingga bisa disimpulkan
1.
Pengertian Pembelian
bahwa tidak ada satupun bentuk atau jenis
Mengenai fungsi pembelian, yaitu:
perusahaan yang tidak terlibat dengan fungsi
“The role of purchasing function is to make
pembelian. Pengalaman banyak perusahaan
materials and parts of the right quality, and
bahwa biaya untuk menghasilkan suatu
quantity available for use by operations at
produk mungkin mencapai sekitar lima
the right time and at the right place.”
puluh persen dari harga jual produk,
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai
menjadikan
arti bahwa peran fungsi pembelian adalah
sumber
untuk mengadakan material dan part pada
diselenggarakan dengan baik dan sumber
kualitas yang tepat dan kuantitas yang
penghematan yang akan memperbesar laba
tersedia untuk digunakan dalam operasi
perusahaan apabila dilakukan dengan teliti
pada waktu yang tepat dan tempat yang
dan cermat Menurut (Siagian; 2001:192).
tepat (Galloway; 2000:31).
produksi perusahaan memerlukan bahan
menguasai
banyak
sendiri
adalah
apabila
beberapa
sebagai tidak
alasan
mengapa pembelian merupakan area yang
Mudah dipahami karena dalam proses
Tidak
pembelian
pemborosan
Berikut
2.1.1 Fungsi Pembelian
baku.
fungsi
perusahaan
bahan
baku
yang yang
penting
yang
dikemukakan
(Brown;2001:131), yaitu: 1.
Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab
untuk
mengelola
masukan
perusahaan pada pengiriman, kualitas
dan harga yang tepat, yang meliputi
c.
bahan baku, jasa dan sub-assemblies
2.
besarnya
cadangan
pengaman (ss)?
untuk keperluan organisasi.
Metode Q mempunyai karakteristik
Berbagai penghematan yang berhasil
sebagai berikut :
dicapai
1.
lewat
pembelian
secara
Besarnya ukuran lot pesanan
langsung direfleksikan pada lini dasar
(qo) selalu tetap untuk setiap kali
organisasi. Dengan kata lain, begitu
pemesanan dilakukan.
penghematan harga dibuat, maka akan
2.
Saat
pemesanan
dilakukan
mempunyai pengaruh yang langsung
apabila jumlah persediaan yang
terhadap struktur biaya perusahaan.
dimiliki telah mencapai suatu
Sehingga
bahwa
tingkat tertentu (r) yang disebut
penghematan pembelian 1% ekivalen
titik pemesanan ulang (reorder
dengan peningkatan penjualan sebesar
point).
sering
dikatakan
10%. 3.
Berapa
Sesuai dengan karakteristik metode Q
Pembelian
dan
suplai
material
di atas ukuran lot yang selalu tetap dan
mempunyai kaitan dengan semua aspek
interval waktu yang selalu berubah-ubah
operasi manajemen.
(varibel), tentu akan terjadi kekurangan
2.3.1 Persediaan probabilistik Metode Q Pada prinsipnya model Q merupakan pengembangan lebih lanjut dari probabistik sederhana dengan tidak meletakkan terlebih dahulu
tingkat
pelayanannya.
Tingkat
ditentukan
seacara
optimasi
ongkos.
pelayanan
akan
bersamaan
dengan
persediaan (out of stock). Namun dalam sistem persdiaan metode Q ini kekosongan stok hanya akan terjadi selama waktu ancang-ancang (L). Untuk mengatasi hal tersebut dapat ditempuh dua hal, yaitu : 1.
order),
dimana
setiap
Kapan
saat
dilakukan (r)?
pemesanan
untuk
ongkos biasanya
yang lebih
mahal dari pesanan normal.
kali
Kondisi ini hanya terjadi pada
pemesan dilakukan (qo)? b.
melakukan
darurat
ditimbulkan
Berapa jumlah barang yang akan untuk
yaitu
(back
memenuhi kekurangan tersebut,
Q adalah menentukan :
dipesan
kembali
pemesanan
Permasalahan pada sistem persediaan model
a.
Pemesanan
pasar yang sifatnya monopoli. 2.
Kehilangan sales)
penjualan
yaitu
(lost
membiarkan
pelanggan untuk tidak terpenuhi
pesanannya.
Keadaan
menyebabkan
3.
Komponen
ketiga,
parameter
pelanggan
yang terdiri harga barang/ unit
mencari barang ditempat lain
(p), ongkos tiap kali pesan (A),
dan biasanya hal seperti ini
ongkos simpan/ unit/ periode (h)
terjadi pada pasar persaingan
dan
ketat (pasar bebas).
persediaan (π).
Mekanisme pengendalian persediaan
oongkos
kekurangan
Adapun formulasi yang digunakan
model Q tidak berbeda dengan model
sebagai berikut :
probabilistik sederhana (model Wilson).
a)
q1=
2D h
............
2.1
b)
α
hq 01 C uD
...........
2.2
c)
R= DL + z S L
d)
q2=
Penekanan pada model ini terjadi pada optimalisasi jumlah pesanan (qo) dan saat pesanan kembali (r). Optimalisasi di sini diukur tidak hanya dengan menggunakan kriteria ekspektasi ongkos total persediaan selama horison perencanaan tetapi juga harus memperhitungkan tingkat pelayanan
2D A C
u
N =SL[f( z )- z ψ ( z ).
2.5
f)
ss= z S L .
2.6
g)
Ot = Dp +
komponen
model
pertama,
kriteria
diantaranya : 1.
2.
Komponen
1 AD + h ( qo + DL) 2 qo
+ Cu
Dalam sistem persediaan model Q ini beberapa
2.4
e)
menjaga ongkos yang rendah.
terdapat
r1 ) f ( x ) dx
h
dalam pengertian ketersediaan agar dapat diupayakan setinggi mungkin dengan tetap
(x
2.3
D f xdx... q0
2.7
2.3.2 Prinsip Klasifikasi ABC Pada prinsipnya analisis
ABC ini
kinerja (ongkos persediaan total
adalah mengklasidikasikan jenis barang
(Ot) dan tingkat pelayanan).
yang didasarkan berdasarkan atas tingkat
Komponen
variabel
inventasi tahunan yang terserap di dalam
keputusan (qo dan r) dalam hal
penyedian inventori untuk setiap jenis
ini cadangan pengaman (ss)
barang. Berdasarkan prinsip pareto barang
secara implisit sudah terwakili
dapat diklasidikasikan atas 3 katagori,
dalam
yaitu:
kedua,
reorder
besarannya
point
serta
ditentukan
oleh
a.
Katagori A (80-20)
trade off antara ongkos Ot dan
Terdiri dari jenis barang yang
tingkat pelayanan dan
menyerap dan sekitar 80% dari seluruh modal yang disediakan
untuk inventori dan jumlah jenis
b.
c.
Kategori C (5-50)
barangnya 20% dari semua jenis
Terdiri dari jenis barang yang
barang yang dikelola.
menyerap dana hanya sekitar
Katogori B (15-30)
5% dari seluruh modal yang
Terdiri dari jenis barang yang
disediakan
menyerap dana sekitar 15% dari
(yang tidak termasuk kategori A
seluruh modal yang disediakan
dan
untunk inventori dan jumlah
barangnya sekitar 50% dari
jenis barang sekitar 30 % dari
semua
semua
dikelola.
jenis
barang
yang
B)
untuk
dan
jenis
inventori
jumlah
barang
jenis
yang
dikelola.
C. Metedologi Penelitian
D.
Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan melalui tahapan berikut: 1. Menghitung permintaan suku cadang untuk lima tahun berikutnya. 2.
Evaluasi pengendalian persediaan suku cadang excavator dengan metode period order quantity
3.
Menghitung pengendalian persediaan dengan metode probabilitas model Q dengan back order.
4.
Membandingkan Metode POQ dengan perhitungan probabilitas model Q dengan back order.
hasil peramalan ini dijadikan perhitungan 1.
Perhitungan Peramalan Suku Cadang Hidrolic dengan Metode Trend Analisys Indeks Wak Permintaan tu Aktual tA
No
Tahun
1
2009
1
331
2
2010
2
3
2011
3
4
2012
t
1
320
640
4
337
1011
9
4
293
1172
16
Jumlah
10
1281
3154
30
Rata-Rata
2,5
320,25
788,5
b
menggunkana
quantity.
1.
perhitungannya
formula wilson adalah
Sebesar 321 Unit Pada tahun 2013 permintaan suku cadang Engine sebesar 321 unit. Adapun perhitungan sebagai berikut : a.
2
Hitung Nilai qo
48 , 5 9 ,7 5 a 320 , 25 9 , 7 ( 2 , 5 )
q
2 AD h
0
Keterangan :
, 55
A : Harga Produk
Maka hasil peramalan tahun 2013 adalah sebagai berikut : t
D : Permintaan
a b t
h : Biaya Simpan Barang
F t 310 , 55 9 , 7 (1 ) 320 , 25 321 unit
2 ( Rp . 3250000 )( 321 ) Rp . 325000
q0
Rp . 2086500000 Rp . 325000
q0
No
2.
Perhitungan
Tahun
Hasil Peramalan
1
2013
321
2
2014
330
3
2015
340
4
2016
350
5
2017
360
q
Period
Order
Quantity (POQ) Dari hasil perhitungan peramalan maka didapat permintaan pada tahun 2013 permintaan 321 unit, 2014 permintaan 330 unit, 2015 permintaan 340 unit, 2016 permintaan 350 unit dan pada tahun 2017 permintaan 360 unit.
Selanjutnya data
6420
b. Hitung
Frekuensi
Pemesanan f
Pengendalian
Persediaan Suku Cadang Engine Metode
0
q 0 80,02 80 (dibulatkan kebawah)
f
dengan
order
Tahun 2013 dengan Permintaan
b
F
Adapun
menggunakan
3154 4 ( 2 , 5 ) ( 320 , 25 ) 30 4 ( 2 , 5 )
a 310
period
sebagai berikut:
kuad rat
331
dengan
321 80
f 4,01 4 kali (dibulatkan )
c.
Hitung Periode Cakupkan T
N f
T
12 3bulan sekali 4
maka diperoleh kebijakannya untuk tahun 2013 sebagai berikut:
qo
= 80 Unit
f
4 Kali pemesanan
'
dimana nilai q 0 dan r ' diperoleh dengan cara :
T
= 3 bulan sekali.
a.
q 01
dengan nilai
q 0w dengan
Kebijakan pengendalian persediaan pada
tahun
menggunakan perusahaan sebanyak 4
2013
kedepan
dengan
order
quantity
period
melakukan
pemesanan
q 01 '
80
q 01 '
total
persediaan
yang
2013 sebesar Rp. 1,150,575,000,00.
Perhitungan Pengendalian Persediaan Suku Cadang Engine dengan Metode Probabilitas Q
2 (750000)(3 21) 325000
q01 ' 38,25 = 39 Unit b. (Rp)Total Onkos 1043250000 3000000 104325000 1150575000
'
Berdasarkan nilai q 01 yang diperoleh maka akan di cari besarnya
kemungkinan
kekurangan
inventory
α
dengan persamaan
hq01 ' → Z cu D
( 325000 ) ( 39 ) (1500000 )( 321 )
126750000 481500000
dikeluarkan oleh perusahaan untuk tahun
1.
2AD h
q01 ' 1482
unit. Dengan
Tabel 4.6 Ongkos Total Pengendalian Suku Cadang Engine Tahun 2013 Ongkos Unit (Rp)Harga 1 Onkos Pembeliaan 321 Unit 3250000 2 Ongkos Pemesanan 4 Kali 750000 3 ongkos Simpan 10 % dari Harga Total Ongkos Persediaan
3.
wilson.
kali pemesanan dengan
mengeluarkan ongkos persediaan sebesar.
Ongkos
awal
'
formula
dengan periode 3 bulan dengan besarnya lot pemesanan
'
Hitungan nilai
α
=
0 , 026
0,026
menggunakan
dengan fungi
Normvinv pada miscrosoft
dengan Back Order
excel maka di dapat nilai Z
Tahun 2013 dengan pemintaan
= 1,945
sebesar 321 Unit
Selanjutnya
Formulasi dan Sulusi model dengan
dihitung
Metode Hadley-Within Untuk menentukan '
nilai q 0 dan r ' dicari dengan cara iteratif. Ada beberapa yang tersedia diantaranya yang dikemukakan oleh Wadley-Within
akan
r1 '
dapat dengan
menggunakan persamaan
(Z
f ( x) dx
r1 ' DL Z S L
1
)
2
z 2
e
dz
z ,
(1,945) 0,026
r'
Maka Nilai N Adalah sebagai Berikut:
r1 ' (321)( 0,25 ) (1,945 )(32 )( 0,5)
S L f Z Z Z
N
r1 ' 80,25 31,12
(32)(0,25)0,026 1,945 0,060
N
r1 ' 111,37 112 Unit
c.
(dibulatkan)
N
Dengan diketahui nilai r1 '
N 1 (dibulatkan)
yang diperoleh di atas maka
Maka
q 02 '
akan dihitung nilai berdasarkan
atas
0 , 089
sebagai Berikut:
formula 2D A Cu
q 02 '
q 02 '
x r ' f x dx
1
r1 '
h
x r ' f x dx
1
r1 '
h
( 2 )( 321)7500000 1500000 (1) 325000
q 02 '
Dimana
q0 ' N
q 02 ' Adalah
Nilai
Berikut:
2D A Cu
x r ' f ( x ) dx 01
S L f Z Z Z
q 02 ' 66 ,867 =
ro 1 '
Nilai f z dan z dapat di lihat pada tabel densitas
fungsi
Distribusi
Probabilitas
Normal
Baku
f z dan
z
pada
1 2
f (1,945 ) 0,060
e
z 2
67
Unit
(dibulatkan) d.
Hitung
kembali
kemungkinan invnetori
α
hq02 ' → Z cu D
(325000 )( 67 ) (1500000 )( 321)
0,045
nilai
kekurangan
persamaan :
lampiran E. f (z )
4445
dengan
dengan menggunakan fungi
= 27,12 unit = 28
Normsinv pada miscrosoft
Dengan tingkat pelayanan ŋ :
excel maka didapat nilai Z
1
N x 100% DL
1
1 x 100% (321) (0,25)
= 1,695 Selanjutnya
akan
r2 '
dihitung
dapat dengan
98,76 %
menggunakan persamaan
Dengan Ekspektasi Ongkos
f ( x) dx
r2 ' DL Z S L
r'
bisa
dihitung
dengan
Persamaan :
r2 ' DL Z S L
OT
108
=
Dp
r2 ' (321)(0,25) (1,695)(32)(0,5) r2 ' 107,37 =
Total selama pada tahun 2013
AD 1 D h q02 r DL CU q02 q02 2
x r f xd f
Unit
(dibulatkan) e.
Bandingkan hasil perhitungan
O T (321)(3250 000)
nilai r1 ' dan r2 ' (112 Unit dan
321 (1500000) (1) 67
108 Unit). Disini keduanya masih
nampak
besar
perbedaannya
hampir
mendekati
interasi
selesai.
sama, Maka
kebijakaan
(750000)(3 21) 325000 67
di
O T 1043250000 3593284 19906250 71865
dapat
O T Rp. 1046318665
perusahaan
dengan menggunakan metode
E.
Analisa Kebijakan Persediaan
propabilitas model Q dengan
Suku Cadang hidrolic dengan
back order adalah sebagai
Metode Probabilitas Q dengan
berikut :
back Order.
( q 02 ' )
= 67 unit
ROP (r2)
= 108 unit
SS
= z α .S L
a.
Kebijakan Tahun 2013 Hasil perhitungan peramalan dengan
menggunakan = 1,695 x 32 x 0,5
metode
trend
analisys
kebutuhan suku cadang hidrolic sebesar 321 unit. Hasil peramalan dijadikan untuk
menghitung optimalisasi persediaan suku
propabilitas Q dengan back order. Maka
cadang
nilai lot pemesanan ekonomis ( q02 )
hidrolic
dengan
metode
propabilitas Q dengan back order. Maka
sebesar 68 unit, Reorder point (RoP)
nilai lot pemesanan ekonomis ( q02 )
sebesar 108 unit dan safety stock (SS)
sebesar 67 unit, Reorder point (RoP)
sebesar 28 unit. Artinya pemesanan suku
sebesar 108 unit dan safety stock (SS)
cadang hidrolic dilakukan pada cadang di
sebesar 28 unit. Artinya pemesanan suku
gudang masih 108 unit, ditambah safety
cadang hidrolic dilakukan pada cadang di
stock 28 unit dengan besar nilai lot
gudang masih 108 unit, ditambah safety
pemesanan
stock 28 unit dengan besar nilai lot
pemesanan kembali atau reorder point
pemesanan
Titik
menggambarkan ketika suatu pemesanan
pemesanan kembali atau reorder point
dilakukan sehingga suku cadang digudang
menggambarkan ketika suatu pemesanan
akan bertambah sebesat lot pemesanan.
dilakukan sehingga suku cadang digudang
Reorder point
akan bertambah sebesat lot pemesanan.
dan mengatur siklus penambahan suku
Reorder point
cadang hidrolic digudang dalam rangka
sebesar
67
unit.
ini dapat mengantisipasi
dan mengatur siklus penambahan suku
Kebijakan ini mengeluarka ongkos total
persediaan
1,046,318,665,00.
sebesar
68
Kebijakan ini mengeluarka ongkos total
persediaan
1,102,756,616,00.
sebesar
Rp.
Ongkos ini udah
Rp.
meliputi ongkos pembelian suku cadang,
Ongkos ini udah
ongkos penyimpanan suku cadang, ongkos kekurangan
ongkos penyimpanan suku cadang, ongkos
pemesanan suku cadang.
kekurangan
c.
suku
cadang,
ongkos
pemesanan suku cadang.
cadang,
ongkos
Kebijakan Tahun 2015
menggunakan
Hasil perhitungan peramalan dengan
trend
analisys
kebutuhan suku cadang hidrolic sebesar 340 unit. Hasil peramalan dijadikan untuk
kebutuhan suku cadang hidrolic sebesar
menghitung optimalisasi persediaan suku
330 unit. Hasil peramalan dijadikan untuk
cadang
menghitung optimalisasi persediaan suku
propabilitas Q dengan back order. Maka
hidrolic
trend
metode
analisys
cadang
metode
suku
Hasil perhitungan peramalan dengan
Kebijakan Tahun 2014
menggunakan
Titik
ini dapat mengantisipasi
meliputi ongkos pembelian suku cadang,
b.
unit.
meredam permintaan yang tidak menentu.
cadang hidrolic digudang dalam rangka meredam permintaan yang tidak menentu.
sebesar
dengan
metode
hidrolic
dengan
metode
nilai lot pemesanan ekonomis ( q02 ) sebesar 69 unit, Reorder point (RoP) sebesar 111 unit dan safety stock (SS) sebesar 26 unit. Artinya pemesanan suku cadang hidrolic dilakukan pada cadang di gudang masih 111 unit, ditambah safety stock 26 unit dengan besar nilai lot pemesanan
sebesar
98
unit.
Titik
pemesanan kembali atau reorder point menggambarkan ketika suatu pemesanan dilakukan sehingga suku cadang digudang akan bertambah sebesat lot pemesanan. Reorder point
ini dapat mengantisipasi
dan mengatur siklus penambahan suku cadang hidrolic digudang dalam rangka
sebesar 70 unit, Reorder point (RoP) sebesar 118 unit dan safety stock (SS) sebesar 30 unit. Artinya pemesanan suku cadang hidrolic dilakukan pada cadang di gudang masih 118 unit, ditambah safety stock 30 unit dengan besar nilai lot pemesanan
total
persediaan
1,142,385,203,00.
sebesar
Rp.
Ongkos ini udah
meliputi ongkos pembelian suku cadang, ongkos penyimpanan suku cadang, ongkos kekurangan
suku
cadang,
ongkos
d.
Kebijakan Tahun 2016
metode
trend
analisys
kebutuhan suku cadang hidrolic sebesar 350 unit. Hasil peramalan dijadikan untuk menghitung optimalisasi persediaan suku cadang
hidrolic
dengan
Titik
dilakukan sehingga suku cadang digudang akan bertambah sebesat lot pemesanan. Reorder point
ini dapat mengantisipasi
dan mengatur siklus penambahan suku cadang hidrolic digudang dalam rangka meredam permintaan yang tidak menentu. Kebijakan ini mengeluarka ongkos total
persediaan
1,170,037,500,00.
sebesar
Rp.
Ongkos ini udah
meliputi ongkos pembelian suku cadang, ongkos penyimpanan suku cadang, ongkos kekurangan
suku
cadang,
ongkos
pemesanan suku cadang. Kebijakan Tahun 2017 Hasil perhitungan peramalan dengan
Hasil perhitungan peramalan dengan menggunakan
unit.
menggambarkan ketika suatu pemesanan
e.
pemesanan suku cadang.
69
pemesanan kembali atau reorder point
meredam permintaan yang tidak menentu. Kebijakan ini mengeluarka ongkos
sebesar
metode
menggunakan
metode
trend
analisys
kebutuhan suku cadang hidrolic sebesar 360 unit. Hasil peramalan dijadikan untuk menghitung optimalisasi persediaan suku cadang
hidrolic
dengan
metode
propabilitas Q dengan back order. Maka
propabilitas Q dengan back order. Maka
nilai lot pemesanan ekonomis ( q02 )
nilai lot pemesanan ekonomis ( q02 )
sebesar 70 unit, Reorder point (RoP) sebesar 121 unit dan safety stock (SS)
Hidrolic,Engine,dan Ballast Box Lima (5) Tahun Kedepan. cadang hidrolic dilakukan pada cadang di Nama Suku Cadang 2013 2014 2015 2016 gudang masih 121 unit, ditambah /Tahun safety Hidrolic 321 330 340 350 stock 31 unit dengan besar nilai lot Engine 327 334 355 369 pemesanan sebesar 70 unit. Ballast TitikBox 23 6 28 31 Sumber : Pengolahan Data (2013) pemesanan kembali atau reorder point sebesar 31 unit. Artinya pemesanan suku
menggambarkan ketika suatu pemesanan
2.
suku cadang sebagai alternatif untuk
akan bertambah sebesat lot pemesanan.
lima tahun kedepan adalah dengan
Reorder point
menggunakan
pengendalian
dan mengatur siklus penambahan suku
persediaan probabilitas Q dengan
cadang hidrolic digudang dalam rangka
back
meredam permintaan yang tidak menentu.
pemesanan ekononis (economi order
Kebijakan ini mengeluarka ongkos total
persediaan
1,203,020,949,00.
sebesar
Rp.
Ongkos ini udah
meliputi ongkos pembelian suku cadang, ongkos penyimpanan suku cadang, ongkos kekurangan
suku
cadang,
ongkos No Tahun 1 2013 pemesanan suku cadang. 2 2014 F. Kesimpulan 3 2015 4 2016 Berdasarkan perhitungan dan analisa 5 2017 pada bab I V dan bab V maka dapat ditarik
360 383 33
Kebijakan pengendalian persediaan
dilakukan sehingga suku cadang digudang
ini dapat mengantisipasi
2017
order,
dengan
nilai
lot
quantity), re order point, dan safety stock sebagai berikut : a. Suku Cadang Hidrolic Tabel 6.2 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai qo1, RoP, SS dan Total Biaya Suku Cadang Hidrolik qo1 RoP SS (Rp) Biaya Total 67 108 28 1046318665 68 108 28 1102756616 98 111 26 1142385203 70 118 30 1170037500 71 121 31 1203020949 374 566 143 5664518933 Sumber : Pengolahan Data (2013)
kesimpulan sebagai berikut : 1.
Permintaan suku cadang excavator lima tahun kedepan pada penelitian ini
menggunakan
metode
peramalan garis kecederungan (trend analisis). Adapun hasil perhitungan No danTahun suku cadang hidrolic, engien 1 2013 ballast box adalah sebagai berikut : 2 2014 3 2015 Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Peramalan Suku Cadang 4 2016
b. Suku Cadang Engine Tabel 6.2 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai qo1, RoP, SS dan Total Biaya Suku Cadang Engine qo1 RoP SS (Rp) Biaya Total 92 112 31 533591031 93 114 32 546655144 96 122 33 583789144 98 127 35 608937021
5
2017 Jumlah
99 132 36 478 607 167 Sumber : Pengolahan Data (2013)
633960795 2906935626
c. Suku Cadang Ballast Box
No 1 2 3 4 5
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah
Tabel 6.2 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai qo1, RoP, SS dan Total Biaya Suku Cadang Ballast Box qo1 RoP SS (Rp) Biaya Total 12 7 1 188181250 13 8 1 212200000 13 8 1 227658654 14 9 2 251947321 14 10 2 269249107 66 42 7 1149236332
DAFTAR ISI
Halaman BAB HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................
iii
LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL..........................
iv
LEMBAR PERNYATAAN .........................................................................
v
LEMBAR PERSEMBAHAN ......................................................................
vi
ABSTRAK ..................................................................................................
vii
ABSTRACT ..................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR..................................................................................
ix
DAFTAR ISI.................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
xvii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
I-1
1.1 Latar Belakang..........................................................................
I-1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................
I-4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................
I-4
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................
I-4
1.5 Batasan Masalah ......................................................................
I-5
1.6 Asumsi Penelitian ....................................................................
1-5
1.7 Posisi Penelitian .......................................................................
I-5
1.8 Sistematika Penulisan ...............................................................
I-6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Konsep Pembelian ................................................................
II-1
2.1.1 Pengertian Pembelian ...................................................
II-1
2.1.2 Fungsi Pembelian .........................................................
II-1
2.1.3 Tugas dan Tanggung Jawab Pembelian .......................
II-2
2.1.4 Kebijakan Pembelian ....................................................
II-3
2.1.5 Prosedur Pemperolehan barang ....................................
II-4
Pengertian Persediaan ............................................................
II-7
2.2.1 Fungsi Persediaan .........................................................
II-7
2.2.2 Tujuan Persediaan .......................................................
II-8
2.2.3 Ongkos-Ongkos Persediaan ........................................
II-9
Metode Heuristik ...................................................................
II-10
2.3.1 Metode Period Order Quantity ....................................
II-11
2.3.2 Metode Lot For Lot (LFL) ...........................................
II-11
Metode Probabilitas ..............................................................
II-12
2.4.1 Probabilitas Model Q ...................................................
II-13
2.4.2 Probabilitas Model P.....................................................
II-16
Analisis ABC .........................................................................
II-17
2.5.1 Prinsip Klasifikasi ABC ...............................................
II-18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................
III-1
3.1 Alur Penelitian .......................................................................
III-1
3.2 Penelitian Pendahuluan .........................................................
III-2
3.3 Identifikasi Masalah ..............................................................
III-3
3.4 Perumusan Masalah ...............................................................
III-3
3.5 Tujuan Penelitian ...................................................................
III-4
3.6 Pengumpulan Data .................................................................
III-4
3.7 Pengelolahan Data .................................................................
III-5
2.2
2.3
2.4
2.5
3.7.1 Perhitungan Peramalan Permintaan Suku Cadang Hidrolik dan Engine Tahun Berikutnya .....................
III-5
3.7.2 Perhitungan Biaya Persediaan Suku Cadang Hidrolik dan Engine dengan metode POQ................................
III-5
3.7.3 Perhitungan Pemesanan Ekonomis. ROP, dan SS dan Biaya Persediaan Suku Cadang Hidrolik dan Engine dengan Metode Probabilitas model Q dengan Back Order .................................................................
III-6
3.8
Analisis Data .........................................................................
III-9
3.9
Kesimpulan dan Saran ...........................................................
III-9
BAB VI PENGUMPULAN dan PENGELOLAAN DATA ...................
VI-1
4.1
4.2
Pengumpulan Data .................................................................
VI-1
4.1.1 Profil Perusahaan ..........................................................
VI-1
4.1.2 Data Persediaan Suku Cadang Excavator .....................
VI-3
4.1.3 Data Permintaan Suku Cadang Excavator ....................
VI-3
4.1.4 Data Permintaan Suku Cadang Excavator .................
IV-3
4.1.5 Harga Suku cadang Excavator .....................................
IV-3
4.1.7 Biaya-Biaya yang Berhubungan dengan Persediaan ....
IV-3
Pengolahan Data ...................................................................
IV-5
4.2.1 Perhitungan Peramalan Suku Cadang Excavator .........
IV-6
4.2.1.1 Hasil Peramalan Suku Cadang Hidrolik .........
IV-6
4.2.1.2 Hasil Peramalan Suku Cadang Engine ...........
IV-7
4.2.1.3 Hasil Peramalan Suku Cadang Ballast Box .....
IV-7
4.2.2 Perhitungan Pengendalian Persediaan Suku Cadang Excavator dengan Metode POQ ................................
IV-8
4.2.2.1 Suku Cadang Hidrolik ......................................
IV-8
4.2.3 Perhitungan Nilai EOQ, RoP, dan SS Suku Cadang Excavator dengan Menggunakan Metode Probabilitas Q dengan Back Order ...............................................
IV-15
4.2.3.1 Perhitungan Nilai EOQ, RoP dan SS Suku Cadang Hidrolik dengan Metode Probabilitas Q dengan Back Order ....................................... 4.2.4
IV-15
Sisitem Pengendalian Persediaan dan Proses Pemesanan Suku Cadang Excavator PT.Hexindo Adi Perkasa, Tbk .................................................................
IV-31
4.2.4.1 Kebijakan Pengendalian Persediaan Suku Cadang Hidrolic PT.Hexindo Adi Perkasa, Tbk Keadaan Sekarang .....................................
IV-32
4.2.4.2 Kebijakan Pengendalian Persediaan Suku Cadang Hidrolic PT.Hexindo Adi Perkasa, Tbk Keadaan Sekarang .....................................
IV-33
4.2.4.3 Kebijakan Pengendalian Persediaan Suku Cadang Hidrolic PT.Hexindo Adi Perkasa, Tbk Keadaan Sekarang ..................................... 4.2.5 Kebijakan
IV-34
Pengendalian Persediaan Suku Cadang
Excavator Usulan dengan Menggunakan Metode Probabilitas Q dengan Back Order Sebagai Usulan ....
IV-36
4.2.5.1 KebijakanPersediaan Suku Cadang Hidrolic Sebagai Usulan .................................................
IV-36
4.2.5.2 KebijakanPersediaan Suku Cadang Hidrolic Sebagai Usulan .................................................
IV-37
4.2.5.3 KebijakanPersediaan Suku Cadang Hidrolic Sebagai Usulan .................................................
IV-38
4.2.6 Perbandingan Biaya Pengendalian Persediaan Suku Cadang Excavator Antara Metode Period Order Quantity dan Metode ProbabilitasQ dengan Back Order. ............................................................................ BAB V ANALISA ....................................................................................... 5.1
IV-39 V-1
Analisa Kebijakan Persediaan Suku Cadang Excavator dengan Menggunakan Metode Probabilitas Q dengan Back Order ......................................................................................
V-1
5.2.1 Analisa Kebijakan Persediaan Suku Cadang Hidrolic dengan Metode Probabilitas Q dengan Back Order .....
V-1
5.2.2 Analisa Kebijakan Persediaan Suku Cadang Engine dengan Metode Probabilitas Q dengan Back Order .....
V-4
5.2.3 Analisa Kebijakan Persediaan Suku Cadang Ballast Box
dengan Metode Probabilitas Q dengan Back
Order ............................................................................ 5.2
Penghematan
Biaya
Pengendalian
Dengan
V-7
Metode
Probabilitas Q dengan Back Order ........................................
V-10
BAB VI KESIMPULAN .............................................................................
VI-1
6.1 Kesimpulan .............................................................................
VI-1
6.2 Saran .......................................................................................
VI-2
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. LAMPIRAN ................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Prosedur Perolehan Bahan ..........................................
II-5
Gambar 3.1 Flow Chart Metedologi Penelitian ............................................
III-1
Gambar 3.1 Flow Chart Metedologi Penelitian (lanjutan) ............................
III-2
Gambar 4.1 Struktur Onganisasi PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk ...................
IV-2
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data PermintaanSuku Cadang Escavator Periode 2009-2012......
I-2
Tabel 1.2 Klasifikasi Permintaan Suku Cadang Excavator Menggunakan Prinsip ABC ..............................................................................
I-2
Tabel 1.3 Data Permintaan dan Persediaan Suku Cadang Tahun 20092012 ............................................................................................
I-3
Tabel 1.4 Posisi Penelitian ...........................................................................
I-6
Tabel 4.1 Karyawan PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk ......................................
IV-2
Tabel 4.2 Data Harga Suku Cadang Excavator ...........................................
IV-3
Tabel 4.3 Hasil Peramlan Suku Cadang Hidrolic ..........................................
IV-7
Tabel 4.4 Hasil Peramalan Sukuu Cadng Engine .........................................
IV-7
Tabel 4.5 Hasil Peramalan Sukuu Cadng Ballast Box .................................
IV-7
Tabel 4.6 Ongkos Total Pengendalian Suku Cadng Hidrolic ......................
IV-9
Tabel 4.7 Ongkos Total Pengendalian Suku Cadng Hidrolic .......................
IV-11
Tabel 4.8 Ongkos Total Pengendalian Suku Cadng Hidrolic .....................
IV-12
Tabel 4.9 Ongkos Total Pengendalian Suku Cadng Hidrolic .......................
IV-13
Tabel 4.10 Ongkos Total Pengendalian Suku Cadng Hidrolic ..................
IV-14
Tabel 4.11 Rekapitulasi Nilai qo1, RoP, SS, dan Total Biaya Suku Cadan Hidrolic ......................................................................................
IV-30
Tabel 4.12 Perbandingan Biaya Pengendalian Persediaan Suku Cadang Hidrolic
Antara
Metode
Period
Order
Quantity
dan
Probabilitas Q dengan Back Order..............................................
IV-40
Tabel 4.13 Perbandingan Biaya Pengendalian Persediaan Suku Cadang Engine Antara Metode Period Order Quantity dan Probabilitas Q dengan Back Order..................................................................
IV-40
Tabel 4.14 Perbandingan Biaya Pengendalian Persediaan Suku Cadang Ballast Box
Antara Metode Period Order Quantity dan
Probabilitas Q dengan Back Order.............................................. Tabel
5.1
Nilai
Penghematan
Biaya
Pengendalian
IV-40
Persediaan
Menggunakan Metode Probabilitas Q dengan Back Order .......
V
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data Permintaan dan Persediaan Suku Cadang Excavator .....
A1
Lampiran B Perhitungan Analisis ABC ......................................................
B1
Lampiran C Tabel Fungsi Densitas Probabilitas Normal Baku (zα) ......
C1
Lampiran D Tabel Funsi Densitas Probabilitas Normal Baku f (zα) .........
D1
Lampiran E Perhitungan Peramalan ...........................................................
E1
Lampiran F Perhitungan dengan Metode Priod Order Quantity .................
F-1
Lampiran G Perhitungan dengan Metode Probabilitas Q dan Back Order..
G-1