TOKSISITAS AKUT DAN KHASIAT EKSTRAK SOM JAWA (Talinum paniculatum Gaertn) SEBAGAI STIMULAN
Yun Astuti Nugroho, Lucie Widowati, Pudjiastuti, Budi Nuratmi Puslitbang Farmasi & Obat Tradisional Badan Litbangkes. Depkes.
ABSTRACT Som Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) is a kind of Indonesian herbs that has similarities morphologically and chemically to Chinese ginseng. Som Jawa known as Ginseng Jawa in traditional healing has been made into various forms. The famous form is made as wine. The research on acute toxicity and efficacy test of Som Jawa as stimulant have been carried out to make Som Jawa into Indonesian Ginseng. The methodology of toxicity test is according to Weil CS (1952) and the efficacy test is according to Turner (1965). The test result showed that the value of acute toxicity of Som Jawa is 32,22 (25,59-40,56) mg/10 g bw.(ip mice). At the time of starting to sleep, there was a significant difference on Som Jawa 10 mg/40g bw dose administration to Heptamil 1,56 mg/40 g bw (p=0,00). In the swimming time extract of Som Jawa 5 and10 mg/40 g bw showed no significant differences to Heptamil 1,56 mg/40 g bw (p>0,05) (mean = 32,888 11,6; 39,77 14,6; 32,33 15,9). Conclusion: Som Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) is safe based on acute toxicity test. Extract of Som Jawa could prolong the time of starting to sleep and improve fitness. Key words : Talinum paniculatum Gaertn; Som Jawa; Efficacy; Safety
kelelahan, mempunyai efek stimulan, mengatasi gejala penuaan (1). Oleh
PENDAHULUAN
karena kegunaan dan keampuhannya, Tanaman ginseng sudah dikenal sejak dahulu, terutama di negara Cina yang dikenal sebagai obat untuk segala macam penyakit. Berbagai penelitian farmakologi telah terbukti ginseng dapat dipakai sebagai tonikum,
newfol2/POKJANAS21
mengatasi
ginseng telah banyak dipakai dalam pengobatan di klinik. Masyarakat kita mengenal dua macam ginseng yaitu ginseng Korea dan ginseng Cina, dengan mahalnya ginseng import tersebut maka perlu mencari
56
pengganti
ginseng
lain Som Jawa. Jadi apabila secara
tersebut. Di Indonesia telah lama dikenal
ilmiah Som Jawa terbukti berkhasiat
tumbuhan
sesuai klaim pemakaian ginseng Korea
familia
kedua
Talinum
macam
yang
Portulacaceae.
termasuk
Familia
ini
maupun Cina yaitu sebagai tonikum,
mempunyai 28 jenis tumbuhan, tapi yang
libido , menambah kesuburan dan aman
dikenal Som Jawa (Talinum paniculatum
maka
Gaertn) tanaman tersebut mempunyai
tambah yang dapat diandalkan untuk
bentuk akar yang menggembung yang
menambah devisa negara.
sama seperti Ginseng dan khasiatnya
Secara empirik Som Jawa untuk anti
radang,
aprodisiaka,
menambah vitalitas (2) dari penelitian fitokimia
diketahui
Som
mempunyai
Berdasarkan
uraian
nilai
diatas
telah dilakukan penelitian “ Toksisitas
disetarakan dengan Ginseng (2).
diare,
Som Jawa
akut dan khasiat ekstrak Som Jawa (Talinum paniculatum Gaertn) Sebagai Stimulan “.
Jawa
mempunyai kandungan kimia saponin, triterpen/ steroid, polifenol, minyak atsiri (3). Hasil penelitian efek farmakologi menunjukan infus Som Jawa dapat meningkatkan libido pada tikus putih jantan dengan dosis setara 100 mg/ 100 g bb (4). Sebagai stimulan Som Jawa, mempengaruhi
susunan syaraf pusat
pada mencit dengan dosis 70 mg/20 g bb (5). Disamping hasil penelitian yang membuktikan khasiat, dari beberapa berita surat kabar Som Jawa merupakan
BAHAN DAN CARA A. Bahan 1. Bahan Tanaman Bahan tanaman ( Som Jawa
)
berasal dari perkebunan milik Kimia Farma yang terletak pada ketinggian 1400 m dari permukaan laut di daerah Bogor , umur Som Jawa yang dipakai adalah satu (1) tahun.
komoditas yang mempunyai pangsa pasar cukup besar terutama Jepang, kemudian jamu
dimanca negara yang
berasal dari Indonesia secara tidak langsung erat kaitannya dengan masalah libido, menambah tenaga, kebugaran dan bahan baku jamu- jamu tersebut antara
newfol2/POKJANAS21
2. Hewan Coba Toksisitas
akut
mencit, galur DDY,
menggunakan jenis kelamin
jantan, bobot badan 24 - 34 gram berasal dari PPOM. Uji khasiat, untuk uji efek stimulan menggunakan hewan coba
57
mencit, galur DDY, jenis kelamin jantan, berat rata-rata 25 gram; uji waktu tidur
2. Toksisitas akut (LD50)
dan lama tidur menggunakan mencit ,
Toksisitas akut (LD50) ditentukan
galur DDY, jenis kelamin jantan, berat
dengan metode Weil, CS (7). Hewan
rata-rata 25 gram, mencit berasal dari
percobaan menggunakan mencit jantan,
PPOM.
galur DDY dengan bobot badan 24 – 34 gram.
B. Cara Kerja
Tahap I
1. Pembuatan Ekstrak (6).
Enam (6) kelompok mencit masing-
Bahan
dikeringkan,
dan
masing terdiri dari 3 ekor, diberi dosis 1
diekstrak dengan penyari methanol 50 %
– 150 mg/ 10 g bb. Setelah 24 jam dilihat
dengan
melalui
kematiannya dan diperoleh hasil mencit
pengadukan dan didiamkan selama 1
yang masih hidup semua pada dosis 9,92
malam. Kemudian disaring dan pelarut
mg/ 10 g bb. Pada penjajakan ini
cara
diuapkan
pada
pengurangan dihasilkan
digiling
maserasi
suhu
40oC
penekanan ekstral
makroskopis
kental.
simplisia
dengan
dilakukan 2 kali untuk masing-masing
sampai
ekstrak. Kemudian dilanjutkan dengan
Analisis
tahap II.
dengan
Tahap II
mengamati cirri-ciri morfologi daun,
Percobaan
batang, akar dan bunga. Analisis secara
memperbanyak kelompok, dan masing-
spektrometri massa, jenis alat yang
masing kelompok terdiri dari 5 ekor
digunakan Hewlew Packard 689, kolom
mencit dengan dosis antara 9,92 mg/10 g
kapiler HP Innowax dengan panjang
bb sampai 70 mg/10 g bb (ekstrak
kolom
kolom
Kolesom) dan . 9,92 mg/10 g bb samapai
terprogram dari 80oC - 250oC / 5oC
50 mg/10 g bb (ekstrak Som Jawa).
/menit, suhu injektor 210oC. Analisis
Setelah 24 jam dilihat jumlah kematian
secara kromatografi cair kinerja tinggi
dan dicocokan dengan tabel Weil, CS.
menggunakan kolom Lichrosorb RP-18
Angka yang diperoleh dari perhitungan
dengan eluen asetonitril : air = 45 : 55.
LD50 diekstrapolasikan ke tikus.
30
nm.
Temperatur
dilanjutkan
dengan
Detektor yang digunakan UV pada panjang gelombang 213 nm. Sebagai standar
digunakan
-
sterol dan
3. Uji khasiat (8, 9). 3.1. Efek stimulan
stigmasterol.
newfol2/POKJANAS21
58
Lima kelompok mencit @ 2 ekor
Kelompok II: Heptamyl (kontrol
sebagai berikut:
positif) dosis 1,56 mg/40 g bb
Kelompok
I:
Akuades
(kontrol
Kelompok III: Ekstrak Som Jawa
negatif)
dosis 2,5 mg/40 g bb
Kelompok II: Heptamyl (kontrol
Kelompok IV: Ekstrak Som Jawa
positif) dosis 1,56 mg/40 g bb
dosis 5 mg/40 g bb
Kelompok III: Ekstrak Som Jawa
Kelompok
dosis 2,5 mg/40 g bb
dosis 10 mg/40 g bb
Kelompok IV: Ekstrak Som Jawa
V: Ekstrak Som Jawa
Bahan diberikan secara oral 45
dosis 5 mg/40 g bb
menit sebelum penyuntikan pentotal
Kelompok
secara intraperitoneal 60 mg/kg bb.
V: Ekstrak Som Jawa
dosis 10 mg/40 g bb
Percobaan diulang 9 kali. Variabel
Bahan diberikan secara oral 45
yang diukur adalah waktu (menit).
menit sebelum dimasukan kedalam bak air. Dicatat lama waktu berenang sampai mencit tenggelam. Percobaan
Analisis Data (10,11,12).
diulang 9 kali. Variabel yang diukur
Data yang diperoleh berdistribusi normal
adalah waktu (menit).
>>>>>>>>>
Anova
satu
arah.
Dilanjutkan uji BNT. 3.2. Uji waktu induksi tidur Lima kelompok mencit @ 2 ekor sebagai berikut: Kelompok
I:
Akuades
(kontrol
negatif) HASIL PENELITIAN
1. Toksisitas akut (LD50) ekstrak Som Jawa (Talinum paniculatum Gaertn)
Tabel 1 : Jumlah Kematian Mencit Setelah Pemberian Ekstrak Som Jawa Secara Intraperitoneal
Group
Jumlah
Bobot
mencit
badan
newfol2/POKJANAS21
Jumlah Dosis ( mg/ 10 g bb)
kematian
Keterangan
59
A
5
24
9,2
0
Variasi kematian
B
5
25
13,0
0
Yang sesuai dengan
C
5
27
18,2
0
Table Weil, CS adalah
D
5
25
25,5
2
0,2,3,5
E
5
24
35,7
3
F
5
24
50,0
5
Tabel 2 : Hasil Perhitungan LD50 dan Rentang LD50 Ekstrak Som Jawa
Bahan uji
Harga LD50
Rentang LD50
Harga LD50
( mg/ 10 g bb; ip
( mg/ 10 g bb; ip mencit)
( mg/kg bb; oral
mencit)
tikus )
Ekstrak
225.575
Som Jawa
25,597 – 40,569
32,225
(179.179 – 283.983 )
Keterangan : Harga toksisitas akut (LD50) > 15.000 mg/kg. Menurut batasan Gleason Som Jawa termasuk aman.
2. Uji Khasiat Uji khasiat, sesuai dengan manfaat Ginseng Cina dan Korea maka uji khasiat untuk Som Jawa meliputi efek stimulan dan induksi waktu tidur pada mencit
2.1. Efek Stimulan
Tabel 3 : Rata- rata Lama Renang (menit) Mencit Setelah Pemberian Perlakuan Perlakuan
Rata- rata lama renang (menit)
A. Akuades
11,2222
4,7376
B. Heptamyl 1,56 mg/ 40 g bb
32,3333
15,9060 *
newfol2/POKJANAS21
60
C. Ekstr. Som Jawa dosis 2,5 mg/ 40 g bb
18,5556
5,6150
D. Ekstr. Som Jawa dosis 5 mg/ 40 g bb
32,8889
11,6452 *
E. Ekstr. Som Jawa dosis 10 mg/ 40 g bb
39,7778
14,6354 **
Rata-rata lama renang mencit (menit) setelah pemberian perlakuan 45 40 35
3
Lama renang (menit)
30
3
25
32,
20 15
11
10
18,5
5 0 Akuades
Heptamyl 1,56 mg/40 g bb
Ekstr. Som Jawa 2,5 mg/40 g bb Ekstr. Som Jawa 5mg/40 g bb Perlakuan
Ekstr. Som Jawa 10 mg/40 g bb
Grafik1: Rata-rata lama renang (menit) mencit setelah pemberian perlakuan
Keterangan: Kelompok mencit yang diberi Heptamyl dosis 1,56 mg/40 g bb dan kelompok mencit yang diberi ekstrak Som Jawa dosis 5 mg/40 g bb ada beda nyata (p<0,05) dibanding kelompok mencit yang diberi akuades. Kelompok mencit yang diberi ekstrak Som Jawa dosis 10 mg/40 g bb ada beda sangat nyata dibanding akuades (p<0,01).
2.2. Uji Induksi Waktu Tidur Tabel 4 : Rata- rata Waktu Mulai Tidur (menit) Mencit Setelah Pemberian Perlakuan Rata- rata waktu mulai tidur Perlakuan A. Akuades
newfol2/POKJANAS21
( menit ) 24,7778
5,4032
61
B. Heptamyl dosis 1,56 mg/ 40 g bb
27,3333
16,9926
C. Ekstr. Som Jawa dosis 2,5 mg/ 40 g bb
27,5556
11,0013
D. Ekstr. Som Jawa dosis 5 mg/ 40 g bb
31,3333
7,3144 *
E. Ekstr. Som Jawa dosis 10 mg/ 40 g bb
58,000
10,9545 **
Rata-rata waktu mulai tidur mencit (menit) setelah pemberian perlakuan
Waktu mulai tidur (menit)
70 60 50
58 **
40 30
27
20
31,33 *
24
10
27,5
0 Akuades
Heptamyl 1,56 mg/40 g bb Perlakuan
Ekstr. Som Jawa 5mg/40 g bb
Ekstr. Som Jawa 10 mg/40 g bb
Ekstr. Som Jawa 2,5 mg/40 g bb
Grafik 2: Rata-rata waktu mulai tidur (menit) mencit setelah pemberian perlakuan
Keterangan : Kelompok mencit yang
mg/40 g bb ada beda nyata (p<0,05)
diberi Heptamyl dosis 1,56 mg/40 g
dibanding kelompok mencit yang
bb tidak ada beda nyata dibanding
diberi akuades maupun Heptamyl.
kelompok mencit yang diberi ekstrak
Kelompok
Som Jawa dosis 2,5 mg/40 g bb
ekstrak Som Jawa dosis 10 mg/40 g
(p>0,05). Kelompok mencit yang
bb ada beda sangat nyata dibanding
diberi ekstrak Som Jawa dosis 5
kelompok akuades (p<0,01).
sebagai
diberi
obat lemah syahwat sehingga
yang
mutu produksi tanaman sangat berkaitan
bermanfaat pada Talinum sp adalah
erat dengan kemampuan produksi akar/
bagian akar/ rimpang tanaman. Bagian
rimpang. Pada umumnya tanaman yang
newfol2/POKJANAS21
Utama
yang
rimpang inilah yang mempunyai khasiat
PEMBAHASAN “Karakter
mencit
62
berkhasiat
sebagai
afrodisiak
dalam golongan steroid alkohol dan
mengandung senyawa turunan saponin ,
mempunyai gugus hidroksil pada C-3.
alkaloid
yang
Dalam setiap jenis tanaman, metabolit
berkhasiat sebagai penguat tubuh serta
sekunder akan berkolerasi positif dengan
memperlancar peredaran darah.
Zat
umur tanaman. Sebagai contoh pada
yang dianggap berkhasiat adalah turunan
ginseng , faktor yang mempengaruhi
saponin
ginsenosida.
tinggi rendahnya kandungan ginsenosida
Tinggi rendahnya ginsenosida sangat
adalah varietas, lingkungan tumbuh,
ditentukan dari umur akar “ (13).
kondisi tanah dan pemupukan, tingkat
dan
senyawa
yang
disebut
lain
Dari analisis bahan baku terhadap
ketuaan dari akar dan metode ekstrasi
T. paniculatum Gaertn masih memenuhi
yang digunakan (14). Jadi apabila Som
kriteria standar dari Kimia Farma ,
Jawa yang dipakai untuk penelitian
kecuali kadar sari terlarut dalam alkohol
berumur lebih sau tahun kandungan zat
tidak memenuhi kriteria standar. Kedua
aktifnya akan semakin tinggi.
komponen
tersebut
menyebutkan
Toksisitas
akut
(LD50),
uji
indikasi adanya zar berkhasiat yang
toksisitas akut menggunakan hewan uji
terdapat pada bahan baku. Talinum
mencit, bobot badan 24 – 34 gram, jenis
paniculatum Gaertn kadar abunya tinggi
kelamin jantan dan cara pemberian
sehingga melebihi persyaratan standar.
intraperitoneal
Kemungkinan yang terjadi kadar mineral
dilakukan 24 jam setelah pemberian
terlalu tinggi atau proses pencucian
bahan uji, diperoleh variasi kematian
kurang baik maka kotoran terikut dalam
0,2,3,5 untuk ekstrak Som Jawa. Hasil
perhitungan. Hasil ekstraksi, rendemen
perhitungan LD50 diperoleh nilai 32,225
yang diperoleh tidak terlalu tinggi hal ini
(25,597 – 40,569) mg/ 10 g bb (ip).
disebabkan sedikitnya kandungan pati
Angka ini apabila diekstrapolasikan ke-
dan resin. Analisis secara kromatografi
oral
cair kinerja tinggi T. paniculatum Gaertn
(179.179 – 283.983) mg/ kg bb dan
mengandung senyawa stigmasterol dan
menurut batasan Gleason dalam Weil,
-Sitosterol, kemurnian dari standar
CS termasuk kategori praktis tidak
yang digunakan untuk kedua senyawa
toksik (tabel 1 dan 2 ). Hasil ini
tersebut adalah 97% untuk stigmasterol
merupakan petunjuk awal bahwa ekstrak
dan
Som Jawa dan Kolesom aman meskipun
60%
Stigmasterol dan
newfol2/POKJANAS21
untuk
-Sitosterol.
tikus
(ip).
diperoleh
Pengamatan
hasil
225.575
-Sitosterol termasuk
63
demikian hasil ini baru merupakan
KESIMPULAN DAN SARAN
prediksi keamanan ekstrak Som Jawa. Uji
khasiat,
sesuai
dengan
manfaat Ginseng Cina dan Korea maka uji
khasiat
yang
dilakukan
Kesimpulan: 1. Ekstrak Som Jawa dosis 5 dan 10
adalah
mg/ 40 g bb dapat menambah
melihat efek stimulan, induksi waktu tidur dan manfaat sebagai afrodisiaka
kebugaran mencit. 2. Ekstrak Som Jawa dosis 5 dan 10
dan kesuburan. Untuk efek stimulan (
mg/
tabel 3 ), ekstrak Som Jawa dosis 10
memperpanjang
mg/ 40 g bb berbeda sangat nyata
mencit.
dibanding akuades, dan berbeda nyata
3. Ekstrak
dibanding kelompok mencit yang diberi
40
g
Som
bb
dapat
waktu
tidur
Jawa
aman
berdasarkan uji toksisitas akut.
Heptamyl dosis 1,56/ 40 g bb sedangkan uji induksi waktu tidur ekstrak Som Jawa dosis 10 mg/ 40 g bb berbeda sangat
Saran: 1. Oleh karena pemakaian Som
nyata dibanding mencit yang diberi
Jawa
dan
Kolesom
akuades, ekstrak dosis 2,5 mg/ 40 g bb
umumnya secara terus menerus
maupun mencit yang diberi Heptamil.
maka
Fungsi utama system saraf adalah untuk
toksisitas kronis dan mutagenik.
perlu
pada
dilakukan
uji
menghantar dan mengolah informasi dan
2. Uji khasiat yang lain terutama
aktivitas motorik selalu terkait dengan
pemeriksaan hormon FSH dan
emosi. Obat- obatan yang mempunyai
LH.
efek stimulan mempengaruhi emosi dan
DAFTAR PUSTAKA
aktivitas motorik (15, 16). Bertambahnya aktivitas motorik akan menambah daya
1. Anonim. Manfaat Ginseng
tahan tubuh yang berarti menaikkan
Dalam Kedokteran Modern.
ambang kelelahan. Jadi ekstrak Som
Panasea No. 62, 1993
Jawa pada penelitian ini memperlihatkan
2. Hembing,
WK.
Tanaman
khasiatnya sebagai stimulan dengan
Berkhasiat Obat Indonesia.
menaikkan ambang kelelahan.
Jilid
3.
Pustaka
Kartini.
Jakarta, 1994. 3. Komatsu, M. Studies on the Constituens
newfol2/POKJANAS21
of
Talinum
64
paniculatum
Gaertner.
10. Totowarso.
Tehnik
Yakugaku. Zasshi. Vol.102
Perancangan
(5), 1982.
Kelompok
4. Kartawinata, S. Pengaruh Biji Kapas, Pasak Bumi, Ginseng Jawa, Bawang Putih, Pegagan dan
Mangkokan
Terhadap
Libido Tikus putih Jantan. FF. UGM, 1991.
Percobaan. Statistika.
Pertanian.
Fak.
UNPAD.
Bandung, 1982. 11. Milton, J. Statistical Methods in the Biology and Health Sciences. New York, 1991. 12. Daniel, WW. Biostatistics: A
5. Widowati, L., dkk. Khasiat
Foundation for Analysis in
Infus Som Jawa Terahdap
the Health Sciences. 4th Ed.
Susunan
John Wiley & Sons. New
Syaraf
POKJANAS.
Pusat.
TOI.
XI.
Surabaya, 1996. 6. Harborne,
13. Wahyuni, S dan H. Endang.
JB.
Fitokimia.
York. Canada, 1987.
Metoda
Karakteristik
Cara
paniculatum
Penentua
Modern
Menganalisa
Warta
Padmawinata. K dan Sudiro.
No.4.,1999.
7. Weil,
CS.
Convenient
Tables
for
calculation
of
in
their
use.
Biometric, 1975. 8. Turner,
RA.
TOI.
Vol.5.
II. Ginsenosida in Ginseng (Panax
ginseng,
Screening
Academic Press, 1965. Penuntun
root).
J.Nat.Prod.44 (4), 1981. 15. Sulistia, Farmakologi
Methods in Pharmacology.
9. WHO,
dan
14. Tani, T., et al. Histichemistry
Median Effective Dose and Instructions
Gaertn,
Talinum triangulare Willd.
Tumbuhan. Ed.2. Terjemahan
ITB. Bandung,1987.
Talinum
Gan.,
dkk.
dan
Terapi.
Bagian Farmakologi Fk. UI., 1995. 16. Ganong, Fisiologi
WF. Buku Ajar Kedokteran
(
Laboratorium WHO Untuk
Review Medical Physiology
Pemeriksaan Semen Manusia.
). 14th edition. EGC. Jakarta,
FK. UI., 1988.
1992.
newfol2/POKJANAS21
65
newfol2/POKJANAS21
66