TINJAUANTATA RUANG DAN SARANA PERPUSTAKAAN UMUMKOTA BOGOR
Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S. IP)
Oleh ALMAS AMALIAMASTURAH NIM. 1112025100027
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1437 H / 2017 M JAKARTA
TINJAUAN TATA RUANG DAN SARANA PERPUSTAKAAN UMUMKOTA BOGOR
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S. IP)
Oleh:
Almas Amalia Masturah NIM. 1112025100027
Di bawah bimbingan:
Erika, M.Hum
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1438 H/2017 M JAKARTA
i
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawahini: Nama
: Almas Amalia Masturah
NIM
: 1112025100027
Jurusan
: IlmuPerpustakaan
Denganinimenyatakanbahwaskripsi yang berjudul Tinjauan Tata Ruang dan Saran Perpustakaan Umum Kota Bogor adalahbenarhasilkaryasaya sendiri yang diajukanuntukmemenuhisalahsatupersyaratanmemperolahgelar
strata
1.Semuasumber
yang
sayagunakandalampenulisaninitelahsayacantumkansesuaidenganketentuan
yang
berlaku
di
UIN
SyarifHidayatullah
Jakarta.
Jikadikemudianhariterbuktibahwakaryainibukan hasilkaryasayaataumerupakanhasilpenjiplakandarikarya
orang
lain,
makasayabersediamenerimasanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Demikianpernyataaninidibuatdengansegalaakibat
yang
timbuldikemudianharimenjaditanggungjawabsaya. Jakarta, 10 Desember 2016
ii
Almas Amalia Masturah
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Nama
: Almas Amalia Masturah
NIM
: 1112025100027
JudulSkripsi :Tinjauan Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor UjianSkripsi : 21 Desember 2016 Skripsitersebuttelahdiperbaikisesuai
saran
dankomentar
PengujisebagaisyaratuntukmemperolehgelarSarjanaIlmuPerpustakaan padaJurusanIlmuPerpustakaan,
Tim (S.
FakultasAdabdanHumaniora,
IP) UIN
SyarifHidayatullah Jakarta. Jakarta, 29 Maret 2017 Tanda Tangan
Tanggal
1. Ketua Sidang
: Pungki Purnomo, MLIS NIP.19641215 199903 1 005
(_____________)
(___________)
2. Sekretaris Sidang
:Mukmin Suprayogi, M. Si NIP.19620301 199903 1 001
(_____________)
(___________)
3. Dosen Pembimbing
: Erika, M.Hum
(_____________)
(___________)
4. Penguji 1
: Nurul Hayati, M.Hum
(_____________)
(___________)
iii
ABSTRAK Almas Amalia Masturah(1112025100027). Tinjauan Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor. Di bawahbimbinganErika,M.Hum. Program StudiIlmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, UIN SyarifHidayatullah Jakarta.2016. Penelitianinimembahas mengenaitinjauan tata ruang dan sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor.Penelitianini bertujuan untuk meninjau tata ruang dan sarana di Perpustakaan Umum Kota Bogor. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, pendataan dan kroscek di Perpustakaan Umum Kota Bogor.Hasil penelitian ini yang berkaitan dengan tata ruang adalah lokasi perpustakaan yang sudah sesuai dengan SNP karena lokasi perpustakaan yang strategis dan mudah dijangkau oleh pemustaka. Ditinjau dari jenis-jenis ruangan, perpustakaan tersebut juga sudah sesuai dengan standar. Namun, dari segi luasgedung, belum mencapai standar yang sepatutnya ± 8.383 sesuai dengan SNP, sedangkan pada kenyataannya saat ini luas gedung Perpustakaan Umum Kota Bogor hanya ± 584.Adapun dari segi sarana,dari ketersediaan komputer yang terkoneksi internet berdasarkan SNP sesuai dengan rasio penduduk Kota Bogor, sepatutnya memiliki ±104 komputer terkoneksi internet. Namun yang tersedia hanya dua komputer saja. Artinya ini jauh dari standar yang berlaku.Dari segi sarana lainnya terdapat 14 item sebagai acuan, yang memenuhi standar hanya 7 item (Rak buku, rak majalah, rak buku referensi, perangkat komputer, AC (air conditioner), rak display buku baru, dan lemari penitipan tas). Sedangkan 7 item lainnya tidak memenuhi standar (Rak audio visual, meja baca, meja kerja, laci katalog, kursi baca, alat baca tunanetra, dan rak surat kabar).
Kata kunci: Tata ruang, Sarana, Perpustakaan Umum
iv
ABSTRACT AlmasAmalia Masturah (1112025100027) Observation of Spatial and Facilities in Bogor Public Library by Erika, M. Hum.Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016 This research discusses about an Observation of Spatial and Facilities in Bogor Public Library. The purpose of this research was to observe the spatial and the facilities contained in Bogor Public Library. This type of research is descriptive qualitative approach. Data collected through observation, data collection and cross-check in Bogor City Public Library.The results of this research are related to the spatial location of the library is already in accordance with the SNP for library strategic location and easily accessible by user. Judging from the types of rooms, the library also is in conformity with the standards. However, in terms of building area, has not reached ±8383 standard fitting in accordance with the SNP, whereas in reality this time wide Bogor City Public Library building is only ± 584.The terms of facilities, the availability of Internet-connected computer based SNP according to population ratio of Bogor City, should have a ± 104 computers connected to the Internet. But Bogor City Library only two computers only. This means that this is far from the applicable standards.Then, in terms of other facilities made up of 14 items, that appropriate the standards only 7 items (bookshelves, magazine racks, shelves of reference books, computers, Air Conditioner, the new book display racks and closet storage bags). While 7 other items not appropriate with the standards (Audio-visual Rack, reading table, a work desk, catalog drawers, reading chair, blind reading devices, and the newspaper rack).
Keyword: Spatial, Facilities, Public Library
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil „alamin, segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan ridho-Nya yang begitu luar biasa hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tinjauan Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor” yang diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan pada Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis sangat menyadari bahwa tidak sedikit rintangan maupun hambatan yang telah dihadapi selama proses pencapaian skripsi ini. Namun berkat do‟a, dukungan serta bantuan dari berbagai pihak yang terus mengalir, memicu penulis untuk semangat dalam menyelesaikan sikrpsi. Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur yang terdalam, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora. 2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan 3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan 4. Ibu Erika, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih banyak atas bimbingan, saran, serta semangat yang telah diberikan selama masa penyusunan skripsi ini. vi
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan, yang telah banyak membagi ilmu yang berharga kepada penulis selama masa perkuliahan. 6. Ibu Nurchasanah, selaku Kasie Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Umum Kota Bogor.yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Perpustakaan Umum Kota Bogor. 7. Ibu Desi Andriany, selaku Pustakawan di Perpustakaan Umum Kota Bogor, yang telah memberikan banyak bantuan serta informasi yang penulis butuhkan selama proses penelitian. 8. Bapak Edy Suryanto, selaku Kasubag Tata Usaha di Kantor Arsip Kota Bogor, yang telah memberikan banyak informasi mengenai Perpustakaan Umum Kota Bogor yang penulis butuhkan. 9. Bapak dan Ibu Staf Perpustakaan Umum Kota Bogor. Terima kasih atas bantuan dan sambutan hangatnya. 10. Appa dan Mamah, yang tidak ada habisnya memberikan do‟a, dorongan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat selesai. 11. Untuk adik perempuanku satu-satunya, Nadhilah Sabila Ghaisani. Terima kasih selalu ada memberikan energi dikala waktu sulit ketika menyelesaikan skripsi ini. Lalu, dua adik laki-lakiku, Rifki dan Aji terima kasih untuk doa yang kalian berikan.
vii
12. Sahabat yang senantiasa hadir, Tamara Sheena, terima kasih banyak untuk masukan, nasihat, doa, serta suntikan semangat yang terus diberikan untuk penulis. 13. Teman-teman semasa SMA di kelas BR 2, Melinda, Nayla, Shafa, Farhati. Terima kasih untuk do‟a kalian semua. 14. Teman seperjuangan dari awal menginjakkan kaki di kampus, Stephanie, Dewi, Mardiah. Terima kasih karena sudah menjadi tempat untuk berkeluh kesah selama ini, terima kasih pula atas do‟a semangat, dukungan, serta nasihat, yang telah diberikan. 15. Teman-teman TONGs semua, Ulu, Upi, Cesil, Ani, terima kasih atas semua bantuan, do‟a dan juga semangat dari kalian yang selalu tercurah dari awal penulisan skripsi ini hingga selesai. 16. Teman-teman seperjuangan menempuh masa perkuliahan, keluarga besar kelas A jipers 2012, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas do‟a dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, dan juga untuk kebersamaan yang terjalin. 17. Dan semua pihak yang ikut andil yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan, do‟a dan semangat yang kalian berikan.
viii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tentu masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk pengembangan diri penulis selanjutnya. Bogor, 02 November 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................................... iii ABSTRAK ............................................................................................................. iv ABSTRACT ............................................................................................................ v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................................... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 5 D. Definisi Istilah .............................................................................................. 6 E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 7 BAB IITINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9 A. Perpustakaan Umum .................................................................................... 9 B. Tata Ruang Perpustakaan ........................................................................... 16 C. Sarana Perpustakaan Umum ...................................................................... 32 D. Tata Letak Perabotan dan Perlengkapan .................................................... 35 E. Pemeliharaan Sarana Perpustakaan ............................................................ 39 F.
Indikator tata ruang dan sarana sebuah perpustakaan ................................ 42
G.
Penelitian relevan ................................................................................... 44
BAB IIIMETODE PENELITIAN ........................................................................ 47 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 47 B. Sumber Data ............................................................................................... 48 C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 48 D. Teknik Analisis Data.................................................................................. 50 E. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 51 BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 53 x
A. Profil Perpustakaan Umum Kota Bogor .................................................... 53 B. Hasil Tinjauan Tata Ruang dan Sarana ...................................................... 64 C. Pembahasan Tinjauan Tata Ruang dan Sarana .......................................... 74 BAB VPENUTUP ................................................................................................ 84 A. Kesimpulan ................................................................................................ 86 B. Saran .......................................................................................................... 87 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 88 LAMPIRAN BIODATA PENULIS
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................................. 52 Tabel 4.1 Rincian luas ruangan ............................................................................. 66 Tabel 4.2 Rincian Sarana ...................................................................................... 69 Tabel 4.3 Luas ruang koleksi dan pemustaka ....................................................... 77 Tabel 4.4 Rincian ruang staf ................................................................................. 78 Tabel 4.5 Rincian ruang penunjang ...................................................................... 79 Tabel 4.6 Perbandingan sarana ............................................................................. 80 Tabel 4.7 Sarana lain ............................................................................................. 81 Tabel 4.8 Kesimpulan Penilaian dari indikator SNP ……………………..……..82
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh penyusunan ruang perpustakaan umum setingkat kabupaten/kota 1 ............................................................................................................ 30 Gambar 2.2 Contoh penyusunan ruang perpustakaan umum setingkat kabupaten/kota 2 ............................................................................................................ 31 Gambar 2.3 Contoh penyusunan ruang perpustakaan umum setingkat kabupaten/kota 3 ............................................................................................................ 32
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sebagian masyarakat mungkin masih menganalogikan sebuah perpustakaan hanyalah tempat dimana terdapatbanyak rak-rak berisi ratusan bahkan ribuan buku yang disimpan disuatu ruangan atau gedung. Padahal, pemikiran seperti itu tentu saja tidak tepat dan kelirudi abad 21 ini. Sekarang Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku saja, namunjuga merupakan sebuah pusat informasi yang sangat berguna bagi seluruh masyarakat. Seperti tercantum pada UU No. 43 Tahun 2007, perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka1. Gedung perpustakaan adalah tempat yang dirancang untuk menampung kegiatan perpustakaan bersama petugas, peralatan, dan perabot yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan perpustakaan2. Menurut Wiji Suwarno, gedung (ruangan) merupakan kebutuhan pokok perpustakaan sebagai unit kerja3.Gedung perpustakaan yang dibangun dengan indah dan juga unik serta sesuai dengan
1
Undang-undang R.I. No: 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan Yusuf Taslimah, Manajemen Perpustakaan Umum(Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 107 3 Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan : Sebuah Pendekatan Praktis (Yogyakarta: ArRuzz, 2007), h.41 2
1
fungsinya tentu dapat menjadi salah satu daya tarik baik bagi pegawai maupun pemakai perpustakaan. Penyediaan gedung perpustakaan yang modern, dengan tata letak ruangannya yang bagus merupakan sebuah modal utama dalam penyelenggaraan sebuah perpustakaan. Bicara soal gedung perpustakaan, erat kaitannya pula dengan tata ruang perpustakaan.Perpustakaan tingkat kabupaten/kota memberikan layanan yang sangat beragam sehingga membutuhkan ruang yang lebih besar daripada perpustakaan tingkat kecamatan dan desa/kelurahan4. Dalam buku Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum, minimum luas ruang yang dibutuhkan untuk sebuah perpustakaan umum setingkat kabupaten/kota adalah 600m² 5. Tetapi, walaupun gedung perpustakaan sudah dibangun dengan luas gedung yang megah, dan arsitektur fantastis, namun apabila tidak dibarengi dengan sistem tata ruang yang tidak terstruktur dan tertata dengan baik, maka akan tetap mengurangi nilai dari kelayakan perpustakaan tersebut. Perpustakaan Umum Kota Bogormerupakan salah satu pusat pembelajaran (Learning Center)bagi masyarakat di sekitar kota Bogor. Perpustakaan ini berusaha memberikan kontribusi aktif dalam upaya membangun minat dan kebiasaan membaca masyarakat kota Bogor. Berdirinya perpustakaan daerah ini dikukuhkan dengan Surat Keputusan Walikota Bogor No : 1960/72 Tanggal 15 Juli 1972 tentang Tata Kerja Urusan Perpustakaan Umum yang diselenggarakan 4
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h.8 55 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum. h.9
2
oleh Pemerintah Daerah pada Asisten Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat. Perpustakaan ini mulai beroperasi pada tanggal 17 Agustus 1972, dengan surat keputusan Walikota Bogor No: 1192/2427. Berdasarkan hasil survey penulis, masih ada beberapa kekurangandalam tata ruang, perabot dan perlengkapan di Perpustakaan Umum Kota Bogor.Hal ini terungkap darihasil wawancara penulis dengan dua orang narasumber yang telah mengunjungi Perpustakaan Umum Kota Bogor.Dua narasumber ini sama-sama mengeluhkan tingkat pencahayaan yang kurang di ruang baca utama yang menyebabkan
ketidaknyamanan pemustaka
untuk
membaca.Selain
dapat
mengalami kelelahan mata saat membaca di tempat dengan pencahayaan kurang, pemustaka juga akan merasa cepat mengantuk. Selain itu, salah satu narasumber merasa kebingungan dengan konsep ruangan yang ingin ditawarkan oleh pihak Perpustakaan Umum Kota Bogor kepada para pemustakanya, karena banyak rak yang kosong tidak terpakai di beberapa sudut ruang baca utama.Jenis-jenis rak yang berada di ruang baca utama pun beragam, ada yang terbuat dari kayu, besi dan juga rak kayu yang berwarna-warni, sehingga terlihat berantakan dan tidak terkonsep. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, penulis ingin meninjau lebih lanjut mengenai tata ruang serta perabot dan perlengkapan yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor.Selain itu, penulis juga ingin mengetahui upaya pengelolaan
tata ruang yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum Kota 3
Bogordalam menarik minat pemustaka untuk berkunjung.Maka dari itu penulis memberi judul penelitian ini dengan“Tinjauan Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti agar tidak menyebabkan perluasan pembahasan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini difokuskan dalam meninjau tata ruang perpustakaan yang mencakup gedung dan ruang perpustakaan, serta sarana seperti, perabot dan perlengakapan yang ada di Perpustakaan UmumKota Bogor sesuai denganStandar Nasional Perpustakaan (SNP). 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan juga pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini ialah: “Apakah tata ruang dan sarana di Perpustakaan Umum Kota Bogor telah sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP)?”
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau tata ruang dan sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai kajian ilmiah maupun bentuk aplikasi langsung dalam meningkatkan mutu tata ruang dan layanan sarana disebuah perpustakaan. Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain: a. Secara Akademis Penelitian ini dapat bermanfaat secara akademis, diantaranya: 1) Agar penelitian ini berguna untuk penelitian selanjutnya yang memiliki tema pembahasan yang hampir sama. 2) Untuk memperkaya pengetahuan tentang ilmu perpustakaan dan informasi mengenai tata ruang dan sarana perpustakaan. 3) Dengan hasil penelitian ini diharapkan ilmu perpustakaan dan informasi dapat berkembang dengan mempertimbangkan ilmu-ilmu lain seperti tata ruang atau arsitektur. Dan jugadapat lebih baik dalam perencanaan gedung
dan
ruang
perpustakaan,
sehingga
dapat
menghasilkan
perpustakaan yang nyaman bagi pemustaka sekaligus pustakawan.
5
b. Secara Praktis Selain manfaat akademis, penelitian ini juga menyumbangkan manfaat dalam kehidupan sehari-hari (praktis) antara lain: 1) Untuk diri sendiri, penelitian ini bermanfaat untuk menambah khazanah pengetahuan ilmu perpustakaan penulis. Dan juga sebagai bahan evaluasi bagi penulis terhadap materi yang sudah pernah dipelajari sebelumnya. 2) Sebagai bahan masukan atau evaluasi bagi Perpustakaan Umum Kota Bogor. Sehingga dapat diperoleh kondisi ruang perpustakaan yang nyaman bagi pemustaka dan juga pustakawan.
D. Definisi Istilah 1. Tata Ruang Perpustakaan Tata ruang perpustakaan adalah usaha untuk mengatur atau menyusun ruangan perpustakaan dengan sedemikian rupa sehingga dapat tercipta suasana yang nyaman, rapi, bersih, dan aman bagi para pemustaka maupun pustakawan yang bekerja didalamnya. 2. Sarana Sarana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan.Jadi sarana lebihkepada fasilitas yang dipakai secara langsung dan nyata, seperti; meja, kursi, rak, dan lain sebagainya. 6
E. Sistematika Penulisan Dalam melakukan penyusunanpenelitian ini, penulis membagi sisitematika penulisan ke dalam 5 (lima) bab, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN LITERATUR Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, yaitu mengenai perpustakaan umum dan lebih fokus pada pembahasantentang tata ruang dan sarana perpustakaan. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi pembahasan mengenai metode yang dipakai dalam penelitian untuk mendapatkan hasil dari pernyataan yang melatar belakangi penulisan, seperti: yaitu: jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data dan jadwal penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai profil dari Perpustakaan Daerah Kota Bogor, yaitu sejarah perpustakaan, visi misi, Gambaran umum Perpustakaan
7
Daerah Kota Bogor, sarana dan prasana, struktur organisasi, SDM, dan tata ruang di Perpustakaan Umum Kota Bogor. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab akhir yang membahas tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan juga berisi saran yang berhubungan dengan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Perpustakaan Umum 1.
Pengertian Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum merupakan pusat informasi yang menyediakan
pengetahuan dan informasi yang siap akses untuk para pemustaka. 6 Definisi perpustakaan umum menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum terbitan Perpustakaan Nasional RI tahun 1999 adalah perpustakaan yang diselenggarakan dipemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan.7 Menurut Yusuf Taslimah perpustakaan umum adalah perpustakaan yang seluruh atau sebagian dananya disediakan oleh masyarakat dan penggunanya tidak terbatas pada sekelompok orang tertentu saja.Perpustakaan sebagai sarana layanan
masyarakat,
berupaya
memasyarakatkan
perpustakaan
dengan
6
Blasius Sudarsono, Analogi Kepustakawanan Indonesia(Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia, 2006), h. 159 7 Perpustakaan Nasional RI, PedomanUmum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999), h.4
9
mengadakan penyajian yang menarik dan menempatkan lokasi perpustakaan pada pusat keramaian sehingga masyarakat mudah untuk mendatanginya.8 Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai universitas rakyat, karena perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis koleksi bahan pustaka dari banyak disiplin ilmu, dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa kecuali. Perpustakaan umum yang dapat berfungsi dengan baik merupakan bentuk “demokrasi informasi”, yang secara bebas, adil dan merata memberikan kesempatan dan akses layanan bagi semua orang untuk memanfaatkannya.9 Perpustakaan umum merupakan satu-satunya perpustakaan yang masih dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya: a. Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota b. Perpustakaan Umum Kecamatan c. Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan d. Perpustakaan Cabang e. Perpustakaan
Taman
Bacaan
Rakyat/Perpustakaan
Taman
Bacaan
Masyarakat f. Perpustakaan Keliling.10
8
Yusuf Taslimah, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 17 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.37 10 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 33 9
10
Pengertian dari perpustakaan umum kota/kabupaten adalah perpustakaan yang seluruh kegiatannya dilakukan oleh pemerintah daerah, kabupaten atau kotamadya
yang memiliki tugas pokok melaksanakan pengembangan
perpustakaan di wilayah kabupaten atau kotamadya serta melaksanakan berbagai layanan perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan usia, agama, status sosial ekonomi dan gender.11 Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diuraikan sebelumnya, secara garis besar perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas dengan tidak memandang perbedaan dari golongan
atau
lapisan
masyarakat
tertentu.Perpustakaan
umum
juga
menyediakan berbagai macam jenis koleksi pustaka dengan berbagai disiplin ilmu yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk meningkatkan pengetahuan dan intelektual. 2.
Tugas Perpustakaan Umum Tugas adalah sesuatu kewajiban yang harus dilakukan atau sesuatu yang
ditentukan untuk dikerjakan.Tugas perpustakaan artinya suatu kewajiban yang telah ditetapkan untuk dilakukan di dalam perpustakaan.12 Tugas pokok perpustakaan umum adalah menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana
11
Badan Standarisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia 7495: perpustakaan umum kabupaten/kota (Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2009), h. 2 12 Badan Standarisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia 7495: perpustakaan umum kabupaten/kota.h. 57
11
pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.13Biasanya, tugas perpustakaan telah jelas dicantumkan dalam sebuah bagan organisasi. Dalam bagan tersebut, akan digambarkan dengan rinci besar atau kecilnya volume pekerjaan, alur komunikasi, dan jaringan kerja yang harus dilaksanakan. Selain itu, akan terlihat pula bahwa terlaksananya tugas perpustakaan tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa ada kaitan langsung dengan unit kerja lembaga lain.14 Menurut Sutarno, tugas perpustakaan secara garis besar memiliki tiga tugas pokok yaitu: a. Tugas
mengumpulkan
informasi
meliputi
kegiatan
mencari,
menyeleksi, dan mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai atau lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana, dan keinginan pemustaka serta up to date. b. Tugas
mengelola,
meliputi
proses
pengolahan,
penyusunan,
penyimpanan, dan pengemasan agar tersusun rapi, mudah dalam temu kembali informasi dan dapat diakses oleh pemustaka, serta merawat bahan pustaka. Pekerjaan pengolahan mencakup pemeliharaan atau perawatan agar seluruh bahan pustaka dapat tetap dalam kondisi
13
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999), h. 6 14 Wiji Suwarno, Perpustakaan dan Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 21
12
bersih, utuh, dan baik. Sedangkan, kegiatan mengelola dalam pengertian merawat adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka preservasi dan konservasi untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan dokumentasi. c. Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal. Perpustakaan, sebagai pusat informasi yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan, memberikan layanan informasi yang ada untuk diberdayakan kepada masyarakat pengguna sehingga perpustakaan menjadi agen perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya masyarakat. Termasuk dalam tugas ini adalah upaya promosi dan publikasi serta sosialisasi agar masyarakat pengguna mengetahui dengan jelas apa yang ada dan dapat dimanfaatkan dari perpustakaan.15 3.
Fungsi Perpustakaan Umum Fungsi dari sebuah perpustakaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari semua tugas perpustakaan.Fungsi dari perpustakaan ini dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan sebuah perpustakaan.16 Dalam artikel yang ditulis oleh Muchlis Alahudin dijabarkan beberapa fungsi dari perpustakaan, antara lain:
15
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006),
h. 61 16
Wiji Suwarno, Perpustakaan dan Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 22
13
a. Melalui perpustakaan, pemustaka dapat mendapat ilmu pengetahuan, perpustakaan juga bisa dianggap seperti lembaga pendidikan non formal. b. Penelitian, melalui perpustakaan berbagai penelitian dapat dilakukan dengan memanfaatkan koleksi yang ada, tidak hanya buku, majalah, dan surat kabar yang dikoleksi oleh perpustakaan, tersedia pula berbagai hasil-hasil dari penelitian. c. Informasi, melalui perpustakaan dapat memperoleh informasi baik bersifat uumum ataupun khusus, siantaranya koleksi referensi. d. Rekreasi, melalui perpustakaan pemustaka bisa memanfaatkan koleksi yang bersifat rekreatif dan hiburan seperti buku-buku cerita, film, musik dan lain sebagainya. e. Budaya, perpustakaan merupakan lembaga yang melestarikan hasil karya manusia atau hasil karya bangsa yang berupa literatur baik tercetak maupun terekam. f. Pengembalian keputasan, melalui perpustakaan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.17 Selanjutnya, dalam Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum di jabarkan fungsi dari perpustakaan umum adalah sebagai berikut:
17
Muchlis Alahudin, “Pengaruh termal dalam ruangan perpustakaan terhadap kondisi buku dan kenyamanan pembaca: Studi kasus perpustakaan universitas Musamu Merauke,” Visi Pustaka, no.2 (Jakarta, Agustus 2014): vol.16, h. 102
14
a. Pengkajian kebutuhan pemustaka dalam hal informasi dan bahan bacaan. b. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan melalui pembelian, langganan, tukar menukar dan lain-lain. c. Pengelolaan dan penyimpanan setiap bahan pustaka d. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan pustaka e. Pendayagunaan bahan pustaka f. Pemberian layanan kepada masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximile, dan lainlain. g. Pemasyarakatan perpustakaan h. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan i. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat mitra kerja lainnya. j. Menjalin
kerjasama
dengan
perpustakaan
lain
dalam
rangka
pemanfaatan koleksi bersama, sarana dan prasarana. k. Pengelolaan ketatausahaan perpustakaan.18 Apabila diperhatikan dengan seksama, fungsi, tugas dan peran perpustakaan
cukup
menantang.Pertama,
bagaimana
membina
dan
mengembangkan serta memberdayakan sebuah perpustakaan dalam segala 18
Perpustakaan Nasional RI, PedomanUmum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999), h. 6
15
bentuk dan potensinya.Kedua, mengembangkan minat dan respons masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan secara maksimal, menumbuhkan kesadaran sendiri dan bukan atas paksaan. Jika masyarakat sudah merasa membutuhkan perpustakaan,
sementara
perpustakaan
dianggap
bermanfaat
sekaligus
menyenangkan, disanalah fungsi, tugas dan peran perpustakaan diaplikasikan.19. B.
Tata Ruang Perpustakaan Menurut Kosam Rimbarawa dalam buku Gedung, Tata Ruang, Perabot dan
Peralatan Perpustakaan, ada dua definisi dari ruangan. Yang dimaksud dengan ruang (space) adalah tempat atau bagian tertentu dalam suatu gedung perpustakaan dipakai untuk meletakkan suatu barang atau yang memiliki fungsi tertentu, antara ruangan dengan ruangan lain dibatasi atau tidak dibatasi oleh pemisah/penyekat. Sedangkan definisi ruang (room) adalah suatu ruang atau kumpulan ruang yang sekelilingnya dibatasi dinding atau penyekat.20 Penataan ruang perpustakaan yang menarik sekaligus fungsional akan berdampak pada pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan yang dapat diatur secara tertib dan lancar. Menurut Lasa HS, gedung dan tata ruang perlu ditata sesuai kebutuhan dengan tetap mengindahkan prinsip-prinsip arsitektur. Penataan tersebut bertujuan untuk:
19
Wiji Suwarno, Perpustakaan dan Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 22 20 Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan (Jakarta:Hakaesar, 2006), h. 15
16
1. Memperoleh efektifitas kegiatan dan efisiensi waktu, tenaga dan anggaran. 2. Menciptakan
lingkungan
yang
aman
suara,
nyaman
cahaya,
nyamanudara, dan nyaman warna. 3. Meningkatkan kualitas pelayanan. 4. Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan21 Untuk menyusun konsep tata ruang sebuah perpustakaan sebaiknya berpedoman pada prinsip-prinsip arsitektur yang meliputi kenyamanan, keindahan, dan keharmonisan ruangan. Penyusunan konsep yang baik, akan memberikan kepuasan fisik dan psikis kepada para pemustaka. Oleh karena itu, dalam penyusunan konsep harus diperhitungkan tentang kebutuhan pemustaka, tata ruang, dan lingkungan di sekitar perpustakaan. Menurut Lasa HS, dalam menyusun sebuah konsep tata ruang pelu memperhatikan azas-azas tata ruang sebagai berikut: 1. Azas jarak, yaitu suatu susunan tata ruang yang memungkinkan proses penyelesaianpekerjaan dengan menempuh jarak paling dekat. 2. Azas rangkaian kerja, yaitu suatu tata ruang yang menempatkan tenaga dan alat-alat dalam suatu rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. 3. Azas pemanfaatan, yaitu tata susunan ruang yang memanfaatkan ruangan sepenuhnya.22 21
Lasa HS,Manajemen Perpustakaan (Yogyakarta: Gama Media, 2005), h.148 Lasa HS,Manajemen Perpustakaan, h.135
22
17
Untuk mengatur tata ruang sebuah perpustakaan akan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu23: 1. Sistem klasifikasi yang dipakai/dianut Dalam sistem klasifikasi ini hanya berguna untuk mengetahui berapa besar koleksi bidang tertentu, sehingga buku dengan subyek tertentu akan terkumpul dalam satu nomor kelas yang telah ditentukan. Sehingga dapat dengan mudah untuk menemukan sebuah buku yang akan dicari. 2. Jenis bentuk koleksi yang ada/disimpan. Jenis-jenis bentuk koleksi menentukan juga penyusunan tata ruang dalam perpustakaan, karena masing-masing koleksi (dokumen) mempunyai bentuk yang berbeda disamping harus mendapatkan perlakuan yang khusus terhadap koleksi tersebut. 3. Sistem pelayanan yang dianut oleh perpustakaan. Sistem pelayanan yang dianut menentukan hal-hal lain yang mempengaruhi pengaturan ruangan sebuah perpustakaan.Seandainya yang dianut sistem pelayanan terbuka, maka ruangan yang disediakan pun harus lebih luas dalam ruang koleksi dibandingkan dengan ruangan sistem pelayanan tertutup.
23
Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan (Jakarta:Hakaesar, 2006), h. 15
18
4. Faktor ruangan yang tersedia Apabila ruangan perpustakaan ditempatkan pada sebagian saja dari suatu gedung dengan prasarana ruangan yang sangat minim, maka perlu mengatur ruangan perpustakaan tersebut dengan se-efisien mungkin sesuai dengan kebutuhan, namun tetap memperhatikan keindahan. Agar menghasilkan penataan ruangan perpustakaan yang optimal serta dapat menunjang kelancaran tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi jasa, sebaiknya pustakawan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Aspek fungsional Artinya penataan ruangan harus mampu mendukung kinerja perpustakaan secara keseluruhan baik bagi petugas maupun bagi pemustaka. Penataan yang fungsional dapat tercipta jika antar ruangan mempunyai hubungan yang fungsional danarus barang ( bahan pustaka) dan peralatan lainnya serta arus dan pergerakan pemustaka dapat mengalir dengan lancar. Antar ruang saling mendukung sehingga betul-betul tercipta fungsi penataan ruangan secara optimal. 2. Aspek psikologis pemustaka Artinya penataan ruangan bisa mempengaruhi aspek psikologis pemustaka.Dilihat dari aspek ini tujuan penataan ruangan adalah agar pemustaka bisa nyaman, leluasa bergerak di perpustakaan, dan merasa tenang.Kondisi ini dapat diciptakan melalui penataan ruangan yang harmonis 19
dan serasi, termasuk dalam hal penataan perabot perpustakaan.Pilihan warna dinding juga dapat mempengaruhi rasa tenang.Karena perpustakaan memerlukan suasana yang tenang, maka pilihan warna dasar ruangan hendaknya tidak terlalu tajam dan mencolok.Warna netral sangat menunjang suasana tenang di perpustakaan. 3. Aspek estetika Keindahan penataan ruangan salahh satunya bisa melalui penataan ruang dan perabot yang digunakan.Penataan ruangan yang serasi, bersih dan tenang bisa mempengaruhi kenyamanan pemustaka untuk berlama-lama berada di perpustakaan. 4. Aspek keamanan Keamanan sangat penting diperhatikan dalam perpustakaan.Desain tata ruang perlu memperhatikan hal-hal yang mengancam keberadaan koleksi diperpustakaan baik yang bersifat alamiah maupun atas campur tangan pemustaka.Keamanan bahan pustaka bisa dikelompokkan dalam dua bagian.Pertama faktor keamanan bahan pustaka akibat kerusakan secara alamiah, dan kedua faktor kerusakkan akibat manusia.Penataan ruangan harus memperhatikan kedua faktor tersebut.Masuknya sinar matahari dengan panas yang cukup tinggi secara langsung mengenai koleksi.Hal ini perlu didesain
20
sesuai tingkat kebutuhan tersebut.Begitu pula desain untuk hal pengawasan yang dapat mengantisipasi kerusakan karena faktor manusia.24 Keamanan terkait dengan perlindungan terhadap bahaya pencurian atau kejahatan lain dan juga kesalamatan terkait dengan perlindungan terhadap terjadinya kecelakaan. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan di ruang perpustakaan salah satu perencanaan tata ruang perpustakaan yang diperlukan adalah sebaiknya hanya terdapat satu pintu masuk/keluar perpustakaan agar petugas perpustakaan dapat mengawasi keluar masuknya pemustaka, serta mengelola keluar masuknya bahan koleksi.Penggunaan teknologi sensor untuk mengontrol akses dapat diterapkan pada perpustakaan yang mampu menyediakannya.25 Dalam penataan ruang di perpustakaan, terdapat beberapa alternatif contoh tata ruang yang dapat diaplikasikan pada sebuah perpustakaan, yaitu: 1. Tata sekat, yaitu cara pengaturan ruangan yang menempatkan koleksi secara tepisah dari meja baca. Biasanya cara ini diterapkan pada sistem perpustakaan tertutup. 2. Tata parak, yaitu cara pengaturan ruangan yang menempatkan koleksi terpisah dari ruang baca, namun pengguna dapat mengambil sendiri koleksi dan dibaca di ruang baca yang tersedia. Cara ini cocok digunakan pada sistem perpustakaan terbuka.
24
Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h.45 25 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h.59
21
3. Tata baur, yaitu cara penempatan koleksi yang dicampur dengan meja baca agar pemustaka lebih mudah mengambil koleksi yang dibutuhkan. Cara ini cocok digunakan pada sistem perpustakaan terbuka.26 Suatu perpustakaan yang paling kecil atau sederhana sekali pun harus mempunyai sejumlah ruangan yang memiliki berbagai fungsi yang berlainan atau bisa disebut ruang pokok (minimum).Ruang pokok tersebut merupakan kebutuhan minimal yang harus ada di setiap perpustakaan. Berikut merupakan ruang pokok sebuah perpustakaan27: Tabel 2.1Ruang pokok sebuah perpustakaan
No
Ruang
1.
Ruang Koleksi : Ruang ini untuk
1. Rak buku
menempatkan
2. Rak Majalah
Perabot yang dibutuhkan
koleksi
bahan
pustaka seperti buku, majalah dan
3. Rak buku anak-anak
bahan pustaka tercetak lainnya,
4. Penyangga buku
maupun
5. Tangga injakan
kaset,
bahan film,
rekam
video
seperti
dan
lain
sebagainya. Jika
perpustakaan
6. Label
tanda-tanda
penunjukan pad arak menganut
sistem pelayanan terbuka maka
atau ruangan 7. Gantungan
surat
26
F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 9 Djauhari Sumintardjo, Pedoman Perencanaan Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986), h.33 27
22
ruang koleksi ini harus dapat menampung datang
2.
pengunjung
untuk
mencari
yang bahan
kabar 8. Rak atlas 9. Rak kamus
pustaka, kecuali bila yang dianut
10. Lemari phamplet
adalah sistem pelayanan tertutup.
11. Lemari kaset
Bisa juga ruangan ini terdiri dari
12. Lemari film
beberapa ruangan misalnya, ruang
13. Kotak majalah
koleksi majalah, ruang koleksi
14. Alat pemadam api
buku, ruang koleksi referens, atau
15. Telepon
satu ruangan namum dengan rak
16. Kipas angina/AC
yang berbeda. Lemari untuk audio
17. Rak display
visual.
18. Kereta buku
Ruang baca: Ruang baca adalah
1. Meja baca
ruangan yang diperuntukkan bagi
2. Kursi baca
pemustaka untuk membaca bahan
3. Sice utnuk membaca
perpustakaan.
Dalam
perpustakaan besar, ruang baca tersebut
dapat
terdiri
dari
beberapa ruangan dengan fungsi khusus seperti; ruang baca biasa,
santai (lobi) 4. Carel (meja belajar perorangan) 5. Karpet untuk anakanak 23
ruang baca referens, ruang baca audi visual, ruang baca anak-anak,
6. Bantal untuk anakanak
ruang baca koleksi khusus dan
7. Poster dinding
ruang study (belajar).
8. Telepon 9. Kipas angin/AC 10. Kereta Buku
3.
Ruang
pelayanan:
Ruang
1. Meja peminjaman
berfungsi
untuk
dan pengembalian
pemustaka,
seperti
pelayanan melayani
menyelesaikan
administrasi,
2. Locker 3. Lemari katalog
peminjaman dan pengembalian,
4. Kardek
memberikan
keterangan,
5. Papan Pengumuman
administrasi
keanggotaan,
penitipan
barang,
katalog/OPAC
dan
pemakaian melihat
6. Kotak formulir peminjaman 7. Buku pengunjung
informasi yang diperlukan atau
8. Rak display
melihat pengumuman.
9. Gantungan topi 10. Tanda petunjuk 11. Kotak saran 12. Mesin ketik/ computer 24
13. Kereta buku 14. Mesin fotocopy 15. Stemple/bantalan 16. Peruncing pensil 17. Steples 18. Telepon 19. Kipas angin/AC 4.
Ruang
kerja
1. Meja dan kursi
teknis/administrasi: Ruang kerja
2. Lemari arsip/surat
ini
3. Rak/lemari
difungsikan
untuk
mengerjakan
penyelesaian
pengadaan,
pengolahan,
penyiapan,
pemeliharaan,
perawatan,
penjilidan
bahan
4. Mesin ketik/computer 5. Alat-alat perlengkapan bahan
pustaka serta tata usaha dan
pustaka
pengolahan bahan pustaka. Untuk
6. Buku induk
perpustakaan
7. Cap, gunting, steples
yang
besar,
ruangan-ruangan ini dapat dibagi
8. Alat tulis kantor
menjadi
9. Sorter
ruangan
tersendiri,
seperti: ruang pengolahan, ruang
10. Sice tamu (lobi)
tata usaha, gudang, ruang kepala,
11. Meja pengolahan 25
ruang
penjilidan
dan
lain
sebagainya.
12. Mesin potong kertas 13. Alat funmigasi 14. Alat penjilidan 15. Telepon 16. Kipas angina/AC 17. Mesin hitung 18. Label. Slip, kantong buku,
due
slip,
sampul buku 19. Peruncing pensil 20. Pelobang kertas 21. Kartu pesanan bahan pustaka 22. Kartu kardek 23. Kartu/blanko statistic 5.
Ruang khusus: Ruang khusus ini
1. Ember
terdiri dari toilet, ruang diskusi,
2. Air
ruang pertemuan, ruang cerita
3. Sabun
untuk
4. Meja dan kursi
auditorium
anak-anak,
ruang
untuk
tempat
5. Papan tulis 26
pemutaran
film,
slide,
video,
music, ruang untuk pantry, kantin, dan lain sebagainya.
6. Gelas, ceret, tatakan gelas 7. Vacum cleaner 8. Alat pengukur suhu udara 9. Televisi, video kaset 10. Tape recorder 11. Mike, earphone 12. Komputer 13. Overhead project/ 14. Screen/layar 15. Slide projector 16. Interkom
6.
Ruang umum diluar gedung:
1. Alat Pemadam api
Ruang
2. Alat-alat kendaraan
apabila
ini
dapat
disediakan
pengembangannya
memungkinkan.
Ruang
perlengkapan montir
ini
3. Alat-alat lainnya
meliputi jalan orang dan atau
yang diperlukan
kendaraan, tempat untuk parker
untuk kebun
kendaraan, garasi, ruang instalasi 27
listrik tempat
(generator), air
dan
untuk
ruang
pemadam
kebakaran sistem otomatis. 7.
Ruang
tambahan
memungkinkan:
apabila
Ruangan
ini
1. Tikar/karpet 2. Alat kebersihan
untuk peralatan yang dibuthkan
3. Tempat bahan-bahan
atau tempat penyimpanan koleksi
keperluan kantor
yang sudah jarang dipakai namun masih perlu sebagai informasi. Ruangan ini juga bisa disebut sebagai
gudang.
Tetapi
bagi
perpustakaan besar ruangan ini dapat dijadikan tempat hal lainnya misalnya untuk tempat mushala
Beberapa contoh penempatan ruang-ruang untuk perpustakaan setingkat kabupaten/kota telah digambarkan didalam buku Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum terbitan Perpustakaan Nasional.Contoh tata ruang perpustakaan umum tersebut hanyalah gambaran garis besar kemungkinan penyusunan ruang, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi gedung setiap perpustakaan sekaligus
28
jenis layanan yang diberikan perpustakaan. Berikut contoh-contoh penyusunan ruang perpustakaan umum setingkat kabupaten/kota: a) Alternatif 128
28
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h.15
29
Gambar 2.1 Contoh penyusunan ruang perpustakaan umum setingkat kabupaten/kota 1
b) Alternatif 229
29
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h.18
30
Gambar 2.2 Contoh penyusunan ruang perpustakaan umum setingkat kabupaten/kota 2
c) Alternatif 330
30
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h.21
31
Gambar 2.3 Contoh penyusunan ruang perpustakaan umum setingkat kabupaten/kota 3
C.
Sarana Perpustakaan Umum Sarana perpustakaan adalah semua benda dan barang serta fasilitas yang ada di
perpustakaan dan digunakan untuk menunjang terselenggaranya suatu kegiatan didalam perpustakaan agar berjalan dengan maksimal.Pelayanan perpustakaan tidak hanya ditentukan oleh tersedianya sarana ruangan dan hubungan fungsional antara semua
kegiatan
pelayanan
didalam
ruangan
perpustakaan
yang
telah
disediakan.Pemakai, petugas dan koleksi sebagai kompenan utama dalam pelayanan perpustakaan turut menentukan perabot dan perlengkapan yang sesuai dengan fungsi dan kegiatan yang ada di perpustakaan tersebut. Ada beberapa hal umum yang perlu diperhatikan oleh perpustakaan dalam menentukan sarana perlengkapan dan perabot bagi perpustakaan, diantaranya:
32
1. Jenis dan macam perlengkapan fungsional. 2. Harus cukup kuat sehingga dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama 3. Konstruksi harus memungkinkan pemustaka tidak lekas merasa lelah, misalnya kursi yang menggunakan bantalan dan tidak boleh terlalu keras. 4. Alat-alat mekanis atau elektronik hendaknya dibeli yang kuat dan suku cadangnya mudah untuk didapat 5. Belilah barang yang benar-benar diperlukan dan tidak berlebihan 6. Belilah barang dengan kualitas terbaik menurut kemampuan keuangan perpustakaan 7. Belilah perlengkapan yang mudah dipelihara, memenuhi syarat kesehatan dan keamanan.31 Setidaknya dalam sebuah perpustakaan harus memiliki fasilitas perlengkapan dan perabot minimal sebagai berikut: 1. Bahan perpustakaan, seperti buku pegangan, buku referensi, buku fiksi, Majalah, Koran, leaflet/booklet. 2. Gedung/ruang perpustakaan yang mencakup ruang penempatan buku dan media belajar, ruang pelayanan, ruang pengelola, ruang baca, ruang tempat penyimpanan tas atau jacket. 31
Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan: Jilid 1(Bandung: Penerbit Alumnni, 1987), h.
153
33
3. Perabot dan peralatan perpustakaan, diantaranya adalah rak buku, meja dan kursi baca, study carrel, meja staf perpustakaan, lemari kartu catalog, meja sirkulasi atau meja peminjaman, peralatan/perabot lainnya.32 Sebagian perlengkapan dan perabot tersebut harus sudah ada sejak perpustakaan dibuka, agar tugas dan fungsinya dapat berjalan dengan semestinya.Pembinaan seluruh perlengakapan dan perabot perpustakaan harus diorganisasikan dengan baik meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemakaian dan perawatannya. Semua proses tersebut merupakan sistem yang berjalan sistematis dan mekanistis, sehingga terhindar dari pemborosan, kerugian dan kesalahan pengurusan (miss management). 33 Selain itu, perlengkapan seperti rak-rak buku, meja dan kursi untuk pemustaka, harus memperhatikan golongan usia para penggunanya. Jumlah kursi atau tempat duduk yang disediakan untuk pemustaka harus berkisar 20% sampai dengan 30% dari jumlah pemustaka potensial.34
32
Perpustakaan Nasional RI,Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Perpustakaan Nasioanal RI, 2006), h. 29 33 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 49 34 Perpustakaan Nasional RI, PedomanUmum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999), h. 54
34
D.
Tata Letak Perabotan dan Perlengkapan Dalam buku Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaankarya
Kosam Rimbarawa, dijelaskan pengaturan kursi, meja dan rak di dalam perpustakaan. Beberapa pedoman tata letak perabotan dan perlengkapan tersebut di antaranya: 1. Rak buku Penempatan rak buku harus memperhatikan cahaya dan sirkulasi udara (pertukaran udara).Bagian depan rak harus menghadap pada sumber cahaya (matahari atau lampu listrik).35 Namun, cahaya matahari tidak boleh langsung menyinari bahan pustaka, karena akan menyebabkan bahan
pustaka
cepat
rusak.36Rak-rak
buku
hendaknya
juga
ditempatkan diruangan yang pertukaran udaranya baik dan tidak memiliki kelembapan yang tinggi.Selain itu, rak buku diletakkan berjajar
di
ruang
mempertimbangkan
perpustakaan.Penyusunan
klasifikasi
koleksi,
sehingga
rak
harus
memudahkan
pemustaka untuk mencari koleksi yang dibutuhkan.37Perlu juga diperhatikan jarak antara rak yang satu dengan yang lain sesuai dengan kebutuhan.38
35
Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan (Jakarta:Hakaesar,2006), h. 32 36 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum. (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h.46 37 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum. (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h.46 38 Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan (Jakarta:Hakaesar,2006), h. 32
35
2. Meja baca Tempat meja baca harus berada ditempat dengan penerangan yang cukup dan memiliki udara yang segar sekaligus sejuk. Masing-masing meja baca dilengkapi dengan kursi baca. Jarak antara satu meja dengan meja yang lain juga harus diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan.39 Pada perpustakaan umum ada berbagai jenis area meja baca dengan fungsi yang berbeda, yaitu: a) Area meja baca individu, area ini ditujukan untuk pemustaka yang ingin membaca dengan serius dan bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau menggunakan bahan pustaka untuk menyelesaikan tugas tertentu. Area ini dilengkapi dengan perabot meja dan kursi yang tersusun untuk mendukung kegiatan membaca secara individu. b) Area meja baca berkelompok, area ini memungkinkan pemustaka untuk melakukan diskusi, maka dibutuhkan perabot meja dan kursi untuk duduk saling berhadapan. c) Area meja baca santai, area ini disediakan dengan tujuan untuk kegiatan membaca yang semata-mata hanya untuk rekreasi atau kesenangan. Pada dasarnya selain menggunakan meja dan kursi yang telah disediakan, pemustaka juga dapat membaca
39
Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan , h. 32
36
dimana pun dalam area ruang baca perpustakaan. Maka dari itu, perlu disedaikan ruang-ruang kosong diantara area koleksi yang memungkinkan pemustaka membaca dengan santai di lantai. Untuk mendukung kenyamanan dapat disediakan sofa, karpet serta bantal-bantal agar pemustaka dapat bersantai saat membaca.40 3. Meja Sirkulasi Meja sirkulasi yang berada diruang pelayanan, harus diletakkan di tempat yang dapat mengawasi secara menyeluruh orang-orang yang keluar masuk ke perpustakaan.Lebih baik pula posisi meja sirkulasi berada di tempat dimana petugas yang dibelakang meja dapat melihat keadaan di ruang baca dan ruang koleksi.41Area meja sirkulasi juga perlu dilengkapi dengan perabot yang terdiri dari: a) Meja dan kursi pelayanan yang digunakan staf bagian sirkulasi untuk berinteraksidan memberikan layanan kepada pemustaka. b) Meja dan kursi kerja yang digunakan staf bagian sirkulasi untuk
melakukankegiatan
pekerjaan
yang
lain,
seperti
pekerjaan administrasi,pengolahan koleksi.
40
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h.56 41 Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan (Jakarta:Hakaesar,2006), h. 32
37
c) Perabot
penyimpanan
untuk
menyimpan
peralatan
administrasiperpustakaan, seperti; menyimpan koleksi yang baru datang dan belum diolah,menyimpan koleksi majalah dan koran yang akan dijilid, menyimpankoleksi yang rusak dan perlu
diperbaiki,
pengelolaan
serta
koleksi
menyimpan
(seperti
sampul
peralatan
lainuntuk
buku,
persediaan
kantongbuku, kartu buku dan label). Sebaiknya perabot penyimpanan berupalemari yang tertutup karena umumnya barang-barang yang disimpancenderung berantakan. d) Perabot untuk katalog, baik berupa lemari katalog atau berupaterminal komputer (OPAC) yang dapat digunakan pengunjung untuk mencarikoleksi perpustakaan. Baik lemari katalog ataupun komputer diletakkan didekat tempat masuk perpustakaan sehingga pemustaka yang baru masuk ruang perpustakaan dapat segera mengakses katalog perpustakaan sebelum masuk ke area koleksi.42 4. Lemari titipan barang (locker) Lemari titipan barang atau tas berada diruang pelayanan dekat dengan pintu masuk atau keluar tetapi sebelum meja sirkulasi. 5. Papan pengumuman dan Rak peragaan (display) 42
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009), h.61
38
Papan pengumuman dan rak peragaan ini disediakan dengan tujuan untuk memuat informasi buku baru, pengumuman kegiatan yang berkaitan dengan perpustakaan, berita dan lain sebagainya.43 Papan pengumuman dan rak display tersebut biasanya ditempatkan di ruang pelayanan namun masih bisa dipindah-pindahkan ke area teras depan bagian luar perpustakaan atau didekat pintu masuk agar mudah dilihat secara dekat oleh pemustaka. 44
E.
Pemeliharaan Sarana Perpustakaan Sarana yang terdapat di perpustakaan perlu diperhatikan secara serius dalam hal
pemeliharaannya.Selain agar sarana lebih awet dalam jangka panjang, tentu saja dapat juga menghemat dalam anggaran untuk pengadaan sarana. Definisi pemeliharaan sarana dan prasarana dalam perpustakaan adalah tindakan atau kegiatan dalam mencegah, melindungi dan memperbaiki semua fasilitas, sarana perlengkapan yang ada di perpustakaan, baik perlindungan dari kerusakan oleh sebab-sebab alamiah maupun kerusakan akibat tangan jahil manusia.45 Kerusakan alamiah merupakan kerusakan yang disebabkan karena bahan dari sarana tersebut memang sudah tua dimakan usia. Seperti kursi dan meja kayu yang 43
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum, h. 48 Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan (Jakarta:Hakaesar, 2006), h. 32 45 Pawit M Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Prenada Media,2007), h.119 44
39
sudah keropos, atau buku yang sudah menguning dan mudah sobek, dan sebagainya. Sedangkan kerusakan yang disebabkan oleh manusia misalnya adalah kursi baca yang mudah rusak karena cara duduk yang tidak benar atau kerusakan buku karena dicoretcoret atau disobek secara sengajayang menyebabkan buku tidak layak lagi untuk digunakan oleh pemustaka lain. Ada dua faktor yang menyebabkan kerusakan pada sarana yang ada di perpustakaan, yaitu: 1. Faktor fisik dan khemis, yaitu kerusakan yang disebabkan oleh kekuatan mekanis dan pengotoran oleh tangan-tangan manusia. 2. Faktor biologis, yaitu kerusakan yang disebabkan karena serangan jamur atau serangga.46 Untuk menjaga seluruh sarana perpustakaan agar tetap dalam kondisi baik dan juga awet, terdapat dua cara dalam pemeliharaan sarana yang ada di perpustakaan, yaitu: 1. Tindakan preventif Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah sebelum sarana yang ada di perpustakaan mengalami kerusakan, dengan cara sebagai berikut: a. Membersihkan secara rutin seluruh perabot, perlengakapan perpustakaan dan ruangan. b. Memberi sampul setiap buku koleksi.
46
Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan (Bandung: Alumni, 1987), h. 307
40
c. Mengatur ventilasi udara dalam keadaan normal, sinar diusahakan tidak langsung menembus ruangan perpustakaan. d. Atur kelembapan dan suhu yang ada di perpustakaan, jangan biarkan suhu terlalu tinggi. e. Membersihkan koleksi buku f. Memberikan peringatan kepada para pengguna untuk bersamasama menjaga kebersihan. g. Tetap menjaga kerapihan letak buku, perlengakapan dan perabot perpustakaan. h. Khusus pencegahan kebakaran, agar ditiap perpustakaan diadakan alat-alat persiapanuntuk pencegah apabila terjadi kebakaran. 2. Tindakan Kuratif Tindakan ini merupakan perbaikan dan pengobatan akan sesuatu yang sudah terlanjur rusak, seperti buku yang jilidnya rusak, lembaran rusak, dan lain-lain. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan seperti berikut: a. Melakukan penjilidan sederhana terhadap buku yang rusak, seperti kulit buku yang lepas, sobek sebagian, dan kerusakan sejenisnya. b. Jamur pada buku koleksi dapat dibersihkan dengan kain kering atau dengan alkohol dan spirtus.
41
c. Penyemprotan obat-obatan anti serangga guna membunuh serangga pengganggu yang bercokol disela-sela buku koleksi dan sarana lain di perpustakaan. d. Mengganti bahan-bahan dan sarana yang sudah rusak sekali dengan yang baru. e. Meminta ganti pada pengguna perpustakaan yang dengan sengaja merusak atau menghilangkan koleksi perpustakaan.47
F.
Indikator tata ruang dan sarana sebuah perpustakaan Berikut merupakan penjabaran dari indikator tata ruang dan sarana sebuah
perpustakaan umum berdasarkan
Standar Nasional Perpustakaan (SNP) terbitan
Perpustakaan Nasional RI, diantaranya: 1. Gedung perpustakaan umum baiknya berada dilokasi yang strategis, berada di pusat kegiatan masyarakat, mudah dijangkau, mudah terlihat dan dikenal. Gedung perpustakaan berada dibawah kepemilikan pihak pemerintah daerah dengan status hukum yang jelas.48 2. Sebuah gedung perpustakaan setidaknya harus memiliki luas ±0,008 m² per kapita dikalikan jumlah penduduk.49
47
Pawit M Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Prenada Media,2007), h.121 48 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP)(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h.4 49 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), h.34
42
3. Ruang perpustakaan sekurang-kurangnya memiliki ruang koleksi, ruang baca, ruang kepala, ruang staf, ruang pengolahan, ruang serbaguna, area publik (mushola dan toilet tidak berada didalam ruang koleksi).50 4. Penyediaan komputer dan internet a. Setiap 10.000 jumlah penduduk, sekurang-kurangnya tersedia 1 unit komputer yang terkoneksi oleh internet b. Perpustakaan memanfaatkan dan mendayagunakan sarana komputer untuk mengembangkan e-library (perpustakaan digital) dan kepentingan pelayanan akses informasi.51 5. Sebuah perpustakaan perlu menyediakan sarana perpustakaan sekurangkurangnya meliputi: a. Rak buku
:
30 buah
b. Rak majalah
:
3 buah
c. Rak audio visual
:
2 buah
d. Rak buku referensi
:
7 buah
e. Meja baca
:
100 buah
f. Meja kerja
:
20 buah
g. Laci katalog
:
2 buah
h. Kursi baca
:
100 buah
i. Perangkat komputer
:
5 unit
50
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), h.35 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), h.35
51
43
j. Alat baca tunanetra
:
5 unit
k. AC (air conditioner)
:
1 buah
l. Rak display buku baru :
1 buah
m. Rak surat kabar
:
2 buah
n. Lemari penitipan tas
:
2 buah52
o. Jaringan internet G.
Penelitian relevan Sebelum melakukan penelitian, penulis meninjau terlebih dahulu literatur
terhadap karya ilmiah yang memiliki tema serupa dengan yang akan dilakukan oleh penulis. Berikut adalah beberapa karya ilmiah berupa skripsi yang memiliki tema serupa: Pertama, skripsi dengan judul “Kelayakan Gedung Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan”, yang disusun oleh Nur Al-Karim, program studi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perihal kelayakan gedung Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan, khususnya mengenai kelayakan fisik gedung Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan terbitan Perpustakaan Nasional RI tahun 2011.
52
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 35
44
Penelitian diatas ada kaitannya dengan yang penulis lakukan. Persamaan dari penilitian ini dengan penulis terletak dari standar yang dipakai, yaitu sama-sama memakai Standar Nasional Perpustakaan dalam meneliti kelayakan gedung perpustakaan setingkat kota. Perbedaannya terletak dari, penelitian tersebut hanya membahas tentang apakah fisik gedung perpustakaan tersebut sudah layak dinilai sebagai perpustakaan umum setingkat kabupaten/kota. Kedua,
skripsi
yang
berjudul
“Tinjauan
Terhadap
Tata
Ruang
Perpustakaan SMA Negeri Plus Tingkat Provinsi di Kotamadya Jakarta Barat”, yang disusun oleh Septian Nurhakim, program studi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Penilitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi tata ruang perpustakaan SMA Negeri Pkus tingkat provinsi di Kotamadya Jakarta Barat apakah sudah sesuai pedoman yang ada. Penelitian tersebut ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Persamaan dari penilitian tersebut dengan penulis ialah teknik pegumpulan data yang dipakai adalah murni hasil dari observasi saja.Sedangkan perbedaannya penelitian ini cakupan mengenai kondisi tata ruang perpustakaannya lebih luas dibandingkan dengan yang penulis teliti.Lalu, dalam skripsi ini juga membandingkan keadaaan di perpustakaan yang diteliti dengan pedoman yang telah ada. Ketiga, skripsi yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap Tata Ruang Perpustakaan Sekolah: Studi Kasus Pada Perpustakaan Labschool Kebayoran”, 45
yang disusun oleh Illona Rezky, program studi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui persepsi siswa terhadapa
tata
ruang
perpustakaan
yang
ada
di
sekolah
Labschool
Kebayoran.Penelitian ini ada kaitannya dengan tema yang akan penulis teliti. Persamaan dari penilitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas mengenai tata ruag sebuah perpustakaan.Perbedaan terlihat darikonten yang dibahas.Skripsi beliau lebih menekankan kepada persepsi siswa terhadap tata ruang perpustakaan yang diteliti.
46
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis dan Pendekatan Penelitian 1.
Jenis Penelitian Jenis metode penelitian yang akan dipakai oleh penulis ialah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan atau menginterpretasikan mengenai keadaan atau fenomena dengan apa adanya tanpa ada yang dilebihkan atau dikurangi. Menurut Sulistyaningsih, analisis deskriptif adalah metode yang membantu proses pengambilan keputusan bagi kelompok yang diteliti saja dengan cara mempelajari metode meringkas dan menggambarkan sisi yang penting dari suatu data.53 2.
Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang penulis pakai adalah kualitatif yang
dimaksudkan untuk mendeskripsikan keadaan dari Perpustakaan Umum Kota Bogor secara menyeluruh mengenai tata ruang dan sarana.
53
Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.153
47
B.
Sumber Data 1.
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni
sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut54. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data melaluiobservasi yang dilakukan di Perpustakaan Umum Kota Bogor. 2.
Data Sekunder Data sekunder yakni data yang diperoleh dari sumber yang bukan asli
memuat informasi atau data tersebut55. Data sekunder biasanya berupa data dokumentasi atau laporan yang telah tersedia. Data sekunder yang akan penulis gunakan adalah data sekunder internal yaitu data yang berasal langsung dari Perpustakaan Umum Kota Bogor. C.
Teknik Pengumpulan Data Dalam tinjaun yang penulis lakukan dalam menyusun penelitian ini, teknik
pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: a.
Studi Pustaka Dalam menyusun penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data
dengan menggunakan teknik studi pustaka yaitu mencari data atau informasi melalui berbagai literatur atau kepustakaan (buku, dokumen, artikel, laporan, dan lain sebagainya), dengan maksud untuk mendapatkan hasil gambaran secara 54
Tatang Amirin, Menyusun Rencana Penelitian(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1995), h.132 Tatang Amirin,Menyusun Rencana Penelitian(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1995), h.132
55
48
teoritis. Studi pustaka dilakukan dengan tujuan mendapatkan pemahaman secara mendalam mengenai konsep-konsep yang akan dikaji dalam penelitian ini. b.
Penelitian Lapangan Penelitian lapangan merupakan teknik pengumpulan data yang secara
langsung mengadakan sebuah pengamatan dilokasi tempat penelitian yaitu Perpustakaan Umum Kota Bogor untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan. Penulis melakukan penelitian lapangan ini dengan cara, sebagai berikut: 1. Observasi Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data
primer
dengan
cara
mengamati
langsung
obyek
datanya.56Pendekatan observasi dapat diklasifikasikan ke dalam observasi perilaku (behavioral observation) dan observasi non perilaku (nonbehavioral observation).57 Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi pada tata ruang serta sarana yang terdapat di Perpustakaan Umum Kota Bogor 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga, organisasi maupun perorangan.58 Sumber data dari dokumentasi tersebut dapat berbentuk tulisan, gambar 56
Jogiyanto.Metodologi Penelitian Sistem Informasi (Yogyakarta: ANDI, 2008), h.89 Jogiyanto.Metodologi Penelitian Sistem Informasi, h.90 58 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: UMM Press, 2004), h. 72 57
49
(foto), film (video) dan karya-karya monumental, yang semuanya itu dapat memberikan informasi bagi proses penelitian.59 Dokumentasi dalam penelitian ini berupa gambar atau foto dan juga dokumen yang diberikan oleh pihak perpustakaan sebagai penguat informasi. D. Teknik Analisis Data Langkah selanjutnya setelah pengumpulan data adalah menganalisis data.Data-data yang diperoleh akan diteliti dan dianalisis terlebih dahulu, kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Analisis data yang penulis lakukan, yaitu60 : 1. Reduksi Data Reduksi data adalah sebuah data yang didapat peneliti dari observasi dan kajian pustaka yang dirangkum, lalu memilih pada hal-hal yang penting, dan kedalaman wawasan yang tinggi, maka dari itu data yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang jelas61. 2. Penyajian Data Penyajian data yakni penyajian sekumpulan informasi sistematis yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
59
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: teori dan praktik(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.
178
60
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian(Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 95 Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, h.95
61
50
pengambilan tindakan.62Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, teks yang bersifat naratif, bagan, hubungan antarkategori, flowchart, grafik, matriks, network (jejaring kerja) dan sejenisnya.63 3. Penarikan Kesimpulan Langkah analisis data yang ke tiga menurut Miles and Huberman didalam buku karya Beni Ahmad Saebani, adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi64.Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa kausual atau interaktif, hipotesis atau teori.65 E. Jadwal Penelitian Penelitian ini berlokasi di Perpustakaan Umum Kota Bogor yang berlamat di Jl. Pemuda No.2, Tanah Sareal, Kota Bogor. Penelitian dilaksanakan terhitung dari bulan Agustus 2016 hingga September 2016 dengan perincian kegiatan sebagai berikut:
62
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, h.96 Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, h.126 64 Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, h.164 65 Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h.165 63
51
Tabel 3.1Jadwal Penelitian Bulan No
Kegiatan Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Okt
Des
Penyerahan Proposal Skripsi dan 1 Dosen Pembimbing 2
Bimbingan Awal Skripsi Mencari Literatur Penunjang
3 Penulisan Skripsi 4
Penelitian Analisis Data dan Pengolahan
5 Data 6
Sidang Skripsi
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Profil Perpustakaan Umum Kota Bogor 1.
Sejarah Berdirinya Perpustakaan UmumKota Bogor Berdirinya perpustakaan daerah ini dikukuhkan dengan Surat Keputusan
Walikota Bogor No : 10960/72 Tanggal 5 Juli 1972 tentang Tata Kerja Urusan Perpustakaan Umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah pada Asisten Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat. Beroperasinya perpustakaan ini pada tanngal 17 Agustus 1972, dengan surat keputusan Walikota Bogor No : 1192/2427. Sejak berdirinya perpustakaan ini sampai dengan sekarang telah beberapa kali mengalami perubahan status tata kerja Perpustakaan Umum antara lain: a. S.K. Walikotamadya Kepda DT.II No. Kep.11/Peg.IV/1975 Tanggal 15 April 1975 tentang Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan Umum. b. Peraturan Daerah Kotamadya DT.II Bogor Nomor 6 Tahun1984 Tanggal 9 Januari 1984 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Daerah (UPD) Perpustakaan Umum Kotamdya DT.II Bogor. c. Peraturan Daerah Kotamadya DT.II Bogor Nomor 19 Tahun 1990 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan 53
Umum pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadya DT.II Bogor. d. Keputusan Walikota Bogor Nomor: 38 Tahun 2004 tentang Tugas Pokok dan Fungsi dan Tata Kerja Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah. e. Hingga akhirnya, pada tahun 2008 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 menggantikan SK Walikota Bogor Nomor 38 Tahun 2004. Adanya status perubahan tersebut merupakan perhatian besar dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat terhadap perkembangan Perpustakaan Daerah Kota Bogor.Sebagai salah satu pusat pembelajaran (Learning Center) yang ada di Kota Bogor.Perpustakaan berusaha memberikan kontribusi aktif dalam upaya membangun minat dan kebiasaan membaca masyarakat Kota Bogor. Hal ini tercantum dari visi yang dimiliki Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor, Menjadi penyelenggara kearsipan dan perpustakaan professional yang mendorong terwujudnya pemerintah amanah dan masyarakat berpengetahuan.
54
2.
Visi, Misi, dan FungsiKantor Arsip dan Perpustakaan Umum Daerah Kota Bogor. Kantor Arsip dan Perpustakaan Umum Daerah Kota Bogor mempunyai
visi serta misi untuk melaksanakan sekaligus mengontrol laju perkembangan kearsipan dan perpustakaan. Berikut ini merupakan visi dan misi Kantor Arsip dan Perpustakaan Umum Daerah Kota Bogor, yaitu: a. Visi Dalam rangka mendukung pelaksanaan Peraturan Walikota Bogor Nomor 22 Tahun 2009 tersebut dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholder, maka Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor menetapkan visi: “Mewujudkan arsip dan perpustakaan sebagai sumber informasi, masyarakat
yang
cerdas
untuk
mendukung
pemerintah
yang
tranparan”. Visi tersebut mengandung makna bahwa: 1)
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mengelola sumberdaya informasi berupa arsip dan pustaka akan diarahkan menjadi SKPD yang professional. SKPD yang mampu menerapkan prinsip-prinsip Good Governance (transparan. Akuntabel, dan
55
partisipatif) sehingga mampu memberikan pelayanan yang prima kepada SKPD lain dan masyarakat. 2)
Arsip merupakan tulang punggung suatu organisasi dan menjadi
bahan
pertanggung
jawaban
roda
organisasi.
Pengelolaan arsip yang baik akan mendukung menciptakan akuntabilitas pemerintah daerah. Pemerintah daerah yang akuntabel merupakan salah satu ciri pemerintahan amanah. 3)
Masyarakat berpengetahuan berarti bahwa masyarakat Kota Bogor
memiliki
derajat
pendidikan,
keterampilan,
dan
pengetahuan yang tinggi. Ini tercermin dari minat baca masyarakat yang tinggi dan menjadi budaya yang mengakar dalam kehidupannya. b. Misi 1)
Meningkatkan peran Lembaga Kearsipan sebagai sumber informasi untuk mendukung Pemerintahan yang transparan.
2)
Meningkatkan masyarakat Kota Bogor yang cerdas dan berpengetahuan.
3)
Meningkatkan budaya baca masyarakat.
c. Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas Perpustakaan Umum Kota Bogor mempunyai fungsi: 56
1)
Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang arsip dan perpustakaan daerah.
2)
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang arsip dan perpustakaan daerah.
3)
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang arsip dan perpustakaan daerah.
3.
Struktur Organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor Berdasarkan Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang kearsipan, disetiap Pemerintah Kota wajib dibentuk lembaga kearsipan daerah yang berkewajiban melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan yang menjadi cakupan wilayahnya. Selain arsip statis, lembaga kearsipan daerah mempunyai tugas menyimpan arsp inaktif milik SKPD dengan masa referensi lebih dari 10 tahun.Dalam menunjang pelaksanan kewajiban tersebut, lembaga kearsipan daerah melaksanakan pembinaan terhadap SKPD atau BUMD. Berdasarkan pasal 8 Undang-Undang 43 Tahun 2007, pemerintah kota berkewajiban menjamin penyelenggaraan dan perpustakaan di daerah, menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata, menjamin kelangsungan penyelenggaraan perpustakaan, menggalakan promosi gemar 57
membaca, menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasarkan kekhasan daerah sebagai pusta penelitian dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah diwilayahnya. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertanggungjawab langsung kepada Walikota. Hal ini berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota Bogor Nomor 47 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, fungsi, tata kerja, dan uraian tugas jabatan struktural dilingkungan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor dibantu oleh Subbagian Tata Usaha dan 3 (tiga) Seksi, yaitu: a. Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kearsipan. b. Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan. c. Seksi Penghapusan Arsip dan Dokumentasi serta pejabat kelompok fungsional arsiparis dan pustakawan. Pelaksanaan tugas Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor dilaksanakan oleh unit-unit kerja tersebut diatas, yaitu: a. Sub Bagian Tata Usaha, melaksanakan tugas mengkoordinasikan perencanaan
program
kerja
kantor,
administrasi
umum
dan 58
administrasi kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan dan kerumahtanggaan dilingkungan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bogor. b. Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kearispan, melaksanakan tugas menyiapkan
perumusan
kebijakan
pengelolaan
kearsipan,
melaksanakan tugas menyiapkan perumusan kebijakan pengelolaan kearsipan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dibidang pengelolaan arsip, pembinaan dan supervise kearsipan SKPD. c. Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dibidang perpustakaan, pembinaan perpustakaan kelurahan/TBM. d. Seksi Penghapusan Arsip dan Dokumentasi, melaksanakan tugas menyiapkan kebijakan dibidang penghapusan arsip dan dokumentasi. Struktur Organisasi Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Umum Kota Bogor:
59
Struktur Organisasi Kasie Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Nurchasanah, SS., MM POKJA Admin 1. Sarudin 2. Kamaludin 3. Mulyana
POKJA Pengelolaan
POKJA Pelayanan
Koor:Eddy Partamihardja, SE. SIP
Koor: Yanto Heryanto
Anggota:
Anggota:
1. Gita Ahadiati Martini, S. Sos
1. Yudi Hartono
2. Indriani Rahmawati, A.md 3. Indri Anggia Lestari A.md
POKJA Pelayanan Koor:Siti Juniarsih, S. Hum Anggota: 1. Dessy Andriany, A.md 2. A. Suryana
4.
Layanan Perpustakaan Umum Kota Bogor Sistem layanan yang diterapkan Perpustakaan Umum Kota Bogor adalah sistem layanan terbuka (open access), dimana pemustaka dapat langsung menelusuri koleksi dirak. Selain itu petugas perpustakaan juga siap membantu apabila pemustaka mengalami kesulitan dalam mencari dan
60
memanfaatkan sumber-sumber dan fasilitas perpustakaan.Adapun jam buka perpustakaan adalah sebagai berikut: Senin-Jum‟at : 08.00 – 15.30 WIB : 08.30 – 12.30 WIB
Sabtu
Disamping itu, Perpustakaan Umum Kota Bogor juga memiliki beberapa layanan lainnya, yaitu: a. Layanan Sirkulasi Layanan
sirkulasi
meliputi
kegiatan
peminjaman
dan
pengembalian buku.Pemustaka yang telah menjadi anggota dapat meminjam buku maksimal 2 (dua) eksemplar selama 1 (satu) minggu dan
dapat
diperpanjang
apabila
diperlukan
dengan
syarat
mengembalikan terlebih dahulu kepada petugas dimeja sirkulasi. b. Layanan Referensi, Dalam layanan referensi diPerpustakaan UmumKota Bogor, menyediakan berbagai sumber referensi yang meliputi almanak, kamus, katalog, hand book, ensiklopedia, bibliografi,direktori, laporan, peta, majalah, surat kabar dan sumber-sumber referensi lainnya.
61
c. Layanan Anak Perpustakaan Umum Kota Bogor memiliki ruangan khusus untuk anak-anak. Didalam ruang anak tersebut terdapat koleksi buku, ensiklopedia, majalah, puzzle yang diperuntukkan bagi anak-anak dan terdapat juga 3 (tiga) komputer game edukasi untuk anak-anak yang diberi namaKidSmart Early Learning Program. d. Layanan Perpustakaan Keliling Mulai tahun 2006 Perpustakaan Umum Kota Bogor memiliki layanan perpustakaan keliling yang dilakukanempat hari dalam seminggu yang didalam satu harinyaterdapat 3 mobil yang melakukan kegiatan perpustakaan keliling. Perpustakaan Umum Kota Bogor memiliki6 mobil perpustakaan keliling yang siap melayani ke sekolahsekolah maupun tempat umum lainnya di Kota Bogor. 5.
KoleksiPerpustakaan Umum Kota Bogor Perpustakaan Umum Kota Bogor memiliki koleksi yang beragam yang terdiri dari koleksi bacaan umum, koleksi bacaan referensi, koleksi bacaan anak, CD pengetahuan, puzzle, dan komputer game Kids Smart. Untuk melengkapi informasi yang terbaru, tersedia juga surat kabar harian dan majalah. Total koleksi buku bacaan umum di Perpustakaan Umum Kota Bogor adalah 33.568judul dengan jumlah total 67.636 eksemplar.Selain bacaan 62
umum, perpustakaan juga menyediakan koleksi buku Referensi, Bacaan Anak, CD Pengetahuan, Puzzle dan Komputer Games Kids Smart. Untuk melengkapi informasi yang terbaru, tersedia juga surat kabar harian dan majalah. 6.
Keanggotan Perpustakaan Umum Kota Bogor a. Keanggotaan Keanggotan Perpustakaan Umum Kota Bogor bersifat terbuka untuk semua kalangan masyarakat Kota Bogor. Syarat menjadi anggota perpustakaan adalah sebagai berikut: 1. Fotokopi KTP untuk masyarakat umum atau fotokopi kartu pelajar/mahasiswa untuk pelajar/mahasiswa. 2. Pas foto ukuran 2 x 3 sebanyak 3 lembar. Kartu keanggotaan berlaku untuk satu tahun,dari saat hari pembuatan kartu anggota, setalah itu dapat diperpanjang kembali. Kartu anggota tidak dapat diwakili orang lain. Anggota dapat meminjam buku maksimal sebanyak 2 (dua) buku selama 1 (satu) minggu dan dapat diperpanjang kembali apabila diperlukan dengan mengembalikan terlebih dahulu buku yang sebelumnya dipinjam kepada petugas di perpustakaan. b. Peraturan di Perpustakaan Umum Kota Bogor. Adapun peraturan yang harus dipatuhi oleh para pengunjung perpustakaan adalah sebagai berikut: 63
1. Perpustakaan dibuka untuk umum tanpa membedakan umur dan tingkat pendidikan 2. Pengunjung diharapkan berlaku tertib, sopan, tenang dan menjaga keamanan. 3. Pegunjung tidak diperkenankan membawa makana, minuman dan merokok di ruang baca. 4. Buku yang sudah selesai dibaca disimpan di atas meja, tidak perlu dikembalikan lagi ke rak buku. 5. Tas dan jaket dititipkan di tempat penyimpanan (locker) yang telah disediakan. 6. Pengunjung bertanggungjawab atas kendaraan yang dibawanya.
B. Hasil Tinjauan Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor Pada hasil penelitian ini, penulis akan menjabarkan berdasarkan hasil dari proses observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam memperoleh data penelitian selain melakukanobservasi, penulis juga melakukan studi pustaka dengan melakukan analisis sumber-sumber yang terkait dengan tata ruang untuk perpustakaan umum. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
64
1.
Tata Ruang Perpustakaan Umum Kota Bogor a. Lokasi gedung Perpustakaan Umum Kota Bogor termasuk berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh pemustaka, karena berada diwilayah komplek Gelanggang Olahraga (GOR) Pajajaran yang berada ditengah kota Bogor dan tidak jauh dari Istana Bogor. b. Luas Gedung Perpustakaan Umum Kota Bogor menempati gedung yang terdiri dari dua lantai.Gedung tersebut merupakan milik KANPORA (Kantor Pemuda dan Olahraga) sehingga lantai satu diperuntukkan bagi segala jenis kegiatan perpustakaan, sedangkan lantai dua dipakai untuk kegiatan olahraga. Untuk luas dari Perpustakaan Umum Kota Bogor secara keseluruhan memiliki luas bangunan ±584m². c. Luas Tiap Ruangan Dalam penelitian ini penulis akan membagi ruangan yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor menjadi tiga bagian, yaitu Ruang Koleksi dan Pemustaka, Ruang Staf dan Ruang Penunjang. Perpustakaan Umum Kota Bogor memiliki ruang koleksi umum,ruang anak, ruang referensi, ruang puzzle, ruang kepala seksi, ruang pengolahan,
65
ruang pengadaan, ruang pelayanan, ruang sirkulasi, lobi, gudang bahan
pustaka, gudang, pantry, toilet dan mushola, garasi, dan tempat parkir. Seluruh ruang koleksi dan pemustaka yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor menggunakan sistem tata ruang baur yang dimana penempatan koleksi dan meja baca berada didalam satu ruangan tanpa ada sekat. Rincian luas dari tiap ruangan diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1Rincian luas ruangan
No
Ruangan
Luas
1.
Ruang koleksi umum
±118,3 m²
2.
Ruang anak
±43,2 m²
3.
Ruang referensi
±60,6 m²
4.
Ruang puzzle
±14 m²
5.
Ruang Kepala Seksi
±23,1 m²
6.
Ruang Pengolahan
±34,5 m²
7.
Ruang Pengadaan Bahan Pustaka
±46,2 m²
8.
Ruang Pelayanan
±8,9 m²
66
9.
Ruang Sirkulasi
± 7,5 m²
10. Lobi
±58,7 m²
11. Gudang bahan pustaka
±14,8 m²
12. Gudang
±9,5 m²
13. Pantri
±12,0 m²
14. Toilet + mushola
±19,1 m²
15. Garasi
±12,8 m²
16. Tempat parker
±50,2 m²
d. Pencahayaan Dalam
pencahayaan
Perpustakaan
Umum
Kota
Bogor
memakai dua sumber cahaya, yaitu cahaya alami dari matahari dan cahaya buatan dari lampu listrik.Jenis lampu listrik yang digunakan adalah neon yang berjumlah 10 buah dengan tegangan 15 watt.Sedangkan untuk cahaya alami didapat dari cahaya matahari yang masuk dari 21 jendela. Namun sayangnya, kedua sumber cahaya tersebut
tidak
menjadikan ruangan koleksi dan pemustaka menjadi cukup dalam pencahayaannya. Ruangan koleksi dan pemustaka masih terasa kurang 67
terang, hal tersebut dikarenakan gedung perpustakaan yang berada dibawah jalan dan tertutup oleh tingginya jalan. e. Suhu dan Kelembaban Suhu udara yang digunakan oleh Perpustakaan Umum Kota Bogor berasal dari pengudaraan alami yang terdapat dari 21 ventilasi dan pengudaraan buatan yang berasal dari AC (air conditioner). Untuk mengukur suhu dan kelembaban ruangan perpustakaan, penulis menggunakan aplikasi Thermo yang dikembangkan oleh Robocat. Dengan aplikasi ini dapat diketahui bahwa suhu ruang koleksi dan pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Bogor adalah 25,2ºC dan kelembaban 60%. f. Warna Perpustakaan Umum Kota Bogor memiliki warna ruangan yang berbeda ditiap ruangannya.Di ruang koleksi dan ruang staf memiliki cat berwarna netral yaitu putih. Sedangkan ruang yang dikhususkan untuk anak-anak memiliki warna yang lembut dan menarik yaitu merah muda dan biru muda dan ruang puzzle dicat berwarna merah muda dan hijau muda kontras dengan warna rak nya yang berwarna-warni.
68
2.
Sarana di Perpustakaan Umum Kota Bogor a. Sarana layanan dan sarana kerja Dalam observasi yang dilakukan penulis pada tanggal 28 September 2016, penulis mengamati sarana yang terdapat di Perpustakaan Umum Kota Bogor.Penulis mengamati sarana yang ada di ruang koleksi umum, ruang anak, ruang referensi, ruang puzzle dan juga lobi. Hasil observasi tersebut tertuang dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2Rincian Sarana
No
Sarana
Keterangan
Jumlah a.
Rak buku kayu berwarna-warni :Terdapat 24 buah dengan keadaan rak yang masih layak untuk dipakai.
b.
Rak buku kayu satu sisi :Dari 20 buah rak terdapat 5 buah rak yang tidak terpakai dan dibiarkan kosong di ruang baca utama.
1
Rak buku
89
c.
Rak buku besi dua sisi: Terdapaat 33 buah rak dengan kondisi rak yang masih layak pakai dan seluruh rak terpakai.
d.
Rak buku kayu dua sisi: Dari 12 buah hanya 10 yang terpakai sesuai dengan fungsinya. Sisanya tak terpakai dan dibiarkan kosong di ruang baca utama.
Rak majalah terdapat di ruang koleksi umum 2 buah;
2
Rak majalah
7
diruang referensi 2 buah; diruang anak1 buah; dirunag lobi 2 buah. Seluruh rak majalah terpakai sesuai dengan
69
fungsinya dan rak masih layak untuk dipakai. Rak ini hanya terdapat di ruang anak dengan keadaan rak
3
Rak audio visual
1
masih bagus dan layak. Rak buku referensi ini terdapat di ruang referensi. Ada dua model rak yaitu rak tertutup dengan jumlah 8 buah
4
Rak buku referensi
10
dan rak terbuka berjumlah 2 buah. Kondisi rak-rak tersebut masih layak untuk digunakan. Rak puzzle ini berisi berbagai macam bentuk puzzle yang diperuntukkan bagi anak-anak. Ada 4 buah rak puzzle di ruang puzzle dan terdapat 1 rak di ruang lobi. Kondisi
5
Rak puzzle
5
rak masih terlihat bagus dan terawat, namun sayangnya banyak puzzle yang rusak dan hilang sebagian di ruang puzzle. Terdapat Reading study tables dengan jumlah 15 buah dan Study Carrels juga terdapat15 buah. Kondisi meja
6
Meja baca
30
baca tersebut masih layak dipakai dan kondisinya terawat. Meja sirkulasi : 1 buah Meja untuk membuat kartu anggota : 1 buah
7
Meja kerja
13
Meja kerja staf
: 11 buah
Seluruh meja kerja yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor ini masih baik dan layak untuk dipakai. Kursi yang terdapat di ruang koleksi umum berjumlah 20 buah dengan kondisi kursi banyak yang rusak dan kurang layak untuk dipakai. Terdapat sekitar 5 kursi yang sudah
8
Kursi baca
38
tidak layak pakai. Sedangkan kursi baca di ruang referensi berjumlah 18 buah dengan kondisi yang masih layak pakai.
70
Di ruang koleksi umum : 2 buah
9
Perangkat komputer
7
Di meja sirkulasi
: 1 buah
Di ruangan staf
: 4 buah
Kondisi perangkat computer yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor ini masih berfungsi dengan baik dan seluruhnya dapat dipakai sesua dengan fungsinya. Di ruang koleksi umum : 3 buah
10
AC (air conditioner)
7
Di ruang referensi
: 1 buah
Di ruang anak
: 2 buah
Di ruang puzzle
: 1 buah
Seluruh AC berfungsi dengan baik dan tidak ada yang rusak atau tidak terpakai. Rak ini terdapat di lobi dengan kondisi rak yang masih
11
Rak display buku baru
2
bagus dan layak dipakai. Rak ini terbuat dari kayu dengan kaca geser. Rak ini berada di ruang referensi dengan keadaan yang
12
Rak surat kabar
1
baik dan terpakai sesuai dengan fungsinya. Ada 9 lemari penitipan tas dengan 60 pintu yang terbuat dari besi. Keadaan lemari penitipan tas ini masih bagus
13
Lemari penitipan tas
9
dan dapat dipakai. Kunci dari lemari ini dapat diambil di meja petugas sirkulasi. Box mainan ini berada di ruang puzzle. Di dalam box tersebut terdapat lebih dari 10 mainan edukasi anak,
14
Box mainan
1
sayangnya ada beberapa mainan yang sudah russak dan tidak dapat terpakai lagi. Rak sepatu hanya berada di lobi dekat dengan ruang anak. Rak ini disimpan di dekat ruang anak karena
15
Rak sepatu
1
apabila ingin memasuki ruang anak harus melepas sepatu terlebih dahulu.
71
Rak ini berada di lobi. Ada berbagai macam penghargaan
16
Rak piala dan penghargaan
1
dengan sederet piala hasil dari prestasi Perpustakaan Umum Kota Bogor. Mading berada di lobi dengan bahan kayu. Kondisi
17
Mading
1
mading ini masih cukup layak dan difungsikan secara baik. Kursi tunggu ini berada di lobi. Kursi tunggunya berbentuk sofa yang ditempatkan dekat dengan rak piala
18
Kursi tunggu
5
dan penghargaan. Kondisinya masih baik dan dapat dipakai. Di ruang koleksi umum : 2 buah
19
Alat pemadam api
3
Di ruang anak
: 1 buah
Keadaan alat pemadam ini masih bagus dan terawatt. Berada di ruang referensi. Sayangnya, mesin foto copy
20
Mesin foto copy
1
ini sedang rusak dan tidak dapat dipakai. Berada di ruang referensi, berfungsi untuk membuat
21
Mesin tik elektrik
1
kartu anggota. Mesin tik elektrik ini masih dipakai dan berfungsi dengan baik. Berada di ruang anak dengan ukuran televisi 29” inc
22
Televisi dan VCD (1set)
1
dengan kondisi yang masih baik dan berfungsi normal. Komputer game ini berada di ruang anak. Dengan
23
Komputer game edukasi
3
kondisi yang masih baik dan dapat berfungsi. Anak-anak dapat memainkan computer edukasi ini tanpa batas. Kotak buku terdapat di depan pintu masuk. Kondisinya
24
Kotak buku pengembalian
1
masih baik dan berfungsi dengan semestinya.
72
Di ruang koleksi umum : 1 buah
25
CCTV
4
Di ruang anak
: 1 buah
Di lobi
: 1 buah
Di parkiran
: 1 buah
Seluruh cctv dapat menyala dan diawasi oleh penjaga perpustakaan melalui layar yang ada di depan meja sirkulasi. Berada di lobi dengan banyak minuman didalamnya.
26
Lemari pendingin minuman
1
MInuman yang terdapat didalamnya dapat dibeli melalui meja sirkulasi Laci katalog ini sudah lama tidak terpakai karena
27
Laci katalog
6
tergantikan oleh OPAC yang tentu lebih modern.
b. Penyediaan komputer dan internet Komputer yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor berjumlah 7 unit..Terdapat 4 komputer yang berada di ruang staf, 1 unit komputer berada di meja sirkulasi dan 2 komputer yang terkoneksi internet yang diletakkan di dalam ruang koleksi umum.Namun sayangnya, dua komputer yang berada di koleksi umum yang diperuntukkan bagi pemustaka tersebut, tidak tersedia OPAC.Dengan begitu, komputer tersebut lebih sering digunakan oleh pemustaka untuk browsing atau keperluan lainnya. Untuk penyediaan koneksi internet, Perpustakaan Umum Kota Bogor menyediakan wifi dengan kecepatan 74 mbps secara gratis yang dapat digunakan oleh pemustaka dilingkungan sekitar gedung perpustakaan. 73
Selain 7 komputer yang telah disebutkan diatas , di dalam ruang anak juga terdapat tiga komputer yang ditaruh diatas sebuah meja besar berwarna-warni. Tiga komputer tersebut dimasukkan sebuah program game edukasi yang diperuntukkan bagi anak-anak. Komputer tersebut merupakan bantuan dari perusahaan IBM sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap peningkatan kualitas pendidikan anak-anak melalui teknologi. Komputer game ini dapat langsung dimainkan oleh anak-anak tanpa harus meminta izin terlebih dahulu kepada petugas perpustakaan dan boleh dimainkan sepuasnya tanpa ada batasan waktu.
C. Pembahasan Tinjauan Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor 1.
Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor a. Lokasi gedung Standar lokasi atau lahan perpustakaan yang ideal menurut Standar Nasional Perpustakaan adalah gedung perpustakaan baiknya berada di lokasi yang stategis, berada dipusat kegiatan masyarakat, mudah dijangkau serta mudah diliat dan dikenal.66 Lokasi
Perpustakaan
Umum
Kota
Bogor
berada
dikawasan
Gelanggang Olahraga (GOR) Pajajaran yang sering dijadikan tempat 66
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP)(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h.4
74
untuk mengadakan berbagai event khususnya bagi warga Kota Bogor. Lokasi GOR Padjajaran ini cukup stategis karena berada di tengah kota, dan jaraknya tidak begitu jauh dari Istana Bogor. Dengan demikian, lokasi dari Perpustakaan Umum Kota Bogor sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Standar Nasional Perpustakaan (SNP) dengan lokasi perpustakaan yang stategis, berada dipusat kegiatan masyarakat serta mudah dijangkau karena berada di tengah kota. b. Luas gedung. Luas dari keseluruhan gedung Perpustakaan Umum Kota Bogor adalah ±584 m².Luas gedung tersebut, masih dikatakan tidak seuai dengan standar,
karena
menurut
rumus
perhitungan
Standar
Nasional
Perpustakaan terbitan Perpusnas RI tahun 2011 yaitu luas gedung 0,008 m² per kapita dikalikan jumlah penduduk.67 Jumlah penduduk kota Bogor tahun 2015 menurut BPS Kota Bogor berjumlah ± 1.047.922 jiwa68. Apabila dihitung menggunakan rumus perhitungan luas bangunan perpustakaan yang ideal menurut Standar Nasional Perpustakaan terbitan Perpusnas RI, maka luas seharusnya dari gedung Perpustakaan Umum Kota Bogor adalah ±8.383 m², yang artinya
67
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP)(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h.34 68 Badan Pusat Statistik Kota Bogor, Statistik Daerah Kota Bogor 2016(Bogor: Badan Pusat Statsistik Kota Bogor, 2016), h.5
75
masih kurang ±7799 m² untuk mencapai standar luas gedung menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP). c. Luas ruang Sebuah gedung perpustakaan setingkat kota, setidaknya memiliki ruang koleksi, ruang baca, ruang kepala, ruang staf, ruang pengolahan, ruang serbaguna, dan area publik (mushola dan toilet tidak berada didalam ruang koleksi).69Ruang yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor bisa dikatakan sudah sesuai dengan standar karena seluruh ruang yang disarankan oleh Standar Nasional Perpustakaan sudah dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Bahkan ruangan yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor ini sudah lebih jauh lebih baik karena terdapat beberapa ruangan yang tidak disarankan oleh Standar Nasional Perpustakaan sudah dimiliki Perpustakaan Umum Kota Bogor, seperti Ruang Anak, Ruang Puzzle, Ruang Referensi, Ruang Pengadaan, Lobi, dan Ruang Pelayanan. Berikut merupakan rincian dari ruang-ruang yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor: 1) Ruang Koleksi dan Pemustaka Ruang koleksi dan pemustaka ini merupakan ruangan berisi koleksi pustaka yang diperuntukkan bagi pemustaka.Seluruh ruang koleksi dan pemustaka ini menggunakan sistem tata ruang baur.Berikut 69
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP)(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h.35
76
merupakanrincian luas Ruangan Koleksi dan Pemustaka yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor:
Tabel 4.3Luas ruang koleksi dan pemustaka
No
Ruangan
Luas
1.
Ruang koleksi umum
±118,3 m²
2.
Ruang anak
±43,2 m²
3.
Ruang referensi
±60,6 m²
4.
Ruang puzzle
±14,0 m²
Jumlah luas
± 236,2 m²
2) Ruang Staf Perpustakaan Umum Kota Bogor memiliki lima ruangan yang digunakan untuk para staf perpustakaan, yaitu ruang kepala seksi, ruang pengolahan, ruang pengadaan runag pelayanan dan ruang sirkulasi. Ruangan untuk para staf di Perpustakaan Umum Kota Bogor ini sudah lebih baik dibanding ruang staf yang disarankan oleh Standar Nasional Perpustakaan, karena Perpustakaan Umum Kota Bogor telah memiliki ruang pelayanan, ruang sirkulasi dan
77
ruang pengadaan untuk mempermudah penempatan tugas para staf nya. Berikut merupakan rincian luas dari ruang staf:
Tabel 4.4 Rincian ruang staf
No
Ruangan
Luas
1.
Ruang Kepala Seksi
±23,1 m²
2.
Ruang Pengolahan
±34,5 m²
3.
Ruang Pengadaan Bahan Pustaka
±46,2 m²
4.
Ruang Pelayanan
±8,9 m²
5.
Ruang Sirkulasi
± 7,5 m²
Jumlah Luas
±112,9 m²
3. ruang Penunjang Ruang penunjang yang dimaksud adalah area publik yang merupakan kawasan yang dapat dilalui atau digunakan oleh siapapun.Ruang penunjang di Perpustakaan Umum Kota Bogor lebih baik dari standar area publik yang disarankan oleh Standar Nasional Perpustakaan yaitu hanya mushola dan toilet. Berikut merupakan rincian luas dari tiap-tiap ruang penunjang:
78
Tabel 4.5Rincian ruang penunjang
No.
Ruangan
Luas
Keterangan
1.
Lobi
±58,7 m²
-
2.
Gudang bahan pustaka
±14,8 m²
-
3.
Gudang
±9,5 m²
-
4.
Pantri
±12,0 m²
-
5.
Toilet + mushola
±19,1 m²
-
6.
Garasi
±12,8 m²
Hanya 4 mobil pusling yang dimasukkan kedalam garasi, 3 mobil pusling lainnya berada diluar
7.
Tempat parker
±50,2 m²
Kapasitas tempat parkir ±20 motor
Jumlah Luas
±177,3 m²
D. Sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor 1. Sarana Layanan dan Sarana Kerja Perabot perpustakaan merupakan sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan yang dapat mengoptimalkan setiap tugas dan juga kegiatan yang ada di perpustakaan.
79
Berikut merupakan perbandingan antara standar sarana menurut Standar Nasional Perpustakaan dengan sarana yang ada di Perpustakaan Umum Kota Bogor:
Tabel 4.6Perbandingan sarana
Standar Nasional Perpustakaan
Perpustakaan Umum Kota Bogor
No. Sarana
Jumlah
Sarana
Jumlah
1
Rak buku
30 buah
Rak buku
89 buah
2
Rak majalah
3 buah
Rak majalah
7 buah
3
Rak audio visual
2 buah
Rak audio visual
1 buah
4
Rak buku referensi
7 buah
Rak buku referensi
9 buah
5
Meja baca
100 buah
Meja baca
30 buah
6
Meja kerja
20 buah
Meja kerja
13 buah
7
Laci catalog
22. buah
8
Kursi baca
100 buah
Kursi baca
38 buah
9
Perangkat computer
5 buah
Perangkat komputer
7 buah
10
AC (air conditioner)
1 buah
AC (air conditioner)
7 buah
Laci catalog
6 buah
80
11
Alat baca tunatetra
5 buah
Alat baca tunatetra
X
12
Rak display buku baru
1 buah
Rak display buku baru
2 buah
13
Rak surat kabar
2 buah
Rak surat kabar
1 buah
14
Lemari penitipan tas
2 buah
Lemari penitipan tas
9 buah
Dapat disimpulkan dari data tabel diatas, sarana yang terdapat di Perpustakaan Umum Kota Bogor tidak sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh Standar Nasional Perpustakaan.Seperti tidak adanya alat tunaetra dan kurangnya meja baca dan kursi baca yang sekurangkurangnya berjumlah masing-masing 100 buah. Sedangkan Perpustakaan Umum Kota Bogor hanya memiliki meja baca sebanyak 30 buah yang terdiri dari 15 buah reading study tables dan 15 buah study carrels dan kursi baca yang berjumlah 38 buah. Meja kerja yang digunakan untuk staf perpustakaan pun masih kurang dari standar dengan jumlah semestinya 20 buah dan yang tersedia di Perpustakaan Umum Kota Bogor hanya berjumlah 13 buah. Namun disamping itu, Perpustakaan Umum Kota Bogor juga memiliki banyak perabot lain yang beragam untuk mendukung kegiatan yang ada di perpustakaan, diantaranya sebagai berikut: 81
Tabel 4.7Sarana lain
No. Sarana
Jumlah
1
Rak puzzle
5
2
Box mainan
1
3
Rak sepatu
1
4
Rak piala dan penghargaan
1
5
Mading
1
6
Kursi tunggu
5
7
Alat pemadam api
3
8
Mesin foto copy
1
9
Mesin tik modern
1
10
Televisi dan VCD (1set)
1
11
Komputer game edukasi
3
12
Kotak buku pengembalian
1
13
CCTV
4
14
Lemari pendingin minuman
1
82
b. Penyediaan komputer dan internet Dalam Standar Nasional Perpustakaan telah tertulis standar dalam penyediaan komputer dan internet. Untuk perpustakaan kota, setiap 10.000 jumlah penduduk, sekurang-kurangnya tersedia 1 unit komputer yang terkoneksi oleh internet.
70
Pada kenyataanya,
di Perpustakaan
Umum Kota Bogor, hanya tersedia 2 unit komputer yang dapat dipakai oleh pemustaka. Jika, jumlah penduduk kota Bogor per tahun 2014 berjumlah 1.047.922, maka sekurang-kurangnya Perpustakaan Umum Kota Bogor harus menyediakan ±104 unit komputer untuk dipakai oleh para pemustaka. Dengan kata lain, pihak Perpustakaan Umum Kota Bogor dalam penyediaan komputer yang terkoneksi internet tidak sesuai dengan standar yang telah dikeluarkan oleh Standar Nasional Perpustakaan.
70
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP)(Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h.35
83
Tabel 4.8Kesimpulan Penilaian dari indikator SNP
No. 1
Indikator (Standar Nasional Perpustakaan) Tata Ruang Standar Lokasi
Jenis-jenis Ruang
Luas Gedung
Standar Nasional Perpustakaan (SNP)
Strategis, berada di pusat kegiatan masyarakat, mudah dijangkau, mudah terlihat dan dikenal.
Perpustakaan Umum Kota Bogor
Hasil
Berada diwilayah komplek Gelanggang Olahraga (GOR) Pajajaran yang berada ditengah kota Bogor dan tidak jauh dari Istana Bogor.
Sesuai Standar
Ruang koleksi umum, ruang anak, ruang referensi, ruang puzzle, ruang kepala seksi, raugn pengolahan, ruang pengadaan, ruang pelayanan, ruang sirkulasi, lobi, gudang bahanpusatka, gudang serbaguna, pantry, toilet, musholah, garasi, tempat parkir Setidaknya harus Perpustakaan memiliki luas ±0,008 Umum Kota Bogor m² per kapita dikalikan memiliki luas ±584 jumlah penduduk, yaitu 0.008 x 1.047.922 (jumlah penduduk Kota Bogor tahun2015) = ±8.383
Melebihi Standar
Ruang koleksi, ruang baca, ruang kepala, ruang staf, ruang pengolahan, ruang serbaguna, area publik (mushola dan toilet tidak berada didalam ruang koleksi)
Belum sesuai standar
84
2
Sarana Komputer Setiap 10.000 jumlah terkoneksi internet penduduk, sekurangkurangnya tersedia 1 unit komputer yang terkoneksi oleh internet.
Perpustakaan Umum Kota Bogor hanya memiliki 2 komputer yang berkoneksi internet
Belum sesuai standar
30 3 2
89 7 1
√ √ ×
7
9
√
100 20 2 100
30 13 6 38
× × × ×
5
7
√
5
Tidak Ada
×
1
7
√
1
2
√
2
1
×
2
9
√
Jika, jumlah penduduk Kota Bogor 1.047.922, maka setidaknya perpustakaan harus memiliki 104 komputer yang terkoneksi internet
Sarana Lain Rak Buku Rak Majalah Rak Audio Visual Rak Buku Referensi Meja Baca Meja Kerja Laci Katalog Kursi Baca Perangkat Komputer Alat baca tunanetra AC (air conditioner) Rak display buku baru Rak surat kabar Lemari penitipan tas
85
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian yang berisi mengenai kesimpulan serta saran. Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah pada bab pertama. Selain itu, dalam bab ini juga penulis akan memberikan saran yang dapat dijadikan masukan bagi pihak yang bersangkutan. A.
Kesimpulan Gedung dan sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor jika ditinjau dari Standar
Nasional Perpustakaan (SNP) yang berlaku, ada beberapa hal yang sudah sesuai dan juga tidak sesuai dengan standar tersebut. Dari segi gedung, yang sudah sesuai dengan ketentuan SNP ialah,lokasi dari Perpustakaan Umum Kota Bogor yang mudah dicapai oleh pemustaka.Sedangkan untuk luas dari gedung perpustakaan, belum sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada SNP. Dari segi sarana, di perpustakaan tersebut terdapat beberapa yang sudah sesuai dengan SNP namun juga ada yang belumsesuai, diantaranya seperti tidak adanya alat baca untuk tunanetra, kurangnya meja baca serta kursi baca bagi pemustaka, lalu
86
kurangnya meja kerja untuk staf dan juga komputer yang terkoneksi internet pun masih jauh dari minimal yang diajukan oleh SNP. B. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di Perpustakaan Umum Kota Bogor, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan sesuai dengan temuan-temuan yang penulis dapat dilapangan. Permasalahan luas gedung, penulis sarankan alangkah lebih baik apabila gedung Perpustakaan Umum Kota Bogor dapat sesuai dengan standar luas yang telah ditentukan dalam Standar Nasional Perpustakaan, yaitu standar luas sebuah gedung perpustkaan setingkat kota adalah 0,008 m² per kapita dikalikan jumlah penduduk Untuk sarana, penulis menyarankan Perpustakaan Umum Kota Bogor untuk menambah meja baca sekaligus kursi baca bagi pemustaka dan juga menambah jumlah komputer yang terkoneksi internet. Selain itu, Perpustakaan Umum Kota Bogor juga perlu meningkatkan daya cahaya lampu pada beberapa ruang yang ada agar ruangan terasa terang dan tidak mengganggu aktivitas membaca para pemustaka. Selain menambah jumlah daya lampu, untuk meningkatkan kesesuaian tingkat pencahayaan di ruangan perpustakaan dapat juga dilakukan dengan cara memperbaiki tata letak sarana seperti lemari, rak buku atau peralatan lainnya. Upayakan agar tidak menghalangi distribusi cahaya dari lampu 87
DAFTAR PUSTAKA
Aa Kosasih, Tata Ruang, Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah. Malang: Perpustakaan Universitas Negeri Malang, 2009. Badan Pusat Statistik Kota Bogor,Statistik Daerah Kota Bogor 2016. Bogor: Badan Pusat Statsistik Kota Bogor, 2016. Badan Standarisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia 7495: perpustakaan umum kabupaten/kota. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2009. Badan Standarisasi Nasional.SNI 7495-2009.Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota, 2009. Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2008. Blasius
Sudarsono, Analogi Kepustakawanan Pustakawan Indonesia, 2006.
Indonesia.
Jakarta:
Ikatan
Djauhari Sumintardjo, Pedoman Perencanaan Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986. Hamidi,Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press, 2004. Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif: teori dan praktik. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Jogiyanto,Metodologi Penelitian Sitem Informasi. Yogyakarta: ANDI, 2008. Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan Perpustakaan. Jakarta:Hakaesar, 2006. Lasa HS,Manajemen Perpustakaan Sekolah.Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2005 _______,Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media, 2005. Muchlis Alahudin, “Pengaruh termal dalam ruangan perpustakaan terhadap kondisi buku dan kenyamanan pembaca: Studi kasus perpustakaan universitas Musamu Merauke,” Visi Pustaka, no.2. Jakarta, Agustus 2014: vol.16. Noerhayati Soedibyo,Pengelolaan Perpustakaan: Jilid 1. Bandung: Penerbit Alumnni, 1987. 88
Pawit M Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Prenada Media,2007. Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009. Perpustakaan Nasional RI, PedomanUmum Penyelenggaraan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999. ____________________,Standar Nasional Perpustakaan Nasional RI, 2011.
Perpustakaan
Perpustakaan
(SNP).
Jakarta:
___________________,Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2001. ___________________,Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Perpustakaan Nasioanal RI, 2006. Rahayuningsih. F, Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Republik Indonesia, Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Samiaji Sarosa,Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, Jakarta: Penerbit Indeks, 2012. Sri Purwati,Tata Ruang, Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah, Surabaya: Departemen Agama Provinsi Jawa Timur. 2006. Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan dan Kepustakawanan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011. Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Kebidanan:
Kuantitatif-Kualitatif,
Tatang Amirin,Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1995. Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto, 2006. __________, Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003. Tatang Amirin,Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1995. 89
Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan : Sebuah Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2007. ___________, Perpustakaan dan Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan. Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2011. Yusuf Taslimah, Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.
90
LAMPIRAN –LAMPIRAN
91
LAMPIRAN
Tampak depan gedung Perpustakaan Umum KAPD Kota Bogor
Lobi Perpustakaan Umum KAPD Kota Bogor
Meja sirkulasi
Ruang koleksi utama
Ruang baca anak
Ruang referensi
Ruang puzzle
Ruang kasie
Rak display buku baru
Kotak buku pengembalian
Mesin foto copy
Rak display majalah
LEMBAR OBSERVASI
1. DATA PERPUSTAKAAN Nama Perpustakaan: Alamat Perpustakaan: Nomor Telp: Alamat Email: Alamat Website: Nama Kepala Perpustakaan: Nomor Telp: Alamat Email: 2. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN a.
Alat ukur (Meteran): Untuk mengukur ruangan
b.
Kamera: Sebagai alat dokumentasi saat melakukan penelitian.
3. VARIABEL PENELITIAN a.
Lokasi Apakah lokasi perpustakaan mudah dijangkau oleh pemustaka? YA/TIDAK Keterangan: ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………
………………………………………………………………………… ………………………………………………………………… b. Luas gedung perpustakaan Ukuran gedung perpustakaan: ………… m² c.
Jenis ruang Jenis ruang yang ada di perpustakaan: a) Ruang Koleksi Umum: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………… b) Ruang Anak: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………… c) Ruang Referensi: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………… d) Ruang Puzzle: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… …………………………………………
e) Ruang Kepala: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………… f)
Ruang Pengolahan: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… …………………………………………
g) Ruang Pengadaan: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………… h) Ruang Pelayanan: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………… i)
Ruang Sirkulasi: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………… ………………………………………… j)
Lobi: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… …………………………………………
k) Gudang Bahan Pustaka: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………… l)
Gudang: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… …………………………………………
m) Pantri: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………… n) Toilet+mushola: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………………………………………
……………………………………………………………………… ………………………………………… o) Garasi: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………… p) Tempat Parkir: ........ x ........ = ………… m² Keterangan:………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ………………………………………… d. Sarana Perpustakaan a)
Rak buku 1. Rak koleksi single face: …………….buah Deskripsi jenis bahan yang digunakan untuk rak single face: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… …………………………………………………… 2. Rak koleksi double face: …………….buah Deskripsi jenis bahan yang digunakan untuk rak double face: ………………………………………………………………… ……………..…………………………………………………… …………………………..……………………………………… ……………………………………............................................... ..................................................................................
3. Rak majalah: ……………… buah Keterangan: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… …………………………………………………………………. ………………………………………………………………… ……………. 4. Rak audio visual: ……………. buah Keterangan: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… …………………………………………………… 5. Rak buku referensi: ……………. buah Keterangan: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… …………………………………………………… 6. Rak display buku baru: ……………. buah Keterangan:
………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………….... 7. Rak surat kabar: ……………. buah Keterangan: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ……………………………………………………
b)
Meja dan Kursi baca 1. Meja baca: ……………. buah Keterangan: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… …………………………………………………… 2. Meja kerja: ……………. buah Keterangan: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… …………………………………………………… 3. Kursi baca: ……………. buah
Keterangan: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… …………………………………………………… 4. Study carrels: ……………. buah Keterangan: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ……………………………………………………
5. Laci katalog: ……………. buah Keterangan: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… …………………………………………………… 6. Lemari penitipan tas: ……………. buah Keterangan: ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ……………………………………………………
7. Perabot lain yang ada di perpustakaan 1) ………………: ……………. buah 2) ………………: ……………. buah 3) ………………: ……………. buah 4) ………………: ……………. buah 5) ………………: ……………. buah 6) ………………: ……………. buah 7) ………………: ……………. buah 8) ………………: ……………. buah 9) ………………: ……………. buah 10) ………………: ……………. buah 11) ………………: ……………. buah 12) ………………: ……………. buah 13) ………………: ……………. buah 14) ………………: ……………. buah
BIODATA PENULIS
ALMAS AMALIA MASTURAH, lahir di Bogor, pada tanggal 31 Agustus 1994. Penulis merupakan putri pertama dari seorang ayah yang bernama Yadi Sopiyandi, SE dan ibundanya bernama Titin Hartini. Saat ini penulis bertempat tinggal di Jalan Sindang Sari, No.5, Rt 02/10, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Penulis menyelesaikan pendidikan dasarnya di sekolah SD Al-Ghazaly, kemudian melanjutkan ke jenjang berikutnya di SMPN 12 Bogor, dan selanjutnya beliau melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Insan Kamil. Lalu kemudian pada tahun 2012 penulis memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S1 (Strata 1) di program studi Ilmu Perpustakaan yang berada di Fakultas Adab dan Humaniora pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis pun telah menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi yang berjudul “Tinjauan Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Umum Kota Bogor”. Selama kuliah penulis pernah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan Umum Kabupaten Bogor pada tahun 2013. Selain itu, penulis juga pernah melaksanakan KKN di Desa Warung Menteng, Kabupaten Bogor selama satu bulan pada tahun 2015. Saat ini penulis tercatat sebagai pegawai honorer di PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor.