420
TINJAUAN PEMANFAATAN BEASISWA BIDIKMISI DALAM KEBERLANGSUNGAN STUDI MAHASISWA DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG (Wellya Rahma Nesya *, Zulfa Eff Uli Ras **, Totoh Andayono *** Email:
[email protected] ABSTRACT
The Bidikmisi scholarship is a scholarship which sponsored by the Directorate Higher Education of Indonesian Government. The scholarship is honored students who have the best achievement but poor. For continuing payment of Bidikmisi scholarship needs the best achievement with GPA (Grade Point Average) not less than 2,75. Now, in fact there are many students who got GPA under 2,75. The main purpose of this research to know the grade usage of Bidikmisi scholarship by the students of Engineering Faculty, State University of Padang. The method of research is descriptive quantitative and adopt the Guttman scale in analyzing. The number of respondents are 68 respondents. The results are about 19.1%, 79.9% used this scholarship for educational cost and living expenses, respectively. As much as 50,04% students used the scholarship budget for both living expenses and educational cost but still not optimum. Keywords : quantitative
* ** ***
Grade Point Average, Bidikmisi Scholarship, Descriptive
Alumni Prodi Pend. Teknik Bangunan FT UNP 2013 Dosen Teknik Sipil FT UNP Dosen Teknik Sipil FT UNP
PENDAHULUAN
melanjutkan
Pendidikan merupakan usaha sadar
pendidikan
ke
perguruan
tinggi. Oleh sebab itu, sejak tahun 2010
untuk mewujudkan proses pembelajaran
pemerintah
agar peserta didik mengembangkan potensi
Bidikmisi
dirinya sehingga memiliki keterampilan.
memiliki kesempatan belajar di perguruan
Keberlangsungan
tinggi.
pendidikan
sangat
memberikan agar
Pemberian
semua
beasiswa
peserta
beasiswa
didik
Bidikmisi
dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi.
diberikan
Latar belakang ekonomi yang rendah
dinyatakan lulus di perguruan tinggi sampai
membuat
berakhirnya masa studi mahasiswa. Namun,
peserta
didik
tidak
bisa
sejak
calon
mahasiswa
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 2, Nomor 2, Juni 2014 pemberian
beasiswa
akan
kewenangannya memberi bantuan biaya
dihentikan apabila mahasiswa tersebut tidak
pendidikan atau beasiswa kepada peserta
dapat memenuhi syarat yang ditetapkan
didik yang orangtua atau walinya tidak
oleh
mampu secara ekonomi dan berprestasi.
perguruan
Bidikmisi
421
tinggi,
salah
satunya
memperoleh Indeks Prestasi (IP) di atas
Menurut Wardayadi (dalam artikel
2,75. Persyaratan ini dijelaskan dalam buku
yang
panduan
menyatakan
program
beasiswa
Bidikmisi
berjudul
kebutuhan
bahwa
kebutuhan
meliputi
keterangan
atau
pokok), kebutuhan sekunder (penunjang)
melakukan pelanggaran administratif pada
dan tersier (gaya hidup yang mewah). Hal
berkas
yang
tidak
benar
tidak
ini
akademik
yang
Tenaga Kerja dan Trasmigrasi RI Nomor 13
tinggi
tahun 2012, kebutuhan hidup yang layak
penyelenggara, c) melakukan pelanggaran
berupa biaya makanan dan minuman,
terhadap tata tertib kehidupan kampus dan
pakaian, tempat tinggal, transportasi. Biaya
peraturan lain yang berlaku di perguruan
pendidikan meliputi biaya SPP dan biaya
tinggi penyelenggara, d) mengundurkan
perlengkapan
diri, e) meninggal dunia.
Bidikmisi,
pembayaran oleh
ditetapkan
persyaratan oleh
Pemberian pendidikan berprestasi
bagi dan
perguruan
sejalan dengan
(kebutuhan
b)
memenuhi
disampaikan,
primer
hidup
(2010:8) yaitu : a) terbukti memberikan yang
kebutuhan
manusia)
belajar.
Peraturan Menteri
Bagi
mahasiswa
SPP
bantuan
biaya
ditanggung
mahasiswa
yang
mahasiswa hanya melengkapi perlengkapan
tidak
mampu
secara
ekonomi juga diatur dalam Perarturan
pemerintah
sudah sehingga
belajar untuk keperluan pendidikan. Pada
buku
panduan
program
Pemerintah Nomor 48 tahun 2013, bagian
beasiswa Bidikmisi (2010:6) dijelaskan
kelima, pasal 27 ayat 1 dan 2 yaitu
penggunaan beasiswa Bidikmisi sebagai
pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
berikut : a) besarnya dana biaya hidup
Wellya Rahma Nesya
422
setiap penerima beasiswa adalah sebesar
tes/seleksi penerimaan (administrasi dan
Rp500.000–Rp700.000
mahasiswa yang bersangkutan dan lain
per
bulan
tergantung indeks kemahalan daerah lokasi perguruan
tinggi,
b)
besarnya
sebagainya.
biaya
Dari hasil observasi mewawancarai
pendidikan yang dialokasikan kepada setiap
beberapa mahasiswa penerima beasiswa
penerima beasiswa adalah sebesar Rp
Bidikmisi di Fakultas Teknik Universitas
800.000 sampai dengan Rp 2.000.000 per
Negeri Padang, tanggal 25 Mei - 5 Juni
semester, c) apabila biaya pendidikan di
2013, didapatkan bahwa mahasiswa tidak
perguruan tinggi ternyata lebih tinggi dari
memiliki perencanaan dalam penggunaan
dana yang tersedia, maka perguruan tinggi
dana
tersebut wajib memberikan bantuan biaya
pemanfaatan beasiswa tidak sesuai dengan
pendidikan sepenuhnya kepada penerima
ketentuan
beasiswa, d) apabila terdapat kelebihan
menyebabkan mahasiswa tidak melengkapi
dana pendidikan pada perguruan tinggi,
kebutuhan belajar sehingga hasil belajar
maka perguruan tinggi tersebut dapat
yang diperoleh jauh dari yang diharapkan,
menggunakan untuk biaya pelaksanaan
seperti pada tabel 1.
beasiswa
yang
Bidikmisi,
ditetapkan.
sehingga
Hal
ini
Tabel 1. Penerima Beasiswa Bidikmisi Fakultas Teknik Tahun Masuk 2011 Indeks Prestasi No Jurusan >2,75 < 2,75 1 Teknik Sipil 5 3 2 Teknik Pertambangan 4 2 3 Teknik Mesin 14 2 4 Teknik Otomotif 7 3 5 Teknik Elektro 5 11 6 Teknik Elektronika 13 7 7 Teknik Kesejahteraan Keluarga 20 0 Jumlah 68 28 Sumber : Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan UNP
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 2, Nomor 2, Juni 2014
423
Berdasarkan tabel di atas terlihat
mahasiswa sampai selesai, d) meningkatkan
bahwa 29,2% mahasiswa Bidikmisi yang
prestasi mahasiswa, baik pada bidang
belum bisa memenuhi standar minimal
akademik/kurikuler, ko-kurikuler maupun
perguruan
tinggi
ekstrakurikuler, d) menimbulkan dampak
beasiswa
mereka
kenyataan
ini
sehingga
pemberian
dihentikan.
Dari
iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa
tujuan
lain untuk selalu meningkatkan prestasi, e)
beasiswa Bidikmisi belum tercapai secara
melahirkan lulusan yang mandiri, produktif
optimal.
dan memiliki kepedulian sosial, sehingga
terlihat
bahwa
Menurut buku panduan Bidikmisi (2010:5),
tujuan
Bidikmisi
pemberian
sebagai
berikut
beasiswa :
mampu berperan dalam upaya pengentasan kemisikinan.
a)
Penelitian
ini
bertujuan
meningkatkan motivasi belajar dan prestasi
mengungkap
calon mahasiswa, khususnya mereka yang
Bidikmisi dalam keberlangsungan studi
menghadapi
b)
mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas
meningkatkan akses dan kesempatan belajar
Negeri Padang. Variabel pada penelitian ini
di perguruan tinggi bagi rakyat Indonesia
yaitu pemanfaatan beasiswa Bidikmisi.
yang berpotensi akademik tinggi dan
Berikut kisi-kisi intrumen penelitian pada
kurang
tabel 2.
menjamin
kendala
mampu
secara
ekonomi
ekonomi,
keberlangsungan
c) studi
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Indikator Biaya Pendidikan Biaya Hidup Pemanfaatan Beasiswa Bidikmisi
pemanfaatan
untuk
Sub Indikator a. Perlengkapan Belajar a. Makanan dan Minuman b. Pakaian c. Tempat tinggal d. Transportasi e. Kesehatan f. Gaya hidup
beasiswa
Wellya Rahma Nesya
424
Tabel 3. Kriteria Jawaban Responden Interval Persentase Kategori 0 - 20% Sangat Rendah 21 – 40 % Rendah 41 – 60% Cukup Tinggi 61 – 80% Tinggi 81 – 100% Sangat Tinggi Sumber: (Riduwan, 2010:85) jawaban yaitu Ya (Y) yang diberi nilai 1
A. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bersifat kuantitatif, yaitu akan mencari jawaban yang mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisa
faktor–faktor
dan Tidak (T) yang diberi nilai 0. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan perhitungan
studi
mahasiswa
Universitas
di
Fakultas
Negeri
Padang.
Teknik Analisis
statistik deskriptif menggunakan formula persentase dan kemudian diterjemahkan dalam bentuk narasi. Uji coba instrumen
rumus
P = F/N x 100 ........................................................(1)
akan mendeskripsikan tentang pemanfaatan beasiswa Bidikmisi dalam keberlangsungan
dengan
sebagai berikut :
penyebab
terjadinya suatu fenomena. Penelitian ini
persentase
Dimana,
P
adalah
persentase
frekuensi, F adalah frekuensi jawaban responden dan N adalah jumlah responden. Selanjutnya,
persentase
jawaban
responden yang diperoleh dikelompokkan bedasarkan tabel berikut :
Statistical
Dari tabel di atas terdapat 5 kategori
Product and Survive Solution (SPSS) for
jawaban responden yaitu sangat rendah
windows versi 17.0.
berarti pemanfaatan beasiswa Bidikmisi
dilakukan
dengan
aplikasi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan metode skala
Guttman.
Menurut
Riduwan
(2012:24) “skala Guttman digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau ratio dikotomi (dua
alternatif
yang
berbeda).
Pada
penelitian ini digunakan dua alternatif
masih jauh dari tujuan yang diharapkan karena persentase pemanfaatan beasiswa berada pada interval 0-20%. Kategori rendah
berarti
persentase
pemanfaatan
beasiswa Bidikmisi oleh mahasiswa masih rendah karena berada pada interval 21-40%. Kategori cukup tinggi berarti persentase pemanfaatan beasiswa Bidikmisi sudah cukup tinggi, tetapi baru berada pada interval 41-60%. Kategori tinggi berarti
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 2, Nomor 2, Juni 2014
425
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden F
P
% Rata-Rata Jawaban
45,5
66,9
22,5
33,1
66,9
Tinggi
28,4
41,8
39,6
58,2
41,8
Cukup Tinggi
39,2
57,6
28,8
42,4
57,6
Cukup Tinggi
43
63,2
25
36,8
63,2
Tinggi
24
35,3
43,6
64,1
35,3
Rendah
Kesehatan
43,7
64,2
24,3
35,8
64,2
Cukup Tinggi
Gaya Hidup
14,4
21,2
53,6
78,8
21,2
Rendah
1
5
Perlengkapan Belajar Makanan Dan Minuman Pakaian Tempat Tinggal Transportasi
6 7
3 4
T P
Sub Indikator
2
Y F
No
pemanfaatan
beasiswa
Bidikmisi
mahasiswa
sudah
tingg,
Kategori
oleh namun
pemanfaatan beasiswa Bidikmisi belum optimal yaitu berada pada interval 61-80%. Kategori sangat tinggi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi sudah memanfaatkan beasiswa Bidikmisi secara optimal yaitu berada pada interval 81-100%.
Pembahasan
Berdasarkan
B. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil
hasil
penelitian
didapatkan pemanfaatan beasiswa bidikmisi untuk setiap sub indikator. Pada sub
Setelah dilakukan penyebaran angket kepada
2.
mahasiswa
penerima
indikator perlengkapan belajar termasuk
beasiswa
pada kategori tinggi yaitu 66,9%. Namun,
Bidikmisi di FT UNP didapatkan distribusi
masih ada mahasiswa Bidikmisi yang tidak
frekuensi
menggunakan
responden
mahasiswa
berdasarkan subindikator instrumen, seperti pada tabel 4.
dana
beasiswa
untuk
keperluan belajar yaitu sebanyak 33,1%. Untuk sub indikator makanan dan
Tabel di atas menjelaskan bahwa Y
minuman serta sub indikator pakaian
berarti merupakan jawaban “ya” dan T
dikategorikan cukup tinggi yaitu 41,8% dan
adalah
merupakan
57,6. Dari persentase ini terlihat bahwa
frekuensi jawaban responden dan P adalah
pemanfaatan beasiswa Bidikmisi untuk
persentase frekuensi.
keperluan
jawaban
“tidak”.
F
pakaian
dibandingkan minuman.
Hal
lebih
keperluan ini
tinggi
makanan
berarti
dan
mahasiswa
Wellya Rahma Nesya
426
penerima Bidikmisi kurang memperhatikan
rata-rata
kebutuhan makanan dan minuman. Untuk
Bidikmisi sebanyak 50,04%. Hal ini
sub indikator tempat tinggal dikategorikan
berarti pemberian beasiswa Bidikmisi
tinggi yaitu 63,2%. Mahasiswa banyak
sudah dimanfaatkan oleh mahasiswa
yang
penerima
menggunakan
dana
beasiswa
pemanfaatan
beasiswa
beasiswa
Bidikmisi
Bidikmisi untuk keperluan tempat tinggal
masuk 2011 di
karena
pemanfaatan beasiswa Bidikmisi belum
rata-rata
mahasiswa
penerima
beaiswa Bidikmisi menyewa rumah di padang
(kost).
Pemanfaatan
beasiswa
Bidikmisi untuk sub indikator transportasi dikategorikan rendah yaitu 35,3%. Hal ini berarti hanya sedidkit mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi menggunakan dana beasiswa karena
untuk
keperluan
rata-rata
transportasi
mahasiswa
tersebut
berjalan kaki ke kampus. Untuk sub indikator kesehatan dikategorikan cukup tinggi yaitu 64,2%, namun tidak semua mahasiswa penerima beaiswa Bidikmisi yang menggunakan dana beasiswa untuk keperluan kesehatan. Pemanfaatan beaiswa Bidikmisi untuk sub indikator gaya hidup sebanyak 21,2% yang termasuk pada kategori rendah.
UNP, namun
digunakan secara optimal. 2. Saran a. Diharapkan
kepada
pimpinan
Universitas Negeri Padang agar mengambil
kebijakan
untuk
kembali
peranan
meningkatkan
Penasehat Akademik (PA) dan menyampaikan informasi penerima beasiswa Bidikmisi kepada dosen PA melalui masing-masing ketua jurusan. b. Seluruh
mahasiswa
beasiswa
Bidikmisi
meningkatkan beasiswa
penerima seharusnya pemanfaatan
untuk
pendidikan
keperluan
sehingga
bisa
mencapai indeks prestasi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi.
C. KESIMPULAN DAN SARAN
c. Untuk peneliti selanjutnya agar
1. Kesimpulan Berdasarkan
FT
tahun
hasil
penelitian
yang
dapat
meneliti
tentang
faktor-
dilakukan pada mahasiswa penerima
faktor penyebab tidak tercapainya
beasiswa Bidikmisi di FT UNP, dapat
tujuan
diambil kesimpulan bahwa pemanfaatan
Bidikmisi dan kegunaan beasiswa
beasiswa
Bidikmisi
Bidikmisi
dalam
keberlangsungan studi mahasiswa di FT UNP dikategorikan cukup tinggi yaitu
pemberian untuk
beasiswa keperluan
pendidikan dan non-pendidikan.
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 2, Nomor 2, Juni 2014 Catatan : Artikel ini disusun berdasarkan
427
dengan
pembimbing I
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Trasmigrasi RI Nomor 13 tahun 2012 tentang Kebutuhan Hidup yang Layak
Drs. Zulfa Eff Uli Ras,M.Pd
Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2013
skripsi
dan
penulis
pembimbing
II
Totoh
Andayono,S.T.,M.T
tentang Pendanaan Pendidikan Riduwan.
(2010).
Belajar
Mudah
Penelitian. Bandung : Alfabeta DAFTAR PUSTAKA
Biro
Administrasi Akademik Dan Kemahasiswaan UNP. Daftar Nama Mahasiswa Semester Juli Desember 2012.
Fasli Jalal. (2010). Panduan Program Beasiswa Bidikmisi. Jakarta
Riduwan & Engkos. (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung : Alfabeta Universitas Negeri Padang. 2012. Panduan e-Journal, Menulis Artikel Ilmiah untuk Jurnal. Padang: FT-UNP Wardayadi. Artikel Kebutuhan Manusia (diakses:5 Januari 2014)