Tinjauan Inflasi Alam Semesta Berdasarkan Model ΞCDM Sunkar E. Gautama, Tasrief Surungan, Bansawang B.J. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Hasanuddin
Abstrak π
Skenario inflasi dengan potensial π = 4 π2 β π 2
2
ditinjau untuk kasus π > 0
dan π < 0. Kisaran nilai koefisien π untuk kedua kasus diperoleh dengan pengujian nilai ππ dan π versus π terhadap data pengamatan dari Planck Cosmological Probe (2013)1. Hasil yang diperoleh kemudian digabungkan dengan model ΞCDM dengan menambahkan energi gelap sebagai energi dasar potensial inflasi. Selanjutnya hasil yang diperoleh diplot untuk memperoleh gambaran lengkap evolusi faktor skala alam semesta. π
Kata Kunci: Inflasi, Model ΞCDM, Potensial π = 4 π2 β π 2
2
Abstract π
We reviewed inflation scenario with potential π = 4 π2 β π 2
2
for cases
π > 0 and π < 0. Range values of π for both cases are obtained by testing the value of ππ and π versus π with observational data from Planck Cosmological Probe (2013). The results obtained are then combined with ΞCDM model by adding dark energy as the lowest energy of inflaton. Furthermore, we plotted the obtained solutionss to get complete picture evolution of universeβs scale factor . Keywords: Inflation, ΞCDM Model, Potential π =
π 4
π2 β π 2
2
PENDAHULUAN Inflasi merupakan salah satu teori yang paling sukses dalam kosmologi karena keberhasilannya menjelaskan mengapa alam semesta nampak sangat datar dan homogen, sesuatu yang telah lama menjadi masalah dalam kosmologi karena tak sesuai dengan prediksi teori Big Bang [Guth, 2000]. Selanjutnya, data-data yang diperoleh dari satelit WMAP dan Planck Cosmology Probe menunjukkan hal yang tidak terduga sebelumnya, yakni alam semesta berekspansi dipercepat serta kontribusi baryon dan radiasi hanya sekitar 5% dari total kerapatan alam semesta, dan sisanya merupakan kontribusi dari materi gelap (dark matter) dan energi gelap 1
Data diambil dari Ade, P. A. R. et al. (2013), Planck 2013 Results. XVI. Cosmological Parameters, Astronomy & Astrophysics manuscript no. draftΛp1011.
1
(dark energy). Fakta ini menuntut fisikawa membuat model kosmologi baru, yang dikenal sebagai model Ξ-Cold Dark Matter (ΞCDM). Dalam paper ini ditelusuri model alam semesta ΞCDM berdasarkan data yang dirilis oleh Planck Cosmology Probe (2013) dan skenario inflasi dengan potensial π
π π = 4 π2 β π£ 2
2
untuk kasus π > 0 dan π < 0. Hasil yang diperoleh kemudian
dibandingkan dengan data pengamatan Planck Cosmological Probe (2013) untuk mendapatkan rumusan jalinan antara model ΞCDM dan inflasi dan memperoleh gambaran lengkap evolusi alam semesta.
MODEL ΞCDM Alam semesta secara makroskopis bersifat homogen (seragam) dan isotropis (sama ke segala arah). Atas dasar itu, ruang-waktu memenuhi metrik FriedmannRobertson-Walker (FRW) yang dirumuskan sebagai: ππ 2 = π 2 ππ‘ 2 β π2 π‘
ππ 2 1βππ 2 /π
02
+ π 2 ππ 2 + π 2 sin2 π ππ 2
(1)
dengan π π‘ = π
π‘ /π
0 adalah fungsi faktor skala alam semesta yang bergantung waktu, π
0 adalah skala alam semesta saat ini, dan π adalah kurvatur alam semesta. Dengan menerapkan metrik FRW ke dalam persamaan medan Einstein, dapat diperoleh persamaan dinamika alam semesta yang dikenal sebagai persamaan Friedmann, yaitu: π»2 β‘
π 2 π
=
8ππΊπ 3
β
π
π2
+
Ξ 3
(2)
Dengan π» adalah parameter Hubble yang nilainya saat ini π»0 β
67,4 km sβ1 Mpc β1 dan π adalah kerapatan alam semesta yang terdiri dari beberapa komponen, antara lain komponen materi dan radiasi. Kontribusi kerapatan dapat dinyatakan dalam fraksi, Ξ© = π/πππ dengan rapat kritis πππ = 3π»/8ππΊ = 8,536 Γ 10β27 kg mβ3 atau sekitar 1,656 Γ 10β123 dalam unit Planck. Tetapan kosmologi Ξ kemudian dapat diserap ke dalam π di mana Ξ = 8ππΊπΞ sehingga persamaan Friedmann dapat ditulis kembali ke dalam bentuk π»β‘
π 2 π
=
8ππΊ π ππ 3
2
π
Ξ©π + Ξ©π + ΩΠβ π 2
(3)
Berdasarkan hasil pengamatan satelit WMAP dan Planck Cosmology Probe, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Alam semesta yang teramati nyaris datar, dengan kerapatan total Ξ©π‘ππ‘ = 1,02 Β± 0,02, sehingga alam semesta dapat dianggap datar π = 0 [Roos, 2003]. 2) Kontribusi rapat materi-energi di alam semesta berdasarkan data dari Planck Cosmology Probe: materi nonrelativistik (baryon) 4,9%, radiasi 0,005%, dan materi gelap 26,8% [Ade et al, 2013]. 3) Berdasarkan data pengamatan supernova tipe Ia, didapatkan bahwa ekspansi alam semesta saat ini dipercepat [Roos, 2003]. Berdasarkan hasil pengamatan itu, dihipotesakan keberadaan energi gelap (dark energy) dengan tekanan negatif πΞ = βπΞ yang menyumbang 68,3% dari kerapatan energi alam semesta. Tekanan negatif dari energi gelap ini memberikan interaksi repulsif sehingga menghasilkan percepatan ekspansi alam semesta. Model alam semesta yang didominasi oleh energi gelap dan materi gelap dingin ini dikenal sebagai model ΞCDM. Dengan menyulihkan nilai π = 0, maka persamaan (2) dapat ditulis kembali ke dalam bentuk: Ξ
ππ2 = 3 π3 + π΄ dengan π΄ =
8ππΊ π π 0 π 03 3
(4)
dan ππ0 kerapatan materi. Agar dapat diselesaikan, dilakukan
substitusi π₯ 2 = π3 , yang kemudian di substitusi balik menghasilkan π=
8ππΊπ π 0 π 03 sinh2 Ξ
3Ξ π‘ 2
1/3
(5)
Menyulihkan Ξ = 8ππΊπΞ dengan Ξ© = π/πππ dan memasukkan nilai Ξ©M0 = 0,317 , Ξ©Ξ0 = 0,683 dan π0 = 1, kemudian melakukan normalisasi agar π‘0 = 1 pada saat π = π0 = 1, diperoleh π = 0,774 sinh2/3 (1,177π‘/π‘0 )
(6)
Evolusi parameter Hubble memenuhi π
π» β‘ π = 0,785 coth(1,177π‘/π‘0 )
(7)
Dengan menyulihkan nilai parameter Hubble saat ini π» = π»0 , diperoleh usia alam semesta π‘0 β 13,8 Gyr.
3
INFLASI ALAM SEMESTA Meskipun dapat memberikan gambaran alam semesta dengan baik, Teori Big Bang standar tidak mampu menjelaskan mengapa bahwa alam semesta nampak sangat homogen dan nyaris datar [Guth, 2000]. Pada tahun 1980, Alan Guth mengemukakan bahwa ekspansi eksponensial pada awal mula evolusi alam semesta dapat menjelaskan mengapa alam semesta nampak homogen dan nyaris datar. Teori yang kemudian dikenal sebagai teori inflasi ini menyatakan keberadaan energi
negatif dari medan skalar π dengan potensial terkait yang pada akhirnya terperangkap pada minima dengan potensial nol. Evolusi alam semesta pada masa inflasi memenuhi: [Guth, 2004] π»=
π π
=
8π 1 2 π 3ππ2 2
1/2
+π π
(8)
Dengan ππ2 = βπ/πΊ dan dipilih β = π = 1. Jika pada selang waktu tertentu potensial vakum nyaris konstan, maka berdasarkan persamaan (8) parameter Hubble juga nyaris konstan. Solusi persamaan Friedmann untuk kasus ini adalah π
π‘ β π
π π π»
π‘βπ‘ π
(9)
Dengan π‘π dan π
π adalah waktu dan skala saat inflasi dimulai. Saat inflasi berakhir pada π‘π , faktor skala meningkat dengan faktor π
π /π
π = π π
(10)
Agar dapat menyelesaikan masalah kedataran dan masalah horizon, maka inflasi haruslah membuat skala alam semesta mengembang dengan faktor lebih dari π 60 [Visser, 2008]. Skenario inflasi bergantung kepada potensial dari medan skalar energi vakum, dalam paper ini akan ditinjau model potensial skalar berbentuk: π
π π = 4 π2 β π£ 2
2
(11)
yang memiliki minima π = 0 pada π = Β±π£ . Evolusi medan skalar memenuhi persamaan Klein-Gordon [Guth, 2004], π + 3π»π + π β² = 0
(12)
Suku 3π»π ini berperan sebagai suku redaman, yang menyebabkan π βͺ sehingga dapat diabaikan. Inflasi diskenariokan terjadi saat medan berada pada daerah
4
dengan potensial yang besar dengan profil yang nyaris datar. Kondisi ini dapat ditandai dengan parameter slow roll yaitu: π2
π π = 16π
πβ² π
2
dan
π=
ππ2 π β²β² 8π π
(13)
Parameter Hubble selama inflasi berlangsung memenuhi: 2ππ 3ππ2
π»β
π2 β π£ 2
(14)
Dari persamaan Klein-Gordon, dengan mengabaikan suku π, diperoleh: ππ π 2 βπ£ 2
π=β 3
Gambar 1.
2ππ /3ππ2 π 2 βπ£ 2
=β
π 6π
ππ π
π 2 βπ£ 2 π 2 βπ£ 2
(15)
π
Profil model potensial π π = 4 π 2 β π£ 2 2 .
Untuk kasus π > 0, solusi dari persamaan (15) ialah: π π π‘β² 6π π
π = π» π£ β π ππ exp
+ π» π β π£ π£ exp β
π π 6π π
π‘ β² β π‘π£β²
(16)
Dengan ππ medan saat inflasi dimulai, π‘ β² = π‘ β π‘π , π‘β²π£ adalah π‘β² saat π = π£ , π‘π£β² =
6π πππ2
ln
π£ ππ
dan π» π π
adalah fungsi tangga Heaviside yang didefinisikan
sebagai: 0 bila π π < 0 = 1/2 bila π π = 0 1 bila π π > 0
π» π π Adapun untuk kasus π < 0, π = π» π β π£ ππ exp β
π 6π
ππ π‘β² + π» π£ β π π£ exp
π 6π
ππ π‘ β² β π‘π£β²
(17)
Untuk kasus π > 0 maka ππ < π, sedangkan untuk kasus π < 0 maka ππ > π. Dari persamaan (9), (14), (16) dan (17), untuk masa inflasi dapat diperoleh faktor skala
5
alam semesta dalam fungsi waktu untuk model medan yang mengalir ke kanan maupun ke kiri yaitu: π
π‘ = π
π exp Β±π΄π£ 2 π‘ β² β π΄ππ2 π‘β² exp Β± Dengan π΄ =
2ππ 3ππ2
2π 3π
ππ π‘ β²
(18)
dan π‘β² < π‘β²π£ . Menyulihkan persamaan (11) ke dalam persamaan
(13), diperoleh parameter slow-roll: π=
2 ππ2 π π π 2 βπ£ 2
π=
ππ2 2π
3π 2 βπ£ 2 π 2 βπ£ 2 2
(19)
Inflasi berlangsung jika π β² /π β π βͺ, sehingga diasumsikan inflasi berakhir saat π = 1 [Senatore, 2013]. Medan saat inflasi berakhir, ππ memnuhi jalinan ππ2 π
2
ππ
=1
π π2 βπ 2
(20)
Dengan memilih solusi positif ππ dan menyatakan π, π dalam ππ , diperoleh solusi untuk kasus π > 0, ππ =
1 4π
+ π2 β 2
ππ =
1 4π
+ π2 +
1
(21)
π
Dan untuk kasus π < 0, 1 2 π
(22)
Dengan menurunkan parameter Hubble pada persamaan (8) terhadap π, diperoleh 2π»π»β² =
8π π + πβ² 3ππ2
Mengingat persamaan (11), maka diperoleh hubungan π»β² = β
4π ππ2
π
(23)
Dari persamaan (9) dan (23) diperoleh π=
π‘π π‘π
π»(π‘) ππ‘ =
ππ π» π ππ π
ππ π» π π π»β² π π
4π
ππ = β π 2
π
π β π 2 ππ2 β ππ2 + π
ππ π π π πβ² π π
8π
ππ β β π 2
ππ 2ππ 2 ln 2 ππ ππ
ππ (24)
Dengan menyulihkan nilai π = 60 dapat diperoleh ππ dan ππ . Hasil yang diperoleh dapat diuji dengan data pengamatan dengan menganalisa perturbasi skalar dan tensor, yang dapat dinyatakan dalam dua paramater, yakni indeks spektrum skalar ππ dan tensor-to-scalar ratio π. Indeks spektrum skalar didefinisikan sebagai [Guth, 2004].
6
ππ β 1 =
π ln π«π π ln π
2 π ln πΏ π» ππ»
= π ln
(25)
Dengan πΏπ» adalah perturbasi kerapatan yang nilainya ialah [Linde, 2005]: πΏπ» β π» 2 /2ππ
(26)
Dari persamaan (25) dan (26) dapat diperoleh [Guth, 2004]
ππ = 1 β 6π + 2π
(27)
Adapun tensor-to-scalar ratio didefinisikan sebagai [Lesgourgues, 2006] π«
π = π«β β
16π
(28)
π
Berdasarkan data pengamatan, diperoleh πΏπ» β 5 Γ 10β5 , sehingga dari persamaan (25), (22), dan (13) diperoleh πΏπ»2 β 2,5 Γ 10β9 β
4 π»2 ππ4 π» β²
2
=
2ππ π2 3πππ2 π 2
(29)
Jika nilai ππ telah diketahui, maka dari persamaan (29) koefisien π dapat ditentukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Model Alam Semesta ΞCDM Berdasarkan model alam semesta ΞCDM yang telah ditelusuri, diperoleh fungsi faktor skala: π = 0,774 sinh2/3 (1,177π‘/π‘0 ) Dan parameter Hubble π»(π»0 ) = 0,826 coth(1,177π‘/π‘0 )
Gambar 2. Plot fungsi faktor skala dan parameter Hubble (normalisasi terhadap π»0 ) berdasarkan model ΞCDM dengan Ξ©M0 = 0,317 dan Ξ©Ξ0 = 0,683. 7
Inflasi Kosmologi Agar dapat menyelesaikan masalah kedataran dan masalah horizon, model ΞCDM perlu digabungkan dengan inflasi. Dalam skenario inflasi dengan potensial π
2
π π = 4 π2 β π£ 2 , fungsi medan dan faktor skala terhadap waktu yang ditelusuri menggunakan pendekatan slow roll dapat dirangkumkan sebagai berikut: 1) Kasus π > 0 π 6π
π = π» π£ β π ππ exp
ππ π‘β² + π» π β π£ π£ exp β
π 6π
ππ π‘ β² β π‘π£β²
π 6π
ππ π‘ β² β π‘π£β²
2) Kasus π < 0 π = π» π β π£ ππ exp β
π 6π
ππ π‘β² + π» π£ β π π£ exp
dengan π‘β² = π‘ β π‘π . Berdasarkan hasil yang diperoleh medan akan berhenti bergerak saat mencapai minima di π = Β±π£ sehingga inflasi akan berhenti dengan mulus. Persamaan (20), (21), dan (23) kemudian diselesaikan secara numerik untuk mendapatkan plot ππ dan ππ untuk selanjutnya menghitung ππ dan π. 1) Kasus π > 0
Gambar 3.
Plot parameter untuk model inflasi dengan potensial π = π 4
π2 β π 2
2
untuk π > 0.
Pada skenario π > 0, inflasi berawal saat medan bernilai ππ dan berakhir saat ππ dengan ππ < ππ . Dalam skenario ini, π,ππ < 0 sehingga parameter π bernilai negatif. Indeks spektrum skalar membesar sebanding dengan nilai π dan asimtotik di satu.
8
2) Kasus π < 0
Gambar 4.
Plot paremeter untuk model inflasi dengan potensial π = π 4
π2 β π 2
2
untuk π < 0.
Pada skenario π < 0, inflasi berawal saat medan bernilai ππ dan berakhir pada saat ππ dengan ππ > ππ . Dalam skenario ini, π,ππ > 0 sehingga parameter π bernilai positif sedangkan indeks spektrum skalar juga membesar dan asimtotik di satu. Nilai ππ dan π dari data Planck Cosmologi Probe (2013) dengan limit 68% ialah 0,9522 β€ ππ β€ 0,9710 dan 0,059 β€ π β€ 0,125 [Ade et al, 2014]. Berdasarkan rumusan yang diperoleh, kisaran nilai π untuk kedua kasus diberikan pada tabel 1.
Tabel 1: Kisaran nilai π (dalam massa Planck) yang memenuhi kisaran data dari Planck Cosmologi. Model π>0 π<0
π ππ ππ 2,8 , β 0 ,β
π 4,38 , 43,5 16 , β
Nampak untuk nilai ππ , model π > 0 memerlukan π > 2,8 ππ agar sesuai dengan data pengamatan sedangkan model π < 0 memperlihatkan kesesuaian untuk sembarang nilai π . Adapun untuk nilai π , model π > 0 memerlukan kisaran 4,38 β€ π β€ 43,5 agar sesuai dengan data pengamatan, sedangkan model π < 0 harus memiliki π hingga 16 ππ .
9
Pada model potensial π =
π 4
π2 β π 2 2 , potensial inflaton menjadi nol jika medan
pada masa kini, π0 = Β±π. Dengan demikian agar dapat menjelaskan keberadaan energi gelap saat ini dapat diterapkan solusi sederhana dengan menambahkan suku π0 = πΞ , dengan πΞ = ΩΠππ = 1,126 Γ 10β123 . Dengan menggunakan persamaan (3.66), untuk kasus π < 0 dengan π = 10β3 ππ , diperoleh π β 5 Γ 10β13 dan untuk kasus π > 0 dengan π = 2,8ππ diperoleh π β 10β13 . π β 5 Γ 10
β13
Menyulihkan
ke dalam fungsi potensial, diperoleh π π = 0 β 10
β11
nilai
. Nampak
bahwa πΞ sangat jauh lebih kecil dibandingkan π π = 0 , sehingga solusi dengan suku tambahan ini dapat didekati dengan potensial sebelumnya. Dengan menggabungkan model alam semesta ΞCDM dan inflasi dengan bilangan efold sebesar 60, diperoleh plot evolusi faktor skala alam semesta yang disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5.
Plot fungsi faktor skala alam semesta inflasi β ΞCDM dengan bilangan e-fold π = 60.
RINGKASAN DAN KESIMPULAN Dalam paper ini ditelusuri evolusi faktor skala dan parameter Hubble alam semesta model ΞCDM yang didominasi oleh materi gelap dan energi gelap. Fungsi faktor skala menunjukkan pengembangan alam semesta diperlambat hingga π‘ = 0,559 π‘0
10
dan setelahnya mengalami percepatan. Usia alam semesta yang diperoleh berkisar π‘0 = 13,8 Gyr. π
Skenario inflasi juga ditelusuri dengan potensial π = 4 π2 β π 2
2
+ πΞ , dengan πΞ βͺ
untuk mengakomodasi eksistensi energi gelap saat ini. Untuk kasus π > 0 maupun π < 0. Hasil yang diperoleh menunjukkan kedua kasus sesuai dengan data observasi bila 4,38 ππ β€ π β€ 43,5 ππ untuk kasus π > 0 dan π β₯ 16 ππ untuk kasus π < 0 . Dengan demikian skenario inflasi yang dikaji konsisten dengan data pengamatan dan model ΞCDM.
REFERENSI Ade, P. A. R. et al. (2013), Planck 2013 Results. XVI. Cosmological Parameters, Astronomy & Astrophysics manuscript no. draftΛp1011.
Anugraha, R. (2004), Pengantar Teori Relativitas dan Kosmologi, Gadjah Mada University Press. Guth, A. H. (2000), Inflation and Eternal Inflation, arXiv:astro-ph/0002156v1. _____. (2004), Inflation, Massachusets Institute of Technology. Lesgourgues, J. (2006), Inflationary Cosmology [Lecture notes], LAPTH. Linde, A. (2007), Inflation Lecture 1 [Lecture notes], [diakses dari http://www.mpagarching.mpg.de/lectures/Biermann_07/LindeLecturesMunich1.pdf pada 21 September 2013]. ______ (2005), Particle Physics and Inflationary Cosmology, hep-th/0503203. Roos, M. (2003), Introduction to Cosmology, Third Edition, John Wiley & Sons. Ryden, B. (2006), Introduction to Cosmology, Third Edition, The Ohio State University. Senatore, L. (2013), School and Workshop on New Light in Cosmology from the CMB, The Abdus Salam International Centre for Theoretical Physics. Visser, D. (2008), Inflation by a Massive Scalar Field [Bachelor Thesis], University of Gottingen. Wang, Wen Fu (2000), Exact Solution in Chaotic Inflation Model with Potential Minima, Southwest Petroleum Institute, China.
11