TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR V Utari Marlinawati1, Handry Darussalam2, Sadrianti Riska Pratiwi3 ABSTRACT Latar Belakang : Saat ini angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 228/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 34/1000 kelahiran hidup. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015 adalah menurunkan angka kematian maternal menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatal menjadi 16/1000 kelahiran hidup. Pemeriksaan kehamilan merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, pelayanan asuhan antenatal ini penting untuk memonitor, mendukung, dan mendeteksi lebih dini komplikasi kehamilan, yang bertujuan untuk memastikan persalinan dan nifas yang aman dan memuaskan. Tingginya angka kematian ibu dan bayi salah satunya disebabkan karena rendahnya tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan di Polindes Kharisma Depok Condong Catur.
Metode : Metode penelitian deskriptif, pendekatan survey, populasi semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Polindes Kharisma Depok Condong Catur sejumlah 65 orang. Teknik pengambilan sampel Accidental Sampling sejumlah 35 responden. Analisa data dengan distribusi frekuensi presentase. Hasil : Dari 35 reponden didapatkan hasil 17 orang (48,47%) responden dengan pengetahuan baik, 13 orang (37,14%) pengetahuan cukup, dan 5 orang (14,29%) pengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan sebagian besar ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Polindes Kharisma Depok Condong Catur memiliki pengetahuan yang baik tentang pemeriksaan kehamilan. Kesimpulan : Rata-rata tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan di Polindes Kharisma Depok Condong Catur adalah baik.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil, Pemeriksaan Kehamilan. 1
Public Health lecturer of Yogyakarta Respati University Public Health lecturer of Yogyakarta Respati University 3 Public Health undergraduate student of Yogyakarta Respati University 2
PENDAHULUAN Kehamilan merupakan
bagi
seorang
hamilan,
bertujuan
untuk
memastikan
hidup
dalam
persalinan dan nifas yang aman. Tingginya
hakekatnya
untuk
angka kematian ibu dan bayi antara lain
mendapatkan keturunan dan melanggengkan
disebabkan rendahnya tingkat pengetahuan
kehidupan umat manusia. Pada umumnya
ibu tentang pemeriksaan kehamilan dan
kehamilan berkembang dengan normal dan
frekuensi pemeriksaan kehamilan yang tidak
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup
teratur. Keteraturan pemeriksaan kehamilan
bulan melalui jalan lahir namun demikian
dapat
tidak semua hasil kehamilan dan persalinan
kunjungan, ternyata hal ini menjadi masalah
akan menggembirakan seorang suami, ibu
karena tidak semua ibu hamil memeriksakan
dan bayi lahir sehat, tetapi ibu hamil bisa
kehamilannya secara rutin terutama ibu
menghadapi
derajat
hamil normal sehingga kelainan yang timbul
ringan sampai berat yang dapat memberikan
dalam kehamilan tidak dapat terdeteksi
bahaya
sedini mungkin3.
rumah
kesempurnaan
ibu
tangga
yang
kegawatan
terjadinya
dengan
ketidaknyamanan,
ketidakpuasan, kesakitan, kecacatan bahkan
ditunjukkan
Setiap
ibu
melalui
hamil
frekuensi
dianjurkan
kematian bagi ibu hamil, risiko tinggi,
mengunjungi bidan atau dokter
maupun rendah yang mengalami komplikasi
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil
dalam persalinan. Oleh karena itu pelayanan
untuk
asuhan antenatal merupakan cara penting
antenatal paling sedikit 4 kali selama
untuk memonitor dan mendukung kesehatan
kehamilan, yaitu satu kali pada trimester I,
ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
II dan dua kali pada trimester III1. Namun
kehamilan normal1.
faktor yang mempengaruhi seorang ibu
Pemeriksaan kehamilan merupakan
mendapatkan
pelayanan
sedini
asuhan
hamil dalam memandang kehamilannya,
komponen pelayanan kesehatan ibu hamil
diantaranya
terpenting
angka
sikap, kepercayaan, dan tradisi, juga fasilitas
kematian ibu dan bayi . Asuhan antenatal
sarana dan prasarana kesehatan terdekat
adalah asuhan yang diberikan untuk ibu
dengan tempat tinggal serta dipengaruhi oleh
selama kehamilan untuk memfasilitasi hasil
tokoh masyarakat dan peraturan-peraturan
yang sehat dan positif bagi ibu dan bayi
yang beredar di masyarakat. Faktor-faktor
dengan cara membina hubungan saling
tersebut merupakan sebab perilaku yang
percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-
mendasari seorang ibu hamil melakukan
komplikasi yang dapat mengancam jiwa
pemeriksaan kepada tenaga kesehatan3.
untuk
menurunkan 2
mempersiapkan kelahiran dan memberikan
adalah
Standar
faktor
pengetahuan,
pelayanan pemeriksaan
pendidikan, sampai sebelum persalinan.
kehamilan yang telah diprogram meliputi
Pelayanan antenatal juga sangat penting un-
standar 10 T yang terdiri dari : Timbang
tuk mendeteksi lebih dini komplikasi ke-
berat
badan
dan
ukur
tinggi
badan,
pemeriksaan tekanan darah, nilai status gizi
penanganan
(ukur lingkar lengan atas), pemeriksaan
memperoleh suatu proses kehamilan dan
Tinggi
rahim),
persalinan yang aman memuaskan. Apabila
Denyut
seorang ibu hamil memiliki pengetahuan
status
yang lebih tentang pemeriksaan kehamilan
imunisasi tetanus dan berikan imunisasi
maka kemungkinan besar ibu akan berfikir
Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan,
untuk menentukan sikap, berperilaku untuk
pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet
mencegah,
selama kehamilan, test laboratorium (rutin
masalah resiko pada kehamilan.
fundus
Uteri
tentukan
presentasi
Jantung
Janin
(puncak
janin
(DJJ),
dan
skrining
dan khusus), tatalaksana kasus, temu wicara (bimbingan
konseling),
ibu
hamil,
menghindari atau
untuk
mengatasi
Saat ini angka kematian ibu (AKI) di
juga
Indonesia masih tinggi yaitu 228/100.000
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
kelahiran hidup dan angka kematian bayi
Komplikasi
(AKB) 34/1000 kelahiran hidup salah satu
(P4K)
termasuk
medik
serta
KB
pasca
2
persalinan .
sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
mengapa
hamil
menurunkan
angka
kematian
kurang
maternal menjadi 102/100.000 kelahiran
termotivasi dalam melakukan pemeriksaan
hidup dan angka kematian neonatal menjadi
kehamilan secara teratur dan tepat waktu
16/1000 kelahiran hidup. Menurut MDGs,
antara lain: kurangnya pengetahuan ibu
WHO, Kematian ibu meskipun menurun,
hamil
kehamilan,
tetap tinggi di Indonesia dan perkiraan WHO
kesibukan, tingkat sosial-ekonomi yang
adalah 102/100.000 kelahiran hidup tahun
rendah, dukungan suami yang kurang,
2015.
tentang
ibu
adalah
pemeriksaan
kurangnya kemudahan untuk pelayanan
Angka
kematian
ibu
di
Daerah
maternal, asuhan medik yang kurang baik,
Istimewa Yogyakarta pada tahun 2008
kurangnya tenaga terlatih dan obat-obat
berada pada angka 104/100.000 menurun
4
penyelamat jiwa .
dari
Penyebab kematian ibu di Indonesia
114/100.000
pada
tahun
2004.
Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kasus
yaitu Perdarahan, Infeksi, Partus lama,
kematian
ibu
yang
dilaporkan
Eklamsia, penyebab langsung kematian ibu,
kabupaten/kota pada tahun 2011 mencapai
dan penyebab tidak langsung. Tingginya
56 kasus, meningkat dibandingkan tahun
angka kematian ibu di Indonesia terkait
2010 sebanyak 43 kasus.
dengan rendahnya kualitas program berbagai
Meskipun angka kematian ibu terlihat
upaya penurunan AKI yang dilaksanakan
kecenderungan penurunan, namun terjadi
oleh pemerintah seperti safe mothermood.
fluktuasi dalam 3-5 tahun terakhir, bahkan
Salah
berdasarkan jumlah kasusnya dilaporkan
satu
safe
mothermood
adalah
pemeriksaan kehamilan yaitu suatu program terencana berupa observasi, edukasi dan
mengalami peningkatan.
Target MDG’s di tahun 2015 untuk angka
kematian
ibu
nasional
adalah
di Polindes Kharisma Depok Candung Catur terhadap 10 ibu hamil didapatkan bahwa 7
102/100.000 kelahiran hidup, dan untuk DIY
orang
relatif sudah mendekati target, namun masih
mengetahui tentang pemeriksaan kehamilan,
memerlukan upaya yang keras dan konsisten
tujuan, manfaat pemeriksaan kehamilan, dan
dari semua pihak yang terlibat5.
3 orang (30%) tidak mengetahui jadwal
Di
Polindes
Kharisma
Depok
(70%)
ibu
hamil
yang
belum
kunjungan pemeriksaan kehamilan.
Candung Catur tempat studi pendahuluan
Melihat
fenomena
diatas
maka
dari buku register, rata-rata pasien ibu hamil
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
memiliki tingkat pendidikan dan pekerjaan
tentang tingkat pengetahuan ibu hamil
bervariasi.
tentang pemeriksaan kehamilan di Polindes
Sehingga pemahaman
bervariasi dan
pula
tingkat
Kharisma
Depok
Candung
Catur.
pengetahuannya.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah penulis lakukan pada bulan September 2013,
METODELOGI PENELITIAN Jenis dalam
penelitian
penelitian
ini
yang
digunakan
deskriptif
yaitu
ini adalah kuesioner jenis daftar pertanyaan, kuesioner untuk menggali fakta dengan
dilakukan terhadap sekumpulan objek yang
bentuk
biasanya bertujuan untuk melihat gambaran
memudahkan
fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi
mengolah data. Uji validitas dan reliabilitas
di dalam suatu populasi tertentu. Penelitian
instrumen penelitian ini tidak dilaksanakan
ini dilakukan untuk mendeskripsikan atau
karena peneliti mengadopsi kuesioner dari
menggambarkan
yang
peneliti sebelumya yaitu Baiq Ida Rosita
terjadi di dalam masyarakat . Penelitian ini
(2011) dengan judul “Tingkat Pengetahuan
dilaksanakan di Polindes Kharisma Depok
Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan
Condong Catur pada September-Desember
di
2013.Objek
Yogyakarta”.
suatu
fenomena 6
dalam
penelitian
ini
pertanyaan
tertutup
mentabulasi
Puskesmas
Gamping
data
1
untuk atau
Sleman
menggunakan ibu hamil yang memeriksa di
Dengan bantuan program komputer,
Polindes Kharisma Depok Condong Catur,
dari hasil uji validitas tersebut diperoleh data
Sampel atau responden dalam penelitian ini
dari r hitung > r tabel (0,931). Dari hasil uji
adalah semua ibu hamil yang memeriksakan
reliabilitas di analisis dengan menggunakan
kehamilannya di Polindes Kharisma Depok
Spearman Brown dengan hasil r hitung > r
Condong Catur dalam waktu penelitian
tabel (0,935).
berjumlah 35 orang. Alat
yang dipakai
untuk mengumpulkan data dalam penelitian
Karena
r
hitung
lebih
kecil
dibandingkan dengan r tabel (0,444). Dari
hasil uji validitas dan reliabilitas tersebut
dalam tabel dan dikategorikan menjadi skala
didapatkan sejumlah 30 pertanyaan yang
yang berupa data ordinal (Arikunto, 2010).
valid dan reliabel. Setelah data terkumpul,
Tingkat pengetahuan baik jika jumlah
kemudian diolah dengan program komputer
jawaban
SPSS dan diperhitungkan presentase sebagai
pengetahuan cukup jika jumlah jawaban
berikut : editing, coding, tabulating, analisis
benar 56-75%, Tingkat pengetahuan kurang
data. Setelah data terkumpul kemudian
jika jumlah jawaban benar <56%.
dikelompokkan
menurut
jenis
benar
76-100%,
Tingkat
tingkat
pengetahuan masing-masing, dimasukkan
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian
ini
dilaksanakan
di
responden, dengan hasil perhitungan sebagai
Polindes Kharisma Depok Condong Catur.
berikut :
Adapun jarak ibukota Kecamatan Depok
a. Karakteristik Responden
dengan ibukota. Memberikan penyuluhan,
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data
pendidikan kesehatan dan pemeriksaan pada
penelitian, didapatkan distribusi frekuensi
ibu hamil. Sehingga keberadaan Polindes
berdasarkan karakteristik responden adalah
Kharisma
sebagai berikut :
Depok
mempunyai pelayanan
Condong
fungsi
sebagai
kesehatan
bagi
Catur alternatif
ibu
hamil
khususnya. Karakteristik yang diambil yaitu berdasarkan umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu. Distribusi
karakteristik
responden
diperoleh dari data yang dikumpulkan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Polindes Kharisma Depok Condong Catur, Sleman, Yogyakarta. No 1 a. b. c. 2 a. b. c.
Karakteristik Umur < 20 tahun 20 – 35 tahun > 35 tahun Jumlah Pendidikan Dasar Menengah Tinggi
Frekuensi
Presentase (%)
1 31 3 35
2,86 88,57 8,57 100
2 28 5
5,71 80 14,29
3 a. b.
Jumlah
35
100
Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja
18 17
51,42 48,58
Jumlah
35
100
(Sumber : Data Primer Polindes Kharisma Depok Condong Catur 2013) Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui
Analisa Hasil Penelitian
dari 35 responden yang berusia 20-35 tahun,
a. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
yaitu 31 responden (88,57%), jika dilihat
pemeriksaan
kehamilan
dari pendidikan ibu,
Kharisma
Depok Condong Catur.
terbanyak adalah
di
Polindes
menengah yaitu 28 responden (80%), dilihat
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
dari pekerjaan, responden paling banyak
pemeriksaan
adalah responden bekerja 18 responden
berdasarkan hasil pengumpulan data
(51,42%).
kuesioner yang didistribusikan ke dalam
kehamilan
dianalisis
tabel sebagai berikut: Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan Di Polindes Kharisma Depok Condong Catur Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentase (%) 1. Baik 17 48,57 2. Cukup 13 37,14 3. Kurang 5 14,29 Jumlah 35 100 (Sumber : Data Primer Polindes Kharisma Depok Condong Catur) Berdasarkan hasil analisis data yang
kurang sebanyak 5 responden dengan
terdapat dalam tabel 4.5 menunjukkan
presentase (14,29%).
bahwa
sebagian
pengetahuan pemeriksaan
ibu
besar
tingkat
Distribusi Frekuensi pada tabel 4.5,
hamil
tentang
terlihat bahwa semakin tinggi atau baik
Polindes
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
kehamilan
di
Kharisma Depok Condong Catur, yang
pemeriksaan
termasuk pada kategori baik, yaitu dari
memberi
35 responden terdapat 17 responden
pengetahuan baik, kemudian didukung
dengan
presentase
dengan tingkat pendidikan, pekerjaan
Responden
dalam
sebanyak presentase
13
(48,57%).
kategori
responden (37,14%),
cukup dengan
kemudian
responden yang termasuk dalam kategori
kehamilan, asumsi
maka
bahwa
akan dengan
yang baik, maka ibu hamil akan lebih mengerti kehamilan.
tentang
pemeriksaan
b. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Usia.
Kehamilan
Berdasarkan
Berdasarkan
hasil
penelitian
responden
tentang
pemeriksaan
kehamilan berdasarkan usia dilihat dalam tabel berikut ini :
diperoleh bahwa tingkat pengetahuan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan Di Polindes Kharisma Depok Condong Catur Berdasarkan Usia Tingkat pengetahuan Presentase Jumlah (%) Baik Cukup Kurang 1 < 20 tahun 0 1 0 1 2,86 2 20-35 tahun 16 10 5 31 88,57 3 > 35 tahun 1 2 0 3 8,57 Jumlah 17 13 5 35 100 (Sumber : Data Primer Polindes Kharisma Depok Condong Catur 2013) No
Usia
Berdasarkan
tabel
4.2
di
atas
berusia
20-35
tahun,
menunjukkan bahwa sebagian besar usia
responden (88,57%).
responden yang terbanyak adalah usia
c. Tingkat
20-35
Tentang
tahun
yaitu
sebanyak
31
sebanyak
Pengetahuan
Ibu
Pemeriksaan
31
Hamil
Kehamilan
responden (88,57%), sedangkan jumlah
Berdasarkan Pendidikan.
terkecil
yang
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
mempunyai usia >20 tahun yaitu 1 orang
bahwa tingkat pengetahuan responden
responden (2,86%). Mayoritas tingkat
tentang
pengetahuan baik yaitu responden yang
berdasarkan pendidikan
adalah
responden
pemeriksaan
kehamilan dilihat dalam
tabel berikut ini : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang pemeriksaan Kehamilan Di Polindes Kharisma Depok Condong Catur Berdasarkan Pendidikan Tingkat pengetahuan Presentase Jumlah (%) Baik Cukup Kurang 1 Dasar 0 0 2 2 5,71 2 Menengah 12 13 3 28 80 3 Tinggi 5 0 0 5 14,29 Jumlah 17 13 5 35 100 (Sumber : Data Primer Polindes Kharisma Depok Condong Catur 2013) No
Berdasarkan
Pendidikan
tabel
menunjukkan bahwa responden
4.3
di
atas
sebagian besar
berpendidikan
yaitu 28 responden (80%).
menengah
d. Tingkat Tentang
Pengetahuan Pemeriksaan
Berdasarkan Pekerjaan
Ibu
Hamil
Kehamilan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
berdasarkan pekerjaan
bahwa tingkat pengetahuan responden
tabel berikut ini :
tentang
pemeriksaan
dilihat dalam
kehamilan Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan Di Polindes Kharisma Depok Condong Catur Berdasarkan Pekerjaan Tingkat pengetahuan Presentase Jumlah (%) Baik Cukup Kurang 1 Bekerja 11 6 1 18 51,42 2 Tidak bekerja 6 7 4 17 48,58 Jumlah 17 13 5 35 100 (Sumber : Data Primer Polindes Kharisma Depok Condong Catur 2013) No
Pekerjaan
Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan
Kemudian penelitian ini juga bertujuan
bahwa sebagian besar responden memiliki
untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
tingkat
hamil tentang pemeriksaan kehamilan
pengetahuan
tinggi
tentang
pemeriksaan kehamilan dan bekerja yaitu
yang
18
pekerjaan,
responden
bertujuan
(51,42%).
untuk
Pengetahuan Pemeriksaan
Ibu
Penelitian
mengetahui Hamil
Kehamilan
Di
Kharisma Depok Condong Catur.
berdasarkan dengan
umur,
pendidikan,
menganalisis
data
Tingkat
menggunakan analisis univariate yang
Tentang
dipresentasikan dalam bentuk tabel dan
Polindes
uraian, sehingga memberikan penjelasan secara jelas.
1. Tingkat tentang
Pengetahuan
Pemeriksaan
Ibu
Hamil
Kehamilan
Di
2. Karakteristik responden a. Usia
Polindes Kharisma Depok Condong Catur
Tingkat pengetahuan ibu hamil dapat
Berdasarkan hasil perhitungan dalam tabel
diperoleh oleh kondisi usia responden, hal
4.2,
tingkat
ini dapat dilihat pada tabel 4.3 yang
tentang
menunjukkan
dapat
diketahui
pengetahuan
ibu
bahwa hamil
bahwa
sebagian
besar
pemeriksaan kehamilan termasuk dalam
responden berusia 20-35 tahun sebanyak
kategori baik, cukup, kurang. Responden
31 ibu hamil dengan presentase 88,57 %,
dengan kategori baik sejumlah 17 orang
dengan
(48,57%),
orang
bahwa responden yang mempunyai usia
(37,14%), dan kurang sejumlah 5 orang
20-35 tahun cenderung lebih banyak yang
(14,29%). Dengan demikian hasil analisis
mengerti
tersebut
tingkat
pemeriksaan
tentang
responden dengan tingkat usia yang lain.
Polindes
Diketahui juga bahwa usia berpengaruh
Kharisma Depok Condong Catur rata-rata
terhadap daya tangkap dan pola pikir
baik yaitu ibu hamil telah mengetahui dan
seseorang.
memahami
semakin berkembang pula daya tangkap
cukup
sejumlah
menunjukkan
pengetahuan pemeriksaan
kehamilan.
ibu
bahwa hamil
kehamilan
di
tentang Hal
13
digambarkan
memahami
kehamilan,
Semakin
tentang
dari
pada
bertambah
usia
dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan
berbagai karakteristik yang melekat pada
yang diperolehnya semakin membaik7.
ibu yang berkunjung di Polindes Kharisma
Selain
Depok
dapat
menyatakan bahwa semakin tua maka
membantu seseorang dalam memahami
semakin banyak informasi yang dijumpai
informasi. Semakin baik pola pikirnya
dan semakin banyak hal yang dikerjakan
maka
sehingga menambah pengetahuan.
akan
disebabkan
dan
dapat
oleh
Condong
ini
pemeriksaan
demikian
Catur
semakin
yang
mudah
untuk
itu
Notoatmodjo
(2010),
memahami informasi sehinga daya serap
b. Pendidikan
terhadap informasi semakin baik dan akan
Tingkat pengetahuan ibu hamil juga dapat
3
meningkat pengetahuan . Sesuai dengan
dipengaruhi
pendapat Wawan dan Dewi (2010), bahwa
pendidikan adalah suatu upaya untuk
umur,
memberikan pengetahuan, sehingga terjadi
pendidikan,
dan
pekerjaan
oleh
pendidikan,
merupakan faktor yang mempengaruhi
perubahan
tingkat pengetahuan. Penelitian Rosita
meningkat, dan kita dapat mawas diri
(2011), memberikan kesimpulan bahwa
dalam
umur, pendidikan, pekerjaan, mempunyai
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa
hubungan
dari
yang
bermakna
pengetahuan seseorang.
dengan
perilaku
lingkungan
35
responden,
positif
dimana
kehidupan
sebagian
yang kita3.
besar
responden berpendidikan menengah, yaitu sebanyak 28 responden (80%).
Mayoritas
tingkat
c. Pekerjaan
pengetahuan baik tentang pemeriksaan
Pengetahuan
kehamilan
dengan
dipengaruhi oleh pekerjaan, hasil analisis
Pendidikan
yang terdapat pada tabel 4.5 menunjukkan
merupakan suatu tingkatan yang dapat
bahwa sebagian besar responden bekerja
ditempuh sebagai sarana yang dapat
yaitu 18 responden dengan presentase
dijadikan
(51,42%). Seseorang yang mempunyai
pendidikan
responden
adalah
dengan
responden
menengah.
tolak
ukur
seberapa
jauh
ibu
hamil
pekerjaan
pengetahuan yang dapat mempengaruhi
pengetahuan yang lebih luas karena bisa
perubahan
mendapatkan pengetahuan dari tempat
hidupnya.
Dengan
mempunyai
kerjanya3.
tingginya tingkat pengetahuan seseorang
kerjanya
akan semakin banyak informasi yang di
Dengan adanya pekerjaan seseorang akan
dapat.
memerlukan banyak waktu dan tenaga
Pendidikan
yang
tinggi
akan
dan
akan
dapat
kemampuan seseorang dalam memperoleh
dalam
biasanya
juga
rekan-rekan
berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru
untuk
dan menyesuaikan diri dengan hal yang
dianggap
baru tersebut8. Semakin tinggi pendidikan
perhatian masyarakat yang sibuk hanya
maka
memiliki sedikit waktu untuk memperoleh
semakin
tinggi
pula
tingkat
menyelesaikan penting
pekerjaan dan
yang
memerlukan
informasi9.
pengetahuan seseorang.
KESIMPULAN DAN SARAN A.
KESIMPULAN Berdasarkan analisa data dan
1.
Tingkat pengetahuan ibu hamil
interpretasinya, maka dapat ditarik
tentang
kesimpulan penelitian sebagai berikut :
berdasarkan
Tingkat pengetahuan ibu hamil
pemeriksaan
kehamilan
pendidikan
dengan
kategori baik adalah responden yang
tentang pemeriksaan kehamilan di
berpendidikan
menengah
yaitu
Polindes Kharisma Depok Condong
sebanyak
responden
dengan
Catur adalah baik, yaitu sebanyak 17
presentase 80%.
responden dari 35 responden dengan presentase 48,57%. 2.
3.
pemeriksaan
kehamilan
berdasarkan umur dalam kategori baik adalah responden dengan umur 20-35 tahun sebanyak 31 responden dengan presentase 88,57%.
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
4.
28
pemeriksaan
berdasarkan
pekerjaan
kehamilan adalah
responden yang bekerja sebanyak 18 responden dengan presentase 51,42%.
B.
SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang penulis
telah
uraikan,
maka
acuan dengan mempelajari kelemahan-
ada
kelemahan yang ditemui sehingga lebih
beberapa saran yang dikemukakan, antara lain: 1.
4
Bagi Polindes Kharisma Depok
pemeriksaan kehamilan di Polindes Kharisma
Disarankan kepada petugas kesehatan
adalah
Polindes Kharisma Depok Condong
responden dari 35 responden dengan
Catur untuk lebih berperan aktif dalam
presentase 48,57%.
pelayanan
pada para ibu
kesehatan
5.
dengan memberikan
Depok
baik,
Condong
yaitu
Catur
sebanyak
17
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan
berdasarkan
informasi dan penyuluhan kesehatan
umur dalam kategori baik adalah
tentang
responden dengan umur 20-35 tahun
tujuan,
manfaat,
jadwal
pemeriksaan kehamilan, dan standar
sebanyak
kebidanan
presentase 88,57%.
dalam
pemeriksaan
kehamilan.
6.
Bagi Ibu Hamil
informasi
tentang
mencari
pemeriksaan
31
responden
dengan
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan
Disarankan memperbanyak
kehamilan
berdasarkan
pendidikan dengan kategori baik adalah responden
yang
berpendidikan
kehamilan terutama menganai tujuan,
menengah yaitu sebanyak 28 responden
manfaat,
dengan presentase 80%.
kehamilan,
jadwal dan
standar
pemeriksaan kebidanan
dalam pemeriksaan kehamilan. 3.
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
Condong Catur
meningkatkan
2.
disempurnakan.
pemeriksaan kehamilan berdasarkan
Bagi Peneliti Selanjutnya Disarankan
kepada
7. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pekerjaan peneliti
selanjutnya, agar dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu
adalah
responden
yang
bekerja sebanyak 18 responden dengan presentase 51,42%.
DAFTAR PUSTAKA A. Saifuddin,
Abdul
Wiknjosastro, Waspodo.
Bari,
Biran
(2009).
Gulardi
Affandi, Buku
Hanifa
dan
Asuhan
Djoko Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan
Bina
pustaka
sarwono
Prawirohardjo. B. Depkes.
RI.
(2009).
Standar
Pelayanan
Kebidanan. Jakarta: Dep.Kes.RI. B. Notoatmodjo,S. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta C. Ida, Rosita Baiq.(2011). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Gamping 1. KTI Ahli Madya Kebidanan
Stikes
Jenderal
Ahmad
Yani
Yogyakarta. Tidak diterbitkan D. Pofil Kesehatan Provinsi DIY. (2011). Angka Kematian
Ibu.
Yogyakarta
:
Departemen
Kesehatan. E. Notoatmodjo,S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta F. Soekanto, S.(2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rajawali Press. G. Wawan,
dan
Dewi.
(2010).
Teori
dan
Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika. Darwis , S.(2008). Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta : ECG