7
PBNURUNAN KADAR PB PADA TIDANG DOGOL (ME TAPE NAEUS MONOCEROS F'ABRICIUSI MENGGUNAKAIY PERENDAMAN DAN PEREBUSAN AIR JERUK NIPIS Rini Amini, Iswono dan Taufik Anwar
Jurusan Kesehatan Lingkungan poltekkes Kemenkes pontianak E -mai l:
arini.mini@gmail. com
Abstrak Penurunan Kadar Pb pada Udang Dogol dengan Perendaman, Perebusan, Serta Perendaman dan Percbusan Menggunalan Air Jeruk Nipis. Penelitian ini
sampel
bersifat eksperimen semu {Quasy Experimental). ua*g Dogol yang diperoleh dari hasil tangkapan nelayan di Sungai Kakap yangdiberi perlakuan-dengan menambahkan dosis air Jeruk Nipis dengan dosis l2%, llYo, dan2tr/i sertaO% sebfuai
pada setiap
6 ekor Udang Dogol. Penelitian ini
dilakukan dengan
3
kali
pengulangan. Hasil penelitian mengunakan uji statistik Anova one way menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara berbagai dosis air Jeruk Nipis pada setiap perlakuan dengan pr ob ab ilitas vatue A,000.
Kata Kunci: Udang Dogol, Pengikat Logam, JerukNipis
Abstracl The necreased r,evels of Plumbum in Dogol Shrimp by soaking, Boiling, soaking and Boiling by using Lime Juice. The type or ihis research is euasy Experiment. The samples ane Dogol Shrimp that taken from fishermen in Sungai Kakap were treated with various doses of lime juice 12Yo,15o/a, and.Z}Yothen 0% as a control in prawns Dogol Shrimp. This research conducted 3 times repetitions. The results 9very 6 based on One Way Anova test that showed there's significant difference urmong various doses of lime juice in everytreatmentwithprobabili@s value 0,000.
Keywords: Dogol Shrimp, Chelator, Lime Juice.
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi
Kota Pontianak pada umurnnya masyarakat lebih menlukai jenis Udang Dogol. Hal ini
setiap manusia yang berfrrngsi
unhrk memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, memperoleh energi, mengatur
terbukti dari hasil wawancara di agen pengepul Sungai Kakap bahwa ruta-rata hasil penjualan Ud*g Dogol di agen tersebut mencapai 49 Yo dari total semua jenis udang yang tertangkap
metabolisme, mengatur keseimbangan air, mineral, dan cairan tubuh. Agar makanan dapat berfungsi sebagaimana mestinyq kualitas makanan harus diperhatikan. Kualitas tersebut mencakup ketersediaan zat-zat (gizi) yang dibutuhkan dalam makanan dan pencegahan terjadinya kontaminasi rnakanan dengan zat-zat yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan (Mulia.2005). Udang merupakan salah safu sumber protein hewani yang baik untuk dikonsumsi (Darmono, 2010). Menurut Suyanto (2006) terdapat beberapajenis udang yang terkenal dan sering tertangkap oleh nelayan, yaitu Udang Windu, Udang Kembang, Udang Putih, Udang Jari, Udang Dogol, dan Udang Ronggeng. Di
nelayan.
Udang merupakan salah satu jenis
di dalam air. Namun, di perairan terdapat sumber pencemar yang krustasea yang hidup
dihasilkan dari lirnbah r,vilayah perkotaan, vaitu
timbal (Eftbndi" 2007). Menurut Widowati
(2008), logam tersebut dapat berada di perairan baik secara alami maupun berasal dari kegiatan
manusia Organisme seperti
udang
pergerakannya relatif tidak secepat jenis ikan untuk dapat menghindar dari pengaruh polusi logam dalam air karena bergerak dan mencari makan di dasar air, sedangkan lokasi tersebut merupakan tempat endapan Iogam berat seperti 26
Rini, dkk, Penurunan Kador Pb pada... 27
Pb
sehingga tidak menutup kemungkinan terdapat logam berat seperti Pb di dalarn tubuh udang (Darmono, 2010). Mengkonsumsi bahan makanan yaflg rnengandung Pb akan menyebabkan beberapa
efelg yaitu keracunan yang
mempengaruhi banyak jaringan dan organ tubuh, Organ-organ tubuh yang banyak menjadi sasaran dari peristiwa keracunan logam Fb adalah sistem syaraf, sistem grual, sistem reproduksi, sistem
Cd, yaitu dengan lama perendaman 60 menit dimana terjadi penurunan kadar sebesar 64,46Yo pada logam Pb dan 69,L7yo pada logam Cd dengan menggunakan 2 buah Jeruk Nipis (* 64 gr) (Armanda.2009).
Merujuk dari penelitian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penurunan kadar Pb pada Udang Dogol menggunakan perendaman dan perebusan dengan air Jeruk Nipis.
endokrin, dan jantung. Setiap bagian yang diserang oleh racun Pb akan memperlihatkan efek yang berbeda-beda (Palar, 2008). Berdnsarkan hasil survei diketahui bahwa
pemasok utama hasil perikanan yang dijual di
pasar tradisional Kota Pontianak terutama Udang Dogol {Metapenaeus monoceros
Fabricius) berasal dari peraian Selat Karimata dan dilakukan pengumpulan di Kakap dan Sepuk Laut. Hasil pemeriksaan kadar Pb pada sampel Udang Dogol yang berasal dari pengumpulan di Sepuk Laut dan Kakap, yaitu rata-rata kadar Pb pada bagian kepala sebesar 1,2193 mdkg dan bagian badan sebesar 4J667 mg/kg (Sucofindo, 2014). Merujuk dari hasil pemeriksaan awal maka udang tersebut telah terindikasi adanya logam Pb yang melebihi batas maksimum yang telah ditetapkan Standar Nasional Indonesia (SND 7387:2409 tentang Batas Maksimum Cernaran Logam Berat dalam Pangan pada udang yaitu sebesar 0,5 mgikg. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, maka Udang Dogol yang berasal dari pengepul Sungai Kakap dan Sepuk Laut telah terindikasi terdapat cemaran Pb sehingga diperlukan upaya pengolahan bahan makanan yang aman untuk menurunkan kadar Pb pada Udang Dogol agar
efek toksik dapat diturunkan atau
bahkan dihilangkan. Umumnya masyarakat Indonesia
menggunakan buah Jeruk Nipis (Citrus aurantfolia Swingle) untuk menghilangkan bau amis pada makanan yang berasal dari laut {sedood:l seperti udang. Banyak masyarakat yang belurn mengetahui bahwa Jeruk Nipis yang rasanya sangat asam itu mengandung beberapa senyawa organik dari berat daging buahnya yang berguna sebagai chelator (pengikat logarn) terhadap logam yang terdapat pada hervan laut tersebut (Irianto & Jokohadikusumo, 2010).
Berdasarkan penelitian sebelumnla mengenai Studi Pernanfaatan Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantfilia Swingle) sebagai Chelator Logam Pb dan Cd dalam Udang Windu (Penaeus Monodon) didapatkan hasil terbaik dalam menurunkan kandungan Logam Pb dan
METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat eksperimen semu eksperimen), yaitu penelitian yarlg mendekati percobaan sungguhan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest desigrt with control, yaitu kepada unit percobaan dikenakan perlakuan dengan dua kali pengukuran. Pengukuran
(q^i
pertama dilakukan sebelum perlakuan diberikan
dan pengukuran kedua diberikan
sesudah
perlakuan diberikan.
Populasi dari penelitian ini adalah Udang Dogol (Metapenaeus monoceras Fabricius) yang berasal dari perairan Selat Karimata. Sampel dalam penelitian ini adalah Udang Dogol yang diperoleh dari perairan Selat
Karimata. Penelitian ini dilakukan sebanyak 9
perlakuan
dan banyaknya pengulangan
dilakukan perhitungan dengan rumus di bawah ini (Supranto, 2000):
(r-1)(r-1)>1s Keterangan: r: jumlah pengulangan jumlah perlakuan
t:
(t- 1)(r- 1) > ls (9-l)(r-1) >ls >15 8(r-1) 8r-8 > 15 > 15 + 8 8r > 2318 r ) 2,875 -3 I Berdasarkan perhifungan di atas, yaitu dengan menggunakan 9 perlakuan maka hasil pengulangan,yaita sebanyak 3 kali. Jadi, jumlah
sampel yang diuji sebanyak 27 sampel dan kontrol sebanyak 9 sampel sehingga jumlah seluruh sampel, yaitu 36 sampel.
28
Sanitarian, Yolume
I Nomor l, April 2016, hlm 26 - i2
IIASIL Tabel
Tabel3.
dengan Perebusan
l. Hasil Uji
Pendahuluan Kadar Pb
Pada Udang Dogol
Bagian
No
Udang Kepala
1.
,
Nilai
Rata-rata Hasit Uji (mg/kg)
Ambang Batas (mg/ks)
1,2193 0,7667
Badan
-=^ oBo.d
;t0
g=68 bg
tu*
1
3
Pada tabel I di atas, menunjukkan bahwa Udang Dogol yang berasal dari Selat tGrimafa yang dilatorkan pengumpulan di Sungai Kakap telah terindikasi adanya logam Pb. Kadar Pb tersebut telah melebihi batas maksimum khususnya
dibagian kepala.
Kadar Pb pada Udang Dogol
dengan perendaman menggunakan air Jeruk Nipis
Kadar Pb Pada Udang Dogol dengan Perendaman
Air
sE
OEU -=^
€& EE6 6^9 '?FE I
, 3
R*ta
0,6114 0,6925 0,6914 0,6651
l5o/o
ZE 0,5367 0,5072 a,5627 0,4969 0te55 0,4909 0,6914 0,5619 05320 0,4983 0,6921
0,4910
0,6021
0,4393 0,3913 0,4405
Berdasarkan tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa perebusan dengan ffi Jeruk Nipis dapat menurunkan kadar Pb pada Udang Dogol. Rata-
rata kadar Pb terendah pada Udang Dogol dengan perebusan menggunakan air Jeruk Nipis, yaitu pada dosis 20% sebesar 0,4405 mdkg.
Kadar Pb pada Udang Dogol
dengan
perendaman dan perehusan menggunakan
Jeruk ioG
Tabel 4. KadarPb Pada Udang Dogol dengan Perendaman dan Perebusan Air
-o bi
JerukNipis Dosis Perendaman dan
l2o/o
z& =c
0,4531 0,39r I 04201 0,3s02 0,4342 0.3912 0.43s8 0.3',775
l20a
alrJerukNipis
Nipis Dosis Perendaman
=ui !s
ar
,
0,5
Dogol
Air Jeruk Nipis
Dosis Perebusan
bb tr
Sumber; Dah Primor, 2014
Tabel2.
Kadar Pt, Pada Udang
0201s
0,5
:
P *
E Hr
0,2921
t
A,2577
2 J
Rata-
Berdasarkan label2 di atas, menunjukkan bahwa perendaman dengan Jeruk Nipis dapat menurunkan kadar Pb pada Udang Dogol. Rata-
rata kadar Pb terendah pada Udang Dogol dengan perendaman menggunakan air Jeruk Nipis, yaitu pada dosis 20olo sebesar A,2577 mglkg.
Kadar Pb Pada Udang Dogol
Dengan Perebusan Menggunakan Air Jeruk Nipis
Perebusan
z!sE* E Ea g=EEq) gtri E
=il
-o
D)
l2o/"
ZA
E'
0,27A5
-tatz. Sumber: DakPrimeq 2015
Ed
0,5981 0,3103 0,2913 0,2t07 0,6109 0,4462 0,3418 0,2081 0,6001 0.3298 0.3018 02013 0,603 0,362t 0,3r 16 0,2467
rata Sumbec Data Primer, 20 15
Berdasarkan tabel4 di atas, menunjukkan bahwa perendaman dan 'perebusan dengan air Jeruk
Nipis dapat menurunkan kadar Pb pada Udang Dogol. Rata-rata kadar Pb terendah pada Udang Dogol dengan perendaman dan perebusan menggunakan air Jeruk Nipis, yaitu pada dosis 207o sebesar 0,2A67 mglkg.
Efektivitas Penurunan Kadar Pb Pada Udang Dogol Dengan Perendaman, Perebusan, Serta Perendaman Dan Perebusan Dengan
Air Jeruk Nipis
Rini, dklc Penurunsn Krtdar Pb pada... 29
Pb Pada Perendaman
Efektivitas Penurunan kadar Pb pada Udang Dogol dengan perendaman dan perebusan menggunakan air Jeruk Nipis
Tabel5. EfektMtas Penurunan Kadar Pb
Tabel 7. Penurunan Kadar Pb Pada Udang Dogol Dengan Perendaman dan Perebusan Menggunakan Air Jeruk Nipis
Efektivitas Penurunan Kadar
Udang Dogol Dengan Menggunakan Air Jeruk Nipis
Pada Udang Dogol
Dengan
Perendaman Menggunakan Air JerukNinis
A* sa'
No.3i
Rafa-rate Kadar Ptr (mgikg)
z Sebelum
Sesudah
*6
E6 f,5 :
(/ot
t2
0,6651
0,4358
02293
34r47
a
l5
0,665r
0377s
02876
43,24
3
20
0,665r
025',17
0,4074
61,25
Sumber: Data Primer, 2015
Berdasarkan Tabel 5 di atas, diketahui bahwa kadar Pb pada Udang Dogol setelah direndam dengan air Jeruk Nipis dengan dosis l2o/o,l1Yo,
dan 2A% menuqiukkan adanya
tingkat penurunan kadar Pb dengan persentase berturuttantt, 34,47aA, 43.24a"/o, dan 6l,250lo. Dosis air Jeruk Nipis 2A% bbih baik dibandingkan dengan dosis lainnya dalam menurunkan kadar menggunakan
perendaman-
Efelrtivitas Penurunan Kadar
Udang Dogol Dengan
Pb Pada Perebusan
Menggunakan Air Jeruk Nipis
Pada Udang Dogol Perebusan Menggunakan Nipis
<, ^ No'H*E HO
t12 215 320
Rata-rata Kadar Ph (mg/kg)
Sebelum
Sesudah
F
Dengan
Air Jeruk 'g!
!E
(%,
6i,
9i
4,6619
0,532
a,Q99
0,6619
0.4983
0.6619
0,,1405
0,1636 0.2214
19,62 24,71
3344
Sumber: Data Primer, 2015
Berdasarkan Tabel 6 di atas, diketahui bahwa kadar Pb pada Udang Dogol setelah direndam dengan air Jeruk Nipis dengan dosis l2Yo, l5Yr,
dan 20%
(me/ts)
?EP E E
E
(/O\
-L.
t12 215 320
0,603 0,603
0,3621 0Ju6
024{9
39,9
a29r4
48,3
5
2 65,7
0,603
)
Sumbec Dara PrimeC 2015
Berdasarkan Tabel 7 di atas, diketahui bahwa kadar Pb pada Udang Dogol setelah direndam dan direbus dengan air Jeruk Nipis dengan dosis
lzyo, l1yo, dan 20% menunjukkan
adanya
tingkat peilurunan kadar Pb dengan persentase berturut-turut, 39,95yo, 48,32o/o, dan 65,72Yo. Dosis air Jeruk Nipis 20% lebih baik dibandingkan dengan dosis lainnya dalam menurunkan kadar Pb pada Udang Dogol menggunakan perendaman dan perebusan.
PEMBAI{ASAl\
Tabel6. Efektivitas Penurunan Kadar Pb
o
Rstr-rata Kadar Pb
Fr
I
Pb pada Udang Dogol
<E^ No .gIE o?
menunjukkan adanya tingkat
penurunan kadar Pb dengan persentase berturutturut, 19,62yo, 24,71ya, dan 33,44olo. Dosis air
Jeruk Nipis 20% lebih baik dibandingkan dengan dosis lainnya dalam menurunkan kadar Pb pada Udang Dogol menggunakan perebusan.
Penelitian penurunan kadar
Pb pada
Udang Dogol (Metapenaeus monoceros Fabricius) dengan air Jeruk Nipis (Citrus
Aurantifilia Swingle) dilakukan dengan berbagai metode dan dosis yang berbeda-beda. Metode yang digunakan, yaitu dengan perendaman, perebusan serta perendarnan dan perebusan. Dosis air Jeruk Nipis yang digunakarq yaitu sebanyak l2oh, l5yo, dan 20o/o. Penelitian ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya penanganan bahan makanan pada jenis crustocea salah satuny4 yaitu Udang Dogol. Jeruk Nipis merupakan salah satu tanaman yang mengandung beberapa senyawa organik dari berat daging buahnya yang berguna sebagai chelator (pengikat logam) terhadap logam Pb lang terdapatpada Udang Dogol tersebut. Penelitian penurunan kadar Pb pada Udang Dogol dengan air Jeruk Nipis menggunakan sampel Udang Dogol yang berasal dari Selat Karimata yang dilakukan pengumpulan di Sungai Kakap. Berat sampel berkisar +9,5-10 gram dan panjang *12-L2,5 cm
sebanyak
6 ekor disetiap
perlakuan.
3A
Sanitarian, Yolume
I Nomor l, April
2A16, hlm 26
Mengendalikan panjang dan berat sampel Udang
Dogol tersebut diharapkan kadar Pb yang terdapat dalam tubuh udang memiliki kadar yang tidak jauh berbeda sehingga tidak akan mempengaruhi daya serap logam yang dinriliki JerukNipis. Jeruk Nipis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Jeruk Nipis yang permukaan kulitnya berwarna hijau dan memiliki diameter berkisar antara 3-3,5 cm. Pertirnbangan memilih krtiteria Jeruk Nipis tersebut, yaitu dengan melihat dominan ketersediaan dipasar dan dengan tingkat kematangan yang sama maka tidak akan mempengaruhi khasiat maupun kandungan dari Jeruk Nipis tersebut. Selain mengukur kadar Pb yang terdapat pada Udang Dogol, kadar Pb pada air hasil rendaman dan rebusan Udang Dogol juga dilakukan pengukuran untuk mendapatkan data penunjang. Akan tetapi, pengukuran pada air hasil rendaman dan rebusan dilakukan pengukuran apabila kadar Pb pada sampel Udang Dogol dibawahNAB (0,05 mdke).
Penurunan Kadar Pb Pada Udang Dogol I)engan Perrendaman Air Jeruk Nipis Penurunan kadar Pb yang efektif terjadi rata-rata penururan 4,2577 mg/kg. Sementara penurunan terendah terjadi pada dosis 12o/o denganjumlah ratz-rata penurunan sebesar 0,4358 mg&g. Hasil penurunan kadar Pb pada Udang Dogol dengan perendaman menggunakan air Jeruk Nipis pada semua dosis sesuai dengan Standar Nasional
pada dosis 20% dengan jumlah
Indonesia (SM) 7387:2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalarn
- j2 berinteraksi dengan senyawa lain, maka semakin cepat reaksi antara asam sitrat dengan logam.
Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian Chen dalam Septiana (2013), yaitu bahwa meningkatnya konsentrasi asam sitrat sebagai senyawa pengkelat, maka kompleks logam dengan asam sifrat yang terbentuk juga semakin banyak. Mekanisme reaksinya sebagai berikut: L* +S- ----+ LS Keterangan:
L :Logam S : Senyawa pengkelat LS : Kompleks logam-senyawa pengkelat
Asam sitrat (CffiO7) dengan tiga asam karboksil dalam bentrk strukturnya dapat membentuk kompleks dengan logam. Semakin banyaknya kompleks yang terbentuk, berarti
semakin banyak logam yang terserap dan terpisahkan dari daging Udang Dogol. Penurunan Kadar Pb pada Udang Dogol tersebut mengakibatkan terdapatnya kandungan Pb pada air rendaman Udang Dogol, sehingga apabila akan mengaplikasikan perendaman Udang Dogol dengan Air Jeruk Nipis, rnaka air hasil rendaman Jeruk Nipis dibuang dan udang harus dicuci bersih lagi sebelum dimasak.
Perlakuan perendaman Udang Dogoi dengan air Jeruk Nipis untuk menurunkan kadar Pb dapat menghemat energi dalam mengolah makanan dibandingkan dengan perlakuan
perebusan dan perendaman serta perebusan. Mengingat waktu perendaman yang ditrakukan dalam penelitian ini, yaitu selama 60 menit,
maka penjamah makanan
Pangan pada udang, yaitu sebesar 0,5 mg/kg.
sebaiknya mempersiapkan waktu untuk proses perendaman tersebut sebelum melakukan proses memasak.
Hipotesa pada penelitian ini menyatakan ada perbedaan penurunan kadar Pb pada Udang Dogol menggunakan perendaman air Jeruk
Penurunan kadar Pb pada Udang Dogol dengan perebusan alr Jeruk Nipis
Nipis. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan (berdasarkan Uji One Way Anova) dengan nilai p-value < 0,05 berarti H0 ditolak.
Hasil penelitian tidak -iauh
berbeda
dengan Sinaga (2015) "Perbandingan Penumnan
Kadar Cadmium (Cd) pada Kerang Darah (Anadara Granosa) dengan Perendaman Larutan Jeruk Nipis {Citrtts Aurantifolia) pada Berbagai Konsentrasi dan Lama Perendaman", dimana semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, semakin cepat larutan tersebut untuk bereaksi dengan senyawa lain. Begitu juga dengan lama perendaman. Semakin Iama waktu suatu zat
Penurunan kadar Pb yang efektif terjadi
pada dosis 20% dengan jumlah rata-rata penurunan 0,4405 mgkg. Sementara penurunan terendah terjadi pada dosis lZYo dengan jurnlah rata-rata penumnan sebesar 0,5320 mg&g. Hipotesa pada penelitian ini menyatakan ada perbedaan penurunan kadar Pb pada Udang Dogol menggunakan perebusan air Jeruk Nipis,
hasil penelitian menur{ukkan perbedaan yang signifikan antxa sebelum dan sesudah perlakuan Uji One Way Anova) dengan nilai p-value < 0,05 berarti H{ ditotak. (berdasarkan
Rini, dkk, Penttrunan Kadar Pb
Terjadinya penurunan kadar logam Pb dalam Udang Dogol setelah perebusan sejalan dengan penelitian Nurjanah dalam Yulianda
(2010), dimana penurunan kadar
logam
Kadnrium (Cd) dalam Kerang Darah (Anadara granosa) setelah perebusan dengan akuades, disebabkan karena komponen metallathionine yang terdapat dalam daging Kerang Darah
(Anadara granosa) mengalami
degradasi.
Degradasi merupakan suatu pemecahan protein
dari ikatan-ikatan yang terdapat
pada... 3l
terlebih dahulu kemudian air rebusan dibuang. Setelah itu, udang siap untuk dimasak. Apabila hanya mencampurkan Jeruk Nipis kedalam masakan tanpa perlakuan tersebut, maka kandungan Pb yang terdapat pada udang akan tetap terkandung dalam air masakan.
Penurunan kadar Pb pada Udang Dogol dengan perendaman dan perebusan air Jeruk Nipis
didalarnnya.
Salah satunya adalah metallothionine yang mempunyai kemampuan mengikat logam-logam yang dapat bersifat toksik seperti Pb. Metallothionine merupakan zat yang menciptakan lokasi penyimpanan ion untuk kelebihan ion-ion logam berat bebas yang dikhelasi" Metallothionine adalah protein transport yang bertanggungiawab pada pemindahan kelebihan logam berat dari suatu tempat ke tempat lain untuk menghindari efek
toksik yang ditimbulkan terhadap logam (Nugroho,2004).
Selain itu, penurunan kadar Pb pada Udang Dogol juga disebabkan karena dalam larutan Jeruk Nipis tersebut mengandung beberapa senyawa organik (seperti asam sitrat) yang memiliki kemampuan sebagai chelator
atau pengikat logam (Irianto & Jokohadikusumo, 20 1 0).
Akan tetapi, pada pengulangan pertama dosis 12% dan l5o/o serta pengulangan kedua dosis 12% penurunan kadar Pb pada Udang Dogol belum mencapai batas standar cemaran logam berat Pb pada crustacea (udang). Hal ini
dapat disebabkan bahwa as{un sitrat membutuhkan waktu kontals untuk mengikat kadar Pb pada Udang Dogol. Pernyataan ini tidak jauh berbeda dengan Sari (2014) '?engaruh Lama Perebusan dan Konsentrasi Larutan Jeruk Nipis (Citrus Aurantfolia) Terhadap Kadar Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) Pada Kerang Darah (Anadara granosa)", dimana lama perebusan mempengaruhi penurunan kadar logam Pb daging Kerang Darah. Semakin lama perebusan menggunakan larutan Jeruk Nipis, maka semakin rendah kadar logam Pb pada daging Kerang Darah. Penurunan Kadar Pb pada Udang Dogol tersebut mengakibatkan terdapatnya kandungan Pb pada air rebusan Udang Dogol. Berdasarkan hasil pengujian pada air rebusan pada Udang
Dogol tersebu! maka apabila
akan
mengaplikasikan perebusan Udang Dogol dengan air Jeruk Nipis sebaiknya udang direbus
Penurunan kadar Pb yang efektif tedadi
pada dosis 20o/o dengan jumtah rata-rata penurunan 0,2067 mg/kg. Sementara penunman tercndah terjadi pada dosis l2Yo dengmjumlah
ruta-ftta penurunan sebesar
A3621 mdkg.
Proses perendaman dan perebusan Udang Dogol
air Jeruk Nipis tersebut mengakibatkan terdapatnya kandungan Pb pada menggunakan
air rebusan. Hipotesa pada penelitian
ini
menyatakan
ada perbedaan penurunan kadar Pb pada Udang Dogol menggunakan perendaman dan perebusan
air Jeruk Nipis. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan (berdasarkan Uji One Way Ano"*a) dengan nilai p-value < 0,05 berarti f{o
ditolak.
Apabila dilihat dari rata-rata penurunan kadar Pb pada Udang Dogol dengan perlakuan perendaman atau perebusan" maka perlakuan perendaman yang disertai perebusan memiliki nilai rata-rata penurunan yang tertinggi. Hat ini disebabkan waktu kontak asam sitrat untuk mengikat Pb memilki waktu yang cukup lama dan perebusan juga dapat membantu dalam menghilangkan Pb pada udang tersebut. Asam sitrat yang merupakan zx skuestran
(zat pengikat logam) memiliki rumus kimia:
cH2cooH-coHcooH-cH2cooH (ceHsoz). Gugus fungsional -OH dan COOH pada asam sitrat menyebabkan ion sitrat dapat bereaksi dengan ion logam membentuk garam sitrat. Ion sitrat akan mengikat logam sehingga dapat
menghilangkan ion logam yang terakumulasi pada udang sebagai kompleks sitrat (lrianto dalam Sinaga,20l5). Hasil penurunan kadar Pb pada Lldane Dogol dengan perendaman dan perebusan menggunakan air Jeruk Nipis sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7387:2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat
dalam Pangan pada udang, yaitu sebesar 0,5 mdkg-
32 Sanitarian, Volume
I
Nomor
1,
April 2016, hlm 26
Berdasarkan semua perlakuan penurunan kadar Pb pada Udang Dogol dengan Jeruk Nipis. dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan kadar tertinggi dengan perlakuan
Pb
perendamalr yang disertai perebusan dengan efektivitas sebesar 65,72Yo. Hal ini dapat disebabkan bahwa waktu kontak asam sitrat untuk mengikat Pb memilki waktu yang cukup lama dan perebusan juga dapat membantu dalam menghilangkan Pb pada udang tersebut.
SIMP{II"A}{
-
32
dengan perendaman adalah pada dosis 20% dengan efektivitas 61,25Vo.
Dosis efektif Jeruk Nipis
dalam
Dosis efektif Jeruk Nipis
dalam
menurunkan kadar Pb pada Udang Dogol dengan perebusan adalah pada dosis 2A% dengan efektivitas 33,MYo. menurunkan kadar Pb pada Udang Dogol dengan perendaman dan perebusan adalah pada dosis 20% dengan efektivitas 65,72yo. Bagi peneliti lain disarankan dapat
penelitian
melanjutkan
Dosis efe*tif Jeruk Nipis dalam Pb pada Udang Dogol
menurunkan kadar
dengan
mempertimbangkan rasa dan tingkat kesegaran
Udang Dogol setelah dilakukan pere,ndaman dengan JerukNipis.
DATTARPUSTAKA Armanda F., 2009. Studi Pemanfuatan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) sebagai Chelator Logam Pb dan Cd dalam Udang Windu (Penaeus monodon),
Universitas Sumatera Utara. Diunduh
dari:
http://repository
.usu.ac.idlbitstream/ 1234567
89 /
I 4425 I I l0
9E01302.pdf.
Dannono, 2010. Linglatngan Hidup dan Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta: Universitas Indonesia. Effendi, Hefni, 2007. Telaah Kualitas
Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta:
Kanisius. Irianto, K., & Jokohadikusumo, P., 2010. Sarzs Kesehatan Masyarakat- Bandung: Sarana Ilmu Pustaka. Muliq R. M., 2AA5. Kesehatan Lingkungan. Yoryakarta: Graha Ilmu. Nugroho, Andhika Puspito., 2004. Buku Ajar Ekotol$ikologi. Universitas Gajah Mada. Diunduh dari: http ://elisa. ugm. ac. idlus er / archiv e I
download/
24164/7
fe7 I 0c5 62d990 5 4e7 I 65d4acee88cff.
Palar, H., 2A08. Percemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Sari, Kartika Anjar., Riyadi, Putut Har., dan Anggo, Apri Dwi., 2014. Pengaruh Lam.a Perebusan Dan Konsentrasi Larutan Jeruk Nipis (Citrus Aurmtifolia) Terhadap Kadar Timbal (Pb) Dan Kadmiurn (Cd) Pada Kerwtg Darah
(Anadara Granosa).
Diponegoro. Diunduh
Universitas
dari: h@lid.
portalgaruda. org/hetsbrowse&mod:view article&articlr 1 505 92.
A., Arienata, F., dan Cahyo Kumoro, Andri., 2013. Potensi Jus Jeruk Nipi* (Citrus Aurantifolia) Sebagai Bahatr Pengkelat dalam Proses Pemurnian Minyak Nilarn (Patchouli OiI) dengan Metode Kompleksometri. Universitas
Septiana,
Diunduh
Diponegoro. http:l/core.ac.uW
dari:
download/pdf
/1t734927.pdf. Sinaga, D., Marsaulina,
I., dan Ashar, T.,2A15.
Perbandingan Penurtman Kadar Cadmiurn (Cd) Pada Kerang Darah (Anadara Granosa) Dengan P erendaman Lqrutan Jeruk Nipis (Cinus Aurantifolia) Pada Berbagai Konsentrasi Dan Lama Perendaman Universitas Sumatera Utara Diunduhdari http ://download. portalgaruda :
.org/article.php?article:110070 &val: 4110.
Widou,ati, W-, Sastiono, A.. dan Jusuf, R., 2008.
Efek Toksik Logam Pencegahan Penanggulangan
Yogyakarta:
dan Pencemaran.
C.V Andi
Offset.