THE D EVELOPMENT S TUDY OF DECIS ION S UPPORT S YS TEM ( DSS ) FOR NAVY FLEET BAS ED ON GEOGRAPHICAL AND S ECURITY OF DATABAS E IN THE ARMATIM'S REGION Dr. Ir. AA. Masroeri, MEng1 ), Indra Ranu Kusuma, ST, MSc 1 ), Eko Prayetno 1 ) Department of Marine Engineering, FTK-ITS Surabaya 1)
[email protected]
ABSTRACT Indonesia constitutes an archipelagic state. Where does oceanic constitute the largest part. The NKRI’s waters area is estimated reach 5, 8 millions km2, or about 75% of the total areas. The ocean areas consist of territorial is reach 0, 8 millions km2, marine waters of archipelago is reach 2, 7 millions km2 and exclusive economic zone is reach 2, 7 millions km2. Indonesia is also located at a strategic geographical position which has 3 archipelagic oceanic path of Indonesia, they are Malaka Strait, Lombok Strait and Sunda Strait. Moreover, Indonesia’ ocean geographical characteristic is not homogenous, this is because Indonesia is flanked by two co ntinents, they are Asia continent and Australia continent and surrounded by two oceans, are P acific ocean and Hindia ocean. Based on the fact of In donesia’ s waters area and complexity geographical, it can be concluded that the lack of fleets and capacity of fleet is uneven can cause ineffective in supervision carried out by naval fleet. This can be seen from the numbers of violation in the form o f illegal logging, illegal fishing or trafficking still a lot happening in the waters area of Indonesia. That why in this final project, designed a database that user friendly. In the design of the database will be sorted first by type of data, such descriptive data where the data of this type has a characteristic for m o f information which are attributes. Then the other is the type of data that contains place or a location. The both of data will be combined into one in the form a digital image; so as to produce a Decision Support System ( DSS ) is quite good and as a basis to support decision-making for distribution of naval fleet. Besides that, the database that is designed to be up date in accordance with the existing circumstances, so it will be easier in the management of the data.
Key Words: database; mapping ; programming ; DSS ; digital ABSTRAK Indonesia merupakan suatu negara kepulauan. Dimana laut merupakan bagian terbesarnya. Wilayah laut NKRI diperkirakan, mencapai 5,8 juta km² atau kurang lebih 75 % dari total luas wilayah. Kawasan laut tersebut terdiri dari wilayah perairan laut (teritorial) 0,8 % juta km², perairan laut nusantara 2,3 juta km², dan kawasan Zona Ekonomi Eksklusif 2,7 juta km². Indonesia jug a terletak pada posisi geografis yang strategis, memiliki 3 (tiga) Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yaitu Selat Malaka, Selat Lombok, dan Selat Sunda. Selain itu, karakteristik geografis perairan Indonesia tidaklah homogen, hal ini karena Indonesia diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia serta di kelilingi oleh dua samudra besar yaitu Samudra P asifik dan Samudra Hindia. Berdasarkan fakta luas wilayah perairan Indonesia dan keadaan geografis yang komplek, maka dapat disimpulkan kurangnya armada dan kemampuan armada yang tidak merata, bisa menyebabkan tidak efektifnya pengawasan yang dilakukan oleh armada AL. Hal tersebut dapat terlihat pada jumlah pelanggaran berupa illegal logging, illegal fishing, ataupun trafficking yang masih banyak terjadi di perairan Indonesia, khususnya Indonesia bagian timur. Maka pada skripsi ini, dirancang suatu database yang user-friendly. Dalam perancangan database, akan di kelompokkan terlebih dahulu data - data berdasarkan jenisnya, seperti data deskriptif dimana data jenis ini, me mpunyai ciri khas berupa informasi - infor masi yang bersifat attribut/keterangan. Kemudian data yang lainnya adalah jenis data spasial yang berisikan informasi tempat atau sebuah lokasi. Kedua tipe data tersebut akan digabungkan menjadi satu dalam bentuk sebuah citra digital, sehingga dapat menghasilkan suatu sistem pendukung keputusan (DSS ) yang cukup baik dan sebagai dasar untuk mendukung pengambilan keputusan pendistribusian armada laut. Selain itu, database yang dirancang dap at di update sesuai dengan keadaan yang ada, sehingga akan lebih mudah dalam me manajemen suatu data.
Kata Kunci: database; mapping ; programming ; DSS ; digital
PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan suatu negara kepulauan, dimana laut merupakan bagian terbesarnya. Wilayah laut NKRI diperkirakan, mencapai 5,8 juta km² atau kurang lebih 75 % dari total luas wilayah. Kawasan laut tersebut terdiri dari perairan laut wilayah (teritorial) 0,8 % juta km², perairan laut nusantara (kepulauan) 2,3 juta km², dan kawasan Zona Ekonomi Eksklusif 2,7 juta km² dimana P osisi geografis Indonesia yang strategis, me miliki 3 (tiga) Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yaitu selat malaka, selat lombok, selat sunda. Karatakteristik geografis perairan Indonesia tidaklah homogen tetapi memiliki kekompleksan yang di pengaruhi akibat adanya dua benua besar yaitu Asia dan Australia dan di kelilingi oleh
dua samudra besar yaitu samudra P asifik dan Hindia, dengan didasarkan pada fakta luas wilayah perairan Indonesia maka dapat disimpulkan kurangnya armada laut jika dibandingkan dengan luas wilayah yang di amankan. Armatin sendiri mempunyai cakupan sector yang perlu diamankan cukup besar dari daerah yang harus di cover oleh Armaba. Armatim pada saat ini mempunyai 7 sektor utama dengan jumlah 28 pangkalan dengan hanya me miliki jumlah 27 armada. Melihat fakta tersebut maka perlu dilakukan upaya dilakukan suatu optimasi untuk operasi keamanan laut di wilayah timur sehingga tepat jumlah dan tipe serta pangkalan mana saja yang harus di cover, untuk mendukung semua hal tersebut maka di perlukan bagaimana gambaran sebenarnya geografis di wilayah Armatim itu sendiri sehingga memunculkan ide untuk membuat suatu database tentang
geografis dan keamanan dari wilayah armada timur. Armatim pada saat ini masih belum database yang dapat merepresentasikan suatu wilayah berdasarkan karakteristik geografis dan keamanan laut, dimana masing – masing sector tersebut me mpunyai karakteristik yang berbeda di tinjau dari segi geografisnya dan pelayaranya serta keamananya, karena data yang di bahas menyangkut masalah geografis maka di gagaslah sebuh ide yang nantinya akan menampilkan database yang sudah dibuat tersebut di tampilkan dalam suatu informasi geografis ke dalam software visual berbentuk dua dimensi, dimana data masukan nantinya akan di kategorikan kedalam dua jenis yaitu data spasial dan data deskriptif pada peta yang menjadi pencitraan dari database yang dirancang, pada paper ini akan di mulai dengan pembahasan tentang landasan teori atau tinjauan pustaka yang selanjutnya diteruskan dengan me mbahas metodologi dan yang terakhir adalah analisa data dan kesimpulan, diharapkan dengan pembuatan database ini nantinya dapat dijadikan landasan sebagai alat bantu dalam penggambilan keputusan untuk pendistribusian armada laut Armatim.
karakteristik dari unsur – unsur spasialnya. Untuk penampilan data yang bersifat spasial dapat di gunakan dua metode, yaitu dengan pencitraan raster dan pencitraan vector : a)
Struktur data raster Dalam bentuk yang sederhana, struktur data raster terdiri atas sel-sel bujur sangkar atau kotak segi empat yang biasa disebut pixel (picture element). Lokasi tiap pixel ditentukan dari nomor baris dan kolom. Setiap pixel memiliki nilai (value) sebagai indikasi nilai atribut yang diwakilinya (Farid Yuniar, 2008)
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Database. Banyak sekali definisi tentang database yang diberikan oleh para pakar dibidang ini. Database terdiri dari dua penggalan kata yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan datadata yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Sebuah informasi yang berdiri sendiri tidaklah dikatakan database. Dalam sistem database hal ini tidak boleh dan tidak bisa terjadi, karena antara file yang satu dengan file yang lain saling berhubungan, jika suatu data yang sama anda ubah, maka data tersebut difile yang lain akan otomatis berubah juga. Sehingga tingkat keakuratan/kebenaran data sangat tinggi. Secara prinsip, dalam suatu database tercakup dua komponen penting, yaitu Data dan Informasi. Jadi tujuan akhirnya adalah bagaimana mengelola data sehingga mampu menjadi informasi yang diinginkan dan dapat dilakukan proses pengambilan, penghapusan, pengeditan terhadap data secara mudah dan cepat (Efektif, Efisien dan Akurat). Data adalah fakta, baik berupa sebuah obyek, orang dan lain-lain yang dapat dinyatakan dengan suatu nilai tertentu (angka, symbol, karakter tertentu, dll). Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah sehingga bernilai guna dan dapat dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan. Hubungan data dan informasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Bagan Hubungan Data dan Informasi
Pembuatan Database P ada dasarnya perancangan database dan software ini dapat menggunakan beberapa cara, contohnya dalam perancangan database yang akan digunakan dapat dilakukan dengan menggunakan software Microsoft accsess yang secara default akan terinstal dalam computer jika menginstal software Microsoft office , adapun free software yang dapat digunakan untuk penggolahan data base ini yaitu menggunakan MySQL ataupun PostgreSQL kedua aplikasi tersebut bersifat free software. Data yang nantinya akan di masukkan dalam perancangan database ini di kelompokan menjadi 2 kategori, yaitu : Data Spasial Data ini adalah data yang berhubungan dengan lokasi, bentuk dan hubungan antar unsur – unsurnya. Data Deskriptif Data ini adalah data yang berhubungan dengan
Gambar 2. Model Data Raster b)
Struktur data vektor Dalam struktur data vektor, obyek atau fitur titik, garis, dan luasan dikelola dan direpresentasikan dalam rangkaian titik-titik koordinat. Sebuah titik direkam sebagai sepasang koordinat (X, Y), suatu garis merupakan rangkaian pasangan koordinat, sedangkan luasan (area) merupakan rangkaian garis yang menutup di titik yang sama dan me mbentuk batas suatu luasan. P enampilan peta digital yang disusun dalam struktur data vektor terlihat seperti pada peta tradisional/konvensional (Farid Yuniar, 2008).
Gambar 3. Model Data Vektor
Gambar 4. Struktur Data Vektor dan Raster
Pengelolaan Data Manual vs Database Secara umum pengelolaan data secara manual hanya cocok untuk mengelola data dalam jumlah kecil dan informasi yang diharapkan terhadap data tersebut bersifat monoton dan tidak banyak berulang. Kelemahan yang terdapat dalam pengelolaan data secara manual adalah :
menghapus data matakuliah tertentu pada file matakuliah, kalau matakuliah tersebut sedang diambil oleh mahasiswa pada file KRS misalnya. d. Konsistensi data tinggi Ini berhubungan dengan independensi data, sehingga tingkat konsistensi data jadi tinggi.
a. Duplikasi data Duplikasi data terjadi karena masing-masing bagian mengelola data secara sendiri-sendiri. Sehingga data yang sama tersimpan pada berbagai tempat. Misalnya : Bagian kemahasiswaan telah menyimpan dan mengelola data mahasiswa untuk kepentingannya, tapi di bagian jurusan juga menyimpan dan mengelola data mahasiswa sesuai dengan kepentingannya juga.
e. Dapat berbagi (sharing) data Ini merupakan salah satu keunggulan dari pengelolaan data dengan sistem database, dimana anda dapat saling berbagi dalam penggunaan file, baik bersifat jaringan maupun client server.
b. Terbatasnya berbagi data Hal inilah yang menyebabkan terjadi duplikasi data, karena antara satu bagian dengan bagian lainnya tidak saling berhubungan atau berdiri sendiri. c. Ketidakonsistennya data Ketidakkonsistennya data terjadi karena terjadi penyimpanan dan pengelolaan data yang sama di berbagai tempat. Misalnya : Si Dodi adalah mahasiswa jurusan manajemen, pada semester 3 Dodipindah ke jurusan akuntansi. Bagian kemahasiswaan telah mencatat dan menyimpan data Dodi sebagai mahasiswa jurusan akuntansi. Tapi di bagian jurusan manajemen, karena tidak adanya informasi, maka si Dodi tetap tercatat sebagai mahasiswa jurusan manajemen. Tentu hal seperti ini akan berakibat fatal, bukan ! d. Kurangnya integritas data Karena adanya ketidakkonsistenan data mengakibatkan kurangnya Integritas terhadap data. Integritas menyangkut dalam hal kevalidan data. e. Kesulitan dalam mendapatkan informasi Misalnya pada suatu saat, kepala akademik menginginkan data mahasiswa dengan IPK diatas 3.00. Maka tentu hal ini akan menghabiskan waktu yang lama untuk memprosesnya, apalagi kalau jumlah data yang diolah sudah mencapai lebih dari ribuan record. f. Ketidakluwesan Kurangnya respon dalam hal menghadapi perubahan dan pengembangan atas informasi yang diinginkan. Misalnya, kalau terjadiperubahan terhadap data yang diinginkan, maka haruslah diulang dari awal lagi. Begitu juga halnya dengan tingkat kompatibilitas dengan perkembangan perangkat lunak di masa depan.
f. Tingkat keamanan tinggi Adanya pemberian password dan hak akses pada suatu file mengakibatkan hanya orang yang berhak saja yang bisa mengakses file tersebut. Sehingga lebih aman. g. Mudahnya mendapatkan data P roses mendapatkan data dan informasi pada database dapat dilakukan dengan mudah, terutama menggunakan Structure Query Language (SQL), yang merupakan bahasa standar dalam DBMS. Software yang memungkinkan kita untuk me mbuat sebuah database antara lain adalah High Level Software dan Low Level Software. Yang termasuk di dalam High Level Software, antara lain seperti Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase Interbase, Xbase, Microsoft Access, Visual dBase, dll. Sedangkan yang termasuk dalam Low Level Software adalah seperti Btrieve dan Tsunami Record Manager.
B ahasa Pemrograman Visual Basic Visual Basic adalah salah suatu developement tools untuk me mbangun aplikasi dalam lingkungan Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk kodingnya menggunakan dialek bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari. IDE Visual Basic 6 menggunakan model MDI (Multiple Document Interface). Berikut ini adalah gambar yang menunjukan bagian-bagian dan nama-nama jendela yang dapat tampil pada IDE Visual Basic. Mungkin pada IDE standar hanya ditampilkan sebagian jendela dibandingkan dengan Gambar 2.11 hal itu disebabkan karena penampilan dari jendela jendela tersebut dapat diatur dengan perintah pada menu View.
Semua kelemahan-kelemahan dalam pengelolaan data secara manual diatas dapat diatasi dengan pengelolaan data dalam suatu sistem database. Berikut keuntungan menggunakan database dalam mengelola suatu sistem informasi ; a. Duplikasi data dapat diminimalkan. Duplikasi data dapat diminimalkan, dan biasanya data yang duplikat tersebut merupakan field kunci. Hal ini memang tidak bisa di hindari, karena field kunci ini digunakan nantinya sebagai key untuk hubungan antar tabel dan menyangkut integritas serta independensi data. b. Integritas data tinggi Tingkat kevalidan data tinggi, karena data yang sama saling berelasi, sehingga apabila ada perubahan pada suatu data, maka data yang sama difile yang lain otomatis juga berubah. c. Independensi data Tingkat ketergantungan data sangat tinggi, dimana anda tidak bisa melakukan perubahan terhadap suatu data, jika data tersebut sedang dipakai oleh file lain. Misalnya ; Anda tidak dapat
Gambar 5. IDE Visual Basic Adapun jendela-jendela yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut : Menu Bar, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpan project, membuka project, dll Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan cepat. Jendela P roject, jendela ini berisi gambaran dari semua modul
yang terdapat dalam aplikasi anda. Anda dapat menggunakan icon Toggle Folders untuk menampilkan modul-modul dalam jendela tersebut secara di group atau berurut berdasarkan nama. Anda dapat menggunakan Ctrl+R untuk menampilkan jendela project, ataupun menggunakan icon P roject Explorer. Jendela Form Designer, jendela ini merupakan tempat anda untuk merancang user interface dari aplikasi anda. Jadi jendela ini menyerupai kanvas bagi seorang pelukis. Jendela Toolbox, jendela ini berisi komponen-komponen yang dapat anda gunakan untuk mengembangkan user interface. Jendela Code, merupakan tempat bagi anda untuk menulis koding. Anda dapat menampilkan jendela ini dengan menggunakan kombinasi Shift-F7. Jendela P roperties, merupakan daftar properti-properti object yang sedang terpilih. Sebagai contohnya anda dapat mengubah warna tulisan (foreground) dan warna latarbelakang (background). Anda dapat menggunakan F4 untuk menampilkan jendela properti. Jendela Color P alette, adalah fasilitas cepat untuk mengubah warna suatu object. Jendela Form Layout, akan menunjukan bagaimana form bersangkutan ditampilkan ketika runtime.
Pengambilan Keputusan Dalam usaha me mecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam me mecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk me manfaatkan kesempatan. Kondisi ini menjadi tidak mudah dengan semakin rumitnya aktivitas dan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Apalagi informasi yang dibutuhkan tidak berasal langsung dari sumbernya. Untuk itu manajemen sebagai pengguna informasi me mbutuhkan suatu sistem pendukung (support systems) yang ma mpu meningkatkan pengambilan keputusannya, terutama untuk kondisi yang tidak terstruktur atau pun sistem pendukung untuk tingkatan tertentu saja. Berikut langkah – langkah dalam pengambilan keputusan, yaitu : 1. Proses perumusan/ identifikasi persoalan keputusan. Dalam tahapan ini persoalan perlu diformualsikan sedemikian rupa sehingga jelas yang mana masalah ( problem ), yang mana gejala ( sympton ). Seorang pembuat keputusan perlu menjajagi kemungkinan untuk menguraikan sebuah persoalan keputusan yang besar menjadi beberapa sub persoalan. P roses ini dilakukan bersama – sama dengan penetapan atribut serta pembatas – pembatas ( constraints ) yang membatasi keluasan untuk mengambil keputusan. Rumuskanlah hal-hal yang disebutkan terakhir dengan cara yang dapat me mbangkitkan komitmen serta motivasi. Keduanya merupakan unsur yang sangat penting untuk mendukung keberhasilan pengambilan keputusan.
hasil –hasil yang mungkin diperoleh dari setiap alternatif selesai dievaluasi maka tibalah saatnya untuk menetapkan kriteria pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang terbaik. 5. Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya. P engambilan keputusan berarti mengambil tindakan tertentu. P elaksanaan suatu rencana tindakan, merupakan thap akhir dari proses pengambilan keputusan. Akan tetapi kita tidak berhenti disini. Kita harus selalu mengevaluasi hasil keputusan, apakah me mang sudah sesuai dengan tujuan semula yang sudah digariskan sebagi suatu kebijaksanaan atau ada hal – hal baru yang mengharuskan merubah tujuan semula. Evaluasi hasil akan me mberikan masukan atau umpan balik yang sangat berguna untuk me mperbaiki suatu keputusan. Hasil evaluasi suatu keputusan bisa mengubah tujuan atau menyusun prioritas baru.
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (DSS) Sistem pendukung pengambilan keputusan (DSS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan. DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan me miliki kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata lain, DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya. Dalam suatu penelitiannya Steven S. Alter mengembangkan satu taksonomi dari enam jenis DSS yang didasarkan pada tingkat dukungan pemecahan masalah. Keenam jenis tersebut tampak pada Gambar G.2.1
Gambar 6. Tingkatan dukungan pemecahan masalah Salah satu karakteristik dari sistem pendukung keputusan adalah mendukung semua fase dalam pembuatan keputusan yaitu intellegence, design, choice dan implementation.
2.
Penetapan parameter serta variabel yang merupakan bagian dari sebuah persoalan. Kerumitan sebuah persoalan keputusan ditentukan oleh jumlah parameter dan variabel ini. Makin banyak dan makin lengap variabel yang dilibatkan, keputusan yang akan dihasilkan akan makin baik, tetapi hal itu akan membentuk persoalan dengan struktur yang makin besar bahkan mungkin tidak dapat dipecahkan. 3.
Pembuatan penetapan alternatif –alternatif pemecahan persoalan atau keputusan. Alternatif untuk memecahkan maslah harus dicari dan hasil dari setiap alternatif dapat diperkirakan den dievaluasi oleh pembuat keputusan. 4.
Menetapkan kriteria pemilihan alternatif untuk mendapatkan alternatif yang terbaik. Setelah alternatif – alternatif keputusan ditentukan serta
Gambar 7. Karakteristik SPK
Adanya sistem ini memberi dampak menaikkan efektifitas dalam pembuatan keputusan, baik dari segi ketepatan, waktu maupun kwalitas, dan bukan pada biaya pembuatan keputusan atau biaya pemakaian waktu komputer.
Pangkalan dan Armada TNI AL P angkalan TNI AL sebagai bagian integral dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) adalah merupakan ujung tombak dalam mendukung keberhasilan tugas-tugas satuan operasional TNI AL baik di masa damai maupun dimasa perang. Tugas pokok dan fungsi P angkalan TNI AL adalah sebagai berikut : a. Memelihara dan menyiapkan SSAT sesuai skala prioritas agar dapat digerakkan sewaktu-waktu dalam satuan-satuan operasional dengan urutan sebagai berikut : 1) Tugas P emukul Strategis. 2) Tugas Kamla. 3) Tugas khusus dan tugas - tugas sosial kemanusiaan. b. Memelihara dan me mperkuat keamanan serta stabilitas yurisdiksi perairan wilayah laut nasional untuk mendukung kelancaran P embangunan Nasional dibidang Kelautan. c. Melaksanakan upaya - upaya pencegahan, penangkalan dan penang-gulangan ancaman serta kontinjensi.
P roses awal dalam perancangan database karakteristik geografi ini dimulai dari pengumpulan data – data yang akan di databasekan mulai dari posisi pangkalan sampai dengan karakteristik lingkungan yang berada di dalam pangkalan tersebut, data - data ini di peroleh dari beberapa sumber baik dari sumber primer yang diperoleh dari hasil tanya jawab dan dari data pemberian pihak Armatim yang berupa data – data yang menyangkut dengan Faslabu (Fasilitas Labu) yang di miliki oleh lanal – lanal Armatin ataupun data – data yang berhubungan dengan karakteristik keamanan yang sebelumnya telah di bukukan oleh armatin, maupun data sekunder yang di peroleh dari refrensi – refrensi yang ada yang berbentuk jurnal, diktat, ataupun informasi dari internet, sehingga dari pengumpulan dua data tersebut nantinya akan dapat di susun sebuah database yang mana merupakan tujuan dari penulisan tugas akhir ini. P engumpulan data-data tentang keadaan geografis pada daerah pangkalan Armatim, dimana data – data tersebut antara lain sebagai berikut : Data angin laut, Data kedalaman laut, Data kapal patroli P ada tahap pemodelan ini menggunakan software Ms. Visual studio 6.0 yang bertujuan untuk merancang tampilan antarmuka software yang akan di buat, selain itu dalam pemrograman nantinya akan dibuat beberapa skenario untuk dapat menampilkan database yang sebelumnya di bentuk agar dapat di pahami secara visual.
d. Menegakkan Kedaulatan Negara dan Hukum di laut perairan Nasional Indonesia serta menegakkan hukum di laut Yurisdiksi Nasional dan melindungi kepentingan nasional di dan atau lewat laut bersama-sama dengan segenap komponen kekuatan Hannas lainnya. e. Membantu penyelenggaraan pembinaan potensi nasional dibidang maritim yang diarahkan sebagai kekuatan cadangan dan dukungan bagi operasi tempur laut. f. Menyelenggarakan kegiatan diplomasi Angkatan Laut untuk mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mewujudkan kepentingan bangsa. g. Meningkatkan kehadiran dan intensitas unsur TNI AL/Koarmatim sebagai kekuatan penangkal yang handal sepanjang tahun. h. Memelihara kerja sama dengan Angkatan Laut negara sahabat khususnya negara ASEAN. i. Melaksanakan tugas-tugas SAR, bantuan terhadap korban bencana alam maupun akibat rawan pangan. j. Mengimplementasikan strategi partisipasif sentuhan sosial dan bantuan kemanusiaan di daerah terpencil/pulau terpencil. k. Ikut berperan memelihara dan menciptakan situasi kondusif dalam rangka mengamankan serta menyukseskan agenda reformasi internal. Sedangkan data kemampuan kapal patroli/ armada yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah meliputi kecepatan (mil/jam atau knot), ketahanan berlayar atau endurance (hari) serta jangkauan radar (mil).
Gambar 8. Flow chart
METODOLOG I
ANALISA DATA
P engumpulan bahan referensi penunjang yang dapat me mbantu dalam penulisan untuk mendapatkan tinjauan pustaka yang berhubungan dengan Skripsi yang akan dikerjakan. P roses studi literatur dilakukan dengan cara pencarian buku acuan yang berhubungan dengan tema permasalahan. Sumber-sumber bahan referensi ini bisa dicari melalui jurnal, paper, buku-buku, e–mail,dan e-book.
Data Faslabu yang akan di databasekan pada penelitian tugas akhir ini meliputi fasilitas – fasilitas labuh yang sudah terbangun maupun yang masih dalam kondisi perbaikan atau pembangunan.
Tabel 1. Data Faslabuh, Fasharkan, Fasbek, Fasbinlan FAS LABUH
FASHARKAN
F ASBE K (BE KUL)
FASW ATP ERS
FASB INLAN
1
2
3
4
5
1.Helling Dock
1. K emamp. duk HS D
1. Rumah Negara
a. Tangki timbun180T
a. Rumjab
1. Labuh Laut
1. Jar ingan Listrik
a. Dermaga Irian Halong
nihil
(Beton) 1). Ukuran P = 202 m L
Dan L : 250 m2 =1unit
nihil
b. Tongkang
Wadan T-125=1unit
G-II :380V,865KVA
K ap.(belum ada)
Asisten T-125 m2=5unit
G-III : 380V,100KVA
c. Mobil tanki 2bh (1RR,
Kadis: 9 unit
3. Bengkel
1RB) Bangunangedung bengkel
2 bh KRI jenis DE
mesin 1 unit, uk. 45x20 m
1 bh KRI jenis PC
(dibangun ta. 2007) dengan
3). Fasilitas - Instalasi air tawar - Aliran listrik darat
d. Kondisi saat ini 80 %
G-IV:380V,25KV A b. Mobile Genset
b. Rumdis 2. K emamp. duk ML
G-I : 380V,400KVA
1). T - 125 = 10 unit
1). Caterpilar 437KVA :RB 2). MAN 380/220V,500
2). T - 72 = 2 unit
KVA ,kondisi BB
fasilitas house crane 10T
75 % dapat didukung
3). T - 70 = 14 unit
3). MAN 380/220V,300
tanpamesin dan alatper alatan lainnya.
dari Disbek Armatim, adm.ke Disbek Lant.
4). T - 54 = 14 unit 5). T - 48 = 20 unit
KVA ,kondisi BB 4). MAN 440V ,400K VA
ke Pertamina
6). T - 36 = kopel 6= 15 unit
440 & 380 KVA - PMK /Kondisi BB
250 KVA
K ap.30T /J (tdk aktif)
Kedalaman 8-10m 2). Mampu dis andari KRI :
Alokasi Mako hanya
2. Kemamp. Fashar kan = 15 m
Kemamp. Sanda=: 6.000T
a. PLN- Trafo
a. Bakap= b. Mesin = 2 bh
7). T -48 kopel 2 =40unit 3. K emamp. duk AT 80T/J
8). T-36 kopel 2 =57unit 9). T - 45 = 18 unit
b. Dermaga B eaching Halong /2 unit
150KVA,kondisi B B c. Mess
2). Deutch 120KVA,
a. B ekca =1bh
a. Pa = 3 unit
Panjang = 15 m
b. B ekum =1bh
b. Ba = 1 unit
Lebar
c. Bekmat =1bh
c. T a = 1unit
d. S enjata =1bh
d. Kowal= 2 unit
= 12 m
Kedalaman =1-4 m
( 2bh di telaga kodok) 2) .Mampu dis andari KRI 1 bh KRI jenis LST
430KVA,kondisi RB c. Genset Apung 1). Stamford P er kins
4. Gudang
1). Ukuran
kondisi BB 5). Detroit 450V/260V,
e. A monisi =1bh f. A rsip =1bh
3). Fasilitas - Instalasi air tawar 4). Kondisi saat ini 90%
kondisi RB /pus 3). Detroit 380KV A
P ada saat ini pembagian wilayah operasi untuk perairan di Armatim di bagi menjadi 7 sektor, hal ini dilakukan agar dalam system pelaporannya mudah dan juga dalam hal pembagian armada laut yang akan dikirim untuk menjaga sector – sector tersebut. Seperti yang di tunjukan pada table 5 diatas perbagian sector tersebut juga di bagi lagi menjadi beberapa lanal dimana tiap pangkalan tersebut me mpunyai kapasitas / fasilitas untuk bersandar yang berbeda – beda. Seluruh informasi pada tabel diatas akan di masukan dalam penyusunan database yang nantinya akan di tampilkan dalam bentuk citra digital maping. Selain data – data diatas yang bersifat spasial/kebendaan di perlukan juga data yang bersifat deskriptif/atribut untuk pengerjaan tugas akhir ini data tipe ini diambil dari data – data seperti kedalaman laut per pangkalan, tinggi gelombang dan kecepatan angin beserta arahnya. Dimana dalam gambar tersebut dapat di peroleh data mengenai ketingian gelombang dan arah mata angin, dimana tinggi gelombang di wakili dengan pewarnaan dan mempunyai keterangan nilai sesuai dengan informasi yang ada di bawah kanan gambar, disitu dapat kita baca bahwa range warna merah mudah sampai warna merah tua mencitrakan ketinggian maksimumnya dalam kisaran 3 – 4 meter, sedangkan arah angin di tunjukan dengan tanda panah yang tersebar dalam gambar tersebut.
kondisi RB/ pus 4). Detroit 300KV A kondisi RB/ pus
2. Rumah Sakit TNI A L kelas III
5). MAN 125K VA kondisi RB/ pus
Nama : RSAL FX Rahardjo
6). Perkins stanadyne 50KVA ,kondisi RB/pus 7). Deutz 2unit ( RB/pus)
(sumber Kasubdisfaskon)
Tabel 2. Data Sektor, Luas dan P angkalan P endukung Operasi Keamanan Laut Wil. Timur
Gambar 9. Data Tinggi Gelombang dan Arah Angin (sumber Maritim - BMKG)
Konsep Alur Program Dalam pengerjaan tugas akhir ini dirancang sebuah perangkat lunak yang nantinya di harapkan mudah di jalankan dan dipahami oleh siapa saja yang akan memakainya, oleh karena itu dalam perencanaan dibuat tampilan antar muka yang menarik dan informatif, adapun alur dari konsep yang dirancang pada perangkat lunak yang di kembangkan ini adalah:
(Sumber SOPS Armatim 2008)
Gambar 10. Alur Kerja Program
yang terlihat pada gambar 10 alur kerja program dimulai dari proses pengambilan/pembacaan database dimana database tersebut juga dapat dilakukan proses update/proses pembaharuan, setelah tahapan pembacaan data selesai maka proses selanjutnya adalah pada bagian software interface, disini database yang selesai di baca akan di petakan terlebih dahulu ke dalam layar tetapi dengan properti unvisible dan akan berganti properti menjadi visible jika terjadi even pemicunya, seperti event gerakan mouse ataupun event klik di command button, tahap terakhir adalah proses penampilan ke layar agar supaya informasi yang diinginkan dapat terbaca.
Proses Pemetaan Database dan Sof tware Interf ace Dalam dunia kartograpi/pemetaan digital banyak sekali metode yang dapat digunakan, dari semuanya itu mempunyai keunggulan dan kelemahan masing – masing, tetapi pada dasarnya metode - metode tersebut menggunakan prinsip yang sama, yaitu selalu di mulai dari proses penginputan terlebih dahulu dan setelah itu baru di lakukan proses selanjutnya sampai didapatkan pencitraan yang di inginkan, pada gambar 11 dapat dilihat macam – maca m metode inputan yang dimulai dari yang paling sederhana digitalizing data sampai ke tingkat yang lebih rumit yaitu remote sensing dengan menggunakan satelit, dalam pembuatan tugas akhir ini tipe inputan yang dipakai dalam me masukan peta digital adalah menggunakan digitalzing/digital scanning map.
P emilihan metode ini didasari oleh tingkat kerumitan jika di bandingkan dengan metode yang lainya jauh lebih sukar dan me makan dana yang cukup besar oleh karena itu metode scanning peta ini jauh lebih muda dan murah untuk di lakukan dalam salah satu tahapan penggumpulan data – data yang di butuhkan untuk peracangan database ini. Database yang sudah selesai di susun akan di petakan kedalam map digital yang sebelumnya sudah di buat terlebih dahulu, dalam proses pemetaan ini di mulai dengan melakukan registrasi posisi dari kontrol yang nantinya akan di jadikan suatu even yang dapat di atur atribut juga lokasi kemunculan dari visibelnya, untuk salah satu contoh map digital yang dipakai di tunjukan oleh gambar 12 diatas, dimana map dibawah ini, akan mewakili citra digital untuk wilayah Armatim di sektor 1 .
Gambar 13. Tampilan Citra Untuk Sektor 1
Gambar 11. Proses Pemetaan
Gambar 14. Tampilan Editor Database
Gambar 12. Peta Digital Untuk W ilayah Timur (Sumber Google)
Kemudian proses untuk memperbaharui database diawali dengan pemasukan password terlebih dahulu seperti yang terlihat pada gambar 17, setelah proses tersebut selesai maka jendela pada gambar 14 akan muncul dalam tampilan gambar tersebut me mperlihatkan database pengkalan, dan proses update dapat dilakukan dengan sangat mudah langkah pertama adalah mengklik tombol tambah ataupun tombol ubah, setelah itu pada tinggal merubah pada kolom atau baris yang ingin di rubah dan tekan enter maka database sudah terupdate dengan sendirinya, untuk tipe data yang menyangkut katagori keamanan dalam tugas akhir kali ini adalah illegal logging dan fishing maka untuk proses pembaharuan
agak berbeda, langkah pertama adalah kita pilih dulu menu yang ada di combo box, seperti yang di contohkan pada gambar 15 dibawah ini adalah pilihan untuk illegal logging di sector 1,
untuk pemakaian yang wajar – wajar saja tidak diperlukan dialog password untuk identifikasinya.
Gambar 17. Dialog Form Password.
Gambar 15. Edit Database Illegal Logging Setelah muncul table koordinat seperti diatas maka langkah selanjutnya adalah menekan tombol tambah, setelah tombol tambah di tekan maka table koordinat tersebut akan hilang dan di gantikan dengan tampilan gambar sector 1 sesuai dengan pilihan pada combo box, yang terlihat seperti gambar 18, untuk memper muda proses ini, maka proses update di buat hanya dengan menklik saja di mana lokasi terjadinya kejahatan illegal loging tersebut, dengan hanya mengklik gambar maka program akan mencatat posisi dari koordinat data baru yang telah di tetapkan itu, dan data ini akan ikut ter loading nanti pada saat program di jalankan ulang dari awal/reset.
P ada form jendela sektor akan di tampilkan karakteristik keamanan, yang berkaitan dengan tugas – tugas Armatin yang di tunjuk untuk mengamankan perairan indonesia bagian timur ini, jadi tinggkatan visualnya adalah untuk form level sektor akan memuat informasi – informasi yang berupa keamanan laut, dalam hal ini yang akan di tampilkan adalah sebaran tingkat kejahatan illegal fishing, illegal logging dan trafficking, sebenarnya masih banyak data lainya yang dapat dimasukan tetapi karena terbatasnya waktu sehingga proses pengumpulan data yang dapat di bangun masih terbatas tigah buah jenis tersebut saja, dan untuk tingkatan pelabuhan/lanal citra digital yang di visualkan adalah meliputi sarana dan prasarana lanal, data kedalaman laut, tinggi gelombang, dan arah angin dan kecepatanya.
Gambar 18. Citra llegal Fishing, Illegal Logging, dan Trafficking Pada Level Pangkalan.
Gambar 16. Update Illegal Logging Sektor 1 Sebelum me masuki form database terlebih dahulu muncul kotak dialog permintaan identifikasi password, hal ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan data dan juga keamanan data agar tidak sembarangan orang dapat memanipulasi data yang ada, tetapi jika
Pertimbangan Pendistribusian Armada Dalam pendistribusian armada laut Armatim dapat dilakukan dengan me makai landasan dari informasi yang ditampilkan pada program ini, seperti yang terlihat pada gambar 4.10, didalam tampilan tersebut terlihat dominasi warna merah yang dalam program ini di wakili dengan jumlah kejadian illegal fishing, maka dengan informasi itu saja sudah dapat menjadi pertimbangan apakah perlu dilakukan penambahan kapal patroli pada daerah perairan Kalimantan bagian utara atau tidak. Selain sebagai pendukung pendistribusian armada, database ini dapat memperlihatkan tren peristiwa kriminal mana yang sering terjadi dalam jangka waktu tertentu contohnya dalam jangka waktu 1 bulan ini ataupun dalam jangka waktu 1 tahun, seperti contoh jika daerah Kalimantan timur yang dulunya beberapa titik saja yang di temukan kejadian illegal logging ternyata dalam kurun waktu 6 bulan sebaran titik tersebut mengalami peningkatan dan terpusat pada daerah tertentu maka dapat diambil keputusan suatu daerah tersebut rawan tindak kriminal sehingga perlu di berikan perhatian khusus baik itu dari segi frekuensi patroli kapal yang melewati daerah tersebut di tambah ataupun me meberlakukan peringatan bagi kapal – kapal yang hendak melewati wilayah tersebut. Gambar 19. Citra untuk sarana & prasarana Lanal KESIMPULAN
P erancangan database karakteristik keamanan dan geographis ini telah berhasil dilaksanakan. Hasil pencitraan dan data yang ditampilkan akan membantu dalam mendukung pengambilan keputusan dalam pendistribusian kapal. Database yang dirancang dapat di update sesuai dengan keadaan yang ada, sehingga akan lebih mudah dalam me manajemen suatu data.
UCAPAN TERIMA KASIH
Gambar 20. Citra untuk Arah & kecepatan angin
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada kedua orang tua saya yang selalu me mberkan dorongan dan niat untuk selalu maju tanpa kenal menyerah, berkat motivasi dan dukungan moral dan materilnya sehingga pembuaatan paper ini dapat terselesaikan, juga ucapan terimakasi saya kepada kedua dosen pembimbing saya yaitu bapak A.A. Masroeri dan juga Bapak Indra Ranu yang selalu me mbantu kesulitan – kesulitan dalam pengerjaan penelitian ini, dan juga kepada teman – temanku yang sudah sama – sama melalui susah dan senang waktu pengerjaan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA [1]
Gambar 21. Citra untuk tinggi Gelombang Spesifikasi minimum untuk dapat menjalakan program ini adalah P entium 4 dengan RAM 1 G dan VGA eksternal 256 dan memakai OS widows xp sp 3.
Djoko Sutono, Ak. “ Sistem Informasi Manajemen”, P usat P endidikan dan P elatihan P engawasan BP KP , 2007. [2] Dr.Ir. Ubuh Buchara H. “ Analisis Keputusan”, P enerbit ITB, 2008. [3] Dadan Umar Daihani. “ Komputerisasi P engambilan Keputusan”, P enerbit P T EMK, Jakarta,2001 [4] Eddy P rahasta, “ Sistem Informasi Geografis : Konsep – konsep Dasar”, P enerbit Informatika, Bandung, 2003. [5] Hendra, S.T. “ Dasar P emrograman Visual Basic”, 2004. [6] Hasanuddin Z.A,“ Konsep Dasar P emetaan”, P enerbit ITB, 2007. [7] Irfan Subakti. “ Sistem P endukung Keputusan”, Jurusan Teknik Informatika-ITS, Surabaya, 2002. [8] http://beta.tnial.mil.id/koarmatim/atas.htm [9] http://wilkipedia.org/TNI-AL.htm [10] P lanet source code.com