THE ANALYSIS OF CHLORIDE IN ARGENTOMETRY ON DIG WELL WATER IN KUPANG REGENCY OF KUPAN TENGAH DISTRICT OEBELO VILLAGE IN 2014 Agustina Welhelmina Djuma1 , Marce Selvince Talaen2 1
Politeknik Kementerian Kesehatan ,2Program Diploma 3 Jurusaan Analis Kesehatan, Kupang ABSTRACT
The allocation of the water wich for human consumption must be of source have clear and healthy. Limites of the source water is clear and safe it must be free from the chemistryes have dangerous and poisenes is fill of minimal standard which fixes by WHO or healthyes ministry of RI. Source of the water is benefities by society in regency of Kupang four orchard village Oebelo is dig well. Beside as a tool, it is also used to be needed of salt production. This manner can be resulties of raising as consequence presence chloride from five results production salts which have can be blacknened of dig well water by citizen is using as source clear water to everyday needed. The aim of this research is to know degree of chloride on dig well of water in regency of Kupang four orchard village Oebelo. Measuring of the degree be does by Argentometry method of Mohr. According to descrptive of result of the data analysis and appealing with Permenkes RI number 492/menkes /PER /IV /2014 about the rules of qualities water s maximum degree of chloride which be premitted in drinks water is 250 mg/L. Result of this research sample A degree of chloride 249,18 mg/L, sample B degree of chloride is 491,34 mg/L, sample C degree of chloride is 425,24 mg/L, sample D degree of chloride 173,14 mg/L and the last sample E degree of chloride is 261,46 mg/L. Three of five sample which have researches is sample B, sample C and sample E not fill the rules of qualities drink waters. Keywords : Dig well water, Chloride, Argentometri
karena persediaan air bersih yang
PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, air dipergunakan
antara
lain
untuk
terbatas
memudahkan
berbagai
penyakit
di
timbulnya masyarakat.
keperluan minum, mandi, memasak,
Volume rata-rata kebutuhan air setiap
mencuci, membersihkan rumah, pelarut
individu per hari berkisar antara 150 -
obat dan pembawa bahan buangan
200 liter atau 35 - 40 galon. Kebutuhan
industri.
ilmu
air tersebut bervariasi dan bergantung
penyediaan
pada keadaan iklim, standar kehidupan
Ditinjau
kesehatan sumber memenuhi
dari
masyarakat, air
bersih kebutuhan
sudut
harus
dapat
masyarakat
*) Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang
dan kebiasaan masyarakat 2006).
(Chandra,
Z
Agustina Welhelmina Djuma1 , Marce Selvince Talaen2, The Analysis of Chloride in Argentometry on Dig Well 1084 Water in Kupang Regency of Kupan Tengah District Oebelo Village in 2014
Air
yang
bagi
mineral. Kadar klorida yang tinggi,
konsumsi manusia harus berasal dari
yang diikuti oleh kadar kalsium dan
sumber yang bersih dan aman. Batasan-
magnesium yang juga tinggi, dapat
batasan sumber air yang bersih dan
meningkatkan sifat korosivitas air. Hal
aman tersebut antara lain bebas dari
ini mengakibatkan terjadinya perkaratan
kontaminasi kuman atau bibit penyakit,
peralatan
bebas
merupakan komponen lain dari garam
dari
diperuntukkan
substansi
kimia
yang
logam.
yang
dan tidak bebau, dapat dipergunakan
Klorida
untuk mencukupi kebutuhan domestik
hormon pada retensi air dan garam
dan rumah tangga, memenuhi standar
melalui pengaruhnya pada ginjal. Ginjal
minimal yang ditentukan oleh WHO
menghasilkan suatu enzim yang disebut
atau
renin yang mengatur kadar air dalam
Kesehatan
RI
(Chandra, 2006).
dengan
juga
berbahaya atau beracun, tidak berasa
Departemen
berkaitan
Klorida
mempengaruhi
hipertensi. pengaturan
badan. Enzim renin juga membantu
Air yang sehat harus memenuhi
pengaturan tekanan darah tetapi klorida
persyaratan kualitas air meliputi syarat
mungkin mengurangi sekresi enzim ini
fisik, syarat bakteriologi dan syarat
dan menyebabkan tekanan darah tetap
kimiawi. Salah satu bahan kimia yang
tinggi.
harus memenuhi standar kualitas air
Desa Oebelo merupakan desa yang
minum adalah klorida. Dalam Peraturan
terbagi atas empat wilayah yaitu Dusun
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Satu, Dusun Dua, Dusun Tiga dan
Nomor
Dusun
492/MENKES/PER/IV/2010
Empat.
Sebagian
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
masyarakat
kadar maksimum klorida dalam air
pencarian sebagai petani garam yang
minum adalah 250 mg/L. Konsentrasi
memanfaatkan air sumur gali sebagai
klorida yang melebihi ambang batas
sumber air bersih untuk keperluan
maksimum
dapat
sehari-hari termasuk untuk keperluan
payau
produksi
atau
standar
mengakibatkan timbulnya rasa atau asin pada air minum.
Kadar klorida umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya kadar
Dusun
garam.
menyebabkan
Empat
besar
Hal
terjadinya
klorida dalam air sumur gali.
ini
bermata
dapat cemaran
1085 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 14, NOMOR 2 DESEMBER 2015
Berdasarkan uraian masalah di atas maka
peneliti
penelitian
telah
dengan
warna, rasa dan suhu. Selanjutnya
melakukan
sampel dibawah ke laboratorium dan
“Analisa
dilakukan pemeriksaan menggunakan
judul
Klorida Pada Air Sumur Gali Di Dusun
metode argentometri cara mhor.
Empat Desa Oebelo Kecamatan Kupang
Analisis Klorida pada Air Sumur
Tengah
Analisis
Kabupaten
Kupang
Menggunakan Metode Argentometri”. BAHAN DAN METODE
dilakukan
Poltekkes
di
Kemenkes
Kupang pada bulan Juni 2014. Jenis penelitian
yang
digunakan
air
sumur
untuk
dengan melihat
larutan adanya
kandungan klorida didalam sampel.
Laboratorium Kimia Jurusan Analis Kesehatan
direaksikan
AgNO3
Lokasi dan rancangan penelitian ini
dalam
diawali dengan uji kualitatif dimana sampel
Penelitian
klorida
adalah
penelitian deskriptif.
Sampel
yang
klorida
kemudia
kuantitatif
positif
menggandung
dianalisa
menggunakan
secara larutan
AgNO3 sebagai titran dan ditambahkan indikator K2CrO4 5 % untuk melihat titik akhir titrasi yang ditandai dengan
Populasi dan sampel
terbentuknya endapan berwarna merah
Populasi penelitian ini adalah semua
kecoklatan.
sumur gali yang ada di Dusun Empat Desa
Oebelo
Tengah
Kecamatan
Kabupaten
digunakan
Kupang
Setelah
dilakukan
uji
organoleptik yang meliputi pemeriksaan
produkuksi
parameter bau, warna, rasa, suhu dan
garam. Sampel dalam penelitian ini
pH terhadap kelima sampel di lokasi
adalah air dari 5 sumur gali.
pengambilan sampel, maka diperoleh
Metode pengumpulan data
hasil yang dapat dilihat pada Tabel 1.
dan
Pengambilan
konsumsi
yang
HASIL
rumah
tangga
untuk
Kupang
keperluan
sampel
air
dilakukan
berdasarkan SNI 6989.58:2008 tentang caraa pengambilan sampel air sumur gali
kemudian
dilakukan
uji
organoleptik yang meliputi pH, bau,
Z
Agustina Welhelmina Djuma1 , Marce Selvince Talaen2, The Analysis of Chloride in Argentometry on Dig Well 1086 Water in Kupang Regency of Kupan Tengah District Oebelo Village in 2014
Tabel 1. Hasil Uji Organoleptik Parameter Bau
A Tidak berbau
B Tidak berbau
Sampel C Tidak berbau
D Tidak berbau
D Tidak berbau
Warna
Jernih
Jernih
Jernih
Jernih
Jernih
Rasa
Tidak berasa
Sedikit asin
Sedikit asin
Sedikit asin
Sedikit asin
Suhu (0C)
30
31
31
30
30
pH
7
7
7
7
7
Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa
kelima
sampel
yang
diuji
meliputi parameter bau, warna dan pH
fisik maka suhu air tersebut masih memenuhi standar kualitas air minum. Penelitian
yang
dilakukan
di
masih memenuhi persyaratan kualitas
Laboratorium Kimia Jurusan Analis
air minum yang ditetapkan bahwa air
Kesehatan
yang sehat tidak berbau, tidak berwarna
pelaksanaan penelitian
atau jernih dan pH air harus netral, tidak
kualitatif, pembuatan dan pembakuan
boleh
basa,
larutan baku NaCl serta penetapan
sedangkan uji parameter rasa, pada
kadar klorida dalam sampel. Hasil uji
sampel
telah
kualitatif menunjukkan reaksi positif
ini
dengan terbentuknya endapan putih
bersifat
B
memberikan
asam
dan rasa
atau
sampel asin.
C Hal
Kupang
dengan
tahap
meliputi uji
menunjukkan bahwa secara fisik, air
bergumpal saat
tersebut tidak memenuhi persyaratan
AgNO3.
Selanjutnya
kualitas air minum dan tidak layak
pengujian
klorida
untuk dikonsumsi karena air yang sehat
pertama
seharusnya tidak memberikan rasa atau
AgNO3. Data pembakuan AgNO3 dan
tawar pada lidah. Suhu pada air berkisar
penetapan kadar klorida dapat dilihat
antara 300C-310C, jika dibandingkan
pada Tabel 2 dan Tabel 3.
dengan persyaratan kualitas air secara
direaksikan dengan dilakukan
dengan
adalah pembakuan
tahapan larutan
1087 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 14, NOMOR 2 DESEMBER 2015
Tabel 2. Hasil pembakuan larutan perak nitrat Volume pemipetan (mL)
No
V.Tat * (mL)
V.Tat* blanko (mL)
N AgNO3
1
5
14.6
0.3
0.0099
2
5
14.6
0.3
0.0099
3
5
14.6
0.3
0.0099
Rata - rata N AgNO3
0.0099
*V.Tat : Volume titik akhir titrasi Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Kadar Klorida Pada Air Sumur Gali di Dusun Empat Desa Oebelo Sampel
A
Kadar klorida (mg Cl-/L)
Standar Permenkes RI Nomor : 492/MENKES/PE /IV/2010
249.18
250 mg Cl-/L -
Keterangan
Memenuhi syarat
B
491.34
250 mg Cl /L
Tidak memenuhi syarat
C
425.24
250 mg Cl-/L
Tidak memenuhi syarat
D E
173.14 261.46
-
Memenuhi syarat
-
Tidak memenuhi syarat
250 mg Cl /L 250 mg Cl /L
menggunakan wadah ember, setelah
PEMBAHASAN Pada penelitian ini sampel air
terisi ember diangkat lalu sampel air
diambil dari 5 buah sumur gali yang
dituang
mewakili seluruh sumur gali yang
dilakukan uji organoleptik meliputi
terdapat di daerah tersebut dengan
suhu,
kriteria sampel yaitu air sumur gali yang
kemudian
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
selanjutnya dibawa ke laboratorium dan
sehari-hari (termasuk untuk minum) dan
dilakukan pemeriksaan.
juga
digunakan
untuk
dalam
warna,
botol
rasa, diberi
sampel
bau
dan
etiket
dan
pH untuk
keperluan
Dalam penelitian ini, parameter
produksi garam. Pengambilan sampel
yang diuji yaitu kadar klorida dalam air
Z
Agustina Welhelmina Djuma1 , Marce Selvince Talaen2, The Analysis of Chloride in Argentometry on Dig Well 1088 Water in Kupang Regency of Kupan Tengah District Oebelo Village in 2014
sumur gali dengan metode Argentometri
persyaratan kualitas air minum adalah
cara Mohr. Pemeriksaan ini diawali
sampel A dan sampel D.
dengan analisa kualitatif dimana sampel
Kadar klorida dalam air dapat
air direaksikan dengan larutan AgNO3
digunakan sebagai indikator adanya
untuk
pencemaran
melihat
adanya
kandungan
(Chandra,2006).
Air
klorida di dalam sampel. Uji kualitatif
dikatakan tercemar apabila mengandung
ini didasarkan pada kenyataan bahwa
bahan yang melebihi ambang batas dan
Anion Cl- dengan larutan perak nitrat
sifat-sifat air yang tidak sesuai dengan
(AgNO3) akan membentuk endapan
standar
perak klorida (AgCl) berwarna putih. Ia
(Sumardjo, 2009). Kadar klorida dari
tak larut dalam air dan dalam asam
sampel B, sampel C dan sampel E tidak
nitrat encer tetapi larut dalam larutan
sesuai dengan standar kualitas air
ammonia encer dan dalam larutan-
minum yang telah ditetapkan.
larutan kalium siannida dan tiosulfat (Svehla,1985).
yang
telah
ditentukan
Dusun Empat terletak kurang lebih 2 Km dari tepi pantai. Dilihat dari
Sampel
yang
positif
jarak pantai dengan lokasi pengambilan
kemudian
sampel, sumur sampel D dan sumur
kuantitatif
sampel E mempunyai jarak yang paling
menggunakan larutan AgNO3 sebagai
dekat dengan pantai diikuti lokasi
titran.
mengandung dianalisa
klorida secara
Sebelum
digunakan
untuk
sumur sampel C, sampel B dan yang
klorida
dalam
terjauh adalah lokasi sumur sampel A.
dibakukan
Tabel 3 menunjukkan bahwa kadar
terlebih dahulu menggunakan baku
klorida pada sampel A dan sampel D
primer NaCl 0,0282 N. Hasil penetapan
masih
kadar yang telah diperoleh pada Tabel
ditentukan sedangkan pada sampel B,
4,
sampel C dan sampel E mempunyai
menentukan sampel,
kadar
larutan
Setelah
Permenkes
AgNO3
dibandingkan RI
dengan
Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010
:
Tentang
kadar
memenuhi
klorida
persyaratan
yang
cukup
yang
tinggi.
Tingginya kadar klorida dalam sampel
Persyaratan Kualitas Air Minum, maka
B,
sampel
kemungkinan disebabkan oleh adanya
yang
masih
memenuhi
sampel
C
dan
sampel
E
cemaran dari limbah produksi garam
1089 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 14, NOMOR 2 DESEMBER 2015
karena
kebiasaan
kurang
masyarakat
memperhatikan
yang
kelanjutan dari penelitian disarankan
penanganan
untuk melihat hubungan konsumsi air
limbah produksi dan kebersihan sumber
dengan kadar
air yang ada. Akibatnya air menjadi asin
terhadap tekanan darah, melakukan
ketika diminum dan jika dikonsumsi
penelitian atau kajian lebih mendalam
secara terus – menerus mempunyai
tentang
dampak
menyebabkan rasa asin pada air sumur
kurang
baik
terhadap
klorida
yang tinggi
faktor-faktor
yang
kesehatan.
gali dan Melihat perbandingan kadar
Dilihat
klorida pada air sumur gali di Dusun
dari siklus pemakaian air,
kemungkinan penyebab tersebut sangat
Empat
kecil karena air tersebut secara terus-
sesudah pemakaian air sumur untuk
menerus digunakan untuk keperluan
produksi garam serta disarankan kepada
produksi garam sehingga salah satu
masyarakat untuk mengurangi konsumsi
penyebab tingginya kadar klorida pada
air
sampel tersebut berkaitan dengan waktu
mempunyai kadar klorida lebih dari
pengambilan
ambang batas dan lebih memperhatikan
sampel.
Waktu
Desa Oebelo
sebelum dan
minum dari sumur gali yang
pengambilan sampel yang berdekatan
penanganan
dengan waktu penggunaan air untuk
kebersihan
produksi
sehingga tidak mencemari sumur gali
dapat
memberikan
hasil
dengan kadar klorida yang tinggi.
limbah sumber
produksi air
yang
dan ada,
sebagai satu-satunya sarana air bersih bagi masyarakat di Dusun Empat Desa
KESIMPULAN DAN SARAN
Oebelo.
Berdasarkan hasil peneitian pada lima sumur di Dusun Empat Desa Oebelo Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten
Kupang
yang
diperoleh hasil sumur A kadar klorida -
249,18 mg Cl /L, sumur B kadar klorida 491,34 mg Cl-/L,
DAFTAR PUSTAKA
diteliti,
sumur C kadar
klorida 425,24 mg Cl-/L, sumur D kadar klorida 173,14 mg Cl-/L dan sumur E kadar klorida 261,46 mg Cl-/L. Sebagai
Anonim. 1990. Penggunaan dan Pemeliharaan Sarana Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta : Depkes RI. Anonim. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES RI), Nomor :
Z
Agustina Welhelmina Djuma1 , Marce Selvince Talaen2, The Analysis of Chloride in Argentometry on Dig Well 1090 Water in Kupang Regency of Kupan Tengah District Oebelo Village in 2014
492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. BSN. 2004. Air dan Limbah (Cara Uji Klorida(Cl-)dengan Metode Argentometri (Mohr))SNI-066989.19-2004. Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC Pitojo, Setijo dan Purwantoyo, Eling. 2003. Deteksi Pencemaran Air Minum. Ungaran : Aneka Ilmu.
Sumardjo, Damin.2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran Dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta,cetakan I. Jakarta : EGC Sutrisno, C. Totok. 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka Cipta Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro, Edisi Kelima. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.