TEKNIK VOCAL DAN TEKNIK BERBICARA DAN APLIKASINYA PADA DUNIA PENDIDIKAN Dita Wedia*)
A. Pendahuluan Sebagai
seorang
Pendidik
dan
Guru
hampir
setiap
waktu
kita
menggunakan/mendengar rekan sejawat kita berbicara dengan pengeras suara sekolah untuk berbagai keperluan misalnya mengumumkan sesuatu, memanggil siswa untuk datang kekantor dan sebagainya.
Namun pernahkah menjadi perhatian bagi kita suara yang keluar dari pengeras suara tersebut menyampaiakan pesan kepada audience sebagaimana dimaksud oleh pembicara, atau selanjutnya apakah suara yang keluar dari pengeras suara terasa nyaman bagi pendengar.
Pada tulisan ini penulis ingin sedikit mengupas masalah sederhana ini namun berlaku sepanjang waktu hampir diseluruh lembaga pendidikan kita, tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah sentuhan sederhana perbaikan teknik vokal yang berdampak luar biasa bagi kenyamanan siswa kita disekolah.
Sering kita dengar siswa yang dipanggil namanya melalui pengeras suara disekolah lansung menimbulkan dada berdebar dan menerima rasa bersalah yang tidak jelas serta ejekan teman sekelas, yang disebabkan gaya bicara dan intonasi pemanggilan siswa tersebut yang kurang baik, maka message yang dikirim akan direceive berbeda oleh audience. Terkadang tanpa kita sadari suara yang keluar dari pengeras suara terdengar seperti marah, tergesa gesa.
Mengadopsi teknik vokal news anchor di televisi atau public speaking lainnya membuat pemirsa betah berlama lama mendengarkan berita yang dibacakan, dan tentunya hal tersebut tidak salah kita aplikasikan dilingkungan kerja / sekolah kita. Hal ini dapat dilaksanakan tentunya dengan latihan dan meniru yang baik.
B. Tinjauan Teknik Vocal
Jenis Suara dibagi menjadi empat macam yaitu : 1. alto, 2. sopran, 3. tenor, 4. bass.
Warna suara juga terbagi dalam empat macam utama yakni : 1. monoton (datar) 2. wee georgie w (melengking/cempreng) 3. whispering jack (sayup2 lembut) 4. unforgetable (unique dan khas), dll.
Teknik Bicara Speed : kadang agak cepat Tone : fluktuatif Volume : sesuaikan dg sound system Power : kadang-kadang kuat Timbre : semangat
Teknik Pernafasan yang Baik Sikap Dan Bahasa Tubuh Penggunaan Bahasa
Gunakan Bahasa baku yang baik dan benar, mudah dimengerti, serta komunikatif. Penguasaan
Bahasa
Asing
yang
memadai
->
hindari
salah
pelafalan.
Untuk memperkaya kosa kata sebaiknya kita memiliki Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Bahasa Inggris. Hindari aksen dan dialek kedaerahan Hindari seringnya pengulangan kata/kalimat yang sama. Hindari pemakaian singkatan kata/akronim berlebihan. Gerakkan tubuh (GESTURE) seperlunya Tampil wajar, luwes
jangan over acting dan jangan grogi. Untuk acara resmi sikap tubuh lebih statis Untuk acara non atau semi resmi sikap tubuh kita lebih bebas bergerak spontan dan ekspresif. Perhatikan posisi microphone
Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Suara Tempo / Speed / kecepatan Power / kekuatan Volume (adjustable) Tone / tinggi-rendah suara Timbre / karakteristik / warna suara Olah Nafas, ideal dengan nafas perut Kondisi Fisik dan Emosi/Psikologis Yang HARUS DIHINDARI dalam pengontrolan suara 1. Jangan terburu-buru, jaga tempo bicara. 2. Jangan berteriak 3. Jangan biarkan suara menghilang di akhir kalimat 4. Jangan mengambil nafas begitu panjang hingga kepala tertarik ke belakang 5. Jangan makan terlalu banyak sebelum tampil 6. Jangan terlalu banyak merokok 7. Jangan terlalu banyak makan yang pedas dan berlebihan, serta minum es berlebihan.
C. Public Speaking Teknik / Cara Berbicara Beberapa hal yang perlu diperhatikan: 1. Kecepatan Bicara 2. Intonasi / irama / lagu 3. Artikulasi / kejelasan kata 4. Stressing/penekanan (u m’berikan energi) 5. Phrasing / pemenggalan kalimat / jeda 6. Pelafalan / pronounciation : pasca, event, fotocopy, (hindari pemakaian bahasa asing bila tidak yakin pelafalannya). 7. Diksi / pilihan kata : variatif, efektif, tepat.
8. Berdiri tegak, kaki tidak terlalu rapat, kedua tangan bergantung biasa dan rileks Ambil nafas dalam dan gunakan pernapasan perut, jangan angkat bahu karena akan mengurangi ruang di dada 9. Tahan nafas di perut dalam hitungan empat, kemudian keluarkan perlahan melalui mulut.
Penggunaan kata ganti orang untuk menyapa audience 1. Bapak & Ibu - yang kami hormati; 2. Saudara; 3. Hadirin yg terhormat, 4. yg kami muliakan, 5. yg kami hormati, 6. yg berbahagia 7. yg dimuliakan Allah SWT, Hindari: kalian Menggunakan tata bahasa yang lebih spontan, komunikatif, informatif, tidak monoton dan akrab/bersahabat.Untuk acara non resmi, Perlu memiliki emampuan berimprovisasi dan kemampuan menghibur/entertaining.Tetap memperhatikan kesopanan dan kesantunan dalam bertutur bahasa.Hindari kalimat yang berbau sara, mengecam, menghina, sarkastik, dsb.
Tata Bahasa yang Sesuai Duduk: tubuh tegak, bahu relaks, Berdiri - u/Wanita : kaki agak rapat, tubuh tegak, bahu relaks - u/ Pria kaki sedikit terbuka. (hindari meletakkan tangan dibelakang punggung, bertolak pinggang, tangan di saku). Berjalan : tubuh tegak, bahu relaks, langkah mantap.
Hindari: - gerakan yang menarik perhatian - gerakan tangan yang tidak perlu
Kontak mata
- Alat kontrol yang ampuh untuk melihat apakah audience bosan
Ekspresi wajah - Senyum adalah ekspresi yang paling mudah Sikap tubuh: cerminan perilaku keseharian kita disesuaikan dengan etika yang berlaku dengan memperhatikan estetika (hindari membelakangi dan/atau menunjuk audience). Atasi Rasa Takut Rasa takut berbicara di depan publik ada pada setiap orang Tanda : gugup, gemetar, berkeringat, membuat gerakan aneh dan lupa total Penyebab : - Merasa tidak berpengalaman - Perasaan “Excited” yang berlebihan - Tidak tahu subjek pembicaraan - Takut dengan audiense - Peralatan yang tiba-tiba rusak - Merasa melakukan sesuatu yang bodoh dengan tampil di acara tersebut Cara mengatasi adalah dengan menjawab dengan tepat penyebab rasa takut di atas!
Yang HARUS DILAKUKAN dalam pengontrolan suara Kontrol pernafasan Rileks dan santai, jangan paksakan suara sehingga terkesan ngotot.Volume: tidak berteriak, usahakan berbicara sedikit lebih keras dari percakapan sehari-hari.Berikan ekspresi pada suara (Intonasi & Pemenggalan) Untuk acara resmi, berikan energi pada suara kita sehingga mengesankan wibawa.
Alat Bantu Bicara Kenali alat bantu bicara; wireless, cable mic, clip on, head set Tiap mic mempunyai sensitifitas berbeda atur jarak mulut dengan mic, (TEST DULU) Atur volume suara; jangan terlalu keras atau lemah Jangan bicara di depan pengeras suara (loud speaker). Karena akan menimbulkan feed back Upayakan menggunakan speaker monitor untuk mengetahui apakah suara yang
diinginkan sudah sesuai dengan yang kita inginkan.
Tips Penggunaan Microphone Kenali dengan baik jenis dan karakter microphone yang digunakan. Pegang dengan sempurna (Jangan tegang dan jangan pula terlalu gemulai) Atur volume dan jarak mike dengan tubuh Waspada (setiap saat pembicaraan anda bisa ditangkap microphone) Perhatikan jangan sampai kabel mic menghalangi gerak dan menganggu konsentrasi. Peletakan tiang standing mic diatur dengan baik. Macam Macam Microphone : 1. Wired 2. Wireless 3. Head Set 4. Microphone digantung di atap 5. Khusus untuk Teater dengan akustik sempurna
D. Tips Vokal Suara Agar Nada Bicara Anda Menarik & Efektif 1. Volume / Volume Suara Pengaturan volume public speaking kita harus sesuaikan agar pas dii telinga audiens. Kita terbiasa mengatur volume suara radio atau televisi agar terdengar "pas" di telinga. Saat berbicara, secara alami kita bisa mengatur volume. Berbicara berdua, berbisik, dan di depan orang banyak tentu membutuhkan volume yang berbeda.
Saat berbicara di depan sekelompok orang atau di sebuah rapat, sangat penting untuk tidak pernah megarahkan pembicaraan kepada orang tedekat atau barisan paling depan. Atur volume dengan baik agar semua orang bisa mendengarkan dengan baik. Salah satu "pedoman"-nya adalah "berbicaralah kepada orang paling belakang". Maksudnya, berbicara dengan volume yang sekiranya bisa didengarkan semua hadirin. 2. Clarity / Kejelasan
Kejelasan. Berbicaralah dengan jelas. Beberapa orang cenderung berbicara melalui "gigi yang tercengkram" (clenched teeth) dan dengan sedikit gerakan di bibirnya, tidak membuka mulutnya, sehingga gagal mengeluarkan suara pembicaraan yang tepat dan terdengar baik oleh audiens. Suaranya terkunci di mulut, tidak dibiarkan keluar. Artikulasi yang baik sangat penting untuk menyampaikan pesan secara lisan. Latihlah artikulasi dengan, misalnya, berlatih huruf vokal A-I-U-E-O. 3 Variety / Variasi Nada Gunakan variasi nada suara. Jangan monoton! Agar pembicaraan efektif dan menarik, terapkan teknik tertentu. Selain itu, sangat penting untuk tidak mengeluarkan suara false atau seakan-akan sedang bermain drama (acting). Gunakan suara asli, natural voice! E. Variasi vokal publik speaking dapat dicapai melalui variasi dalam hal: 1. Pace. Ini soal kecepatan berbicara. Jika berbicara terlalu cepat, audiens tidak akan punya waktu cukup untuk menangkap pesan yang kita sampaikan.
Yang terbaik adalah "tempo sedang", namun sesekali percepat dan perlambat. Ini akan menjadikan pembicaraan kita menarik.
2. Volume Atur volume dengan sesekali menaikkan atau menurunkannya. Ini bisa menciptakan penekanan. Jika Anda menurunkan suara ke hampir berbisik ketika mengatakan satu-dua kalimat, ini akan membuat audiens tiba-tiba memberikan perhatian penuh. Namun, hati-hati, jangan terlalu sering menggunakan teknik ini.
By raising or lowering volume occasionally, you can create emphasis. If you drop your voice to almost a whisper (as long as it is projected) for a sentence or two, it will make your audience suddenly alert, be careful not to overuse this technique. 3. Pitch - Inflection – Emphasis
Saat berbicara di depan umum (public speaking, speaking in public, pidato), cobalah sampaikan informasi dengan sebanyak mungkin energi vokal dan semangat (vocal energy and enthusiasm). Berikan penekanan pada kata-kata dan frasa tertentu, terutama saat menyampaikan info atau fakta terpenting. Ini akan membantu menciptakan variasi. 4. Pause Pauses are powerful! Jeda itu sangat kuat dalam menciptakan pembicaraan yang menarik dan efektif. Jangan "nyerocos terus" tanpa jeda Pause (jeda) akan memunculkan perhatian khusus atau mendapatkan perhatian sebelum pesan penting. Pause artinya hening atau diam sejenak. Pauses mean silence for a few seconds
F. Simpulan Pengetahuan teknik vokal dan public speaking serta penerapannya dalam dunia pendidikan dan aplikasi nyata dilingkungan sekolah akan berdampak luar biasa terhadap suasana sekolah.Pada dasarnya anak anak/ siswa kita lebih cepat menyerap informasi entertainment, maka teknik edutaintment sederhana dapat dicobakan dilingkungan sekolah kita. Bukti empiris terjadinya perubahan suasana nyaman akibat melaksanakan teknik teknik vokal diatas memberi peluang kepada kawan kawan guru untuk menelitinya
Reference : https://prezi.com/8kgttujd-r7t/teknik-vocal-dan-teknik-berbicara-artikulasi-dan-intonasi/ http://www.tipspublicspeaking.net/2015/01/tips-vokal-agar-bicara-anda-menarik-efektif.html
*) Pemerhati pendidikan, sarjana perencanaan pendidikan