Propagaanda Pem mberantassan Korup psi Di Ind donesia
KARYA ILMIAH I
Diajuka an untuk mengikutti Kompetisi Propaaganda Antikorupsi A 2016 Oleeh
Ch heryl Marrlitta Stefi fia NIM 1102140004
TE EKNIK ELEKTRO E O FAKULT TAS TEK KNIK ELE EKTRO UNIV VERSITA AS TELK KOM BAND DUNG 2 2016
PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tulisan ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Apabila ternyata di kemudian hari tulisan ini mengandung unsur jiplakan (plagiarism), kami bersedia menerima konsekuensi hukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Bandung, 11 November 2016
Cheryl Marlitta Stefia
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya kami
dapat
menyelesaikan
Karya
Tulis
ini
dengan
judul
“Propaganda
Pemberantasan korupsi Di Indonesia” dengan lancar. Sebagaimana yang di ketahui, Korupsi
merupakan
penyimpangan
terhadap
nilai-nilai
Pancasila,
strategi
pemberantasan korupsi, serta mengetahui pentingnya pengaplikasian butir-butir Pancasila dengan demikian kita dapat menciptakan kesejahteraan dan keadilan bagi bangsa dan Negara Indonesia. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Epin selaku Dosen Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, beliau yang memaparkan materi, mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan, memberikan arahan, menghidupi makna Pancasila untuk kehidupan sehari-hari, serta motivasi demi kelancaran pembuatan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan kepada keluarga dan kerabat dekat yang telah banyak membantu kami baik dukungan moril maupun materil. Serta teman kami, Reyga Radika yang telah banyak membantu dan memberi saran untuk perbaikan. Karya tulis ini kami buat sebagai pendukung dan media dalam program belajar dan referensi serta solusi dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Semoga makalah ini dapat membantu bagi semua pihak untuk mendalami pentingnya memahami Pendidikan Anti Korupsi terutama dalam lingkungan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Akhir kata, kami menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kata sempurna, Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan, Bandung, November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI Halaman Judul---------------------------------------------------------------------------------- i Lembar Pernyataan-----------------------------------------------------------------------------ii Kata Pengantar--------------------------------------------------------------------------------- iii Daftar Isi --------------------------------------------------------------------------------------iv Abstrak-------------------------------------------------------------------------------------------v
BAB I PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Masalah ------------------------------------------------------------ 5
2.
Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------------ 6
3.
Tujuan ---------------------------------------------------------------------------------- 6
BAB I PEMBAHASAN 2.1
Pengertian Korupsi ------------------------------------------------------------------- 6
2.2
Jenis-jenis Korupsi----------------------------------------------------------------------7
2.3
Sebab-Akibat Korupsi-------------------------------------------------------------------7
2.4
Fenomena Korupsi di Indonesia------------------------------------------------ 8
2.5 Upaya yang Dapat Ditempuh dalam Pemberantasan Korupsi -------- 8 2.6.1 Upaya Pencegahan (Preventif) ------------------------------------------ 8 2.6.2 Upaya Penindakan (Kuratif) ----------------------------------------------- 9 2.6.3 Upaya Edukasi Masyarakat/Mahasiswa ------------------------------- 9 2.6.4 Upaya Edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) ---------- 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ----------------------------------------------------------------------------- 10 3.2
Saran ------------------------------------------------------------------------------------ 10
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------10
Abstrak Keprihatinan terhadap maraknya perbuatan korupsi pada masyarakat karena meningkatnya perbuatan korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara, serta sebagai upaya untuk pencegahan perbuatan korupsi pada generasi muda dalam bentuk implementasi pendidikan antikorupsi. Secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam pengertian, sebab akibat korupsi. Secara khusus mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam bentuk implementasi pendidikan anti korupsi melalui strategi-strategi pemberantasan antikorupsi berdasarkan pengertian, fenomena dan situasi yang ada di Indonesia. Tindakan-tindakan pencegahan korupsi adalah investasi untuk mencegah korupsi dalam jangka panjang. Kata kunci: strategi anti-korupsi, korupsi di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah Korupsi, Dalam kasus Negara Indonesia, menjadi terminologi yang
berdampingan dengan kata nepotisme dan kolusi. Dua kata terakhir diartikan sebagai korupsi yang merusak perekonomian bangsa. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh transparency.org, sebuah badan independen dari 146 negara, tercatat bahwa Indonesia menduduki posisi ke-5 sebagai negara terkorup di dunia tahun 2013. Citra buruk akibat korupsi menimbulkan banyak kerugian, salah satunya menyebabkan kehilangan kepercayaan pihak lain. Misalnya ketidakpercayaan pelaku bisnis dunia pada birokrasi mengakibatkan investor luar negeri berpihak ke negaranegara tetangga yang dianggap memiliki kualitas yang lebih baik. Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk memerangi korupsi dengan berbagai cara. Mulai dari membentuk KPK sebagai lembaga independen yang yang diharapkan menangani
tindak korupsi dan menjadi harapan upaya pencegahan dan penindakan tindak pidana. Bahkan sampai MPR merasa perlu mengeluarkan ketetapan (TAP MPR) khusus untuk memastikan penuntasannya. Tetapi tak kunjung juga bisa mengatasi korupsi di Negara Indonesia, oleh karena itu perlunya Strategi Antikorupsi ditanamkan sejak dini agar melekat dan menjadi karakter bagi setiap generasi muda bangsa.
2.
Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang kami angkat adalah sebagai berikut : a)
Apa pengertian korupsi ?
b)
Apa saja jenis-jenis korupsi ?
c)
Apa sebab dan akibat korupsi khususnya di Indonesia?
d)
Upaya apa yang dapat ditempuh dalam pemberantasan korupsi ?
3. Tujuan Adapun tujuan dapi penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : a)
Mengetahui pengertian dari korupsi.
b)
Mengetahui jenis-jenis korupsi.
c)
Mengetahui sebab dan akibat korupsi di Indonesia.
d)
Mengerti bagaimana strategi yang ditempuh dalam pemberantasan korupsi.
BAB II ISI 2.1 Pengertian Korupsi Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corruptio” atau “corruptus”. Kata “corruptio” berasal dari kata “corrumpere”. Dari bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah “corruption, corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan “corruptie/korruptie” (Belanda). Dari asal usul bahasanya korupsi bermakna tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, materil, mental, dan umum.
Dari sudut pandang hukum dapat digolongkan bahwa perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, memperkaya diri sendiri dan orang lain, merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara termasuk dalam tindak pidana korupsi.
2.2 Jenis-Jenis Korupsi Menurut UU. No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, ada tiga puluh jenis tindakan yang bisa dikategorikan sebagai tindak korupsi. Secara ringkas tindakan-tindakan tersebut bisa dikelompokkan menjadi: Kerugian
keuntungan
Negara,
suap-menyuap,
penggelapan
dalam
jabatan,
pemerasan. perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi.
2.3 Sebab-Akibat Korupsi Birokrasi Patrimonial adalah birokrasi yang di pakai oleh Negara Indonesia. Adapun kelemahan yang melekat pada birokrasi seperti ini antara lain tidak mengenal perbedaan antara lingkup “pribadi” dan lingkup “resmi”. Para birokrat tidak mampu mengidentifikasi kedudukannya sendiri sehingga sulit membedakan antara loyalitas terhadap keluarga, golongan, partai atau pemerintah. Meninjau dari faktor internal pelaku korupsi karena adanya sifat tamak manusia, moral yang kurang kuat, gaya hidup yang konsumtif. Secara garis besar korupsi mengacu pada aspek ekonomi yaitu, ingin menaikkan pendapatan dan memperkaya diri sendiri. Akibat yang paling nyata dari korupsi di tingkat teknis operasional adalah maraknya situasi dan kondisi yang penuh dengan tipu-muslihat dalam setiap urusan administrasi, baik dari yang paling rendah sekalipun. Dampak yang masyarakat langsung rasakan seperti: pola-pola kejahatan yang terorganisasi, lambannya tingkat pelayanan pemerintah karena mengharapkan uang pelicin, sektor pembangunan menjadi tidak berjalanan sesuai semestinya. Akibat-akibat korupsi itu bahkan membuat kerusakan pikiran, perasaan,
mental dan
akhlak yang tentu saja dapat membuahkan kebijakan-kebijakan yang
sangat tidak masuk akal. Sehingga menimbulkan ketidakadilan dan kesenjangan.
2.5 Fenomena Korupsi di Indonesia Fenomena umum yang terjadi di Negara berkembang seperti Indonesia yaitu: 1. Institusi politik yang sangat mudah ditunggangi oleh oknum-oknum tertentu, tentu saja dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi yang ditawarkan, kesukukan, keagamaan, serta kekuatan asing. 2. Proses modernisasi yang belum memadahi. 3. Wakil rakyat memiliki karakter yang buruk, disertai oleh ambisi dan mendahulukan kepentingan pribadinya diatas kepentingan rakyat.
2.5 Upaya yang Dapat Ditempuh dalam Pemberantasan Korupsi Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh oleh: a. Upaya pencegahan (preventif). b. Upaya penindakan (kuratif). c. Upaya edukasi masyarakat/mahasiswa.
2.5.1 Upaya Pencegahan (Preventif) a. Menanamkan budiluhur dan cinta tanah air dan menekankan nilai-nilai Pancasila. b. Menghimbau para pejabat untuk memiliki pola hidup sederhana. c. Mengusahakan kesejahteraan bagi para pegawai yang memasuki masa pension. d. Melakukan pencatatn ulang dan data bersifat transparan sehingga masyarakat dapat memantau. e. Menciptakan aparatur dan bagian pengawas yang jujur dan displin.
2.5.2
Upaya Penindakan (Kuratif)
Upaya penindakan dilakukan kepada mereka yang terbukti melanggar dengan diberikan peringatan, dilakukan pemecatan tidak terhormat dan dihukum pidana.
Adapun contoh penindakan yang dilakukan oleh KPK : a. Dugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipment dan placement deposito dari BI kepada PT Texmaco Group melalui BNI (2004). b. Menetapkan seorang bupati di Kalimantan Timur sebagai tersangka dalam kasus korupsi Bandara Loa Kolu yang diperkirakan merugikan negara sebesar Rp 15,9 miliar (2004). c. Kasus korupsi di KBRI Malaysia (2005).
2.5.3 Upaya Edukasi Masyarakat/Mahasiswa Mahasiwa adalah elemen masyarakat yang paling idealis dan memiliki semangat yang tinggi dalam berjuang, cukup signifikan dalam mempengaruhi perubahan kebijakan atau struktur pemerintahan dan mampu mempengaruhi lapisan masyrakat lainnya untuk mampu berfikir kritis dan turut serta dalam pembangunan nasional. Hal yang dapat di lakukan oleh mahasiswa antara lain: a. Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang program pemerintah dan aspek hukumnya. Contoh: menggelar seminar pentingnya anti korupsi. b. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan. c. Mampu memposisikan diri sebagai subyek pembangunan Negara dan berperan aktif serta tak bersikap acuh. d. Melakukan demo untuk menekan pemerintah atau melakukan jajak pendapat untuk memperoleh hasil negosiasi yang terbaik. Dapat dimulai dengan menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus, yaitu: Dengan adanya komitmen dari diri sendiri dan sebagai pihak pengontrol kebijakaninternal kampus diharapkan bisa menekan jumlah pelaku korupsi. Upaya lain adalah mahasiswa bisa membuat koperasi atau kantin jujur. Agar menjadi tolak ukur kejujuran di lingkungan kampus. Organisasi atau komunitas juga diharapkan bisa menjadi wadah mengadakan diskusi atau seminar mengenai bahaya korupsi. Selain itu mampu menjadi alat pengontrol akan
kebijakan
internal kampus.
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan
Dari paparan yang telah kami sajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Penjabaran mengenai fenomena korupsi dan berbagai dampak yang ditimbulkannya telah menegaskan bahwa korupsi merupakan tindakan sangat buruk yang dilakukan oleh aparatur birokrasi serta orang-orang yang berkompeten dengan birokrasi. Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam memberantas tindak korupsi di Indonesia, antara lain upaya pencegahan (preventif), upaya penindakan (kuratif), upaya edukasi masyarakat/mahasiswa.
3.3 SARAN Berbagai upaya pemberantasan korupsi akan berhasil ketika didasari oleh rasa tanggung jawab yang besar terhadap bangsa Indonesia. Selain itu untuk menekan angka tindak korupsi di Indonesia ini kita dapat memulainya dari diri, semua pihak turut berpartisipasi dalam menghidupi perilaku anti korupsi karna pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab kita bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Muzadi, H. 2004. MENUJU INDONESIA BARU, Strategi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Malang : Bayumedia Publishing. Saleh, Wantjik. 1978. Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia . Jakarta : GhaliaIndonesia. Dwiyono, Agus, dkk. 2004. Kewarganegaraan. Jakarta : Yudhistira.