PEMERIKSAAN PERSISTEM A. Sistem Reproduksi Payudara Inspeksi : kesimetrisan, kebersihan, warna (hiperpigmentasi areola mamae), bentuk papila mamae (menonjol, tenggelam, datar), apakah kolostrum sudah keluar, payudara tampak tegang, kondisi putting (adanya luka), dan pengeluaran kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak yang anbormal. Abdomen Inspeksi : pembesaran perut simetris/tidak, strie gravidarum (lividae, albican) linea (alba, nigra), luka bekas operasi (SC) Palpasi : kontur (ketegangan) dan ukuran perlu dikaji. Tinggi fundus uteri diukurjika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menentukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc. Donald dengan posisi ibu berbaring. Kontraksi dikaji dengan cara palpasi, pemantauan fetal (frekuensi gerakan janin), atau keduanya pemeriksaan Leopold 1-4 Leopold I : menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang ada di fundus
uteri Leopold II : menentukan letak punggung anak (punggung kanan/kiri), dan
bagian-bagian terkecil dari anak Leopold III : menentukan presentasi anak (kepala/bokong) dan apakah bagian
tersebut sudah masuk pinbtu atas panggul Leopold IV : menentukan seberapa besar bagian terendah tersebut masuk ke pintu atas panggul
Mengukur TFU berdasarkan MC Donald, dengan memakai mid line, untuk menentukan TBJ. TBJ = (TFU-11 ataun12 atau 13) x 155 gram
Auskultasi Dengan cara mendengarkan DJJ (5 detik dihitung, 5 detik tidak, 5 detik dihitung, 5 detik tidak, 5 detik dihitung, 5 detik tidak) hasilnya dikalikan 4. Normalnya 120-160 x/mnt
Genetalia Inspeksi : rambut pubis, kebersihan. Odema, varices, benjolan, pengeluaran (darah, cairan, lendir), adakah tanda-tanda infeksi Palpasi : adakah benjolan atau massa dan nyeri tekan Pemeriksaan dalam Presentasi dan posisi janin dikaji dengan pemeriksaan dalam (vaginal toucher – VT) dan palpasi Leopold. Perawat bmendokumentasikan warna cairan amnion dan kapan terjadinya rupture membran amnion bila ketuban sudah pecah, cairan amnion harusnya jernih. Cairan amnion yang berwarna hijau dan berbau menandakan infeksi. Cairan amnion yang berwarna hijau menandakan mekonium keluar sebelum persalinan menandakan terjadinya stress pada neonatus. Status persalinan ibu ditentukan melalui pola kontraksinya. Pemeriksaan dalam dilakukan ketika tidak ada kontraksi dan kapan pecah ketuban. Dilatasi dan penipisan serviks, status presentasi, dan posisi janin dikaji melalui VT. VT dikontraindikasikan pada ibu dengan ketuan pecah dini dan perdarahan. Urutan VT : melihat vulva vagina untuk mengetahui adanya odema/tidak, merasakan suhu vagina, merasiakan adanya jaringan parut di dinding vagina, konsistensi porsio, efficement/selaput ketuban, denominator, penyusupan/ moulage, bagian terkecil disamping bagian terendah, teraba/tidak promontorium, linea inominata. B. Sistem Pernapasan Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali permenit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal. Anamnesa : tanyakan apakah ibu mengalami sesak napas Hidung Inspeksi : nafas cuping hidung, secret/ingus, epitaksis, polip, warna mukosa, oedem pada mukosa, kebersihan, intak septumnasi, deformitas Mulut Inspeksi : mukosa bibir (sianosis) Leher Inspeksi : warna Palpasi : nyeri tekan, adanya massa, pembesaran kelenjar limfe, posisi trakea Faring
Inspeksi : kemerahan, oedem/tanda-tanda infeksi, pseudomembran Area Dada Inspeksi : pola nafas, penggunaan otot bantu pernafasan, rytme dan kedalaman inspirasi, pergerakan dada simetris/tidak, waktu inspirasi ekspirasi (rasio inspirasi : ekspirasi / normalnya 1:2), perbedaan kesimetrisan intercosta kiri dan kanan, kesimetrisan supraklavikula Palpasi : nyeri tekan, kelainan pada dinding thorax, bengkak (konsistensi, suhu denyutan, dapat digerakkan/tidak ), kulit terasa panas Auskultasi : suara nafas trakeal, bronkial, bronkovesikuler, vesikuler (sesuai dengan lokasi), ronkhi, wheezing, stridor, pleural friction rub, crakcles C. Cardiovaskuler Dan Limfe Anamnesa : nyeri dada (PQRST), sesak saat istirahat/beraktifitas, tidur dengan berapa bantal, mudah lelah, diaphoresis, perubahan berat badan, pusing (sesuai dengan etiologi), tension headache Wajah Inspeksi : sembab, pucat, oedem periorbital, pembuluh darah mata pecah, konjungtiva pucat/tidak Leher Inspeksi : bendungan vena jugularis Palpasi : arteri carotis communis (frekuensi, kekuatan, irama), nilai JVP untuk melihat fungsi atrium dan ventrikel kanan (bila terdapat bendungan vena jugularis) Dada Inspeksi : pulsasi dada, ictus cordis, bentuk dada sinistra cembung/cekung, varises pada vulva, tungkai, rectum Palpasi : letak ictus cordis (ICS 5, 1cm medial dari garis midklavikula sinistra) apabila tidak dapat diinspeksi, pergeseran ke arah lateral menunjukkan pembesaran Perkusi : batas jantung dengan adanya bunyi redup, apakah terjadi pelebaran atau pengecilan Auskultasi : bunyi jantung normal (BJ 1 dan BJ 2) atau ada kelainan bunyi jantung (gallop, murmur, friction ru, BJ 3 (fibrasi pengisian ventrikel), BJ 4 (tahanan pengisian ventrikel setelah kontraksi atrium, terdengar antara BJ 1 dan BJ 2) Ekstrimitas Atas Inspeksi : sianosis, clubbing finger, perfusi (merah, pucat) Palpasi : CRT, suhu akral, perfusi (hangat, dingin, kering, basah) Ekstrimitas Bawah Inspeksi : varises, sianosis, clubbing finger, oedem pada tungkai Palpasi : CRT, pulsasi arteri (iliaka, feroralis, dorsalis pedis) Genetalia Eksterna Inspeksi : adanya chadwick
D. Persyarafan Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah pemeriksaan reflex tendon sebaliknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan, reflek patella E. Perkemihan-Eliminasi uri Anamnesa Nyeri saat miksi/disuria, menggigil/panas tubuh, sering BAK Genetalia Eksterna Inspeksi : odema, kemerahan, tanda-tanda infeksi, pengeluaran pervagina (cairan) Persalinan bisa membuat miksi berkurang, sehingga setiap 2 jam area suprapubik ibu harus diperiksa untuk mengidentifikasi distensi kandung kemih yang bisa menghalangi penurunan janin varises, kondiloma, kebersihan Palpasi : benjolan, nyeri tekan. Penekanan kepala janin pada rectum membuat ibu merasa ingin defekasi. Perawat harus memeriksa perieum ketika terjadi crowning F. Sistem Pencernaan-Eliminasi Alvi Anamnesa Nafsu makan, pola makan klien, porsi makan dan jumlaj minum per hari, pantangan makanan, keluhan mual muntah, nyeri telan, gangguan defekasi (kontipasi), flatus, hemorroid, perubahan BB, kembung Mulut Inspeksi : mukosa bibir (kering, lembab), lesi/luka, gigi (jumlah,karies, plak, goyang, kebersihan, gingivitis), gusi (berdarah, lesi, edema), mukosa mulut (stomatitis, nodul/benjolan, kebersihan), lidah (kebersihan, warna), produksi saliva G. Sistem Muskuloskeletal & Integumen Anamnesa : adakah nyeri (sehubungan dengan ketidaknyamanan punggung akibat dari perubahan bentuk tulang belakang karena beban janin), kelemahan ektrimitas, cara berjalan, bentuk tulang belakang (lordosis, kiposis, skoliosis) a. Postur Mekanik tuuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini megakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai b. Tinggi dan berat badan berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu beresiko melahirkan bayi premature dan berat badan lahir rendah. berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada masa kehamilan,
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks