ARSITEKTUR INFORMASI PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK STUDI KASUS FUNGSI PENATAAAN DATA & PEMETAAN JARINGAN (GIS/AM/FM) PADA PERUSAHAAN LISTRIK TB. M Yamin Dimyati Java Competency Center (JCC-ITB) Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
[email protected] Abstraksi Arsitektur Informasi Perusahaan (AIP) pada dasarnya adalah suatu cetak biru (blue print). Cetak biru ini mendefinisikan sistem informasi yang sedang berjalan dan lingkungan sistem informasi yang akan dicapai. Arsitektur informasi perusahaan akan menjadi acuan yang penting dalam membuat keputusan investasi teknologi informasi jangka panjang yang tepat guna dengan mempertimbangkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Automated Mapping/Facilities Management (AM/FM) merupakan aplikasi yang berjalan diatas Geographic Information System (GIS). Jadi, AM/FM akan memberikan fungsionalitas terhadap GIS untuk menampilkan data spatialnya. Aplikasi AM/FM ini memberikan pemetaan secara otomatis (digital) dan pengaturan terhadap aset perusahaan, sedangkan GIS merupakan sistem terkomputerisasi yang mengfasilitasi fase data entry, data analysis, dan data presentasi, khususnya yang berhubungan dengan data spatial. GIS/AM/FM menggunakan konsep map (pemetaan) dan mengotomasikan fungsi-fungsi manual. Dengan demikian, penggunaan GIS/AM/FM dapat menghemat biaya dan waktu. Perusahaan listrik belum dapat mengaplikasikan GIS/AM/FM diseluruh jaringan distribusi. Oleh karena itu, perusahaan listrik membutuhkan suatu arsitektur informasi perusahaan untuk GIS/FM/AM. Zachman Framework (ZF) digunakan sebagai kerangka kerja dalam perencanaan arsitektur informasi perusahaan listrik dan diimplementasikan untuk fungsi penataan data dan pemetaan jaringan (GIS/AM/FM). Dalam Zachman Framework, digunakan istilah kontekstual, konseptual, logikal, dan fisik, yang masing-masing mewakili perspektif perencana dan/atau pemilik perusahaan, perspektif manajemen, perspektif perancang sistem informasi dan perspektif pelaksana. Pada tingkat logikal, akan digunakan UML (Unified Modeling Language) yang dibutuhkan untuk pemodelan bisnis dan aplikasi software. Metodologi yang digunakan untuk mengakomodasi taksonomi klasifikasi artifak dari ZF yaitu popkin proses dan tool penyokongnya adalah System Architect.
Hasil pembuatan AIP ini yaitu membantu melakukan perancangan aplikasi sistem informasi dan membuat integrasi sistem informasi dalam mendukung proses bisnis. Jadi, Secara keseluruhan menghasilkan satu dokumen dasar bagi manajemen perusahaan listrik untuk fungsi penatan data dan jaringan (GIS/AM/FM), selama tiga sampai lima tahun kedepan.
Kata Kunci : BLUE PRINT, GIS/AM/FM, FRAMEWORK, dan INTEGRASI
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
1
1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Keberadaan teknologi informasi perusahaan listrik saat ini bersifat heterogen dan terpisah-pisah. Lingkungan ini merupakan gabungan dari sistem berdiri sendiri yang masing-masing pada awalnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesesifik dari tiap-tiap departemen atau unit. Keadaan ini akan membuat efisiensi dan efektifitas proses bisnis menjadi menurun sehingga mempengaruhi kwalitas pelayanan. Oleh karena itu, didalam mengatasi masalah ini diperlukan perbaikan pengembangan sistem informasi di lingkungan perusahaan listrik untuk masa depan yang diperkuat dengan adanya perubahan lingkungan bisnis yang sangat dinamis dan selalu meningkatkan kualitas pelayanan serta peningkatan efisiensi dan efektifitas proses bisnis. Hal ini menyebabkan timbulnya kebutuhan akan koordinasi terhadap beragam layanan teknologi informasi dari berbagai unit, layanan teknologi informasi yang bersifat terintegrasi, kerjasama dengan organisasi di luar perusahaan, dan perbaikan proses bisnis. Tantangan bagi perusahaan listrik adalah untuk mewujudkan lingkungan teknologi informasi yang dapat mendukung model bisnis yang baru, yaitu dengan membangun sistem informasi yang akan menjadi penghubung antar unit dalam perusahaan, antara perusahaan dengan para pelanggan, dan yang akan memungkinkan akses terhadap informasi dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sementara teknologi informasi adalah teknologi yang dapat memungkinkan terbentuknya suatu sistem informasi di perusahaan listrik namun perencanaan dan penerapan merupakan suatu pekerjaaan yang kompleks dan membutuhkan suatu roadmap yang jelas dan komperhensif. Arsitektur Informasi Perusahaan (AIP) merupakan suatu roadmap untuk mencapai misi perusahaan listrik melalui kinerja optimal proses bisnisnya dalam suatu lingkungan sistem informasi yang efesien. Dengan demikian, arsitektur informasi pada dasarnya adalah suatu cetak biru (blueprint) yang secara sistematis dan lengkap mendefinisikan sistem informasi yang sedang berjalan dan lingkungan sistem informasi yang diperlukan. Arsitektur Informasi Perusahaan (AIP) akan menjadi acuan yang penting dalam membuat keputusan investasi teknologi informasi jangka panjang yang tepat guna dengan mempertimbangkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. AIP juga akan menyelesaikan tujuantujuan bisnis dengan sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk mewujudkan tujuan-tujauna tersebut. Saat ini terdapat berbagai macam framework yang dapat dipergunakan untuk menyusun AIP. Framework tersebut telah dikembangkan oleh berbagai institusi dan organisasi dengan disusun secara lengkap mulai dari konsep dasar, metodologi pengembangan dan tools pengembangannya. Belum ada suatu standard industri internasional yang mendefinisikan suatu acuan framework yang bisa dijadikan acuan untuk penyusunan AIP. GIS/AM/FM menggunakan konsep map (pemetaan) dan mengotomasikan fungsi-fungsi manual. Dengan demikian, penggunaan GIS/AM/FM dapat menghemat biaya dan waktu. GIS/AM/FM akan berintegrasi dengan pembangunan database jaringan distribusi dan data
pelanggan yang valid. Pada proses bisnis utama di perusahaan listrik, GIS/AM/FM berada dikelompok Disrtribusi - Location Management. Pekerja perusahaan ini akan mengetahui dengan cepat kebutuhan-kebutuhan pelanggan, seperti panjang sambungan kabel, pemakai besarnya KWh-meter dan sebagainya. Hal ini disebabkan GIS/AM/FM memberikan semua informasi yang tepat. Penggunaan GIS/AM/FM dapat juga memberikan informasi keadaan distribusi listrik. Proses distribusi dari pembangkit listrik ke gardu–gardu bertegangan menengah dan gardu bertegangan rendah untuk digunakan oleh pelanggan serta proses lainya yang berhubungan dengan pendistribusian dapat diketahui dengan menggunakan GIS/AM/FM. Walaupun demikian, perusahaan listrik belum dapat mengaplikasikan GIS/AM/FM diseluruh jaringan distribusi. Oleh karena itu, perusahaan listrik membutuhkan suatu arsitektur informasi perusahaan untuk GIS/AM/FM. 1.2 Formulasi Permasalahan Permasalahan yang diteliti menghasilkan sebagai berikut : - blueprint untuk Teknologi Informasi (TI) yang diaplikasikan di perusahaan listrik sehubungan dengan pemetaaan data pelanggan dan jaringan belum ada. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu arsitektur informasi yang baik dengan menerapkan GIS AM/FM yang tepat; - integrasi aplikasi GIS AM/FM yang berkaitan dengan data pelanggan dan jaringan belum ada; - pemodelan struktur data database dan aplikasi belum seragam, sehingga dibutuhkan keseragaman sistem pemetaaan; - peranan AIP didalam melakukan integrasi sistem informasi yang mendukung proses bisnis untuk pencapaian objektif perusahaan. 1.3 Tujuan 1. Membangun arsitektur informasi untuk GIS/AM/FM 2. Menyusun integrasi GIS/AM/FM dengan proses bisnis dan aplikasi yang ada di perusahaan listrik. 2.
PEMBAHASAN Arsitektur Informasi Perusahaan (AIP) dibangun berdasarkan pertimbangan dari berbagai perspektif, mulai dari perspektif perencanan dan atau pemilik perusahaan, perspektif manajemen , perspektif perencanaan sistem informasi dan terakhir dari para implementor dari rancangan tersebut. Pertimbangan dan pemikiran tersebut didokumentasikan dan menjadi bagian dari arsitektur informasi perusahaan, masing-masing dalam bentuk dan representasi yang sesuai dengan kelompok perspektifnya. Pengelompokan atau pengklasifikasian berdasarkan perspektif ini merupakan konsep dari Zachman Framework. 2.1 Sistem Informasi Geografis (GIS) Geographic Information System (GIS) merupakan perangkat bantu berbasis komputer yang digunakan dalam pemetaan dan analisis keadaan dan peristiwa atau fakta yang terjadi di bumi[[1]. Teknologi GIS memadukan operasi-operasi basis data pada umumnya, seperti query dan kajian statistik, dengan visualisasi unik dan
keuntungan yang dapat diperoleh dari analisa geografi melalui peta. Kemampuan tersebut menjadikannya berbeda dengan sistem informasi lainnya, dan membuatnya lebih bernilai bagi perusahaan publik maupun swasta, dalam menjelaskan kejadian-kejadian dan meramalkan hasil, serta perencanaan strategis. GIS mengenal juga kombinasi lapisan (layer) informasi tentang suatu tempat, dimana lapisan informasi ini memberikan pemahaman tempat yang lebih baik. Mengkombinasikan lapisan-lapisan informasi tergantung pada tujuan yang akan dicapai. Misalnya, menemukan lokasi yang lebih baik untuk penyimpanan , menganalisa lingkungan yang rusak, mendeteksi suatu pola dari kejahatan yang sama di suatu kota dan sebagainya. Pada Gbr.1 diperlihatkan hubungan antar Custumers, Buildings, Streets, dan Reality pada layer (lapisan). Pada Gbr. 1 juga menunjukan bahwa layer Customers (pelanggan), Buildings (bangunan), dan Street (jalan) diolah dan dipetakan pada layer Reality (kenyataan) menjadi satu kesatuan informasi yang utuh.
2.2
Gbr.1 GIS terhadap layer Sistem AM/FM Automated Mapping/Facilities Management (AM/FM) merupakan aplikasi yang berjalan diatas GIS. Jadi, AM/FM akan memberikan fungsionalitas terhadap GIS untuk menampilkan data spatialnya. Sistem AM/FM biasanya dengan basis CAD (Computer Aided Drafting) , grafik primitifnya berisi pernyataan matematis untuk membuat tiap garis dan simbol pada lokasi geografi. Utilitas yang menggunakan AM/FM terbatas pada fasilitas manjemen dasar dan tidak dapat menampilkan dengan mudah analisis spatial. Oleh karena itu, pada umumnya sistem AM/FM dipadukan dengan sistem GIS menjadi sistem GIS/AM/FM yang dapat menampilkan dengan mudah analisis spatial. Contoh implementasi sistem AM/FM di dalam perencanaan (planning) dan departemen rekayasa, sedangkan pada GIS implementasinya pada marketing (pemasaran) dan lingkungan departemen. Pada Tabel 1 memperlihatkan perbedaan sistem, yaitu antara AM/FM dengan GIS di bawah ini :
Tabel 1 hubungan antara GIS dan AM/FM AM/FM GIS 1. Mengatur fasilitas 1. Mengatur sumber / jaringan 2. Menghubungkan 2. Digunakan model model jaringan data data topologi 3. Pd tracing 3. Thematic Mapping& jaringan & analisa Polygon 4. pemecahan pd 4. pemecahan pd
departemen & proyek
perusahaan& depar. temen
2.3
Analisis AIP Secara Umum pada Perusahaan Listrik Zachman Framework digunakan dengan beberapa pertimbangan. Pertimbangan pemilihan Zachman Framework (ZF) untuk mengembangkan arsitektur informasi perusahaan listrik : • Mengingat kondisi perusahaan listrik, dimana telah diimplementasikan berbagai aplikasi yang dibangun atas kebutuhan mendesak suatu unit, maka framework pengembangan arsitektur informasi perusahaan disarankan memakai ZF. • Mudah untuk dipahami tidak bersifat teknis, tapi benar-benar logik. • Memusatkan perhatiaan pada perusahaan secara keseluruhan. • ZF menuntun pengguna untuk berfikir menentukan pilihan yang terbaik, dimana dapat menempatkan persoalan itu pada konteks perusahaan (planning tool). • Zachman Framework dapat digunakan dalam konteks perusahaan kecil, menengah maupun skala besar. Zachman Framework untuk perusahaan menyajikan perbendaharaan kata sederhana dan seperangkat perspektif framework untuk mendefeniskian dan menggambarkan sistem perusahaan yang kompleks[5]. Konsep dari Zachman Framework yang akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur informasi perusahaan listrik ini. Pada Gbr. 2 memperlihatkan Enterprise ArchitectureZF[6] digunakan istilah kontekstual, konseptual, logikal, dan fisikal. Z
a
L i s t o B
C C
P
O
l
N
T
E B
a
E N T M O ( C O
t t
c F
m
U
L B
f
a
n
t
F
H
N
i s u
s
o i n
u u
n s
c i n
g
.
f e
r
N L
s
I T i n
F B
Y
.
e
.
t
i o e
N L e
o
d
o
n e
e
B
.
t l n g
E R
s
(
O
S C F E
J
=
P .
o
g
T
f
o r
o
e
e
T
k W
t p
t
p
L a
n
l e
T
=
.
o h
f
O
L
i s
T
t
I
W
f
o
S
e
e
g
M
W t t
i m
e
.
I
i s o
t
t
(
E C S
=
.
e
n r
d i t
s i c
.
g
.
/ a
M
e
a
n
= i
=
.
P IB /
O
e
.
r
o
c =i
g
.
=
N B L
o i n
e
.
.
d k g
.
t l n g
=
P I /
= i
r
l
o
c
.
O
e S
.
h
N o ( P r L i nS
=
=
.
g
e T
. t
.
e i
= =
. A
g
r
d o k
e c
c
h
P OW
e
e
.
o
p
o
r
g
l e k
T C
= =
i m y e
.
i
A t
r
c
h
e c
.
= l e
g
E B M
=
.
n .
e
.
n e
t l n
g
.
=
P I C/
/
= /
r
o
c =
O
e
.
g
.
= D
t
a
e
s L
s o i n
e
P W e
o
d
L
i n
k
e
.
N L
o i n
g
n N T
h
E R
t C E
e D
n h
A
n e .
t l n g
A
.
P I / C
=
r
Z
a
c
h
m
o
c =
O
e F
. T
.
g U
a
. N
n
.
=
e N
C
, i
l
O s
=
,
S
i
t
e
o
p
o .
r
g
(
l k
T SC
= e C
.
l
e S
o
=
P W Se S
f t
=
.
d k g
. E
e
= =
. T
a
E O C
Y M O
L
O G
= =
. h
N a
/
.
T
l
T M N
O
i m y .
g
c
e
l e
=
E MS
=
. t
n e
e R
l
.
d a
g
= n
D
s
.
T
l
E
e
o
.
o
r
g
.
p k
l
T C C e
=
i m y g
.
e l e
c
E MC
=
.
e
g
d a
W
P W e O
e
.
g R
o
o
r
p
T
l e
C M
. G
A
N
I
e S
i m y g
. C
e c . H
l e h E
=
E MS
P
=
H
O Y
B
u
n
.
n e
s
H M
n e .
e
C
(
T P
N
P N
C
= i n
a
g
.
C
O
E
d e
e
C
s
l
R
u
l e
D E T R E P T A T ( O U C O N
U
o U N
o
n e
e P
H
E S R
E E
e
.
r
E
i s
Y
u
D R
o P
c g
.
w
L I Om
(
E RB
e
e W
f
o
N
O
T E C M O ( P H
m
T
t e
S Y M O ( L O
D
a
E
i s h
t
i
g
.
o e
h
N T u C s
e S
E
h
W
D S (
d ba
S
=
C
n
o
n
t
i e S
.
g T
. R
A
F E
U N
N T
C E
[12]
Gbr 2 Enterprise Architecture- ZF
Perangkat Lunak Penunjang AIP 2.4 Pada dasarnya pengerjaan arsitektur informasi perusahaan dengan menggunakan framework ini didukung oleh perangkat lunak, yang dinamakan dengan System Architect sebagai tool arsitektur perusahaan (enterprise architecture tool). Software ini menawarkan kumpulan notasi dan metoda permodelan serta kemampuan untuk mengelola artefak di dalam repository yang terintegrasi. Studi yang dilakukan terhadap banyaknya tool arsitektur perusahaan telah dilakukan seperti pada System Architect, Corporate Modeler, dan Framwork. System Architect merupakan tool yang paling memenuhi syarat untuk mendukung Zachman Framework (ZF). System Architect tool pemodelan yang berbasis multi user repository ini salah satu syarat yang dianjurkan.
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
3
mendeskripsikan komponen-komponen pendukung dalam pembuatan program atau perangkat lunak yang berkorelasi dengan level logikal.
2.5
Analisis Terhadap Skenario Popkin Proses sebagai Road Map Popkin proses merupakan suatu pedoman untuk membangun sistem-sistem perusahaan dengan menggunakan System Architect. Pedoman ini berisi suatu seperangkat skenario atau pre-defined process berupa tahapan-tahapan proses yang terstruktur (road map) untuk menggunakan framework. Secara garis besar pada Gbr. 3 memperlihatkan roadmap dengan memodelkan data berada di level kontekstual, level konseptual, level logikal perspektif perancang sistem informasi dan level fisikal dilakukan pemetaan objektif perusahaan listrik ke persyaratan perancangan dan memberikan pendefenisian terhadap jaringan arsitektur perusahan yang terdistribusi. S (
K
O
N
C E
T
O K
P S
E T
U
A
L
U
L
A
I
o
d
P
E
N
G
E
M
B
A
N
G
A
N
P
r
F
I d e n t i f i k u n g s i B
o
f (
i l A
B
i s I s
s
n
i s
a i s
s n
A
)
B
n i s
a n
l i s i s
a E
P
r
k
s
o i s
s t
e i n
e
f i n i s i k a n A r a b j e k t i f B i s n i s P e r s y a r a t a n i s n i s ( T a r g e t
O
s g
B
M
e
l
D
a
t
O
D ( K
B
E
L O
u
P N
a K
t o
E S
M n
R E
o s
U P
d
e
e
p
S U
T
l t
A A
D u
a l
a
H L
t
A )
A
I d e n n d i d
a
t i f a t
i k E
a n
s t
i i t
a
s
i i s
P
I d o c
r
e
n e
B D
a
u e
a k
t
D m
o F
u
i a p g
n
g o s
r s
a
m i s
i
I d r o
P
i
e s
n e
t i f i k s B
a s
i
s n
P
i
e
E
i s
v
n e
d n
e t
f
& i s
B
i
n R
n
D (
L
E
L
O
G
I
S K
I S A
T L
E
i f
i k T
s
a
s
h
r
i
I
e
a
d
d
e
n R
&
i s e
U
M
M
i a n s u l t
P
e
n o
M
g d
i s
B
O
t s
t e
i f i k s u
a s l t
i
E i s
B
v
e n
3.
Penyusunan AIP memberikan kemudahan untuk mengintegrasikan GIS/AM/FM terhadap aplikasi-aplikasi di perusahaan listrik, sehingga GIS/AM/FM dapat menyokong (support) fungsi organisasi dan proses bisnis yang membutuhkan informasi data pelanggan dan jaringan
, ,
n i s
t
I d
e
n
t
i f i k ( R
a o
s i l e
P
e
r
a
n
)
N
(
M
h
)
a
K
M
Penyusunan Arsitektur Informasi Perusahaan (AIP) memberikan arah bagi integrasi semua aplikasi dan data secara real time. Zachman Framework memberikan kemudahan untuk penyusunan AIP sehubungan dengan integrasi. Mengigat setiap sel Zachman Framework memberikan relasi yang utuh (terintegrasi). Khusunya korelasi aspekaspek data (what), jaringan (how), dan motivasi/bisnis rules (why) menunjukan integrasi yang diberikan oleh Zachman Framework.
)
D M
2.
P
u A r o
a t l i r c e
D P s
i a r o s
g
r s
a
e h
C
e e B
m b a n g a n l K o n s e p i s n i s
P
B r
a
i s s
t
n p
m s a
e k
u O
)
a r
t g
D a
d e
o
i a n
e a p
r m
g
r
i s
a
f i n i s n d a e t e n
a s
i a n s
P
n
O P
i
e
e b r B
m e t a a n j e k t i f k e s y a r a t a n i s n i s
m i
L
)
P B
u
a
t
M L
o
o g
d e l i k a
D
a
t
a
I d
l
e
n
t
i f
i k
a
s
i
K
e
l a
P
s
e
n
d
U
s
e
f
e
i n C
i a e
n
I b
a
d t
e a
n s
t a
i f
i k a s i s
n
s t
i
e
O
e
m
e F
P
e
n m
M
O
D
E (
L F
T I S
E K N O I K A L )
L
O
G
I
B
u
a
t
M F
o d e i s i k
l
D
a
t
P
a
e k
i m
y o
e
n e p
d l a l e
d
m e
p
e s
u
l
k
f
i n k e
m
r e
e
n l a
a
a
n
D
d
e
k
O
M
S
p
e s I n
t
i f e
i k r a
a
s c
t
i U i o n
s
e
y s
r u
e y g
n
e k a s
t a a n t i f k e r a t a n i o n a l
r
P
i s i a n l a s t a s i
n
I
K
I n D d
(
s
e n d e f i n i s i a n t e r a k s i O b y e k i a g r a m s e k u e n a n k o l a b o r a s i )
m
b
P
P
P
O
N
E
N
o
(
n m
O
t
i f p
o
U
i k n
T
a
s e
-
e
s l a
a y
i n a r
m W
e n u i n d o
P
i
O
d w
e
n
a
F
-
C
O
N
T
E
X
T
n
d
e
a r
e
O P
n J A
r s
f i n i n g i t e k
i s i a a n t u r
b e
m
y r s D
e y e
e k a s
t a a n t i f k r a t a i n
e n
a
n
)
Gbr. 3 Skenario Popkins proses sebagai Road Map pemodelan AIP[2] Adapun hasil yang diharapkan sebagai keluaran dari arsitektur informasi perusahaan dapat dilihat pada Gbr. 4. akan bermanfaat bagi eksekutif perusahan didalam mendeskripsikan bisnis perusahaan. K
A
R
S
I T
P P
A
R
S M
o
A
R
S
A
R
S
E
K
T
U
R
K
O
N
T
I T d
e B
I T
E
K
l K o n i s n i s
E
K
T s
E
K
T
T M
U e
R
K
p
U
O T
R
L
R
F
h
O
N r e
S a
G D
i a
d
d F
e l D i s i k
I S a
t a
E P
I K g C
U o
K
S
T
U
A
r a a
P r o
A m s e
T s
U
e
A
E
L
O
b P
A r a h d a n y e k t i f B i s e r u s a h a a
A
n n
R P
A E
N R
A U
R S I T E K T S A H A A N G I S A M / F
P
e
P
e
i s
r s y a r a t a B i s n i s r u s a h a a
U R L I S M
T
I N R
F O I K
D k
n D
e
p
n
R
M
i a g r a m o m p o s r o s e s
A
S
i s
I
D
i
i a
g
r a m F u n
H g
s
i r a i
r k
D
i
a
f t a r K a n d E n t i t a s
i d
a
t
1.
L P e r s y a r a t a n F u n g s i o n a l U m u m
s
U
L
P
P e r s y a r a t a n F u n g s i o n a l
I T
E
B a g a n K o n s e p t u a l O r g a n i s a s i e r u s a h a a n
r o f i l B i s n i s e r u s a h a a n L i s t r i k
3.2
D P
i a g r a r o s e
m s
T
M h
f u
n
a t r i k s P r o s e s r e a d t e r h a d a p P e r s y a r a t a n g s i o n a l U m u m
B P
M a t r i k s P e r s y a r a t a n i s n i s t e r h a d a r o c e s s T h r e a
M p d
B P
a t r i k s v s R e i s n i s t e r o c e s s
E v e n t s u l t r h a d a p T h r e a d
M a t r i k s P r o c e s s
E T
B h
P v s r e a d
L “ ”
U
s
e F
P u
M a t r i k s e r s y a r a t a n g s i o n a l U s e C a s e
n
t
n v
D S
s
i a g r a m e k u e n s
K
D o
i a l a
g b
r a m o r a
s
i
D
i a
g
r a
m
K
e
l a
s
D
i a
g R
r a m E e l a t i o
n n
t i t y
I K D
U M L e p l o y m D i a g r a
P e m
e A
n d e f i n i s i a J a r i n g a n r s i t e k t u r
n
Gbr. 4 Keluaran Arsitektur Informasi Perusahaan
3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1.
Zachman Framework efektif diterapkan untuk menyusun arsitektur informasi perusahaan di perusahaan listrik. Hal ini mengingat bahwa Zachman Framework memberikan kerangka berfikir mengenai arah ,tujuan, objektif dan persyaratan bisnis perusahaan listrik yang dideskripsikan pada perspektif Planner (level kontekstual). Objektif perusahaan dipetakan terhadap persyaratan bisnis untuk GIS/AM/FM dan model konsep bisnis perusahaan listrik yang dideskripsikan pada perspektif Owner (level konseptual). Selain itu, objektif perusahaan dipetakan juga terhadap persyaratan funsional untuk memodelkan sistem dan menentukan struktur data yang dideskripsikan pada perspektif Logikal (level designer); Pada level perspektif builder dilakukan pemetaan objektif perusahaan listrik ke persyaratan perancangan dan memberikan pendefenisian terhadap jaringan arsitektur perusahan yang terdistribusi. perspektif programmer akan
2.
3.
Saran Perlu integrasi data pelanggan dan jaringan dalam satu sistem, sehingga dapat memproduksi data yang valid dan real time. Database sistem eksisting sebaiknya dapat saling terhubung satu dengan yang lain untuk keperluan sinkronisasi data. Perlu adanya pengintegrasian pusat data dari tiap-tiap area jaringan dan area pelanggan, terutama untuk kepentingan monitoring, perencanaan, dan analisis level distribusi, dalam rangka implementasi GIS AM/FM untuk lingkup perusahaan listrik Sebagai aplikasi pendukung utama fungsi penataan data dan pemetaan jaringan perusahaan listrik, utilisasi GIS AM/FM perlu ditingkatkan
Terimakasih kepada PT. PLN Disjaya & Tangerang yang telah memberi kesempatan dan izin untuk membuat laporan blue print.
4. Daftar Pustaka [1] Turban, Mclean, &Witerbe, “Information Technologi for Management”, Willy Internasional Edition, 2002 [2] Popkin, “System Architect” Popkin Software & System,Inc,2001 [4] “Geographic Information System” http://www.GIS.com [5] Steve K.Spewak “Enterprise Architecture Planning”, Willey Quid [6] Zachman, John A. (1987), A Framework for Information System Architectures, IBM Systems Journal, 26 – 3. [7] Tim Blue Print – itb, “ Laporan Blue Print PLN “,
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
4
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
5
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008) Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 21-23 Mei 2008, Jakarta
6