Revisi-6 5 Nop 2014
TATA GERAK LEKTOR SAAT BERTUGAS 1. 30 Menit sebelum misa mulai sudah siap di Sakristi, hal yang perlu diperhatikan adalah : -
Memakai pakaian lektor Untuk yang bertugas Prolog, memeriksa kebenaran nama Pastur yang akan melayani misa dan kelompok koor yang bertugas Untuk yang bertugas membaca pengumuman, membaca dan menyortir kalau ada kalimat atau pengumuman yang sudah kadaluwarsa Mengingatkan Putri Sakristi, buka Lectionarium ke berapa dan halaman berapa Mempelajari Doa Umat
2. Lektor 1 (pembaca Prolog) naik ke gereja 5 menit sebelum misa mulai, setelah perarakan muncul di bagian belakang gereja, Lektor 1 naik ke Mimbar Pengumuman, berjalan dari jalur tengah dan berlutut. Setelah selesai, berlutut, dan langsung menuju ke depan Ambo Bacaan. 3. Saat prosesi dari ruang Sakristi, lektor 2 (pembawa Evangelarium) berada pada urutan di belakang Prodiakon 4. Setelah sampai di depan Altar, lektor 2 meletakkan Evangelarium di atas meja altar, posisi di tengah di bawah mic, lalu turun melalui samping Ambo Bacaan, dan masuk dalam barisan. 5. Bersama petugas Liturgi lainnya / Pastur, berlutut / membungkuk bersama-sama, menunggu Pastur naik Panti Imam menuju meja Altar, saat Pastur mencium meja, lektor tidak perlu membungkukkan badan, lalu menuju tempat duduk sesuai yang telah diatur --> letaknya di belakang Putra Altar sebelah kanan (kalau menghadap Altar). 6. Ketika Doa Pembukaan hampir selesai (contoh : ‘Demi Kristus…), lektor 1 dan pemazmur (telah berkoordinasi) naik Panti Imam, berdiri di tengah-tengah (menghadap Salib), berlutut ke arah Altar / Pastur, baru kemudian naik dari tangga tengah. 7. Sebelum mulai membaca, pastikan posisi microfone sudah tepat (untuk mendapatkan suara yang optimal). Menyapa umat terlebih dahulu dengan cara “Menatap Umat Sejenak” untuk memastikan umat siap mendengarkan Sabda Tuhan. 8. Mengawali bacaan dengan menyebutkan “Bacaan dari Kitab / Surat ...”, langsung diteruskan ke isi Bacaan tanpa menyebutkan Bab dan Ayat atau Judul Perikop. 9. Di akhir Bacaan, lektor berhenti sejenak (mengambil jeda) dengan menatap ke umat sambil mengucapkan “Demikianlah Sabda Tuhan”.
Revisi-6 5 Nop 2014 10. Setelah selesai membaca, Lektor 1 tidak langsung turun, tetapi mengambil posisi di belakang Ambo, berdiri membelakangi Koor. 11. Penggantian petugas (lektor 1 ke 2), dilakukan saat Reffren ke dua dinyanyikan. Lektor 1 turun dari Panti Imam langsung ambil posisi berdiri di sebelah kanan dari lektor 2 yang maju bersamaan untuk menghormat Altar dengan cara berlutut. Lektor 1 kembali ke tempat duduk, Lektor 2 naik ke Panti Imam dari tangga tengah dan menunggu Mazmur selesai dinyanyikan dengan berdiri di belakang Ambo, posisi membelakangi Koor. 12. Saat Lektor 2 selesai membaca, membawa buku Lectionarium, juga tidak langsung turun, melainkan menunggu Pemazmur “menyelesaikan Ayat Alleluya / sebelum reffren” (posisi berdiri sama seperti saat menunggu pergantian petugas), baru kemudian turun bersama-sama dengan Pemazmur, menghormat Altar / Pastur di tengah (menghadap Salib) dengan cara berlutut. Lektor 2 dan Pemazmur turun setelah Pemazmur menyelesaikan ayat Alleluya (tidak perlu menunggu sampai reffren selesai dinyanyikan). 13. Map / buku untuk membacakan Doa Umat diletakkan di bangku lektor oleh Putri Sakristi, sehingga saat naik untuk Doa Umat, lektor membawanya langsung dari tempat duduknya. Siap-siap memberi hormat (dengan berlutut) sebelum Syahadat berakhir, kira-kira saat “… Aku Percaya Gereja Katolik yang kudus…”. Saat membaca Doa Umat tidak perlu memandang umat. Setelah selesai membaca Doa Umat, Map / buku doa umat ditinggalkan di Ambo Bacaan atau simpan di rak ambo. 14. Tata cara untuk membacakan Pengumuman, sama seperti membacakan Doa Umat, tetapi lektor maju saat Doa Penutup akan berakhir. Pengumuman dibacakan dengan seruan “Mohon perhatian umat akan … pengumuman” (sebutkan jumlahnya). Tidak perlu menyebut tanggal atau kata “Pengumuman”. Lektor wajib menyeleksi pengumuman yang sudah kadaluarsa (untuk tidak dibacakan) sebelum bertugas, untuk hal ini bisa berkoordinasi dengan Pak Bekti (sekretariat). 15. Saat Pastur akan memberikan Berkat Perutusan, Lektor menuju depan altar. Posisi lektor berdiri kirakira di depan Ambo Bacaan bersama petugas Liturgi lain. Saat Pastur mencium meja Altar (lektor tidak perlu membungkukkan badan), menunggu Pastur turun, kemudian bersama-sama berlutut / membungkuk dan meninggalkan ruang Gereja sesuai urutan (posisinya setelah Putra Altar) menuju ruang Sakristi. 16. Selesai bertugas, Lektor wajib mengembalikan pakaian sesuai pada tempatnya.
Revisi-6 5 Nop 2014
PAKAIAN KETIKA BERTUGAS : Lektor Pria : -
Memakai celana panjang (tidak diperkenankan memakai celana jeans)
-
Memakai kemeja sopan, (sebaiknya atasan warna putih)
-
Memakai sepatu (tidak diperkenankan memakai sepatu sports / sepatu sandal)
Lektor Wanita : -
Memakai rok dengan panjang di bawah lutut (sebaiknya warna atasan putih dan bawahan hitam)
-
Boleh memakai celana panjang, tetapi tidak diperkenankan memakai celana legging dan jeans
-
Memakai sepatu tertutup berwarna gelap (bukan sepatu sandal / sepatu kets / sepatu olah raga / crocs).
Revisi-6 5 Nop 2014
TATA TERTIB ANGGOTA LEKTOR 1. Komitmen dan Tanggung Jawab Semua anggota bersedia untuk ditugaskan kapan saja; baik sesuai jadwal yang telah ditentukan maupun tidak (misa di luar yang sudah terjadwal). Bagi yang berhalangan, diwajibkan untuk mencari pengganti (bertukar tugas) dengan anggota lain dan menginformasikan kepada Sie Penjadwalan / Reminder sebagai bentuk tanggung jawab. 2. Koordinasi Pasangan Disarankan setiap anggota yang akan menjalankan tugas untuk saling menghubungi dengan pasangan untuk memastikan kehadirannya (bisa/tidak, tukar tugas dengan yang lain dan juga membagi tugas) 3. Disiplin / Tepat Waktu Kehadiran Lektor wajib hadir di ruang Sakristi minimal 30 menit sebelum Misa dimulai, untuk mempersiapkan diri (ketenangan batin, materi bacaan, dan ganti baju lektor). Bila terlambat / tidak sesuai aturan, maka akan digantikan lektor lain demi kelancaran tugas. 4. Kewajiban Moral Anggota yang mengikuti Misa namun tidak sedang dalam tugas, mempunyai kewajiban moral untuk ikut bertanggung jawab terhadap kelengkapan jumlah petugas lektor yang akan menjalankan tugas, dengan memastikan ke ruang Sakristi. Bilamana 15 menit sebelum Misa jumlah lektor kurang / tidak ada lektor, wajib menggantikan tanpa diminta. 5. Pakaian / Penampilan Lektor yang akan bertugas selayaknya mengenakan pakaian yang sopan, layak dan rapih serta nyaman. Rambut diatur agar rapih dan tidak mengganggu tugas. Make up (bagi wanita) secukupnya. 6. Menjaga Kesopanan / Ketenangan / Kekhidmatan •
• • •
Lektor yang sedang bertugas wajib menjaga kesopanan, ketenangan, dan kekhidmatan sebelum dan selama Perayaan Ekaristi (dari ruang Sakristi hingga di dalam gereja) dengan cara; menjaga prilaku (fokus, tidak ngobrol, berbisik, tertawa-tawa dengan sesama petugas lain/ umat/ keluarga yang berdekatan). Duduk yang sopan, tidak melipat kaki. Jangan melakukan aktivitas lain yang tidak pantas (terkantuk-kantuk / tidur, menyeka ingus dengan suara keras / bersin-bersin tanpa penutup / minum). Berbicara dengan pasangan diperbolehkan dalam rangka koordinasi tugas.
7. Setiap anggota lektor wajib hadir untuk latihan, untuk menjaga / mempertahankan kualitas baca / informasi perubahan, tanpa kecuali, terlebih untuk persiapan tugas Misa Hari Raya (Natal, Paskah, dll). Bila jarang hadir dalam sesi latihan, maka tidak akan diberikan tugas pada saat Hari Raya.
Revisi-6 5 Nop 2014 8. Jadwal Pelatihan, sbb : Setiap hari Kamis, pk 19.30 – 20.30 Setiap hari Sabtu, pk 07.00 - 08.00 9. Setiap anggota wajib membayar iuran Rp 5.000,-/bulan, yang akan digunakan untuk kegiatan bersama dan persembahan kasih (kelahiran, pernikahan, dukacita, dll) 10. Setiap anggota lektor yang sudah bergabung wajib hadir dalam pertemuan rutin / acara-acara lain (Retret, Rekoleksi, Seminar, Pelatihan) yang diadakan oleh Sub Seksi Lektor / Liturgi. 11. Sanksi, setiap anggota yang melanggar hal di bawah ini untuk sementara akan dinonaktifkan (tidak diberi tugas) : • Bagi anggota yang sering / tidak pernah mengikuti pertemuan-pertemuan tanpa alasan jelas. • Anggota lektor yang dua kali tidak menjalankan tugas (tanpa melapor / mencari pengganti) • anggota lektor yang bermasalah 12. Apabila di kemudian hari, ada kepentingan yang tidak dapat dihindari, seperti tugas ke luar kota dari Kantor yang menyebabkan tidak dapat bertugas, maka dapat mengajukan cuti tidak bertugas kepada Koordinator Lektor secara tertulis, max. cuti adalah 3 (tiga) bulan. 13. Mengundurkan diri dari komunitas Lektor dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Koordinator Lektor secara tertulis dengan memberikan alasan yang jelas. 14. Komunikasi antar anggota lektor dilakukan via Grup BBM, Grup Whatsapp dan Milis Lektor (
[email protected]). Setiap anggota lektor wajib bergabung minimal 1 cara komunikasi. Hal ini untuk mempermudah jalur informasi dan komunikasi. (note : apabila ada perubahan no. contact, wajib memberitahukan via jalur komunikasi).
FORMULIR CUTI LEKTOR PAROKI ST. LAURENSIUS – SERPONG TANGERANG
Nama
:
Alamat
:
Telp
:
Email
:
Periode cuti
: Tgl _____________ sd tgl _____________
Bertugas kembali
: Tgl _____________
Alasan cuti
:
Tangerang, ___________________ Yang mengajukan, _______________
Koordinator
Mengetahui,
_______________
Sie Penjadwalan
_______________
FORMULIR PENGUNDURAN DIRI LEKTOR PAROKI ST. LAURENSIUS – SERPONG TANGERANG
Nama
:
Alamat
:
Telp
:
Email
:
Efektif pengunduran diri
: Tgl _____________
Alasan
:
Tangerang, ___________________ Yang mengajukan, _______________
Koordinator
Mengetahui,
_______________
Sie Penjadwalan
_______________