STANDAR
SNI
03-2408-1991-F
TATA CARA PENGECATAN LOGAM
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Diterbitkan oleh Yayasan LPMB, Bandung
DAFTAR RUJUKAN
I C I Paints Kumpulan Lembaran Teknik Departemen Pekerjaan Umum, 1989 Spesifikasi Bahan Bangunan, Pusat Litbang Pemukiman. Standar Industri Indonesia, SII 1980 Charles R, Martens 19.. Technology of Paints, Varnishes and lacquers, Reinhold Book Coorperation, New York, Amsterdam, London.
* Hak Cipta Dilindungi Undang-undang * Diterbitkan oleh Yayasan Lembaga Penyelikan Masalah Bangunan Jalan Tamansari no. 84 Bandung Cetakan Pertama – 1989
DAFTAR ISI
halaman
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60/KPTS/1990.............................................................
i
Daftar Isi .............................................................................................................................................
vii
BAB I
BAB II
DESKRIPSI ....................................................................................................................
1
1.1 Maksud dan tujuan ....................................................................................................
1
1.1.1 Maksud ..........................................................................................................
1
1.1.2 Tujuan ...........................................................................................................
1
1.2 Ruang Lingkup .........................................................................................................
1
1.3 Pengertian .................................................................................................................
1
PERSYARATAN BAHAN DAN PERALATAN ..........................................................
2
2.1 Bahan .........................................................................................................................
2
2.1.1
Cat Dasar (primer) dan Cat Antara (Under Coat) ........................................................................... Cat Tutup (Top Coat) ................................................................................
2 2
2.2 Peralatan ...................................................................................................................
2
PELAKSANAAN PENGECATAN ...............................................................................
3
3.1 Persiapan Permukaan.................................................................................................
3
2.1.2
BAB III
3.1.1 3.1.2 3.1.3
Pengecatan Besi dan Baja Baru................................................................. Pengecatan Besi dan Baja yang Sudah Pernah di Cat ............................... Pengecatan Seng dan Besi/baja Galvanis ..................................................
3 3 3
CARA PENANGGULANGAN BILA TERJADI KEGAGALAN DALAM PENGECATAN ...............................................................................................
4
Lampiran A
: Daftar Nama Lembaga ..........................................................................................
6
Lampiran B
: Daftar Istilah..............................................................................................
9
BAB III
BAB I DESKRIPSI
1.1
Maksud dan Tujuan
1.1.1
Maksud Tata Cara Pengecatan Logam ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk teknis kepada para pelaksana pengawas lapangan, dan pihak lain yang berkepentingan dalam mengerjakan pengecatan logam.
1.1.2
Tujuan Tujuan tata cara ini adalah untuk mendapatkan hasil pengecatan logam yang baik dan benar serta penanggulangannya bila terjadi kegagalan dalam pengecatan.
1.2
Ruang Lingkup Tata cara ini memuat cara pengecatan pada permukaan logam, dan cara-cara penanggulangan kegagalan dalam pengecatan.
1.3
Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) 2)
3)
4) 5) 6)
cat dasar (primer) adalah cat yang fungsi utamanya menahan karat dan memberikan dasar yang baik untuk lapis-lapis cat berikutnya; cat antara (undercoat) adalah cat yang dibuat untuk meniadakan warna dasar permukaan yang akan dicat. Selain itu fungsinya memberi suatu lapisan yang kuat untuk pengecatan berikutnya; cat tutup (topcoat) adalah cat yang befungsi untuk memberikan pandangan yang indah dan merupakan pertahanan pertama (dari suatu system pengecatan) terhadap pengaruh-pengaruh destruktif dari cuaca; solvent adalah pelarut untuk melarutkan pengikat cat dan setelah menguap cat akan mongering; ampelas besi adalah ampelas tidak tahan air yang terbuat dari kain, lem dan bubuk carborundum; ampelas duco adalah ampelas tahan air yang terbuat dari kertas, lem dan bubuk carborundum.
BAB II PERSYARATAN BAHAN DAN ALAT
2.1
Bahan
2.1.1
Cat Dasar (Primer) dan Cat Antara (Under Coat) Cat dasar dan cat antara harus memenuhi syarat antara lain : 1) sewaktu kaleng (tempat meni besi) dibuka keadaan meni tidak boleh : mengulit, mengandung banyak endapan, menggumpal, mengeras, adanya pemisahan warna dan bahan asing lainnya dalam waktu maksimum 10 menit harus dapat mudah diaduk dengan pengaduk menjadi campuran serba sama, bila perlu dapat ditambahkan pengencer sebanyak 10% ; 2) cat sewaktu diterima harus mudah diulaskan dan mengalir rata pada permukaan yang licin dan tegak. Lapisan cat kering harus rata, kusam atau kilat telur, tidak kisut dan tidak turun. Persyaratan dan cara uji lengkap lihat SNI. 0087-1987-A “Mutu Cara Uji Cat Dasar Meni Besi untuk Besi dan Baja”.
2.1.2
Cat Tutup (Top Coat) Tipe cat tutup memakai pengecer organik (alkyd, vinyl, epoxy, minyak, phenolic, rubberbash, polyurethan, dan acrylic). Persyaratan cat tutup dapat, sebagai berikut ; 1) gel tidak boleh ada; 2) endapan keras kering tidak boleh ada; 3) waktu pengeringan (kering permukaan). Maksimum (6jam) Keterangan : -
2.2
Gel merupakan bagian dari cat yang terbentuk setelah proses pembuatan dan tidak dapat bercampur walaupun dengan pengadukan. Endapan keras kering merupakan endapan yang terbentuk setela proses pembuatan. Endapan ini bila dipotong-potong akan hancur manjadi remah.
Peralatan Alat-alat yang digunakan untuk pengecetan : 1) Kwas atau alat smprot angin 2) Sikat kawat dan lap Pengaduk ternuat dari kayu atau besi 3) kertas ampelas besi No. 0-3 atau ampelas Duco No. 120-800 4) kaleng kosong yang sudah dibersihkan 5) persiapkan semua alat-alat tersebut dalam keadaan bersih dan kering
BAB III PELAKSANAAN PENGECETAN
3.1
Persiapan Permukaan
3.1.1
Pengecetan Besi dan Baja Baru (belum pernah dicat) 1) bersihkan semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya dengan cara mencuci dengan “white spririt” atau solvent lain yang cocok, kemudian dilap dengan kain bersih; 2) hilangkan semua karat dan kerok dengan cara mengeruk atau menggosok dengan sikat kawat bila perle dengan sand blasting; 3) setelah itu berilah cat dasar dan harus dijaga jangan sampai terkotori lapis debu, kotoran, minyak, lemak, dan sebagainya sebelum diberi cat antara dan cat tutup; 4) bagian-bagian logam dimana cat dasarnya sudah cacat harus disikat dengan sikat kawat atau dikerok untuk menghilangkan kawat. Kemudian barilah cat dasar seperti tersebut diatas;
3.1.2
Pengecetan Besi dan Baja yang Sudah Pernah Dicat. 1) bersihkan permukaan dari debu, kotoran, minyak, lemak, dan sebagainya; 2) hilangkan bagian-bagian cat yang telah berkurang daya lekatnya atau yang telah rusak dengan cara mengerok dengan sikat kawat; 3) bila perlu keroklah seluruh permukaan sampai bersih dari semua karat dan kerok dengan “sand blasting”; 4) setelah itu berilah cat dasar dan cat antara sebelum diberi cat tutup;
3.1.3
Pengecetan Seng dan Besi/Baja Galvanis. 1) permukaan-permukaan yang digalvanis, jika masih baru tidak memberi pegangan yang baik untuk berbagai macam cat; 2) keadaan menjadi lebih baik bila dibiarkan beberapa bulan lamanya, tetapi bila diharuskan mengecet segera, permukaannya perlu dikasarkan dahulu dengan bahan kimia atau diberi cat dasar khusus; 3) bersihkan permukaan yang akan dicat dari debu/kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya; 4) jika sudah pernah dicat, hilangkan cat lama yang tidak/kurang daya lekatnya atau sudah rusak dengan cara mengerok atau dengan sikat kawat; 5) dalam melakukan hal diatas jangan sampai merusak lapisan seng; 6) bagian-bagian yang telah bersih dari cat lama segera diberi cat dasar khusus;
BAB IV CARA PENANGGULANGAN BILA TERJADI KEGAGALAN DALAM PENGECATAN Jenis Kegagalan
Penyebabnya
1. Menggelembung (Blestering)
- Pengecatan pada permukaan yang belum kering - Pengecatan terkena terik matahari langsung
-Keroklah lapisan cat yang menggelembung dan haluskan permukaanya dengan kertas ampelas. - Beri lapisan cat baru hingga seluruh permukaan tertutup rata.
- Pengecatan atas permukaan yang lama sudah terjadi pengapuran -Pengecatan atas permukaan yang kotor dan berminyak -Bahan yang dicat menyusut /memuai, ini terjadi apabila permukaan yang dicat mengandung air atau menyerap air.
- keroklah lapisan yang mengelupas dan bersihkan dengan kertas ampelas hingga permukaan rata, halus & kering - Beri lapisan cat yang baru hingga permukaan tertutup rata.
- Debu atau kotoran dari udara atau kwas/alat penyemprot
- Tunggu lapisan cat sampai kering sempurna. - Gosok permukaan yang akan dicat dengan kertas ampelas halus dan bersihkan. - Beri lapisan baru (yang sudah disaring) sampao permukaan cukup rata
2. Berbintik (Bittiness)
- Adanya bagian-bagian cairan yang sudah mongering ikut tercampur / teraduk
Cara Penanggulangan
3. Retak-retak (Crazing / Cracking )
- Umumnya terjadi pada lapisan cat yang sudah tua karena elastisitas berkurang. - Pengecatan pada lapisan cat pertama yag belum cukup kering. - Cat terlampau tebal - Pengeringan lapisan cat tidak merata.
- Keroklah seluruh lapisan cat, dan permukaanya haluskan dengan kertas ampelas kemudian dibersihkan. - Beri lapisan cat baru.
4. Perubahan warna (Discoloration)
- Pigmen yang dipakai tidak tahan terhadap cuaca dan terik matahari - Adanya bahan pengikat (binder) bereaksi dengan garam-garam alkali.
- Pilihlah jenis cat lain - lakukan kembali persiapan permukaan dan lapisi dengan cat dasar tahan alkali.
Jenis Kegagalan
Penyebabnya
Cara Penanggulangan
- Pengecatan dilakukan pada cuaca yang tidak baik/kurangnya sinar matahari, misalnya udara lembab - Pengecetan pada permukaan yang mengandung wax polish (lemak) minyak atau berdebu. - Serangan alkali yang kuat pada bahan pengikat (binder), biasanya pada jenis cat minyak.
- Keroklah seluruh lapisan cat, bersihkan dan biarkan permukaan mongering dan baru dicat ulang, dalam keadaan cuaca baik.
6. Garis-garis bekas kwas (Brush Marks)
- Kwas diulaskan terus pada saat cat mulai mongering - Pemakaian cat terlalu kental - Pemakaian kwas yang kotor
- Setelah lapisan cat mengering gosoklah dengan kertas ampelas, bersihkan dan dicat dengan cara pengecatan yang benar dan dicat ulang dengan cat yang kekentalannya cukup
7. Daya tutup berkurang (Poor Opacity)
- Cat yang terlalu encer - Pengadukan kurang baik - permukaan bahan yang akan dicat terlampau porous.
- Encerkan cat sesuai anjuran, aduk cat sehingga merata. - Ulangi pengecatan sampai cukup rata
8. Lapisan cat menurun pada beberapa tempat (Sagging)
- Pengecatan dilakukan tidak merata
- Biarkan cat mongering dengan baik. - Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan kertas ampelas, kemudian lakukan pengecatan ulang.
9. Kurang mengkilap daripada seharusnya (Loos Opacity)
- Pengecatan dilakukan pada permukaan yang mengandung minyak atau lilin - Pengecatan pada saat cuaca kurang baik/lembab - Pengecatan dilakukan pada cat yang sudah tua atau mulai mengapur.
- Ampelaslah dan ulang pengecatan kalau lapisan cat sudah tua/kurang mengkilap - Keroklah seluruh lapisan cat dari permukaan sebelum melakukan pengecetan baru.
5. Sukar Mengering Dying Troubles
- Keroklah seluruh lapisan cat, bersihkan dan beri lapisan cat yang tahan alkali.
LAMPIRAN A DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA
1)
Pemrakarsa : Departemen Pekerjaan Umum
2)
Penyusun
NAMA (1) Ir. Dudung kusmara (2) Chaedir Nursjamsu, B.A.
3)
LEMBAGA Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman
Susunan Panitia Tetap SKBI
JABATAN Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
EX-OFFICIO Kepala Badan Litbang PU Sekretaris Badan Litbang PU Sekretaris Direktorat Jenderal Pengairan Departemen PU Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Kepala Biro Hukum Departemen PU Kepala Biro Sarana Perusaha-an Departemen PU Kepala Pusat Litbang Pengeiran Departemen PU Kepala Pusat Litbang Jalan Departemen PU Kepala Pusat Litbang Pemukiman Departemen PU
NAMA Ir. Suryatin Sastromijoyo Dr. Ir. Bambang soemitroadi Ir. Mamad ismail Ir. Satrio Ir. Soeratmo notodipoero Ali Muhammad, S.H Ir. Nuzwar Nurdin Ir. Sulastri djennoedin Ir. Soedarmanto Darmonegoro Ir. S.M. Ritonga
4)
Susunan Panitia Kerja SKBI
JABATAN Ketua
NAMA Ir. Soeratmo notodipoero
Ketua kelompok Anggota
Ir. Nursaiji Ir. Mochtar, M, Arch
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Ir. H.R. Sidjabat Bambang Soetojo, S.H. Suwandojo Siddiq, dipl. E. Eng Ir. Suprapto, M. SE. Ir. Felisia Simarmata Ir. Boetje Sinai Ir. Loly martina Ir. Wiratman wangsadinata Dr. Ir. Dradjat hoedarjanto
Anggota
Drs. Nyoman parka, dipl. Act.
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Dr. Ir. Binsar Hariandja Dr.Ir. Indra Djati Sidi Ir. Bambang Budiono, M.E. Dr. Ir. Harianto Sunidja Ir. Steffy Tumilar, M.Eng. Dr.Komanudin. M.A. Ir. Thomas Sardjono, M.C.E
5)
INSTANSI Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Tata Bangunan Direktorat Tata Bangunan Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Badan Litbang P.U. Badan Litbang P.U. Konsultan Himpunan Ahlin Konstruksi Indonesia Himpunan Ahlin Konstruksi Indonesia Institut Teknologi Bandung Institut Teknologi Bandung Institut Teknologi Bandung Universitas Bandung Konsultan BPP Teknologi Universitas Parahyangan
Peserta Konsensus
NAMA Dra. Ratnawati Bambang Surono Ir. Dudung kusmara Dra. Nande Maryuani Soemanri Hartono Yohanes Suradi WS. Witarso, B.E. Dra. Sri Astuti Ir. Felisia Simarmata Ir. Rumiati Tobing Crhistanto Nandang Keswara Chaedir Nursjamsu, B.A. Ir. Ghundi Marwati
LEMBAGA Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian PT. ICI Paints Indonesia Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman PT. Dana Paints Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman PT. Dana Paints Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman
6) Daftar Peserta Konsensus NAMA R. subarna Waradinata Ir. Dudung kusmara Dra. Nande Maryuani Yohanes Suradi M. Sukarno Chaedir Nursjamsu, B.A. Dra. Ratnawati WS. Witarso, B.E. Ir. Adriani Djajaprasetya Ir. Sukahar Dra. Sri Astuti Tjeptjep Hartono, Dipl.Ing Irawan Soetanto Ir. Rumiati Tobing Bambang Sutino Ir. Felisia Sangga Rustandi Momon Adrianto Sofyan H. iR. Hartinisari Suwandojo Siddiq, dipl. E. Eng Bambang Utojo, S.H. Ir. T. Sitompul Adang Sutara Abrar MZ Bambang Surono, B.Sc.Chem Drs. Syarif Gunarso Joseph Suharso Rondi Ariono, B.E. Arstad Syarif, B.E. Soemantri Hartono Crhistanto Ir. J. Purba Ir. Purwono Imanto Ir. Suharsono A. Mukti Sumirat Ir. Edy R. Yantono Nana Soedjana, B.E. Nandang Keswara
LEMBAGA Kanwil P.U Jawa Barat Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman PT. Pembangunan Perumahan Pusat Litbang Pemukiman Balai Besar Penyelidikan Bahan dan Barang Teknik Pusat Litbang Pemukiman PT. Indosatputra Perum Perumnas Pusat Litbang Pemukiman PT. Cisangkan PT. Cisangkan Pusat Litbang Pemukiman PT. Pembangunan Perumahan Pusat Litbang Pemukiman PT. Indowira Putra PT. Indowira Putra PT. Indowira Putra Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman Pusat Litbang Pemukiman PT. Sigma Utama Direktorat Bina Marga Direktorat Tata Bangunan PT. ICI Paints Indonesia PT. ICI Paints Indonesia PT. ICI Paints Indonesia PT. Widjaja Karya PT.Widjaja Karya PT. Dana Paints Indonesia PT. Dana Paints Indonesia PT. Hutama Karya PT. Propan Raya PT. Propan Raya Departemen Perindustrian Direktorat Tata Bangunan Biro Bina Sarana Perusahaan PT. Waskita Raya Pusat Litbang Pemukiman
LAMPIRAN B DAFTAR ISTILAH
Menggelembung
: blistering
Mengelupas
: Flaking
Perubahan Warna
: discoloration
Berbutir, berbintik
: bittines
Sukar mongering
: drying troubles
Lapisan cat retak – retak
: crazing, craking
Garis – garis bekas kwas
: brush marks
Daya tutup berkurang
: poor opacity
Penyabunan
: saponification