22 4Pengawas Bimbingan Volume No 1 September 2014 dan Konseling Guidena | Journal of Guidance and Counseling
P-ISSN : 2088-9623 E-ISSN : 2442-7802
TASK AND MANAGEMENT SUPERVISION OF GUIDANCE AND COUNSELING Tri Anjar Universitas Muhammadiyah Metro
Abstract: Improving the quality of guidance and counseling services in the educational unit requires the support of other parties. Process guidance and supervision right, and carried out by competent and professional personnel are needed to support the quality of counseling services performed by teachers BK. BK control activities include activities supervisor, educator, and motivator. The pattern of structured supervision, honest, and based on the analysis of the problems the ministry guidance and counseling in schools, will be able to give a good contribution to the improvement, evaluation, and improvement of guidance and counseling services, as well as the professionalism of teachers BK as a service provider. Keyword: guidance, counseling, supervision, management
dibutuhkan
PENDAHULUAN Peningkatan
dalam
peningkatan
kualitas
kualitas guru BK, salah satunya
pelayanan bimbingan dan konseling
yaitu melalui kegiatan pengawasan.
pada dasarnya akan tercapai dengan peningkatan
Mengacu
pada
Peraturan
kualitas
dan
Pemerintah Nomor 74 tahun 2008
guru
BK.
tentang Guru Pasal 54 ayat (8) dan
Peningkatan kualitas guru BK dapat
(9) pengawas terdiri dari: (1)
diperoleh melalui pendidikan lanjut
pengawas satuan pendidikan, (2)
(S2 BK), mengikuti pendidikan
pengawas mata pelajaran, atau
Profesi Guru BK, aktif dalam
pengawas
kegiatan pelatihan dan seminar-
pelajaran, dan pengawasan terhadap
seminar. Selain upaya peningkatan
kegiatan Bimbingan dan konseling
kualitas yang berasal dari diri guru
secara
BK itu sendiri, dukungan dan
dalamnya. Layanan bimbingan dan
pembinaan dari pihak lain sangat
konseling merupakan kegiatan yang
profesionalitas
kelompok
langsung
masuk
mata
ke
Tri Anjar
23
terencana berdasarkan pengukuran
(dalam hal pengawasan) tersebut di
kebutuhan (need asessment) yang
atas juga merambah ke dalam
diwujudkan dalam bentuk program
pengawasan bidang Bimbingan dan
bimbingan dan konseling Program
Konseling. Survei yang dilakukan
menjadi landasan yang jelas untuk
oleh
mengukur layanan profesional yang
Kependidikan pada Tahun 2008
diberikan oleh guru BK/Konselor
terhadap para pengawas di suatu
di sekolah. Sasaran pengawasan
kabupaten
bidang bimbingan dan konseling
para pengawas memiliki kelemahan
meliputi
seluruh
dalam
bimbingan
dan
sekolah,
kegiatan
konseling
baik
dari
di
Direktorat
menunjukkan
kompetensi
bahwa
supervisi
akademik, evaluasi pendidikan, dan
jenjang
penelitian
dan
pendidikan dasar, menengah, dan
Sosialisasi
dan
pendidikan tinggi.
selama
Peraturan
Tenaga
ini
pengembangan. pelatihan
biasa
yang
dilaksanakan
Menteri
dipandang kurang memadai untuk
Pendidikan Nasional Nomor 12
menjangkau keseluruhan pengawas
Tahun
dalam waktu yang relatif singkat.
2007
tentang
Standar
Pengawas
Sekolah/Madrasah
Selain
menegaskan
bahwa
waktu
seorang
itu,
karena
maka
terbatasnya
intensitas
pengawas harus memiliki 6 (enam)
kedalaman
kompetensi
kurang dapat dicapai dengan kedua
minimal,
yaitu
kompetensi kepribadian, supervisi manajerial,
supervisi
akademik,
penguasaan
dan materi
strategi ini. Mencermati
persoalan
evaluasi pendidikan, penelitian dan
tersebut di atas, maka penulis
pengembangan serta kompetensi
berusaha
sosial.
beberapa paparan mengenai konsep Kondisi di lapangan saat ini
pengawas
untuk
dan
menyajikan
kepengawasan
tentu saja masih banyak pengawas
pendidikan utamanya pada bidang
sekolah/madrasah
Bimbingan
menguasai
yang
keenam
belum
dan
Konseling.
dimensi
Pembahasan yang akan disajikan
kompetensi tersebut dengan baik.
meliputi komponen: a) Ketentuan
Persoalan yang terjadi secara global
tentang pengawas,
b) Konsep
24
Pengawas Bimbingan dan Konseling
pengawas
Bimbingan
dan
pengawasan
oleh
pengawas
Konseling, c) Tugas dan tanggung
harus
jawab pengawas Bimbingan dan
hukum yang memayunginya.
Konseling, d) Tujuan pengawas
Berikut
ketentuan
Bimbingan dan Konseling, dan e)
menjadi
dasar
Aplikasi
pengawasan di sekolah:
Ketentuan
Tentang
PengawasBimbingan
dan
Konseling di Sekolah.
memperhatikan
yang kegiatan
a) Pembukaan UUD 1945, yang bertujuan secara
Tujuan utama dari pembahasan
menyeluruh
adalah memberikan pemahaman
mendasar
dan konsep yang benar tentang:
mengupayakan
a. Ketentuan
tentang
pengawas b. Konsep
pengawas
Bimbingan dan Konseling c. Tugas jawab
dan
pendidikan
yang
diselenggarakan
oleh
bangsa
dan
Negara
Indonesia adalah untuk mencerdaskan
pengawas
kehidupan bangsa; b) Undang-undang No. 20
pengawas
Tahun
Bimbingan dan Konseling
Sistem
e. Aplikasi
dan
tanggung
Bimbingan dan Konseling d. Tujuan
dasar
Ketentuan
Tentang
2003
tentang
Pendidikan
Nasional. c) Undang-Undang
PengawasBimbingan dan
Republik
Konseling di Sekolah
Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Indonesia
Guru
dan
Dosen
PEMBAHASAN 1. Ketentuan Tentang Pengawas
d) Peraturan
Pemerintah
Pengawas dan pengawasan
Republik
Indonesia
merupakan
kegiatan
yang
Nomor 19 Tahun 2005
bertujuan untuk meningkatkan
tentang
profesionalitas yang diawasi.
Nasional Pendidikan,
Oleh karena itu, pelaksanaan
Standar
Tri Anjar
e) Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006
Pengawas
Pemerintah
Republik
Indonesia
Satuan
Pendidikan. k) Ketentuan-ketentuan
tentang Standar Isi f) Peraturan
25
lain yang menyangkut pengawas sekolah/madrasah.
Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan
2. Konsep Pengawas Kegiatan
Pendidikan, g) Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia
Nomor 74 Tahun 2008
Pendidikan
Menteri Nasional
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Penetapan
Angka Kredit Jabatan Fungsional
Pengawas
Sekolah i) Peraturan Pendidikan
Menteri Nasional
Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar
Sekolah/Madrasah
Pendidikan
Menteri Nasional
Nomor 39 Tahun 2009 Tentang
kegiatan
Satuan
Pendidikan
melaksanakan
Pengawas dalam
penyusunan
pendidikan,
pelaksanaan
pembinaan
akademik
administrasi, delapan
dan
pemantauan
standar
nasional
pendidikan,
penilaian
administrasi dan akademik, dan pelaporan
pelaksanaan
program
pengawasan
(Depdiknas, 2009: 70). Permendiknas
Nomor
12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah,
Pengawas
j) Peraturan
adalah
program pengawasan satuan
tentang Guru, h) Peraturan
pengawasan
Pemenuhan
Beban Kerja Guru dan
menyatakan pengawas Pengawas
bahwa terdiri Taman
Kanak/Raudatul (TK/RA)
dan
jenis
dari
1).
KanakAthfal Sekolah
Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah
(SD/MI),
Pengawas
Sekolah
2).
Menengah
26
Pengawas Bimbingan dan Konseling
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
kepada guru pembimbing/guru
(SMP/MTs)
Pengawas
BK/konselor (Prayitno, 2001:
Menengah
24).
dan
Sekolah Atas/Madrasah (SMA/MA)
Aliyah
dalam
Rumpun
Mata Pelajaran yang Relevan (MIPA dan TIK, IPS, Bahasa,
3. Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas
Bimbingan
dan
Konseling
Olahraga Kesehatan, atau Seni Budaya),
3).
Pengawas
Sekolah
a. Tugas pengawas bidang
Menengah
Kejuruan/Madrasah
bimbingan
Aliyah
dan
konseling
Kejuruan (SMK/MAK) dalam
Pengawas
dapat
Rumpun Mata Pelajaran yang
melakukan pengawasan dan
Relevan (MIPA dan TIK, IPS,
pembinaan
Bahasa, Olahraga Kesehatan,
bimbingan dan konseling yang
Seni
dan
disusun dilaksanakan sesuai
Pertanian
dan
dengan rancangan program?
Bisnis
dan
Apakah terdapat dokumentasi
Pariwisata,
sebagai indikator pencatatan
Budaya,
Industri, Kehutanan,
Teknik
Manajemen, Kesejahteraan
Masyarakat,
atau Seni dan Kerajinan). Sedangkan bidang
bimbingan
pelaksanaan Pengawas
dalam dan
dengan
sudah
bimbingan
hambatan
diartikan pengawas
konseling
sebagai
kegiatan
sekolah
yang
program
program? dapat
berdiskusi
konselor
mengenai
program-program mana yang
konseling, pengawas kegiatan dan
apakah
dilaksanakan?
Apa
yangditemui
melaksanakan Apakah
saat
program? dapat
menyelenggarakan
diidentifikasikeberhasilan yang
kepengawasan dengan tugas
dicapai
pokok mengadakan penilaian
dapat
diperoleh
dan pembinaan melalui arahan,
informasidampak
langsung
bimbingan, contoh dan saran
maupun
langsung
program?
tidak
Apakah
Tri Anjar
27
pelaksanaan
program
1) Penyusunan
program
terhadapsiswa,
pendidik
pengawasan
bimbingan
maupun institusi pendidikan?
dan konseling;
Pertanyaan-pertanyaan
2) Melaksanakan pembinaan,
tersebut merupakan sedikit dari
pemantauan dan penilaian
upaya
kegiatan bimbingan dan
pengawas
melakukan terhadap
untuk
pengawasan
konseling;
BK/guru
3) Menyusun
guru
pembimbing/konselor sekolah/madrasah, tentunya
jawabannya
di
pelaksanaan
program
yang
pengawasan
kegiatan
adalah
bukan sekedar kata, melainkan tindakan dilakukan
nyata
baik
guru
laporan
bimbingan dan konseling; 4) Melakukan
analisis
yang
pelaksanaan
program
BK/guru
pengawasan
kegiatan
pembimbing/konselor ataupun
bimbingan dan konseling;
pengawas
sebagai
tenaga
5) Melaksanakan
fungsional
dalam
upaya
pembimbingan
penjaminan mutu pendidikan.
pelatihan
dan
profesionalitas
guru BK melalui kegiatan Tugas pengawas bidang bimbingan
dan
konseling
berskala regional hingga Internasional
(seminar,
(Depdiknas, 2009 yang merujuk
lokakarya,
pada PP No. 74 tahun 2008)
MGBK, talk show, dll).
dalam
melakukan
workshop,
6) Mengawasi,
memantau,
pembimbingan dan pelatihan
mengolah, dan melaporkan
profesional
hasil
guru
dan
pengawasannya,
yang
dalamnya
ter-include
pendidikan
konsep SEM pengawas dapat
pendidikan;
telah
dirincikan sebagai berikut:
di
pelaksanaan
8
(delapan) standar nasional pada
7) Membimbing pendidikan meningkatkan
satuan
satuan untuk atau
28
Pengawas Bimbingan dan Konseling
mempertahankan kelayakan
program
dan/atau
satuan
4. Tujuan Pengawas Bimbingan dan Konseling Adapun
pendidikan.
pengawas b. Tanggung jawab pengawas bidang
bimbingan
dan
konseling
tujuan
dan/atau
pengawasan
bidang bimbingan dan konseling antara lain adalah untuk: a. Meningkatkan
Kegiatan bagi pengawas
kemampuan
guru
bimbingan dan konseling untuk
dalam
melaksanakan tugas pokok dan
lingkungan belajar
tanggung
jawabnya
diatur
sebagai berikut:
b. Meningkatkan
dalam pengawas bimbingan dan konseling terhadap 24 (dua puluh empat) jam tatap dalam
minggu
1
(satu)
menggunakan
pendekatan jumlah guru yang dibina di satu atau beberapa
sekolah
pada
jenjang pendidikan yang sama
atau
jenjang
pendidikan yang berbeda. 2) Jumlah guru yang harus dibina
untuk
pengawas
bimbingan dan konseling paling sedikit 40 (empat puluh) dan paling banyak 60 guru BK (Depdiknas, 2009: 39).
BK
memanfaatkan
kemampuan
1) Ekuivalensi kegiatan kerja
muka
dari
guru
BK
menyusun
dan
melaksanakan
program
BK di sekolah c. Menilai kemampuan guru BK dalam merencanakan pembelajaran
melalui
pelayanan BK d. Menilai kemampuan guru BK dalam melaksanakan proses
pembelajaran
melalui pelayanan BK e. Menilai kemampuan guru BK dalam menggunakan media dan sumber belajar f. Menilai kemampuan guru BK dalam melaksanakan program
bimbingan
konseling di sekolah g. Menilai kemampuan guru BK dalam meningkatkan
Tri Anjar
telah
29
hasil belajar siswa melalui
pendidikan
berlangsung
layanan BK
sebagaimana seharusnya. Dengan
h. Menilai kemampuan guru
teknik ini akan dapat dideteksi
BK dalam melaksanakan
adanya penyimpangan yang terjadi
penelitian tindakan kelas
pada
i. Menilai kemampuan guru
proses.
Teknik
ini
menekankan pada monitoring yang
BK dalam melaksanakan
berkesinambungan,
pembaharuan
melembaga,
pembelajaran
sekolah.
dan
menjadi
subsistem
j. Membina guru BK dalam mempertinggi kompetensi
PengawasBimbingan
profesionalnya k. Membina disiplin guru BK dalam
5. Aplikasi Ketentuan Tentang
Konseling di Sekolah Pengawas
melaksanakan
tugasnya
sebagai
agen
melakukan
pembinaan dan pengawasan dengan melakukandiskusi
pembelajaran l. Membina guru BK dalam menggunakan
teknologi
berkenaan personil
konselor
kebutuhan
untuk pembelajaran
siswa)
mengembangkan profesi
karir dan
terfokus
dengan
informasi dan komunikasi
m. Membina guru BK dalam
dan
ketersediaan sesuaidengan
(berdasarkan serta
jumlah
upaya-upaya
untukmemenuhi
ketersediaan
konselor, optimalisasi peran dan fungsi
personilsekolah
dalam
layanan bimbingan dan konseling,
kepangkatannya
serta mekanisme layanan sesuai
item
Muara
dari
tersebut
di
keseluruhan atas
adalah
dengan Aplikasi
peran
dan
fungsinya.
Ketentuan
mengarah kepada penjaminan mutu
Pengawas
pembelajaran dan/atau pendidikan.
Konseling di Sekolah lebih lanjut
Penjaminan
diuraikan
mutu
(quality
assurance) merupakan teknik untuk menentukan
bahwa
proses
Bimbingan
Tentang
sebagai
(Depdiknas, 2009:74):
dan
berikut
30
Pengawas Bimbingan dan Konseling
a. Penyusunan Pengawasan
Program Bimbingan
dan
Konseling 1)
tersebut
disusun
penjabaran
atas
pengawasan
Setiap
pengawas
secara
baik
tingkat
berkelompok
Kegiatan
maupun secara perorangan
program
wajib
setiap
menyusun
program
rencana
pengawasan.
Program pengawasan terdiri atas
(1)
program
pengawasan
tahunan,
program
(2)
pengawasan
sebagai program
tahunan
di
kabupaten/kota. penyusunan semester
oleh
pengawas
ini
diperkirakan
berlangsung
selama 1 (satu) minggu. 4)
Rencana Kepengawasan
Bimbingan dan Konseling (RKBK)
merupakan
semester, dan (3) rencana
penjabaran
kepengawasan
semester yang lebih rinci
akademik
(RKA). 2)
dari
program
dan sistematis sesuai dengan
Program
pengawasan
aspek/masalah
prioritas
tahunan pengawas disusun
yang harus segera dilakukan
oleh kelompok pengawas di
kegiatan
kabupaten/kota
Penyusunan
melalui
supervisi. RKBK
ini
diskusi
terprogram.
diperkirakan berlangsung 1
Kegiatan
penyusunan
(satu) minggu.
program
tahunan
diperkirakan
ini
berlangsung
selama 1 (satu) minggu. 3)
Program
5)
Program
program
tahunan, semester,
dan
RKBK sekurang-kurangnya
pengawasan
memuat
semester
adalah
tujuan,
perencanaan
teknis
keberhasilan,
aspek/masalah, indikator
operasional kegiatan yang
strategi/metode
dilakukan
oleh
setiap
(teknik supervisi), skenario
pengawas
pada
setiap
kegiatan, sumberdaya yang
tempat
guru
diperlukan, penilaian dan
sekolah
binaannya berada. Program
kerja
instrument pengawasan.
Tri Anjar
31
memiliki Penyusunan kerja
program
pengawas
memperhatikan disingkat
hendaknya
kriteria
dengan
(Specific,
batasan
waktupencapaian
atau
pelaksanaan yang jelas.
yang
”SMART” Measurable,
Achievable, Realistic and Time
b. Melaksanakan
Pembinaan,
Pemantauan dan Penilaian 1) Kegiatan
supervisi
Bound).
bimbingan dan konseling
1) Specific, artinya program
meliputi
yang
disusun
fokus
yang
memiliki jelas
pembinaan
pemantauan
dan
pelaksanaan
dan
bimbingan dan konseling di
mencakup bidang tertentu
sekolah merupakan kegiatan
secara khusus.
dimana
2) Measureable,
artinya
program-program
dan
kegiatan-kegiatan
yang
dipilih
dapat
diukur
pencapaiannya. artinya
program-program
yang
dirancang terjangkau untuk baik
waktu,
biaya
dari
segi
maupun
kondisi yang ada.
dengan guru binaanya. 2) Melaksanakan
penilaian
adalah menilai kinerja guru merencanakan,
melaksanakan dan menilai proses
bimbingan
dan
konseling. 3) Kegiatan ini dilakukan di sekolah
binaan,
sesuai
dengan uraian kegiatan dan
4) Realistics, artinya programprogram
interaksi
langsung antara pengawas
dalam
3) Achieveable,
dicapai,
terjadi
benar-benar
didasarkan pada data atau
jadwal
yang
tercantum
dalam RKBK yang telah disusun.
kondisi dan kebutuhan riil sekolah-sekolah
binaan
serta tidak mengada-ada. 5) Time program
Bound, yang
artiya dirancang
c. Menyusun Pelaksanaan Pengawasan
Laporan Program
32
Pengawas Bimbingan dan Konseling
1) Setiap pengawas membuat laporan
dalam
bentuk
3 (tiga) kali dalam satu semester
secara
laporan per sekolah dari
berkelompok
di
seluruh
binaan.
Musyawarah
Guru
lebih
Pembimbing
sekolah
Laporan
ini
ditekankan
kepada
pencapaian setiap
tujuan
butir
(MGP/MGBK).
dari
2) Kegiatan
kegiatan
terjadwal
dilaksanakan baik
waktu
pengawasan sekolah yang
maupun jumlah jam yang
telah
diperlukan
dilaksanakan
pada
setiap sekolah binaan,
atau jenis keterampilan dan
pengawas merupakan upaya
kompetensi
untuk mengkomunikasikan
ditingkatkan.
kegiatan
keterlaksanaan
atau program
yang telah direncanakan, 3) Menyusun pelaksanaan
setiap
kegiatan sesuai dengan tema
2) Penyusunan laporan oleh
hasil
untuk
yang
3) Dalam
akan
pelatihan
diperkenalkan kepada guru cara-cara baru yang lebih
laporan
sesuai dalam melaksanakan
program
suatu proses pembimbingan.
pengawasan dilakukan oleh
Kegiatan
setiap
pembimbingan
pengawas
sekolah
dan
segera
setelah
profesionalitas guru BK ini
dengan
melaksanakan
pembinaan,
pemantauan atau penilaian.
dapat
pelatihan
dilakukan
workshop,
melalui seminar,
observasi, individual dan d. Melaksanakan
pembimbingan
dan pelatihan profesionalitas guru BK. 1) Kegiatan
group conference. Secara
umum,
program
pengawasan sekolah sekurangpembimbingan
dan profesionalitas
pelatihan guru
BK
dilaksanakan paling sedikit
kurangnya memuat komponen pokok sebagai berikut: a. Aspek/masalah, identifikasi
berupa hasil
Tri Anjar
pengawasan sebagai
sebelumnya
prioritas
dalam
33
h. Rencana tindak lanjut, dapat berupa
pemantapan,
rencana
pengawasan
perbaikan
(pembinaan,
pemantauan,
disesuaikan dengan metode
penilaian)
berkelan-jutan
pengawasan.
b. Tujuan pengawasan yang hendak dicapai. c. Indikator
KESIMPULAN
keberhasilan,
berupa target yang ingin
bimbingan
dicapai d. Strategi/metode kerja/teknik supervisi, seperti monitoring dan evaluasi, refleksi dan Focused Group Discussion, workshop, kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, supervisi kelompok, dll) e. Skenario kegiatan, berupa langkah
atau
supervisi
tahapan
yang sistematis
dan logis yang disesuaikan dengan jadwal dan waktu. f. Sumber
daya
diperlukan, bahan,
dapat
fasilitas,
yang berupa sumber
daya manusia. g. Penilaian
Kegiatan
dan
instrumen,
jenis dan bentuk disesuaikan dengan aspek/masalah yang akan diselesaikan.
pengawasan dan
konseling
memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kualitas pelayanan
bimbingan
konseling
di
Pengawasan
bimbingan
dan
sekolah. dan
konseling akan menjadi kegiatan yang profesional dan bersifat rekonstruktif
jika
dilakukan
secara
benar,
prinsip
keahlian,
mengikuti
dan
manajemen
ketentuan
berdasarkan
pengawasan yang tepat. Proses bimbingan memerlukan
pengawasan dan
konseling
personel
yang
memiliki kompetensi dibidang pengawasan,
meliputi:
Kepribadian,
Sosial, Supervisi
Manajerial,
Supervisi
Akademik, Evaluasi Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan. Dengan demikian, tidak semua orang dapat menjadi pengawas
34
Pengawas Bimbingan dan Konseling
BK
dan
melakukan
proses
DAFTAR PUSTAKA
pengawasan BK. Syarat minimal agar proses pengawasan berjalan dengan
efektif
adalah
terpenuhinya
keenam
kompetensi tersebut Dukungan kompetensi dan integritas
pengawas
sekolah,
pada akhirnya akan membawa perbaikan
bagi
pelayanan
konseling. Kegiatan pengawasan memiliki
manfaat
perbaikan
kualitas pelayanan, organisasi BK di sekolah, peningkatan kualitas dan profesionalitas guru BK,
serta
menjadi
mampu
membangun motivasi bagi guru BK
untuk
lebih
maju
dan
Depdiknas. 2009. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas. Dirjen PMPTK: Jakarta. Depdiknas. 2009. Bahan Belajar Mandiri Kelompok Kerja Pengawas Sekolah Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial. Dirjen PMPTK: Jakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
profesional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan. Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sahertian, Piet. 1981. Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Usaha Nasional: Surabaya.