TANTANGAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM MENUJU GURU PROFESIONAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 1
DISTRIBUSI
REKRUTMEN
MISMATCH
PERMASALAHAN GURU
KUALIFIKASI
KOMPETENSI & KARIR
CPD SERTIFIKASI
MASA PENSIUN: PELUANG UNTUK MEMECAHKAN MASALAH KELEBIHAN DAN DISTRIBUSI GURU 140,000
N = 2.791.204
120,000
18% guru akan pensiun dalam 10 th kedepan
100,000 80,000
495.312
60,000 40,000 Swasta
20,000
Negeri 0 20
25
30
35
40
45
UMUR Sumber: SIMPTK2010
50
55
60
RASIO GURU DAN SISWA 4
• STRs for EAP countries are around 31:1 primary and 25:1 junior secondary. • Indonesia’s rates are significantly lower, at 20.3 and 14.2 respectively. Primary School Cambodia India Philippines Korea, Rep. Mongolia Lao PDR Vietnam China Thailand Indonesia Japan Malaysia UK US
Secondary School 56.24
0
10
41.33 34.93 31.26 30.77 30.64 24.65 21.05 20.68 20.29 19.56 18.92 17.1 14.81 20 30 40 50
Source: Edstats database
60
Philippines India Lao PDR Vietnam Thailand Cambodia Mongolia UK China Korea, Rep. Malaysia US Indonesia Japan 0
37.09 32.32
5
10
25.66 25.59 24.86 23.59 21.52 19.05 18.61 18.24 17.72 14.92 14.23 13.22 15 20 25 30
35
40
Rasio Guru : Siswa di Sekolah Negeri dan Swasta Berdasarkan Kondisi Lapangan Jenjang Pendidikan
Rasio Minimal
Permendiknas No. 41/2007 Rasio Maksimal
PP 74/2008 Kondisi Saat ini
TK
1: 15
1 : 15
‐
SD
1:19
1 : 20
1 : 28
SMP
1:18
1 : 20
1 : 32
SMA
1:16
1 : 20
1 : 32
SMK
1:23
1 : 15
1 : 32
Sumber Data : Data Guru (NUPTK September 2009) dan Data Siswa (PSP Balitbang Depdiknas 2009) 5
Sepuluh Kabupaten / Kota dengan Rasio Guru- Siswa SD Tertinggi dan Terendah
Terendah Kabupaten / Kota
6
Tertinggi
Rata-Rata
Kabupaten / Kota
Rata-Rata
Kab. Hulu Sungai Selatan
11
Kab. Serang
37
Kab. Keerom
11
Kab. Bogor
40
Kab. Barito Timur
12
Kab. Mamuju Utara
41
Kab. Sumenep
12
Kab. Bekasi
42
Kab. Sangihe Talaud
12
Kab. Halmahera Selatan
44
Kab. Kulon Progo
12
Kab. Nias Selatan
47
Kab. Hulu Sungai Tengah
12
Kab. Mappi
49
Kab. Magetan
13
Kab. Tolikara
51
Kab. Barito Selatan
13
Kab. Pegunungan Bintang
70
Kab. Balangan
13
Kab. Yahukimo
73
Sumber: PDIP – Balitbang, 2005
Sepuluh Kabupaten / Kota dengan Rasio Guru- Siswa Tertinggi dan Terendah SMP
Terendah Kabupaten / Kota
7
Tertinggi
Rata-Rata
Kabupaten / Kota
Rata-Rata
Kab. Sarmi
6
Kab. Kaur
25
Kab. Banjar
8
Kab. Humbang Hasunduntan
25
Kab. Sampang
8
Kab. Karawang
25
Kab. Tapin
8
Kab. Bangka Tengah
26
Kab. Hulu Sungai Selatan
8
Kab. Serang
31
Kab. Gorontalo
9
Kab. Mappi
38
Kab. Lima Puluh Koto
9
Kab. Malinau
39
Kab. Pamekasan
9
Kab. Puncak Jaya
40
Kab. Maluku Tenggara Barat
9
Kab. Pegunungan Bintang
51
Kab. Bantaeng
9
Kab. Yahukimo
91
Sumber: PDIP – Balitbang, 2005
• Even with the already generous current entitlement formula, Urban and Rural areas have substantial oversupplies (68% urban and 52% rural) • Remote areas have undersupplies (66% of the schools) 80% 60% 40% 20%
55%
68%
52% 17%
0% -20%
-34%
-21%
-37% -66%
-40% -60% -80%
Total
Urban
Pct. Schools with Oversupply of Teachers
Source: Teacher Employment and Deployment Survey
Rural
Remote
Pct. Schools with Undersupply of Teachers
8
KEBUTUHAN GURU SMAN 1 WONOGIRI
SMAN 1 PURWANTORO
SMAN 1 SUKOHARJO
SMAN 3 SUKOHARJO
Ada
4
1
6
4
Ideal
6
2
4
3
+/‐
‐2
‐1
+2
+1
BIDANG STUDI
BIOLOGI
KAB/KOTA Prov. JAWA TENGAH
‐3
+3 0
Dengan adanya OTONOMI DAERAH bisakah guru di Sukoharjo pindah ke Wonogiri untuk mengisi kekuragan guru
Jml Rombel x Jml jam rata2 per mgg KEBUTUHAN GURU = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ Jam wajib mengajar guru
KEBUTUHAN GURU SMA NEGERI DAN SWASTA
KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI DAN SWASTA TAHUN 2011
Jumlah Guru Menurut Tahun Rekrutmen
180,000 160,000 140,000
Setelah Desentralisasi
Rekrutmen guru tidak tetap (GTT) meningkat signifikan setelah desentralisasi Æ menjadi masalah jika kualitas GTT tidak ada standarnya
120,000 GTY 100,000
GTT
80,000
Kontrak kab/kota
60,000
Kontrak Pusat
40,000
PNS
20,000 1970
1975
1980
1985
1990 Tahun
Source: Teacher Employment and Deployment Survey
1995
2000
2005
JUMLAH GURU BERDASARKAN KUALIFIKASI JENJANG
<S1
≥ S1
TOTAL
TK
213.570
38.907
252.477
SD
1.149.294
423.349
1.572.643
SMP
127.413
406.417
533.830
SLB
7.690
8.521
16.211
SMA
21.019
233.368
254.387
SMK
21.427
140.229
161.656
1.540.413
1.250.791
2.791.204
TOTAL
Sumber: SIMPTK2010
JUMLAH GURU BERDASARKAN STATUS PEGAWAI TAHUN 2010 STATUS PNS PNSDPK PNS Depag Guru Tetap Yayasan Guru Tidak Tetap Guru Honor Daerah Guru Bantu Subtotal
Sumber: SIMPTK2010
NEGERI 1.490.936 9.001 526.538 53.929 9.554 2.089.958
SWASTA 141.640 2.584 258.262 279.775 11.167 7.818 701.246
TOTAL 1.490.936 141.640 11.585 258.262 806.313 65.096 17.372 2.791.204
JUMLAH GURU BERDASARKAN STATUS GOLONGAN TAHUN 2010
Sumber: SIMPTK2010
Mata Uji
Jumlah Soal
Rerata
Standar Deviasi
Rendah
Tinggi
1.
Tes Umum Guru TK/SD
90
34.26
6.56
5
67
2.
Tes Umum Guru Lainnya
90
40.15
7.29
6
67
3.
Tes Bakat Skolastik
60
30.20
7.40
3
58
4.
Guru Kelas TK
80
41.95
8.62
8
66
5.
Guru Kelas SD
100
37.82
8.01
5
77
6.
Penjaskes SD
40
21.88
5.56
8
36
7.
PPKn
40
23.38
4.82
3
39
8.
Sejarah
40
16.69
4.39
3
30
9.
Bahasa Indonesia
40
20.56
5.18
2
36
10
Bahasa Inggris
40
23.37
7.13
1
39
11
Penjaskes SMP/SMA/SMK
40
13.90
5.86
2
29
12
Matematika
40
14.34
4.66
2
36
13
Fisika
40
13.24
5.86
1
38
14
Biologi
40
19.00
4.58
5
39
15
Kimia
40
22.33
4.91
8
38
16
Ekonomi
40
12.63
4.14
1
33
17
Sosiologi
40
19.09
4.93
1
30
18
Geografi
40
19.43
4.88
3
34
19
Pendidikan Seni
40
18.44
4.50
2
31
20
PLB
40
18.38
4.43
2
29
Kompetensi Calon Guru Yang Mengikuti Tes CPNS
(Sumber Data: Survey Direktorat Tenaga Kependidikan, 2004)
No
29%
Rata-rata
SD
11%
18%
6%
6%
0%
10%
8%
38% 20%
13-23 jam
8%
13%
41%
43%
SMA/SMK
30%
51%
40%
SMP
1-12 jam
28%
30%
40%
50%
24 jam
Source: Teacher Employment and Deployment Survey
9%
5% 11% 2% 60%
70%
25-36 jam
80%
90%
>36 jam
Teacher costs will increase significantly with the new allowances 180 160 Total cost of salary and incentives if 7% inflation taken into account
.
140
Trillions of Rp.
120 100
Total 2006 Education Budget (for Comparison)
80
Professional allowance Special Area allowance
60
Functional allowance
40
Base Salary Cost
20 0 2006 2006 Total Education Expenditure
2007 2008 2009
2010
2011
2012
2013
2014 2015
Source: Calculations using MOF data and targets on number of teachers becoming certified
HARAPAN AKHIR DARI SUATU SISTEM PENDIDIKAN LULUSAN PENDIDIKAN YANG :
Creative Inovative Problem Solving Critical Thinking Entrepreneurship Berkarakter Santun
SISWA
GURU
KURIKULUM
KEPALA SEKOLAH
PENGAWAS SEKOLAH
SARANA PRASARANA, ANGGARAN
ORANG TUA
LINGKUNGAN
TEHNOLOGI
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBELAJARAN DI ABAD 21
BAGAIMANA CARA SISWA BELAJAR
PEMBELAJARAN ABAD 21
TEKNOLOGI DAN INOVASI
GLOBALISASI
20
If we teach today as we taught yesterday, then we rob our children of tomorrow. ~John Dewey
So, teachers must be charged with changing how they guide students in learning the new curriculum (the pedagogy).
21st Century “There is remarkable consensus among educators … on one key conclusion: we need
to bring what we teach and how we teach into the 21st Century.” TIME Magazine,
December 18, 2006
Learning Changes The Brain
Text
PARADIGMA Tradisional
Berfokus Pada Siswa
Hanya Penerima Informasi (Pengetahuan)
Pendidikan tidak hanya ibarat mengisi gelas kosong, sebagai target memenuhi kewajiban pengajaran
Tetapi
Aktif Mencari Informasi
Pendidikan lebih memberikan rangsangan agar siswa menjadi pembelajar yang aktif
MASA LALU: pembelajaran sering bersifat pendengar pasif dan duduk manis
PEMBELAJARAN MENDORONG SISWA AKTIF DAN KREATIF
21st Century Classroom
Dynamic Demanding Directed
Teaching the New Learner
much less emphasis on the amount of material memorized much more emphasis on making connections, thinking through issues, solving problems* 28
“Children are native to cyberspace, and we, as adults, are immigrants.” Copyright © 2008 Cisco Systems, Inc. All rights reserved.
- Douglas Rushkoff
Charles Fadel
Learning = f(C, M,Ti) x Tech
C M Ti Tech
= Content = Motivation = Time = Technology
PENTINGNYA KUALITAS GURU Guru yang disiapkan dengan baik dan guru yang mempunyai motivasi merupakan variabel yang paling penting di dalam suksesnya pembelajaran
KARAKTERISTIK GURU YANG EFEKTIF Guru Adalah Manajer Kelas Yang Sangat Baik Guru Memahami Bagaimana Mengajar Sehingga Siswa Menguasai Apa Yang Dipelajari Guru Memiliki Harapan Yang Tinggi Terhadap Keberhasilan Siswa
STUDI GURU YANG EFEKTIF DAN PRESTASI BELAJAR SISWA EFEKTIFITAS GURU
PRESTASI SISWA
SANGAT EFEKTIF
TINGGI
SEDANG
RENDAH KURANG EFEKTIF
HASIL
Setelah satu tahun, guru yang efektif dapat meningkatkan prestasi siswa (53%), setelah tiga tahun dapat meningkat 83% Setelah satu tahun, guru yang kurang efektif dapat meningkatkan prestasi siswa (14%), setelah tiga tahun dapat meningkat 29%
Selisih = lebih dari 50% Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)
STUDI TENTANG GURU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Pengalaman mengajar (pengalaman menunjukkan korelasi yang kuat dengan prestasi belajar siswa untuk 3 sampai 5 tahun, tetapi setelah 8 tahun tidak menunjukkan adanya korelasi ) Tingkat kecerdasan (IQ) seorang guru mempunyai sedikit korelasi terhadap prestasi belajar siswa
Kemamapuan Verbal (komunikasi yang baik mempunyai korelasi yang kuat dengan prestasi belajar siswa)
Pengetahuan Pedagogi. Semakin baik metode pedagoginya semakin tinggi prestasi belajar siswanya
Pengembangan profesi guru meningkatkan prestasi belajar siswa
PERAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KOMPETENSI GURU •Kepribadian •Sosial •Pedagogik •Profesional
SISWA GURU
KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH •Kepribadian •Sosial •Manajerial •Supervisi •Kewirausahaan
PENGAWAS SEKOLAH
KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH • Kepribadian • Sosial • Supervisi Manajerial • Supervisi Akademik • Evaluasi Pendidikan • Penelitian dan Pengembangan
Model Guru Profesional Kemampuan Dasar
Basis Pengetahuan
Pedagogik
Pendidik Profesional
Personal Attributes
Harus terintegrasi dan melekat di dalam semua guru profesional
Maple Leadership Model
Kepemimpinan
Komponen Penting
“EveryTeacher” Teacher Development Planning Team June 14, 2004
Three Things Most Matter Based On The Experiences Of The Top School Systems 1) getting the right people to become teachers, 2) developing them into effective instructors and, 3) ensuring that the system is able to deliver the best possible instruction for every child.
McKinsey - How the World's Best Performing School System Come on Top
HARAPAN AKHIR DARI SUATU SISTEM PENDIDIKAN LULUSAN PENDIDIKAN YANG :
Creative Inovative Problem Solving Critical Thinking Entrepreneurship Berkarakter Santun
SISWA
GURU
KURIKULU M
KEPALA SEKOLAH
PENGAWAS SEKOLAH
SARANA PRASARANA, ANGGARAN
ORANG TUA
LINGKUNGAN
TEHNOLOGI
“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn.” - Alvin Toffler
Who are 21st Century Learners?
Are They REALLY That Different?
Our Students’ Lives
CHANGE
Singularity: Digital Technology
We are here
TIME
© 2005 Marc Prensky 42
Kemampuan Komunikasi • Kemampuan menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
Kemampuan Kolaborasi • Kemampuan bekerja sama dengan pihak terkait untuk meningkatkan mutu pembelajaran
Kemampuan Teknologi • Kemampuan menggunakan perangkat teknologi informasi dalam pembelajaran
Kemampuan Evaluasi • Kemampuan melakukan penilaian terhadap pencapaian siswa
Basis Pengetahuan Guru memahami teori belajar, pengembangan kurikulum, pengembangan siswa dan mengetahui bagaimana cara menggunakan pengetahuan tersebut di dalam merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan kurikulum
Guru profesional selalu aktif mencari pengetahuan baru dalam pembelajaran
Guru harus memahami kebutuhan siswa di kelas baik berdasar budaya, komunitas, suku, ekonomi, dan bahasa
Pedagogi Pendidik yang efektif selalu meningkatkan pembelajaran untuk mencapai prestasi siswa sesuai dengan harapan standard yang ditentukan Pembelajaran menekankan pada pembelajaran aktif yang menggunakan berbagai macam teknik, materi dan pengalaman belajar untuk semua siswa Pendidik yang efektif mengandalkan pengetahuan pedagogik yang berkualitas untuk penentuan kurikulum, pemilihan strategi pembelajaran, perencanaan pengembangan pembelajaran dan merumuskan peniliaian untuk mengukur kemajuan belajar siswa
Kepemimpinan Kepemimpinan yang fokus pada peningkatan prestasi siswa yang lebih baik
Sebagai pemimpin, para guru menempatkan prioritas pada keunggulan (excellence), mengandalkan pengetahuan dan ketrampilan untuk merumuskan strategi belajar mengajar yang efektif
Pendidik menjalin kerja sama (networking) dengan sesama pendidik dan pihak lain untuk meningkatkan kualitas program dan berbagi pengetahuan yang lebih maju
Personal Attributes Guru harus bersikap jujur dan adil Guru mempunyai visi pribadi (personal vision) yang bisa membimbing siswa untuk mencapai tujuan belajar
Guru yang efektif selalu melakukan evaluasi diri atas sikap/tindakan yang dilakukan demi kemajuan peserta didik
KEBIJAKAN DAN PROGRAM MENUJU GURU PROFESIONAL PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN
PENINGKATAN KUALIFIKASI
•Peningkatan •Pemetaan Kualifikasi Guru •Rekruitmen dan Ke S1 Seleksi •Peningkatan •Redistribusi Kualifikasi Guru Guru RSBI ke S2
PEMBINAAN SISTEM KARIR
KESEJAHTERAAN
•Induksi Guru Pemula •Penilaian Kinerja •Penilaian Angka Kredit •Inpassing Guru Tetap Yayasan
• Tunjangan Profesi • Tujangan Khusus • Tunjangan Fungsional • Insentif Guru SILN • Maslahat Tambahan
GURU PROFESIONAL PENGHARGAAN DAN PERLINDUNGAN
•Pemberian Penghargaan Guru Berprestasi dan Berdedikasi •Advokasi Perlindungan
KERJASAMA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
•Kerjasama dgn Lembaga di Dlm/Luar Negeri
FASILITASI DAN BINTEK PENINGKATAN KOMPETENSI
EVALUASI
•Monitoring •Pelatihan dan evaluasi •CPD kebijakan •Best Practices •Evaluasi •Pemberdayaan Dampak KKG/MGMP
USOE