10/15/14
MAKING CITIES RESILIENT (MEWUJUDKAN KOTA YANG TANGGUH) “Mendorong Kota Berketahanan Bencana dan Iklim” Ir. B. Wisnu Widjaja, M.Sc. Depu� Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana
LATAR BELAKANG Pada tahun 2010 UNISDR dan organisasi-‐organisasi mitranya meluncurkan kampanye global bertajuk “Mewujudkan Kota yang Tangguh – Kotaku Siap Hadapi Bencana! (Making Ci�es Resilient – My City is Ge�ng Ready!)” Tujuan umum: untuk meningkatkan komitmen para pengambil keputusan di �ngkat lokal dan para pimpinan kota/daerah
1
“Mewujudkan Kota yang Tangguh Bencana” Bagian dari
Kampanye Global Pengurangan Risiko Bencana 2010-‐2015
Tangguh? “Resilience is the ability of a system, community or society exposed to hazards to resist, absorb, accommodate to and recover from the effects of a hazard in a �mely and effec�ve manner, including through the preserva�on and restora�on of its essen�al basic structures and func�ons”(UNISDR 2009) Sistem di masyarakat yang mampu mengan�sipasi, bertahan, mampu meredam/mi�gasi, mampu melindungi dan beradaptasi serta mampu untuk pulih kembali dengan lebih baik dan lebih aman
1
10/15/14
Apakah Tujuan Kampanye “Mewujudkan Kota yang Tangguh”?
Siapakah pihak-‐pihak yang dilibatkan?
Untuk meningkatkan pemahaman dan mendorong komitmen pemerintah daerah dan nasional untuk menjadikan pengurangan risiko dan ketangguhan bencana serta perubahan iklim suatu prioritas kebijakan dan untuk mendekatkan Kerangka Aksi Hyogo di �ngkat global dengan kebutuhan-‐ kebutuhan di �ngkat daerah.
Kampanye melibatkan jaringan global yang makin berkembang yang terdiri dari kota-‐kota, kabupaten dan provinsi dengan berbagai ukuran, karakteris�k, profil risiko dan lokasi, yang dapat saling membantu dan saling belajar satu sama lain, meningkatkan pengetahuan, dan melakukan transfer keahlian dan bantuan teknis untuk mewujudkan tujuan dalam membangun ketangguhan.
Siapa saja yang dapat berpar�sipasi?
Pemerintah Daerah Sektor-‐sektor Akademisi, pusat-‐pusat peneli�an Warga, kelompok masyarakat Sektor swasta/komunitas dunia usaha Kelompok Profesional Otoritas Pemerintah nasional, anggota parlemen Organisasi internasional
Mengapa Perlu Kota Tangguh ? 4 faktor akar yang meningkatkan risiko bencana
Laju urbanisasi Kemiskinan Perubahan iklim Kerusakan lingkungan
Di Indonesia persentase penduduk kota > desa
2
10/15/14
Mengapa Perlu Kota Tangguh?
Mengapa Perlu Kota Tangguh ?
Turunnya kualitas ekosistem akibat kegiatan manusia seper� pembangunan jalan, polusi, reklamasi lahan basah, dan ekstraksi sumber daya, yang mengancam kemampuan untuk menyediakan layanan lingkungan pen�ng seper� pengaturan dan perlindungan dari banjir. Infrastruktur yang semakin menua dan standar bangunan yang tak aman, yang dapat mengakibatkan runtuhnya struktur. Layanan emerjensi yang masih butuh koordinasi yang lebih baik, yang mengurangi kapasitas tanggap bencana secara cepat dan mengurangi kesiapsiagaan. Dampak merugikan perubahan iklim yang cenderung ekstrim meningkatkan atau menurunkan suhu dan curah hujan, sehingga menimbulkan dampak pada frekuensi, intensitas dan lokasi banjir serta bencana terkait iklim lainnya.
Bertambahnya penduduk kota dan meningkatnya kepadatan, memberi tekanan pada lahan dan layanan publik, meningkatkan permukiman di dataran rendah di pesisir, di sekitar lereng yang �dak stabil dan di kawasan rawan. Konsentrasi sumber daya dan kapasitas di �ngkat nasional dan kurangnya sumber daya fiskal, manusia dan kapasitas pemerintah daerah, serta belum jelasnya pembagian peran dan tanggung jawab dlm pengurangan risiko dan tanggap bencana. Tata kelola pemerintahan di �ngkat daerah masih minim dan kurang memadainya par�sipasi pemangku kepen�ngan lokal dalam perencanaan dan pengelolaan kota. Belum memadainya pengelolaan sumber daya air, sistem drainase, dan pengelolaan limbah padat, yang menyebabkan darurat kesehatan, banjir, dan tanah longsor.
DAMPAK BENCANA DI INDONESIA
VISI
Ketangguhan di �ngkat lokal: Desa/kelurahan Tangguh
Ketangguhan di �ngkat Masy: Individu/Keluarga Tangguh
Regulasi dan kebijakan Komunikasi dan info
Ketangguhan di �ngkat Lokal Kab/Kota Tangguh
Implementasi peningkatan Kapasitas SDM
MISI 1. Melindungi bangsa dari ancaman bencana melalui PRB; 2. Membangun sistem PB yang handal 3. Menyelenggarakan PB secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh
Ketangguhan di �ngkat Lokal : Provinsi Tangguh
Prioritas HFA 2005-‐2015
Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana No
Jenis Bencana
1 Gempa Bumi Tasikmaya, 2009
Kerusakan + Kerugian (DaLA) Rp. Kerusakan 7,781,250,000,000
Kerugian
Total
124,386,000,000 7,905,636,000,000
2 Gempa Bumi Sumatera Barat, 2009 17,268,550,000,000
3,598,050,000,000 20,866,600,000,000
3 Gempabumi Yapen Waropen, 2010 486,970,450,000
37,810,800,000 524,781,250,000
4 Banjir Bandang Wasior, 2010
237,415,410,000
43,169,100,000 280,584,510,000
5 Erupsi G. Merapi, 2010
1,685,365,530,000
1,943,345,080,000 3,628,710,610,000
6 Gempa & Tsunami Mentawai, 2010 271,854,010,000
76,799,710,000 348,653,720,000
7 Gempabumi Lombok Utara, 2013
66,867,125,000
2,201,600,000 69,068,725,000
8 Gempabumi Tanah Gayo, 2013
1,211,430,346,000
207,673,025,000 1,419,103,371,000
9 Banjir dan Longsor Sul Ut, 2014
896,247,057,000
542,771,455,000 1,439,018,512,000
10 Erupsi G. Kelud, 2014
582,921,750,450
570,749,486,650 1,153,671,237,100
11 Erupsi G. Sinabung 2013-‐2014 *) Berbagai Bencana Lokal/ Sektor 12 Tertentu TOTAL/JUMLAH
559,485,420,585
1,207,366,653,800 1,766,852,074,385
25,333,636,464,555
16,479,813,688,152 41,813,450,152,707
56,381,993,563,590
24,834,136,598,602 81,216,130,162,192
*) Perhitungan sementara 12
3
10/15/14
Mengapa difokuskan pada pemerintah daerah?
Dampak Bencana vs Pembangunan
Para walikota, pejabat pemerintah daerah dan pengambil keputusan seringkali harus menghadapi dampak bencana-‐ bencana – penanggung jawab utama
Overall Development
Development Lag Trend Line (Anticipated)
Disaster Impact
B
Loss
Improved Line – Improvement through Disaster Risk Management Downtrend Line (if neglected)
A
Effect of Disaster Management A : Risk Control B : Risk Finance
Time
Manfaat Investasi Pengurangan Risiko dan Ketangguhan Bencana Perlindungan hasil-‐hasil pembangunan Fokus pada human security Pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja Lingkungan yang lebih nyaman dihuni Kota-‐Kota yang terhubung dengan keahlian dan sumber daya nasional dan internasional
Prak�k ru�n pembangunan juga dapat mengakibatkan perubahan lingkungan yang kompleks dan turut meningkatkan risiko apabila prak�k-‐prak�k tersebut �dak diper�mbangkan dan ditangani dengan baik. Pemerintah daerah juga menjadi pihak terdepan yang harus mengan�sipasi, mengelola dan mengurangi risiko bencana, membentuk atau menjalankan sistem peringatan dini dan membangun struktur manajemen krisis/bencana.
Reconstruction Period Kerugian Tsunami Sendai 2011 : 2800 Trilyun Rupiah, sampai saat ini baru 10% rumah recovered Total Kerugian Bencana besar di Indonesia : Rp. 81,2 T (dalam 5 Tahun), jika penanganan lambat mengakibatkan kerugian dan penderitaan meningkat
Perubahan iklim dan kejadian cuaca ekstrim cenderung meningkatkan keterpaparan kota pada ancaman dan risiko.
13
Pelaksana Kampanye? UNISDR adalah koordinator keseluruhan dari kegiatan kampanye ini Mitra lokal, regional dan internasional, serta kota/daerah dan pemerintah daerah yang berpar�sipasi adalah pendorong utama dan “pemilik” kegiatan kampanye ini Didukung oleh organisasi lainnya seper� jaringan LSM, organisasi kemasyarakatan, organisasi/ lembaga internasional, dsb
4
10/15/14
Mengukur Keberhasilan Kampanye? 2010 -‐ 2011, keberhasilan diukur dari jumlah pimpinan daerah yang terlibat dan berkomitmen 2012, keberhasilan juga diukur dari jumlah kemitraan dan aliansi yang dibentuk oleh berbagai pemangku kepen�ngan di �ngkat lokal, serta kemajuan implementasi PRB yang dilakukan oleh pemerintah daerah/kota-‐kota yang melakukan Local Government Self-‐Assessment Tool (LG-‐SAT).
2190 kota tergabung dalam “Making Ci�es Resilient” Campaign Brasil 290 Austria 280 Lebanon 255 Indonesia: Global Champion for DRR “Sebagai bagian dari implementasi Serbia 50 Deklarasi Yogyakarta” Sri Lanka 47 Tahun 2011 : 3 Tahun 2012 : 5 Pakistan 36 Tahun 2013 : 12 India 130 Filipina 147 Korea Selatan 49 Indonesia 20
Panduan untuk Pemerintah Daerah (tersedia dalam bahasa Indonesia)
Yang sudah bergabung dalam Kampanye Global PRB 1. Kota Jakarta 2. Kota Banda Aceh 3. Kota Makassar 4. Provinsi DIY 5. Kab. Sleman 6. Kab. Bantul 7. Provinsi Sumbar 8. Kab. Padang Pariaman 9. Kab.Kebumen 10. Kab. Kerinci
11. Kab. Bulukumba 12. Kab. Gianyar 13. Kab. Gunung Kidul 14. Kab. Lombok Utara 15. Kab. Pandeglang 16. Kab. Paser 17. Kab. Pasuruan 18. Kab. Seram Bag. Barat 19. Kab. Rejang Lebong 20. Kota. Samarinda
5
10/15/14
Mari Sign-up
My city is getting ready!
[email protected]
www.unisdr.org/campaign
Langkah-‐langkah Bergabung Langkah 1: Kota dan pemerintah daerah yang tertarik untuk bergabung dalam kampanye Making Ci�es Resilient perlu mengisi formulir nominasi, bisa secara on-‐line di website Kampanye atau dalam file MS Word dan dikirimkan kepada UN-‐ISDR Ms. Hang Thi Thanh Pham
. Pengisian on-‐line di: h�p://www.preven�onweb.net/applica�ons/hfa/lgsat/en/ signup Langkah 2: Upload secara on-‐line atau kirimkan kepada Ms. Hang sepucuk surat dari Walikota atau Bupa� yang menyatakan keinginan untuk bergabung dalam Kampanye. Ini untuk menjamin adanya ketertarikan yang sesungguhnya dari pimpinan daerah.
Langkah-‐langkah Bergabung Langkah 3: Pemerintah nasional, mitra internasional dalam Kampanye dapat menominasikan Kota/Kabupaten untuk bergabung sebagai Role Model (lihat h�p://www.unisdr.org/campaign/resilientci�es/assets/ documents/Role-‐Model-‐Guidelines.pdf ). Role Model akan dipromosikan secara regional/global untuk prestasi-‐ prestasi mereka dalam PRB dan akan disebarluaskan melalui acara-‐acara yang diadakan UNISDR dan para mitra.
TERIMA KASIH
Langkah 4: Kota-‐kota dan Kabupaten yang telah bergabung diharapkan menggunakan LG-‐SAT dan mengisi laporan on-‐ line. Kota dan Kabupaten juga boleh memilih untuk mengunakan LG-‐SAT dulu dan bergabung dengan Kampanye kemudian atau hanya bergabung dalam kampanye saja.
6