UNIVERSITAS INDONESIA
TAMAN SEBAGAI PENDUKUNG AKTIVITAS BERMAIN ANAK DAN BEROLAHRAGA DI PERMUKIMAN ( STUDI KASUS TAMAN AMIR HAMZAH)
SKRIPSI
CHAIRUNNISA 0606075536
FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN ARSITEKTUR DEPOK JANUARI 2011
i
UNIVERSITAS INDONESIA
TAMAN SEBAGAI PENDUKUNG AKTIVITAS BERMAIN ANAK DAN BEROLAHRAGA DI PERMUKIMAN ( STUDI KASUS TAMAN AMIR HAMZAH)
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur
CHAIRUNNISA 0606075536
FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN ARSITEKTUR DEPOK JANUARI 2011
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NAMA
: CHAIRUNNISA
NPM
: 0606075536
TANDA TANGAN
:
TANGGAL
: JANUARI 2011
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
iii
PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh Nama
: Chairunnisa
NPM
: 0606075536
Program Studi : Arsitektur Judul Skripsi : Taman Sebagai Pendukung Aktivitas Bermain dan Berolahraga di Permukiman (Studi Kasus Taman Amir Hamzah)
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Arsitektur pada Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Ir. Antony Sihombing MPD., Ph.D. Penguji
: Prof. Ir. Gunawan Tjahjono M.Aerch., Ph.D
Penguji
: Ir. Teguh Utomo Atmoko, MURP.
Ditetepkan di : Depok Tanggal
: Januari 2011
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Arsitektur Jurusan Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Antony selaku dosen pembimbing skripsi yang selama satu semester ini telah dengan sangat sabar membimbing saya. Dan yang telah banyak saya kecewakan, namun masih mau mendampingi. 2. Bapak Hendrajaya, selaku dosen koordinator skripsi. 3. Bapak Gunawan dan Pak Tyu, selaku dosen penguji disaat sidang yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membangun. 4. Bapak Sukisno, selaku dosen pembimbing akademik. 5. Para pegawai Suku Dinas Tata Ruang dan Suku Dinas Pertamanan Walikota Jakarta Pusat yang telah membantu dalam usaha memperoleh data yang saya perlukan 6. Almarhum ayahanda H. Achyar, ibunda Hj. Neni Suryani, dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan, dukungan dan doa hingga selesainya skripsi ini. 7. Rekan saya Hernindyasti, selaku teman seperjuangan dalam melakukan survey dan pengerjaan skripsi 8. Rekan- rekan mahasiswa Arsitektur angkatan 2006. 9. Serta para sahabat penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih semuanya, hanya Allah yang bisa membalas segala kebaikan yang telah diberikan.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
v
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Depok, Januari 2011
Penulis
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Chairunnisa
NPM
: 0606075536
Program Studi : Arsitektur Departemen
: Arsitektur
Fakultas
: Teknik
Jenis Karya
: Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Taman Sebagai Pendukung Aktivitas Bermain Anak dan Berolahraga di Permukiman (Studi Kasus Taman Amir Hamzah) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini
Universitas
Indonesia
berhak
menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di
: Depok
Pada tanggal
: Januari 2011
Yang menyatakan
( Chairunnisa ) 0606075536
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
vii
ABSTRAK
Nama
: Chairunnisa
Program Studi : Arsitektur Judul
: Taman Sebagai Pendukung Aktivitas Bermain Anak dan Olahraga di Permukiman (Studi Kasus Taman Amir Hamzah).
Taman merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi utama sebagai pereduksi pollutan dan penyerap air hujan. Dalam perkembangannya pemanfaatan taman berubah menjadi suatu tempat yang dapat menampung kegiatan masyarakat yaitu aktivitas bermain anak dan berolahraga, terutama pada suatu permukiman. Tidak banyak taman yang dapat menyediakan kegiatan masyarakat ini yang akhirnya membuat potensi taman tidak teroptimalkan dengan baik. Untuk itulah perlu diketahui kriteria apa saja yang harus dipenuhi dalam menghadirkan aktivitas bermain anak dan berolahraga pada sebuah taman. Kriteria-kriteria ini dijadikan dasar dalam perancangan taman sehingga pemanfaatan taman dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitarnya.
Kata Kunci: Taman, bermain, anak, olahraga
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
viii
ABSTRACT
Name
: Chairunnisa
Studi Program: Architecture Title : Park For Supporting Children Play Activity and Sport in the Neighbourhood (Case Study Amir Hamzah Park)
Park is part of the green open space which has a primary function as a reducing pollutants and absorbing rainwater. In its development the use of the park turned into a place that can accommodate community activities which children play and exercise activity, especially at a neighbourhood. Not many parks that can provide this community activity that ultimately makes the potential of the park is not optimized properly. For that to know what criteria must be met in presenting children's playground activities and sport in a park. These criteria are used as the basis in designing the park so that the use of the park can be felt directly by the surrounding community.
Keywords: Parks, play, kids, sports
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii KATA PENGANTAR...........................................................................................iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH..........................vi ABSTRAK............................................................................................................vii ABSTRACT..........................................................................................................viii DAFTAR ISI..........................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1 I.1 LATAR BELAKANG..................................................................................1 I.2 PERUMUSAN MASALAH.........................................................................2 I.3 TUJUAN PENULISAN................................................................................2 I.4 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN.........................................................3 I.5 METODE PENULISAN...............................................................................3 I.6 URUTAN PENULISAN...............................................................................4
BAB II. KAJIAN LITERATUR...........................................................................5 II.1 RUANG TERBUKA HIJAU......................................................................5 II.1.1 Definisi Ruang Terbuka Hijau............................................................5 II.1.2 Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau........................................6 II.1.3 Jenis dan Bentuk Ruang Terbuka Hijau.............................................7 II.1.4 Ruang Terbuka Hijau dalam Neighbourhood ....................................8 II.2 RUANG BERMAIN ANAK.....................................................................13
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
x
II.2.1 Anak dan Aktivitas Bermain............................................................13 II.2.2 Lingkungan Bermain Anak..............................................................15 II.2.3 Perlengkapan Bermain Anak............................................................16 II.2.4 Kaitan Bermain Anak dengan Ruang Terbuka Hijau.......................17 II.3 RUANG BEROLAHRAGA......................................................................19 II.3.1 Fungsi dan Manfaat Olahraga..........................................................19 II.3.2 Kaitan Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau.....................................19
BAB 3. STUDI KASUS........................................................................................21 III.1 DESKRIPSI UMUM................................................................................21 III.2 DATA DAN ANALISIS..........................................................................23
BAB 4. PEMBAHASAN......................................................................................36
BAB 5. KESIMPULAN.......................................................................................42
DAFTAR REFERENSI ......................................................................................44
LAMPIRAN
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Tiga dasar tata letak taman.............................................................11
Gambar 3.1
Peta lokasi Taman Amir Hamzah..................................................21
Gambar 3.2
Denah Taman Amir Hamzah.........................................................22
Gambar 3.3
Lapangan basket.............................................................................23
Gambar 3.4
Lapangan Futsal.............................................................................23
Gambar 3.5
Lapangan Voli................................................................................23
Gambar 3.6
Tempat bermain anak.....................................................................23
Gambar 3.7
Tempat bermain anak.....................................................................23
Gambar 3.8
Peta perencanan lingkungan...........................................................24
Gambar 3.9
Jl. Taman Matraman Timur............................................................25
Gambar 3.10 Jl. Taman Amir Hamzah................................................................25 Gambar 3.11 Pintu masuk di depan Kantor Kelurahan.......................................26 Gambar 3.12 Pintu masuk dari Jl. Matraman Timur............................................26 Gambar 3.13 Pintu masuk dari Jl. Taman Amir Hamzah....................................26 Gambar 3.14 Pagar pembatas...............................................................................27 Gambar 3.15 Remaja dan muda-mudi duduk sambil mengobrol........................28 Gambar 3.16 Jalan setapak, diperkeras dengan beton dan bebatuan krikil..........29 Gambar 3.17 Jalan setapak, diperkeras dengan paving.......................................29 Gambar 3.18 Bangku taman.................................................................................29 Gambar 3.19 Papan Pengumuman.......................................................................29 Gambar 3.20 Perlengkapan permainan memanjat...............................................31 Gambar 3.21 Perlengkapan permainan bergelantungan......................................31 Gambar 3.22 Lapangan berumput sebagai jarak antara ruang luar dan area bermain...................................................................................................................31 Gambar 3.23 Area bermain anak.........................................................................32 Gambar 3.24 Permainan anak memanjat.............................................................32 Gambar 3.25 Permainan anak bergelantungan....................................................32
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
xii
Gambar 3.26 Pola pada jalan setapak..................................................................33 Gambar 3.27 Anak bermain di lapangan basket..................................................33 Gambar 3.28 Lapangan voli dijadikan tempat bermain bola oleh remaja...........34 Gambar 3.29 Orangtua yang melakukan olahraga voli........................................34 Gambar 3.30 Lapangan voli dijadikan tempat bermain bola oleh anak...............34
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
1
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi. RTH dapat berupa hutan, taman, lapangan olahraga, kebun raya, dan lain-lain. Jakarta Pusat memiliki luas lahan 4.790 Ha dan hanya 2,9% dari lahan tersebut digunakan sebagai taman (Indonesia.do.id). Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan persyaratan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dipersyaratkan oleh pemerintah yaitu sebesar 30%. RTH kurang mendapat perhatian disebabkan lahan ini dianggap tidak memiliki nilai ekonomis. Upaya pemerintah untuk mendekati nilai ideal pun cukup sulit mengingat luas lahan yang belum dimanfaatkan tidak lebih dari 11%. Hal lain yang dapat diupayakan yaitu memaksimalkan RTH yang sudah ada menjadi taman, khususnya taman bermain. Kebutuhan akan taman bermain cukup penting dikarenakan luas lahan perumahan yang ada di Jakarta Pusat mencapai 3.097,69 Ha. Luas taman yang sudah ada tidak lebih dari 4,5% dari luas perumahan tersebut atau sekitar 138,91 Ha (Indonesia.do.id). Kebutuhan area taman yang cukup tinggi dapat dilihat dari aktifitas bermain anak-anak yang tidak pada tempatnya. Aktifitas yang mudah ditemui salah satunya yaitu anak-anak yang bermain di jalan raya. Pihak swasta sebagai pembangun perumahan umumnya menyediakan beberapa fasilitas umum seperti taman bermain. Taman bermain yang secara khusus dibangun oleh pihak swasta umumnya dimanfaatkan sebagai area bermain dan berolahraga. Konsep pihak swasta yang membangun perumahan dan taman secara bersamaan dapat diterapkan oleh pemerintah dengan memaksimalkan area taman yang sudah ada. Fungsi taman dari segi ekologi yaitu untuk menurunkan tingkat pencemaran udara sedangkan dari segi arsitektural yaitu untuk meningkatkan kerapihan dan keteraturan kota, serta meningkatkan keindahan kota. Manfaat taman yang dapat dirasakan secara langsung yaitu meningkatkan produktivitas masyarakat seperti area bermain dan berolahraga.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
2
I.2 PERUMUSAN MASALAH
Kondisi RTH yang sangat memprihatinkan membuat pemanfaatan ruang hijau belum maksimal. Kondisi yang tidak terawat mengakibatkan pemanfaat lahan ini disalah gunakan sebagai tempat bermukim oleh beberapa tunawisma. Taman yang beralih fungsi ini membuat taman kumuh, kotor, dan tak terawat. Disisi lain, pihak swasta menyediakan fasilitas bermain dan berolahraga secara komersil sehingga tidak semua golongan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Fakta ini dapat menjadi pertimbangan untuk mengembalikan dan meningkatkan fungsi taman yang sudah dibangun pemerintah sehingga taman dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sebagai salah satu fasilitas umum untuk bermain dan berolahraga. Jika lahan terbuka hijau dapat dimanfaatkan dengan baik, tidak hanya sebagai paru-paru kota namun juga dapat mendukung sarana kegiatan bermain dan berolahraga. Tetapi sejauh mana dapat dilakukan, hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1. Sejauh mana daya dukung taman untuk memfasilitasi aktivitas bermain dan berolahraga? 2. Kriteria apa saja yang diperlukan untuk mendukung suatu aktivitas bermain dan berolahraga yang baik?
I.3 TUJUAN PENULISAN
Sebagai kota besar, Jakarta tidak seharusnya hanya menyediakan kebutuhan masyarakat dari segi ekonomi tetapi juga menyediakan kebutuhan akan sarana bermain dan olahraga. Karena dibalik kesibukan aktivitas masyarakat tiap harinya, mereka membutuhkan sesuatu untuk melepaskan penat dan menyegarkan tubuh dan pikiran mereka. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menyoroti sebuah ruang terbuka hijau dikawasan permukiman yang mendukung aktivitas bermain anak dan berolahraga, karena sering kali sebuah kota tidak memperhatikan kepentingan anak untuk bermain dan masyarakat untuk berolahraga. Menguraikan betapa pentingnya
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
3
kegiatan-kegiatan tersebut bagi kehidupan masyarakat perkotaan. Menjabarkan persyaratan apa saja yang dipelukan guna mendukung aktivitas tersebut. Dan menjelaskan bagaimana ruang perkotaan perlu memiliki sebuah ruang bermain anak dan berolahraga sebagai kepedulian akan kehidupan masyarakat diperkotaan.
I.4 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Batasan terhadap permasalahan yang dibahas yaitu: Kelompok anak yang dikaji adalah antara 3-12 tahun, dimana pada usia ini anak akan lebih banyak meghabiskan waktunya berada diluar rumah untuk bermain. Atau merupakan tahap dimana anak mulai memasuki tahap fase sekolah yang mulai mengenal lingkungan diluar lingkup keluarga. Jenis permukiman yang dikaji adalah lingkungan RT atau RW, dimana masyarakat masih saling akrab mengenal satu sama lain dan sering melakukan berbagai macam kegiatan bermasyarakat. Selain itu jarak untuk mengawasi kegiatan anak dalam lingkungan ini tidak begitu jauh sehingga orangtua bisa melakukan berbagai jenis kegiatan sambil mengawasi anak bermain.
I.5 METODE PENULISAN
Untuk menjawab permasalahan yang diajukan dan studi kasus pada penulisan skripsi ini, maka penulis melakukan metode/pendekatan melalui, yaitu: Kajian Literatur Literatur yang berkaitan tentang ruang terbuka hijau, ruang bermain anak, dan ruang berolahraga diperoleh dari buku referensi, makalah, majalah, surat kabar, dan internet. Studi Kasus Dilakukan dengan survey dan wawancara kepada masyarakat yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Survey dilakukan dengan mengunjungi dan mengamati lokasi penelitian secara spesifik. Data survey dilengkapi dengan dokumentasi gambar menggunakan kamera. Wawancara dilakukan pada masyarakat sekitar dengan data pelengkap berupa kuesioner.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
4
I.6 URUTAN PENULISAN
Penulisan skripsi ini terbagi atas lima bab dengan penyusunan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Literatur Berisi mengenai kajian ruang terbuka hijau, ruang bermain anak dan ruang berolahraga. Bab III Studi Kasus Berisi mengenai tinjauan langsung ke lapangan yaitu ruang terbuka hijau pada sebuah permukiman. Bab IV Pembahasan Berisi mengenai analisis dan pendapat atas pemikiran pribadi mengenai topik yang didiskusikan pada penulisan skripsi ini. Bab V Kesimpulan Berisi mengenai sebuah kesimpulan setelah melakukan kajian literatur dan tinjauan langsung terhadap penulisan ilmiah ini.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
5
BAB II KAJIAN LITERATUR II.1 RUANG TERBUKA HIJAU
Ruang Terbuka di perkotaan terdiri dari Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Terbuka Non-Hijau. Ruang terbuka hijau adalah bagian dari ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi guna mendukung manfaat ekologis, sosial budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakatnya. Sementara itu ruang terbuka non-hijau berupa ruang terbuka yang diperkeras maupun ruang terbuka biru berupa sungai, danau, maupun areal-areal yang diperuntukkan sebagai kawasan genangan (Dardak; dalam Punomohadi, 2005).
II.1.1 Definisi Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan (Makalah Lokakarya: RTH Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB, Bogor. 2005). Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.05/PRT/M/2008,
RTH
merupakan
area
memanjang/jalur
dan
atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh alami atau yang sengaja ditanam. Berdasarkan referensi dan eksistensi nyata sehari-hari, RTH adalah : (1) suatu lapangan yang ditumbuhi berbagai tetumbuhan, pada berbagai strata, mulai dari penutup tanah, semak, perdu dan pohon; (2) sebentang lahan terbuka tanpa bangunan yang mempunyai ukuran, bentuk dan batas geografis tertentu dengan status penguasaan apapun yang didalamnya terdapat tetumbuhan hijau berkayu (perennial woody plants), dengan pepohonan sebagai tumbuhan penciri utama dan tumbuhan lainnya (perdu, semak, rerumputan, dan tanaman penutup tanah
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
6
lainnya), sebagai tumbuhan pelengkap, serta benda-benda lain yang juga sebagai pelengkap dan penunjang fungsi RTH yang bersangkutan (Purnomohadi, 1995). RTH kota merupakan perkembangan dari ruang terbuka yang disebut Taman Kota, yang berada diluar atau diantara beberapa bangunan dilingkungan perkotaan dimaksudkan sebagai ruang luar dan dalam pemanfaatannya terdapat kegiatan interaksi yang dapat mendekatkan orang-orang yang bertinggal di sekitar RTH tersebut
(Purnomohadi,
2003).
Dengan
keadaan
tersebut
dapat
terjadi
keseimbangan antara mental dan fisik manusia dengan habitat ataupun ekosistem lingkungan.
II.1.2 Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau
Keberadaan RTH sangat penting karena banyak fungsi dan manfaat yang berguna bagi manusia baik secara langsung ataupun tidak. RTH memiliki fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis, dan fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi arsitektural, sosial, dan fungsi ekonomi. RTH berfungsi ekologis, yang menjamin keberlanjutan suatu wilayah kota secara fisik, harus merupakan satu bentuk RTH yang berlokasi, berukuran, dan berbentuk pasti dalam suatu wilayah kota, seperti RTH untuk perlindungan sumberdaya penyangga kehidupan manusia dan untuk membangun jejaring habitat hidupan liar. RTH untuk fungsi-fungsi lainnya (sosial, ekonomi, arsitektural) merupakan RTH pendukung dan penambah nilai kualitas lingkungan dan budaya kota tersebut, sehingga dapat berlokasi dan berbentuk sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya, seperti untuk keindahan, rekreasi, dan pendukung arsitektur kota (Makalah Lokakarya: RTH Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB, Bogor. 2005). Helen Woolley (2003) mengelompokkan fungsi dan manfaat dari ruang terbuka hijau perkotaan dalam empat kategori, yaitu: 1. Fungsi Sosial Berupa pemberian kesempatan pada anak untuk bermain, rekreasi aktif, dan rekreasi pasif. 2. Fungsi Kesehatan
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
7
Berkontribusi bagi kesehatan fisik dan kesehatan mental berupa kesempatan untuk berolahraga dan nuansa alam yang memberikan efek penyembuhan. 3. Fungsi Lingkungan Sebagai pengatur iklim secara makro seperti memperbaiki aliran angin, mereduksi polusi udara, mereduksi kenaikan suhu, mereduksi radiasi dan sinar matahari, dan kebisingan dengan tanaman atau ruang hijau. 4. Fungsi Ekonomi Tidak memberikan manfaat secara langsung bagi ekonomi akan tetapi dengan keberadaan ruang terbuka memberikan pengaruh yang kuat bagi nilai suatu properti. Manfaat RTH berdasarkan fungsinya dibagi atas manfaat langsung seperti mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga), kenyamanan fisik (teduh, segar), keinginan dan manfaat tidak langsung (berjangka panjang) seperti perlindungan tata air dan konservasi hayati atau keanekaragaman hayati (Makalah Lokakarya: RTH Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB, Bogor. 2005).
II.1.3 Jenis dan Bentuk Ruang Terbuka Hijau
Direktur Jenderal Penataan Ruang A. Hermanto Dardak mengklasifikasikan RTH secara fisik, yaitu RTH alami yang berupa habitat liar alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional dan RTH non-alami atau binaan seperti taman, lapangan olahraga, dan kebun bunga. Berdasar status kepemilikan RTH diklasifikasikan menjadi RTH Pribadi, yaitu RTH yang berada pada lahan-lahan milik pribadi seperti halaman rumah. RTH Publik, yaitu RTH yang berada pada lahan-lahan publik atau lahan milik Pemerintah seperti taman-taman kota, kebun binatang, taman pemakaman umum (TPU), dan lainnya. Dan terakhir adalah RTH semi publik, yaitu RTH yang berada pada lahan-lahan milik badan usaha, seperti sekolah, rumah sakit, tempat rekreasi, dan lainnya.( Punomohadi, 2003 ) Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 2007 jenis-jenis RTH adalah sebagai berikut: 1. taman kota;
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
8
2. taman wisata alam; 3. taman rekreasi; 4. taman lingkungan perumahan dan permukiman; 5. taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial; 6. taman hutan raya; 7. hutan kota; 8. hutan lindung; 9. bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah; 10. cagar alam; 11. kebun raya; 12. kebun binatang; 13. pemakaman umum; 14. lapangan olah raga; 15. lapangan upacara; 16. parkir terbuka; 17. lahan pertanian perkotaan; 18. jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET); 19. sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa; 20. jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas dan pedestrian; 21. kawasan dan jalur hijau; 22. daerah penyangga lapangan udara; dan 23. taman atap
II.1.4 Ruang Terbuka Hijau Dalam Neighbourhood Ruang terbuka hijau dalam neighbourhood1 pada dasarnya merupakan suatu wadah untuk menampung aktivitas tertentu dari masyarakat baik secara individu maupun berkelompok. Ditempat ini warga bertemu, bersosialisasi, berkegiatan satu sama lainnya yang dapat menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga kota. Selain itu juga dapat digunakan sebagai tempat rekreasi secara aktif maupun pasif, seperti : bermain, berolah raga atau kegiatan sosialisasi lain yang sekaligus menghasilkan keseimbangan fisik dan psikis. 1
Neighbourhood yang dimaksud adalah kehidupan bertetangga didalam suatu permukiman.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
9
Neighbourhood sendiri berarti tetangga. Berdasarkan world english dictionary, neighbourhood adalah: lingkungan dekat; hubungan sekitar sebuah distrik dimana manusia tinggal/hidup orang-orang dalam kawasan tertentu; tetangga perasaan yang ramah. Sedangkan Simonds (1994) memaparkan bahwa neighbourhood adalah sebuah tempat dimana orang disebelah rumah, atau diseberang halaman, atau diseberang jalan, merasakan diri mereka sebagai ‘tetangga’ dari pada orang asing. Dari hal tersebut tampak bahwa sebuah neighbourhood tidak hanya menggambarkan sebuah kedekatan secara fisik berada dalam suatu kawasan, tetapi juga menggambarkan suatu kedekatan secara emosional antara penghuninya. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu kawasan dikatakan neighbourhood jika adanya kedekatan jarak dan kebersamaan antara penghuni. “ Neighbourhood are not created by planners and builders but by network of people who knows each other, share some of their social life, help each other out in emergencies and get together to manage community project”(Barnett;2003. hal.95) Neighbourhood terbentuk karena adanya interaksi sosial antara warga yang saling mengenal. Untuk saling mengenal harus ada suatu pertemuan, baik disengaja ataupun tidak disengaja. Pertemuan ini tidak mungkin hanya dilakukan sekali, setidaknya ada pengulangan dan waktu yang berdekatan sehingga dapat mengingat dan menaruh perhatian kepada orang tersebut yang dapat menimbulkan suatu interaksi sosial. Untuk membuat pertemuan ini tentu dibutuhkan faktor fisik yang mendukung berupa fasilitas untuk berkumpul antar warga, salah satunya adalah taman. Berdasarkan petunjuk perencanaan kawasan perumahan kota Ditjen Ciptakarya Dep PU (1987) yang ditegaskan oleh Inmendagri No. 14 tahun 1988 tentang Penataan RTH di wilayah perkotaan, mensyaratkan tersedianya taman dalam sebuah permukiman sebagai berikut: 1. Setiap 250 penduduk tersedia satu taman seluas 250 m2, taman ini merupakan taman lingkungan perumahan untuk melayani penduduk satu Rukun Tetangga
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
10
(RT) khususnya aktivitas balita, manula, dan ibu rumah tangga sehingga menjadi sarana sosialisasi penduduk disekitarnya. Idealnya taman ini berada pada radius 100-200 m. 2. Setiap 2.500 penduduk tersedia satu taman seluas 1.250 m2, taman ini melayani penduduk satu RW untuk menampung kegiatan remaja seperti berolah raga atau kegiatan kemasyarakatan lainnya. Idealnya taman ini berada pada radius 200 sampai 300 m. 3. Setiap 30.000 penduduk tersedia satu taman seluas 9.000 m2, taman ini melayani penduduk satu Kelurahan untuk menampung kegiatan masyarakat seperti pertunjukan musik atau kegiatan olahraga minggu pagi, seperti jogging atau sepakbola, shalat Idul Fitri, pameran pembangunan atau kampanye di musim Pemilu. RTH ini dapat pula menampung kegiatan pasif, sehingga fasilitas yang disediakan berupa kursi-kursi taman, jalur sirkulasi serta pohonpohon besar sebagai peneduh. 4. Setiap 120.000 penduduk tersedia satu taman seluas 24.000 m2, taman ini melayani penduduk satu Kecamatan untuk manampung kegiatan skala kota maupun skala bagian wilayah kota. RTH ini didominasi oleh pepohonan jenis pohon tahunan sehingga kegiatan didalamnya lebih banyak kegiatan pasif, atau jogging mengikuti jalur sirkulasi yang ada. Disediakan fasilitas pendukung seperti MCK, parkir dan sebagainya. 5. Setiap 480.000 penduduk tersedia taman seluas 144.000 m2, taman ini melayani penduduk satu kota atau bagian kota dan lebih dikenal dengan nama taman kota. Taman ini berupa kompleks olahraga masyarakat dilengkapi dengan fasilitas olahraga seperti lapangan atletik, lapangan volley atau basket, lapangan softball, ruang hijau sebagai leisure area serta fasilitas pendukung lainnya. Helen (2003) memaparkan ruang terbuka pada permukiman berupa taman, taman bermain, lapangan olahraga, taman sekolah, kebun, dan ruang-ruang tambahan. Beliau menambahkan bahwa taman merupakan ruang terbuka yang paling tepat karena mereka tersedia untuk semua. Mulai dari kegiatan mengajak bayi menghirup udara yang sejuk, anak-anak bermain, mengajak anjing jalan-jalan,
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
11
jogging, bertemu teman dan keluarga, semua adalah aktivitas sehari-hari yang dapat ditemui dalam taman. Clare Cooper Marcus dan Carolyn Francis (1998) memaparkan bahwa terdapat dua aspek penting dalam perencanaan sebuah taman yang dibutuhkan bagi pengguna taman tersebut, yaitu hasrat dan kebutuhan untuk berada dalam keadaan alami dan kebutuhan terhadap hubungan dengan orang lain. Mereka juga mengklasifikasikan RTH berdasarkan tingkat kepadatan penduduk mulai dari kepadatan rendah, kepadatan sedang, dan kepadatan tinggi. Besaran taman dilingkungan permukiman berbeda ditiap kawasan. Dikota besar seperti New York, taman hanya sebesar 20 feet, sedangkan di Texas taman bisa mencapai 1,5 Ha. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan tingkat kepadatan penduduk dan keberadaan lahan yang belum terbangun. Terdapat beberapa hal yang biasanya ada dalam sebuah taman kawasan permukiman, yaitu tanaman atau pepohonan, tempat untuk orang duduk, tempat untuk anak bermain, memperkenalkan logo: lukisan dinding, nama, bagan warna, jaring bola basket, dan area yang cukup besar untuk bermain permainan kelompok (Clare Cooper Marcus and Carolyn Francis; 1998.h.150). Clare Cooper Marcus dan Carolyn Francis (1998;h.151) mengusulkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam perancangan taman pada sebuah permukiman, yaitu:
Pemilihan tempat Taman dapat ditempuh dengan berjalan kaki radius empat blok atau lebih, yaitu sekitar 200 m atau lebih. Sebaiknya berada ditempat yang berpotensi adanya pengguna, seperti: permukiman yang padat, pusat aktivitas, toko, dan transportasi.
Tata Letak Terdapat tiga dasar mengenai tata letak, yaitu: 1. Corner lots, yaitu menempati sudut atau pojokan suatu lahan. 2. Mid-block lots, yaitu menempati bagian tengah suatu lahan yang Gambar 2.1 tiga dasar tata letak taman (sumber: buku)
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
12
diapit oleh perumahan, biasanya kurang terlihat dari jalan. 3. Through-block lots, yaitu menempati sepanjang lahan dengan menghubungkan dua jalan atau menghubungkan dua permukiman dimana anak-anak dan orang dewasa dapat berjalan secara langsung antara rumah dan sekolah, toko, atau rumah teman.
Pintu masuk Berupa pintu masuk kecil yang dapat memperlihatkan aktivitas didalam taman tanpa memasukinya.
Batas Karena ukurannya yang kecil, dua atau tiga sisi minipark dibatasi oleh: jalan, perumahan, properti.
Kawasan fungsional Diutamakan ruang untuk pengguna dibandingkan ruang visual dan area untuk estetis harus memiliki dua fungsi.
Kawasan bermain Minimal mempunyai satu perlengkapan area bermain bagi anak.
Jenis tanaman Semua jenis tanaman harus bisa berpotensi didayagunakan oleh anak. Selain itu harus kuat, tahan diinjak-injak, cepat tumbuh dan tidak beracun.
Permukaan Untuk sirkulasi utama digunakan aspal atau material perkerasan lainnya, permukaan jalan kecil dan area duduk tertutup oleh tembok beton atau aspal, dan rumput ditempat mendaki.
Perlengkapan
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
13
Menyediakan drinking fountain, penerangan, meja dan bangku serbaguna, tempat sampah, dan toilet jika memungkinkan.
Keberadaan taman dalam sebuah pemukiman sangat dibutuhkan sebagai sebuah ruang rekreasi, yang dapat digunakan anak-anak umur 6-12 tahun, remaja, anakanak yang lebih kecil dan orangtuanya. Merupakan sebuah tempat yang nyaman bagi orang tua untuk mengawasi anak-anaknya bermain ketika anak beraktivitas dan berkreasi.
II.2 RUANG BERMAIN ANAK
Semua orang menyadari bahwa bermain dibutuhkan oleh anak, akan tetapi banyak orang tidak menyadari bahwa dibutuhkan suatu tempat untuk aktivitas bermain tersebut (Senda, 1992). Kenyataannya anak-anak bermain dijalan-jalan, atau menonton televisi, atau bermain permainan televisi. Hal ini timbul akibat ketersedian ruang untuk anak bermain semakin berkurang atau hampir tidak ada karena ketidaksadaran orang dewasa akan pentingnya sebuah tempat bermain.
II.2.1 Anak dan Aktivitas Bermain
Bermain menurut Encarta World English Dictionary (Smith,2010) berarti : Mengambil bagian dari aktivitas yang menyenangkan untuk kepentingan hiburan. Melakukan sesuatu untuk kesenangan, tanpa ketekunan. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pokok utama dari bermain adalah untuk kesenangan. Bisa dikatakan ini merupakan tujuan dari kegiatan bermain. Anak adalah seseorang dengan kecerdasan yang sangat tinggi yang mampu menemukan dan membentuk sesuatu menjadi sebuah permainan dimanapun, kapanpun dan dapat mengubah suatu tempat menjadi tempat bermain. Mereka mengubah sesuatu menjadi tidak biasa. Senda (1992; h.1) mengatakan bahwa bagi seorang anak, bermain pastilah menjadi seluruh kehidupannya, atau minimal, ini harus menjadi pusat kehidupan mereka. Anak-anak belajar, memperoleh teman,
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
14
dan mengasah kreativitas mereka melalui bermain. Lebih lanjut Senda mengatakan bahwa bermain merupakan permulaan dari rutinitas dan kebiasaan. Karena itulah kita harus menyediakan sebuah lingkungan yang baik yang dapat memperlihatkan kecerdasan mereka. Lillemyr (2009) dalam bukunya yang berjudul Taking Play Seriously: children and play in early childhood Education- an exiting challenge mengatakan bahwa terdapat beberapa karakteristik khusus dari play2, yaitu: 1. Play adalah aktivitas khusus diantara anak-anak 2. Play adalah sesuatu yang menyenangkan dan memberikan suatu kebahagiaan. 3. Play adalah sebuah aktivitas pilihan, dimana seorang anak dapat ikut serta. 4. Play adalah ‘berpura-pura’ diluar dunia nyata. 5. Play menciptakan suatu perintah dengan peraturan dan sistem. 6. Play terbatasi oleh tempat dan waktu. 7. Play menciptakan kegembiraan 8. Play adalah sebuah ekspresi dari naluri yang terdalam. 9. Play adalah persiapan masa dewasa. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa bagi anak, bermain merupakan sebuah aktivitas khusus yang menyenangkan dimana anak dapat mengekspresikan diri secara bebas yang memberikan kegembiraan. Disisi lain bermain memberikan banyak kegunaan bagi anak, diantaranya adalah : (Lillemyr,2009) 1. Bermain sebagai pemecah masalah, dimana anak menjelajahi lingkungan dan mengembangkan kreativitas. 2. Bermain merangsang perkembangan anak berbagai macam area yang berbeda, seperti intelektual, emosional, sosial, dan fisik. 3. Melalui bermain, anak mengembangkan dan memperkuat identitas dirinya, konsep dirinya dan kehormatannya. 4. Melalui bermain, anak dapat mencoba mengeluarkan pendapat, nilai dan norma. Sedangkan dilihat dari sudut pandang orang tua bermain memberikan keuntungan tersediri karena anak mereka menikmati dirinya, menjadi aktif dan belajar diwaktu yang bersamaan. 2
Play yang dimaksud adalah aktivitas bermain yang dilakukan oleh anak.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
15
Berdasarkan penelitian Peter dan Iona Opie mengenai aktivitas bermain anak, mereka mengungkapkan bahwa terdapat aspek yang berbeda di tiap kegiatan bermain anak, yaitu dari permainan, interaksi, dan ritme. Dari penelitian ini mereka menemukan bahwa anak melakukan tipe perrmainan yang berbeda-beda, yaitu berkejaran, menangkap, mencari-cari, berburu, adu kecepatan, pertandingan, keberanian, tebakan, dan permaianan berpura-pura. Hellen (2003) mengatakan bahwa terdapat kelakuan yang berbeda dalam permainan anak berdasarkan tingkatan umur. 1. Anak yang berumur 1-3 tahun cenderung melakukan permainan berdampingan satu dengan lainnya dan menikmati permainan peran dan fantasi. 2. Anak pra-sekolah atau sekitar 3-6
tahun mencoba melakukan suatu
keterampilan baru seperti berlari, memanjat dan menggali. 3. Anak sekolah dasar atau sekitar 6-12 tahun mulai menyelidiki lingkungan seperti bermain pasir, air dan tanah, dan permainan susunan bentuk, dan lebih jauh lagi mereka menjadi lebih berkompetisi dan mengikuti kegiatan berkelompok. Hal ini bisa dijadikan dasar dalam perancangan tempat bermain anak, dimana anak memiliki ketertarikan yang berbeda disesuaikan dengan umur sehingga perlu memisahkan area antara anak yang lebih kecil dengan anak yang mulai besar atau beranjak remaja.
II.2.2 Lingkungan Bermain Anak
Aktivitas bermain anak membutuhkan suatu lingkungan yang dapat mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini. Lingkungan bermain yang baik membutuhkan waktu dan ruang yang cukup untuk aktivitas bermain. Senda (1992) mengatakan bahwa lingkungan bermain anak terdiri atas empat elemen, yaitu: tempat untuk bermain, waktu untuk bermain, teman untuk bermain, dan apa yang mereka/anak kerjakan. Lebih lanjut Senda (1992, h.97) mengkategorikan enam tipe ruang yang dapat dijadikan sebagai lingkungan bermain bagi anak, yaitu: 1. Nature Spaces
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
16
Ruang ini dipenuhi dengan pepohonan, air dan elemen alam lainnya yang menjadi dasar utama dan terpenting dalam pembentukan ruang untuk bermain anak. 2. Open Spaces Ruang ini merupakan ruang terbuka yang dapat mengakomodasi kegiatan anak yang aktif bergerak. 3. Road spaces Ruang ini terbentuk dari salah satu aktivitas anak yang bertemu dan berhubungan dengan teman seusianya. 4. Adventure Spaces Ruang ini membangkitkan imajinasi anak-anak yang bermain melalui elemenelemen ruangnya. 5. Hideout Spaces Ruang ini ada karena setiap anak memiliki sisi mandiri dan rahasia masingmasing yang tidak ingin diketahui oleh orang tua dan guru mereka. 6. Play structure Spaces Ruang ini biasanya menjadi media bermain anak yang dilengkapi dengan alat untuk bermain.
II.2.3 Perlengkapan Bermain Anak
Anak saat ini hanya memiliki sedikit ruang yang dapat digunakan dengan bebas oleh mereka. Mereka butuh mempunyai seperangkat peralatan dan ruang yang memikat mereka untuk bermain. Hal ini tersedia dalam bentuk suatu struktur permainan dan tempat bermain. Perlengkapan/peralatan bermain anak harus menyediakan landasan sebagai permulaan aktivitas bermain anak. Senda (1992;h.8) menyarankan bahwa untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam ruang dan perlengkapan bermain harus mengikuti tujuh persyaratan, yaitu: 1. Adanya alur dalam sirkulasi permainan. 2. Aman digunakan bagi anak, tetapi banyak ragam permainan sehingga tingkat keragaaman bermain anak semakin besar. 3. Tidak memiliki pola yang monoton
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
17
4. Harus menyediakan simbolik sebuah tempat yang tinggi. 5. Memiliki bagian dimana anak dapat merasakan pengalaman berpetualang secara terus menerus mengikuti sebuah pola yang terus berputar dan berkelanjutan. 6. Tersedianya ruang untuk tempat berkumpul dan bersosialisasi dalam skala yang kecil atau besar. 7. Tidak boleh tertutup, harus terbuka dan berkelanjutan serta memiliki urutan dalam pengalaman berjalan. Perlengkapan pemainan ditentukan berdasarkan jenis permainan, yaitu : 1. Permainan Kompetisi Ciri dari perlengkapan untuk permainan ini adalah alat ini menyediakan berbagai macam-macam aliran. Sebagai contoh adalah perosotan, dapat digunakan banyak anak dalam satu waktu dan mereka dapat membandingkan kecepatan saat mereka menaiki permaianan ini. 2. Permainan Pemburuan Pada perlengkapan permainan ini terdapat pola pada aliran yang memberikan rasa kepeningan. Contohnya adalah didalam perlengkapan permainan ini terdapat aksi memanjat, berlari dan meluncur. 3. Permainan Pertarungan Biasanya dilakuakan pada tempat dengan lantai yang lembut, jaring, pasir, dan material-material penutup lainnya yang sejenis. 4. Permainan Tiruan Contohnya adalah permainan kereta-keretaan dan pesawat-pesawatan, permainan ini memberikan rasa kepeningan dengan berloncatan dan melunjur. Senda juga mengatakan bahwa unsur yang terpenting dalam suatu perlengkapan permainan adalah tantangan. Adanya rasa tertantang yang diberikan oleh anak akan memberikan perkembangan dari permainan yang mereka lakukan.
II.2.4 Kaitan Bermain Anak dan Ruang Terbuka Hijau Bagi sebagian orang mengajak anak bermain merupakan salah satu alasan utama berkunjung ke ruang terbuka perkotaan ( Greenhalgh and Worpole, 1995; Dunnett etal., 2002).
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
18
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya salah satu persyaratan perancangan taman disebuah permukiman adalah menyediakan tempat bermain untuk anak. Clare Cooper Marcus dan Carolyn Francis (1998; h.266) mengatakan sebuah taman bagi anak harus memenuhi rasa aman, menstimulasi anak dan mengembangkan potensi anak. Beberapa elemen diperlukan untuk mencapai persyaratan tersebut: 1. Skala Anak sangat memperhatikan detail yang terkadang dilupakan oleh orang dewasa. Dalam mendesain untuk anak penting untuk memperhatikan ketinggian anak dan detail menurut garis pandang mereka. Contohnya adalah ketika ada sesuatu yang lebih tinggi dan menarik perhatian, anak akan mencoba untuk menghampirinya dengan cara melompat. 2. Rasa aman Rasa aman adalah hal yang paling penting yang harus diciptakan dalam mendesain ruang untuk anak. Rasa aman dapat diterapkan melalui aplikasi penutup lantai misalnya dengan menggunakan bahan lunak dan alami seperti rumput/pasir, kenyamanan dan keamanan dari alat permainan dan lingkungan sekitar ruang bermain. 3. Keberagaman dan Kesempatan Adanya berbagai macam jenis permainan yang dapat dimainkan. Dan terdapat berbagai kesempatan untuk mempotensikan eleman yang ada dilingkungan sekitar untuk dijadikan suatu permainan. Lebih lanjut Marcus dan Francis mengatakan bahwa sebaiknya terdapat pemisahan antara anak yang lebih kecil dengan anak yang lebih besar didalam sebuah perancangan taman bermain. Hal ini terjadi karena kecenderungan anak yang lebih kecil terluka ketika melakukan permainan yang disediakan untuk anak yang lebih besar. Selain itu para orang tua juga merasa lebih aman ketika terdapat pemisahan ruang bermain ini, hal ini dapat mengurangi konflik yang terjadi antara anak yang lebih besar dengan anak yang lebih kecil.
II.3 RUANG BEROLAHRAGA
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
19
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani (wikipedia.com). Olahraga atau dalam Inggris disebut sport berasal dari bahasa Latin ‘desporto’ yang berarti ‘membawa jauh’. Sport digunakan untuk menjelaskan aktivitas fisik yang dikompetisikan dan diorganisir dan yang mengalihkan orang dari aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi dan keberlanjutan hidup (Wood; 2007) Ron wood dalam buku yang berjudul social issue in sport menjelaskan karakteristik khusus yang terdapat pada kegiatan olahraga, yaitu: 1. Olahraga harus melibatkam komponen fisik. 2. Olahraga bersifat kompetisi atau persaingan. 3. Olahraga melibatkan suatu kelembagaan. 4. Olahraga hampir selalu memerlukan peralatan dan fasilitas khusus.
II.3.1 Fungsi dan Manfaat Olahraga
Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien (wikipedia.com). Secara umum manfaat olahraga antara lain meningkatkan kebugaran tubuh, menguatkan fungsi jantung, melancarkan peredaran darah, menguatkan paru-paru, menguatkan otot besar dan otot kecil. Manfaat lainnya adalah meningkatkan daya ingat dan meningkatkan kemampuan kerja otak menjadi lebih baik.
II.3.2 Kaitan Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau
Seperti yang telah dijelaskan sebelumya, ruang terbuka hijau menyediakan banyak kesempatan dan manfaat untuk banyak orang dalam kehidupan sehari-hari di perkotaan. Salah satunya adalah memberikan kesempatan untuk masyarakat berolahraga atau latihan-latihan pada ruang terbuka.Olahraga sendiri dilakukan pada ruang terbuka jadi dapat dikatakan bahwa ruang terbuka hijau dapat memfasilitasi kegiatan berolahraga.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
20
Tidak semua jenis ruang terbuka hijau dapat menghadirkan aktivitas berolahraga. salah satunya adalah taman perumahan. Seperti yang dikatakan oleh helen (2003), taman pada permukiman menyediakan kesempatan untuk berolahraga, terutama remaja dan anak-anak yang merupakan pengunjung terbanyak dalam taman ini. Lebih lanjut beliau memaparkan bahwa remaja merupakan usia yang produktif karenanya dia membutuhkan aktivitas yang aktif, dan kegiatan yang dilakukan adalah berolahraga.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
21
BAB III STUDI KASUS TAMAN AMIR HAMZAH
III.1 Deskripsi Umum Taman Amir Hamzah terletak pada suatu lokasi permukiman penduduk. Taman ini terbentuk akibat kebutuhan masyarakat mengenai ruang terbuka hijau di lingkungan mereka yang dapat mengakomodir berbagai jenis kegiatan bermasyarakat. Taman Amir hamzah ini memiliki luas ± 1000 m2 dengan bentuk memanjang dan melengkung pada dua sisi yang berseberangan. Lokasi Taman ini diapit oleh dua jalan, yaitu Jl. Taman Amir Hamzah dan Jl. Taman Matraman Timur. Tepatnya berada didepan TAMAN AMIR HAMZAH
kantor
Kelurahan
Pegangsaan,
Jakarta
Pusat dan Masjid Matraman. Walaupun dikelilingi oleh jalan akan tetapi arus lalu lintas ditempat ini tidak terlalu padat dan ramai karena jalan ini berada pada layer kedua
dari
jalan
utama
yang
ada
didepannya, yaitu Jl. Tambak. Dengan kondisi seperti ini memudahkan pengguna untuk mencapai lokasi taman ini, Gambar 3.1 Peta Lokasi Taman Amir Hamzah (sumber: peta metropolitan 2009-2010)
baik
yang
sekeliling
berasal taman
dari
masyarakat
maupun
masyarakat
sekitarnya. Taman Amir Hamzah ini merupakan salah satu wujud kepedulian Pemerintah Kota Jakarta, khususnya Kelurahan Pegangsaan untuk menyediakan ruang terbuka hijau yang dapat berfungsi sebagai paru-paru kota, juga sebagai wadah kegiatan masyarakat berupa tempat bermain anak dan berolahraga dengan suasana yang aman dan nyaman. Selain itu juga sebagai tempat masyarakat bersosisalisasi antar
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
22
warga yang dapat mengakrabkan kerukunan bermasyarakat atau biasa disebut sebagai ruang publik.
Perancangan
4 5 10
7
8 9
3
6
1
2 Gambar 3.2 denah Taman Amir Hamzah (sumber: suku dinas pertamanan)
Keterangan 1,2,3,4,5
: pintu masuk taman
6
: lapangan voli
7
: lapangan bola/futsal
8
: lapangan basket
9, 10
: area bermain anak
Taman Amir Hamzah ini dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan perkotaan akan arena hijau tetapi juga suatu ruang yang dapat menampung berbagai macam kegiatan didalamnya. Perancangan didasari oleh kebutuhan akan suatu ruang terbuka hijau, karenanya fokus utama adalah keberadaan pepohonan didalam taman ini. Hal ini terlihat dari adanya banyak pepohonan besar yang rindang yang mengelilingi taman ini dan beberapa pohon yang lebih kecil di beberapa titik pada bagian tengah dan pemandangan rerumputan di ruang-ruang yang terbuka. Pada bagian tengah terdapat lingkaran yang diisi dengan tanaman menjadi pusat perhatian pengunjung. Keberadaan
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
23
pepohonan ini membuat suasana yang sejuk dan nyaman membuat orang betah berlama-lama ditempat ini. Selain berfungsi sebagai penghijauan taman ini juga menyediakan berbagai kesempatan untuk berkegiatan, seperti kesempatan untuk anak bermain dan kesempatan untuk berolahraga. Dalam mewadahi aktivitas-aktivitas tersebut terbentuk dua ruang utama dengan kelengkapan yang mendukungnya sebagai pusat kegiatan ditaman ini, yaitu ruang bermain anak dan ruang berolahraga. Ruang bermain anak sendiri terdapat dua buah ditempat yang berbeda. Sedangkan untuk ruang berolahraga terdapat tiga buah berupa lapangan voli, lapangan basket dan lapangan futsal yang terletak menyebar ditaman.
Gambar 3.3 lapangan basket (sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.6 tempat bermain anak (sumber: dok.pribadi)
Gambar 3. 4 lapangan futsal (sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.5 lapangan voli (sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.7tempat bermain anak (sumber: dok.pribadi)
III.2 Data dan Analisis Analisis yang akan dilakukan berdasarkan atas kriteria yang akan dibagi dalam dua spesifikasi dasar, yaitu mengenai keberadaan ruang terbuka hijau itu sendiri didalam sebuah kawasan permukiman, lalu keberadaan pemanfaatan ruang terbuka hijau dalam mendukung aktivitas bermain anak dan berolahraga.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
24
Pada kajian literatur telah disebutkan bahwa dalam perancangan sebuah taman didalam permukiman terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan, yaitu mengenai lokasi, tata letak, pintu masuk, batas, kawasan fungsional, kawasan bermain, jenis tanaman, permukaan, dan perlengkapan. Pada analisis berikut dibahas mengenai ruang terbuka hijau didalam pemukiman sebagai tempat yang mengakomodasi kegiatan masyarakat yang dilanjutkan mengenai ruang yang dihadirkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut.
III.2.1 Ruang Terbuka Hijau dalam Permukiman
Pemilihan Tempat Keterangan Taman Amir Hamzah Perumahan Penduduk (sekeliling Taman) Kantor Kelurahan Masjid Matraman Perumahan penduduk (Matraman Dalam) Gambar 3.8 peta perencanaan lingkungan (sumber: suku dinas tata ruang)
Taman diapit oleh dua jalan, yaitu Jl. Taman Amir Hamzah dan Jl. Taman Matraman Timur. Kondisi keadaan sekitarnya berupa permukiman, gedung Pemerintahan, dan sarana beribadah yang membuat taman ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Hal ini juga didukung oleh akses menuju Taman Amir Hamzah ini sangat mudah dicapai masyarakat. Mereka berbondong-bondong ketaman ini dengan berjalan kaki, naik sepeda atau naik kendaraan bermotor. Sangat disayangkan masyarakat yang bertempat tinggal disekeliling taman tidak menggunakan taman ini. Pengguna Taman ini berasal dari permukiman yang berada dibalik rumah penduduk sekitar taman (Matraman Dalam) dengan jarak
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
25
sekitar dari 500 m - 1 km. Karenanya banyak kendaraan terutama motor yang digunakan sebagai alat transportasi menuju tempat ini. Selain masyarakat sekitar, pengunjung taman ini juga berasal dari berbagai macam tempat. Ketika siang hari banyak karyawan perkantoran yang mengunjungi taman ini, kemudian ada juga orang-orang yang yang beristirahat dari perjalanan dan lainnya.
Gambar 3.9 Jl. Taman Matraman Timur (sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.10 Jl. Taman Amir Hamzah (sumber: dok.pribadi)
Tata letak Taman Amir Hamzah menempati satu blok lahan yang menghubungkan dua jalan, yaitu Jl. Taman Amir Hamzah dan Jl. Taman Matraman Timur yang dapat terlihat dari berbagai sisi atau disebut Through-block lots3. Dengan kondisi letak yang seperti ini memudahkan akses dari taman menuju ke berbagai tempat, serta dari berbagai tempat menuju taman. Kondisi ini juga dapat menarik minat orang yang melewati kedua jalan tersebut untuk berkunjung atau memasuki taman ini, membuat taman ini tidak pernah sepi dari pengunjung.
Pintu Masuk Taman
Amir Hamzah
memiliki
5
buah
pintu
masuk
yang tersebar
mengelilinginya. Dua buah pintu masuk terletak pada sisi Jl. Taman Amir Hamzah, dua buah lainnya terletak pada sisi Jl. Taman Matraman Timur, keempat pintu ini saling berseberangan satu dengan yang lainnya. Dan terakhir satu buah tepat berada di depan kantor Kelurahaan Pegangsaan.
3
Through-block lots adalah salah satu dasar mengenai tata letak sebuah taman dikawasan permukiman yaitu menempati sepanjang lahan dengan menghubungkan dua jalan atau menghubungkan dua permukiman.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
26
Pintu masuk pada taman ini berupa pintu masuk kecil dengan lebar ± 1 m yang dapat memperlihatkan aktivitas didalamnya ketika kita berjalan disisi jalan yang ada disekitar taman. Setiap pintu masuk menuju ketempat-tempat yang berbeda. 1. Pintu masuk yang berada di depan kantor Kelurahan Gambar 3.11 pintu masuk didepan kantor kelurahan (sumber: dok.pribadi)
adalah menuju lapangan voli. Melalui pintu ini kita langsung dapat melihat kegiatan yang sedang dilakukan dilapangan voli tersebut ( pintu 1, lihat gambar 3.2). 2. Pintu yang lain yaitu menuju tempat bermain anak dan lapangan futsal yang terletak di tengah taman. Dari pintu ini anak dapat langsung menuju area permainan dan melakukan aktivitas bermain ( pintu 2 da 5, lihat gambar 3.2). 3. Pintu yang lain yaitu menuju tempat bermain anak yang
Gambar 3.12 pintu masuk dr Jl. Taman Matraman Timur (sumber: dok.pribadi)
dibuat lebih tinggi dari lansekap lainnya dan lapangan basket. Dari pintu ini kita dapat melihat kegiatan dari lapangan basket dan kegiatan bermain anak dari tempat bermain ( pintu 3 dan 4, lihat gambar 3.2). Dapat dikatakan keseluruhan pintu masuk langsung menyuguhkan sarana untuk kegiatan yang aktif sehingga dapat menarik perhatian orang-orang untuk memasuki taman ini ketika melihat aktivitas yang terjadi didalam
Gambar 3.13 pintu masuk dr Jl. Taman Amir Hamzah (sumber: dok.pribadi)
taman dari luar. Masyarakat sekitar yang mengunjungi taman berasal dari Matraman Dalam yang berada pada sisi dibalik rumah-
rumah di Jl. Matraman Timur, karenanya pintu masuk yang banyak digunakan adalah pada sisi ini. Untuk pintu masuk sisi Jl. Taman Amir Hamzah digunakan oleh pengunjung yang membawa kendaraan, karena juga sebagai tempat parkir.
Batas
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
27
Taman Amir Hamzah memiliki batas non masif pada lingkungan sekitarnya. Batas non masif tersebut dapat dilihat pada muka tiap sisi dari taman ini. Bagian mukanya merupakan pagar bolong yang terbuat dari besi dan berbatasan Gambar 3.14 pagar pembatas (sumber: dok.pribadi)
langsung dengan saluran pembuangan kota dan jalan raya. Hal ini dapat menguntungkan dari taman Amir Hamzah sendiri. Dengan kondisi
tersebut, orang-orang yang melewati jalan disekeliling taman akan merasa tertarik untuk mengunjungi taman baik sekedar untuk beristirahat maupun beraktifitas. Elemen lain yang membantu terbentuknya batas ini adalah pepohonan yang besar dengan ketinggian 3-6 m yang tidak terlalu rapat. Adanya pepohonan ini membantu perasaan aman terhadap lingkungan aktivitas pengunjung dan juga memberikan rasa nyaman atas keteduhan yang diberikan. Selain itu keberadaan pepohonan ini mengelilingi taman adalah untuk mereduksi polusi, baik suara maupun udara yang diberikan dari jalan yang ada disekitar taman ini.
Kawasan fungsional Sebagian besar area ditaman ini termanfaatkan untuk kegiatan aktif dibandingkan kegiatan pasif. Hal ini dinyatakan dengan adanya lapangan-lapangan dan area bermain anak yang merupakan aktivitas aktif yang ada ditaman ini. Selain itu area terbuka yang tertutupi rumput dapat digunakan anak untuk kegiatan bermain, seperti berlari-larian dan melakukan permainan tradisional, seperti petak umpet dan bermain bola. Jalan setapak pun tak luput dijadikan permainan bagi anak, dengan adanya pola pada jalan setapak mereka menciptakan suatu permainan baru dengan peraturan yang mereka buat sendiri, yaitu dengan meloncati area yang berbatu yang ada dijalan setapak (berdasar hasil pengamatan). Untuk aktifitas pasif tersedia tempat duduk yang cukup banyak jumlahnya yang tersebar didalam taman ini. Biasanya digunakan oleh remaja-remaja yang sedang berkumpul hanya sekedar mengobrol, atau orang tua yang menjaga anaknya bermain.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
28
Gambar 3.15 remaja dan muda-mudi duduk sambil mengobrol (sumber: dok.pribadi)
Banyak fasilitas yang disediakan untuk kegiatan yang lebih fungsional, namun pengunjung kurang memanfaatkan fasilitas tersebut. Walaupun banyak remaja yang mengunjungi taman ini namun kegitan yang mereka lakukan adalah dudukduduk dan mengobrol bersama pasangannya. Sedangkan salah satu manfaat yang dihadirkan ditaman ini adalah memfasilitasi kegiatan pertumbuhan anak dan remaja melalui kegiatan berolahraga.
Kawasan Bermain Taman menyediakan kawasan bermain untuk anak. Terdapat dua area bermain masing-masing dengan perlengkapan bermain didalamnya. Perlengkapan bermain menggunakan berbagai macam warna yang cerah untuk menarik perhatian anakanak. Dalam area bermain ini selain disediakan perlengkapan permainan juga disediakan tempat duduk sehingga orang tua dapat mengawasi kegiatan anak terutama anak-anak yang masih kecil untuk menjaga keamanan dan keselamatan mereka. Terdapat perbedaan ketinggian diantara kedua area bermain. Area yang satu ketinggiannya sama dengan sebagian besar permukaan taman tetapi area yang satu lagi memiliki ketinggian yang berbeda, yaitu lebih tinggi sekitar 50 cm dari permukaan lainnya. Hal ini dibuat untuk memberikan suasana yang berbeda dalam kegiatan bermain, karena anak mudah menemukan kebosanan dalam melakukan suatu aktivitas.
Jenis Tanaman Tanaman yang ada ditempat ini berfungsi sebagai peneduh dan unsur keindahan. Untuk peneduh dipilih pepohonan besar dengan batang yang tebal dan dedaunan
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
29
yang rindang yang mengelilingi taman. Untuk keindahan dipilih yang lebih kecil dengan batang yang berduri pada bagian tengah dan berberapa macam tanaman perdu, serta rerumputan. Tetapi tanaman-tanaman ini tidak berpotensi didayagunakan oleh anak, terbukti tidak ada anak yang mendekati atau bermain menggunakan pepohonan. Seharusnya taman yang menyediakan tempat bermain anak menyediakan jenis pepohohonan yang dapat dipotensikan anak untuk permainan.
Permukaan Kebanyakan digunakan permukaan paving,
perkerasan sebagai ditaman
batu-batuan
yang penutup
ini
adalah
kerikil
dan
beton. Untuk perkerasan lapangan voli berupa beton, lapangan basket berupa aspal, sedangkan lapangan Gambar 3.16 jalan setapak, diperkeras dengan beton dan bebetuan kerikil (sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.17 jalan setapak, diperkeras dengan paving (sumber: dok.pribadi)
futsal tidak diperkeras hanya berupa tanah sehingga ketika hujan turun
pada area ini air menggenang dan lapangan ini tidak dapat digunakan. Dan untuk area terbuka lainnya tertutupi oleh rerumputan.
Perlengkapan Untuk mendukung aktivitas yang ada ditempat ini maka disediakan berbagai macam perlengkapan, yaitu bangku-bangku duduk yang berada disekitar area bermain anak, disekeliling lapangan voli, dan Gambar 3.18 bangku taman (sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.19 papan pengumuman (sumber: dok.pribadi)
di
beberapa
tempat
di
sepanjang jalan setapak, selain itu terdapat
tempat
sampah
dan
lampu-lampu taman sebagai penerangan. Perlengkapan lain yang ada ditaman ini adalah adanya papan-papan informasi yang menginformasikan identitas taman ini
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
30
dan jenis kegiatan yang ada ditaman ini, seperti pengumuman waktu diadakannya kegiatan senam jantung sehat. Kondisi perlengkapan ditaman ini masih dalam kondisi yang sangat baik dan kondisi lingkungan juga cukup bersih. Kondisi ini terbentuk karena adanya perawatan yang dilakukan pihak pengelola yaitu dinas pertamanan, yang rutin dilakukan setiap hari dengan adanya petugas kebersihan.
III.2.2 RTH sebagai pendukung aktivitas bermain anak dan olahraga
Taman Amir hamzah selain berfungsi sebagai paru-paru kota yang dapat mereduksi polutan yang ditimbulkan dari kendaraan, taman ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas baik pasif dan aktif. Contohnya adalah aktivitas bermain anak dan aktivitas berolahraga. Ini merupakan salah satu daya dukung yang dihasilkan dari keberadaan ruang terbuka hijau. Pendukung Bermain Anak Taman Amir Hamzah menyediakan area bermain bagi anak. Terdapat dua tempat yang dijadikan kawasan bermain anak, dan diletakkan secara terpisah. Yang satu berada berdekatan dengan lapangan voli dan satunya berdekatan dengan lapangan basket. Kondisi yang dihadirkan berbeda antara yang satu dengan lainnya, yaitu dengan adanya permainan ketinggian disalah satu area bermaian. Tempat ini lebih tinggi sekitar 50 cm, dan material perkerasan lantaipun menggunakan batu-batuan alam menimbulkan suasana yang berbeda dibandingkan tempat bermain lainnya. Guna mendukung kegiatan bermain anak, maka ditambahkan berbagai macam perlengkapan permainan dan tempat duduk untuk para orang tua yang mengawasi kegiatan bermain anak. Terdapat tiga kriteria utama taman yang baik bagi anak, yaitu harus memenuhi rasa aman, menstimulasi anak dan mengembangkan potensi anak. Dalam mencapai kriteria tersebut diperlukan persyaratan yang harus dipenuhi yaitu skala, rasa aman, keberagaman dan kesempatan.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
31
Skala Taman yang baik memperhatikan tingkat kedetailan melalui sudut pandang anak. Hal ini dilakukan dalam pemilihan fasilitas bermain anak, mulai dari jenis permainan yang disediakan dan peralatan lain yang mendukung kegiatan bermain anak. Pemilihan ini berdasarkan ketinggian dan jangkauan yang dapat dicapai oleh anak. Gambar 3.20 perlengkapan permainan memanjat (sumber: dok.pribadi)
Taman Amir Hamzah memberikan berbagai macam jenis permainan anak. Perlengkapan ini memiliki ketinggian 1m sampai dengan 2,5m. Dengan ketinggian tersebut memberikan rasa tantangan kepada anak. Tetapi tidak semua anak dapat menjangkau permainan ini terutama jenis permainan dengan ketinggian diatas 2 m. Hal ini perlu diperhatikan karena segmentasi anak
Gambar 3.21 perlengkapan permainan bergelantungan (sumber: dok.pribadi)
yang mengunjungi taman ini mulai dari tingkat balita sampai usia sekolah.
Rasa Aman Salah satu faktor yang sangat penting dari
tempat
bermain
anak
adalah
mengenai keselamatan anak. Salah satu alasan orangtua tidak membiarkan anak bermain diluar adalah karena adanya ketakutan yang ditimbulkan dari luar. Terdapat jarak yang dibuat antara ruang Gambar 3.22 lapangan berumput sebagai jarak antara ruang luar dan area bermain (sumber: dok.pribadi)
bermain dengan ruang luar yang ditandai adanya padang rumput selebar 2-3
meter. Adanya jarak ini berupaya untuk mempersulit anak dengan ruang luar. Ditambah pepohonan dan pagar yang mengelilingi taman ini membuat keamanan anak cukup terjamin.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
32
Tetapi untuk perkerasan pada penutup permukaan kurang memperhatikan keamanan. Hal ini karena material yang digunakan sebagian besar adalah paving. Tentu hal ini cukup membahayakan bagi anak karena anak sering berlari-larian dan dapat membuat luka ketika anak terjatuh. Begitu
pula
perlengkapan
yang
terdapat
permainan.
Alas
pada pada
perlengkapan permainan diperkeras oleh material paving dan tanah, hal ini dapat membahayakan
keselamatan
anak.
Beberapa dari ketinggiain perlengkapan permainan Gambar 3.23 area bermain anak (sumber: dok.pribadi)
ini
mencapai
2
meter,
sehingga diperlukan suatu permukaan yang lunak sebagai alas permainan
tersebut yang dapat melindungi anak dari rasa sakit saat terjatuh.
Keberagaman dan Kesempatan Keberagaman sangat diperlukan dalam ruang bermain anak karena anak memiliki kecenderungan cepat bosan terhadap sesuatu hal. Untuk itu diperlukan keberagaman
baik
permainan
maupun lingkungan yang dapat mendukung
aktivitas
bermain
anak. Terdapat 6 jenis permainan yang terdapat
pada
Taman
Amir
Hamzah. Jenis permainan ini Gambar 3.24 permainan anak memanjat (sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.25 permainan anak bergelantungan (sumber: dok.pribadi)
hampir serupa yaitu memerlukan keterampilan
untuk
memanjatinya, dapat dikatakan bahwa tipe permainan ini adalah permainan yang memerlukan suatu keterampilan yang merupakan tipe dari permainan anak usia sekolah yaitu 6-12 tahun ( berdasar hasil pengamatan). Akan tetapi kenyataannya permainan ini tidak hanya digunakan anak berumur 6-12 tahun, anak balitapun memainkan permainan ini
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
33
dengan pendampingan dari orang tua masing-masing. Bisa dikatakan Taman Amir Hamzah kurang memperhatikan segmentasi dari pengguna permainan, terlihat dari adanya kesamaan dari jenis permainan yang dihadirkan. Taman Amir Hamzah selain menyediakan perlengkapan permainan juga menyediakan ruang terbuka yang cukup luas untuk anak bermain. Dengan penutupan tanah berupa rerumputan membuat anak dapat dengan leluasa berlarilarian
atau
berguling-gulingan
direrumputan
ini.
Sayangnya tanaman yang ada tidak dapat dipotensikan sebagai suatu permainan. Jalan setapakpun tidak luput dipotensikan anak sebagai area bermain, hal ini dibuktikan adanya sekelompok anak Gambar 3.26 pola pada jalan setapak (sumber: dok.pribadi)
yang bermain loncat-loncatan mengikuti pola yang dibuat di jalan ini. Selain itu jalan setapak ini juga dijadikan jalur
atau landasan untuk bermain sepeda bagi sebagian anak. Lapangan yang tak terpakaipun kerap mereka jadikan tempat bermain. Jenis permainan
yang
dilakukan
adalah
berkelompok dan mereka membawa perlengkapan
permainan
guna
mendukung aktivitas bermain. Salah satu yang terlihat ditaman ini adalah Gambar 3.27 anak bermain di lapangan basket (sumber: dok.pribadi)
adanya sekelompok anak perempuan yang memainkan lompat karet. Salah
satu dari mereka membawa alat ini, dan memulai permainan dilapangan basket yang saat itu tidak terpakai.
Pendukung Olahraga Taman ini memberikan kesempatan warganya untuk berolahraga. Mulai dari anak kecil sampai orang tua diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan tersebut. Kegiatan olahraga yang dilakukan ditaman ini yaitu basket, voli, futsal dan senam
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
34
Gambar 3.29 Orangtua yang melakukan olahraga voli (sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.28 lapangan voli dijadikan tempat bermain bola oleh remaja (sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.30 lapangan voli dijadikan tempat bermain bola oleh anak (sumber: dok.pribadi)
jantung sehat. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut difasilitasi dengan berbagai jenis lapangan, seperti lapangan basket, lapangan futsal, dan lapangan voli. Aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan secara bergantian. Pada pagi hari diadakan senam jantung sehat yang diikuti para orangtua dan manula. Lalu berlanjut anakanak mulai berdatangan untuk bermain sepulang mereka dari bersekolah. Biasanya mereka berkelompok untuk melakukan permainan futsal. Mereka menggunakan
lapangan
voli
sebagai
tempat
bermain
futsal
karena
ketidaknyamanan yang dirasakan pada lapangan futsal terutama sehabis hujan turun akibat penggunaan material tanah sebagai penutup permukaan. Lalu sore mulai dipadati oleh remaja dan orang tua yang mengajak anak mereka yang kecil, yang mulai berdatangan dan melakukan aktivitas olahraga. Lapangan voli merupakan tempat yang paling sering digunakan sebagai aktivitas dibandingkan lapangan lainnya. Dengan luasan yang cukup besar, tempat ini dapat menampung olahraga dengan kelompok besar. Tidak hanya olahraga voli, olahraga bola dan senam pun kerap menggunakan lapangan ini sebagai tempat kegiatan.
Bisa dikatakan lapangan voli ini multifungsional yang dapat
menampung berbagai macam kegiatan. Lapangan ini tidak pernah sepi dari kegiatan. Sedangkan lapangan lainnya memiliki luasan lebih kecil dari lapangan voli. Tidak banyak kegiatan yang dilakukan dikedua lapangan tersebut, bahkan lapangan futsal tidak digunakan oleh pengunjung. Karenanya dikedua tempat ini terlihat lebih sepi.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
35
Peralatan untuk mendukung kegiatan berolahraga ditaman ini tidak hanya berupa lapangan olahraga. Akan tetapi ternyata beberapa diantara peralatan bermain anak ada yang digunakan untuk berolahraga bagi remaja maupun orang dewasa. Hal ini terlihat dari skala peralatan permainan yang mencapai 2 m, yang hanya dapat dicapai oleh orang yang sudah beranjak dewasa. Dan jenis olahraga ini merupakan olahraga yang melibatkan komponen fisik, yaitu kekuatan. Hal ini dilakukan dengan mengangkat tubuh ataupun bergelantungan pada tiang permainan. Olahraga ini membantu dalam pembentukan otot dan melatih kekuatan tangan.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
36
BAB IV PEMBAHASAN Taman Amir Hamzah adalah salah satu ruang terbuka hijau pada permukiman yang
dianggap
berhasil
mengakomodir
kebutuhan
masyarakat
yang
pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah. Tidak banyak ruang terbuka hijau pada pemukiman yang disediakan oleh Pemerintah yang dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat akan sebuah tempat hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat bermain anak dan berolahraga. Dan taman Amir Hamzah termaksimalkan dengan baik dengan menyajikan aktifitas fungsional yang dapat menghidupkan keberadaan taman tersebut.
RUANG TERBUKA HIJAU DALAM PERMUKIMAN
Jika mengacu pada petunjuk perencanaan kawasan perumahan kota Ditjen Ciptakarya Dep PU (1987) yang ditegaskan oleh Inmendagri No. 14 tahun 1988, Taman Amir Hamzah merupakan taman yang menjangkau wilayah RW. Hal ini dibuktikan oleh besaran luas dari taman amir hamzah yaitu ±1000 m2 dan jenis kegiatan yang mampu dilayaninya yaitu kegiatan bermain anak dan kegiatan berolahraga bagi masyarakat, terutama remaja. Namun kenyataannya taman ini adalah sebuah taman yang menjangkau wilayah Kelurahan. Masyarakat yang datang ke taman berasal dari berbagai wilayah. Dari hasil survey, didapat bahwa jarak terjauh warga yang datang ketempat ini mencapai 1 km. Mereka sengaja ketaman ini karena memang tidak ada taman didekat wilayah mereka. Untuk mencapai taman ini mereka menggunakan kendaraan bermotor. Selain itu pengelolaan taman ini dipegang oleh pihak Dinas Pertamanan. Jika dilihat dari kriteria sebuah taman kelurahan, taman Amir Hamzah tidak memenuhi persyaratan tersebut. Dari besaran, luas taman ini jauh dari syarat yang ditetapkan yaitu 9000 m2. Dari jenis kegiatan, taman ini hanya melayani jenis kegiatan dalam kelompok kecil seperti olahraga voli, senam, anak-anak bermain, Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
37
dan lainnya, sedangkan seharusnya kegiatan yang bisa dilakukan pada sebuah taman kelurahan adalah kegiatan kelompok besar yang dapat menampung banyak mayarakat dalam satu waktu atau kegiatan, seperti shalat Idul Fitri Bersama. Taman RW Luas 1250 m
2
Taman Kelurahan
Taman Amir Hamzah
Luas 9000 m2
Luas 1000m2
Jangkauan
2500 Jangkauan
30.000 Jarak
jangkauan
penduduk
penduduk
mencapai 5 km
Kegiatan:
Kegiatan:
Kegiatan:
- kelompok kecil
- kelompok besar
- bermain anak
- berolahraga
- pertunjukkan musik
- olahraga
- kegiatan mayarakat
- shalat Idul Fitri
Idealnya 200m-300m
- jogging Tabel 1. Perbandingan antara taman Rw, taman Kelurahan, dan taman Amir Hamzah
Terdapat dua aspek penting dalam perencanaan sebuah taman, yaitu hasrat dan kebutuhan untuk berada dalam keadaan alami dan kebutuhan terhadap hubungan dengan orang lain. Hal ini dikemukakan oleh Cooper dan Carolyn yang telah dijelaskan pada bab kajian literatur. Untuk memenuhi aspek tersebut, maka taman Amir Hamzah menyediakan perlengkapan untuk kebutuhan tersebut.
Kebutuhan berada dalam keadaan yang alami Taman ini memberikan beberapa unsur alam, yaitu pepohonan, rerumputan, dan bebatuan. Hal ini membuat suasana yang sejuk dan nyaman tercipta ditaman ini. Terbukti ketika penulis mengunjungi tempat ini disiang hari dengan cuaca yang terik, tetapi kita dapat merasakan kesejukan. Pengunjung pun mengatakan bahwa ditaman ini mereka merasakan kenyamanan dengan suasana yang ditimbulkan dari pepohonan rindang yang mengelilingi taman. Seolah-olah berada disuatu lingkungan alam dan bukan berada di dalam suatu permukiman penduduk perkotaan.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
38
Kebutuhan berhubungan dengan orang lain Berhubungan dengan orang lain terjadi ketika ada suatu kegiatan bersama. Untuk memenuhi kebutuhan ini maka taman Amir Hamzah menyediakan dua aktivitas utama yang menjadi ajang masyarakat saling berhubungan. Yaitu aktivitas bermain anak dan aktivitas berolahraga. Melalaui kegiatan ini masyarakat saling berinteraksi, terutama dalam kegiatan olahraga tipe berkelompok.
Cooper dan Carolyn juga memberikan persyaratan yang harus dipenuhi dalam perancangan taman yang baik. Secara keseluruhan taman Amir Hamzah dirancang cukup baik, dengan mengikuti persyaratan yang berlaku. Seperti yang telah dijelaskan pada bab 3. Namun ada suatu permasalah penting yang mengganggu ditaman ini, yaitu adanya pedagang kaki lima, motor yang terparkir dipinggir jalan, dan tunawisma yang beristirahat. Banyaknya pengunjung membuat para kaki lima mangkal ditempat ini. Mereka memakai sebagian badan jalan sebagai lapaknya. Para kaki lima ini melihat adanya kesempatan untuk berdagang ditempat ini, selain karena pengunjung yang ramai faktor jarak juga mempengaruhi keberadaannya. Pengunjung yang datang ketaman berada dalam jarak yang cukup jauh dan waktu yang mereka habiskan ditempat ini 1-2 jam. Inilah salah satu yang memicu para pengunjung untuk membeli makanan atau minuman. Keberadaan kaki lima ini cukup bermanfaat bagi pengunjung taman akan tetapi mereka mengganggu lalu lintas disekitar taman. Selanjutnya adalah keberadaan motor yang diparkir dipinggir jalan. Salah satu faktor yang membuat hal ini terjadi adalah jarak. Karena jarak yang ditempuh cukup jauh maka masyarakat memanfaatkan kendaraan motor sebagai alat transportasi menuju tempat ini. Namun karena cukup banyak kendaraan motor yang terparkir dipinggir jalan, membuat arus lalu lintas cukup terganggu. Terakhir adalah keberadaan tunawisma yang beristirahat pada tempat ini. Taman ini memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk mengunjunginya, tidak menutup kemungkinan tunawisma. Mereka mengunjungi taman ini untuk sekedar beristirahat atau tidur. Mereka merasa nyaman atas suasana yang disajikan dalam taman ini. Akan tetapi aktivitas lainnya menjadi terganggu, terutama anak-anak. Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
39
Karena keberadaan mereka, ruang gerak anak menjadi terbatas dan para orang tua sedikit khawatir mengenai keselamatan anak mereka. Hal ini terjadi ketika siang hari, karena pada malam hari taman ini dijaga oleh penjaga keamanan.
Pendukung Bermain Anak Salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam perancangan taman adalah menyediakan permainan bagi anak. Taman Amir Hamzah telah menerapkan hal tersebut dengan menyediakan berbagai macam permainan bagi anak. Ini untuk mendukung aktivitas anak bermain. Sebuah ruang bermain anak harus menciptakan sebuah lingkungan bermain yang baik dengan memenuhi 4 elemen utama, yaitu: 1. Tempat untuk bermain Taman Amir Hamzah menyediakan 2 area sebagai kawasan bermain anak. Selain itu lapangan olahraga dan padang rumput juga merupakan tempat yang berpotensi sebagai tempat main. Secara keseluruhan semua ruang terbuka yang ada ditama dapat menjadi tempat bermain anak. 2. Waktu untuk bermain Taman Amir Hamzah dibuka dari pagi sampai malam hari. Pada hari sekolah anak datang ketaman ini setelah pulang sekolah atau sore hari. Sedangkan pada hari libur mereka datang mulai dari pagi. 3. Teman Untuk bermain Teman untuk bermain dapat ditemukan ketika anak saling berinteraksi dalam sebuah perlengkapan permainan. Mereka saling bekerjasama menaiki permainan tersebut walaupun tidak saling mengenal. 4. Apa yang akan dikerjakan Selain bermain pada perlengkapan permainan, anak juga dapat berolahraga dilapangan yang dapat melatih perkembangan tubuh anak. Dengan adanya interaksi dari permainan kelompok anak akan lebih berani mengekspresikan diri. Anak juga dapat menjelajahi seluruh lingkungan Taman Amir Hamzah yang dapat membantu merangsang daya kreativitas dan imajinasi mereka.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
40
Beberapa aspek penting terlupakan dalam penyajian area bermain anak. Seperti yang disebutkan oleh Cooper dan Carolyn terdapat persyaratan mengenai tempat bermain anak. Faktor keamanan adalah salah satu faktor yang penting. Disini keamanan untuk perlengkapan permainan kurang diperhatikan, terbukti dari pemakaian material penutup yang keras sedangkan disyaratkan penutup yang digunakan adalah penutup yang lembut, seperti penggunaan pasir. Pada taman ini juga tidak dibedakan antara tempat untuk anak yang lebih besar dengan anak yang lebih kecil. Dan jenis perlengkapan permainan yang disajikan tidak memenuhi kriteria bagi anak yang lebih kecil . Masyarakat sendiri mengeluhkan kurang tersedianya jenis permainan bagi anak kecil. Walaupun telah memenuhi kriteria-kriteria dalam perancangan sebuah tempat bermain anak namun hal ini kurang mendukung pengertian dari bemain yang dikatakan oleh Senda. Beliau mengatakan bahwa dengan bermain anak belajar, mendapat teman dan mengasah kreativitas mereka dengan menyediakan lingkungan yang dapat mengeluarkan potensi dan kecerdasan yang dimiliki anak. Jenis perlengkapan permainan yang disediakan kurang mampu mengembangkan potensi dan kecerdasan anak sehingga permainan yang dilakukan tidak dapat berkembang yang akhirnya menimbulkan suatu kebosanan. Rasa gembira akan sesuatu yang menyenangkanpun kurang terhadirkan dengan sedikitnya canda tawa dari anak-anak yang sedang bermain. Seharusnya bermain itu sesuatu yang menyenangkan dengan canda tawa yang mengiringi aktivitas tersebut.
Pendukung Berolahraga Untuk mendukung aktivitas berolahraga disediakan berbagai jenis lapangan. Akan tetapi pada lapangan futsal jenis material penutup yang digunakan kurang memenuhi
persyaratan.
Seharusnya
lapangan
sepak
bola
menggunakan
rerumputan sebagai penutupnya tetapi pada taman ini yang digunakan adalah penutup tanah. Hal ini membuat pemanfaatan taman ini tidak termaksimalkan dengan baik. Jenis olahraga yang dihadirkan pada taman ini adalah jenis olahraga berkelompok. Dimana dalam olahraga berkelompok diperlukan fasilitas yang mendukung Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
41
kegiatan tersebut. Dan pendukung yang disediakan pada taman ini adalah lapangan-lapangan olahraga. Jenis olahraga yang dipilihpun yang populer dikalangan remaja dan anak, yaitu futsal, voli dan basket. Hal ini untuk membuat fasilitas olahraga yang disediakan dapat dipakai secara maksimal karena sebagian besar pengguna taman adalah remaja dan anak-anak.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
42
BAB V KESIMPULAN
Pada prinsipnya sebuah taman pada permukiman dapat mendukung untuk aktivitas bermain dan berolahraga. Karena dalam persyaratan perancangan sebuah taman permukiman telah disebutkan bahwa harus menyediakan kegiatan fungsional dan menyediakan perlengkapan permainan. Kegiatan fungsional yang dapat dilakukan adalah kegiatan berolahraga sedangkan peralatan permainan merupakan pendukung aktivitas bermain anak. Terdapat persyaratan khusus yang harus disajikan dalam perancangan tempat bermain anak. Syarat-syarat tersebut adalah skala, keamanan dan keberagaman. Faktor penting lainnya dalam penyediaan sebuah perlengkapan permainan adalah usia anak. Harus dibedakan antara aktivitas bermain anak yang lebih kecil dengan aktivitas anak yang lebih besar. Sehingga bisa mengurangi resiko keamanan bagi anak. Pemilihan materialpun menjadi suatu kunci utama dalam penyediaan tempat bermain. Karena ini menyangkut mengenai keselamatan dari anak. Untuk kegiatan berolahraga yang harus diperhatikan adalah perlengkapan olahraga itu sendiri. Pemilihan jenis olahraga yang disediakan disesuaikan dari banyaknya pengguna yang mengunjungi taman atau bisa dipilih sesuai trend yang sedang digandrungi oleh banyak orang dan sifatnya tahan lama. Penggunaan material dari lapangan yang dihadirkan sangat penting karena hal ini menjadi pemicu dipakai atau tidaknya suatu lapangan olahraga. Secara keseluruhan Taman Amir Hamzah sudah mengakomodir kegiatan aktivitas bermain dan berolahraga, akan tetapi faktor jarak menjadi salah satu kendala. Jarak yang cukup jauh harus ditempuh, membuat sebagian anak harus menunggu orang yang lebih dewasa untuk mengantarnya ketaman tersebut. Sedangkan salah satu tujuan dari taman permukiman adalah agar anak dapat bermain dilingkungan yang dekat tempat tinggalnya. Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
43
Keberadaan taman yang sedikit membuat taman-taman yang ada harus melayani kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka hijau. Untuk itu pemanfaatan taman permukiman harus termaksimalkan dengan baik dengan menyajikan aktifitas fungsional yang dapat menghidupkan keberadaan taman tersebut.
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
44
DAFTAR REFERENSI
Barnett Jonathan, FAICP 2003. Redesigning Cities. Chicago:American Planning Association Press
Clare Cooper Marcus, Carolyn Francis People Place: Design Guidelines for Urban Open Space. Canada: John Wiley & Sons, Inc., 1998).
DR. Ir. Ning Purnomohadi, MS, 2006. Ruang Terbuka Hijau : Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota. Departemen Pekerjaan Umum. Ditjen Penataan Ruang
Helen Woolley 2003. Urban Open Spaces. London: Spon Press.
Ole Fredrik Lillemyr 2009. Taking Play Seriously: Children and Play in Early Childhood Education-an Exciting Challenge. Age Publishing inc. www.books.google.co.id
Peter K. Smith 2010. Children and Play. John Willey & Sons. www.books.google.co.id
Ronald B. Wood 2007. Soccial Issues in Sport Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
45
www.books.google.co.id
Senda Mitsuru 1992. Design of Children’s Play Environments. Tokyo: McGraw-Hill
Simonds John Ormsbee 1994. Garden Cities 21: Creating A Livable Urban Environment.
Makalah Lokakarya: RTH Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB, Bogor. 2005
www.wikipedia.com Desember 2010 www.indonesia.do.id Desember 2010
Universitas Indonesia
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lampiran 1 : DENAH TAMAN AMIR HAMZAH
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lampiran 2: PETA PERENCANAAN LINGKUNGAN
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lampiran 3: CONTOH PEDOMAN WAWANCARA
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011